• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Informasi E-Commerce pada Arindo Shoes

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Sistem Informasi E-Commerce pada Arindo Shoes"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

(1)

PADA ARINDO

SHOES

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1) Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

ROLLI SYAF PUTRA

1.05.08.694

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)
(3)
(4)

vi

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR SIMBOL ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 4

1.2.2 Perumusan Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1 Maksud Penelitian ... 6

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian... 6

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 7

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 7

1.5 Batasan Masalah... 7

(5)

vii

2.1 Konsep Dasar Sistem ... 10

2.1.1 Pengertian Sistem ... 10

2.1.2 Elemen Sistem... 11

2.1.3 Karakteristik Sistem ... 13

2.1.4 Klasifikasi Sistem ... 15

2.2 Konsep Dasar Informasi ... 16

2.2.1 Pengertian Informasi ... 16

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 17

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi ... 18

2.3.2 Komponen Sistem Informasi ... 18

2.4 Jaringan Komputer ... 20

2.4.1 Pengertian Jaringan Komputer ... 20

2.4.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer... 20

2.4.3 Topologi Jaringan ... 22

2.5 Internet ... 24

2.5.1 Fasilitas Yang Ada Pada Internet ... 24

2.5.2 Kemudahan Yang Dimiliki Internet ... 25

2.6 E-Commerce ... 26

2.6.1 Pengertian E-Commerce ... 26

2.6.2 Jenis-Jenis E-Commerce ... 26

2.6.3 Karakteristik E-Commerce ... 28

(6)

viii

2.7.1 HTML ... 31

2.7.2 PHP ... 32

2.7.3 MySQL... 33

2.7.4 Macromedia Dreamweaver 8 ... 33

2.7.5 XAMPP ... 34

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 36

3.1 Objek Penelitian ... 36

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 36

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 37

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 37

3.1.4 Deskripsi Tugas... 38

3.2 Metode Penelitian... 39

3.2.1 Desain Penelitian... 39

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 40

3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 40

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 41

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 41

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 41

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 42

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 45

3.2.4 Pengujian Software ... 48

(7)

ix

4.1.1 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 50

4.1.2 Use Case Diagram ... 51

4.1.3 Definisi Aktor dan Deskripsinya yang Berjalan ... 52

4.1.4 Definisi Use Case dan Deskripsinya yang Berjalan ... 53

4.1.5 Skenario Use Case ... 53 4.1.6 Activity Diagram yang Berjalan ... 55

4.1.7 Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan ... 56

4.2 Perancangan Sistem ... 58

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 58

4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 59

4.2.3 Use Case Diagram yang Diusulkan ... 59

4.2.3.1 Definisi Aktor yang Diusulkan ... 60

4.2.3.2 Definisi Use Case yang Diusulkan ... 61

4.2.3.3 Sekenario Use Case yang Diusulkan ... 61

4.2.3.4 Activity Diagram yang Diusulkan ... 67

4.2.4 Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 70

4.2.4.1 Sequence Diagram yang Diusulkan ... 70

4.2.4.2 Class Diagram ... 73

4.2.4.3 Component Diagram ... 74

4.2.4.4 Deployment Diagram ... 75

4.2.5 Perancangan Antar Muka ... 76

(8)

x

4.2.5.3 Perancangan Output ... 79

4.2.5.4 Perancangan Arsitektur Jaringan ... 82

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 84

5.1 Implementasi ... 84

5.1.1 Batasan Implementasi ... 84

5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 85

5.1.3 Implementasi Perangkat Keras ... 85

5.1.4 Implementasi Basis Data (Sintaks SQL) ... 86

5.1.5 Implementasi Antar Muka ... 92

5.1.5.1 Halaman Utama Member ... 92

5.1.5.2 Halaman Utama Admin ... 93

5.1.6 Implementasi Instalasi Program ... 94

5.1.7 Penggunaan Program ... 95

5.1.7.1 Penggunaan Program User ... 96

5.1.7.2 Penggunaan Program Admin ... 102

5.2 Pengujian ... 108

5.2.1 Rencana Pengujian ... 108

5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 109

5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 115

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 119

6.1 Kesimpulan ... 116

(9)
(10)

iii

Alhamdulillaahirobbil’aalamiin. Dengan mengucapkan puji dan syukur

kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk, rahmat, serta ridho-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik.

Skripsi yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi e-Commerce

Pada Arindo Shoesini penulis susun dengan maksud untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan Program Pendidikan Strata 1 (S1) Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Skripsi ini tidak mungkin dapat terwujud tanpa adanya bimbingan, dorongan, dan doa dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT atas segala keridhoan dan rahmat-Nya.

2. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

3. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

4. Syahrul Mauluddin, S.Kom., M.Kom., selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia.

5. Diana Effendi ST.,MT. selaku Dosen Wali SI-15.

(11)

iv

memberikan bantuan, waktu, dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

8. Seluruh karyawan Arindo Shoes, atas bimbingan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis.

9. Kedua orangtua penulis yang tercinta, Bapak dan Ibu atas segala doa restu, semangat, dan dorongan baik secara moral maupun spiritual.

10. Iin Lidia Putama Mursal, terimakasih atas segala do’a, bantuan yang tiada henti, dan semangat terbaiknya yang sudah di berikan kepada penulis.

11. Terima kasih atas segala doa, bantuan yang tiada henti, dan semangat terbaiknya yang sudah di berikan untuk sahabat-sahabat penulis: Bu Gina, Regi, Boat, Babah, Obosh, Batam, Sigit, Oncom, Gink, Mbe, Adul, Ambon, Ivan atas kebersamaannya selama ini dan dukungannnya dalam penyusunan skripsi ini.

12. Teman-teman seperjuangan KOPDUL SI-15 atas kebersamaan dan dukungannya dalam penyusunan skripsi ini.

(12)

v

diberikan dengan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya.

Bandung, Juli 2013

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Jogiyanto HM, 2005, Analisis dan Desain: Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis, Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta.

Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi

Kristanto, Andi, 2003. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta. Gava Media

Rafiudin, Rahmat. 2004. Panduan Membangun Jarigan Komputer Untuk Pemula. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Rosa A.S dan M.Shalahuddin. 2011. Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat

Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek). Modula. Bandung.

---, 2006.Apa & Bagaimana E-Commerce.Penerbit:Andi dan Wahana Komputer.Yogyakarta.

(14)

1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Teknologi semakin berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan kita. Dalam memasuki dunia globalisasi, kita mengenal teknologi yang semakin maju untuk mempermudah melakukan berbagai kegiatan dalam kehidupan. Teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan pesat dipicu oleh temuan dalam bidang rekayasa material mikroelektronik.

(15)

dan pelayanan pelanggan merupakan keuntungan yang bisa didapat perusahaan dengan memindahkan roda nilai commerce ke media internet.

Electronic Commerce atau perdagangan elektronik merupakan salah satu keunggulan dari internet. Bagian yang terdapat dalam perdagangan elektronik adalah adanya penjualan dan pemesanan melalui internet. Aktivitas penjualan dan pemesanan dapat dilakukan dengan aplikasi yang berbasis web. Hal ini didefinisikan sebagai proses pembelian dan penjualan produk, jasa dan informasi yang dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan jaringan komputer. Pertukaran informasi dalam penjualan dan pemesanan produk berbasis web dilakukan dalam format digital sehingga kebutuhan akan pengiriman data dalam bentuk cetak cepat dihilangkan. Dengan menggunakan sistem komputer yang saling terhubung melalui jaringan telekomunikasi, transaksi bisnis dapat dilakukan secara otomatis dan dalam waktu yang singkat jika dibandingkan dengan kecepatan transaksi jual beli secara konvensional. Akibatnya informasi yang dibutuhkan untuk keperluan transaksi bisnis tersedia pada saat diperlukan. Bahkan kepemilikan website menentukan kredibilitas suatu perusahaan. Dengan melakukan bisnis secara elektronik, perusahaan dapat menekan biaya yang harus dikeluarkan untuk keperluan pengiriman informasi. Proses transaksi yang berlangsung secara cepat juga mengakibatkan meningkatnya produktifitas perusahaan.

(16)

sepatu pantopel pria dan wanita dan lain-lain, Arindo Shoes merupakan salah satu penjual penjual yang telah beridiri pada tahun 1989. Dalam melakukan pengiriman produk, perusahaan ini menggunakan jasa ekspedisi yang terpisah. Dalam melakukan kegiatannya perusahaan ini masih menggunakan proses konvensional, sehingga terjadi masalah dalam penyampaian informasi. Pelanggan seringkali sulit untuk mengakses informasi tentang produk dan harga terbaru, dimana sangatlah tidak mungkin untuk menyampaikan harga ratusan produk secara detail terhadap pelanggan. Akibatnya pelanggan seringkali kesulitan dalam mendapatkan informasi mengenai produk yang dibelinya. Selain itu produk-produk yang dipesan seringkali mengalami keterlambatan pengiriman bahkan sampai satu bulan karena penyampaian informasi tenggang waktu pengiriman yang tidak efektif. Hal ini sangat menyulitkan pelanggan apabila produk yang dikirim merupakan produk yang banyak diminati konsumen. Selain itu perusahaan ini masih menghadapi masalah kurangnya jangkauan pemasaran.

Dengan adanya masalah yang dihadapi Arindo Shoes tersebut maka dibutuhkan kehadiran sebuah website. Hal ini sangatlah penting karena keberadaan suatu website dapat membantu penyampaian informasi produk dan harga secara detail terhadap konsumen. Selain itu melalui website akan dapat ditampilkan informasi produk dan cara penggunaannya. Pelanggan akan dapat mengakses informasi yang dibutuhkan kapan saja dan dimana saja. Suatu

website akan menjelaskan bagaimana proses perusahaan dalam melakukan

(17)

memesannya. Pelanggan akan dapat memperkirakan kapan ia harus memesan dan kapan pesanannya akan dikirimkan. Tidak hanya itu saja, keberadaan suatu

website akan dapat memperluas jangkauan pemasaran sebuah bisnis.

Berdasarkan fakta diatas, maka diperlukan suatu sistem informasi yang dapat mempermudah dalam proses informasi penjualan serta pengolahan data penjualan dan pemesanan barang. Dengan demikian maka penulis tertarik untuk menetapkan judul: “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-COMMERCE PADA ARINDO SHOES”

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Untuk mendapatkan identifikasi dan rumusan masalah penulis melakukan penelitian ke Arindo Shoes berada, sehingga dapat menyimpulkan identifikasi dan rumusan masalah sebagai berikut.

1.2.1. Identifikasi Masalah

Disimpulkan dari latar belakang penelitian yang telah di jelaskan diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah-masalah yang ada sebagai berikut:

1. Perusahaan belum memiliki sarana yang dapat memasarkan produk, mengenalkan produk, serta membantu pelanggan untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap mengenai produk dan melakukan transaksi jual beli.

(18)

3. Pelanggan merasa kesulitan dalam melakukan proses pemesanan produk karena mereka harus menghubungi melalui telepon ataupun datang langsung ke perusahaan.

1.2.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan identifikasi yang telah dikemukakan diatas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem penjualan dan pemesanan yang sedang berjalan di Arindo Shoes.

2. Bagaimana membangun aplikasi e-Commerce yang diusulkan pada Arindo Shoes.

3. Bagaimana pengujian aplikasi e-Commerce yang telah dibangun pada Arindo Shoes.

4. Bagaimana implementasi aplikasi e-Commerce yang telah dibangun pada Arindo Shoes.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Untuk mendapatkan yang lebih baik ada kalanya menentukan suatu maksud dan tujuan dari apa yang akan diteliti, hal ini dapat membuat penelitian lebih bisa mencapai tujuan ke arah yang lebih baik, karena maksud dan tujuan ini akan memberikan suatu dampak positif, sehingga bisa lebih mengacu kepada efektifitas dalam peningkatan mutu penjualan yang akan dilakukan di Arindo

(19)

1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penulisan Skripsi ini adalah untuk menganalisis sistem informasi yang diterapkan di Perusahaan Arindo Shoes sehingga dapat mengetahui atau mengembangkan sistem yang ada melalui prosedur dan metode yang lebih baik.

Selain hal itu, juga untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan S1 jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknik Universitas Komputer Indonesia.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sistem penjualan dan pemesanan yang sedang berjalan saat ini di Arindo Shoes.

2. Untuk membangun aplikasi e-Commerce yang diusulkan pada Arindo

Shoes sehingga memudahkan perusahaan dalam melakukan pemasaran dan

penjualan.

3. Untuk menguji aplikasi e-Commerce pada Arindo Shoes.

4. Untuk mengimplementasikan aplikasi e-Commerce di Arindo Shoes.

1.4. Kegunaan Penelitian

(20)

1.4.1. Kegunaan Praktis

a. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan masalah yang terkait dengan peningkatan sistem informasi penjualan yang terjadi pada Perusahaan Arindo Shoes.

b. Bagi Para Pegawai

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memudahkan serta memotifasi semangat para pegawai untuk dapat lebih meningkatkan kualitas kerja dan pelayanan terhadap konsumen.

1.4.2. Kegunaan Akademis

Kegunaan akademis dari penelitian ini adalah bagi penulis dalam melaksanakan penelitian untuk menyelesaikan laporan Skripsi, penulis dapat memperoleh ilmu pengetahuan tentang masalah-masalah yang dihadapi oleh suatu perusahaan khususnya perusahaan yang bersangkutan.

1.5 Batasan Masalah

(21)

1. Aplikasi e-Commerce ini hanya digunakan oleh user/pelanggan,

admin/Pegawai dan bagian produksi dari Arindo Shoes.

2. Aplikasi e-Commerce yang dibangun, meliputi penambahan dan pengubahan data produk, pengolahan data pemesanan produk dan konfirmasi pembayaran.

3. Aplikasi e-Commerce yang dibangun tidak membahas tentang produksi barang.

4. Transaksi pembayaran hanya dilakukan melalui transfer ATM, dimana pembeli melakukan transfer uang secara manual pada rekening Bank BNI dan Mandiri yang ditetapkan.

5. Produk yang telah dipesan akan dikirim setelah 2x24 jam setelah pembayaran, tetapi apabila dalam waktu yang ditetapkan produk belum di bayar, maka pemesanan dianggap batal.

6. Tidak melayani pembayaran melalui PayPal, e-Gold, Internet Banking, Master Card, Visa Card.

7. Produk yang dipesan oleh pelanggan akan dikirim melalui jasa pengiriman JNE dan TIKI.

8. Biaya ongkos pengiriman barang tergantung dari jauhnya pengiriman dan di tanggung oleh pelanggan.

9. Tidak membahas mengenai retur barang.

10.Cakupan wilayah transaksi jual beli bisa melayani pelanggan ke seluruh kota kota besar seluruh Indonesia.

(22)

12.Stok minimum pemesanan barang tidak dibatasi, tergantung dari produk yang tersedia.

13.Pengunjung hanya dapat melihat informasi produk yang ditawarkan.

1.6. Lokasi dan Waktu / Jadwal Penelitian

Penelitian mengenai pengembangan sistem informasi ini dilakukan di Toko Arindo Shoes yang bertempat di Jln Cibaduyut Raya No.166A Bandung.

Waktu / jadwal penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 5 bulan yaitu dimulai dari Februari 2013 sampai dengan Juni 2013, dengan tahapan sebagai berikut :

Tabel 1.1

(23)

10

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. Dari defenisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umum, yaitu :

1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur

2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.

3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem. 4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar. 2.1.1. Pengertian Sistem

(24)

2.1.2 Elemen Sistem

Elemen sistem yang terdapat dalam sistem meliputi : tujuan sistem, batasan sistem, kontrol sistem, input, proses, output, dan umpan balik. Hubungan antara elemen-elemen dalam sistem dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.1 Elemen-elemen sistem

Sumber : Andi Kristanto, 2003, Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya

1. Tujuan Sistem

Tujuan sistem merupakan tujuan dari sistem tersebut dibuat. Tujuan sistem dapat berupa tujuan organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan yang ada dalam suatu organisasi mapun urutan prosedur untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Batasan Sistem

Batasan sistem merupakan sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai tujuan sistem. Batasan sistem dapat berupa peraturan – peraturan yang ada dalam suatu organisasi, biaya – biaya yang dikeluarkan, orang – orang yang ada dalam organisasi, fasilitas baik itu sarana dan prasarana maupun batasan.

TUJUAN

BATASAN

KONTROL

INPUT

UMPAN

(25)

3. Kontrol Sistem

Kontrol atau pengawasan sistem merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan pencapaian tujuan dari sistem tersebut. Kontrol sistem dapat berupa kontrol terhadap pemasukan data (input), kontrol terhadap keluaran data (output), kontrol terhadap pengolahan data, kontrol terhadap umpan balik dan sebagainya.

4. Input

Input merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau memproses seluruh masukan data, dimana masukan tersebut dapat berupa jenis data, frekuensi pemasukan data dan sebagainya.

5. Proses

Proses merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau memproses seluruh masukan menjadi suatu informasi yang lebih berguna. 6. Output

Output merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh bagian pengolah dan merupakan tujuan akhir sistem. Output ini bisa berupa laporan grafik, diagram batang dan sebagainya

7. Umpan Balik

Umpan balik merupakan elemen dalam sistem yang bertugas mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan, dimana elemen ini sangat penting demi kemajuan sebuah sistem. Umpan balik ini dapat merupakan perbaikan sistem, pemeliharaan sistem dan sebagainya.

(26)

Dikutip dari http://dimas347.wordpress.com, karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.2 dibawah ini :

Gambar 2.2 Karakteristik Sistem

Sumber : dimas347.wordpress.com

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa karakteristik sistem dapat dibagi menjadi 8 bagian, yaitu :

1. Komponen

Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia. Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer.

2. Boundary (Batasan Sistem)

(27)

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Environment (Lingkungan Luar Sistem)

Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Interface (Penghubung Sistem)

Penghubung merupakan media perantara antar sub sistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu sub sistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan sub sistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Input (Masukan)

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

(28)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Proses (Pengolahan Sistem)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

8. Objective and Goal (Sasaran dan Tujuan Sistem)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.4 Klasifikasi Sistem

Suatu sistem dapat diklasifikasikan sebagai:

1. Sistem Abstrak (Abstract system) merupakan sistem yang tidak tampak secara fisik, karena hanya berupa pemikiran atau ide-ide.

2. Sistem Fisik (Physical system) merupakan sistem yang tampak secara fisik sehingga setiap mahluk dapat melihatnya.

3. Sistem Alamiah (Natural system), adalah sistem yang terjadi dari proses - proses alam dalam arti tidak dibuat oleh manusia.

(29)

5. Sistem Deterministik (Deterministic System) adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diramalkan.

6. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System) adalah sistem dimana kondisi masa depannya tak dapat diramalkan karena mengandung probabilitas.

7. Sistem Tertutup (Closed System) adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya.

8. Sistem Terbuka (Open System) adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungannya.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi merupakan data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengabilan keputusan.

2.2.1 Pengertian Informasi

Di dalam pengolahan sistem pada akhirnya menghasilkan suatu informasi, untuk itu pendefinisian informasi diperlukan untuk menunjang berhasilnya pengembangan sistem yang akan dirancang. Adapun definisi informasi dari beberapa pakar sebagai berikut :

(30)

kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima (Andri Kristanto, 2003: 6).

Jadi Informasi adalah data yang diproses kedalam bentuk yang lebih berarti bagi penerima dan berguna dalam pengambilan keputusan, sekarang atau untuk masa yang akan datang.

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Informasi diperoleh dari sistem informasi (information system) atau

processing system. Sistem informasi menurut Robert A Letch dan K. Roscoe Davis, disadur oleh Jogiyanto (2005 : 11) :

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Dari pengertian diatas, sistem informasi dapat didefinisikan pula sebagai suatu kesatuan dari berbagai bagian atau elemen-elemen atau subsistem-subsistem yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.3.1. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :

(31)

b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi.

c. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan

2.3.2. Komponen Sistem Informasi

Jogiyanto (2005 : 12), dalam buku Analisis Dan Desain, John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu : 1. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (Output Block)

(32)

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan Toolbox dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). 5. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyedian informasi lebih lanjut.

6. Blok Kendali (Controls Block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperature, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, tidak efisien, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.4. Jaringan Komputer

(33)

2.4.1 Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Syafrizal (2005:2) jaringan komputer adalah himpunan interkoneksi antara dua komputer autonomous atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless).

Suatu jaringan terdiri dari link dan node. Istilah node digunakan untuk merepresentasikan sentral, junction atau keduanya. Istilah link digunakan untuk merepresentasikan kabel, peralatan terminasi, dan sebagainya. Sedangkan trafik adalah informasi yang terdapat di dalam jaringan, yang mengalir melalui node dan

link.

2.4.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan cakupan geografisnya. Ada 4 kategori utama jaringan komputer yaitu :

1) LAN (Local Area Network)

LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berbeda didalam suatu area yang kecil, misalnya di dalam suatu gedung perkantoran atau kampus. Jarak antar komputer yang dihubungkan bisa mencapai 5 sampai 10 km. Suatu

LAN biasanya bekerja pada kecepatan mulai 10 Mbps sampai 100 Mbps. LAN

(34)

Gambar 2.3. Local Area Network

Sumber: (Syafrizal, 2005:16)

2) MAN (Metropolitan Area Network)

MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota. MAN

menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN bisa mencapai 10 km sampai beberapa ratus km. Suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps.

Gambar 2.4 Metropolitan Area Network

Sumber : (Syafrizal, 2005:17)

3) WAN (Wide Area Network)

(35)

biasanya jaringan WAN dimiliki dan dioperasikan sebagai suatu jaringan publik.

Gambar 2.5 Wide Area Network

Sumber : (Rafiudin, 2004:6)

2.4.3 Topologi Jaringan

1. Star Network /Topologi Star

Beberapa node dihubungkan dengan suatu node pusat (central node atau host node) yang membentuk jaringan seperti bentuk bintang (star). Semua komunikasi ditangani dan diatur langsung oleh central node. Central node melakukan semua tanggung jawab untuk mengatur arus informasi diantara node yang lainnya.

2. Hierarchical Tree Network/ Topologi Pohon

Network ini berbentuk seperti pohon yang bercabang, yang terdiri dari central

node dihubungkan dengan node yang lain secara berjanjang. Central node

(36)

mengkoordinasi atau mengendalikan node jenjang dibawahnya yang dapat berupa mini computer atau micro computer.

3. Mesh Network / Topologi Mesh

Topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara peralatan-peralatan yang ada. Susunannya pada setiap peralatan yang ada didalam jaringan saling terhubung satu sama lain.

4. Bus Network/Topologi Bus

Bentuk ini mengubungkan beberapa node dalam jalur data (bus). Masing-masing node dapat melakukan tugas-tugas operasi yang berbeda-beda.Seperti halnya pada loop network, tidak ada central node dan semua node mempunyai status yang sama. Karena jalur data (bus) terbuka maka awal dan akhir bus

harus diberi terminator, sebagai penutup jalur data. 5. Ring Network/Topologi Ring

Bentuk ini merupakan gabungan bentuk loop network dan bus network. Jika salah satu node yang lain tidak berfungsi atau rusak, maka tidak akan mempengaruhi komunkasi node yang lain karena tepisah dari jalur data. Hal ini berbeda dengan loop network, bila salah satu node rusak, maka akan mempengaruhi node yang lainnya.

2.5. Internet

(37)

berisikan informasi dan sebagai sarana komunikasi data yang berupa suara, gambar, video dan juga teks. Informasi ini dibuat oleh penyelenggara atau pemilik jaringan komputer atau dibuat pemilik informasi yang menitipkan informasinya kepada penyedia layanan internet.

2.5.1. Fasilitas Yang Ada Pada Internet

Internet menydiakan banyak sekali fasalitis yang bisa digunakan oleh user. Beberapa fasilitas tersebut yaitu :

1. Electronic Main atau e-mail.

Email adalah surat atau pesan elektronik yang dikirimkan dan diterima oleh dan antar individu atau komputer. Email bekerja seperti mesin penjawab telepon, walaupun kita tidak sedang online dengan internet kita masih bisa menerima email dari seluruh penjuru dunia.

2. Discussion Group

Biasanya kita gunakan email untuk orang-orang yang sudah kita kenal dengan baik, akan tetapi kita juga dapat gunakan email untuk saling bertukar informasi, berdiskusi dan berdialog dengan orang lain. Kita dapat berpartisipasi dalam diskusi dan debat dengan topik yang beragam mulai dari hobi sampai pada permasalahan komputer atau malah masalah hiburan dan artis.

3. FTP

(38)

mengkopi file-file di komputer kita ke server di internet, hal ini disebut dengan

upload. 4. Telnet

Beberapa server di internet memperbolehkan kita untuk mengaksesnya dan menjalankan beberapa program yang diinstal pada komputer itu. Layanan ini disebut sebagai telnet. Penggunaan server ini sama seperti kalau kita melakukannya pada komputer di jaringan lokal.

5. World Wide Web

WWW adalah layanan internet yang paling banyak dikenal orang dan paling cepat perkembangan teknologinya. Layanan ini menggunakan link hypertext yang disebut hyperlink untuk merujuk dan mengambil halaman-halaman web dari server. Halaman web dapat berisi suara, gambar, animasi, text, dan program perangkat lunak yang menyusunnya menjadi dokumen yang dinamis. Pengguna dapat melihat World Wide Web dari sebuah browser yaitu program yang dapat menampilkan HTML (skrip halaman web).

2.5.2. Kemudahan Yang Dimiliki Internet

Penggunaan internet dipilih oleh kebanyakan orang sekarang ini karena kemudahan-kemudahan yang dimiliki oleh jaringan internet, yaitu:

1) Internet sebagai jaringan publik yang sangat besar (huge/widespread network),

layaknya yang dimiliki suatu jaringan publik elektronik, yaitu murah, cepat dan kemudahan akses.

(39)

2.6. E-Commerce

2.6.1. Pengertian E-Commerce

E-commerce adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan

penjualan barang dan jasa melalui internet. Dalam pengertian yang paling umum, hanya menciptakan situs Web yang mengiklankan dan mempromosikan produk anda dapat dianggap “e-commerce” dalam beberapa tahun terakhir, bagaimanapun e-commerce telah menjadi jauh lebih canggih. Bisnis e-commerce sekarang menawarkan toko online yang rumit di mana pelanggan dapat mengakses ribuan produk, pemesanan, pilih metode pengiriman yang diinginkan dan membayar untuk pembelian menggunakan kartu kredit mereka.

2.6.2. Jenis-Jenis E-Commerce

Dikutip dari berbagai sumber http://ruripuspitaaa.blogspot.com/2011/10/e-commerce.html ada beberapa jenis transaksi e-Commerce, yaitu :

1. Busines to Busines (B2B)

Business to Business (B2B) adalah adalah sistem komunikasi bisnis online antar pelaku bisnis, B2B terdiri atas Transaksi Inter-Organizational system (IOS) dan Transaksi Pasar Elektronik (Electronic Market Transfer), (Onno W. Purbo, 2000:2)

2. Bussines to Cunsumer (B2C)

Busines to Cunsumer (B2C) adalah mekanisme toko online yang artinya

transaksi antara e-merchant dengan e-customer, (Onno W. Purbo, 2000:2).

(40)

Consumer to Consumer (C2C) merupakan transaksi dimana konsumen menjual produk secara langsung kepada konsumen lainnya.

4. Consumer to Bussines (C2B)

Consumer to Bussines (C2B) merupakan individu yang menjual produk atau jasa kepada organisasi dan individu yang mencari penjual dan melakukan transaksi (Munir Fuady, 2005:408).

5. Non-Bussines Electronic Commerce

Non-Bussines Electronic Commerce meliputi kegiatan non bisnis seperti

kegiatan lembaga pendidikan, organisasi nirlaba, keagamaan dan lain-lain (Munir Fuady, 2005 : 408).

6. Intrabussines (Organizational) Electronic Commerce.

Kegiatan ini meliputi semua aktivitas internal organisasi melalui internet untuk melakukan pertukaran barang, jasa, dan informasi, menjual produk perusahaan kepada karyawan, dan lain-lain (Munir Fuady, 2005 : 408).

2.6.3. Karakteristik E-Commerce

Berbeda dengan transaksi perdagangan biasa, transaksi e-Commerce

memiliki beberapa karakteristik yang sangat khusus, yaitu : (1) Transaksi Tanpa Batas

(41)

pelanggan dari seluruh dunia dapat mengakses situs tersebut dan melakukan transaksi secara on line.

(2) Transaksi Anonym

Para penjual dan pembeli dalam transaksi melalui internet tidak harus bertemu muka satu sama lainnya. Penjual tidak memerlukan nama dari pembeli sepanjang mengenai pembayarannya telah diotorisasi oleh penyedia sistem pembayaran yang ditentukan, yang biasanya dengan kartu kredit.

(3) Produk Digital Dan Non Digital

Produk-produk digital seperti software komputer, musik dan produk lain yang bersifat digital dapat dipasarkan melalui internet dengan cara mendownload secara elektronik. Dalam perkembangannya obyek yang ditawarkan melalui internet juga meliputi barang-barang kebutuhan hidup lainnya.

(4) Produk barang tak berwujud

Banyak perusahaan yang bergerak di bidang e-commercen dengan menawarkan barang tak berwujud separti data, software dan ide-ide yang dijual melalui internet.

2.6.4. Klasifikasi E-Commerce

E-commerce digunakan sebagai transaksi bisnis antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain, antara perusahaan dengan pelanggan (customer), atau antara perusahaan dengan institusi yang bergerak dalam pelayanan publik. Jika diklasifikasikan, sistem e-commerce terbagi menjadi tiga tipe aplikasi, yaitu:

(42)

EMs adalah sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan/menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan. Keuntungan fasilitas EMs bagi pelanggan adalah terlihat lebih nyata dan efisien dalam hal waktu. Sedangkan bagi penjual, ia dapat mendistribusikan informasi mengenai produk dan service yang ditawarkan dengan lebih cepat sehingga dapat menarik pelanggan lebih banyak.

2. Electronic Data Interchange (EDI).

EDI adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi reguler yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial. Secara formal EDI didefinisikan oleh International Data Exchange Association (IDEA) sebagai “transfer data terstruktur dengan format standard yang telah

disetujui yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan menggunakan media elektronik”. Keuntungan dalam menggunakan EDI adalah waktu pemesanan yang singkat, mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, memperoleh respon yang cepat, pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta pembayaran dapat dilakukan secara elektronik.

3. Internet Commerce.

(43)

antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirim melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual. Penggunaan internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan terbukti mempunyai keuntungan antara lain untuk beberapa produk tertentu lebih sesuai ditawarkan melalui internet; harga lebih murah mengingat membuat situs di internet lebih murah biayanya dibandingkan dengan membuka outlet retail di berbagai tempat. Internet merupakan media promosi perusahaan dan produk yang paling tepat dengan harga yang relatif lebih murah; serta pembelian melalui internet akan diikuti dengan layanan pengantaran barang sampai di tempat pemesan.

2.7. Perangkat Lunak Pendukung

Pada pembuatan aplikasi ini, penulis membutuhkan beberapa peragkat lunak atau software yang dapat mendukung pada pembuatan sebuah aplikasi. Adapun perangkat lunak yang dibutuhkan yaitu:

2.7.1. HTML

HTML (HyperText Mark up Language) merupakan suatu metoda untuk mengimplementasikan konsep hypertext dalam suatu naskah atau dokumen. HTML sendiri bukan tergolong pada suatu bahasa pemrograman karena sifatnya yang hanya memberikan tanda (marking up) pada suatu naskah teks dan bukan sebagai program.

2.7.2. PHP

PHP adalah bahasa pemorgraman yang memungkinkan para web developer untuk membuat aplikasi web yang dinamis dengan cepat. PHP

(44)

satu bahasa script yang terbilang baru dan tersedia secara bebas dan masih memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut. PHP dapat diintegrasikan (embedded) ke dalam web server, atau dapat berperan sebagai program CGI yang terpisah.

aKelebihan PHP Sabagai Web Based Programming Language

Ketika e-commerce semakin berkembang, situs-situs yang statispun semakin ditinggalkan, karena dianggap sudah tidak memenuhi keinginan pasar, padahal situs tersebut harus tetap dinamis. Pada saat ini bahasa PERL dan CGI sudah jauh ketinggalan jaman sehingga sebagian besar designer web banyak beralih ke bahasa server-side scripting yang lebih dinamis seperti PHP. Seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP. Namun kekuatan yang paling utama PHP adalah pada konektivitasnya dengan system database di dalam web. Sistem database yang dapat didukung oleh PHP adalah (1) Oracle, (2) MySQL, (3)Sybases, (4) PostgreSQ (5). dan lainnya.

PHP dapat berjalan di berbagai system operasi seperti windows 98/NT, UNIX/LINUX, solaris maupun macintosh selain itu PHP juga merupakan software yang open source yang dapat anda download secara gratis dari situs resminya http://www.php.net, Software ini juga dapat berjalan pada web server seperti PWS (Personal Web Server), Apache, IIS, AOLServer, fhttpd, phttpd dan sebagainya. PHP juga merupakan bahasa pemograman yang dapat kita kembangkan sendiri seperti untuk menambah fungsi-fungsi baru.

(45)

server atau sebagai CGI script yang mandiri. Banyak keuntungan yang dapat diperoleh jika menggunakan PHP sebagai modul dari apache, diantaranya adalah :

1. Tingkat keamanan yang cukup tinggi

2. Waktu eksekusi yang lebih cepat dibandingkan dengan bahasa pemograman web lainnya yang berorientasi pada server-side scripting. 3. Akses ke sistem database yang lebih fleksibel. seperti MySQL.

2.7.3. MySQL

MySQL adalah perangkat lunak database server atau sebut saja Database Smart. Database ini semakin lama semakin populer. Dengan menggunakan database ini, data semakin aman dan berdaya guna. Database ini juga banyak dipakai pada web database sehingga data semakin terintegrasi antara database dekstop dengan database web. Untuk menggunakan database MySQL harus menginstalasinya dahulu ke komputer.

2.7.4. Macromedia Dreamweaver 8

(46)

2.7.5. XAMPP

Dari sekian banyak aplikasi server berbasis PHP/MySQL yang dapat digunakan tapi yang paling sering dipakai adalah Appersv dan XAMPP. Dalam penelitian ini penulis menggunakan XAMPP yang merupakan singkatan dari X (program ini dapat dijalankan di sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, Perl (Hakim, 2008:62). XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya.

Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis untuk Anda.Versi XAMPP yang ada saat ini adalah Versi 1.7.3 yang terdiri atas :

1. Apache 2.2.14 (IPv6 enabled) + OpenSSL 0.9.8l 2. MySQL 5.1.41 + PBXT engine

3. PHP 5.3.1

4. phpMyAdmin 3.2.4 5. Perl 5.10.1

6. FileZilla FTP Server 0.9.33

7. ArGoSoft Mail Server versi 1.8.9.2

(47)
(48)

36

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Untuk mendukung penulis dalam melakukan penelitian dan pengumpulan data, penulis memilih bagian penjualan dan pembelian bertempat di Arindo Shoes, yang dipilih sebagai objek penelitian dan untuk melakukan perancangan sistem informasi e-Commerce.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Arindo Shoes didirikan pada tahun 1989 oleh H.Ahmad Sanusi. Arindo

Shoes terletak di Jl. Cibaduyut Raya No.166A. Bandung. Arindo Shoes

merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang pengrajin sepatu dan dimana perusahaan ini menjual produk dan menerima pesanan.

Modal awal dari Arindo Shoes ini adalah sebesar Rp 3.000.000, yang berasal dari modal pribadi pemilik. Dalam menjalankan usahanya, Arindo Shoes

mempekerjakan sebanyak 20 orang pegawai, yang terdiri dari satu orang di bagian keuangan,16 orang bagian produksi dan tiga orang di bagian pelayanan pelanggan yang bertugas di bagian kasir dan pemasaran. Adapun barang dan jasa yang ditawarkan yaitu sebagai berikut ;

(49)

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Perlu rasanya badan usaha atau perusahaan memiliki visi dan misi sebagai pedoman, suatu awal tujuan pengembangan usahanya kedepan, dengan menitik beratkan pada visi dan misi dari perusahaan tersebut. Berikut ini adalah visi dan misi Arindo Shoes :

a. Visi

Visi Arindo Shoes dalam mengembangkan bisnis atau usahanya adalah: Tahun 2015 hasil produksi sepatu Arindo Shoes mampu berbicara banyak di tingkat industri sepatu nasional dan menjadikan produsen sepatu yang kompetitif dengan

mengutamakan kepuasan pelanggan serta mampu meningkatkan produktivitas dalam

negeri.

b. Misi

Misi Arindo Shoes adalah:

1. Menghasilkan produk sepatu yang berkualitas dan tidak kalah dengan sepatu import.

2. Meningkatkan produktifitas industri sepatu dalam negeri.

3. Mengembangkan secara terus-menerus produk sepatu dengan mengimplementasikan manajemen yang adil dan transparan.

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

(50)

berhubungan dengan struktur alur program yang sedang penulis rancang saat ini, dapat dijelaskan sebagai berikut :

Pemilik/Pemimpin Arindo

Pegawai Arindo Bag. Produksi Bag. Keuangan

Gambar 3.1 : Struktur Organisasi Arindo Shoes

Sumber : Arindo Shoes

3.1.4. Deskripsi Tugas

Agar setiap pegawai dapat menjalankan fungsi serta tugasnya masing-masing dengan baik, maka perlu dijabarkan secara jelas tentang deskripsi kerja yang sesuai dengan posisi jabatan yang diambil dalam perusahaan tersebut. Adapun deskripsi kerja masing-masing bagian yang ada pada Arindo Shoes :

1. Pemilik/Pemimpin Arindo

Mengatur dan mengendalikan jalannya perusahaan, serta mengawasi semua aktifitas perusahaan serta mengecek kinerja pegawai, serta melihat peluang bisnis lainnya.

2. Keuangan (Administrasi)

(51)

3. Bag. Produksi

Bertugas mengawasi produksi barang pada Arindo Shoes, mulai dari pemilihan bahan sampai tahap produksi barang, pengepakan barang, pengiriman barang ke toko serta pengiriman barang ke jasa pengiriman barang.

4. Pegawai Arindo

Bertugas melayani dan menangani bagian penjualan barang ke konsumen dan melihat persediaan barang serta mengatur pemasaran barang pada konsumen.

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan atau mencatat data yang dapat digunakan untuk faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atas data yang diperoleh. Dengan penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian survey dengan desain penelitian deskriptif dan terapan.

3.2.1. Desain Penelitian

(52)

Sedangkan metode terapan adalah menguji dan mengevaluasi suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah – masalah kehidupan praktis.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Penulis melakukan penelitian untuk mendapatkan data mengenai objek yang akan diteliti, jenis data tersebut dikelompokan kedalam 2 jenis yaitu primer dan sekunder sedangkan metode pengumpulan data yang penulis lakukan dengan cara deskriptif.

3.2.2.1. Sumber Data Primer

1. Pengamatan (observasi)

Penulis mengadakan pengamatan terhadap bagian penjualan, bagian gudang, dan bagian keuangan. serta melihat aktifitas penjualan yang dilakukan secara langsung, sampai dengan proses pencatatan data penjualan, data laporan penjualan secara cermat dan sistimatis sehingga nantinya data yang diperoleh merupakan data yang sebenarnya.

2. Wawancara

Penulis mengumpulkan data dengan cara melakukan tanya jawab terhadap pihak manajemen yang mempunyai hubungan langsung dengan masalah yang tengah diteliti oleh penulis, adapun yang penulis wawancarai yaitu pada pimpinan bagian penjualan, pimpinan bagian gudang, pimpinan bagian keuangan, dan tidak lupa juga kepada pemilik/pemimpin Arindo Shoes

(53)

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Untuk memperoleh data sekunder, penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara Studi Pustaka yaitu, Mengumpulkan data dan mempelajari atau membaca pendapat ahli yang berhubungan dengan permasalahan yang akan di teliti untuk memperoleh data yang dibuat, serta untuk landasan teori yang akurat dan menunjang.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem adalah hal yang sangat penting untuk dijelaskan, maka penulis telah menyusun penjelasannya berdasarkan sub-bab berikut ini.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah menggunakan metode berorientasi objek atau object oriented yang merupakan suatu paradigma baru dalam rekayasa perangkat lunak. Pendekatan berorientasi objek merupakan suatu teknik atau cara pendekatan dalam melihat permasalahan dalam sistem (sistem perangkat lunak, sistem informasi, atau sistem lainnya).

Pendekatan berorientasi objek akan memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata. Rosa A.S-M.Shalahuddin (2011:86).

(54)

yaitu, Use case diagram, Activity diagram, Sequence diagram, Class diagram, Component diagram, Deployment diagram.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan untuk proses pengemangan perangkat lunak yang akan dibangun adalah model prototype. Prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai. Selain itu prototype juga membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah, terutama pada keadaan kebutuhan pemakai sulit untuk diidentifikasi.

Secara garis besar, sasaran prototype adalah sebagai berikut :

1. Mengurangi waktu sebelum pemakai melihat sesuatu yang konkret dari usaha pengembangan sistem.

2. Menyediakan umpan balik yang cepat dari pemakai ke pengembang.

3. Membantu menggambarkan kebutuhan pemakai dengan kesalahan yang lebih sedikit.

4. Meningkatkan pemahaman pengembang dan pemakai terhadap sasaran yang seharusnya dicapai oleh sistem.

5. Menjadikan keterlibatan pemakai sangat berarti dalam analisis dan desain sistem.

(55)

Gambar 3.2 Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototype Sumber : Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta Tahapan-tahapan prototyping yaitu :

1. Identifikasi Kebutuhan

Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar system yang akan dibuat.

2. Membangun Prototyping

(56)

3. Evaluasi Protoptyping

Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil, jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangi 1, 2 dan 3. 4. Mengkodekan Sistem

Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

5. Menguji Sistem

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain

6. Evaluasi Sistem

Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.

7. Menggunakan sistem

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan. Kelebihan Prototype

1. Pendefinisian kebutuhan pemakai menjadi lebih baik karena keterlibatan pemakai yang lebih intensif.

(57)

3. Mempersingkat waktu pengembangan.

4. Memperkecil kesalahan disebabkan pada setiap versi prototipe, kesalahan segera terdeteksi oleh pemakai.

5. Pemakai memiliki kesempatan yang lebih banyak dalam meminta perubahan-perubahan.

6. Menghemat biaya. Kelemahan Prototype

1. Prototype hanya bisa berhasil jika pemakai bersungguh-sungguh dalam

menyediakan waktu dan pikiran untuk menggarap prototype.

2. Kemungkinan dokumentasi terabaikan karena pengembang lebih berkonsentrasi pada pengujian dan pembuatan prototype.

3. Mengingat target waktu yang pendek, ada kemungkinan sistem yang dibuat tidak lengkap dan bahkan sistem kurang teruji.

4. Jika terlalu banyak proses pengulangan dalam membuat prototype, ada kemungkinan pemakai menjadi jenuh dan memberikan reaksi yang negatif. 5. Apabila tidak dikelola dengan baik, prototype menjadi tidak pernah berakhir.

Hal ini disebabkan permintaan terhadap perubahan terlalu mudah untuk dipenuhi.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Sesuai dengan metode pendekatan sistem yang digunakan yaitu metode berorientasi objek, maka penulis memakai pemodelan dengan notasi UML

(Unified Modeling Language). Untuk mendapatkan banyak pandangan terhadap

(58)

visual yang menunjukkan berbagai aspek dalam sistem. Ada 6 diagram yang digunakan oleh penulis, yaitu:

a. Diagram Use Case

Diagram Use Case atau use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behaviour) sistem informasi yang akan dibuat. Use case

mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Syarat penamaan pada

use case adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case.

b. Diagram Activity

Activity Diagram atau diagram aktivitas menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

c. Diagram Sequential

(59)

use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. Banyaknya diagram sequence yang harus digambar adalah sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada diagram sequence sehingga semakin banyak use case

yang didefinisikan maka diagram sequence yang harus dibuat juga semakin banyak

d. Diagram Class

Class diagram atau kelas diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut (variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas) dan metode atau operasi (fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas). Kelas-kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi-fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem.

e. Diagram Component

Component diagram atau komponen diagram dibuat untuk menunjukkan

organisasi dan ketergantungan di antara kumpulan komponen dalam sebuah sistem. Diagram komponen fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada di dalam sistem. Komponen dasar yang biasanya ada dalam suatu sistem adalah komponen user interface yang menangani tampilan, komponen

(60)

f. Diagram Deployment

Deployment diagram atau deployment diagram menunjukkan konfigurasi

komponen dalam proses eksekusi aplikasi. Diagram deployment juga dapat digunakan untuk memodelkan hal-hal berikut:

1. Sistem tambahan (embedded system) yang menggambarkan rancangan

device, node, dan hardware. 2. Sistem client/server

3. Sistem terdistribusi murni 4. Rekayasa ulang aplikasi 3.2.4. Pengujian Software

Pengujian perangkat lunak (software) menggunakan metode pengujian

Black Box. Pengujian Black Box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat

lunak (software) yang dibuat.

Dengan demikian, pengujian Black Box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program.

Pengujian Black Box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut:

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang 2. Kesalahan interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan kinerja

(61)

49 BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisis Sistem yang Berjalan

Dalam menganalisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang dilakukan oleh sistem yang dirancang, maksudnya adalah untuk menitik beratkan kepada fungsionalitas sistem yang berjalan dengan tidak terlalu menitik beratkan kepada alur proses dari sistem. Selanjutnya dari hasil analisis ini divisualisasikan dan didokumentasikan dengan UML melalui diagram use case, scenario use case dan aktifitas diagram, pertimbangan memakai diagram tersebut karena dianggap mewakili secara keseluruhan sistem yang berjalan yang dapat dimengerti oleh user.

Pada tahap analisis diperlukan suatu pendekatan analisis guna menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin muncul pada tahap berikutnya, yaitu perancangan sistem baru. Karena pada tahap ini merupakan tahapan yang sangat penting, pendekatan yang dilakukan adalah mendefinisikan masalah pada sistem yang sedang berjalan dan sekaligus melakukan evaluasi setiap cara kerja sistem yang sedang berjalan berdasarkan prosedur-prosedur yang ada.

(62)

kritis dan penting karena semua kesalahan pada tahapan berikutnya bersumber pada kesalahan tahap.

4.1.1 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

Pada analisis prosedur ini, harus diketahui prosedur yang sedang berjalan untuk perancangan sistem yang baru. Harus diketahui pula hal-hal yang menjadi tujuan pemakai sehingga masalah tersebut dapat didefinisikan secara jelas.

Dalam menganalisis sistem yang berjalan di Arindo Shoes, Penulis menganalisa pada proses atau prosedur kerja yang berlangsung di Arindo Shoes

mulai dari Pemasaran barang, pembelian barang dan pembayaran barang.Berikut ini adalah penjelasan dari sistem yang sedang berjalan di Arindo Shoes :

1. Pemasaran

Dalam melakukan pemasaran, Arindo Shoes melakukannya secara manual seperti menyebarkan atau membagikan katalog atau brosus ke pada calon pelanggan. Dalam membuat katalog atau brosus, Arindo Shoes harus menyewa atau membayar perusahaan percetakan, sehingga cukup mengeluarkan biaya yang banyak dalam melakukan pemasaran produk,selain biaya brosur atau katalog Arindo Shoes juga harus mengeluarkan biaya lagi untuk transportasi dalam penyebaran atau pembagian katalog/brosur ke pelanggan, serta penyebaran informasinya kurang luas.

2. Penjualan

(63)

mulai dari ukuran, warna produk yang akan di beli pelanggan. Hal ini menyebabkan pelanggan harus mengorbankan banyak waktu untuk datang langsung ke toko mulai dari proses pemilihan barang sampai ke proses pembayaran barang.setrta pencarian barang dan pengarsipan barangnya masih manual.

3. Pembayaran

Dalam transaksi pembayaran, Arindo Shoes masih melakukannya dengan manual yaitu Pegawai membuat nota atau struk bukti pembayaran,serta menuliskan hasil penjualan di buku penjualan.Hal ini tidak efektif karna sering hilang dan rusaknya nota atau stuk pembayaran atau kecerobohan pegawai karna lupa menuliskan hasil penjualan di buku penjualan sehingga menyulitkan pegawai tersebut dalam melakukan rekap penjualan barang untuk di jadikan laporan penjualan barang bulanan dan tahunan.

4.1.2 Use Case Diagram

Diagram use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Rosa A.S-M.Shalahuddin (2011:130).

(64)

System

Pemasaran

Penjualan

Pembayaran

Pelanggan Pegawai

Gambar 4.1 Use CaseDiagram yang Berjalan

4.1.3 Definisi Aktor dan Deskripsinya yang Berjalan

Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri. Rosa A.S-M.Shalahuddin (2011:131).

Adapun diagram use case yang sedang berjalan adalah sebagai berikut. Tabel 4.1

Definisi Aktor dan Deskripsinya yang Berjalan

No Aktor Deskripsi

1 Pelanggan Pihak yang melakukan proses pemesanan dan pembayaran.

(65)

4.1.4 Definisi Use Case dan Deskripsinya yang Berjalan

Use Case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit-unit atau aktor. Rosa A.S-M.Shalahuddin (2011:131).

Berikut adalah deskripsi pendefinisian use case pada sistem yang ada di Arindo Shoes.

Tabel 4.2

Definisi Use Case dan Deskripsinya yang Berjalan

No Use Case Deskripsi

1 Pemasaran Merupakan proses yang dikelola oleh pegawai dimana pegawai memberikan informasi produk kepada pelanggan.

2 Penjualan Merupakan proses yang dikelola oleh pegawai dimana pelanggan melakukan pembelian produk. 3 Pembayaran Merupakan proses transaksi pembayaran antara

pelanggan dan pegawai.

4.1.5 Skenario Use Case

Skenario use case mendeskripsikan aktor-aktor yang melakukan prosedur dalam sistem, serta menjelaskan respon yang ditanggapi oleh sistem tersebut terhadap prosedur yang dilakukan oleh aktor. Berikut adalah sekenario use case

(66)

Tabel 4.3

Skenario Use Case Pemasaran yang Berjalan

Identifikasi

Nama Pemasaran

Tujuan Untuk mempromosikan produk kepada pelanggan Aktor Pelanggan

Worker Pegawai

Skenario Utama

Aktor Sistem

1. Pegawai menyebarkan brosur atau katalog untuk mempromosikan produk dari Arindo Shoes.

2. Pelanggan menerima brosur atau katalog.

Tabel 4.4

Skenario Use Case Penjualan yang Berjalan

Identifikasi

Nama Penjualan

Tujuan Untuk membeli produk yang di inginkan pelanggan Aktor Pelanggan

Worker Pegawai

Skenario Utama

Aktor Sistem

1. Pelanggan memilih produk yang diinginkan

2. Pegawai mengecek persediaaan barang yang di beli pelanggan

(67)

Tabel 4.5

Skenario Use Case Pembayaran yang Berjalan

Identifikasi

Nama Pembayaran

Tujuan Untuk melakukan proses pembayaran barang yang sudah di beli.

Aktor Pelanggan Worker Pegawai

Skenario Utama

Aktor Sistem

1. Pelanggan melakukan pembayaran

2. Pegawai membuat nota bukti pembayaran.

4.1.6 Activity Diagram yang Berjalan

Diagram aktivitas menggambarkan aliran kerja atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis, bukan apa yang dilakukan aktor. Rosa A.S-M.Shalahuddin (2011:134).

Ada beberapa diagram aktivitas yang sedang berjalan yaitu sebagai berikut

Pelanggan Pegawai

Menerima katalog atau brosur

Membagikan katalog atau brosur

Gambar

Gambar 3.2 Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototype
Tabel 4.1
Tabel 4.3
Gambar 4.2 Activity Diagram Pemasaran yang Berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Keterangan khusus pada Efek kronis pada Manusia : Dapat mempengaruhi bahan genetik dan menyebabkan efek reproduksi yang merugikan. Hal tersebut dapat

Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) tidak ada perbedaanpengaruh penggunaan model Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas Termodifikasi terhadap keterampilan berfikir tingkat

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di dapat kesimpulan bahwa genotipe tidak menunjukkan perbedaan yang nyata kecuali pada diameter batang 8 MST dan 12

Kekuatan dan kekerasan aluminium tidak begitu tinggi. Namun, dengan adanya pemaduan dan heat treatment dapat meningkatkan kekuatan dan kekerasannya.. Kebanyakan material aluminium

Preliminary Design of Tertiary Butyl Alcohol Plant from Isobutylene and Water Capacity of 80,000 Tons/Year..

Pada tahun 2014, jumlah Puskesmas yang melayani rawat inap sebanyak 1 unit terletak di Desa Turi dan merupakan satu- satunya puskesmas di Kecamatan Jetis.. Dalam

Teknik observasi (pengamatan), dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap obek penelitan yang diteliti untuk memperoleh data yang konkrit dilokasi

Penerapan teknik token economy dapat meningkatkan perilaku disiplin belajar pada peserta didik kelompok A TK Islam Bakti IX Kerten Surakarta pada setiap siklus,