• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI WAKAF TUNAI BERUPA UANG DI PERBANKAN SYARIAH MENURUT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN INDONESIA (Studi Kasus Di Bank Syariah Bukopin Sidoarjo )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI WAKAF TUNAI BERUPA UANG DI PERBANKAN SYARIAH MENURUT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN INDONESIA (Studi Kasus Di Bank Syariah Bukopin Sidoarjo )"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Salah satu ajaran Islam dalam bidang ekonomi, direalisasikan melalui lembaga keuangan syari’ah, terutama perbankan syari’ah. Demikian pula Baitul

Mal wat Tamwil (BMT), Asuransi Takaful Syari’ah dan Koperasi Syari’ah.

Lembaga perbankan Islam masa kini diwujudkan dalam bentuk lembaga perbankan syari’ah maupun Bank Pengkreditan Rakyat (BPR) Syari’ah yang

sudah tersebar luas di berbagai penjuru Nusantara.Ciri khas lembaga perbankan syari’ah adalah sistem operasinya didasarkan kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah

sebagai tolak ukur dalam menjalankan sistem perekonomian serta pengelolaan dana. Sehingga sistem operasi Bank Syari’ah bersih dari praktek bunga, gharar,

serta berpegang kepada akhlak bisnis Islam.

Pada dasarnya perbuatan muamalat yang ditujukan untuk kebaikan hubungan berekonomi sesama manusia harus mengandung ciri untuk kemaslahatan umum. Oleh karena itu seharusnya kita melihat kehadiran sistem syari’ah dalam transaksi antar individu dan lembaga harus kita tempatkan dalam

(2)

kerelaan dan transparansi menjadi hal yang mendasar untuk setiap transaksi dua pihak atau lebih.

Di Indonesia wakaf telah menjadi bagian praktek keberagaman semenjak agama Islam datang ke wilayah Nusantara, dan terus berkembang seiring dengan perkembangan Islam di Indonesia. Di kalangan umat Islam, wakaf yang sangat populer masih terbatas pada benda tetap berupa tanah dan bangunan yang yang diperuntukkan untuk tanah pekuburan, tempat ibadah dan pendidikan. Baru beberapa tahun belakangan ini dikenal dengan adanya wakaf yang berbentuk tunai/uang (cash) dan wakaf benda bergerak yang manfaatnya untuk kepentingan keagamaan, pendidikan, penelitian, perkhidmatan sosial, membantu ekonomi lemah dan lain-lain.1

Pada tahun 2004 Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Undang-undang baru yang berkaitan dengan perwakafan di Indonesia. Undang-Undang-undang ini menjelaskan secara rinci tentang tata cara pendaftaran harta wakaf, hak dan kewajiban pengelola harta wakaf, dan organisasi wakaf di Indonesia.2

Dalam Peraturan Pemerintah No.42 tahun 2006 ditegaskan mengenai mekanisme wakaf terhadap benda bergerak berupa uang ini. Dalam peraturan ini ditegaskan bahwa wakaf uang yang dapat diwakafkan adalah mata uang rupiah, jika uang yang akan diwakafkan masih dalam mata uang asing, maka harus dikonversi terlebih dahulu dalam mata uang rupiah.3

1

Suhrawadi Lubis. (2008) Wakaf Tunai Dalam Hukum Indonesia, diakses pada tanggal 9 April 2013 dari http://imapasbar.wordpress.com/wakaf -tunai-dalam-hukum-indonesia.

2

Abdul Halim. Hukum Perwakafan di Indonesia. (Ciputat: Penerbit Ciputat Press. 2005) hal. 98.

3

(3)

Wakaf uang atau biasa disebut juga wakaf tunai telah mendapat respon positif dari Majelis Ulama’ Indonesia (MUI), sebelumnya pada tahun 2001, Prof.

M.A. Manan, ketua Social Investment Bank Ltd (SIBL) memberikan seminar di Indonesia mengenai wakaf uang. Akhirnya tanggal 11 Mei 2002 MUI mengeluarkan fatwa tentang diperbolehkannya wakaf uang ( waaqaf-nuqud), dengan syarat nilai pokok wakaf harus dijamin kelestariannya.4

Beberapa pasal ketentuan Perundang-undangan di atas memperlihatkan bahwa wakaf uang diakui dalam hukum positif Indonesia. Wakaf dalam bentuk uang dipandang sebagai salah satu pilihan yang dapat membuat wakaf mencapai hasil lebih banyak. Karena dalam wakaf uang ini, uang tidak hanya dijadikan alat tukar menukar saja. Lebih dari itu, uang merupakan komoditas yang siap menghasilkan dan berguna untuk pengembangan aktifitas perekonomian yang lain. Oleh sebab itu, sama dengan komoditi yang lain, wakaf uang juga dipandang dapat menghasilkan sesuatu yang lebih banyak. Secara ekonomi, wakaf uang ini sangat besar potensinya untuk dikembangkan, karena dengan model wakaf uang ini daya jangkau serta mobilisasinya akan jauh lebih merata di tengah-tengah masyarakat dibandingkan dengan model wakaf tradisional (wakaf dalam bentuk tanah dan bangunan). Sebab wakaf dalam bentuk tanah dan bangunan hanya dapat dilakukan oleh keluarga atau individu yang terbilang mampu (kaya) saja.5

Dalam pasal 28 Undang-undang tentang wakaf, disebutkan bahwa wakif dapat mewakafkan benda bergerak berupa uang melalui Lembaga Keuangan Syariah (LKS) yang ditunjuk oleh Menteri.

4

Suhrawadi K. Lubis, dkk. Ibid. Hal. 104. 5

(4)

Dengan demikian permasalahan wakaf uang ini menarik untuk dikaji, seberapa besar tanggapan dan efektifitas wakaf uang di Masyarakat serta perkembangan pengelolaan wakaf uang di Lembaga Keuangan Syari’ah (LKS), agar nantinya wakaf uang dapat meningkatkan perannya dalam membangun perekonomian umat.

Dalam hal ini, salah satu LKS-PWU (Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang) yang menjadi obyek penelitian adalah Bank Syariah Bukopin. Perjalanan PT Bank Syariah Bukopin dimulai dari sebuah bank umum, PT Bank Persyarikatan Indonesia yang diakuisisi oleh PT Bank Bukopin Tbk untuk dikembangkan menjadi bank Syariah. Bank Syariah Bukopin mulai beroperasi dengan melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip Syariah setelah memperoleh izin operasi Syariah dari Bank Indonesia pada tanggal 27 Oktober 2008 dan pada tanggal 11 Desember 2008 telah diresmikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia.

Komitmen penuh dari PT Bank Bukopin Tbk sebagai pemegang saham mayoritas diwujudkan dengan menambah setoran modal dalam rangka untuk menjadikan PT Bank Syariah Bukopin sebagai bank syariah dengan pelayanan terbaik.

Dan pada tanggal 10 Juli 2009 melalui Surat Persetujuan Bank Indonesia, PT Bank Bukopin Tbk telah mengalihkan Hak dan Kewajiban Usaha Syariah-nya kedalam PT Bank Syariah Bukopin.6

6

(5)

Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui lebih jauh terhadap pengelolaan Bank Bukopin Syariah Cabang Sidoarjo terhadap wakaf tunai berupa uang. Untuk itu, penelitian ini berjudul;

IMPLEMENTASI WAKAF TUNAI BERUPA UANG DI PERBANKAN SYARIAH MENURUT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN INDONESIA "

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, maka dapat di ambil beberapa permasalahan sebagi berikut :

1. Bagaimana prosedur wakaf tunai berupa uang di perbankan syari’ah menurut peraturan perundang-undangan di Indonesia ?

2. Bagaimana efektifitas wakaf tunai berupa uang di perbankan syariah Indonesia?

C. Tujuan Penelitian.

1. Untuk mengetahui prosedur wakaf tunai berupa uang di perbankan syari’ah menurut peraturan perundang-undangan Indonesia.

2. Untuk mengetahui efektifitas wakaf tunai berupa uang di perbankan syariah Indonesia

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

(6)

khususnya dalam bidang ilmu wakaf mengenai prosedur wakaf uang di Bank Syariah Bukopin Cabang Sidoarjo.

2. Manfaat Praktis

Agar dapat dijadikan bahan bacaan bagi para pembaca dalam memahami ilmu-ilmu agama khususnya ilmu yang berkaitan dengan ilmu wakaf dan hukum keperdataan, serta menggugah bank-bank lain dalam mensosialisasikan dan mengelola wakaf uang di tengah masyarakat.

E. Metode Penelitian. 1. Pendekatan.

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis sosiologis. Pendekatan secara yuridis yaitu memandang hukum sebagai gejala sosial yang terjadi di masyarakat, sesuai dengan norma-norma tertulis yang dibuat dan diundangkan oleh lembaga atau pejabat yang berwenang dan mengacu pada ketentuan yang terdapat dalam undang-undang yang mengatur tentang wakaf terutama wakaf tunai. Sedangkan pendekatan secara sosiologis yaitu lebih mengacu pada berlakunya atau realita yang terjadi.

2. Jenis penelitian.

Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (Field Research) Penelitian dimana penulis terjun langsung ke lapangan untuk meneliti dan mencari data.

3. Lokasi penelitian.

(7)

4. Sumber Data

Dalam melakukan penelitian ini data-data yang diperlukan diperoleh dari dua sumber :

a. Data Primer, yaitu data yang bersumber dari informan yang mengetahui secara jelas dan rinci mengenai masalah yang sedang diteliti. Kata-kata atau ucapan lisan dan perilaku manusia merupakan data utama atau data primer dalam suatu penelitian, diamati dan dicatat secara langsung seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi.7 Untuk memperoleh data yang jelas, mala peneliti mendatangi informan dan berkomunikasi secara langsung dengan kriteria informan sebagai berikut:

1. Direktur atau karyawan Bank Bukopin Syariah KC (Kantor Cabang) Sidoarjo baik yang masih aktif maupun yang nonaktif.

2. Pernah mengikuti dan berkontribusi dalam pelaksanaan wakaf tunai berupa uang/ wakif.

3. Informan yang memiliki image sebagai ahli di bidang ilmu wakaf dan praktisi dalam pengelolaan wakaf tunai berupa uang.

b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari data yang sudah ada dan mempunyai hubungan masalah yang diteliti yaitu literatur-literatur yang ada meliputi dokumen-dokumen, secara jelas dapat berupa :

1. Media masa dan atau media elektronik yang merupakan informasi ilmiah dan masih mempunyai korelasi dengan pembahasan dalam penelitian tersebut.

7

(8)

2. Undang-undang Republik Indonesia nomor 41 tahun 2004, dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 42 tahun 2006, Tesis, Skripsi, buku yang relevan mengenai wakaf tunai berupa uang.

c. Bahan hukum tersier berupa kamus, ensiklopedi,bibliografi, indeks.8 5. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang akan dilakukan oleh penulis adalah dengan cara sebagai berikut :

a. Interview

Interview yaitu wawancara atau percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.9 Dalam pelaksanaan metode wawancara ini peneliti menggunakan “interview bebas”, artinya dimana pewawancara bebas menanyakan apa saja yang terkait dengan data apa yang diperlukan dan kumpulkan.10

Teknik wawancara ini dilakukan secara terbuka dan mendalam untuk memberikan kesempatan kepada yang diwawancarai menjawab secara bebas. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh kejelasan yang belum didapat pada dokumentasi dan untuk mendapatkan pengertian dan penjelasan yang lebih mendalam tentang obyek yang diteliti. Data yang ingin dijaring dengan metode wawancara ini adalah mendapatkan

8

Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (penerbit Universitas Indonesia, Jakarta 2005) hal.51-52.

9

Soerjono Soekanto. Ibid, hal 186. 10

(9)

data secara langsung dari para informan tentang pengelolaan wakaf tunai berupa uang.

b. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu sebagian dari metode atau teknik yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan informasi atau data. Sedangkan dalam buku prosedur penelitian dikatakan bahwa : Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Dalam pelaksanaan metode dokumentasi ini, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis. Dalam pelaksanaan metode dokumentasi ini, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen, catatan harian, dan sebagainya.11 Data tersebut ada pada Bank Bukopin Syariah KC (Kantor Cabang) Sidoarjo.

c. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan yang dimaksud yaitu mengkaji dan mempelajari buku-buku yang relevan dengan masalah yang diteliti, dengan suatu harapan dapat memperoleh bahan atau sumber data yang bersifat teoritik.

6. Analisis Data

Analisis data adalah mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan

11

(10)

tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerjakan (ide) seperti yang disarankan oleh data.12 Sesuai dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini, maka teknik analisis data yang peneliti gunakan adalah analisis deskriptif kualitatif.13 Secara operasional teknik analisis data dilakukan dengan beberapa tahapan diantaranya :

a. Reduksi data, yaitu data yang diperoleh dilapangan diidentifikasi, dipilah-pilah, dikoding sesuai fokus penelitian.

b. Kategorisasi, yaitu memilah-milah setiap satuan ke dalam bagian-bagian yang memiliki kesamaan dan setiap kategori diberi label.

c. Sintesiasi, yaitu mencari kaitan antara satu kategori dengan kategori lainnya.

d. Menyusun analisis data akhir sekaligus menjawab pertanyaan penelitian. Peneliti menarik kesimpulan berdasarkan data yang telah dikumpulkan yang bertolak dari khusus sampai kepada rumusan kesimpulan yang sifatnya umum.14

F. Sistematika Penulisan.

Untuk memudahkan dalam pembahasan skripsi ini, maka penulis menyusun sisitematika skripsi yang terdiri dari empat bab, yaitu:

Bab I : PENDAHULUAN.

12

Suharsimi Arikunt. Ibid, hal. 280. 13

Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta :Raja Grafindo Persada,2006), hal. 80.

14

(11)

Dalam bab ini meliputi : latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penelitian, Metode pengumpulan data dan sistematika penulisan.

Bab II : TINJAUAN PUSTAKA.

Dalam bab ini akan menjelaskan tentang hal-hal sebagai berikut : Pengertian wakaf secara umum beserta sejarah dan landasan hukumnya, Unsur dan macam-macam wakaf, Penjelasan wakaf tunai berupa uang dalam perundang-undangan Indonesia, sejarah dan landasan hukumnya, penetapan Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU) sebagai pihak yang berkaitan langsung dengan produk ini.

Bab III : PEMBAHASAN.

Merupakan hasil penelitian dan pembahasan yang berkenaan dengan hal-hal sebagai berikut, yaitu : Macam-macam produk wakaf, bagaimana mekanisme administrasi wakaf tunai berupa uang di Bank Bukopin Syariah KC (Kantor Cabang) Sidoarjo.

Bab IV: KESIMPULAN DAN SARAN.

(12)

IMPLEMENTASI WAKAF TUNAI BERUPA UANG DI PERBANKAN SYARIAH MENURUT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN INDONESIA

(Studi Kasus Di Bank Syariah Bukopin Sidoarjo )

SKRIPSI

Oleh : Bahirul Amali

(09120057)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM

JURUSAN SYARI’AH

(13)

IMPLEMENTASI WAKAF TUNAI BERUPA UANG DI PERBANKAN SYARIAH MENURUT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN INDONESIA

(Studi Kasus Di Bank Syariah Bukopin Sidoarjo )

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (S-1)

Oleh : Bahirul Amali

(09120057)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM

JURUSAN SYARI’AH

(14)

LEMBAR PERSETUJUAN

IMPLEMENTASI WAKAF TUNAI BERUPA UANG DI PERBANKAN SYARIAH MENURUT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

INDONESIA

(Studi Kasus Di Bank Syariah Bukopin Sidoarjo )

Skripsi

Oleh : Bahirul Amali

09120057

Disetujui oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

(15)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Dipertahankan di Dewan Penguji Skripsi

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang, dan diterima untuk memenuhi persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Syariah (S. Sy) Pada tanggal: 27 Januari 2014

Dewan Penguji Tanda Tangan

1. Penguji I : Azhar Muttaqin, M.Ag ( )

2. Penguji II : Dra. Sunkanah, M.Hum ( )

3. Penguji III : Ahda Bina Alfianto, Lc, M.Ag ( )

4. Penguji IV : Idaul Hasanah, M.HI ( )

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Agama Islam,

(16)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Bahirul Amali

NIM : 09120057

Fakultas/Jurusan : FAI/Syari’ah

Judul Skripsi : Implementasi Wakaf Tunai Berupa Uang Di Perbankan Syariah Menurut Peraturan Perundang-Undangan Indonesia (Studi Kasus Di Bank Syariah Bukopin Sidoarjo )

Menyataklan bahwa skripsi saya yang berjudul Implementasi Wakaf Tunai Berupa Uang Di Perbankan Syariah Menurut Peraturan Perundang-Undangan Indonesia (Studi Kasus Di Bank Syariah Bukopin Sidoarjo) dalam mengerjakannya adalah hasil karya sendiri dan bukan merupakan karya orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila terdapat kekeliruan dikemudian hari dalam pernyataan ini, saya bersedia menerima sanksi akademis.

Malang,

Yang Menyatakan,

(17)

KATA PENGANTAR

Segala puja, puji dan syukur selalu senantiasa kami haturkan kepada Allah SWT,

dengan Ridho-Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Shalawat bertangkaikan salam tak kunjung lupa penulis persembahkan kepada kekasih

Allah SWT baginda Nabi Muhammad SAW beserta keluarga beliau dan para

sahabat-sahabat beliau, yang telah memberikan pencerahan bagi kita semua.

Dalam penyusunan karya tulis ini penulis sadari bahwa masih banyak

kekurangan, hal tersebut tidak lepas dari keilmuan yang penulis miliki, oleh sebab itulah

penulis sadari bahwa karya tulis ini tidak mungkin terwujud tanpa adanya beberapa pihak

yang senantiasa memberi dukungan kepada penulis, baik secara moral maupun material,

hal tersebut merupakan perwujudan dari hubungan dealektis antar sesama manusia yang

tidak bisa lepas dari hidup dan kehidupan kita. Maka pantas kiranya penulis

mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Ayahanda Karyanto dan ibunda Sugiarti yang tidak pernah lelah untuk terus bekerja keras demi ananda dan mendoakan ananda menjadi lebih baik, maaf ananda belum mampu menjadi seperti apa yang diinginkan.

2. Untuk Ebok Nasuha, terima kasih atas bimbingan dan kesabarannya. Buat adik-adikku Rahman, Luluk, Nuri, Aji, Dawam; ayoo Dek jangan pernah menyerah dengan segala cobaan yang menimpa kita, yakinlah di balik kesulitan pasti ada kemudahan.

(18)

4. Untuk Anakku Dzikrina Ayaturrahmah al-bahir, kehadiranmu membuat Abi bangga dan melihatmu membuat rasa lelah tak terasa.

5. Bapak Dr. Muhadjir Effendy, M.AP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang beserta jajaranya.

6. Bapak Drs. Faridi, M.Si selaku Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang beserta jajaranya.

7. Bapak Azhar Muttaqin, M.Ag selaku Ketua Jurusan Syari’ah dan juga Pembimbing I yang sangat sabar membimbing penulis sampai dengan selesai, semoga menjadi ilmu yang bermanfaat.

8. Bapak Dra. Sunkanah, M.Hum selaku pembimbing II yang juga tidak kalah sabarnya dengan pembimbing I, mohon maaf apabila dalam proses mengerjakan skripsi banyak kesalahan.

9. Kepada Ibu Dian Indriani selaku staf penanggung jawab produk wakaf uang di Bank Syariah Bukopin Cabang Sidoarjo yang sudah banyak membantu dalam penelitian selama ini.

10. Teman-teman jurusan ahwal as-syakhsiyah angkatan 2009, terima kasih saya ucapkan untuk kalian, bersama kalian saya banyak mendapatkan banyak hal. 11. Kawan-kawan organisasi HMJ FAI, IMM Tamaddun, Forsifa serta UKM-K

Jama’ah ar-Fakhrudin. Bersama kalian saya mengenal banyak tentang makna

persaudaraan dan komitmen.

(19)

saat bersama-sama di masjid.

13. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam proses penyelesaian penelitian ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati serta rasa ikhlas yang tulus. Penulis mengharap saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Malang, 10 Januari 2014 Penulis,

(20)

DAFTAR ISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

A. Wakaf ... 12

B. Wakaf Tunai Berupa Uang... 37

1. Pengertian Wakaf Uang ... 37

2. Wakaf Uang Dalam Prespektif Hukum Positif Indonesia ... 39

3. Rukun dan Syarat Wakaf Uang ... 44

4. Manfaat dan Tujuan Wakaf Uang ... 48

5. Tata Cara dan Pengelolaan Wakaf Uang ... 49

C. Wakif dan Nazhir ... 54

(21)

2. Nazhir Wakaf ... 38

3. Nazhir Menurut PP Nomor 42 Tahun 2006 ... 60

4. Parameter Nazhir Profesional ... 67

5. Kesediaan Bank Syariah Menjadi Nazhir Wakaf... 68

6. Tugas dan Masa Bakti Nazhir ... 70

BAB III HASIL PENELITIAN ... 71

A. Gambaran Umum Bank Syariah Bukopin ... 71

1. Profil Perusahaan... 71

2. Produk dan Jasa Bank Syariah Bukopin ... 72

B. Penetapan Bank Syariah Bukopin Sebagai LKS-PWU (Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang) ... 81

C. Mekanisme Penerimaan Wakaf Uang di Bank Syariah Bukopin ... 83

1. Proses Wakaf Uang Secara Langsung ... 83

2. Proses Wakaf Uang Secara Tidak Langsung ... 85

D. Mekanisme Pengelolaan Wakaf Uang di Badan Wakaf Indonesia ... 87

E. Analisa Berdasarkan Peraturan Perundang-undangan Indonesia. ... 101

BAB IV PENUTUP ... 109

A. Kesimpulan ... 109

B. Saran ... 110 DAFTAR PUSTAKA

(22)

DAFTAR PUSTAKA Buku dan Kitab :

Abdul Manan (2006), Aneka Masalah Hukum Perdata Islam di Indonesia, Jakarta.

Al-Alabij, Adijani. (1992). Perwakafan Tanah di Indonesia. Jakarta : Penerbit CV. Rajawali.

Arita, dkk. (2003). Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf. Jakarta : Grasindo.

Asmuni & al-Barobis, Muhyidin. (2007). Wakaf. Surabaya : Penerbit Insan Madani.

Ali, Chidir. (2005). Badan Hukum. Bandung : Penerbit Alumni.

Bahdar, Johan Nasution. (2009). Hukum Perdata Islam : Kompetensi Peradilan Agama tentang Perkawinan, Waris, Wasiat, Hibah, Wakaf dan Sodaqoh.

Yogyakarta : Mandar Maju.

Burhan Bungin. (2001). Metodologi Penelitian Sosial: Format-Format Kualitatif dan Kuantitatif. Surabaya

Halim, Abdul. (2005). Hukum Perwakafan di Indonesia”. Ciputat : Sinar Grafika. Karim, Adiwarman Aswar. (2001). Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer.

Gema Insani Press : Jakarta.

K. Lubis, Suhrawadi. (2010). Wakaf & Pemberdayaan Umat.” Jakarta : Ciputat Press.

Lexy J Moleong. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. (Cet. Ke-27). Bandung: Remaja Rosdakarya.

(23)

Majelis Ulama Indonesia. (2011). Himpunan Fatwa MUI. Jakarta : 2011.

MBA, Ismail. (2011). Perbankan Syariah. Kencana Prenada Media Group: Jakarta.

Manan, Abdul. (2012). Hukum Ekonomi Syariah. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Qamariyanti, Yulia. (2005). Pengelolaan Harta Trust dan Wakaf. Bandung : Citra Aditya Bakti.

Rido, Ali. (2006). Badan Hukum & Kedudukan Perseroan, perkumpulan, koperasi, yayasan. Jakarta : Penerbit Alumni.

Rivai, Veithzal & Arifin, Arviyan. (2010). Islamic Banking. Jakarta : Bumi Aksara.

Suharsimi Arikunto. (1993). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bineka Cipta.

Sumardi Suryabrata. (2006). Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sabiq, Sayyid. (2006). Fikih Sunnah. Jakarta Selatan : Pena Pundi Aksara.

Soemitro, Rochmat. (2006). Hukum Perseroan Terbatas, Yayasan dan Wakaf. Bandung : Eresco.

Soerjono Soekoanto. (2005). Pengantar Penelitian Hukum. Penerbit Universitas Indonesia: Jakarta.

(24)

Takruri, Nawwaf. (2007). Dahsyatnya Jihad Harta. Jakarta : Gema Insani Press.Tim Fakultas Agama Islam. (2008). Buku Panduan; Penulisan Research Brief, Proposal dan Skripsi. Penerbit Fakultas Agama Islam : Malang.

Usman, Rachmadi. (2009). Hukum Perwakafan di Indonesia. Jakarta : Sinar Grafika.

Wirasubrata, Burhan. (2006). Wakaf Kaum Muslim di Negara Yahudi. Jakarta : Lentera.

Kamus dan Undang-Undang :

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2006 tentang pelaksanaan Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. Pusat, Bahasa. (2008). Kamus besar Bahasa Indonesia.. Gramedia Pustaka

Utama: Jakarta.

Tim Penyusun (2009). Kompilasi Hukum Ekonomi Islam. Jakarta Pusat: PPHIMM Tim penyusun. Kompilasi Hukum Islam. Bandung : Fokus Media.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 Media Internet :

Sejarah Bank Bukopin Syariah, diakses pada tanggal 28 Oktober 2013 dari http://www.syariahbukopin.co.id/page/content/2/1

(25)

Zamhari, Arif. Implementasi LKS dalam Pengembangan Wakaf Uang di Indonesia. Diakses pada tanggal 10 November 2013 dari http://www.badanwakafindonesia.co.id/page/content/2/1/artikel/Implemen tasi-LKS-dalam-Pengembangan-Wakaf-Uang-di-Indonesia.

Suula, Muhammad Syakir.. Peran Asuransi Dalam Menghimpun Dan Mengamankan Dana Wakaf Untuk Investasi Sektor Riil. Diakses pada

tanggal 11 November 2013 dari

Referensi

Dokumen terkait

Hasil kajian menjelaskan lima tahap keperluan yang dikemukakan oleh teori Maslow mempunyai perkaitannya dengan kehidupan Muslim dalam mencapai kehidupan yang sempurna akan

Autis merupakan gangguan pada kominikasi dan interaksi social, serta minat yang terbatas dan perilaku yang berulang, yang muncul sebelum usia 3 tahun. Gangguan ini

Berdasarkan temuan terkait fenomena aktifitas dimensi kedua (urutan komunikasi), terutama pada urutan kedua, yaitu menyangkut fenomena aplikasi browser; channel; dan ragam

Menurut Munawir (2001:64) rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah tertentu dengan jumlah

Hasil ini menunjukkan semakin baik harapan pelanggan ketika menggunakan jasa layanan internet area kampus UPM Probolinggo, maka akan semakin meningkatkan kepuasan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), kas adalah mata uang kertas atau logam baik rupiah maupun valuta asing yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang

Pembuatan "keju adalah salah saw metode terttJa yang dilakukan oleh manuSla untuk mencegah kerusakan pada bahan-bahan makanan. menjadi prod uk yang tidak mudah

Sebagai hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pasal 61 dan 62 Perppu Nomor 2 Tahun 2017 yang memberikan kewenangan kepada pemerintah untuk membubarkan Ormas secara sepihak