• Tidak ada hasil yang ditemukan

Do'a Penguat Iman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Do'a Penguat Iman"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

DO'A PENGUAT IMAN

Pertanyaan Dari:

Mulyadi, Laren, Lamongan, Jawa Timur

(disidangkan pada hari Jum’at, 9 Muharram 1434 H / 23 November 2012)

Pertanyaan :

Kepada para pengasuh fatwa yang terhormat, kami ingin bertanya; Doa apa yang harus dibaca untuk menguatkan iman kita? Terima kasih.

Jawaban :

Terima kasih atas pertanyaan yang saudara ajukan, kami memohon kepada Allah swt semoga senantiasa memberikan keteguhan iman yang menghunjam kuat di dalam hati kita semua. Sesungguhnya permasalahan mengenai iman merupakan permasalahan yang paling urgen dan vital. Selamat dan tidaknya seseorang di kehidupan yang kekal kelak bergantung pada masalah ini.

Allah dan Rasul-Nya menjelaskan perihal karakterstik iman yang memang fluktuatif (terkadang bisa naik dan bisa juga turun), sehingga dibutuhkan cara atau langkah untuk menjaganya. Banyak sekali langkah atau kiat-kiat untuk memperkuat iman agar tidak mudah goyah, kami akan memaparkan beberapa tips atau kiat-kiat untuk memperkuat iman tersebut. Tips atau kiat-kiat tersebut terdiri dari yang primer (utama) dan sekunder (pendukung). Berikut kiat-kiatnya:

A. Faktor Primer (utama), yakni, merupakan faktor atau tips utama berupa tindakan nyata yang harus dilakukan oleh seseorang yang ingin memperkuat keimanannya. Di antaranya adalah: 1. Akrab dengan al-Qur’an

(2)

berpegang teguh pada al-Qur’an, niscaya Allah akan memeliharanya. Barangsiapa mengikuti al-Qur’an, niscaya Allah akan menyelamatkannya dan akan menunjukinya ke jalan yang benar.

Allah swt berfirman:

Artinya: “Wahai manusia sungguh telah datang pelajaran dari Tuhan-Mu (al-Qur’an), sebagai penyembuh bagi penyakit yang ada di dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang

beriman.” [QS. Yunus (10): 57]

2. Berusaha istiqamah dengan Syari’at Islam

Allah swt menjamin orang-orang yang istiqamah terhadap agama Islam, kepadanya akan diturunkan malaikat agar dia senantiasa merasa tentram dalam hatinya dan tidak bersedih. Dengan istiqamah juga Allah swt akan memelihara kualitas keimanannya.

Allah swt berfirman:

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang berkata Tuhan kami adalah Allah kemudian dia beristiqamah dengan perkataannya, maka malaikai-malaikat akan turun kepada mereka dan

berkata: “janganlah kamu takut dan sedih, berilah kabar gembira dengan surga yang

dijanjikan.”

[QS. al-Ahqaf (46): 13]

3. Menjauhi maksiat

(3)

4. Berteman dengan orang-orang yang sholeh

Faktor eksternal (luar), merupakan faktor pendukung yang dapat mewarnai kualitas keimanan seseorang, dalam hal ini memilih teman. Allah dan Rasul-Nya pun mewanti-wanti kepada kita untuk lebih selektif dalam memilih teman agar tidak menyesal di kemudian hari, sekaligus teman bisa menjadi tolok ukur baik dan tidaknya agama seseorang.

Allah swt berfirman:

Artinya: “Wahai celaka aku, sekiranya aku dulu tidak menjadikan fulan sebagai teman akrabku”

[QS. al-Furqan (25): 28]

Rasulullah saw bersabda:

Artinya: “Kualitas agama seseorang itu bisa dilihat dari teman akrabnya, maka hendaklah di

antara kalian memperhatikan kepada siapa dia berteman.” [HR. Ahmad]

B. Faktor Sekunder (pendukung), yakni merupakan faktor pendukung dari faktor primer (utama), yaitu memohon pertolongan kepada Allah swt agar memelihara keimanan kita.

Setelah kita berusaha menjaga kualitas keimanan kita melalui tindakan nyata, maka langkah terakhir yang kita lakukan adalah mensingkronkan (menyambungkan) usaha tersebut dengan doa. Sebab akan sangat mustahil jika seseorang hanya berdoa saja sementara ia tidak melakukan tindakan apapun untuk memperbaiki dan memelihara keimanannya. Begitu pula sebaliknya, seseorang tidak akan pernah berhasil memelihara keimanannya jika ia hanya mendasarkan pada usaha saja dengan meninggalkan doa, sebab masalah keimanan ini erat kaitannya dengan Allah swt selaku al-Khalik, Dzat yang membolak-balikkan hati manusia. Jika ia tidak mau berdoa, maka bagaimana mungkin Allah akan menjaga keimanannya?

(4)

Di antara doa-doa ma’tsur dari al-Qur’an maupun as-Sunnah untuk menjaga keteguhan iman adalah:

1. Doa dari al-Qur’an

Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepeda kami rahmat dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau adalah Maha Pemberi.” [QS. Ali-Imran (3): 8]

Artinya; “Ya Rabb kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap orang-orang yang kafir.” [QS. Ali-Imran (3): 147]

Artinya :”Ya Rabb kami, sesungguhnya kami mendengar orang yang menyeru kepada iman,

(yaitu): “berimanlah kalian kepada Rabb kalian, maka kami pun beriman. Ya Rabb kami,

ampunilah dosa-dosa kami dan hapuslah kesalahan-kesalahan kami, serta wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti (shalih). Ya Rabb kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami melalui Rasul-Mu. Dan janganlah Engkau hinakan kami pada hari kiamat kelak. Sesungguhnya Engkau tidak pernah menyalahi janji.” [QS. Ali-Imran (3): 193-194]

Artinya: “Wahai Rabb kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah

petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan ini.” [QS. al-Kahfi (18): 10]

(5)

2. Doa dari as-Sunnah

Artinya: “Ya allah, Dzat yang mencondongkan hati, condongkanlah hati-hati kami untuk taat kepada-Mu.” [HR. Muslim, no. 2654]

Artinya: “Wahai Rabb yang membolak-balikan hati, teguhkanlah hatiku pada agama-Mu” (HR. At-Tirmidzi no. 3522, Ahmad no. 302, 315)

Artinya: “Ya Allah, teguhkanlah diriku, jadikanlah diriku pemberi petunjuk dan diberi petunjuk

(olehmu).” [HR. al-Bukhari, no. 2725]

Artinya: “Ya Allah, berikanlah petunjuk kepadaku dan luruskanlah diriku. Ya Allah, sesungguhnya aku mohon petunjuk dan kelurusan kepada-Mu.” [HR. Muslim, 2725]

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon petunjuk, ketakwaan, kesucian, (dijauhkan dari

hal-hal yang tidak halal/tidak baik), dan kecukupan.” [HR. Muslim, no. 2721; at-Tirmidzi, no.

3489; Ibnu Majah no. 3832]

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, sifat pengecut, kekikiran, pikun, dan adzab kubur. Ya Allah, berikanlah ketaqwaan pada diriku, dan sucikanlah ia, Engkau adalah sebaik-baik Dzat yang Maha Mensucikannya, Engkau Dzat yang Melindungi dan Memeliharanya. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyuk, nafsu yang tidak pernah

puas, dan doa yang tidak dikabulkan.” [HR. Muslim, no. 2722, dan an-Nasa’I, no. 269]

Demikianlah kiat-kiat dan doa-doa ma’tsur baik dari al-Qur’an maupun as-Sunnah untuk memelihara keimanan kita. Semoga Allah swt senantiasa menjaga keimanan kita. Amin yaa Mujiibas-sa’ilin.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Tim Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Referensi

Dokumen terkait

Saran yang bisa menjadi dijadikan pertimbangan adalah pemahaman kepada semua aspek yang menjadi bagian dari pelaksanaan ujian berbasis komputer baik dari pihak guru dan pihak siswa

Simpulan dari penelitian ini yaitu pelaksanaan proses belajar mengajar menulis kreatif puisi berkenaan dengan peristiwa yang pernah dialami melalui media gambar di kelas

Untuk semua pihak yang telah membantu penulis baik dari segi moril maupun materil dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih, mohon maaf jika saya

Bank sentral Eropa (ECB) sudah melakukan pembelian surat berharga (obligasi) sebesar EUR60miliar per bulan sejak Maret 2015 dan mempertahankan suku bunga deposito

Kegiatan-kegiatan keagamaan seperti pelaksanaan kegiatan shalat jumat dan yasinan secara berjamaah ini dilakukan secara continiu sehingga diharapkan siswa terbiasa untuk

Masih adanya asam lemak bebas dalam minyak nyamplung pada E- T akan mengurangi jumlah katalis KOH karena bereaksi dengan asam lemak bebas sehingga reaksi transesterifikasi

Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang selanjutnya disingkat KLHS adalah proses mengintegrasikan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup dalam

menunjukkan, bahwa rataan denyut nadi domba yang diberi ransum K1 memiliki hasil pengukuran yang lebih tinggi dari K2, serta pemberian pakan dua kali memiliki pengukuran denyut