L
A
M
P
I
R
A
LISTING PROGRAM
1. Arduino IDE
#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(13, 12, 11, 10, 9, 8);
digitalWrite(pompa, LOW);
lcd.print("MODE MANUAL ON");
digitalWrite(pompa, HIGH);
}
lcd.print("MODE MANUAL OFF");
lcd.clear();
if(var_tanah>300 && var_tanah<700)
{
lcd.setCursor(5,1);
lcd.print("(Lembab)");
}
if(var_tanah>700 && var_tanah <=1023)
Identitas Pribadi
E-mail : royregar280493@gmail.com
Pendidikan Formal
Training / Seminar / Workshop
Training / Seminar / Workshop Tempat Sebagai Tahun
SENARAI Universitas Sumatera Utara Peserta 2014 Workshop Linux USU (Ilkom) Peserta 2012 Training Ubuntu 14.04 USU (MIPA) Peserta 2014 Mobile Application And
Networking
Universitas Sumatera Utara Peserta 2012
Pendidikan Sekolah Tahun
SD SDN 01 Sibuhuan 1999 - 2005
SMP MTsN Sibuhuan 2005 – 2008
Pengalaman Organisasi dan Kepanitiaan
Tahun Organisasi/Kepanitiaan Posisi
2014 – 2016 Ikatan Alumni SMA N 2 plus Sipirok HUMAS 2009 – 2010 Osis SMA N 2 Plus Sipirok Seksi Kewirausahaan
Pengalaman Kerja atau Magang
Bulan/Tahun Instansi Status Posisi
Kadir,A. 2015.Buku Pintar Pemrograman Arduino. MediaKom.Yogyakarta.
Huda,A.A. 2012. 24 Jam Pintar Pemrograman Android. Andi. Yogyakarta.
Sudjadi.2005.Teori dan Aplikasi Mikrokontroler.Graha Ilmu.
Widhi, H.N & Winarno,H. 2014. Sistem Penyiraman Tanaman Anggrek Menggunakan Sensor Kelembaban Dengan Program Borland Delphi 7 Berbasis Modul Arduino Uno R3 Vol 18(1): 41-45.(Online)ejournal.undip.ac.id/index.php/gema_teknologi/article/download/ 8807/7132 (23 januari 2016).
Fadhil,M, Argo,D.W. & Hendrawan,Y.2015. Rancang Bangun Prototype Alat Penyiram Otomatis dengan Sistem Timer RTC DS1307 Berbasis Mikrokontroler Atmega16 pada Tanaman Aeroponik. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 3(1):37-43.(Online) jkptb.ub.ac.id/index.php/jkptb/article/download/255/209(21 Maret 2016)
Nasrullah,E. , Trisanto,A. & Utami,L. 2011. Rancang Bangun Sistem Penyiraman Tanaman Secara Otomatis Menggunakan Sensor Suhu Lm35 Berbasis Mikrokontroler Atmega8535. Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro Vol5 (3) : 182-192. (Online) electrician.unila.ac.id/ index.php/ojs/article/ download/ele-201109-05-03-04/76 (26 Februari 2016).
Oktofani,Y. ,Soebroto,A.A. & Suharsono,A.2014.Sistem Pengendalian Suhu Dan Kelembaban Berbasis Wireless Embedded System. Vol 3(6): 1-9.(Online) ptiik.ub.ac.id/doro/download/article/file/DR000592101406(22 MAret 2016).
Orbia,R.H, Hafidudin & Aulia,S. 2015.Perancangan Dan Implementasi Sistem Pengendali Lampu Dan Penyiram Taman Berbasis Androiddi Gedung N Universitas Telkom. e-Proceeding of Applied Science Vol.1(2).(Online) https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/102365/jurnal_eproc/ perancangan-dan-implementasi-sistem-pengendali-lampu-dan penyiram-taman-berbasis-android-di-gedung-n-universitas-telkom.pdf (19 Februari 2016).
Siregar,J. 2010.Perancangan Dan Pembuatan Sistem Parkir Otomatis Menggunakan Koin Berbasis Mirokontroler AT89S52 Secara Software. (Online) http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/20821
(19 Februari 2016).
Sari.M.W & Haryanto.H.2016. Implementasi Aplikasi Monitoring Pengendalian Pintu Gerbang Rumah Menggunakan App Inventor Berbasis Android.Jurnal Eksis Vol 9(1): 20-28.(Online) https://ti.ukdw.ac.id/ojs/index.php/eksis /article/download/478/217 (9 September 2016).
Agung,M.B. 2014. Arduino for Beginner : 1-119. (Online) http://kambing.ui.ac.id/ onnopurbo/ebook/ebook-SU2013/SuryaUniv-Arduino-Muhammad-Bangun-%20Agung-202136575862733.pdf. (12 September 2016).
Hendrik, B, Masril, M & Moenir, M. 2015. Pemanfaatan Mit App Inventor 2 Dalam Membangun Aplikasi Pengontrolan Kecepatan Putaran Motor Listrik. Vol 8(2):1-11.(Online) http://jurnal-tip.net/jurnal-resource/file/1-Vol8No2sep2015-BillyHendrik-MardhiahMasril-AlexyusandriaMoenir.pdf. (17 November 2016).
BAB 3
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM
3.1. Blok Diagram
Blok diagram merupakan salah satu cara yang paling sederhana untuk menjelaskan cara kerja dari suatu sistem dan memudahkan untuk melokalisir kesalahan dari suatu sistem. Dengan blok diagram kita dapat menganalisa cara kerja rangkaian dan merancang hardware yang akan dibuat secara umum.
Blok diagram memiliki arti yang khusus dengan memberikan keterangan didalamnya. Untuk setiap blok dihubungkan dengan suatu garis yang menunjukkan arah kerja dari setiap blok yang bersangkutan. Blok diagram keseluruhan sistem dapat dilihat pada gambar berikut :
Tiap bagian dari blok diagram diatas memiliki fungsi masing. Blok smartphone android yang peran sebagai media kendali sekaligus aplikasi antar muka
dalam pembuatan alat ini. Blok LCD juga memiliki fungsi yang hampir sama dengan blok smartphone android tetapi blok ini hanya sebagai display saja tidak bisa mengendalikan alat. Kemudian blok Bluetooth module HC-05 berfungsi sebagai penghubung antara alat dengan smartphone android, agar dapat melakukan pertukaran informasi.
Kemudian blok sensor YL-69 berfungsi sebagai pembaca atau inputan nilai kelembaban tanah, yang nantinya nilai kelembaban tersebut akan diproses di blok mikrokontroler Arduino Uno dan setelah diproses akan di kirim ke blok LCD sebagai media display. Selanjutnya Blok relay dan pompa yang berfungsi sebagai output yang akan di keluarkan.
3.2. Ishikawa Diagram
Ishikawa diagram atau Diagram Ishikawa digunakan Untuk mengidentifikasi masalah. Diagram Ishikawa adalah sebuah alat grafis yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi dan menggambarkan masalah serta sebab dan akibat dari masalah tersebut, sering juga disebut diagram tulang ikan (fishbone diagram).
Masalah utama adalah bagaimana merancang alat penyiraman tanaman otomatis berdasarkan pendeteksian sensor kelembaban tanah dengan Smartphone Android menggunakan Mikrokontroler Arduino. Pada dasarnya manusia melakukan penyiraman tanaman masih secara konvensional atau masih secara manual. Seiring dengan kemajuan teknologi, penyiraman tanaman juga suGdah bisa secara otomatis dengan menggunakan sensor kelemababan tanah, sehingga dengan tercapainya pembuatan alat ini, bisa membantu pekerjaan manusia.
Gambar 3.2 Ishikawa Diagram
3.3. Flowchart Sistem
Gambar 3.3 Flowchart Sistem
Dari gambar flowchart sistem diatas kita mengetahui bahwa pertama dilakukan terlebi dahulu pengkoneksian antara alat dan smartphone android dengan Bluetooth, kemudian masuk ke aplikasi android, dimana jika kita memilih mode
3.4. Perancangan Alat
Dalam merancang alat penyiraman tanaman otomatis yang mampu berkerja sesuai kondisi yang di inginkan, maka dalam pebuatan alat ini sebelumnya kita perlu membuat rangkaian dari alat tersebut. Berikut adalah rangkaian alat secara keseluruhan untuk membuat alat penyiraman tanaman otomatis:
Gambar 3.4 Rangkaian Keseluruhan
3.4.1. Arduino Uno
Gambar 3.5 Skema Arduino Uno
(Sumber: http://www.robotic-id.org/2014/11/mengenal-sekilas-mikrokontroler-arduino.html).
Sumber tegangan untuk Arduino Uno dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Eksternal (non-USB) daya dapat berasal baik dari AC ke adaptor DC atau baterai. Arduino dapat beroperasi dengan pasokan tegangan eksternal 6V sampai dengan 20V. Apabila diberikan tegangan kurang dari 7V, jika diukur tegangan pada pin 5V kemungkinan akan kurang dari 5V dan dapat menyebabkan board arduino tidak stabil. Jika menggunakan lebih dari 12V, regulator tegangan bisa panas dan merusak board Arduino. Kisaran yang disarankan adalah 7 sampai 12 volt.
3.4.2. Rangkaian LCD
ATMega32,ATMega16 ataupun ATMega8535 dan ATMega 8. Dibawah ini adalah skematik dari rangkaian LCD 16x2.
Gambar 3.6 Skematik Rangkaian LCD
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa LCD 16×2 mempunya 16 pin. sedangkan pengkabelanya adalah sebagai berikut :
- Pin 1 dan 5 terhubung dengan Ground (GND) - Pin 2 terhubung dengan VCC (+5V)
- Pin 3 dari LCD 16×2 adalah pin yang digunakan untuk mengatur kontras kecerahan LCD. Jadi kita bisa memasangkan sebuah trimpot 103 untuk mengatur kecerahanya. Pemasanganya seperti terlihat pada rangkaian tersebut. Karena LCD akan berubah kecerahanya jika tegangan pada pin 3 ini di turunkan atau dinaikan.
- Pin 4 (RS) dihubungkan dengan pin mikrokontroler - Pin 5 (RW) dihubungkan dengan GND
- Pin 6 (E) dihubungkan dengan pin mikrokontroler
3.4.3. Rangkaian Relay dan Pompa Air
Untuk dapat mengontrol pompa, mikrokontroler harus mengirimkan data sinyal pulsa
”0” dan ”1”. Jika mikrokontroler memberikan data sinyal pulsa ”0” maka rangkaian sakelar digital berada dalam keadaan tidak aktif, tapi bila ada sinyal pulsa ”1” yang
dikirimkan oleh mikrokontroler, maka rangkaian sakelar digital akan aktif. Relay yang digunakan pada rangkaian sakelar ini mempunyai supply tegangan sebesar 12 Volt dc untuk dapat menggerakkan relay.
Rangkaian saklar digital ini dibentuk oleh komponen resistor, transistor bc547, diode 1N4002, dan relay dc 12 Volt. Resistor pada kaki basis akan membatasi arus yang akan masuk ke transistor. Diode 1N4002 berfungsi untuk menahan tegangan balik dari relay dari kondisi aktif ke kondisi tidak aktif. Berikut ini rangkaian Rerlay dan Pompa air:
Gambar 3.7 Rangkaian Relay dan Pompa
3.4.4. Rangkaian Bluetooth Module HC-05
Bluetooth Module HC-05 Adalah sebuah module Bluetooth SPP (Serial Port Protocol)
HC-05 memiliki 2 mode konfigurasi, yaitu AT mode dan Communication mode. AT mode berfungsi untuk melakukan pengaturan konfigurasi dari HC-05. Sedangkan Communication mode berfungsi untuk melakukan komunikasi bluetooth dengan
piranti lain. Berikut ini adalah rangkain HC-05 dengan arduino:
Gambar 3.8 Rangkaian Bluetooth Module HC-05 dengan board Arduino (Sumber:
http://saptaji.com/2015/07/03/arduino-bluetooth-module-hc-05-sketch-handler).
Gambar 3.9 Skematik Rangkaian Sensor Kelembaban Tanah YL-69 (Sumber:
https://tutorkeren.com/artikel/tutorial-menggunakan-sensor-kelembaban-tanah-yl-39-dan-yl-69-pada-arduino.htm).
3.5. Perancangan PCB
Perancangan PCB (Printed Circuit Board) dilakukan bersama dengan perancangan tata letak komponen. Proses ini sangat erat kaitannya dengan pola PCB. Perancangan PCB menggunakan software EAGLE 6.2.0. Software ini merupakan software berbasis windows yang difungsikan untuk merancang PCB dan menggambar skematik rangkaian.
Untuk menyelesaikan rancangan layout PCB, hal-hal yang penting dan perlu diperhatikan adalah :
1. Letak komponen yang rapi dan sistematis. 2. Hubungan pengawatan yang sependek mungkin.
3. Hindari sudut pengawatan atau belokan yang tajam (30°, 60°, 90°) 4. Ukuran PCB yang sekecil/sehemat mungkin.
Pembuatan PCB yang dilakukan adalah dengan cara digosok. Adapun bahan-bahan utamanya yang dibutuhkan adalah :
b. Kertas berisi fotocopy layout c. Setrika
d. Pelarut PCB
Setelah bahan-bahan utama sablon disediakan, maka langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan PCB dengan cara gosok adalah sebagai berikut :
1. Bersihkan permukaan PCB kemudian keringkan.
2. Letakkan kertas yang telah di fotocopy layout diatas permukaan PCB kemudian gosok menggunakan setrika.
3. Basahi PCB dan membersihkan layout yang menempel di PCB.
4. Melarutkan PCB pada larutan FeCl3 dan setelah dilarutkan dicuci dengan
fujisol agar tinta hitam yang menempel pada papan PCB terlepas.
5. Melakukan pengeboran sesuai dengan kaki-kaki komponen yang tersedia.
3.5.1. Layout PCB
Layout PCB memegang peranan penting karena akan dijadikan film yang akan dicetak di PCB. Perancangan layout PCB didasarkan pada beberapa pertimbangan yang menyangkut keamanan dan efisiensi PCB yang digunakan.
3.5.2. Layout Komponen
Layout komponen memuat tata letak komponen papan PCB. Karena itu pada perancangan layout PCB ini harus disesuaikan dengan layout komponen. Hal ini dikarenakan karena keduanya merupakan satu kesatuan dengan layout PCB.
Gambar 3.11 Layout Komponen
3.6. Perancangan Antarmuka Aplikasi Android
Perancangan antarmuka bertujuan untuk merancang tampilan yang dapat menghubungkan pengguna dengan program. Perancangan antarmuka dilakukan sebelum tahapan implementasi sistem agar memudahkan dalam pengembangan sistem. Dalam pembuatan Aplikasi Android untuk alat pengontrol alat penyiraman tanaman ini, menggunakan aplikasi App Inventor 2. Dimana aplikasi ini dapat kita jalankan secara online dengan masuk ke website http://appinventor.mit.edu/explore/.
Adapun kontrol yang dapat dilakukan oleh pengguna dengan menggunakan smartphone android adalah melakukan penyirman secara Otomatis, kemudian mode
Gambar 3.12 Perancangan Antarmuka Aplikasi
Pada gambar di atas merupakan rancangan tampilan utama aplikasi smartphone android. Di dalam sistem terdapat 3 button yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna, yaitu tombol automatic, tombol ON, dan tombol OFF. Adapun pada prosesnya setiap button mengirimkan karakter (char) kepada alat penyiram tanaman.
Kemudian terdapat 1 listpicker yang berfungsi sebagai lis pilih Bluetooth, dan 2 label yang dapat sebagai parameter pengguna alat ini, antara lain yaitu label menampilkan nilai yaitu berguna untuk memperlihatkan berapa nilai kelembaban yang dibaca sensor, kemudian label connected yaitu berguna sebagai parameter pengguna dalam memantau koneksi antar alat dan smartphone, indikatornya bisa saja berupa perubahan warna atau tulisan.
BAB 4
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
4.1. Implementasi sistem
Bab ini menjelaskan hasil analisis dan perancangan sistem beserta pengujian sistem dalam menggunakan smartphone dengan Sistem operasi Android untuk mengontrol alat penyiraman tanaman otomatis.
Spesifikasi perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam membangun sistem ini adalah sebagai berikut:
1. Sistem operasi yang digunakan adalah Microsoft Windows 7 Ultimate 64-bit. 2. Arduino Uno
3. Arduino IDE versi 1.6.12
4. Processor Intel® Core™ i5-2410M CPU @2.30GHz (4CPUs), -2.30 GHz 5. Memory 4096 MB RAM DDR3
6. Kapasitas hardisk 500 GB.
4.1.1. Implementasi Alat Penyiraman tanaman Otomatis
Gambar 4.1 Alat Penyiram Tanaman Otomatis
Gambar 4.2 Skema Kerja Alat Penyiram Tanaman Otomatis
4.1.2. Implementasi Rangkaian Sensor Kelmbaban Tanah YL-69
Gambar 4.3 Sensor Kelemababan Tanah YL-69
Berikut ini rangkaian dari sensor kelembaban tanah.
Gambar 4.4 Rangkaian Sensor Kelembaban Tanah yl-69
4.1.3. Implementasi Rangkain Bluetooth Module HC-05
Bluetooth module HC-05 yang digunakan sebagai koneksi, pada rangkaian alat
Gambar 4.5 Rangkaian Bluetooth Module HC-05
4.1.4. Implementasi Rangkain Relay dan Pompa Air
Gambar 4.6 Pompa Air
Gambar 4.7 Rangkaian Pompa dan Relay
4.1.5. Implementasi Mikrokontroler Arduino
1. Digital pin 0 = Bluetooth Module HC-05 2. Digital pin 1 = Bluetooth Module HC-05 3. Digital pin 2 = Pompa
4. Analog pin 0 = Sensor kelembaban tanah yl-69 5. Digital pin 8 - 13 = LCD 2x16
Gambar 4.8 Mikrokontroler Arduino Uno
4.2. Pengujian Alat
Pengujian alat yang dilakukan meliputi pengujian sensor Kelembaban tanah YL-69, bluetooth, Relay untuk menghidupkan pompa, pompa air penyiram tanaman.
4.2.1. Pengujian Sensor Kelembaban Tanah YL-69 (Soil Moisture Sensor)
Pengujian sensor kelembaban tanah YL-69 bertujuan untuk mengetahui berapa nilai kelembaban atau kadar air di dalam tanah dan berapa tegangan yang di alirkan. Dalam pengujian ini sensor kelembaban YL-69 dihubungkan pada PIN A0 Arduino. Pengukuran tegangan output sensor kelembaban YL-69 dilakukan dengan mengukur input dari arduino yang masuk ke sensor. Adapun hasil pengukurun sensor kelembaban YL-69 dapat dilihat dari Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Pengukuran Sensor Kelembaban tanah YL-69
KONDISI NILAI ADC bluetooth akan berkedip secara lambat. Dalam kondisi indikator berkedip secara
lambat, berarti komunikasi dari smartphone android ke dalam module bluetooth sudah terhubung.
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur berapakah jarak maksimal modul bluetooth dapat menerima perintah dari smartphone android, dan dari pengujian yang
4.2.3. Pengujian Relay Untuk Menghidupkan Pompa Air dan Pompa Air
Relay digunakan untuk menghidupkan pompa air pada rangkaian alat penyiram
tanaman. Pengujian dilakukan dengan cara memberi nilai High dan juga nilai Low pada keluaran menuju relay. High yaitu ketika inputan dari sensor membaca nilai analog kelembaban tanah 700 – 1023 yang berarti “kering” dan Low ketika inputan dari sensor membaca nilai analog kelembaban tanah 0 – 300 yang berarti “basah”. Relay yang untuk menghidupkan pompa air terkoneksi dengan pin D2 pada board
Arduino. Hasil pengujian relay terdapat pada table berikut: Tabel 4.3 Hasil Uji Relay
LOGIKA KETERANGAN
High (1) Pompa Menyala
Low (0) Pompa Mati
Relay akan menerima inputan tegangan dari board arduino sebesar 12 volt,
kemudian relay akan mengirimkan tegangan ke pompa ketika pompa mendapat perintah dari mikrokontroler atau dari kendali manual untuk meyiram. Jadi dari hasi pengujian pompa maka di dapatkan hasil pada table berikut:
Tabel 4.4 Hasil Uji Pompa
KONDISI POMPA TEGANGAN (Volt)
ON 10,91
OFF 0
4.2.4. Hasil Pengujian Waktu Pada Aplikasi
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Waktu Pada Aplikasi
Pengujian Waktu Percobaan Keterangan
1 00:00:31.95 OK
Tampilan antar muka dirancang pada Smartphone android sebagai media penghubung aplikasi dengan alat penyiraman tanaman otomatis. Pada penelitian ini terdapat 2 tampilan antar muka, yaitu menu utama sekaligus menu pengontrol alat penyiraman tanaman otomatis dan menu konektifitas Bluetooth.
4.3.1. Tampilan menu Utama
Gambar 4.9 Tampilan Menu Utama Aplikasi
Pada gamabar di atas terdapat tiga tombol utnuk mengontrol alat penyiraman tanaman, antara lain tombol Automatic yaitu berfungsi untuk mengontrol alat bekerja pada mode otomatis dengan menerima inputan dari sensor, ketika nilai yang di berikan sensor lebih besar 700 maka alat akan otomatis melakukan penyiraman. Pada mode Manual ada dua tombol yaitu tombol ON dan OFF, pada kondisi ini alat akan bekerja
sesuai kehendak pengguna, apabila pengguna menakan tombol ON maka alat penyiram akan hidup dan jika ingin mematikan alat penyiramnya maka tekan tombol OFF.
4.3.2. Tampilan menu Konektifitas Bluetooth
Bluetooth digunakan sebagai media penghubung antara smartphone Android dengan
dengan melihat indikator warna koneksi di bagian kanan atas aplikasi dan di lengkapi dengan tulisan connected dan not connected, seperti terlihat pada hambar berikut.
(a) (b)
Gambar 4.10 Tampilan Bluetooth pada Aplikasi, (a) Bluetooth tidak terhubung, (b) Bluetooth terhubung
4.4. Perintah dari Android Kepada Arduino
Dalam mengontrol alat penyiraman tanaman menggunakan smartphone android, alat dan smartphone android diprogram agar saling terkoneksi satu dengan yang lain. Smartphone android diprogram untuk mengirimkan karakter (Char) kepada alat
Gambar 4.11 Bloks App Inventor untuk Mode Otomatis
Pada gambar 4.10 menjelaskan bahwa char yang digunakan untuk mode otomatic menggunakan char “1”. Kemudian char ini akan dikirim dari smartphone
android ke alat penyiraman tanaman melalui koneksi bluetooth. Dapat dilihat pada screenshoot program berikut bagaimana data char yang sudah dikirim dari smartphone
android akan mengerjakan perintah yang berada dalamnya.
Gambar 4.12 Screenshoot Program untuk Mode Otomatis
Kemudian untuk char “A” dikirim untuk meghidupkan alat penyiraman tanaman dari smartphone android ke alat melalui koneksi Bluetooth. Bloks sintaksnya seperti gambar berikut
Berikut adalah screenshot program untuk char ”A”.
Gambar 4.14 Screenshoot Program untuk ON
Terakhir yaitu char “B” digunakan untuk mengirim perintah mode manual untuk mematikan alat penyiraman tanaman dari smartohone andoid ke alat melalui koneksi Bluetooth. Bloks sintaknya sebagai berikut.
Gambar 4.15 Bloks App Inventor untuk OFF
Berikut ini adalah screenshoot program untuk char ”B”.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan hasil dari penelitian, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Penelitian ini bertujuan untuk merancang alat penyiraman tanaman otomatis dengan smartphone android menggunakan mikrokontroler arduino. Dimana Objek yang dikontrol didalam perancangan alat penyiraman tanaman otomatis ini adalah pompa. Dengan terkontrolnya pompa, maka kelembaban tanah dapat terjaga. Sehingga perancangan alat penyiraman tanaman dapat diimplementasikan pada bidang pertanian maupun pertamanan.
2. Hasil penelitian berjalan dengan baik dimana alat bekerja ketika sensor membaca kelembaban tanah pada posisi kering, dan alat akan berhenti menyiram pada saat sensor mendeteksi kelembaban tanah paada posisi basah. 3. Bluetooth yang digunakan sebagai koneksi atau penghubung antara alat
dengan smartphone berfungsi dengan baik.
4. Sensor kelembaban YL-69 juga dapat bekerja dengan baik membaca kelembabannya.
5. Dengan alat ini kita dapat mengontrol penggunaan air menjadi lebih efektif dan tidak terbuang sia-sia.
6. Dari pengujian jarak modul bluetooth dapat diketahui bahwa jarak maksimal modul bluetooth menerima perintah dari aplikasi android sejauh 6 meter, dari hasil 7 kali pengujian.
5.2 Saran
Berikut ini adalah saran yang dapat digunakan untuk tahap pengembangan penelitian sistem ini antara lain:
1. Dengan beberapa pengembangan dan penambahan sistem dan komponen seperti peenambahan sensor akan menambah keakuratan dan ketelitian pembacaan alat penyiram tanaman ini.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Mikrokontroler
Mikrokontroler atau kadang dinamakan pengontrol tertanam (embedded controller) adalah suatu sistem yang mengandung masukan atau keluaran, memori, dan prosesor yang digunakan pada produk seperti mesin cuci, pemutar video, mobil dan telepon. Pada prinsipnya, Mikrokontroler adalah sebuah komputer berukuran kecil yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan, melakukan hal-hal bersifat berulang dan dapat berinteraksi dengan peranti-peranti eksternal, seperti sensor ultrasonik untuk mengukur jarak terhadap suatu objek, penerima GPS untuk memperoleh data posisi kebumian dari satelit dan motor untuk mengontrol gerak pada robot. Sebagai komputer yang berukuran kecil, Mikrokontroler cocok diaplikasikan pada benda-benda yang berukuran kecil, misalnya sebgaai pengendali pada robot (Kadir, A. 2015).
Perusahaan yang terkenal sebagai pembuat Mikrokontroler antara lain adalah Atmel, Cypress semikonduktor, Microchip Technology, dan Silicon Laboratories.
Contoh nama-nama mikrokontroler untuk vendor masing-masing seperti berikut:
- Atmel: AVR (8 bit), AVR32 (32 bit), AT912SAM (32 bit) - Cypress Semiconductor : M8C Core
2.1.1. Arduino
Arduino adalah suatu jenis papan (board) yang berisi Mikrokontroler. Dengan perkataan lain, Arduino dapat disebut sebagai sebuah papan Mikrokontroler. Salah satu papan Arduino yang terkenal adalah Arduino Uno. Papan Mikrokontroler ini seukuran kartu kredit, dilengkapi dengan sejumlah pin yang digunakan untuk berkomunikasi dengan peralatan lain (Kadir, A, 2015).
Para pemula sering bingung ketika mereka menemukan proyek Arduino.Bila mencari Arduino, mereka sering menemukan nama-nama aneh seperti Uno, Duemilanove, Diecimila, LilyPad, atau Seeduino. Masalahnya adalah bahwa Arduino bukanlah satu barang saja.
Beberapa tahun yang lalu tim Arduino merancang sebuah papan mikrokontroler merilisnya di bawah secara open source. Anda bisa membeli papan-papan elektronik yang telah dirakit sepenuhnya di beberapa toko-toko elektronik, namun orang orang juga bisa mendownload skematiknya dan merancang sendiri papan tersebut. Selama bertahun-tahun tim Arduino meningkatkan desain papan dan merilis beberapa versi baru. Mereka biasanya memiliki nama-nama Italia seperti Uno, Duemilanove, atau Diecimila.
Selain itu juga masih banyak lagi jenis – jenis dari arduino seperti arduino mega dimana ukurannya lebih besar dari arduino uno dan memiliki 54 pin digital dan 16 pin analog. Ada juga arduino Lilypad yaitu jenis arduino yang dapat dipasamg dibaju. Kemudian ada arduino nano dimana jenis ini memiliki ukuran yang kecil yaitu 0.7 x 1.7 inchi, dan masih banyak jenis arduino yang lain seperti arduino BT, arduino Leonardo, arduino intel galile (Agung, M. B, 2014).
2.1.2. Arduino Uno
Arduino Uno adalah board berbasis mikrokontroler pada ATmega328. Boar ini
memiliki 14 digital input / output pin (dimana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack listrik tombol
reset. Pin-pin ini berisi semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, hanya terhubung ke komputer dengan kabel USB atau sumber tegangan bisa didapat dari adaptor AC-DC atau baterai untuk menggunakannya..
Gambar 2.1 Arduino Uno
(Sumber: http://www.tested.com/tech/robots/456466-know-your-arduino-guide-most-common-boards/)
Gambar 2.2 Bagian – bagian di Arduino Uno
(Sumber: http://www.erekutoro.com/2015/12/yuk-kita-kenali-arduino-uno.html)
Penjelasan singkat beberapa bagian penting di papan Arduino Uno sebagai berikut :
1. Mikrokontroler Atmega328 adalah “otak” papan Arduino Uno.Komponen Ini
adalah sebuah IC (Integrated Cercuit), yang dipasangkan ke header socket sehingga memungkinkan untuk di lepas.
2. Konektor USB (Universal Serial Bus) berfungsi sebagai penghubung ke PC. Konektor ini sekaligus berfungsi sebagai pemasok tegangan bagi papan Arduino.
3. Konektor catu daya berfungsi penghubung ke sumber tegangan eksternal. Hal ini diperlukan sekiranya konektor USB tidak dihubungkan ke PC. Adaptor AC ke DC atau baterai dapat dihubungkan ke konektor ini. Konektor ini dapat menerima tegangan dari +7 hingga +12V.
5. Pin analog adalah pin yang dipakai untuk menerima nilai analog. Jika dinyatakan dalam tegangan, nilai analog akan berkisar antara 0 hingga 5V. 6. Pin sumber tegangan adalah pin yang memberikan catu daya kepada pin-pin lain
yang membutuhkan . pin yang tersedia yaitu VIN, GND, 5V, dan 3.3V. VIN berasal dari voltage in, yaitu pin yang memberikan tegangan sama dengan tegangan luar yang diberikan ke papan Arduino. Sedangkan GND berasal dari ground. Total GND adalah 3. Satu pin terletak di sebelah pin digital 13.
7. Tombol Reset akan membuat sketch dijalankan ulang. Kadangkala, instruksi yang diberikan di Arduino menimbulkan hal yang tidak normal. Pada keadaan
Input voltage 7-12 V (rekomendsi) Input Voltage 6-20 V (limit)
Operasi Voltage 5V
I/O 14 pin (6 pin untuk PWM)
Arus 50 mA
Flash Memory 32 KB
Bootloader SRAM (Static Random Access Memory) 2 KB EEPROM 1 KB
Kecepatan 16 Mhz
2.2. Sensor Kelembaban YL-69 (soil moisture sensor)
Sensor ini menggunakan dua konduktor untuk melewatkan arus melalui tanah, kemudian membaca nilai resistensi untuk mendapatkan tingkat kelembaban (Oktafani, et al, 2014).
Lebih banyak air dalam tanah akan membuat tanah lebih mudah menghantarkan listrik (nilai resistensi lebih besar), sedangkan tanah kering akan mempersulit untuk menghantarkan listrik (nilai resistensi kurang). Sensor soil moisure dalam penerapannya membutuhkan daya sebesar 5v dengan keluaran tegangan sebesar 0-4,2v.
Gambar 2.3 Soil Moisture Sensor YL-69
2.3. Rangkaian LCD
Gambar 2.4 Rangkaian LCD
Disini hubungan pin-pin dari LCD ke mikrokontroler Arduino Uno R3 : - Pin 5 V terhubung ke pin 5 v dari mikrokontroler.
- GND terhubung ke ground sistem mikrokontroler.
- Pin RS (register select) terhubung ke pin 2 pada mikrokontroler. - Pin E (enable) terhubung ke pin 3 pada mikrokontroler.
- Pin D4,D5,D6,D7 terhubung ke pin 4, 5, 6, 7 pada mikrokontroler
2.4. Bluetooth
Bluetooth merupakan sebuah teknologi komunikasi nirkabel (tanpa kabel) yang
beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz unlicensed Industrial, Scientific and Medical (ISM) dengan menggunakan frequency hopping spread spectrum untuk teknik penyebaran spektrum serta mampu menyediakan layanan komunikasi data, dan suara secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas.
jarak jangkauan mulai dari 1 hingga 100 meter. Komunikasi pada bluetooth, sangat erat kaitannya dengan jaringan piconet. Sebuah piconet paling sederhana terdiri atas dua buah peralatan bluetooth di mana salah satu yang menginisiasi koneksi disebut sebagai master, sedangkan peralatan lain yang menerima inisiasi dinamakan sebagai slave. Untuk bisa bertukar data melalui bluetooth, maka kedua perangkat yang akan
dihubungkan harus melakukan pairing terlebih dahulu. Pairing adalah proses pencarian perangkat oleh discover (pencari) pada discoverable (yang dicari), serta melakukan autentikasi (kemampuan suatu perangkat di dalam mengenali perangkat lain ketika saling berkomunikasi).
2.5. Bluetooth Module HC-05
Bluetooth Module HC-05 merupakan module komunikasi nirkabel pada frekuensi
Gambar 2.5 Bluetooth Module HC-05
Tegangan input antara 3.6 ~ 6V, jangan menghubungkan dengan sumber daya
lebih dari 7V. Arus saat unpaired sekitar 30 mA, dan saat paired (terhubung) sebesar
10 mA. 4 pin interface 3.3V dapat langsung dihubungkan ke berbagai macam
mikrokontroler (khusus Arduino, 8051, 8535, AVR, PIC, ARM, MSP430, etc.). Jarak
efektif jangkauan sebesar 10 meter, meskipun dapat mencapai lebih dari 10 meter,
namun kualitas koneksi makin berkurang.
2.6. Relay
Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh
arus listrik. Secara prinsip, relay merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat pada batang besi (solenoid) di dekatnya. Ketika solenoid dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga kontak saklar akan menutup.
anoda pada tegangan (-) dan katoda pada tegangan (+). Ini bertujuan untuk mengantisipasi sentakan listrik yang terjadi pada saat relay berganti posisi dari on ke off agar tidak merusak komponen di sekitarnya (Siregar, J, 2010).
Gambar 2.6 Relay 12V
(Sumber: https://johnhendyofmars.com/2016/01/06/cara-untuk-mengetahui-angka-pada-pin-relay-mini-12v).
2.7. Android
Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak.Android memiliki berbagaikeunggulan sebagai software yang memakai basis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka(open source) sehingga pengguna bisa membuat aplikasi baru di dalamnya. Beberapa bagian
penting dalam pengembangan Android (Murya, Y, 2014).
2.8. Software Pendukung
Untuk merancang program dan menulis data hex pada memori flash mikrokontroler digunakan dua software utama, yaitu bahasa pemrograman C dengan software Arduino IDE dan Cadsoft Eagle. Untuk perancangan aplikasi kontrolnya menggunakan software App Inventor.
Arduino IDE (Integrated. Development. Environtment) adalah sebuah editor yang digunakan untuk menulis program, mengcompile, dan mengunggah ke papan Arduino. Arduino development environment terdiri dari editor teks untuk menulis kode, area pesan, console teks, toolbar dengan tombol-tombol untuk fungsi umum, dan sederetan menu.
Software yang ditulis menggunakan Arduino dinamakan sketches. Sketches ini
ditulis di editor teks dan disimpan dengan file yang berekstensi .ino. Editor teks ini mempunyai fasilitas untuk cut/paste dan search/replace. Area pesan berisi umpan balik ketika menyimpan dan mengunggah file, dan juga menunjukkan jika terjadi error(Oktofani, Y, et al. 2014).
2.8.2. Cadsoft Eagle
Cadsoft Eagle merupakan software untuk mendesign sebuah rangkaian elektronika
kedalam sebuah papan projek yang biasa di sebut PCB (Printable Circuit Board). PCB yang biasa dilihat di dalam sebuah prangkat elektronik biasanya berbentuk petak berwarna hijau dengan banyak garis di dalamnya seperti pada mainboard computer salah satu software untuk membuat desigen jalur-jalur pada papan itu bisa mengunakan software ini.
Gambar 2.8 Tampilan Software Cadsoft Eagle
2.8.3. App Inventor
App Inventor menggunakan antarmuka grafis, serupa dengan antarmuka pengguna pada Scratch dan StarLogo TNG, yang memungkinkan pengguna untuk men-drag-and-drop objek visual untuk menciptakan aplikasi yang bisa dijalankan pada perangkat Android. Dalam menciptakan App Inventor, Google telah melakukan riset yang berhubungan dengan komputasi edukasional dan menyelesaikan lingkungan pengembangan online Google. Pada App Inventor ini terdapat beberapa komponen yang terdiri dari: (1) Komponen desainer berjalan pada browser yang digunakan untuk memilih komponen yang dibutuhkan dan mengatur propertinya. Pada komponen desainer sendiri terdapat 5 bagian, yaitu palette, viewer, component, media dan properties; (2) Block Editor berjalan di luar browser dan digunakan untuk membuat
dan mengatur behaviour dari komponen-komponen yang kita pilih dari komponen desainer; (3) Emulator yang digunakan untuk menjalankan dan menguji project yang telah dibuat. (Sari, M.W, et.al.2016)
Gambar 2.9 Tampilan Software App Inventor Secara Online
2.9. Pengairan pada Tanaman
diperhitungkan dalam pengairan, artinya kita akan mengukur tingkat kadar PH dalam air demi memperoleh kecocokan yang berkesinambungan dengan tanah untuk memudahkan perkembangan akar.
Pemberian air yang cukup dapat membantu menstabilkan kelembaban tanah sebagai pelarut pupuk. Kelembapan tanah jangan kurang dari 60 – 70% dari kapasitas lapangan jadi sebagian besar lahan memerlukan pengairan tambahan agar pertumbuhan dapat terjadi secara optimal.
Dalam melakukan pengairan hal yang harus diperhatikan antara lain: Jumlah air yang di siram tidak menyebabkan tanaman tergenang, sebaiknya dilakukan per periodik yang disesuaikan dengan fase pertumbuhan dan jenis tanaman yang ditanam, dan waktu penyiraman paling baik dilakukan sewaktu suhu masih rendah pada waktu awal pagi atau sore hari.
Hubungan kelembaban dan suhu udara sangat berkaitan. Apabila suhu udara berubah, maka kelembaban tanah pun turut berubah. Semakin sedikit volume air pada tanah dapat menyebabkan suhu udara meningkat. Hal ini dikarenakan kandungan air dalam tanah dan di udara tidak dapat mempertahankan suhu dan kelembaban. Oleh karena itu, penambahan volume air sangat erat hubungannya dengan ketersediaan air dalam tanah (Nasrullah, E, et al. 2011).
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Penyiraman tanaman merupakan suatu kegiatan yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemeliharaan tanaman, dikarenakan tanaman memerlukan asupan air yang cukup untuk melakukan fotosintesis dalam memperoleh kebutuhannya untuk tumbuh dan berkembang. Selain itu pemberian air yang cukup merupakan faktor penting bagi pertumbuhan tanaman, karena air berpengaruh terhadap kelembaban tanah. Tanpa air yang cukup produktivitas suatu tanaman tidak akan maksimal. Pemilik tanaman atau petani biasanya melakukan penyiraman secara manual dengan memberikan air sesuai jadwal. Namun cara ini kurang efektif, karena membutuhkan banyak waktu dan tenaga. Pemilik juga tidak bisa meninggalkan tanaman dalam kurun waktu yang lama, karena tanaman dapat kekurangan air dan menyebabkan kematian.
Kelembaban tanah merupakan salah satu parameter penting untuk proses hidrologi, biologi dan biogeokimia. Informasi kelembaban tanah diperlukan untuk kalangan luas seperti pemerintahan maupun swasta yang berkaitan erat dengan cuaca dan iklim, kontrol banjir, erosi tanah dan kemiringan lereng, manajemen sumber daya air, geo teknik, dan kualitas air. Informasi kelembaban tanah juga bisa digunakan untuk prediksi cuaca, peringatan awal kekeringan, penjadwalan irigasi dan perkiraan panen.
Perancangan alat penyiraman tanaman otomatis dengan Smartphone Android berbasis Mikrokontroler Arduino dapat dimanfaatkan dalam bidang pertanian guna memonitor kelembaban tanah supaya tanaman dapat tumbuh dengan baik.
Pembuatan alat ini memanfaatkan bluetooth yang terdapat pada Smartphone Android yang digunakan sebagai koneksi untuk pengendali alat penyiram tanaman tersebut. Pemilihan sistem Android karena merupakan sistem open source yang tidak
berbayar. Oleh karena itu saya sebagai penulis ingin membuat “Alat Penyiraman
Tanaman Otomatis dengan Smartphone Android menggunakan Mikrokontroler
Arduino” untuk membantu pemilik tanaman megnontrol penyiraman tanaman yang
dimiliki.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana merancang alat penyiraman tanaman otomatis berdasarkan pendeteksian sensor kelembaban tanah dengan Smartphone Android menggunakan Mikrokontroler Arduino?.
1.3 Batasan Masalah
1. Alat ini bekerja dengan mengukur kelembaban tanah dengan menggunakan sensor kelembaban tanah.
2. Menggunakan 1 sensor kelembaban bertipe YL-69 (soil moisture sensor) untuk membaca kelembaban tanah.
3. Alat dapat terkendali secara otomatis dan juga dapat dikendalikan menggunakan Smartphone Android.
4. Menggunakan Bluetooth untuk mengkoneksikan alat dengan Smartphone Android
5. Air yang akan dipergunakan untuk menyiram tanaman telah ditampung pada suatu tempat penampungan air dan akan dialirkan melalui alat pompa air mancur aquarium.
7. Bahasa pemrograman yang digunakan Mikrokontroler Arduino adalah bahasa pemrograman C dengan software Arduino IDE.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk merancang alat penyiraman tanaman otomatis yang dapat mendeteksi kelembaban tanah dengan Smartphone Android menggunakan Mikrokontroler Arduino sehingga dapat berkontribusi untuk petani dan pihak lain yang membutuhkan.
1.5 Manfaat Penelitian
Diharapkan penelitian perancangan alat penyiraman tanaman otomatis dengan Smartphone Android menggunkan Mikrokontroler Arduino ini dapat memberikan
manfaat yang baik antara lain:
1. Menjadi innovasi baru dalam membantu pengguna baik itu petani, ibu rumah tangga dan pengelola taman dalam melakukan penyiraman.
2. Mengontrol penggunnaan air agar lebih efektif dan tidak terbuang sia-sia. 3. Menghemat waktu dalam melakukan penyiraman tanaman.
1.6 Metodologi Penelitian
1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penulis menggunakan buku dan jurnal baik yang berupa bersifat tulisan maupun elektronik yang membahas tentang Mikrokontroler Arduino dan pemrograman Arduino.
2. Perancangan Sistem
Perancangan alat penyiraman tanaman otomatis dengan Smartphone Android menggunkan mikrokontroler Arduino.
3. Implementasi
Pada tahap ini sistem akan dibangun dengan menggunakan Mikrokontroler Arduino Uno dan bahasa pemrograman C dengan software Arduino IDE dalam pembuatan program alat penyiraman tanaman otomatisnya.
4. Pengujian Alat
Menguji coba alat penyiram tanaman dan programnya.
5. Dokumentasi
Proses dokumentasi hasil penelitian dilakukan selama penelitian dengan menyusun laporan dalam bentuk skripsi.
1.7 Sistematika Penulisan
Agar pembahasan lebih sistematis, maka tulisan ini dibuat dalam lima bab, yaitu :
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang penilitian judul
BAB 2 LANDASAN TEORI
Berisi tentang penjelasan singkat mengenai defenisi komponen-komponen yang dipakai pada pembuatan alat yang akan dibuat.
BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM
Berisi tentang uraian analisis mengenai rangkaian-rangkaian alat dan sensor yang terdapat pada pembuatan alat penyiraman tanaman dan berisi perancangan sistem alat penyiraman tanaman berupa flowchart dan blok diagram sistem.
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Pada tahap ini dilakukan pembuatan sistem dan coding sesuai dengan analisis dan perancangan. Kemudian melakukan pengujian sistem.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
PERANCANGAN ALAT PENYIRAMAN TANAMAN OTOMATIS DENGAN SMARTPHONE ANDROID MENGGUNKAN
MIKROKONTROLER ARDUINO
ABSTRAK
Penyiraman tanaman menjadi pekerjaan yang perlu diperhatikan dalam memelihara tanaman. Dengan perkembangan teknologi masa kini yang semakin pesat dan modren, maka dapat dirancang sebuah alat penyiraman tanaman otomatis. Pada penelitian ini, alat penyiraman tanaman otomatis ini dirancang menggunakan Mikrokontroler Arduino, Arduino IDE sebagai software pemrogramannya dan aplikasi android untuk antar muka. Untuk membaca kelembaban tanah digunkan sensor kelembaban tanah YL-69 (soil moisture sensor YL-69). Bluetooth Module HC-05 dalam perancangan alat ini digunakan sebagai penghubung alat penyiraman tanaman dengan Smartphone Android. Hasil pengujian, alat bekerja dengan baik sesuai dengan yang diharapkan, dimana alat akan bekerja ketika sensor membaca atau mendeteksi nilai kelembaban tanah lebih besar 700 dan akan berhenti saat kondisi tanah basah (0-300) atau lembab (300-700) .
DESIGN INSTRUMENT WATERING PLANTS AUTOMATIC WITH A SMARTPHONE ANDROID BOTH
MIKROKONTROLER ARDUINO
ABSTRACT
Watering a plant into work that need attention in grow plants. With technology development today the rapidly and modren , it can be designed an instrument watering plants automatic. In this study , instrument watering plants automatic is designed use mikrokontroler arduino , arduino the idea as software programming and the android application to interface. To read moisture ground used sensors moisture land yl-69 (soil moisture sensors yl-69). Downloads folder over bluetooth module hc-05 in the design instrument is used as a link instrument watering plant with a smartphone android. The results of testing , instrument work well as expected, where instrument will work when sensors read or detect value moisture soil more large 700 and will stop when land conditions wet (0 - 300) or moist ( 300 - 700 ).
Keyword : Watering Plants Automatic, Mikrokontroler Arduino, Soil Moisture Sensors YL-69, Bluetooth Module HC-05, Android, App Inventor.
PERANCANGAN ALAT PENYIRAMAN TANAMAN OTOMATIS DENGAN SMARTPHONE ANDROID MENGGUNAKAN
MIKROKONTROLER ARDUINO
SKRIPSI
AHMAD ROY MUDA SIREGAR 141421053
PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERANCANGAN ALAT PENYIRAMAN TANAMAN OTOMATIS DENGAN SMARTPHONE ANDROID MENGGUNAKAN
MIKROKONTROLER ARDUINO
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh ijazah Sarjana Ilmu Komputer
AHMAD ROY MUDA SIREGAR 141421053
PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul : PERANCANGAN ALAT PENYIRAMAN
TANAMAN OTOMATIS DENGAN
SMARTPHONE ANDROID MENGGUNKAN MIKROKONTROLER ARDUINO.
Kategori : SKRIPSI
Nama : AHMAD ROY MUDA SIREGAR
Nomor Induk Mahasiswa : 141421053
Program Studi : SARJANA (S1) EKSTENSI ILMU KOMPUTER Fakultas : ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI
INFORMASI (Fasilkom-TI)
Komisi Pembimbing:
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Dr. Poltak Sihombing, M.Kom Amalia, S.T,M.T
NIP. 19620317 199103 1 001 NIP. 19781221 201404 2 001
Diketahui/Disetujui oleh
Program Studi S1 IlmuKomputer Ketua,
PERNYATAAN
PERANCANGAN ALAT PENYIRAMAN TANAMAN OTOMATIS DENGAN SMARTPHONE ANDROID MENGGUNKAN
MIKROKONTROLER ARDUINO
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, 24 November 2016
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Banyak bantuan berupa uluran tangan, budi baik, buah pikiran dan kerjasama yang telah penulis terima selama menempuh studi sampai dengan penyelesaian studi (skripsi) ini. Oleh karena itu, sudah wajar dan pantas penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Prof. Runtung Sitepu selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Muhammad Zarlis selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Dr. Poltak Sihombing, M.Kom. selaku Ketua Program Studi S-1 Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan dukungan kepada penulis.
4. Ibu Maya Silvi Lydia, B.Sc, M.Sc. selaku Sekretaris Program Studi S-1 Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara.
5. Ibu Amalia, S.T, M.T selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan dukungan kepada penulis.
6. Bapak Herriyance, S.T, M.Kom selaku Dosen Pembanding I yang telah memberikan kritik dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini.
7. Bapak Seniman, S.Kom, M.Kom selaku Dosen Pembanding II yang telah memberikan kritik dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini.
8. Ayahanda Haris Partaonan Siregar, S.H dan Ibunda Emmi Yusriani Hasibuan, S.Ag serta Kakak Sri Rismeini Siregar, Am.Keb dan adik Heny, Hasni serta Fadli yang selalu memberikan kasih sayang dan dukungannya kepada penulis. 9. Ainur Rizki, S.E dan Ridwan Arief Nasution, Am.d yang telah membantu dalam
10. Seluruh tenaga pengajar dan pegawai pada Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi USU, terkhususnya di Program Studi S-1 Ilmu Komputer. 11. Rekan-rekan kuliah Siti Kholilah Pulungan, Irfan Juanda, Rifky Mukhlizar,
Maslia Ritonga, dan yang lainnya yang selalu memberikan semangat dan dorongan dan motivasi kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini.
12. Semua pihak yang terlibat langsung atau tidak langsung yang penulis tidak dapat tuliskan satu per satu.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan berkah dan kasih sayang-Nya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, semangat, dukungan dan perhatian kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis, pendidikan, masyarakat, organisasi atau negara.
Medan, 24 November 2016
PERANCANGAN ALAT PENYIRAMAN TANAMAN OTOMATIS DENGAN SMARTPHONE ANDROID MENGGUNKAN
MIKROKONTROLER ARDUINO
ABSTRAK
Penyiraman tanaman menjadi pekerjaan yang perlu diperhatikan dalam memelihara tanaman. Dengan perkembangan teknologi masa kini yang semakin pesat dan modren, maka dapat dirancang sebuah alat penyiraman tanaman otomatis. Pada penelitian ini, alat penyiraman tanaman otomatis ini dirancang menggunakan Mikrokontroler Arduino, Arduino IDE sebagai software pemrogramannya dan aplikasi android untuk antar muka. Untuk membaca kelembaban tanah digunkan sensor kelembaban tanah YL-69 (soil moisture sensor YL-69). Bluetooth Module HC-05 dalam perancangan alat ini digunakan sebagai penghubung alat penyiraman tanaman dengan Smartphone Android. Hasil pengujian, alat bekerja dengan baik sesuai dengan yang diharapkan, dimana alat akan bekerja ketika sensor membaca atau mendeteksi nilai kelembaban tanah lebih besar 700 dan akan berhenti saat kondisi tanah basah (0-300) atau lembab (300-700) .
DESIGN INSTRUMENT WATERING PLANTS AUTOMATIC WITH A SMARTPHONE ANDROID BOTH
MIKROKONTROLER ARDUINO
ABSTRACT
Watering a plant into work that need attention in grow plants. With technology development today the rapidly and modren , it can be designed an instrument watering plants automatic. In this study , instrument watering plants automatic is designed use mikrokontroler arduino , arduino the idea as software programming and the android application to interface. To read moisture ground used sensors moisture land yl-69 (soil moisture sensors yl-69). Downloads folder over bluetooth module hc-05 in the design instrument is used as a link instrument watering plant with a smartphone android. The results of testing , instrument work well as expected, where instrument will work when sensors read or detect value moisture soil more large 700 and will stop when land conditions wet (0 - 300) or moist ( 300 - 700 ).
Keyword : Watering Plants Automatic, Mikrokontroler Arduino, Soil Moisture Sensors YL-69, Bluetooth Module HC-05, Android, App Inventor.
DAFTAR ISI
2.2 Sensor Kelembaban YL-69 11
2.3 Rangkaian LCD 12
2.4 Bluetooth 13
2.5 Bluetooth Module HC-05 13
2.6 Relay 14
2.9 Pengairan pada Tanaman 19
3.1 Diagram Blok 21 3.3.5 Perancangan Sensor Kelembaban Tanah YL-69 29
3.5 Perancangan PCB 30
3.4.1 Layout PCB 31
3.4.2 Layout Komponen 32
3.6 Perancangan Antarmuka Aplikasi Android 32
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
4.1 Implementasi Sistem 34
4.1.1 Implementasi Alat Pnyiraman Tanaman Otomatis 35 4.1.2 Implementasi Sensor Kelmbaban Tanah YL-69 36 4.1.3 Implementasi Rangkaian Bluetooth Module HC-05 37 4.1.4 Implementasi Rangkaian Relay dan Pompa Air 37 4.1.5 Implementasi Mikrokontroler Arduino 38
4.2 Pengujian Alat 40
4.2.1 Pengujian Sensor Kelembaban Tanah YL-69 40 4.2.2 Pengujian Bluetooth Module HC-05 40 4.2.3 Pengujian Relay Untuk Menghidupkan Pompa Air 42 4.2.4 Hasil Pengujian Waktu pada Alat 43
4.3 Tampilan Antarmuka 43
4.3.1 Tampilan Menu Utama 43
4.3.2 Tampilan Meu Konektifitas Bluetooth 45 4.4 Perintah dari Android kepada Arduino 46
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 49
5.2 Saran 50
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Deskripsi Arduino Uno 10
Table 4.1 Pengukuran Sensor Kelembaban Tanah YL-69 40 Table 4.2 Hasil Uji Bluetooth Module HC-05 41
Table 4.3 Hasil Uji Relay 42
Table 4.4 Hasil Uji Pompa 42
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Arduino Uno 8
Gambar 2.2 Bagian-bagian di Arduino Uno 9
Gambar 2.3 Soil Moisture Sensor YL-69 11
Gambar 2.4 Rangkaian LCD 12
Gambar 2.5 Bluetooth Module HC-05 14
Gambar 2.6 Tampilan Arduino IDE 16
Gambar 2.7 Tampilan Software Cadsoft Eagle 17 Gambar 2.8 Tampilan Software App Inventor 19
Gambar 3.1 Blok Diagram 21
Gambar 3.2 Ishikawa Diagram 23
Gambar 3.3 Flowchart Sistem 24
Gambar 3.4 Rangkaian Keseluruhan 25
Gambar 3.5 Skema Arduino Uno 26
Gambar 3.6 Skema Rangkaian LCD 27
Gambar 3.7 Rangkaian Relay dan Pompa 28
Gambar 3.8 Rangkaian Bluetooth Module HC-05 dengan Board Arduino 29 Gambar 3.9 Skema Rangkaian Sensor Kelambaban Tanah YL-69 30
Gambar 3.10 Layout PCB 31
Gambar 3.11 Layout Komponen 32
Gambar 3.12 Perancangan Antarmuka Aplikasi 33 Gambar 4.1 Alat Penyiram Tanaman Otomatis 35 Gambar 4.2 Skema Kerja Alat Penyiram Tanaman Otomatis 35 Gambar 4.3 Sensor Kelembaban Tanah YL-69 36 Gambar 4.4 Rangkaian Sensor Kelembaban Tanah YL-69 36 Gambar 4.5 Rangkaian Bluetooth Module HC-05 36
Gambar 4.6 Pompa Air 38
Gambar 4.7 Rangkaian Pompa dan Relay 38
Gambar 4.8 Mikrokontroler Arduino Uno 39