PENGARUH PENETAPAN HARGA PRODUK TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN
(Studi pada Rumah Makan Soto dan Sop Nanda Jalan Sei Blutu Pasar IX No.12 Medan)
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S1) Pada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis
SKRIPSI
Disusun Oleh :
090907004 FAJAR ADIATMA
DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan oleh :
Nama : Fajar Adiatma
NIM : 090907004
Departemen : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis
Judul : Pengaruh Penetapan Harga Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen
(Studi pada Rumah Makan Soto dan Sop Nanda
Jalan Sei Blutu Pasar IX No.12 Medan)
Medan, September 2013
Pembimbing Ketua Departemen
Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis
Agus Edi Rangkuti, SE, M.Si
NIP : 197208172005011001 NIP : 195908161986111001 Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA
Dekan FISIP USU
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAUKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMI ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan panitia penguji
Skripsi Departemen Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara
Oleh :
Nama : Fajar Adiatma
NIM : 090907004
Departemen : Ilmu Administrasi Bisnis
Judul : Pengaruh Penetapan Harga Produk Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen (Studi pada Rumah Makan Soto dan
Sop Nanda Jalan Sei Blutu Pasar IX No.12 Medan)
Yang dilaksanakan pada,
Hari :
Tanggal :
Pukul :
Ketua Penguji : ( )
Penguji I : ( )
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT yang mana
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Penetapan Harga Produk
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi pada Rumah Makan Soto dan
Sop Nanda Jalan Sei Blutu Pasar IX No.12 Medan)”.
Skirpsi ini merupakan sebuah karya tulis ilmiah yang disusun guna
melengkapi persyaratan memperoleh gelar Sarjana serta sebagai wahana untuk
melatih diri dan mengembangkan wawasan berfikir dalam penulisan karya ilmiah
ini.
Penulis mengakui bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, hal ini terjadi karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
penulis dalam penulisan karya ilmiah. Namun berkat bimbingan dan arahan dari
berbagai pihak, maka penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.
Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis pertama sekali ingin
mengucapkan kepada yang teristimewa orang tua yaitu Ayahanda Adi Susanto,SE dan Ibunda Megawati yang telah memberikan kasih sayang dan memberi banyak petuah dan juga memberikan motivasi dalam menyelesaikan
skripsi ini. Tiada kata yang bisa mengungkapkan betapa besar rasa terimakasih
yang saya sampaikan.
Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof.Dr. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
3. BapakAgus Edi Rangkuti, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang memberikan motivasinya kepada penulis dan ikhlas meluangkan waktu
serta untuk memberikan bimbingan kepada penulis.
4. Bapak Muhammad Arifin Nst, S.sos, Msp selaku Dosen Penguji seminar proposal yang memberikan kritik dan saran yang membangun.
5. Seluruh staf pengajar Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis yang telah
memberikan ilmu yang bermanfaat.
6. Kepada Bang Farid dan Kak Siswati selaku pegawai pendidikan Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU yang selalu membantu penulis
dalam urusan administrasi yang berhubungan dengan perkuliahan maupun
skripsi.
7. Terima Kasih kepada Ibu Nanda selaku pemilik rumah makan soto dan sop Nanda yang telah membantumemberikan izin untuk meneliti,
memberikan informasi dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
8. Kepada BBG sahabat-sahabatku yang selalu ada dalam suka dan duka, (anggey, Rahmad, Wisnu, Elvan, Indra, Edu) serta temen-teman cewek (Cici, Mae, Risa, Elda, Fani, Septi), terimakasih atas support dan pertemanan kita yang tidak mungkin saya lupakan sampai kapanpun.
Semoga kita semua nantinya akan menjadi orang yang sukses.
9. Terima Kasih kepada kakak dan adik (Dwi Novika Sari, S.Ilkom dan Ananda Tri Syahputra), yang telah memberi semangat selamanya dalam hidup penulis.
10.Untuk anak Administrasi Niaga/Bisnis Fisip USU 2009, kita sebagai angkatan pertama di bisnis semoga kelak kita menjadi orang yang sukses.
Kita jadikan Administrasi Bisnis USU sebagai awal kesuksesan kita
meraih masa depan.
11.Terimah Kasih kepada Nurul Fauzya Siregar yang selalu memberi semangat, motivasi, doa, selalu adadalam keadaan apapun, selalu
mendengarkan segala keluh kesah, dan membantu segalanya dalam
12.Terakhir untuk semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini, penulis ucapan terimakasih.
Skripsi ini pasti banyak kekurangan dan kesalahannya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka penulis menerima koreksi serta saran-saran yang bersifat
membangun dari pembaca.
Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Juni 2013
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL... viii
DAFTAR LAMPIRAN... x
ABSTRAK... xi
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
1.5 Batasan Masalah ... 7
1.6 Penelitian Terdahulu ... 8
BAB II KERANGKA TEORI... 10
2.1 Pemasaran ... 10
2.2 Bauran Pemasaran ... 12
2.3 Teori Harga ... 14
2.3.1 Pengertian Harga ... 14
2.3.2 Tahapan Penetapan Harga ... 15
2.3.3 Tujuan Penetapan Harga ... 16
2.3.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Harga... 18
2.4 Teori Keputusan Pembelian ... 21
2.4.1 Pengertian Keputusan Pembelian ...21
2.4.2 Jenis-Jenis Keputusan Pembelian ... 23
2.5 Pengaruh Penetapan Harga Produk terhadap Keputusan
BAB IV HASIL PENELITIAN...41
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian... 41
4.2 Penyajian Data... 42
4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas... 43
4.2.2 Karakteristik Responden Penelitian... 45
4.2.3 Penyajian Data Tentang Penetapan Harga Produk Pada Rumah Makan Soto dan Sop Nanda (Variabel X)... 47
4.2.4 Penyajian Data Tentang Keputusan Pembelian Konsumen Pada Rumah Makan Soto dan Sop Nanda (Variabel)... 53
4.3 Analisis Data... 59
4.3.3 Uji Asumsi Klasik... 64
4.3.4 Pengujian Hipotesis... 66
4.4 Pembahasan... 68
BAB V PENUTUP...70
5.1 Kesimpulan... 70
5.2 Saran... 71
DAFTAR GAMBAR
Gambar: 2.1 Proses Pemasaran ... 11
Gambar: 2.2 Proses Keputusan Pembelian ... 24
Gambar: 2.3 Kerangka Berfikir ... 27
Gambar: 4.1 Grafik Histogram Uji Normalitas... 64
DAFTAR TABEL
Tabel: 1.1 Menu Makanan dan Minuman Serta Harga ... 4
Tabel: 1.2 Penelitian Terdahulu ... 8
Tabel: 2.1 Skala Likert ... 35
Tabel: 4.1 Hasil Uji Validitas Variabel X (Penetapan Harga Produk)... 44
Tabel: 4.2 Reliabilitas X (Penetapan Harga Produk)... 44
Tabel: 4.3 Hasil Uji Variabel Y (Keputusan Pembelian Konsumen)... 45
Tabel: 4.4 Reliabilitas Y (Keputusan Pembelian Konsumen)... 45
Tabel: 4.5 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 46
Tabel: 4.6 Identitas Responden Berdasarkan Usia... 46
Tabel: 4.7 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan... 47
Tabel: 4.8 Distribusi jawaban responden tentang harga yang ditawarkan sesuai dengan manfaat yang pelanggan rasakan... 48
Tabel: 4.9 Distribusi jawaban responden tentang harga yang ditawarkan terjangkau dengan kondisi keuangan pelanggan. 48 Tabel: 4.10 Distribusi jawaban responden tentang harga yang ditawarkan relatif lebih murah dari usaha yang sejenis... 49
Tabel: 4.11 Distribusi jawaban responden tentang harga yang ditawarkan memenuhi selera yang pelanggan inginkan... 50
Tabel: 4.12 Distribusi jawaban responden tentang harga yang ditawarkan cocok untuk semua kalangan masyarakat... 50
Tabel: 4.13 Distribusi jawaban responden tentang persepsi harga dan manfaat produk mendorong kemauan pelanggan untuk membeli produk soto dan sop nanda... 51
Tabel: 4.15 Distribusi jawaban responden tentang harga merupakan
faktor terpenting dalam menetapkan pilihan soto dan sop
nanda yang akan pelanggan kunjungi... 53
Tabel: 4.16 Distribusi jawaban responden tentang saya mencari informasi sebelum melakukan keputusan pembelian di soto dan sop nanda... 54
Tabel: 4.17 Distribusi jawaban responden tentang informasi yang saya dapatkan memenuhi harapan saya... 55
Tabel: 4.18 Distribusi jawaban responden tentang saya membeli produk soto dan sop nanda karena ingin mencoba... 55
Tabel: 4.19 Distribusi jawaban responden tentang saya memutuskan untuk membeli produk soto dan sop nanda setelah mengavaluasi beberapa alternatif makanan yang sejenis... 56
Tabel: 4.20 Distribusi jawaban responden tentang saya melakukan pembelian produk soto dan sop nanda karena telah merasa puas dengan produknya... 57
Tabel: 4.21 Distribusi jawaban responden tentang pembelian yang saya lakukan karena kebiasaan saya mengkionsumsi produk soto dan sop nanda... 58
Tabel: 4.22 Distribusi jawaban responden tentrang saya memutuskan menjadi pelanggan dari rumah makan soto dan sop nanda.... 58
Tabel: 4.23 Frekuensi nilai jawaban responden tentang penetapan harga produk (X)...61
Tabel: 4.24 Frekuensi nilai jawaban responden tentang keputusan pembelian konsumen... 62
Tabel: 4.25 Hasil dari Regresi Linear Sederhana... 63
Tabel: 4.26 Hasil Uji t... 66
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kuisioner Penelitian
2. Hasil SPSS Demografi Responden
3. Hasil SPSS Distribusi Frekuensi Variabel X
4. Hasil SPSS Distribusi Frekuensi Variabel Y
5. Hasil SPSS Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X
6. Hasil SPSS Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Y
7. Hasil SPSS Regresi Linear Sederhana
8. Hasil SPSS Koefisien Determinasi (R2) 9. Hasil SPSS Uji T
10.Hasil SPSS Uji Normalitas
11.Foto Rumah Makan Soto dan Sop Nanda
ABSTRAK
PENGARUH PENETAPAN HARGA PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN
(Studi pada Rumah Makan Soto dan Sop Nanda Jl.Sei Blutu Psr.IX No.12 Medan)
Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan untuk memperoleh produk yang diinginkan. Harga merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, semua elemen lainnya hanya mewakili harga. Penetapan harga produk memiliki peranan utama dalam menarik konsumen melakukkan keputusan pembelian. Faktor harga yang kompetitif membuat konsumen tidak beralih untuk membeli produk pesaing. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa penetapan harga produk yang tepat memiliki peranan dalam menarik konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui apakah penetapan harga produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada rumah makan soto dan sop nanda jalan sei blutu pasar IX No.12 Medan.
Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah konsumen pada rumah makan soto dan sop nanda. Dan sampel pada penelitian ini sebanyak 95 konsumen, dengan menggunakan metode teknikprobability sampling dengan teknik proportionate stratified random sampling. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala Likert dan diolah secara statistik dengan program SPSS versi 18.0 yaitumodel uji t, sedangkan teknik analisa data yang digunakan adalah dengan teknik regresi linier sederhana dan teknik korelasi antar variabel untuk membuktikan adanya pengaruh dari penetapan harga produk terhadap keputusan pembelian konsumen pada rumah makan soto dan sop nanda.
Berdasarkan uji hipotesis diperoleh nilai positif sebesar 0.001, hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara penetapan harga produk terhadap keputusan pembelian konsumen dengan tingkat pengaruh sebesar 64,8%, sehingga hipotesisnya menyatakan berpengaruh antara penetapan harga produk terhadap keputusan pembelian konsumen pada rumah makan soto dan sop nanda dapatditerima.
ABSTRACT
THE LEVERAGE OF PRODUCT PRICE IMPLEMENTATION TOWARDS CONSUMENT PURCHASES
(Case of Study at Rumah Makan Soto dan Sop Nanda Jl.Sei Blutu Psr.IX No.12 Medan)
Price is the amount of money that paid to get the product that you wanted. Price is the only element of marketing mix which can make income, the other elements just representing price. The price of product implementation has main role in enticing the consument to purchase the product. The competitive price factor can make the consument consistent to buy the product from the company instead of buying from the competitors. Thus, the correct price strategy implementation can make leverage towards the purchasing decision.
This research is done to perceive that price implementation has a leverage on purchasing decision at pada rumah makan soto dan sop nanda jalan sei blutu pasar IX No.12 Medan.
The associative method in this research is using quantitative approach. The population in this research is all consument in Rumah Makan Soto dan Sop Nanda. The sample in the research consists of 95 persons. The amount of the sample is obtained by using probability sampling technique and proportionate stratified random sampling technique. The primary data of this research is obtained by using questioner which the score that gotten is using Likert scale and processed by statistic in SPSS Program version 18.00 therefore t-test model, however data analyse technique that used is simple linear regression technique and correlation technique between the two variable to prove that there’s leverage in price implementation towards purchasing decision at rumah makan soto dan sop nanda.
Based on the deduction test, the number that obtained is positive 0.001. This means that there’s a significant leverage between price implementation towards consument purchases with the leverage level is 64.8%, therefore the deduction that states there was a leverage between product price towards consument purchasing decision at rumah makan soto dan sop nanda can be approved.
ABSTRAK
PENGARUH PENETAPAN HARGA PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN
(Studi pada Rumah Makan Soto dan Sop Nanda Jl.Sei Blutu Psr.IX No.12 Medan)
Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan untuk memperoleh produk yang diinginkan. Harga merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, semua elemen lainnya hanya mewakili harga. Penetapan harga produk memiliki peranan utama dalam menarik konsumen melakukkan keputusan pembelian. Faktor harga yang kompetitif membuat konsumen tidak beralih untuk membeli produk pesaing. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa penetapan harga produk yang tepat memiliki peranan dalam menarik konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui apakah penetapan harga produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada rumah makan soto dan sop nanda jalan sei blutu pasar IX No.12 Medan.
Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah konsumen pada rumah makan soto dan sop nanda. Dan sampel pada penelitian ini sebanyak 95 konsumen, dengan menggunakan metode teknikprobability sampling dengan teknik proportionate stratified random sampling. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala Likert dan diolah secara statistik dengan program SPSS versi 18.0 yaitumodel uji t, sedangkan teknik analisa data yang digunakan adalah dengan teknik regresi linier sederhana dan teknik korelasi antar variabel untuk membuktikan adanya pengaruh dari penetapan harga produk terhadap keputusan pembelian konsumen pada rumah makan soto dan sop nanda.
Berdasarkan uji hipotesis diperoleh nilai positif sebesar 0.001, hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara penetapan harga produk terhadap keputusan pembelian konsumen dengan tingkat pengaruh sebesar 64,8%, sehingga hipotesisnya menyatakan berpengaruh antara penetapan harga produk terhadap keputusan pembelian konsumen pada rumah makan soto dan sop nanda dapatditerima.
ABSTRACT
THE LEVERAGE OF PRODUCT PRICE IMPLEMENTATION TOWARDS CONSUMENT PURCHASES
(Case of Study at Rumah Makan Soto dan Sop Nanda Jl.Sei Blutu Psr.IX No.12 Medan)
Price is the amount of money that paid to get the product that you wanted. Price is the only element of marketing mix which can make income, the other elements just representing price. The price of product implementation has main role in enticing the consument to purchase the product. The competitive price factor can make the consument consistent to buy the product from the company instead of buying from the competitors. Thus, the correct price strategy implementation can make leverage towards the purchasing decision.
This research is done to perceive that price implementation has a leverage on purchasing decision at pada rumah makan soto dan sop nanda jalan sei blutu pasar IX No.12 Medan.
The associative method in this research is using quantitative approach. The population in this research is all consument in Rumah Makan Soto dan Sop Nanda. The sample in the research consists of 95 persons. The amount of the sample is obtained by using probability sampling technique and proportionate stratified random sampling technique. The primary data of this research is obtained by using questioner which the score that gotten is using Likert scale and processed by statistic in SPSS Program version 18.00 therefore t-test model, however data analyse technique that used is simple linear regression technique and correlation technique between the two variable to prove that there’s leverage in price implementation towards purchasing decision at rumah makan soto dan sop nanda.
Based on the deduction test, the number that obtained is positive 0.001. This means that there’s a significant leverage between price implementation towards consument purchases with the leverage level is 64.8%, therefore the deduction that states there was a leverage between product price towards consument purchasing decision at rumah makan soto dan sop nanda can be approved.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Gaya hidup masyarakat dan pergeseran pola konsumsi pada masyarakat,
ini menjadikan peningkatan mobilitas fisik yang disebabkan oleh peningkatan
aktivitas yang dilakukan di luar rumah termasuk kebiasaan makan diluar
rumah.Kondisi seperti ini yang membuat adanya peningkatan pada permintaan
masyarakat terhadap makanan jadi. Untuk jenis usaha yang berkaitan dengan
penyediaan makanan adalah salah satunya melalui bisnis rumah makan.
Peningkatan permintaan akan makanan ini yang menjadikan peluang dalam bisnis
rumah makan.
Medan sebagai salah satu kota metropolitan terbesar di Indonesia yang
memiliki tempat wisata yang cukup menarik. Selain memiliki tempat wisata yang
menarik Medan juga dikenal memiliki berbagai makanan yang favorit. Dimana
soto dan aop merupakan salah satu makanan favorit di kota Medan. Dan rumah
makan soto dan sop Nanda adalah jenis usaha yang berkaitan dengan usaha bisnis
penyediaan makanan terutama pada menu makanan soto dan sop. Usaha rumah
makan soto dan sop Nanda ini berdiri pada tanggal 18 juli 2000 dan beralamat di
jalan Sei Blutu pasar IX no.12 Medan. Rumah makan soto dan sop Nanda ini buka
pada setiap harisenin sampai sabtu, dimulai dari jam 07.00 pagi sampai dengan
ingin memenuhi salah satu kebutuhan hidupnya yaitu makan, pada jam-jam 11.00
siang sampai jam 16.00 sore.Rumah makan soto dan sop Nanda ini tentunya harus
mempunyai sistem pemasaran dalam mendukung keberhasilan usaha rumah
makan tersebut,untukselalu berorientasi kepada kepentingan konsumen dan untuk
meraih pangsa pasar yang lebih besar.Kegiatan pemasaran memiliki peran yang
sangat penting dalam dunia usaha, mengingat orientasinya terhadap konsumen,
serta untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Pemasaran merupakan fungsi bisnis yang berhubungan langsung dengan
konsumen. Pemasaranproses mempelajari kebutuhan, keinginan konsumen dan
memuaskan konsumen dengan produk serta pada harga yang
kompetitif.Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan mana
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan,
lewatpenciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain
(Kotlerdan Amstrong, 2001). Pemasaran salah satu kegiatan pokok yang
dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan aktivitas
perusahaan, tetapi dalam pemasaran modern seperti ini, pemasaran tidak hanya
menciptakan transaksi untuk keberhasilan pemasaran, tetapi perusahaan juga
harus menjalin hubungan dengan pelanggan dalam waktu yang panjang.
Setiapperusahaan selalu menetapkan dan menerapkan strategi pemasaran.
Dan harga merupakan salah satu dari unsurstrategi pemasarandalam bauran
pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari produk, harga, distribusidan promosi,
dimana pengaruh penetapan harga yang ditetapkan oleh perusahaan pada produk
pembelian konsumen. Strategi ini berkaitan dengan penentuan bagaimana
perusahaan menyajikan penawaran produk disertai strategi pendukung lain berupa
penetapan harga untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.Harga
sudah menjadi bagian paling sensitif dalam persaingan bisnisagar mampu
mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian.Tuntutanmasyarakat akan
harga yang lebih murah menjadi lebih dominan dibandingkan dengan konsep
pelayanan dan kenyamanan.
Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan untuk memperoleh produk
yang diinginkan. Dalam pengertian yang lebih luas, harga adalah merupakan
sejumlah pengorbanan yang diperlukan untuk mendapatkan suatu produk
(Suharno dan Sutarso, 2010: 178). Sedangkan menurut Sunarto (2004: 206), harga
dapat didefenisikan sebagai jumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau
jasa. Lebih luas lagi, harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang ditukar
konsumen atas manfaat-manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa
tersebut. Harga merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran yang
menghasilkan pendapatan, semua elemen lainnya hanya mewakili harga.
Kesalahan dalam menetapkan harga juga akan mempengaruhi terhadap
penjualan. Apabila harga yang ditetapkan terlalu tinggi maka akan terjadi
kemungkinan penurunan pendapatan karena konsumen akan mecari produk yang
lebih murah harganya, ataupun jika harga terlalu rendah, maka kemungkinan
biaya produksi tidak akan tertutupi karena yang dijual banyak tetapi pendapatan
yang diterima sedikit. Penetapan harga yang terlalu rendah dan tidak sesuai
perusahaan.Harga memiliki peranan utama dalam konsumen melakukan
keputusan pembelian. Faktor harga yang kompetitif membuat konsumen tidak
beralih untuk membeli produk pesaing.
Tabel: 1.1
Menu Makanan dan Minuman serta Harga
NO MENU HARGA
Sumber: Rumah Makan Soto dan Sop Nanda
Menurut Engel et al (dalam Hurriyati, 2005: 67), menyatakan bahwa
perilaku konsumen adalah tindakan langsung untuk mendapatkan, dan
menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan
memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau
pengalaman dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Sementara itu,
Women et al (dalam Hurriyati, 2005: 68) mengemukakan bahwa perilaku
konsumen adalah studi tentang unit pembelian (buying units) dan proses
pertukaran (exchange process) yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan
pembuangan barang dan jasa, pengalaman, serta ide-ide.
Keputusan konsumen merupakan intervensi antara strategi pasar. Ini
artinya (outcomes) dari strategi pemasaran perusahaan ditentukan oleh
interaksinya dengan proses keputusan konsumen (Supranto dan Nandan
Limakrisna, 2007:13).Keputusanpembelian, menurut Kotler & Amstrong (2001)
adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen
benar-benar membeli.Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu
yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang
yang ditawarkan. Dalam proses pengambilan keputusan, konsumen sebagai
pemecahan masalah yang berfokus pada tujuan konsumen yang mereka cari untuk
dicapai atau untuk dipuaskan.
Berdasarkan dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Penetapan Harga Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Pada Rumah Makan Soto dan Sop
1.2 Rumusan Masalah
Setiap perusahaan atau badan usaha dalam menjalankan usahanya untuk
dapat mencapai tujuan akan menghadapi berbagai masalah sehingga rencana yang
telah diciptakan tidak dapat direalisasikan. Berdasarkan latar belakang masalah
yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
“Apakah Penetapan Harga Produk Yang DitetapkanRumah Makan Soto
Dan Sop Nanda Berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen
Pada Rumah Makan Soto dan Sop Nanda?”
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakahpenetapan harga
produk yang ditetapkan rumah makan soto dan sop Nanda berpengaruh terhadap
keputusan pembelian konsumen pada rumah makan soto dan sop Nanda.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
a. Bagi Perusahaan
Diharapkan mampu memberikan masukan didalam mengatasi
masalahkhususnya mengenai masalah penetapan harga produk
sehingga konsumen melakukan keputusan pembelian.
b. Bagi Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan
mendatangdalam penyusunan skripsi ataupun studi pustaka dalam
melakukan penelitian lanjutan terhadap masalah yang sama.
c. Bagi Penulis
Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan dan mengembangkan
kemampuan berfikir dan untuk memperdalam pengetahuan manajemen
pemasaran khususnya tentang penetapan harga produk yang diterapkan
oleh perusahaan serta juga sebagai bahan perbandingan antara teori
yang diperoleh dengan kenyataan yang dihadapi oleh perusahaan.
1.5 Batasan Masalah
Karena keterbatasan peneliti dalam hal waktu, tenaga, dan biaya, serta
untuk menjaga agar penelitian ini lebih terarah dan fokus, maka diperlukan
adanya pembatasan masalah. Dengan pertimbangan tersebut,maka penelitian ini
dibatasi hanya pada variabelpenetapan harga produk terhadap variabel keputusan
pembelian konsumen pada rumah makan soto dan sop Nanda Jln.Sei Blutu Psr.IX
1.6 Penelitian Terdahulu
Tabel: 1.2 Penelitian Terdahulu
Peneliti Sumber Judul Penelitian Hasil penelitian
Sadikin Ali dan promosi secara serentak mempunyai pengaruh positif dan signifikan dalam
meningkatkan volume penjualan pada PT. Bintang Duta Cabang Medan
Hasil dari penelitian dapat diketahui bahwa korelasi antara penetapan harga dengan keputusan
pembelian konsumen adalah kuat dan memiliki hubungan yang positif. Besarnya pengaruh penetapan harga terhadap keputusan
Peneliti Sumber Judul Penelitian Hasil penelitian toko murah di Sukoharjo.
Septhani variabel harga, lokasi, dan kualitas berpengaruh positif
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1 Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan mana
individudan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan,
lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain
(Kotler dan Amstrong, 2001). Sedang menurut Suharno dan Sutarso (2010: 3),
Pemasaran adalah kegiatan yang komplek dan melibatkan berbagai pihak, perlu
waktu dan tenaga. Oleh karena itu maka pemasaran juga dilakukan melalui proses
tertentu, tahapan, atau langkah-langkah tertentu. Sebagai sebuah proses, kegiatan
pemasaran dapat dijabarkan beberapa langkah kegiatan. Langkah-langkah dalam
kegiatan pemasaran sebagai berikut :
1. Kegiatan pemasaran diawali dengan aktivitas untuk memahami
kebutuhan dan keinginan pasar. Memahami kebutuhan merupakan titik
tolak dan dasar dalam menentukan kegiatan pemasaran selanjutnya.
2. Pada saat kebutuhan pasar telah dipahami, maka yang perlu dilakukan
oleh pemasar adalah merancang strategi pemasaran yang tepat untuk
memenuhi kebutuhan pasar tersebut, sekaligus dapat meningkatkan
3. Pada saat strategi pemasaran telah ditentukan maka selanjutnya
pemasar menyusun program pemasaran yang terintegrasi dan yang
dapat memberikan manfaat lebih baik kepada pasar.
4. Kompetisi yang tinggi mengakibatkan kegiatan pemasaran tidak cukup
hanya dengan memberikan manfaat superior, namun membangun
hubungan yang menguntungkan dan menciptakan kepuasan pelanggan
menjadi utama.
5. Menciptakan nilai dari pelanggan untuk menciptakan laba dan ekuitas
pelanggan.
Pemasaran tidak hanya selesai setelah pelanggan puas, atau setelah mereka
menunjukkan loyalitas, namun kegiatan pemasaran akan terus dilakukan, bahkan
hingga akhir usia pelanggan. Sehingga pemasaran menjadi bisnis jangka panjang
dan tanpa akhir. Setiap kegiatan pemasaran akan selalu dikerangkai dalam
persepektif jangka panjang tersebut.
Gambar : 2.1 Proses Pemasaran
Sumber : Kotler (dalam Suharno dan Sutarso, 2010: 4)
2.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Menurut kotler (dalam Hurriyati, 2005: 48), bauran pemasaran (marketing
mix) adalah sekumpulan alat pemasaran (marketing mix) yang dapat digunakan
oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran.
Sedangkan menurut Suharno dan Sutarso (2010: 27), bauran pemasaran adalah
kumpulan aktivitas pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran.
Bauranpemasaran dibuat dalam satu unit segmen pasar, sehingga masing-masing
segmen memerlukan bauran pemasaran yang berbeda. Harga merupakan salah
satu unsur dari bauran pemasaran (Marketing Mix)terdiri dari empat aktivitas
utama, yaitu produk, harga, distribusi, dan promosi.
1. Produk
Berarti kombinasi barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan
kepada pasar sasaran. Produk tidak saja barang atau jasa, namun
seperti ide, organisasi, orang, tempat juga merupakan produk.
Masing-masing produk memiliki cara yang berbeda dalam pemasarannya.
Pasar sasaran memandang produk baik adalah dari bagaimana produk
memberikan solusi bagi kebutuhan dan keinginan konsumen.
2. Harga
Merupakan sejumlah uang yang digunakan untuk mendapatkan barang
atau jasa. Harga memiliki berbagai ragam istilah, tergantung pada jenis
produk apa. Yang terpenting bagi pelanggan dalam kaitan dengan
3. Distribusi
Merupakan usaha-usaha pemasar untuk menjamin ketersediaan produk
bagi pasar sasaran pada saat dibutuhkan. Pemasar perlu menjamin
perlu menjamin bahwa produk yang ditawarkan akan tersedia pada
saat konsumen membutuhkan dimana pun, kapanpun, dan berapapun.
Aktivitas terpenting dari distribusi dalam menjaga kemudahan dan
kenyamanan dalam memperoleh produk yang diinginkan pasar
sasaran.
4. Promosi
Merupakan aktivitas komunikasi pemasaran mengenai produk, dan
mempersuasi pasar sasaran untuk membelinya. Aktivitas promosi
banyak menyangkut bagaimana mengkomunikasikan dan
mempersuasikan pelanggan.
Dimana pengaruhpenetapan harga yang ditetapkan oleh perusahaan kepada
produk yang dipasarkan kepada konsumen akan menentukan terhadap keputusan
pembelian konsumen. Strategi ini berkaitan dengan penentuan bagaimana
perusahaan menyajikan penawaran produk disertai strategi pendukung lain berupa
penetapan harga untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Karena
harga sudah menjadi bagian paling sensitif dalam persaingan bisnis agar mampu
2.3 Teori Harga
2.3.1 Pengertian Harga
Harga bagi perusahaan adalah kebijakan pemasaran yang akan langsung
mempengaruhi pendapatan. Harga juga menjadi penting oleh karena harga akan
menjadi patokan bagi konsumen untuk membeli produk dan sekaligus pada saat
yang sama untuk menentukan berapa besar keuntungan perusahaan. Kegagalan
dalam menerapkan harga dapat berpengaruh terhadap konsumen dan sekaligus
pasar.Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan untuk memperoleh produk
yang diinginkan. Dalam pengertian yang lebih luas, harga adalah merupakan
sejumlah pengorbanan yang diperlukan untuk mendapatkan suatu produk
(Suharno dan Sutarso, 2010: 178). Sedangkan menurut Sunarto (2004: 206), harga
dapat didefenisikan sebagai jumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau
jasa. Lebih luas lagi, harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang ditukar
konsumen atas manfaat-manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa
tersebut. Harga merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran yang
menghasilkan pendapatan, semua elemen lainnya hanya mewakili harga.
Kesalahan dalam menetapkan harga juga akan mempengaruhi terhadap
penjualan. Apabila harga yang ditetapkan terlalu tinggi maka akan terjadi
kemungkinan penurunan pendapatan karena konsumen akan mecari produk yang
lebih murah harganya, ataupun jika harga terlalu rendah, maka kemungkinan
biaya produksi tidak akan tertutupi karena yang dijual banyak tetapi pendapatan
yang diterima sedikit. Penetapan harga yang terlalu rendah dan tidak sesuai
Harga memiliki peranan utama dalam konsumen melakukan keputusan
pembelian. Faktor harga yang kompetitif membuat konsumen tidak beralih untuk
membeli produk pesaing.
2.3.2 Tahapan Penetapan Harga
Penetapan harga produk memerlukan tahapan-tahapan yang secara cermat
diperlukan. Dalam masing-masing tahapan akan terdapat beberapa keputusan
penting, yang akan menentukan keberhasilan kebijakan harga dipasar. Menurut
Suharno dan Sutarso (2010: 178), langkah dalam penetapan harga adalah sebagai
berikut :
1. Menetapkan tujuan harga.
2. Mengestimasi permintaan, berarti menentukan perkiraan jumlah
permintaan yang akan terjadi dalam pemasaran produk.
3. Menentukan biaya, pemasar harus memahami biaya yang muncul
dalam memasarkan produk agar biaya dapat ditutup dengan harga yang
ditetapkan.
4. Mengevaluasi lingkungan harga, seperti tingkat ekonomi, persaingan,
distributor, tren konsumen, dan peraturan pemerintah, sehingga
pemasar dapat tetap menyesuaikan perkembangan dan kondisi
lingkungan yang terjadi.
5. Memilih strategi harga, berarti menentukan bagaimana harga akan
didasarkan, agar harga menjadi keunggulan kompetitif bagi
6. Mengembangkan taktik harga, dalam mengembangkan taktik harga
pemasar bisa menggunakan berbagai cara, misalnya :
a. Harga untuk produk individu, setelah ditetapkan beberapa
harganya, pemasar dapat menerapkan bagaimana memunculkan
harga.
b. Harga untuk beberapa produk, yaitu taktik harga yang
digunakan untuk beberapa harga.
c. Harga berdasarkan distribusi, yaitu taktik penetapan harga yang
mendasarkan harga akhir pada aspek distribusi produk.
2.3.3 Tujuan Penetapan Harga
Kebijakan harga diawali dengan mengembangkan tujuan harga terlebih
dahulu. Penentuan tujuan harga perlu menyesuaikan dengan tujuan lain dalam
kegiatan pemasaran (Suharno dan Sutarso, 2010: 179). Terdapat beberapa tujuan
yang bisa digunakan dalam penetapan harga :
1. Mencapai penjualan dan bagian pasar dengan proporsi tertentu.
2. Mencapai proporsi atau jumlah keuntungan tertentu.
3. Memberikan kepuasan kepada konsumen, dengan membuat penetapan
harga yang transparan, dan untuk mempertahankan konsumen.
4. Memberikan citra tertentu, dengan menetapkan harga tertentu agar
Menurut kotler (dalam Laksana, 2008: 105), terdapat enam tujuan
perusahaan melalui penetapan harga yaitu:
1. Bertahan hidup.
2. Maksimalisasi laba jangka pendek.
3. Memaksimumkan pendapatan jangka pendek.
4. Pertumbuhan penjualan maksimu.
5. Menyaring pasar secara maksimum.
6. Unggul dalam suatu produk.
Kemudian Laksana (2008: 114), tujuan dari ditetapkannya harga adalah:
1. Profit maksimalisasi keuntungan (maximalization pricing), yaitu
untuk mencapai maksimalisasi keuntungan.
2. Penetapan harga untuk merebut pangsa pasar (Market share pricing).
Dengan harga yang rendah, maka pasar akan dikuasai, syaratnya:
a. Pasar cukup sensitif terhadap harga.
b. Biaya produksi dan distribusi turun jika produksi naik.
c. Harga turun, pesaing sedikit.
3. Market skimming pricing.
Jika ada sekelompok pembeli yang bersedia membayar dengan harga
yang tinggi terhadap produk yang ditawarkan maka perusahaan akan
menetapkan harga yang tinggi walaupun kemudian harga tersebut
akan turun.
Syaratnya:
b. Perubahan biaya distribusi lebih kecil dari perubahan pendapatan.
c. Harga naik tidak begitu berbahaya terhadap pesaing.
d. Harga naik menimbulkan kesan produk yang superior.
4. Penetapan harga laba untuk pendapatan maksimal (current revenue
pricing).
Penetapan harga yang tinggi untuk memperoleh pendapatan yang
cukup agar uang kas cepat kembali.
5. Penetapan harga untuk sasaran (target point pricing).
Harga berdasarkan target penjualan dalam periode tertentu.
6. Penetapan untuk promosi (promotional pricing).
Penetapan harga untuk suatu produk dengan maksud untuk
mendorong penjualan produk-produk lain.
2.3.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Harga
Dalam menentukan penetapan harga perusahaan diperlukan suatu
penganalisaan yang tepat dan tajam kedepannya. Hal ini dikarenakan dalam suatu
penetapan harga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
penetapan harga. Bagi suatu perusahaan yang menetapkan harga tidak harus
memperhatikan harga pokok produk dan target keuntungan, tetapi juga harus
memperhatikan faktor-faktor lain.Menurut Laksana (2008: 117) faktor-faktor
yang mempengaruhi harga meliputi:
1. Perusahaan perlu memperkirakan permintaan terhadap produk yang
2. Pangsa pasar yang ditargetkan oleh perusahaan.
3. Reaksi dari pesaing.
4. Mempertimbangkan langkah-langkah yang perlu diambil pada saat
perusahaan memasuki pasar dengan harga yang tinggi atau dengan
harga yang rendah.
5. Kebijakan marketing mix(kebijakan produk, kebijakan promosi, dan
saluran distribusi).
6. Biaya untuk memproduksi atau membeli produk.
7. Penetapan harga terhadap produk yang saling berhubungan dalam
biaya, permintaan maupun tingkat persaingan.
8. Berhubungan dengan permintaan:
a. Cross elasticity positive (elastisitas silang yang positif), yaitu
kedua macam produk merupakan barang substitusi atau
pengganti.
b. Cross elasticity negative (elastisitas silang yang negatif), yaitu
kedua macam produk merupakan barang komplamenter atau
berhubungan satu sama lain.
c. Cross elasticity nol (elastisitas silang nol), yaitu kedua macam
produk tidak saling berhubungan.
9. Berhubungan dengan biaya: penetapan harga dimana kedua macam
produk mempunyai hubungan dalam biaya.
10.Mengadakan penyesuaian harga, baik dengan melakukan penurunan
Sedangkan menurut Sunarto (2004: 207), keputusan penetapan
harga sebuah perusahaan dipengaruhi baik oleh faktor-faktor internal
perusahaan maupun faktor-faktor eksternal lingkungannya.
Adapun yang termasuk kedalam faktor lingkungan internal
perusahaan adalah :
1. Tujuan pemasaran perusahaan
Sebelum menetapkan harga, perusahaan seharusnya menentukan
strateginya atas produk tersebut. Setelah perusahaan memilih pasar
sasarannya dan memposisikannya dengan baik, maka strategi bauran
pemasarannya, termasuk harga, akan berjalan dengan baik. Strategi
penetapan harga sangat ditentukan oleh keputusan pasar.
2. Strategi bauran pemasaran
Harga merupakan salah satu bauran pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya.
3. Biaya
Biaya menjadi dasar bagi harga yang dapat ditetapkan perusahaan
terhadap produknya. Biaya perusahaan mungkin merupakan elemen
penting dalam strategi penetapan harga.
4. Pertimbangan organisasi
Manajemen perusahaan perlu memutuskan siapa yang ada didalam
organisasi yang harus menetapkan harga. Jadi, setiap perusahaan
Sedangkan yang termasuk kedalam faktor lingkungan eksternal
perusahaan adalah:
1. Pasar dan permintaan
Ketika biaya menjadi penetapan batas bawah harga, pasar dan
permintaan menjadi dasar penetapan harga atasnya. Jadi, sebelum
menetapkan harga, seorang pemasar harus memahami hubungan antara
harga dan permintaan atas produknya.
2. Biaya, harga, dan penawaran pesaing
Faktor eksternal lainnya yang mempengaruhi keputusan penetapan
harga perusahaan adalah biaya dan harga pesaing serta kemungkinan
reaksi pesaing atas tindakan penetapan harga yang dilakukan
perusahaan.
3. Faktor eksternal lainnya
Ketika menetapkan harga, perusahaan juga harus mempertimbangkan
faktor-faktor lain dalam lingkungan eksternalnya. Keadaan ekonomi
dapat memiliki dampak yang besar terhadap strategi penetapan harga
perusahaan.
2.4 Teori Keputusan Pembelian
2.4.1 Pengertian Keputusan pembelian
Dalam mengenal konsumen, perusahaan perlu mempelajari
perilakukonsumen sebagai perwujudan dari seluruh aktivitas jiwa manusia dalam
motivasi-motivasi internal akan berinteraksi untuk menentukan keputusan terakhir yang
dianggap paling sesuai.Mempelajari perilaku konsumen akan memberikan
petunjuk bagi penetapan harga dalam elemen bauran pemasaran untuk
karakteristik konsumen dan proses pengambilan keputusan menimbulkan
keputusan pembelian tertentu.
Konsumen adalah pembeli, pengertian lain dari konsumen sangat luas
beragam dan sangat terkait erat dengan tujuan seseorang membeli suatu produk.
Pengertian lain dari konsumen adalah pemakai, penikmat, pemanfaat, pemakan,
peminum, penerima, pendengar, pemirsa dan masih banyak lagi (Mulyadi
Nitisusastro, 2012:24).
Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok,
dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide,
atau pengalaman dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka (Kotler dan
Keller 2009:166). Menurut Supranto dan Nandan Limakrisna(2007:13), keputusan
konsumen merupakan intervensi antara strategi pasar. Ini artinya (outcomes) dari
strategi pemasaran perusahaan ditentukan oleh interaksinya dengan proses
keputusan konsumen.
Menurut Kotler & Armstrong (2001), keputusan pembelianadalah tahap
dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar
membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang
masalah, yang berfokus pada tujuan konsumen yang mereka cari untuk dicapai
atau untuk dipuaskan.
2.4.2 Jenis-Jenis Keputusan Pembelian
Suharno dan sutarso (2010: 92), jenis-jenis perilaku keputusan pembelian
dapat dikelompokkan menjadi empat tipe perilaku pembelian, yaitu:
1. Pembelian kompleks
Merupakan perilaku pembelian konsumen dalam situasi yang
ditentukan oleh keterlibatan konsumen yang tinggi dalam pembelian
dan perbedaan dianggap signifikan antar merek.
2. Pembelian pengurangan disonasi
Tipe ini adalah perilaku pembelian konsumen dengan keterlibatan
tinggi, tetapi hanya ada sedikit perbedaan merek.
3. Pembelian kebiasaan
perilaku pembelian konsumen dengan keterlibatan konsumen rendah
dan perbedaan merek sedikit. Konsumen hanya mempunyai sedikit
keterlibatan dalam kategori produk ini mereka hanya pergi ke tokodan
mengambil satu merek.
4. Pembelian mencari keseragaman
Konsumen melakukan perilaku pembelian dengan keterlibatan
konsumen rendah tetapi perbedaan merek yang signifikan. Pembelian
ini dilakukan karena konsumen ingin mendapatkan variasi produk dari
2.4.3 Proses Keputusan Pembelian
Dalam melakukan aktivitas untuk melakukan keputusan pembelian, setiap
konsumen akan melalui berbagai proses guna memenuhi kebutuhan yang akan
dipenuhi. Menurut Sunarto (2004: 111), proses keputusan pembelian sebagai
berikut:
Gambar 2.2
Proses keputusan pembeli Sumber : Sunarto (2004: 110)
1. Pengenalan Produk
Proses pembelian diawali dengan pengenalan kebutuhan (need
recognition) pembeli mengenali masalah atau kebutuhan, pada
dasarnya individu sadar akan adanya kebutuhan yang belum terpenuhi.
2. Pencarian informasi
Seorang konsumen telah tertarik akan suatu produk maka
kemungkinan ia akan mencari lebih banyak informasi tentang produk
tersebut. Jika dorongan konsumen begitu kuat dan produk yang
memuaskan berada alam jangkauan, kemungkinan besar konsumen
akan membelinya. Jika tidak, maka konsumen akan menyimpan
kebutuhan dalam ingatan atau akan melakukan pencarian informasi
yang berkaitan dengan kebutuhan itu.
Konsumen melakukan evaluasi untuk melakukan keputusan
pembelian. Evaluasi alternatif pembelian tergantung pada individu dan
situasi pembelian tertentu. Konsumen menggunakan perhitungan yang
cermat dan pemikiran yang logis, melakukan pembelian berdasarkan
dorongan sesaat dan tergantung intuisi. Yang kadang kala konsumen
akan melakukan pengambilan keputusan sendiri atau bertanya pada
rekan.
4. Keputusan pembelian
Keputusan pembelian (purchase decision) adalah membeli merek yang
lebih disukai. Konsumen mungkin membentuk niat berdasarkan
faktor-faktor seperti pendapatan yang diperkirakan, harga yang diharapkan,
dan manfaat produk yang diharapkan.
5. Perilaku pasca pembelian
Konsumen akan merasa puas jika produk yang dibeli dan dimilkinya
memiliki manfaat dan memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan
dengan produk lain dan sebaliknya, konsumen akan merasa kecewa
jika produk yang dibeli dan dimilikinya tidak sesuai dengan yang
diharapkannya.
2.5 Pengaruh Penetapan Harga Produk Terhadap KeputusanPembelian
Konsumen
Pemahaman konsumen mengenai harga suatu produk, mempunyai dampak
kemungkinan kurangnya untuk dibeli konsumen, sebaliknya penetapan harga
lebih rendah akan besar kemungkinan untuk dibeli oleh konsumen. Oleh karena
itu, penetapan harga suatu produk harus benar-benar di fikirkan secara bijak tanpa
menjadi penyebab kerugian atau penurunan pendapatan perusahaan.Harga
memiliki peranan utama dalam konsumen melakukan keputusan pembelian.
Faktor harga yang kompetitif membuat konsumen tidak beralih untuk membeli
produk pesaing.
Menurut Sunarto (2004: 206), harga dapat didefenisikan sebagai jumlah
uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa. Lebih luas lagi, harga adalah
jumlah dari seluruh nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat memiliki
atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Harga merupakan satu-satunya
elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, semua elemen lainnya
hanya mewakili harga.
Menurut Kotler & Armstrong (2001), keputusan pembelian adalah tahap
dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar
membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang
ditawarkan. Dalam proses pengambilan keputusan konsumen sebagai pemecahan
masalah, yang berfokus pada tujuan konsumen yang mereka cari untuk dicapai
atau untuk dipuaskan.
Dengan demikian adanya hubungan antara variabel harga produk dengan
perubahan harga suatu produk, maka konsumen akan mempertimbangkan kembali
untuk melakukan pembelian
Berdasarkan uraian tersebut, maka dibuat kerangka berpikir sebagai
berikut:
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir
Sumber : dikembangkan oleh peneliti
2.6 Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, batasan masalah, penelitian terdahulu.
BAB II : KERANGKA TEORI
Bab ini menjelaskan tentang kerangka teori, sistematika penulisan.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang bentuk penelitian, lokasi penelitian,
populasi dan sampel, hipotesis, defenisi konsep, defenisi
operasional, teknik pengumpulan data, teknik pengumpulan skor,
teknik analisis data.
BAB IV : HASIL PENELITIAN
Bab ini menjelaskan deskripsi lokasi penelitian, penyajian data,
analisis data. Penetapan Harga
Produk
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang dapat diambil dari
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian ini merupakan penelitian dengan metode penelitian
asosiatif dengan pendekatan kuantitatif, dimana dapat diartikan sebagai suatu
pertanyaan penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel
atau lebih (Sugiyono, 2012: 55).Penelitiandalam permasalahan asosiatif
merupakan penelitian yang berupaya untuk mengkaji bagaimana suatu variabel
memiliki keterkaitan atau berhubungan dengan variabel lain, atau apakah suatu
variabel dipengaruhi oleh variabel lainnya, atau apakah suatu variabel menjadi
sebab perubahan variabel lainnya (Juliandi, 2013: 14).Dengantujuan untuk
mengetahui hubungan antara variabel penetapan harga produk terhadap keputusan
pembelian konsumen.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Yang menjadi lokasi penelitian adalah rumah makan soto dan sop Nanda
jln. Sei Blutu pasar IX No.12 Medan. Waktu penelitian akan mulai dilaksanakan
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas: objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan kerakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 115). Dan
yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah konsumen pada rumah makan
soto dan sop nanda. Dimana berdasarkan dari pra penelitian dan hasil wawancara
yang dilakukan oleh peneliti terhadap pemilik dari rumah makan soto dan sop
nanda, diketahui bahwa jumlah konsumen yang telah membeli soto dan sop
sebanyak 300 orang setiap harinya, sehingga selama 7hari pra penelitian yang
dilakukan oleh peneliti maka jumlah populasi dari penelitian ini yakni sebanyak
2100 orang.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2012: 116). Untuk menentukan sampel pada penelitian ini,
peneliti menggunakan metode probabilty sampling dengan teknikProportionate
Stratified Random Sampling yang merupakan teknik yang digunakan apabila
populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara
proposional(Sugiyono, 2012: 118). Dimana konsumen yang membeli soto dan sop
di rumah makan nanda adalah populasi yang tidak homogen dan berstrata.
konsumen berdasarkan strata profesinya, yaitu pelajar SMA, Mahasiswa, dan
Karyawan.
Untuk menentukan besar sampel yang diperlukan, maka digunakan rumus
Slovin, sebagai berikut:
� = �
1 +��2
Dimana: n = Besar sampel yang diinginkan
N = Jumlah populasi
e = Batas kesalahan yang ditoleransi (10%)
Sehingga jumlah sampel menjadi :
� = 2100 1 + 2100(0.1)²
n = 95,45 atau 95 konsumen
Jadi, jumlah sampel yang diambil adalah 95 konsumen. Sehingga dari
sampel 95 konsumen yang diambil, maka peneliti membagi jumlah sampel
berdasarkan strata profesi yang telah di tentukan yaitu pelajar SMA sebanyak 20
konsumen, Mahasiswa sebanyak 30 konsumen dan Karyawan sebanyak 45
3.4 Hipotesis
Sehubungan dengan adanya perumusan masalah, maka hipotesis
padapenelitian ini adalah: penetapan harga produk yang ditetapkan oleh rumah
makan soto dan sop nanda berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen
pada rumah makan soto dan sop nanda.
3.5 Defenisi konsep
Untuk mendapatkan batasan yang jelas dari masing-masing konsep yang
diteliti, maka dalam hal ini penulis mengemukakan defenisi konsep pada
penelitian ini adalah :
1. Penetapan harga produk memiliki beberapa langkah dalam penetapannya
diantaranya adalah menetapkan tujuan harga, mengestimasi permintaan,
menentukan biaya, mengevaluasi lingkungan harga seperti tingkat
ekonomi, persaingan harga, distributor, tren konsumen, peraturan
pemerintah, serta memilih strategi harga dan mengembangkan taktik
harga. (Suharno dan Sutarso, 2010: 178)
2. Keputusan pembelian konsumen menurut Kotler & Amstrong (2001),
adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana
konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu
kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
mempergunakan barang yang ditawarkan. Dalam proses pengambilan
keputusan konsumen sebagai pemecahan masalah, yang berfokus pada
3.6 Defenisi Operasional
Defenisi operasional dimaksudkan untuk memperjelas variabel-variabel
yang diteliti. Dalam hal ini sehubungan dengan judul terdapat dua variabel, yaitu
variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Masing-masing variabel tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Penetapan harga produk sebagai variabel bebas (X) dengan indikator
sebagai berikut:
a. Harga yang terjangkau oleh konsumen.
b. Harga sesuai dengan manfaat yang diperoleh.
c. Daya saing harga.
2. Keputusan pembelian konsumen sebagai variabel terikat (Y) dengan
indikator sebagai berikut:
a. Pengenalan produk.
b. Pencarian informasi.
c. Evaluasi berbagai alternatif.
d. Keputusan membeli.
e. Perilaku pasca pembelian.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan informasi yang mendukung tujuan penelitian,
maka penelitian ini menggunakan dua cara teknik pengumpulan data, yaitu:
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari tempat penelitian,
a. Wawancara, yaitu pengumpulan data atau informasi yang
dilakukan dengan cara melakukan komunikasi dengan pemilik
usaha.
b. Kuisoner, yaitu metode pengumpulan data dengan membuat
pertanyaan sesuai indikator variabel dalam bentuk angket kepada
pelanggan dengan jumlah yang telah ditetapkan sebagai sampel
atau responden penelitian.
2. Data sekunder, yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui studi
pustaka, yang terdiri dari:
a. Studi kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan mempelajari, membaca, dan menganalisa buku-buku,
peraturan-praturan, surat kabar, internet, laporan penelitian atau
jurnal, yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
b. Dokumentasi, teknik pengumpulan data dengan menggunakan
catatan-catatan dan dokumen yang ada dilokasi penelitian serta
sumber-sumber yang relevan dengan masalah yang akan diteliti.
3.8 Teknik Pengumpulan Skor
Pengukuran variabel bebas dan variabel terikat pada penelitian ini
menggunakan Skala Likert, dimana untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
pelanggan yang akan dijabarkan melalui indikator variabel, kemudian indikator
tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang
yang harus dijawab. Dalam menilai variabel-variabel yang akan diuji, setiap
jawaban akan diberikan skor (Sugiyono, 2012: 133). Skala Likert ini
menggunakan empat tingkatan jawaban dengan tidak mengikut sertakan opsi tidak
ada pendapat/netral untuk menghindari kecendrungan responden untuk memilih
pada kategori yang netral, sehingga opsi jawaban hanya 4 butir saja yang
berbentuk sebagai berikut:
Tabel 3.1 Skala Likert
No. Jawaban Skor
1. Sangat Setuju (SS) 4
2. Setuju (S) 3
3. Tidak Setuju (TS) 2 4. Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber :sugiyono(2012: 133)
3.9 Teknik Analisis Data
3.9.1 Metode Uji Instrumen
Uji instrumen dilakukan untuk dapat memenuhi ketepatan dan
kebenaran melalui dua persyaratan, yaitu uji validitas dan uji reliabilitas.
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menunjukan kevalidan atau kesahihan
suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan serta mampu mengungkap data dari
variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2002: 144). Penelitian ini
menggunakan alat kuesioner, karena itu uji validitas dilakukan untuk
menguji data yang telah didapat setelah penelitian, apakah merupakan data
Pengujian akan dilakukan dengan menggunakan bantuan software
SPSS 18.0(Statistic Product and Service Solution). Adapun kriteria dalam
menentukan valid tidaknya suatu kuesioner adalah sebagai berikut :
1. Jika nilai Corrected Item-Total Correlation> 0,36 maka
pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total
(dinyatakan valid).
2. Jika nilai Corrected Item-Total Correlation< 0,36 maka
pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total
(dinyatakan tidak valid).
b. Uji reliabilitas
Reliabilitas merupakan tingkat keandalan suatu instrument
penelitian.Uji kendalan berkaitan dengan ketepatan prosedur pengukuran.
Kendalan adalah yang mendukung validitas dan merupakan syarat mutlak,
tetapi cukup bagi validitas itu sendiri ( muhamad, 2008: 135).Penarikan
kesimpulan, jika nilai koefisien reabilitas(Spearman Brown/rᵢ) ≥ 0,6 maka
instrumen memiliki reliabilitas yang baik/reliabel/terpercaya (Ghozali dan
Castelan dalam Juliandi, 2013: 84).
3.9.2 Metode Analisis Data
a. Metode Analisis Data Asosiatif
Suatu metode analisis untuk mengkaji bagaimana suatu variabel
apakah suatu variabel dipengaruhi oleh variabel lainnya, atau apakah
suatu variabel menjadi sebab perubahan variabel lainnya.
b. Analisis Regresi linier sederhana
Hasan (2009: 63), regresi linear sederhana adalah regresi linear
dimana variabel yang terlibat didalamnya hanya dua, yaitu satu
variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Regresi linear sederhana
digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas, yaitu penetapan
harga produk terhadap variabel terikat, yaitu keputusan pembelian
konsumen.Hasan (2009: 103) mengatakan bahwa uji statistik regresi
linear sederhana digunakan untuk menguji signifikan atau tidaknya
hubungan dua variabel melalui koefisien regresinya.
Adapun persamaan umum regresi linear sederhana
menurutsugiyono (2006: 243) adalah sebagai berikut:
Dimana :
Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan.
a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan
angka peningkatan ataupun penurunan variabel
dependen yang didasarkan pada variabel independen.
Bila b (+) maka naik, dan bila b (-) maka terjadi
penurunan.
X =Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai
tertentu.
c. Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji
heteroskedastisitas, uji multikolinearitas, dan uji autokorelasi. Pada
penelitian ini uji heteroskedastisitas, multikolinearitas dan uji
autokorelasi tidak digunakan. Uji heteroskedastisitas tidak digunakan
karena uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Multikolinearitastidak digunakan karena uji
ini untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memliki
kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model,
sedangkan uji autokorelasi khusus digunakan untuk data time series.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah
distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi
normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang
baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi
normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri
d. Pengujian Hipotesis
Model regresi linear sederhana yang sudah memenuhi syarat
asumsi klasik akan digunakan untuk pengujian hipotesis dengan
menggunakan:
1. Uji Parsial ( Uji t)
Uji statistik t digunakan untuk mengukur seberapa jauh
pengaruh variabel bebas secara individual dalam menerangkan
variasi variabel terikat. Juliandi (2013:181) menyatakan bahwa
apabila peneliti bermaksud menganalisis regresi parsial (sebuah
variabel bebas dengan sebuah variabel terikat), maka nilai yang
digunakan untuk menguji hipotesisnya adalah “nilai t” maka
dapat nilai probabilitasnya.
Peneliti bermaksud menguji apakah penetapan harga
produkberpengaruh terhadap keputusan pembelian
konsumen,untuk taraf signifikansi α = 5% atau sebesar 0,05.
Maka hipotesinya :
-. H0: sig > α tidak ada pengaruh yang signifikan antara
penetapan harga produk terhadap keputusan
pembelian konsumen.
-. Ha : sig < αada pengaruh yang signifikan antara
penetapan harga produk terhadap keputusan
2. Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan variabel bebas dalam menerangkan
variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah
antara nol dan satu.
a. Jika R² semakin besar (mendekati satu), maka variabel
bebas (X) memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variabel terikat (Y).
b. Jika R² semakin kecil (mendekati nol), maka kemampuan
variabel bebas (X) dalam menjelaskan variabel terikat
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Rumah makan soto dan sop nanda merupakan suatu unit usaha berbentuk
rumah makan yang bergerak dibidang kuliner penyediaan makanan terutama pada
menu makanan soto dan sop. Nama usaha soto dan sop nanda diambil dari nama
anak pertama dari pemilik usaha ini yaitu yang bernama nanda.
Usaha rumah makan soto dan sop nanda memulai usahanya pada tanggal
18 juli 2000. Pemilik dari usaha ini memakai bagian depan dari rumahnya sebagai
tempat membuka usaha rumah makan soto dan sop tersebut yang beralamat di
Jl.sei blutu psr.IX No.12 Medan. Pada awalnya pemilik yaitu yang dipanggil
dengan nama ibu nandamemulaiusaha rumah makan soto dan sop nanda
dikarenakan suami dari pemilik usaha tersebut mengalami pemberhentian kerja
secara sepihak sebagai karyawan swasta oleh salah satu perusahaan tempat
dimana suami dari ibu nanda tersebut bekerja.Sehingga agar dapat melanjutkan
kehidupan, ibu nanda yang memiliki keahlian didalam bidang kuliner yaitu
memasak soto dan sop, dimana sejak saat itu membuka usaha rumah makan yang
diberi nama dari nama anak pertama pemilik usaha tersebut yaitu yang bernama
nanda.
Pada awalnya usaha rumah makan soto dan sop nanda ini hanya memakai
dan sop tersebut.Tetapi karena semakin terkenalnya usaha rumah makan soto dan
sop nanda, maka semakin banyak konsumen yang datang dan membeli, sehingga
pada tahun 2008 pemilik rumah makan soto dan sop nanda memperlebar tempat
usahanya dengan memakai semua bagian depan rumahnya sebagai tempat usaha
rumah makan soto dan sop nanda. Sampai saat ini usaha rumah makan soto dan
sop nanda sudah memiliki 12 karyawan yang terdiri dari juru masak, pelayan, dan
kasir, sedangkan yang bertugas sebagai orang yang menyajikan makanan soto dan
sop adalah pemilik dari usaha rumah makan tersebut yaitu ibu nanda.
4.2 Penyajian Data
Pada bab ini di paparkan hasil-hasil penelitian berupa data primer yang
telah di peroleh peneliti di lapangan dengan sebelum melakukan penyebaran
kuisioner terlebih dahulu melakukan uji validitas dan uji realibilitas. Data primer
ini di peroleh melalui penyebaran kuisioner kepada 95 responden sampel dari
populasi yang ada pada rumah makan soto dan sop nanda dari tanggal 17-24 Juni
2013.
Adapun penyajian data berisikan identitas responden beserta data variabel
penelitian. Penyajian data mengenai identitas responden adalah untuk mengetahui
spesifikasi yang di miliki oleh responden seperti usia dan pekerjaan. Sedangkan
penyajian data tentang variabel penelitian adalah untuk menjawab permasalahan
4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas
Hasil penelitian agar memiliki tingkat kesahian atau validitas yang tinggi,
maka setiap variabel yang digunakan harus diuji kecermatannya. Metode yang
digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai korelasi (r hitung) dari
variabel penelitian dengan r tabel didasarkan pada derajat keyakinan tertentu
dengan n = jumlah responden.
Apabila nilai r hitung > r tabel berarti data empirik dari variabel penelitian
valid atau sahih. Sedangkan uji keandalan untuk mengetahui tingkat konsistensi
dari variabel atau instrumen penelitian pada objek penelitian yang sama secara
berulang, apabila hasilnya sama atau mendekati, maka dinyatakan data empirik
yang diuji handal reliabel.
Kriteria untuk pengambilan keputusan:
a.Untuk validitas tiap pernyataan dalam kuesioner :
Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan dikatakan valid
Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan dikatakan tidak valid
b.Untuk reliabilitas kuesioner :
Jika r alpha > r tabel, maka kuesioner dinyatakan reliabel
Jika r alpha < r tabel, maka kuesioner dinyatakan tidak reliabel
Uji validitas dan uji reliabilitas di sebarkan kepada 30 responden sebagai
sample dengan r tabel 0,36 yang kemudian diolah dengan menggunakan