• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengenal Allah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Mengenal Allah"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

82014061782

':

\KAAN

(2)

Brctto6r+0Ld

ENGE

i

urLlx

I

j

ri5en1;gTal(AAil

rrrx

j

I

['t**

Ja(Af{TA

i

!-.,*,*__-

-*-*"**,

Dr.

H. Dimyati

Sajari,

M.Ag

L

tt'Ma't

(3)

MENGENAL

ALLAH

(Paham Ma'rifah lbn Athd'illdh dalam Al-Hikam)

Penulis: Dr. H. Dimyati Saiari, M.Ag

Editor: [I.

Amirulloh

Syarbini, M.Ag

Desain Cover: Faiar Creative

Perwajahan: Faiar Creative

Cetakan: Pertama,2012

Hak cipta dan penerbitan dilindungi undang-undang Dilarang mengcopy dan memperbanyak isi buku ini

dalam bentuk apa pun tanpa seizin penerbit

Copyrights @ 2012 ada pada penerbit All right reserved

ISBN: 97 8-602-9812A- 4-6

Diterbitkan oleh:

FA'ARMEDIA

fl. Cijerah No.99 Bandung 40212 Hotline: 0878-2 1 10-5619

Email: arulsuccess@yahoo.com

Dicetak oleh:

Percetakan Ragam Ofset Bandung Isi di luar tanggung jawab percetakan

Al-Har. untuk dibac

khazanah i, pembaca. F Allah SWT saja yang d.

dicurahkar.

SAW, yang

sesudahnva

Buku

: (sekarang 1

judul,.:lior;

Al-Hikam d

Prof. Dr. A

khususnl'a

menjadi I'I

Selain atas

pula pada 1

merupakar

ajaran tasa'

tentang m;

paham ma

pasca-lbn ,

(4)

,:."likam)

.s. : ul:u ini _:. :] JLL

KATA PENGANTAR

Al-Hamdulilldh,

buku

yang

sudah

lama

hendak disajikan untuk dibaca oleh peminat tasawuf pada khususnya dan peminat khazanah Islam pada umumnya

ini

dapat dihadirkan ke hadapan

pembaca. Penulis berharap, mudah-mudahan buku

ini

dijadikan Allah SWT sebagai buku yang berguna dan bermakna bagi siapa

saja yang dikehendaki-Nya. Shalawat dan salam semoga senantiasa

dicurahkan Allah SWT kepada Nabi-Nya, Nabi kita, Muhammad

SAW, yang tiada

lagi

Dia mengutus seorang pun nabi dan rasul

sesudahnya.

Buku

ini

pada mulanya merupakan Iesrs penulis

di

IAIN

(sekarang UIN) Syarif Hidayatullah fakarta Tahun 2000 dengan judul, Ajaran-Ajaran Tasawuf lbn Atha'illdh: Sebuah Studi terhadap Al-Hikam

di

bawah bimbingan Prof. Dr. Kautsar Azhari Noer dan

Prof. Dr. A. Wahib Mu'thi. Setelah dilakukan beberapa modifikasi, khususnya

di

bagian

isi

[Bab IV),

judul

buku

ini

penulis ubah

menjadi Mengenatr Allah: Paham

lbn

Athd'illdh dalam Al-Hikam. Selain atas dasar modifikasi itu, perubahan

judul

ini

didasarkan pula pada pertimbangan bahwa tema dasar kitab Al-Hikam--yang merupakan fokus kajian buku ini--adalah ma'rifah sehingga ajaran-ajaran tasawuf Ibn AthA'illAh dapat digeneralisasikan ke pahamnya

tentang ma'rifah. Boleh

jadi

tidak salah kalau dikatakan bahwa paham ma'rifah

Ibn Athi'illAh

ini

merupakan paham ma'rifah

pasca-lbn Arabi disebabkan Ibn AthA'illAh "terpengaruh" Ibn Arabi (w.638

H/r240M).

il,:,.i1,,i I']tll\j.l::iial,,1f 3

l{. Ag

t{, _{g

t'e

(5)

r:r

Pengaruh Ibn Arabi terhadap trbn AthA'illAh itu kurang dilihat di dalam l"esis penulis, tetapi di dalam buku ini ditunjukkan adanya

pengaruh

itu,

meski mungkin saja

pembaca memandangnya

masih kurang memadai. Positifnya, pengaruh lbn Arabi ini iustru

membuat Ibn AthA'illAh mampu merumuskan paham ma'rifahnya bukan saja dalam konotasi teoritis, tetapi juga berkonotasi praktis. Dengan demikian,

Ibn

AthA'illAh berandil mempertahankan dan

melestarikan paham ma'rifah, salah satu paharn yang didukung sufi-sufi akhlaqi"

Untuk

tidak

memperpanjang

kalam,

penulis

ingin

rnengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr" Kautsar Azhari Noer

dan Prof. Dr" A. Wahib Mu'thi yang telah membimbing penulis serta Frof. Dr. KH. Said Aqil Siradj dan Frof. Dr. Mulyadi Kartanegara yang

telah memberikan penilaian terhadap tesis penulis. Demikian pula dir:capkan terima kasih kepada dosen-dosen yang ilmunya telah penulis timba, yang semoga ilmunya berguna.

Di samping itu, ucapan terima kasih disampaikan untuk Ir. F{. R.

Muhanimad Sulaeman Wibisono dan Ibu [alm.I{j. AnizarWibisono)

yang telah memtriayai sepenuhnya

kuliah

penulis" Selanjutnya, ucapan terirna kasih dan doa anak shalih dipersembahkan kepada

kedua orang tua penulis, yaitu Sajari dan Fatimah, yang mudah-mudahan selalu dilindungi,

diridhai dan diberkati Allah

SWT.

Untuk kedua mertua penulis, yakni H, ]ahri dan Mukarrarnah, yang keduanya telah dipanggil Allah SWI semoga senantiasa diampuni

dan dirahmati Allah SWT.

Kemudian, ucapan terima kasih dan ungkapan yang terkasih

untuk

isteri

penulis,

Nur

Sulami (Marhamah), dan ketiga buah

hati

penulis, Kenang Nurullah (16 tahup), Nahl Khalilullah [14

tahun), dan Fiki Syafiyya (5 tahun). Mudah-mudahan ketiga buah

hati penulis ini dijadikan Allah SWT sebagai anak yang shalih dan

shalihah. Amfn.

4

,.$*ilp;ex*I ,tinilh

Akhirny,a ; sempurna,

0i::

sangat penul:s : kritiknya diuca:

fakarta, Ianuar

(6)

.:i

l:urang dilihat

.:-:

li:kan adanya

,

::=llandangnya

:-

.:.:a'ni ini justru

,.,,:r

ma'rifahnya

:::.:rotasi

praktis.

:=-ahankan

dan

-

'.'r:s

didukung

:

=:ulis

ingin

- -.:

.-zhari Noer

-:

:..

'--'enulis serta . 1.,::=negara yang

.,,. l.nikian

pula

:

.= .lnunya telah

i-.-=:. unluk Ir. H. R.

:.r..-r-i \Vibisono)

:

-.

.

Selanjutnya,

=.:.:=i:kan kepada

-=::.

','a.ng

mudah-= ..=:.

Allah

SWT.

l,l -.:,;-i'amah, yang

:.r..:.asa diampuni

,i::'r'?I1g

tefkaSih

:"r

ketiga buah

:-

i-halilullah (14

:

::.:n

ketiga buah

::.

'..ang shalih dan

fakarta, fanuari 2012

Dimyati Saiari

l{i:I.ii il:r'rtg;.ttri.ir 5

Akhirnya, penulis mengakui bahwa buku

ini

masih jauh dari sempurna. Oleh sebab

itu,

saran dan

kritik

yang membangun

sangat penulis harapkan demi perbaikan buku ini. Atas saran dan

(7)

PEDOMAN

TRANSLITERASI ARAts

.

LATIN

I.

KONSONAN

F

a

K

L

M N

W

H Y

I

II.

VOKAL PENDEK

rr=s

..-i

=

sY

UP=

SH

,A=

DH

r.-9 =

A-I

i

?=

I

,l

)=

A=

0=

9=

t/=B

(-r=l

ii=TS

7

c-

=J

7 =fl

i

=KH

)

=D

)

=DZ

r=R

) -t)

II

.

F

Y

J

(,

J

4

-d

-l

1=u

(8)

.

LATIN

III.

VOKAL PANJANG

L=TH

L=ZH

Y=

?

=GH

ru.

DIFTONG

\

6;

)

a

I

u

-1

-1 -L

_ r{

='j

_T

=J

lt-J

V=

V. PEMBAURAN

au

ai

=al

=

asy-sy

=

wa

al-=

wa-AllAhi

J\

,.J!\

Jb

,$b

(9)

KATA PENGA

PEDOMAN T DAFTAR ISI

BAB I PEND.I

BAB

II

SEPU'

A.

Riwayat i

B.

Karya-Ka

C.

Pengarur

D.

Makna Pr

BAB III POSIS

A.

Sang Pen

B.

Isi KandL

C.

Historisl:

BAB IV PAH;

A.

Di atas P

B.

Tabir Me

C.

Mengena

D.

Wirid: C;

E.

Sifat-Sifa

F.

Adab dar

G.

Sandarar
(10)

DAFTAR

trSI

KATA PENGANTAR

PEDOMAN TRANSI,ITERASI ARAB-IATIN

BAB I PENDAHULUAN

BAB IX SEPUTAR IBN ATHAITLAH

A.

Riwayat Hidup Ibn AthA'illAh

B.

Karya-Karya Ibn AthA'illAh

C.

Pengaruh atas Ibn Atha'illah

D.

Makna Penting Ibn AthA'illAh

c 5 9

41 al

19

t9

zb

30

BAB III POSISI AL-HIKAIVT DAI-AM SEtrARAI{ TASAWUF"" 37

A.

Sang Pengarang ai-flikam

..."...

37

B.

Isi Kandungan dan

Penuitrisan

42

C.

Historisitas

al-Hikarn.",.

48

BABIVPAHAM MARIFAHiBN'ATHAIT,t4H....,...".. 59

A.

Di atas Prinsip

Tauhid

61

B.

Tabir Melihat

Tuhan

70

C.

Mengenal dan Menyaksikan Tuhan

...

76

D.

Wirid:

Cara Menggapai Ma'rifah

...

9L

E.

Sifat-Sifat

Arif

1.00

F.

Adab dan Ma'rifah

...;...

llz

G.

Sandaran Menggapai

Ma'rifah...

119
(11)

i

BABV

PENUTUP 129

135 DAFTAR PUSTAKA

TENTANG PENULIS

t4L

Abad

Abadinin

kehidupar

dengan aci -dalam pat

pun yang

i

pada kehii Victor Dar

angin kedr

Ada d

diungkap

munculnr': disebut se'

master). D

Victor Da

Shaft Ap; serta ca:

[Leiden: i

abad ke--keemasar puncak i:

IIl€n$aia:

berada c [London r

Victor Da

(12)

129

135

141

BAB

I

PENDAHULUAN

Abad ke-7 H/13 M adalah abad "revitalisasi paham ma'rifah."1

Abad ini merupakan abadyangsangatmenentukan bagi masa depan

kehidupan spiritual dan intelektual Islam. Pada kurun abad ini,

dengan adanya revitalisasi paham ma'rifah tadi, sufisme

muncul--dalam pandangan kaum sufi--sebagai jantung dan jiwa Islam. Apa pun yang terjadi atas kehidupan sufisme dipandang akan berakibat

pada kehidupan komunitas-komunitas yang lainnya. Dalam istilah Victor Danne4 "angin kedua" sufisme pada waktu itu berarti pula

angin kedua bagi Islam secara umum.z

Ada dua fenomena yang luar biasa pentingnya, sebagaimana

diungkap Danne4,3 yang muncul pada abad tersebut. Pertama,

munculnya

Ibn Arabi

(w. 638

H/L240

M), sufi dndalusia yang

disebut sebagai "sufi terbesar" {asy-syaikh al-akbar, the most-great master). Doktrin "kesatuan wujud" (wahdat ol-wuj ttd) -nya sangat

1

Victor Danne4, "The Life and Works of Ibn AthA'illAh," dalam Ibn Atha'iilah,

Shfrfi Aphorisms (Kitdb al-flikam), diterjemahkan dan diberi pengantar serta catatan kaki oleh Victor Danner dan "Foreword" oleh Martin Lings, (Leiden: E.J. Brill, 1984J, h. 1. Sementara itu, menurut Seyyed Hossein Nast abad ke-7 H/13 M adalah abad di mana sufisme muncul kembali ke masa keemasannya yang awal, yaitu masa ketika kekuasaan rohani berada di

puncak kemenangannya dan masa ini adalah masa Nabi sendiri. Nasr juga mengatakan bahwa abad ke-7 H/13 M ini merupakan abad di mana sufisme

berada

di

puncak keagungannya.'seyyed Hossein NasX, living Sufism,

flondon: Unwin Paperbacks, 1980), h. 82.

2

Victor Danne4, "The Life and Works of Ibn AthA'illah," h. 1.

3

Victor Danner; "The Life and Works of lbn Athi'illAh," n. f .
(13)

iv .

'i=':'1,'.&l ,,

..f1,:'.i:1,iri j s:,1i'

si.;:.

berpengaruh terhadap

sufi-sufi

sesudahnya sehingga hampir

l;n

tidak

ada satu

pun sufi

yang

tidak

terpengaruh olehnya, baik

.'

dengan mengikuti mazhabnya atau pun hanya sekadar meminjam

terminologi'terminologi atau kategori'kategori yang digunakan

Ibn Arabi, seperti wahdat al-wuitrd, Nfir Mubammadiyyal al-insdn

al-kdmil, mahabbaL dan sebagainya. Mengenai pengaruh Ibn Arabi

ini

f .S. Trimingham mengatakan bahwa gagasan tasawuf setelah

abad ke-12 hampir

tidak

ada yang

tidak

terpengaruh oleh Ibn

Arabi dikarenakan gagasannya merembes secara tidak langsung

ke dalam ajaran beberapa tarekat (atau karena, dengan sengaja,

dikembangkan oleh beberapa pemikir sufi setelah abad ke-12 dan

seterusnya).a Oleh karena hampir tak ada sufi pasca-lbn Arabi yang

tidak

terpenganuh oleh

Ibn

Arabi, bahkan pengaruhnya sangat

kuat, maka Seyyed Hossein Nasr pun menyebut abad ke-7 H/13 M

sebagai abad berdirinya mazhab lbn Arabi.s

Kedua, munculnya tarekat-tarekat

di

seluruh

dunia

Islam,

semisal tarekat KubrAwiyyat yang didirikan oleh Abff al-fannab Ahmad yang

dijuluki

Najm ad-Din

Kubri

(w.

1220 M), tarekat SuhrAwardiyyat yang dinisbahkan kepada SyihAb ad-Din 'Umar b.

Abd Allah as-Suhriwardi [w. 632 H/1234 M), tarekat Chistiyyal

yangdidirikan oleh Mu'in ad-Din Chisti (w.633 H/L236 M), tarekat

SyAdziliyyal yang didirikan oleh Abfi al-Hasan asy-SyAdzili

(w

656

H/t258

M), tarekat Mauliwiyyal yang

didirikan

oleh MaulAnA

JalAl ad-Din ar-Rtmi (w.627 H/L273 M), dan sebagainya' Sebelum

J.S. Trimingham,The Sufi Orders in lslom, (London: Oxfond University Press,

Lg73),h. 143. Lihat juga R. Mulyadhi Kartanegara, Renungan MistikJalal

ad-Din Rumi, (fakarta: Pustaka laya, 1986), h. 45-46 dan RW.J. Austin,

"lntroduction," dalam Sufis of Andalusia: The Rfihal-Quds and ad'Durratttl'

Flkhirat of lbn Arabi, diteriemahkan dengan pengantar dan catatan kaki oleh R.W.J. Austin dan kata pengantar oleh Martin Lings, [London: George

Allen & Unwin Ltd., 1971),h.49.

Seyyed Hossein Nasr; Iiving Sufism, (London: Unwin Paperbacks, 1980), h.

82.

12 h'**lr1-i*rtia{ ;1{{;,til

munculnya tare

sufi pada abad I

(thawd'if)--inil,

ke-6

H/12

M 1

yang didirikan al-JilAni

[w

56

oleh Ahmad ar.

Munculny;

menandai bal

sebagiannya, t" cabangnya

di

r

teoritis ("theor

mewakili aspe

bentuk sufism

terhadap Islam

membangun su

ajaran atau pah

kelahiran kemL

Di

antara

salah

satu

tar

Islam. Kemudii dominan dan s

terbesar

di

ant

Syidziliyyal ya

(14)

hampir

: lehnya, baik meminjam ,-=:.. digunakan

;::....'aL ol-insin

=.:;h

Ibn Arabi

-s:',r'uf

setelah

.,:-1.

oleh Ibn

: :ax

langsung

:=:.fan

Sengaja,

=:,1

ke-12 dan

i- . : :. Arabi yang

.:--:.:i,;a Sangat

;r:.=-l

H/1-? M

--

:

*:la

Islanr., .-.:

*

a1-Jannab

.-,

:'11, tarekat

.:-1,.:

Umar b,

:=.:.:

Chistiyyal

.-i:

I'il,tarekat

j'.-:iil

[iv,655

-

-.=l

ivlauldnA

=:.:.'.-a Sebelum ': -- :..

.i-sit}, Press,

- -

-:'

'.!istik Jalal

:.-

i',\'.J. Austin, :

-':

:i-Durrafal-: :i-Durrafal-:.:i-Durrafal-:

:aiatan kaki

r -,:::n:

George

::

::,:is. i9B0), h.

munculnya tarekat-tarekatpada abad ke-7 H / 13 M ini persaudaraan sufi pada abad ke-3 H/9 M mengambil bentuk "lingkaran-lingkaran"

(thawd'if)--inilah cikal bakal munculnya tarekat--dan pada abad

ke-6

H/72

M baru muncul dua tarekat, yaitu tarekat QAdiriyyal

yang didirikan oleh Muhyi ad-Din Abd al-QAdir b. Abd Allah al-Jilli/

al-filAni

(w

561 H/1166 M) dan tarekat RifA'iyyat yang didirikan

oleh Ahmad ar-Rifa'i (w. 578 H/1tBZM).6

Munculnya tarekat-tarekat

pada abad

ke-7

H/13

M

itu

menandai bangkitnya

kembali

sufisme.

Hingga

kini,

untuk

sebagiannya, tarekat-tarekat itu masih tetap eksis dengan

cabang-cabangnya

di

sana-sini. Bila

Ibn

Arabi mewakili aspek sufisme

teoritis f"theoretical" aspect of shufism), maka tarekat-tarekat itu

mewakili aspek pelaksanaannya ("realizational" aspect). Kedua

bentuk sufisme

ini

tetap

menorehkan capnya yang permanen

terhadap Islam hingga sekarang. Perpaduan kedua bentuk ini juga

membangun suatu penegasan kembali yang sangat kuat mengenai ajaran atau paham ma'rifah (lslamic gnosisJ, yang berarti pula suatu

kelahiran kembali Islam.T

Di

antara

tarekat-tarekat

itu,

tarekat

Syidziliyyat adalah

salah

satu

tarekat yang

segera menyebar

ke

seluruh

dunia

Islam. Kemudian, tarekat

ini

menjadi satu di antara tarekat yang

dominan dan syaikh-syaikhnya (masydyikh) menjadi tokoh-tokoh terbesar di antara tokoh-tokoh terbesar Islam. Salah satu syaikh

SyAdziliyyal yang terbesar pada masanya adalah

Ibn

Athi'illAh

Victor Danner, "The Life and Works Lf Ibn Athi'illah," h. 2, I.S. Trimingham,

The Sufi Orders in lslam, h. 14 dan A.f. Arberri, Sufism, (London: Unwin Paperbacks, 1979), h. 85-86.

Victor Danner; "The Life and Works of Ibn Athi'illah;' h. 2-3.

(15)

{w.709H/1309M).8 Kebesaran Ibn Atha'illah

ini

ditandai dengan

kedudukannya sebagai pemimpin (syaikh,) tarekat Sy6dziliyyal yang ketiga setelah asy-syidzili (w. 656 H/1258 M) dan Abfi al-Abbis

al-Mursi (w. 686 H/1288 M),e sebagai juru bicara sufi-sufi Mesir pada

zamannya, sebagai pembela utama

Ibn

Arabi

dari

tuduhan dan

fitnah

lbn

Taimiyya! (w.72BH/L328 M),10 dan sebagai penyusun

kitab al-flfka myangsangatpopuler di seluruh dunia Islam.11

Melihat

kebesaian, kemasyhuran

atau

kedudukan

Ibn

Atha'iilah

itulah

penulis tergerak untuk mengkaji pemikirannya

atau

ajaran-ajarannya. Oleh karena

karya

lbn

AthA'illAh yang

terpopuler adalah al-Hikam, maka pengkajian ini difokuskan pada

ajaran-ajarannya yang dituangkan dalam al'Hikam. Pemfokusan

atau pembatasan pada ajaran-ajaran

lbn Athi'illAh dalam

al'

ITrkam ini--selain karena al-Hikam merupakan karya Ibn Atha'iilah

yang paling populer--berdasar pula pada fakta bahwa kitab ini

telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh beberapa

penerjemah. Di antara peneriemah

itu

adalah H. Salim Bahreisi,

11

Danner mengatakan bahwa Ibn ftha'illah merupakan salah satu syaikh

SyAdziliyyat awal yang sangat termasyhun Sementara

itu,

Arberri

mengemukakan bahwa Ibn Athflillah merupakan pengikut SyAdziliyyal yang sangat berpengaruh. Lih. Victor Dannen "The Life and Works of Ibn

Athiiilahi h. 2 dan A.f. Arberri, Sufism,h. 87.

Meski ia merupakan syaikh Syidziliyyal yang ketiga sesudah asy-SyAdzili dan al-Mursi, tetapi ia telah meniadi seorang syaikh SyAdziliyyal di Kairo

ketika gurunya, al-Mursi yang berdomisili di Iskandariyyal masih hidup'

Lih. Victor Danne[ "The Life and Works lbn AthA'illAh," It. 9.

Fazlur Rahman mengatakan bahwa Ibn Athn'illAh ini merupakan lawan

bebuyutan

fa

bitter opponent) Ibn Taimiyyat. Fazlur Rahman, Islarn, fChicago: University of Chicago Press, 1979), h. 762.

Menurut Martin Lings, al-flikarn merupakan satu

di

antara dua kitab terpenting (pasca-lbnu Arabi) yang p4ling sering dirujuk, dikutip, dan direnungkan. Karya lainnya adalah al-Insdn al'Kd.mil'nya Abd Karim

al-filli, yang ditulis dua abad setelah al-Hikam, yatiu pada awal abad ke'15' Martin Lings, What is Sufism?, (London: George Allen & Unwin Ltd., 1975),

h.120-121.

14

tvt*':lr3*;ral AIIxlr

Adib

N{. penulis k

inibelun

Kala

terhadap memper)

umum

:

orang va

memaha

dalam bt ungkapar

ajaran su

hikmah-l

dituturk;

Ked," KUnCln\'

al-Hikam dan men buku-buI bisa pula pada alir

Ketig

sebenarn

12

fudul r

Terjema

(Suraba Sakandt

Jalan 14

Jauh sel

penerbi

terhrlis

bahasaj iudul IIr

(16)

i..iai

dengan

:::1"iya1yang

i

" 1- .{bbAs

al-:

)'{esir pada

r--,luhan dan

:a. penyusun srart,1l

.r;ukan

Ibn

r::rikirannya

:i

iilAh yang

ri.-skan pada

? emfokusan

:

lalam

al-::..itha'illah

:-.','a kttab ini

,::

beberapa

.i-n

Bahreisi,

--, s::u syaikh

: .:i

Arberri

-:

S'. idziliyyal

:

',',

: l-<s of Ibn

:--. :s','-SyAdzili

:...':'ai di Kairo

;

:.asih hidup.

l--:ar,an lawan

i .:.:"an, Islam,

=-

dua kitab

-.- ;liutip, dan

::

. -Karim

al-'-.- :bad ke-15.

"-._. ,:d,, 1975J,

Adib

M. Bisri, dan Ahmad Sunarto.l2 Akan tetapi, sejauh yang

penulis ketahui, pengkajian dalam bahasa Indonesia terhadap kitab ini belum banyak dilakukan.

Kalau betul belum banyak pengkajian dalam bahasa Indonesia terhadap al-Hikam itu, maka berarti belum banyak yang rnencoba

memperkenalkan al-flikam supaya mudah dipahami oleh halayak

umum umat

Islam

Indonesia. Padahal,

belum

tentu

semua

orang yang membaca buku-buku teriemahan al-Hikam

itu

bisa

memahaminya karena, minimal, tiga hal. Pertama, al-Hikam ditulis dalam bentuk peribahasa, pepatah, aforisme atau dalam bentuk ungkapan-ungkapan hikmah. Sudah

tentu,

penuturan sebuah

ajaran sufistik yang pada dasarnya bersifat esoterik dalam bentuk hikmah-hikmah

ini

jauh

lebih

sulit

untuk

dipahami dibanding dituturkan dalam bentuk kalimat-kalimat yang biasa (prosa).

Kedua, penerjemah-penerjemah

itu

tidak

memberitahukan "kuncinya," yakni kunci atau cara memposisikan dan memahami al-Hikam.

Tidak

diberitahukannya

kunci

untuk

memposisikan

dan rnemahami al-Hikam ini umat Islam Indonesia yang membaca

buku-buku terjemahan itu bukan saja bisa sulit memahaminya, tapi bisa pula salah memahaminya. Maksudnya, bisa salah meletakkan

pada aliran mana al-Hikam harus diletakkan.

Ketiga, penerjemah-penerjemah

itu

tidak menjelaskan siapa

sebenarnya

lbn

AthA'illAh, sang penyusun

kitab

al-Hikam ini,

12 fudul dari terjemahan al-Hikam oleh ketiga peneriemah

itu

adalah

Terjemah al-Hikam: Pendekatan Abdi pada Khaliknya, terj. H. Salim Bahreisi, (Surabaya: Balai Buku, $Ba); Al-Hikam lnduk Hikmah Syaikh Ataillah

as-Sakandari, terj. Adib M. Bisri, (fakarta: Pustaka Firdaus, 1987); dan Meniti Jalan Menuju So1g4 terj. Ahmad Sunarto, (Surabaya: al-lhsan, 19991). |auh sebelum diter-jemahkan ke dalam,bahasa Indonesia ini--meski tahun penerbitannya tidak dicantumkan, teta$i di kata pengantar penerjemahnya

tertulis tahun 1289 [H?)--pernah pula al-Hikam diterjernahkan ke dalam

bahasa Jawa oleh al-KAmil Muhammad Shalih b.'Umar as-SamArAni dengan

iu.dul Hddzd al-Kifib (Matn al-Hikaml, fSemarang: Toha Putera, t.t.J

(17)

Padahal, walaupun

kitab

al-Hikam cukup populer

di

Indonesia,

tetapi

nama

lbn

Athi'illAh

belum cukup dikenal

di

Indonesia.

Dengan kata lain,

Ibn Athi'illAh

termasuk tokoh yang minor di Indonesia

dan

kekurangtahuan terhadap sang pengarang

a/-Hrkam

ini

bisa menghambat untuk memahami al-ilikam. Artinya, mengetahui siapa sang pengarang al-Hikam

ini

merupakan hal yang penting dalam rangka memahami al-Hikam.

Di

samping

itu,

karena al-Hikam memuat seluruh aspek

ajaran-ajaran tasawuf dan belum mungkin penulis membahas

seluruh ajaran-ajarannya, maka buku

ini

hanya akan mengkaji

ajaran ma'rifah Ibn

Athi'illih

di dalam al-Hikam. Dengan demikian, terdapat dua pembatasan dalam kajian buku ini, yaitu fokus kajian buku ini hanya pada kitab al-Hikam, tidak mencakup kita-kitab Ibn

AthA'illAh yang lain, dan khusus berkenaan dengan ajaran ma'rifah Ibn

Athi'illih

di dalam al-Hikam.

Oleh karena kajian ini difokuskan pada kitab al-Hfkam, maka metode yang digunakan adalah metode

studi

naskah dengan

merujuk langsung ke kitab aslinya, yaitu teks arabnya. Sudah tentu

kitab syarh-nya juga digunakan untuk memahami maksud yang

sebenarnya yang diungkap lbn Atha'illah. Begitu pula buku-buku terjemahannya, terutama buku terjemahan

Victor

Danner yang

berjudul ShAft Aphorisms (Kitdb al-Hikam), dipergunakan sebagai

bahan pemahaman.l3lstilah Bab dan Hikam, misalnya Bab II Hikam

ke-3, dinukil dari terjemahan Danner ini.

13 Sayangny4 penulis tidak bisa menemukan kitab al-flrkam ini, kecuali

dalam bentuk syarh-nya, meski penulis telah berupaya ke mana-mana.

Teks al-.Hikam dalam bentuk aslinya atau arabnya yang kemudian dijadikan fokus pengkajian ini adalah yang dikutip dalam kitab Syarh abilikam-nya

Ibn Abbid ar-RondA. Kemudian, untuk mqnentukan bab dan pasalnya

[hikmahnya) didasarkan pada terjemahan Victor Danner yang beriudul

Shfrfi Aphorisms (Kifib al-Hikam). Pengacuan kepada terjemahan Danner dalam hal bab-bab dan pasal-pasalnya ini disebabkan Ibn AbbAd di dalam

Syarfu al-Hikam-nya tidak menyebutkan adanya bab-bab dan pasal-pasalnya'

16

&{{}rrflt:rr;!i A1:ijiI

Dilaln t-.

perlu

puia

konteks his:: juga

berar:

karena itu,

r.

Metode konteks his::

konteks his:: historis Ibr..:.

kehidupan s:

intelektual

i,

Ibn

AthA'iiiii

sehingga ha: konteks hisri

Metode merupakan s'

Oleh karena kepustakaan

mengumpuli: baikteks asli: teks asli oi-c

al-Hikam. Ke

:

termasuk dr i

pentingnya, ,i,

membantu p,

menafsirkan,

tulisan,

ra Dalam hal

il

telah meouli

dialah [Dau

(18)

:.

indonesia,

:.

Indonesia.

,-=:"1 minor di

:=:garang

al-.-;r:r, Artinya,

l=:upakan hal

=.

-ruh

aspek

--. membahas

'

ar

mengkaji =-:. demikian,

-

::rlus kajian

." ::-kitab Ibn

".-n

ma'rifah

-:

:rrm, maka

...::h

dengan

:

-i:dah tentu

:.,isud

yang

:. = :uku-buku

I

=:ner

yang

.-=:;an Sebagai

,3"r

II Hikam

':-

.r.i

kecuali

:.:

::-Ana-mana.

:--:":r dijadikan

-:

-.-ltkam-nya

: :a:

pasalnya

-

.,::.: berjudul

:-:.-.:n

Danner

.-::ii

di dalam

-- :=-..,.iasalnya.

a, ,

r' ;:i rl

Dilainhal,Iatarbelakanghistorisditulisnya al-Hikam,"rr"uu,",lli'it'"''""""t'i'

perlu

pula

diketahui disebabkan

studi

naskah

tanpa

melihat

"'i' konteks historisnya bukan saja akan bersifat a-historis, tapi

dapat

. juga berakibat pemberlakuan al-Hikam secara "tidak adil." Oleh

karena itu, metode historis digunakan pula dalam pernbahasan ini.,

Metode historis

ini

tidak

hanya digunakan

untuk

melihat

konteks historis ditulisnya al-H ikam, tetapi lebih-lebih untuk melihat konteks historis sang pengarang al-fiikam, Ibn Atha'illAh. Konteks

historis Ibn AthA'illAh ini meliputi riwayat hidupnya, pendidikannya, kehidupan spiritualnya, pengaruh dan signifikansinya serta tradisi intelektual dan spiritual yang diwarisinya. Melihat konteks historis

Ibn Athi'illAh ini sangat penting dalam rangka memahami al-Hikam

sehingga hampir dua bab, yaitu Bab

II

dan III, berbicara tentang

konteks historis Ibn AthA'illAh ini.1a

Metode

studi

naskah

dan

historis

di

atas pada dasarnya merupakan studi kepustakaan atau rnetode penelitian kepustakaan.

Oleh karena

itu,

kedua metode

itu

ditempuh dengan penelitian kepustakaan dengan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama,

mengumpulkan buku-buku Ibn Atha'illah, terutama kitab al-Hikam,

baikteks aslinya mau pun terjemahannya. Hanya saja,yang dimaksud teks asli al-Hikam di sini adalah yang tertuang dalam kitab syarah al-Hikam, Kedua, mengumpulkan buku-buku tentang Ibn Athi'illAh, termasuk di dalamnya tentang karya-karya, pengaruh, dan makna pentingnya. Ketiga, mengumpulkan buku-buku sekunder yang bisa

membantu penelitian atau pembahasan ini. Keempaf, memahami,

menafsirkan, merumuskan, dan menuangkannya ke dalam bentuk tulisan.

1a Dalam hal ini penulis berterima kasih sekali kepada Victor Danner yang

telah menulis riwayat hidup dan karya-karya Ibn Athi'illih; sebab baru

dialah (DannerJ yang menulis agak lengkap tentang Ibn Athi'illAh dan karya-karyanya.

(19)

iil

18 r'.trlr!fl{ilii.{i ::!.i:4t}

A.

Riwr

Nam Ensiklope

al-Fadhl

Sementa:

Atha'illai

b. Abd al

rnenuru: ad-Din A

Ibn

Atni

Iskandar. usul kelu,

AraLr yan

telah ber:

Ia dan ke:

Harun I

te92),h

G. MaId

Brill,19

Victor D Shfrfr At

dan cata

(20)

' .e.il . :i

BABII"

.

SEPUTAR

TtsN'ATH^ryTLLAH

A"

Riwayat Hidup

lbn'Ath6'ill6h

Nama lengkap

Ibn Ath6'illih,

sebagaimana diungkap dalarn

E4siklopedi Islam Indonesia, adalah Ahmad

bin

Mr"lharnmad Ab0 al-Fadhl

Tij

ad-Din bin Abd al-Karim bin AthA'illah al-lskandari.l Sementara G. Makdisi menyebutkan bahwa nama lengkap lbn Atha'illah adalah TAj ad-Din Abfr al-Fadhl Ahmad b. Mubammad

b. Abd al-Karim b.

Athi'illah

al-lskandari asy-SyAdzili.z Kemudian,

menurut Victor Danne[ nama lengkap Xbn Atha'iilah adatrah T6j

ad-Din

Ahfi

al-Fadhl Ahmad

ibn

Muharnmad

ibn Abd

al-Karim

Ibn

AthA'illAh al-fudzSmi al-MAliki al-lskandari.3 Ia

lahir

di

kota Iskandariyaf, Mesir. Akan tetapi, ia berdarah Arab dikarenakan asal

usul keluarganya berasal dari Arab, yakni dari f u dzim, sebuah suku

Arab yang sebagiannya--termasuk nenek moyang Ibn

Ath6'ill6h--telah bermukim di Mesir semenjak kota ini ditaklukkan umat Islam.

Ia dan keluarganya juga pengikut mazhab Imam

Miliki.

Oleh sebab

Harun Nasution ctrkk., Ensikiapedi lslam Intlonesia, (Jakarta: Djambatan,

19921, h. 350.

G. Makdisi, "lbn AthA'illAh," dalam 'l'he Encyclopaedia of lslarn, (l,eiden: E.J.

Brill, 1986J, Jilid lll, h.

722.

i

Victor Danneq "The Life and Works of Ibn hthA'illAh," dalam Ibn AthA'illAh, Shtrfi Aphorisrns {Kitdb al-Hikam), diterjemahkan dengan kata pengantar dan catatan kaki oleh Victor Danne4 "Foreword" oleh I\ilartin Lings, (Leiden:

E,J. Brill, 19841, h. 4-5.

(21)

belakang namanya al-fudzAmi al-MAliki

al-Di

samping sebagai keluarga

Banu

Ibn

Athi'illAh

yang

bermazhab

Maliki

ayah Ibn

Athn'illih

juga seorang pengikut yang

dekat (c/ose follower) Syaikh AbCr al-Hasan asy-Syidzili pendiri

tarekat SyAdziliyyal yang mendirikan tarekat

ini di

Iskandariya!

pada

tahun 642 H/1244 M, kira-kira

enam

tahun

sebelum

kelahiran Ibn AthA'illdh. Kedekatan ayahnya dengan pendiri tarekat

SyAdzililyat

ini,

tampaknya,

ikut

mempengaruhi

lbn

Atha'illeh untuk di kemudian hari bergabrrng dengan tarekat SyAdziliyyal.

Akan tetapi, sebagimana dikemukakan Syaikh Fadhlalla Haeri,s

ia bergabung dengan tarekat Syffdziliyyal pada masa tarekat ini

dipimpin oleh Syaikh AbbAs al-Mursi tokoh yang menggantikan

posisi asy-SyAdzili setelah pendiri tarekat SyAdziliyat

ini

wafat.

[Dengan demikian, informasi yang menyatakan bahrva salah satu

guru Ibn

Atha'illah

adalah asy-Syddzili

perlu

dipertanyakan.6

Masalahnya adalah asy-SyAdzili wafat pada

tahun

656 Hl125B

M --beberapa minggu setdlah BaghdAd jatuh ke tangan

ir{ongol--dan beliau mendirikan tarekat di Iskandariyat itu sekitar 6 tahun

sebelum kelahiran Ibn

Athi'ill6h

sehingga pada tahun 1258 M itu Ibn Athi'illAh masih kanak-kanak, berusia sekitar 5 atau 6 tahunJ.

Dalam hal itulah f)anner menyatakan bahwa kita tidak punya

alasan untuk mempercayai kalau lbn

Athi'illih

pernah berfumpa

1,/ictor l)ar-rner; "'1'lre I.,ile and \i'rr:rrks oi lbn'i\ttr;i'iliiih,"

h.5

dan Iiarurr

N;rsrrt.i cr n d kk., fln-.:ikftrl: t: ii ! i s i a ttt /rrrio rie-sia, h. 3 5 0.

Syaikit F-adhialla Ilaeri, 'l'ltr: l:)!cnenrs oJ'.Su/i.srn, [Brisbane: lilement, i 9!].JJ,

h. 1 10.

Di arrtara vang menyatakan halrrva ll':n AthA'iiiAh 6irrupai<an murid

as5,'-S5,'Adzili ai-ialah fnsik/opedi lsiant lndonesia, Fazlur Rairman, rian C.\t'.J.

ilrcrwes. Lih. llarun Nasuticr: riltli, lir;.srl,:k4retli lslum intlone-tiu, it. 3511;

Iiaziur Rahman, /s1am, [Chicago: l..iniversit,- olChicago Prcss, 1979j, h. 1{.2;

rian C.\(r.J. Dreu,es, Diret:tions lor'iravellers ori the L{vstii: Pcth. ['i'he ]lagutr Nlartirrus, itiiilrotl, 1 !177i, h. 3 5.

atau mel: ayahnya t

pernah be maka Ibn

untuk me

Menu

Mursi se:

hukum

I:

Maliki,

N Syaikh

al-Danner rn

jurisprudr meski ma

dia

tamp

seorang :

mendalan

hukum.

I

terhadap

terhadap I

beberapa ada lagi 1'

tidak

met

setelah m

berani unr

menghadi segi lain c

)/ang terJar Syaikh.s

7

Victor D;

I

Victor D:
(22)

:,::"

a1-tr,lAIiki

al-.:-::a

lllAh

yang

:;

::ngikut

yang

-'.,cztli,

pendiri

*.

lskandariya! : i r-.

in

sebelum

:

:=ltdiri tarekat

I

l

Atha'illeh

:

.::.livvat.

"

-

:tCak punya

=-

.-l:

berjunrpa

'

J Li.in ]i;uun

,

:'=-,eni, i!j!).1),

j:

.i ..'

:::: ::' ::: "'

,'l;l'l'i,.,r'1'l' l,,l

atau melihat Syaikh AbO al-IlAsan asy-SyAdzili, meski

kita

tahu'

ayahnya termasuk salah satu murid syaikh... Bahkan, jika pun dia

pernah bersua dengan pendiri tarekat SyAdziliyyal yang agung itu, maka Ibn AthA'illAh masih terlalu muda, sekitar

5

atau

6

tahun,

untuk menimba pengalaman [spiritual) darinya.T

Menurut Fadhlalla Haeri, ia berguru kepada Syaikh AbbAs

al-Mursi setelah ia menamatkan studi tentang hukum Islam, yakni

hukum Islam

sebagaimana yang ditransmisikan

oleh

mazhab

Maliki.

Namun,

Ibn

AthA'illih

tidak

segera

berguru

kepada

Syaikh al-Mursi begitu dia selesai menamatkan studi hukumnya. Danner menyatakan bahwa Ibn

Athi'illih

sebagai seorang sarjana

jurisprudensi Mdlikiyyalyangulung dan seorang fakih yangternama, meski masih sangat muda, telah memperoleh kemasyhuran (dan

dia

tampak menikmati kemasyhuran

itu).

Suatu ketika, saiah

seorang sahabatnya memperingatkannya bahwa seorang yang

mendalami sufisme

tidak

akan pernah

mengagung-agungkan

hukum. Diingatkan

begitu

ia

malah melakukan "permusuhan"

terhadap jalan sufi dan ia mempunyai suatu antagonisme tertentu terhadap Syaikh al-Mursi. Bahkan, ia dengan gigih berdebat dengan beberapa murid Syaikh hingga ia mengatakan, "di luar hukum tidak

ada lagi yang bisa dicari." Akan tetapi, terhadap Syaikh sendiri ia

tidak

mempunyai keberanian

untuk

menentangnya. Akhirnya, setelah mengerahkan segala keberaniannya

dan

merasa cukup

berani untuk menghadiri salah satu kuliah publik Syaikh, maka ia

menghadiri kuliah publik Syaikh dan di sana ia menemukan adanya segi lain dari Islam. Inilah pertemuan pertamanya dengan Syaikh

8

Victor Dannec "The Life and Works of lbn Athi'illahi h. 9.

21 yang terjadi pada tahun 674

Syaikh.8

(23)

,{

{1

.i4,! ',=..

,+ffi;

'':-: ',:

Pertemuan itu, ternyata, merupakan peftemuan yang sangat

't

tt:

menentukan dalam perjalanan hidupnya. Menurut Danner,e ia serta

'u

nlerta berubah. Dengan segera

ia

menempatkan dirinya berada

di bawah bimbingan Syaikh dan menjadi salah satu murid Syaikh yang paling serius dan paling mernberikan harapan. Ia pun merasa,

dikarenakan begitu senangnya belajar dengan Syaikh, telah belajar

dari Syaikh bahwa masuk ke ialan sufi

itu

tidak"menghalanginya

untuk

mengajar murid-muridnya tentang hukum.10 Syaikh pun,

seperti diungkap Danner dan Haeri,rl rneramalkan bahwa pada

masanya

nanti

ia

akan menjadi seorang yang

otoritatif

dalam

dua bidang sekaligus,

yakni

dalam bidang tasawuf dan dalam

bidang hukum. Di Kairolah ramalan Syaikh ini, kemudian, menjadi

kenyataan. Ia telah menjadi seorang syaikh di Kairo ketika Syaikh

masih

hidup

dan

kemudian menggantikan kedudukan Syaikh

sebagai pernimpin tarekat Syidziliyyat setelah Syaikh wafat pada

tahun 686 H/1288 M

di

Iskandariyal sekaligus menjadi seorang

fakih yang sangat disegani.

Sebagai seorang pemimpin tarekat, ia mencurahkan hidupnya

untuk

melaksanakan tugas-tugasnya sebagai seorang Syaikh

tarekat Syidziliyat Namun, ia tidak mempunyai satu zdullyat pun di Kairo. Meski begitu, murid-mr-rridnya tersebar, baik di Kairo mau

pun di Iskandariyat Ia, juga, dianggap sebagai juru bicara sufisme yang terkemuka di ibu kota Maml0k tersebut.

Victor Dannec "The Life and Works of lbn AthA'illah," h. 9.

Kelihatannya,

Ibn

Athi'illih

mengalami semacam ketegangan untuk memilih antara tetap berada di jalur hukum dan beralih ke jalan sufisme. Ketegangan ini mampu dicairkan, melalui pendekatan khas tarekat, oleh

Syaikh al-Mursi dengan meyakinkan bahwa menempuh jalan tasawuf

itu

tidak menghalangi seseorang untuk melaksanakan pekerjaannnya (mengajar hukum). Lih. fohn Renard, "'Pendahuluan"' dalam Muhammad

Ibn AbbAd, Surat-Surat Sang Sufi, terj. M.S. Nasrullah, (Bandung: Mizan, 1e93), h. s7-s8.

Victor Danner; "The Life and Works of Ibn Athfillah," h.9.

22 ib{*l:ge*ill .iiirr*l

9

10

Di sa

[MarikiJ

Azhar dar

kesultana pengajara Di akhir h

terutama Taimi).yai

dan ahli

dan G, lvl;

melakuka agung khi sebagai tr

pengikut-1

dari para

sebagai n

kelompok

Atha'il1ah

(fuqard') c

Benteng h

Pelaksana

(religious t

Taimilyat

Fazlur Ra

h.110; d; karirn1,2 dengan Ii

Abbad, 5:

h. 58.

Victor D;

Waines,

i

lees), h

12

(24)

,ran yang sangat

Danne4e ia serta Cirinya berada

r,

murid Syaikh

r

Ia pun merasa,

!:,

telah belajar

r--.enghalanginya

:::

Syaikh pun,

-n

bahwa pada

r:oritatif

dalam

".,-uf dan dalam

r idian, menjadi

rr

kerika Syaikh

l;lukan

Syaikh

::lih

wafat pada

nenjadi seorang

ai,kan hidupnya

;e,lrang Syaikh

;:L

zawiyalpun

i-i: di Kairo mau r ::cara sufisme

:

=:=l:ngan untUk :

:::

aian sufisme. !--.=: -rekat, oleh

i:

:ekerlaannnya

-..:,

\luhammad 3-.iung: Mizan,

:

i

i1

!:,..1

'';iiffi"'

.i

\','."

Di samping itu, sebagai fakih ia mengajar kajian-kajian hukum ".e

"f;

(Maliki)

di

berbagai lembaga pendidikan

di

Kairo, seperti

al-

*"

Azhar dan Madrasat Manshfiriyyat (sebuah madrasah di

kompleks

I

kesultanan yang didirikan oleh Sultan Mansh0r), dan

pengajaran-pengajaran publiknya yang sangat menarik bagi berbagai kelompok.

Di akhir hidupnya, Ibn

Athi'illih

membela tokoh-tokoh sufi agung,

terutama

Ibn

Arabi,

dari

serangan

dan

tuduhan

(fitnah)

Ibn

Taimiyyal (w. 728 H/L328). Sebagaimana diketahui bahwa teolog

dan

ahli

hukum Hanbalian

ini

--yang menurut Fazlur Rahman

dan G. Makdisi merupakan lawan bebuyutan Ibn AthA,illAh--telah

melakukan serangkaian serangan dan tuduhan terhadap sufi-sufi

agung, khususnya terhadap Ibn Arabi. Mereka dituduh Ibn Taimiyya!

sebagai tokoh-tokoh bid'ah. Akibatnya,

Ibn

Taimiyyal dianggap

pengikut-pengikut sufi sebagai "seorang musuh yang sebenarnya

dari para sufi"

[a

stark enemy of

all

sufis).12 Oleh karena dianggap

sebagai musuh, maka

Ibn

Taimiyyal dijadikan sasaran [target)

kelompok-kelompok sufi pada masanya. inilah yang mendorong Ibn

Atha'illah mengambil tindakan. Dia, bersama ratusan tokoh fakir

(fuqard') dan tokoh-tokoh sufi (syaikh) yang dipimpinnya, pergi ke

Benteng Kota Kairo untuk berkonfrontasi dengan Ibn Taimiyya!.

Pelaksanaan konfrontasi [debatJ ini dijaga ketat oleh kaum ulama

(religious authorities) yang mengkhawatarirkan (keselamatanJ Ibn

Taimiyya1.13

Fazlur Rahman,lslam, h. 162; Syaikh Fadhlalla Haeri,The Elements of Sufisrn, h. 110; dan G. Makdisi, "lbn AthA'illAh," h.7ZZ. Menurut fohn Renard, selama

karirnya di Kairo Ibn AthA'illih lebih dua dekade terlibat perdebatan dengan Ibn Taimiyyaf. fohn Renard, "Pendahuluan," dalam Muhammad Ibn Abbad, Surat-Surat Sang Sufi, terj. M.S. Nasrullah, (Bandung: Mizan, 1993J,

h. s8.

Victor Danner, "The Life and Works of Ibn Athfillih,' h. 10 dan David Waines,An Introd.uction to lslam," (Cambridge: Cambridge University press, 1e9s), h. 1s3.

:i:pr.rlrir Il:r:';tlirii'iiliiii 23

(25)

Tidak ada hasil yang dapat diharapkan

dari

pertemuan itu.

Oleh karena itu, Ibn Atha'illah menarik diri dari pertemuan itu. Ia

terkesan kurang senang terhadap eksponen literalisme Hanbalian

ini

yang dinilainya "kaku dan

picik."

Kesan "kaku dan picik"

ini

sendiri biasanya merupakan suatu contoh klasik rnengenai

penilaian terhadap eksoteris Muslim, meski Ibn'Taimiyya! sendiri, seperti halnya kebanyakan fakih pada waktu itu, juga dipandang termasuk pengikut salah satu tarekat sufi.la

Peristiwa itu, menurut Makdisi, terjadi setelah lbn Taimiyyal ditahan (pemerintah lt4amlirk) pada bulan Syawal 7A7

H/Maret-April

1308 M.

Satu

tahun setelah pertemuan

itu

Ibn Atha'i[ah

wafat pada tanggal 16 fumadi al-Akhir V09

H/Zl

Nopember 1309

M, kira-kira pada usia 60 tahun, di Madrasal Manshririyya! salah

satu ternpat

di

mana

ia

mengajar jurisprudensi mazhab Maliki.

Frosesi

pemakamannya

diadakan

secara besar-besaran dan dirnakamkan di pemakaman Qarafal.ls Untuk beberapa abad pusara

lbn Athi'illAh ini sangat terkenal dan dikunjungi oleh banyak orang

saleh. Oleh sebab diziarahi banyak orang saleh, maka makam lbn Atha'illah segera menjadi fokus karamah atau keajaiban-keajaiban bagi berbagai orang. Bahkan, menurut Fadhlalla Haeri, fenomena

keajaiban yang dialami oleh banyak orang itu masih terjadi hingga sekarang.l6

Di atas telah disebutkan bahwa Ibn Athi'illAh telah membela tokoh-tokoh sufi, khususnya lbn Arabi dari serangan dan tuduhan

Ibn Taimiyyal. Mungkin saja pembelaan Ibn Atha'illah terhadap

Ibn

Arabi

itu

dikarenakan mengingat gurunya, Syaikh AbbAs

al-Mursi dan lbn Arabi sama-sarna berasal dari MursiA, Andal0siyyi,

1{ Victor Danne4 "The Life and Works of Ibn Athi'illahi h. 10. Lihat pula

f ohn

Renard, "Pendahuluan,"'h.

58.

i

Di tempat ini pula, nantinya, dimakamkan syaikh Syidziliyyat yang lain, yaitu Syaikh Ali Abt al-Wafi' (w. 807 H/1405 M).

Syaikh Farlhlalla Haeri, The Elements ofSufrsm, h. 110.

24 istllglr,liiiri,,trllirir

atau dir

yang sa

saja

dil

Mengen

Ibn Ara

tidak ac

Arabi. it

Arabi y';

canggihr

banyak

berupay

dari

pa

meminj; Arabi te

Renard r

Ibn Ara

dan tart

Ibn Ath;

dibandir

17 Baik Ii

muridl

kepada

Madl'a Sufi 0r'

18 Annem

Damon The Su.t

Jalad-L An lntr

1') Victor

l

"Penga 20 Fazlur

I

I I

(26)

pertemuan itu.

lrEmuan itu. Ia

lsrne Eanbalian

eku

dan picik"

lasik

mengenai

imiyyat sendiri, juga dipandang

h Ibn Taimiyyat

I707

H/Maret-r

lbn

Athi'illAh

lopember 1309

*triyyal

salah m,azhab Maliki.

r-bearan

dan

rpaabadpusara Sbanyakorang

ela makam Ibn rihan-keajaiban

heri, fenomena

h

e4adi

hingga

dah

membela

rn dan tuduhan

Iilllih

terhadap

nilfi

Abbis

al-Ei, Andaltsiyyi,

IIL lihat pnla ]ohn

[AiyFt yang lain,

atau

disebabkan secara genealogis berasal

dari jalur

spiritual yang sama, yaitu dari Abri Madyan [w. 1198 M),i7 atau mungkin

saja dikarenakan

Ibn

AthA'illAh "terpengaruh"

oleh

Ibn

Arabi.

Mengenai kemungkinan yang terakhir ini, yakni adanya pengaruh Ibn Arabi terhadap Ibn AthA'illAh, sangat berkemungkinan, sebab

tidak ada sufi pasca-lbn Arabi yang tidak terpengaruh oleh lbn

Arabi. Menurut Annemarie Schimmel, tidak adanya sufi pasca-lbn Arabi yang tidak terpengaruh oleh Ibn Arabi ini disebabkan begitu canggihnya pemikiran

Ibn

Arabi

sehingga sufi-sufi sesudahnya

banyak yang mengikuti

dan

mengembangkan "jejak"-nya, atau

berupaya

meraih berkah

keagungannya

dan

belajar

banyak

dari

pandangan-pandangan sufistiknya,

atau

hanya

sekadar

meminjam istilah-istilahnya.l8 Mengenai adanya pengaruh Ibn

Arabi terhadap Ibn

Athi'illih

ini diakui oleh Danner. Bahkan, fohn Renard mengatakan bahwa lbn AthA'illAh sangat terpengaruh oleh

Ibn Arabi.le Meski ada pengaruh Ibn Arabi, tetapi Ibn AthA'illih

dan tarekatnya bukan merupakan pengikut

Ibn

Arabi: Tasawuf

Ibn

Athi'illAh

dan tarekatnya lebih bercorak akhlaqi [ortodoksiJ

dibanding tasawufnya Ibn Arabi yang filosofis.20

17 Baik Ibn Arabi maupun asy-SyAdzili tnerupakan cucu murid (murid dari

muridnya) Ab0 Madyan, tapi dari murid yang berbeda. Asy-Syidzili belajar kepada lbn MAsyisy {w. L228 M), sedangkan Ibn Arabi kepada murid Ab0 Madyan yang lain. Fazlur Rahman, Islam, h. 162 dan f.S. Trimingham, The

Sufi Orders in /slam, (London: Oxford University Press, 1971), b. 46-47.

18 Annemarie Schimmel, Dimensi Mistik dalam Islam, terj. Sapardi Djoko

Damono, (fakarta: Pustaka Firdaus, 1986), h. 277-272; J.S. Trimingham,

The Sufi 0rders in lslam, h.143; R. Mulyadhi Kartanegara, Renungan Mistik

Jalad-Din Rumi (fakarta: Pustaka laya, 1986), h. 45-46; dan David Waines, An Introduction to Islam, h.

152.

i

1" Victor Danneq "The Life and Works of Ibn Athi'illahi h. 4 dan John Renard, "Pengantar," h. 14.

20 Fazlur Rahman, Islam,h. t62 dan Abri al-WafA'al-GhAnimi at-TaftazAni Sul

dari Zaman ke Zaman, [Bandung: Penerbit Pustaka, 19BS), h. 239.

(27)

iil

OIeh sebab

itu,

pembelaan Ibn Atha'illeh

itu

bisa dipahami

dari

segi lain,

yaitu

pertama,

lbn

AthA'illAh adalah

juru

bicara sufisme yang paling terkemuka pada masanya. Sementara itu, Ibn Arabi merupakan tokoh sufi yang sangat dikagumi oleh kelompok-kelompoksufidi Kairo padawaktu itu. Dengan demikian, pembelaan

itu

merupakan bagian integral dari posisi Ibn AthA'illdh sebabagi

juru

bicara kelompok sufisme

di

Kairo pada masa

iiu

sekaligus, tentu saja, pembelaannya terhadap sufisme itu sendiri.

Kedua, pembelaan itr"l juga bisa dipahami sebagai bagian dari

pembelaannya terhadap tokoh-tokoh sufi secara umum, termasuk pembelaan terhadap dirinya sendiri yang dituduh telah rnelakukan bid'ah oleh Itrn Taimiyyal. Sebagaimana ditunjukkan oleh Makdisi bahwa Ibn Taimiyyal mengutuk dan memandang sebagai sesuatu

'yang mengada-ada' [bid'ah) terhadap formula dzikr yangmenyebut

nama Allah sebagai istilah tungai (single term), baik dalam bentuk

sebuah kata benda maupun dalam bentuk sebuah kata ganti [a/-ism al-mufrad al-muzhhar wa mudhmarJ. Boleh dikata, tuduhan bid,ah ini juga ditujukan kepada Ibn Ath6'illAh disebabkan Ibn Athd,illAh

mengembangkan dzikr semacam ini pula, seperti tercermin daiam bukunya, "Tujuan Murni mengenai Pengenalan tentang Nama yang

Tunggal" (al-Qashd al-Mujarrad

fi

Ma'rtfat al-lsm at-Mufrad). Terlepas

dari

kemungkinan-kemungkinan

dan dua

hal

di

atas, yang perlu disadari adalah konfrontasi Ibn Ath6,illAh dengan

Ibn Taimiyyat

itu

tidak terlepas dari "campur tangan"

pangeran-pangeran Maml0k yang

ingin

merebut kekuasaan"zl

fadi,

ada

nuansa politis di dalam konfrontasi tersebut.

B.

Karya-Karya

lbn'Atha'illah

Secara

pribadi

asy-syddzili

dan

niuridnya,

al-Mursi

tidak meninggalkan karya tasawuf, kecuali hanya sebagian ajaran lisan

21 Victor Danne4, "The Life and Works of Ibn Atha'illah," h. 10.

26

M*.*i6en:,rl rr{fi;}l

tasawuf, dca

asy-SyAdzili ',

bafir (doa iai,

agar orang rr.1

di

sepanjang

orang

yang

l

pesan, doa-dc SyAdziliyyag :i mula menl'us,

tarekat

terset angkatan sesu

Hasil sist

(Kearifan-Kea, yang menyebu

ini.Al-Hikam',t 262 jumlah a:r

bagi tasawuf a:

pendek dan b

sufi abad ke-1

biasa menggur susunan kata-i bijak"-nya, Gai

Kalimat-k

penuturan

)'a

Annemarie Sc

Renard, "Pena Ab0 al-WafA a

]ohn Renarc

Muhammad I

Schimmel, 'Pe

Sul, h. 9. Lih:

(28)

perannya

n

yang

"anti-rna'rifah.

.cekaligus

yakni

:erpihak Ab0-Rabii Ibrahim M., "Editor's Introduction,,, dalam Ibn al_Sabb6gh,

The klystical Teachings af Syddzili, terj. Elmer H. Douglas dari Durratal-Asrdr wa Tuhfatal-Abrri4 Ibrahim M. Abri_Rabi, [Ed.J,

New York: State University of New york press, 1973

Amrstrong, Amatullah, Shfift Terminology (al-eontfis as_Shttfi): The

Mystical Language of Islam, Kuala Lumpur: A.S. Noordeen, l-995

Anshari, Muhammad Abdul Haq, Sufsm and Syari,*X;

A

Study

af

Syaykh Ahmad Sirhindis elfart to reform shufism, London: The Islamic Foundation, 1986

Arberri, A.J., Sufism, London: Unwin paperbacks, 1979.

"lntroduction," dalam al-KaldbAdzi, The Doctrin of the

Sutrs, diterj. Oleh A.|.

Arberri

dari Kitdb at-Ta,arruf li_Madzhab

Ahli al-Tashawwuf, [Cambridge: Cambridge University press,

1e978).

Aridh, AIi Hasan al-, Bahjag at-Nufus li lbn Athd,ittah al_Sakandari,

Kairo: Asyrofu AIA Ishddrih6 Muhammad Taufiq ,Uwaydhah, 1969"

Azra, Azyumardi, Jaringan lLlama: Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVil dan XVNI, Bandung: Mizan, 19g5.

Baldick, fulian, Mystical Islant: An Introduction to Sufism, London:

I.B. Tauris & Co Ltd., 1989.

:l;,tll.i: i.:itr:;i;.r1,.:t 135

DAFTAR PUSTAKA

I I i

I

(29)

I

Danne[ Victor; "The Life and Works of Ibn Atha'illah," dalam Ibn Atha'illah, ShAfi Aphorisms

(Kifib

al-flikam), diterjemahkan dengan kata pengantar dan catatan kaki oleh Victor Danne[ "Foreword" oleh Martin Lings, Leiden: E.J. Brill,19B4.

"lntroductory Remarks

on

the

Kitdb al-Hikam," dalam

Ibn Atha'illah, Shrtfi Aphorisms

(Kifib

al-Hikam), terj. Victor Danne[ "Foreword" oleh Martin Lings, Leiden: E.f. Brill, 1984.

"Sh0fi Tehnical Terminology in the KitAb abfuikami' dalam

Ibn

AthA'illah, Shttft Aphorism

(Kifib

al-Hikam), terj. Victor Dannel "Foreword" oleh Martin Lings, Leiden: E.J. Brill, 1984.

Drewes, G.WI., Directions

for

Travellers on the Mystic Path, The

Hague Martinus Nijhoff, 1977.

GhallAb, Muhammad, Al-Tashaww uf al- M u q d ran, M aktabal Nahdlal

Mishri wa Mathba'atuha, t.t.

GhazAli Abff HAmid al-,lhyd''UMm al-Din, Semarang: Toha Putera, t.t., Jilid III dan IV.

al-Munqidz min al-Dhaldl Beirut: DAr al-Fikt 1416/7986

Haeri, Syaykh Fadllalla, The Elements of Sufisrn, Brisbane: Element, L993.

Ibn Abbid, Syarhal-Hikam, Semarang:Toha Putera, t.t.

Surat-Surat Sang Sufi, "Pendahuluan" oleh |ohn Renard, terj.

M.S. Nasrullah, Bandung: Mizan, 1993

Ibn Arabi, Fushishu al-Hikami wa at-Ta'ltqat'alaihi, Abfi

al-Ali Afifi

[ed)

Ibn AthA'illah, Hddzd dl-Kifib (Matn al-Hikam), terj. dalam bahasa

Jawa

oleh

al-KAmil Muhammad Shalih 'Umar al-SamArAni

Semarang: Toha Putel t.t.

Ibn l

KalA

Karn

)

I

)

Kart; l

t

Kasyi N1

Lings,

11

(30)

Ibn

n Danner,

dalam

Victor 1984. 'dalam \/ictor 1984.

.ri:h,

The

.i ahdlal

986

f Iement,

AIA

Afifi

bahasa

i. -5amaranl,

MiftAh. al-Faldh wa Mishbdh

al'Arwib

Kairo: Maktaba! wa

Mathba'a! Muhammad AliShubih wa AulAdih, t.t.

Shfifi

Aphorisms

(Kitdb al-ilikam),

terj. Victor

Danne4

"Foreword" oleh Martin Lings, Leiden: E.J. Brill, 1984

Terjemah al-Hikam: Pendekotan Abdi pada Khaliknya, teri' H.

Salim Bahreisi, Surabaya: Balai Buku, 1984

Al-Hikam Induk Hikmah Syaikh Ataillah as-Sakandari terj. Adib M. Bisri, |akarta: Pustaka Firdaus, 1987

Meniti Jalan Menuiu Sorga, terj. Ahmad Sunarto, Surabaya:

al-lhsan, 1991

Al-Tanwtr

fi

Isqdth al-Tadbir,

Beirut:

al-Maktabal al-Sya'buniyyah, t.t.

Ibn Khaldun ,The Muqaddimah, Jilid III, London: Routledge & Kegan

Paul, 1958

KalAbAdzi, Ab0 Bakr Muhmmad al-,

Al'Ta'aruf

li-Madzhab Ahl

al-Ta sh aww uf, Ka iro : M aktab at al - Kul liyy6t al-Azhariyya L 79 69

Kamal, Zainun,

"lbn

Arabi dan Paham Wahdat al-Wuiud," dalam

Refleksi: Jurnal Kajian dan Agama Fakultas Ushuluddin IAIN

Jakarta, vol. 1, No. 1, L998

Kartanegara, R. Mulyadhi, Renungan Mistik

Jalal

ad-Din Rumi,

Jakarta: Pustaka laya, 1986

"Metodologi Kajian Filsafat Islam," dalam Refleksi: Jurnol

Kajian Agama dan Filsafat Fakultas Ushuluddin IAIN lakarta, vol.1, No. 7,1998

KasyAni Abd al-RazzAq,

al-,

Ishtilahdt al-Shfifiyaf, Kairo: DAr

al-Ma'Arifl

7984.-Lings, Marti n, What is Sufism? London: George Allen & Unwin Ltd.,

t975.

(31)

"Foreword," dalam Ibn AthA'illah, Shttfi Aphorism (Kitdb al-Hikam), terj. Victor Danne4 Leiden: E.f. Brill, 1984.

Mahdafi, Muhammad Aqilbin Ali al-, Dirdsatft al-Thuruq al-Shttfiyag

Kairo:

Dir

al-Hadits, 1993.

Makdisi, G.,

"lbn

AthA'illah," dalam The Encyclopaedia

of

lslam, Leiden: E.J. Brill, 1986, Jilid III.

Michel, Thomas, "Studi Mengenai

Ibn

Taimiyah: Sebuah Model

Penelitian

atas

Tauhid

Klasik" dalam

Mulyanto Sumardi,

Penelitian Agama: Masalah

dan

Pemikiran,

lakarta:

Sinar

Harapan,19B2.

Nasr; Seyyed Hossein, Living Sufism, London: Unwin Paperbacks, 1980.

Nasution, Harun, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, |akarta:

UI-Press,lilid II.

Falsafat dan Mistisisme dalam Islam, |akarta: Bulan Bintang,

t995.

dkk.,

Ensiklopedi

Islam

Indonesia,

fakarta:

Penerbit Djambatan,L992.

"Tasawuf,"

dalam Budhi

Munawar-Rachman (Ed.l,

Kontekstualisasi

Doktrin Islam dalam

Sejarah, fakarta:

Paramadina, 1995.

Nicholson, Reynold A., The Mystic of Islam, London: Routledge and

Kegan Paul Ltd., 1996.

Qusyairi, Imam al-Naisaburi' al-, Risalatul Qusyairiyah: Induk llmu

Tauhid,

terj.

M. Luqman al-Hakim, Surabaya: Risalah Gusti,

7996

j
(32)

llmu

Rahman, Fazlui Islam, Chicago: Universiry

of Chicago press, 1979. Renard, |ohn, ,,pendahuluan,,, dalam Muhammad

Ibn Abb6d, Surat_

Surat Sang Suy', terj. M.S. Nasrullah, Bandung: Mizan, 1993.

"pengantar penerjemah Edisi Berbahasa

Inggrisi, dalam

Muhammad

Ibn

Abb6d,

Surat_Surat Sang

Suy',

terj.

M.S.

Nasrullah, Bandung: Mizan, 1993.

SabbAgh, Muhammad

ibn Abi

al_Q,sim

ibn al_,

The Mystical

Teochings of ar-syddzitf, terj. Elmer H. Dougras dari Durrat

al-Asrdr wa Tuhfat al_Abrdr, diedit dan diberi pengantar oleh

Ibrahim M. Abfi-Rabi,, Albany: State University

of

New york

Press,

1993.-Schimmel, Annemarie, Dimensi Mistik dalam lslam, terj. Sapardi Djoko Damono, Jakarta: pustaka Firdaus, 1986.

"Penganta4,, dalam

Muhammad Ibn Abbad, Surat-Surat Sang

S ufi, terj. M.S. Nasrullah, Bandun

g : Mizan, 199 3.

Shiyim,

SyahataL

At-Din

al_Syu,bi

fi

Mishri:

Naqd

al-Aqti

al-M utahayy,, Al- Iskandariyal: Ramatan

I i,n-Irrasyri wa al_Tawzii

1995.

Sufis of Andalusia: The Rfrh

al

Quds and al-Durrat al-Filkhirat

of

lbn

Arabi, terj. R.Wl. Austin dan Kata pengantar oleh Martin Lings, London: George Allen & Unwin

Ltd.,lg17

Simuh, Tasawuf dan perkembangannya

dalam

Islam,

fakarta: pT

RajaGrafindo persada, 1997.

SyarqAwi Abd-Allah al-, Hdmisy Syarh at-Hikam, Semarang: Toha

Putera, t.t.

TaftazAni

Ab,

al-Waf6,al-Ghunaimi aI-,

Sufi dari Zaman ke Zaman,

terj. Ahmad Rofi, Utsman, Bandung: penerbit pustaka, 1985.

ii:lfl.;lr' Irtri;tir.;; L39

I

(33)

Trimingham, f. Spence4 The Sufi Oders

in

Islam, London: Oxford University Press, 1971.

Waines, David, An Introduction

to

Islam, Cambridge: Cambridge

University Press, 1995.

(34)

-TENTANG PENULIS

Dr. H.

Dimyati Sajari,

M. Ag Iahir

di Boyolali,

4

luli

L964. Riwayat pendidikannya

dimulai

dari

Madrasah

Ibtidiiyah

Al_

I{unawwarah,

Glagahombo,

Klego,

Boyolali

(L9 7 6). Setel ah "nganggur,, satu tahun, kemudian

melanjutkan sekolah ke Madrasah Tsanawiyah

Muhammadiyah Klego, Boyolali [19g0). Selama sekolah di rsanarviyah Muhammadiyah ini membayar spp hanya dua bulan karena seterah itu Muhammadiyah menggratiskan biaya sekorah

terhadap anak-anak fakir miskin.

setamat Madrasah Tsanawiyah meianjutkan sekolah ke Madrasah

.{liyah

Negeri

suruh

Kabupaten semarang, selesai

tahun

r.9g3.

Kemudian melaniutkan kuliah di Fakultas Syari,ah perguruan

Tigggi

Ilmu Al-Quran IpTIQJ ]akarta.

Di

PTIQ Jakarra

ini

hanya

selama

enam semester [1984-1987J karena pindah

ke

Jurusan Aqitlah

Filsafat Fakultas ushuluddin IAIN syarif Hidyatulrah Jakarta murai

dari senrester satu ragi dan diselesaikan tahun 1991. Enam tahun

kemudian, tepatnya tahun 1997, belajar kembali ke Fascasarjana IAIN )akarta. s2 ini diselesaikan tahun 2000. Sera,jutnya, mengambil s3 di

tempat yang sama dan diselesaikan tahun 200g.

Adapun riwayat pekerjaannya dimulai sebagai pegawai Negeri Sipil (PNSJ dengan tugas sebagai penyuluh penerangan.Agama Islam

di

Kecamatan Pondok

Aren

Kabupaten Tangerang [1993_1995],

di

Kecamatan ciputat [199s-2009], dan

di

Kecamatan pamurang

'1t ;:li:::il ;:t,,rt;i;]i:,: L41 -. j-.,1

-

) -^
(35)

*5-Tangerang Selatan t2009-20L1). Sejak tahun 2008, setelah selesai 53, dia diajak Prof. Dr. H. M. Ardani untuk mengajar di Fakultas llmu

Tarbiyah dan Keguruan IFITK) UIN Syarif Hidayatullah, fakarta. Dan

terhitung mulai tanggal 01 Oktober 2011, dia diangkat menjadi dosen

tetap "llmu Pemikiran Islam" di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FTIKJ UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Selain sebagai dosen, dia juga

tercatat sebagai Ketua l- LPTQ Kota Tangerang Selatan, periode

2011--2012. Untuk komunikasi dengan penulis, silakan menghubungi ke no Hp: 0813-1064-9098.

142

1v{*u$,*rrr"ri ;1ii$;r}r

ffi

"lt

4

(36)

8201406L'1828

oleh sesuatu padahal Allahlah yang tampak pada

Bagaimana mungkin dapat membayanglran batrwa

Allah

it

terhijab oleh sesuatu padahal Allahlah yang nampak sebelum

ana mungkin dapat membayangkan bahwa Allah

oleh sesuatu p*dahal Allahtah yang tampak di

fi

kulli syai:tn)?

sesuatu

iu

tazh-zh1hir qabla wujfidi kulli syai'in)?

PERPU

2

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait