UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN
MEKANISME PEMBIAYAAN MURABAHAH FLEXI SYARIAH DI BNI SYARIAH CABANG MEDAN
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh:
YOKI AMRIZA 112101163
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul: “MEKANISME PEMBIAYAAN MURABAHAH FLEXI SYARIAH DI BNI SYARIAH CABANG MEDAN” dengan lancar tanpa kendala yang berarti. Shalawat serta salam hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa rahmat,
petunjuk serta nikmat kepada manusia, yang telah membawa manusia dari alam
kegelapan kealam yang benderang seperti saat ini. Semoga kita mendapat syafa’at
di akhirat kelak.
Penulis menyadari tanpa petunjuk dan bimbingan Dosen serta bimbingan
dari berbagai pihak maka sulit bagi penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih
kepada mereka yang telah memberikan bantuan kepada penulis, khususnya
kepada :
1. Kedua orang tua penulis. Ayahanda Amran Sinulingga dan Ibunda tercinta
Herniza, terima kasih atas kasih sayang, perhatian, dan doanya yang tak
henti-hentinya selalu dipanjatkan untuk penulis agar diberi kemudahan dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Yeni Absah, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi DIII Manajemen
Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dra. Setri Hiyanti Siregar M.Si selaku Dosen Pembimbing. Terima kasih
atas segala arahan dan bimbingannya selama ini dan selalu meluangkan waktu
ditengah-tengah kesibukannya untuk membimbing penulis dalam
menyelesaikan tugas akhir ini. Semoga Allah SWT memberikan jutaan
kebaikan dunia dan akhirat. Aamiin.
5. Seluruh dosen-dosen dan staf karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan pengetahuannya kepada
6. PT. Bank BNI Syariah Cabang Medan, sebagai tempat penelitian terutama Ibu
Maya yang telah memberikan informasi tentang produk pembiayaan
Murabahah Flexi Syariah.
7. Untuk sahabat-sahabat dekatku Daru, Majid, Roni, Sananta, Wahyu yang setia
menemaniku disaat suka dan duka serta bersama-sama saling memberikan
motivasi untuk mengakhiri tugas akhir dengan sempurna, dan atas semua
support serta doanya.
8. Untuk teman-teman terbaikku Ichwana, Fikri, Marcus, Fariz, Ferdy, yang setia
menemaniku disaat suka dan duka serta bersama-sama saling memberikan
motivasi untuk mengakhiri tugas akhir dengan sempurna, dan atas semua
support serta doanya.
9. Untuk semua teman-teman seperjuangan DIII Manajemen Keuangan
Angkatan 2011. Karena kalianlah aku bisa termotivasi untuk menyelesaikan
tugas akhir ini, semoga keberkahan selalu bersama kita dan tetap menjaga
silahturahmi sampai akhir cerita kehidupan ini.
Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan
dikarenakan pengetahuan penulis yang terbatas, karena itu kritik dan saran penulis
harapkan untuk memperbaikinya.
Akhir kata penulis berharap tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis pada
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Medan, 14 Juli 2014
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL v
DAFTAR GAMBAR vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 4
D. Manfaat Penelitian 4
E. Sistematika Penulisan 5
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Berdirinya BNI Syariah 6
B. Visi dan Misi BNI Syariah 8
C. Tujuan BNI Syariah 8
D. Keunggulan BNI Syariah 9
E. Logo BNI Syariah 10
F. Produk-Produk BNI Syariah 11
G. Struktur Organisasi BNI Syariah Cabang Medan 17
BAB III PEMBAHASAN
A. Defenisi Murabahah 25
B. Pokok Permasalahan 33
1. Pengertian Pembiayaan Murabahah Flxi Syariah 33
2. Keunggulan BNI Flexi Syariah 34
3. Mekanisme Dan Prosedur Pembiayaan 34
C. Kebijakan Pembiayaan Flexi Syariah BNI Syariah 44
1. Kriteria Dan Maksimum Pembiayaan 45
2. Agunan Dan Pengikat Jaminan 45
3. Simulasi Perhitungan Angsuran Pembiayaan dan Margin 46
4. Analisa Data Pembiayaan Flexi Syariah di BNI Syariah
Cabang Medan 48
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 49
B. Saran 50
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Logo Perusahaan 10
Gambar 2.2 Struktur Organisasi BNI Syariah Cabang Medan 19
A. Latar Belakang
Dalam dunia perbankan di Indonesia saat ini, perbankan syariah sudah
tidak lagi dianggap sebagai tamu asing. Hal ini dibuktikan dengan semakin
banyaknya bank yang menerapkan dual banking system dimana bank-bank
yang sudah menerapkan sistem perbankan konvensional membentuk
unit-unit perbankan syariah dengan menerapkan sistem perbankan syariah.
Bahkan kini, ada beberapa bank asing yang beroperasi di Indonesia juga
berencana untuk membuka kantor layanan syariah sebagai strategi
bersaing dalam pasar yang terbuka. Dengan demikian, keberadaan sistem
perbankan syariah ini melengkapi keberadaan sistem perbankan
konvensional yang sudah diterima oleh kalangan masyarakat.
Menurut Undang-undang No.21 Pasal 1 ayat (1) tahun 2008 tentang
perbankan syariah atau dalam istilah internasional dikenal sebagai Islamic
banking atau perbankan tanpa bunga (interest-free banking) adalah
“Segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha
syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses
dalam melaksanakan kegiatan usahanya”.
Menurut Rivai dan Arifin (2010 : 32) fungsi bank syariah secara garis
besar tidak berbeda dengan bank konvensional, yakni sama-sama sebagai
lembaga intermediasi (intermediary institution) yang menghimpun dana
2
masyarakat yang membutuhkannya dalam bentuk fasilitas pembiayaan.
Perbedaan pokoknya terletak dalam perlakuan dan jenis keuntungan yang
diambil bank dari transaksi-transaksi yang dilakukannya. Bila bank
konvensional mendasarkan keuntungannya dari pengambilan bunga, maka
bank syariah dari apa yang disebut sebagai imbalan, baik berupa jasa
(fee-base income) maupun mark-up atau profit margin, serta bagi hasil (loss
and profit sharing).
Disamping dilibatkannya hukum islam dan pembebasan transaksi dari
mekanisme bunga (interest free), posisi unik lainnya dari bank syariah
dibandingkan dengan bank konvensional adalah diperbolehkannya bank
syariah melakukan kegiatan-kegiatan usaha yang bersifat multi-finance
dan perdagangan (trading). Hal ini berkenaan dengan sifat dasar transaksi
bank syariah yang merupakan investasi dan jual beli serta sangat
beragamnya pelaksanaan pembiayaan yang dapat dilakukan bank syariah,
seperti pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan
berdasarkan prinsip usaha patungan (musyarakah), jual beli barang dengan
memperoleh keuntungan (murabahah), atau pembiayaan barang modal
berdasarkan prinsip sewa (ijarah). Sehingga masyarakat yang
membutuhkan pendanaan dapat memilih pembiayaan yang prinsipnya
sesuai dengan apa yang menjadi keinginan dan tujuannya (Rivai dan
Arifin, 2010:32).
Keberadaan bank syariah, baik yang beroperasi secara stand-online
maupun sebagai unit-unit operasional dari bank-bank konvensional,
semakin beragam. Masyarakat dapat memilih dan menentukan apakah
akan menggunakan jasa perbankan konvensional atau perbankan syariah
berdasarkan pertimbangan bisnis yang rasional.
Pembiayaan murabahah merupakan pembiayaan yang banyak
digunakan oleh bank-bank syariah karena memiliki tingkat resiko yang
lebih kecil serta proses dan prakteknya lebih mudah dibandingkan dengan
pembiayaan yang lainnya. Pada pembiayaan berakad Murabahah (jual
beli), BNI syariah lebih mengedepankan produk pembiayaan Griya iB
Hasanah (fasilitas pembiayaan konsumtif untuk membeli, membangun,
merenovasi rumah/ruko), pembiayaan OTO iB Hasanah (pembiayaan
kendaraan bermotor) dan pembiayaan Flexi Syariah (pembiayaan khusus
pegawai perusahaan/lembaga/instansi yang bekerjasama dengan BNI
Syariah). BNI Syariah Cabang Medan berupaya meningkatkan fasilitas
dari produk-produk pembiayaan yang dimilikinya yang salah satunya yaitu
Pembiayaan Flexi Syariah (BNI Syariah, 2014).
Pembiayaan Murabahah Flexi Syariah adalah fasilitas pembiayaan
konsumtif bagi pegawai/karyawan perusahaan/lembaga/instansi yang
bekerjasama dengan BNI Syariah dengan fixed income yang diberikan atas
dasar akad murabahah (jual beli) untuk pembelian barang, miasalnya
emas, barang elektronik dll. Dalam kerjasama ini perusahaan melakukan
pendebetan gaji untuk kepentingan angsuran pegawai (BNI Syariah, 2014).
Dari uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk mengkaji bagaimana
pembiayaan murabahah yang merupakan penyaluran dana yang
4
Flexi Syariah. Oleh karena itu, penulis membahas dalam bentuk tugas
akhir dengan judul “MEKANISME PEMBIAYAAN MURABAHAH FLEXI SYARIAH DI BNI SYARIAH CABANG MEDAN”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan, maka dapat
diambil rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana mekanisme dan prosedur pembiayaan murabahah
Flexi Syariah di BNI Syariah Cabang Medan?
C. Tujuan Penelitian
Beberapa tujuan yang diharapkan bisa dicapai dalam penelitian Tugas
Akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme pembiayaan Flexi Syariah di
BNI Syariah Cabang Medan.
2. Untuk mengetahui prosedur dan syarat akad - akad pembiayaan Flexi
Syariah di BNI Syariah Cabang Medan.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi perusahaan, dapat dijadikan koreksi pada BNI Syariah Cabang
Medan serta diharapkan agar dapat dijadikan referensi untuk
melakukan pengembangan produk bagi produsen dengan
meningkatkan minat nasabah agar nasabah percaya dan merasa puas
dalam menggunakan produk Flexi Syariah.
2. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan masukan untuk
3. Bagi Penulis, untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis
mengenai Mekanisme Pembiayaan Murabahah Flexi Syariah pada BNI
Syariah Cabang Medan.
E. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN
Pada bab ini diuraikan tentang sejarah berdirinya Bank
BNI Syariah Cabang Medan, Visi dan Misi, Struktur
Organisasi, dan Produk-produk Bank BNI Syariah Cabang
Medan.
BAB III : PEMBAHASAN
Pada bab ini diuraikan tentang definisi murabahah,
mekanisme pembiayaan murabahah di BNI Syariah
Cabang Medan.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab akhir dalam Tugas Akhir ini. Di
dalam bab ini penulis akan menarik kesimpulan dari
permasalahan yang dibuat dan akan memberikan
saran-saran tentang hal-hal yang perlu disampaikan.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Berdirinya BNI Syariah
Prinsip Syariah dengan tiga pilarnya yaitu adil, transparan, dan maslahat
mampu menjawab kebutuhan mayarakat terhadap sistem perbankan yang lebih
adil. Dengan berlandaskan pada Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, pada
tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5
kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara, dan Banjarmasin.
Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31
Kantor Cabang Pembantu, termasuk di Medan saat ini terdapat satu Kantor
Cabang dan tiga Kantor Cabang Pembantu.
Di dalam Corporate Plan UUS BNI tahun 2000 ditetapkan bahwa status
UUS bersifat temporer dan akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana
tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI
Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan
Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang
kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No. 19 tahun 2008 tentang Surat
Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No. 21 tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap
pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap
Sampai dengan September 2013 jumlah cabang BNI Syariah mencapai 64
Kantor Cabang, 161 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil
Layanan Gerak, dan 16 Payment Point.
BNI Syariah Cabang Medan merupakan cabang yang ke- 11 dan didirikan
pada tanggal 15 Agustus 2002 yang diresmikan oleh Agoest Soebhakti,
Direktur Ritel Bank Negara Indonesia.
BNI Syariah adalah satu dari beberapa cara Bank BNI untuk melayani
masyarakat yang menginginkan sistem perbankan yang berdasarkan prinsip
syariah dalam rangka mewujudkan Bank BNI sebagai Universal Banking,
BNI Syariah merupakan unit tersendiri yang secara struktural tidak
terpisahkan dengan unit – unit lain di Bank BNI dan bergerak khusus di
perbankan syariah. Namun demikian dalam operasional pembukaannya sama
sekali terpisah dengan Bank BNI yang melakukan kegiatan umum, tanpa
mengurangi fasilitas pelayanan yang ada di Bank BNI.
Alasan pembukaan Cabang Syariah yaitu :
1. Menyediakan layanan perbankan yang lengkap untuk mewujudkan
BNI sebagai Universal Banking.
2. Berdasarkan data Majelis Ulama Indonesia (MUI), sebanyak 30%
masyarakat Indonesia menolak sistem bunga.
3. Landasan operasional Perbankan Syariah sudah kuat.
4. Berdasarkan hasil survei, respon dan kepercayaan masyarakat yang
8
B. Visi dan Misi BNI Syariah
Visi BNI Syariah adalah “Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja”
Misi BNI Syariah :
Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada kelestarian
lingkungan.
1. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan
syariah.
2. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.
3. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya
dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah.
4. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.
C. Tujuan BNI Syariah
Tujuan dari BNI Syariah Cabang Medan adalah untuk menampung
keinginan masyarakat yang ingin mengguankan Bank Syariah serta untuk
mempercepat pengembangan kegiatan usaha Syariah dengan memanfaatkan
jaringan Bank BNI Syariah Cabang Medan. Dalam rangka menjadi Universal
Banking maka perlu mengakomodir kebutuhan masyarakat yang ingin
menyalurkan keuangannya melalui Perbankan Syariah serta sebagai alternatif
dalam menghadapi krisis yang mungkin timbul di kemudian hari, mengingat
usaha berdasarkan prinsip Syariah tidak terkena negatif spread yaitu tingkat
D. KeunggulanBNISyariah
1. Dual Sistem Bank: BNI Syariah saat ini didukung oleh sistem
informasi teknologi yang modern dan jaringan transaksi yang sangat
luas di seluruh Indonesia dengan memanfaatkan jaringan kantor cabang
BNI.
2. Memiliki beragam fitur dan fasilitas: Sebagai suatu unit usaha dari PT
Bank Negara Indonesia (persero) Tbk, BNI Syariah didukung dengan
teknologi dan jaringan yang unggul sebagai bagian dari Bank
coverage nasional bahkan internasional.
3. Syariah Chanelling Outlet (SCO): cabang-cabang BNI Konvensional
yang bersinergi dengan BNI Syariah untuk memberikan layanan
pembukaan rekening syariah.
4. Tersedia dalam IDR dan USD.
5. Kartu ATM BNI Syariah penarikannya dapat dilakukan di ATM BNI,
ATM LINK, ATM Bersama, serta ATM Cirrus.
6. Fasilitas Phone Banking 24 jam.
7. Fasilitas Giro On Line untuk Giro IDR.
8. Layanan e- Banking di BNI ATM, Mobile Banking, SMS Banking,
10
E. Logo BNI Syariah
Gambar 2.1 Logo Perusahaan
Sumber . PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan Adapun deskripsi dari Logo BNI Syariah adalah sebagai berikut :
Huruf BNI
Huruf “ BNI “ dibuat dalam warna turquoise baru,untuk mencerminkan
kekuatan, otoritas, kekokohan, keunikan dan citra yang lebih modern. Huruf
tersebut dibuat secara khusus untuk menghasilkan struktur yang orisinal dan
unik.
Simbol “ 46 “
Angka “46 “ merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus
mencerminkan warisan sebagai bank pertama di Indonesia. Dalam logo ini,
angka “ 46 “ diletakkan secara diagonal menembus kotak berwarna jingga
untuk menggambarkan BNI baru yang modern.
Palet Warna
Palet warna korporat telah didesain ulang, namun tetap mempertahankan
warna korporat yang lama, yakni turquoise dan jingga. Warna turquoise
yang digunakan pada logo baru ini lebih gelap, kuat mencerminkan citra
yang lebih stabil dan kokoh. Warna jingga yang baru lebih cerah dan kuat,
Logo “46” dan “BNI” mencerminkan tampilan yang modern dan dinamis.
Sedangkan penggunaan warna korporat baru memperkuat identitas tersebut.
Hal ini akan membantu BNI melakukan diferensiasi di pasar perbankan
melalui identitas yang unik, segar dan modern.
Tulisan Syariah
Tulisan Syariah pada logo ini melambangkan Asas yang dipakai asas Islam
dan memberikan perbedaan yang dapat menarik minat nasabah dalam
menabung.
F. Produk - Produk BNI Syariah
BNI Syariah menghadirkan produk-produk yang menjawab kebutuhan
nasabah, mulai dari individu, usaha kecil, hingga institusi, dilengkapi dengan
kemudahan, fleksibilitas dan fasilitas untuk kenyamanan dan kemudahan
nasabah. Apapun segala kebutuhan nasabah mulai dari produk pendanaan,
produk pembiayaan, produk investasi, produk simpanan,dan jasa-jasa
perbankan lainya sesuai prinsip syariah yang dijalankan secara profesional di
bawah pengawasan Dewan Pengawas Syariah dan Bank Indonesia.
1. Produk Pendanaan
a. Tabungan iB Haji Hasanah
Tabungan iB Haji Hasanah adalah bentuk investasi dana untuk
perencanaan haji yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan
akad Mudharabah dengan sistem setoran bebas atau bulanan,
bermanfaat sebagai sarana pembayaran Biaya Penyelenggaraan
12
b. Tabungan iB Hasanah
Tabungan iB Hasanah adalah bentuk investasi dana yang dikelola
berdasarkan prinsip syariah dengan akad Mudharabah atau
simpanan dana yang menggunakan akad Wadiah yang memberikan
berbagai fasilitas serta kemudahan bagi nasabah dalam mata uang
Rupiah.
c. Tabungan iB Prima Hasanah
Tabungan iB Prima Hasanah adalah bentuk investasi dana yang
dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad Mudharabah
yang memberikan berbagai fasilitas serta kemudahan bagi nasabah
segmen high networth individuals secara perorangan dalam mata
uang Rupiah dan bagi hasil yang lebih kompetitif.
d. Tabungan iB Tapenas Hasanah
Tabungan iB Tapenas Hasanah adalah tabungan yang dikelola
berdasarkan prinsip mudharabah merupakan tabungan berjangka,
didesain untuk membantu perencanaan masa depan nasabah yang
dilengkapi dengan asuransi jiwa bebas premi.
e. Tabungan iB Bisnis Hasanah
Tabungan iB Bisnis Hasanah adalah tabungan dengan prinsip
mudharabah untuk usaha kecil atau usaha perorangan dengan
mutasi rekening yanglebih detail dalam buku tabungan dilengkapi
f. TabunganKu iB
TabunganKu iB adalahproduk simpanan dana dari Bank Indonesia
yang dikelola sesuai dengan prinsip syariah dengan akad Wadiah
dalam mata uang Rupiah untuk meningkatkan kesadaran menabung
masyarakat.
g. Deposito iB Hasanah
Deposito iB Hasanah (BNI Syariah Deposito) adalah investasi
berjangka yang dikelola berdasarkan prinsip syariah yang ditujukan
bagi nasabah perorangan dan perusahaan, dengan menggunakan
prinsip mudharabah.
h. Giro iB Hasanah
Giro iB Hasanah (BNI Syariah Giro) adalahtitipan dana dari pihak
ketiga yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad
wadiah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan Cek, Bilyet Giro, sarana perintah pembayaran
lainnya atau dengan pemindahbukuan.
2. Produk Pembiayaan a. Flexi Syariah
Adalah fasilitas pembiayaan konsumtif bagi pegawai/karyawan
perusahaan/lembaga/instansi yang bekerjasama dengan BNI
Syariah dengan fixed income yang diberikan atas dasar akad
murabahah (jual beli) untuk pembelian barang, misalnya emas,
kendaraan, barang elektronik dll. Dalam kerjasama ini perusahaan
14
b. iB Hasanah Card
Kartu pembiayaan yang berfungsi seperti kartu kredit berdasarkan
prinsip syariah yaitu dengan sistem perhitungan biaya bersifat fix,
adil, transparan, dan kompetitif tanpa perhitungan bunga.
c. Pembiayaan Griya iB Hasanah
Fasilitas pembiayaan konsumtif dengan akad murabahah (jual beli)
untuk membeli, membangun, merenovasi rumah/ruko ataupun
untuk membeli kapling siap bangun (KSB) dengan system
angsuran tetap hingga akhir masa pembiayaan sehingga
memudahkan nasabah mengelola keuangannya.
d. Pembiayaan Haji iB Hasanah
Fasilitas pengurusan pendaftaran ibadah haji melalui penyediaan
talangan setoran awal untuk mendapatkan nomor porsi sesuai biaya
penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) yang diatur kementrian agama
dengan menggunakan akad ijarah.
e. Rahn Emas iB Hasanah
Merupakan solusi bagi nasabah yang membutuhkan dana cepat
dengan system penjaminan berupa emas di dukung administrasi
dan proses persetujuan yang mudah.
f. Multijasa iB Hasanah
Merupakan fasilitas pembiayaan dengan prinsip ijarah diberikan
kepada individu untuk kebutuhan jasa dengan jaminan fixed asset
g. Multiguna iB Hasanah
Fasilitas pembiayaan konsumtif bagi karyawan perusahaan/
lembaga/ instansi atau professional berlandaskan akad murabahah
untuk pembelian barang dengan agunan berupa fixed asset.
h. CCF iB Hasanah
CCF iB Hasanah adalah pembiayaan yang dijamin dengan cash,
yaitu dijamin dengan Simpanan dalam bentuk Deposito, Giro, dan
Tabungan yang diterbitkan BNI Syariah.
i. Wirausaha iB Hasanah
Fasilitas pembiayaan produktif berlandaskan akad murabahah,
musyarakah atau mudharabah yang dianjurkan untuk memenuhi
kebutuhan pembiayaan usaha produktif (modal kerja dan investasi)
bagi UKM (usaha kecil dan menengah) sesuai prinsip syariah.
j. Tunas Usaha iB Hasanah
Fasilitas pembiayaan modal kerja dan atau investasi berlandaskan
akad murabahah yang diberikan untuk usaha produktif yang
feasible namun belum bankable dengan prinsip syariah.
k. Linkage Program iB Hasanah
Adalah fasilitas pembiayaan dimana BNI Syariah sebagai pemilik
dana menyalurkan pembiayaan dengan pola executing kepada
Lembaga Keuangan Syariah (LKS) (BMT, BPRS, KJKS, dll)
untuk diteruskan ke end user (pengusaha mikro, kecil, dan
menengah syariah). Kerjasama dengan LKS dapat dilakukan secara
16
l. Kopker / Kopeg iB Hasanh
Adalah fasilitas pembiayaan mudharabah produktif dimana BNI
Syariah sebagai pemilik dana menyalurkan pembiayaan dengan
pola executing kepada Koperasi Karyawan (Kopkar)/Koperasi
Pegawai (kopeg) untuk disalurkan secara prinsip syariah ke end
user/pegawai.
m. Usaha Kecil iB Hasanah
Fasilitas pembiayaan syariah berlandaskan akad murabahah,
musyarakah, mudharabah yang digunakan untuk tujuan produktif
berdasarkan prinsip-prinsip pembiayaan syariah.
n. Usaha Besar iB Hasanah
Adalah pembiayaan syariah yang digunakan untuk tujuan produktif
kepada pengusaha berbadan hokum skala menengah dan besar
dalam mata uang rupiahmaupun valas.
o. Sindikasi iB Hasanah
Adalah pembiayaan yang diberikan oleh dua atau lebih Lembaga
Keuangan untuk membiaya suatu proyek/usaha dengan
syarat-syarat dan ketentuan yang sama, menggunakan dokumen yang
sama dan di administrasikan oleh agen yang sama pula.
p. Multifinance iB Hasanah
Adalah penyaluran pembiayaan langsung dengan pola executing
kepada multifinance untuk usahanya di bidang perusahaan
3. Produk Jasa Dan Layanan a. Payroll Gaji
Adalah layanan pembayaran gaji yang dilakukan oleh BNI Syariah
atas dasar perintah dari perusahaan pembayar gaji untuk mendebet
rekeningnya ke rekening karyawannya.
b. Cash Management
Adalah jasa pengelolaan seluruh rekening seperti corporate
internet banking yang dapat digunakan oleh perusahaan/ lembaga/
instansi.
c. Payment Center
Adalah kerjasama BNI Syariah dengan perusahaan dalam hal jasa
penerimaan pembiayaan untuk kepentingan perusahaan. Jasa ini
dapat digunakan untuk penerimaan pembayaran uang kuliah/
tagihan listrik dan sebagainya.
G. Struktur Organisasi BNI Syariah Cabang Medan
Struktur Organisasi adalah kerangka dasar yang mempersatukan
fungsi-fungsi suatu perusahaan yanng mengakibatkan timbulnya hubungan-hubungan
antara personil yang melaksanakan fungsi atau tugas masing-masing. Selain
itu, struktur organisasi juga merupakan gambaran tentang pembagian bidang
kegiatan dan pendelegasian tugas dan wewenang.
Tujuan dari struktur organisasi perusahaan adalah untuk mempermudah
pembentukan dan penetapan orang-orang atau personil-personil dari suatu
18
sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai dan tercipta keseluruhan yang baik
dalam lingkungan kerja suatu perusahaan.
Struktur organisasi diharapkan dapat memberikan gambaran pembagian
tugas, wewenang, dan tanggung jawab. Untuk menggerakkan organisasi
tersebut dibutuhkan personil yang memegang jabatan tertentu dalam suatu
organisasi, dimana masing-masing personil diberi tugas, wewenang, dan
tanggung jawab sesuai dengan jabatannya.
Adapun struktur organisasi BNI Syariah Cabang Medan adalah Sebagai
STRUKTUR ORGANISASI
PT BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG MEDAN
Branch Manager (BM)
Operational Manager (OM) Business Manager (BNM)
Consumer
General Affairs Head
Satpam
Account Customer
H. Uraian Pekerjaan
Adapun tugas dan wewenang dari masing-masing jabatan di BNI Syariah
cabang Medan berdasarkan struktur organisasi di atas adalah sebagai berikut :
1. Branch Manager
a. Menetapkan rencana kerja dan anggaran, sasaran usaha, tujuan yang
akan dicapai, strategi dan rencana program pelaksanaan.
b. Penyelia (mengarahkan, mengendalikan dan mengawasi) secara
langsung unit-unit kerja menurut bidang tugasnya (pelayanan nasabah,
pengembangan dan pengendalian usaha serta pengelolaan operasional
dan administrasi) di area/wilayah kerjanya sejalan dengan sistem dan
prosedur yang berlaku.
c. Memasaran produk dan jasa-jasa BNI Syariah kepada nasabah serta
menggali calon nasabah potensial dalam ranga meningatkan bisnis dan
menguasai pangsa pasar di daerah kerjanya.
2. Operational Manager
a. Memberi dukungan kepada pemimpin cabang syariah dan bekerjasama
dalam hal :
a. Menyusun rencana kerja dan anggaran, sasaran usaha dan penetapan
target pelayanan dan tujuan-tujuan lain yang akan dicapai.
b. Mengorganisasikan serta mengelola SDM yang ada di unit front office
dan back office.
d. Penyediaan informasi dan pelayanan transaksi giro wadiah, tabungan
mudharabah, deposito mudharabah dan produk BNI Syariah lainnya
kepada nasabah.
e. Memberikan jasa pelayanan BNI Syariah kepada nasabah.
f. Pelayanan semua jenis transaksi kas tunai dan pemindahan.
b. Menyelia (mengarahkan, mengendalikan dan mengawasi) secara
langsung seluruh unit-unit operasional yang berada di bawahnya
sejalan dengan prosedur dan kebijakan yang ditetapkan.
c. Memastikan berjalannya program-program peningkatan budaya
pelayanan (service culture enhancement).
3. Business Manager
a. Merumuskan strategi pemasaran cabang.
b. Memastikan tercapainya target pembiayaan cabang.
c. Memastikan tercapainya target pendanaan cabang.
d. Memastikan tercapainya target fee based income cabang.
e. Memastikan kelayakan nota analisa pembiayaan.
f. Memastikan kualitas aktiva produktif dalam kondisi terkendali dan
pelaksanaan pengawalan terhadap seluruh nasabah cabang.
g. Memastikan penyelamatan seluruh pembiayaan bermasalah di cabang.
h. Memastikan ketepatan pembiayaan seluruh kewajiban nasabah cabang.
i. Memastika implementasi standar pelayanan prima terhadap nasabah
22
4. Customer Service Head
a. Menyelia langsung seluruh kegiatan pelayanan yang dilakukan asisten
pelayanan nasabah antara lain meliputi:
1. Pembukaan dan pengelolaan rekening, transaksi produk jasa dalam
maupun luar negeri, penerbitan BNI card, phone plus, serta melayani
transaksi pencairan deposito dan lain-lain.
2. Melakukan refferel dan crosselling kepada walk in customer serta
mengarahkan nasabah untuk menggunakan saluran berbiaya rendah
(ATM, phone plus) kepada nasabah yang akan datang.
b. Bertanggung jawab untuk mengontrol dan memecahkan permasalahan
yang ada, mengelola kepegawaian di unit yang dikelolanya, memeriksa
pelaporan-pelaporan yang dibuat unitnya.
c. Mengupayakan berjalannya program-program peningkatan budaya
pelayanan (service culture enhancement).
5. General Affairs Head
a. Menyelia seluruh pegawai di unit administrasi keuangan dan umum untuk
memberikan pelayanan terbaik dalam pengelolaan administrasi keuangan
dan umum cabang syari’ah dalam usaha:
1. Mengelola sistem otomasi di KCM (Kantor Cabang Medan) dan
Cabang Pembantu syariah.
2. Mengelola kebenaran dan sistem transaksi keuangan cabang syariah
dan cabang pembantu syariah.
3. Mengelola laporan harian sistem kantor cabang syariah dan cabang
4. Mengendalikan transaksi kantor cabang syariah dan cabang pembantu
syariah.
5. Mengelola laporan kantor cabang pembantu syariah.
b. Menyelia langsung seluruh kegiatan pengelolaan administrasi
kepegawaian, kebutuhan logistik, akomodasi, transportasi dan
penyelenggaraan administrasi umum dan kearsipan.
c. Mendukung dan mensupport berjalannya program-programpeningkatan
budaya pelayanan (service culture enhancement).
6. Operational Head
a. Menyelia langsung pegawai di unit administrasi domestik dan kliring dan
melaksanakan kegiatan meliputi: Mengelola transaksi kliring termasuk
KU/inkaso dalam negeri, Melaksanakan entry transaksi keuangan secara
kliring/pemindahan ke dalam sistem, Mengelola daftar hitam/nasabah
penarik cek kosong, Mengelola komunikasi cabang, Menyelesaikan
transaksi daftar pos terbuka (DPT) rupiah.
b. Mendukung dan mensupport berjalannya program-program peningkatan
budaya pelayanan (service culture enhancement).
7. Consumer Sales Head
a. Menyelia langsung kegiatan:
1. Memasarkan produk dan jasa perbankan kepada nasabah/calon
nasabah.
2. Mengelola permohonan pembiayaan ritel (produktif, konsumtif).
3. pemantauan nasabah dan kolektibilitas.
4. Mengelola kualitas portepel pembiayaan dan penyelesaian
24
5. Melayani dan mengembangkan hubungan dengan nasabah non ritel.
6. Melakukan penelitian potensi ekonomi daerah dan menyusun peta
bisnis.
b. Mendukung dan mensupport berjalannya program-program peningkatan
PEMBAHASAN
A. Defenisi Murabahah
Murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu, dimana penjual
menyebutkan dengan jelas barang yang diperjual belikan, termasuk harga
pembelian barang kepada pembeli, kemudian ia mensyaratkan atasnya laba
atau keuntungan dalam jumlah tertentu. Pengertian lain murabahah adalah
jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang
disepakati. (Muhammad, 2009:57)
Dalam murabahah, penjual harus memberitahu harga produk yang ia
beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya.
Murabahah dapat dilakukan untuk pembelian secara pemesanan dan
biasa disebut sebagai murabahah kepada pemesan pembelian (KPP).
(Muhammad, 2009:57)
1. FatwaDSNTentangKetentuanMurabahah
Pembiayaan murabahah telah diatur dalam Fatwa DSN No.
04/DSN- MUI/IV/2000. Dalam fatwa tersebut disebutkan
ketentuan umum mengenai murabahah, yaitu sebagai berikut:
a. Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas
riba.
b. Barang yang diperjual belikan tidak diharamkan oleh syari’at
26
c. Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian
barang yang telah disepakati kualifikasinya.
d. Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama
bank sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba.
e. Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan
dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara
utang.
f. Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah
(pemesan) dengan harga jual senilai harga plus
keuntungannya. Dalam kaitan ini bank harus memberitahu
secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut
biaya yang diperlukan.
g. Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati
tersebut pada jangka waktu tertentu yang telah disepakati.
h. Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad
tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan
nasabah.
i. Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli
barang kepada pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus
dilakukan setelah barang, secara prinsip menjadi milik bank.
Aturan yang dikenakan kepada nasabah dalam murabahah
ini dalam fatwa adalah sebagai berikut:
a. Nasabah mengajukan permohonan dan perjanjian pembelian
b. Jika bank menerima permohonan tersebut ia harus membeli
terlebih dahulu assetyang dipesannya secara sah dengan
pedagang.
c. Bank kemudian menawarkan asset tersebut kepada nasabah dan
nasabah harus menerima (membeli)-nya sesuai dengan
perjanjian yang telah disepakatinya, karena secara hukum
perjanjian tersebut mengikat; kemudian kedua belah pihak harus
membuat kontrak jual beli.
d. Dalam jual beli ini bank dibolehkan meminta nasabah untuk
membayar uang muka saat menandatangani kesepakatan awal
pemesanan.
e. Jika nasabah kemudian menolak membeli barang tersebut, biaya
riil bank harus dibayar dari uang muka tersebut.
f. Jika nilai uang muka kurang dari kerugian yang harus
ditanggung oleh bank, bank dapat meminta kembali sisa
kerugiannya kepada nasabah.
g. Jika uang muka memakai kontrak ‘urbun sebagai alternatif
dari uang muka, maka: (1) jika nasabah memutuskan untuk
membeli barang tersebut, ia tinggal membayar sisa harga; atau
(2) jika nasabah batal membeli, uang muka menjadi milik bank
maksimal sebesar kerugian yang ditanggung oleh bank
akibat pembatalan tersebut; dan jika uang muka tidak
mencukupi, nasabah wajib melunasi kekurangannya.
28
2. RukunMurabahah a. Penjual (Ba’i)
Penjual merupakan seseorang yang menyediakan alat
komoditas atau barang yang akan dijual belikan, kepada
konsumen atau nasabah.
b. Pembeli (Musytari)
Pembeli merupakan, seseorang yang membutuhkan barang untuk
digunakan, dan bisa didapat ketika melakukan transaksi dengan
penjual.
c. Objek Jual Beli (Mabi’)
Adanya barang yang akan diperjual belikan merupakan
salah satu unsure terpenting demi suksesnya transaksi. Contoh:
alat komoditas transportasi, alat kebutuhan rumah tangga dan
lain lain.
d. Harga (Tsaman)
Harga merupakan unsur terpenting dalam jual beli karena
merupakan suatu nilai tukar dari barang yang akan atau sudah
dijual.
e. Ijab Qabul
Para ulama fiqih sepakat menyatakan bahwa unsur utama dari
jual beli adalah kerelaan kedua belah pihak, kedua belah pihak
dapat dilihat dari ijab qobul yang dilangsungkan. Menurut
mereka ijab dan qabul perlu diungkapkan secara jelas dan
akad jual beli, akad sewa, dan akad nikah. (Karim, 2001:94)
3. SyaratBa’IAl-Murabahah
a. Penjual memberitahu biaya modal kepada nasabah.
Bank harus memberitahu secara jujur berkaitan dengan harga
pokok pembiayaan dan harga pokok barang kepada nasabah
berikut biaya yang diperlukan.
b. Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan.
c. Kontrak harus bebas dari riba.
Transaksi yang dilandaskan dengan hukum Islam merupakan
syarat utama dalam pembiayaan diperbankan syari’ah. Usaha
yang halal merupakan satu satunya transaksi yang dilakukan
bank islam.
d. Penjual harus menjelaskan pada pembeli bila terjadi cacat atas
barang sesuai pembelian. Maka bank harus menjelaskan
kualitas barang yang akan diperjual belikan, baik dari segi
fisik dan kelayakan nilai suatu barang agar mendapat kepuasan
pembelian yang dilakukan oleh nasabah.
e. Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan
dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara
utang.
f. Secara prinsip, jika syarat dalam (a), (d), (e) tidak dipenuhi,
pembeli memiliki pilihan:
1. Melanjutkan pembelian seperti apa adanya.
30
atas barang yang dijual.
3. Membatalkan kontrak.
Jual beli secara al-murabahah diatas hanya untuk barang atau
produk yang telah dikuasai atau dimiliki oleh penjual pada
waktu negosiasi dan berkontrak. Bila produk tersebut tidak
dimiliki oleh penjual, sistem yang digunakan adalah murabahah
kepada pemesan pembelian (murabahah KPP). Hal ini dinamakan
demikian karena si penjual semata-mata mengadakan barang
untuk memenuhi kebutuhan si pembeli yang memesannya (Hasan,
1991:35).
4. Murabahahdalamperbankan Islam
Bank-bank Islam umumnya mengadopsi murabahah untuk
memberikan pembiayaan jangka pendek kepada para nasabah
guna pembelian barang meskipun mungkin nasabah tidak memiliki
uang untuk membayar pada saat itu. Murabahah, sebagaimana yang
digunakan dalam perbankan Islam, prinsipnya didasarkan pada dua
elemen pokok yaitu terkait dan kesepakatan atas labanya (mark up).
Dengan demikian, ciri-ciri mendasar yang dapat disimpulkan
pada kontrak murabahah (jual beli dengan pembayaran tunda) ini
adalah sebagai berikut :
a. Pihak pembeli harus memiliki pengetahuan tentang harga awal
dari barang yang dijual pihak bank, biaya-biaya terkait dengannya
dan batas laba (mark-up) yang ditetapkan dalam bentuk
b. Obyek yang diperjual-belikan adalah berupa barang atau
komoditas dan harus dibayar dengan uang.
c. Obyek yang diperjual-belikan harus ada dan dimiliki oleh pihak
penjual atau wakilnya dan dapat diserahkan secara langsung.
d. Pembayaran yang dilakukan oleh pihak pembeli dapat
ditangguhkan (angsuran). (Muhammad, 2004:93)
Sejumlah alasan diajukan untuk menjelaskan popularitas
murabahah dalam operasi investasi perbankan Islam yaitu:
a. Murabahah adalah suatu mekanisme ivestasi jangka pendek,
menggunakan sistem Profit and Lost Sharing (PLS), dan proses
cukup mudah.
b. Mark-up dalam murabahah dapat ditetapkan sedemikian rupa
sehingga memastikan bahwa bank dapat memperoleh keuntungan
yang sebanding dengan keuntungan bank-bank yang berbasis
bunga yang menjadi saingan bank-bank Islam.
c. Murabahah menjauhkan ketidakpastian yang ada pada pendapatan
32
5. SkemaAplikasiPembiayaanMurabahah
Secara umum aplikasi pembiayaan murabahah dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.1
Skema Aplikasi Pembiayaan Murabahah 1)Negosiasi dan persyaratan
2)Akad jual beli
6) Bayar (secara angsuran) 5) Terima
barang
3) Beli barang 4) Kirim
Sumber. BNI Syariah Cabang Medan 2014 Keterangan:
1) Bank bertindak sebagai penjual sementara nasabah sebagai
pembeli. Harga jual adalah harga beli Bank dari produsen
ditambah keuntungan. Kedua pihak harus menyepakati harga jual
dan jangka waktu pembayaran.
2) Harga jual dicantumkan dalam akad jual beli dan jika telah
disepakati tidak dapat berubah selama berlaku akad.
3) Bank Syariah memesan barang yang telah dipesan nasabah
kepada pemasok atau penjual utama.
4) Setelah barang dipesan, supplier mengirimkan barang kepada
nasabah. BANK
SUPLIER PENJUAL
5) Nasabah menerima pesanan barang dan dokumen yang diperlukan
dari supplier.
6) Nasabah melakukan pembayaran pembelian barang kepada
bank sesuai kesepakatan. Dalam perbankan, murabahah
lazimnya dilakukan dengan cara pembayaran cicilan.
B. Pokok Permasalahan
1. Pengertian Pembiayaan Murabahah BNI Flexi Syariah
Pembiayaan murabahah BNI Flexi Syariah adalah pembiayaan
konsumtif bagi pegawai suatu perusahaan/lembaga/instansi untuk
pembelian berbagai barang yang tidak bertentangan dengan
undang-undang/hukum yang berlaku serta tidak termasuk kategori
yang diharamkan dalam syariat Islam dengan maksimal
pembiayaan mencapai Rp. 30 juta.
Sasaran pembiayaan ini adalah untuk pegawai atau karyawan
aktif ruang pasar pembiayaan konsumtif skala kecil yang masih
potensial yaitu:
a. Pegawai Negeri, Pegawai BUMN/BUMD, Anggota TNI/Polri.
b. Pegawai Multinasional Warga Negara RI.
c. Pegawai Perusahaan Swasta Dalam Negeri.
Yang gajinya disalurkan melalui BNI Syariah atau telah menjadi
nasabah tabungan syariah plus, dan nasabah tersebut telah memiliki
masa kerja minimal 3 tahun. Tujuan dari Pembiayaan murabahah
34
a. Untuk meningkatkan peranan BNI Syariah dalam pemberian di
segmen kecil.
b. Untuk meningkatkan pemasaran produk Tabungan Syariah Plus.
c. Untuk meningkatkan pelayanan pemberian pembiayaan skala kecil
dengan prosedur yang lebih sederhana tanpa menghilangkan prinsip
kehati-hatian. (Brosur pembiayaan Flexi BNI Syariah)
2. Keunggulan BNI Flexi Syariah
a. Rasa tentram dan tenang karena dengan pembiayaan syariah
terhindar dari transaksi yang ribawi.
b. Selama masa pembiayaan besarnya angsuran tetap dan tidak
berubah sampai lunas.
c. Proses persetujuan yang mudah dan relatif cepat.
d. Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara otomatis dan
dapat dilakukan diseluruh kantor cabang BNI.
e. Jangka waktu pembiayaan sampai dengan 5 tahun.
f. Maksimum pembiayaan sampai Rp. 30 juta
g. Tarif bersaing.
3. Mekanisme dan Prosedur Pembiayaan
Mekanisme permohonan pembiayaan murabahah BNI Flexi Syariah
dapatdilakukan dengan cara: nasabah pemohon pembiayaan yang
merupakan pegawai salah satu perusahaan yang bekerjasama dengan
BNI Syariah Cabang Medan mengisi formulir aplikasi dengan
melampirkan dokumen persyaratan yang telah ditetapkan oleh BNI
kebenaran data nasabah pemohon, dan menentukan apakah
permohonan nasabah tersebut disetujui atau tidak.
a. Persyaratan Pembiayaan
1) Pemohon berstatus Pegawai Negeri, Pegawai BUMN/BUMD,
anggota TNI/POLRI, Pegawai Perusahaan Multinasional
Dalam Negeri dan Pegawai Swasta Dalam Negeri.
2) Pemohon minimal berusia 21 tahun.
3) Mempunyai masa kerja 3 tahun (sebagai pegawai tetap) di
tempat terakhir, khusus pegawai BNI masa kerja minimal 2
tahun.
4) Mempunyai sumber pembayaran pembiayaan tetap (bukan
merupakan penghasilan dari pemanfaatan obyek pembiayaan)
serta mampu mengangsur.
5) Penerima pembiayaan murabahah flexi syariah sudah menjadi
pemegang rekening Tabungan pada BNI Syariah dan atau bank
lain minimal 3 bulan dengan saldo rata-rata perbulan Rp.
500.000.
6) Mengajukan permohonan dengan mengisi formulir serta
wawancara langsung, dengan melampirkan
dokumen-dokumen:
a. Pas foto terbaru pemohon dan suami/istri*) ukuran 4x6 (1
lembar).
b. Foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemohon dan
36
c. Foto kopi Kartu Keluarga (KK).
d. Foto kopi Surat Nikah*).
e. Surat pernyataan persetujuan dari suami/istri pemohon*).
f. Menyerahkan Slip Gaji terakhir dan atau bukti penghasilan
pemohon dan suami/istri*).
g. Surat kuasa memotong/menyalurkan gaji (dari pemohon
kepada bendaharawan di instansi tempat pemohon bekerja.
h. Surat pernyataan bedaharawan bersedia memotong/
menyalurkan gaji pemohon melalui rekening Tabungan
Syariah Plus di BNI Syariah.
i. Surat keterangan Masa Kerja dari atasan.
j. Asli SK pengangkatan pegawai awal atau akhir atau kartu
Taspen (bagi Pegawai Negeri, Pegawai BUMN/BUMD,
anggota TNI/POLRI).
k. Asli Surat Keterangan Bekerja dari instansi tempat
pemohon bekerja (bagi pegawai swasta) serta pernyataan
penyaluran gaji pemohon ke BNI Syariah (bagi pegawai
swasta yang tidak memiliki perjanjian kerjasama dengan
BNIS).
l. Asli Ijazah terakhir (untuk pegawai di luar pegawai
negeri/TNI/POLRI).
m. Ket *) Bagi nasabah pembiayaan yang sudah menikah.
(Buku pedoman pembiayaan (BPP) flexi Syariah BNI
b. Analisa pembiayaan
1. Calon nasabah mengisi Formulir Aplikasi permohonan yang
telah disediakan dengan melampirkan dokumen/data
persyaratan administrasi (sebagaimana telah dijelaskan dalam
persyaratan pembiayaan poin 6).
2. Petugas Cabang melakukan pemeriksaan atas kelengkapan dan
kebenaran pengisian datanya serta meminta informasi dari BI
(BI checking).
3. Cabang syariah agar meneliti secara seksama kontinuitas
perusahaan tempat pemohon bekerja, mengingat pembiayaan
Flexi Syariah berjangka hingga maksimal 5 tahun.
4. Verifikasi kebenaran data pemohon dan informasi lainnya
harus dilakukan secara menyeluruh, terutama mengenai:
a. Kesanggupan bendaharawan di instansi/perusahaan tempat
kerja pemohon.
b. Penghasilan tetap atau gaji bersih pemohon pada
bendaharawan instansi/perusahaan tempa pemohon bekerja
maupun suami/istri pemohon bekerja.
c. Sumber pembayaran (angsuran), untuk mengetahui apakah
angsuran berasal dari hasil aktivitas usaha atau penghasilan
pemohon (Buku pedoman pembiayaan (BPP) flexi Syariah
38
c. Persetujuan Pembiayaan
1. Akad Pembiayaan (menggunakan format Akad Pembiayaan
Murabahah yang berlaku).
2. Keputusan Pembiayaan
Penyampaian keputusan pemberian pembiayaan Flexi Syariah
diatur sebagai berikut:
a. Surat keputusan pembiayaan (SKP) disampaikan kepada
pemohon dalam rangkap 2 (dua).
b. Pemohon mengembalikan copy surat persetujuan
pembiayaan Flexi Syari’ah yang telah ditandatangani
sebagai tanda persetujuan yang besangkutan.
c. Apabila permohonan pembiayaan ditolak, agar
pemberitahuan disampaikan secara tertulis dengan
mengemukakan alasan yang sebaik-baiknya
d. Memutuskan Pembiayaan (sesuai ketentuan kewenangan
memutus pembiayaan yang berlaku di BNI Syariah.
(Wawancara dengan pegawai BNI Syariah Cabang Medan)
d. Proses Pencairan Pembiayaan
Pemberian pembiayaan dilakukan hanya atas dasar permohonan
dari calon nasabah. Apabila suatu permohonan pembiayaan
diterima oleh BNI Syariah memenuhi syarat, sehingga dapat
disetujui fasilitas pembiayaan atau tidak memenuhi syarat sehingga
harus diperlakuakan sedemikian rupa sehingga harus diperlakukan
1. Yang dilakukan nasabah
a. Calon nasabah menyampaikan maksudnya kepada BNI
Syariah dengan mengisi surat permohonan pembiayaan
serta melengkapi syarat-syarat yang diperlukan.
b. Calon debitur menanda tangani formulir permohonan
pembiayaan yang telah diisi, kemudian menyerahkan
kepada BNI Syariah.
2. Yang dilakukan BNI Syariah
a. Petugas Administrasi
1. Menyiapkan formulir permohonan pembiayaan untuk
diisi oleh calon nasabah.
2. Menerima formulir permohonan pembiayaan yang
sudah ditandatangani oleh calon nasabah.
3. Mencatat permohonan tersebut kedalam buku regristrasi
permohonan pembiayaan berdasarkan urutan tanggal
diterimanya serta memberikan nomor registernya pada
formulir permohonan pembiayaan tersebut.
4. Meneruskan permohonan tersebut kepada Staff
Pembiayaan Kabid. Pembiayaan atau Direksi untuk
proses lebih lanjut.
b. Staff Pembiayaan
1. Meneliti kebenaran pengisian formulir permohonan
pembiayaan.
40
3. Melakukan penelitian/survey terhadap usaha dan
jaminan calon nasabah yang akan dibantu
pembiayaannya untuk mendapatkan kepastian tentang
segala sesuatunya mengenai pembiayaan tersebut.
4. Membuat rekomendasi, sebagai laporan kepada komite
pembiayaan apakah permohonan pembiayaan tersebut
dapat diterima atau tidak.
5. Apabila ditolak, maka Staf Pembiayaan akan
memberikan informasi kepada calon nasabah, disertai
alasan penolakan setelah dicatat dalam buku register.
6. Apabila diterima, dituliskan dalam rekomendasian
tersebut:
a. Jumlah yang disetujui yang dapat diberikan
b. Jangka waktu
c. Jaminan
d. Dan lain-lain yang dianggap perlu
7. Meneruskan rekomendasi kepada komite pembiayaan
untuk persetujuannya.
c. Kepala Bidang Pembiayaan dan Pemasaran
1. Meneliti kebenaran pengisian formulir permohonan
pembiayaan.
2. Memaraf buku register tanda pemeriksaannya
3. Melakukan penelitian terhadap usaha dan jaminan
mendapatkan kepastian tentang segala sesuatunya
mengenai pembiayaan tersebut.
4. Membuat rekomendasi, sebagai laporan kepada komite
pembiayaan apakah permohonan pembiayaan tersebut
dapat diterima atau tidak.
5. Apabila ditolak, maka Kepala Bidang Pembiayaan akan
memberikan informasi kepada calon nasabah, disertai
alas an penolakan setelah dicatat dalam buku register.
6. Apabila diterima, dituliskan dalam rekomendasian
tersebut:
a. Jumlah yang disetujui yang dapat diberikan
b. Jangka waktu
c. Jaminan
d. Dan lain-lain yang dianggap perlu
7. Meneruskan rekomendasi kepada direktur atas
persetujuannya sesuai dengan batas wewenang
persetujuan pembiayaan.
d. Direktur
1. Terima berkas permohonan pembiayaan beserta laporan
dari komite pembiayaan dan rekomendasi/usulannya.
Periksa kebenaran laporan yang dibuat komite
pembiayaan untuk kepastian data nasabah yang akan
42
2. Jika:
Disetujui : Paraf memorandum pembiayaan tersebut
pada kolom yang tersedia.
Ditolak : Paraf memorandum pembiayaan tersebut
pada kolom yang tersedia.
a. Memutuskan pembiayaan sesuai batas wewenangnya.
b. Teruskan kepada petugas administrasi untuk proses
lebih lanjut.
e. Direktur Utama
1. Terima berkas permohonan pembiayaan beserta laporan
dari komite pembiayaan dan rekomendasi/usulannya.
2. Periksa kebenaran laporan yang dibuat komite
pembiayaan untuk kepastian data nasabah yang akan
dibiayai tersebut.
3. Jika:
Disetujui : Paraf memorandum pembiayaan tersebut
pada kolom yang tersedia.
Ditolak : Paraf memorandum pembiayaan tersebut
pada kolom yang tersedia.
4. Memutuskan pembiayaan sesuai batas wewenangnya.
5. Teruskan kepada petugas administrasi untuk proses
f. Dewan Komisaris
1. Terima berkas permohonan pembiayaan beserta laporan
dari komite pembiayaan dan rekomendasi/usulannya.
2. Periksa kebenaran laporan yang dibuat komite
pembiayaan untuk kepastian data nasabah yang akan
dibiayai tersebut.
3. Jika:
Disetujui : Paraf memorandum pembiayaan tersebut
pada kolom yang tersedia.
Ditolak : Paraf memorandum pembiayaan tersebut pada
kolom yang tersedia.
4. Teruskan surat persetujuan/penolakannya tersebut
kepada Direksi untuk ditindak lanjuti.
g. Petugas Administrasi
1. Terima persetujuan atau penolakan pembiayaan dari
komite pembiayaan.
2. Catat dalam buku register pembiayaan, tanda
persetujuan atau penolakan pembiayaan yang
bersangkutan.
3. Beritahukan kepada Staf Pembiayaan untuk diteruskan
kepada nasabah, persetujuan/penolakan pembiayaan
tersebut.
4. Lakukan posting kedalam data nasabah dan master file
44
tersebut sesuai data permohonan dan persetujuan
pembiayaan.
5. Siapkan :
a. Tanda terima pemberian pembiayaan
b. Kartu rekening/angsuran pembiayaan
c. Surat-surat lain yang berhubungan dengan
pembiayaan
6. Apabila calon nasabah datang untuk melakukan
penarikan, maka dapat dilakukan setelah
menandatangani surat akad pembiayaan dan surat-surat
lainnya yang diperlukan.
h. Teller
1. Terima berkas-berkas atas penarikan dana pembiayaan
dari petugas administrasi.
2. Melakukan pembayaran atas penarikan dana
pembiayaan, setelah diterima informasi tersebut dari
petugas administrasi.
C. Kebijakan Pembiayaan Flexi Syariah BNI Syariah
Kebijakan Pembiayaan Flexi Syariah diambil dengan memperhatikan
beberapa poin yang harus ditekankan agar pembiayaan ini sesuai dengan
kesanggupan nasabah dan sesuai dengan operasional BNI Syariah serta
nasabah mendapatkan kepuasan atas produk pembiayaan yang ditawarkan
1. Kriteria dan Maksimum Pembiayaan Kriteria Pembiayaan:
Pembiayaan dikelola dengan Managemen Pembiayaan Konsumtif
apabila:
a. Penggunaannya untuk pembelian barang
b. Pengguna pembiayaan adalah perorangan
c. Tersedia data tentang sumber pembayaran/pelunasan yang jelas
Adapun maksimum pembiayaan konsumtif BNI Flexi Syariah
adalah sebesar Rp. 30 juta (Kecuali pegawai BNI dan nasabah kerja
sama dengan bonafit yang ditetapkan dengan syarat lain) dengan
batasan jumlah angsuran setiap bulan maksimum 40% dari penghasilan
(gaji/take home pay ditambah 50% penghasilan lainnya) setiap
bulannya.
2. Agunan dan Pengikat Jaminan
Untuk menjamin pemberian pembiayaan Flexi Syariah, ditetapkan
agunan sebagai berikut:
a. Surat Kuasa dari nasabah pembiayaan kepada bendaharawan untuk
memotong gaji/ hak-hak pegawai / pensiunan yang bersangkutan
dan menyetorkannya ke rekening Tabungan Syariah Plus.
b. Surat Pernyataan Kesediaan Bendaharawan untuk memotong gaji/
hak-hak pegawai / pensiunan yang bersangkutan.
c. Agunan tambahan (pilih salah satu) seperti: Asli SK pengangkatan
terakhir, Asli kartu Taspen, Asli Ijasah atau lainnya. (Wawancara
46
3. Simulasi Penghitungan Angsuran Pembiayaan dan Margin
Bagi nasabah yang memperoleh pembiayaan dengan akad murabahah
atau jual beli, besarnya margin akan tetap sampai periode pembiayaan
berakhir sehingga mempermudah nasabah dalam melakukan
perencanaan keuangan, karena besarnya angsuran tetap sampai jatuh
tempo(Http://www.BNI.co.id/20syari’ah/pembiayaan/personal/simulasi
.html).
Misalnya Tuan Joko melakukan transaksi jual beli murabahah atas
kendaraan bermotor :
- Harga Perolehan Motor = Rp.
32.000.000,-- Jangka Waktu = 2 tahun
- Margin Berlaku = 9.7% pa (flat)
= 9,7/100 x 36.000.000 x 2th
= Rp. 6.984.000,-
- Harga Jual Motor = Rp. 42.984.000,-
- Simulasi Penghitungan :
Pokok Pembiayaan =Rp. 36.000.000,- + margin (Rp. 6.984.000)
= Rp. 42.984.000,-
Porsi Margin = Rp. 6.984.000,- / 24 bulan
= Rp. 291.000,- per bulan
Angsuran Perbulanan = Rp. 42.984.000,- / 24 bulan
= Rp. 1.791.000,- per bulan
Dari contoh diatas pembagian pokok dan keuntungan secara merata
Tabel 3.1
Angsuran Pembiayaan Flexi Syariah Tuan Joko Angsuran Porsi Pokok
(Rp)
1 1.500.000 291.000 1.791.000 41.193.000
2 1.500.000 291.000 1.791.000 39.402.000
3 1.500.000 291.000 1.791.000 37.611.000
4 1.500.000 291.000 1.791.000 35.820.000
5 1.500.000 291.000 1.791.000 34.029.000
6 1.500.000 291.000 1.791.000 32.238.000
7 1.500.000 291.000 1.791.000 30.447.000
8 1.500.000 291.000 1.791.000 28.656.000
9 1.500.000 291.000 1.791.000 26.865.000
10 1.500.000 291.000 1.791.000 25.074.000
11 1.500.000 291.000 1.791.000 23.283.000
12 1.500.000 291.000 1.791.000 21.492.000
13 1.500.000 291.000 1.791.000 19.701.000
14 1.500.000 291.000 1.791.000 17.910.000
15 1.500.000 291.000 1.791.000 16.119.000
16 1.500.000 291.000 1.791.000 14.328.000
17 1.500.000 291.000 1.791.000 12.537.000
18 1.500.000 291.000 1.791.000 10.746.000
19 1.500.000 291.000 1.791.000 8.955.000
20 1.500.000 291.000 1.791.000 7.164.000
21 1.500.000 291.000 1.791.000 5.373.000
22 1.500.000 291.000 1.791.000 3.582.000
23 1.500.000 291.000 1.791.000 1.791.000
24 1.500.000 291.000 1.791.000 -
36.000.000 6.984.000 42. 984.000
Sumber. BNI Syariah Cabang Medan diolah (2014)
Berdasarkan tabel 3.1 diatas dapat diketahui bahwa angsuran perbulan
tuan joko selama 24 bulan sebesar Rp. 1.791.000 atas biaya porsi pokok
48
4. Analisa Data Pembiayaan Flexi Syariah di BNI Syariah Cabang Medan
Berdasarkan data pembiayaan yang telah diuraikan dapat diambil
kesimpulan bahwa pembiayaan Flexi Syariah merupakan pembiayaan
murabahah berdasarkan pesanan dengan sifatnya mengikat dan cara
pembayaran tangguh. Dan pembiayaan tersebut dapat berjalan efektif di
BNI Syariah, terbukti dengan banyaknya nasabah yang mengajukan
pembiayaan tersebut guna memenuhi kebutuhan barang konsumtif,
seperti pembelian kendaraan bermotor, bahan bangunan, barang-barang
elektronik, peralatan rumah tangga, dan lainnya.
Data yang diperoleh per Desember 2013, sekitar 20,62% nasabah
pembiayaan telah mengajukan pembiayaan BNI Flexi Syariah. Hal
tersebut dikarenakan banyak keunggulan yang diperoleh dalam
pembiayaan tersebut, diantaranya karena selama masa pembiayaan
besarnya angsuran tetap dan tidak berubah sampai lunas, cara
pembayaran mudah, dan proses pembiayaan relatif cepat antara 1-3 hari
bila dibandingkan dengan pembiayaan lain yang ada di BNI Syariah
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tentang mekanisme dan proses pembiayaan
murabahah Flexi Syariah pada BNI Syariah Cabang Medan dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Mekanisme permohonan pembiayaan murabahah Flexi Syariah
pada BNI Syariah Cabang Medan adalah nasabah pemohon
pembiayaan yang merupakan pegawai salah satu perusahaan yang
bekerjasama dengan BNI Syariah dan atau memiliki rekening
Tabungan Syariah Plus mengisi formulir aplikasi dengan
melampirkan dokumen persyaratan yang telah ditetapkan oleh BNI
Syariah, kemudian bank akan melakukan verifikasi atas
kebenaran data nasabah pemohon, dan menentukan apakah
permohonan nasabah tersebut disetujui atau tidak. Proses Pembiayaan
relatif cepat antara 1-3 hari.
2. Keunggulan dari pembiayaan murabahah Flexi Syariah pada BNI
Syariah Cabang Medan yaitu rasa tenang dan tentram karena
pembiayaan syariah terhindar dari transaksi ribawi, maksimal
pembiayaan sampai dengan Rp. 30 juta, jangka waktu pembiayaan
sampai dengan 5 tahun serta angsuran tetap sampai dengan lunas,
50
B. Saran
1. BNI Syariah Cabang Medan hendaklah mempertahankan keunggulan
yang sudah dimiliki agar tetap berada dalam keadaan baik dan tetap
diminati masyarakat.
2. Perlu adanya pelatihan atau pembekalan ilmu mengenai lembaga
keuangan syariah kepada pegawai secara berkala dan
berkesinambungan dalam rangka peningkatan mutu dan kualitas SDM
DAFTAR PUSTAKA
BNI Syariah satu tahun berdedikasi 2014.
Hasan, A, 1991. Bulughul Maraam, Bangil : CV Pustaka Tamam.
Karim, Adwarman A, 2001. Ekonomi islam suatu kajian kontemporer. Gema
Insani, Jakarta.
Muhammad, 2009. Model-model Akad Pembiayaan di Bank Sharia, UII Pres,
Yogyakarta.
Pembiayaan Flexi Syariah BNI Syariah 2014 - Buku Pedoman.
Produk Pembiayaan Flexi Syariah BNI Syariah Cabang Medan – Brosur.
Rivai, Veithzal; Ariviyan Arifin. 2010. Islamic Banking: sebuah teori, konsep,
dan aplikasi, Bumi Aksara. Jakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan
Syariah.
Wawancara Ibu Sri Nurmayanti, Karyawan Bagian Direct Sales di BNI Syariah
Cabang Medan.
Widyaningsih, 2005. Bank Dan Asuransi Islam Di Indonesia. Prenada Media,
Jakarta.