JARINGAN WIFI SKALA RUMAHAN DENGAN
MENGGUNAKAN MODEM DIAL UP BERBASIS WINDOWS 7
TUGAS AKHIR
IZHAR
092406147
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
JARINGAN WIFI SKALA RUMAHAN DENGAN
MENGGUNAKAN MODEM DIAL UP BERBASIS WINDOWS 7
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahlimadya Komputer
IZHAR
092406147
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul : JARINGAN WIFI SKALA RUMAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEM DIAL UP BERBASIS WINDOWS 7
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : IZHAR
Nomor Induk Mahasiswa : 092406147
Program Studi : D3 TEKNIK INFORMATIKA
Departmen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEM
ATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di
Medan, Juni 2012
Komisi Pembimbing
:
Diketahui/Disetujui Oleh
Departemen Matematika FMIPA USU
Ketua,
Pembimbing
Prof. Drs. Tulus,M.Si, Ph.D
PERNYATAAN
JARINGAN WIFI SKALA RUMAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEM DIAL UP BERBASIS WINDOWS 7
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juni 2012
PENGHARGAAN
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan limpah rahmat
dan karunia-nya penulis berhasil menyelesaikan tugas akhir yang berjudul
“JARINGAN WIFI SKALA RUMAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEM DIAL UP BERBASIS WINDOWS 7”
ini pada waktu yang telah ditetapkan. Tidak lupa shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.
Tugas Akhir ini tidak mungkin bisa selesai dengan baik, jika tidak ada bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan yang baik ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :
1. Bapak Dr.Sutarman, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Syahril Effendi, S.SI, M.TI. selaku Ketua Jurusan Program Studi D-III teknik informatika.
3. Bapak Drs.Pasukat Sembiring, M.Si selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir Program Studi D-III Teknik Informatika Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama ini dalam penyelesaian tugas akhir.
4. Kedua orang tua saya Eduarsyah Panjaitan dan Nursianah Saragih yang selalu memberikan dukungan dan arahan kepada saya untuk tegar dan disiplin dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
6. Adik saya, Nazly Arlita yang terus mendukung saya.
7. Teman-teman seperjuangan saya di KOM C’ 09.
8. Teman-teman sepermainan saya Arief Moenandar, Muhammad Syahrial, Rizky Dharmawan, Angga Cristy, Joko, Oktary, Bangkit Kesuma, Dwi nanda yang terus menerus mendukung saya.
Selama penulisan Tugas Akhir ini penulis menyadari akan kesalahan yang mungkin terjadi baik itu dari segi teknik, tata penyajian ataupun dari segi tata
bahasa. Oleh karena itu penulis bersedia menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca dalam upaya perbaikan Tugas Akhir ini.
Akhir kata penulis berharap Tugas Akhir ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. Semoga Allah senantiasa memberikan rahmat dan hidayahNya bagi kita semua. Amin
Medan, Juni 2012 Penulis
ABSTRAK
DAFTAR ISI
1.2 Identifikasi Masalah 1
1.3 Perumusan Masalah 2
1.4 Baasan Masalah 2
1.5 Manfaat Penelitian 2
1.6 Metode Penelitian 2
1.7 Sistematika Penulisan 3
Bab II Landasan Teori 4
2.1 Teori Dasar Jaringan Komputer 4 2.1.1 Sejarang Jaringan Komputer 4 2.1.2 Tipe Jaringan Komputer 5 2.1.3 Peralatan Jaringan Komputer 6
2.2 Jaringan Komputer Tanpa Kabel/Wireless LAN 12 2.2.1 Local Area Network (LAN) 12
2.2.2 Client atau User 12
Bab III Instalasi Sistem 15
3.1 Pengertian Install 15
3.2 Instalasi Modem Dial Up 15
3.3 Instalasi Access Point Wifi 18
Bab IV Implementasi Sistem 22
4.1 Tujuan Implementasi Sistem 22
4.2 Merancang Sistem 22
4.2.1 Cara Mengatur Modem Dial Up 22 4.2.2 Cara Mengatur Wireless USB Adapter 24 4.2.3 Pengaturan IP Access Point 26
4.2.4 Cara Koneksi 28
Bab V Kesimpulan dan Saran 30
5.1 Kesimpulan 30
5.2 Saran 31
DAFTAR GAMBAR
Nama Gambar Halaman
Gambar 2.1 Contoh NIC 7
Gambar 2.2 Contoh HUB 7
Gambar 2.3 Contoh Bridge 9
Gambar 2.4 Contoh Router 10
Gambar 2.5 Contoh Switch 10
Gambar 4.12 28
Gambar 4.13 28
Gambar 4.14 28
Gambar 4.15 29
Gambar 4.16 29
ABSTRAK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemajuan teknologi informasi pada saat ini terus berkembang seiring dengan kebutuhan
manusia yang mengiginkan kemudahan, kecepatan, dan keakuratan dalam memperoleh
informasi. Oleh karena itu kemajuan teknologi informasi harus terus di upayakan dan
ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya. Salah satu kemajuan teknologi informasi di bidang
transmisi pada saat ini ialah penggunaan perangkat wifi.
Kebutuhan akan wifi terlihat dengan jelas, karena sudah banyak di pakai oleh perusahaan, rumah sakit bahkan kedai makanan. Dengan wifi kita dapet mengakses internet
dimanapun kita berada selama masih adanya jaringan hotspot di daerah tersebut, tapi ketika tidak ada wifi kita masih bisa mengakses internet dengan menggunakan sebuah modem
eksternal.
Disaat yang bersamaan ada beberapa orang yang ingin mengakses internet tetapi
terkendala karena tidak adanya wifi, tetapi hanya ada satu buah modem eksternal yang akan dibuat menjadi wifi agar bisa di akses oleh beberapa orang tersebut.
1.2 Identifikasi Masalah
Kemajuan teknologi informasi saat ini sangatlah pesan, tidak terkecuali perkembangan
1.3 Perumusan Masalah
Permasalahan utama yang diangkat dalam tugas akhir ini adalah:
1. Bagaimana cara mengoptimalkan penggunaan modem dial up yang bisa beralih fungsi menjadi wifi.
2. Bagaimana cara merancang wifi dengan modem dial up.
1.4 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pada tugas akhir ini adalah :
1. Hanya membahas pengaturan modem dial up, TP Link wifi pada windows 7. 2. Tidak membahas proses pengolahan sinyal provider modem dial up.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun tujuan perancangan aplikasi ini adalah:
1. Penulis dapat lebih mengerti cara pembuatan wifi. 2. Bebas mengakses internet dimanapun di dalam rumah.
3. Dapat memberikan kemudahan bagi orang lain dalam mengakses internet.
1.6 Metode Penelitian
Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian, karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan kesimpulan hasil penelitian. Adapun metode peneltian yang penulis gunakan untuk menyelesaikan berbagai permasalah yang terjadi adalah:
1. Observasi
Yaitu pencarian data / informasi dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti.
2. Wawancara
Yaitu memperoleh data dengan mengadakan Tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang mengetahui konfigurasi access point tersebut.
Merupakan jenis penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data yang
berhubungan dengan topik permasalahan dari judul yang penulis buat. Hal ini dilakukan dengan cara membaca buku-buku, makalah, bahan kuliah maupun artikel-artikel untuk mendapatkan landasan teoritis yang mencukupi.
4. Metode Penelitian Lapangan
Yaitu metode dengan melakukan browsing melalui internet dengan melihat website-website yang berkaitan dengan masalah yang diteliti
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisikan latar belakang masalah, identifikasi masalah,
batasan masalah, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini diuraikan sekilas teori mengenai dasar-dasar jaringan
wireless.
BAB III : INSTALASI SISTEM
Dalam bab ini diuraikan mengenai cara menginstal perangkat apasaja yang digunakan dalam pembuatan wifi.
BAB IV : IMPLEMENTASI SISTEM
Dalam bab ini penulis akan melakukan pengkoneksian internet wireless dengan menggunakan modem dial up berbasis windows seven.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Dasar Jaringan Komputer
Jaringan komputer saat ini sangat diperlukan dalam melakukan proses pengiriman data dari suatu tempat ketempat lain. Tanpa adanya jaringan maka kemungkinan proses pengiriman data akan terhambat.
2.1.1 Sejarah Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang
terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel - kabel atau
tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar
dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama
menggunakanhardware/softwareyang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer,
printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebutnode. Sebuah jaringan
komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.
Konsep jaringan komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika dari sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Harvard University yang dipimpin profesor H. Aiken. Pada mulanya proyek tersebut
hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan dengan kaidah antrian.
terhubung secara seri ke sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai nampak
perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.
Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga
perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep
proses distribusi (Distributed Processing). Seperti pada Gambar 2, dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani
beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer. Dala proses
distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer
dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer
wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.
Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep
proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai
beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to
Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN. Demikian pula ketika Internet mulai
diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan
terbentuklah jaringan raksasa WAN.
2.1.2 Tipe Jaringan Komputer
Dalam jaringan komputer terdapat 3 (tiga) peranan yang dapat dijalankan oleh komputer-komputer di dalam LAN (Local Area Network). Peran pertama dapat menjadi client yaitu hanya sebagai pengguna tetapi tidak menyediakan sumber daya jaringan untuk dibagi dan dipakai oleh anggota jaringan lain. Peran kedua dapat menjadi peer yaitu menjadi klien yang menggunakan sekaligus menyediakan sumber daya jaringan yang disebut peer-to-peer. Peran terakhir yaitu dapat menjadi server
yang menyediakan sumber daya jaringan.
Berdasarkan peranan diatas, selanjutnya jaringan komputer terbagi atas 3 (tiga) bagian yaitu :
atau lebih server. Klien yang biasa disebut sebagia komputer front-end yang
meminta layanan seperti penyimpanan dan pencetakan data ke printer jaringan sedangkan server yang sering disebut sebagai komputer back-end menyampaikan permintaan tersebut ketujuan yang tepat.
2. Jaringan peer-to-peer adalah jaringan yang tidak melibatkan sumber daya terlalu tinggi. Pada setiap komputer tidak terdapt batasan yang khusus dalam mengakses data dan menggunakan sumber daya. Pada jaringan ini tidak terdapat ketergantungan dalam setiap komputer.
3. Jaringan Hybird adalah jaringan komputer yang memiliki semua yang terdapat pada dua tipe jaringan di atas. Ini berarti bahwa pengguna dalam jaringan hybrid ini dapat mengakses sumber daya yang dishare atau dibagi oleh jaringan peer-to-peer sedangkan di waktu yang bersamaan juga dapat memanfaatkan sumber daya yang disediakan oleh komputer server.
2.1.3 Peralatan Jaringan Komputer
Dalam membangun sebuah jaringan komputer dibutuhkan perangkat keras khusus yang berhubungan dengan kebutuhan jaringan yang akan dibangun. Berikut adalah
beberapa perlatan jaringan yang umum digunakan untuk jaringan berbasis nirkabel.
1. NIC (Network Interface Card) merupakan perlatan yang berhubungan
langsung dengan komputer dan didesain agar komputer-komputer jaringan dapat saling berkomunikasi. NIC juga menyediakan akses ke media fisik jaringan. Bagaimana bit-bit data (seperti tegangan listrik, arus, gelombang elektromagnetik, dan besaran fisik lainnya) dibentuk akan ditentukan oleh NIC. NIC contoh alat yang bekerja pada layar pertama atau layar physical
2. HUB merupakan peralatan yang dapat menggandakan frame data yang bersal dari salah satu komputer ke semua port yang ada pada hub tersebut. Sehingga semua komputer yang berhubungan dengan port hub akan menerima data juga.
Gambar 2.2 Contoh HUB
3. Computer server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis
layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan atau
network operating system. Server juga menjalankan perangkat lunak
administratif yang mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya, seperti halnya berkas atau alat pencetak (printer), dan memberikan akses kepada workstation anggota jaringan.
Fungsi computer server :
1. Server Aplikasi
2. Server Proxy
Berfungsi untuk mengatur lalu lintas di jaringan melalui pengaturan proxy. Orang awam lebih mengenal proxy server untuk mengkoneksikan komputer client ke Internet.
3. Repeater merupakan salah satu contoh active hub. Reveater merupakan
peralatan yang dapat menerima sinyal kemudian memperkuat dan mengirim kembali signal tersebut ke tempat lain. Sehingga signal dapat menjangkau tempat-tempat yang jauh karena repeater bekerja pada besaran fisik seperti tegangan listrik, arus listrik, gelombang elektromagnetik untik itu repeater dalam kategori peralatan yang bekerja pada layar physical.
4.Brigde merupakan peralatan yang dapat menghubungkan beberapa segmen dalam sebuah jaringan. Berbeda dengan hub, bridge dapat mempelajari MAC address tujuan. Sehingga jika sebuah computer mengirim data untuk komputer tertentu, maka bridge akan mengirim data melalui port yang terhubung dengan computer tujuan saja. Jika bridge belum mengetahui port mana yang terhubung dengan komputer tujuan, maka kan mencoba mengirim pesan broadcast ke semua port (kecuali port computer yang mengirim). Jika port tujuan telah diketahui, maka untuk selanjutnya hanya port itu saja yang akan dikirim data. Bridge juga dapat mem-filter trafik di antara 2 (dua) segmen LAN. Bridge
bekerja di layar Data Link.
Gambar 2.3 Contoh Bridge
sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti
Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI. dimana merupakan peralatan jaringan yang dapat menghubungkan satu jaringan dengan jaringan yang lain. Sepintas lalu router mirip dengan bridge, namun router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge. Router bekerja menggunakan routing table yang
disimpan di memorinya untuk membuat keputusan tentang ke mana dan bagaimana paket dikirimkan. Router dapat memutuskan rute terbaik yang akan ditempuh oleh paket data. Router akan memutuskan media fisik jaringan yang disukai dan yang tidak disukai. Protokol routing dapat mengatisipasi berbagai kpndisi yang tidak dimiliki oleh peralatan bridge. Router bekerja pada layar network.
Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:
1. Static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan.
2. Dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dan
membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.
Gambar 2.4 Contoh Router
router. Jika perangkat jaringan yang terhubung pada sebuah LAN terlalu
banyak, maka kebutuhan transmisi meningkat melebihi kapasitas yang mampu dilayani oleh media tranmisi jaringan. Cara kerja switch mirip dengan bridge, sehingga kadangkala switch disebut sebagai multiple bridge dan setiap host yang terkoneksi akan mendapatkan full bandwidth. Switch memiliki beberapa
kelebihan dibandingkan bridge antara lain dalam hal forwarding method paket yang dilewatkan.
Gambar 2.5 Contoh Switch
7. Gateway adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan satu
jaringan komputer dengan satu atau lebih jaringan komputer yang menggunakan protokol komunikasi yang berbeda sehingga informasi dari satu jaringan komputer dapat diberikan kepada jaringan komputer lain yang protokolnya berbeda. bekerja dan bertugas melewatkan paket antara jaringan dengan protokol yang berbeda, sehingga perbedaan tersebut tidak tampak pada lapisan aplikasi. Kadangkala gateway biasa disebut IP router. Gateway bekerja pada layar application. Istilah gateway merujuk kepada hardware atau software yang menjembatani dua aplikasi atau jaringan yang tidak
kompatibel, sehingga data dapat ditransfer antar komputer yang
berbeda-beda. Salah satu contoh penggunaan gateway adalah pada email, sehingga
pertukaran email dapat dilakukan pada sistem yang berbeda.
8. Modem Dial-Up adalah Jenis komunikasi yang menggunakan modem dan saluran telepon biasa untuk menghubungkan komputer yang satu dengan komputer yang lain. Bisa juga berarti provider Internet yang memanfaatkan
9. Access Point (AP) adalah sebuah node yang telah dikonfigurasi secara khusus pada sebuah WLAN (Wireless Local Area Network). Access Point bertindak sebagai pusat pemancar dan penerima untuk sinyal-sinyal radio WLAN. Access Point sering disebut juga base station. AP merupakan salah satu
perangkat yang dapat mendukung akses jaringan tanpa kabel atau wireless LAN.
Wireless divice jenis AP menggunakan gelombang radio sebagai media tranmisinya. Fungsi utama dari AP adalah sebagai pusat koneksi. AP dapat dikatakan mempunyai fungsi seperti switch pada jaringan tranmisi kabel. AP menyediakan perangkat seperti radio penerima yang mampu menerima gelombang lain dari AP atau media wireless lain seperti USB wireless.
Selain itu AP juga menyimpan perangkat lunak yang mampu berkomunikasi dan mengenkripsikan data serta port virtual untuk menghubungkannya dengan jaringan wired (jaringan yang menggunakan kabel).
Interface untuk mengatur setting AP dilakukan dengan memasukkan alamat IP perangkat AP melalui browser, beberapa konfigurasi dilakukan, diantaranya dengan:
1. Mengatur supaya AP dapat berfungsi sebagai DHCP server .
2. Mencoba fitur Wired Equivalent Privacy (WEP) dan Wi-Fi Protected Access (WPA).
3. Mengatur akses berdasarkan MAC Address device pengakses .
2.2 Jaringan Komputer Tanpa Kabel / Wireless LAN
Teknologi wireless dapat diartikan teknologi tanpa kabel. Teknologi wireless
menggunakan udara sebagai media perantara untuk melakukan pertukaran data. Teknologi wireless tidak hanya diterapkan pada dunia komputer saja tetapi juga pada bidang telekomunikasi.
2.2.1 Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.
2.2.2 Client atau User
Client/Server dapat diartikan sebagai kemampuan komputer untuk meminta layanan request data kepada komputer lain. Setiap komputer yang meminta layanan kepada server disebut sebagai client, sedangkan setiap komputer yang menyediakan layanan
disebut sebagai server. Data yang diminta oleh client dapat diambil dari database pada sisi server yang sering disebut database server, seperi misalnya MySQL, PostgreSQL, Oracle, atau SQL Server.
2.2.3 Mengenal Jaringan Wireless
Teknologi wireless sangat cocok dan banyak digunakan sebagai pengganti kabel-kabel seperti kabel mouse, kabel jaringan LAN dan bahkan kabel WAN (Wide Area Network). Semakin jauh daya jangkauan wireless semakin tinggi juga kebutuhan
hardware yang diperlukan.
Teknologi wireless yang popular untuk kelompok LAN adalah Wi-Fi. Kecepatan transfer data Wi-Fi yang saat ini sudah mencapai 54 Mps. Memang masih tidak sebanding dengan kecepatan dengan kabel UTP yang sudah mencapai 1 Gbps. Walau demikian sebagian besar pengguna merasa kecepatan ini sudah memadai.
Untuk sebuah teknologi yang bersifat massal sebuah standarisasi sangatlah
dibutuhkan. Standarisasi akan memberikan banyak keuntungan di antaranya adalah : 1. Pembuatan hardware yang berbeda biasa saling bekerja sama. Tentunya
tidaklah sangat efisien wireless di satu merk laptop hanya bisa berhubungan dengan perlatan yang berasal dari merek yang sama.
2. Pembuatan hardware tambahan biasa membuat perlatan yang berlaku untuk semua peraltan berdasarkan informasi dari standarisasi yang telah ada.
3. Penghematan dan perkembangan teknologi yang jauh lebih cepat.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh IEEE (Institute Of Electrical Engineers) merupakan organisasi non-profit yang mendedikasikan kerja
kerasnya demi kemajuan teknologi. Pada tahun 1980 IEEE membuat sebuah bagian yang mengurusi standarisasi LAN dan MAN (Metropolitan Area Network). Bagian ini kemudian dinamakan sebagai 802, angka 80
menunjukkan tahun dan angka 2 (dua) menunjukkan bulan dibentuknya kelompok kerja ini.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa internet wireless adalah sebagian dari hasil kerja 802. Bagian ini dibagi menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dan lebih spesifik yang dinamakan sebagai unit kerja. Unit kerja ini diberikan nama berupa angka yang berurutan di belakang 802.
Berikut adalah contoh unit kerja dan bidang yang mereka tangani.
802.1 Higher Layar LAN Protokol
802.3 Ethernet Working Group
802.11 Wireless Working Group
802.15 Wireless Personal Area Network
(WAPN) Working Group
802.16 Broadband Wireless Access Working
Group
802.19 Coexistence TAG
802.20 Mobile Broadcast Wireless Access
(MBWA) Working Group
802.21 Media Independent Handoff Working
Group
BAB III
INSTALASI SISTEM
3.1 Pengertian Install
Install adalah memasukkan program ke dalam komputer dalam bentuk software agar dapat digunakan oleh komputer.
3.2 Instalasi Modem Dial Up
1. Masukkan terlebih dahulu CD modem ke CD Room untuk melakukan instalasi,
selanjutnya klik next untuk memasuki layar berikutnya.
Gambar 3.2
3. Klik “I accept the terms in the License Agreement” lalu tekan Next untuk melanjutkan.
Gambar 3.3
Gambar 3.4
5. Selanjutnya tinggal menunggu install yang sedang berlangsung.
Gambar 3.5
Gambar 3.6
7. Tampilan Modem Dial Up Access Manager setelah selesai di Install.
3.3 Instalasi Access Point Wifi
1. Masukkan CD ke dalam CD Room sperti gambar di bawah ini, selanjutnya pilih TL –WN721N akan ada menu installer dan panduan cara
menggunakannya.
Gambar 3.8
Gambar 3.9
3. Klik Next di bawah layar untuk melanjutkan instalan.
Gambar 3.10
4. Klik Yes untuk melanjutkan.
Gambar 3.11
Gambar 3.12
BAB IV
IMPLEMENTASI SISTEM
4.1 Tujuan Implementasi Sistem
Tujuan dari Implementasi Sistem ini adalah untuk berbagi jaringan melalui sebuah laptop dengan menggunakan modem dial up sebagai acces point.
4.2 Merancang Sistem
Peralatan yang perlu disiapkan adalah sebagai berikut : 1. 1 buah laptop dengan wifi aktif.
2. 1 unit komputer .
3. Wireless USB Adapter TL-WN721N . 4. Modem Dial Up Mobi Pantech Px-500.
4.2.1 Cara Mengatur Modem Dial Up
Pertama adalah setting Wireless terminal melalui Dial-Up modem properties supaya dapat berbagi koneksi Internet.
Klik Start =>Control Panel =>Network and Internet => Network Connections.
Pada jendela properties klik Tab Sharing, setelah itu centang semua pilihan yang
tertera pada layar sharing.
Gambar 4.2
Klik Setting pada jendela Sharing, kemudian akan muncul jendela Advanced Settings
dan centang seluruh pilihan. Pilihan tersebut berfungsi untuk membatasi akses User ke jaringan.
Gambar 4.3
Setelah semua prosedur dilaksanakan, maka icon modem Dial-Up akan berubah
Gambar 4.4
4.2.2 Cara Mengatur Wireless USB Adapter
Pertama adalah Klik Start => pada kolom search masukkan kata Ad Hoc dan akan muncul jendela Set Up an Ad Hoc Network kemudian klik next maka akan muncul kolom isian nama network.
Gambar 4.5
Network name => Isi sesuai dengan yang diinginkan.
Security Type => Pilih WPA2-Personal.
Security Key => Minimal 8 karakter.
Gambar 4.6
Selanjutnya akan muncul jendela informasi bahwa Network siap untuk digunakan.
Untuk membagi jaringan, Klik Start => Control Panel => Network an Sharing Center => Advanced Sharing Setting.Turn on kan semua pilihan yang ada pada Public (urrent profile).
Gambar 4.8
4.2.3 Pengaturan IP Acces Point
Klik Start => Control Panel => Network and internet => Network Connection. Klik kanan pada Wireless Network Connection kemudian pilih properties.
Gambar 4.9
Ubah IP Address sperti gambar di bawah ini:
Gambar 4.10
Untuk mengetahui DNS server Address pada modem Dial Up, aktifkan modem Dial Up pada laptop kemudian masuklah ke cmd dan ketikkan ipconfig/all, maka hasilnya seperti di bawah ini;
Kemudian masukkan nilai DNS server ke Prefereed dan Alternet DNS server,
kemudian klik ok.
4.2.4 Cara Koneksi
Pertama aktifkan modem Dial Up pada komputer acces point.
Gambar 4.12
Kemudian pastikan wifi pada acces point dan user telah aktif.
Kemudian klik connect pada wifi komputer acces point dan tunggu sambungan dari
user.
Gambar 4.15
Klik Connect pada laptop User dan masukkan 8 karakter password agar jaringan terkoneksi
Gambar 4.16
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat di ambil oleh penulis adalah :
1. Membangun Sebuah wifi dengan modem dial up merupakan cara mudah sebagai salah satu sarana berbagi informasi.
2. Dapat dinikmati oleh pengguna di sekitar koneksi jaringan wifi.
3. Tidak membutuhkan modal yang besar untuk merakit wifi sederhana.
5.2 Saran
1. Untuk mendapatkan transfer data yang lebih cepat sebaiknya wifi adapter menggunakan USB adapter yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zaenal. 2011. Mengenal Wireless LAN (WLAN). Jakarta: Penerbit Andi.
Budisetyo, Handoko. 2010. Membangun Sistem Jaringan Komputer. Jakarta: Penerbit Andi.
windows-xp (Diakses 12/05/2012 10.25).