• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLITIK DAN HUKUM ADAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "POLITIK DAN HUKUM ADAT"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

POLITIK DAN HUKUM ADAT

PERLINDUNGAN HUKUM ATAS TANAH HAK ULAYAT SUKU KAWE DI KAB. RAJA AMPAT

KELOMPOK III

YANG DISUSUN OLEH

NAMA

MARTINUS B WAWIYAI (10522249)

RONAL KUM (13520167)

GERARD ERRO (11520241)

(2)

Latar belakang

Masyarakat Hukum Adat ada yang masih hidup terpencil. Walaupun dalam keadaan ketertinggalan dan keterbelakangan mereka tetap memiliki hak sebagai warga negara yang diakui dan dilindungi keberadaan dan kebebasannya untuk tetap hidup dengan nilai-nilai tradisionalnya. Jadi kewajiban negaralah untuk memberikan pengakuan dan perlindungan bagi Masyarakat Hukum Adat untuk tetap hidup dalam ketertinggalan dan keterbelakangan, sepanjang hal tersebut merupakan adat-istiadat yang dipegang teguh.

Agar masyarakat hukum adat itu tidak dikatakan terpencil lagi maka Negara harus mengakui eksistensinya dan adanya pembangunan yang merata. Karena pelaksanaan pembangunan sebagai wujud dari pertumbuhan dan perkembangan suatu daerah, tapi pembangunan itu tidak semulus yang diharapkan karena pembangunan itu selalu berimplikasi pada meningkatnya kebutuhan akan lahan. Hal ini mengakibatkan nilai dan harga lahan terus meningkat sehingga penguasaan atas lahan bagi masyarakat dewasa ini mengalami pergeseran nilai dari fungsi sosial ke fungsi ekonomi, sehinggan lahan merupakan komoditi ekonomi yang harus dikuasai baik secara legal maupun ilegal.

Penegakan hukum dalam arti luas mencakup kegiatan untuk melaksanakan dan menerapkan hukum serta melakukan tindakan hukum terhadap setiap pelanggaran atau penyimpangan hukum. Kegiatan penegakan hukum mencakup pula segala aktivitas yang dimaksudkan agar hukum sebagai perangkat kaidah normatif yang mengatur dan mengikat para subjek hukum dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara benar-benar ditaati dan sungguh-sungguh dijalankan sebagaimana mestinya. Penegakan hukum dalam arti sempit menyangkut kegiatan penindakan terhadap setiap pelanggaran atau penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan.

(3)

oleh karena itu hak ulayat masih tetap dapat dilaksanakan oleh masing-masing masyarakat hukum adat yang memilikinya. Akan tetapi dalam prakteknya pemerintah sering sekali bersikap tidak adil kepada masyarakat hukum adat dengan cara mengambil alih tanah adat, tanpa melalui pelepasan adat atau minta izin (persetujuan) dan masyarakat hukum adat. Hal itu dilakukan pemerintah dalam rangka memberikan konsesi kepada perusahaan besar untuk mengelola tanah ulayat atau untuk melakukan kegiatan pembangunan lainnya.

Rumusan masalah

Bagaimana bentuk perlindungan hak terhadap keberadaan tanah ulayat bagi Suku kawe di keb. Raja ampat khususnya di kepulauan wayag.

Pembahasan

Adat sasi dihidupkan lagi. Ini merupakan cara berkelanjutan pelestarian alam sejak puluhan ribu tahun lalu, yang dipercaya oleh masyarakat sub suku Kawe di kepulauan Wayag, Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Sasi, dalam bahasa setempat, yang dalam bahasa Indonesia berarti saksi, merupakan cara yang telah diketahui mendukung lestarinya pemanfaatan sumber daya alam. Dalam tradisi adat Sasi, ada pelarangan adat untuk menangkap dan memancing hasil laut selama setahun. Masyarakat kemudian diperkenankan secara bersama menangkap hasil laut setelah jeda sasi. Jadi ada semacam komitmen bersama untuk tidak melakukan penangkapan pada spesies sumber daya laut tertentu dan memberinya waktu untuk tumbuh membesar.

Delapan belas Oktober lalu, masyarakat sub suku Kawe di Kepulauan Wayag, mengadakan acara penutupan sasi.

(4)

Direktur Conservation Internasional-Indonesia (CI-Indonesia), Ketut S. Putra mendukung pelaksanaan tradisi adatmasyarakat suku Kawe, “Kegiatan ini merupakan kegiatan konservasi yang sudah dijalankan sejak puluhan ribu tahun silam oleh sub suku Kawe di salah satu kepulauan Raja Ampat ini” jelasnya.

Alasan lainnya, sistem sasi ini akan lebih menunjang keberlangsungan cadangan sumberdaya bila dilengkapi dengan data dan pertimbangan ilmiah dalam pengelolaan hak ulayat masyarakat.

Kristian Thebu, yang aktif menggerakkan penyadaran pada masyarakat tentang pentingnya sasi dijalankan terus menerus, meminta kepada seluruh masyarakat yang datang ke KKLD Wayag untuk mengambil hasil laut Kawasan Wayag dengan menjaga keberlanjutannya. “Kawe harus dijaga oleh masyarakat itu sendiri.”

kawasan ekosistem dan terumbu karang di Kawe, sejak tahun 1980 sampai 2007, mengalami penurunan dan bahkan kerusakan akibat eksploitasi berlebihan nelayan yang dilakukan oleh nelayan setempat maupun yang di luar Raja Ampat. Mereka umumnya berasal dari Bima, Halmahera, Buton, Gebe, hingga Pilipina. Lalu, tahun 2008 CI bersama masyarakat Kawe mulai bekerja mengawasi Kawasan Wayag.

Pandangan komunitas Kawe tentang “makan bersama” dihidupkan kembali dengan diselenggarakannya “Buka Sasi Laut” (Senin, 5 Oktober 2009). Sebanyak lebih dari 100 orang dengan hampir 40 long boat menantikan saat perburuan dan pengumpulan lola, teripang dan lobster. Ketika hari pertama pembukaan Sasi, memang sangat sulit untuk memperoleh hasil laut yang telah di Sasi selama setahun itu. Namun tidak lama setelah orang-orang Kawe mulai duduk bersama, saling berdamai dan membuat acara adat, barulah para pengumpul hasil laut ini memperoleh hasil. Tidak ada satu longboat pun yang tidak memperoleh lola, lobster maupun teripang.

Bagi suku Kawe, seluruh kesatuan pulau-pulau yang terjauh dari jangkauan pemantauan orang Kawe telah diketahui kepemilikannya. Karena itu, orang Kawe saling mengakui batas-batas kepemilikan. “Dahulu ketika orang Kawe mau mencari hasil laut di Kepulauan Wayag, biasanya mereka akan berangkat dengan empat hingga enam perahu. Bukan disebabkan oleh hasil lautnya yang berlimpah yang terdapat di seluruh deretan kepulauan Wayag, namun karena orang Kawe hendak mempertahankan kepemilikan ulayat atas kepulauan Wayag dari para agresor yang datang dari Halmahera dan tempat lain.

(5)

memiliki pemahaman sendiri untuk istilah “makan bersama”. Diartikan untuk mengandaikan suatu wilayah besar yang memiliki sumber-sumber nutrisi karbohidrat dan protein untuk dimanfaatkan bersama demi menunjang kehidupan masyarakat besar Kawe. Selama pemanfaatan bersama sumber daya laut ini berlangsung, masyarakat setempat yang bertetangga antar kampung berkompromi untuk perlu saling berdamai. Mereka percaya hasil laut tersebut tidak mungkin tersedia begitu saja bila ada rasa dendam di antara seluruh komunitas adat Kawe.

Dr. Alex Retraubun, Dirjen KP3K DKP menyambut baik penerapan Sasi di Raja Ampat ini. Menurutnya ini adalah salah satu contoh bagaimana kerjasama antara masyarakat setempat, pemda, dan LSM, dalam menyiapkan kapasitas pengelolaan kawasan konservasi laut di Raja Ampat. “Kita patut memperbanyak contoh yang ada ini di kawasan-kawasan konservasi laut lainnya di Kepulauan Indonesia,”.

Selain itu Johanis Arampeley, ketua dewan adat suku Maya di Raja Ampat memberikan apresiasi kepada CI-Indonesia yang telah membantu melaksanakan kegiatan konservasi di kawasannya, “Kehadiran mereka (CI) melaksanakan kegiatan konservasi, justru membangunkan semangat penyelamatan hak ulayat kami, karena konservasi telah menyelamatkan sumber-sumber daya alam bagi masyarakat adat suku Kawe, sehingga sangat patut kalau orang Kawe turut mendukung program konservasi ini”. kesimpulan

Referensi

Dokumen terkait

Sifat lain dari teknologi yang mempengaruhi sehingga dapat diadopsi adalah sifat kerumitan inovasi (complexity), kemudahan inovasi diterapkan (triability), kemudahan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas berbeda nyata terhadap peubah amatan tinggi tanaman 2,3,4 dan 6 Minggu Setelah Tanam (MST), tingkat kehijauan daun, umur berbunga,

Menurut Yahya Harahap: “ wanprestasi sebagai pelaksana kewajiban yang tidak tepat pada waktunya atau dilakukan tidak menurut selayaknya, sehingga menimbulkan keharusan bagi

Hasil uji t memperlihatkan bahwa hasil per pohon, karakter jumlah malai per tanaman, panjang malai, jumlah biji per malai, bobot malai dan panjang tangkai malai

Pengkajian umum meliputi pengkajian riwayat keperawatan, pengkajian faktor yang berhubungan, pengkajian fisik sistem integumen meliputi inspeksi dengan melihat warna

Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil, dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan, atau yang mempunyai makna antara satu,

Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah tahap analisa data. Berdasarkan data-data yang diperoleh pada tahap evaluasi data, dilakukan analisa terhadap data-data yang