• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Program Penilaian Kinerja Berbasis Kompetisi Pada perusahaan Daerah Air Minum Tirta Raharja Kabupaten Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pelaksanaan Program Penilaian Kinerja Berbasis Kompetisi Pada perusahaan Daerah Air Minum Tirta Raharja Kabupaten Bandung"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1. Latar Belakang Kerja Praktek

Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan bagi perusahaan untuk tetap dapat mempertahankan eksistensinya. Sumber daya manusia mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan perusahaan. Walaupun didukung dengan sarana dan prasarana serta sumber dana yang berlebih, tetapi tanpa dukungan Sumber daya manusia yang andal kegiatan perusahaan tidak akan terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa Sumber daya manusia merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan dengan segala kebutuhannya.

Sebagai kunci pokok, Sumber daya manusia akan menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan perusahaan. Tuntutan perusahaan untuk memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan Sumber daya manusia yang berkualitas semakin mendesak sesuai dengan lingkungan yang selalu berubah.

Pengelolaan Sumber daya manusia terkait dan mempengaruhi kinerja organisasi dengan cara menciptakan nilai atau menggunakan keahlian Sumber daya manusia yang berkaitan dengan praktek manajemen dan sasarannya cukup luas, tidak hanya terbatas karyawan operasional semata, namun juga meliputi tingkatan manajerial.

(2)

Berdasarkan uraian di atas menunjukkan penilaian kinerja merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dengan perusahaan. Dukungan dari tiap manajemen yang berupa pengarahan, dukungan sumber daya seperti, memberikan peralatan yang memadai sebagai sarana untuk memudahkan pencapaian tujuan yang ingin dicapai dalam pendampingan, bimbingan, pelatihan serta pengembangan akan lebih mempermudah penilaian kinerja yang objektif.

Penilaian kinerja dengan berbagai bentuk seperti key performance indicator atau key performance index pada dasarnya merupakan suatu sasaran dan proses sistematis untuk mengumpulkan, menganalisa dan menggunakan informasi untuk menentukan efisiensi dan efektivitas tugas-tugas karyawan serta pencapaian sasaran.

Kompetensi kinerja dapat diartikan sebagai perilaku-perilaku yang ditunjukkan mereka yang memiliki kinerja yang sempurna, lebih konsisten dan efektif, dibandingkan dengan mereka yang memiliki kinerja rata-rata. Menurut Mc.Clelland dalam Cira dan Benjamin (1998), dengan mengevaluasi kompetensi kompetensi yang dimiliki seseorang, kita akan dapat memprediksikan kinerja orang tersebut.

(3)

PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung tidak terlepas dari kondisi-kondisi di atas karena itu perusahaan perlu memperbaiki kinerja karyawan. Perusahaan perlu mengembangkan model kompetensi yang berintegrasi dengan tolok ukur penilaian kinerja yang dapat dijadikan dasar pengembangan Sumber daya manusia.

Mengelola sumber daya manusia di organisasi perusahaan dengan berbagai ragam sifat, sikap dan kemampuan manusia agar mereka dapat bekerja menuju satu tujuan yang direncanakan perusahaan. Sumber daya manusia sebagai pelaku organisasi mempunyai perbedaan dalam sikap (attitude) dan pengalaman (experience). Perbedaan tersebut menyebabkan tiap individu yang melakukan kegiatan dalam organisasi mempunyai kemampuan kerja atau kinerja (performance) yang masing-masing berbeda juga.

Zweig dalam Prawirosentono (1999), menyatakan bahwa penilaian kinerja adalah proses penilaian hasil kerja yang akan digunakan oleh pihak manajemen untuk memberi informasi kepada para karyawan secara individual, tentang mutu hasil pekerjaannya dipandang dari sudut kepentingan perusahaan. Dalam hal ini, seorang karyawan harus diberitahu tentang hasil pekerjaannya, dalam arti baik, sedang atau kurang. Karyawan akan terdorong untuk berperilaku baik atau memperbaiki serta mengikis kinerja (prestasi) dibawah standar.

(4)

Penilaian kinerja karyawan sebagai pelaku dalam organisasi dengan membuat ukuran kinerja yang sesuai dengan tujuan organisasi. Standar penilaian kinerja suatu organisasi harus dapat diproyeksikan ke dalam standar kinerja para karyawan sesuai dengan unit kerjanya. Evaluasi kinerja harus dilakukan secara terus menerus agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien.

Untuk itu perlu dilakukan kegiatan penilaian kinerja secara periodik yang berorientasi pada masa lalu atau masa yang akan datang. Perusahaan perlu mengetahui berbagai kelemahan atau kelebihan karyawan sebagai landasan untuk memperbaiki kelemahan dan menguatkan kelebihan dalam rangka meningkatkan produktivitas karyawan

Penambahan kompetensi dalam penilaian kinerja diharapkan dapat memperbaiki proses penilaian kinerja karyawan. Oleh karena itu penulis tertarik menulis laporan kerja praktek dengan judul, “Pelaksanaan Program Penilaian Kinerja Berbasis Kompetensi Pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Raharja Kabupaten Bandung”.

1.2. Tujuan Kerja Praktek

Tujuan dari laporan kerja praktek ini adalah :

1. Untuk mengetahui proses penilaian kinerja pada PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung.

(5)

1.3. Kegunaan Kerja Praktek

Penulis berharap dengan adanya laporan ini dapat memberikan hasil yang bermanfaat sejalan dengan maksud dan tujuan dilaksanakannya kerja praktek.

Hasil penelitian ini diharapkan berguna baik secara langsung maupun tidak langsung bagi semua kalangan baik bagi aspek keilmuan (teoritis) maupun bagi aspek guna laksana (praktis).

a. Kegunaan Praktis

Sebagai sumbangan pemikiran untuk perusahaan dalam proses penilaian kinerja berbasis kompetensi yang baru diterapkan serta memberikan informasi tentang apa yang harus dilaksanakan perusahaan agar tujuannya tercapai secara maksimal.

b. Kegunaan Teoritis

(6)

1.4. Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Penulis berkesempatan untuk melaksanakan kerja praktek pada : Nama Perusahaan : PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung Alamat : Jl. Kol. Masturi KM. 3 Cimahi 40511 Telp : (022) 6654184

(7)

7

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah singkat perusahaan

Pada tahun 1926 Perusahaan air minum dikenal dengan nama “WATER LEIDING BEDRIJF” yang dikelola oleh pemerintah Hindia Belanda, dengan

cakupan pelayanan Lembang dan Cimahi.

Pada tahun 1977 terbentuklah Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Daerah Tigkat II Bandung berdasarkan Peraturan Daerah No.XVII tahun 1977, serta disahkan dengan Keputusan Gubernur Kepala Tingkat I Jawa Barat No.510/HK/011/SK/77.

Tujuan didirikannya perusahaan ini adalah untuk dapat turut serta mensejahterakan masyarakat Kabupaten Bandung dan sekitarnya melalui air bersih dan sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) mampu memberikan konstribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Adapun sumber-sumber air yang dipergunakan meliputi:

A. Mata air tanpa pemompaan. B. Mata air dengan pemompaan.

(8)

Secara singkat PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung dapat dijelaskan berdasarkan informasi berikut :

Nama Perusahaan : PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung Bidang Usaha : Penyedia air bersih dan air minum

Jumlah Pegawai : 319 orang

Target Konsumen : Seluruh wilayah Kabupaten Bandung, Kota Cimahi dan Kota Bandung Alamat : Jl. Kol. Masturi KM.3 Cimahi 40511 No. Telepon : (022) 6654184

No. Fax : (022) 6654298 Website : www.tirtaraharja.com

(9)

2.1.1. Visi Perusahaan

Visi perusahaan PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung adalah : “Profesional, Handal, dengan Pelayanan Prima menjadi PDAM Termaju.”

2.1.2. Misi Perusahaan

Misi perusahaan PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut :

“Memberikan pelayanan air minum secara baik dengan mengacu kualitas,

(10)

2.2. Struktur Organisasi

(11)

2.3. Deskripsi Jabatan

A. Dewan Pengawas

(1) Dewan Pengawas adalah badan / lembaga non struktural dan merupakan unsur pelaksana daerah di bidang pengawasan terhadap perusahaan daerah. (2) Dewan Pengawas mempunyai tugas pokok melakukan perumusan kebijakan, pengawasan, pembinaan dan pengembangan perusahaan daerah dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Bupati.

(3) Organisasi dan tata kerja para pengawas diterapkan sesuai ketentuan yang berlaku.

B. Direktur Utama

Direktur Utama mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan, mengelola dan mengendalikan serta merencanakan teknis operasional pengelolaan perusahaan daerah sesuai dengan peraturan daerah dan rencana kerja anggaran perusahaan daerah serta mempertanggungjawabkan kepada pengguna dan pengelolaan kekayaan daerah yang ditanamkan pada perusahaan daearah.

C. Direktur Umum

(12)

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini, direktur Umum mempunyai fungsi :

a. Pengkoordinasian tugas-tugas bagian yang ada di lingkungan Direktur Umum.

b. Pengkoordiansian penyelenggaraan perusahaan daerah dengan Direksi, Dewan Pengawas, Pemerintah Daerah dan institusi lainnya dalam bidang umum, sumber daya manusia, hukum dan hubungan masyarakat serta keuangan.

c. Perumusan tujuan dan sasaran, petunjuk teknis, evaluasi dan monitoring penyelenggaraan perusahaan daerah dibidang umum, sumber daya manusia, hukum, dan hubungan masyarakat serta keuangan.

d. Penyelenggaraan pembinaan administratif dalam pengelolaan dibidang umum, Sumber daya manusia, hukum, dan hubungan masyarakat serta keuangan.

e. Pelaksanaan pengkoordinasian/kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga dibidang umum, sumber daya manusia, hukum, dan hubungan masyarakat serta keuangan.

(3) Direktur Umum, membawahkan : a. Bagian Umum

b. Bagian Sumber Daya Manusia

(13)

D. Bagian Umum

(1) Bagian Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Direktur Umum sebagai tugas teknis operasional, merumuskan kebijakan, koordianasi dan pengelolaan perushaan daerah dibidang umum.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasai ini, bagian umum mempunyai fungsi :

a. Perencanaan seluruh kegiatan administrasi umum yang meliputi bidang rumah tangga dan keseratiatan, kelengkapan dan logistik. b. Pelaksanaan koordinasi antar unit kerja menyelaraskan seluruh

kegiatan dalam rangka pengelolaan di Bagian Umum. c. Penyelenggaraan evaluasi dan monitoring ke Bagian Umum. d. Pelaksanaan pelaporan pelaksanaan tugas di Bagian Umum. (3) Bagian Umum membawahkan,

a. Sub Bagian Logistik

b. Sub Rumah Tangga dan Kesekretariatan c. Sub Bagian Perlengkapan

E. Bagian Sumber Daya Manusia

(14)

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana pada ayat (1) pasal ini, bagian sumber daya manusia mempunyai fungsi :

a. Perencanaan seluruh kegiatan sumber daya manusia yang meliputi administrasi pegawai, pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia.

b. Penyiapan rancangan dan pengelolaan administrasi sumber daya manusia.

c. Penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi sumber daya manusia. d. Penyelenggaraan usaha dan kegiatan peningkatan kesejahteraan

pegawai.

e. Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia.

f. Pengkajian laporan bidang sumber daya manusia dalam suatu periode dalam waktu tertentu sebagai bahan evaluasi dan pengambilan keputusan Direksi.

(3) Bagian Sumber Daya Manusia membawakan : a. Sub Bagian Administrasi Sumber Daya Manusia

b. Sub Bagian Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

F. Bagian Hubungan Masyarakat dan Hukum

(15)

perusahaan daerah di bidang hukum, hubungan masyarakat dan administrasi langganan.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, bagian hubungan masyarakat dan hukum yang mempunyai fungsi :

a. Perumusan dan penyusunan rancangan produk hukum Direksi dan produk hukum lainnya.

b. Penelaah dan evaluasi pelaksanakan peraturan yang berlaku di perusahaan daerah.

c. Penghimpun peraturan perundang-undangan serta publikasi dan dokumentasi produk-produk hukum perusahaan daerah.

d. Pengkajian sengketa hukum yang dihadapi perusahaan daerah.

e. Pembinaan dalam penyelenggaraan administrasi langganan dari semua cabang dan unit pelayanan.

f. Pengkoordinasian dengan unit kerja lainnya dalam rangka terwujudnya akurasi informasi yang selaras dengan program kerja perusahaan daerah bagi tujuan pembinaan pelanggan dan masyarakat secara umum.

(16)

h. Perencanaan operasional dan perencanaan pemasaran sambungan langganan.

i. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pencarian calon pelanggan, penyuluhan dan pengevaluasian cakupan layanan yang di tuangkan dalam program kerja untuk dilaksanakan dalam kegiatan sehari - hari. j. Penyajian laporan dibagian hubungan masyarakat dan hukum dalam

suatu periode dalam waktu tertentu sebagai bahan evaluasi dan pengambilan keputusan Direksi.

(3) Bagian Hubungan Masyarakat dan Hukum membawahkan : a. Sub Bagian Hukum

b. Sub Bagian Informasi dan Publikasi c. Sub Bagian Pemasaran

G. Bagian Keuangan

(1) Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Direktur Umum dalam merencanakan teknis operasional, merumuskan kebijakan koordinasi dan pengelolaan dibidang keuangan.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagai mana dimaksud pada ayat (1) pasal ini bagian keuangan mempunyai fungsi :

a. Perencanaan seluruh kegiatan keuangan yang dituangkan ke dalam Rencana Kerja Perusahaan Daerah.

(17)

c. Pengelolaan keuangan, perpajakan dan anggaran perusahaan daerah untuk mendukung seluruh kegiatan perusahaan daerah.

d. Pembuatan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) penyelarasan kegiatan-kegiatn kas, perpajakan dan bagian akuntansi serta anggaran perusahaan daerah dengan bagian-bagian terkait, baik didalam maupun diluar perusahaan daerah.

e. Penyajian keuangan berupa laporan harian kas, neraca laba rugi, arus kas serta kinerja perusahaan daerah dalam suatu periode tertentu sebagai bahan evaluasi dalam pengambilan keputusan Direksi.

(3) Bagian Keuangan, membawahkan : a. Sub Bagian Anggaran

b. Sub Bagian Kas c. Sub Bagian Akuntansi

H. Direktur Teknik

(1) Direktur Teknik mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan, merumuskan tujuan dan sasaran serta menyelenggarakan kegiatan perusahaan daerah dibidang produksi dan distribusi, perencanaan dan teknologi informasi serta pengolahan data.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Direktur Teknik mempunyai fungsi :

(18)

b. Pengkoordinasian penyelenggaraan perusahaan daerah dengan Direksi, Badan Pengawas, Pemerintah Kabupaten Bandung dan institusi lainnya dalam bidang produksi dan distribusi, perencanaan sistem teknologi informasi dan pengolahan data perusahaan daerah. c. Perumusan tujuan dan sasaran, petunjuk teknis, evaluasi dan

monitoring pengelolaan perusahaan daerah dibidang produksi dan distribusi, perencanaan dan sistem teknologi pengelolaan data.

d. Penyelenggaraan dan pembinaan administratif dibidang produksi dan distribusi, perencanaan dan teknologi informasi dan pengolahan data perusahaan daerah.

e. Pelaksanaan pengkoordinasian/kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga dibidang produksi dan distribusi, perencanaan, sistem teknologi informasi dan pengolahan data.

(3) Direktur Teknik, membawahkan : a. Bagian Perencanaan Teknik b. Bagian Produksi dan Distribusi

c. Bagian Teknologi Informasi dan Pengolahan Data

I. Bagian Perencanaan Teknik

(19)

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Bagian Perencanaan Teknik memiliki fungsi :

a. Perencanaan dan pengembangan seluruh pekerjaan teknik kedalam bentuk program kerja perusahaan daerah.

b. Pengawasan evaluasi pelaksanaan pekerjaan fisik, baik yang dilakukan secara swakelola maupun yang dilaksanakan oleh pihak ketiga sesuai dengan spesifikasi teknis.

c. Pengkoordinasian dengan unit-unit kerja lain, bagian-bagian direktorat kerja umum maupun direktorat teknik serta pihak-pihak diluar perusahaan daerah.

d. Penyajian laporan hasil kegiatan bagian perencanaan sebagai bahan evaluasi dan pengambilan keputusan Direksi.

(3) Bagian Perencanaan, membawahkan : a. Sub Bagian Perencanaan Teknik b. Sub Bagian Dokumentasi

c. Sub Bagian Monitoring dan Evaluasi

J. Bagian Produksi

(20)

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Bagaian Produksi dan Distribusi mempunyai fungsi :

a. Perencanaan dan evaluasi seluruh kegiatan produksi, pendistribusian air, pemeliharaan meter air serta laboraturium di seluruh wilayah agar sesuai dengan rencana anggaran kerja perusahaan daerah.

b. Pengkoordinasian dan pemberian dukungan teknis dan keahlian dalam penyelenggaraan proses produksi dan distribusi air bersih kepada seluruh cabang dan unit layanan.

c. Pengevaluasian seluruh kegiatan pemasangan sambungan langganan untuk seluruh cabang dan unit pelayanan agar sesuai dengan aspek teknis dan rencana anggaran kerja perusahaan daerah.

d. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kualitas air baku dan air bersih dalam upaya peningkatan kualitas agar sesuai dengan standar kualitas kesehatan.

e. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pemakaian bahan kimia untuk proses pengolahan air bersih agar terdapat pemakaian yang efektif dan efisien.

f. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi meter air, pemeriksaan akurasi meter serta perbaikan meter air.

(21)

(3) Bagian Produksi dan Distribusi membawahkan : a. Sub Bagian Produksi dan Distribusi Wilayah I b. Sub Bagian Produksi dan Distribusi Wilayah II c. Sub Bagian Laboraturium dan Meter Air

K. Bagian Teknologi Informasi dan Pengolahan Data

(1) Bagian Teknologi Informasi dan Pengolahan Data mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Direktur Teknik dalam merencanakan teknis operasional, mengembangkan, mengevaluasi dan mengimplementasikan sistem teknologi informasi dan pengolahan data yang berkaitan dengan pengembangan perusahaan daerah.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Bagian Teknologi Informasi dan Pengolahan Data mempunyai fungsi :

a. Penyediaan, pemeliharaan perngkat keras dan lunak bagi penerapan sistem informasi data sesuai dengan kondisi kebutuhan perusahaan daerah.

b. Pemilihan alternatif terbaik dari penggunaan perangkat keras dengan perangkat lunak serta sistem informasi data sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan daerah.

c. Pemantauan, evaluasi dan pemeliharaan terhadap suatu sistem informasi data yang digunakan untuk mengetahui tuntutan perubahan yang diperlukan.

(22)

e. Pelaksanaan koordinasi teknologi informasi dan pengolahan data dengan sub unit kerja lain di lingkungan perusahaan daerah.

(3) Bagian Teknologi Informasi dan Pengolahan Data membawahkan : a. Sub Bagian Pengembangan dan Pemeliharaan

b. Sub Bagian Pengolahan Data

L. Satuan Pengawasan Intern

(1) Satuan Pengawasan Intern mempunyai tugas pokok membantu Direksi dalam pengawasan dan pengendalian intern yang meliputi bencana orgnanisasi dan semua metode serta kebijakan yang terkoordinasi dalam perusahaan daerah, untuk mengamankan harta kekayaannya, menguji ketepatan dan sampai berapa jauh data akutansi dapat dipercaya, mendorong efisiensi usaha dan tertib administrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, satuan pengawasan intern mempunyai fungsi :

a. Perencanaan seluruh kegiatan pengawasan perusahaan daerah.

b. Penyelenggaraan kegiatan pemeriksaan dan pembinaan terhadap perusahaan daerah, baik regular maupun insidentil agar sistem pengawasan dan pengendalian sesuai ketentuan yang berlaku.

(23)

d. Pengkoordinasian dengan unit-unit kerja lain dilingkungan perusahaan daerah maupun instansi terkait, sebagai pemeriksaan dan penilaian agar laporan hasil kegiatan pemeriksaan dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan.

e. Penyajian laporan hasil kegiatan pengawasan dan pemeriksaan yang diguanakan sebagai bahan evaluasi dan pengambilan kebijakan Direksi.

(3) Satuan Pengawasan Intern membawahkan : a. Sub Bidang Pengawasan Umum

b. Sub Bidang Pengawasan Teknik

M. Penelitian dan Pengembangan

(1) Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan penelitian dan pengembangan dalam rangka mendapatkan alternatif dalam usaha perbaikan dan penyempurnaan, efesiensi internal dan efektivitas eksternal, merencanakan dan mengembangkan serta mengimplementasikan sistem informasi yang dibutuhkan seluruh bidang kegiatan perusahaan daerah dalam lingkup penyediaan dan pelayanan air bersih.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Penelitian dan Pengembangan memiliki fungsi :

(24)

b. Penyelenggaraan kegiatan penelitian dan pengembangan pengolahan air, analisa sistem informasi dan masukan dari berbagai sumber yang berkaitan dengan rencana pengembangan perusahaan daerah sebagai dukungan terhadap kebijakan manajemen.

c. Penyusunan program penelitian dan pengembangan manajemen perusahaan daerah terhadap objek kajian hasil penelitian dan pengembangan untuk mengimplementasikan yang tepat dalam upaya peningkatan dan pengembangan perusahaan daerah.

d. Pengkoordinasian dengan unit kerja terkait dalam mendukung program perusahaan daerah agar setiap langkah penelitian dan pengembangan dapat terlaksana secara terpadu.

e. Penyajian laporan hasil kegiatan sebagai bahan evaluasi dan kebijakan serta pengambilah keputusan Direksi.

(3) Penelitian dan Pengembangan, membawahkan : a. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan Umum b. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan Teknik

N. Cabang

(25)

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok dimaksud ayat (1) pasal ini, Cabang mempunyai fungsi :

a. Perencanaan kegiatan operasional, pelayanan langganan umum dan kas, produksi dan distribusi.

b. Pemeliharaan seluruh fasilitas perusahaan.

c. Pengkoordinasian yang baik dan harmonis dengan seluruh bagian pada direktorat umum dan direktorat teknik.

d. Penyajian laporan sesuai dengan yang telah ditentukan sebagai bahan laporan serta pengambilan keputusan direksi.

e. Pelaksanaan koordinasi kegiatan cabang dan sub unit kerja lain dilingkungan perusahaan daerah.

(3) Susunan organisasi cabang terdiri dari paling banyak 3 (tiga) seksi, dan masing-masing seksi terdiri paling banyak 2 (dua) sub seksi dan paling banyak 2 (dua) unit pelayanan.

(4) Jumlah seksi, sub seksi dan unit pelayanan pada organisasi cabang ditentukan oleh tipologi cabang yang ditetapkan berdasarkan kriteria jumlah pelanggan yang dilayani, wilayah kerja dan sistem pengolahan. (5) Pembentukan, susunan organisasi, uraian tugas pokok dan fungsi serta

(26)

2.4. Aspek kegiatan Perusahaan

PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung dibentuk dengan tujuan utama untuk mewujudkan dan meningkatkan pelayanan umum kepada masyarakat akan kebutuhan air bersih di wilayah Kabupaten Bandung. Air bersih tersebut sebelum sampai ke konsumen diolah terlebih dahulu agar memenuhi syarat-syarat kesehatan, sedangkan untuk pengolahannya bermacam-macam tergantung pada sumber airnya.

Dalam pendistribusian air bersih, pelayanan tidak hanya tergantung pada batas-batas administrasi Kabupaten Bandung saja, tetapi juga meluas sampai pada perumahan-perumahan yang ada didalam sekitar Kabupaten Bandung. Untuk daerah yang tidak terjangkau oleh jaringan distribusi air bersih PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung melakukan usaha-usaha, sebagai berikut :

a. Membuat sumur-sumur bor untuk komplek perumahan. b. Mengirimkan air bersih melalui mobil tangki.

c. Memberikan pompa-pompa tangan.

Adapun kegiatan PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung antara lain :

1. Mewujudkan dan meningkatkan pelayanan umum dalam kebutuhan air bersih/minum.

2. Membangun, memelihara, dan menjalankan operasi suimber-sumber air transmisi, distribusi, termasuk reservoir air.

(27)

4. Mengatur perizinan kepada perusahaan swasta di daerahnya untuk mengadakan pengawasan dalam penyelenggaraan dan pemeliharaan air bersih.

5. Melaksanakan kekuasaan dalam mengusulkan perubahan tarif air bersih sesuai dengan perkembangan dan kondisi daerah setempat. 6. Melaksanakan kekuasaan tunggal dalam pengujian, pemasangan,

penyegelan, dan pencabutan meteran air.

7. Menetapkan peraturan untuk mencegah sambungan liar.

8. Melakukan pengawasan efektif terhadap sambungan liar dan pemborosan dalam pemakaian air bersih serta mengambil tindakan untuk mengatasi masalah itu.

(28)

Air Baku

AIR MINUM

Gambar 2.4. Bagan proses produksi air minum

INTAKE

(larutan kaporit, gas chlor, gas ozon) *fisikal

(gelombang mikro ultraviolet)

PEMBUANGAN

(29)

Bagian Teknik yang menangani proses pengolahan air dari mulai sumber air sampai ke konsumen adalah :

1. Bagian Produksi 2. Bagian Distribusi

Unit sistem dari mulai sumber sampai ke konsumen dibagi dalam 2 unit yaitu : 1. Unit Produksi

2. Unit Distribusi

Unit sistem dari mulai intake sampai ke reservoir merupakan bagian dari unit Produksi.

(30)

30

3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Dalam pelaksanaan kerja praktek, penulis ditempatkan di bagian sumber daya manusia untuk membantu dalam melaksanakan program – program yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dalam pelaksanaannya penulis berharap mendapat pengetahuan tambahan dalam pelaksanaan penilaian kinerja berbasis kompetensi.

3.2. Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Dalam pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan penulis sehari – hari yang dilakukan di PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung adalah membantu bagian SDM dalam :

1. Penyusunan kearsipan perusahaan.

2. Pembagian dan penyusunan penghargaan masa bakti karyawan. 3. Usulan perubahan peraturan kepegawaian.

4. Penyusunan dan pengisian form draft penilaian kinerja berbasis kompetensi. 5. Ditunjuk sebagai panitia “Seminar Penilaian Kinerja Berbasis Kompetensi

(31)

3.3. Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

3.3.1. Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pegawai Berbasis Kompetensi Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Raharja Kabupaten Bandung

Sistem penilaian kinerja berbasis kompetensi di PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung baru direalisasikan pada tahun 2011 ini. Dalam rangka menyukseskan program ini, PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung membentuk Tim Perumus dan Evaluasi Kinerja Pegawai dengan uraian tugas sebagai berikut :

a) Membuat metode dan jadwal kerja tim ; Membuat program kerja tim. Membuat metode baru yang akan digunakan dalm penilaian kinerja serta membuat program dan jadwal kerja tim dari mulai pemilihan metode sampai membuat laporan kepada Direksi.

b) Melakukan evaluasi dan verifikasi kondisi eksisting ; Membuat rekomendasi tindak lanjut dan usulan format.

Melakukan evaluasi terhadap kondisi nyata di lapangan terkait kinerja karyawan dan mulai menyiapkan usulan format penilaian kinerja.

c) Melakukan penyempurnaan format ; Membuat strategi komunikasi dan implementasi format.

(32)

d) Melakukan pengisian format ; Melakukan desk per pekerjaan ; melakukan sosialisasi ke seluruh bidang/bagian/cabang ; Melakukan pengolahan data. Menyiapkan job desk per jabatan sebagai acuan untuk target personal karyawan dan mensosialisasikannya ke seluruh karyawan di lingungan PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung.

e) Menyiapkan surat keputusan penilaian kinerja.

Membuat surat keputusan sebagai landasan dari penilaian kinerja PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung.

f) Melaksanakan penilaian kinerja dan penyiapan metode reward.

Melaksanakan tahap inti yaitu pengisian format penilaian kinerja dan juga menyiapkan reward bagi target – target karyawan yang telah di isi.

g) Membuat laporan kepada Direksi.

Melaporkan hasil dari seluruh rangkaian penilaian kinerja berbasis kompetensi PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung sebagai pertanggungjawaban.

Untuk menunjang hal tersebut, setelah format penilaian kinerja rampung, PDAM Tirta Raharja melakukan sosialisasi ke seluruh bidang/bagian/cabang dengan mengadakan seminar dengan tema “Workshop Manajemen Kinerja dan

(33)

3.3.2. Hambatan Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pegawai Berbasis Kompetensi Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Raharja Kabupaten Bandung

Adapun hambatan pada Program Penilaian Kinerja Berbasis Kompetensi pada PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut :

1) Sistem pengumpulan data hasil pengisian format kinerja belum terintegerasi secara keseluruhan. Oleh karena itu, proses pengumpulan data memakan waktu yang cukup lama.

2) Pegawai mendapat sedikit kesulitan dalam membuat dan mengisi komitmen tertulis dikarenakan penilaian dengan format seperti ini baru pertama kali diselenggarakan oleh PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung.

(34)

34

4.1. Kesimpulan

Kesimpulan dari pelaksanaan program penilaian kinerja berbasis kompetensi adalah sebagai berikut :

1) Bahwa dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai di lingkungan PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung diperlukan sistem evaluasi kinerja pegawai yang lebih sistematis dan terukur sehingga lebih objektif dan tepat sasaran yang diharapkan mampu mendorong kinerja individu maupun perusahaan dibanding dengan menggunakan sistem yang sebelumnya. Meskipun program ini baru dilaksanakan namun untuk kedepannya program ini akan dilaksanakan secara berkesinambungan untuk setiap tahunnya.

2) Tahap – tahap pelaksanaan program penilaian kinerja berbasis kompetensi adalah sebagai berikut :

a) Pembentukan Tim Perumus dan Evaluasi Kinerja PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung.

(35)

4.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil pelaksanaan kerja praktek, maka saran yang dapat diberikan penulis adalah sebagai berikut :

1) Perusahaan diharapkan dapat terus menjalankan sistem penilaian kinerja berbasis kompetensi secara berkesinambungan untuk memotivasi para karyawan serta tercapainya target bersama.

(36)

KABUPATEN BANDUNG

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Dalam menempuh jenjang S1

Program Studi Manajemen

Oleh :

Nama

: Chandra Ramadhan

NIM

: 21208026

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(37)

Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat penelitian, bersedia :

“Bahwa hasil penelitian dapat dionlinekan sesuai dengan peraturan yang berlaku, untuk kepentingan riset dan pendidikan”.

Bandung, 27 Desember 2011

(38)

ii

Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunianya sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang dilaksanakan di PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung pada tanggal 11 Juli 2011 sampai dengan 15 Agustus 2011.

Adapun laporan ini dibuat dengan maksud untuk memenuhi syarat akademis dalam menempuh jenjang S1 Program Studi Manajemen. Penulis, menyadari betul bahwa di dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan, walaupun demikian penulis berusaha untuk menyajikan laporan ini dengan sebaik mungkin.

Penulis sangat mengharapkan koreksi dan saran yang membangun sebgai masukan yang bermanfaat dalam perbaikan dan pengembangan diri di bidang ilmu pengetahuan.

Pada Kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam membantu menyelesaikan laporan ini, yaitu :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia,

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Linna Ismawati, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

(39)

iii

6. Ibu Yayu Irmayuwati, S.Sos selaku pelaksana SDM di PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung sekaligus sebagai pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu serta memberikan bimbingan dalam penyusunan laporan ini.

7. Seluruh karyawan dan karyawati di lingkungan PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung yang telah menyediakan waktunya selama proses kerja praktek dilakukan.

8. Keluarga tercinta yang selalu memberikan dukungan dalam proses pembuatan laporan ini.

9. Rekan – rekan mahasiswa/i MN 1 angkatan 2008 yang telah bersama –sama berjuang dalam melaksanakan bimbingan.

10. Para sahabat terbaik saya (Hasbi, Panji, Irvan, Khemala) dan banyak lagi yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang terus saling memberikan motivasi dalam pembuatan laporan ini.

Penulis berharap semoga laporan yang telah dibuat ini dapat sedikit bermanfaat khususnya untuk penulis sendiri dan umumnya untuk pihak – pihak yang memerlukan.

(40)

i

Judul : Pelaksanaan Program Penilaian Kinerja Berbasis Kompetensi Pada PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung

Nama : Chandra Ramadhan

NIM : 21208026

Jenjang : Strata Satu (S1) Program Studi : Manajemen Fakultas : Ekonomi

Bandung, 10 November 2011

(41)

Nama : Chandra Ramadhan Jenis Kelamin : Pria

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 02 April 1990 Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Komplek Bumi Asri Blok F 82 Bandung 40215 Telepon : (022) 86066627/085659205992

E-mail : chndr.rmdhn@gmail.com

Pendidikan Formal :

1995 – 1996 : TK Bandung Raya 1996 – 2002 : SD YWKA

2002 – 2005 : SMP Negeri 1 Bandung 2005 – 2008 : SMA BPI 1 Bandung

2008 – Sekarang : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen 2008

Gambar

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PDAM Tirta Raharja
Gambar 2.4. Bagan proses produksi air minum

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan fenomena dan latar belakang serta data hasil penjualan perusahaan yang telah penulis dapatkan tersebut dan juga dengan kualitas serta potensi untuk

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA SBI, EARNING PER SHARE, PRICE EARNING RATIO, PRICE BOOK VALUE, DAN NILAI TUKAR RUPIAH PADA DOLARi. TERHADAP

Bab IV: Analisis akan terjadinya adaptasi oleh S Metron Masdison dari naskah drama Pengakuan (Tuanku Imam Bonjol) karya Wisran Hadi ke skenario film. Lelaki di Lintas

Sekiranya peminjam tidak pernah mempunyai rekod pembayaran pada Bank, pihak Bank tidak dapat menjejaki keboleh upayaan anda membayar balik pinjaman.. Maka mereka akan

memberikan peluang kepada peran-peran struktur sosial tradisional, namun peran yang dimainkan dalam Pemerintahan Nagari haruslah sebagai antisipasi terhadap berbagai macam

Ada tiga proses kognitif yang terjadi dalam belajar, yaitu (1) prose perolehan informasi baru, (2) proses mentransformasikan informasi yang diterima dan (3)

Dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar ialah suatu keadaan dimana anak didik tidak dapat menyerap pelajaran dengan sebagaimana mestinya. Dengan kata lain ia mengalami kesulitan

 Anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam, kemudian kejang demam kembali Anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam, kemudian kejang demam kembali tidak termasukb.