• Tidak ada hasil yang ditemukan

bagaimana meningkatkan kreativitas siswa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "bagaimana meningkatkan kreativitas siswa"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita kesehatan dan keselamatan sehingga dengan ini penulis dapat menyelesaikan makalah perkembangan dan belajar peserta didik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kreativitas siswa.

Penulisan karya tulis ilmiah yang penulis selesaikan ini berjudul “Meningkatkan Kreativitas Siswa Dalam Belajar”

Selama penyelesaian karya tulis ilmiah ini penulis menjalani berbagai kesulitan oleh karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman dalam menulis karya tulis ilmiah dan penulis menyadari tidak akan dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini tanpa bimbingan, saran dan bantuan dari berbagai pihak terutama Dosen Pembimbing PLPG yang memberikan bimbingan dan arahan.

Tiada gading yang tak retak begitu kata pepatah, apalagi karya tulis ilmiah sederhana

ini tentu tidak luput dari kekurangan. Oleh karena itu segala saran dan kririk sangat penulis

harapkan.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih atas perhatian semua pihak.

Medan, 4 Desember 2008

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

BAB II PEMBAHASAN ... 2

A. Makna Kreativitas ... 2

B. Perbedaan Pintar dengan Kreatif ... 3

C. Faktor-Faktor Perkembangan Kreativitas Siswa ... 4

D. Bimbingan Pembentukan Siswa Kreatif ... 5

E. Mengevaluasi hasil kreativitas... 6

BAB III PENUTUP ... 7

A. Kesimpulan ... 7

B. Saran ... 7

(3)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan menengah atas memegang peranan penting dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang. Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dewasa ini perlu diiringi peningkatan proses belajar mengajar, dalam proses belajar mengajar semua unsur terdapat di dalamnya seperti tujuan intruksional yang hendak dicapai, mengajar bukanlah semata-mata untuk menyampaikan ilmu dan pengetahuan kepada siswa juga terkandung makna penciptaan lingkungan yang kondusif yaitu lingkungan belajar yang memungkinkan siswa dengan guru berinteraksi secara penuh untuk menemukan jati dirinya mampu mengembangkan kreativitasnya.

Maka dari itu kebutuhan akan pengembangan bakat dan kreativitas yang dirasakan sudah amat mendesak inilah yang melatarbelakangi penulisan makalah ini. Kreativitas adalah esensial untuk pertumbuhan dan keberhasilan pribadi, dan sangat vital untuk pembangunan Indonesia, sehubungan dengan ini peranan orang tua,guru dan masyarakat amat menentukan.

Agar kreativitas dimaksud dapat berkembang tumbuh dan berkembang dengan baik, maka dalam melaksananakan PBM, seorang guru harus lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengambil peran lebih aktif dan kreatif. Dan hal ini baru dapat dilakukan apabila 'learning must be enjoy' (suasana belajar menyenangkan),”

Suasana belajar harus menyenangkan karena iklim belajar yang demikian ini akan menyebabkan proses pembelajaran lebih efektif. “Pemahaman seorang siswa tidak akan terbangun dengan baik apabila fisik dan psikis mereka dalam keadaan tertekan,”.

(4)

BAB II PEMBAHASAN

A. Makna Kreativitas

Sebagian orang berpendapat bahwa kreativitas itu hanya dimiliki segelintir orang kreatif. John Kao, pengarang buku Jamming: The Art and Discipline in Bussiness Creativity, (1996), membantah pendapat ini. “Kita semua memiliki kemampuan kreatif yang mengagumkan, dan kreativitas bisa diajarkan dan dipelajari,” kata Kao.

Sebagian orang lain berpendapat bahwa kreativitas selalu dimiliki oleh orang berkemampuan akademik yang tinggi. Namun faktanya, banyak orang yang memiliki kemampuan akademis tinggi tetapi tidak otomatis melakukan aktivitas yang menghasilkan output kreatif.

Makna kata kreatif sendiri sesungguhnya berkisar pada persoalan menghasilkan sesuatu yang baru. Suatu ide atau gagasan tentu lahir dari proses berpikir yang melibatkan empat unsur berpikir: alat indera; fakta; informasi; dan otak. Arti kata kreatif di sini harus diarahkan pada proses dan hasil yang positif, tentu untuk kebaikan bukan untuk keburukan. Kreatif juga perlu dibenturkan dengan kesesuaian, konteks dengan tema persoalan, nilai pemecahan masalah, serta bobot dan tanggung jawab yang menyertainya. Dengan demikian, tidak setiap kebaruan hasil karya dapat dengan serta-merta disebut kreatif. Yang dimaksud tanggung jawab di sini adalah landasan konseptual yang menyertai karya tersebut.

Adapun ciri-ciri kreativitas yakni seperti berikut siswa memiliki dorongan ingin tahunya besar, sering mengajukan pertanyaan yang baik, memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah, bebas dalam menyatakan pendapat, mempunyai rasa keindahan, menonjol dalam salah satu bidang seni, mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya serta tak mudah terpengaruh orang lain, rasa humor tinggi, daya imajinasi kuat, keaslian (orisinalitas) tinggi (tampak dalam ungkapan gagasan, karangan, dan sebagainya. Dalam pemecahan masalah menggunakan cara-cara orisinal yang jarang diperlihatkan anak-anak lain), dapat bekerja sendiri, senang mencoba hal-hal baru, kemampuan mengembangkan atau memerinci suatu gagasan (kemampuan elaborasi).

(5)

memenjara siswa. Maka kian komplekslah hambatan bagi tumbuhnya kreativitas seorang siswa,”.

Pada bagian lain dan karena setiap orang memiliki kemampuan kreatif dengan tingkat yang berbeda, maka yang diperlukan adalah bagaimana cara mengembangkan dan menghidupkan kreativitas tersebut. Khusus di lingkungan sekolah perlu diupayakan suatu iklim belajar yang benar-benar dibutuhkan untuk menunjang pendayagunaan kreativitas siswa.

Untuk itu, maka dalam melaksanakan PBM setiap guru mesti bersikap open (terbuka) terhadap minat dan apapun gagasan yang muncul dari siswa, bersikap terbuka bukan berarti selalu menerima tetapi menghargai gagasan tersebut.

Memberikan waktu dan kesempatan yang selebar-lebarnya untuk memikirkan dan mengembangkan ide dimaksud serta memberi kesempatan sebanyak mungkin kepada siswa untuk berperan serta dalam mengembil keputusan.

Kemudian, seorang guru harus mampu menciptakan suasana hangat dan rasa aman bagi tumbuhnya kebebasan berpikir eksploratif (menyelidiki) serta menciptakan suasana saling menghargai dan saling menerima, baik itu antar siswa maupun antar guru dan siswa. Bersikap positif terhadap kegagalan siswa dan bantulah mereka agar bangkit dari kegagalannya tersebut, bukan justru sebaliknya.

“Selain itu seorang guru juga harus punya visi jauh ke depan. Maksudnya, apa yang diajarkannya hari ini merupakan upaya menyiapkan peserta didik pada kondisi yang diperkirakan bakal terjadi masa mendatang. Misalnya, untuk 10 atau 20 tahun ke depan. Bukan sebaliknya, membawa siswa berpikir mundur ke masa lalu,”.

B. Perbedaan Pintar dengan Kreatif

Menurut pakar psikologi pendidikan, Prof. Dr. S.C. Utami Munandar, kreatif berbeda dengan siswa pintar. " kreatif berarti punya potensi. Sedangkan pintar bisa didapat dari tekun mempelajari sesuatu," jelasnya. Tapi meski tekun namun tak berpotensi, seseorang tak akan bisa optimal seperti halnya siswa kreatif. "Kalau siswa tak kreatif musikal, misalnya. Biar dikursuskan musik sehebat apa pun, ya, kemampuannya sebegitu-begitu saja. Tak akan berkembang." "Sebaliknya, jika kreatif tapi lingkungannya tak menunjang, ia pun tak akan berkembang." Soal bakat musik tadi, misalnya. Jika di rumah tak ada alat-alat musik, bakatnya akan terpendam," jelas guru besar tetap Fakultas Psikologi UI ini.

(6)

tanpa tujuan." Kendati dia suka bertanya, tapi tak berkonsentrasi pada jawabannya. Konsentrasinya mudah buyar jika ada hal lain yang menarik perhatiannya. Lain hal dengan siswa kreatif. "Jika ia lari ke sana-sini, pasti ada tujuannya. Jika ia tertarik pada sesuatu, ia akan duduk diam dalam waktu yang lama, asyik sendiri mengerjakan sesuatu," terang Ketua Yayasan Indonesia untuk Pendidikan dan Pengembangan Siswa Kreatif ini.

Kreativitas yang tampak pada siswa-siswa berbeda dengan orang dewasa. Kreativitas seorang siswa bisa muncul jika terus diasah sejak dini. Pada siswa-siswa, kreativitas merupakan sifat yang komplikatif; seorang siswa mampu berkreasi dengan spontan karena ia telah memiliki unsur pencetus kreativitas.

Pada dasarnya kreativitas siswa-siswa bersifat ekspresionis. Ini karena pengungkapan ekspresi itu merupakan sifat yang dilahirkan dan dapat berkembang melalui latihan-latihan. Ekspresi ini disebut dengan spontanitas, terbuka, tangkas dan sportif. Ada 3 ciri dominan pada siswa yang kreatif: (1) spontan; (2) rasa ingin tahu; (3) tertarik pada hal-hal yang baru. Ternyata ketiga ciri-ciri tersebut terdapat pada diri siswa. Berarti semua siswa pada dasarnya adalah kreatif; faktor lingkunganlah yang menjadikan siswa tidak kreatif. Dengan demikian, peran orangtua sebenarnya lebih pada mengembangkan kreativitas siswa.

C. Faktor-Faktor Perkembangan Kreativitas Siswa

Guilford yang bertolak dari analisis faktor, berusaha merummuskan faktor-faktor yang terkandung dalam kreativitas. Menurut Guilford kreativitas mencakup 3 dimensi pokok yaitu : (1. Dimensi Perseptual; (2. Dimensi Psiko-Motor; dan (3. Dimensi Intelektual

1. Dimensi Perseptual

Dimensi perseptual meliputi kemampuan mengadakan persepsi, dan ini meliputi faktor-faktor antara lain :

a. Kepekaan indera b. Perhatian

c. Orientasi Ruang d. Orientasi Waktu

e. Luasnya daerah persepsi f. Kecepatan persepsi

2. Dimensi Psiko-Motor

(7)

a. Faktor kekuatan b. Faktor impuls

c. Faktor kecepatan gerak d. Faktor Ketelitian/ketepatan e. Faktor koordinasi

f. Faktor keluwesan (flexibility) 3. Dimensi Intelektual

Dimensi inilah yang mendapat penyorotan secara luas, karena memang dimensi inilah yang mempunyai implikasi yang sangat luas, dimensi ini meliputi 5 faktor :

a. Faktor Ingatan b. Faktor Pengenalan c. faktor Evaluatif

d. faktor Berfikir Konvergen e. faktor Berfikir Divergen

Dengan sengaja pendapat Guilford ini dikemukakan dengan agak lengkap, tidak karena pendapat tersebut dianggap satu-satunya pendapat yang benar, akan tetapi terlebih-lebih sebagai ilustrasi untuk menunjukkan betapa rumitnya kualitas manusia yang kita sebut kreativitas itu. Pada dasarnya semua individu setidak-tidaknya yang normal memiliki faktor-faktor tersebut. Variasi kreativitas timbul karena variasi dalam kombinasi, korelasi dan intensitas faktor-faktor tersebut. Variasi inilah yang seharusnya kita kenal seawal mungkin.

D. Bimbingan Pembentukan Siswa Kreatif

Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam pembentukan siswa kreatif adalah:  Persiapan waktu, tempat, fasilitas dan bahan yang memadai. Waktu dapat berkisar

antara 10-30 menit setiap hari; bergantung pada bentuk kreativitas apa yang hendak dikembangkan. Begitu pula dengan tempat; ada yang memerlukan tempat yang khusus dan ada pula yang dapat dilakukan di mana saja. Fasilitas tidak harus selalu canggih; bergantung pada sasaran apa yang hendak dicapai. Bahan pun tidak harus selalu baru; lebih sering justru menggunakan bahan-bahan sisa atau bekas.

(8)

Memelihara iklim kreatif agar tetap terpelihara. Caranya dengan mengoptimal-kan poin-poin tersebut di atas.

E. Mengevaluasi hasil kreativitas.

(9)

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

 Kreativitas adalah esensial untuk pertumbuhan dan keberhasilan pribadi, dan sangat vital untuk pembangunan Indonesia

 ciri-ciri kreativitas yakni seperti berikut siswa memiliki dorongan ingin tahunya besar, sering mengajukan pertanyaan yang baik, memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah, bebas dalam menyatakan pendapat, mempunyai rasa keindahan, menonjol dalam salah satu bidang seni, mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya serta tak mudah terpengaruh orang lain, rasa humor tinggi, daya imajinasi kuat, keaslian (orisinalitas) tinggi (tampak dalam ungkapan gagasan, karangan, dan sebagainya.

 Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam pembentukan siswa kreatif adalah:

o Persiapan waktu, tempat, fasilitas dan bahan yang memadai

o Mengatur kegiatan pembelajaran

o Menyediakan satu sudut khusus untuk siswa dalam melakukan aktivitas

o Memelihara iklim kreatif agar tetap terpelihara

B. SARAN

 Guru dan orang tua hendaknya berperan dalam pengembangan bakat dan kreativitas siswa.

 Siswa hendaknya diberi motivasi secara maksimal agar nantinya bakat dan kreativitas

(10)

DAFTAR PUSTAKA

http://www.hizbut-tahrir.or.id/al-waie/index.php/2007/06/01/menumbuhkembangkan-kreativitas-anak/

http://www.riau.go.id/index.php?module=roles&func=display&uid=3

Referensi

Dokumen terkait

Buku ini merupakan sebuah analisis tentang propaganda yang dijalankan oleh pemerintah Republik Indonesia dan para pendukungnya dalam mempromosikan tawaran bantuan beras kepada

Dari latar belakang yang telah dijelaskan, didapat rumusan penelitian ini yang bertujuan menjelaskan proses penghitungan menggunakan metode naïve bayes untuk

Maka dengan penelitian ini peneliti sangat tertarik untuk mengangkat judul yang berjudul “Lagu-lagu pasantrena syifaush Shudur” karena di dalam kesenian ini

Observasi sementara yang dilakukan, bahwa di MTs Miftahul Falah Jepat Lor Tayu Pati dalam meningkatkan kualitas Pendidikan Agama Islam, guru Pendidikan Agama

(mutua l tr ust ) adalah hasil interaksi yang melibatkan anggota masyarakat dalam suatu kelompok pengelolaan produktivitas petani dan berkembangnya sistem jaringan

Perekrutan korban di Kabupaten Magelang terbilang mudah selain karena pelaku mengetahui kondisi korban yang serba sulit secara ekonomi dan iming-iming gaji besar juga

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas IlmuPendidikan. © AnnisaNovitasari 2016 Universitas

Manusia merupakan unsur yang terpenting karena unsur-unsur lain yang dimiliki oleh suatu, dengan kata lain kinerja adalah hasil kerja karyawan baik dari segi kualitas