• Tidak ada hasil yang ditemukan

PA : Peranan Resepsionis dan Sekretaris Divisi Consumer Service Timur II PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Surabaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PA : Peranan Resepsionis dan Sekretaris Divisi Consumer Service Timur II PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Surabaya."

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

DIVISI CONSUMER SERVICE TIMUR II

PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. SURABAYA

PROYEK AKHIR

Nama : KARTIKA OKTA MAULINA

NIM : 09.39015.0010

Program : DIII (Diploma Tiga)

Jurusan : Komputerisasi Perkantoran dan Kesekretariatan

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA DAN TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA

(2)

iv

Sekretaris memegang peranan penting dalam sebuah perusahaan ataupun sebuah instansi pemerintah untuk menangani tugas-tugas yang berhubungan dengan administrative dan juga sebagai citra perusahaan. Laporan Proyek Akhir ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami Peranan Resepsionis dan Sekretaris dalam Menunjang Kinerja Pimpianan pada PT Telekomunikasi Divisi Consumer

Service II Timur Surabaya yang meliputi bagaimana prosedural resepsionis

menangani tamu serta bagaimana peranan sekretaris PT Telekomunikasi Tbk DCS II Timur Surabaya dalam membantu kelancaran kerja pimpinan. Metode yang digunakan adalah observasi, interview dan studi literature selama 3 bulan. Berdasarkan observasi, interview dan studi literature didapatkan bahwa peranan resepsionis dan sekretaris Divisi Consumer Services II Timur PT Telkom Surabaya meliputi prosedural penanganan tamu, penanganan rapat, pendisposisian surat, pengaturan perjalanan dinas pimpinan serta menjamu tamu perusahaan sudah berjalan dengan cukup baik.

(3)
(4)

x

2.1.1 Lokasi Perusahaan... 8

2.1.2 Struktur Organisasi Divisi Consumer Service II Timur ... 9

2.1.3 Logo PT Telekomunikasi Tbk ... 11

2.2 Gambaran Umum Sekretariat PT Telekomunikasi DCS Timur II Surabaya ... 13

BAB III LANDASAN TEORI ... 15

3.1 Resepsionis ... 15

3.1.1 Pengertian Tamu ... 16

3.1.2 Pengetahuan Komunikasi ... 17

3.2 Pengertian Sekretaris ... 18

3.2.1 Tugas Sekretaris ... 18

3.3 Microsoft Access ... 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 30

4.1 Peranan Resepsionis PT Telekomunikasi Tbk, Divisi Consumer Service II Surabaya ... 31

4.1.1 Prosedural Resepsionis dalam Menangani Tamu ... 32

4.2 Peranan Sekretaris PT Telekomunikasi Tbk. Divisi Consumer Service II Timur Surabaya ... 47

4.2.1 Persiapan Rapat ... 48

4.2.2 Prosedur Pendisposisian Surat Masuk Pada Sekretariat PT Telkom DCS Timur ... 55

4.2.3 Menangani Perjalanan Dinas ... 64

4.2.4 Etiket Jamuan Makan/Table manners ... 69

(5)

xi

5.2 Saran ... 81

DAFTAR PUSTAKA ... 83

(6)

xii

Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Divisi Consumer Service II Timur Surabaya ... 9

Gambar 2.2 Gambar PT Telekomunikasi Tbk ... 11

Gambar 3.1 Peletakan alat makan ... 28

Gambar 3.2 Tampilan Microsoft Access 2007 ... 29

Gambar 4.1 Ruang Resepsionis PT Telkom DCS II Timur ... 32

Gambar 4.2 Tampilan shortcut software visitor system... 34

Gambar 4.3 Menu transaksi tamu ... 34

Gambar 4.4 Alat untuk melakukan finger print ... 35

Gambar 4.5 Pengisian Tujuan departemen ... 36

Gambar 4.6 Pengisian identitas tamu ... 37

Gambar 4.7 Pengisian nomor identitas ... 37

Gambar 4.8 Nomor visitor ... 38

Gambar 4.9 Kamera ... 38

Gambar 4.10 Menyimpan foto ... 39

Gambar 4.11 Telkom guest book ... 39

Gambar 4.12 Kartu visitor... 41

Gambar 4.13 Tampilan portal divre 5 ... 42

Gambar 4.14 Ruang sekretaris PT Telkom DCS II Timur Surabaya ... 47

Gambar 4.15 Lembar nota dinas ... 51

Gambar 4.16 Lembar kedua nota dinas... 52

(7)

xiii

Gambar 4.20 Contoh surat masuk ... 61

Gambar 4.21 Jenis surat pada lembar disposisi ... 62

Gambar 4.22 Tanggal pada lembar disposisi ... 63

Gambar 4.23 Pengisian tujuan dan keterangan lembar disposisi ... 64

Gambar 4.24 Katalog pemesanan tiket pesawat online ... 66

Gambar 4.25 Guarantee Letter ... 68

Gambar 4.26 Ruang Caffetaria ... 70

Gambar 4.27 Peletakkan peralatan makan ... 72

Gambar 4.28 Peletakkan peralatan makan ... 73

Gambar 4.29 Tata meja makan tamu secara buffet ... 74

Gambar 4.30 Contoh appetizer ... 75

Gambar 4.31 Contoh main course ... 76

Gambar 4.32 Contoh dessert ... 77

Gambar 4.33 Cara memegang gelas... 79

(8)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Departemen masing-masing lantai ... 41

Tabel 4.2 Tabel daftar hadir rapat ... 54

Tabel 4.3 Lembar disposisi EGM PT Telkom DCS II Timur Surabaya ... 57

(9)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Biodata Penulis ... 83

Lampiran 2 Log harian dan catatan perubahan acuan kerja ... 84

Lampiran 3 Daftar kehadiran kerja praktek ... 88

Lampiran 4 Kartu bimbingan kerja praktek ... 91

Lampiran 5 Surat persetujuan permohonan kerja praktek ... 92

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kemajuan ilmu pengetahuan teknologi di era globalisasi menutut orang–

orang yang menggeluti profesi sekretaris untuk selalu menyesuaikan diri dan

memperluas wawasan. Tingkat kompetensi sekretaris yang kini dimiliki perlu

ditingkatkan dalam rangka bersaing dengan tenaga–tenaga sekretaris yang tidak

mustahil akan didatangkan dari luar negeri.

Sekretaris memiliki peranan penting dalam sebuah perusahaan karena

tugas rutin seorang sekretaris adalah membantu memperlancar berbagai aspek

administratif kantor yang meliputi korespondensi, pengarsipan, pengaturan

jadwal, dan berbagai pekerjaan lain yang mendukung kinerja pimpinan

perusahaan.

Selain mengerjakan tugas rutin, sektretaris juga memiliki tugas sebagai

seorang resepsionis. Dalam memenuhi kewajiban sebagai resepsionis, ada

beberapa hal yang menjadi tugas sekretaris yakni menerima dan menjawab

telepon, menerima tamu yang bertemu dengan pimpinan, dan mencatat janji-janji

untuk pimpinan.

Kemampuan menggunakan komputer adalah syarat mutlak untuk

menjadi sekretaris, karena mayoritas pekerjaan kesekretariatan menggunakan

media komputer. Microsoft office merupakan salah satu program aplikasi

(11)

sehari-hari agar lebih efisien dan efektif. Dengan program ini semua tugas-tugas

kreatif sekretaris akan dengan mudah dapat dikerjakan.

Pemanfaatan teknologi informasi (TI) di berbagai jenis perusahaan tidak

bisa terhindarkan lagi. Proses otomatisasi dan komputerisasi telah dilakukan

secara terintegrasi dan menyeluruh dalam lingkungan perusahaan. Karena tidak

mungkin perusahaan berjalan mundur, penerapan teknologi akan berjalan terus

sesuai dengan perencanaan besar sebelumnya. Penerapan teknologi mulai dari

surat menyurat, hingga komputerisasi sistem informasi administrasi dan

kesekretariatan terus dilakukan. Oleh karena itu, sekretaris harus mempersiapkan

diri untuk memasuki era teknologi informasi agar tidak kalah saing dengan

perusahaan asing, demi kemajuan perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah yang diangkat dalam

laporan proyek akhir ini sebagai berikut:

1. Bagaimana prosedural resepsionis dalam menangani tamu di PT

Telekomunikasi Tbk DCS II Timur Surabaya?

2. Bagaimana peranan sekretaris PT Telekomunikasi Tbk DCS II Timur

Surabaya dalam membantu kelancaran kerja pimpinan?

1.3 Batasan Masalah

Agar lebih terfokus dan memberikan penjelasan yang detail mengenai

permasalahan yang diangkat, laporan Proyek Akhir ini membatasi pembahasan

(12)

1. Resepsionis dalam menerima tamu di PT Telekomunikasi Tbk pada bagian

Divisi Consumer Service II Timur Surabaya

2. Peranan sekretaris PT Telekomunikasi Tbk pada bagian Divisi Consumer

Service II Timur Surabaya yang meliputi:

a. Persiapan rapat

b. Pendisposisian surat masuk

c. Pengaturan perjalanan dinas pimpinan

d. Jamuan makan

1.4 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari pelaksanaan proyek akhir yang ditempuh oleh

penulis selama 3 bulan hingga penulisan laporan proyek akhir adalah sebagai

berikut:

1.4.1 Tujuan Umum

a. Mempraktekkan dan mengaplikasikan ilmu yang didapat selama masa kuliah

ke dalam dunia kerja.

b. Mengasah cara berinteraksi dan bersosialisasi dengan rekan kerja dalam satu

perusahaan.

c. Melatih kemampuan bekerja sama dan disiplin waktu serta kemampuan untuk

melaksanakan tugas dengan baik.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui prosedural pelayanan tamu pada Bagian Divisi Consumer Service

II Timur Surabaya.

2. Memberikan gambaran mengenai peranan sekretaris pada Bagian Divisi

(13)

a. Persiapan rapat

b. Pendisposisian surat masuk

c. Perjalanan dinas pimpinan

d. Jamuan makan

1.5 Manfaat Proyek Akhir

Proyek akhir ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi

pengembangan ilmu pengetahuan mengenai peranan sekretaris terutama bagi

mahasiswa DIII Komputerisasi Perkantoran dan Kesekretariatan. Secara lebih

khusus, manfaat yang diharapkan:

1.5.1 Bagi STIKOM

Hasil laporan proyek akhir ini dapat menambah perbendaharaan referensi

bagi mahasiswa DIII Komputerisasi Perkantoran dan Kesekretariatan dan

bermanfaat bagi mahasiswa program studi lain dalam memperkaya wawasan dan

pengetahuan.

1.5.2 Bagi PT TELKOM INDONESIA Tbk.

Memberikan masukan untuk memperhatikan pelayanan yang diberikan

terhadap tamu dan lebih meningkatkan peranan sekretaris serta laporan ini dapat

dijadikan sebagai bahan referensi bagi perusahaan.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk lebih mudah dalam memahami isi Laporan Proyek Akhir ini, maka

(14)

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi pendahuluan yang menyangkut latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, lokasi dan pengumpulan data dan

sistematika penulisan.

BAB II GAMBARAN UMUM

Bab ini membahas gambaran umum tentang sejarah, lokasi perusahaan,

struktur organisasi serta logo PT TELEKOMUNIKASI Tbk Divisi

Counsumer Service II Timur Surabaya.

BAB III LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang resepsionis dan rincian tugas sekretaris

sehingga dapat disunakan sebagai referensi dalam penyusunan proyek

akhir ini.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang metode–metode yang digunakan dalam

pengambilan dan pencarian data serta hasil yang diperoleh serta analisa

dan pembahasannya.

BAB VI PENUTUP

Bab penutup ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang diajukan

penulis kepada Sekretaris Divisi Consumer Service II pada PT

Telekomunikasi Tbk, sebagai bahan perbandingan dan juga

diperuntukkan bagi semua peserta proyek akhir yang akan datang sebagai

(15)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum PT Telekomunikasi Indonesia Tbk,

Cikal bakal TELKOM adalah suatu badan usaha bernama Post-en

Telegraafdienst yang didirikan dengan Staatsblad No.52 tahun 1884.

Penyelenggaraan telekomunikasi di Hindia Belanda pada waktu itu mulanya

diselenggarakan oleh swasta. Bahkan sampai tahun 105 tercatat 38 perusahaan

telekomunikasi, yang pada tahun 1906 diambil alih oleh pemerintah Hindia

Belanda berdasarkan Staatblad No. 395 tahun 1906. Sejak itu berdirilah Post,

Telegraaf en Telefoondients atau disebut PTT Dients. PTT Dients ditetapkan

sebagai perusahaan Negara berdasarkan Staatblad No. 419 tahun 1927 tentang

Indonesia Bedrijvenment (I.B.W., Undang – Undang Perusahaan Negara).

Jawatan PTT ini berlangsung sampai dikeluarkannya Peraturan

Pemerintah Pengganti Undan–Undang (Perpu) No.19 tahun 1960 oleh Pemerintah

Republik Indonesia, tentang persyaratan suatu Perusahaan Negara dan PTT Dients

memenuhi syarat untuk tetap menjadi suatu Perusahaan Negara (PN). Kemudian

berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 240 tahun 1961, tentang Pendirian

perusahaan Negara Pos dan Telekomuniksi disebutkan, bahwa Perusahaan Negara

sebagaimana dimaksud dalam pasal 21.B.W. dilebur kedalam Perusahaan Negara

Pos dan Telekomunikasi (PN. Pos dan Telekomunikasi).

Dalam perkembangan selanjutnya pemerintah memandang pelu untuk

membagi PN Pas dan telekomunikasi menjadi dua Perusahaan Negara berdiri

(16)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1965, mka berdirilah

perusahaan Negara Pos dan Giro (PN. Pos dan Giro) dan pendirian Perusahaan

Negara Telekomunikasi (PN. Telekomunikasi) diatur dalam peraturan Pemerintah

No. 30 tahun 1965.

Bentuk PN ini pun dikembangkan menjadi Perusahaan Umum (PERUM)

Telekomunikasi melalui Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 1974. Dalam

peraturan tersebut dinyatakan pula Perusahaan Umum.

Telekomunikasi (PERUMTEL) sebagai badan usaha tunggal

penyelenggara jasa telekomunikasi dalam negeri maupun luar negeri. Tentang

hubungan telekomunikasi luar negeri pada saat itu juga diselenggarakan oleh PT.

Indonesia Satellite Corporation (Indosat) yang masih besetatus perusahaan asing,

yakni dari Amerika Cable & Radio Corporation, didirikan berdasarkan peraturan

perundangan Negara bagian Delaware, Amerika Serikat.

Seluruh saham PT. Indosat dengan modal asing ini pada akhir tahun 1980

dibeli oleh Negara Republik Indonesia dari American Cable & Radio

Corporation.

Dalam rangka meningkatkan pelayanan jasa telekomunikasi untuk

umum, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 53 tahun 1980

tentang telekomunikasi untuk umum yang isinya tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1974. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.

3 tahun 1980, PERUTEL ditetapkan sebagai badan usaha penyelenggara

(17)

Memasuki Repelita V pemerintah merasakan perlunya percepatan

pembangunan telekomunikasi, karena sebagai infrastruktur diharapkan dapat

memacu pembangunan sector lainnya.

Selain hal tersebut penyelenggaraan telekomunikasi membutuhkan

manajemen yang lebih professional, oleh sebab itu perlu meningkatkan bentuk

perusahaan. Untuk itu berdasarkan Peraturan Pemerintah No.25 tahun 1991, maka

bentuk Perusahaan Umum (PERUM) dialihkan menjadi Perusahaan Perseroan

(Persero), sebagaimana dimaksud dalam Undang–Undang No. 9 tahun 1968.

Sejak itu berdirilah Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia

atau TELEKOM.

2.1.1 Lokasi Perusahaan

Lokasi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divisi Consumer Service II di

(18)

2.1.2 Struktur Organisasi Divisi Consumer Service II Timur

(19)

Organisasi Divisi Consumer Service Terdiri atas:

(1) Pimpinan Divisi Consumer Service, yaitu:

a. Executive General Manager Divisi Consumer Service.

b. Deputy Executive General Manager Divisi Consumer Service.

(2) Penyelenggara operasi layanan bisnis FWL segmen retail terdiri dari dua

Divisi Consumer Service, yaitu:

a. Divisi Consumer Service Barat

b. Divisi Consumer Service Timur

(3) Penyelenggara operasi layanan Divisi Consumer Service terdiri dari tujuh Unit

Consumer Service Regional dengan pembagian sebagai berikut:

a. Divisi Consumer Service Barat mencakup:

1. Unit Consumer Service Regional I Sumatera

2. Unit Consumer Service Regional II JABODETABEK

3. Unit Consumer Service Regional III Jawa Barat & Banten

b. Divisi Consemer Service Timur mencakup:

1. Unit Consumer Service Regional IV Jawa Tengah & DIY

2. Unit Consumer Service Regional V Jawa Timur

3. Unit Consumer Service Regional VI Kalimantan

4. Unit Consumer Service Regional VII Kawasan Timur Indonesia

(4) Penyelenggara pengelolaan fungsi technostructure, operation support dan

management support masing–masing Divisi Consumer Service sebagai

berikut:

a. Bidang Planning & Quality of Service

(20)

c. Bidang Commerce

d. Bidang General Support

2.1.3 Logo PT Telekomunikasi Tbk

Keterangan:

1. Expertise

Lingkaran merupakan symbol kelengkapan dari product dan service dalam

time.

2. Empowering

Tangan yang meraih kelur mencerminkan pertumbuhan dan expansi keluar.

3. Assured

Jemari mencerminkan kecermatan perhatian, serta kepercayaan dan hubungan

erat.

4. Progressive

Kombinasi tangan dan lingkaran menjadi symbol matahari terbit, symbol

perubahan dan awal yang baru.

(21)

5. Heart

Telapak tangan secara universal bisa diartikan untuk menceritakan kehidupan

seseorang sebagai symbol pencapaian dan untuk penggapaian masa depan.

6. Penulisan karakter dengan tipe huruf dengan sudut yang bulat, disertai

kombinasi huruf besar dan kecil mencerminkan suatu keseimbangan yang

natural. Penggunaan huruf kecil juga merupakan upaya untuk lebih akrab dan

bersahabat.

7. Expert Blue

Melambangkan pengalaman dan keahlian yang tinggi.

8. Vital Yellow

Merupakan elemen atraktif yang hangat, mengundang dan dinamis. Warna

vital yellow juga menyeimbngkan expert blue.

9. Infinite Sky Blue

Mencerminkan inofasi dan peluang tak terhingga untuk masa depan.

Seperti yang diketahui, Telkom melakukan perubahan dikarenakan harus

menyesuaikan dengan kondisi lingkungan yang ada, baik lingkungan Makro

maupun Mikro. Perkembangan teknologi dan ketatnya persaingan industri

teknologi komunikasi dan informasi di indonesia juga mendorong untuk

melakukan perubahan. Potensi pasar dan pengguna di bisnis ini memang masih

(22)

2.2 Gambaran Umum Sekretariat PT Telekomunikasi DCS Timur II Surabaya

Ruang Sekretariat PT Telekomunikasi DCS Timur II Surabaya terletak di

Jalan Ketintang 156 Surabaya tepatnya berada di lantai 3 gedung DCS II. Terletak

satu ruangan dengan Executif General Manager DCS II dan Deputy General

Manager DCS II PT Telkom.

1. EGM DCS

EGM DCS II TIMUR adalah Kepala Divisi Consumer Service Timur II

Surabay. Secara Struktural bertanggung jawab kepada Direksi PT Telekomunikasi

Indonesia, Tbk. mengkomunikasikan pada seluruh jajaran DCS Timur tentang

pemenuhan persyaratan pelanggan, serta pemenuhan terhadap peraturan dan

hukum, pengelolaan dan pengelokasian sumber daya dalam penyelenggaraan

pelayanan jasa telekomunikasi dan pengolaan bisnis Divisi Consumer Service II

Timur, menetapkan kebijakan mutu dan sasaran mutu, serta mendistribusikan

tangguang jawab pencapainnya, pemenuhan sumber daya bagi implementasi

TQMS di DCS II Timur, menunjuk Quality Management Representative

pengganti jika pejabat Quality Management Representative berhalangan

sementara waktu, mengembangkan kualitas SDM DCS II Timur.

2. Deputy EGM DCS

Deputy EGM DCS adalah Deputy kepala Divisi Consumer Service

Timur II Surabaya. Secara Struktual bertangguang jawab kepada EGM DCS II

yang bertangguang jawab dalam mengarahkan dan mengendalikan Unit Bisnis

(23)

bertangguang jawab kepada EGM DCS II untuk menjamin implementasi

seluruh ketetapan, ketentuan dan kebijakan EGM DCS II, menetapkan target

kinerja operasional unit bisnis dan anggaran unit bisnis (unit kerja

operasional), memutuskan setiap permasalahan operasional DCS II Timur dan

mengembangkan SDM sesuai kewenangannya.

Kesekretariatan PT Telkom DCS II menangani berbagai hal yang

berkaitan dengan pimpinan maupun karyawan bagian sekretaris divisi. Berikut

adalah tugas sekretaris divisi secara umum:

a. Menangani pengetikan dan pengiriman surat-surat dari semua anggota divisi.

b. Menangani undangan rapat, sidang, pertemuan dan penyuluhan

c. Menangani perjalanan dinas pimpinan

d. Menangani administrasi umum seputar Divisi Consumer Service II Timur

(24)

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Resepsionis

Menurut Soetanto (2010:70), petugas yang bertugas khusus menerima

dan melayani tamu disebut dengan resepsionis (receptionist). Tugas seorang

resepsionis adalah membantu para tamu yang ingin bertemu dengan pejabat atau

pimpinan. Oleh karena kesan pertama yang diperoleh para tamu adalah sikap

resepsionis, maka ada beberapa syarat penting yang harus dipenuhi oleh seorang

resepsionis yaitu:

a. Sopan dan ramah

b. Berkepribadian tinggi

c. Bijaksana

d. Cerdas

e. Mengetahui pengetahuan tentang struktur organisasi

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dari tamu yang

memiliki maksud-maksud tertentu, maka resepsionis harus mempunyai catatan

identitas tamu yang hendak datang menemui pimpinan. Catatan identitas tamu

memiliki format yang berbeda-beda, namun pada umumnya berisi tentang

identitas seorang tamu meliputi keterangan-keterangan sebagai berikut: tanggal,

nama tamu, jabatan tamu, nama pejabat yang akan ditemui dan tujuan kedatangan

tamu.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dilaksanakan dalam

(25)

1. Memberi salam dan menegur tamu dengan ramah, sopan dan menanyakan

keperluan tamu serta mempersilahkan tamu mengisi kartu atau buku tamu.

2. Sebagai penerima tamu harus dapat menjaga pembicaraan dan mengerti

tentang apa yang boleh dan tidak boleh untuk dibicarakan dengan tamu

3. Dapat mengarahkan tamu, memberi informasi yang dibutuhkan dan

membantu pimpinan dalam melayani serta membuat perjanjian dengan tamu

4. Apabila pimpinan tidak dapat menerima tamu, berikan penjelasan dengan

baik dan jangan sampai menyinggung tamu

5. Membuat tamu merasa senang apabila terpaksa harus menunggu

6. Memberikan perhatian kepada setiap tamu dan segera mengambil keputusan

apabila tamu disalurkan ke bagian lain.

3.1.1 Pengertian Tamu

Menurut Sumarto (1999:22), menerima tamu merupakan salah satu

pekerjaan yang tidak dapat dilepaskan dari tanggung jawab seorang sekretaris.

Oleh karena itu, sekretaris profesional harus mengetahui dengan baik karakter

tamu-tamu yang datang, kemudian menyikapi kehadiran mereka secara etis. Lebih

dari itu, seorang sekretaris juga dituntut kemampuannya mengorganisasikan

tamu-tamu yang hadir, kemudian menyinkronkannya dengan kegiatan pimpinan atau

perusahaan secara keseluruhan.

Istilah „tamu‟ tidak asing lagi bagi kita, karena istilah tersebut sudah

biasa kita dengar atau bahkan kita temui secara langsung dalam kehidupan kita

sehari-hari. Istilah „tamu‟ dalam kehidupan organisasi pada hakikatnya tidak

berbeda dengan istilah yang kita kenal sehari-hari. Dalam kehidupan sosial,

(26)

orang yang ada dirumah kita, dan mereka harus kita sambut dengan ramah. Tamu

organisasi atau perusahaan bisa seseorang atau sekelompok orang dengan

membawa satu atau beberapa kepentingan, baik itu kepentingan dirinya sebagai

pribadi maupun kepentingan pihak lain, termasuk kepentingan organisasi tertentu

karena mereka adalah utusan organisasi tersebut.

3.1.2 Pengetahuan Komunikasi

Komunikasi berasal dari bahasa Latin, yaitu Comunicatio yang berarti

pemberitahuan atau pertukaran pikiran. Istilah communicatio bersumber dari kata

communis yang artinya sama maknanya. Jadi sekelompok orang yang terlibat

dalam komunikasi harus memiliki kesamaan makna, jika tidak maka komunikasi

tidak dapat berlangsung. Bila seseorang menyampaikan pesan, pikiran dan

perasaan kepada orang lain dan orang tersebut mengerti apa yang dimaksudkan

oleh penyampai pesan maka komunikasi berlangsung.

Pengertian komunikasi adalah salah satu proses penyampaian pikiran dan

perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan

lambang-lambang yang mempunyai arti bagi kedua belah pihak. Proses penyampaian

tersebut pada umumnya menggunakan bahasa, karena bahasa merupakan lambang

yang dapat mewakili sesuatu, baik yang berwujud maupun tidak. Selain bahasa

dapat juga digunakan gerak isyarat atau mimik dan pantomimik. Komunikasi

dengan bahasa disebut komunikasi verbal sedangkan komunikasi dengan

(27)

3.2 Pengertian Sekretaris

Sekretaris berasal dari bahasa Latin Secretum rahasia atau Secretarius

atau Secretarium artinya seseorang yang diberi kepercayaan untuk memegang

rahasia.

Sekretaris dapat diartikan sebagai seorang petugas yang pekerjaannya

menyelenggarakan urusan surat menyurat termasuk penyimpanan dokumen bagi

seorang pejabat pimpinan organisasi. Apabila petugas ini menyelenggarakan

urusan surat menyurat dari seorang pejabat atau instansi resmi maupun

perusahaan swasta yang bersifat pribadi atau rahasia sebutan lainnya adalah

Private Secretary (The Liang Gie, 2000).

Sekretaris juga dapat diartikan sebagai sebagai seorang pembantu

pimpinan untuk menerima dikte, mengonsep surat atau korespondensi, menerima

tamu, memeriksa atau mengingatkan pimpinan mengenai kewajibannya untuk

meningkatkan efektifitas kerja pimpinannya (The Liang Gie,2000).

Dari pengertian–pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sekretaris

adalah orang yang memegang rahasia perusahaan yang tugasnya membantu

pimpinan untuk kelancaran tugasnya.

3.2.1 Tugas Sekretaris

Tugas seorang sekretaris tidak hanya membantu meringankan tugas

seorang pimpinan, namun seorang sekretaris juga dituntuk untuk mampu dan

berkompeten dalam mengerjakan tugas-tugas kesekretariatannya. Seperti dalam

hal korespondensi, kearsipan dan penyelenggaraan rapat. Semua itu juga

merupakan tugas sekretaris. Dan dibawah ini adalah pengertian tugas sekretaris

(28)

“Tugas sekretaris dalam arti sempit adalah sebagai orang yang dipercaya oleh pimpinan untuk menyimpan rahasia pimpinan. Sedangkan tugas sekretaris dalam arti luas adalah pelaksanaan tugas-tugas yang bersifat membantu manajer atau pimpinan untuk menjalankan roda organisasi. Lembaga maupun kantor.” (Saiman, 2002:40)

A. Rapat

Rapat merupakan suatu media komunikasi yang bersifat face to face yang

sering diselenggarakan oleh berbagai organisasi, baik swasta maupun pemerintah.

Rapat merupakan alat untuk mendapatkan mufakat melalui musyawarah

kelompok. Rapat juga merupakan media pengambilan keputusan dengan

musyawarah untuk mufakat.

Menurut Drs. R.J. Suhartin Citrobroto “komunikasi kelompok secara

resmi sering disebut rapat”. Jadi, menurut pengertian ini setiap terjadi komunikasi

kelompok secara resmi, maka terjadilah apa yang disebut rapat.

Rapat diadakan apabila pimpinan memerlukan sumbangan pendapat atau

sumbangan pikiran dan para staf atau para pembantunya karena pimpinan tidak

dapat mengambil keputusan secara sepihak. Rapat juga dapat diadakan apabila

materi yang akan dibicarakan bersifat rahasia sehingga pimpinan berpendapat

bahwa materi itu tidak tepat apabila disalurkan melalui saluran administrasi pada

umumnya.

a Macam-macam rapat

Rapat dibedakan menjadi beberapa macam, tergantung pada segi

peninjauannya Menurut tujuannya rapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :

1. Rapat penjelasan (leachingconference)

2. Rapat pemecahan (problem solving conference)

(29)

Rapat penjelasan adalah rapat yang bertujuan memberikan penjelasan

kepada para peserta. Rapat pemecahan merupakan rapat yang bertujuan mencari

pemecahan suatu masalah. Sementara itu, rapat perundingan adalah rapat yang

bertujuan menghindari adanya suatu perselisihan.

Menurut sifatnya, rapat dibedakan menjadi :

1. Rapat formal, yaitu rapat yang diadakan dengan perencanaan terlebih dahulu

dan para peserta mendapatkan undangan resmi.

2. Rapat informal, yaitu rapat yang kadang diadakan secara kebetulan, dengan

peserta yang tidak tertentu dan tidak ada undangan Rapat informal ini sering

dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

3. Rapat terbuka, dimana rapat itu dapat dihadiri oleh setiap anggota. Rapat yang

dihadiri oleh setiap anggota sering disebut rapat pleno dan biasanya dibahas

masalah-masalah yan tidak bersifat rahasia.

4. Rapat tertutup, yaitu rapat yang hanya dihadiri oleh pemimpin tertentu dan

biasanya membahas masalah-masalah yang bersifat rahasia.

Menurut jangka waktunya, rapat dapat dibedakan menjadi :

1. Rapat mingguan, rapat yang diadakan sekali seminggu, yang membahas

masalah-masalah rutin yang dihadapi oleh setiap manajemen pimpinan

unit/bagian.

2. Rapat bulanan, rapat yank diadakan sekali sebulan, misalnya pada akhir bulan

untuk membahas laporan rugi laba bulan yang bersangkutan.

3. Rapat semesteran, rapat yang diadakan sekali setiap enam bulan, untuk

(30)

4. Rapat tahunan, rapat yang diadakan sekali setahun, misalnya rapat Dewan

Komisaris, rapat pemegang saham.

b Pengelolaan rapat

Menurut Sumarto (1999:88), rapat merupakan bentuk komunikasi yang

dihadiri beberapa orang untuk membicarakan dan memecahkan permasalahan

tertentu. Melalui rapat ini berbagai permasalahan dapat dipecahkan, berbagai

kebijakan organisasi dirumuskan dan kemajuan serta perkembangan organisasi

pun dilahirkan. Oleh karena itu, rapat merupakan salah satu aktivitas organisasi

yang vital dan harus mendapatkan perhatian.

Adapun tugas sekretaris dalam rapat menurut Baratawidjaja (1996)

yakni:

1. Memeriksa ruangan rapat untuk meyakinkan, apakah segala sesuatunya sudah

beres dan siap

2. Menghitung jumlah tempat duduk disesuaikan dengan jumlah peserta yang

diundang

3. Memeriksa perlengkapan yang telah tersedia, termasuk bahan-bahan rapat

yang diperlukan

4. Sekretaris harus selalu ada di tempat dan tidak perlu jalan mondar-mandir.

Bila diperlukan sekretaris menugaskan beberapa orang untuk memberi

pelayanan kepada para peserta rapat

5. Sekretaris perlu pula menugaskan orang khusus untuk merekam semua

(31)

6. Sekretaris perlu memberi laporan kepada pimpinan bahwa jumlah peserta yang

hadir telah mencapai 80%-90% dan rapat akan segera dimulai tepat pada

waktunya sesuai dengan jadwal yang tercantum dalam undangan rapat

7. Hasil rekaman dan catatan perlu diedit kembali dan dipertimbangkan mana

yang diperlukan serta mana yang sekiranya dapat dibuang, sesuai dengan

ketentuan rapat

8. Hasil catatan rapat yang telah disususun perlu dibacakan kembali dihadapan

para peserta untuk mendapat tambahan atau koreksi agar menjadi lebih

sempurna

9. Apabila dalam rapat terjadi pengambilan suara, sekretaris perlu mencatat nama

pihak yang setuju atau tidak.

c Pengendalian rapat

Menurut Stephen P. Robins dalam buku Organizational Behavior (ahli

bahasa Dr. Hadyana Pujaatmaka dan Drs. Benyamin molan), kedua belas langkah

trsebut adalah:

1. Siapkan agenda rapat. Agenda rapat hendaknya memuat tentang;

a. Siapa yang hadir

b. Daftar rinci dari butir-butir yang akan dibahas

c. Waktu dan tempat penyelenggaraan rapat

d. Kapan rapat berakhir

2. Bagikan agenda rapat itu sebelumnya sehingga peserta rapat dapat

mempersiapkan diri untuk mengikuti rapat dengan baik.

3. Hubungi peserta rapat sebelum rapat dilaksanakan untuk memastikan bahwa

(32)

4. Mintalah kepada para peserta rapat untuk meneliti agenda rapat karena

mungkin akan ada tambahan agenda dari mereka.

5. Tegakkan parameter waktu yang spesifik. Hendaknya rapat dimulai tepat

waktu.

6. Peliharalah bahasan yang terfokus:

a. Rapat hendaknya berfokus pada masalah

b. Minimaliskan selaan atau interupsi, gangguan, dan komentar.

7. Dorong dan dukung partisipasi semua anggota.

8. Peliharalah suatu gaya yang berimbang. Pemimpin rapat dapat

mempertimbangkan kapan harus memberikan dorongan bilamana diperlukan,

dan kapan bersikap pasif apabila diperlukan.

9. Doronglah untuk membentuk gagasan. Pemimpin rapat hendaknya dapat

memberikan dorongan pada hal-hal tertentu, misalnya:

a. Pada titik-titik pandang yang berbeda

b. Pemikiran yang kritis

c. Ketidaksepakatan yang konstruktif

10. Kecilkan semangat bentrokan kepribadian. Pemimpin rapat hendaknya dapat

menjadi penengah apabila terjadi perdebatan yang tidak sehat di antara para

peserta rapat. Hentikan serangan-serangan atau kritik-kritik yang mengarah

pada pribadi atau kritik-kritik dalam bentuk cercaan verbal lainnya.

11. Jadilah seseorang pendengar yang efektif. Pimpinan rapat hendaknya mampu

dan mau mendengarkan setiap komentar atau pendapat yang disampaikan

oleh setiap peserta rapat secara intensif, empati (memahami dan berbagi

(33)

12. Lakukan penutupan yang tepat. Rapat hendaknya ditutup dengan:

a. Memberi ringkasan hasil rapat.

b. Menjelaskan tindakan-tindakan yang dilakukan apabila diperlukan.

c. Membagi tugas lebih lanjut apabila diperlakukan.

B. Prosedur Pengelolan Surat Masuk

Menurut Tedjasutisna (2000), prosedur pengelolaan surat yang baik

hendaknya menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Penerimaan

Tugas penerimaan adalah :

1) Mengumpulkan dan menghitung jumlah surat yang masuk

2) Meneliti ketepatan alamat sipengirim surat

3) Menggolongkan surat sesuai dengan urgensi penyelesaian

4) Menandatangani bukti pengiriman sebagai tanda bahwa surat telah

diterima.

b. Penyortiran

Penyortiran dapat dilakukan berdasarkan atas golongan surat biasa, rutin

dan rahasia. Penyortiran adalah kegiatan memisah-misahkan surat untuk

pengolahan lebih lanjut.

c. Pencatatan

Setelah surat dicatat distempel (cap) serta memeriksa ketepatan jenis

ataupun jumlah lampiran yang harus diterima maka langkah berikutnya adalah

(34)

d. Mengagendakan surat masuk.

Mengagendakan surat adalah kegiatan mencatat surat masuk dan surat

keluar kedalam buku agenda (buku harian). Buku ini bisa disebut Buku Agenda

Masuk (Daily Mail Record). Petugasnya dinamakan agendaris (mail clerk). Setiap

surat masuk dicatat dan diberi nomor agenda surat masuk

e. Pengarahan dan penerusan

Surat-surat yang perlu diproses lebih lanjut, harus diarahkan dan

diteruskan kepada pejabat yang berhak mengolahnya.

f. Penyampaian surat

Penayampaian surat dilakukan oleh petugas pengarah atau ekspedisi yang

dilaksanakan dengan langkah- langkah sebagai berikut:

1) Surat yang sudah berdisposisi terlebih dahulu dicatat dalam buku Ekspedisi

Intern

2) Menyampaikan surat terlebih dahulu melalui buku ekspedisi pejabat yang

bersangkutan

3) Petugas pengarah atau ekspedisi mengembalikannya kepada urusan agenda

untuk dicatat dalam buku pengarahan

g. Penyimpanan berkas atau arsip surat masuk

Penyimpanan berkas atau arsip surat dari pimpinan dilakukan oleh unit

pengolah dengan mempergunakan metode kearsipan yang berlaku untuk kantor

(35)

C. Mengatur Perjalanan Dinas Pimpinan

Menurut Sumarto (1999), perjalanan dinas pimpinan biasa dilakukan

karena berbagai kepentingan, antara lain pelaksanaan pengawasan dikantor

cabang atau perusahaan cabang, seminar, diklat, tender, janji temu, penjajakan

kerja sama, menghadiri acara seremonial, kegiatan sosial dan lain sebagainya.

Sehubungan dengan perjalanan dinas tersebut, pimpinan tidak perlu

mempersiapkan sendiri segala sesuatunya karena sekretaris sebagai tangan kanan

pimpinan memiliki tugas untuk mengurus kepergian pimpinan mulai dari

keberangkatan sampai dengan kepulangannya. Tidak menutup kemungkinan,

sekretaris tidak hanya mempersiapkan perjalanan dinas pimpinan pada waktu

berangkat dan kembali saja, tetapi juga selama perjalanan, pada waktu kegiatan

utama perjalanan dinas dan setelah perjalanan dinas. Hal ini terjadi karena

sekretaris sering diminta untuk mengikuti perjalanan dinas pimpinan setelah

perjalanan dinas dilakukan.

Oleh karena segala sesuatu yang berhubungan dengan perjalanan dinas

pimpinan telah dipersiapkan sekretaris, maka pimpinan dapat mengkonsentrasikan

diri untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan langsung dengan tujuan

perjalanan dinas. Pimpinan tidak perlu memikirkan bagaimana mengurus

transportasi, akomodasi, dokumen-dokumen yang harus dibawa dan bagaimana

pengelolaan keuangan selama perjalanan, karena hal-hal tersebut sudah

(36)

D. Etiket Jamuan Makan

Menurut hermine (1991) makan bersama adalah suatu kegiatan yang

lazim di semua negara. Jamuan itu diadakan di rumah, restoran, hotel atau di

tempat terbuka di luar gedung. Ada yang berlangsung santai, seperti yang terjasi

setiap hari di kebanyakan rumah tangga. Tetapi juga makan bersama, di mana

tersedia orang-orang tertentu yang bertugas untuk melayani para tamu undangan,

atau tuan dan nyonya rumah selaku pengundang melayani tamu-tamu

undangannya.

Maksud penyelenggaraan makan bersama itu bermacam-macam

misalnya dalam pesta pernikahan, pesta ulang tahun atau memperkenalkan usaha

terbaru. Jamuan makan dapat dibagi dalam tiga jenis:

a Jamuan makan yang informal: tidak ada pelayanan yang melayani. Ada dua

atau tiga course makanan yang disajikan,

b Setengah formal: Pelayanan dilakukan oleh nyonya dan tuan rumah yang

kadang-kadang dibantu oleh pelayan. Biasanya disajikan dalam 3 atau 4

course makanan

c Jamuan makan formal, pelayanan tersedia sepenuhnya, makanan yang

disajikan bisa 4 atau 5 course.

Dalam etiket makan formal atau internasional, ada beberapa arti

peletakan alat makan, diantaranya yaitu:

Ketika acara makan berlangsung

sedangkan anda sedang beristirahat atau

berhenti makan sebentar, tetapi masih berniat

(37)

Acara makan masih berlangsung dan

bermaksud menambah makanan lagi

Selesai makan dan berarti piring sudah

bisa diangkat oleh pelayan

3.3 Microsoft Access

Menurut Hengky (2006) Database merupakan kelompok fakta atau

keterangan yang diatur berhubungan dengan pengolahan data, penyediaan

informasi, dan penggunaan referensi. Sebuah database dalam program Microsoft

Access adalah sekumpulan data atau informasi yang disimpan dalam tabel.

Melalui access, segala informasi dapat terorganisasi, cukup dalam file sebuah

database. Di dalam file tersebut, informasi atau data dipisahkan kedalam

ruang-ruang penyimpanan yang disebut Tabel. Tabel-tabel tersebut terdiri atas baris

(disebut record) dan kolom (disebut field). Sebuah field dapat berisi nama, alamat,

profesi,harga atau jenis informasi lainnya.

Selanjutnya dari tabel tersebut dapat diambil data-data yang diperlukan

(38)

Untuk dapat menampilkan data sehingga dapat terlihat, terbaca, dan

memperbaruhi isi tabel tersebut, kita dapat menggunakan Form. Untuk

menampilkan dan mencetak informasi yang berasal dari query atau tabel, kita

dapat menggunakan Report.

(39)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Selama melaksanakan proyek akhir di bagian sekretaris Divisi Consumer

Service II Timur PT. Telkom Indonesia Tbk. Surabaya selama tiga bulan, penulis

melaksanakan prosedural sekretaris dalam menangani tamu dan beberapa tugas

pokok sekretaris yang meliputi persiapan rapat, pendisposisian surat masuk,

penanganan perjalanan dinas pimpinan dan jamuan makan.

Metode yang digunakan dalam membantu pelaksanaan proyek akhir ini

adalah sebagai berikut:

1. Studi Observasi, yaitu dengan pengamatan dan mempelajari secara langsung

pada divisi umum kesekretariatan bagian arsip sebagai pembantu pada bagian

kearsipan selama 3 (tiga) bulan

2. Wawancara, yaitu dengan melakukan wawancara dengan orang yang dapat

memberikan informasi tugas serta tanggung jawab di bagian kearsipan.

3. Studi Literatur atau Perpustakaan, yaitu dengan mencari dan membaca literatur

dan buku-buku yang tersedia di perpustakaan.

4. Penyusunan Laporan, yaitu pembuatan laporan Proyek Akhir dengan proses

bimbingan dari dosen pembimbing.

5. Konsultasi (Bimbingan), yaitu dengan mengajukan laporan secara bertahap

kepada dosen pembimbing atas hasil laporan Proyek Akhir yang telah

dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan.

(40)

4.1 Peranan Resepsionis PT Telekomunikasi Tbk, Divisi Consumer Service II Surabaya

Resepsionis PT Telkom adalah petugas yang pertama kali memberikan

kesan bagi tamu yang baru tiba di perusahaan. Hal ini sesuai dengan pekerjaan

yang secara langsung memberikan pelayanan kepada setiap tamu yang tiba di

perusahaan. Berikut ini peranan resepsionis pada PT Telkom:

1. Diplomat (sebagai seorang diplomat)

Seorang resepsionis yang diplomatis harus mampu mengatakan sesuatu

dengan cara lugas, efektif, efisien dan ramah sehingga tamu tidak merasakan

kecewa walaupun keinginanya tidak terpenuhi. Dengan demikian, tamu dapat

memahami dan maklum dengan suatu keadaan melalui penjelasan resepsionis

yang baik.

2. Record keeper (penyimpan data)

Kantor depan (front office) merupakan pusat kegiatan penerimaan tamu

perusahaan. Semua data tamu tersimpan/tercatat di front office. Dengan demikian,

resepsionis hanya mendistribusikan laporan-laporan tamu tersebut ke departemen

yang akan ditemui tamu.

3. Information Source (sebagai sumber informasi)

Oleh karena front office merupakan pusat kegiatan tamu perusahaan,

maka di mata tamu front office adalah wakil manajemen perusahaan secara

keseluruhan. Untuk itu, seorang resepsionis harus dapat memahami atau

menguasai informasi yang diperlukan oleh para tamu baik informasi mengenai

(41)

4.1.1 Prosedural Resepsionis dalam Menangani Tamu

Pada PT Telekmunikasi Tbk bagian Divisi Consumer Service Regional

II, tamu yang datang pertama-tama diterima oleh bagian resepsionis. Bagian

resepsionis inilah yang memberikan pelayanan secara langsung kepada tamu

sekaligus menanyakan keperluan tamu tersebut. Resepsionis juga memberikan

petunjuk atau bahkan arahan kepada tamu untuk menemui pihak-pihak yang

dituju. Sehubungan dengan hal ini, perlu untuk diingat bahwa tamu yang datang

sangat memerlukan seorang yang dapat memandu terutama jika tempat tersebut

masih asing. Dengan demikian, pelayanan yang baik terhadap tamu mulai dari

saat tamu tiba sampai dengan tamu meninggalkan perusahaan merupakan hal yang

sangat penting. Hal ini dikarenakan, pelayanan merupakan manifestasi

penghargaan perusahaan terhadap tamu.

(42)

Tamu menuju ke meja

front desk (resepsionis)

Tamu melakukan tes sidik jari (fingerprint)

Resepsionis wajib mengetahui siapa yang

akan ditemui tamu

Resepsionis mendata

identitas tamu

Setiap instansi mempunyai peraturan tersendiri dalam hal menerima tamu.

Adapun prosedur yang diterapkan pada PT Telkom bagian Divisi Consumer

Service II Timur Surabaya sebagai berikut:

Pada bagan 4.1 dapat dijelaskan bahwa tamu yang datang pertama kali

akan disambut oleh resepsionis. Resepsionis berkewajiban menanyakan identitas

dan keperluan tamu yang berkunjung. Selanjutnya, tamu yang hadir harus didata

terlebih dahulu.

Pada PT Telekpomunikasi Tbk DCS II Timur, sistem pendataan tamu

dilakukan dengan menggunakan software “visitor system”. Berikut adalah

tampilan awal shortcut software visitor system:

(43)

Dengan mengklik double pada software tersebut, software akan

menampilkan menu transaksi tamu masuk dan transaksi tamu keluar. Gambar 4. 2 Tampilan shortcut software visitor system

(44)

Pada transaksi tamu masuk terdapat terdapat option-option yang akan

diisi sebagai berikut:

a. Kondisi visitor

b. Tujuan departemen

c. Nomor identitas

d. Nama

e. Alamat

f. Telepon

g. Nomor visitor

h. Keperluan

Setiap tamu yang hadir harus melakukan fingerprint terlebih dahulu,

setelah itu resepsionis dapat meminjam kartu identitas tamu. Hal ini bertujuan

untuk menuliskan data diri tamu ke dalam software visitor system.

(45)

Adapun tahap-tahap yang dilakukan resepsionis dalam mengisikan data

diri tamu ke dalam software visitor system adalah sebagai berikut:

a. Kondisi visitor

Pada transaksi surat masuk, kondisi visitor tidak perlu diisi karena combo box

yang ada pada option kondisi visitor telah terisi dengan sendirinya.

b. Tujuan Departemen

Setelah mengetahui nama departemen yang hendak ditemui tamu, resepsionis

mengisikan tujuan departemen dengan cara memilih salah satu dari

departemen yang ada pada transaksi tamu masuk software visitor system.

Beberapa departemen yang terdapat pada PT Telkom DCS II adalah

makrketing & sales, UCCC, SAS, UBC, Sekdiv, Performance, pojok bekisar,

sekar, sps, diva, dbs, finance dan legal.

(46)

c. Identitas

Beberapa identitas yang dapat digunakan untuk pengisian option identitas

pada software meliputi KTP, SIM, KTM, ID Card, kartu pensiun dan

jamsostek.

d. Nomor Identitas

Resepsionis mengisikan nomor identitas tamu sesuai dengan Id yang

diberikan tamu kepada sekretaris. Apabila tamu memberikan Id berupa KTM

maka resepsionis dapat mencatatkan NIM pada option nomor Identitas. Gambar 4. 6 Pengisian identitas tamu

(47)

e. Nama, alamat dan keperluan

Nama, alamat dan keperluan dapat langsung diisikan berdasarkan informasi

dan kartu pengenal yang diberikan tamu kepada resepsionis.

f. Nomor visitor

Untuk pengisian nomor visitor pada software visitor system, resepsionis dapat

melihat dibalik kartu tanda kenal tamu.

g. Mengambil gambar tamu

Langkah terakhir yang dilakukan resepsionis setelah mengisikan data para

tamu adalah mengambil gambar tamu dengan cara mengarahkan tamu untuk

melihat kamera yang ada pada meja resepsionis. Gambar 4. 8 Nomor visitor

(48)

Setelah mengarah ke kamera, langkah yang dilakukan sekretaris adalah klik

perintah “simpan + capture foto” pada software.

Setelah resepsionis selesai mengisi identitas dan keperluan, semua data

akan tersimpan secara otomatis pada file telkom guest book. Berikut tampilan data

tentang identitas tamu yang terlihat pada telkom guest book: Gambar 4. 10 Menyimpan foto

(49)

Telkom guest book menampilkan keseluruhan data tamu yang hadir di

PT Telkom. Selain menampilkan data, aplikasi tersebut juga dapat menampilkan

gambar tamu, tampilan data pertanggal yang dimaksudkan. Data-data yang

terdapat dalam telkom guest book antara lain:

a. Tanggal masuk

book setelah resepsionis mengisikan data tamu melalui software visitor system.

Syarat utama yang harus dilaksanakan untuk memasuki kawasan PT

Telkom adalah menggunakan tangda pengenal. Untuk tamu, tanda pengenal ini

berupa kartu visitor. Selama tamu masih berada di PT Telkom, tamu akan

diberikan kartu visitor yang akan menjadikan tanda bahwa orang tersebut

merupakan tamu dan berhak memasuki kawasan PT Telkom. Kartu visitor

tersebut terdiri dari 3 macam yakni kartu visitor berwarna hijau untuk lantai satu,

kartu visitor berwarna kuning untuk lantai dua dan lantai tiga dengan kartu visitor

(50)

Pada PT Telkom DCS II Timur Surabaya, untuk masing-masing lantai

memiliki beberapa departement. Berikut pemaparan letak divisi/bagian pada

masing-masing lantai:

Gambar 4. 12 Kartu visitor

Lantai Unit

(51)

Apabila tamu telah selesai dengan kepentingannya dan hendak

meninggalkan perusahaan, tamu berkewajiban melakukan fingerprint sekali lagi.

Hal ini bertujuan untuk mencocokkan data tamu, mengembalikan kartu identitas

serta mengisikan jam keluar.

Tidak semua tamu mengetahui di bagian/depertamen mana pegawai yang

akan ditemui. Oleh karena itu, sekretaris harus mengantisipasi hal tersebut dengan

menghafal atau setidaknya dapat melihat pada portal telkom dengan cara klik

http://portal.divre5.com, lalu akan muncul tampilan sebagai berikut:

Dalam tampilan di atas terdapat pilihan Cari Rekan Telkom. Nama orang

yang dituju duketikkan dalam option search, setelah mengisi klik “go” akan

muncul daftar nama yang sesuai dengan yang dituliskan. Selain nama, portal

tersebut akan menampilkan Nomor Induk Karyawan (NIK), jabatan, lokasi serta

(52)

dalam portal telkom, karena di dalam portal ini dilengkapi dengan sistem

pengaman dan bersifat rahasia. Jadi, hanya karyawan yang telah memiliki NIK

dan pasword yang dapat mengakses portal tersebut.

4.1.2 Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Resepsionis dalam Menerima Tamu Seorang resepsionis yang tidak rapi dan tidak bersih akan mengakibatkan

atau memberikan image buruk terhadap perusahaan. Tamu mungkin akan

membatalkan niatnya untuk tinggal apabila melihat penampilan staff yang tidak

profesional, tidak sesuai dengan standard grooming. Grooming dapat diartikan

dengan tampak rapi, bersih dan menarik, baik berhubungan dengan tampilan diri

sendiri maupun pakaian yang dikenakan oleh seseorang resepsionis Berbeda bila

penampilan staff yang menawan dan rapi. Penampilan ini dapat menimbulkan rasa

hormat kepada siapa pun yang datang di loby perusahaan. Berikut penjelasan

mengenai kerapian dan pesona diri yang dikemas dalam dua bentuk pada

Standard Receptionist Grooming yaitu secara fisik dan secara psikis. Grooming secara fisik menangkut hal-hal sebagai berikut:

1. Kebersihan diri

a. Menggunakan parfum secukupnya, dengan aroma yang lembut dan tidak

menyengat

b. Menjaga kebersihan rambut dan menyisir hingga rapi

c. Menjaga kebersihan jari tangan dengan memotong kuku

2. Ketentuan tentang seragam

a. Menggunakan seragam yang telah disediakan oleh PT Telkom serta

menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku

(53)

Sedangkan groming secara psikis, menyangkut beberapa hal sebagai

berikut:

1. Pada saat bekerja wajah selalu dalam keadaan fresh dengan ekspresi muka

yang menyenangkan.

2. Menunjukkan sikap positif terhadap perusahaan dan pekerjaan.

3. Selalu bersikap diplomatis dalam menghadapi masalah serta menghindari

emosi yang berlebih.

4. Tidak mengutamakan urusan pribadi dalam pekerjaan.

5. Berbicara dan menanggapi pembicaraan secara intelek.

6. Dapat mengerti gagasan orang lain dan dapat bekerja dalam tim.

Citra perusahaan juga ditentukan oleh resepsionis, meskipun juga banyak

faktor lainnya. Tapi setidaknya orang melihat perusahaan dan berkomunikasi

dengan perusahaan pertama melalui resepsionis. Resepsionis bukan Cuma

berwajah cantik, tubuh tinggi semampai, tetapi juga pengetahuan, sikap yang

matang dan perilaku yang baik dan benar. Ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan seoran resepsionis saat menerima tamu dan klien.

1. Gigih

Seorang resepsionis selalu mengerjakan pekerjaan yang sama dari pagi

hingga sore. Kebosanan adalah kata pertama yang harus dihadapi. Karena

kebosanan bisa mengarahkan resepsionis pada keteledoran dalam pekerjaannya.

Misalnya, menghadapi tamu perusahaan dengan wajah yang tidak ramah &

senyum yang tidak tersungging di bibir. Atau juga, lupa menukarkan KTP tamu

(54)

Oleh karena itu, resepsionis harus mampu membawa dirinya untuk selalu tampil

prima dan fresh.

2. Baik dan ramah

Baik karena selalu memberikan layanan terbaik kepada antar bagian

dalam perusahaan dan kepada perusahaan lain. Resepsionis di perusahaan tertentu,

ada kalanya ditugaskan untuk menyambungkan antar bagian dalam perusahaan

melalui telepon intra-perusahaan. Resepsionis juga harus ramah kepada

perusahaan lain, karena ini adalah salah satu cara untuk menampilkan citra baik

perusahaan.

3. Kenal dengan banyak orang dan tahu posisi mereka di perusahaan

Resepsionis harus ramah kepada karyawan dalam perusahaan,

resepsionis harus mengenali berbagai nama dan posisi yang jumlahnya sangat

banyak itu. Maka dari itu, beberapa karakter seringkali menjadi kriteria untuk

menjadi seorang resepsionis. Misalnya, supel. Supel berarti pandai bergaul.

Biasanya mereka yang berkarakter supel, mudah untuk mengingat wajah, nama

dan “siapa” orang lain itu. Terkadang, mereka adalah pribadi yang SKSD “sok

kenal sok dekat”. Karakter seperti inilah yang akan sangat menunjang karir

seorang resepsionis yang handal.

4. Bahasa Inggris

Sebagai bahasa internasional harus juga dikuasai oleh resepsionis. Hal ini

dikarenakan, bahasa inggris merupakan bahasa pergaulan yang dipakai secara

internasional. Bertemu dengan tamu dari negara lain, ekspatriat dari eropa atau

amerika, misalnya. Bahkan, kadang-kala eksekutif perusahaan harus diajak

(55)

Selain hal-hal diatas, resepsionis juga dituntut untuk memiliki

kemampuan dan sifat sebagai berikut:

1. Berkepribadian yang baik

Seorang resepsionis PT Telkom harus memiliki kepribadian yang baik

dan menyenangkan, yang senantiasa selalu siap membantu tamu bila diperlukan,

senang berhubungan dengan tamu dan orang lain serta dapat menjadi pendengar

yang baik.

2. Rasa Tanggap

Dalam hal ini resepsionis dituntut untuk dapat mengambil keputusan

dengan cepat dan tepat dalam mengahadapi situasi di kantor depan.

3. Diplomatis

Kerjasama yang harmonis baik dengan atasan, sesama rekan kerja,

bawahan maupun dengan departemen lainnya sangat diperlukan demi kelancaran

pekerjaan. Untuk itu, resepsionis harus memiliki keinginan untuk saling

membantu dan menghormati. Tidak hanya pada saat bekerja tetapi juga di luar

pekerjaan.

4. Penampilan yang baik, rapi dan bersih

Hal ini tidak saja berhubungan dengan kepribadian resepsionis yang

bersih dan rapi, tetapi juga mencakup hal-hal yang ada disekitarnya, misalnya

peralatan kerja seperti alat-alat tulis harus tersusun rapi diatur pada tempatnya.

Tamu akan merasa terkesan dan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan

(56)

4.2 Peranan Sekretaris PT Telekomunikasi Tbk. Divisi Consumer Service II Timur Surabaya

Peranan sekretaris pada PT Telekomunikasi Tbk. Divisi Consumer

Service II Timur surabaya sangatlah penting. Hal ini dikarenakan tugas sekretaris

begitu kompleks dan beragam, sehingga apabila tidak dikuasai, tugas tersebut

akan menghambat kerja pimpinan. Dapat dikatakan sekretaris menentukan

keberhasilan perusahaan dalam mengembangkan usaha.

Berikut penjelasan mengenai beberapa tugas pokok sekretaris PT

Telekomunikasi Tbk. Divisi Consumer Service II Timur surabaya yang meliputi

persiapan rapat, pendisposisian surat masuk, penanganan perjalanan dinas

pimpinan dan jamuan makan tamu perusahaan.

(57)

4.2.1 Persiapan Rapat

Suatu organisasi pada dasarnya merupakan sistem kerja sama yang

dijalankan oleh sekelompok orang dalam rangka pencapaian suatu tujuan tertentu.

Prinsip ini pula yang dianut oleh PT Telekomunikasi Tbk. Divisi Consumer

Service II Timur. Dalam proses terciptanya suatu kerja sama yang baik diperlukan

adanya suatu komunikasi dan koordinasi yang baik pula dalam segala kegiatan

individu dan aktivitas masing-masing Divisi.

Menurut hukum rapat berarti berkumpulnya sekurang-kurangnya dua

atau lebih orang untuk memutuskan suatu tujuan (Sharp V. Dawes, 1976), adapun

tujuan dari rapat biasanya untuk memberikan informasi, memperoleh informasi,

menghimpun pengetahuan serta pengalaman untuk memecahkanmasalah,

mengembangkan kerjasama dan mempengaruhi sikap, mengutarakan keluhan dan

mengambil suatu keputusan di dalam batas-batas kewenangannya.

Keuntungan didakannya rapat adalah :

1. Para anggota mendapat kesempatan untuk menggunakan waktu mereka untuk

menentukan sikap atau mengajukan kepentingan mereka

2. Lebih banyak pengetahuan dan pengalaman dapat dihimpun secara bersama

serta lebih banyak informasi tersedia daripada apa yang dapat dikumpulkan

seorang dari dengan jumlah waktu yang sama

3. Diskusi sering menguntungkan karena gagasan dikembangkan atau

pemecahan baru diusulkan melalui wadah rapat itu sendiri

4. Kepuasan kerja dapat ditingkatkan jika orang merasa bahwa ia memberikan

(58)

5. Pihak manajemen, tetap memperoleh informasi tentang keluhan dan

tanggapan para karyawannya dan dengan demikian dapat dicegah penyebab

kerusuhan yang mungkin timbul

6. Arus komunikasi ke bawah maupun keatas diperbaiki, dan kmunikasi

horizontal dapat dibantu dengan ditetapkannya pelaksanaan rapat secara

teratur antara manjer seperingkat

Dalam penyelenggaraan rapat sekretaris selalu siap menangani segala

sesuatu yang diperlukan mulai dari agenda rapat, membuat undangan,

mempersiapkan ruang.

a. Agenda Rapat

Agenda rapat adalah suatu daftar mengenai pokok-pokok pembicaraan

yang akan dibahas pada rapat. Agenda rapat yang ada pada PT Telkom DCS II

Timur Surabaya, sebagian besar berasal dari pimpinan. Namun, disini pimpinan

hanya memberikan perintah dalam bentuk memo atau catatan sederhana. Dengan

demikian, sekretaris harus mampu menanggapi hal tersebut secara spesifik.

Selain menentukan tema rapat, yang harus dipersiapkan sekretaris adalah

merumuskan acara rapat. Adapun contoh agenda rapat yang dilaksanakan pada PT

Telkom DCS II Timur Surabaya adalah sebagai berikut:

a. Pembukaan

b. Menyanyikan lagu “Jayalah Indonesia” dan doa

c. Paparan dan welcome speech oleh Eksekutif Generel Manager DCS Timur

d. Presentasi

e. Menyanyikan lagu hymne Telkom

(59)

b. Undangan Rapat

Surat undangan rapat perlu dipersiapkan sebaik-baiknya dan disampaikan

paling lambat tiga hari sebelum penyelenggaraan rapat. Dalam proses penentuan

undangan atau peserta rapat sekretaris dapat menggunakan agenda rapat sebagai

pedoman. Dengan demikian, harus dihindari menghadirkan peserta rapat yang

tidak terkait dengan tujuan dan tema rapat.

Dalam surat undangan perlu dicantumkan hari/tanggal, waktu, tempat,

acara serta agenda rapat. Agenda rapat hendaknya dicantumkan dengan jelas guna

memberikan kesempatan peserta rapat untuk mempersiapkan pemikirannya,

terutama yang berkaitan dengan pengambilan keputusan tertentu.

Pada PT Telkom DCS Timur, surat undangan diberikan dalam bentuk

nota dinas maupun pesan singkat pada ponsel masing-masing peserta rapat. Nota

dinas adalah media penyampaian informasi internal dalam lingkup PT Telkom

DCS pada http://portal.telkom.co.id. Selain mempermudah proses komunikasi,

diadakannya portal tersebut, untuk mengurangi pemakaian kertas yang ada pada

(60)
(61)
(62)

c. Persiapan Ruang Rapat

Ruang untuk menyelenggarakan rapat menentukan jalannya rapat. Rapat

resmi yang berkapasitas 4-5 peserta bisa diselenggarakan di ruang EGM/DEGM

PT Telkom DCS Timur. Sedangkan untuk rapat yang memuat lebih dari 10

peserta diselenggarakan di ruang Committe To U, yang terletak bersebelahan

dengan ruang sekretariat.

Dikarenakan peralatan yang ada di ruang Committe To U cukup

bervariasi, maka sekretaris berkewajiban memeriksa dan menjamin kelayakan

masing-masing peralatan tersebut. Adapun peralatan yang dimaksud adalah

sebagai berikut:

a. Alat tulis

b. Over head projector (OHP) beserta layar

c. Pengeras Suara serta sound siystem

d. Daftar hadir

Selain mempersiapkan peralatan diatas, sekretaris juga perlu

mempersiapkan konsumsi bagi peserta rapat. Konsumsi ini berupa makanan

ringan beserta air mineral. Peralatan dan konsumsi harus disediakan sebelum rapat

dimulai. Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu konsentrasi peserta rapat pada

saat rapat berlangsung.

Sebelum rapat dimulai, sekretaris dapat menghubungi atau melakukan

konfirmasi kepada masing-masing peserta rapat. Selain mengingatkan peserta

(63)

Berikut adalah contoh lembar daftar hadir rapat yang ada pada PT

Telkom DCS II Timur surabaya:

Gambar 4.17 Gambar ruang rapat Committe to U

(64)

4.2.2 Prosedur Pendisposisian Surat Masuk Pada Sekretariat PT Telkom DCS Timur

Disposisi merupakan petunjuk singkat tentang tindak lanjut

(penyelesaian) terhadap suatu urusan atau surat masuk. Disposisi dibuat oleh

pimpinan untuk staf atau bawahan sesuai dengan bidang keahlian atau

kewenangannya. Tujuan pembuatan disposisi ialah agar staf dapat

menindaklanjuti atau menyelesaikan suatu urusan atau surat masuk sesuai dengan

yang dikehendaki oleh pimpinan. Tindak lanjut dapat berupa surat balasan,

tindakan-tindakan lain dalam rangka menyelesaikan urusan tersebut.

Sebelum diserahkan kepada pimpinan, surat masuk terlebih dahulu

dikendalikan oleh bagian sekretaris dan diberi lembar disposisi. Pengisian lembar

disposisi yang menyangkut masalah pengagendaan seperti indeks, kode, nomor

urut, dan data-data tentang surat dilakukan oleh sekretaris.

Pengadaan disposisi pada sekretariat PT Telekomunikasi DCS Timur II

telah menggunakan Microsoft Access. Namun dalam prakteknya, lembar disposisi

belum sepenuhnya menggunakan komputerisasi karena masih ada senyawa

manual. Adapun gambaran lembar disposisi adalah sebagai berikut:

Oleh karena itu, penulis memberikan usulan pembuatan lembar disposisi

yang baru tetapi tetap menggunakan microsoft access. Dengan memasukkan unsur

combo box didalamnya, sehingga memudahkan sekretaris membuat lembar

disposisi. Sebelum penjelasan pembuatan lembar disposisi, penulis akan

menggambarkan alur surat masuk di sekretariat PT Telkom DCS II Timur sebagai

(65)

Surat Diterima

untuk bagian sekretariat, petugas dari bagian SPS mengantarkan tugas tersebut ke

ruangan sekretaris. Kemudian sekretaris membuka dan mencatat surat tersebut ke

dalam buku agenda. Adapun data yang dicatat sekretaris adalah sebagai berikut:

a. Nomor agenda

Setelah mencatat data surat, sekretaris melanjutkan surat tersebut kepada

pimpinan dengan menggunakan disposisi. Lembar disposisi untuk bagian

sekretariat DCS II Timur PT Telkom terdiri dari 2 macam yakni lembar disposisi

untuk Executif General Manager (EGM) dan Deputy Excecutif General Manager

(DEGM) tergantung tujuan surat.

(66)

Pengisian lembar disposisi disesuaikan dengan informasi yang

terkandung didalam surat masuk. Setelah lembar disposisi selesai, sekretaris

mengantarkan surat beserta lembar disposisi ke meja pimpinan.

a. Desain Table

Desain tabel menggambarkan entity yang terdapat dalam data base yang

digunakan pada pendisposisian surat masuk pada PT Telkom DCS Timur. Adapun

desain tabel tersebut adalah sebagai berikut:

1. Lembar Disposisi EGM PT Telkom DCS II

Primary Key : NoAgenda Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data disposisi

Gambar

Gambar 3. 1 Peletakan alat makan
Gambar 3. 2 Tampilan Microsoft Access 2007
Gambar 4.  1 Ruang Resepsionis PT Telkom DCS II Timur
Gambar 4. 2 Tampilan shortcut software visitor system
+7

Referensi

Dokumen terkait