• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hadirkan Direktur Radar Malang, Prodi PPKn Pahamkan Pers Pancasila

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hadirkan Direktur Radar Malang, Prodi PPKn Pahamkan Pers Pancasila"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Muhammadiyah Malang

Arsip Berita

www.umm.ac.id

Hadirkan Direktur Radar Malang, Prodi PPKn Pahamkan Pers Pancasila

Tanggal: 2015-06-09

PROGRAM Studi (Prodi) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar kuliah tamu bertema “Pergulatan Jurnalistik Indonesia: Antara Pragmatisme dan Idealisme”, Selasa (9/6). Acara yang diikuti sekitar 60 mahasiswa PPKn di Ruang Sidang Senat (RSS) UMM ini menghadirkan Direktur

Jawa Pos Radar Malang, Kurniawan Muhammad.

Menurut Kurniawan, profesi wartawan dengan guru atau tenaga pendidik mempunyai kesamaan. “Pertama, sama-sama profesi yang membanggakan, kemudian juga sama-sama mempunyai tugas mulia, yakni mencerdaskan

bangsa,” katanya.

Melihat dari sejarah, lanjut Kurniawan, Indonesia sempat mempunyai yang namanya Pers Pancasila. “Pers Pancasila sebenarnya mengadopsi nilai-nilai yang ada dalam teori Pers Bertanggung Jawab, namun juga

menambahkan nilai-nilai yang ada dalam dasar negara kita Pancasila. Hanya Indonesia yang punya Pers Pancasila,”

ujarnya.

Namun, menurutnya, Pers Pancasila yang lahir pada 1980-an tidak dilaksanakan sebagaimana konsep awalnya.

“Pemerintah pada waktu itu sangat represif, tidak manut (ikut)sama pemerintah ya dibredel,” katanya.

Meski demikian, konsep Pers Pancasila sangat bagus karena dapat melahirkan dan mencetak jurnalis-jurnalis yang pancasilais. “Apalagi di era reformasi sekarang ini. Pers sebagian sudah tidak lagi idealis tapi sudah pragmatis. Media sudah tidak sigap dalam melaporkan peristiwa yang harusnya diketahui masyarakat, memberitakan secara sembrono,

dangkal, tidak akurat, dan tidak cover both side, serta hanya mengejar keuntungan semata,”jelas Kurniawan.

Masyarakat, tambahnya, apalagi mahasiswa harus bisa melihat pers sekarang ini apakah sudah pragmatis atau

masih idealis. “Hanya masyarakat yang bisa menilai dan mengoreksi pers yang ada di Indonesia,” tutupnya.

Hadir pula pada kegiatan ini Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMM Dr Hari Sunaryo MSi memberikan sambutan. Dalam sambutannya, Hari mengatakan, kegiatan ini bermaksud mengenalkan jurnalisme dalam diri mahasiswanya agar dapat melihat permasalahan bangsa lebih jelas. “Jurnalistik pada dasarnya kan report, melaporkan. Saya berharap, nantinya mahasiswa dapat menggunakan asas-asas jurnalisme dalam kehidupan sehari-harinya,” katanya. (zul/han)

Referensi

Dokumen terkait