• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ketersediaan kitab subyek ke-Islaman beserta pemanfaatannya : studi kasus Perpustakaan Fakultas Syari'ah Dan Hukum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Ketersediaan kitab subyek ke-Islaman beserta pemanfaatannya : studi kasus Perpustakaan Fakultas Syari'ah Dan Hukum"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

KETERSEDIAAN KITAB SUBYEK KEISLAMAN BESERTA

PEMANFAATANNYA: STUDI KASUS PERPUSTAKAAN

FAKULTAS SYARI'AH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi (S.IP)

OLEH:

ELY LESTARI AGUSTIA

103025027577

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

KETERSEDIAAN KITAB SUBYEK KEISLAMAN BESERTA

PEMANFAATANNYA: STUDI KASUS PERPUSTAKAAN

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi (S.IP)

Oleh:

Ely Lestari Agustia

NIM: 103025027577

Di bawah bimbingan

Siti Maryam, S.Ag, M.Hum

NIP. 150 289 527

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(3)

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul KETERSEDIAAN KITAB SUBYEK KEISLAMAN: STUDI KASUS PERPUSTAKAAN FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UIN

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 27 Maret 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.Ip).

Jakarta, 27 Maret 2008

Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang Sekretaris

Drs. Rizal Saiful Haq, M.A Pungki Purnomo, MLIS

NIP. 780 005 380 NIP. 150 295 486

Penguji Pembimbing

Pungki Purnomo, MLIS Siti Maryam, S.Ag, M.Hum

(4)

ABSTRAK

Agustia, Ely Lestari. Ketersediaan Kitab Subyek Keislaman beserta Pemanfaatannya: Studi Kasus Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi, Jurusan Ilmu Perpustakaan dan

Informasi, Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.

(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, dengan memanjatkan Puji Syukur kepada Allah Azza Wa Jalla, yang telah memberikan Taufiq dan ketegaran iman serta kesehatan jasmani sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Ketersediaan Kitab Subyek Keislaman Beserta Pemanfaatannya: Studi Kasus Perpustakaan

Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. Shalawat serta salam tak lupa terlimpahkan kepada Khatamul Anbiya Rasulullah SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya serta pengikutnya yang senantiasa istiqomah menebarkan risalah Illahi hingga yaumul qiyamah.

Dengan dukungan dan bantuan serta segala perhatian dari banyak pihak, kiranya dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Abdul Chair, MA, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Drs. Rizal Saiful Haq, M.A, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi.

(6)

4. Ibu Siti Maryam, S.Ag, M.Hum, selaku dosen pembimbing yang bersedia meluangkan waktu untuk membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Semoga Allah membalas semua kebaikan Ibu.

5. Seluruh dosen pengajar di Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang begitu banyak memberikan Ilmu Pengetahuan serta motivasi yang berharga bagi penulis. Semoga Allah SWT membalas segala amal baik bapak dan ibu semua.

6. Ibu Lilik Istiqoriah, S.Ag, S.Ip. selaku Kepala Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum yang bersedia menerima penulis untuk melakukan penelitian. Terima kasih atas kerjasamanya, segala motivasi dan informasi serta berbagi ceritanya yang berharga bagi penulis. Semoga Allah tetap melimpahkan pahala atas niat dan amal mulia Ibu.

7. Kedua orang tua tercinta. Semoga Allah mengampuni segala dosa dan memberi tempat yang mulia untuk bapak di sisi-Nya. Terima kasih pada Ibu atas segala doa dan motivasi serta materi, sehingga penulis dapat memandang hidup ini dengan haq.

8. Kakak-kakak dan adik tersayang, Tati terima kasih atas aliran dananya. Asri, terima kasih atas bimbingannya, hingga hidayah ini menetes.

(7)

pernah bernaung (afwan, banyak merepotkan). Dan seluruh akhwat yang tidak bisa disebutkan satu persatu (i love u all ’coz ALLAH!)

10.Teman-teman IPI 2003. Mitha (Jazakillah atas semua hal), Ana, Dilla, Novi, Ika, Ziah, Leha, Ocha, Lida, Mul, Andin, Tasya, Balqis, terima kasih atas segala kenangan yang teruntai. Teman-teman pria; Ardi, Agus, Robin, Farhan, Rohmat, Yasir, Yaser, Agung dan semua yang tidak bisa disebutkan.

11.Teman-teman kostan di Kampung Utan; Ika (Jazakillah my best friend!), Umi, Oom, dan Evi (Terima kasih ya, atas tumpangannya)

12.Segenap Asatidz pengajar di PDU MUI Jakarta Selatan, serta Ikhwah fillah; ukhti Ela, Harni, Nida, Ummi, Tuti, Mawaddah serta semua akhwat dan ikhwan yang tidak bisa disebutkan.

13.Teman-teman alumni MONZHER 15; Cui, Miaw, Maulida (Dengan cinta dan tawa, kita buat cerita!). Ficky, Andri, Rini, Wewen, Yunee, Ieda, Lisa. Dan untuk semua yang telah memberikan arti dan inspirasi dalam perjalanan hidupku di masa lalu.

Akhir kata, begitu banyak orang –yang tidak bisa disebutkan semua- yang telah memberikan segudang perhatian untuk penulis, baik dalam hidup maupun untuk penyelesaian skripsi ini. Maka, penulis hanya bisa berkata semoga Allah Azza Wa Jalla telah menetapkan pahala untuk semua yang telah ihsan dalam beramal. Amin.

Ciputat, 28 Mei 2008

(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGAJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR BATASAN ISTILAH... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

D. Metode Penelitian ... 6

1...Tipe Penelitian ... 6

2...Pendeka tan Penelitian ... 7

3...Sumber Data ... 7

4...Teknik Pengumpulan Data ... 8

5...Langka h Pengumpulan Data ... 9

6...Langka h Pengolahan dan Penyajian Data ... 9

(9)

BAB II TINJAUAN LITERATUR

A. Kitab Subyek Keislaman ... 13

1. Definisi Kitab Subyek Keislaman ... 13

2. Fungsi dan Signifikansi Kitab Subyek Keislaman ... 16

3. Sistem Klasifikasi Islam ... 18

4. Ketersediaan Kitab Subyek Keislaman ... 19

5. Pemanfaatan Kitab Subyek Keislaman ... 21

B. Kurikulum Berbasis Kompetensi ... 23

1. Definisi Kurikulum Berbasis Kompetensi ... 23

2. Landasan Hukum Kurikulum Berbasis Kompetensi... 24

3. Struktur Kurikulum Berbasis Kompetensi ... 24

4. Distribusi Mata Kuliah di FSH ... 25

C. Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 24

1. Definisi Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 26

2. Fungsi dan Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi... 26

3. Jenis Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 28

4. Standar Koleksi ... 30

BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM (FSH) UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA A. Sejarah Singkat Perpustakaan FSH ... 32

B. Visi dan Misi Perpustakaan FSH ... 33

C. Struktur Organisasi Perpustakaan FSH ... 34

D. Tenaga Perpustakaan FSH ... 35

E. Sistem dan Jam serta Jenis Layanan Perpustakaan FSH ... 35

F. Gedung/ Ruang dan Perlengkapan Perpustakaan FSH ... 37

G. Koleksi Perpustakaan FSH ... 37

H.Kendala dalam Pengadaan Kitab Subyek Keislaman ... 40

(10)

J. Upaya pihak perpustakaan dalam meningkatkan pemanfaatan Kitab

Subyek Keislaman... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Ketersediaan Kitab Subyek Keislaman yang digunakan dalam Mata Kuliah Kompetensi Utama di Perpustakaan ... 44

B. Pemanfaatan Kitab Subyek Keislaman yang tercantum dalam Mata Kuliah Kompetensi Utama Fakultas Syari’ah dan Hukum di Perpustakaan ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 54

B. Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 57

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar

Belakang

Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan Lembaga Pendidikan Tinggi, baik yang merupakan Perpustakaan Universitas, Perpustakaan Fakultas, Perpustakaan Akademi, maupun Perpustakaan Sekolah Tinggi. Tujuan utama adalah membantu perguruan tinggi dalam menjalankan program pengajaran dan pendidikan 1, dan selain itu juga merupakan suatu unsur penunjang yang merupakan perangkat kelengkapan di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat 2.

Menurut Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0103/o/1981 Perpustakaan Peguruan Tinggi berfungsi sebagai pusat kegiatan belajar mengajar, pusat penelitian dan pusat informasi bagi pelaksana Tridharma Perguruan Tinggi. Citra dan fungsi-fungsi perpustakaan perguruan tinggi seperti terurai di atas hanya dapat direalisasikan apabila perpustakaan perguruan tinggi memiliki koleksi bahan pustaka yang dapat memenuhi kebutuhan para dosen, mahasiswa dan sivitas akademika lain di perguruan tinggi dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar,

1

Pamunjak Rusina Syuhrial, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan (Jakarta: Djambatan, 1998), Cet. 5, h. 2.

2

Soeatminah, Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1991), Cet. 7, h. 40.

(12)

penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat 3.

Menyediakan koleksi yang valid dan signifikan serta seimbang merupakan kewajiban bagi suatu perpustakaan, karena memang akan sangat menunjang keberhasilan misi sebuah perpustakaan. Betapapun megahnya suatu gedung perpustakaan, bila koleksinya tidak memenuhi kebutuhan para pemakainya, maka kemegahannya itu menjadi tidak berarti. Demikian pula jika koleksi suatu perpustakaan, besar tetapi tidak relevan dengan keperluan pemakainya, maka koleksi tersebut tidak banyak memberi manfaat. Koleksi juga sangat berpengaruh terhadap tingkat keaktifan pemakai dalam memanfaatkan jasa perpustakaan, karena semakin banyak dan lengkap koleksi yang dimiliki, maka semakin besar tingkat peminjaman terhadap bahan pustaka di perpustakaan perguruan tinggi. Keberhasilan perpustakaan bisa juga dilihat dari jumlah buku yang disirkulasikan karena peminjaman buku merupakan kegiatan sehari-hari yang dapat diamati dengan mudah melalui meja sirkulasi.

Merujuk pada fungsinya, perpustakaan melakukan proses pembentukan dan perubahan pola pikir manusia melalui bacaan dan olahan informasi atau koleksi yang disediakan oleh perpustakaan bagi masyarakat pengguna. Dengan demikian adanya penyediaan bahan pustaka atau koleksi akan menimbulkan efek dalam proses meningkatkan kecerdasan intelektual bagi masyarakat pengguna. Sudah menjadi

3

(13)

rahasia umum, terutama dikalangan Perguruan Tinggi Agama Islam, bahwa perpustakaan terkesan kurang memadai. Koleksinya tidak mencukupi, ditambah koleksi-koleksi lama, selain sarana dan prasarana yang kurang mendukung untuk memenuhi tuntutan zaman, sudah saatnya perpustakaan menyediakan koleksi dan pelayanan yang prima bagi pengguna perpustakaan 4.

Namun, berbeda halnya dengan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang memiliki visi untuk menjadi research university tidak hanya di ruang lingkup nasional namun juga di internasional, UIN berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas kampusnya dari kurikulum hingga fasilitas, salah satunya adalah perpustakaan yang memang harus terus ditingkatkan sebagai prasyarat menjadi sebuah research university. Walau sudah berubah nama dari IAIN menjadi UIN, namun fakultas (beserta jurusannya) dan koleksi bahan pustaka dengan subyek agama Islam yang terdapat di perpustakaan masih tetap tersedia. Koleksi bahan pustaka subyek keislaman masih terus ditambah, dan koleksi berbahasa Arabpun masih ada di rak-rak perpustakaan, baik itu Perpustakaan Utama maupun Perpustakaan Fakultas.

Sebagai contoh, Fakultas Syari’ah dan Hukum merupakan salah satu fakultas agama di UIN Syarif Hidayatullah yang memiliki visi:

”Terwujudnya Fakultas Syari’ah dan Hukum sebagai fakultas yang unggul, handal, dan terdepan dalam pengkajian, pengembangan dan pengintegrasian serta penerapan ilmu syari’ah, ilmu hukum dan ilmu ekonomi Islam yang berorientasi pada nilai-nilai keislaman, kemanusiaan dan keindonesiaan 5.”

4

Yuyu Yulia, dkk., Pengadaan Bahan Pustaka (Jakarta: Universitas Terbuka, 1993), Cet.1, h. 6.

5

(14)

Untuk mencapai visi tersebut, maka Fakultas Syari’ah dan Hukum harus melaksanakan pengajaran dan pendidikan yang integratif dalam ilmu-ilmu syari’ah, ilmu hukum dan ilmu ekonomi Islam baik yang bersifat teoritis maupun praktis, seperti dalam struktur kurikulum program studi menggunakan buku-buku pendukung yang relevan. Mengingat Fakultas Syari’ah dan Hukum terfokus pada bidang keislaman, maka kebutuhan akan adanya buku-buku keislaman merupakan suatu hal yang sangat penting, sehingga sudah sewajarnya jika literatur perkuliahan yang dipergunakan di fakultas Syari’ah dan Hukum banyak diantaranya berbahasa Arab. Ditambah lagi, adanya ujian komprehensif yang merupakan evaluasi yang diselenggarakan untuk menguji dan mengetahui kemampuan mahasiswa secara menyeluruh mengenai bidang konsentrasi yang ditekuninya, yang salah satu bentuk pelaksanaannya berupa ujian qiraatulkutub (membaca kitab) 6.

Dengan melihat fenomena tersebut, tentu mengisyaratkan tugas yang berat yang diemban oleh para pengelola perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan sivitas akademika dengan menyediakan koleksi yang terdiri atas berbagai jenis bahan pustaka mengenai berbagai bidang pengetahuan sesuai dengan kurikulum program studi dan juga harus memperluasnya untuk cakupan subyek-subyek utama lainnya yang tidak ada pada kurikulum

Terkait dengan pemaparan di atas, untuk mengetahui apakah perpustakaan sudah dapat memenuhi kebutuhan para pemakai dari sudut koleksi kitab bahasa Arab subyek

Hidayatullah Jakarta (Jakarta: Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, 2007), h.18.

6

(15)

agama Islam sebagai pendukung kurikulum program studi, maka penulis bermaksud untuk mengangkatnya dalam penelitian untuk memenuhi penyelesaian skripsi dengan judul: “KETERSEDIAAN KITAB SUBYEK KEISLAMAN BESERTA PEMANFAATANNYA: STUDI KASUS PERPUSTAKAAN FAKULTAS

SYARI'AH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA” .

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan dalam penulisan skripsi ini tidak meluas, maka penulis membatasi subyek penelitian ini pada Perpustaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun objek penelitiannya dibatasi pada koleksi kitab bahasa Arab subyek keislaman –yang selanjutnya akan disebut dengan kitab subyek keislaman- beserta pemanfaatannya sebagai pendukung Mata Kuliah Kompetensi Utama. Pemaanfaatan koleksi tersebut dibatasi hanya pada pemanfaatan dari segi peminjaman untuk dibawa pulang.

2. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini, yaitu:

1. Sejauh mana ketersediaan kitab subyek keislaman sebagai buku acuan mata kuliah kompetensi utama program studi Fakultas Syari'ah dan Hukum di perpustakaan?

(16)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui ketersediaan kitab subyek keislaman sebagai buku acuan mata kuliah kompetensi utama program studi Fakultas Syari'ah dan Hukum di perpustakaan.

2. Mengetahui intensitas pemanfaatan kitab subyek keislaman oleh pengguna.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi pemikiran yang bermanfaat bagi perkembangan Jurusan Ilmu Perpustakaan pada umumnya, serta Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum khususnya, terutama dalam ketersediaan kitab subyek keislaman beserta pemanfaatannya, dan menambah khazanah intelektual di bidang perpustakaan khususnya yang terkait dengan ketersediaaan dan pemanfaatan koleksi.

D. Metode

Penelitian

1. Tipe Penelitian

(17)

“Secara harfiah, penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian. Dalam arti ini penelitian deskriptif semata-mata tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan mengetest hipotesis, membuat ramalan, atau mendapatkan makna dan implikasi, walaupun penelitian yang bertujuan untuk menemukan hal-hal tersebut dapat juga mencakup metode-metode deskriptif.”7

Ada juga beberapa ahli yang mengatakan bahwa arti penelitian deskriptif adalah lebih luas yaitu biasanya digunakan istilah penelitian survei.

2. Pendekatan Penelitian

Dalam peneltian ini, pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kuantitatif- yang merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian yang lebih ditekankan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan penafsiran kuantitatif yang kokoh 8.

3. Sumber Data

a. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari benda yang nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber data dan memiliki karakter tertentu dan sama 9. Populasi dalam penelitian ini adalah kitab subyek keislaman yang tercantum dalam silabus Mata Kuliah Kompetensi Utama, dan memang tersedia di perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum.

7

Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), h. 76-77.

8

Syamsir Salam, Jaenal Aripin, Metode Penelitian Sosial (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), Cet. 1, h. 14.

9

(18)

Setelah melakukan cross check, terlihat kitab keislaman dalam silabus yang tersedia di perpustakaan ada 46 kitab, dan itulah yang akan menjadi populasi. Menurut buku Logika dan Prosedur Penelitian karya Prasetya Irawan, dikatakan bahwa sebagian pakar mengatakan, bila populasi ≤ 100, maka sebaiknya semuanya diambil sebagai sampel 10.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Riset Lapangan (Field Research)

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data secara langsung dari obyek penelitian, yaitu dengan cara:

1. Dokumentasi: Melihat arsip atau data yang dijadikan sebagai data primer seperti daftar koleksi, slip peminjaman.

2. Wawancara: Kegiatan tanya jawab dengan kepala perpustakaan.

3. Wawancara tertulis: Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memberikan suatu daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi. Wawancara ini bersifat terbuka, maksudnya pertanyaan bentuk terbuka memberikan peluang bagi responden untuk menjawab apa yang diinginkan dengan kalimatnya sendiri sehingga jawabannya lebih otentik daripada memilih perangkat jawaban yang telah ditentukan oleh peneliti 11.

10

Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian; Pengantar teori dan panduan praktis penelitian social bagi mahasiswa dan peneliti pemula (Jakarta: STIA-LAN, 2000), cet.1, h.183.

11

(19)

4. Observasi: Mengadakan pengamatan secara langsung terhadap lokasi, ke rak-rak koleksi yang hendak diteliti untuk mendapatkan data yang diperlukan oleh penulis yang sesuai dengan pembahasan skripsi ini.

b. Penelitian Kepustakaan

Yaitu tinjauan literatur berupa buku, jurnal, artikel, bahan referensi, penelusuran di internet dan lainnya yang dapat mendukung landasan teori penelitian.

5. Langkah Pengumpulan data

Dengan menggunakan teknik pengumpulan data di atas, maka dapat diuraikan tahapan pengumpulan data penelitian sebagai berikut:

¤ Meminta data koleksi perpustakaan lengkap dengan identitas koleksi (judul, pengarang, tempat terbit, penerbit, tahun terbit, eksemplar) untuk kitab subyek keislaman.

¤ Meminta silabus/ kurikulum mata kuliah Program Studi Fakultas Syari'ah dan Hukum.

¤ Melihat slip peminjaman dari kitab-kitab yang menjadi buku acuan program studi kompetensi utama dan merupakan sampel penelitian.

¤ Menyerahkan daftar pertanyaan wawancara tertulis pada Kaur Perpustakaan Fakultas Syari'ah dan Hukum.

6. Langkah Pengolahan dan Penyajian data

(20)

- Reduksi data, yaitu mengelompokkan seluruh mata kuliah Program Studi yang termasuk dalam Kompetensi Utama; memisahkan buku-buku pendukung MKKU yang termasuk kitab subyek keislaman.

- Melakukan cross check kitab subyek keislaman yang tercantum dalam MKKU ke OPAC (Online Public Acces Catalog) kemudian ke rak-rak koleksi.

- Coding (pemberian kode) terhadap kitab acuan program studi kompetensi utama yang tersedia di data koleksi pada silabus MKKU.

- Melihat pemanfaatan kitab subyek keislaman yang merupakan pendukung MKKU tersebut pada slip pengembalian.

- Analisa data menggunakan perhitungan persentase dengan menggunakan rumus:

P = F / N X 100% Keterangan:

P : Persentase F : Frekwensi

N : Jumlah Frekwensi

- Persentase dari ketersediaan kitab subyek keislaman yang digunakan dalam Mata Kuliah Kompetensi Utama di Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum akan ditafsirkan seperti di bawah ini 12:

0 % : Tidak ada satupun 1 % - 25 % : Sebagian kecil 26 % - 49 % : Hampir setengahnya 50 % : Setengahnya

12

(21)

51 % - 75 % : Sebagian besar 76 % - 99 % : Hampir seluruhnya 100 % : Seluruhnya

- Melakukan Tabulasi terhadap ketersediaan kitab yang tercantum dalam silabus mata kuliah kompetensi utama yang berupa kitab subyek keislaman di perpustakaan.

- Menyajikan data dalam bentuk tabel dan deskripsi singkat.

E. Sistematika

Penulisan

Penyusunan skripsi ini terdiri dari lima bab sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab I ini merupakan pendahuluan yang berisikan pemaparan dari latar belakang permasalahan yang akan diteliti, pembatasan dan perumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, metode penelitian yang memaparkan secara singkat mengenai tipe penelitian, pendekatan penelitian, sumber data, dan teknik pengambilan data. Setelah metode penelitian ada sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Dalam bab ini diuraikan landasan teoritis dari skripsi yang akan menjabarkan Definisi kitab subyek keislaman; Signifikansi kitab subyek keislaman; Sistem klasifikasi Islam; Ketersediaan kitab subyek keislaman; Pemanfaatan kitab subyek keislaman; Definisi Kurikulum Berbasis Kompetensi; Landasan Hukum KBK; Struktur KBK; Pengertian perpustakaan perguruan tinggi; Fungsi dan tugas serta jenis layanan perpustakaan perguruan tinggi.

(22)

Di Bab III ini akan dijelaskan secara ringkas mengenai profil perpustakaan yang menjadi obyek penelitian dari skripsi ini, yaitu Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum, berupa sejarah singkat Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum; Visi dan Misi Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum; Struktur Organisasi Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum; Tenaga Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum; Gedung/ Ruang dan perlengkapan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum; Koleksi Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum; Sistem dan Jam serta jenis layanan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum; Kendala dan solusi dalam proses pengadaan kitab subyek keislaman; Upaya peningkatan pemanfaatan kitab subyek keislaman .

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada Bab IV ini akan dijelaskan mengenai Jumlah Mata Kuliah Kompetensi Utama (MKKU) seluruh Program Studi; Buku Pendukung MKKU dan Jumlah Kitab Subyek Keislaman; Ketersediaan Kitab subyek keislaman yang digunakan dalam Mata Kuliah Kompetensi Utama di Perpustakaan; Ketersediaan Kitab subyek keislaman yang digunakan dalam MKKU di Perpustakaan berdasarkan Kelas Islam; Ketersediaan Kitab subyek keislaman yang digunakan dalam MKKU di Perpustakaan berdasarkan Tahun Terbit; Frekwensi Pemanfaatan Kitab subyek keislaman berdasarkan Program Studi, Kelas Islam dan Tahun terbit.

BAB V PENUTUP

(23)

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Kitab Subyek Keislaman

1. Definisi Kitab Subyek Keislaman

Sebelum dipaparkan mengenai kitab subyek keislaman yang merupakan bagian dari koleksi perpustakaan dalam bentuk tercetak, maka perlu dijelaskan terlebih dahulu definisi koleksi.

Menurut Soeatminah, koleksi adalah bahan pustaka berupa buku dan non buku yang dihimpun oleh perpustakaan 13

Menurut Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi, yang dimaksud dengan koleksi perpustakaan adalah semua pustaka yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk disebarluaskan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan informasi mereka 14.

Dalam koleksi berbentuk buku, di perpustakaan Perguruan Tinggi Islam biasanya banyak memiliki kitab-kitab bahasa arab yang memang termasuk dalam buku yang dipergunakan dalam silabus kurikulum mata kuliah yang harus diterima mahasiswa untuk program studi tertentu. Di bawah ini diuraikan berbagai definisi kitab dari berbagai sumber:

13

Soeatminah, Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1992), h. 17.

14

(24)

Kitab berasal dari kata kataba, yang artinya adalah mengumpulkan beberapa hal satu sama lain dengan tujuan untuk memperoleh satu makna yang berfaedah atau untuk memperoleh satu topik tertentu guna mendapatkan satu pemahaman yang sempurna 15.

Kit b: Himpunan ajaran dan ketentuan- ketentuan hukum Allah yang diturunkan kepada beberapa Rasul untuk dijadikan pegangan dan peraturan hidup ummatnya 16.

KIT B (A., pl. Kutub), book with the art of writing the Arabs had taken over from their Northern Semitic neighbours also the words for book and for witing and in the earlier phraseology Kit b means simply something which is written, not necessarily a book and in fact the word is also applied to a “letter” simply 17.

Dalam tradisi intelektual Islam, khususnya di Timur Tengah, dikenal 2 istilah untuk menyebut kategori karya-karya ilmiah berdasarkan kurun atau format penulisannya. Kategori pertama disebut Kitab-kitab Klasik (al kutub al qadimah), sedangkan kategori kedua disebut Kitab- kitab Modern (al kutub al’ashriyyah). Perbedaan yang pertama dari yang kedua terletak pada cara penulisan yang tidak mengenal pemberhentian, tanda baca dan kesan bahasanya yang berat, klasik dan tanpa syakl. Apa yang disebut Kitab Kuning pada dasarnya mengacu pada kategori yang pertama, yakni Kitab- kitab Klasik 18. Bahkan di kalangan pesantren, karena tidak dilengkapi dengan sandangan (syakl), kitab kuning juga kerap disebut sebagai “kitab

15

Syahrur, “Tak Ada Sinonimitas Dalam al-Qur’an”, 3 Oktober 2007. http://www.islamemansipatoris.com/artikel.php?id=448

16

Tim Penyusun Pustaka Azet Jakarta, Leksikon Islam (Jakarta: PT. Penerbit Pustazet Perkasa, 1988),h. 336.

17

M. T. Houtsma, et. al, ed., E.J Brill’s First Encyclopaedia Of Islam 1913-1936 (Leiden: E.J. Brill, 1987), vol. iv, h. 1044.

18

(25)

gundul”. Pengertian yang umum beredar di kalangan pemerhati masalah pesantren adalah bahwa kitab kuning selalu dipandang sebagai kitab-kitab keagamaan berbahasa Arab, sebagai produk pemikiran ulama-ulama masa lampau (al salaf) yang ditulis dengan format khas pra modern, sebelum abad ke 17an Masehi.

Kitab Kuning semula dicetak di atas kertas yang berwarna kuning dan lembarannya bisa dilepas karena tidak disteples dan atau diberi lem perekat. Di masa kontemporer ini kitab kuning sudah banyak yang dicetak dalam edisi lux dan lembarannya tidak lagi dapat dilepas karena sudah disteples dan atau diberi lem perekat layaknya buku-buku “putih” yang ditulis dan diterbitkan di era modern sekarang ini 19.

Di perpustakaan perguruan tinggi Islam memang sudah selayaknya terdapat koleksi kitab-kitab klasik karya besar para intelektual Islam agar bisa dimanfaatkan oleh sivitas akademika untuk kegiatan perkuliahan ataupun kebutuhan lainnya 20.

Dari uraian definisi-definisi kitab dan penjelasan mengenai kitab klasik di atas dapat disimpulkan bahwa kitab-kitab tersebut bertuliskan bahasa Arab. Namun, walau mereka adalah kebanyakkan kaum Muslimin, tidak semua kitab yang mereka buat selalu membahas tentang keislaman, banyak pula yang membahas tentang ilmu pengetahuan umum.

2. Fungsi dan Signifikansi Kitab Subyek Keislaman

19

Mujar Ibnu Syarif, dkk., Buku Pedoman Bahsulkutub (Jakarta: Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, 2007), h. 5.

20

Najmudin, “Islam, Eropa dan Intelektualisme”, 3 Oktober 2007,

(26)

Allah telah memuliakan manusia dikarenakan akalnya. Namun akal tersebut haruslah akal yang produktif dan berpengaruh, kreatif serta sebagai media pemikir yang senantiasa berkembang dengan diskusi dan pembaharuan serta membuat panduan kajian untuknya agar bisa menghasilkan karya besar dan produktif. Dari sini, kaum muslimin betul-betul digdaya dalam setiap ilmu pengetahuan dan bidang kehidupan lainnya, serta menonjol dalam semua bidang kajian dan unggul dari bangsa-bangsa lain dalam penemuan baru 21.

Kegiatan tulis menulispun sudah dimulai sejak awal mula kelahiran Islam itu sendiri. Penulisan Al Qur’an adalah contoh yang paling nyata dari kegiatan tersebut walaupun masih dalam bentuk lembaran-lembaran catatan lepas. Kemudian adanya kodifikasi Al Qur’an menunjukkan bahwa literatur dan kesusasteraan Arab dimulai dengan lembaran-lembaran suci tersebut 22.

Munculnya kitab subyek keislaman dilatarbelakangi dari perjalanan panjang proses pemahaman kaum muslimin terhadap dalil Al Qur’an dan Sunnah yang tidak datang secara rinci. Bahkan nash-nash yang terperincipun tidak mencakup seluruh masalah dengan bentuk nash yang qath’i artinya tetap dalam keadaan global (mujmal) yang masih membutuhkan ijtihad ketika memahami dan menggali hukum. Selain itu dengan berbagai kejadian di dalam kehidupan ini senantiasa baru dn terus berkembang mengharuskan ijtihad harus terus berlangsung, agar di adalm umat Islam terdapat para mujtahid yang mampu menyelesaikan berbagai permasalahan dan mampu menggali

21

Muhammad Sayyid al Wakil, Wajah Dunia Islam dari Dinasti Bani Umayyah hingga Imperialisme modern, Penerjemah Fadhli Bahri (Jakarta: Pustaka al Kautsar, 2005), cet.v, h.119.

22

(27)

hukum 23. Kemudian lahirlah berbagai kitab seperti kitab Tafsir, Ulum al Qur’an, Ulum al Hadits, kitab Hadits. Perkembangan selanjutnya muncul cabang ilmu baru misalnya Ilmu Fiqih, dan tahap ini menjadi bagian penting dalam sejarah perkembangan buku di dunia Islam.

Kitab subyek keislaman memang memiliki peran yang sangat signifikan bagi kajian hukum Islam, bahkan perkembangan hukum Islam itu sendiri. Kitab Islam tidak hanya membahas hal-hal yang bersifat ubudiyyah, ibadah mahdhoh, syurga neraka dan sejenisnya, namun juga membahas persoalan yang secara langsung bersinggungan dengan problem keummatan yang dihadapi sehari-hari. Maka itulah , kitab subyek keislaman menjadi rujukan tidak hanya para ulama namun juga pelajar dalam lembaga pendidikan untuk meningkatkan pemahaman Islamnya, memberi insprasi bagi para ulama untuk melakukan syarah terhadap kitab para Imam sebelumnya, atau meresumenya menjadi kitab yang lebih sederhana, bahkan memotivasi untuk melakukan istinbath dari dalil yang menguatkan fiqih dan menelurkan karya baru. Untuk aktifitas pengkajian kitab Islam di pondok pesantren, terlihat dari kutipan di bawah ini.

“Pengajaran kitab-kitab klasik (kitab kuning) merupakan ciri satu-satunya pengajaran formal yang diberikan dalam lingkungan pesantren. Dengan demikian, referensi kitab-kitab klasik di pesantren merupakan khazanah yang sangat berharga dalam perbendaharaan keilmuan. Oleh karena itu, kajian klasik yang merupakan ciri khas pesantren salafiyyah menjadi semakin penting untuk

23

(28)

dilakukan secara sistematik dan komperhensif, artinya menelaah kitab klasik dengan menerapkan pendekatan yang lebih modern.” 24

3. Sistem Klasifikasi Islam

Dalam mengantisipasi kebutuhan perpustakaan IAIN dan STAIN, perpustakaan masjid, dan perpustakaan Islam pada umumnya yang memiliki koleksi bidang agama Islam cukup besar, menjadi masalah tersendiri dalam menyediakan jajaran entri-entri katalog subyek untuk buku-buku Islam. Karena itulah dibuat sistem klasifikasi yang dapat mengkuti perkembangan masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi, sebab diciptakannya sistem klasifikasi memang untuk kepentingan masyarakat dalam rangka akses kepada informasi 25.

Dalam Daftar Tajuk Subyek Islam dan Sistem Klasifikasi Islam terbitan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Agama RI, dijelaskan bahwa usaha untuk mengatasi kelemahan di bidang klasifikasi Islam – yang memang pada kenyataannya posisi kelas agama Islam dalam Dewey Decimal Classification yang menempati kelas 297 terlampau kecil- telah banyak dilakukan baik oleh lembaga pemerintah, swasta, maupun oleh perorangan 26. Namun kenyataannya perluasan klasifikasi Islam yang mereka buat belum ada satupun yang dapat diakui secara nasional. Maka , untuk penyelesaian tahap akhir penyusunan kembali perluasan dan adaptasi klasifikasi di

24

Tim Direktorat Pendidikan Diniyyah dan Pondok Pesantren, dkk., Muhammad M. Basyuni: Revitalisasi Spirit Pesantren; Gagasan, Kiprah, dan Refleksi (Jakarta: Depag RI, 2006), h. 125

25

Muh. Kailani Eryono (penyunting), Daftar Tajuk Subyek Islam dan Sistem Klasifikasi Islam: Adaptasi dan Perluasan DDC Seksi Islam (Jakarta: Balitbang Departemen Agama RI, 1999), h. 115.

26

(29)

bidang Agama Islam, telah dibentuk suatu tim terdiri dari unsur ulama dan pustakawan. Dan bagan klasifikasi Islam secara ringkas adalah sebagai berikut:

2X0 Islam (Umum)

2X1 Al Qur’an dan Ilmu yang berkaitan 2X2 Hadis dan Ilmu yang berkaitan 2X3 Aqaid dan Ilmu Kalam

2X4 Fiqih

2X5 Akhlaq dan Tasawuf 2X6 Sosial dan Budaya

2X7 Filsafat dan Perkembangan 2X8 Aliran dan Sekte

2X9 Sejarah Islam dan Biografi

4. Ketersediaan Kitab Subyek Keislaman

Sudah tidak ada keraguan lagi bahwa perpustakaan adalah sarana kebangkitan masyarakat. Sebagai gudangnya ilmu, perpustakaan sudah sepantasnya mempunyai berbagai koleksi dengan ragam subyek untuk bisa dimanfaatkan oleh pengguna yang tentunya memiliki kebutuhan yang tidak sama antara yang satu dengan yang lain, walaupun notabene mereka dalam wilayah satu perguruan tinggi yang sama.

(30)

kota-kota penting Islam dan menyediakan perpustakaan yang ada bagi siapa saja yang peduli menggunakannya 27.

Berdasarkan keterangan dari beberapa sumber dalam sejarah Islam, berdirinya perpustakaan yang berfungsi sebagai sarana penyimpanan dan pelestarian informasi di dunia Islam baru dimulai pada masa pemerintahan Umayyah dan mencapai puncak perkembangan pesat pada masa kekhilafahan Abbasiyah 28 . Pada masa awal, koleksi yang ada selain mushaf Al Qur’an yang menjadi koleksi utama juga terdapat koleksi kitab-kitab hadist. Selanjutnya kitab-kitab tafsir yang ditulis berjilid-jilid dan merupakan bidang ilmu keislaman yang sangat subur berkembang menjadi koleksi utama selain kitab Fiqh, Tauhid, Akhlaq, Tasawuf, bahasa dan sastra Arab, Ilmu Filsafat, sastra dan terjemahan dari karya yang berbahasa non Arab lainnya 29.

Adanya kitab-kitab agama tersebut yang menyertai koleksi mushaf Al Qur’an tentulah dengan tujuan informasi dan pengetahuan keagamaan untuk memahami Al Qur’an, dan yang pastinya itu semua adalah tugas negara untuk menyediakan dan melengkapi kitab-kitab yang tersedia di perpustakaan agar dapat digunakan para pelajar mengembangkan ilmunya karena itu yang sekali lagi ditekankan adalah merupakan kewajiban negara sebagai pelayan ummat 30.

27

Mehdi Nakosteen, Kontribusi Islam atas dunia Intelektual barat: deskripsi analisis abad keemasan Islam (Surabaya: Risalah Gusti, 1995), h. 87-98.

28

Ziauddin Sardar Ed., ”Merombak Pola Pikir Intelektual Muslim” dalam Agus Rifai, “Landasan Konseptual atas kegiatan pengembangan minat baca di madrasah: Suatu pendekatan Teologis dan Historis” dalam Sudarnoto Abdul Hakim ed., Perpustakaan sebagai Center for Learning Society: Gagasan Untuk Pengembangan Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta, 2006), h. 53.

29

“Pendidikan dan Perpustakaan dalam perspektif peradaban Islam” dalam Sudarnoto Abdul Hakim (ed.), Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta, 200), h. 10-11.

30

(31)

Perpustakaan yang terkenal (“the House of Science”) dari khalifah al Hakim di Kairo, terletak di Sekolah Tinggi yang memiliki koleksi buku sekitar 1.600.000 volume. Avicenna (980-1037 M) melaporkan digunakannya secara bebas perpustakaan kerajaan Sultan Nuh Ibn Masur dalam kalimat:

“Saya menemukan di sana banyak ruang-ruang berisi buku-buku yang tersusun dalam kotak-kotak berjajar bersusun-susun. Satu runag terbagi untuk karya-karya Filologi dan puisi bahasa Arab, yang lain untuk karya-karya Fiqih dan demikian seterusnya.”31

5. Pemanfaatan Kitab Subyek Keislaman

Dalam buku Manajemen Perpustakaan suatu Pendekatan Praktik, Sutarno NS mengatakan makna pendayagunaan koleksi adalah bahwa pustaka yang disediakan harus dibaca dan dipergunakan oleh kelompok masyarakat yang memang menjadi target untuk memakainya 32.

Sedangkan menurut Sutarno NS dalam buku Tanggung Jawab Perpustakaan: Dalam mengembangkan Masyarakat Informasi, mengenai definisi pemberdayaan informasi yaitu:

“Bahwa pemberdayaan informasi adalah upaya-upaya yang dilakukan perpustakaan secara terencana, terstruktur, terorganisasikan, dan terarah agar seluruh sumber informasi yang tersedia dimanfaatkan secara maksimal 33”

Dari kedua definisi istilah yang berbeda diatas, terlihat bahwa pendayagunaan koleksi dan pemberdayaan informasi memiliki makna yang sama karena bertujuan bagaimana agar perpustakaan melakukan aktifitas yang terencana dalam mengelola

31

James W. Thompson, e.d., “The Medieval Library,” dalam Mehdi Nakosteen, Kontribusi Islam atas dunia Intelektual barat: deskripsi analisis abad keemasan Islam (Surabaya: Risalah Gusti, 1995), h. 90.

32

Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Samitra Media Utama, 2004), h. 191.

33

(32)

koleksi atau sumber informasi agar bisa dimanfaatkan secara maksimal. Dalam tataran pemanfaatan koleksi, ukurannya dapat dilihat pada volume dan intensitas pengunjung serta transaksi informasi, sedangkan dalam tataran pendayagunaan koleksi atau pemberdayagunaan informasi –yang merupakan tingkatan yang lebih lanjut dari pemanfaatan koleksi—adalah terjadi alih informasi, transformasi pengetahuan, transaksi informasi, penggalian, eksploitasi dan eksplor 34. Untuk selanjutnya akan berdampak pada bagaimana pola pikir, pola tindak dan cara menghayati serta mengamalkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh dari membaca dan belajar melalui koleksi perpustakaan 35.

Pada masa kekhilafahan Islam, upaya pemanfaatan koleksi bisa terlihat contohnya seperti pada Perpustakaan Mosul yang didirikan oleh Ja’far Ibn Muhammad (w. 940 M) sering dikunjungi oleh para ulama, baik itu untuk membaca atau menyalin, pengunjung perpustakaan ini mendapatkan segala alat yang diperlukan secara gratis seperti pena, tinta, kertas dan lain-lain. Bahkan kepada para mahasiswa yang secara rutin belajar dari perpustakaan tersebut itu diberikan pinjaman buku secara teratur. Seorang ulama Yaqut al Rumi memuji para pengawas perpustakaan di kota Mer Khurasan karena mereka mengizinkan peminjaman sebanyak 200 buku tanpa jaminan apapun perorang 36.

Di Perpustakaan Dar al Hikmah yang didirikan oleh Al Hakim ibn Amrillah al Fathmi berkumpul ahli-ahli Fiqh, para pengkaji, ulama-ulama Nahwu dan bahasa, para

34

Ibid., 35

Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan Suatu Pendekatan Praktik, h. 191. 36

(33)

dokter dan ahli astronomi sehingga perpustakaan ini merupakan sebuah lembaga yang besar dan memadai untuk belajar, membaca, mengkaji dan menyalin kitab-kitab, ceramah dan diskusi berbagai bidang ilmu pengetahuan 37. Ahli Geografi Yaqut al Hamawai (1178-1229 M) menyatakan bahwa selama 3 tahun ia tinggal di Marv, bermacam-macam perpustakaan amat banyak meinjamkan buku-buku. Ia sendiri mengatakan, “Rumahku tidak pernah kekosongan, 200 volume buku-buku yang saya pinjam, atau lebih, dan saya tidak pernah memberi uang tanggungan walaupun buku-buku tersebut bernilai 200 dinar.” 38

B. Kurikulum Berbasis Kompetensi

1. Definisi Kurikulum Berbasis Kompetensi

Kurikulum dapat dimaknai sebagai suatu dokumen atau rencana tertulis mengenai kualitas pendidikan yang harus dimiliki oleh peserta didik melalui suatu pengalaman belajar. Pengertian ini mengandung arti bahwa kurikulum harus tertuang dalam satu atau beberapa dokumen atau rencana tertulis 39. Sedangkan kurikulum berbasis kompetensi adalah kurikulum yang pada tahap perencanaan, terutama dalam tahap pengembangan ide akan dipengaruhi oleh kemungkinan-kemungkinan pendekatan, kompetensi dapat menjawab tantangan yang muncul 40.

2. Landasan Hukum Kurikulum Berbasis Kompetensi

37

Abdurrahman Al Baghdadiy, Sistem Pendidikan di Masa Khilafah Islam, h. 110. 38

Mehdi Nakosteen, Kontribusi Islam atas dunia Intelektual barat: deskripsi analisis abad keemasan Islam, h. 91

39

Redaksi, “KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI”, Swara Dipertais.No.17. Th. II (18 Oktober 2004), 3 September 2007. http://www.dipertais.net/swara/warta17-03.asp

40

(34)

a. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 menetapkan Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. Dalam Ketentuan Umum (7, 8, 9, 10, 11) dikemukakan deskripsi setiap kelompok mata kuliah dalam kurikulum inti dan pada pasal 9 berkenaan dengan kurikulum institusional.

b. Surat Keputusan Mendiknas No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Perguruan Tinggi yang memperkuat perlunya pendekatan KBK dalam pengembangan kurikulum pendidikan tinggi. Bahkan dalam SK Mendiknas 045 pasal 2 ayat (2) dikatakan bahwa kelima kelompok mata kuliah yang dikemukakan dalam SK No. 232 adalah merupakan elemen-elemen kompetensi.

3. Struktur Kurikulum Berbasis Kompetensi

Dalam Surat Keputusan Mendiknas No. 045/U/2002 dikemukakan struktur kurikulum berdasarkan tujuan belajar atau yang disebut dengan empat pilar belajar menurut Komisi Internasional yang dipimpin Jacques Delors dan merupakan bentukan UNESCO adalah:

1. Belajar Mengetahui (Learning to know) berupa Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK), berisi kelompok mata kuliah berbau dasar dan teoretik. 2. Belajar Berbuat (Learning to do) berupa Mata Kuliah Keahlian Berkarya

(MKB), berisi kelompok mata kuliah berbau praktik.

3. Belajar hidup bersama (Learning to life togethers) berupa Mata Kuliah Berkehidupan Bersama (MBB), berisi kelompok mata kuliah yang berbau lapangan.

(35)

Pengembangan Kepribadian (MPK) dan Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB), berisi kelompok mata kuliah berbau normatif. 41

4. Distribusi Mata Kuliah di Fakultas Syari’ah dan Hukum

Untuk memenuhi tuntutan KBK dan target yang hendak dicapai, maka Fakultas Syari'ah dan Hukum menetapkan sejumlah mata kuliah yang dikelompokan menjadi:42

No Kode Kurikulum Inti Jenis

1 MPK Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Kompetensi Pendukung/ Kompetensi Lainnya 2 MBB Mata Kuliah Berkehidupan

Bermasyarakat

Kompetensi Pendukung

3 MKK Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan Kompetensi Utama 4 MKB Mata Kuliah Keahlian Berkarya Kompetensi Utama

5 MPB Mata Kuliah Perilaku Berkarya Kompetensi Pendukung/ Kompetensi Lainnya

C. Perpustakaan Perguruan Tinggi

1. Definisi Perpustakaan Perguruan Tinggi

41

Waras Kamdi, “Geliat Ber-KBK di Perguruan Tinggi ”, Artikel diakses pada 3 September 2007 dari www.kompas.com/kompas-cetak/0408/06/Didaktika/1190789.htm

4242

(36)

Menurut Buku Materi Pokok Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi karangan Abdul Rahman Saleh, Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang berada di lingkungan Perguruan Tinggi/ Sekolah Tinggi, Akademi dan Pendidikan Tinggi lainnya, yang pada hakikatnya merupakan bagian integral dari suatu perguruan tinggi 43.

Menurut Sulistyo Basuki, Perpustakaan Perguruan Tinggi ialah

“Perpustakaan yang dikelola oleh perguruan tinggi dengan tujuan membantu tercapainya tujuan perguruan tinggi. Dengan definisi demikian, maka yang termasuk perpustakaan perguruan tinggi ialah perpustakaan Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Akademi, Fakultas, Departemen, Jurusan, lembaga lain yang berada di bawah naungan perguruan tinggi ” 44

2. Fungsi dan Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi

Fungsi perpustakaan perguruan tinggi dapat ditinjau sedikitnya dari 2 segi yaitu dari segi layanan dan segi program kegiatan 45:

a. Dari segi layanan, perpustakaan mempunyai 6 fungsi yaitu sebagai pusat: 1. Pengumpulan informasi

2. Pengolahan informasi 3. Penelusuran informasi 4. Pemanfaatan informasi 5. Penyebarluasan informasi

6. Pemeliharaan serta pelestarian informasi

43

Abdul Rahman Saleh, Materi Pokok Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud, 1995), h. 17.

44

Sulistyo Basuki, Materi Pokok Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud, 1995), h. 15.

45

(37)

b. Dari segi program kegiatannya, perpustakaan perguruan tinggi mempunyai tiga macam fungsi, yaitu:

1. Sebagai pusat layanan informasi untuk program pendidikan dan pengajaran

2. Sebagai pusat layanan informasi untuk program penelitian

3. Sebagai pusat layanan informasi untuk program pengabdian pada masyarakat

Sedangkan untuk mencapai tujuan seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, maka perpustakaan perguruan tinggi mempunyai tugas-tugas sebagai berikut 46:

a. Menyediakan dan mengolah bahan pustaka untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat perguruan tinggi, seperti mahasiswa, staf pengajar, dan mungkin juga pegawai perguruan tinggi lainnya,

b. Memberikan layanan dan pendayagunaan bahan pustaka bagi masyarakat perguruan tinggi.

c. Menyediakan bahan pustaka dan layanan referensi pada semua tingkatan akademis dari mahasiswa yang baru masuk sampai kepada mahasiswa pasca sarjana, bahkan kepada staf pengajar.

d. Menyediakan ruangan belajar untuk pemakai perpustakaan

e. Menyediakan jasa peminjaman bagi seluruh pemakai perpustakaan (anggota) f. Menyediakan jasa informasi aktif baik kepada pemakai di lingkungan

perguruan tinggi maupun kepada masyarakat di luar perguruan tinggi seperti kepada masyarakat industri dll.

46

(38)

3. Jenis Layanan

Menurut buku Pelayanan Bahan Pustaka karangan Karmidi Martoatmojo, layanan dalam perpustakaan meliputi dua macam:

a. Bagian Pelayanan Teknis

Kegiatan teknis dalam perpustakaan adalah yang meliputi kegiatan penghimpunan, pengadaan, pengolahan, pemeliharaan dan perawatan. Termasuk di dalamnya adalah upaya sosialisasi dan publikasi agar dapat mencapai masyarakat pemakai secara efektif dan efesien 47. Penhimpunan dan pengadaan merupakan bagian dari kegiatan pembinaan koleksi yang biasanya diawali dengan tahap pemilihan koleksi (selection), baru kemudian melakukan pengadaan dengan cara pembelian, tukar menukar atau yang lainnya.

Kegiatan pengolahan koleksi berupa inventarisasi koleksi, pengatalogan deskriptif, analisis subyek, klasifikasi lalu penentuan tajuk baru kemudian membuat perlengkapan fisik pustaka 48. Kegiatan pemeliharaan dan perawatan koleksi merupakan kegiatan yang cukup penting karena bertujuan untuk memperpanjang usia koleksi 49. Pemeliharaan koleksi dapat meliputi aktifitas reproduksi koleksi langka yang hendak dilestarikan atau yang mudah rusak, kemudian ada kegiatan penjilidan, laminasi, penyiangan.

b. Bagian Pelayanan Pengguna

47

Sutarno NS, Tanggung Jawab Perpustakaan: Dalam mengembangkan masyarakat Informas, ( Jakarta: Panta Rei, 2005), h. 100.

48

Rachmat Natadjumena., h. 21-22. 49

(39)

Dahulu perpustakaan ibaratnya sebuah gudang buku yang hanya merupakan tempat menyimpan buku untuk kemudian dipinjamkan kepada pengguna. Namun seiring berkembangnya zaman, pihak perpustakaan mulai memikirkan bagaimana agar perpustakaan dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin. Maka muncullah berbagai kegiatan layanan yang disediakan untuk pengguna perpustakaan. Kegiatan layanan tersebut diantaranya adalah Layanan Sirkulasi yang mengurusi masalah peredaran bahan-bahan perpustakaan yang dimiliki perpustakaan dengan para penggunanya seperti peminjaman dan pengembalian koleksi, perpanjangan waktu peminjaman.

Kemudian Layanan Referensi yang berupa pelayanan dalam memberikan bantuan kepada pemakai untuk mendapat informasi yang bersifat pendek-singkat, tetapi dibutuhkan dalam waktu yang cepat dari koleksi referensi 50. Buku referensi atau rujukan hanya boleh dibaca di tempat karena tidak dapat dipinjam oleh pengguna untuk dibawa pulang. Namun ada juga perpustakaan yang memiliki kebijaksanaan dengan meminjamkan koleksi rujukan dalam waktu satu malam saja, dengan cara peminaman dilakukan ketika perpustakaan akan tutup dan dikembalikan esok hari ketika perpustakaan akan dibuka dan palin lambat satu jam setelah perpustakaan buka 51.

50

Noerhayati Soedibyo, Pengelolaan Perpustakaan Jilid 1 (Bandung: Penerbit Alumni, 1987), h. 120.

51

(40)

Selain itu pula ada Layanan Audio Visual, dimana ada tiga tujuan yang dikemukakan oleh Jerold E. Kemp dalam pemanfaatan media ini 52:

1. Memotivasi (to motivate)

2. Menyampaikan informasi (to inform) 3. Maksud pengajaran (to instruct)

Ada pula Layanan Majalah lepas maupun terjilid, namun tetap tidak dapat dibawa pulang oleh pengguna seperti halnya koleksi rujukan. Kemudian Layanan Jasa Kesiagaan Informasi seperti internet; Layanan Foto Copy untuk menggandakan sumber informasi yang tidak dapat dibawa keluar perpustakaan; Kerjasama Pinjam Antar Perpustakaan untuk saling melengkapi dalam memenuhi kebutuhan informasi penggunanya. Ada juga Layanan Tandon Buku (Books on reserved) yang merupakan layanan buku wajib mata kuliah yang jumlah eksemplarnya terbatas. Lama peminjaman buku tandon ini dibatasi sesuai dengan peraturan perpustakaan setempat 53.

4. Standar Koleksi

Besarnya koleksi perpustakaan perguruan tinggi bergantung pada jenjang pendidikan yang dilaksanakan pada perguruan tinggi bersangkutan dan mata kuliah yang ditawarkan serta jumlah mahasiswa. Di bawah ini dalah persyaratan minimal koleksi perpustakaan perguruan tinggi 54:

1. Program Diploma dan S1:

1) Satu judul pustaka untuk setiap Mata Kuliah Dasar Keahlian (MKDK);

52

Benny Agus Pribadi, Media Teknologi (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h. 10. 53

Rachmat Natadjumena., h. 36-37. 54

(41)

2) Dua judul pustaka untuk setiap Mata Kuliah Keahlian (MKK);

3) Melanggan sekurang-kurangnya satu judul jurnal ilmiah untuk setiap program studi;

4) Jumlah pustaka sekurang-kurangnya 10 % dari jumlah mahasiswa dengan memperhatikan komposisi subjek pustaka.

2. Program Pascasarjana:

1) Memiliki 500 judul pustaka per program studi;

2) Melanggan 2 (dua) jurnal ilmiah untuk setiap program studi.

(42)

BAB III

GAMBARAN UMUM

PERPUSTAKAAN FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

A. Sejarah Singkat Perpustaakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum 55

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (dahulu Fakultas Syariah IAIN Jakarta ) berdiri sejak tahun 1967 berdasarkan SK Menteri Agama RI No. 159/ 1967. Pada tahun 1999 Perpustakaan Fakultas didirikan sebagai implementasi SK Rektor IAIN Jakarta No. 040 Tahun 1999 tentang Rencana Induk Pengembangan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1999/2000 – 2003/2004. Sebagaimana perpustakaan fakultas lainnya di lingkungan IAIN Jakarta maka Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum berfungsi sebagai perpustakaan kerja atau studi (working library) yang tugas pokoknya adalah mendukung kebutuhan studi civitas akademika IAIN / UIN khususnya Fakultas Syariah dan Hukum, sedangkan Perpustakaan Utama berfungsi sebagai perpustakaan riset (research library).

Dengan perubahan IAIN menjadi UIN berdasarkan SKB antara Menteri Pendidikan Nasional RI No. 4/U/KB/2001 dan Menteri Agama RI No. 500/2001

55

(43)

tanggal 21 November 2001 dan kemudian disusul dengan Keputusan Presiden RI No. 031 tanggal 20 Mei 2002, maka diterapkan pula perubahan nama Fakultas Syariah menjadi Fakultas Syariah dan Hukum. Dalam menjalankam fungsi dan tugasnya perpustakaan fakultas dipimpin oleh seorang Kepala Urusan (Kaur) Perpustakaanyang bertanggungjawab kepada Dekan melalui Pembantu Dekan I selaku pembina bidang akademik, namun sebagai kepanjangan tugas dari Perpustakaan Utama maka kedudukannya tetap dalam koordinasi Perpustakaan Utama. Pada awal berdirinya Perpustakaan Fakultas dipimpin oleh Bapak Rahman, S.Pd (1999-2001) dan kemudian dilanjutkan oleh Ibu Lilik Istiqoriyah, S.Ag, SS (2003- sekarang). Sejak tahun 2004 Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum telah menerapkan sistem otomasi sehingga pelayanan perpustakaan sebagai pusat sumber informasi dan pusat sumber belajar dapat lebih maksimal.

B. Visi dan Misi Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum

Visi

Terwujudnya Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta yang unggul, handal dan terdepan sebagai pusat sumber informasi dalam pengkajian, pengembangan, pengintegrasian dan penerapan ilmu-ilmu syariah, hukum dan ekonomi Islam yang berorientasi pada nilai-nilai keislaman, kemanusiaan dan keindonesiaan dalam jaringan informasi nasional dan global.

Misi

(44)

DEKAN PUDEK I KABAG TU

KASUBAG AKADEMIK KASUBAG UMUM

KAUR PERPUSTAKAAN

STAF PERPUSTAKAAN PERPUSTAKAAN

UTAMA

KASUBAG KEPEGAWAIAN &

KEUANGAN

2. Mengembangkan kualitas, kuantitas dan format layanan informasi perpustakaan yang terintegrasi dengan kegiatan akademik fakultas

3. Mengembangkan kemampuan information literacy seluruh civitas akademika fakultas

4. Mempromosikan dan mengembangkan pemanfaatan sumber-sumber dan layanan informasi yang tersedia di perpustakaan

5. Mendokumentasikan dan menyediakan akses karya civitas akademika fakultas

C. Struktur Organisasi Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum

Struktur organisasi Perpustakaan Fakultas kaitannya dengan Perpustakaan Utama adalah sebagai berikut:

D. Tenaga Perpustakaan

Fakultas Syari’ah dan

Hukum

(45)

1. Satu orang pustakawan sebagai Kaur Perpustakaan dengan latar belakang pendidikan S1 Pendidikan Islam (IAIN Jakarta 1997) dan S1 Ilmu Perpustakaan (UI Depok 1999).

2. Satu orang pustakawan sebagai staf bagian Pelayanan Teknis dan Litbang dengan latar belakang pendidikan S1 Ilmu Perpustakaan (UIN Jakarta 2004). 3. Satu orang staf perpustakaan bagian Pelayanan Pemakai (sirkulasi) dan

Administrasi dengan latar belakang pendidikan S1 Ekonomi Manajemen (Universitas Muhammadiyah Jakarta 2003).

4. Satu orang staf perpustakaan bagian Pelayanan Pemakai (sirkulasi) dan penitipan tas dengan latar belakang pendidikan S1 Ekonomi Islam (UIN Jakarta 2008).

E. Sistem dan Jam serta Jenis Layanan Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum Sistem pelayanan bersifat terbuka (open access) sehingga pemakai dapat langsung mencari koleksi ke rak. Pelayanan diberikan setiap hari dengan jadwal sebagai berikut:

o Senin sampai dengan Jum’at : Pk. 08. 00- 19.30

Stack Reading dan istirahat : Pk. 12. 00- 13. 00 dan Pk. 15. 00- 16. 00 Hari Jum’at stack reading dan istirahat : Pk. 11.00 – 13.00 dan

Pk. 15.00 – 16.00

o Hari Sabtu khusus Pelayanan Ruang Baca: Pk. 08.00 – 12.00

Adapun jenis pelayanan yang disediakan adalah:

(46)

Pemakai perpustakaan baik anggota aktif maupun pemakai lainnya dapat memanfaatkan koleksi dan layanan pada setiap jam pelayanan.

2. Pelayanan Sirkulasi

Anggota aktif dapat meminjam buku sebanyak 2 eks selama 1 minggu.

3. Pelayanan Referensi

Pelayanan informasi dan bimbingan penelusuran literatur.

4. Pelayanan Fotocopi

Pemakai dapat meminjam koleksi untuk difotocopi sendiri sebanyak 2 eks dan memesan fotocopi koleksi skripsi melalui staf perpustakaan

5. Pelayanan CD dan internet

Anggota aktif dapat mengakses koleksi CD dan internet secara gratis atau mengakses internet secara gratis melalui laptop pribadi di area perpustakaan dan sekitarnya.

6. Pelayanan Karya Ilmiah

Yakni pelayanan koleksi skripsi, tesis, disertasi dan laporan penelitian.

7. Pelayanan Corner Book Sale

Pengunjung dapat membeli buku yang dijual melalui perpustakaan khususnya buku karya dosen fakultas dan terbitan fakultas.

8. Pelayanan administrasi

Yakni pendaftaran anggota dan herregistrasi, pembuatan surat-surat, dan lain-lain.

(47)
[image:47.612.105.480.154.505.2]

Perpustakaan Syari’ah dan Hukum berada di Gedung III (Gedung Fakultas Syariah dan Hukum) Lantai 3 dengan luas ruangan sekitar dua kali luas ruangan kelas yang digunakan untuk perkuliahan. Perlengkapan yang ada di Ruang Perpustakaan adalah:

Tabel 1

Perlengkapan Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum

No Fasilitas Jumlah

1 Rak Buku 24 Unit

2 Meja Baca 9 Unit

3 Kursi Baca 35 Unit

4 Komputer 7 Unit

5 Scanner Barcode 1 Unit

6 Printer 1 Unit

7 Rak Penitipan Tas 2 Unit

8 AC 4 Unit

9 Meja Kerja 6 Unit

10 Kursi kerja 6 Unit

11 Hekter besar 1 Unit 12 Cutter besar 1 Unit

13 Dispenser 1 Unit

TOTAL 98 Unit

F. Koleksi Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum

Di bawah ini ditampilkan tabel koleksi Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum dari berbagai jenis, banyaknya judul dan eksemplar.

Tabel 2

Koleksi Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum

JUMLAH

NO JENIS KOLEKSI

JUDUL EKS

[image:47.612.118.467.640.703.2]
(48)

2 Thesis dan disertasi 57 57 3 Skripsi (Tercetak/ CD) 2.830 2.830

4 Jurnal 76 377

5 CD 30 30

6 Laporan Penelitian 183 183

7 Kliping 1.105 1.105

[image:48.612.92.487.84.641.2]

TOTAL 8.292 15.094

Tabel 3

Komposisi Koleksi Buku Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan

Hukum

NO

KELAS

SUBYEK

JUDUL EKS

1 000 Karya Umum 52 150

2 100 Filsafat 42 108

3 200 Agama 52 126

4 2X0 Islam Umum 130 340

5 2X1 Al Qur'an dan Ilmu Terkait 135 414 6 2X2 Hadist dan Ilmu Terkait 97 416 7 2X3 Aqidah dan Ilmu Kalam 86 154

8 2X4 Fiqih 879 2.435

9 2X5 Akhlak dan Tasawuf 63 133

10 2X6 Sosial Budaya Islam 309 815 11 2X7 Filsafat dan pembaharuan Islam 143 327 12 2X8 Sekte dan Aliran dalam Islam 11 23 13 2X9 Sejarah dan Biografi Islam 68 153

14 300 Ilmu Sosial 1.274 3.444

15 400 Bahasa 46 96

16 500 Ilmu Murni 39 125

17 600 Ilmu Terapan 238 658

18 700 Kesenian/ Hiburan 3 4

19 800 Kesusasteraan 10 24

20 900 Sejarah dan Biografi 34 67

(49)

Tabel 4

Ketersediaan Kitab subyek keislaman berdasarkan kelas Islam

Ketersediaan berdasarkan

Kelas Subyek

Judul % Eks %

2X0 Islam Umum 8 2,13 % 17 1,74 %

2X1 Al Qur'an dan Ilmu terkait 44 11,76 % 122 12,5 % 2X2 Hadist dan Ilmu terkait 41 10,96 % 114 11,68 % 2X3 Aqidah dan Ilmu Kalam 42 11,22 % 57 5,84 %

2X4 Fiqih 161 43,04 % 456 46,72 %

2X5 Akhlak dan Tasawuf 6 1,60 % 6 0,61 % 2X6 Sosial Budaya Islam 45 12,03 % 161 16,49 % 2X7 Filsafat dan Pembaharuan

Islam 11 2,94 % 19 1,94 %

2X8 Sekte dan Aliran dalam

Islam 1 0,26 % 1 0,10%

2X9 Sejarah dan Biografi Islam 15 4,01 % 23 2,35 %

[image:49.612.84.500.131.576.2]

Jumlah 374 100 % 976 100%

Tabel 5

Ketersediaan Kitab subyek keislaman berdasarkan Tahun Terbit

Tahun Terbit Ketersediaan (Judul) Persentase (%)

< 1945 2 0,53 %

1946 – 1955 6 1,60%

1956 – 1965 16 4,27 %

1966 – 1975 38 10,16 %

1976 – 1985 33 8,82 %

1986 – 1995 72 19,25 %

1996 – 2005 106 28,34 %

> 2006 2 0,53 %

Tanpa Tahun 99 26,47 %

Jumlah 374 100 %

Tabel 6

Ketersediaan Kitab Bahasa Arab Subyek Islam berdasarkan Tempat Terbit

Tempat Terbit Ketersediaan

(Judul) Persentase (%)

Libanon 15 4,01 %

(50)

Saudi Arabia 61 16,31%

Indonesia 11 2,94 %

Beirut 121 32,35 %

Lain-lain 27 7,21 %

Saint Loco 34 9,09 %

Jumlah 374 100 %

Kendala dalam Pengadaan Kitab subyek keislaman

Secara umum saat ini tidak terlalu sulit mendapatkan kitab subyek keislaman karena cukup banyak toko buku/ agen yang menyediakan kitab-kitab tersebut. Namun, aktifitas pengadaan yang dilakukan perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum bukanlah tanpa kendala sama sekali, berbagai kendala dihadapi seperti halnya usulan pengadaan kitab dari mahasiswa masih jarang diterima, karena mahasiswa yang menggunakannya juga masih jarang. Usulan biasanya datang dari dosen/ program studi. Kendala lainnya adalah kondisi stok buku yang cepat berubah, karena buku yang diusulkan tidak selalu tersedia walaupun dalam katalog disebutkan ada dalam stok. Harga kitab subyek keislamanpun masih relatif mahal khususnya hal ini terasa untuk kitab-kitab berjilid sehingga Perpustakaan hanya mengadakan 1 set atau 1 eks perjilid. Itu dikarenakan salah satunya adalah bahwa kebanyakkan pengadaan kitab bahasa Arab memang dilakukan dengan cara impor melalui vendor yang biasanya melayani impor buku luar negeri. Kadang pula pihak perpustakaan menitipkan lewat dosen-dosen yang kebetulan akan pergi ke luar negeri untuk membelikan sejumlah buku yang dibutuhkan.

(51)

Program Studi khususnya bila buku yang tersedia di pasaran berbeda penulisnya dengan yang diusulkan.

Kendala lainnya adalah jika ada kesalahan cetak dalam penerbitan kitab sulit diajukan komplain dan usulan revisinya khususnya bila dicetak dan diterbitkan di luar negeri.

H. Solusi yang dilakukan pihak perpustakaan dalam mengatasi kendala yang

dihadapi ketika proses pengadaan kitab subyek keislaman

Solusi yang dilakukan oleh unit perpustakaan diantaranya:

• Meminta masukan/ usulan dari dosen program studi pada awal semester • Meminta masukan/ usulan dari mahasiswa secara rutin di perpustakaan

• Menginventarisir data judul-judul buku induk dalam bidang syariah/ fiqih dan cabang-cabangnya

• Menyeleksi silabus yang telah direvisi oleh fakultas • Menyeleksi daftar judul dari katalog penerbit/ agen • Memfotocopi kitab yang sulit dicari di pasaran

• Membeli kitab melalui dosen/ pimpinan yang berkunjung ke luar negeri • Mengusulkan revisi melalui agen/toko buku bila menemukan kesalahan

cetak dalam kitab

Upaya pihak perpustakaan dalam meningkatkan pemanfaatan Kitab subyek

keislaman

(52)

Pembatasan sirkulasi koleksi buku yakni setiap 1 eks buku dari setiap judul hanya dapat dibaca di Ruang Perpustakaan atau difoto copi dalam waktu satu jam sehingga setiap judul kitab dan buku dapat dimanfaatkan lebih maksimal oleh banyak pengguna

Bimbingan penelusuran koleksi, misalnya penelusuran kitab Mu’jam al Mufahrats li lafazh Qur’an, Fathurrahman dan Mu’jam al Musthalahat al Iqtishadiyyah fi Lughah al Fuqaha.

Pengadaan koleksi dalam format CD untuk menarik minat pengguna memanfaatkan literatur berbahasa arab dan membandingkannya dengan format tercetak, misalnya Kutab Hadits (Kutubut Tis’ah) dan CD Maktabah Syamilah.

5. Pada tahun ini perpustakaan akan mulai merintis e-library di antaranya dalam bentuk pendokumentasian sesi perkuliahan khususnya materi para guru besar dan dosen tamu serta sesi seminar ilmiah di lingkungan fakultas dalam bentuk multimedia untuk dapat diakses oleh mahasiswa di perpustakaan, disamping akan diupayakannya format digital (digital library)dari koleksi kitab tercetak yang telah ada maupun yang tersedia di pasaran dalam bentuk CD atau format lainnya

Selain itu pula pihak Fakultas turut berkontribusi dalam rangka peningkatan pemanfaatan kitab subyek keislaman seperti disebutkan di bawah ini :

(53)

2. Mengadakan praktek bimbingan ujian komprehensif dengan membentuk kelas bahtsul kutub yakni bimbingan membaca dan memahami literatur-literatur klasik dan modern (kitab kuning) dalam bidang kesyariahan

3. Memberikan bantuan biaya penerjemahan buku berbahasa Arab bagi dosen. 4. Mengadakan kegiatan halaqah membaca kitab pada acara Jum’at Khidmat

bagi civitas akademika dan juga karyawan Fakultas. Melalui kegiatan ini diharapkan staf perpustakaan juga akan dapat lebih maksimal dalam membimbing pemakai perpustakaan dalam memanfaatkan koleksi berbahasa Arab.

5. Mengadakan pembinaan kemampuan berbahasa asing khususnya Bahasa Arab dan Bahasa Inggris untuk tingkat pemula dan lanjutan dan pembentukan grup debat berbahasa Arab.

6. Mengadakan Musabaqah qira’atul kutub sebagai wahana untuk menjajaki kemampuan mahasiswa dalam pemanfaatan kitab kuning dan menumbuhkan semangat mempelajari kitab kuning.

(54)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan menggunakan metode penelitian deskriptif (survei). Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi yaitu mendata kitab subyek keislaman dalam silabus dan melihat ketersediaannya di daftar koleksi perpustakaan, kemudian melihat pemanfaatannya pada slip peminjaman. Catatan atau stempel peminjaman yang terdapat dalam slip tidak dibatasi dengan beberapa tahun saja, dikarenakan pihak perpustakaan hanya menempel slip baru di atas slip lama dan tidak pernah membuang slip lama di buku walaupun itu sudah penuh stempel dan ada yang sudah sejak tahun 1970an.

A. Ketersediaan Kitab subyek keislaman yang digunakan dalam Mata Kuliah

Kompetensi Utama di Perpustakaan

a. Mata Kuliah Kompetensi Utama

(55)
[image:55.612.93.501.172.502.2]

Tabel 7

Jumlah Mata Kuliah Kompetensi Utama (MKKU) seluruh Program Studi

Program Studi

Jumlah MKKU

MKKU menggunakan Kitab Subyek

keislaman

Persentase (%)

Ahwal

Syakhsiyyah 37 9 24,32 %

Jinayah

Siyasah 41 16 39,02 %

Perbandingan Mazhab dan

Hukum

37 9 24,32%

Muamalat 46 6 13,04 %

Jumlah 161 40 24,84 %

(56)

161 Mata Kuliah, hanya 24,84 % saja Mata Kuliah yang menggunakan Kitab subyek keislaman dengan jumlah adalah 40 MKKU.

b. Buku Pendukung untuk Mata Kuliah Kompetensi Utama

[image:56.612.82.499.200.493.2]

Tabel 8

Buku Pendukung MKKU dan Jumlah Kitab Subyek Keislaman

Jumlah Buku dalam Silabus Program Studi

MKKU menggunakan

Kitab subyek keislaman

Bukan Kitab Arab Subyek keislaman

Kitab Arab Subyek keislaman

Jumlah

Ahwal Syakhsiyyah 9 40 40 80

Jinayah Siyasah 16 43 57 100

Perbandingan Mazhab

dan Hukum 9 34 18 52

Muamalat 6 8 8 16

Jumlah 40 125 123 248

(57)

MKKU dari semua Program Studi, 248 buku-buku yang direkomendasikan, 123 buku berupa kitab kitab subyek keislaman.

[image:57.612.80.500.160.498.2]

c. Ketersediaan Kitab subyek keislamandi Perpustakaan berdasarkan Prodi

Tabel 9

Ketersediaan Kitab subyek keislamanyang digunakan dalam Mata Kuliah

Kompetensi Utama di Perpustakaan

Program Studi

Jumlah Silabus Kitab

Tersedia

(Judul) %

Tidak

Tersedia %

Ahwal

Syakhsiyyah 40 21 52,5 % 19 47,5 %

Jinayah Siyasah 57 13 22,80 % 44 77,19 % Perbandingan

Mazhab dan Hukum

18 10 55,55 % 8 44,44 %

Muamalat 8 2 25 % 6 75 %

Jumlah 123 46 37,39 % 77 62,60 %

(58)

Program Studi Muamalat memiliki 8 kitab subyek keislaman, dimana 2 kitab (25 %) tersedia di Perpustakaan, dan 6 kitab (75 %) tidak terdapat di Perpustakaan.

Kesimpulannya, dari 123 Kitab subyek keislaman yang digunakan dalam Mata Kuliah Kompetensi Utama, ada 46 kitab yang sudah tersedia di perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum dengan persentase sebesar 37,39 %, dan ada 77 kitab subyek keislaman yang belum disediakan pihak perpustakaan atau sebesar 62,60 %. Dengan persentase 37,39 % maka dapat dikatakan perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum

hampir setengahnya telah menyediakan Kitab subyek keislaman yang tercantum dalam silabus program studi.

d. Ketersediaan Kitab subyek keislaman di Perpustakaan berdasarkan Kelas

[image:58.612.82.499.264.657.2]

Islam

Tabel 10

Ketersediaan Kitab subyek keislamanyang digunakan dalam MKKU di

Perpustakaan berdasarkan Kelas Islam

Ketersediaan

Nomor

Kelas

Judul % Eks %

2X1

7

Gambar

Tabel 1 Perlengkapan Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum
Tabel 3 Komposisi Koleksi Buku Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan
Tabel 5 Ketersediaan Kitab subyek keislaman berdasarkan Tahun Terbit
Tabel 7
+7

Referensi

Dokumen terkait