• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Potensi Bahaya Sebagai Upaya Penanggulangan Kecelakaan Kerja Dengan Metode Job Safety Analysis (JSA) Di PT. Serba Indah Aneka Pangan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Potensi Bahaya Sebagai Upaya Penanggulangan Kecelakaan Kerja Dengan Metode Job Safety Analysis (JSA) Di PT. Serba Indah Aneka Pangan."

Copied!
127
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS POTENSI BAHAYA SEBAGAI UPAYA

PENANGGULANGAN KECELAKAAN KERJA DENGAN

METODE JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) DI PT. SERBA

INDAH ANEKA PANGAN

Karya Akhir

Diajukan Untuk Mengikuti Sidang Sarjana Sains Terapan

Oleh

DINA IS ANGGRAINI

025204025

PROGRAM STUDI TEKNIK MANAJEMEN PABRIK

P R O G R A M D I P L O M A I V

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ANALISIS POTENSI BAHAYA SEBAGAI UPAYA

PENANGGULANGAN KECELAKAAN KERJA DENGAN

METODE JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) DI PT. SERBA

INDAH ANEKA PANGAN

Karya Akhir

Diajukan Untuk Mengikuti Sidang Sarjana Sains Terapan

Oleh

Dina Is Anggraini 025204025

Disetujui Oleh :

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Ir. Nazaruddin, MT Buchari, ST. M.Kes

PROGRAM STUDI TEKNIK MANAJEMEN PABRIK

P R O G R A M D I P L O M A I V

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, oleh karena

kebaikan dan karuniaNya pada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas

Akhir ini dengan baik. Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang wajib

dilaksanakan untuk menyelesaikan program studi Teknik Manajemen Pabrik,

Program Diploma IV Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis berusaha sebaik mungkin

sesuai dengan kemampuan dengan waktu dan fasilitas yang ada. Penulis mendapat

bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Penulis berterima kasih akan hal

tersebut.

Semoga dengan dibuatnya Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat

bagi semua pihak yang memerlukannya. Akhir kata penulis mengucapkan terima

kasih dan mohon maaf jika ada kesalahan maupun kekurangan dalam penulisan

Tugas Akhir ini.

Medan, Agustus 2007

Penulis

(4)

UCAPAN TERIMA KASIH

Penyelesaian dan penulisan Tugas Akhir ini saya banyak mendapatkan

bantuan dan dorongan serta bimbingan yang sangat baik dari berbagai pihak,

sehingga dalam kesempatan yang sangat berharga ini, penulis mengucapkan

banyak beterima kasih yang sedalam-dalamnya, terutama kepada :

1. Allah SWT yang Maha Kuasa yang memberikan segala-galanya buat

penulis dalam mengerjakan Tugas Akhir ini.

2. Kedua Orang Tua saya yang banyak memberikan doa dan dukungan baik

moril maupun material sehingga penulisan laporan ini dapat diselesaikan.

3. Bapak Ir. Nazaruddin, MT beserta bapak Buchari, ST. M.Kes selaku

dosen pembimbing I dan II yang telah banyak membantu dan

membimbing penulis baik dari segi moril, waktu dan pikiran demi

terselesainya laporan ini.

4. Ibu Ir. Rosnani Ginting, MT selaku ketua Departemen Teknik Industri,

Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

5. Seluruh staf pengajar pada Departemen Teknik manajemen Pabrik

FTI-USU yang telah banyak berjasa menambah wawasan dan cara berpikir

(5)

6. Seluruh pimpinan staf dan karyawan PT. Serba Indah Aneka Pangan yang

telah memberikan waktu kepada penulis dalam mengumpulkan data yang

diperlukan dalam penulisan laporan ini.

7. Seluruh teman-teman stambuk 2002 Teknik Manajemen Pabrik yang telah

memberikan motivasi, dukungan, semangat dan doa dalam mengerjakan

karya Akhir ini.

Medan, Agustus

2007

(6)

RINGKASAN

PT. Serba Indah Aneka Pangan adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan mie bihun yang berlokasi di jalan K.L Yos Sudarso no.398 Binjai. Kecelakaan kerja yang ada dalam pembuatan mie bihun diperusahaan merupakan permasalahan yang harus ditanggulangi agar para pekerja dapat bekerja dengan optimal dan meningkatkan produktifitas para pekerja.

Permasalahan dilantai produksi yang licin pada bagian produksi yang dapat menyebabkan operator terjatuh/terpleset dan mengalami cedera serta terpotongnya jari ataupun tangan operator pada penggulungan untaian mie bihun dimesin pemotong (Cutting Machine) merupakan permasalahan yang membutuhkan penanggulangan.

Penanggulangan yang dilakukan dengan penggunaan metode Job Safety

Analysis (JSA) yang dapat bertujuan untuk mengidentifikasi tempat-tempat yang

sering terjadinya kecelakaan kerja serta memberikan pencarian solusi terhadap kecelakaan kerja yang ada diperusahaan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di PT. Serba Indah Aneka pangan pada lantai kerja dan mesin pemotong penggunaan metode Job Safety Analysis (JSA) dapat memberikan pemecahaan masalah untuk meminimalkan kecelakaan kerja yaitu: Memilih Pekerjaan Untuk di Analisa (Select The Job), Menguraikan Pekerjaan (Break The Job Down), Identifikasi Bahaya (Identification Hazard) dan Pengembangan Solusi-Solusi (Develop The Solution).

Penanggulangan yang dilakukan untuk meminimalkan kecelakaan kerja adalah dengan cara mewajibkan setiap operator menggunakan alat pelindung diri seperti sepatu karet dan adanya penambahan alat fasilitas kerja seperti kayu untuk menarik untaian mie bihun dari mesin pemotong dengan pemberian tanda jarak tangan kemesin pada sisi mesin untuk menghindari kecelakaan kerja dan melapisi lantai kerja dengan keset karet agar terhindar dari lantai yang licin dan basah pada saat operator berjalan dilantai produksi.

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Suma’mur, P,K, DR, M.Sc., Keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan. Edisi

Keempat, CV. Haji Masagung, Jakarta, 1989.

Sutalaksana, A. Dan Tjakraatmaja.”Teknik Tata Cara Kerja”.

Bandung:Departemen Teknik Industri, ITB, 1979.

Silalahi Bennet. N.B,DR, MA. dan Rumondang, Silalahi., MPH. Manajemen

keselamatan dan Kesehatan Kerja. Cetakan Pertama, Jakarta. Pusaka

Binaman Pressindo. 1985.

Pencegahan kecelakaan (SM. No.132) Interenational labour Office.

(8)

DAFTAR ISI

RINGKASAN ... x

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalah ... I-1

1.2. Rumusan Permasalah ... I-2

1.3. Tujuan Penelitian ... I-3

1.4. Manfaat Penelitian ... I-4

1.5. Asumsi yang Digunakan ... I-5

1.6. Pembatasan Masalah ... I-6

1.7. Sistematika Penulisan ... I-6

BAB II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan ... II-1

2.2. Ruang Lingkup dan Bidang Usaha ... II-2

2.3. Lokasi Perusahaan ... II-3

(9)

DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

2.5. Standar Mutu Bahan/Produk ... II-4

2.5.1. Pengawas Mutu Produk Jadi ... II-4

2.5.2. Standar Mutu Pengemasan... II-5

2.5.3. Analisa Laboratorium ... II-6

2.6. Bahan yang Digunakan ... II-7

2.7. Uraian Proses Produksi ... ... ... II-10

2.8. Mesin dan Peralatan... II-12

2.8.1.1. Mesin pada Produksi ...II-12

2.8.1.2. Mesin Pada Work Shop ...II-15

2.8.2. Peralatan...II-16

2.8.3. Utilitas ...II-16

2.8.4. Safety Fire dan Protection ...II-19

2.8.5. Pengolahan Limbah (Waste Treatment)...II-19

2.9. Struktur Organisasi PT. Serba Indah Aneka Pangan ...II-21

2.9.1. Pembagian Tugas dan Wewenang ...II-23

2.9.2. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja ...II-25

2.9.2.1. Jumlah Tenaga Kerja ...II-25

2.9.2.2. Jam Kerja ...II-27

2.9.3. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lain...II-28

(10)

DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

BAB III. LANDASAN TEORI

3.1. Masalah Kecelakaan Kerja... III-1

3.1.1. Kecelakaan Kerja ... III-2

3.1.2. Kerugian Yang Disebabkan Kecelakaan Akibat Kerja ... III-5

3.1.3. Terjadinya Kecelakaan Kerja ... III-7

3.1.3.1. Penyebab Kecelakaan ... III-8

3.1.3.2. Penyelidikan Kecelakaan ... III-9

3.1.4. Pencegahan Kecelakaan...III-10

3.2. Kondisi-kondisi Kesehatan yang Ditinjau dari Sudut Produktivitas

Tenaga Kerja ... III-17

3.2.1. Kondisi Lingkungan Kerja yang Mempengaruhi Kegiatan

Manusia...III-26

3.3. Identifikasi Sumber Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resiko....III30

3.1.1. Identifikasi Bahaya (Hazard)... ... III-30

3.4. Langkah-Langkah Perlindungan ... III-32

3.5. Perencanaan Alat-Alat Perlindungan ... III-34

3.5.1. Pakaian Pelindung Diri ... III-34

3.5.2. Alat-alat Pengaman Pencegahan Bahaya Kecelakaan ... III-39

3.5.3. Alat-alat Tanda Bahaya Kebakaran ... III-41

(11)

DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Tempt Penelitian ... IV-1

4.2. Objek dan Subjek Penelitian ... IV-1

4.3. Tahap Proses Penelitian ... IV-2

4.3.1. Pengumpulan Data... IV-2

4.3.2. Pengolahan Data... IV-3

4.4. Analisa dan Evaluasi ... IV-4

4.7. Kesimpulan dan Saran ... IV-4

BAB V. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data ... V-1

5.1.1. Data Primer ... V-1

5.1.2. Data Sekunder ... V-2

5.2. Pengolahan Data ... V-7

5.2.1. Memilih Pekerjaan untuk Dianalisa (Select The Job) ... V-7

5.2.2. Mengurai Pekerjaan (Break The Job Down)... V-10

5.2.3. Mengidentifikasi Bahaya (Identification of Hazard) ... V-14

5.2.4. Kembangkan Solusi-Solusi (Develope Solusion )... V-20

BAB VI. ANALISA PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis dan Evaluasi ... VI-1

(12)

DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan ... VII-1

(13)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

2.1. Struktur Organisasi PT. Serba Indah Aneka Pangan ... II-22

4.1. Block Diagram Prosedur Penelitian ... IV-5

5.1. Gambar Bar Chart Kecelakaan Kerja Tahun 2003 ... V-4

5.2. Gambar Bar Chart Kecelakaan Kerja Tahun 2004 ... V-5

5.3. Gambar Bar Chart Kecelakaan Kerja Tahun 2005 ... V-6

5.4. Gambar Bar Chart Kecelakaan Kerja Tahun 2006 ... V-7

5.5. Tataletak Aliran Bahan untuk Pekerjaan di Lantai Kerja dan dibagian

(14)

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

2.1. Standar Mutu Mie Bihun Instant... II-5

2.2. Standar Pengemasan kepingan Mie Instant... II-6

2.3. Daftar Karyawan PT. Serba Indah Aneka Pangan ... II-25

5.1. Data Kecelakaan Kerja di PT. Serba Indah Aneka Pangan Tahun 2003 V-3

5.2. Data Kecelakaan Kerja di PT. Serba Indah Aneka Pangan Tahun 2004 V-4

5.3. Data Kecelakaan Kerja di PT. Serba Indah Aneka Pangan Tahun 2005 V-5

5.4. Data Kecelakaan Kerja di PT. Serba Indah Aneka Pangan Tahun 2006 V-6

5.5. Identifikasi Potensi Bahaya Proses Penggulungan Mie Bihun

di lantai Produksi ... .. V-15

5.6. Pencarian Solusi-Solusi untuk Proses Penggulungan Mie Bihun

(15)

RINGKASAN

PT. Serba Indah Aneka Pangan adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan mie bihun yang berlokasi di jalan K.L Yos Sudarso no.398 Binjai. Kecelakaan kerja yang ada dalam pembuatan mie bihun diperusahaan merupakan permasalahan yang harus ditanggulangi agar para pekerja dapat bekerja dengan optimal dan meningkatkan produktifitas para pekerja.

Permasalahan dilantai produksi yang licin pada bagian produksi yang dapat menyebabkan operator terjatuh/terpleset dan mengalami cedera serta terpotongnya jari ataupun tangan operator pada penggulungan untaian mie bihun dimesin pemotong (Cutting Machine) merupakan permasalahan yang membutuhkan penanggulangan.

Penanggulangan yang dilakukan dengan penggunaan metode Job Safety

Analysis (JSA) yang dapat bertujuan untuk mengidentifikasi tempat-tempat yang

sering terjadinya kecelakaan kerja serta memberikan pencarian solusi terhadap kecelakaan kerja yang ada diperusahaan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di PT. Serba Indah Aneka pangan pada lantai kerja dan mesin pemotong penggunaan metode Job Safety Analysis (JSA) dapat memberikan pemecahaan masalah untuk meminimalkan kecelakaan kerja yaitu: Memilih Pekerjaan Untuk di Analisa (Select The Job), Menguraikan Pekerjaan (Break The Job Down), Identifikasi Bahaya (Identification Hazard) dan Pengembangan Solusi-Solusi (Develop The Solution).

Penanggulangan yang dilakukan untuk meminimalkan kecelakaan kerja adalah dengan cara mewajibkan setiap operator menggunakan alat pelindung diri seperti sepatu karet dan adanya penambahan alat fasilitas kerja seperti kayu untuk menarik untaian mie bihun dari mesin pemotong dengan pemberian tanda jarak tangan kemesin pada sisi mesin untuk menghindari kecelakaan kerja dan melapisi lantai kerja dengan keset karet agar terhindar dari lantai yang licin dan basah pada saat operator berjalan dilantai produksi.

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

PT. Serba Indah Aneka Pangan merupakan perusahaan yang memproduksi

makanan dalam bentuk mie instan bihun. Untuk menghasilkan produk yang

berkualitas dibutuhkan beberapa elemen, salah satu diantaranya adalah sumber

daya manusia yang sehat, efektif, dan efisien. Manusia sebagai operator dalam

proses produksi membutuhkan lingkungan fisik kerja yang sehat dan postur kerja

yang efisiensi dalam melakukan pekerjaannya.

Kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dapat menurunkan

produktifitas dari operator sehingga berdampak kepada penurunan produksi di

perusahaan tersebut. Sehingga dapat dibutuhkan suatu analisa terhadap kecelakaan

kerja dan penyakit akibat kerja yang ditimbulkan untuk menghindari besarnya

kecelakaan kerja di perusahaan. Dengan analisa tersebut dapat menurunkan biaya

pengeluaran (cost) yang berdampak kepada perusahaan tersebut.

Analisis yang dilakukan pada Kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja

merupakan salah satu alat dalam upaya mencapai derajat kerja yang

setinggi-tingginya yang tentunya dimaksudkan untuk kesejahteraan tenaga kerja itu

sendiri. Selain itu, keselamatan kerja juga merupakan hal penting yang digunakan

untuk peningkatan produksi yang berlandaskan pada meningginya efisiensi dan

(17)

PT. Serba Indah Aneka Pangan Binjai yaitu sebuah perusahaan yang

memproduksi mie instan bihun. Perusahaan ini dalam operasinya menggunakan

peralatan yang semi otomatis. Mesin dan peralatan serta metode kerja yang ada

memiliki peluang terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, bagi

pekerja tidak digunakan secara tepat dan benar serta kondisi pekerja yang tidak

memiliki konsentrasi dan ketelitian yang tinggi terhadap pekerjaannya.

Hal tersebut diatas menjadi latar belakang yang mendorong penulis untuk

melakukan kegiatan penilitian ini, dengan maksud untuk dapat menciptakan

lingkungan kerja yang aman dan sehat, sebagai usaha untuk mencegah terjadinya.

kecelakaan di tempat kerja, sehingga produktivitas dapat meningkat. Disamping

itu juga, penelitian mengenai Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja belum

pernah dilakukan sebelumnya pada perusahaan tersebut sehingga penelitian ini

memiliki peran yang sangat penting.

1.2. RUMUSAN PERMASALAHAN

Adapun permasalahan yang akan dibahas adalah melihat potensi-potensi

bahaya yang ada di PT. Serba Indah Aneka Pangan, agar Kecelakan Kerja dan

Penyakit Akibat Kerja tidak terjadi di PT. Serba Indah Aneka Pangan, yang

(18)

1.3. TUJUAN DAN SASARAN PENELITIAN

Adapun tujuan dan sasaran penelitian ini adalah :

1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kecelakaan kerja yang

terdapat di bagian produksi.

2. Menganalisa bagaimana cara menanggulangi kecelakaan kerja dan penyakit

akibat kerja untuk menentukan tindakan-tindakan apa saja yang dibutuhkan

untuk menghindari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja tersebut.

1.4. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Mahasiswa

Bagi mahasiswa sendiri manfaat penelitian adalah sebagai berikut :

a. Dapat membandingkan teori-teori yang diperoleh pada saat mengikuti

perkuliahan dengan praktek di lapangan.

b. Dapat memahami dan mengetahui berbagai macam aspek kegiatan

perusahaan.

c. Memperoleh kesempatan untuk melatih keterampilan dalam melakukan

pekerjaan atau kegiatan lapangan.

d. Memperoleh kesempatan untuk melatih keterampilan dalam melakukan

pekerjaan atau kegiatan lapangan.

e. Memperoleh pengetahuan yang berguna dalam perwujudan kerja yang

akan dihadapi kelak, setelah mahasiswa tersebut menyelesaikan studinya.

(19)

2. Bagi Perguruan Tinggi

Bagi Fakultas Teknik, manfaat Penelitian adalah sebagai berikut :

a. Dapat mempererat kerja sama antara perusahaan dengan Fakultas

Teknik, Program Studi Teknik Manajemen Pabrik, Departemen Teknik

Industri, Universitas Sumatera Utara.

b. Departemen Teknik Industri dapat lebih dikenal secara luas sebagai

forum disiplin ilmu terapan yang sangat bermanfaat bagi perusahaan.

3. Bagi Perusahaan

Bagi perusahaan tempat dilakukannya Penelitian, manfaat yang dapat

diperoleh adalah sebagai berikut :

a. Dapat menjadikan hasil penelitian sebagai bahan masukan dalam

mengoreksi kembali sistem kerja yang ada.

b. Dapat melihat kondisi perusahaan dari sudut pandang disiplin ilmu Teknik

Industri yang dimiliki mahasiswa.

c. Perusahaan mendapatkan informasi secara teoritis tentang hal-hal yang

berhubungan dengan disiplin ilmu Teknik Industri dalam rangka

meningkatkan kapasitas dan efisiensi produksi perusahaan.

4. Penelitian-penelitian yang dilakukan pada PT. Serba Indah Aneka Pangan.

a. Melakukan pengamatan di lantai produksi yang dapat menyebabkan

(20)

b. Melakukan evaluasi hal-hal apa saja yang di perlukan di lantai produksi

pada saat melakukan proses produksi.

c. Melakukan Pencegahan terhadap kecelakaan kerja dan penyakit akibat

kerja yang dapat terjadi pada operator pada saat melakukan pekerjaan di

lantai produksi.

1.5. RUANG LINGKUP DAN ASUMSI

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah

1. Penelitian dilakukan terhadap operator yang bekerja di PT. Serba Indah

Aneka Pangan.

2. Data penelitian diperoleh langsung dari daerah lantai produksi yang berada

pada bagian proses produksi yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan

kerja dan penyakit akibat kerja.

3. Penelitian ini difokuskan hanya untuk meneliti faktor-faktor yang

mempengaruhi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Operator yang melakukan pekerjaan antara lain pekerjaan normal dan

dapat bekerja secara wajar.

2. Operator telah terbiasa dengan pekerjaannya.

3. Kondisi lingkungan kerja baik dan memenuhi persyaratan.

(21)

1.6. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan tidak menyimpang dari tujuan, maka perlu dilakukan

pembatasan masalah pada PT. Serba Indah Aneka Pangan yang bergerak dibidang

pembuatan mie instan bihun, antara lain:

1. Peninjauan penerapan teknik keselamatan kerja agar terhindar dari

kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta mengnalisa

potensi-potensi bahaya sebagai penanggulangan kecelakaan kerja dan penyakit

akibat kerja hanya dibatasi pada para karyawan/buruh yang bekerja di

perusahaan tersebut.

2. Menganalisa lokasi penerapan teknik keselamatan kerja agar terhindar dari

kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang ada di perusahaan tersebut

pada saat karyawan/buruh sedang melakukan pekerjaan.

3. Mengevaluasi lokasi-lokasi yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja dan

penyakit akibat kerja sebagai upaya penanggulangan terhadap para

(22)

1.7. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan, pembahasan dan penilaian tugas akhir ini

maka dalam pembuatannya akan dibagi menjadi beberapa bab dengan sistematika

sebagai berikut :

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

Membahas latar belakang masalah, rumusan permasalahan, tujuan dan

manfaat penelitian, pembatasan masalah dan asumsi-asumsi serta

sistematika penulisan tugas akhir.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Menjelaskan secara lengkap gambaran umum perusahaan diantaranya

sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang usaha serta organisasi dan

manajemen yaitu mengenai struktur organisasi, uraian tugas dan

tanggung jawab, tenaga kerja dan jam kerja serta sistem pengupahan

dan fasilitas yang digunakan juga proses produksi dan bahan-bahan

yang digunakan, seta jumlah dan spesifikasi produk, uraian proses

(23)

BAB III LANDASAN TEORI

Menyajikan dan menampilkan tinjauan-tinjauan kepustakaan yang

berisi teori-teori dan pemikiran yang digunakan sebagai landasan

dalam pembahasan serta pemecahan masalah.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Mengemukakan langkah yang digunakan untuk mencapai tujuan

penelitian meliputi tahapan-tahapan penelitian dan penjelasan tiap

tahapan secara ringkas.

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Melakukan indentifikasi data dan pengolahan data yang digunakan

sebagai dasar pada pembahasan masalah.

BAB VI ANALISA PEMECAHAN MASALAH

Menganalisa hasil pengolahan data yang digunakan sebagai dasar pada

pembahasan masalah.

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisa dan pengolahan data dapat diambil suatu

kesimpulan dan saran yang berguna bagi perusahaan.

(24)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

Pada awalnya PT. Serba Indah Aneka Pangan adalah suatu perusahaan

swasta nasional yang bergerak dibidang usaha industri mie bihun instan.

Perusahaan ini berdiri pada tanggal 19 April 1993 dengan nama produk mie instan

Karomah dengan Akta no. 43 yang dibuat dihadapan Notaris H. Makmur Ritonga,

SH. Namun karena begitu banyak mie bihun instant yang ada di pasaran, hasil

produksi mie bihun instan Karomah tidak dapat mengikuti persaingan dipasaran.

Sehingga tepatnya pada tanggal 11 September 1995 perusahan mengubah hasil

produksinya dari mie instant Karoma menjadi industri mie bihun biasa dan mie

bihun instant Aroma. Perusahaan sudah memproduksi bihun sejak tahun 1995 dan

bihun instsnt pada tahun 1998. Sejak awal tahun 2005 perusahaan telah

menambah produk yang dihasilkan, yaitu produksi minuman segar dalam

kemasan. Sehubungan dengan permintaan pasar yang cukup baik pada akhir-akhir

ini, baik produksi mie bihun biasa, mie bihun instant maupun minuman segar

dalam kemasan, maka perusahaan merencanakan untuk melakukan

pengembangan usaha. Pengembangan usaha ini dilakukan dengan peningkatan

jumlah penjualan, yang pada akhirnya membutuhkan penambahan investasi mesin

dan juga modal kerja.

Tujuan utama proyek adalah untuk meningkatkan kemampuan perusahaan

(25)

instant merek Aroma dan minuman segar dalam kemasan. Untuk peningkatan

penjualan ini, perusahaan juga membutuhkan perluasan jaringan kerja distribusi

produk tersebut diatas. Selain itu, tujuan lainnya adalah membantu pemerintah

daerah dalam peningkatan struktur ekonomi diwilayahnya, serta membantu

meningkatkan derajat kehidupan sosial masyarakat, baik yang terlibat langsung

dalam perusahaan maupun yang tidak langsung.

Untuk lebih lengkapnya, dapat dilihat data-data perusahaan yaitu:

a. Nama Perusahaan : PT. Serba Indah Aneka Pangan

b. Surat Persetujuan : No. C-2590 HT.01.01.TH.2001 Tanggal 19 Maret

1993

c. Bidang Usaha : Industri Bihun Biasa dan Bihun Instant

d. Alamat Pabrik : Jl. K.L. Yos Sudarso No. 398 Cengkeh Turi Binjai

e. Perizinan :- Izin Tempat Usaha : No. 503.974-737/SK/1992

- IzinUsaha Tetap Industri : No.13/12/T/Industri/

1992

- Sertifikat Halal : No. 09120000580705 Tanggal

06/07/1993

f. Daerah Pemasaran : Dalam Negeri

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. Serba Indah Aneka Pangan merupakan perusahaan swasta nasional

yang bergerak dibidang usaha bihun biasa dengan merek Unggulan Cap Jamur

(26)

rasa. Selain itu juga produk minuman segar dalam kemasan dalam merek SEGAR

VIT dan OKE DRINK dalam berbagai rasa. Adapun jenis-jenis produk mie

instant yang dipasarkan di PT. Serba Indah Aneka Pangan sampai saat ini adalah

sebagai berikut :

A. Bihun Biasa

1. Jamur Kwalitas Biasa dan Jamur Kwalitas Super

2. Rumah Adat kwalitas Biasa dan Rumah Adat Kwalitas Super

3. Bihun 5 Kg merek : Mahkota, Anggur, Bintang Lima (Aceh), Marmut, Leo,

Ikan Mas, Apel, Sayur Kol, Kapal Layar, Bison

B. Bihun Instan Merek Aroma

C. Minuman Jelly “ Segar Vit” (Kemasan odol persegi)

D. Minuma Segar “OKE“ (Kemasan odol panjang)

2.3. Lokasi Perusahaan

PT. Serba Indah Aneka Pangan berlokasi di jalan K.L. Yos Sudarso No.

398 Cengkeh Turi, Binjai Utara dan dibangun di atas areal tanah 123.705 m2.

Dalam areal ini terdapat bangunan kantor, bangunan pabrik, laboratorium, gudang

areal parkir, tempat perawatan mesin dan bengkel, serta ruang kesejahteraan

karyawan (kantin, ruang ganti karyawan, tempat pembuangan limbah dan kamar

(27)

2.4. Daerah Pemasaran

Produk PT. Serba Indah Aneka Pangan ditujukan untuk memenuhi

permintaan dalam negeri yang meliputi daerah Sumatera Utara, Nangro Aceh

Darusalam, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau.

Selain memasarkan hasil produksinya di Sumatera, perusahaan ini juga

memasarkan ke Pulau Jawa.

2.5. Standar Mutu Bahan/Produk

2.5.1. Pengawasan Mutu Produk Jadi

Mie yang sudah kering yang keluar dari colling fan kemudian

didistribusikan keruang packing. Pada tahap ini terdapat beberapa proses yaitu :

a Pengaturan letak mie

b Pengisian bumbu dan cabe

c Pengecekan kelengkapan isi

d Pengemasan mie

e Pengemasan karton

f Pengisolasian karton

Sebelum pengemasan produk dilakukan beberapa pengecekan yaitu :

1. Pengontrolan Berat Mie

Pemeriksaan berat mie dilakukan setiap 10-15 menit setiap jalur. Untuk mie

bihun biasa berat mie kering 55 gr dan mie bihun instant berat mie kering 89 gr.

(28)

persyaratan tersebut tidak dipenuhi maka mie tersebut tidak dapat

dibungkus/dikemas.

2. Pemeriksaan Kandungan Mie

Analisisnya dilakukan di dalam laboratorium. Standar mutu mie kering

dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Standar Mutu Mie Bihun Instan

Jenis Pemeriksaan Standar

Tekstur Normal dan dapat diterima

Kadar Free Fatty Acid (FFA) mie Maksimal 0,25 %

Kadar Peroksida Maksimal 3,00 mg/100 gr

Kadar Air Mie Maximum 17-19%

Kadar Lemak Maksimal 17-19%

Sumber : PT. Serba Indah Aneka Pangan

Bila hasil pemeriksaan tidak sesuai standar maka dilakukan proses

pengolahan.

2.5.2. Standar Mutu Pengemasan

Mie yang akan dikemas harus berbentuk rapi, tidak panas,tidak pecah

juga tidak ada kontaminasi. Kemasan yang digunakan harus bersih. Etiket yang

baik harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :

1. Kondisi bagian belakang dan daerah penutup

Kondisi yang masih diterima pada bagian ini adalah bagian penutup harus

kuat, berwarna kontras dan berwarna dasar sebagai latar belakang.

2. Latar belakang

Bagian latar belakang yang tidak berwarna berukuran lebih tebal berbentuk

(29)

3. Kondisi tulisan

Tulisan harus jelas dan dapat dibaca.

4. Pengkodean

Etiket harus dilengkapi dengan kode produksi dan batas pemakaiannya (batas

kadaluarsa)

Standar Pengemasan Kepingan Mie Instant dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Standar Pengemasan Kepingan Mie Instant

No Jenis Pemeriksaan Standar

1 Berat netto kepingan mie 65 gr, 75gr (Mie Bihun biasa) 100 gr (mie Bihun instan) 2 Kode

- etiket - karton

- ada dan sesuai - ada dan sesuai

3 Mutu sealing Tidak bocor dan tidak berlipat

4 Mutu etiket Baik dan gambarnya jelas

5 Kelengapan bumbu Ada dan sesuai

6 Isi tiap karton 40 pcs

Sumber : PT. Serba Indah aneka Pangan

2.5.3. Analisa Laboratorium

Sebelum mie siap dikomsumsi oleh konsumen dilakukan beberapa tes

laboratorium. Beberapa tes yang dilakukan adalah :

1. Analisa Kadar Asam Lemak Bebas (Free Fatty Acid /FFA)

2. Analisa Kadar Lemak

3. Analisa Bilangan Peroksida (POV)

(30)

2.6. Bahan yang digunakan

Produk yang dihasilkan oleh P.T. Serba Indah Aneka Pangan adalah mie

Bihun instant. Produk ini diproduksi dengan berbagai rasa. Adapun bahan-bahan

yang digunakan dalam pembuatan mie instant adalah sebagai berikut :

1. Bahan baku

Bahan baku adalah bahan yang paling penting digunakan dalam pembuatan

suatu produk dimana keberadaan bahan tersebut mempengaruhi nilai produk.

Dengan kata lain, bahan baku adalah bahan utama dalam pembuatan produk.

Bahan baku yang digunakan yang digunakan untuk pembuatan mie bihun

instant adalah :

a. Beras

Beras yang digiling halus yang merupakan bahan baku utama dalam

pembuatan mie bihun.

b. Tepung Terigu

Tepung terigu merupakan bahan baku yang ditambahkan dalam proses

pembuatan mie instant.

c. Tepung tapioka

Tepung tapioka berfungsi sebagai bahan baku yang ditambahkan pada tepung

terigu yang dapat membuat adonan menjadi kenyal pada setiap keping mie

(31)

2. Bahan tambahan

Bahan tambahan adalah bahan-bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan

suatu produk atau suatu bahan yang ditambahkan pada produk dimana

keberadaannya sebagai bahan pelengkap dan merupakan bagian dari produk akhir.

Dengan kata lain, bahan tambahan adalah bahan-bahan yang dibutuhkan sebagai

pelengkap bahan baku untuk sama-sama membentuk barang jadi, dimana

komponen bahan tambahan ini biasanya tidak dapat dibedakan secara jelas pada

barang jadi tersebut.

Bahan tambahan yang digunakan dalam proses pembuatan mie bihun instant

adalah sebagai berikut :

a. Natrium polipospat (NaH2PO4)

Natrium polipospat (NaH2PO4) berfungsi untuk membuat adonan menjadi

kenyal dan bersatu.

b. Natrium Karbonat (Na2CO3)

Natrium Karbonat (Na2CO3) berfungsi untuk membuat adonan menjadi

kenyal dan bersatu.

c. Potassium Karbonat

Potassium Karbonat berfungsi untuk membuat adonan menjadi kenyal dan

bersatu.

d. Karboksimetil Selulosa

Karboksimetil Selulosa berfungsi untuk membuat adonan menjadi kenyal dan

(32)

e. Garam (NaCl)

Garam digunakan untuk memberikan rasa asin terhadap mie.

f. Air

Dalam proses pembuatan mie, air berfungsi untuk melarutkan zat-zat yang

digunakan serta menjadikan adonan dapat bercampur secara homogen. Air

berasal dari sumur pompa yang ditampung dalam tangki penyaring atau filter

yang akan menyaring kotoran-kotoran sehingga dihasilkan air yang jernih,

tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa.

3. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi

yang dikenakan langsung terhadap bahan baku yang sifatnya hanya membantu

atau mendukung kelancaran proses produksi dan bahan ini bukan bagian dari

produk akhir. Bahan penolong yang digunakan adalah :

a. Etiket atau pembungkus

Etiket atau pembungkus terbuat dari plastik yang telah diberi merek berbagai

jenis dan rasa mie yang hendak dibungkus. Etiket ini dibuat berbentuk roll

gulungan yang telah disesuaikan dengan keadaan mesin pembungkus.

b. Kotak karton

Kotak karton digunakan untuk mengepak mie yang telah dibungkus pada

masing-masing etiket yang memuat 40 bungkus. Kotak karton ini juga telah

diberi label berdasarkan jenis dan rasa mie yang akan dikemas.

c. Selotif

(33)

2.7. Uraian Proses Produksi

1. Pencucian Bahan Baku Beras

Beras adalah bahan baku utama dalam pembuatan mie bihun instant ini, beras

dibersihkan atau dicuci agar kotoran yang menempel pada beras dapat terangkat.

Sebelum besar masuk keproses berikutnya beras di rendam selama 6 jam di clean

rice tank agar beras mudah untuk dilumatkan.

2. Penggilingan beras

Proses penggilingan ini dilakukan agar beras menjadi tepung yang halus,

proses ini dilakukan dengan alat yang disebut Hammer Hill.

3. Pembuatan Larutan Konsui

Larutan Konsui digunakan sebagai campuran dalam pengadukan tepung terigu

dan tepung tapioka menjadi adonan mie. Pembuatan larutan konsui adalah dengan

mencampurkan larutan Sodium poliphosphat + sodium karbonat + garam +

karboksimetil selulosa dan air.

4. Pengadukan Beras, Tepung Terigu dan Tepung Tapioka (Mixing Process)

Proses ini bertujuan untuk membuat adonan tepung yang elastis (kenyal) dan

homogen ketiga campuran tepung tersebut. Pengadukan 13-15 menit dengan

suhu 35-370C dan kadar air berkisar 30-33%.

5. Pencampuran adonan (Mixing Process)

Proses pencampuran ini dimana tepung yang telah divakumkan, dimasukkan

kedalam mesin mixer untuk diproses dengan cara mencampurkan sedikit air dan

(34)

6. Pengepresan (Pressing Process)

Setelah adonan homogen, campuran tersebut dimasukkan ke dalam mesin

pengepressan (Roll Press). Dimana proses pengepressan ini bertujuan untuk

menekan/memadatkan adonan bihun mentah yang masih basah.

1. Penyisiran (Slittering Process)

Proses penyisiran dari lembaran adonan dilakukan dengan menggunakan alat

slitter yang berfungsi untuk membuat untaian mie. Pada tahap ini yang harus

diperhatikan adalah jumlah untaian mie setiap lajur yang halus, bentuk dan

keadaan bihun mie. Masalah yang sering dijumpai pada unatian mie yang terlalu

jarang atau terlalu rapat dan ditemukan untaian mie yang halus.

2. Pemotongan (Cutting Process)

Sebelum dilakukan pemotongan untaian mie basah yang keluar dari slittering

didinginkan dahulu dengan melewati 2 (dua) unit kipas sambil di gulung (lipat)

agar mie tidak berantakan. Hal ini bertujuan untuk menurunkan suhu mie basah

dan tidak lengket sehingga dapat dipotong dan dilipat oleh operator.

9. Pengeringan mie bihun setengah jadi

Mie bihun yang telah dipotong-potong kemudian diangin-anginkan agar mie

lebih kenyal bila dilakukan proses selanjutnya.

10. Pencucian Bihun

Hal ini dilakukan agar mie lembut dan siap untuk proses selanjutnya.

11. Pencetakan Bihun

Bihun yang telah siap dicuci dicetak sesuai dengan bentuk bihun yang akan di

(35)

12. Pemasakan (Steam box)

Bihun mentah yang telah dipotong dimasukan kedalam mesin steam untuk

disterilisasikan agar bihun pada proses pencucian nanti berbentuk kenyal.

13. Packing

Mie yang telah kering kemudian dipacking. Ada beberapa tahap yang terdapat

beberapa proses yaitu : pengaturan letak mie, pengisian bumbu dan cabe,

pengecekan kelengkapan isi, pengemasan mie, pengemasan karton dan

pengisolasian karton.

2.8. Mesin dan Peralatan

2.8.1.Mesin Pada Produksi

Mesin untuk proses produksi yang digunakan dalam pembuatan mie

instant adalah sebagai berikut :

1. Mesin Screw Conveyor

Induction motor : 3 Unit

Type : 90-LG

Putaran : 910 rpm

Daya : 10 kW

Tegangan : 220/380 Volt

Fungsi :Untuk mengisap tepung terigu dan tepung tapioka dari bak.

2. Mixer

Induction motor : Super line

(36)

Putaran : 1420 rpm

Daya : 11 kW

Tegangan : 380 Volt

Fungsi : Mencampur dan mengaduk tepung terigu bersama tepung

tapioka dengan laritan konsui sampai menjadi adonan.

3. Mesin Feeder

Type : SF-JH

Putaran : 1420 rpm

Daya : 2.2 kW

Tegangan : 380 Volt

Fungsi : Menampung dan memecahkan gumpalan adonan ke mesin

press

4. Mesin Press (Roller)

Putaran : 1440 rpm

Daya : 5.5 kW

Tegangan : 380 Volt

Fungsi : Merubah bentuk dari adonan menjadi lembaran

5. Mesin Rolling Motor

Model : CM-6-800

Daya : 5.5 kW

Tegangan : 380 Volt

Putaran : 1440 rpm

(37)

6. Mesin Slitter

Asal : Jepang dan local

Fungsi : Merubah bentuk lembaran menjadi untaian dengan

cara menyisir.

7. Mesin Steam Box

Pressure gauge : 0-5 kg/cm2

Asal : Jepang dengan merek tokyo menki

Fungsi : Membasahi, mematangkan dan mengeringkan mie.

8. Mesin Cutter

Putaran : 1410 rpm

Kuat Arus : 1.2 Amp

Daya : 0.4 kW

Tegangan : 380 Volt

Fungsi : Memotong dan melipat untaian mie menjadi kepingan mie

9. Mesin Fryer

Putaran : 1410 rpm

Daya : 2.2 kW

Tegangan : 380 Volt

Kuat Arus : 1.2 Amp

Fungsi : Menggoreng mie, memberi aroma agar ketahanan mie ter-

jaga

10. Mesin Cooling Conveyor/fan

(38)

: FA 10 x 0.4 kW

: CCV 800 X 120

Putaran : 1420 rpm

Daya : 10.75 kW

Tegangan : 380 Volt

Kuat Arus : 1.2 Amp

Fungsi : Mendinginkan mie yang telah digoreng dan mengeringkan

11. Mesin Unit Packing

Mesin ini berfungsi untuk membungkus mie. Dengan panjang etiket atau

bungkus ini adalah 170 mm. mesin ini dilengkapi dengan alat sensor yang dapat

mengatur pemotongan mie agar mie dan pembungkusnya tidak terpotong sehingga

mie terbungkus dengan baik. Mesin ini juga memberi nomor produksi dan tanggal

penggunaan yang diperbolehkan. Mesin ini berasal dari Jepang dengan merek

Tokiwa

2.8.1.2.Mesin Pada Work Shop

Selain mesin pada produksi, juga terdapat mesin pada work shop yang

mendukung kelancaran pada saat proses produksi. Mesin tersebut antara lain :

1. Mesin bubut.

2. Mesin bor

3. Mesin gerinda

(39)

2.8.2. Peralatan

Untuk mendukung proses produksi diperlukan berbagai peralatan. Adapun

jenis peralatan yang digunakan dapat dilihat sebagai berikut:

a. Timbangan

Fungsi : Menimbang bahan-bahan mie bihun yang diperlukan untuk

proses pencetakan.

Jumlah : 4 unit

b. Forklift

Fungsi : Membawa/mengangkut sarung tangan yang telah dikemas dari

gudang barang jadi ke container.

Type : MCN Gear

Merk : Sakai jepang

Jumlah : 1 unit

c. Kereta Sorong

Fungsi : Membawa untaian mie bihun menuju tempat pengeringan dan

kearea penumpukan sementara sebelum dikemas.

Jumlah : 4 Unit

2.8.3. Utilitas

1. Uap (Steam)

Uap merupakan salah satu unit pendukung di bagian produksi. Uap yang

digunakan di pabrik dihasilkan oleh boiler. Uap adalah bentuk gas dari zat (air)

yang dalam kondisi normal tidak berbentuk gas. Yang dimaksud dengan uap

(40)

yang terbentuk pada saat air mendidih. Unsaturated adalah uap yang suhunya

masih dibawah titik didih air. Steam boiler di PT. Seba Indah Aneka Pangan.

Uap yang dihasilkan seluruhnya digunakan di bagian produksi yakni untuk:

- Proses pengukusan pada steam box, yang digunakan untuk memasak mie.

- Proses penggorengan pada fryer, yang digunakan untuk memanaskan minyak

goreng.

2. Air

Air memegang peranan penting dalam kelangsungan proses produksi.

Kegunaan air di perusahaan ini adalah :

- Untuk proses produksi

- Untuk keperluan boiler sebagai penghasil uap

- Untuk keperluan laboratorium

- Untuk kebutuhan karyawan

- Untuk zat pendingin, pembersih dan perawatan instalasi.

Air yang digunakan di perusahaan adalah air yang berasal dari sumur bor yang

kemudian diolah sehingga memenuhi syarat-syarat kesehatan. Pengolahan air ini

disebut dengan water treatment.

Pengolahan air ini dibagi menjadi dua tahap yaitu :

- Tahap pertama adalah eksternal water treatment yaitu pengolahan air hingga

dapat digunakan untuk pabrik, kantor dan keperluan lainnya.

- Tahap kedua adalah Internal water treatment yaitu pengolahan air hingga

(41)

3. Listrik

1. Sumber Listrik dari PLN

Sumber tenaga utama yang digunakan berasal dari PLN. Daya listrik yang

digunakan dibagi atas dua bagian besar yang dikontrol pada 2 (dua) panel

kontrol. Yang pertama daya listrik yang digunakan untuk bagian produksi dan

yang kedua daya lisrik digunakan untuk bagian utilitas, kantor dan lain-lain.

Daya yang dibutuhkan dari PLN adalah 555 KVA

2. Mesin Listrik Tenaga Disel

Mesin ini dipersiapkan sebagai tenaga cadangan apabila pemutusan aliran

listrik dari PLN secara tiba-tiba. Terdapat 1 generator yang mempunyai

kapsitas 590 KVA, 472 kW dengan type Caterpilar seri 3412. Sedangkan

bahan bakar yang digunakan adalah solar.

3. Laboratorium

Pengadaan laboratorium di perusahaan ini merupakan suatu ketentuan yang

dikeluarkan untuk perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang industri

makanan. Aktivitas di laboratorium ini meliputi pemeriksaan mutu standar

yang dihasilkan dan pengadaan riset dalam menciptakan jenis produk baru dan

modifikasi produk yang telah ada sebagai usaha diffrensiasi pasar dalam

menghadapi persaingan.

Pemeriksaan standar mutu produk dilakukan dengan pemeriksaaan bahan baku

yang digunakan, bahan setengah jadi dan bahan barang jadi. Pemeriksaan terhadp

(42)

seperti tepung dan bahan-bahan tambahan. Untuk produk jadi dilakukan

pemeriksaan terhadap isi bungkus dari mie.

2.8.4. Safety dan Fire Protection

Dalam melaksanakan keselamatan karyawan dalam bekerja di PT. Serba

Indah Aneka Pangan telah menyediakan beberapa fasilitas antara lain :

1. Regu pemadam kebakaran yang terdiri atas karyawan

2. Tabung Pemadam Kebakaranyang diletakkan disetiap ruangan

3. Menyediakan pakai kerja seperti masker, topi dan sarung tangan.

2.8.5. Pengolahan Limbah (Waste Treatment)

Sistem dan proses penanganan limbah pada PT. Serba Indah Aneka

Pangan menghasilkan 3 (tiga) jenis limbah yaitu :

1. Limbah Gas

Limbah gas berupa asap yang keluar dari cerobong asap pabrik yang berasal

dari steam box dan fryer.

2. Limbah Padat

Limbah padat berupa plastik, pecahan mie dan adonan. Limbah ini

dikumpulkan dalam suatu tempat kemudian dibakar pada waktu tertentu

tergantung banyak tidaknya limbah, tetapi biasanya dilakukan setelah habis

produksi.

3. Limbah Cair

Limbah cair berupa minyak dan air steam. Limbah ini melalui beberapa proses

(43)

untuk membersihkan/mengalirkan adonan, minyak dan sebagainya yang jatuh

dari mesin yang akan dibawa ke tempat saluran air yang berada dibawah

setiap mesin sehingga sampai ke bak penampungan. Di dalam bak

penampungan ini terjadi pemisahan antara lemak dan air. Air akan berada

dibawah sedangkan lemak akan berada di atas. Untuk lemak setiap harinya

diadakan pengambilan sedangkan air sedot melalui pipa-pipa di bak

selanjutnya.

Pada bak terjadi beberapa proses pengolah limbah yaitu sebagai berikut :

0. Tahap I (Primary Treatment)

Pada fase ini dilakukan proses penambahan bahan kimia yaitu TCF dan

TCN. TCP adalah suatu senyawa dengan melekul anionic polyelectrolyte

yang berbentuk cairan putih dan tidak berbau. Sedangkan TCN adalah

senyawa aluminium sulfat (Al2(SO4)3) yang berguna untuk membuat

dispersi yang selanjutnya air mengalami suatu pemisahan yaitu padatan

dan cairan. Di dalam bak ini terdapat baling-baling yang terus berputar

yang dapat mencampurkan TCN dan TCF serta limbah dengan konsentrasi

100 ml.

0. Tahap II (Second Treatment)

Tahap ini adalah proses kelanjutan dari tahap I. Dalam tahap ini terjadi

proses kontak dengan udara yang dilakukan oleh kincir untuk proses

(44)

0. Tahap III (Third Treatment)

Tahap ini merupakan tahap akhir. Dalam bak ini ada yang menuju

kesebuah kolam dan ada langsung ke saluran air yang akan menuju ke

sungai. Sebagian air yang menuju kola mini terdapat ikan-ikan. Ikan-ikan

ini merupakan patokan apakah air tersebut tercemar atau tidak. Apabila

ikan yang berada dalam kolam mati berarti air tersebut sudah tercemar dan

apabila ikan tersebut masih hidup berati airnya tidak tercemar.

2.9. Struktur Organisasi PT. Serba Indah Aneka Pangan

Organisasi perusahaan telah disusun sedemikian rupa dan mempunyai

struktur organsasi dalam bentuk organisasi garis dan fungsional. Struktur

(45)

2.9.1. Pembagian Tugas dan Wewenang

Setiap organisasi baik organisasi pemerintah atau swasta selalu berusaha

agar kegiatannya dapat berjalan dengan baik, sehat dan efisien. Salah satu sarana

dan upaya untuk itu adalah pembagian tugas dan penyusunan uraian jabatan di

dalam organisasi. Uraian jabatan yang mencakup tugas, wewenang dan tanggung

jawab di lingkungan perusahaan dapat dilihat sebagai berikut:

Adapun tugas dan tanggung jawab dari tiap-tiap bagian atau departemen

sesuai dengan struktur organisasi pada Gambar 2.1 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

- Dewan pemegang saham tertinggi dan sebagai pemilik perusahaan.

Direktur

- Sebagai pimpinan tertinggi di perusahaan yang menetapkan langkah-

langkah pokok dalam melaksanakan kebijakan dan sasaran-sasaran

perusahaan.

- Menyetujui dan menandatangani surat-surat penting yang berkenaan

dengan perusahaan.

Wakil Direktur

- Merencanakan, mengorganisir, mengendalikan semua kegiatan yang

ada diperusahaan dengan izin Direktur.

- Bertanggung jawab kepada Direktur tentang kegiatan yang ada di

perusahaan.

Berikut tugas dan tanggung jawab yang melaksanakan kegiatan di lapangan :

(46)

- Mengkoordinir asisten baik asisten lapangan maupun asisten pabrik.

2. Kepala Laboratorium

- Menangani masalah bahan-bahan yang berbahaya dan laboratorium.

- Bertanggung jawab terhadap pengendalian kualitas produk.

3. Asisten Teknik

- Menangani masalah teknik, listrik, motor, dan mesin produksi mie

bihun.

- Memberi pengarahan tentang penggunaan peralatan pabrik

sebaik-baiknya.

4. Asisten Produksi

- Menangani masalah produksi dan bahan kimia, dan quality control

- Mengkoordinir karyawan yang bekerja dibagian produksi.

5. Supervisor

- Menganalisis kegiatan buruh dan mesin-mesin yang ada dipabrik demi

kelancaran proses produksi di perusahaan.

- Melakukan penelitian dalam rangka pengembangan produk dan

perusahaan.

6. Monitor Produksi

- Mengawasi pelaksanaan proses produksi.

- Mengatur jadwal tenaga kerja pada laboratorium.

7. Pengawas Packing

- Mengawasi hasil kerja bagian packing/pengepakan sampai dengan

(47)

- Memeriksa produksi agar tetap berada pada standar kualitas yang

diinginkan.

8. Keuangan

- Membuat laporan keuangan.

- Membuat permintaan gaji ( tengah bulan & akhir bulan)

- Membuat permintaan uang konstan.

2.9.2. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja

2.9.2.1. Jumlah Tenaga Kerja

PT. Serba Indah Aneka Pangan Binjai memiliki tenaga kerja yang terdiri

dari tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Tenaga kerja langsung

adalah pekerja pada bagian produksi/pengolahan di pabrik. Sedangkan menurut

penggajiannya tenaga kerja terdiri dari tenaga kerja tetap yang menerima gaji

bulanan dan tenaga kerja harian. Jumlah tenaga Kerja pada PT. Serba Indah

Aneka Pangan dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 2.3. Daftar karyawan PT. Serba IndahAneka Pangan.

No Bagian Pria Wanita

1 A. Langsung

GroupA - Operator mie bihun - Cetak bihun - Packing bihun - Oven bihun - Operator boiler

- - Packing bihun - Oven bihun - Operator boiler

(48)

Tabel 2.3. Daftar karyawan PT. Serba IndahAneka Pangan (lanjutan)

No Bagian Pria Wanita

GroupC

- Operator mie bihun - Cuci bihun - Operator boiler

- 2 Bihun instant Aroma

- Cetak bihun - Packing bumbu - Packing bihun instant - Laboratorium/ bumbu

1 org

- Manajer produksi - Wakil Manajer - Kepala mekanik - Kepala gudang - Kepala laboratorium - Mandor bihun instant - Mekanik/ bengkel - Staf produksi

1 org

1. Divisi bihun biasa - Manajer - Supervisor - Sales

- Office/Adm sales - Driver/helper (kanvas) - Driver/helper

(Droping)

2. Divisi bihun biasa - sales manajer - Ass. Sales manajer - Sales

- General manajeer - Manajer keuangan - Kasir

- Adm piutang/ hutang - Adm stock

Total jumlah karyawan secara keseluruhan

318 org

(49)

2.9.2.2. Jam Kerja

Sistem kerja karyawan bagian produksi PT. Serba Indah Aneka Pangan

dibagi dalam 2 (dua) shift, yaitu shift 1 (pertama) dan shift 2 (dua) dengan jam

kerja 8 (tujuh) jam/shift.

Pembagian shift ditetapkan sebagai berikut :

a. Shift 1 : jam 08.00 – 16.00 WIB

Shift 1 dengan perincian sebagai berikut :

- Pukul 08.00-12.00 WIB (kerja aktif)

- Pukul 12.00-13.00 WIB (istirahat)

- Pukul 13.00-16.00 WIB (kerja aktif)

Untuk hari Sabtu

- Pukul 08.00-12.00 WIB (kerja aktif)

b. Shift 2 : jam 16.00 – 24.00 WIB

Shift 2 dengan perincian sebagai berikut :

- Pukul 15.00-18.00 WIB (kerja aktif)

- Pukul 18.00-19.00 WIB (istirahat)

- Pukul 19.00-23.00 WIB (kerja aktif)

Waktu jam kerja ini dapat berubah tergantung dari permintaan pasar akan mie

instant. Khusus untuk karyawan keamanan pabrik setiap shift terdiri dari 3 orang

(50)

2.9.3. Sistem Pengupahan dan Fasilitas lainnya

2.9.3.1. Sistem Pengupahan

Besarnya gaji/upah untuk setiap karyawan ditentukan menurut tingat

golongannya. Perusahaan menerapkan ketentuan pemerintah tentang upah

minimum regional (UMR) yang berlaku bagi setiap karyawan.

Pembayaran upah di PT. Serba Indah Aneka Pangan dilakukan sekali

setiap bulan. Besar upah/gaji karyawan dibayarkan perusahaan sesuai dengan

ketentuan dari Departemen Tenaga Kerja berdasarkan data masing-masing

pekerja apakah ada lembur atau tidak. Disamping itu perusahaan juga memberi

makan karyawannya sekali untuk masing-masing shift.

2.9.3.2. Fasilitas Pendukung

Perusahaan menyediakan fasilitas-fasilitas yang dapat mendukung

efektifitas karyawan seperti :

1. Poliklinik

Untuk perawatan dan pengobatan darurat bagi karyawan yang dijaga oleh

seorang dokter dan seorang perawat.

2. Koperasi dan Toko koperasi

3. Mushallah/sarana Ibadah

4. Transportasi

5. Kamar mandi dan Kamar ganti pakaian

6. Fasilitas kerja seperti sepatu karet, sarung tangan, topi serta masker.

(51)
(52)

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1. Masalah Kecelakaan Kerja

Setiap tahun terjadi berjuta-juta kecelakaan kerja dalam industri di seluruh

dunia. Sebagian lainnya mengakibatkan cacat badan tetap, baik sebagian atau

seluruhnya. Namun sebahagian besar dari kecelakaan tersebut hanya

mengakibatkan cacat sementara, yang mungkin berlangsung hanya beberapa bulan

saja. Setiap kecelakaan pasti mengakibatkan kesusahan bagi korbannya dan cukup

banyak pula kecelakaan yang membawa penderitaan bagi keluarga mereka.

Banyak pula kecelakaan, khususnya yang menyebabkan kematian ataupun cacat

seumur hidup, akan berakibat sebagai bencana yang lebih besar bagi kehidupan

keluarga, lagi pula semua kecelakaan senantiasa meminta korban waktu dan uang.

Hingga kini dunia masih banyak memikul beban, baik dari segi korban

manusia maupun kerugian ekonomis akibat kecelakaan. Walaupun beberapa

kemajuan telah dicapai, namun persoalan keselamatan kerja nampaknya masih

merupakan masalah yang perlu di tanggapi secara serius. Beberapa gambaran

mengenai besarnya kecelakaan ini dapat diperoleh melalui catatan bahwa selama

periode enam tahun selama perang dunia ke II, ternyata bahwa jumlah orang yang

terluka akibat kecelakaan kerja di seluruh dunia lebih banyak di bandingkan

(53)

3.1.1. Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja adalah bagian yang tidak terduga dan tidak di harapkan

yang dapat menghentikan aktifitas seseorang atau proses produksi. Kecelakaan

kerja tidak terduga karena dibelakang peristiwa itu tidak terdapat unsur

kesengajaan, apalagi bentuk perencanaan, dikarenakan hal tersebut dapat

merugikan baik dalam hal material ataupun fisik.

Kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan yang berhubungan dengan

pekerjaan yang ada di perusahaan, hubungan kerja disini dapat berarti bahwa

kecelakaan terjadi dikarenakan si pekerja lalai ataupun mengabaikan pekerjaannya

pada waktu melaksanakan pekerjaan.

Adanya kecelakaan mengabaikan produktifitas menurun dan berpengaruh :

1. Bagi Karyawan

- Kematian/cacat cidera

- Persoalan kejiwaan akibat cacat atau cidera

- Kesedihan keluarga akibat cacat yang diderita oleh anggota keluarganya.

2. Bagi Perusahaan

- Biaya pengobatan dan operasi pertolongan

- Biaya ganti rugi yang harus dibayar

- Kerusakan peralatan/bangunan untuk produksi

- Kerusakan produk dan bahan-bahan

- Keterlambatan produksi

- Upah yang dibayar selama korban tidak bekerja

(54)

- Waktu ekstra bagi pengawas

- Penurunan kemampuan korban setelah bekerja kembali

- Biaya melatih pekerja baru

- Turunnya moral/semangat kerja karyawan

3. Bagi Masyarakat

- Menimbulkan korban jiwa /cacat/cidera

- Terlambatnya kebutuhan masyarakat, dan lain- lain

Pada umumnya setiap kecelakaan yang terjadi dalam perusahaan

disebabkan oleh salah satu faktor dari unsur-unsur produksi (manusia, mesin,

peralatan, bahan , dan lingkungan) baik secara sendiri-sendiri atau saling

berkaitan.

Dari penyelidikan ternyata faktor manusia dalam timbulnya kecelakaan

sangat penting. Selain ditemui dari hasil-hasil penelitian bahwa 80% hingga 85%

kecelakaan disebabkan oleh kesalahan manusia.

Tetapi secara langsung terjadinya kecelakaan di tempat kerja dat

dikelompokan secara garis besar menjadi dua penyebab, yaitu:

1. Tindakan tidak aman dari manusia (unsafe action)

Tindakan tidak aman dari manusianya antara lain:

1. Bekerja tanpa wewenang

2. Bekerja dengan kecepatan yang salah

3. Menggunakan alat yang rusak

4. Bekerja tanpa prosedur yang benar

(55)

6. Menggunakan alat yang salah

7. Melanggar peraturan keselamatan kerja

8. Bersenda gurau di tempat kerja, dan lain-lain.

Seorang karyawan melakukan tindakan tidak aman atau kesalahan yang

mengakibatkan kecelakaan kerja di sebabkan karena:

- Tidak Tahu

Yang bersangkutan tidak mengetahui bagaimana melakukan pekerjaan

dengan aman dan tidak mengetahui bahaya- bahaya sehingga terjadi

kecelakaan.

- Tidak Mampu

Yang bersangkutan telah mengetahui cara yang aman, bahaya-

bahayanya, akan tetapi hanya karena belum mamapu/kurang terampilnya

atau kurang ahlinya maka pada akhirnya melakukan kesalahan dan gagal.

- Tidak Mau

Walaupun telah mengetahui dengan jelas cara kerja/peraturan dan

bahaya- bahaya yang ada serta yang bersangkutan mampu mrlakukannya,

tetapi karena kemauan tidak ada akhirnya melakukan kesalahan atau

mengakibatkan kecelakaan.

2. Keadaan Tidak Aman dari Kondisi ( unsafe condition)

Keadaan tidak aman dari kondisi antara lain:

1. Peralatan pengaman yang tidak memenuhi syarat

2. Bahan/peralatan yang rusak atau tidak dapat terpakai.

(56)

- Udara yang beracun.

- Bahaya ledakan/terbakar.

- Kurang sarana pemberi tanda, dan lain-lain

Keadaan tidak aman ini dapat terjadi karena diawali adanya ketidak beresan

pada sistem produksi sendiri antara lain:

a. Perancangan, penggunaan atau pemeliharaan yang salah dari mesin

/peralatan.

b. Bahan-bahan/material berbahaya atau penanganannya yang salah.

c. Lingkungan yang berbahaya atau salah satu perancangan.

d. Metode/proses produksi yang menghasilkan setiap unitnya.

3.1.2. Kerugian yang Disebabkan Kecelakaan Akibat Kerja

Kerugian yang disebabkan kecelakaan akibat kerja menyebabkan lima

jenis kerugian :

a. Kerusakan

b. Kekacauan organisasi

c. Keluhan dan kesedihan

d. Kelainan dan cacat

e. Kematian

Bagian mesin, pesawat, alat kerja, bahan, proses, tempat dan lingkungan

kerja mungkin rusak akibat kecelakaan kerja. Akibat dari itu terjadilah

kekacauan organisasi dalam proses produksi. Orang yang ditimpa kecelakaan

(57)

bersedih hati. Kecelakaan tidak jarang berakibat luka-luka, terjadinya kelainan

tubuh dan cacat, bahkan dan tidak jarang kecelakaan merenggut nyawa dan

mengakibatkan kematian. Kerugian-kerugian tersebut dapat diukur denga n

besarnya biaya yang di keluarkan bagi terjadinya kecelakaan. Biaya tersebut

menjadi biaya langsung dan biaya tersembunyi. Biaya langsung adalah biaya

pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan, biaya pengobatan,

perawatan, biaya rumah sakit, biaya angkutan, upah selama tidak mampu

bekerja, kompensasi cacat, dan biaya perbaikan alat-alat mesin serta biaya atas

kerusakan bahan- bahan. Biaya tersembunyi meliputi segala sesuatu yang tidak

terlihat pada waktu atau beberapa waktu setelah kecelakaan kerja terjadi.

Biaya ini mencakup berhentinya proses produksi oleh karena itu

pekerja-pekerja lainnya menolong atau tertarik oleh peristiwa kecelakaan itu, biaya

yang harus di perhitungkan untuk menggantikan orang yang sedang menderita

oleh dikarenakan kecelakaan, dengan orang baru yang biasa bekerja ditempat

itu, dan lain-lainnya lagi. Atas dasar penelitian- penelitian diluar negeri

perbandingan di antara biaya langsung dan tersembunyi.

Selain itu penyelidikan menunjukkan, bahwa selain kecelakaan besar,

terdapat kecelakaan-kecelakaan kecil, yang ratio diantara keduanya. Yang

biasa di catat dan dilaporkan adalah kecelakaan-kecelakaan besar, kecelakaan-

kecelakaan kecil, padahal justru jumlah keseluruhan dari

kecelakaan-kecelakaan kecillah biayanya terbesar. Sebagai penjelasan, kecelakaan-kecelakaan kecil

adalah kecelakaan yang tidak menyebabakan pekerja tidak masuk kerja sebagai

(58)

bersangkutan sehat, tetapi dia tidak dapat melaksanakan pekerjaannya. Contoh

kecelakaan kecil adalah luka pada telunjuk, badan sehat tapi oleh karena

telunjuk luka pekerja tidak bisa bekerja.

3.1.3. Terjadinya Kecelakaan Kerja

Dalam setiap bidang kegiatan manusia selalu terdapat kemungkinan

terjadinya kecelakaan kerja, tidak ada satu bidang kerjapun yang dapat

memperoleh pengecualian. Kecelakaan dalam industri sesungguhnya mrupakan

hasil akhir dari suatu aturan dan kondisi kerja yang tidak aman. Namun demikian

kecelakaan itu sendiri dapat di cegah, karena kecelakaan itu tidak terjadi dengan

sendirinya. Kecelakaan biasanya timbul sebagai hasil gabngan dari beberapa

faktor,yaitu fakor peralatan teknis, lingkungan kerja, dan si pekerja itu sendiri.

Misalnya , dalam suatu pabrik mungkin saja kita kekurangan peralatan yan aman,

atau dengan perkataan lain mesin-mesin tidak dirancang dengan baik untuk

dilengkapi dengan alat pengaman secukupnya. Lingkunan kerja mungkin

sedemikian bisingnya sehingga kita mungkin mendengar isyarat bahaya. Suhu

ruangan mungkin sedemikian rupa buruknya sehingga para pkerja jadi mudah

letih dan tak mampu lagi untuk berkonsentrasi tehadap tugas-tugas yang di

tanganinya. Mungkin juga jeleknya pengaturan sirkulasi udara menyebabkan

terkumpulnya uap beracun yang pada akhirnya mngakibatkan kecelakaan.

Demikian pula para pekerja itu sendiri dapat menjadi faktorpenyebab jikalau

mungkin mreka tidak dapat latihan yang memadai atau mungkin juga karena

(59)

relevan, misalnya saja bila ada prosedur-prosedur baru diterapkan pada sebuah

pabrik ataupun bila orang-orang itu berpindah pekerjaan.

Pada akhirnya semua kecelakaan ini baik secara lansung ataupun tidak

langsung diakibatkan oleh kesalahan manusia. Manusia bukanlah msin,

prestasinya tidak dapat sepenuhnya diramalkan dan kesalahan bisa terjadi setiap

saat. Kesalahan dapat dilakukan oleh arsitek yang merancang suatu pabri,

kontraktor yang membangunya, para perancang mesin, manajer, teknisi, ahli

kimia, instalator listrik, penyelia, operator, ataupun bagian pemeliharaan. Pada

kenyataannya, kesalahan dapat dilakukan oleh orang yang terlibat dalam proses

perancangan, pembangunan, instalasi, manajemen, pengawasan dan penggunaan

pabrik beserta seluruh kegiatan yang terkait di dalamnya.

Banyak pemikiran telah dicurahkan untuk mempelajari berbagai penyebab

tentang terjadinya kecelakaan dan banyak pula buku yang telah ditulis mengenai

permasalahan tersebut. Secara sederhana dapat di simpulkan, apabila penyebab

kecelakaan itu bisa ditemukan, maka langkah-langkah pencegahan pasti dapat

dilakukan, maka kecelakaan serupa akan terulang terus-menerus.

3.1.3.1. Penyebab kecelakaan

Sebelum Suatu tindakan penaggulangan yang tepat terhadap kecelakaan

dapat diambil, perlu diketahui dengan jelas bagaiana dan mengapa kecelakaan itu

bisa terjadi. Keterangan lengkap harus diperoleh melalui penyelidikan secara

hati-hati terhadap setiap kasus. Setiap kecelakaan, sampai-sampai yang terkecilpun

(60)

Di negara yan memakai pola asuransi sosial, atau yang oleh karena alasan

lain, setiap kecelakaan harus dilaporkan, penyebab kecelakaan ini sering

didefenisikan dengan istilah seperti "perkakas tangan" atau "kejatuhan benda".

Penggolongan semacam ini dirasakan kurang berguna untuk tujuan pencegahan

kecelakaan keja. Lebih banyak lagi rincian informasi yang kita butuhkan, dan

sebagai patokan, informasi tersebut harus berasal dari suatu penyelidikan khusus.

Penyelidikan-penyelidikan semacam itu biasanya mengungkapkan keadaan

lingkungan, kombinasi faktor-faktor ataupun urutan-urutan kejadian yang

memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja tersebut.

3.1.3.2. Penyelidikan Kecelakaan

Tujuan penyelidikan kecelakaan adalah untuk menemukan berbagai

penyebab kecelakaan, sehingga dengan demikian dapat ditentukan lankah-langkah

pencegahan yang tepat. Dewan keselamatan Nasional Amerika Serikat

mengemukakan beberapa alasan tentang penyelidikan kecelakaan sebagai berikut:

a. Mempelajari bebagai penyebab kecelakaan sehingga

kecelakaan-kecelakaan serupa akan dapat dicegah dengan cara perbaikan mekanis,

pengawasan yang lebih baik, atau engan pelatihan pekerja.

b. Menentukan "perubahan" atau penyimpangan yang menyebabkan

terjadinya "kesalahan" yang berakibat kecelakaan (analisis sistem

(61)

c. Mengumumkan bahaya-bahaya tertentu kepada para

karyawan-karyawan dan supervisornya, dan mengarahkan perhatian mereka pada

upaya-upaya pencegahan kecelakaan.

d. Menentukan fakta untuk dipertanggung jawabkan secara resmi. (suatu

penyelidikan yang semata-semata dilakukan untuk tujuan ini jarang

dapat memberikan informasi yang cukup memadai untuk upaya-upaya

pencegahan kecelakaan.)

3.1.4. Pencegahan Kacelakaan

Kecelakaan kerja dapat dicegah asal ada kemauan untuk mencegahnya.

Pencegahan kecelakaan di dasarkan pada pengetahuan tentang sebab-sebab

kecelakaan. Sebab-sebab kecelakaan di suatu perusahaan diketahui dengan

mengadakan analisa kecelakaan. Maka dari sebab-sebab dan cara analisanya harus

betul-betul diketahui. Pencegahan kecelakaan kerja ditunjukkan pada tiga

komponen utama, yaitu:

1. Lingkungan

Lingkungan harus memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja yang baik,

pemeliharaan rumah tangga yang baik, keadaan gedung yang selamat, dan

perencanaan yang baik.

Syarat-syarat lingkungan kerja meliputi:

- Penerangan cahaya

- Ventilasi

(62)

- Suhu udara

Pemeliharaan rumah tangga perusahaan meliputi penimbunan,

pengaturan mesin, bejana-bejana dan lain-lain. Gedung harus memiliki alat

pemadam kebakaran, pintu keluar darura, lubang ventilasi, dan lantai yang

baik, perencanaan yang baik terlihat dari pengaturan operasi, pengaturan

tempat mesin, proses yang selamat, alat-alat yang cukup dan adanya

pedoman pelaksanaan dan aturan-aturan.

2. Mesin-mesin, alat-alat kerja/perkakas kerja

Mesin-mesin, alat-alat kerja/perkakas kerja harus memenuhi perencanaan

yang baik, cukup dilengkapi alat-alat pelindung. Perencanaan yang baik

terlihat dari baiknya “garding” pada bagian-bagian mesin atau

perkakas-perkakas yang bergerak misalnya berputar. Selain perencanaan, juga

perawatan mesin-mesin dan perkakas kerja harus diperhatikan. Kurangnya

perawatan sering mengakibatkan bencana besar, seperti misalnya

peledakan mesin-mesin diesel. Alat-alat perlindungan berupa kaca mata,

sarung tangan, pakaian kerja yang tepat ukurannya, dan lain-lain.

3. Manusia

Tentang faktor manusia harus diperhatikan adanya:

1. Aturan-aturan kerja

Aturan-aturan kerja harus lengkap, jelas dan dipaksakan agar

(63)

2. Kemampuan para pekerja

Ketidak mampuan pekarja meliputi kurangnya pengalaman,

kurangnya kecakapan, dan lambatnya mengambil keputusan.

3. Kurang konsentrasi para pekerja

konsentrasi berkurang biasanya sebagai akibat dari melamun,

kurangnya perhatian dan tidak mau memperhatikan atau pelupa

dalam melukukan pekerjaan.

4. Disiplin kerja

Disiplin yang kurang harus diatasi dengan peringatan kepada para

pekerja yang melanggar peraturan, atau kepada teman kerja yang

mengganggu seorang peker dalam waktu melakukan pekerjaan.

5. Perbuatan-perbuatan yang mendatangkan kecelakaan kerja

Cara kerja yang mendatangkan bahaya ialah iseng atau bercanda,

ambil cara pendek atau mudahnya, dan sifat tergesa-gesa.

6. Ketidak cocokan fisik dan mental

Ketidak cocokan fisik dan mental yang terutama perlu diatasi ialah

kelelahan mental berupa kejemuan, sifat pemarah yang hebat dan

sangat mudah tersinggung.

7. Pemeriksaan kesehatan

Pemeriksaan kesehatan sebelum dan pada waktu kerja akan berguna

dalam menemukan faktor-faktor manusia yang mendatangkan

Gambar

Tabel 2.1. Standar Mutu Mie Bihun Instan
Tabel 2.2. Standar Pengemasan Kepingan Mie Instant
Tabel 2.3. Daftar karyawan PT. Serba IndahAneka Pangan.
Tabel 2.3. Daftar karyawan PT. Serba IndahAneka Pangan (lanjutan)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas yang menjadi rumusan masalah adalah bagaimana hubungan nilai-nilai pelanggan yang dilihat dari nilai fungsional, nilai

Sedang Kegiatan teknis perlindungan flora dilindungi yang telah diimplementasikan PT KAJR diantaranya kegiatan identifikasi dan pemantauan namun sebagian kegiatan pengelolaan

Sistem yang ada memiliki keterbatasan dalam hal kemampuan untuk melakukan manajemen sistem yang dapat dilakukan oleh administrator agar dapat menyesuaikan sistem keamanan

Pelepasan informasi medis dapat dicatatat atau dicopy oleh pasien atau orang tua atas persetujuan tertulis pasien atau keluarga pasien yang berhak untuk

Permasalahan dari perusahaan ini adalah tinggi rendahnya kinerja karyawan, untuk suatu upaya yang dapat meningkatkan kinerja karyawan, dengan permasalahan tersebut

Mesin atau katup ekspansi ini berfungsi untuk menurunkan tekanan dari cairan refrigerant sebelum masuk ke evaporator, sehingga akan memudahkan refrigerant menguap di evaporator

hasil simulasi dan analisis kestabilan gerak kopling inersia dari jenis F-104 terlihat bahwa pesawat udara tersebut dapat menjadi tidak stabil saat gerak roll. pada

Berdasarkan tahapan analisa, tahapan implementasi serta tahapan pengujian yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa sistem pakar penyakit infeksi saluran kemih