• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Pertumbuhan dan Beberapa Aspek Reproduksi Rajungan (Portunus pelagicus) di Perairan Mayangan, Kabupaten Subang, Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Pertumbuhan dan Beberapa Aspek Reproduksi Rajungan (Portunus pelagicus) di Perairan Mayangan, Kabupaten Subang, Jawa Barat"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

&[MfP

$00 4

oaj

STUDI

PERTUMBUHAN

DAN

BEBERAPA ASPEK

REPRODUKSI

RAJUNGAN (Portiinirspelngicus)

DI PERAIRAN MAYANGAN,

KABWATEN SUBANG, JAWA BARAT

Oleh:

DEDY TRI HERMANTO C02499072

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk

Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautau

DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

(2)

Dedy Tri Hermanto. C02499072. Studi Pertumbuhan dan Beberapa Aspek Reproduksi Rajungan (Port~ctzrrspelngicrcs) di Perairan Mayangan, Kabupaten Subang, Jawa Barat (Dibawah bimbingan Etty Riani dan Sulistiono).

RINGKASAN

Rajungan merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi, terutama untuk pasar luar negeri khususnya dala~n bentuk olahan daging yang telah dipisah-pisahkan dari cangkangnya. Sampai saat ini rajungan masih didapat dari alam melalui usaha penangkapan yang secara otomatis memberikan tekanan terhadap populasinya di alam: Penelitian tentang pertumbuhan dan reproduksi rajungan sangat diperlukan uituk mengetahui laju pertumbuhannya sehingga dapat diperkirakan pertambahan populasinya dalam jangka waktu tertentu serta untuk mengetahui tingkat rekruitmen populasinya sehingga dapat dijadikan dasar upaya perlindungan dan

pengelolaan sumberdaya hayati rajungan di Perairan Mayangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang aspek pertumbuhan dan repoduksi rajungan serta memberikan informasi dasar bagi usaha pengelolaan sumberdaya hayati di Perairan Mayangan, sehingga pemanfaatannya sebagai pendapatan masyarakat Desa Mayangan, sumber protein dan sumber devisa dapat terus ditingkatkan.

Penelitian ini dilakukan di Perairan Mayangan, Kecamatan Legon Kulon,

Kabupaten Subang, Jawa Barat selama sebelas bulan dari bulan Februari hingga Desember 2003. Contoh rajungan yang diteliti merupakan hasil tangkapan nelayan dengan

menggunakan jaring rajungan yang dimodifikasi dari jaring loang dan bubu ukuran 25x70 cm. Contoh rajungan yang ditangkap langsung diawetkan dengan formalin 10 % dalam wadah contoh untuk kemudian dianalisa di Laboratorium Ekobiologi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB.

Analisa data dilakukan terhadap hubungan panjang karapas-herat, lebar karapas- berat, panjang-lebar karapas, faktor kondisi, nisbah kelamin, pertiuna matang gonad, tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad, fekunditas dan diameter telur.

Jumlah rajungan yang diperoleh selama penelitian sebanyak 556 ekor terdiri dari 251 ekor jantan dan 305 ekor betina. Kisaran panjang karapas, lebar karapas dan herat tubuh rajungan jantan masing-masing berkisar antara 29,30-82,30 mm, 63,40-159,70 mm dan 9,74-323,18 gram. Sedangkan untuk betina masing-masing 27-78,lO mm, 59,30-163 mm dan 10,71-294,97 gram.

Dari penelitian ini ditemukan rajungan yang sedang molting dan yang tidak molting baik pada jantan maupun betina. Pada rajungan jantan yang tidak molting maupun yang sedang molting berdasarkan hubungan panjang karapas dan berat tubuh maupun hubungan lebar karapas dan berat tubuh didapatkan pola pertumbuhan allometrik positif (b>3). Pada rajungan betina didapatkan hanya pada hubungan lebar karapas dengan berat tubuh

(3)

positif dan nilai keeratan lebih kuat dibandingkan hubungan panjang karapas dan berat t ~ ~ b u h . Berdasarkan hasil analisa hubungan panjang karapas dengan lebar karapas rajungan jantan dan betina baik yang tidak molting maupun yang sedang molting diperoleh nilai korelasi positif dan kuat.

Nilai faktor kondisi pada rajungan jantan berkisar antara 0,9412-1,1401 dengan rala-rata 1,0605 sedangkan pada rajungan betina berkisar antara 0,7454-0,9041 dengan rata-rata 0,8333. Berdasarkan analisa pola pertumbuhan lebar karapas dengan

menggunakan program ELEFAN dalam paket FiSAT I1 diperoleh persamaan laju pertumbuhan yakni:

Lt = 161,38 (I-e- 0,970(1+0,1011) )

...

...( rajungan jantan) L l = 177,17 (1-e- 0,800 (L+ 0,1306) )

...

(rajungan betina).

Nilai k rajungan jantan lebih besar dari rajungan betina, ha1 ini menunjukkan rajungan jantan lebih cepat mencapai Loo dibandingkan rajungan betina dan secara alami rajungan jantan mempunyai umur yang lebih pendek.

Berdasarkan nilai nisbah kelamin diperoleh perbandingan jantan : betina yakni 1 :

1,22. Berdasarkan uji chi-square baik secara keseluruhan maupun setiap bulannya

didapatkan hasil bahwa tidak ada keseimbangan jumlah rajungan jantan dan betina. Nisbah kelamin terendah pada bulan September dan tertinggi pada bulan Desember. Pendugaaan ukuran lebar karapas untuk pertama kali matang gonad dengan metode Spearman-Karber pada selang kepercayaan 95% untuk jantan dan betina masing-masing 101,5079 mm dan

122,2081 mm. Sedangkan berdasarkan grafik persentase TKG berdasarkan selang kelas lebar didapatkan pada ukuran selang kelas yang sama yakni 81,OO-91,99 mm dengan nilai tengah lebar karapas 86,5 mm.

Berdasarkan komposisi TKG, hampir setiap bulannya ditemukan TKG I-TKG IV dan beragam baik jantan dan betina. Sedangkan pada rajungan betina setiap bulannya ditemukan TKG V. Hal ini memperlihatkan bahwa proses pemijahan rajungan berlangsung terus menerus (sepanjang tahun). Tingkat kematangan gonad paling tinggi pada rajungan jantan terdapat di bulan Februari dan April serta terendah pada bulan September dan Juni. Sedangkan pada rajungan betina komposisi TKG matang paling banyak di bulan Februari dan Agustus serta terendah di bulan Juni, Oktober, November dan Desember.

Berdasarkan indeks kematangan gonad, nilai IKG yang diperoleh selama penelitian rajungan jantan dan betina masing-masing berkisar antara 0,57-5,59% dan 0,35-5,63%. Nilai K G yang tinggi ditemukan pada bulan Februari sampai bulan Oktober baik pada rajungan jantan maupun betina sehingga diduga merupakan musim pemijahannya. Nilai IKG tertinggi di bulan Juni, ha1 ini diduga sebagai puncak pemijahan.

(4)

juinlah telur dengan lebar karapas di abdomen. Diameter telur yang berhasil dianalisa pada TKG 111 dan IV bervariasi antara 0,09 mm sampai dengan 0,48 mm. Berdasarkan

(5)

SKRIPSI

Judul Penelitian : STUD1 PERTUMBUHAN DAN BEBERAPA ASPEK

REPRODUKSI RASONGAN (Porfrrizrrspelagicus) DI

PERAIRAN MAYANGAN, KABWATEN SUBANG, JAWA BARAT

Nama Maliasiswa : Dedy Tri Hermanto

Nomor Pokok : C02499072

Program Studi : Manajemen Sumberdaya Perairan

Menyetujni,

I. KOMISI PEMBIMBING

-

Dr. Ir. Etty Riani, MS

i

Dr. Ir. Sulistiono, MSe. Anggota

11. FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PE

(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan ralmiat dan hidaya11-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

''

STUD1 PERTUMBUHAN DAN BEBERAPA ASPEK REPRODUKSI RAJUNGAN (Portrinus pelagicus) DI PERAIRAN MAYANGAN, KABUPATEN SUBANG, JAWA

BARAT". Skripsi ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi durlia ilnlu

pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan dunia pengelolaan dan pengembangal

surnberdaya hayati non ikal.

Dalani penyusunan skripsi ini, telah banyak melibatkan banyak pihak. Untuk itu

dengan ketulusan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih yalg sebesar-besamya

kepada Ibu Dr. Ir. Etty Riani MS. dan Bapak Dr. Ir. Sulistiono, M.Sc selaku dosen

penlbimbing yang telah meluangkan waktu dengan penuh kesabaran memberikan saran

serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Bogor, Agustus 2004

(7)

DAFTAR IS1

...

DAFTAR TABEL

...

vln

DAFTAR GAMBAR

...

ix

DAFTAR LAMPIRAN

...

x

I

.

PENDAHULUAN A

.

Latar Belakang

...

1

B

.

Tujuan

...

2

I1

.

TINJAUAN PUSTAKA A

.

Klasifikasi dan Identifikasi

...

3

B

.

Habitat dan Distribusi

...

7

C

.

Tingkah Laku Rajungan

...

8

D

.

Reproduksi

...

9

111

.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

A

.

Waktu dan Lokasi Penelitian

...

B

.

Alat dan Bahan

...

...

.

C Metode Kerja

1

.

Penentuan Stasiun Pengambilan Sampel

...

2

.

Penganlbilan Sampel

...

3

.

Pengukuran dan Pengamatau Aspek Biologi

...

D

.

Analisa Data

...

1

.

Sebaran Frekuensi PanjangILebar Karapas

...

2

.

Penentuan Parameter Pertumbuhan

...

3

.

Hubungan PanjangJLebar Karapas dan Berat

...

4

.

Faktor Kondisi

...

5

.

Nisbah Kelamin

...

6

.

Tingkat Kematangan Gonad

...

7

.

Indeks Kematangan Gonad

...

...

8

.

Fekunditas

...

9

.

Diameter Telur

...

IV

.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A

.

Keadaan Umum Lokasi

...

B

.

EIubungan Bobot Tubuh dengan PanjangILebar Karapas

...

C

.

Faktor Kondisi

...

D

.

Distribusi Lebar Karapas

...

E

.

Laju Pertumbuhan

...

F

.

Nisbah Kelamin

...

G

.

Tingkat kematangan Gonad

...

13

.

Indeks Kematangan Gonad

...

(8)

J

.

Diameter Telur

...

42

V

.

KESIMPULAN DAN SARAN A

.

Kesi~llpulan

...

43

B

.

Saran

...

44

DAFTAR PUSTAKA

...

45

LAMPIRAN

...

49

RIWAYAT HIDUP

...

63
(9)

DAPTAR TABEL

Tabel Halaman

1 . Fekunditas beberapa kepiting Porlunus spp. (Asla1 el al., 2003)

...

4 1

. .

.
(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Deskripsi morfologi dan anatomi rajungan (CIESM, 2000 in Darya, 2002)

...

2. Jenis-jenis rajungan yang umum di pasar Indonesia (Nontji, 1993)

...

3. Hubungan panjang karapas dengan berat tubuh rajungan (P. pelagicus) yang

...

tidak molting ( t ) dan yang molting ( A )

4. Hubunlgan lebar karapas dengan berat tubuh rajungan (P. pelagicus) yang tidak molting (+) dan yang molting

(A)

...

5 . Hubungan panjang karapas dengan lebar karapas rajungan (P. pelagicus) yang tidak inolting ( t ) dan yang molting ( A )

...

6. Faktor kondisi rajungan (P. pelagicus) dari bulan Februari sampai Desember

...

2003

7. Hubungan nilai tengah lebar karapas dengan frekuensi jumlah rajungan

(P. pelugicus)

...

8. Distribusi frekuensi lebar karapas rajungan (P.pelagicus) dari bulan Februari sanpai Desember 2003

...

9. Pola pertumbuhan rajungan (P. pelagicus) dengan program ELEFAN

...

10. Nilai nisbah kelamin rajungan (P. pelagicus) dari bulan Februari sampai

Desember 2003

...

11. Komposisi tingkat kematangan gonad rajungan (P. pelagicus) dari bulan

Februari sampai Desember 2003

...

12. Persentase tingkat kematangan gonad rajungan (P. pelagicus) menurut kelas

...

lebar karapas

13. Indeks kematangan gonad rajungan (P. pelagicus) dari bulan Februari sampai Desember 2003

...

14. Hubungan antara fekunditas dengan lebar karapas pada TKG I11 (+) dan IV (m)

rajungan (P. pelagicus)

...

15. Hubungan antara fekunditas dengan lebar karapas pada abdomen rajungan
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)

Referensi

Dokumen terkait

Bahan Baku Penentuan Lokasi Pabrik & kapasitas Proses Pembuatan BIOHIDROGEN Neraca Massa & Neraca Panas SPESIFIKASI ALAT UTILITAS Latar Belakang Latar Belakang

Semua perilaku luhur dalam berdagang, bagi orang Jawa senantiasa merupakan urip mung sadrema nglakoni, artinya hidup hanya sekedar menjalankan apa yang sudah

2.1 Beban merata dari suatu bangunan yang relatif fleksibel diatas tanah lempung yang relatif lunak akan menyebabkan reaksi perlawanan tanah yang juga merata, namun akan

Hal ini dibuktikan oleh beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa GFAP akan diekspressikan ke dalam plasma darah segera setelah terjadi cedera otak, dan GFAP tidak akan

[r]

Penelitian ini akan mengungkap tentang bagaimana tingkat produktivitas ekonomi pengrajin perempuan Dusun Mayak; bagaimana identitas keagamaan dan representasinya dalam

1) hak atas kompensasi dalam kasus pelanggaran hak asasi manusia yang berat;.. 2) hak atas restitusi atau ganti kerugian yang menjadi tanggung jawab pelaku tindak pidana.

Terjadimya kasus “salah tafsir” ini memberikan dampak yang cukup besar kepada masyarakat dan orang-orang di sekitar beliau, diantaranya manajemen ustadz Evie Effendi