• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemodelan Dan Simulasi Metode First In First Out (FIFO) Dan Priority Untuk Optimisasi Antrian (Studi Kasus : Cafe Ceffee Cangkir Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pemodelan Dan Simulasi Metode First In First Out (FIFO) Dan Priority Untuk Optimisasi Antrian (Studi Kasus : Cafe Ceffee Cangkir Medan)"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

DONI FAISAL TANJUNG

111421075

PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh ijazah Sarjana Ilmu Komputer

DONI FAISAL TANJUNG 111421075

PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(3)

PERSETUJUAN

Judul : PEMODELAN DAN SIMULASI METODE FIRST IN FIRST OUT ( FIFO ) DAN PRIORITY UNTUK OPTIMASI ANTRIAN ( STUDI KASUS : COFFEE CANGKIR MEDAN )

Kategori : SKRIPSI

Nama : DONI FAISAL TANJUNG

Nomor Induk Mahasiswa : 111421075

Program Studi : EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER

Fakultas : ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Komisi Pembimbing :

Pembimbing 2 Pembimbing 1

M. Andri Budiman, S.T., M.Comp.Sc, MEM Dr. Poltak Sihombing, M.Kom NIP. 19751008 200801 1 011 NIP. 19620317 199103 1 001

Diketahui/disetujui oleh

Program Studi Ekstensi S1 Ilmu Komputer Ketua

(4)

PEMODELAN DAN SIMULASI METODE FIRST IN FIRST OUT (FIFO) DAN PRIORITY UNTUK OPTIMISASI ANTRIAN

(STUDI KASUS : CAFE COFFEE CANGKIR MEDAN)

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing telah disebutkan sumbernya.

Medan, Januari 2014

(5)

PENGHARGAAN

Syukur Alhamdulilah, segala dan puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.

Skripsi yang penulis kerjakan ini merupakan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komputer Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara. Penulis sadar akan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis sehingga mungkin pembaca akan menemui banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Bapak Dr. Poltak Sihombing, M, Kom selaku Ketua Program Studi Ilmu Komputer sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I, yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun bagi penulis

2. Bapak Mohammad Andri Budiman, S.T., M.Comp.Sc, MEM, selaku pembimbing II yang telah memberikan masukan, bimbingan, saran serta memotivasi penulis dan selalu sabar dalam menejelaskan serta memberikan bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

(6)

4. Bapak Herriyance, ST, M.Kom sebagai Dosen Pembanding II yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun bagi penulis.

5. Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara berserta para pegawai yang bertugas di Program Studi Ekstensi Ilmu Komputer FASILKOM-TI USU.

6. Kedua orangtua penulis atas semua doa, dukungan, dan motivasi yang tak henti-hentinya kepada penulis.

7. Semua teman-teman serta para sahabat mahasiswa ekstensi ilmu komputer angkatan 2011 yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu, terima kasih atas segala motivasi, bantuan, saran, kritik dan kerjasamanya selama proses penulisan penelitian ini.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah kalian berikan.

Penulis,

(7)

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari kinerja disiplin model antrian dengan cara melakukan pemodelan simulasi antrian. Pada melakukan pemodelan dan simulasi sistem antrian digunakan dua buah disiplin atau metode antrian yaitu metode first in first out ( FIFO ) danpriority queue ( antrian prioritas ). Pada pemodelan dan simulasi antrian ini, parameter yang dibandingkan adalah rata-rata waktu tunggu dari setiap disiplin atau metode antrian, baik FIFO maupun priority. Untuk mendapatkan nilai rata-rata waktu tunggu antrian dapat dilakukan dengan cara mengurangi waktu selesai antrian dikurangi dengan waktu selesai dan dibagi dengan jumlah antrian tersebut. Pada penerapannya metode FIFO menghasilkan waktu tunggu rata–rata 4,32 menit dan metode Priority menghasilkan waktu tunggu rata-rata sebesar 3,28 menit.

(8)

MODELING AND SIMULATION METHOD FIRST IN FIRST OUT

(FIFO) AND PRIORITY FOR QUEUE OPTIMIZATION

(CASE STUDY : CAFE COFFEE CANGKIR MEDAN)

ABSTRACT

The purpose of this research is to study the performance of queuing discipline models by simulation modeling queues. In the modeling and simulation of queuing systems using two methods of queue discipline or the method of first in first out (FIFO) and priority queue. In the modeling and simulation of this queue, the parameters being compared is the average waiting time of each queue discipline or method, either FIFO or priority. To get the average value of the queue waiting time can be accomplished by reducing the completion time minus queuing time, and then it is divided by the number of the queue. The result implementation of FIFO method for average waiting time is about 4,32 seconds and the priority method is about 3,28 seconds.

(9)

DAFTAR ISI

Hal.

PERSETUJUAN ii

PERNYATAAAN iii

PENGHARGAAN iv

ABSTRAK vi

ABSTRACT vii

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xiii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Tujuan Penelitian 3

1.5 Manfaat Penelitian 4

1.6 Metodologi Penelitian 4

(10)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1 Optimasi 8

2.2 Teori Pemodelan dan Simulasi 8

2.3 Teori Antrian 10

2.6 Proses masuk dan proses keluar 16

2.7 Waktu Pelayanan 16

2.8 Kerangka Dasar Model Antrian 17

2.9 Model Sistem Antrian 18

2.10 Metode Antrian 21

2.10.1First In First Out( FIFO ) 21

2.10.2 Antrian Prioritas (Priority Queue) 23

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Masalah 26

3.1.1 Analisis Sistem 27

3.1.2FlowchartSistem ( User ) 27

3.1.3FlowchartSistem ( Admin ) 28

(11)

3.2.1 Perancangan Aplikasi Pemesanan Menu Makanan 30

3.2.2. Perancangan Antarmuka 30

3.3 Perancangan Database 38

3.4 Perancangan Relasi Antar Tabel 41

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM 42

4.1 Implementasi Sistem 42

4.2 Komponen Sistem 42

4.2.1 Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) 42

4.2.2 Spesifikasi Perangkat Lunak 43

4.3.4 Tampilan Menu Utama Admin 46

4.3.5 Tampilan Menu Admin Daftar Menu Pesanan 47 4.3.6 Tampilan Tambah Menu Makanan 48

4.3.7 Tampilan Edit Menu Makanan 48

(12)

4.3.12 Tampilan Data Hasil Perhitungan AWT antara FIFO 52 Dan Priority

BAB 5 PENUTUP 54

5.1 Kesimpulan 54

5.2 Saran 54

(13)

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 2.1 Data Antrian FIFO 21

Tabel 2.2 Proses Perhitungan Antrian FIFO 22

Tabel 2.3 Data Antrian Prioritas 23

Tabel 2.4 Proses Perhitungan Antrian Prioritas 22

Tabel 3.1 Struktur Tabel Admin 39

Tabel 3.2 Struktur Tabel Makanan dan Minuman 39

Tabel 3.3 Struktur Taberl Order Detail 40

(14)

DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 2.1 Kerangka Model Sistem Antrian 18

Gambar 2.2 Model Antrian Satu Antrian Satu Pelayanan 19 (Single Channel Single Phase)

Gambar 2.3 Model Antrian Satu Antrian Beberapa PelayananSingle 19 (Multiple Channel Single Phase)

Gambar 2.4 Model Beberapa Antrian Beberapa Pelayanan Paralel 20 (Multiple Channel Multiple Phase)

Gambar 2.5 Model Antrian Satu Antrian Beberapa Pelayanan Seri 20 (Single Channel Multiple Phase)

Gambar 2.6 Proses Antrian FIFO 22

Gambar 2.7 Proses Antrian Prioritas 22

Gambar 3.1FlowchartSistem (User) 28

Gambar 3.2FlowchartSistem ( Admin ) 29

Gambar 3.3 Menu Utama 31

Gambar 3.4 Menu Pemesanan 32

Gambar 3.5 Menu Login Admin 33

Gambar 3.6 Menu Utama Admin 34

(15)

Gambar 3.8 Menu Antrian FIFO 36 Gambar 3.9 Menu Daftar Order (Antrian Priority) 37

Gambar 3.10 Menu Data Hasil 38

Gambar 3.11 Perancangan Relasi Antar Tabel 41

Gambar 4.1 Tampilan Menu Utama 44

Gambar 4.2 Tampilan Pemesanan Menu 45

Gambar 4.3 Tampilan Login Admin 45

Gambar 4.4 Tampilan Menu Utama Admin 46

Gambar 4.5 Tampilan Menu Admin Daftar Menu Pesanan 47

Gambar 4.6 Tampilan Tambah Menu Makanan 48

Gambar 4.7 Tampilan Edit Menu Makanan 49

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Hal.

Lampiran 1. Source Code Program 57

(17)

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari kinerja disiplin model antrian dengan cara melakukan pemodelan simulasi antrian. Pada melakukan pemodelan dan simulasi sistem antrian digunakan dua buah disiplin atau metode antrian yaitu metode first in first out ( FIFO ) danpriority queue ( antrian prioritas ). Pada pemodelan dan simulasi antrian ini, parameter yang dibandingkan adalah rata-rata waktu tunggu dari setiap disiplin atau metode antrian, baik FIFO maupun priority. Untuk mendapatkan nilai rata-rata waktu tunggu antrian dapat dilakukan dengan cara mengurangi waktu selesai antrian dikurangi dengan waktu selesai dan dibagi dengan jumlah antrian tersebut. Pada penerapannya metode FIFO menghasilkan waktu tunggu rata–rata 4,32 menit dan metode Priority menghasilkan waktu tunggu rata-rata sebesar 3,28 menit.

(18)

MODELING AND SIMULATION METHOD FIRST IN FIRST OUT

(FIFO) AND PRIORITY FOR QUEUE OPTIMIZATION

(CASE STUDY : CAFE COFFEE CANGKIR MEDAN)

ABSTRACT

The purpose of this research is to study the performance of queuing discipline models by simulation modeling queues. In the modeling and simulation of queuing systems using two methods of queue discipline or the method of first in first out (FIFO) and priority queue. In the modeling and simulation of this queue, the parameters being compared is the average waiting time of each queue discipline or method, either FIFO or priority. To get the average value of the queue waiting time can be accomplished by reducing the completion time minus queuing time, and then it is divided by the number of the queue. The result implementation of FIFO method for average waiting time is about 4,32 seconds and the priority method is about 3,28 seconds.

(19)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Antrian merupakan suatu fenomena menunggu yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari manusia. Sebagian besar manusia secara sadar atau tidak sadar, pernah mengalami situasi antrian atau sering disebut dengan situasi menunggu [2]. Dalam kehidupan sehari-hari, antrian (queueing) atau waiting line, sangat sering dijumpai. Mengantri memang harus dilakukan bilamana sedang menunggu giliran, misalnya untuk membeli karcis bioskop, membayar tol, mengambil atau menyetor uang di bank, dan beberapa kasus lain sering ditemui atau mungkin dialami [4].

Teknologi komputer mampu membantu kebutuhan manusia dalam berbagai sektor salah satunya adalah pada proses manajemen antrian. Manajemen antrian tersebut dibuat atau disusun dengan tujuan untuk mengoptimalkan kinerja sehingga dapat mengefisienkan dalam hal pemanfaatan waktu dan tenaga.

(20)

• FIFO (First In First Out), dimana pelayanan berdasarkan waktu kedatangan atau yang pertama datang yang pertama dilayani.

• LIFO (Last In First Out), dimana pelayanan dilakukan untuk yang terakhir datang, seperti tumpukan piring kotor, yang paling atas adalah yang terlebih dahulu dibersihkan.

• SIRO (Service In Random Row), pelayanan dilakukan secara acak. • Priority queue,pelayanan didasarkan pada prioritas yang lebih tinggi

dibandingkan yang lainnya [7].

Terjadinya peningkatan jumlah kedatangan konsumen yang menggunakan fasilitas pelayanan sangat mempengaruhi kenyamanan dari konsumen itu sendiri. Penulis memilih studi kasus pada Cafe Coffee Cangkir Medan. Penulis mengambil studi kasus tersebut karena Tingginya arus kedatangan nasabah pada waktu – waktu tertentu, menyebabkan antrian panjang dan lama. Merupakan suatu fenomena bahwa

customer( konsumen) tidak suka menunggu. Konsumen sering menilai kualitas sistem pelayanan suatu tempat makan atau cafe berdasarkan lamanya waktu menunggu atau kecepatan pekerja dalam memberikan pelayanan kepada para konsumennya.

Dari pemaparan prinsip metode antrian terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan pada penilitian ini namun penulis hanya memilih dua diantaranya yaiu :

First In First Out(FIFO) danPriority Queue(Antrian Prioritas).

Berdasarkan latar belakang yang penulis uraikan, maka dilakukan penelitian dengan judul “PEMODELAN DAN SIMULASI METODE FIRST IN FIRST OUT ( FIFO) DAN PRIORITY UNTUK OPTIMISASI ANTRIAN (STUDI KASUS : CAFE COFFEE CANGKIR MEDAN) “.

1.2

Rumusan Masalah

(21)

1. Bagaimana membandingkan nilai ekspetasi (rata–rata) waktu tunggu dalam antrian pada model antrianFirst In First Outdengan model antrianPriority queuedalam optimasi antrian.

2. Bagaimana merancang suatu sistem aplikasi antrian agat mudah digunakan oleh pelanggan atau orang awam.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah :

a. Data yang digunakan adalah waktu kedatangan, lama pengerjaan dan waktu tunggu

b. Parameter perbandingan yang digunakan adalah waktu rata–rata menggunakan suatu metode antrian

c. Hasil keluaran dari aplikasi merupakan perhitungan rata–rata dalam suatu urutan antrian

d. Dikondisikan bahwa peralatan makan dalam jumlah yang tidak terbatas sehingga antrian yang panjang tidak menjadi kendala

e. Makanan dan minuman telah siap dimasak atau telah tersedia sehingga waktu pengerjaan merupakan waktu dalam menyiapkan serta menata makanan ke dalam piring atau menyiapkan suatu minuman

f. Antrian fifo pada penerapannya merupakan melakukan proses pengerjaan antrian berdasarkan kedatangan, sedangkan antrian prioritas dikondisikan sebagai antrian yang memiliki pemesanan paling sedikit.

g. Jumlah antrian tidak boleh satu karena tidak dapat melakukan perbandingan disiplin antrian, namun jumlah antrian boleh mencapai 100 atau lebih

(22)

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan adalah membangun suatu sistem aplikasi perngkat lunak berbasis client server dengan inputan berupa pesanan dari para pelanggan namun selain itu juga menghitung waktu rata – rata antrian baik menggunakan model antrian First In First Out (FIFO) maupun Priority queue dalam pengoptimalan kinerja.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penulisan adalah untuk membantu dalam pengoptimalan kinerja Cafe Coffee Cangkir dalam hal efisiensi antrian sehingga tidak terjadi penumpukan pesanan atau terjadi keterlambatan datangnya pesanan yang mengakibatkan penurunan kualitas pelayanan.

1.6 Metodologi Penelitian

Penulis dalam melakukan penelitian mengikuti beberapa langkah pelaksanaan, yaitu :

1. Studi Literatur

Penelitian ini terlebih dahulu dipelajari literatur yang didapat melalui buku, jurnal, makalah maupun situs internet yang membahas optimasi antrian beserta teori dan model pelayanan antrian.

2. Pengumpulan data

(23)

3. Membuat rancangan aplikasi

Pada bagian ini penulis mulai merancang serta membangun desain aplikasi serta tampilan aplikasi yang akan dibuat.

4. Penerapan Metode FIFO dan MetodePriority Queue

Menerapkan Metode FIFO dan Metode Priority Queue ke dalam aplikasi komputer yang dirancang.

5. Pengujian aplikasi

Melakukan pengujian aplikasi yang telah dirancang apakah telah sesuai dengan keinginan dan apabila tidak perlu dilakukan perbaikan jika masih ditemukan

erroratau kesalahan lainnya.

6. Implementasi aplikasi

Penerapan aplikasi yang telah dirancang setelah lulus dalam tahap pengujian dan tidak ditemukan kesalahan lagi serta berfungsi secara baik.

7. Dokumentasi

Membuat laporan tentang penelitian yang telah dilakukan.

1.7 Sistematika Penelitian

(24)

BAB 1 : PENDAHULUAN

Dalam bab pertama ini penulis menguraikan tentang latar belakang, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat dari penelitian, metodologi yang dipakai dalam melakukan penelitian ini serta sistematika penulisannya.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori-teori ilmiah yang didapat dari metode pencarian fakta yang digunakan untuk mendukung penulisan skripsi ini dan sebagai dasar pengembangan sistem sehingga dapat diimplementasikan dengan baik dan benar.

BAB 3 : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisikan proses peracngan algoritma program, flowchart sistem, rancangan aplikasi, serta mendesaininterfaceaplikasi.

BAB 4 : IMPLEMENTASI SISTEM

Berisikan hasil gambaran interface serta implementasi perbandingan metode antrian

First In First Out(FIFO) danpriority.

BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab terakhir dari penulisan, dimana penulis memberikan kesimpulan-kesimpulan yang diperolehnya dari hasil Pemodelan dan Simulasi Metode

(25)
(26)

2.1 Optimasi

Optimasi adalah salah satu disiplin ilmu dalam matematika yang fokus utnuk mendapatkan nilai minimum atau maksimum secara sistematis dari suatu fungsi, peluang maupun pencarian nilai lainnya dalam berbagai kasus. Optimasi sangat berguna dihampir segala bidang dalam rangka melakukan usaha secara efektif dan efisien untuk mencapai target hasil yang ingin dicapai [5].

2.2 Teori Pemodelan dan Simulasi

(27)

Model simulasi merupakan alat pemecahan masalah yang paling fleksibel. Permasalahan yang tidak dapat dipecahkan dengan metode lain, pasti akan dapat dipecahkan dengan metode simulasi. Hal ini bukan berarti setiap permasalahan diperbolehkan mencari solusi dengan langsung menggunakan model simulasi. Model simulasi lebih tepat digunakan untuk sistem yang relatif kompleks [9].

Simulasi sebagai salah satu metode atau teknik dari riset operasional yang dipergunakan untuk meyelesaikan masalah yang bersifat stokastik telah disadari manfaatnya. Ada beberapa kelebihan model simulasi disamping model lain, karena :

1. Konsep Random

Model simulasi komputer dapat dengan mudah memodelkan peristiwa random (acak) sehingga dapat memberikan gambaran kemungkinan-kemungkinan apa yang akan terjadi.

2. Return On Investment

Dengan model simulasi komputer, faktor biaya akan dengan mudah ditutup karena dengan simulasi kita dapat meningkatkan efisiensi, seperti penghematanoperation costdan pengurangan jumlah orang.

3. Antisipasi

Dengan simulasi maka dapat dihindari resiko yang mungkin terjadi karena penerapan sistem baru.

4. Meningkatkan Komunikasi

Adanyauser interface yang baik pada program simulasi yang juga dilengkapi dengan kemampuan animasi, hal itu akan membantu dalam mengkomunikasikan sistem baru kepada semua pihak.

5. Pemilihan Peralatan dan Estimasi Biaya

(28)

2.3 Teori Antrian

Teori antrian dikemukakan dan dikembangkan oleh AK. Erlang, seorang insinyur Denmark, pada tahun 1910. Disiplin antrian tampak pada pelanggan ( entah barang ataupun orang) akan dilayani berdasarkan yang lebih dahulu datang. Pelanggan dapat datang dalam jarak waktu yang sama atau dapat pula secara random, dengan jarak waktu kedatangan yang tidak sama. Keadaan yang kedua ini yang lazim terjadi dan banyak dijumpai.

Rata–rata waktu menunggu sangat tergantung pada rata – rata kecepatan pelayanan. Rata–rata kedatangan merupakan jumlah kedatangan baik perorangan atau kelompok atau rombongan pelanggan ke tempat pelayanan per satuan waktu, misalnya dalam menit, hari, minggu, bulan dan seterusnya.

Rata–rata pelayanan merupakan jumlah pelayanan yang dapat diberikan dalam waktu tertentu. Lamanya waktu pelayanan dapat bersifat acak ataupun seragam. Umumnya waktu pelayanan dapat bersifat acak ataupun seragam. Satuan penerima pelayanan sering juga disebutcustomeratau pelanggan.

2.4 Proses Antrian

Proses antrian dimulai saat pelanggan–pelanggan yang memerlukan pelayanan mulai datang. Mereka berasal dari suatu populasi yang disebut sebagai Sumber Masukan. Proses antrian sendiri merupakan suatu proses yang berhubungan dengan kedatangan pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan, menunggu dalam baris antrian jika belum dapat dilayani, dilayani dan akhirnya meninggalkan fasilitas tersebut sesudah dilayani.

(29)

termasuk dalam antriannya. Salah satu populasi adalah jumlah pelanggan yang datang pada fasilitas pelayanan. Besarnya populasi merupakan jumlah pelanggan yang memerlukan pelayanan. Dalam sistem antrian ada lima komponen dasar yang harus diperhatikan agar penyedia fasilitas pelayanan dapat melayani para pelanggan yang berdatangan, yaitu :

1. Bentuk kedatangan para pelanggan, 2. Bentuk fasilitas pelayanan,

3. Jumlah pelayan atau banyaknya tempat service,

4. Kapasitas fasilitas pelayanan untuk menampung para pelanggan,

5. Disiplin antrian yang mengatur pelayanan kepada para pelanggan sejak pelanggan itu datang sampai pelanggan tersebut meninggalkan tempat pelayanan.

2.4.1 Proses pada Antrian

Proses-proses pada antrian :

1. ProsesDiscreteStateatauContinous State

Prosesdiscrete statememiliki bilangan nilai yang terbatas atau dapat dihitung. Sebagai contoh jumlah job dalam sistem n(t) hanya dapat menggunakan nilai 0,1,..n. Waktu tunggu di lain pihak dapat mengambil semua nilai pada garis hitung nyata. Maka proses ini merupakan proses yang berkelanjutan. Proses

discrete-state stochasticsering pula disebut rantaistochastic.

2. Proses Markov

(30)

pengetahuan berapa lama proses terjadi di masa sekarang ini. Hal ini memungkinkan jika waktu state menggunakan distribusi eksponensial (memoryless). Ini akan membatasi aplikabilitas proses Markov.

3. ProsesBirthDeath

Area diskrit proses Markov dimana transisi jadi terlarang bagi state lain di sekelilingnya, disebut proses birth death. Untuk proses ini memungkinkan untuk merepresentasikanstatedengan suatuintegerdimana proses padastate n

dapat berubah hanya kestate n+1 ataun-1. Sebagai contoh adalah jumlah job dalam antrian. Kedatangan job dalam antrian (birth) menyebabkan state

berubah menjadi +1 (plus satu), dan keberangkatan dari antrian karena telah sampai waktunya mendapatkan layanan (death) menyebabkan state berubah menjadi -1 (minus satu).

4. Proses Poisson

Aliran Poisson sangat populer dalam teori antrian karena kedatangan biasanya

memoryless sebagai waktu interarrival terdistribusi secara eksponensial. Sebagai tambahan aliran Poisson memiliki properti :

1. Menggabungkan k aliran Poisson dengan mean rate hasil dalam aliran Poisson dengan meanrate diberikan dengan :

=

2. Jika aliran Poisson di-split ke dalam k sub-aliran maka probabilitas job

yang bergabung padaisub-aliran adalah , Setiap sub-aliran juga Poisson dengan mean rate

3. Jika kedatangan pada suatu server tunggal dengan waktu layanan yang eksponensial adalah Poisson dengan mean rate , Keberangkatan yang terjadi juga Poisson dengan rate yang sama . Menyediakan rate

(31)

4. Jika kedatangan pada fasilitas layanan dengan m pusat layanan adalah Possion dengan mean rate , Keberangkatan juga merupakan aliran Poisson dengan rate yang sama , Menyediakan rate kedatangan lebih kecil dari rate total layanan . Ini adalah asumsi pada server, untuk memiliki distribusi eksponensial waktu layanan.

2.4.2 Bentuk Kedatangan

Bentuk kedatangan para pelanggan biasanya diperhitungkan melalui waktu antar kedatangan, yaitu waktu antara kedatangan dua pelanggan yang berurutan pada suatu fasilitas pelayanan. Bila bentuk kedatangan ini tidak disebut secara khusus, maka dianggap bahwa pelanggan tiba satu per satu. Asumsinya ialah kedatangan pelanggan mengikuti suatu proses dengan distribusi probabilitas tertentu.

Distribusi probabilitas yang sering digunakan adalah distribusi Poisson., di mana kedatangan bersifat bebas, tidak terpengaruh oleh kedatangan sebelum atau sesudahnya. Asumsi distribusi Poisson menunjukkan bahwa kedatangan pelanggan bersifat acak dan mempunyai rata–rata kedatangan sebesarlambda( ).

2.4.3 Bentuk Pelayanan

Bentuk pelayanan ditentukan oleh waktu pelayanan, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk melayani pelanggan pada fasilitas pelayanan. Besaran ini dapat bergantung pada jumlah pelanggan yang telah berada di dalam fasilitas pelayanan ataupun tidak bergantung pada keadaan tersebut.

(32)

disebut dengan servers. Apabila terdapat lebih dari satu fasilitas pelayanan maka pelanggan dapat menerima pelayanan melalui suatu urutan tertentu atau fase tertentu.

2.4.4 Disiplin Antrian

Disiplin antrian adalah aturan dalam para pelanggan dilayani, atau disiplin pelayanan (service discipline) yang memuat urutan (order) para pelanggan menerima layanan. Aturan pelayanan menurut urutan kedatangan ini dapat didasrakan pada :

1. Pertama Masuk Pertama Keluar (FIFO)

FIFO (First In First Out) merupakan suatu peraturan di mana yang akan dilayani terlebih dahulu adalah pelanggan yang datang terlebih dahulu.

2. Yang Terakhir Masuk Pertama Keluar (LIFO)

LIFO (Last In First Out) merupakan antrian di mana yang datang paling akhir adalah yang dilayani paling awal atau paling dahulu, yang sering juga dikenal dengan LCFS (Last Come First Serve)

3. Pelayanan dalam Urutan Acak (SIRO)

SIRO (Service In Random Order) di mana pelayanan dilakukan secara acak. Sering juga dikenal dengan RSS (Random Selection For Service).

4. Pelayanan Berdasarkan Prioritas (Priority Queue)

Di mana pelayanan didasarkan prioritas khusus. Misalnya, dalam suatu pesta di mana tamu–tamu yang dikategorikan VIP akan dilayani terlebih dahulu.

2.5 Faktor Sistem Antrian

Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap barisan antrian dan pelayanan adalah sebagai berikut :

1. Distribusi kedatangan

Distribusi kedatangan terbagi dua, yaitu :

(33)

c. Kedua komponen ini harus mendapatkan perhatian yang memadai di saat pendesaian sistem pelayanan.

2. Distribusi waktu pelayanan

Distribusi waktu pelayanan berkaitan dengan berapa banyak fasilitas pelayanan yang dapat disediakan. Distribusi waktu pelayanan terbagi menjadi dua komponen penting, yaitu :

a. Pelayanan secara individu (single service), b. Pelayanan secara kelompok (bulk service) 3. Fasilitas pelayanan

Fasilitas pelayanan berkaitan erat dengan baris antrian yang akan dibentuk. Desain fasilitas pelayanan ini dapat dibagi dalam tiga bentuk, yaitu : a. Bentuk series, dalam satu garis lurus ataupun garis melingkar.

b. Bentuk paralel, dalam beberapa garis lurus yang antara yang satu dengan yang lain paralel.

c. Bentuk network station, yang dapat didesain secara series dengan pelayanan lebih dari satu pada setiap stasiun. Bentuk ini dapat juga dilakukan secara paralel dengan statsiun yang berbeda–beda.

4. Disiplin pelayanan

Disiplin pelayanan berkaitan erat dengan urutan pelayanan bagi pelanggan yang memasuki fasilitas pelayanan. Disiplin pelayanan ini terbagi dalam empat bentuk, yaitu :

a. Pertama datang, pertama dilayani (FCFS =first come first service)

b. Terakhir datang, pertama kali yang dilayani (LCFS = last come first service)

c. Pelayanan dalam random order (SIRO =service in random order)

d. Prioritas pelayanan, yang berarti pelayanan dilakukan khusus pada pelanggan utama (VIP customer).

5. Ukuran dalam Antrian

(34)

b. Ukuran kedatangan secara terbatas (finite queue) 6. Sumber pemanggilan

Dalam fasilitas pelayanan, yang berperan sebagai sumber pemanggilan dapat berupa mesin maupun manusia. Bila ada sejumlah mesin yang rusak maka sumber pemanggilan akan berkurang dan tidak dapat melayani pelanggan. Jadi masalahnya apakah :

a. Sumber panggilan terbatas (finite calling source) b. Sumber panggilan tak terbatas (infinite calling source)

2.6 Proses masuk dan proses keluar

Diperlukan deskripsi pola kedatangan untuk dapat masuk dalam sistem antrian. Pola kedatangan ini biasanya sudah dinyatakan pada suatu distribusi peluang tertentu yang sudah banyak dikenal, seperti distribusi Poisson ataupun distribusi Eksponensial. Pada suatu restoran, pelanggan datang secara individual. Ia kemudian akan masuk ke dalam sistem antrian. Pelanggan yang datang bersama–sama dalam jumlah banyak dinyatakan sebagai kedatangan jumlah banyak. Terdapat jeda waktu antara kedatangan pelanggan yang satu dengan berikutnya, yang bila dicatat secara statistik berlaku bebas dan dapat juga stabil dengan interval waktu yang panjang dan sekaligus juga dapat menunjukkan tidak memerlukan kondisi yang khusus.

Proses pelayanan pada umumnya menggunakan distribusi peluang tertentu, seperti distribusi eksponensial negatif ataupun menggunakan parameter distribusi poisson. Dalam proses pelayanan ini terdapat bentuk pelayanan tunggal (Single Server) dan pelayanan majemuk (Multiple Server).

2.7 Waktu Pelayanan

(35)

pelanggan, waktu kedatangan tersebut memiliki distribusisamplingdari keadaan yang sebenarnya. Waktu pelayanan yang diperlukan dalam suatu proses pelayanan dapat bersifat acak dan konstan yang artinya setiap pelanggan dapat dilayani dalam waktu yang sama ( konstan ) atau dapat dilayani dalam waktu yang berbeda antara satu pelanggan dengan pelanggan yang lainnya.

2.8 Kerangka Dasar Model Antrian

(36)

Gambar 2.1 Kerangka Model Sistem Antrian, diadopsi dari [8]

2.9 Model Sistem Antrian

1. Satu Antrian Satu Pelayanan (Single Channel Single Phase)

(37)

Gambar 2.2 Model Antrian Satu Antrian Satu Pelayanan (Single Channel Single Phase) [8]

2. Satu Antrian Beberapa PelayananSingle(Multiple Channel Single Phase) Satu Antrian Beberapa Pelayanan Single memiliki arti bahwa terdapat satu buah masukan namun memiliki beberapa fasilitias layanan, akan tetapi dari setiap fasilitas pelayanan hanya memiliki satu fasilitas pelayanan tunggal.

Gambar 2.3 Model Antrian Satu Antrian Beberapa PelayananSingle(Multiple Channel Single Phase) [8]

3. Beberapa Antrian Beberapa Pelayanan Paralel ( Multiple Channel Multiple Phase)

Pada sistem beberapa antrian beberapa pelayanan paralel terdapat satu masukan di mana dalam sistem tersebut terdapat beberapa fasilitas pelayanan

(38)

dan fasilitas pelayanan tersebut memiliki lebih dari satu fasilitas di setiap jeninsya masing–masing.

Gambar 2.4 Model Beberapa Antrian Beberapa Pelayanan Paralel (Multiple Channel Multiple Phase) [8]

4. Satu Antrian Beberapa Pelayanan Seri ( Single Channel Multiple Phase ) Pada sistem satu antrian beberapa pelayanan seri terdapat satu masukan dan terdapat beberapa fasilitas pelayanan namun dalam setiap jenis atau tipe pelayanan terdapat satu pemberi pelayanan.

(39)

2.10 Metode Antrian

2.10.1First In First Out( FIFO )

FIFO adalah akronim untukFirst In First Out (Pertama Masuk, Pertama Keluar), sebuah abstraksi yang berhubungan dengan cara mengatur dan memanipulasi data relatif terhadap waktu dan prioritas. Ungkapan ini menggambarkan prinsip teknik pengolahan antrin atau melayani permintaan yang saling bertentangan dengan proses pemesanan berdasarkan perilaku first-come first-served (FCFS) di mana orang-orang meninggalkan antrean dalam urutan mereka tiba, atau menunggu giliran satu di sebuah sinyal kontrol lalu lintas. FCFS juga merupakan istilah untuk sistem operasi penjadwalan algoritma FIFO, yang memberikan setiap proses CPU waktu sesuai dengan urutan mereka datang.

Contoh :

Tabel 2.1 Data Antrian FIFO

Proses ID Arrival Times (ms) Burst Time (ms)

P1 0 9

P2 3 8

P3 8 11

P4 12 7

Dari tabel diatas tentukanlah average waiting time menggunakan prinsip FIFO

(40)

Gambar 2.6 Proses Antrian FIFO

• Hal kedua yang dilakukan untuk menghitung average waiting time yaitu dengan menghitung berapa lama waktu tunggu yang dihasilkan oleh proses tersebut. Untuk menghitungnya dapat dilakukan dengan cara mengurangkan waktu eksekusi dengan waktu datang.

Tabel 2.2 Proses Perhitungan Antrian FIFO

Proses Waiting Time (ms)

P1 0-0=0

P2 9-3=6

P3 17-8=9

P4 28-11=17

Total 32

• Hal ketiga dan juga hal yang terakhir yang harus dilakukan yaitu menghitung

Average Waiting Timedari semua proses tersebut, yaitu dengan cara sebagai berikut:

=

(41)

2.10.2 Antrian Prioritas (Priority Queue)

Dalam model-model antrian dengan prioritas, diasumsikan bahwa beberapa antrian yang paralel dibentuk di depan sebuah sarana pelayanan dengan setiap antrian diperuntukkan bagi para pelanggan dengan prioritas tertentu. Jika sarana tersebut memiliki m antrian, kita mengasumsikan bahwa antrian 1 memiliki prioritas pelayanan tertinggi, dan antrian m adalah untuk para pelanggan dengan prioritas terendah. Laju kedatangan dan pelayanan dapat bervariasi untuk antrian dengan prioritas berbeda.

Pada tingkat kedatangan dapat ditentukan bahwa setiap pelanggan yang berada dalam antrian harus dilayani berdasarkan ”yang pertama datang, juga pertama dilayani”( FCFS). Dalam prioritas pelayanan terdapat dua aturan yang dapat diikuti, yaitu:

1. AturanPreemptive

Menunjukkan dimana pelayanan pelanggan dengan prioritas lebih rendah dapat diinterupsi demi seorang pelanggan yang baru tiba dan memiliki prioritas yang lebih tinggi.

2. AturanNon-Preemptive(NP)

Menunjukkan pelayanan dimana seorang pelanggan, begitu dilayani, hanya akan meninggalkan sarana pelayanan tersebut setelah pelayanan diselesaikan dan tanpa bergantung pada prioritas para pelanggan yang baru tiba.

Contoh :

Tabel 2.3 Data Antrian Prioritas

Proses ID Arrival Times (ms) Burst Time (ms)

P1 0 9

P2 3 8

P3 8 11

(42)

Dari tabel diatas tentukanlah average waiting time menggunakan prinsip Penjadwalan

PrioritysecaraNon Preemtive

• Hal pertama yang harus dilakukan yaitu menggambarkan kronologi eksekusi proses di atas dengan Gantt Chart. Berikut gambarnya:

Gambar 2.7 Proses Antrian Prioritas

• Hal kedua yang dilakukan untuk menghitung average waiting time yaitu dengan menghitung berapa lama waktu tunggu yang dihasilkan oleh proses tersebut. Untuk menghitungnya dapat dilakukan dengan cara mengurangkan waktu eksekusi dengan waktu datang.

Tabel 2.4 Proses Perhitungan Antrian Prioritas

Proses Waiting Time (ms)

P1 0-0=0

P2 9-3=6

P4 17-12=5

P3 24-8=16

Total 27

• Hal ketiga dan juga hal yang terakhir yang harus dilakukan yaitu menghitung

(43)

=

(44)

3.1 Analisis Masalah

Ketepatan waktu dalam suatu proses pelayanan merupakan suatu faktor yang sangat mendasar dan berdampak pada kualitas pelayanan. Dalam mempertahankan pelanggan, sebuah perusahaan atau tempat usaha memilki upaya untuk memberikan pelayanan yang terbak. Pelayanan yang terbaik yang dimaksud adalah memberikan pelayanan yang cepat sehingga pelanggan tidak dibiarkan menunggu terlalu lama. Waktu tunggu yang minimum merupakan salah satu faktor yang mampu mendorong dalam peningkatan kualitas pelayanan untuk mencapai pelayanan yang optimum [3].

Pemanfaatan teknologi informasi pada masa kini telah menjadi salah satu kebutuhan dalam berbagai bidang. Pemanfaatan teknologi informasi seperti aplikasi sistem antrian mampu mempermudah pekerjaan dalam hal pelayanan terhadap konsumen. Karena sering terjadi keterlambatan dalam pelayanan maka penulis mencoba mengangkat permasalahan ini.

(45)

3.1.1 Analisis Sistem

Sistem pada aplikasi ini menggunakan algoritma antrian. Algoritma antrian ini digunakan untuk menentukan rata–rata waktu tunggu ( average waiting time ) dalam melakukan optimasi antrian agar tidak terjadi penumpukan antrian. Pada algoritma antrian ada beberapa faktor yang dibutuhkan yaitu waktu kedatangan dan waktu selesai. Berikut penjelasan mengenai data–data berikut :

1. Waktu kedatangan

Waktu kedatangan merupakan waktu yang dihitung saat pengguna sistem menggunakan atau masuk ke dalam sebuah sistem antrian untuk menerima pelayanan

2. Waktu selesai

Waktu selesai merupakan waktu yang dihitung ketika pelanggan telah mendapat giliran antrian atau telah selesai dan keluar dari sistem antrian.

3.1.2FlowchartSistem ( User )

(46)

Gambar 3.1FlowchartSistem (User)

3.1.3FlowchartSistem ( Admin )

Pada sistem terhadap admin juga terdapat flowchart untuk menyelesaikan proses antrian di mana admin dapat memilih apakah proses pemesanan tersebut dikerjakan berdasarkan algoritma first in first out atau berdasarkan algoritma priority queue ( antrian prioritas ). Flowchart sistem ( admin) dapat dilihat pada gambar 3.2

Mulai

Input Pesanan

Tulis Pesanan

Tambah Pesanan?

Ya

(47)
(48)

3.2. Perancangan Sistem

Perancangan sistem yang penulis bahas meliputi perancangan interfaceterhadapuser,

interfaceadmin serta tampilan akhir dari hasil rata–rata waktu antrian.

3.2.1 Perancangan Aplikasi Pemesanan Menu Makanan

Perancangan aplikasi merupakan rancangan interaksi yang dapat dilakukan pengguna terhadap menu makanan yang tersedia untuk melakukan pesanan sesuai selera. Aplikasi dimulai dengan menampilkan beberapa tombol yang berisikan makanan serta minuman yang dapat dipesan oleh pengguna sesuai keinginannya sendiri. Di mana setiap tombol yang ada berisikan atau mewakili setiap menu masakan atau minuman yang tersedia dan dapat dipesan. Selain itu, pengguna juga dapat melihat menu yang akan dipesan karena setiap menu yang dipilih maka akan muncul gambaran beserta harganya. Aplikasi berhenti ketika pengguna telah selesai dalam proses pemesanan menu makanan dan minuman.

3.2.2. Perancangan Antarmuka

Perancangan antarmuka aplikasi menu makanan ini terdiri dari beberapa menu atau

form, yaitu pemilihan menu utama, menu utama admin, menu utama pengguna, menu pemesanan, menu login admim, menu tambah menu makanan, menu pemesanan dan menu menghitung rata–rata waktu antrian. Berikut adalah rancangan antarmuka menu–menu tersebut.

1. Pemilihan menu utama, Admin atau Pengguna

(49)

Gambar 3.3 Menu Utama

Keterangan :

• Menu User merupakan pilihan menu yang dapat diakses oleh pengguna atauuser

• Menu Admin merupakan pilihan menu yang dapat diakses oleh admin, di mana admin dapat melakukan beberapa tugas seperti menambah atau mengubah menu.

2. Menu Pemesanan

Bagian menu pemesanan merupakan bagian bagi pengguna untuk melakukan pemesanan menu yang diinginkan. Rancangan antarmuka bagian ini dapat dilihat pada Gambar 3.4

(50)

Gambar 3.4 Menu Pemesanan

Keterangan :

• Menu merupakan pilihan beberapa menu yang dapat dipilih oleh pengguna baik makanan atau minuman

• Gambar menu pesanan merupakan bagian yang menampilkan gambar menu yang dipilih pengguna, misalnya pengguna memilih nasi goreng maka akan muncul nasi goreng

• Daftar menu pesanan yang telah dipesan oleh pengguna

• Nama produk menampilkan nama menu yang dipilih pengguna • Harga produk menampilkan harga menu yang dipilih pengguna

• Jumlah memungkinkan pengguna dapat memesan dalam jumlah tertentu

• Tombol tambah pesanan adalah tombol untuk menyimpan pesanan sementara

• Total pesanan merupakan jumlah total produk yang dipesan

• Total harga adalah total dari harga keseluruhan produk yang dipesan • Tombol pesan adalah tombol untuk melakukan penyimpanan ke

(51)

3. Menu Login Admin

Untuk dapat melakukan akses terhadap database admin diminta untuk melakukan login ke dalam suatu form agar dapat masuk ke menu utama admin tersebut. Rancangan antarmuka bagian ini dapat dilihat pada Gambar 3.5

Gambar 3.5 Menu Login Admin

Keterangan :

• Username adalah bagian untuk pengguna mengisikan nama username-nya

• Password adalah bagian untuk pengguna mengisikan password untuk melakukan login

• Tombol login merupakan komponen untuk melakukan perintah login

4. Menu Utama Admin

(52)

Gambar 3.6 Menu Utama Admin

Keterangan :

• Daftar menu merupakan suatu menu pilihan yang dapat digunakan admin untuk melakukan edit serta menambah menu yang tersedia • Daftar order merupakan menu yang memiliki sub menu berupa menu

antrian fifo danpriority

• Daftar hasil adalah menu yang menampilkan daftar antrian baik antrian fifo maupun antrian priority

5. Menu Admin ( Daftar Menu)

(53)

Gambar 3.7 Menu Admin (Daftar Menu) Keterangan :

• Menu tambah berfungsi untuk melakukan penambahan menu makanan atau minuman kedatabase

• Edit merupakan bagian dari menu yang digunakan untuk melakukan perubahan pada menu yang telah ada pada database

• Setelah penambahan dan untuk melihat perubahan pada daftar menu maka dapat menggunakan menu refresh untuk melakukan pemuatan ulang terhadap perubahan pada daftar

• Menu keluar berfungsi untuk keluar dari menu tersebut

• Kolom pencarian berfungsi untuk melakukan pada data yang ingin diakses

• Daftar menu merupakan tampilan berupagridviewyang berisi data menu yang tersedia yang juga terdapat pada database

6. Menu Daftar Order (Antrian FIFO)

(54)

Gambar 3.8 Menu Antrian FIFO

Keterangan :

• Menu edit berfungsi untuk memberikan informasi apakah menu yang dipesan telah selesai atau belum

• Menu refresh mempunyai fungsi untuk memperbarui order atau pesanan yang terbaru

• Untuk kembali ke menu sebelumnya pengguna dapat menggunakan menu keluar

• Jika terdapat data pesanan yang ingin dicari maka pengguna dapat mengetikkan menu yang dicari pada kolom pencarian

• Daftar pesanan atauorderdapat dilihat pada daftar order antrian

7. Menu Daftar Order (AntrianPriority)

Menu ini menampilkanlistatau daftar pesanan yang masuk ke dalamdatabase

(55)

Gambar 3.9 Menu Daftar Order (Antrian Priority)

Keterangan :

• Pada menu edit merupakan pemberi informasi apakah menu yang dipesan telah selesai atau belum

• Menu refresh memilki fungsi untuk memperbarui order atau pesanan yang paling baru masuk

• Untuk keluar dan kembali ke menu sebelumnya pengguna dapat menggunakan menu keluar

• Jika pengguna ingin mencari data pesanan maka pengguna dapat mengetikkan menu yang dicari berdasarkan no urut atau lainnya pada kolom pencarian

• Daftar pesanan atauorderdapat dilihat pada daftar order antrian

8. Menu Data Hasil

(56)

atau pun berdasarkan antrian Priority. Tampilan antarmuka Menu data hasil dapat dilihat pada Gambar 3.10

Gambar 3.10 Menu Data Hasil

Keterangan :

• Daftar order FIFO dan Priority merupakan sebuah gridview yang menampilkan antrian berdasarkan model antrian FIFO maupunPriority

• Rata – rata waktu antrian FIFO dan Priority menampilkan hasil dari perhitungan waktu rata–rata berdasarkan tiap model antrian FIFO dan

Priority

3.3 Perancangan Database

(57)

1. Tabel Admin

Tabel admin merupakan tabel yang berisikan data atau informasi mengenai

usernamedan password admin yang dapat digunakan untuk mengakses menu admin. Struktur tabel admin dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.1 Struktur Tabel Admin yang dapat dipesan oleh para pelanggan. Struktur tabel makanan dan minuman dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.2 Struktur Tabel Makanan dan Minuman

Nama Field Tipe Lebar Keterangan

Kode Varchar 6 Kode makanan

dan minuman

Nama Text - Nama makanan

dan minuman

Harga Double - Harga produk

Gambar Mediumblob - Gambar produk

3. Tabel Order Detail

(58)

makanan atau minuman yang dipesan, kode makanan dan minuman serta jumlahnya. Struktur tabel order detail dapat dilihat pada tabel :

Tabel 3.3 Struktur Taberl Order Detail

Nama Field Tipe Lebar Keterangan

No_order Integer 11 Nomor

pemesanan

No_urut Integer 11 Nomor urutan

makanan atau minuman yang dipesan

Kode Varchar 6 Kode makanan

dan minuman

Jumlah Double - Jumlah makanan

atau minuman yang dipesan

4. Tabel Order

Tabel order berfungsi sebagai tempat penyimpanan kumpulan informasi mengenai pemesanan yang dilakukan oleh para pelanggan. Struktur tabel order dapat dilihat pada tabel berikut :

(59)

Jlh_pemesanan Integer 11 Jumlah

Status Integer 11 Status pemesanan

FIFO

Wkt_selesai_p Datetime - Waktu

penyelesaian pemesanan priority

Status Integer 11 Status pemesanan

priority

3.4 Perancangan Relasi Antar Tabel

Perancangan relasi antar tabel berfungsi sebagai informasi mengenai koneksi atau hubungan antar tabel di mana salah satu field memiliki ketergantungan terhadap field yang lain di tabel yang berbeda. Rancangan relasi antar tabel dapat dilihat pada gambar berikut :

(60)

4.1 Implementasi Sistem

Setelah melakukan perancangan sistem, maka tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah tahapan implementasi. Tahapan implementasi pada aplikasi simulasi antrian meliputi spesifikasi kebutuhan perangkat lunak dan perangkat lunak yang dibutuhkan dalam membangun aplikasi. Selain itu juga, implementasi sistem memiliki tujuan yaitu :

1. Untuk mengetahui apakah aplikasi telah berjalan dengan lancar dan sesuai dengan yang diinginkan atau kebutuhan

2. Untuk mengetahui apakah aplikasi dapat atau mudah digunakan oleh orang yang paham terhadap komputer ataupun orang awam sekalipun.

4.2 Komponen Sistem

Untuk membangun sebuah aplikasi dibutuhkan beberapa komponen yaitu mencakup perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan perangkat manusia (

brainware).

4.2.1 Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

(61)

Pada proses implementasi aplikasi simulasi antrian, penulis menggunakan sebuah laptop dengan spesifikasi sebagai berikut :

1. Prosesor Intel Core 2 Duo 2. Memory RAM 1 GB 3. Hard disk 160 GB

4. Monitor 14.1” dengan resolusi layar 1280 x 800

4.2.2 Spesifikasi Perangkat Lunak

Perangkat lunak ( software ) adalah komponen pada komputer tidak terlihat secara fisik namun terdapat pada sebuah komputer yang berisikan instruksi-insturksi tertentu dengan fungsi melakukan berbagai kegiatan. Perangkat lunak yang digunakan dalam perancangan aplikasi ini adalah :

1. Sistem Operasi Windows 7 Ultimate 2. Microsoft Visual Basic 2010

3. Database MySQL versi 5.0.8

4.2.3Brainware

Brainware adalah manusia yang menggunakan atau memanfaatkan komputer sebagai contohprogrammer. Adapun brainware dalam pembangunan aplikasi simulasi antrian ini adalah penganalisa sistem untuk melakukan penganalisaan terhadap aplikasi yang dirancang telah sesuai dengan kebutuhan atau tidak, selain itu brainware dalam pembangunan aplikasi ini adalah publik atau orang yang memanfaatkan aplikasi simulasi antrian ini.

4.3 Tampilan Rancangan Antarmuka

(62)

4.3.1 Tampilan Utama

Pada saat pertama kali aplikasi simulasi antrian ini dijalankan maka akan muncul tampilan menu untuk memilih menu user atau menu admin. Menu user ditujukan kepada user atau pengguna aplikasi untuk melakukan pengolahan aplikasi dan menu admin berfungsi untuk melakukan pekerjaan admin. Tampilan menu utama dapat dilihat pada Gambar 4.1

Gambar 4.1 Tampilan Menu Utama

4.3.2 Tampilan Pemesanan Menu

(63)

Gambar 4.2 Tampilan Pemesanan Menu

4.3.3 Tampilan Login Admin

Pada saat aplikasi pertama kali dijalankan maka pengguna diminta untuk memilih ingin mengakses menu untuk pengguna ( user ) atau menu admin. Ketika pengguna memilih admin maka akan muncul halaman login admin. Untuk mengakses halaman data-data yang ada di menu admin, pengguna harus menggunakan username dan password yang sesuai dengan data yang ada pada database, jika tidak sesuai maka pengguna tidak dapat masuk atau mengakses halaman admin. Tampilan halaman login admin dapat dilihat pada Gambar 4.3

(64)

4.3.4 Tampilan Menu Utama Admin

Setelah berhasil melakukan proses login pada halaman admin sebelumnya, maka akan muncul tampilan menu utama admin. Pada halaman menu utama admin ini, pengguna dapat mengakses beberapa menu dan setiap menunya memiliki sub menu didalamnya. Sebagai contoh pada menu daftar order maka pengguna yang pada posisi admin dapat memantau atau melihat daftar order atau pemesanan yang dilakukan pelanggan dan setiap pesanan tersebut dapat dipilih ingin diselesaikan secara fifo atau pun secara

priority. Namun tidak hanya itu saja yang dapat dilakukan oleh pengguna yang berposisi sebagai admin, pengguna yang berposisi sebagai admin dapat melakukan penambahan atau melakukan edit ( perubahan) terhadap daftar menu makanan dan minuman yang tersedia untuk dipesan oleh para pelanggan.

(65)

4.3.5 Tampilan Menu Admin Daftar Menu Pesanan

Ketika pengguna memilih menu daftar menu maka akan muncul halaman daftar menu pesanan. Pada halaman ini akan ditampilkan menu makanan dan minuman yang dapat dipesan oleh para pelanggan. Namu, admin dapat melakukan penambahan menu makanan dan minuman yang tersedia sesuai dengan kebutuhan. Selain menambahkan menu makanan dan minuman, admin juga dapat melakukan perubahan terhadap menu yang telah ada, sebagai contoh melakukan perubahan nama, mengganti harga yang lama menjadi harga yang baru atau perubahan yang lainnya. Tampilan menu admin daftar menu pesanan dapat dilihat pada Gambar 4.5

Gambar 4.5 Tampilan Menu Admin Daftar Menu Pesanan

4.3.6 Tampilan Tambah Menu Makanan

(66)

menu yang ingin ditambahkan di dalam menu pemesanan, bisa berupa makanan ataupun bisa berupa minuman dan pengguna juga diminta untuk mengisikan gambar mengenai menu tersebut atau tampilan menu tersebut sebagai nformasi bagi pelanggan terhadap menu yang ingin mereka pesan. Tampilan tambah menu makanan dapat dilihat pada Gambar 4.6

Gambar 4.6 Tampilan Tambah Menu Makanan

4.3.7 Tampilan Edit Menu Makanan

(67)

Gambar 4.7 Tampilan Edit Menu Makanan

4.3.8 Tampilan Daftar Pesanan Antrian FIFO

Halaman ini menampilkan daftar menu pesanan yang dikerjakan dengan disiplin antrian first in first out ( fifo ) dengan ketentuan pelanggan pertama yang datang, pelanggan tersebut dilayani terlebih dahulu. Tampilan daftar pesanan antrian fifo dapat dilihat pada Gambar 4.8

(68)

4.3.9 Tampilan Ambil Data Antrian FIFO

Untuk melakukan proses edit atau melakukan pernyataan bahwa suatu pesanan pelanggan telah selesai, maka admin harus melakukan double klik atau klik ganda pada pemesanan tersebut. Ketika dilakukan klik ganda maka akan muncul halaman baru yang berisikan informasi mengenai pemesanan tersebut seperti nomor order ( pemesanan ), waktu order ( pemesanan ), total biaya dari pesanan tersebut serta waktu penyelesaian pemesanan tersebut. Tampilan ambil data antrian fifo dapat dilihat pada Gambar 4.9

Gambar 4.9 Tampilan Ambil Data Antrian FIFO

4.3.10 Tampilan Daftar Pesanan AntrianPriority

(69)

Gambar 4.10 Tampilan Daftar Pesanan AntrianPriority

4.3.11 Tampilan Ambil Data Antrian Priority

Sama halnya pada pengambilan data antrian priority. Untuk melakukan proses edit

(70)

Gambar 4.11 Tampilan Ambil Data Antrian Priority

4.3.12 Tampilan Data Hasil Perhitungan AWT antara FIFO dan Priority

(71)
(72)

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan serta penulisan tugas akhir ini, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan yaitu :

1. Teori antrian memiliki kemiripan atau mendekati permasalahan penjadwalan karena pada kedua teori ini memiliki kesamaan variabel atau objek yang dibahas yaitu mengenai permasalahan waktu.

2. Disiplin antrian Priority ( Prioritas ) dalam penerapannya dalam suatu sistem antrian menghasilkan waktu tunggu rata-rata (AWT) sebesar 3,28 detik dan disiplin antrianFirst In First Out(FIFO) menghasilkan waktu tunggu rata-rata (AWT) sebesar 4,32 detik.

3. Disiplin antrian Priority (Prioritas ) memiliki rata-rata waktu tunggu yang lebih baik dibandingkan dengan disiplin antrianFirst In First Out( FIFO )

(73)

5.2 Saran

Berikut saran-saran yang dapat menjadi pertimbangan dalam pengembangan penelitian ini kedepannya :

1. Penambahan tampilan meja atau posisi tempat duduk dalam aplikasi pemodelan dan simulasi antrian.

2. Penambahan tipe atau jenis pemesanan, apakah pemesanan tersebut untuk pemesanan di tempat atau pemesanan untuk dibawa pulang.

(74)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Durratun, N. & Sugito. 2011. Sistem Antrian Dengan Prioritas Pelayanan.

Prosiding Seminar Nasional Statistika Universitas Diponegoro.

[2] Dwi, I. & Sugito. 2009. Penentuan Model Antrian Bus Antar Kota Di Terminal Mangkang.

[3] Elida, F.2009.SIMULASI ANTRIAN DAN IMPLEMENTASINYA.

[4] Mulyawati, E.S. 2010. ANALISIS SISTEM ANTRIAN BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BKPM) WILAYAH SEMARANG.

[5] Fernando, R. 2011. Perancangan Program Aplikasi Optimasi Listrik Pada Industri Plastik Menggunakan Metode Sequential Dynamic Programming.

[6] Hasan, I. 2011.Model Optimasi Pelayanan Nasabah Berdasarkan Metode Antrian (Queuing System).Jurnal Keuangan dan Perbankan Volume 15 No 1 Januari 2011 : 151-158.

[7] Isram, R., Hadrimen, W., Nadia R. & Yuhilza, H. 2012. Simulasi Dan Optimasi Antrian Pelayanan Agen JNE Buaran. Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Komputer Dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2012).

[8] Kakiay, J. Thomas, 2004,Dasar Teori Antrian untuk Kehidupan Nyata, Yogyakarta, Penerbit Andi.

[9] Lidia. 2009.PENENTUAN JUMLAH MINIMAL OPERATOR PENGEKAPAN DENGAN APLIKASI TEKNIK SIMULASI SISTEM ANTRIAN PADA PT. INDORUB NUSARAYA.Skripsi. Universitas Sumatera Utara

(75)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Durratun, N. & Sugito. 2011. Sistem Antrian Dengan Prioritas Pelayanan.

Prosiding Seminar Nasional Statistika Universitas Diponegoro.

[2] Dwi, I. & Sugito. 2009. Penentuan Model Antrian Bus Antar Kota Di Terminal Mangkang.

[3] Elida, F.2009.SIMULASI ANTRIAN DAN IMPLEMENTASINYA.

[4] Mulyawati, E.S. 2010. ANALISIS SISTEM ANTRIAN BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BKPM) WILAYAH SEMARANG.

[5] Fernando, R. 2011. Perancangan Program Aplikasi Optimasi Listrik Pada Industri Plastik Menggunakan Metode Sequential Dynamic Programming.

[6] Hasan, I. 2011.Model Optimasi Pelayanan Nasabah Berdasarkan Metode Antrian (Queuing System).Jurnal Keuangan dan Perbankan Volume 15 No 1 Januari 2011 : 151-158.

[7] Isram, R., Hadrimen, W., Nadia R. & Yuhilza, H. 2012. Simulasi Dan Optimasi Antrian Pelayanan Agen JNE Buaran. Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Komputer Dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2012).

[8] Kakiay, J. Thomas, 2004,Dasar Teori Antrian untuk Kehidupan Nyata, Yogyakarta, Penerbit Andi.

[9] Lidia. 2009.PENENTUAN JUMLAH MINIMAL OPERATOR PENGEKAPAN DENGAN APLIKASI TEKNIK SIMULASI SISTEM ANTRIAN PADA PT. INDORUB NUSARAYA.Skripsi. Universitas Sumatera Utara

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Model Sistem Antrian, diadopsi dari [8]
Gambar 2.3 Model Antrian Satu Antrian Beberapa Pelayanan Single ( Multiple
Gambar 2.5 Model Antrian Satu Antrian Beberapa Pelayanan Seri ( Single
Tabel 2.1 Data Antrian FIFO
+7

Referensi

Dokumen terkait