KUALITAS LAYANAN PADA JARINGAN NIRKABEL
WORLDWIDE INTEROPERABILITY FOR
MICROWAVE ACCESS (WIMAX)
TUGAS AKHIR
M. ALMER FAHLERI
072406136
PROGRAM STUDI D3 ILMU KOMPUTER
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
MEDAN
PERSETUJUAN
Judul : KUALITAS LAYANAN PADA JARINGAN
NIRKABEL WORLWIDE INTEROPERABILITY FOR MICROWAVE ACCESS (WIMAX)
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : M. ALMER FAHLERI
Nomor Induk Mahasiswa : 072406136
Program Studi : D3 ILMU KOMPUTER
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di
Medan, Juni 2010
Diketahui / Disetujui oleh :
Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing, Ketua,
PERNYATAAN
KUALITAS LAYANAN PADA JARINGAN NIRKABEL WORLDWIDE INTEROPERABILITY FOR
MICROWAVE ACCESS (WIMAX)
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, 17 Mei 2010
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya kertas kajian ini berhasil diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan.
ABSTRAK
QUALITY OF SERVICE ON WIRELESS NETWORK WIMAX
ABSTRACT
DAFTAR ISI
1.5 Metode Penelitian 6
1.6 Sistematika Penulisan 6
Bab 2 Landasan Teori 8
2.1 Perbandingan Jaringan Wi-Fi dengan WiMAX 8
2.1.1 Deskripsi umum Wi-Fi 8
2.1.2 Deskripsi umum WiMAX 9
2.2 Perbandingan standar umum Wi-Fi dengan WiMAX 14
2.2.1 Standar Wi-Fi 14
2.2.2 Standar WiMAX 15
2.2.2.1 Standar IEEE 802.16 16
2.2.2.2 Standar IEEE 802.16a 16
2.2.2.3 Standar IEEE 802.16e 16
2.3 Perbandingan spektrum Wi-Fi dengan WiMAX 17
2.3.1 Spread spektrum Wi-Fi 17
2.3.2 Spread spektrum WiMAX 19
2.3.2.1 Licensed Band 19
2.4 Perbandingan Elemen/Perangkat Wi-Fi dengan WiMAX 21
2.4.1 Elemen/Perangkat Wi-Fi 21
2.4.2 Elemen/Perangkat WiMAX 22
2.4.2.1 Base Station (BS) 22
2.4.2.2 Customer Premises Equipment (CPE) 23
2.5 Tantangan Regulasi WiMAX 23
Bab 3 Pembahasan 25
3.1 Quality of Service (QoS) WiMAX 25
3.2 Tipe-tipe QoS pada WiMAX 27
3.3 Layanan WiMAX 28
3.4 Prioritas Traffic pada WiMAX 31
3.5 QoS pada Fixed WiMAX 32
3.6 QoS pada Mobile WiMAX 35
3.6.1 Fitur Mobile WiMAX 38
Bab 4 Kesimpulan dan Saran 41
4.1 Kesimpulan 41
4.2 Saran 42
Daftar Pustaka 43
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Jaringan komputer dengan media wireless 2 Gambar 2.1 WiMAX di daerah Urban dan Desa 10
Gambar 2.2 WIMAX dalam berbagai aplikasi 11
Gambar 2.3 Varian standar IEEE 13
Gambar 2.4 Diagram Jaringan Wi-Fi 22
Gambar 2.5 Antenna WiMAX dengan Kebutuhan Berbeda 23
Gambar 3.1 Topologi Jaringan Fixed WiMAX 32
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perbedaan teknologi Wi-Fi dengan WiMAX 12
Tabel 2.2 Spesifukasi Wi-Fi 14
ABSTRAK
QUALITY OF SERVICE ON WIRELESS NETWORK WIMAX
ABSTRACT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Teknologi dan informasi sangat berkembang pesat saat ini, seiring dengan menambahnya keingintahuan dan ketidakpuasan manusia terhadap teknologi yang telah mereka miliki, salah satunya adalah jaringan komputer. Jaringan komputer merupakan sistem interaksi atau terhubungnya dua unit atau lebih komputer ataupun dengan perangkat-perangkat jaringan lainnya, dengan menggunakan media berupa kabel (wired) maupun tanpa kabel (wireless), sehingga komputer dan perangkat-perangkat tersebut dapat melakukan pertukaran data/informasi serta penghematan sumber daya satu sama lain. Dimana juga bisa terjadi kondisi hilangnya ketergantungan data oleh client/user pada komputer pusat/server.
berbeda tempat dan waktu pada saat mereka melakukan kegiatan tersebut. Untuk dapat membentuk suatu jaringan komputer, diperlukan sebuah media penghubung antar perangkat. Media tersebut dapat berupa fisik, seperti kabel, jaringan telepon, serat optik atau berupa media non-fisik seperti gelombang radio, satelit, bluetooth, inframerah yang dihubungkan juga dengan perangkat jaringan lainnya.
Gambar 1.1 Jaringan komputer dengan media wireless
Saat ini jaringan wireless yang banyak digunakan dalam berbagai fungsi di banyak aspek bidang adalah jaringan wireless LAN (Local Area Network) atau yang lebih dikenal dengan Wi-Fi. Akan tetapi, gelombang yang ditransmisikan oleh antena Wi-Fi hanya bisa meng-covered suatu daerah yang kurang dari 100 meter, belum lagi jika daerah covered memiliki karakteristik tersendiri yang dapat menghalagi transmisi gelombang. Maka diperlukan suatu perkembangan dan pembaharuan dalam jaringan Wi-Fi, bukan hanya menambah penguat gelombang/amplifier tetapi juga dalam masalah spektrum frekuensi, jarak jangkauan, serta layanan jaringan.
Hadirlah teknologi WiMAX yang merupakan perkembangan dari standart jaringan Wi-Fi. Akan tetapi jaringan ini masih sangat sedikit yang mengetahuinya bahkan untuk mengaplikasikannya. WiMAX bisa membawa perubahan yang positif dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi. WiMAX memiliki banyak kelebihan yang ditawarkan dari jaringan sebelumnya, bukan hanya dari segi spesifikasi, kecepatan, serta spektrum gelombang. Tetapi juga menghadirkan Quality of Service (QOS).
menyelesaikan program studi D3 Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas Sumatera Utara. Sekaligus penulis dapat membahas serta mempelajari lebih mendalam lagi mengenai teknologi jaringan wireless. Hal inilah yang menjadi latar belakang penulis untuk mengambil judul “Kualitas
Layanan Pada Jaringan Nirkabel Worldwide Interoperability for Microwave
Access (WiMAX).”
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Batasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan yang melebar, maka tugas akhir ini mempunyai ruang lingkup pembahasan tersendiri, yaitu mengetahui apa itu jaringan wireless. Dengan cara membahas dan membandingkan 2 jenis jaringan yang hampir berbeda, yaitu antara jaringan Wi-Fi/WLAN dengan jaringan WiMAX. Perbandingan dilihat jenis speektrum frekuensi, standart dari setiap variasi pada masing-masing jaringan, serta elemen perangkat dan lain sebagainya. Juga membahas apa saja jenis dan tipe-tipe kualitas layanan pada jaringan WiMAX.
1.4 Maksud dan Tujuan
1.4.1 Maksud
Adapun maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah :
1. Membahas perkembangan teknologi komputer yang saat ini sangat berkembang, terutama teknologi jaringan wireless.
2. Bentuk wujud dari hasil pendidikan/pemahaman yang dilakukan penulis sebagai mahasiswa selama melaksanakan masa perkuliahan.
1.4.2 Tujuan
Tujuan penulis membuat tugas akhir ini adalah :
1. Untuk saling berbagi, menambah serta memperluas ilmu pengetahuan dan wawasan yang kita dapatkan pada studi di perkuliahan terutama pada studi jaringan komputer. Hingga dapat dipelajari lebih mendalam lagi.
2. Agar teknologi jaringan khususnya WiMAX dapat digunakan secara umum di kemudian hari guna membantu berkembangnya teknologi informasi di bagian jaringan wireless.
3. Sebagai bekal ilmu dan kebutuhan kepada mahasiswa untuk memasuki dunia kerja yang akan ditempuh mendatang.
1.5 Metode Penelitian
Adapun metode penelitian dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan penulis dalam penyusunan tugas akhir ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik adalah sebagai berikut :
1. Penelitian Pustaka
khususnya pada buku bacaan yang menjadi pembahasan dan saling berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi.
2. Penelitian Literatur
Penelitian yang dilakukan dengan mempelajari serta memahami tutorial artikel-artikel yang membahas tentang subjek yang diteliti pada website-website atau situs-situs di internet.
1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Untuk terciptanya hasil Tugas Akhir yang sesuai dengan keinginan, dibutuhkan pedoman dan bahan acuan dalam pembuatan laporan seperti sistematika penulisan laporan. Adapun sistematika penulisan laporan tersebut adalah sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang penjelasan-penjelasan mengenai jaringan wireless, penjabaran mengenai Wi-Fi dan juga WiMAX serta membandingkan kedua jaringan tersebut.
BAB III PEMBAHASAN
Bab ini berisikan tentang Quality of Service pada jaringan WiMAX, dan tipe-tipe layanan pada WiMAX serta Aplikasi WiMAX yaitu Fixed WiMAX dan Mobile WiMAX.
BAB IV PENUTUP
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Perbandingan Jaringan Wi-Fi dengan WiMAX
2.1.1 Deskripsi umum Wi-Fi
Wi-Fi merupakan salah satu jenis jaringan komputer yang paling banyak digunakan dan dimanfaatkan serta menjadi trend gaya hidup manusia terutama di Indonesia. Jaringan Wi-Fi merupakan penggabungan dari jaringan komputer lokal LAN (Local Area Network) dengan standart IEEE (Institute of Electrical and Electronics
Wi-Fi memberikan beberapa kemudahan yang tidak ditawarkan oleh jaringan komputer sebelumnya diantaranya; mobilitas (gerak berpindah). Yang dimaksudkan dengan mobilitas, pengguna yang ingin terhubung dengan jaringan komputer tidak hanya tergantung dengan media kabel, hanya dengan menghubungkan komputer / handphone mereka ke gelombang Wi-Fi sekitar. Dengan begitu pengguna dapat mengakses / mencari file, mengambil data serta terhubung dengan koneksi internet. Jaringan Wi-Fi mudah dan efisien, jaringan nirkabel mudah untuk dirancang dan digunakan karena tidak memerlukan perangkat kabel yang kompleks, karena kemudahan itulah jaringan nirkabel ini sangat efisien baik dari nilai materi juga waktu. Selain dari mobillitas serta mudah dan efisien, jaringan Wi-Fi juga mudah untuk dilakukan pemeliharan. Jaringan wireless relatif lebih mudah untuk di dipelihara baik dari segi fisik maupun maupun keamanan jaringannya, Dimana perubahan pengaturan dapat dilakukan secara fisik, misalnya jika ada penambahan pengguna maupun perubahan posisi pengguna.
2.1.2 Deskripsi umum WiMAX
komunikasi perangkat diantara beberapa vendor/brand yang berbeda, istilah ini disebut “open standart”. Standar WiMAX berawal pada rentang frekuensi 10 sampai 66 GHz. Standar terus mengalami pembaharuan ; Tahun 2004 menjadi 802.16-2004 / 802.16d dengan frekuensi 2 samapai 11 GHz dengan sebutan Fixed WIMAX. Tahun 2005 diperbaharui menjadi 802.16e dengan sebutan mobile WiMAX dan menggunakan Orthogonal Frequency-Division Multiplexing (OFDM) untuk keperluan mobilitas pada sistem selular.
Dengan memanfaatkan gelombang radio, teknologi ini bisa dipakai dengan frekuensi berbeda, sesuai dengan kondisi dan peraturan pemakaian frekuensi di negara user.
Gambar 2.1 Topologi WiMAX di daerah Urban dan Desa
1. Menghubungkan hotspot Wi-Fi antara satu dengan yang lainnya.
2. Jaringan wireless selain kabel dan DSL untuk akses broadband jarak jauh. 3. Pengganti kabel coaxial pada line telepon diperusahaan maupun personal. 4. Pengganti kabel sebagai penerima siaran TV melalui satelit.
5. Mendukung layanan mobile data berkecepatan tinggi dan layanan telekomunikasi.
Keunggulan lain dari teknologi WiMAX adalah jarak jangkauan yang mampu mencapai 50 Km (tergantung dari frekuensi yang diimplementasikan) dan mampu menangani kecepatan data transmisi sampai 75 Mbps. Kanalisasi pemakaian spectrum frekuensi dapat dilakukan dari 1.7 MHz sampai dengan 20 MHz, memungkinkan pengaturan yang fleksibel untuk mendapatkan efisiensi penggunaan spektrum frekuensi yang optimal sesuai peruntukannya.
Yang membedakan teknologi jaringan WiMAX dengan Wi-Fi adalah standar teknis yang tergabung didalamnya. Wi-fi merupakan gabungan dari standar IEEE 802.11 dengan ESTI (European Telecommunication Standars Institute) HiperLAN sebagai standar teknis yang cocok dengan keperluan WLAN, sedangkan WiMAX penggabungan antara standar IEEE 802.16 dengan standar ESTI HiperMAN. Perbedaan teknologi ini pun dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 2.1 Perbedaan teknologi Wi-Fi dengan WiMAX
Wi-Fi WiMAX Perbedaan Teknis
Jarak Dibawah 9 Km. Hingga 50 Km. Teknik 256 FFT sistem signaling menciptakan fitur ini.
Skalabilitas Digunakan dengan yang termasuk dalam range IEEE 802.16 dapat dipakai serta jumlah pengguna dapat bertambah. error yang lebih fleksibel sehingga penggunaan
frekuensi kanal lebih efisien.
QoS Tidak mendukung. QoS dibuat dalam layer MAC.
Teknologi WiMAX diciptakan untuk pemecahan masalah dalam jaringan yang terkoneksi secara outdoor dengan metode akses point-to-multipoint broadband wireless, dan memungkinkan digunakan pada berbagai keperluan, diantaranya
Gambar 2.3 Varian standar IEEE
2.2 Perbandingan Standar Wi-Fi dengan WiMAX
2.2.1 Standar WiFi (IEEE 802.11)
Jaringan lokal dengan metode nirkabel ini merupakan kumpulan standar dengan spesifikasi IEEE 802.11, lebih dikenal dengan Wi-Fi (Wireless Fidelity). Sekarang ini spesifikasi 802.11 Wi-Fi memiliki 3 tipe umum yaitu :
1. 802.11 b, DSS pada lapisan fisik dengan transfer data 5,5 – 11 Mbps. 2. 802.11 a, 5 GHz dengan teknologi OFDM.
Tabel 2.2 Spesifikasi Wi-Fi
Perbedaan keempat tipe Wi-Fi ini adalah luas jangkauan (covered area) dan kecepatan dalam mentransfer data. Di beberapa negara, pengguna Wi-Fi tidak perlu mendapatkan izin dari pengaturan lokal untuk mendapatkan frekuensi Wi-Fi. Jaringan Wi-Fi tidak hanya dapat bekerja di jangkauan WLAN tetepi juga dapat bekerja dijaringan WMAN (Wireless Metropolitan Area Network) atau disebut juga WiMAX yang memiliki nilai standar 802.16. Biasanya 802.11a dan 802.16 bekerja di frekuensi 5 GHz sedangkan 802.11b hanya digunakan di frekuensi 2,4 GHz.
2.2.2 Standar WiMAX (IEEE 802.16)
Standarisasi WiMAX mengacu pada standar internasional BWA (Broadband Wireless Access) IEEE 802.16, dikembangkan oleh forum IT dengan perusahaan-perusahaan mobile terkait yang lebih dikenal dengan WiMAX Forum. Forum ini
Spesifikasi Wi-Fi
Spesifikasi Kecepatan Frekuensi Enable class
802.11b 11 Mbps 2.4 GHz b
802.11a 54 Mbps 5 GHz a
membahas kemampuan interoperabilitas antar perangkat-perangkat BWA yang akan diproduksi oleh berbagai vendor. Kemampuan ini diharapkan dapat membawa standar WiMAX untuk bisa menembus pasar komersial dengan kelebihan yang dimiliki untuk bersaing dengan produk-produk broadband lainnya. Varian standar WiMAX memiliki kegunaan dan kemampuan tersendiri berdasarkan jenis standar yang dimiliknya. Tabel berikut menunjukkan perbandingan standar varian WiMAX.
Tabel 2.3 Perbandingan standar WiMAX IEEE 802.16a dan 802.16e
IEEE 802.16 IEEE 802.16a IEEE 802.16e
Terstandarisasi Desember 2001 Perkiraan tahun 2004
Petengahan tahun 2005
Spektrum 10-66 GHz 2-11 GHz < 6 GHz
Kondisi Hanya line of sight Non-line of sight Non-light of sight
Bit Rate 32-134Mbps dengan frekuensi
Mobilitas Perangkat wireless tetap (Fixed)
Fixed, dan Portable Nomadic protability
2.2.2.1 Standar IEEE 802.16
teknik error correction, power control, dan transmit-receive diversity, serta sistem penjaminan kualitas layanan, QoS. Varian selanjutnya yang akan digunakan untuk komunikasi bergerak adalah 802.16e.
2.2.2.2 Standar IEEE 802.16a
Standar IEEE 802.16a merupakan standar yang berbasis 802.16-2004 dan 802.16 RevD dengan beberapa perbaikan. 802.16a/-2004 diperuntukkan bagi layanan yang bersifat fixed maupun nomadic. Terdapat dua opsi dalam transmisi pada 802.16, yaitu TDD (Time Division Duplex) maupun FDD (Frequency Division Duplex). Sistem ini menggunakan Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) dengan jumlah carrier 256 dan mendukung untuk kondisi lingkungan line of Sight (LOS) dan Non-Line of Sight, dimana standar ini bekerja pada rentang frekuensi 3,5 GHz dan 5,8 GHz.
2.2.2.3 Standar IEEE 802.16e
802.16e juga bisa dimanfaatkan untuk mengcovered pelanggan yang bersifat fixed (tetap). Kandidat terbesar pemanfaatan frekuensi 802.16 pada band frekuensi 2,3 GHz dan 2,5 GHz.
2.3 Perbandingan Spread Spektrum Wi-Fi dengan WiMAX
2.3.1 Spread Spektrum Wi-Fi
Pada awalnya spread spektrum merupakan suatu teknik modulasi pada komunikasi tanpa kabel (wireless). Teknik ini untuk pertama kalinya digunakan oleh kalangan militer United State, yaitu pada perang dunia ke II, dan pada tahun 1980-an teknologi spread spectrum mulai diaplikasikan untuk keperluan komersial.
Dan pada tahun 1990 Federal Communications Commission (FCC) mengeluarkan lisensi pemakai teknologi ini pada daerah frekuensi 2,4 – 2,4835 Ghz. Teknik modulasi spread spectrum yang sering digunakan pada komunikasi data untuk jaringan komputer wireless adalah Direct sequence dan Frekuensi Hoping. Dengan mentransmisikan sinyal informasi pada bandwidth yang sangat lebar, spread spektrum memiliki dua kelebihan utama yaitu;
b. Memiliki redudansi, dimana terjadinya pada penerimaan informasi yang dikirimkan berada pada frekuensi yang berbeda, sehingga apabila terjadi kesalahan penerimaan tetap dapat menerima informasi yang benar. Keuntungan dari redudansi ini menyebabkan spread spectrum tidak akan terganggu oleh noise (suara riuh) dan interferensi.
Dengan kecepatan daya spektral rendah dan tahan terhadap gangguan tersebut memungkinkan spread spektrum sendiri menurut konsepnya dapat menjadi beberapa jenis;
a. Direct Sequence (DS)
Sistem Direct Sequence adalah sistem spread spektrum yang meratakan interferensi sehingga disebar dalam band yang luas oleh spreading code. Kinerja yang perlu ditinjau dari sistem spread spektrum adalah:
i. Efek multipath interferensi : jika rate dari code jauh lebih cepat dari pada sinyal multipath yang terdelay dari sinyal langsung, maka sinyal yang terdelay akan dianggap sebagai interferensi dan akan dihilangkan karena mempunyai korelasi yang sangat kecil dengan urutan kode berikutnya. ii. Low Probability Intercept (LPI), karena demulator korelator dan power
b. Frequency Hopping (FH)
Sistem Frequency Hopping adalah sistem spread spectrum yang memindahkan frekuensi pemancaran dalam band yang luas oleh spreading code. Kinerja yang perlu ditinjau sistem FH ini adalah:
i. Efek multipath interferensi : Pada FHSS dimana setiap carrier yang dibangkitkan akan mengalami efek miltipath yang berbeda, kemudian efek tersebut diratakan pada penerimanya, walau tidak sebaik pada DSS rejectionnya tetapi sudah lebih baik dibanding sistem biasa.
ii. LPI, walaupun power pada setiap carrier besar, sistem FHSS tetap sulit terdeteksi oleh pihak lain.
2.3.2 Spread Spektrum WiMAX
2.3.2.1 Licensed Band
Lincensed band merupakan frekuensi WiMAX yang membutuhkan lisensi atau otoritas dari regulator, dalam hal ini dimaksudkan adalah operator yang mempunyai hak lisensi memberikan hak eksklusif untuk menyelenggarakan layanan dalam coverage area. Licensed frequency yang dikembangkan untuk teknologi WiMAX pada tahap awal berada pada 2.5 GHz dan 3.5 GHz. Pengembangan di tahap berikutnya pada spektrum frekuensi 2.305 – 2.302 GHz, 2.345 – 2,360 GHz dan 3.300 – 3.400 GHz.
Permasalahan utama dalam hal pemakaian licensed frekuensi ini bila pada alokasi frekuensi akan digunakan untuk WiMAX maka akan timbul permasalahan seperti:
1. Penggunaan jalur frekuensi secara bersamaan menurut advance tidak begitu efektif, sering terjadinya saling gangguan (interferensi) antara layanan-layanan yang akan memakai pita frekuensi secara bersamaan.
Berdasarkan masalah tersebut regulator perlu membuat kebijakan dan perencanaan pengguanaan frekuensi di band 2.5 GHz termasuk standarisasi dan spesifikasi perangkat serta mekanisme seleksi. Sedangkan pada penggunaan frekuensi 3.5 GHz, terdapat 25 kanal dengan masing masing kanal selebar 3.5 MHz, 5 kanal yaitu kanal 4 samapai dengan kanal ke 18. Penggunaan frekuensi 3.5 GHz untuk teknologi WiMAX juga memngalami sedikit masalah yaitu:
1. Ada gangguan frekuensi (interferensi) terhadap layanan satelit yang belum dapat diatasi.
2. Perlu investigasi yang mendalam mengenai penggunaan pita frekuensi 3.5 GHz terutama dengan munculnya WiMAX yang menggunakan jalur yang sama.
2.3.2.2 Unlicensed Band
802.11b/g di 2.4 GHz dan standar 802.11a di 5.8 GHz. Penggunaan alokasi frekuensi ini akan menimbulkan masalah antara lain:
1. Banyak penggunaan perangkat Wi-Fi 5.8 GHz secara illegal akibat misi interpretasi terhadap unlicensed band.
2. Perlu peninjauan kembali tentang penggunaan pita frekuensi 5.8 GHz terutama dengan adanya Wi-Fi dan WiMAX yang menggunakan pita/jalur yang sama.
2.4 Perbandingan Elemen / Perangkat Wi-Fi dengan WiMAX
2.4.1 Elemen / Perangkat Wi-Fi
Hal yang perlu diperhatikan dalam membeli peralatan jaringan wireless adalah teknologi anda sudah memenuhi persyaratan standar dari IEEE. Teknlogi jaringan wireless merupakan teknologi yang murah dalam hal pemasangannya, dan digunakan juga oleh banyak vendor. Elemen / Perangkat Wi-Fi secara umum terdiri dari :
1. Koneksi DSL / Kabel Internet 2. DSL modem / kabel Modem
3. Router yang dilengkapi dengan wireless akses point.
Gambar 2.4 Diagram jaringan Wi-Fi
Dengan menghubungkan setiap perangkat seperti skema diatas. Dengan menghubungkan kabel modem ke router menggunakan kabel UTP jaringan wireless dapat tecipta. Selain itu anda juga bisa menghubungkan sebuah PC ke router dengan kabel UTP untuk konfigurasi awal router.
2.4.2 Elemen / Perangkat WiMAX
2.4.2.1 Base Station (BS)
Base station atau yang sering disebut dengan tiang / tower merupakan alat dengan sistem kerja transceiver ( transmited dan receiver ) yang diletakkan pada suatu lokasi dengan jaringan Internet Protocol (IP). Dari satu buah BS / Tower dapat disambungkan dengan beberapa CPE dengan media gelombang radio yang mengikuti regulasi bandwidth ditempat tersebut
2.4.2.2 Customer Premises Equipment (CPE)
CPE atau Subscriber Station terbagi Outdoor unit dan Indoor unit, diaman pernagkat radionya ada yang terpisah dan ada yang terintegrasi dengan antenna. Antenna WiMAX bekerja untuk mengoptimalkan kinerja terhadap penerimaan sinyal.
Antena Omni Directional digunakan pada situasi ketika subscriber / pelanggan yang banyak pada suatu Base station. Antena Sector berfungsi menyalurkan sinyal pada sebuah area yang difokuskan, juga digunakan untuk mengcovered 3600 service area. Sedangkan Antena Panel dikonfigurasikan untuk memberikan aliran listrik melalui kabel Ethernet yang dikoneksikan ke radio / antena.
2.5 Tantangan regulasi pada WiMAX
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Quality of Service (QoS) WiMAX
Quality of Service (QoS) atau Kualitas Layanan pada WiMAX merupakan
kemampuan dari suatu jaringan untuk menyediakan pelayanan yang lebih baik kepada
lalu-lintas (traffic) jaringan tertentu. Tujuan akhir dari QoS adalah memberikan
network service yang lebih baik dan terencana dengan bandwidth yang dapat diatur
sesuai dengan aplikasi yang digunakan ataupun layanan yang diharapkan. QoS pada
WiMAX dijalankan melalui MAC address untuk berbagai kebutuhan bandwidth dan
aplikasi. Misalkan user pada penggunaan voice dan video diperlukan latency yang
rendah, sedangkan untuk error data ditoleransi. Pada aplikasi lalu-lintas pengiriman
dan penerimaan data berlaku sebaliknya, latency ditoleransi tetapi tidak dapat
mentoleransi untuk error data. Kemampuan mengalokasikan frekuensi-frekuensi yang
tepat pada WiMAX dimungkinkan untuk menurunkan frekuensi dan meningkatkan
QoS.
Qos pada WiMAX menentukan bandwidth dan aplikasi yang digunakan. Cara
menentukan bandwidth tersebut ditentukan oleh sistem duplex, yaitu FDD (Frequency
Division Duplex) dan TDD (Time Division Duplex). Sistem FDD memiliki dua
bagian yaitu continuous FDD, dimana sistem ini mampu menerima dan mengirim
sinyal secara langsung ke Subscriber Station, dan Burst FDD, tidak seperti sistem
continuous FDD yang dapat melakukan pengiriman dan peneriman sinyal dengan
sistem Full Duplex. Pada sistem duplex TDD pengalokasian bandwidth dilakukan
secara dinamis sesuai kebutuhan traffic. Sistem duplex TDD inilah yang dapat
menerapkan QoS dalam menentukan profile dari brust single carrier-modulation.
Misalnya pada pemilihan parameter transmisi, tipe modulasi dan coding yang dapat
dilakukan sendiri pada masing-masing Subscriber Stasion. Perubahan parameter QoS
ini bisa diminta dan diatur oleh Subscriber Station (SS) ke Base Station (BS) dengan
sambungan masih tetap terjaga. Kemampuan ini memungkinkan WiMAX
menjalankan layanan Bandwith on Demand (BOD). Bedasarkan jenisnya, QoS pada
teknologi 802.16 dengan MAC ini terbagi menjadi empat jenis tipe pada QoS
WiMAX.
3.2 Tipe-tipe QoS pada WiMAX
WiMAX dapat mengelola QoS dengan data rate, dimana hal ini ditentukan oleh
analisis link antara Base Station dan Subscriber Station. Kuat sinyal antara Base
Station dengan Subscriber Station akan menetukan jumlah data rate yang mampu
disampaikan ke sisi pelanggan. Besar kecilnya data rate ditentukan pada jenis
modulasi yang digunakan. Jika subscriber (penerima/user) semakin jauh dari Base
Station, maka data ratenya semakin kecil. WiMAX juga dapat mengoptimalkan data
64 QAM, 16 QAM atau QSPK) atau secara otomatis dari tipe modulasinya tergantung
dari kualitas link antara Base Station dengan Subscriber Station.
Selain dari penjelasan diatas, Tipe QoS juga dapat dibedakan dari sisi uplink
maupun downlinknya dari setiap QoS berdasarkan aplikasi yang dipakai dan
keinginan yang diharapkan . Tipe-tipe QoS pada WiMAX secara umum ada empat,
keempat tipe kualitas layanan (QoS) yang dimaksud adalah :
1. Unsolicited Grant Service (UGS)
a.
UGS digunakan dalam layanan untuk penetuan hasil data transfer dengan prioritas
tinggi. Karakteristik UGS dapat memberikan transfer data secara periodik dalam
ukuran yang sama, hal ini seperti pada mesin ATM. Karakteristik lainnya:
b.
Untuk layanan-layanan membutuhkan jaminan real-time.
c.
Maximum dan Minimum bandwidth yang ditawarkan sama.
Efektif unutk layanan yang sensitive terhadap throughput, latency dan
jitter, seperti pada aplikasi VoIP.
2. Real Time Polling Service (RTPS)
a.
RTPS digunakan untuk layanan yang sensitive terhadap throughput dan latency
namun dengan toleransi yang lebih longgar. Kegunaannya adalah :
b. Jaminan rate dan penentuan syarat delay.
3. Non-Real Time Pollong Service (NRTPS)
NRTPS efektif digunakan untuk yang membutuhkan throughput yang intensif dengan
jaminan pada latency-nya. Kegunaannya :
a. Layanan dengan non-real time dengan regular variable size burst.
b. Layanan dapat diperluas sampai full bandwith namun dibatasi pada
kecepatan, misalnya pada aplikasi video dan audio streaming.
4. Best Effort (BE)
Digunakan untuk traffic data yang tidak membutuhkan jaminan kecepatan data., juga
tidak adanya jaminan bagi rate atau delay-nya, misalnya pada aplikasi internet (web
browsing, email.
3.3 Layanan WiMAX
Teknologi QoS pada WiMAX dapat beroperasi pada produk-produk dengan
menggunakan standar IEEE 802.16 yang menggunakan dua model, jaringan fixed
maupun nomadic serta mobile. Dengan sistem backhaul dan interoperability yang
dimiliki WiMAX dapat melayani para pengguna yang memasang antenna tetap (fixed
terjadi karena kanal spektrum frekuensi yang bervariasi membuat BTS (Base
Transmission Station) dapat lebih fleksibel dalam melayani banyak pengguna.
Sistem MAC layer dari QoS WiMAX secara khusus dirancang untuk teknologi
PMP (Point to Multipoint) dan mendukung layer diatasnya seperti Protokol ATM,
Ethernet, atau IP, dan didisain agar dengan mudah dapat mengakomodasi
protokol-protokol yang belum ada atau akan dikembangkan kemudian. Hal ini memungkinkan
terjadinya konvergensi jaringan dengan IP Multimedia Subsistem (IMS) dan Multi
Protocol Label Sistem (MPLS) core. Jaringan inti komunikasi masa depan adalah
MPLS dengan berbagai teknologi seperti WLAN, ADSL, 3G, satelit hingga teknologi
kabel lainnya. Bermacam aplikasi dapat diakses oleh berbagai teknologi akses yang
ada, sedangkan session control dikendalikan oleh aplikasi dan teknologi yang
Jenis-jenis dari layanan (QoS) WiMAX dapat dilihat dari table dibawah,
berdasarkan klasifikasinya, tipe aplikasi, dan bandwidth yang dipakai.
Tabel 3.1 Jenis-jenis QoS WiMAX berdasarkan kebutuhan
Kelas Real
Time
Tipe Aplikasi Bandwidth
Game Interaktif Yes Game Interaktif 50-85 kbps
VoIP, Video konfrensi Yes Video Phone 32-284 kbps
VoIP 4-64 kbps
Media Streaming Yes Music/ Speeech 5-128 kbps
Video Clips 20-384 kbps
Movie Streaming >2 mbps
Teknologi Informasi No Instant Messaging < 250 byte
messages
Web Browsing > 500 kbps
Email (dgn attachments) > 500 kbps
Media Content Download
No Data Besar, Movie Download > 1 mbps
Kelebihan WiMAX memberikan penggunaan yang sangat luas dalam
memberikan layanan kepada pelanggan. Contoh lain dari kelebihan WiMAX yang
dapat diterapkan, antara lainnya sebagai:
a. Backhaul jaringan selular
b. Backhaul dan akses bagi Service Provider.
c. Jaringan Perbankan
d. Jaringan Kampus
e. Jaringan Access Rural
f. Jaringan pada bangunan Sementara
3.4 Prioritas Traffic pada WiMAX
Berhasil tidaknya QoS pada teknologi WiMAX bergantung dari frekuensi yang
digunakan, hal inilah yang masih sulit untuk di cari solusinya agar WiMAX dapat
segera diaplikasikan di Indonesia, dikarenakan masalah regulasi frekuensi. WiMAX
menyelesaikan QoS dengan mendahulukan prioritas traffic yang memiliki sensitifitas
terhadap waktu seperti VoIP atau video. Dengan WiMAX yang sudah dipersiapkan
akan menghasilkan empat kategori untuk prioritas traffic dan mobile WiMAX dengan
Tabel 3.2 Prioritas WiMAX pada dua kategori
Tipe Kelas Aplikasi Spesifikasi QoS
Unsolicited Grant Service
(UGS)
VoIP -Toleransi latency maksimum
-Mendukung kecepatan penuh
File Transfer Protocol -Mengutamakan traffic data
-Penerimaan data cepat
Best Effort (BE) Data transfer, Web
Browsing, Email
-Mengutamakan traffic data
-Mendukung kecepatan dasar
Teknologi yang dapat memprioritaskan traffic bardasarkan penggunaan hanya
terdapat pada WiMAX dan belum ada pada Wireless Local Area Ntwork (WLAN).
Dengan adanya QoS pada WiMAX, maka layanan pada Fixed dan Mobile WiMAX
terdapat kategori yang membedakan satu sama lainnya, dimana kebutuhan
3.5 QoS pada Fixed WiMAX
Jaringan WiMAX dengan sistem Fixed (tetap) menggunakan dan mendukung untuk
kondisi lingkungan LOS (Line of Sight) dan NLOS (Non-Line of Sight) terhadap Base
Station. Untuk hardware subscriber station-nya (CPE) beberapa pabrikan menciptakan
yang dapat digunakan di lingkungan indoor maupun outdoor, sedangkan untuk user
dengan notebook-nya menggunakan Card PCMCIA. Layanan WiMAX untuk yang
bersifat Fixed beroperasi dengan dua frekuensi broadband yang berlisensi 2,5 GHz
dan 3,5 GHZ dan juga menggunakan dengan Unlicensed frekuensi 5,8 GHz. Dengan
teknologi nirkabel Fixed WiMAX ini dapat memberikan suatu alternatif sebagai
pengga nti kabel modem, berbagai tipe digital subscriber line (DSL) dan yang lainnya.
Jenis frekuensi yang digunakan pada Fixed WiMAX dapat memberikan
kecepatan transfer data sampai 10 Mbps untuk setiap user, dimana dengan dukungan
dua topologi utama yang dimiliki oleh jaringan Fixed WiMAX, Point to Multipoint
(PMP) dan Point to Point (P2P). Dua topologi itu dapat terjadi dengan arsitektur
jaringan WiMAX yang terdiri dari BS dan SS, dalam hal ini Base Station menawarkan
network attachment/tambahan ke Subscriber Station. Sinyal yang diberikan dari Base
station ke Subsciber Station diseleksi hingga hanya dipilih satu sinyal yang ratenya
paling kuat, dan juga terjadi komunikasi dua arah yaitu uplink dan downlink. Topologi
Point to Multipoint menghubungkan Base Station dengan user secara langsung,
sedangkan topologi Point to Point hanya menghubungkan Base Stasion dengan sebuah
Subscriber Station. Topologi Point to Point dapat memperkecil bandwidth di
Subscriber Station jika topologi ini dapat menghubungkan banyak Subscriber Station
pada satu Base Station.
Selain topologi jaringan pada Fixed WiMAX juga dibahas mengenai protokol
yang dapat mendukung terjadinya QoS pada WiMAX. Protokol pada Fixed WiMAX
seperti pada umumnya yaitu, Medium Access Control (MAC) layer dan Physical
Layer (PHY). MAC layer berfungsi dalam pengaturan akses untuk radio channel
melalui pembentukan suatu frame juga sebagai penerjemah protokol-protokol yang
jaringan dengan yang lain, transmisi bit-bit serta pemrosesan sinyal. Elemen
pendukung dari dua protocol itu adalah common/umum part sublayer. Pada layer ini,
MAC protokol data unit (PDU) dikonstruksi dan koneksi ditetapkan serta bandwidth
diatur. Common part mengubah servis data unit (SDU) MAC dengan layer konvergen.
Common part juga diintegrasikan dengan security layer, dimana security
sub-layer melakukan pengecekan alamat, menetapkan kunci dan encryption. Coverage
layer mengambil data unit dari level protokol-protokol yang lebih tinggi ke format
MAC SDU dan juga sebaliknya. Berikut adalah fitur-fitur dari protokol MAC layer
Tabel 3.3 Fitur-fitur dari MAC Layer Fixed WiMAX
No Fitur Layanan
1 Mendukung sistem QoS Dengan memberikan latency rendah pada
aplikasi-aplikasi delay sensitive, seperti VoIP dan streaming video.
2 Automatic Retransmisi Request Meningkatkan performance end to end
dengan menyembunyikan error pada layer RF yang dibawa dari layer di atasnya.
3 Automatic Power Control Memungkinkan pembuatan topologi selular
dengan power yang dapat terkontrol secara otomatis.
4 Security dan Encription Melindungi privasi para subscriber/user
5 Mendnukung sistem modulasi Dengan dukungan modulasi memungkinkan
data rate yang lebih tinggi.
6 Scalability Scalability yang tinggi hingga mendukung
100 subscriber, hingga mamppu menampung pengguna dalam jumlah besar.
7 Connection Oriented Proses routing dan paket forwarding yang
lebih reliable.
Disisi physical layer mengatur standar penting pada WiMAX dimana semua
fungsi-fungsi ini secara bersamaan memberikan keunggulan jika dibandingkan
teknologi BWA sebelumnya. Physical layer mengatur fungsi ; OFDM, Sistem Duplex,
Adaptive Modulation, Variable Error Correction, dan Adaptive Antenna System. PHY
untuk sistem duplex pada standar WiMAX menerapkan TDD dan FDD. Dengan
sistem duplex ini memberikan kemudahan pengaturan spektrum frekuensi dalam
spektrum yang optimal. Fitur lain dalam physical layer Fixed WiMAX untuk
menerima dan mengirimkan coding dan modulasi dari sinyal radio yang stabil pada
jangkauan yang luas karena adanya penggunaan kanal frekuensi dengan lebar kanal
yang fleksibel. Berikut adalah table fitur-fitur dari protokol physical layer.
Tabel 3.4 Fitur-fitur dari Physical Layer Fixed WiMAX
No Fitur Layanan
1 Sistem signaling 256 FFT
OFDM
Mendukng sistem multipath untk memungkinkan diaplikasikan pada area terbuka dengan kondisi LOS dan NLOS.
2 Frekuensi kanal yang fleksibel Menyediakan fleksibilitas yang
memungkinkan komunikasi beroperasi menggunakan kanal-kanal frekuensi yang bervariasi sesuai kebutuhan.
3 Mendukung Smart Antenna Dengan menggunakan smart antenna yang
lebih nyaman digunakan, dengan interferensi dapat ditekan dan penggunaan sistem dapat ditingkatkan.
4 Mendukung TDD dan FDD
duplexing
Menangani masalah bervariasinya regulasi diseluruh dunia.
5 Modulasi fleksibel dengan
sistem
3.6 QoS pada Mobile WiMAX
Mobile WiMAX merupakan sistem solusi broadband wireless yang memungkinkan
konvergensi jaringan mobile dan fixed (nomadic) broadband yang luas dan arsitektur
jaringan yang fleksibel. QoS yang tejadi pada mobile WiMAX menerapkan frekuensi
OFDMA (Orthogonal Frequency Multiple Access) untuk memperoleh hasil multi-path
untuk user yang lebih baik dari pada lingkungan yang Non-Line of Sight (NLOS).
Mobile WiMAX pertama kali dikeluarkan menjangkau bandwidth sebesar 5 MHz
untuk alokasi spektrum yang terdaftar pada frekuensi 2,3 GHZ, 2,5 GHZ, dan 3,5
GHz. OFDMA pada mobile WiMAX juga mendukung penggunaan bandwidth dari
skala 1,25 MHz ke 20 MHz dengan menggunakan scalable-OFDMA. Dan sekarang
Forum WiMAX sedang mengembangkan profil sistem mobile WiMAX yang
memungkinkan sistem mobile dikonfigurasikan berdasarkan fitur dalam memastikan
fungsi dasar untuk terminal dan Base Station dengan kemampuan interoperability.
Sistem mobile WiMAX menawarkan kelebihan pada teknologi akses dan
dalam arsitektur jaringan, sehingga dapat meyediakan pemakaian fleksibilitas yang
baik pada pilihan penerapan jaringan dan penawaran layanan. Beberapa hal yang
disupport oleh mobile WiMAX antara lain;
1. Quality of Service (QoS)
Dasar pemikiran dari arsitektur MAC layer WiMAX adalah QoS yang mendefinisikan
Service Flows yang dapat memetakan menjadi Diffserv code point atau MPLS flow
yang memungkinkan IP end-to-end berbasis QoS.
2. Kecepatan Data Tinggi
Dengan teknik antenna MIMO (Multiple-Input Multiple-Output) bersama dengan
pembagian channel, pengkodean dan modulasi yang ditingkatkan memungkinkan
teknologi mobile WiMAX untuk mendukung kecepatan data downlink hingga
mencapai 63 Mbps per sektor dan kecepatan data uplink hingga mencapai 28 Mbps
per sector di kanal 10 MHZ.
3. Skalabilitas
Spektrum frekuensi WiMAX di setiap negara berbeda-beda berdasarkan sistem
regulasi yang berlaku, untuk itu teknologi mobile WiMAX didisain untuk dapat
memenuhi kebutuhan yang bervariasi sebagai usaha untuk mencapai penyamaan
penggunaan spektrum dimasa yang akan datang.
4. Keamanan
Fitur yang digunakan dalam apek keamanan mobile WiMAX adalah dengan berbasis
autentikasi juga mendukung keamanan perangkat untuk pengguna yang beragam.
Aspek keamanan perangkat misalnya pada ; Kartu SIM, Smart Card, sertifikat digital
dan skema username/password yang berisi metode yang relevan.
5. Mobilitas
Mobile WiMAX menyuport skema handover yang optimal dengan waktu kurang dari
50 ms untuk memastikan aplikasi real-time seperti penggunaan VoIP tanpa penurunan
kualitas layanan.
3.6.1 Fitur Mobile WiMAX
Fitur pada teknologi mobile WiMAX menggunakan smart antenna beroperasi dengan
vektor atau matriks yang rumit pada sinyal dari multiple antenna. Dengan frekuensi
OFDMA memungkinkan operasi smart antenna untuk bekerja pada vector-flat
sub-carrier. Penggunaan smart antenna dengan sistem MIMO menggunakan OFDMA
datang. Dengan smart antenna dalam pengguanaan di mobile WiMAX meningkatkan
performa sistem, diantaranya meliputi:
1. Beam Forming, sistem menggunakan banyak antenna untuk mengirimkan
sinyal dengan tujuan memperbaiki kapasitas dan jangkauan sistem dan
mengurangi kemungkinan terjadinya user berada diluar coverage area.
2. Space-Time Code (STC), sistem pembedaan/pembagian pengiriman, seperti
penggunaan kode dan mengurangi kesalahan diluar batas (fade margin).
3. Spatial Multiplexing (SM), mendukung untuk perolehan kecepatan yang lebih
tinggi dan throughput yang menigkat.
Mobile WiMAX juga mendukung kondisi adaptive switching untuk
memaksimalkan kelebihan dari penggunaan smart antenna pada kondisi kanal yang
berbeda-beda. Pada akhirnya mobile WiMAX tidak hanya sebagai kebutuhan aplikasi
mobile broadband, tetapi juga menawarkan kelebihan dibandingkan teknologi mobile
sebelumnya, antara lain:
1. Algoritma Mobile IP
Algoritma mobile IP meliput i elemen-elemen seperti home agent yang memungkinkan
layanan handover saat pelanggan bergerak dari satu area jangkauan ke area jangkauan
mobile WiMAX memungkinkan penyampaian layanan berbasis IP dan juga menjaga
kualitas QoS. Hardware berbasis IP yang dapat digunakan seperti router dan switch
memiliki kemudahan dalam penginstalan dan pengoperasian dibandingkan alternative
lain.
2. Scalable Transmissions Coding
Dengan adanya beberapa pilhan untuk setiap penggunaan perangakat, mobile WiMAX
akan memaksimalkan performanya serta ketersediaan dan kualitas layanannya. Setiap
perangkat dapat berkomunikasi dengan Base Station terdekat menggunakan salah satu
dari sekian banyak sinyal berkualitas, interferensi, kemampuan proses internal dan
parameter lainnya. Pengkodean juga diperbaharui secara periodic agar sesuai dengan
status terbaru dari perangkat.
3. Efisisensi Spektrum
Penggabungan dari skema pengkodean transmisi dengan beberapa pilihan ukuran
kanal serta kemampuan untk mengelompokkan sub-carrier memungkinkan para
operator untuk menggunakan spectrum frekuensi yang tersedia dengan
4. Peningkatan QoS
Penawaran layanan multimedia yang menggabungkan suara, data dan video dalam
satu fase terkoneksinya hubungan (air link) dari satu pengguna ke banyak pengguna
menunjukkan bahwa QoS pentting dalam pengoperasian jaringan yang sesuai. Karena
WiMAX merupakan teknologi wireless berbasis IP, maka hubungannya QoS dengan
jaringan berbasis IP dan layanan broadband yang umumnya juga berbasis IP adalah
berbanding lurus atau saling mendukung. QoS over-the-air merupakan bagian dari
standar mobile WiMAX dimana penjadwalan transmisi desain digunakan untuk
memastikan adanya QoS yang sesuai untuk setiap layanan.
5. NLOS dan Smart Antenna
Mobile WiMAX memilki teknologi NLOS karena kemungkinan adanya komunikasi
yang mampu melewati dinding dan penghalang fisik lainnya, missal pada lingkugan
perkotaan ataupun pedesaan. Adanya penggunaan teknologi smart antenna termasuk
kemampuan beam forming, power control dan parameter-parameter standar lainnya
menunjukkan bahawa mobile WiMAX dapat memaksimalkan sejumlah layanan dan
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan diatas, maka diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. WiMAX merupakan perkembangan akhir untuk saat ini di teknologi jaringan wireless dengan memberikan keunggulan yang mana belum pernah diberikan pada jaringan sebelumnya.
2. Dengan jaringan WiMAX memberikan kemudahan untuk mengakses internet baik di kota maupun desa, berkat adanya Base Station dan Subscriber Station yang tersedia.
3. Teknologi WiMAX memberikan akses internet murah, mudah dan dengan kecepatan lebih tinggi serta jangkauan daerah yang lebih luas sehingga menjadi solusi pengembangan teknologi informasi didaerah-daerah.
5. WiMAX mampu beroperasi pada posisi LOS maupun NLOS sehingga mampu melayani banyak user.
4.2 Saran
1. Diharapkan teknologi WiMAX dapat segera di wujudkan di Indonesia, karena masyarakat membutuhkan akses informasi wireless dengan kecepatan tinggi dan berkualitas.
2. Masalah dalam regulasi WiMAX di Indonesia segera mendapatkan solusi agar WiMAX dapat di gunakan tanpa ada gangguan.
3. Memperbanyak tulisan atau artikel yang membahas jaringan WiMAX sehingga dapat menambah pengetahuan bagi mahasiswa serta masyarakat akademis.
DAFTAR PUSTAKA
Ariyus, Dony dan Rum Andri, K.R. 2008. Komunikasi Data. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Elahi, Ata. 2001. Network Communications Technology. USA: Delmar.
Stallings, William. 2000. Data & Computer Communications. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Gunawan Wibisono. 2007. Peluang dan Tantangan bisnis WiMAX di Indonesia. Bandung: Informatika Bandung
Gunandi Dwi Hantoro. 2008. Mempelajari WiMAX Secara Tutorial dan Visual. Bandung: Informatika Bandung
C. Widyo Hermawan. 2009. Kupas Tuntas Teknologi WiMAX. Semarang: C.V Andi Offset dan Wahana Komputer
diakses tanggal 07 Desember 2009.
diakses tanggal 16 Januari 2010