Laporan Pengantar Tugas Akhir
PERANCANGAN KAMPANYE TERTIB LALU
LINTAS KENDARAAN BERMOTOR BAGI
REMAJA
DK 26313/Tugas Akhir Semester II 2010/2011
Oleh:
Irvan Ferdiansyah Nim :
52110800
Program Studi Desain Grafis
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim,
Puji dan syukur Penulis memanjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, nikmat dan karunia-Nya yang tidak ada batasnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pengantar tugas akhir yang berjudul “ Kampanye Tertib Lalu Lintas Kendaraan Bermotor Bagi Remaja”. Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat dalam menempuh jenjang D3 (Diploma Tiga) program studi Desain Grafis Fakultas Desain, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).
Dengan selesainya laporan ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberi masukan – masukan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Harapan penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.
Bandung, Juli 2011
1 Bandung pun menjadi pemandangan yang sudah tidak asing lagi saat ini. Hal ini disebabkan karena banyaknya kendaraan yang terus bertambah namun ruas jalan yang ada saat ini tidak sesuai dengan jumlah kendaraan yang semakin banyak. Kendaraan bermotor adalah salah satu kendaraan yang sering menyebabkan kemacetan, hal ini terbukti dengan banyaknya kendaraan bermotor yang semakin bertambah setiap tahunnya. Banyaknya kendaraan bermotor yang bermunculan sekarang ini terjadi karena mudahnya masyarakat mendapatkan kendaraan di dealer - dealer tertentu. Selain itu kurangnya kesadaran masyarakat akan peraturan lalu lintas yang berlaku di jalan raya.
2 tertib lalu lintas yang menyebabkan tidak adanya kenyamanan berkendara di jalan raya.
Pengetahuan dasar akan keselamatan berlalu lintas dan tata tertib lalu lintas yang baik dan benar belum sepenuhnya di ketahui oleh unsur kalangan remaja. Terbukti dengan banyaknya pelanggaran yang terjadi diantaranya menerobos lampu merah, kebut – kebutan dijalan dan tidak mempunyai surat – surat seperti SIM dan STNK.
3 Kurangnya pengetahuan akan tata tertib peraturan lalu lintas yang berlaku saat ini menyebabkan banyaknya pelanggaran atau kejahatan yang dilakukan remaja diantaranya kebut – kebutan dijalan yang mengganggu keamanan lalu lintas dan membahayakan jiwa serta orang lain, selain itu ada pula geng motor dimana sekumpulan remaja ini senang kebut – kebutan dijalan bahkan sering kali melakukan aksi kejahatan yang sangat meresahkan warga. Sehingga perlu adanya kesadaran dari remaja untuk mampu berpikir akan pentingnya keselamatan jiwa mereka serta orang lain agar tercipta lingkungan yang aman dan nyaman ketika berlalu lintas.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut :
Kurangnya kesadaran dan pengetahuan para remaja tentang tata tertib berlalu lintas yang baik dan benar. Banyaknya tingkat pelanggaran yang dilakukan oleh
remaja saat ini.
Belum maksimalnya sosialisasi atau penyuluhan dari DIKYASA tentang tata cara berlalu lintas.
4 1.3 Fokus Masalah
Penulis memfokuskan masalah dengan melaksanakan kampanye yang bertujuan untuk memberikan kesadaran kepada remaja untuk mematuhi rambu – rambu lalu lintas saat menggunakan kendaraan bermotor di Kota Bandung.
1.4 Tujuan Perancangan
Adapun tujuan dari perancangan ini adalah sebagai berikut : Meningkatkan kesadaran tentang tata tertib berlalu lintas
di jalan raya kepada remaja.
Membuat para remaja lebih paham akan pentingnya mematuhi tata tertib, etika dan disiplin berlalu lintas yang baik dan benar, melalu kampanye sosial sehingga lalu lintas di jalan dapat berjalan dengan lancar dan aman. Menyadari akibat yang ditimbulkan dari ketidak patuhan
5 BAB II
TATA TERTIB LALU LINTAS BAGI KENDARAAN BERMOTOR
2.1 Pengertian Lalu Lintas
Lalu lintas di dalam Undang-undang No 22 tahun 2009 didefinisikan sebagai gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah Kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa Jalan dan fasilitas pendukung. Permasalahan lalu lintas di kota – kota besar seperti Bandung cukup memprihatinkan. Pertumbuhan jumlah penduduk setiap tahunnya, secara tidak langsung membuat permintaan akan kebutuhan transportasi meningkat.
2.1.1 Rambu – Rambu Lalu Lintas
6 Dalam diktat Rekayasa Lalu Lintas (2008) rambu – rambu lalu lintas mengandung berbagai fungsi yang masing – masing mengandung konsekuensi hukum sebagai berikut :
1. Perintah
Yaitu bentuk pengaturan yang jelas dan tegas tanpa ada interpretasi lain yang wajib dilaksanakan oleh pengguna jalan. Karena sifatnya perintah, maka tidak benar adanya perintah tambahan yang membuka peluang munculnya interpretasi lain. Misalnya : rambu belok kiri yang disertai kalimat belok kiri boleh terus adalah bentuk yang keliru. Penggunaan kata boleh dan terus mengandung makna ganda dan dengan demikian mengurangi makna perintah menjadi makna pilihan. Yang benar adalah belok kiri langsung. Dengan demikian, pelanggar atas perintah ini dapat dikenai sanksi sesuai perundang – undangan yang berlaku.
2. Larangan
7 3. Peringatan
Menunjukan kemungkinan adanya bahaya di jalan yang akan dilalui. Rambu peringatan berbentuk bujur sangkar berwarna dasar kuning dan lambang atau tulisan berwarna hitam.
4. Anjuran
Yaitu bentuk pengaturan yang bersifat mengimbau, boleh dilakukan boleh pula tidak. Pengemudi yang melakukan atau tidak melakukan anjuran tersebut tidak dapat disalahkan dan dikenakan sanksi.
5. Petunjuk
Yaitu memberikan petunjuk mengenai jurusan, keadaan jalan, situasi, kota berikutnya, keberadaan fasilitas dan lain – lain.
8
9 2.2. DIKYASA
DIKYASA adalah Pendidikan Masyarakat Lalu Lintas dan Rekayasa Lalu Lintas di jalan raya. DIKYASA bertugas untuk melaksanakan kegiatan pendidikan di bidang lalu lintas dalam rangka menumbuhkan pengertian dan keikutsertaan masyarakat secara aktif guna menciptakan KAMSELTIBCAR (Keamanan, Keselamatan,Ketertiban dan Kelancaran ) lalu lintas dan mengkaji segala permasalahan di bidang lalu lintas terutama faktor penyebab kecelakaan lalu lintas, kemacetan lalu lintas dan pelanggaran lalu lintas.
Peranan DIKYASA dalam hal ini yaitu membuat program atau rencana kegiatan pendidikan masyarakat di bidang lalu lintas terhadap masyarakat teroganisir maupun masyarakat yang tidak terorganisir dalam bentuk pembinaan dan penyuluhan. Salah satu program kerja tentang pendidikan rambu lalu lintas adalah mengunjungi sekolah – sekolah / Go To
Campus di Kota Bandung dan memberikan penjelasan tentang kesadaran
lalu lintas dan arti – arti dari lalu lintas.
2.3 Pelanggaran di Kota Bandung
Menurut data yang diperoleh dari Kasat Lantas Polwiltabes
10 79.844 pelakunya adalah remaja berusia 15 – 18 tahun. Dari data tersebut sudah jelas pelanggaran yang dilakukan adalah oleh pengendara kendaraan bermotor. Pelanggaran yang biasanya terjadi diantaranya melanggar marka rambu – rambu, surat – surat seperti SIM dan STNK.
2.4 Tata Cara Berlalu Lintas Yang Benar
Setiap orang yang menggunakan jalan wajib :
a. Berperilaku tertib
b. Mencegah hal – hal yang dapat merintangi, membahayakan keamanan dan keselamatan lalu lintas atau yang dapat menimbulkan kerusakan jalan.
Menurut Bahari (2010 : 23) beberapa aturan dan etika berlalu lintas yang seharusnya dijunjung tinggi oleh pengemudi di jalan adalah sebagai berikut :
a. Sepeda motor, kendaraan bermotor yang kecepatannya lebih rendah, mobil barang dan kendaraan tidak bermotor berapda pada lajur kiri. Penggunaan lajur sebelah kanan hanya diperuntukan bagikendaraan dengan kecepatan lebih tinggi, akan membelok ke kanan, mengubah arah atau mendahului kendaraan lain.
11 kendaraan yang akan dilewati, mempunyai jarak pandang yang bebas, dan tersedia ruan yang cukup.
c. Pengemudi kendaraan yang berpapasan dengan kendaraan lain dari arah berlawanan pada jalan dua arah yang tidak dipisahkan secara jelas wajib memberikan ruang gerak yang cukup disebelah kanan kendaraan.
d. Pengemudi kendaraan yang akan berbelok arah atau berbalik arah wajib mengamati situasi lalu lintas di depan, di samping dan di belakang kendaraan serta memberikan isyarat dengan lampu penunjuk arah atau isyarat tangan.
e. Pengemudi yang akan memperlambat kendaraan harus mengamati situasi lalu lintas di samping dan di belakang kendaraan dengan cara yang tidak membahayakan kendaraan lain.
2.5 Permasalahan Remaja dalam Tertib Lalu Lintas Di Kota Bandung
Permasalahan ini muncul dikarenakan kurangnya pemahaman
remaja yang menggunakan sepeda motor akan peraturan lalu lintas ketika dijalan raya,disiplin dalam berkendara dan pengendalian sepeda motor ketika di jalan raya.
12 sepeda motor pada usia remaja senang mengendari motor dalam keadaan kencang . Kejadian seperti ini dikarenakan kurang pemahaman akan tertib dan disiplinnya pengguna kendaraan sepeda motor di jalan raya. Maka dari itu perlu adanya sosialisasi tentang tata cara berlalu lintas yang baik dan benar khususnya kepada para remaja.
2.6 Kajian Permasalahan
Berdasarkan permasalahan yang ada maka dengan merancang kampanye tertib lalu lintas bagi kendaraan bermotor dapat lebih memberikan pengetahuan dan menumbuhkan rasa peduli serta kesadaran para remaja untuk lebih berdisiplin dalam berkendara di jalan raya. Tertib berlalu lintas adalah perilaku yang mencerminkan sikap disiplin dalam penggunaan lalu lintas sehingga dapat tercipta situasi yang lancar, tertib dan aman ketika berkendara di jalan raya.
13 2.7 Kampanye Sosial
Pfau dan Parrot mengungkapkan bahwa “ A campaign is conscious,
sustained and incremental process designed to be implemented over a specified periode of time for the purpose of influencing a specified
audience”. Artinya, bahwa suatu kampanye yang secara sadar, menunjang
dan meningkatkan proses pelaksanaan yang terencana pada periode tertentu untuk bertujuan mempengaruhi khalayak sasaran tertentu ( Venus 2007 : 8 ).
2.7.1 Jenis – Jenis Kampanye
Charles U. Larson (seperti dikutip oleh Venus, 1992) membagi
jenis kampanye ke dalam tiga kategori yakni:
1. Product-oriented campaigns
Yaitu kampanye yang berorientasi pada produk umumnya terjadi di lingkungan bisnis. Istilah lain yang sering dipertukarkan dengan kampanye jenis ini adalah commercial campaigns atau
corporate campaign. Motivasi yang mendasarinya adalah
14
2. Candidate-oriented campaigns
Yaitukampanye yang berorientasi pada kandidat umumnya yang dimotivasi oleh hasrat untuk meraih kekuasaan politik. Karena itu jenis kampanye ini dapat juga disebut sebagai political
campaigns (kampanye politik). Tujuannya antara lain adalah
untuk memenangkan dukungan masyarakat terhadap kandidat-kandidat yang diajukan partai politik agar dapat menduduki jabatan-jabatan politik yang diperebutkan lewat proses pemilihan umum.
3. Ideologically or cause oriented campaigns
Yaitu kampanye yang berorientasi pada tujuan-tujuan yang bersifat khusus dan sering kali berdimensi perubahan sosial. Karena itu kampanye jenis ini dalam istilah Kotler disebut sebagai
social change campaigns, yakni kampanye yang ditujukan untuk
menangani masalah-masalah sosial melalui perubahan sikap dan perilaku publik yang terkait.
15 dengan kampanye ini diharapkan bisa memberikan perubahan sikap khusunya pada remaja.
2.8 Studi Target Audience
Demografis :
- Jenis Kelamin : Laki – laki dan Perempuan - Usia : 15 – 18 Tahun
- : Pendidikan : SMA
- Status Ekonomi : Menengah Kebawah Geografis
- Wilayah Kota Bandung
Psikografis
16 BAB III
PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
3.1 Strategi Komunikasi
Menurut Ruslan (2008) komunikasi adalah interaksi antar manusia yang bertujuan untuk menumbuhkan pengertian antara komunikator (penyebar pesan) dengan komunikan (penerima pesan).
Strategi komunikasi pada program ini berupa kegiatan kampanye yang memberikan informasi tentang tata cara tertib berlalu lintas yang juga menitik beratkan bujukan (persuasi) dan menanamkan kesadaran
(awareness). Untuk menyampaikan pesan ini perlu pendekatan komunikasi
tentang target sasaran, dimana dalam pemilihan bahasa verbal serta visual yang akan dikomunikasikan mudah dimengerti dan dipahami oleh target sasaran. Dengan target sasaran remaja dipilih bahasa yang jelas seperti kalimat ajakan untuk bersikap tertib, begitu pula dengan visual yang dibuat dengan jelas agar para remaja lebih paham akibat dari ketidaktertiban dijalan raya.
3.1.1 Tujuan Komunikasi
Kampanye Tertib berlalu lintas bagi kendaraan bermotor
17 kesadaran untuk mentaati peraturan berlalu lintas khususnya untuk para remaja. Adapun tujuan komunikasi yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Memberikan pemahaman kepada para remaja akibat dari ketidak patuhan/pelanggaran rambu – rambu lalu lintas. 2. Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya tertib berlalu
lintas dijalan raya kepada para remaja agar tercipta lingkungan yang aman, tertib dan lancar saat berkendara. 3. Mengajak para remaja untuk selalu tertib berlalu lintas agar
mampu mengurangi pelanggaran - pelanggaran yang terjadi di jalan raya sehingga bisa mereka bisa nyaman dalam berkendara.
3.2 Strategi Kreatif
18 3.2.1 Pembuatan Tag Line Visual
Tagline yang digunakan dalam kampanye tertib lalu lintas ini adalah “ Stay cool di jalan euy ” kalimat
ini mengartikan tetap santai saat berkendara di jalan. Maksud dari diambilnya tagline tersebut adalah untuk mengingatkan para remaja untuk selalu santai dalam arti kata selalu berhati – hati dalam membawa kendaraan mereka agar terhindar dari kecelakaan, perpaduan bahasa yang digunakan bersifat ringan namun jelas. Karena pada usia remaja tidak senang disuruh tetapi lebih ke kesadaran diri mereka, untuk itu dipilihlah tagline tersebut.
3.3 Strategi Media
Strategi media pada kampanye ini lebih menekankan pada pemilihan media yang sesuai dengan target audience sehingga media – media yang dipilih akan menciptakan suatu respon dari khalayak sasarannya.
3.3.1 Pemilihan Media
19 dianggap cukup efektif untuk penyampaian kampanye tertib lalu lintas kendaraan bermotor bagi remaja. Dengan pesan visual dan bahasa yang lugas poster diharapkan bisa memberikan informasi yang dimuat sehingga bisa menarik perhatian target audience.
- Media Sekunder
1. Iklan Media Cetak / Majalah
20 2. Billboard
Iklan kampanye ini diaplikasikan juga pada billboard. Media ini dipilih karena ditempatkan di jalan raya sehingga akan lebih banyak murah juga mudah didapat. Diaplikasikan melalui media – media yang memiliki kegunaan seperti : Pin, stiker, gantungan kunci, dan pembatas buku,
3.4 Strategi Penyebaran Media
21 dimana bagian ini merupakan fase terpenting atas terciptanya keberhasilan suatu kampanye.
3.4.1 Acara Penyebaran Media Kampanye Tertib Lalu
Lintas Kendaraan Bermotor Bagi Remaja.
Sebuah acara penyebaran akan berjalan dengan baik apabila semuanya terkoordinasi dengan baik pula. Oleh karena itu perlu adanya susunan acara yang perlu direncanakan. Jadwal penyebaran media dilakukan dalam kurun waktu satu tahun dimulai pada bulan Agustus 2011 sampai Juli 2012.
3.5 Konsep Visual Perancangan Kampanye Tertib Lalu Lintas
Kendaraan Bermotor bagi Remaja.
3.5.1 Format Desain
Format desain yang digunakan berdasarkan unsur
22 3.5.5 Layout
Layout yang digunakan pada setiap media yaitu landscape dan portrait. Unsur – unsur lembaga pendukung kampanye disimpan di bawah sebelah kanan.
3.5.3 Ilustrasi
Menampilkan unsur fotografi agar sasaran lebih melihat dengan jelas keadaan yang sebenarnya agar maksud dari kampanye ini bias tersampaikan.dengan baik. Adapun ilustrasi yang menggunakan sketsa kemudian diolah menjadi digital vector.
3.5.4 Warna
Warna – warna dominan yang digunakan adalah sebagai berikut :
23 3.5.6 Tipografi
Jenis huruf yang digunakan untuk tagline kampanye yaitu Creampuff dan untuk headline menggunakan Arial Rounded MT Bold. Berikut jenis huruf yang dipilih :
3.5.6 Konsep Logo
25 BAB IV
MEDIA DAN TEKNIK PRODUKSI
4.1 MEDIA CETAK
4.1.1 Poster
Gambar IV.1 Poster 1
26 Ukuran : A2 (42 cm x 59 cm)
Material : Art paper Teknik produksi : Cetak Offset
Iliustrasi : Ilustrasi menggunakan fotografi dengan objek seorang remaja tergeletak memvisualisasikan akibat dari ketidak patuhan akan tata tertib di jalan raya. Maka diharapkan dengan adanya kampanye ini para remaja semakin sadar betapa pentingnya mentaati rambu atau tata tertib lalu lintas di jalan raya.
4.1.2 Flyer
Gambar IV.3 Flyer
Ukuran : 10 cm x 21 cm
27 Ilustrasi : Pada media flyer ilustrasi masih menggunakan
fotografi dengan informasi yang disampaikan berupa fakta tentang kejadian kecelakaan yang terjadi di jalan raya pada saat ini. Hal ini dimaksudkan agar menjadi perhatian bagi para remaja agar lebih berhati – hati dan selalu mentaati peraturan yang berlaku di jalan raya. 4.2 Media Pers
4.2.1 Iklan Surat Kabar Tribun Jabar
Gambar IV.4 Iklan Koran
Ukuran : 14.8 x 21 cm Material : Kertas Koran Teknik produksi : Cetak
28 para orang tua lebih memantau anak – anak nya dan member pengetahuan agar anak – anaknya lebih waspada dan mematuhi peraturan saat berkendara.
4.3 Media Traffic
4.3.1 Spanduk
Gambar IV. 4 Spanduk Ukuran : 1 x 6 m2
Material : Kain
Teknik Produksi Cetak Offset
4.4 Gimmick
4.4.1 Notes
29 Ukuran : A5 (14.8 x 21 cm )
Material : Art paper
Teknik Produksi : Cetak Separasi Isi pesan : Stay Cool Dijalan euy
4.4.2 Ballpoint
Gambar IV. 6 Ballpoint
Ukuran : 7 cm
Material : Art paper
30 4.4.3 Gantungan Kunci
Gambar IV. 7 Gantungan Kunci Ukuran : 4.4 cm
Material : Plat
Teknik Produksi : Digital Printing Isi Pesan : Stay Cool Dijalan euy
4.4.4 Pin
31 Ukuran : 5.8 cm
Material : Plat
Teknik produksi : Digital Printing Isi pesan : Stay Cool Dijalan euy
4.4.5 Penggaris
Gambar IV. 9 Penggaris
Ukuran : 30 cm
Material : Art paper
32 4.4.6 Pembatas buku
Gambar IV. 10 Pembatas buku Ukuran : 20 cm
Material : Art paper
Teknik Produksi : Cetak Separasi Isi Pesan : Stay Cool Dijalan euy
4.4.7 Mousepad
33 Ukuran : 15 x 15 Cm
Material : Stiker, Sponge Teknik produksi : Digital Printing Isi pesan : Stay Cool Dijalan euy
4.4.8 Stiker
Gambar IV. 12 Stiker Ukuran : 4 x 8 cm
Material : Stiker
34 4.4.9 Papan Ujian
Gambar IV. 13 Papan Ujian Ukuran : 15 x 15 cm
Material : Stiker
Teknik Produksi : Digital Printing
Isi Pesan : Stay Cool Dijalan euy
35
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus (2011). Sosialisasi Tata Tertib dan Keselamatan Berlalu lintas. From http://www.jasaraharja.co.id/read.cfm?id=13933. Diakses 2 mei 2011.
Bagus, Sihnu (2010). Pengertian Kampanye. From
http://all-about-theory.blogspot.com/2010/03/pengertian-kampanye.html. Diakses pada 4 Maret 2011
Bahari, Adib (2010), Aturan Wajib Berlalu Lintas, Yogyakarta: Pustaka Yustisia
Karda (2009), Pencegahan Kecelakaan Lalu Lintas di Kota Bandung. From http://kardady.wordpress.com/2009/12/30/pencegahan-kecelakaan-lalulintas-di-kota-bandung/. Diakses pada 16 Juni 2011.