• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Kampanye Tertib Lalu Lintas Kendaraan Bermotor Bagi Remaja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Kampanye Tertib Lalu Lintas Kendaraan Bermotor Bagi Remaja"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN KAMPANYE TERTIB LALU

LINTAS KENDARAAN BERMOTOR BAGI

REMAJA

DK 26313/Tugas Akhir Semester II 2010/2011

Oleh:

Irvan Ferdiansyah Nim :

52110800

Program Studi Desain Grafis

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim,

Puji dan syukur Penulis memanjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, nikmat dan karunia-Nya yang tidak ada batasnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pengantar tugas akhir yang berjudul “ Kampanye Tertib Lalu Lintas Kendaraan Bermotor Bagi Remaja”. Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat dalam menempuh jenjang D3 (Diploma Tiga) program studi Desain Grafis Fakultas Desain, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

Dengan selesainya laporan ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberi masukan – masukan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Harapan penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.

Bandung, Juli 2011

(3)

1 Bandung pun menjadi pemandangan yang sudah tidak asing lagi saat ini. Hal ini disebabkan karena banyaknya kendaraan yang terus bertambah namun ruas jalan yang ada saat ini tidak sesuai dengan jumlah kendaraan yang semakin banyak. Kendaraan bermotor adalah salah satu kendaraan yang sering menyebabkan kemacetan, hal ini terbukti dengan banyaknya kendaraan bermotor yang semakin bertambah setiap tahunnya. Banyaknya kendaraan bermotor yang bermunculan sekarang ini terjadi karena mudahnya masyarakat mendapatkan kendaraan di dealer - dealer tertentu. Selain itu kurangnya kesadaran masyarakat akan peraturan lalu lintas yang berlaku di jalan raya.

(4)

2 tertib lalu lintas yang menyebabkan tidak adanya kenyamanan berkendara di jalan raya.

Pengetahuan dasar akan keselamatan berlalu lintas dan tata tertib lalu lintas yang baik dan benar belum sepenuhnya di ketahui oleh unsur kalangan remaja. Terbukti dengan banyaknya pelanggaran yang terjadi diantaranya menerobos lampu merah, kebut – kebutan dijalan dan tidak mempunyai surat – surat seperti SIM dan STNK.

(5)

3 Kurangnya pengetahuan akan tata tertib peraturan lalu lintas yang berlaku saat ini menyebabkan banyaknya pelanggaran atau kejahatan yang dilakukan remaja diantaranya kebut – kebutan dijalan yang mengganggu keamanan lalu lintas dan membahayakan jiwa serta orang lain, selain itu ada pula geng motor dimana sekumpulan remaja ini senang kebut – kebutan dijalan bahkan sering kali melakukan aksi kejahatan yang sangat meresahkan warga. Sehingga perlu adanya kesadaran dari remaja untuk mampu berpikir akan pentingnya keselamatan jiwa mereka serta orang lain agar tercipta lingkungan yang aman dan nyaman ketika berlalu lintas.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut :

Kurangnya kesadaran dan pengetahuan para remaja tentang tata tertib berlalu lintas yang baik dan benar. Banyaknya tingkat pelanggaran yang dilakukan oleh

remaja saat ini.

Belum maksimalnya sosialisasi atau penyuluhan dari DIKYASA tentang tata cara berlalu lintas.

(6)

4 1.3 Fokus Masalah

Penulis memfokuskan masalah dengan melaksanakan kampanye yang bertujuan untuk memberikan kesadaran kepada remaja untuk mematuhi rambu – rambu lalu lintas saat menggunakan kendaraan bermotor di Kota Bandung.

1.4 Tujuan Perancangan

Adapun tujuan dari perancangan ini adalah sebagai berikut : Meningkatkan kesadaran tentang tata tertib berlalu lintas

di jalan raya kepada remaja.

Membuat para remaja lebih paham akan pentingnya mematuhi tata tertib, etika dan disiplin berlalu lintas yang baik dan benar, melalu kampanye sosial sehingga lalu lintas di jalan dapat berjalan dengan lancar dan aman. Menyadari akibat yang ditimbulkan dari ketidak patuhan

(7)

5 BAB II

TATA TERTIB LALU LINTAS BAGI KENDARAAN BERMOTOR

2.1 Pengertian Lalu Lintas

Lalu lintas di dalam Undang-undang No 22 tahun 2009 didefinisikan sebagai gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah Kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa Jalan dan fasilitas pendukung. Permasalahan lalu lintas di kota – kota besar seperti Bandung cukup memprihatinkan. Pertumbuhan jumlah penduduk setiap tahunnya, secara tidak langsung membuat permintaan akan kebutuhan transportasi meningkat.

2.1.1 Rambu – Rambu Lalu Lintas

(8)

6 Dalam diktat Rekayasa Lalu Lintas (2008) rambu – rambu lalu lintas mengandung berbagai fungsi yang masing – masing mengandung konsekuensi hukum sebagai berikut :

1. Perintah

Yaitu bentuk pengaturan yang jelas dan tegas tanpa ada interpretasi lain yang wajib dilaksanakan oleh pengguna jalan. Karena sifatnya perintah, maka tidak benar adanya perintah tambahan yang membuka peluang munculnya interpretasi lain. Misalnya : rambu belok kiri yang disertai kalimat belok kiri boleh terus adalah bentuk yang keliru. Penggunaan kata boleh dan terus mengandung makna ganda dan dengan demikian mengurangi makna perintah menjadi makna pilihan. Yang benar adalah belok kiri langsung. Dengan demikian, pelanggar atas perintah ini dapat dikenai sanksi sesuai perundang – undangan yang berlaku.

2. Larangan

(9)

7 3. Peringatan

Menunjukan kemungkinan adanya bahaya di jalan yang akan dilalui. Rambu peringatan berbentuk bujur sangkar berwarna dasar kuning dan lambang atau tulisan berwarna hitam.

4. Anjuran

Yaitu bentuk pengaturan yang bersifat mengimbau, boleh dilakukan boleh pula tidak. Pengemudi yang melakukan atau tidak melakukan anjuran tersebut tidak dapat disalahkan dan dikenakan sanksi.

5. Petunjuk

Yaitu memberikan petunjuk mengenai jurusan, keadaan jalan, situasi, kota berikutnya, keberadaan fasilitas dan lain – lain.

(10)

8

(11)

9 2.2. DIKYASA

DIKYASA adalah Pendidikan Masyarakat Lalu Lintas dan Rekayasa Lalu Lintas di jalan raya. DIKYASA bertugas untuk melaksanakan kegiatan pendidikan di bidang lalu lintas dalam rangka menumbuhkan pengertian dan keikutsertaan masyarakat secara aktif guna menciptakan KAMSELTIBCAR (Keamanan, Keselamatan,Ketertiban dan Kelancaran ) lalu lintas dan mengkaji segala permasalahan di bidang lalu lintas terutama faktor penyebab kecelakaan lalu lintas, kemacetan lalu lintas dan pelanggaran lalu lintas.

Peranan DIKYASA dalam hal ini yaitu membuat program atau rencana kegiatan pendidikan masyarakat di bidang lalu lintas terhadap masyarakat teroganisir maupun masyarakat yang tidak terorganisir dalam bentuk pembinaan dan penyuluhan. Salah satu program kerja tentang pendidikan rambu lalu lintas adalah mengunjungi sekolah – sekolah / Go To

Campus di Kota Bandung dan memberikan penjelasan tentang kesadaran

lalu lintas dan arti – arti dari lalu lintas.

2.3 Pelanggaran di Kota Bandung

Menurut data yang diperoleh dari Kasat Lantas Polwiltabes

(12)

10 79.844 pelakunya adalah remaja berusia 15 – 18 tahun. Dari data tersebut sudah jelas pelanggaran yang dilakukan adalah oleh pengendara kendaraan bermotor. Pelanggaran yang biasanya terjadi diantaranya melanggar marka rambu – rambu, surat – surat seperti SIM dan STNK.

2.4 Tata Cara Berlalu Lintas Yang Benar

Setiap orang yang menggunakan jalan wajib :

a. Berperilaku tertib

b. Mencegah hal – hal yang dapat merintangi, membahayakan keamanan dan keselamatan lalu lintas atau yang dapat menimbulkan kerusakan jalan.

Menurut Bahari (2010 : 23) beberapa aturan dan etika berlalu lintas yang seharusnya dijunjung tinggi oleh pengemudi di jalan adalah sebagai berikut :

a. Sepeda motor, kendaraan bermotor yang kecepatannya lebih rendah, mobil barang dan kendaraan tidak bermotor berapda pada lajur kiri. Penggunaan lajur sebelah kanan hanya diperuntukan bagikendaraan dengan kecepatan lebih tinggi, akan membelok ke kanan, mengubah arah atau mendahului kendaraan lain.

(13)

11 kendaraan yang akan dilewati, mempunyai jarak pandang yang bebas, dan tersedia ruan yang cukup.

c. Pengemudi kendaraan yang berpapasan dengan kendaraan lain dari arah berlawanan pada jalan dua arah yang tidak dipisahkan secara jelas wajib memberikan ruang gerak yang cukup disebelah kanan kendaraan.

d. Pengemudi kendaraan yang akan berbelok arah atau berbalik arah wajib mengamati situasi lalu lintas di depan, di samping dan di belakang kendaraan serta memberikan isyarat dengan lampu penunjuk arah atau isyarat tangan.

e. Pengemudi yang akan memperlambat kendaraan harus mengamati situasi lalu lintas di samping dan di belakang kendaraan dengan cara yang tidak membahayakan kendaraan lain.

2.5 Permasalahan Remaja dalam Tertib Lalu Lintas Di Kota Bandung

Permasalahan ini muncul dikarenakan kurangnya pemahaman

remaja yang menggunakan sepeda motor akan peraturan lalu lintas ketika dijalan raya,disiplin dalam berkendara dan pengendalian sepeda motor ketika di jalan raya.

(14)

12 sepeda motor pada usia remaja senang mengendari motor dalam keadaan kencang . Kejadian seperti ini dikarenakan kurang pemahaman akan tertib dan disiplinnya pengguna kendaraan sepeda motor di jalan raya. Maka dari itu perlu adanya sosialisasi tentang tata cara berlalu lintas yang baik dan benar khususnya kepada para remaja.

2.6 Kajian Permasalahan

Berdasarkan permasalahan yang ada maka dengan merancang kampanye tertib lalu lintas bagi kendaraan bermotor dapat lebih memberikan pengetahuan dan menumbuhkan rasa peduli serta kesadaran para remaja untuk lebih berdisiplin dalam berkendara di jalan raya. Tertib berlalu lintas adalah perilaku yang mencerminkan sikap disiplin dalam penggunaan lalu lintas sehingga dapat tercipta situasi yang lancar, tertib dan aman ketika berkendara di jalan raya.

(15)

13 2.7 Kampanye Sosial

Pfau dan Parrot mengungkapkan bahwa “ A campaign is conscious,

sustained and incremental process designed to be implemented over a specified periode of time for the purpose of influencing a specified

audience”. Artinya, bahwa suatu kampanye yang secara sadar, menunjang

dan meningkatkan proses pelaksanaan yang terencana pada periode tertentu untuk bertujuan mempengaruhi khalayak sasaran tertentu ( Venus 2007 : 8 ).

2.7.1 Jenis – Jenis Kampanye

Charles U. Larson (seperti dikutip oleh Venus, 1992) membagi

jenis kampanye ke dalam tiga kategori yakni:

1. Product-oriented campaigns

Yaitu kampanye yang berorientasi pada produk umumnya terjadi di lingkungan bisnis. Istilah lain yang sering dipertukarkan dengan kampanye jenis ini adalah commercial campaigns atau

corporate campaign. Motivasi yang mendasarinya adalah

(16)

14

2. Candidate-oriented campaigns

Yaitukampanye yang berorientasi pada kandidat umumnya yang dimotivasi oleh hasrat untuk meraih kekuasaan politik. Karena itu jenis kampanye ini dapat juga disebut sebagai political

campaigns (kampanye politik). Tujuannya antara lain adalah

untuk memenangkan dukungan masyarakat terhadap kandidat-kandidat yang diajukan partai politik agar dapat menduduki jabatan-jabatan politik yang diperebutkan lewat proses pemilihan umum.

3. Ideologically or cause oriented campaigns

Yaitu kampanye yang berorientasi pada tujuan-tujuan yang bersifat khusus dan sering kali berdimensi perubahan sosial. Karena itu kampanye jenis ini dalam istilah Kotler disebut sebagai

social change campaigns, yakni kampanye yang ditujukan untuk

menangani masalah-masalah sosial melalui perubahan sikap dan perilaku publik yang terkait.

(17)

15 dengan kampanye ini diharapkan bisa memberikan perubahan sikap khusunya pada remaja.

2.8 Studi Target Audience

Demografis :

- Jenis Kelamin : Laki – laki dan Perempuan - Usia : 15 – 18 Tahun

- : Pendidikan : SMA

- Status Ekonomi : Menengah Kebawah Geografis

- Wilayah Kota Bandung

Psikografis

(18)

16 BAB III

PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

3.1 Strategi Komunikasi

Menurut Ruslan (2008) komunikasi adalah interaksi antar manusia yang bertujuan untuk menumbuhkan pengertian antara komunikator (penyebar pesan) dengan komunikan (penerima pesan).

Strategi komunikasi pada program ini berupa kegiatan kampanye yang memberikan informasi tentang tata cara tertib berlalu lintas yang juga menitik beratkan bujukan (persuasi) dan menanamkan kesadaran

(awareness). Untuk menyampaikan pesan ini perlu pendekatan komunikasi

tentang target sasaran, dimana dalam pemilihan bahasa verbal serta visual yang akan dikomunikasikan mudah dimengerti dan dipahami oleh target sasaran. Dengan target sasaran remaja dipilih bahasa yang jelas seperti kalimat ajakan untuk bersikap tertib, begitu pula dengan visual yang dibuat dengan jelas agar para remaja lebih paham akibat dari ketidaktertiban dijalan raya.

3.1.1 Tujuan Komunikasi

Kampanye Tertib berlalu lintas bagi kendaraan bermotor

(19)

17 kesadaran untuk mentaati peraturan berlalu lintas khususnya untuk para remaja. Adapun tujuan komunikasi yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Memberikan pemahaman kepada para remaja akibat dari ketidak patuhan/pelanggaran rambu – rambu lalu lintas. 2. Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya tertib berlalu

lintas dijalan raya kepada para remaja agar tercipta lingkungan yang aman, tertib dan lancar saat berkendara. 3. Mengajak para remaja untuk selalu tertib berlalu lintas agar

mampu mengurangi pelanggaran - pelanggaran yang terjadi di jalan raya sehingga bisa mereka bisa nyaman dalam berkendara.

3.2 Strategi Kreatif

(20)

18 3.2.1 Pembuatan Tag Line Visual

Tagline yang digunakan dalam kampanye tertib lalu lintas ini adalah “ Stay cool di jalan euy ” kalimat

ini mengartikan tetap santai saat berkendara di jalan. Maksud dari diambilnya tagline tersebut adalah untuk mengingatkan para remaja untuk selalu santai dalam arti kata selalu berhati – hati dalam membawa kendaraan mereka agar terhindar dari kecelakaan, perpaduan bahasa yang digunakan bersifat ringan namun jelas. Karena pada usia remaja tidak senang disuruh tetapi lebih ke kesadaran diri mereka, untuk itu dipilihlah tagline tersebut.

3.3 Strategi Media

Strategi media pada kampanye ini lebih menekankan pada pemilihan media yang sesuai dengan target audience sehingga media – media yang dipilih akan menciptakan suatu respon dari khalayak sasarannya.

3.3.1 Pemilihan Media

(21)

19 dianggap cukup efektif untuk penyampaian kampanye tertib lalu lintas kendaraan bermotor bagi remaja. Dengan pesan visual dan bahasa yang lugas poster diharapkan bisa memberikan informasi yang dimuat sehingga bisa menarik perhatian target audience.

- Media Sekunder

1. Iklan Media Cetak / Majalah

(22)

20 2. Billboard

Iklan kampanye ini diaplikasikan juga pada billboard. Media ini dipilih karena ditempatkan di jalan raya sehingga akan lebih banyak murah juga mudah didapat. Diaplikasikan melalui media – media yang memiliki kegunaan seperti : Pin, stiker, gantungan kunci, dan pembatas buku,

3.4 Strategi Penyebaran Media

(23)

21 dimana bagian ini merupakan fase terpenting atas terciptanya keberhasilan suatu kampanye.

3.4.1 Acara Penyebaran Media Kampanye Tertib Lalu

Lintas Kendaraan Bermotor Bagi Remaja.

Sebuah acara penyebaran akan berjalan dengan baik apabila semuanya terkoordinasi dengan baik pula. Oleh karena itu perlu adanya susunan acara yang perlu direncanakan. Jadwal penyebaran media dilakukan dalam kurun waktu satu tahun dimulai pada bulan Agustus 2011 sampai Juli 2012.

3.5 Konsep Visual Perancangan Kampanye Tertib Lalu Lintas

Kendaraan Bermotor bagi Remaja.

3.5.1 Format Desain

Format desain yang digunakan berdasarkan unsur

(24)

22 3.5.5 Layout

Layout yang digunakan pada setiap media yaitu landscape dan portrait. Unsur – unsur lembaga pendukung kampanye disimpan di bawah sebelah kanan.

3.5.3 Ilustrasi

Menampilkan unsur fotografi agar sasaran lebih melihat dengan jelas keadaan yang sebenarnya agar maksud dari kampanye ini bias tersampaikan.dengan baik. Adapun ilustrasi yang menggunakan sketsa kemudian diolah menjadi digital vector.

3.5.4 Warna

Warna – warna dominan yang digunakan adalah sebagai berikut :

(25)

23 3.5.6 Tipografi

Jenis huruf yang digunakan untuk tagline kampanye yaitu Creampuff dan untuk headline menggunakan Arial Rounded MT Bold. Berikut jenis huruf yang dipilih :

3.5.6 Konsep Logo

(26)
(27)

25 BAB IV

MEDIA DAN TEKNIK PRODUKSI

4.1 MEDIA CETAK

4.1.1 Poster

Gambar IV.1 Poster 1

(28)

26 Ukuran : A2 (42 cm x 59 cm)

Material : Art paper Teknik produksi : Cetak Offset

Iliustrasi : Ilustrasi menggunakan fotografi dengan objek seorang remaja tergeletak memvisualisasikan akibat dari ketidak patuhan akan tata tertib di jalan raya. Maka diharapkan dengan adanya kampanye ini para remaja semakin sadar betapa pentingnya mentaati rambu atau tata tertib lalu lintas di jalan raya.

4.1.2 Flyer

Gambar IV.3 Flyer

Ukuran : 10 cm x 21 cm

(29)

27 Ilustrasi : Pada media flyer ilustrasi masih menggunakan

fotografi dengan informasi yang disampaikan berupa fakta tentang kejadian kecelakaan yang terjadi di jalan raya pada saat ini. Hal ini dimaksudkan agar menjadi perhatian bagi para remaja agar lebih berhati – hati dan selalu mentaati peraturan yang berlaku di jalan raya. 4.2 Media Pers

4.2.1 Iklan Surat Kabar Tribun Jabar

Gambar IV.4 Iklan Koran

Ukuran : 14.8 x 21 cm Material : Kertas Koran Teknik produksi : Cetak

(30)

28 para orang tua lebih memantau anak – anak nya dan member pengetahuan agar anak – anaknya lebih waspada dan mematuhi peraturan saat berkendara.

4.3 Media Traffic

4.3.1 Spanduk

Gambar IV. 4 Spanduk Ukuran : 1 x 6 m2

Material : Kain

Teknik Produksi Cetak Offset

4.4 Gimmick

4.4.1 Notes

(31)

29 Ukuran : A5 (14.8 x 21 cm )

Material : Art paper

Teknik Produksi : Cetak Separasi Isi pesan : Stay Cool Dijalan euy

4.4.2 Ballpoint

Gambar IV. 6 Ballpoint

Ukuran : 7 cm

Material : Art paper

(32)

30 4.4.3 Gantungan Kunci

Gambar IV. 7 Gantungan Kunci Ukuran : 4.4 cm

Material : Plat

Teknik Produksi : Digital Printing Isi Pesan : Stay Cool Dijalan euy

4.4.4 Pin

(33)

31 Ukuran : 5.8 cm

Material : Plat

Teknik produksi : Digital Printing Isi pesan : Stay Cool Dijalan euy

4.4.5 Penggaris

Gambar IV. 9 Penggaris

Ukuran : 30 cm

Material : Art paper

(34)

32 4.4.6 Pembatas buku

Gambar IV. 10 Pembatas buku Ukuran : 20 cm

Material : Art paper

Teknik Produksi : Cetak Separasi Isi Pesan : Stay Cool Dijalan euy

4.4.7 Mousepad

(35)

33 Ukuran : 15 x 15 Cm

Material : Stiker, Sponge Teknik produksi : Digital Printing Isi pesan : Stay Cool Dijalan euy

4.4.8 Stiker

Gambar IV. 12 Stiker Ukuran : 4 x 8 cm

Material : Stiker

(36)

34 4.4.9 Papan Ujian

Gambar IV. 13 Papan Ujian Ukuran : 15 x 15 cm

Material : Stiker

Teknik Produksi : Digital Printing

Isi Pesan : Stay Cool Dijalan euy

(37)

35

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus (2011). Sosialisasi Tata Tertib dan Keselamatan Berlalu lintas. From http://www.jasaraharja.co.id/read.cfm?id=13933. Diakses 2 mei 2011.

Bagus, Sihnu (2010). Pengertian Kampanye. From

http://all-about-theory.blogspot.com/2010/03/pengertian-kampanye.html. Diakses pada 4 Maret 2011

Bahari, Adib (2010), Aturan Wajib Berlalu Lintas, Yogyakarta: Pustaka Yustisia

Karda (2009), Pencegahan Kecelakaan Lalu Lintas di Kota Bandung. From http://kardady.wordpress.com/2009/12/30/pencegahan-kecelakaan-lalulintas-di-kota-bandung/. Diakses pada 16 Juni 2011.

Gambar

Gambar IV. 7 Gantungan Kunci
Gambar IV. 13 Papan Ujian

Referensi

Dokumen terkait

Demikia surat ini kami sampaikan atas perhatian dan

Salah satu penyajiannya dibentuk dalam suatu Sistem penjualan & persediaan obat pada apotik 24 jam yang memakai sebuah sistem dengan

Solusi yang berhubungan dengan siswa kelas VIII MTs Rohmaniyyah Solusi apa yang telah dilakukan berkaitan dengan problematika pembelajaran Fiqih yang berhubungan dengan

Pada penulisan Tugas Akhir ini, penulis membuat Perancangan Sistem Informasi Inter Club Indonesia Kordinator Daerah Provinsi Sumatera Utara Berbasis Webmerupakan sebuah website

Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat serta ridho-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul

berserta perlengkapannya; e.. Zi Vision memperhatikan betapa pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja. $ODVDQ SHUXDKDDQ GDODP PHQ\HGLDNDQ DODW SHOLQGXQJ GLUL \DQJ

komuni kudus yang kita terima setiap minggu atau setiap hari dalam misa harian, perlahan-lahan kita pun membuka diri pada tuntunan Allah. Yang ilahi menjadi insani agar

Beberapa hari kemudian dilakukan tindakan operasi pada pasien, sebelum jaringan dikirim ke Bagian Patologi Anatomik RS Haji Mina Provinsi Sumatera Utara, kami