• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (Studi pada Samsat Keliling Bandar Lampung)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (Studi pada Samsat Keliling Bandar Lampung)"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK KENDARAAN BERMOTOR

(Studi pada Samsat Keliling Bandar Lampung)

OLEH

DONA TRIANSHA HASYIM

Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) adalah suatu kewajiban yang harus dibayarkan setiap tahunnya oleh pengguna kendaraan bermotor baik itu roda 2 (R2) dan roda 4 (R4) atau lebih dan menjadi salah satu sektor yang dominan dalam pembentukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Propinsi terlebih jumlah kendaraan baik roda dua (R2) dan roda empat (R4) sangat tinggi.

Pelayanan merupakan faktor penting bagi setiap perusahaan. Pelayanan yang baik akan membawa dampak positif bagi perusahaan begitu juga sebaliknya apabila perusahaan memberikan pelayanan yang buruk maka akan berdampak negatif bagi perusahaan itu sendiri. Pelayanan yang baik akan membuat konsumen merasa puas.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kualitas pelayanan Samsat Keliling Bandar Lampung sudah memuaskan Wajib Pajak dalam membayar pajak kendaraannya di Samsat Keliling Bandar Lampung sehingga mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Berdasarkan hasil pembahasan, hipotesis yang menyatakan kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan wajib pajak dapat diterima. Hal ini didasarkan pada hasil pengujian analisis determinasi yang menunjukkan pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan berdasarkan koofesien determinasi sebesar R2= 0.603. Hal ini berarti sumbangan variabel X (Kualitas Layanan) berperan dalam mempengaruhi setiap variabel Y (Kepuasan Pelanggan) sebesar 60,3% dan sisanya 39,7% dipengaruhi oleh faktor lain.

(2)

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK KENDARAAN BERMOTOR

(StudipadaSamsat Keliling Bandar Lampung)

Oleh :

DONA TRIANSHA HASYIM

Skripsi

Sebagaisalahsatusyaratuntukmendapatkangelar SARJANA EKONOMI

Pada

JurusanManajemen

FakultasEkonomiUniversitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)
(4)
(5)
(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Tanjung Karang Kota Bandar Lampung pada tanggal 23 Maret 1993 sebagai anak ketiga dari 4 bersaudara pasangan Bapak Drs. H. M.Hasyim, M.M. dan Ibu Hj. Rismaria.

Pendidikan Taman Kanak (TK) diselesaikan oleh penulis di TK Al-Kautsar Bandar Lampung pada tahun 1999, Sekolah Dasar (SD) di SD Al-Kautsar selesai pada tahun 2005, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Al-Kautsar Bandar Lampung selesai pada tahun 2008, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 10 Bandar Lampung selesai pada tahun 2011.

(7)

PERSEMBAHAN

Karya kecil ini kupersembahkan kepada,

Kedua orangtuaku, papa dan mama, yang selama ini senantiasa menyayangi, membimbing, dan tidak bosan-bosannya selalu mengingatkan dan menasehatiku tentang segala hal, serta memberitahu cara bagaimana menjadi pribadi yang senantiasa bekerja keras, jujur, amanah dalam hidup serta selalu beribadah kepada Allah SWT, serta selalu senantiasa mendoakan kesuksesan ku.

Kedua kakak-kakak ku dan adik ku, yang selama ini senantiasa memberikan motivasi dan pembelajaran yang sangat berharga dalam mengarungi perkuliahan selama ini dan selalu menghibur dikala sedih melanda.

(8)

KATA BIJAK

“Kerjakan kebaikan meskipun kamu anggap itu kecil, sebab engkau tidak tahu kebaikan mana yang memasukanmu ke surge.”

(Hasan Al-Bashri)

“Sesungguhnya kebaikan itu memancarkan cahaya pada wajah seseorang, dan cahaya pada hati, keluasan dalam rezeki, kekuatan pada badan, kecintaan di tengah

makhluk. Dan keburukan akan mengakibatkan kehitaman pada wajah, kegelapan

dalam hati, kelemahan badan dan kekurangan rezeki, serta kebencian di dalam hati

para makhluk Allah.''

(Abdullah bin Abbas Radliyallah ‘anh)

“Ilmu yang paling utama adalah ilmu hal (tingkah laku) dan amal yang paling utama adalah menjaga tingkah laku”.

(9)

KATA BIJAK

“Kerjakan kebaikan meskipun kamu anggap itu kecil, sebab engkau tidak tahu kebaikan mana yang memasukanmu ke surge.”

(Hasan Al-Bashri)

“Sesungguhnya kebaikan itu memancarkan cahaya pada wajah seseorang, dan cahaya pada hati, keluasan dalam rezeki, kekuatan pada badan, kecintaan di

tengah makhluk. Dan keburukan akan mengakibatkan kehitaman pada wajah,

kegelapan dalam hati, kelemahan badan dan kekurangan rezeki, serta kebencian

di dalam hati para makhluk Allah.'' (Abdullah bin Abbas Radliyallah ‘anh)

“Ilmu yang paling utama adalah ilmu hal (tingkah laku) dan amal yang paling utama adalah menjaga tingkah laku”.

(10)

KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr.Wb

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan Kehadirat ALLAH SWT Tuhan Semesta Alam, dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini yang berjudul ” ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (Studi pada Samsat

Keliling Bandar Lampung).Skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam penyelesaian studi pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.

Hambatan, tantangan dan rintangan dalam penulisan skripsi ini tidak dapat dihindari dan penulisan skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan, dorongan, arahan dan masukan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung,

2. Ibu Hj. Aida Sari, S.E., M.Si. Selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Lampung,

3. Bapak Rinaldi Bursan, S.E., M.Si. Selaku pembimbing utama skripsi yang telah banyak meluangkan waktunya dalam membantu dan membimbing

(11)

4. Bapak Mudji Rachmat Ramelan, S.E., M.B.A. Selaku pembimbing kedua yang telah banyak membantu dan membimbing penulis pada waktu penelitian dan saat penyempurnaan skripsi ini dengan penuh kesabaran dan perhatian yang tulus. Terima kasih yang tak terhingga atas bimbingan, doa serta dukungan yang selama ini telah diberikan kepada penulis,

5. Ibu Roslina, S.E., M.Si. Selaku penguji yang sudah meluangkan waktunya untuk menguji penulis,

5. Bapak Ahmad Faisol, S.E., M.M.. Selaku Pembimbing Akademik penulis yang senatiasa membimbing penulis dalam hal akademik dan kuliah,

6. Staff Unila yang turut membantu kelancaran skripsiku; Mas Tris, Mas Nanang, Mbak Is, Mas Nasir (terimakasih pinjaman buku dan skripsinya), dan

staff lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu,

7. Kepada seluruh pegawai Samsat Keliling Bandar Lampung yang telah memperbolehkan saya untuk meneliti Samsat Keliling Bandar Lampung dan terimakasih atas bantuan yang telah diberikan,

8. Kedua orangtuaku, papa Drs. H. M. Hasyim, M.M. dan mama Hj. Rismaria yang selalu berdoa dan memberikan semangat untuk kelulusan dan kesuksesan diriku, 9. Kakak-kakakku tercinta Dhaniel Jack Chanerie dan Jessie Dwi Puspita, serta

adikku yang tercinta M. Dheo Fortunarenza Putra, terimakasih atas dukungannya dan menemani hari-hariku selama ini,

10. Sahabatku Tatang Setia (Tangse) seperjuangan menunggu dosen dari pagi hingga sore dan terima kasih yang tak terhingga atas bimbingan, saran, serta dukungan yang selama ini telah diberikan sampai skripsi ini selesai, semoga kebaikanmu dibalas oleh ALLAH SWT. Amin

11. Sahabat-sahabatku sepermainan dan seperjuangan dalam meyelesaikan skripsi: M. Dhian Pratama (Tamcus), Agung Prastyo, Prashadio Anmara (Ciprut), Rio Panduwinata (Burung), Adji Madya Dwito, Try Sutrisno, Diono Nugroho terimakasih atas bantuan, saran dan masukannya,

(12)

13. Sahabat-sahabatku seperjuangan dari SMP : Muhammad Fadel Noerman (Cipeng), Bayu Prakoso (Kuncung), Indra Pratama, Anindya Octavioni (Nina), Amelia Ramadhini (Mele), Eka Pratiwi Yunianti (Tiwi), Aulia Mufti Jannah (Uti), Netti Mulya Sari (Ayi), Efrilliza Dwi Atdelina (Eep), Dimas Surya Abdi, Bayu MJ, dan teman-teman SMP yang lainnya terimakasih telah menemani dari SMP dan terimakasih atas dukungannya selama ini,

14. Seluruh sahabat-sahabatku senasib dan seperjuangan, manajemen 2011 lainnya: Yipi Kinandra, M.Erie Darfinsyah, M.Yasser Syamsurya, Fadel Muhammad Harrys, M.Fazrie Amalsyah, Artenza Olga, Taradhipa Catur, Bayu Prasetya, Yudhi Haprinaldi, Audi Anniza (ao), Ratu Ismaya (Tubir), Gita Putri Utami (sigit), Jenfabella Lukel (Bekel), Fidya Junnisa (fifi), Grihda Lorensa (Oyen), Eva Septiawati (Epol), Dina Maryana, Fathimah Fitri, Farras Mardatila dan teman-teman manajemen 2011 lainnya terimakasih atas dukungannya selama ini dan telah menjadi teman yang baik selama masa perkuliahan,

15. Sahabat-sahabatku dimasa kecil : Fasha Almau Dody, M.Ragil, Tomi Rizkullah, Ogy Ramzogi terimakasih atas kebersamaannya,

16. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, semoga Allah SWT membalas seluruh budi baik yang telah diberikan kepada kita semua.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT, Tuhan Semesta Alam, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana dan jauh dari kesempurnaan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Penulis,

(13)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 11

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 12

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 12

1.3.2 Manfaat Penelitian ... 12

1.4 Kerangka Pemikiran ... 12

1.5 Hipotesis ... 14

BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran ... 15

2.1.1 Pengertian ... 15

2.2 Pelayanan ... 16

2.2.1 Pengertian ... 16

2.2.2 Karakteristik Jasa ... 17

2.2.3 Faktor-Faktor Mengukur Pelayanan ... 18

2.2.4 Mengelola Kualitas Pelayanan ... 20

2.3 Kepuasan Konsumen ... 21

2.2.1 Pengertian ... 21

2.2.2 Kepuasan Konsumen dan Pengukurannya ... 22

(14)

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ... 26

3.2 Definisi Operasional Variabel ... 26

3.3 Sumber Data ... 28

3.4 Populasi dan Sampel ... 28

3.4.1 Populasi ... 28

3.4.2 Sampel ... 29

3.5. Metode Analisis ... 30

3.5.1 Uji Validitas ... 30

3.5.2 Uji Reabilitas ... 31

3.5.3 Analisis Regresi Linear Berganda ... 32

3.5.4 Koefisien Determinasi ... 32

3.5.5 Uji Hipotesis ... 33

3.5.5.1 Uji F ... 33

3.5.5.2 Uji T ... 34

BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas dan Uji Reabilitas ... 37

4.1.1 Uji Validitas ... 37

4.1.2 Uji Reabilitas ... 38

4.2 Hasil Analisis Tabulasi Silang Variabel Demografi ... 40

4.3 Distribusi Frekuensi dan Jawaban Responden ... 44

4.3.1 Tanggapan Tentang Kualitas Pelayanan (X)... 44

4.3.2 Tanggapan Tentang Kepuasan Konsumen (Y) ... 56

4.4 Uji Regresi Linear Berganda ... 58

4.5 Analisis Determinasi ... 60

4.6 Uji Hipotesis... 61

4.4.2 Uji F ... 62

4.4.3 Uji T ... 63

(15)

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 69 5.2 Saran ... 71

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Jumlah Realisasi dan Target ... 3

2.1 Penelitian Terdahulu ... 23

3.1 Definisi Operasional Variabel ... 27

4.1 Hasil Uji Validitas ... 37

4.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 38

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 40

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 41

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 42

4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 43

4.7 Jawaban Responden Tentang Variabel Kehandalan ... 44

4.8 Jawaban Responden Tentang Variabel Ketanggapan ... 46

4.9 Jawaban Responden Tentang Variabel Jaminan ... 49

4.10 Jawaban Responden Tentang Variabel Empati ... 51

4.11 Jawaban Responden Tentang Variabel Wujud ... 52

4.12 Total Skor Masing-Masing Variabel Kualitas Pelayanan ... 54

4.13 Jawaban Responden Tentang Kepuasan Konsumen ... 56

4.14 Analisis Regresi Linier Berganda ... 58

4.15 Analisis Determinasi ... 60

4.16 Hasil Uji F ... 62

4.17 Hasil Uji T ... 64

(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(18)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pelayanan merupakan faktor penting bagi setiap perusahaan. Pelayanan yang baik

akan membawa dampak positif bagi perusahaan begitu juga sebaliknya apabila

perusahaan memberikan pelayanan yang buruk maka akan berdampak negatif bagi

perusahaan itu sendiri. Pelayanan yang baik akan membuat konsumen merasa puas.

Simamora (2003:172) mengemukakan pelayanan adalah setiap kegiatan atau manfaat

yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud

dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

Pelayanan yang baik dan pelayanan yang buruk mencerminkan pada kualitas

pelayanan. Menurut Philip Kotler (2009:51) jasa/layanan adalah semua tindakan atau

kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak lain yang pada intinya tidak berwujud dan

tidak menghasilkan kepemilikan apapun.

Sebagai salah satu tempat pelayanan publik yang memberikan masukan pendapatan

daerah sudah sepantasnya Kantor Bersama Samsat selalu berupaya memberikan

(19)

2

Hal ini sudah dibuktikan oleh Kantor Bersama Samsat dengan menerapkan layanan

pembayaran pajak melalui Samsat Keliling, Samsat Corner, Samsat Container,

Samsat Drive Through dan fasilitas pelayanan yang disediakan guna memberikan

kemudahan pelayanan bagi para Wajib Pajak.

Samsat Keliling merupakan kendaraan roda empat yang beroperasi setiap hari yang

ditempatkan di lokasi yang strategis dan dapat berpindah-pindah dengan jadwal yang

sudah ditentukan sebelumnya. Pada awalnya Samsat Keliling memiliki jadwal setiap

bulannya yang dibagi dalam empat minggu yang mempunyai empat titik tempat. Pada

minggu pertama Samsat Keliling berada di Jl. Kimaja, Way Halim, Bandar Lampung

tepatnya di depan toko elektronik yang sebelumnya adalah Columbus, minggu kedua

Samsat Keliling berada di Jl. Antasari tepatnya di depan perumahan Bukit Kencana,

Minggu ketiga Samsat Keliling berada di Stadion Pahoman, Minggu keempat Samsat

Keliling berada di sekitar wilayah Jatimulyo.

Samsat Keliling Bandar Lampung sekarang selalu menetap di Jl. Kimaja,Way Halim,

Bandar Lampung, hal ini dikarenakan adanya layanan yang lain seperti Samsat

Corner, Samsat Container, Samsat Drive Through. Pelayanan di Samsat Keliling

berupa Pengesahan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), Pembayaran Pajak

Kendaraan Bermotor (PKB), dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas

Jalan (SWDKLLJ). Kendaraan roda 2, minibus, sedan, pick up, truk bisa bayar di

(20)

3

Persyaratan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di Samsat Keliling yaitu

Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) asli, Surat Tanda Nomor Kendaraan

(STNK) asli, Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD)/Notice Pajak asli, Kartu Tanda

Penduduk (KTP) asli sesuai BPKB.

Berikut ini menyajikan jumlah Wajib Pajak yang membayar PKB di Samsat Keliling

dan Target selama periode Januari-Agustus 2014.

Tabel 1.1

Jumlah Realisasi Penerimaan PKB dan Target Samsat Keliling Bandar Lampung

Tahun 2014

Bulan

Samsat Mobil Keliling Bandar Lampung

Target Realisasi penerimaan PKB

Roda 2 Roda 4 Roda 2 Roda 4

Januari Rp 187.500.000 Rp 562.500.000 Rp 144.007.226 Rp 449.332.235 Februari Rp 187.500.000 Rp 562.500.000 Rp 133.191.824 Rp 367.101.000 Maret Rp 187.500.000 Rp 562.500.000 Rp 124.487.660 Rp 632.152.922 April Rp 187.500.000 Rp 562.500.000 Rp 137.906.521 Rp 613.793.600 Mei Rp 187.500.000 Rp 562.500.000 Rp 111.768.075 Rp 306.507.045 Juni Rp 187.500.000 Rp 562.500.000 Rp 161.271.845 Rp 456.184.714 Juli Rp 187.500.000 Rp 562.500.000 Rp 163.844.058 Rp 457.095.498 Agustus Rp 187.500.000 Rp 562.500.000 Rp 158.184.827 Rp 509.110.045 Jumlah Rp 1.500.000.000 Rp 4.500.0000.000 Rp 1.134.662.036 Rp 3.791.277.059

Sumber: Samsat Bandar Lampung 2014.

Berdasarkan Tabel 1.1 terlihat realisasi penerimaan PKB periode Januari-Agustus

2014 di Samsat Keliling untuk roda 2 sebesar yaitu sebesar Rp 1.134.662.036 angka

tersebut belum memenuhi target sebesar Rp 1.500.000.000 untuk periode

Januari-Agustus dan untuk roda 4 sebesar Rp 3.791.277.059 sedangkan ditargetkan mencapai

Rp 4.500.000.000 ini juga belum memenuhi target untuk periode Januari-Agustus,

(21)

4

Mencermati Tabel 1.1 bahwa dari periode Januari-Agustus tahun 2014 untuk roda 2

persentase pencapaian yang di dapat yaitu 75,6% dan untuk roda 4 pencapaian yang

didapat yaitu 84,2 %. Dilihat dari persentase pencapaian jelas Samsat Keliling harus

mampu memberikan Kualitas Pelayanan yang baik kepada Wajib Pajak sehingga

Wajib Pajak mendapatkan kepuasan dalam pelayanan yang diberikan oleh Samsat

Keliling Bandar Lampung dan menjadikan realisasi penerimaan PKB sebanding atau

lebih dari target yang ingin dicapai oleh Samsat Keliling Bandar Lampung.

Sebagai salah satu bagian dari Samsat maka seharusnya Samsat Keliling Bandar

Lampung menerapkan pelaksanaan konsep pemasaran guna mencapai tujuan

bertambahnya Wajib Pajak dalam membayar pajak di Samsat Keliling. Inti dari

konsep pemasaran adalah menetapkan kebutuhan, keinginan dan daya beli konsumen.

Pemasaran suatu produk atau jasa membutuhkan strategi yang efektif salah satunya

dengan meningkatkan kualitas pelayanan agar tujuan dan sasaran dari Samsat

Keliling dapat tercapai.

Menurut Philip Kotler (2009:52) terdapat lima dimensi kualitas pelayanan:

1. Kehandalan (Reliability), yaitu kemampuan melaksanakan jasa yang

dijanjikan dengan andal dan akurat. Petugas Samsat Keliling memiliki

kehandalan dalam melayani Wajib Pajak. Indikator kehandalan meliputi :

 Menyediakan jasa pada waktu yang dijanjikan.

Menyediakan jasa pada waktu yang dijanjikan yaitu Samsat Keliling

selalu ada pada waktu operasional dimulai dari pukul 08.00 WIB sampai

(22)

5

 Melaksanakan jasa dengan benar pada saat pertama.

Melaksanakan jasa dengan benar yaitu petugas Samsat Keliling menerima

Wajib Pajak yang memenuhi syarat dalam membayar pajak sesuai dengan

ketentuan atau prosedur yang sudah ada akan tetapi apabila Wajib Pajak

tidak memenuhi syarat maka petugas tidak memperbolehkan Wajib Pajak

untuk membayar pajak kendaraannya.

 Menyediakan jasa sesuai yang dijanjikan.

Menyediakan jasa sesuai yang dijanjikan yaitu Samsat Keliling berada di

Jalan Kimaja Way Halim Bandar Lampung dan selalu berada di tempat.

 Mempertahankan catatan bebas kesalahan.

Mempertahankan catatan bebas kesalahan yaitu Wajib Pajak tidak pernah

kembali untuk komplain masalah penghitungan pajak yang dilakukan

petugas Samsat Keliling.

 Karyawan yang mempunyai pengetahuan untuk menjawab pertanyaan

pelanggan.

Petugas Samsat Keliling sebelumnya diajarkan atau di training terlebih

dahulu sehingga dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai pajak

(23)

6

2. Ketanggapan (Responsiveness), yaitu kesediaan membantu pelanggan dan

memberikan layanan tepat waktu. Petugas samsat keliling siap untuk melayani

Wajib Pajak. Indikator dari ketanggapan meliputi:

 Layanan tepat waktu bagi pelanggan.

Layanan tepat waktu bagi pelanggan yaitu petugas Samsat Keliling

menyelesaikan prosesnya tidak lebih dari 5 menit. “Kelebihan membayar

pajak di Samsat Keliling prosesnya tidak sampai 5 menit,” ujar Kepala

Urusan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), AKP Surono, Senin

(18/8/2014). (sumber: saibumi.com).

 Kesediaan untuk membantu pelanggan.

Kesediaan untuk membantu pelanggan yaitu petugas Samsat Keliling

memberikan informasi tentang syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi

seperti Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) asli, Surat Tanda

Nomor Kendaraan (STNK) asli, Surat Ketetapan Pajak Daerah

(SKPD)/Notice Pajak asli, Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli sesuai

BPKB.

 Selalu memberitahu pelanggan tentang kapan layanan akan dilaksanakan

Petugas Samsat Keliling memberitahukan kepada Wajib Pajak apabila

sudah masuk waktu istirahat (pukul 12.00) maka layanan akan dilanjutkan

(24)

7

 Kesiapan untuk merespons permintaan pelanggan.

Petugas Samsat Keliling selalu merespons apabila ada Wajib Pajak yang

meminta untuk menunjukan dimana tempat fotokopi atau tempat-tempat

lainnya yang ditanyakan para Wajib Pajak.

3. Jaminan (Assurance), yaitu pengetahuan dan kesopanan karyawan serta

kemampuan mereka untuk menunjukan kepercayaan dan keyakinan. Para

petugas Samsat Keliling diberikan pelatihan mengenai tata cara menghitung

biaya pajak kendaraan bermotor dengan menggunakan komputer dan

mengenai tata cara menyambut Wajib Pajak yang hendak membayar pajak

kendaraannya. Indikator dari jaminan yaitu:

 Membuat pelanggan merasa aman dalam transaksi mereka.

Membuat pelanggan merasa aman dalam transaksi yaitu petugas Samsat

Keliling terdiri dari Kepolisian, Dispenda (Dinas Pendapatan), dan Jasa

Raharja ketiganya memiliki tugasnya masing-masing yaitu Kepolisian

bertugas untuk pendaftaran, Dispenda menetapkan Pajak Kendaraan

Bermotor (PKB) sedangkan Jasa Raharja menetapkan (Sumbangan Dana

Wajib Kecelakaan Lalu Lintas Jalan) SWDKLLJ. Koordinasi ketiganya

akan membuat Wajib Pajak merasa aman dalam membayar pajak

(25)

8

 Karyawan yang selalu sopan.

Petugas Samsat Keliling memberikan salam kepada para Wajib Pajak

apabila ada yang ingin membayar pajak kendaraannya. Petugas Samsat

Keliling menyapa dengan sapaan selamat pagi atau selamat siang

tergantung dari waktunya. (Pengamatan langsung di Samsat Keliling).

 Karyawan yang menanamkan keyakinan pada pelanggan.

Petugas Samsat Keliling memberikan keyakinan bahwa tidak ada

kesalahan dalam menghitung biaya pajak yang akan di bayar Wajib Pajak,

apabila ada kesalahan maka petugas Samsat Keliling akan mengembalikan

uang yang lebih ketika petugas Samsat Keliling membuat kesalahan.

4. Empati (Emphaty), yaitu kondisi memperhatikan dan memberikan perhatian

pribadi kepada pelanggan. Petugas Samsat Keliling selalu memperhatikan

para Wajib Pajak yang ingin mebayar pajak kendaraan. Indikator dari empati

meliputi:

 Mengutamakan kepentingan terbaik pelanggan.

Petugas Samsat Keliling meninggalkan urusan-urusan selain melayani

Wajib Pajak yang ingin membayar pajak sehingga petugas hanya fokus

mengerjakan pekerjaannya.

 Karyawan yang memahami kebutuhan pelanggan.

Setiap Wajib Pajak membutuhkan pelayanan yang cepat, mudah, dan

lancar. Hal ini terdapat pada keputusan Gubernur Lampung nomor 8

(26)

9

Keputusan tersebut akan membuat Petugas Samsat Keliling melayani

dengan cepat, mudah dan lancar karena petugas Samsat Keliling

memahami akan kebutuhan Wajib Pajak.

5. Wujud (Tangible), yaitu penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel, dan

bahan komunikasi. Fasilitas yang ada di Samsat Keliling mebantu

mempercepat dalam pembayaran pajak kendaraan bermotor. Indikator dari

wujud meliputi:

 Peralatan Modern.

Mobil Samsat Keliling menggunakan fasilitas seperti scanner dan

komputer yang dilengkapi internet dengan sistem baru yaitu Wajib Pajak

yang tinggal atau sedang berada di Bandar Lampung dan mempunyai

kendaraan dengan nomor polisi luar Bandar Lampung dapat mengetahui

masa berlaku pajak kendaraan yang mereka miliki.

 Karyawan yang memiliki penampilan rapi dan profesional.

Petugas Samsat Keliling selalu berpenampilan rapi dan menggunakan

(27)

10

Menurut Philip Kotler (2009:35) kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa

seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau hasil

suatu produk dan harapan-harapannya. Indikatornya meliputi:

 Kualitas yang diberikan sesuai dengan yang dijanjikan artinya kualitas

yang diberikan Samsat Keliling sesuai dengan apa yang sudah dijanjikan.

 Pelayanan yang baik dan memberikan kepuasan bagi konsumen artinya

pelayanan petugas Samsat Keliling sudah baik menurut Wajib Pajak

sehingga para Wajib Pajak merasa puas.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Wajib Pajak dalam

Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (Studi pada Samsat Keliling kota

Bandar Lampung)”.

1.2Rumusan Masalah

Kualitas pelayanan Samsat Bandar Lampung terutama di Samsat Keliling dapat

dinilai dari kenyamanan para Wajib Pajak dalam membayar pajak kendaraannya baik

itu interaksi petugas dengan Wajib Pajak maupun fasilitas yang ada.

Samsat Keliling dibentuk untuk mempermudah para Wajib Pajak dalam membayar

pajak kendaraannya sehingga tidak merepotkan Wajib Pajak untuk pergi ke Samsat

(28)

11

Mengingat pentingnya penerimaan sektor pajak, terutama Pajak Kendaraan Bermotor

(PKB) yang mana merupakan sumber dana bagi pembangunan daerah. Oleh karena

itu pemungutan pajak kendaraan harus lebih maksimal, akan tetapi keberadaan

Samsat Keliling dinilai masih belum efektif dikarenakan masih terdapat banyak

kekurangan seperti halnya ruang tunggu yang tidak ada, kurangnya pemberitahuan

kepada wajib pajak tentang kapan dan dimana layanan akan dilaksanakan sehingga

Wajib Pajak belum merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan. Hal ini

mengakibatkan pendapatan yang diperoleh masih belum memenuhi target.

(Dilihat dari tabel 1)

Sehingga perumusan masalah pada penelitian ini adalah:

Apakah Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap Kepuasan Wajib Pajak

dalam membayar pajak kendaraan bermotor di Samsat Keliling Bandar

Lampung

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan Wajib

Pajak dalam membayar pajak

1.3.2 Manfaat Penelitian

(29)

12

1. Bagi Pemerintah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu

sumbangan pemikiran kepada Kantor Bersama Samsat dalam meningkatkan

kualitas pelayanan pada Samsat Keliling dan demi meningkatkan Pendapatan

Daerah.

2. Bagi Penulis, penelitian ini merupakan usaha untuk meningkatkan

kemampuan berfikir melalui penulisan karya ilmiah dan untuk menerapkan

teori-teori yang penulis peroleh selama perkuliahan di Universitas Lampung.

1.4Kerangka Pemikiran

Menurut Thorik Gunara. dan Utus Hardiono. (2006:77) pentingnya memberikan

pelayanan yang berkualitas disebabkan pelayanan (service) tidak hanya sebatas

mengantarkan atau melayani. Pelayanan berarti mengerti, memahami, dan merasakan

sehingga penyampaiannya pun akan mengenai heart share konsumen dan pada

akhirnya memperkokoh posisi dalam mind share konsumen.

Menurut Philip Kotler (2009:51) jasa/layanan adalah semua tindakan atau kinerja

yang dapat ditawarkan satu pihak lain yang pada intinya tidak berwujud dan tidak

menghasilkan kepemilikan apapun.

Menurut Philip Kotler (2009:52) terdapat lima dimensi kualitas pelayanan:

1. Kehandalan (Reliability), yaitu kemampuan melaksanakan jasa yang

dijanjikan dengan andal dan akurat.

2. Ketanggapan (Responsiveness), yaitu kesediaan membantu pelanggan dan

(30)

13

3. Jaminan (Assurance), yaitu pengetahuan dan kesopanan karyawan serta

kemampuan mereka untuk menunjukan kepercayaan dan keyakinan.

4. Empati (Emphaty), yaitu kondisi memperhatikan dan memberikan perhatian

pribadi kepada pelanggan.

5. Wujud (Tangible), yaitu penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel, dan

(31)

14

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Penelitian

1.5HIPOTESIS

Hipotesis dalam penelitian ini adalah: “Kualitas pelayanan berpengaruh positif

terhadap kepuasan Wajib Pajak”.

KEPUASAN (Y) KUALITAS PELAYANAN

 KEHANDALAN (X1)

 KETANGGAPAN (X2)

 JAMINAN (X3)

 EMPATI (X4)

 WUJUD (X5)

(32)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Pemasaran

2.1.1 Pengertian

Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2012:5) pemasaran adalah proses

sosial yang didalamnya individu dan kelompok medapatkan apa yang mereka

butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas

mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Definisi pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) Pemasaran

adalah kegiatan mengatur lembaga, dan proses untuk membuat, berkomunikasi,

memberikan, dan bertukar penawaran yang memiliki nilai bagi pelanggan, klien,

mitra, dan masyarakat pada umumnya Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2012:5).

Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan

kegiatan interaksi yang berkaitan dengan individu dan kelompok yang ingin

mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan cara bertukar penawaran sehingga

(33)

16

2.2. Pelayanan 2.2.1 Pengertian

Menurut Thorik Gunara dan Utus Hardiono (2006:77) pentingnya memberikan

pelayanan yang berkualitas disebabkan pelayanan (service) tidak hanya sebatas

mengantarkan atau melayani. Pelayanan berarti mengerti, memahami, dan merasakan

sehingga penyampaiannya pun akan mengenai heart share konsumen dan pada

akhirnya memperkokoh posisi dalam mind share konsumen. Dengan adanya heart

share dan mind share yang tertanam, loyalitas seorang konsumen pada produk atau

usaha perusahaan tidak akan diragukan.

Menurut Philip Kotler (2009:51) jasa/layanan adalah semua tindakan atau kinerja

yang dapat ditawarkan satu pihak lain yang pada intinya tidak berwujud dan tidak

menghasilkan kepemilikan apapun.

Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa pelayanan yang diberikan perusahaan

adalah suatu usaha yang dilakukan dalam upaya untuk dapat memberikan kepuasan

pada konsumennya.

Dalam hal ini pelayanan mencakup tentang kelengkapan yang digunakan,

keramahtamahan, kegiatan, ketepatan serta pertanggungjawaban bila terjadi

kerusakan pada produk yang sudah dibelinya. Masalah pelayanan ini sangat penting

bagi konsumen, oleh karena itu perlu mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh

(34)

17

2.2.2 Karakteristik Jasa

Sebelum mengetahui karakteristik jasa terlebih dahulu kita ketahui apa perbedaan

antara “Barang” dan “Jasa”. Menurut Lovelock (2012: 7-8) terdapat tujuh hal yang

membedakan pemasaran barang dan jasa, meliputi:

1. Nature of the product, yaitu produk digambarkan sebuah obyek, alat, atau benda,

sedang jasa adalah perbuatan, penampilan atau usaha.

2. Greater involvement of customer, yaitu konsumen aktif terlibat dalam proses

produksi misalnya: a) konsumen mengambil/ mengembalikan barang sendiri, b) saat

pijat konsumen memberikan informasi daerah yang sakit atau yang enak.

3. People as part of the product, yaitu konsumen terlibat dalam produksi penggunaan

jasa dan tidak hanya berhubungan dengan instruktur, pelatih, atau tukang pijat, tetapi

dengan orang lain (konsultan, dokter olahraga dan lain-lain).

4. Greater difficults in maintaining quality control standart, yaitu pada jasa sulit

distandarisasikan, tetapi pada barang dapat distandarisasi.

5. Absense of inventories, yaitu jasa merupakan performance yang tidak dapat

disimpan seperti barang.

6. Importance of time factor, yaitu faktor waktu untuk jasa sangat penting, misalnya

konsumen diberitahu berapa lama untuk menunggu sampai jasa dapat dinikmati. Hal

ini berbeda dengan barang yang mempunyai stok persediaan.

7. Different distribution channel, yaitu pada jasa saluran distribusi bervariasi

misalnya dengan saluran elektronik, adapun pada barang distribusi mengggunakan

(35)

18

2.2.3 Faktor-Faktor Yang Digunakan Untuk Mengukur Pelayanan 2.2.3.1 Kehandalan (Reliability)

Yaitu kemampuan melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan andal dan akurat. Hal

ini berarti jasa yang dikelola harus dilaksanakan dengan konsisten dan cermat.

Indikator dari reliabilitas meliputi:

a. Menyediakan jasa pada waktu yang dijanjikan

b. Melaksanakan jasa dengan benar

c. Menyediakan jasa sesuai yang dijanjikan

d. Mempertahankan catatan bebas kesalahan

e. Karyawan yang mempunyai pengetahuan untuk menjawab pertanyaan

pelanggan

(Philip Kotler, 2009:52).

2.2.3.2 Ketanggapan (Responsivitas)

Ketanggapan adalah kesediaan membantu pelanggan dan memberikan layanan tepat

waktu. Hal ini berarti manajemen harus memberikan tanggapan dengan cepat dan

kreatif atas permintaan dan masalah konsumen.

a. Layanan tepat waktu bagi pelanggan

b. Kesediaan untuk membantu pelanggan

c. Selalu memberitahu kapan layanan akan dilaksanakan

d. Kesiapan untuk merespons permintaan pelanggan

(36)

19

2.2.3.3 Jaminan (Assurance)

Jaminanadalah pengetahuandan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka

untuk menunjukan kepercayaan dan keyakinan. Jaminan meliputi:

a. Membuat pelanggan merasa aman dalam transaksi mereka

b. Karyawan yang selalu sopan

c. Karyawan yang menanamkan keyakinan pada pelanggan

(Philip Kotler, 2009:52).

2.2.3.4 Empati (Emphaty)

Empati yaitu kondisi memperhatikan dan memberikan perhatian pribadi kepada

pelanggan. Atau berarti perhatian yang diberikan pemberi jasa pada kliennya.

Indikator dari empati meliputi :

a. Karyawan yang menghadapi pelanggan dengan cara yang penuh perhatian

b. Mengutamakan kepentingan terbaik pelanggan

(Philip Kotler, 2009:52).

2.2.3.5 Wujud (Tangible)

Wujud adalah penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel, dan bahan komunikasi.

Wujud meliputi:

a. Peralatan modern

b. Karyawan yang memiliki penampilan rapi dan profesional

(37)

20

2.2.4 Mengelola Kualitas Pelayanan

Suatu cara perusahaan pelayanan untuk dapat unggul bersaing adalah memberikan

pelayanan dengan kualitas yang lebih tinggi dari pesaingnya secara konsisten.

Harapan konsumen dibentuk oleh pengalaman masa lalunya, pembicaraan dari mulut

ke mulut serta promosi yang dilakukan oleh perusahaan pelayanan, kemudian

dibandingkannya.

Parasuraman, Zeithaml, dan Berry dalam Philip Kotler (2009:55) membentuk model

kualitas pelayanan yang menyoroti syarat-syarat utama untuk memberikan kualitas

pelayanan yang tinggi. Model itu mengidentifikasi lima kesenjangan yang

mengakibatkan kegagalan penyampaian pelayanan:

1. Kesenjangan antara harapan konsumen dan persepsi manajemen. Manajemen

tidak selalu memahami secara tepat apa yang diinginkan konsumen.

2. Kesenjangan atara persepsi manajemen dan spesifikasi kualitas pelayanan.

Manajemen mungkin memahami secara tepat keinginan konsumen tetapi tidak

menetapkan suatu set standar kinerja spesifik.

3. Kesenjangan antara spesifikasi kualitas pelayanan dan penyampaian

pelayanan. Para personil mungkin kurang teliti atau tidak mampu atau tidak

mau memenuhi standar atau mereka dihadapkan pada standar yang

berlawanan, seperti menyediakan waktu untuk mendengarkan para konsumen

(38)

21

4. Kesenjangan antara penyampaian pelayanan dan komunikasi eksternal.

Harapan konsumen dipengaruhi oleh pernyataan yang dibuat oleh wakil

perusahaan dan iklan perusahaan.

5. Kesenjangan antara pelayanan yang dialami dan pelayanan yang diharapkan.

Kesenjangan ini terjadi bila konsumen memiliki persepsi yang keliru tentang

kualitas pelayanan tersebut.

2.3 Kepuasan Konsumen 2.3.1 Pengertian

Menurut Philip Kotler (2009:35) kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa

seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau hasil

suatu produk dan harapan-harapannya.

Pengertian kepuasan konsumen menurut Alma (2006:238) adalah tingkat perasaan

konsumen setelah membandingkan dengan harapannya. Seorang pelanggan yang puas

adalah pelanggan yang merasa mendapat value dari pemasok, produsen atau penyedia

jasa. Value ini berasal dari produk, pelayanan, sistem atau sesuatu yang bersifat

emosi. Kalau pelanggan mengatakan bahwa value adalah produk yang berkualitas,

maka kepuasan terjadi kalau pelanggan mendapatkan produk yang berkualitas. Kalau

value bagi pelanggan adalah kenyamanan, maka kepuasan akan datang apabila

(39)

22

Satisfaction adalah kata dari bahasa latin, yaitu satis yang berarti enough atau cukup,

dan facere yang berarti to do atau melakukan. Jadi, produk atau jasa yang bisa

memuaskan adalah produk atau jasa yang sanggup memberikan sesuatu yang dicari

oleh konsumen sampai pada tingkat cukup.

Konteks teori consumer behavior, kepuasan lebih banyak didefinisikan dari

perspektif pengalaman konsumen setelah mengkonsumsi atau menggunakan suatu

produk atau jasa. Salah satu definisi menyatakan bahwa kepuasan sebagai persepsi

terhadap produk atau jasa yang telah memenuhi harapannya. Karena itu, pelanggan

tidak akan puas, apabila pelanggan mempunyai persepsi bahwa harapannya belum

terpenuhi. Pelanggan akan merasa puas jika persepsinya sama atau lebih dari yang

diharapkan.

2.3.2. Kepuasan Konsumen dan Pengukurannya

Penilaian kepuasan konsumen mempunyai tiga bentuk yang berbeda yaitu:

a. Positif disconfirmation, dimana kinerja lebih baik dari harapan.

b. Simple confirmation, dimana kinerja sama dengan harapan.

c. Negatif disconfirmation, dimana kinerja lebih buruk dari harapan.

Pengukuran kepuasan (Philip Kotler, 2009:36) dapat diukur dengan beberapa cara,

kepuasan dapat diukur dengan menanyakan secara langsung kepuasan konsumen

dengan menggunakan skala. Metode lain dengan meminta Responden membuat

daftar masalah yang dihadapi dan membuat daftar yang disarankan untuk perbaikan

(40)

23

Adapun indikator yang digunakan dalam menilai kepuasan konsumen adalah

(Philip Kotler,2009:36):

a. Kualitas yang diberikan sesuai dengan yang dijanjikan.

b. Pelayanan yang baik dan memberikan kepuasan bagi konsumen.

2.4 Penelitian Terdahulu

Berikut adalah penelitian terdahulu terkait dengan pengaruh kualitas pelayanan

terhadap kepuasan.

Tabel 2.1 Penelitan terdahulu

No Penulis Judul Kesimpulan Persamaan Perbedaan

(41)

24

No Penulis Judul Kesimpulan Persamaan Perbedaan

2 Edy Haryanto Kualitas Fasilitas, dan Harga memiliki hubungan yang sangat erat dengan Pengguna Jasa Layanan di Kantor Samsat Manado.

Hal ini ditunjukan dengan nilai R Square sebesar

This research aimed to study the impact of service quality dimensions on satisfaction and the effect of

satisfaction on repurchase intentions and on word-of-mouth kualitas pelayanan yang terdiri dari tangibles, empathy, realibility,

(42)

25

No Penulis Judul Kesimpulan Persamaan Perbedaan

5 Lo Liang service has been evaluated long time ago, but it is still one study that banks must continue to conduct in order to meet the changes in the banking industry. New technologies must be incorporated as a factor

(43)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka jenis penelitian ini termasuk

penelitian deskriptif. Sugiyono (2007:206) menyatakan bahwa statistik deskriptif

adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana

adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

generalisasi.

3.2 Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian ini terdiri dari 5 Variabel bebas dan 1 variabel terikat yaitu

kepuasan. Variabel bebas terdiri dari kehandalan, ketanggapan, jaminan, empati,

(44)

27

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Operasional Indikator Skala ukur

Kehandalan

(X1)

Kemampuan melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan andal dan akurat

(Philip Kotler, 2009:52).

1. Menyediakan jasa pada waktu yang dijanjikan 2. Melaksanakan jasa

dengan benar 3. Menyediakan jasa

sesuai yang dijanjikan 4. Mempertahankan

catatan bebas kesalahan 5. Karyawan yang

mempunyai

Kesediaan membantu pelanggan dan memberikan layanan tepat waktu

(Philip Kotler, 2009:52).

6. Layanan tepat waktu bagi pelanggan 7. Kesediaan untuk

membantu pelanggan 8. Selalu memberitahu

kapan layanan akan dilaksanakan 9. Kesiapan untuk

merespons permintaan pelanggan

Likert

Jaminan

(X3)

Pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka untuk menunjukan kepercayaan dan keyakinan

(Philip Kotler, 2009:52).

10. Membuat pelanggan merasa aman dalam transaksi mereka 11. Karyawan yang selalu

sopan

12. Karyawan yang menanamkan

Kondisi memperhatikan dan memberikan perhatian pribadi kepada pelanggan.

(Philip Kotler, 2009:52).

13. Karyawan yang menghadapi pelanggan dengan cara yang penuh perhatian 14. Karyawan yang

memahami kebutuhan pelanggan

Likert

(45)

28

Wujud

(X5)

Penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel, dan bahan komunikasi

(Philip Kotler, 2009:52).

15 Peralatan modern 16 Karyawan yang

memiliki penampilan rapi dan profesional

Likert

Kepuasan (Y)

Perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-harapannya.

(Philip Kotler, 2009:36)

17 Kualitas yang diberikan sesuai dengan yang dijanjikan.

18 Pelayanan yang baik dan memberikan kepuasan bagi konsumen.

Likert

3.3 Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder dengan tujuan penelitian ini

didukung dengan data yang akurat. Santoso dan Tjiptono (2001:59). Data primer

ini diperoleh melalui kuesioner yang didalamnya merupakan sebuah pernyataan.

Data sekunder merupakan data yang berupa bukti, catatan, atau laporan historis

yang telah tersusun dalam arsip (data documenter) yang dipublikasikan dan yang

tidak dipublikasikan.

3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2007:74), populasi adalah seluruh subjek penelitian berupa

kumpulan sejumlah individu dengan kualitas serta ciri tertentu yang telah

ditetapkan untuk diteliti.

Berdasarkan definisi tersebut, maka populasi penelitian ini adalah Wajib Pajak

(46)

29

Corner, Samsat Container maupun samsat Drive Trough yang jumlahnya belum

diketahui.

3.4.2 Sampel

Penentuan sampel dilakukan dengan nonprobability sampling dengan teknik

purposive sampling yaitu sampel yang terseleksi berdasarkan ciri-ciri khusus yang

dimiliki sampel tersebut yang dipandang memiliki keterkaitan yang erat dengan

ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang diketahui. Jumlah sampel dapat ditentukan

dengan rumus estimasi proporsi. Menurut J Supranto (2001:115) jika jumlah

populasi belum diketahui maka perlu diestimasi proporsi sampel dapat dihitung

dengan rumus:

n = jumlah sampel dari jumlah populasi yang ingin diperoleh

Z = angka yang menunjukkan penyimpangan nilai varians dari mean E = kesalahan maksimal yang mungkin dialami

α = tingkat kesalahan data yang dapat ditoleransi oleh peneliti

Bila tingkat kepercayaan 95 % (α=5%), artinya peneliti meyakini kesalahan duga

sampel hanya sebesar 5% serta batas error sebesar 10% yang berarti peneliti

hanya mentolerir kesalahan Responden dalam proses pencarian data tidak boleh

melebihi jumlah 10% dari keseluruhan Responden maka besarnya sampel

(47)

30

Berdasarkan perhitungan maka jumlah sampel yang diambil sebanyak 100

Responden yaitu para Wajib Pajak yang sedang atau pernah membayar pajak di

Samsat Keliling Bandar Lampung.

3.5 Metode Analisis

3.5.1 Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur ketepatan senyatanya alat ukur yang

digunakan dalam instrumen daftar pertanyaan. Suatu kuesioner dinyatakan valid

jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur

oleh kuesioner tersebut (Ghazali, 2002:15). Uji validitas dilakukan dengan analisis

faktor menggunakan bantuan SPSS 20.0. Menurut Hair et al. (2010, 777) angka

minimal dari factor loading adalah 0,5 atau idealnya 0,7. Jenis validitas lain yang

harus ditempuh untuk mencapai validitas pembangun adalah validitas

diskriminan.

Menurut Hair et al. (2010, 137) uji KMO bertujuan untuk mengetahui apakah

(48)

31

lebih besar sama dengan 0,5 maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat

disimpulkan jumlah data telah cukup difaktorkan. Validitas kontruk menunjukkan

seberapa valid hasil yang diperoleh dari penggunaan suatu pengukur atau

indikator sesuai dengan konsep teori yang digunakan.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas yaitu untuk mengukur sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat

dipercaya dalam penelitian ini, artinya bila alat ukur tersebut diujikan berkali-kali

hasilnya tetap. Uji reliabilitas menggunakan rumus ChronbachAlpha yaitu:

r = reliabilitas instrumen

i = jumlah varians skor tiap item

k = banyaknya soal

2

t

 = varians total

Kriteria uji, apabila nilai cronbach alpha >0,60 maka pengukuran tersebut

reliabel, tetapi apabila cronbachalpha <0,60 maka pengukuran angket tersebut

tidak reliabel (Ghazali, 2002:17)

3.5.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis

(49)

32

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 ++ b5X5 + et

Keterangan:

Y = Kepuasan Wajib Pajak

X1 = Kehandalan

X2 = Ketanggapan

X3 = Jaminan

X4 = Empati

X5 = Wujud

a = Konstanta

b12345 = Koefisien Regresi

et = error term

3.5.4 Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi

adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

(Ghazali, 2002:15). Dalam penelitian ini menggunakan regresi berganda, maka

masing-masing variabel independen dari kualitas pelayanan secara parsial dan

simultan mempengaruhi kepuasan Wajib Pajak, yang dinyatakan dengan R2.

3.5.5 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan Uji F dan Uji t. Uji F dilakukan untuk mengetahui

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan, sedangkan Uji t

dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

(50)

33

3.5.5.1 Uji F

Untuk uji secara simultan menggunakan uji F perhitungannya dilakukan dengan

rumus sebagai berikut:

)

Rumus mencari f tabel:

df = (Jumlah Variabel - 1)

df = n – k – 1

Keterangan :

n = Jumlah Responden

K = jumlah variabel bebas (x)

Kriteria pengujian dilakukan dengan cara:

1. Membuat hipotesis

Ho = Secara simultan tidak terdapat pengaruh X terhadap Y.

Ha = Secara simultan terdapat pengaruh X terhadap Y.

2. Menentukan nilai probabilitas (sig) pada nilai α sebesar 0,05 (5%)

(51)

34

b. Jika nilai sig ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

3. Menentukan kesimpulan dengan membandingkan probabilitas dan hipotesis.

3.5.5.2 Uji T

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas

terhadap variabel terikat secara parsial (Muhidin, 2007:239). Untuk uji secara

parsial menggunakan uji t perhitungannya dilakukan dengan rumus sebagai

berikut:

sb b t0

Rumus mencari t tabel:

df = n – k – 1

Keterangan :

n = Jumlah Responden

K = jumlah variabel bebas (x)

Kriteria pengujian dilakukan dengan cara:

1. Membuat hipotesis

Ho : Secara parsial tidak terdapat pengaruh X terhadap Y

Ha : Secara parsial terdapat pengaruh X terhadap Y

2. Menentukan nilai probabilitas (sig) pada nilai α sebesar 0,05 (5%)

(52)

35

b. Jika nilai sig ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

3. Menggunakan program SPPS 20.0 untuk uji analisis regresi linier berganda

(53)

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka simpulan

penelitian ini adalah:

1. Hipotesis yang menyatakan kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap

kepuasan Wajib Pajak dapat diterima. Hal ini didasarkan pada nilai

probabilitas signifikansi uji F lebih kecil dari 0.05.

2. Berdasarkan hasil pembahasan, hipotesis yang dirumuskan dapat diterima. Hal

ini didasarkan pada hasil pengujian analisis determinasi yang menunjukkan

pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan berdasarkan

koofesien determinasi sebesar R2= 0.603. Hal ini berarti sumbangan variabel

X (Kualitas Layanan) berperan dalam mempengaruhi setiap variabel Y

(Kepuasan Pelanggan) sebesar 60,3% dan sisanya 39,7% dipengaruhi oleh

faktor lain.

3. Berdasarkan uji parsial yang digunakan untuk melihat pengaruh

masing variabel independen terhadap kepuasan Wajib Pajak, ternyata

masing-masing variabel independen memiliki pengaruhnya masing-masing-masing-masing. Hal ini

(54)

70

merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap kepuasan Wajib pajak.

Hal ini dibuktikan dengan hasil koefisien regresi linier berganda sebesar 0,316

selanjutnya secara berturut-turut dari besar ke terkecil variabel ketanggapan

hasil koefisien regresi linier berganda sebesar 0,276, variabel wujud dengan

hasil koefisien regresi linier berganda sebesar 0,227, variabel jaminan dengan

hasil koefisien regresi linier berganda sebesar 0,169, dan variabel empati

dengan hasil koefisien regresi linier berganda sebesar 0,163.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan simpulan yang telah dilakukan, maka

beberapa hal yang harus dilakukan oleh Samsat Keliling Kota Bandar Lampung

antara lain:

1. Sebaiknya Samsat Keliling Kota Bandar Lampung mempertahankan Kualitas

Layanan yang menjadi keunggulan dari Samsat Keliling ini yaitu kualitas

layanan berupa Kehandalan. Hal ini karena hal yang selama ini sudah

dilakukan oleh Samsat keliling berupa hadir tepat waktu, pelayanan dengan

benar, selalu berada di tempat, tidak salah dalam menghitung biaya pajak,

selalu menjawab pertanyaan dari Wajib Pajak diapresiasi baik oleh Wajib

Pajak. Hal ini perlu dipertahankan sebagai keunggulan dari Samsat Keliling

(55)

71

2. Sebaiknya Samsat Keliling Kota Bandar Lampung lebih meningkatkan

Kualitas Pelayanan berupa Empati. Terutama dalam hal penampilan karyawan

Samsat Keliling. Hal ini karena Wajib Pajak menilai penampilan selama

melayani pembayaran pajak masih perlu ditingkatan. Hal yang bisa dilakukan

misalnya memakai pakaian rapi, memakai parfum, dan bersikap ramah kepada

(56)

DAFTAR PUSTAKA

Aliyansyah, Teuku., Hafasnuddin & Shabri. 2012. Pengaruh Dimensi Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Bank Aceh Syariah Cabang Banda Aceh. Jurnal Manajemen. Vol.1, No.1, ISSN.2302-0199.

Arikunto, Suharmisi, 2002. ProsedurPenelitan: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineke Cipta.

Ghazali, I, 2002. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Gunara, Thorik & Utus Hardiono., Marketing Muhammad, 2006, Takbir Publishing House, Bandung.

Hair, J.F., et al. 2010. Multivariate data analysis. (7th edition). New Jersey. Pearson Education Inc.

Kitapci, Olgun., Ceylan Akdogan & Ibrahim Taryan Dortyol. 2014. Procedia - Social and Behavioral Sciences. Journal Marketing. Vol.3, ISS:2. pp.161-169.

Haryanto, Edy. 2013. Kualitas Layanan, Fasilitas, dan Harga Pengaruhnya terhadap Kepuasan Pengguna Jasa Layanan pada Kantor Samsat Manado. Jurnal Pemasaran. Vol.1, No.3, ISSN.2303-1174.

(57)

Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran Analisis. Perencanaan dan Pengendalia., Jilid Dua. Erlangg. Jakarta.

Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. 2012. Marketing Manajemen, 14th Edition, United States of America : Pearson

Lovelock, Christopher., Jochen Wirtz & Jacky Mussry. 2012. Pemasaran Jasa Manusia, Teknologi, Strategi : Perspektif Indonesia. Erlangga. Jakarta

Lupiyoadi, Rambat. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa Edisi Revisi. Salemba Empat. Jakarta

Mongkaren, Steffi. 2013. Fasilitas dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya terhadap Kepuasan Jasa Rumah Sakit Advent Manado. Jurnal pemasaran. Vol.1, No.4, ISSN.2303-1174.

Muhidin, Sambas Ali dan Maman Abdurrahman, 2007. Analisis Korelasi Regresi dan Jalur dalam Penelitian. Pustaka Setia Jakarta

Priyatno, Duwi. 2011. Buku Saku SPSS. Cetakan Pertama. Mediakom. Yogyakarta.

Santoso, Singgih dan Tjiptono, Fandy. 2001. Riset Pemasaran. Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Simamora, Bilson, 2003. Memenagkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel. Gramedia Pustaka Utama Jakarta.

Sugiyono, 2007. Metode penelitian Bisnis. Cetakan Ke-10. Penerbit Alfabeta. Bandung.

(58)

Suwithi,Wayan 2010. Pengelolaan Hotel Training. Alfabeta. Bandung.

Umar, Husein. 2000. Metodologi Penelitian, Aplikasi dalam Pemasaran. PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Website:

Gambar

Tabel
Tabel 1.1 Jumlah Realisasi Penerimaan PKB dan Target Samsat Keliling
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Tabel 2.1 Penelitan terdahulu
+2

Referensi

Dokumen terkait

pelayanan terhadap kepuasan wajib pajak di Kantor Bersama Samsat UPPD Dipenda Propinsi Jateng Kabupaten Sragen, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini

Data tersebut menunjukkan bahwa penilaian wajib pajak kendaraan bermotor terhadap kualitas pelayanan di Kantor Bersama SAMSAT Kota Yogyakarta pada dimensi empati

Memperhatikan komposisi masyarakat yang mengurus PKB mayoritas laki-laki sebaiknya dalam melayani masyarakat pihak Samsat harus memperhatikan fasilitas yang lebih banyak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor Pada Kantor SAMSAT Kabupaten

Data yang diperoleh adalah data dari apa yang dirasakan dan diharapkan wajib pajak kendaraan bermotor terhadap kualitas pelayanan yang diterima dari Samsat

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan yaitu mengenai pelayanan SAMSAT ditempat umum terhadap kemauan wajib pajak dalam pembayaran pajak

Dalam hal ini, peneliti ingin mengetahui pengaruh pengaruh penerapan saknsi administrasi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor pada Kantor Samsat

Tujuan di lakukannya analisis tersebut adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor Pada Kantor UPT SAMSAT