• Tidak ada hasil yang ditemukan

Opini Pelanggan Tentang On-Line Trading (Studi Deskriptif mengenai situs belanja elektronik Ebay terhadap Pengguna Internet di warung internet 62Nd- Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Opini Pelanggan Tentang On-Line Trading (Studi Deskriptif mengenai situs belanja elektronik Ebay terhadap Pengguna Internet di warung internet 62Nd- Medan)"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

OPINI PELANGGAN TENTANG ON-LINE TRADING

(Studi Deskriptif mengenai situs belanja elektronik Ebay terhadap Pengguna Internet di warung internet 62Nd- Medan)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Komunikasi

Disusun Oleh :

Hendra Frizky Novando

050904071

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ABSTRAKSI

Penelitian ini berjudul Opini Pelanggan Tentang On-Line Trading (Studi Deskriptif mengenai situs belanja elektronik Ebay terhadap pengguna internet di warung internet 62nd-Net Medan). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui opini pengunjung internet terhadap Online Trading pada situs Ebay dan juga untuk memberikan informasi tentang sistem Online Trading melalui situs Ebay

Dalam penelitian, peneliti menggunakan beberapa teori yang relevan sesuai dengan penelitian yaitu : Komunikasi dan Komunikasi Massa, Teknologi Komunikasi, Internet, Online Trading, Opini dan Opini Pelanggan serta Teori S-O-R. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif yang hanya menggambarkan suatu situasi atau peristiwa penelitian, tanpa mencari atau menjelaskan hubungan, serta tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

Populasi dalam penelitian ini adalah para pengunjung warnet 62nd Net pada bulan Agustus 2009 yang berjumlah 356 orang. Untuk menentukan jumlah sampel, digunakan rumus Arikunto, dengan besarnya sampel hanya diambil 20% saja dari jumlah populasi, sehingga jumlah respondennya sebanyak 71 orang. Sementara teknik penarikan sampel yang digunakan yaitu, Purposive Sampling dan Accidental Sampling.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa tabel tunggal, dengan menggunakan aplikasi Statistical Product and

System Solution (SPSS) 16. Kesimpulan dari hasil yang diperoleh adalah para

pengunjung baik itu member ataupun user menganggap bahwa online

trading memudahkan dalam aktifitas jual beli, berdampak positif dalam

(3)

DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN

Abstraksi ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... v

Daftar Tabel dan Gambar ... viii

BAB I PENDAHULUAN

I.6.1. Komunikasi dan Komunikasi Massa ... 7

I.6.2. Teknologi Komunikasi ... 10

(4)

II.3.3. Internet Sebagai Media Komunikasi ……… 34

II.4. Online Trading ... 36

II.5. Opini dan Opini Pelanggan ... 37

II.5.1. Istilah Opini Pelanggan ………. 37

II.5.2. Pengertian Opini Pelanggan ………... 39

II.5.3. Proses Pembentukan Opini Pelanggan …………... 40

II.5.4. Kekuatan Opini Pelanggan ………. 41

II.6. Teori S-O-R ……… 42

II.6.1. Pengertian dan Proses S-O-R ……….. 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 45

III.1.1. Sejarah Singkat Warnet 62nd –Net Medan ... 45

III.1.2. Struktur Organisasi ... 45

III.1.3. Misi, Sasaran Kegiatan Usaha, Jenis Usaha ... 46

III.2. Metode Penelitian ... 46

III.3. Populasi dan Sampel ... 47

III.4. Teknik Penarikan Sampel ... 48

III.6. Teknik Pengumpulan Data ... 48

III.7. Teknik Analisa Data ... 49

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN IV.1. Pelaksanaan Pengumpulan Data ... 50

IV.1.1. Tahap Awal ... 50

IV.1.2. Pengumpulan Data ... 50

IV.2. Teknik Pengolahan Data ... 51

IV.3. Analisa Tabel Tunggal ... 52

IV.3.1. Karakteristik Responden ... 52

IV.3.2. Opini pengunjung mengenai online trading di situs Ebay... 55

(5)

BAB V PENUTUP

V.1. Kesimpulan ...79

V.2. Saran ...80

(6)

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Daftar Tabel

Tabel 1 Variabel Operasional ... 16

Tabel 2 Usia ………... 52

Tabel 3 Jenis Kelamin ……... 53

Tabel 4 Penghasilan ………... 53

Tabel 5 Frekuensi ………. ... 54

Tabel 6 Frekuensi online di internet ... 55

Tabel 7 Mengetahui tentang situs Ebay... 56

Tabel 8 Mengetahui tentang sistem online trading... 57

Tabel 9 Mengetahu informasi tentang online trading melalui situs Ebay ... 58

Tabel 10 Sumber Informasi ………….. ... 59

Tabel 11 Online Trading memiliki dampak positif ... 60

Tabel 12 Mengerti akan pesan yang disampaikan …………... 61

Tabel 13 Mengetahu online trading memudahkan aktifitas jual beli ... 62

Tabel 14 Keinginan untuk terus bertransaksi ……….. ... 63

Tabel 15 Manfaat informasi dari media massa ………... 64

Tabel 16 Informasi cukup gencar ………... 65

Tabel 17 Pesan yang disampaikan kepada masyarakat sudah memadai ... 66

Tabel 18 Sumber lain yang layak menginformasikan ... 67

Tabel 19 Kejelasan informasi ………... 69

Tabel 20 Motivasi untuk transaksi via internet ………... 70

Tabel 21 Ketertarikan tentang informasi ………... 71

Tabel 22 Keefektifan penyampaian informasi ………... 72

Tabel 23 Perasaan dengan sistem pembayaran …... 73

Daftar Gambar Gambar 1 Skema S-O-R ... 18

Gambar 2 Model Teoritis ……… ... 20

(7)

ABSTRAKSI

Penelitian ini berjudul Opini Pelanggan Tentang On-Line Trading (Studi Deskriptif mengenai situs belanja elektronik Ebay terhadap pengguna internet di warung internet 62nd-Net Medan). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui opini pengunjung internet terhadap Online Trading pada situs Ebay dan juga untuk memberikan informasi tentang sistem Online Trading melalui situs Ebay

Dalam penelitian, peneliti menggunakan beberapa teori yang relevan sesuai dengan penelitian yaitu : Komunikasi dan Komunikasi Massa, Teknologi Komunikasi, Internet, Online Trading, Opini dan Opini Pelanggan serta Teori S-O-R. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif yang hanya menggambarkan suatu situasi atau peristiwa penelitian, tanpa mencari atau menjelaskan hubungan, serta tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

Populasi dalam penelitian ini adalah para pengunjung warnet 62nd Net pada bulan Agustus 2009 yang berjumlah 356 orang. Untuk menentukan jumlah sampel, digunakan rumus Arikunto, dengan besarnya sampel hanya diambil 20% saja dari jumlah populasi, sehingga jumlah respondennya sebanyak 71 orang. Sementara teknik penarikan sampel yang digunakan yaitu, Purposive Sampling dan Accidental Sampling.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa tabel tunggal, dengan menggunakan aplikasi Statistical Product and

System Solution (SPSS) 16. Kesimpulan dari hasil yang diperoleh adalah para

pengunjung baik itu member ataupun user menganggap bahwa online

trading memudahkan dalam aktifitas jual beli, berdampak positif dalam

(8)

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Teknologi informasi sekarang ini telah mengalami perkembangan yang

sangat amat pesat, dan perkembangan tersebut sedikit banyak membawa dampak

positif. Salah satunya dalam mempermudah memberikan informasi yang menarik

dan tidak membosankan untuk dipahami, dalam lingkungan bisnis hal ini juga

dapat dijadikan sebagai penerapan teknologi informasi. Seperti pembuatan situs

penjualan on-line dimana berisikan informasi produk dan pemesanan produk dari

toko itu sendiri serta memperkenalkan toko tesebut menuju perluasan bisnis

khususnya UKM (Usaha Kecil Menengah). Maka tujuan dari pembuatan situs ini

adalah diharapkan dapat memudahkan para pebisnis dan pembeli untuk

melakukan transaksi dagang melalui informasi-informasi produk yang diberikan.

Berawal pada bulan Juli 1997, yaitu ketika gedung putih Amerika Serikat

meresmikan internet sebagai mediator dalam melakukan bisnis, maka semenjak

itu muncul paradigma baru dalam memasarkan barang dan jasa melalui media

elektronik dimana lebih dikenal dengan istilah “e-Commerce.” Tumbuh

kembangnya “e-Commerce” ditengarai sebagai model bisnis masa depan memicu

banyak perusahaan untuk mengembangkan model bisnis yang dikelola secara

online ini. Bahkan sebuah fakta mengungkap bahwa Amazon.com sebagai

pioneer dalam bisnis online pada awal berdirinya selalu mengalami kerugian akan

tetapi investor begitu menggandrungi saham Amazon.com

(9)

Masyarakat dunia secara umum mengalami perubahan pola perilaku dan

kebutuhan yang dikarenakan perkembangan teknologi dan arus informasi. Hal ini

sejalan dengan terus berkembangnya dunia “e-Commerce” yang mengemas

teknologi dan informasi ke komunitas dunia. Dengan mengusung kedua hal

tersebut konsumen menjadi lebih mudah untuk memenuhi kebutuhan. Konsumen

lebih bertingkah laku praktis dalam arti konsumen membutuhkan kecepatan dan

ketepatan dalam pemenuhan kebutuhannya.

Pada prinsipnya “e-Commerce” menyediakan infrastruktur bagi

perusahaan untuk melakukan ekspansi proses bisnis internal menuju lingkungan

eksternal tanpa harus menghadapi rintangan waktu dan ruang (time and space)

yang selama ini menjadi isu utama. Peluang untuk membangun jaringan dengan

berbagai institusi lain tersebut harus dimanfaatkan karena dewasa ini persaingan

sesungguhnya terletak pada bagaimana suatu perusahaan dapat memanfaatkan

“e-Commerce” untuk meningkatkan kinerja dalam bisnis inti yang digelutinya.

Perkembangan dunia “e-Commerce” di Indonesia berkembang sedemikian

pesat yang diindikasikan perkembangan teknologi (tele) komunikasi dan

komputer. Perkembangan tersebut diikuti juga oleh perusahaan yang juga

berlomba-lomba membangun bisnis secara online. Pelaku bisnis mendapatkan

desakan perubahan pola perilaku konsumen yang semakin modern, sehingga

menjadi sebuah keharusan untuk menggunakan metode elektronik ini dalam

melakukan sistem pendukungan penjualan berbasis online.

Sesuai dengan semakin tumbuh berkembangnya masyarakat Indonesia

secara general dan masyarakat Medan pada khususnya, maka perkembangan

(10)

masyarakat mengalami perubahan perilaku yakni semakin membutuhkan

kepraktisan ketika ingin memenuhi kebutuhannya. Internet yang menjadi mediator

utama dalam penerapan e-Commerce sudah mulai meluas penggunaannya.

Banyak perusahaan di Indonesia yang telah menerapkan e-Commerce

dalam menjalankan bisnisnya. Beberapa diantaranya adalah Glodok, Bhineka,

Alfamart. Ketiga perusahaan sudah melakukan transaksi secara online atau paling

tidak sudah menyediakan layanan yang berbasis pada internet. Ada pun bentuk

produk yang ditawarkan dalam transaksi pembelian online/e-Buy adalah produk

elektronik.

Munculnya paradigma pemasaran baru yang berbasis pada Internet atau

e-Commerce di Indonesia sepertinya masih belum optimal, karena masih

terbatasnya kalangan yang menggunakan dunia maya dalam melakukan transaksi

pembelian. Demikian juga pada keterbatasan vendor dalam menyediakan layanan

dalam websitenya, meyebabkan munculnya suatu permasalahan tentang peranan

yang diberikan e-Commerce dalam menunjang penjualan produk elektronik serta

bagaimana konsep pengembangan e-Commerce untuk menunjang penjualan

produk elektronik.

Semakin meningkatnya komunitas bisnis yang mempergunakan internet

dalam melakukan aktifitasnya sehari-hari secara tidak langsung telah menciptakan

sebuah ranah dunia baru yang kerap diistilahkan sebagai “cyberspace” atau dunia

maya. Berbeda dengan dunia nyata (real world) , cyberspace memiliki

karakteristik yang unik dimana manusia dapat berinteraksi dengan siapa pun di

(11)

Menjamurnya warung internet (Warnet) hampir disetiap kota serta

kemajuan dunia telekomunikasi yang membuat konsumen juga dapat mengakses

layanan internet melalui ponsel yang dimiliki merupakan salah satu bentuk

kegayutan dari konsumen dengan dunia internet dan e-Commerce tentunya.

Konsumen juga dapat dengan cepat mengakses internet melalui PC (Personal

Computer) yang ada dirumah dengan menggunakan Dial-up Connection yang

disediakan berbagi provider telekomunikasi. Ada banyak situs yang berisikan

online trading, seperti Multiply.com, kaskus.com ataupun yang paling besar dan

mendunia seperti Ebay.com. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengangkat situs

Ebay.com.

Ebay adalah situs Jual-beli yang paling terkenal dan laku dipergunakan

oleh masyarakat di dunia. Situs web pelelangan online ini ditemukan di San Jose,

California, pada tahun 1995 oleh Programer Komputer Prancis kelahiran Iran

yang bernama Pierre Omidyar. Item barang yang pertama dijual di Ebay adalah

tongkat laser yang rusak dengan harga $14,83. Herannya, Omidyar di hubungi

oleh seorang pembeli dan dia menyuruh Omidyar untuk menjelaskan kerusakan

Tongkat laser tersebut. Didalam emailnya, Si pembeli mengatakan bahwa dia

seorang pengumpul Tongkat laser yang rusak. Chris Agarpao sebagai pewagai

pertama di eBay dan Jeffrey Skoll disewa sebagai presiden pertama perusahaan

tersebut pada tahun 1996. Pada bulan November 1996, eBay mencapai

persetujuan lisensi pertama, yaitu dengan Perusahaan Perjalanan Pelelangan

Elektronik yang berkerja sama dengan SmartMarket Technology untuk menjual

tiket pesawat dan produk-produk perjalanan lainnya. Pada bulan September 1997,

(12)

eBay, yang sebelumnya bernama Echo Bay Technologi Group, yang merupakan

perusahaan konsultasi Omidyar. Omidyar telah menaruh namanya di daftar

domain yaitu ***** (dimana domain ini belum lama ini baru dijual) tetapi

ternyata ditemukan dengan nama Echo Bay Mines. eBay menjadi perusahaan

masyarakat pada 21 September 1998 dan kemudian Omidyar dan Skoll menjadi

billiuner, yang kemudian perusahaan tersebut dibeli oleh PayPal pada tanggal 14

Oktober 2002. Ebay memiliki jumlah pengunjung paling sedikit 902 juta / per

tahunnya. Dan ini tiga kali angka (situs ini merupakan salah satu situs jual-beli

terbesar juga).

Penelitian ini akan dilakukan di warung internet 62Nd-Net Medan sebagai

lokasi penelitian. Terpilihnya warung internet 62Nd-Net dikarenakan menurut hasil

survei yang telah dilakukan peneliti bahwa banyak pengguna internet di warung

internet ini yang pernah melakukan Online trading, baik menjual ataupun

membeli suatu produk melalui situs internet. Selain itu terpilihnya Warung

internet 62Nd-Net sebagai lokasi penelitian dikarenakan penelitian tersebut

terjangkau bagi peneliti dari segi biaya dan jarak, dan faktor lainnya memudahkan

peneliti untuk memilih pengguna dari warung internet ini.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, maka peneliti merasa

tertarik untuk melakukan penelitian mengenai opini pengguna internet di warung

internet 62Nd-Net terhadap situs belanja elektronik Ebay.

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dikemukan perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(13)

I.3 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari permasalahan yang telalu luas sehingga dapat

mengaburkan penelitian, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti.

Adapun pembatasan masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah

tersebut adalah :

a. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu metode yang

bertujuan melukiskan secara sistematis karakteristik populasi atau

bidang-bidang tertentu secara faktual dan cermat tanpa mencari atau menjelaskan

hubungan, tidak menguji hipotesis dan melakukan prediksi.

b. Responden adalah para pengguna internet di warnet 62Nd- Net Medan.

c. Penelitian difokuskan kepada opini pengguna internet terhadap situs

belanja Ebay.

d. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2009.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui opini pengunjung internet terhadap Online Trading

pada situs Ebay

b. Untuk memberikan informasi tentang sistem Online Trading melalui situs

Ebay.

I.5 Manfaat Penelitian

(14)

a. Secara akademik, penelitian ini disumbangkan kepada FISIP USU,

khususnya Departemen Ilmu Komunikasi dalam rangka memperkaya

khasanah penelitian dan sumber bacaan.

b. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

dan wawasan peneliti terhadap penelitian.

c. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat memberi masukan kepada siapa

saja yang memiliki ingin memperluas pengetahuan mengenai sistem

belanja terbaru tanpa melakukan face to face communication.

I.6 Kerangka Teori

Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir

dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu, perlu disusun

kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari

sudut mana masalah penelitian yang akan disoroti (Nawawi, 2001:39-40).

Kerlinger menyatakan teori adalah himpunan konstruk (konsep), definisi,

dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan

menjabarkan relasi diantara variabel untuk menjelaskan dan meramalkan gejala

tersebut (Rakhmat, 2004:6).

Dalam penelitian ini, teori-teori yang dianggap relevan adalah Komunikasi

dan Komunikasi Massa, Teknologi Komunikasi, Internet dan Online Trading,

Opini dan Opini pelanggan serta Teori S-O-R.

I.6.1 Komunikasi dan Komunikasi Massa

Setiap orang yang hidup dalam masyarakat , sejak bangun tidur sampai

(15)

komunikasi adalah sebagai konsekuensi hubungan sosial (social relations).

Masyarakat paling sedikit terdiri dari dua orang yang saling berhubungan satu

sama lain, yang disebabkan oleh hubungan tersebut, menimbulkan interaksi sosial

(social interaction) dan terjadinya interaksi sosial disebabkan oleh

interkomunikasi (intercommunication) (Effendy, 2004 : 3).

Komunikasi dapat diartikan sebagai proses penyampaian suatu pesan oleh

seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk merubah sikap,

pendapat atau perilaku baik langsung maupun tidak langsung melalui media.

Tujuan utama mempelajari komunikasi adalah untuk mengetahui bagaimana efek

komunikasi terhadap seseorang, yaitu kondisi yang harus dipenuhi jika kita

menginginkan agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki.

dalam setiap peristiwa komunikasi, meliputi lima unsur yaitu :

- Komunikator

- Pesan

- Media

- Komunikan

- Efek (Effendy, 2005:10)

Komunikasi dapat berlangsung dengan atau tanpa media. Komunikasi

dengan menggunakan media yang ditujukan kepada khalayak disebut komunikasi

massa (mass communication). Pengertian komunikasi massa, merujuk kepada

pendapat Tan dan Wright, dalam Liliweri, 1991, merupakan bentuk komunikasi

yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan

komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh

(16)

komunikasi lainnya, Joseph A. Devito murumuskan komunikasi massa yakni

pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa,

kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini berarti bahwa khalayak meliputi

seluruh penduduk atau semua orang yang menggunakan media massa,. Kedua,

komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar – pemancar

yang audio visual (Ardianto, 2003:11).

Salah satu definisi komunikasi massa yang dikemukakan Michael W

Gamble dan Teri Kwal Gamble (1986) akan semakin memperjelas apa itu

komunikasi massa. Menurut mereka sesuatu bisa didefinisikan sebagai

komunikasi massa jika mencakup, (Nurudin, 2004.7) :

1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern

untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada

khalayak yang luas dan tersebar.

2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan

pesan-pesannya bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang

yang tidak saling kenal atau mengetahui sama sekali.

3. Pesan adalah pelanggan. Artinya bahwa pesan ini bisa di dapatkan dan

diterima oleh banyak orang

4. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti

jaringan, ikatan atau perkumpulan.

5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekepeer (pentabis informasi). Artinya

pesan-pesan yang disebarkan atau dipancarkan di kontrol oleh sejumlah

individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa.

(17)

Saat ini bidang komunikasi massa sedang mengalami perubahan besar.

Karena media teknologi baru yang memberi lebih banyak kemudahan bagi para

pengguna, konsep dasar komunikasi massa mengalami perubahan.. Teori dalam

komunikasi massa butuh penyesuaian dan beradaptasi berkaitan dengan

perubahan-perubahan itu untuk menyesuaikan dengan lingkungan baru (Severin

dan Tankard, 2007: 20).

1.6.2 Teknologi Komunikasi

Teknologi komunikasi adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan untuk

memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan komunikasi

(Lubis,1997:42). Rogers,1986 dalam Lubis (1997:42), mendefinisikan teknologi

komunikasi sebagai “alat perangkat keras, struktur organisasi dan nilai-nilai sosial

yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses dan mempertukarkan

informasi dengan orang lain”.

Perkembangan teknologi komunikasi dewasa ini berlangsung demikian

pesatnya sehingga para ahli menyebut gejala ini sebagai suatu revolusi. Sekalipun

kemajuan tersebut masih dalam perjalannya, sejak sekarang sudah dapat

diperkirakan terjadinya berbagai perubahan di bidang komunikasi maupun

bidang-bidang kehidupan lain yang berhubungan, sebagai implikasi dari

perkembangan keadaan yang dimaksud. Perubahan-perubahan yang kelak terjadi,

terutama disebabkan berbagai kemampuan dan potensi teknologi komunikasi

tersebut, yang memungkinkan manusia untuk saling berhubungan dan memenuhi

kebutuhan komunikasi mereka secara hampir tanpa batas (Nasution, 1990 : 6).

Bell, 1979 dalam Nasution (1990 : 11) , menyebutkan beberapa wujud

(18)

1. Jaringan pengolahan data yang kelak memungkinkan orang berbelanja

cukup dengan menekan tombol-tombol komputer di rumah

masing-masing. Pesanan akan dikirimkan langsung ke rumah pemesan oleh toko

tempat berbelanja.

2. Bank informasi dan sistem penelusuran, yang memungkinkan

pemakainnya menelusuri informasi yang diperlukan serta memperoleh

kopi cetakannya dalam sekejap mata.

3. Sistem teleks, yang menyediakan informasi mengenai segala rupa

kebutuhan. Seperti berita, cuaca, informasi finansial, iklan terklasifikasi,

katalog segala macam produk dan sebagainya lewat layar televisi di rumah

masing-masing.

4. Sistem faksimil yang memungkinkan pengiriman dokumen secara

elektronik.

5. Jaringan komputer interaktif, yang memungkinkan pihak-pihak

berkomunikasi mendiskusikan informasi melalui komputer.

1.6.3 Internet

Asal mula internet adalah terjadinya suatu ledakan yang tak terduga

ditahun 1969, yaitu dengan lahirnya Arpanet, suatu proyek eksperimen

Kementrian Pertahanan Amerika Serikat bernama DAPRA (Departement of

Defense Advanced Research Projects Agency).

Pada awalnya ada empat aplikasi utama pada internet yaitu e-mail, news,

remote, login, dan file transfer. Salah satu aplikasi baru yang muncul yaitu World

Wide Web (WWW) yang merupakan arsitektur kerja dalam mengakses

(19)

pada tahun 1989 oleh CERN, Pusat Penelitian Nuklir Eropa. WWW diusulkan

oleh Tim Berners-Lee pada bulan Maret 1989 dan 18 bulan kemudian berhasil

dibuat protipe pertama berbasis teks. Pengembangan terus dilakukan sampai

interface grafis didapat pada bulan Februari 1993 (Tharom,Dinata dan Xerandy,

2002 : 61)

Berkembangnya teknologi komunikasi baru menurut Rogers 1986,

mempunyai ciri utama yaitu interactivity (interaktivitas) atau kemampuan internet

untuk becakap-cakap dengan penggunanya. Sifat interaktif ini dapat ditemukan

pada berbagai aplikasi yang ada di internet. Contohnya adalah chat rooms, online

games, dan bulletin board (Athari, 2004 : 196).

Turkle,1995 dalam Saverin dan Tankard (2007 :447) menjelaskan bahwa

komunitas maya (komunitas yang banyak muncul di dunia komunikasi elektronik)

saling berkomunikasi dengan menggunakan ruang chatting, e-mail, milis, dan

kelompok-kelompok diskusi via elektronik. Dunia maya memungkinkan semua

orang tinggal di berbagai penjuru dunia yang memiliki ketertarikan yang sama

dapat berkumpul untuk membicarakannya.

1.6.4 Online Trading

Produk elektronik adalah merupakan kebutuhan konsumen yang

diklasifikasikan sebagai shoping product, dimana berbeda dengan convinience

product pelanggan produk elektronik lebih mengutamakan pemilihan produk yang

sesuai dengan kualifikasi, gaya hidup, dan harga bukan pada pengalaman

berbelanja seperti ketika mereka melakukan pembelian convinience product.

William, Rice, dan Rogers,1988 dalam Severin dan Tankard (2007 : 448),

(20)

para partisipan memiliki kontrol terhadap peran, dan dapat bertukar peran, dalam

dialog mutual mereka”. Penelitian yang dilakukan Mc Millan dan Downes (1998)

yang berdasarkan pada wawancara dengan para pakar teknologi baru,

mengidentifikasikan enam dimensi interaktivitas. Mereka menyebutkan bahwa

akan terjadi interaktivitas yang lebih besar dengan cara pemberian informasi

daripada persuasi, lebih banyak kontrol oleh pengguna, lebih banyak aktivitas

oleh pengguna, bukan komunitas satu-arah tapi dua-arah, komunikasi yang terjadi

pada waktu-waktu yang fleksibel, dan komunikasi yang terjadi di tempat yang

tidak sebenarnya.

Dua peneliti, Louise Ha dan Lincoln James, mengatakan bahwa

interaktivitas pada World Wide Web memiliki lima dimensi penting : (1) daya

hibur – game dan kuis-kuis yang dapat diikuti partisipan; (2) pilihan –

memberikan alternatif pengguna, termasuk alternatif untuk mengakhiri

komunikasi setiap saat; (3) daya sambung – memberikan sebuah situs yang

lengkap yang melibatkan pengguna (daya sambung ini juga dapat tercipta terus

melalui kunjungan berulang ke situs yang ada); (4) koleksi informasi – kumpulan

demografik, psikografis pengguna, dan kadang-kadang karakteristik personal oleh

website; dan (5) komunikasi timbal balik – komunikasi dua-arah, disediakan pada

berbagai website oleh email, yang didalamnya para pengunjung situs dapat

(21)

1.6.5 Opini dan Opini Pelanggan

Opini adalah suatu ekspresi tentang sikap mengenai suatu masalah yang

bersifat kontroversial. Opini timbul sebagai hasil pembicaraan tentang masalah

yang kontroversial yang menimbulkan pendapat berbeda-beda (Sastropoetro,

1990:41). Sedangkan mengenai opini pelanggan itu sendiri melukiskan kelompok

manusia yang berkumpul secara spontan dengan syarat :

a. Dihadapkan pada suatu persoalan.

b. Berbeda pendapat tentang persoalan tersebut dan berusaha untuk

menanggulangi persoalannya.

c. Sebagai akibat dari keinginan mengadakan diskusi dan mencari jalan

keluar.

Sementara pengertian opini adalah suatu ekspresi tentang sikap mengenai

suatu masalah yang bersifat kontroversial. (Cultip and Centre-dalam Santoso

Sastropoetra). Pendapat atau opini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1. Selalu diketahui dari pernyataan-pernyataan

2. Merupakan kesatuan dari banyak pendapat

3. Mempunyai pendukung dalam jumlah yang besar

Sementara William Albing mengemukakan bahwa opini itu dinyatakan

kepada sesuatu hal yang kontroversial atau sedikit-dikitnya terdapat pandangan

yang berlainan mengenai masalah tersebut. Mengenai sesuatu hal atau sesuatu

masalah yang nyata dan jelas tidak dapat menjadi subjek opini pelanggan. Dengan

demikian maka subjek opini pelanggan biasanya adalah mengenai

(22)

Opini timbul sebagai suatu jawaban terbuka terhadap suatu persoalan atau

isu. Subjek dari suatu opini biasanya adalah masalah baru. Opini berupa reaksi

pertama dimana orang mempunyai peraasaan ragu-ragu dengan sesuatu yang lain

dari kebiasaan, ketidakcocokan dan adanya perubahan penilaian. Unsur-unsur ini

mendorong orang untuk saling mempertahankannya. (Sunaryo, 1984:31)

Pengertian pelanggan secara psikologis adalah sekelompok orang yang

mempunyai minat yang sama tentang satu hal (E.Bogardus) atau sekelompok

orang yang menaruh perhatian terhadapa suatu masalah yang sama, melibatkan

diri salam masalah tersebut, dan brusaha untuk turut mengatasinya (Herbert

Blumer) (www.wikipedia.co.id/definisi_pelanggan)

Karakteristik Pelanggan (Sunarjo, 1995 : 20)

1. Satu kelompok yang tidak merupakan kesatuan (kelompok tidak teratur)

2. Interaksi terjadi secara tidak lansung, biasanya melalui media massa.

3. Perilaku pelanggan didasarkan kepada perilaku individu.

4. Tidak saling mengenal satu sama lain (anonim) dan terdiri dari berbagai

lapisan masyarakat (heterogen).

5. Mempunyai minat yang sama terhadap suatu masalah.

6. Minat yang sama belum tentu mempunyai opini yang sama terhadap suatu

masalah.

7. Berusaha untuk mengetahui masalah tersebut.

8. Adanya diskusi sosial, karena itu pelanggan ada kecendrungan untuk

(23)

Pengertian pendapat umum adalah kesatuan pendapat yang muncul dari

sekelompok orang yang berkumpul secara spontan, membicarakan issu yang

kontroversial, mendiskusikannya dan berusaha untuk mengatasinya.

Istilah opini pelanggan dapat digunakan untuk menandakan suatu

pengumpulan pendapat yang dikemukakan oleh individu-individu atau

pendapat-pendapat kolektif dari sejumlah orang dari kumpulan tertentu dan bukan dalam

pengertian semua orang tanpa batas dan ketentuan khusus pula.

Maka opini pelanggan dapat disimpulkan :

1. Merupakan persatuan pendapat

2. Sedikit banyak harus didukung oleh sejumlah orang.

3. Dalam opini pelanggan orang menyatakan persetujuan atau tidak setuju

terhadap gagasan atau terhadap sesuatu situasi/kejadian/peristiwa.

Opini pelanggan merupakan pendapat yang ditimbulkan oleh adanya 4

unsur sebagai berikut :

1. Adanya suatu masalah atau situasi yang bersifat kontroversial.

2. Adanya pelanggan yang secara spontan terpikat kepada masalah

termaksud, melibatkan diri ke dalamnya, dan berusaha untuk memberikan

pendapatnya.

3. Adanya kesempatan untuk bertukar pikiran atau berdebat mengenai

masalah yang kontroversial oleh suatu pelanggan.

4. Adanya interaksi dari individu-individu dalam pelanggan yang

menghasilkan suatu pendapat yang bersifat kolektif untuk diekspresikan

(24)

1.6.6 Teori S-O-R

Pada awalnya model teori ini dikenal sebagai model Stimulus-Responden

(S-R) akan tetapi kemudian DeFleur menambahkan Organisme dalam bagiannya

sehingga menjadi Stimulus-Organism-Response (S-O-R).

Teori S-O-R ini semula berasal dari psikologi dan kemudian menjadi teori

komunikasi, tidak mengherankan karena objek material dari psikologi dan ilmu

komunikasi adalahs ama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi

komponen-komponen yang terdiri dari sikap, opini, preilaku, kognisi, afeksi dan konasi.

Adapun teori S-O-R ini juga merupakan model penelitian yang beranjak dari

anggapan bahwa organisme akan menghasilkan perilaku atau reaksi tertentu jika

diberikan suatu kondisi stimulus tertentu kepadanya. Efek yang timbul adalah

reaksi terhadap stimulus tersebut, sehingga seseorang dapat mengharapkan

kesesuaian antara pesan dengan reaksi komunikan. Elemen-elemen utama dari

model ini adalah pesan (stimulus), penerima (organisme), dan efek (respon).

Asumsi stimulus respon mengacu kepada isi media massa sebagai stimulus

yang diberikan kepada individu yang menghasilkan respon tertentu yang sesuai

dengan stimulus yang diberikan. Dalam proses perubahan sikap yang akan

dialami oleh komunikan, sikapnya akan berubah jika stimulus yang menerpanya

benar-benar melebihi apa yang pernah ia alami. Dalam mempelajari sikap yang

baru tersebut ada tiga variabel yang harus diperhatikan, yaitu : perhatian,

(25)

Gambar 1 : Skema S-O-R

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa stimulus yang disampaikan

kepada komunikan dapat berdampak diterima atau ditolak. Komunikasi terjadi

jika komunikan memberikan perhatian kepada stimulus yang disampaikan

kepadanya sampai kepada proses komunikan memikirkannya dan timbul

pengertian dan penerimaan atau mungkin sebaliknya.

Respon yang ditimbulkan stimulus hanya sampai pada tahap kognitif dan

afektif saja tidak sampai pada tahap behavioral (perubahan sikap terhadap pesan)

dikarenakan penelitian tentang Online Trading melalui situs elektronik Ebay ini

dibatasi hanya pada opini pelanggan saja.

Adapun tahap-tahap dari respon tersebut adalah :

1. Tahap kognitif, yaitu meliputi ingatan terhadap pesan,

kesadaran/pengenalan terhadap pesan, dan pengetahuan terhadap

pesan tersebut.

Organisme :

Perhatian

Pengertian

Penerimaan

(26)

2. Tahap afektif, meliputi kesediaan untuk mencari lebih banyak lagi

informasi, evaluasi terhadap pesan, dan minat untuk mencoba

(Rakhmat, 2004 :209).

Jika disederhanakan lagi maka dapat disebutkan bahwa model S-O-R yaitu

merupakan stimulus yang akan ditangkap oleh organisme khalayak. Komunikasi

akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya

komunikan mengerti dan menerima.

I.7 Kerangka Konsep

Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus

dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel (Singarimbun, 1995:49).

Kerangka konsep merupakan hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis

dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai. (Nawawi,

2001:40).

Adapun variabel tersebut dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Opini pengguna internet di warnet 62Nd- Net terhadap online trading

pada situs Ebay

2. Karakteristik responden. Karakteristik responden adalah nilai-nilai

yang dimiliki oleh seseorang yang dapat membedakannya dengan

(27)

I.8 Model Teoritis

Gambar 2 Model Teoritis

I.9 Variabel Operasional

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep diatas, maka dapat

dibuat operasional variabel yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam

penelitian, yakni sebagai berikut:

Tabel 1

Variabel Operasional

Variabel Teoritis Variabel Operasional Opini pengguna internet di warung

internet 62Nd- Net terhadap online

trading pada situs Ebay

1.Informasi tentang Ebay

2.Isi informasi

3.Kejelasan informasi

4.Ketertarikan terhadap informasi

5.Penyampaian informasi

6.Perhatian

7.Pengertian

8.penerimaan

Karakteristik Responden 1. Usia

(28)

I.10 Defenisi Operasional

Defenisi operasional merupakan suatu petunjuk pelaksanaan mengenai

cara-cara untuk mengukur variabel-variabel. Defenisi operasional merupakan sutu

informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang akan menggunakan

variabel yang sama. Defenisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian

ini adalah :

1. Variabel opini pengguna internet pada warung internet 62Nd- Net terhadap sistem Online trading pada situs Ebay :

a. Informasi tentang sistem belanja Online menggunakan situs Ebay..

b. Isi informasi adalah bagian yang paling penting dari suatu informasi

c. Sumber informasi adalah asal dari data-data yang di dapat secara lisan dan

tulisan.

d. Kejelasan informasi adalah pemberitahuan akan informasi secara

terpercaya.

e. Ketertarikan informasi adalah hal-hal yang menarik dari informasi

tersebut.

f. Penyampaian informasi adalah proses yang dilakukan dalam memberikan

informasi tersebut.

g. Perhatian adalah atensi yang diberikan responden, yakni perhatian

terhadap informasi mengenai situs belanja Online Ebay.

h. Pengertian adalah responden mengerti untuk melanjutkan proses

berikutnya.

i. Penerimaan adalah setelah responden memperhatikan dan mengerti, maka

(29)

2. Variabel Karakteristik Responden terdiri dari : a. Usia , yaitu tingkatan umur responden.

b. Jenis kelamin, yaitu jenis kelamin pria atau wanita yang dijadikan sampel

c. Penghasilan, yaitu faktor ekonomi yang ada pada pengguna internet

berupa jumlah uang yang didapat dari mata pencahariannya.

d. Frekuensi, seberapa sering pengguna internet melakukan transaksi

pembelian Online melalui situs internet baik melalui Ebay ataupun situs

(30)

BAB II

URAIAN TEORITIS

II.1 Komunikasi Massa

Dari berbagai macam cara komunikasi dilaksanakan dalam masyarakat

manusia, salah satunya adalah komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu

sendiri pada satu sisi mengandung pengertian suatu proses dimana organisasi

media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada pelanggan secara luas dan

pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari digunakan dan

dikonsumsi oleh audience (Sendjaja, 2002:21).

Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa

(media cetak dan elektronik). Sebab awal perkembangannya saja, komunikasi

massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication (media

komunikasi massa). Massa dalam arti komunikasi massa lebih menunjuk pada

penerima pesan yang berkaitan dengan media massa. Dengan kata lain, massa

yang dalam sikap dan perilakunya berkaitan dengan peran media massa. Oleh

karena itu, massa di sini menunjuk kepada khalayak, audience, penonton, pemirsa

atau pembaca.

Pengertian komunikasi massa, merujuk kepada pendapat Tan dan Wright

dalam Liliweri (1991), bahwa komunikasi massa merupakan bentuk komunikasi

yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan

komunikasi secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh

(31)

Defenisi paling sederhana tentang komunikasi massa dirumuskan

Bittner(1980), yaitu komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan

melalui media massa pada sejumlah besar orang dari defenisi tersebut dapat

diketahui bahwa komunikasi itu harus menggunakan media massa. Media

komunikasi yang termasuk media massa adalah radio siaran, dan televisi,

keduanya dikenal sebagai media elektronik; surat kabar dan majalah, keduanya

disebut sebgai media cetak; serta media film. Film sebagai media komunikasi

massa adalah bioskop. (Ardianto, 2004:3).

Sedangkan menurut Jay Black dan Fredrick C. Whitney (1988),

komunikasi massa dalah sebuah proses dimana pesan – pesan yang diperoleh

secara masal/tidak sedikit itu disebarkan kepada massa penerima pesan yang luas,

anonim, dan heterogen.

Banyak defenisi dari komunikasi massa yang telah dikemukakan oleh

beberapa ahli komunikasi. Tetapi, dari sekian banyak definisi itu ada benang

merah kesamaan definisi satu sama lain. Melalui definisi itu dapat diketahui

karakteristik dari komunikasi massa, yaitu :

1. Komunikator Terlembagakan

Komunikator dalam komunikasi massa itu bukan satu orang, tetapi

kumpulan orang-orang. Artinya, gabungan antar berbagai macam unsur

dan bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga.

2. Pesan Bersifat Umum

Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang

atau satu kelompok masyarakat tertentu. Oleh karenanya, pesan

(32)

3. Komunikatornya Anonim dan Heterogen

Komunikator tidak mengenal komunikasn (anonim), karena

komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Disamping

anonim, komunikan komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri

dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda.

4. Media Massa Menimbulkan Keserempakan

Komunikasi massa itu ada keserempakan dalam proses penyebaran

pesan-pesannya. Serempak disini berarti khalayak bisa menikmati media massa

tersebut hampir bersamaan.

5. Komunikasi mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan

Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa

berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media

massa yang akan digunakan.

6. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah

Komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung.

Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima

pesan, namun diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog.

7. Stimuli Alat Indra ”Terbatas”

Dalam komunikasi massa, stimuli alat indra bergantung pada jenis media

massa. Pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya melihat. Pada radio

siaran, khalayak hanya mendengar. Sedangkan pada media televisi dan

(33)

8. Umpan Balik Tertunda (Delayed)

Efektivitas komunikasi seringkali dapat dilihat dari feedback yang

disampaikan oleh komunikan (Ardianto 2004:7).

Menurut Wright (1959) dalam buku Teori Komunikasi (Savrin, 2007:4),

perubahan teknologi baru menyebabkan perubahan dalam defenisi komunikasi

yang mempunyai tiga ciri yaitu :

1. Komunikasi massa diarahkan kepada audiens yang relatif besar, heterogen

dan anonim.

2. Pesan-pesan yang disebarkan secara umum, sering dijadwalkan untuk bisa

mencapai sebanyak mungkin anggota audiens secara serempak dan

sifatnya sementara.

3. Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi

yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya yang besar.

Fungsi komunikasi media massa sebagai bagian dari komunikasi massa terdiri

atas :

1. Fungsi Pengawasan

Berupa peringatan dan kontrol sosial maupun kegiatan persuasif.

Pengawasan dan kontrol sosial dapat dilakukan untuk aktivitas preventif untuk

mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Fungsi persuasif sebagai

upaya memberi reward dan punishment kepada masyarakat sesuai dengan apa

(34)

2. Fungsi Social Learning

Melakukan guiding dan pendidikan sosial kepada seluruh masyarakat.

Media massa bertugas untuk memberikan pencerahan-pencerahan kepada

masyarakat dimana komunikasi massa itu berlangsung.

3. Fungsi Penyampaian Informasi

Yaitu menjadi proses penyampaian informasi kepada masyarakat luas.

Yang memungkinkan informasi dari sebuah institusi pelanggan tersampaikan

kepada masyarakat secara luas dalam waktu cepat.

4. Fungsi Transformasi Budaya

Komunikasi massa menjadi proses transformasi budaya yang dilakukan

bersama-sama oleh semua komponen komunikasi massa, terutama yang didukung

oleh media massa.

5. Hiburan

Komunikasi massa juga digunakan sebagai medium hiburan, terutama

karena komunikasi massa menggunakan media massa, jadi fungsi-fungsi hiburan

yang ada pada media massa juga merupakan bagian dari fungsi komunikasi

massa.

Adapun efek komunikasi massa oleh Lavidge dan Steiner, 1961 terdiri atas

enam langkah yang dikelompokkan dalam tiga dimensi atau kategori-kategori

berikut : kognitif, afektif, dan konatif. Kognitif berhubungan dengan pengetahuan

kita tentang segala sesuatu, afektif berhubungan dengan sikap kita terhadap

sesuatu dan konatif berhubungan dengan tingkah laku kita terhadap sesuatu

(35)

II.2. Teknologi Komunikasi

Saat ini penemuan teknologi komunikasi telah memberikan banyak

kemudahan bagi manusia. Misalnya dalam melakukan informasi transaksi

maupun transportasi. Perkembangan teknologi ini juga meningkatkan standard

hidup manusia.

“Teknologi” antara lain dapat diartikan sebagai penerapan ilmu

pengetahuan dalam suatu bidang. “teknologi komunikasi” adalah suatu penerapan

ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan

komunikasi. “ komunikasi” adalah upaya untuk menciptakan “kebersamaan dalam

makna” (commoness in meaning). Dengan demikian, teknologi komunikasi

merupakan penerapan ilmu pengetahuan guna melancarkan upaya untuk mencapai

kebersamaan dalam makna antar orang dalam masyarakat (Lubis, 1997 : 42)

Everett M. Rogers, 1986 dalam Bungin (2006 : 111), mengatakan bahwa

dalam hubungan komunikasi di masyarakat, dikenal empat era komunikasi, yaitu

era tulis, era media cetak, era media telekomunikasi, dan era media komunikasi

interaktif. Dalam era terakhir, yakni era media komunikasi interaktif dikenal

media komputer, videotext, teleconferencing, TV kabel, dan sebagainya.

Berdasarkan penjelasan Rogers itulah, maka masyarakat percaya bahwa

perkembangan teknologi media berkembang dimulai dari era media tulis dan

cetak.

Sementara itu Haag dkk, 2000 dalam Bungin (2006 : 113) membagi

teknologi komunikasi informasi menjadi 6 kelompok yaitu :

(36)

Teknologi perangkat lunak (software technology)

Teknologi penyimpanan (stroge technology)

Teknologi telekomunikasi (telecomunication technology)

Menurut Ploman, 1981 dalam Nasution (1990 : 11), kemajuan teknologi

komunikasi tersebut ditandai oleh tiga karakteristik berikut ini:

1. Tersedianya keluwesan dan kesempatan memilih diantara berbagai metode

dan alat untuk melayani kebutuhan manusia dalam komunikasi. Bila pada

masa lalu hanya ada alat peralatan “berat”, yang profesional, dan mahal,

maka kini tersedia bermacam sarana yang lebih “ringan”, metode yang

hanya memerlukan ketrampilan minimal, serta murah. Dengan kata lain,

kini kita bisa memilih sendiri tingkat teknologi yang kita perlukan.

2. Kemungkinan mengkombinasikan teknologi, metode, dan sistem-sistem

yang berbeda dan terpisah selama ini. Berbagai bentuk baru transfer

komunikasi dan informasi telah dimungkinkan dengan pengkombinasian

tersebut.

3. Kecenderungan ke arah desentralisasi, individualisasi dalam konsep dan

pola pemakaian teknologi komunikasi.

Berdasarkan karakteristik serta bentuk-bentuk wujud fisik teknologi

komunikasi tersebut, dapat diperkirakan betapa luasnya potensi teknologi

komunikasi sehingga penerapannya pun akan meliputi berbagai bidang kehidupan

manusia.

Teknologi komunikasi berubah dengan begitu cepat sehingga banyak

orang berbicara tentang “revolusi teknologi” atau “ledakan informasi”. Beberapa

(37)

adalah videotape recorder, video casette, televisi kabel, surat kabar online, akses

pelayanan informasi komputer dengan komputer pribadi di rumah, internet dan

World Wide Web, serta CD-ROM. Banyak teknologi ini mempunyai dampak

dramatis yaitu memberikan pengguna kontrol yang jauh lebih banyak pada proses

telekomunikasi dan informasi yang diterima (Severin dan Tankard, 2007: 305).

Dalam laporan US Departemant Of Commerce, “The Emerging Digital

Economy” yang diterbitkan pada bulan Mei 1998, menyebutkan bahwa internet

tumbih dengan sangat cepat, mencapai 50 juta user, hanya dalam waktu 4 tahun

sejak diperkenalkan kepada pelanggan. Pertumbuhan ini sangat cepat

dibandingkan dengan teknologi lain seperti pesawat TV, PC (Personal Computer)

dan Radio (Febrian, 2005 : 40).

II.3. Internet

Perubahan terbesar di bidang komunikasi 40 tahun terakhir (sejak

munculnya TV) adalah penemuan dan pertumbuhan internet (Severin dan

Tankard, 2007 : 443).

Lahirnya era komunikasi interaktif ditandai dengan terjadinya

diversivikasi teknologi informasi dengan bergabungnya telepon, radio, komputer,

dan televisi menjadi satu dan menandai teknologi yang disebut dengan internet

(Bungin, 2006 : 113). Internet merupakan salah satu solusi luar biasa yang pernah

diciptakan oleh manusia, informasi apapun dan dari manapun memungkinkan

(38)

II.3.1. Sekilas Mengenai Internet

Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang berarti

Jaringan yang saling berhubungan. Disebut demikian karena internet merupakan

jaringan komputer-komputer diseluruh dunia yang saling berhubungan dengan

bantuan jalur telekomunikasi (Akbar, 2005 : 10). Selain itu, internet juga

merupakan kumpulan dari manusia-manusia yang secara aktif berpartisipasi

sehingga membuat internet menjadi sumber daya informasi yang sangat berharga

(Febrian, 2005 : 22).

Pada awalnya internet berasal dari sebuah jaringan komputer yang terdiri

dari beberapa komputer yang dihubungkan dengan kabel, sehingga membentuk

sebuah jaringan (network). Kemudian jaringan-jaringan tersebut saling

dihubungkan lagi sehingga membentuk inter-network. Untuk bisa berhubungan

dengan jaringan inter-network tersebut, sedikitnya kita harus mempunyai terminal

(komputer) yang mempunyai sambungan ke jaringan lain. Langkah awalnya

dimulai dengan gebrakan besar yang dilakukan di UCLA, sewaktu komputer

pertama di koneksikan ke ARPANET. ARPANET sendiri dikoneksikan ke empat

site, satu diantaranya ke UCLA, selanjutnya ke Stanford Research Institute (SRI),

UC Santa Barbara, dan University of Utah. Internet mulai digunakan untuk

kepentingan akademis dengan menghubungkan beberapa perguruan tinggi

tersebut Di awal 1980-an, ARPANET terpecah menjadi dua jaringan, yaitu

ARPANET dan Milnet (sebuah jaringan militer), akan tetapi keduanya

mempunyai hubungan sehingga komunikasi antar jaringan tetap dapat dilakukan.

Pada mulanya jaringan interkoneksi ini disebut DARPA Internet, tetapi lama

(39)

Internet sendiri masuk ke Indonesia pada tahun 1994. dimana sebelumnya

pada tahun 1980-an telah berdiri suatu jaringan yang menghubungkan 5

Universitas yang disebut dengan UNInet. Dan pada Juni 2004 jaringan Iptek

nasional IPTEK net menjadi Internet Service Provider (ISP) pertama di Indonesia

(Febrian, 2005 : 22).

Menurut Febrian (2005 : 22) Saat ini, terdapat lebih dari 4 juta host

internet di seluruh dunia. Sejak tahun 1988, internet tumbuh secara eksponensial,

yang ukurannya kira-kira berlipat ganda setiap tahunnya. Istilah internet pada

mulanya diciptakan oleh para pengembangnya karena mereka memerlukan kata

yang dapat menggambarkan jaringan dari jaringan-jaringan yang saling terkoneksi

yang tengah mereka buat waktu itu. Internet merupakan kumpulan orang dan

komputer di dunia yang seluruhnya terhubung oleh bermil-mil kabel dan saluran

telepon, masing-masing pihak juga dapat berkomunikasi karena menggunakan

bahasa yang umum dipakai.

II.3.2. Dampak Yang Dihasilkan Oleh Internet

Perkembangan internet yang begitu memukau dan begitu cepat dengan

varian-varian programnya menjadikan bumi ini berada dalam cengkeraman

teknologi (Bungin, 2006: 135).

Secara umum fungsi internet adalah menyediakan suatu sarana yang

memiliki standarisasi dan mendefinisikan prosedur jaringan sehingga informasi

(40)

a. Dampak Negatif

• Karena internet telah memasuki segala sektor kehidupan manusia maka

muncul banyak resiko terlebih bagi kaum muda yang masih labil. Sebab dalam

internet banyak hal-hal yang dapat merusak moral misalnya, situs porno dan

maraknya kejahatan dalam dunia maya (cybercrime).

• Mengalirnya arus ideologi baik itu ideologi politik, sosial, ekonomi, dan

budaya yang bertentangan dengan ideologi negara Indonesia yang bertentangan

dengan ideologi negara Indonesia yang akan membawa pada hal-hal yang dapat

melemahnya ketahanan nasional.

• Pola hidup yang semakin individualistis. Orang kini merasa gengsi jika

tidak berinternet, padahal belum tentu dia membutuhkan informasi. Karena

penjelajahan lewat internet sangat mengasyikkan sehingga membuat orang lalai

dari kehidupan sosial. Orang lebih suka bermain game atau melakukan chat yang

menghabiskan begitu banyak pulsa telepon hanya sekedar mencari kesenangan.

Konsumerisme yang makin tinggi. Banyak orang kini melakukan online

shopping lewat internet. Semakin sering akses ke internet dan mengunjungi

web-web komersial semakin banyak barang-barang yang dilihat, yang pada akhirnya

tergoda dan terpikat untuk membeli. Dengan adanya kartu kredit semuanya

semakin mudah saja dan inilah kombinasi yang ampuh untuk menghamburkan

uang.

b. Dampak Positif

• Mengalirnya informasi yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan

teknologi (iptek) baik ilmu sosial, eksakta kedokteran, filsafat, teknik, dan

(41)

karena motto yang terkenal pada dua dasawarsa terakhir adalah "Siapa yang

menguasai informasi dialah yang kuat”.

• Kini adalah era globalisasi dan informasi. Dunia seperti sebuah kota.

Kejadian di luar negeri bisa disaksikan di tanah air. Internet membuat semua

makin mudah, cepat, tepat, dan tanpa batas. Dalam sekejap informasi dapat

tersebar luas.

• Internet dapat menyadarkan umat manusia bahwasanya kita saling

membutuhkan. Tak seorangpun di dunia ini dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari

orang lain meski bantuan itu tidak disadarinya. Dengan internet orang bisa saling

berkenalan, tukar pikiran, membagi pengalaman, dan sebagainya.

Internet telah menyadarkan umat manusia bahwa seseorang, kebangsaan,

tempat tinggal (negara), bahasa, dan sebagainya dapat saling berkomunikasi

dalam satu wadah dengan memakai protokol dan standar yang sama. Hal ini dapat

menjadikan tolak ukur kepada kita semua bahwasanya manusia memiliki struktur

kimiawi yang sama. Jika kita dapat menyadari semua ini, maka perbedaan di

antara kita dapat dipecahkan bersama-sama pula tanpa memandang perbedaan

yang ada

(http://www.mybloglog.com/buzz/community/berlizone).

II.3.3. Internet Sebagai Media Komunikasi

Pertumbuhan dramatis internet telah mempresentasikan gagasan

“mediamorfosis” oleh Roger Fidler yang berarti sebagai perubahan bentuk media

komunikasi yang biasanya disebabkan oleh interaksi kompleks dari

kebutuhan-kebutuhan penting, tekanan-tekanan kompetitif dan politis dan inovasi-inovasi

(42)

Internet telah membentuk ruang dan waktu baru, yang bersifat nirjarak dan

nirwaktu, yang disebut cyberspace. Hampir semua media komunikasi saat ini

yang kita kenal akhirnya berkonvergensi menyatu membuat internet disebut

sebagai multimedia. Sebagian buku mengelompokkan Internet yang multimedia

sebagai media massa, sebagian lagi mengkategorikannya sebagai media antar

pribadi. Kedua pandapat itu sama benarnya, tapi juga sama kelirunya. Karena,

kedua pendapat yang bertentangan itu pada dasarnya mengingkari hakikat Internet

yang multimedia. Artinya, pada tataran tertentu ia adalah media massa, misalnya

ketika seseorang berkunjung ke majalah elektronik Tempo Online. Pada tataran

lain ia adalah media antar pribadi, ketika seseorang mengirim surat elektornik ke

seorang teman,misalnya. Jadi, karena sifatnya yang multimedia, ia bersifat massa

tapi juga antar pribadi, tergantung dalam konteks apa kita menggunakan atau

mengkajinya (Vardiansyah, 2004: 106).

Profesor Gabriel Weimann, guru besar Ilmu Komunikasi pada Universitas

Haifa, Israel mengemukakan bahwa para ilmuwan perlu mencermati secara serius

adanya kecenderungan yang kini terjadi di media internet yang dinamakan

narrowcasting, yang berbanding terbalik dengan broadcasting. Yang diartikan

sebagai penyebaran informasi untuk kalangan terbatas, bukan ditujukan untuk

pelanggan sebagaimana peran yang dilakukan dunia penyiaran konvensional

(braodcasting) (Majalah Dictum, hal 2, Desember 2007).

Kecenderungan ini memungkinkan munculnya kalangan-kalangan tertentu

dalam dunia maya yang disebut juga komunitas maya (virtual communities).

(43)

adalah contoh baru tempat-tempat yang dipakai oleh komunitas untuk saling

berkomunikasi (Severin dan Tankard, 2007: 447).

II.4 Online Trading

Produk elektronik adalah merupakan kebutuhan konsumen yang

diklasifikasikan sebagai shoping product, dimana berbeda dengan convinience

product pelanggan produk elektronik lebih mengutamakan pemilihan produk yang

sesuai dengan kualifikasi, gaya hidup, dan harga bukan pada pengalaman

berbelanja seperti ketika mereka melakukan pembelian convinience product.

William, Rice, dan Rogers,1988 dalam Severin dan Tankard (2007 : 448),

mendefinisikan interaktivitas sebagai “tingkatan dimana pada proses komunikasi

para partisipan memiliki kontrol terhadap peran, dan dapat bertukar peran, dalam

dialog mutual mereka”. Penelitian yang dilakukan Mc Millan dan Downes (1998)

yang berdasarkan pada wawancara dengan para pakar teknologi baru,

mengidentifikasikan enam dimensi interaktivitas. Mereka menyebutkan bahwa

akan terjadi interaktivitas yang lebih besar dengan cara pemberian informasi

daripada persuasi, lebih banyak kontrol oleh pengguna, lebih banyak aktivitas

oleh pengguna, bukan komunitas satu-arah tapi dua-arah, komunikasi yang terjadi

pada waktu-waktu yang fleksibel, dan komunikasi yang terjadi di tempat yang

tidak sebenarnya.

Dua peneliti, Louise Ha dan Lincoln James, mengatakan bahwa

interaktivitas pada World Wide Web memiliki lima dimensi penting : (1) daya

hibur – game dan kuis-kuis yang dapat diikuti partisipan; (2) pilihan –

(44)

komunikasi setiap saat; (3) daya sambung – memberikan sebuah situs yang

lengkap yang melibatkan pengguna (daya sambung ini juga dapat tercipta terus

melalui kunjungan berulang ke situs yang ada); (4) koleksi informasi – kumpulan

demografik, psikografis pengguna, dan kadang-kadang karakteristik personal oleh

website; dan (5) komunikasi timbal balik – komunikasi dua-arah, disediakan pada

berbagai website oleh email, yang didalamnya para pengunjung situs dapat

memasukkan data, dan sebagainya (Severin dan Tankard,2005:449)

II.5 Opini dan Opini pelanggan II.5.1 Isitilah Opini pelanggan

Public Opinion dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan dengan

“pendapat umum“, dengan demikian public diterjemahkan dengan “umum“

sedangkan opinion dialihbahasakan dengan “pendapat“. Dalam Ilmu Komunikasi

terdapat istilah lain yaitu public relations yang umumnya diterjemahkan dengan

“hubungan masyarakat“, dalam hal ini public diterjemahkan dengan

“masyarakat“, sedangkan relations diterjemahkan dengan “hubungan“.

Istilah masyarakat sudah digunakan untuk mengalihbahasakan “society“.

Pengertian aslinya dalam bahasa Inggris baik untuk pengertian “public“ pada

public opinion maupun pada public relations, mempunyai arti yang sama,

sedangkan dalam bahasa Indonesia pengertian umum dan masyarakat mempunyai

arti yang berbeda.

Dengan demikian akan cukup membingungkan bila public opinion kita

terjemahkan dengan pendapat umum di lain pihak public relations juga kita alih

(45)

dimaksud dengan istilah “umum“ dalam bahasa Indonesia masih kurang jelas.

Terutama sekali kalau diingat bahwa public relations ada kata (s) dibelakangnya

yang dalam bahasa Inggris mempunyai arti jamak, sehingga yang lebih tepat

adalah hubungan-hubungan. Namun demikian terjemahan tersebut dari public

opinion menjadi pendapat umum dan public relations dengan hubungan

masyarakat rupanya telah diterima secara luas.

Adapun cara mengetahui adanya opini pelanggan, dapat diketahui pada

tahun 1963, Indonesia berkonfrontasi dengan Belanda mengenai Irian Barat. Di

radio, surat kabar, rapat-rapat umum, pidato-pidato, ceramah-ceramah dan

lain-lain orang membicarakan tentang Irian Barat.

Pada umumnya pembicara-pembicara itu cenderung kepada pendapat

bahwa Irian Barat adalah milik pemerintah Indonesia, oleh karena itu bangsa

Indonesia wajib merebutnya kembali, dan hal inilah yang menjadikan bahwa

pendapat-pendapat itu sangatlah penting dikarenakan dapat mengambil suatu

keputusan bersama.

Gejala demikian biasanya disebut public opinion atau opini pelanggan.

Adapun dari gejala tersebut diatas, dapat diketahui bahwa adanya pengertian

tentang pendapat itu sama dengan opinion, yang mempunyai ciri-ciri sebagai

berikut :

a. Selalu diketahui dari pernyataan-pernyataan.

b. Merupakan sintesa atau kesatuan dari banyak pendapat.

c. Mempunyai pendukung dalam jumlah yang besar.

Adapun ciri-ciri tersebut misalnya pendapat mengenai demonstrasi atau

(46)

massa terutama surat kabar dan radio. Pendapat-pendapat tersebut akhirnya

merupakan suatu sintesa yakni bahwa masyarakat kita menyetujui gerakan atau

unjuk pendapat yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut. Akhirnya aksi-aksi yang

digerakkan oleh mahasiswa itu mempunyai pendukung yang lebih besar.

II.5.2 Pengertian Opini pelanggan

Opini yang berarti tanggapan ataupun pendapat merupakan suatu jawaban

terbuka terhadap suatu persoalan ataupun isu.

Menurut Cutlip dan Center (Sastropoetro, 1990 : 41), opini adalah suatu

ekspresi tentang sikap mengenai suatu masalah yang bersifat kontroversial. Opini

timbul sebagai hasil pembicaraan tentang masalah yang kontroversial, yang

menimbulkan pendapat yang berbeda-beda.

Menurut Bernard Berelson dalam tulisannya berjudul “Communication

and Public Opinion” (Komunikasi dan Pendapat/Opini pelanggan)

mengemukakan bahwa dengan pendapat pelanggan diartikan people’s response

atau jawaban rakyat (persetujuan, ketidaksetujuan/penolakan atau sikap acuh tak

acuh) terhadap issue-issue/hal-hal yang bersifat politis dan sosial yang

memerlukan perhatian umum, seperti hubungan internasional, kebijaksanaan

dalam negeri, pemilihan (umum) untuk calon-calon, dan hubungan antar

kelompok etnik (Sastropoetro, 1990 : 55).

Menurut Emory. S. Bagardus, bahwa pelanggan adalah sejumlah orang

yang dengan suatu acara mempunyai pandangan yang sama mengenai suatu

masalah atau setidak-tidaknya mempunyai kepentingan yang bersama dalam

(47)

Menurut Cutlip dan Center dalam bukunya “Effective Public Relation”,

opini pelanggan adalah suatu hasil penyatuan dari pendapat individu-individu

tentang masalah umum (Sastropoetro, 1990 : 52).

II.5.3 Proses Pembentukan Opini pelanggan

George Carslake Thompson dalam “The Nature of Public Opinion“

(Sastropoetro, 1990 : 106) mengemukakan bahwa dalam suatu pelanggan yang

menghadapi issue dapat timbul berbagai kondisi yang berbeda-beda, yaitu :

1. Mereka dapat setuju terhadap fakta yang ada atau mereka pun boleh tidak

setuju.

2. Mereka dapat berbeda dalam perkiraan atau estimation, tetapi juga boleh

tidak berbeda pandangan.

3. Perbedaan yang lain ialah bahwa mungkin mereka mempunyai sumber

data yang berbeda-beda.

Hal-hal yang diutarakan itu merupakan sebab timbulnya kontroversi terhadap

issue-issue tertentu. Selanjutnya dikemukakannya bahwa orang-orang yang

mempunyai opini yang tegas, mendasarkannya kepada rational grounds atau

alasan-alasan yang rasional yang berarti “dasar-dasar yang masuk akal dan dapat

dimengerti oleh orang lain“.

Jadi, seperti telah dikemukakan terlebih dahulu dan perlu diulangi kembali

ialah bahwa ada tiga sebab yang menimbulkan adanya suatu perbedaan pendapat,

yaitu :

1. Perbedaan pandangan terhadap fakta.

(48)

3. Perbedaan motif yang serupa guna mencapai tujuan.

Dasar-dasar rasional yang berhubungan dengan ketiga sebab tadi berarti

disebabkan oleh perbedaan-perbedaan itu, maka timbul kehati-hatian dalam

pandangan agar mencapai suatu keserasian bagi terbentuknya suatu ekstraksi

pendapat yang menguntungkan.

Kemudian, dalam hubungannya dengan penilaian terhadap suatu opini

pelanggan, perlu diperhitungkan empat pokok, yaitu :

1. Difusi, yaitu apakah pendapat yang timbul merupakan suara terbanyak,

akibat adanya kepentingan golongan.

2. Persistence, yaitu kepastian atau ketetapan tentang masa berlangsungnya

issue karena disamping itu, pendapat pun perlu diperhitungkan.

3. Intensitas, yaitu ketajaman terhadap issue.

4. Reasonableness atau suatu pertimbangan-pertimbangan yang tepat dan

beralasan.

Dari tahapan-tahapan pembentukan pendapat tersebut dapatlah

dibayangkan bahwa dalam proses itu telah timbul pro dan kontra atau setuju dan

tidak setuju. Semua itu disebabkan oleh kerangka pengetahuan dan pengalaman

masing-masing orang yang berada di dalam pelanggan itu berbeda-beda.

Disamping itu, sifat orang-orang yang bersangkutan pun berbeda-beda juga,

belum lagi kemampuan yang menyangkut pengutaraan pendapat atau isi hatinya.

II.5.4 Kekuatan Opini pelanggan

Telah dikemukakan bahwa opini pelanggan atau pendapat pelanggan

(49)

merupakan suatu penilaian sosial atau social judgement. Oleh karena itu, maka

pada pendapat pelanggan melekat beberapa kekuatan yang sangat diperhatikan :

a. Opini pelanggan dapat menjadi suatu hukuman sosial terhadap orang atau

sekelompok orang yang terkena hukuman tersebut. Hukuman sosial menimpa

seseorang atau sekelompok orang dalam bentuk rasa malu, rasa dikucilkan,

rasa dijauhi, rasa rendah diri, rasa tak berarti lagi dalam masyarakat,

menimbulkan frustasi sehingga putus asa, dan bahkan ada yang karena itu lalu

bunuh diri atau mengundurkan diri dari jabatannya.

b. Opini pelanggan sebagai pendukung bagi kelangsungan berlakunya norma

sopan santun dan susila, baik antara yang muda dengan yang lebih tua maupun

antara yang muda dengan sesamanya.

c Opini pelanggan dapat mempertahankan eksistensi suatu lembaga dan bahkan

bisa juga menghancurkan suatu lembaga.

d. Opini pelanggan dapat mempertahankan atau menghancurkan suatu

kebudayaan.

e. Opini pelanggan dapat pula melestarikan norma sosial.

II.6 Teori S-O-R

II.6.1 Pengertian dan Proses S-O-R

Pada awalnya model teori ini dikenal sebagai model Stimulus-Response

(S-R) akan tetapi kemudian DeFleur menambahkan Organisme dalam bagiannya

sehingga menjadi Stimulus-Organism-Response (S-O-R).

Teori S-O-R merupakan model penelitian yang beranjak dari anggapan

(50)

suatu kondisi stimulus tertentu kepadanya. Efek yang timbul adalah reaksi

terhadap stimulus tersebut, sehingga seseorang dapat mengharapkan kesesuaian

antara pesan dengan reaksi komunikan. Adapun elemen-elemen utama dari model

teori S-O-R ini adalah : Stimulus adalah rangsangan atau dorongan yang berupa

pesan, organism adalah manusia atau seorang penerima, response adalah reaksi,

efek, pengaruh atau tanggapan.

Asumsi stimulus respon mengacu kepada isi media massa sebagai stimulus

yang diberikan kepada individu yang menghasilkan respon tertentu yang sesuai

dengan stimulus yang diberikan. Dalam proses perubahan sikap yang akan

dialami oleh komunikan, sikapnya akan berubah jika stimulus yang menerpanya

benar-benar melebihi apa yang pernah ia alami.

Dalam mempelajari sikap yang baru tersebut ada tiga variabel yang harus

diperhatikan, yaitu : perhatian, pengertian, dan penerimaan. Proses tersebut dapat

dilihat sebagai berikut :

Gambar 3 Model S-O-R

Organism : - perhatian

- pengertian

- penerimaan

Gambar

Gambar 1 : Skema S-O-R
Tabel 1
Gambar 3  Model S-O-R
Tabel 2 Usia
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penulis temukan juga keadaan siswa dalam hal kebutuhan belajar anak seperti pakaian, fasilitas belajar dan lain sebagainya terkucupi sehingga dapat penulis

Setelah pelaksanaan penelitian tindakan kelas selesai maka diadakan refleksi untuk membahaa data hasil penelitian, dari data yang telah di dapatkan maka akan di

Salah satu cara pemberantasan penyakit demam tifoid lalah dengan cara merubah pola hidup masyarakat yang tidak sehat menjadi pola hidup yang sehat, meskipun diakui bahwa

Dimana dalam penelitian ini, digunakan beberapa variabel yang menentukan suatu kualitas kulit sapi, yaitu ketebalan, banyak goresan, jumlah lubang, tukak,

Kompetensi Umum : Mahasiswa mampu mendeskripsikan konsep dasar ilmu informasi dan dimensi-dimensi yang melandasinya, perkembangan teknologi informasi dan dampak sosial yang

peran guru sangat dibutuhkan dalam memberi arahan atau pertanyaan- pertanyaan hingga siswa dapat mencapai jawaban yang dimaksudkan. Pada permasalahan kedua di LAS 1.2,

Pendidikan Islam Baitul Mukminin di bawah pimpinan Drs. KH Saifuddin Bahri, M Ag. Dengan menerapkan kurikulum KTSP 2006 dari kurikulum pesantren. Pada tahun pertama mendapatkan

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Kajian Kriminologis Terhadap Geng Motor Yang Melakukan Tindak Kejahatan