OPINI PELANGGAN TENTANG ON-LINE TRADING
(Studi Deskriptif mengenai situs belanja elektronik Ebay terhadap Pengguna Internet di warung internet 62Nd- Medan)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Komunikasi
Disusun Oleh :
Hendra Frizky Novando
050904071
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAKSI
Penelitian ini berjudul Opini Pelanggan Tentang On-Line Trading (Studi Deskriptif mengenai situs belanja elektronik Ebay terhadap pengguna internet di warung internet 62nd-Net Medan). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui opini pengunjung internet terhadap Online Trading pada situs Ebay dan juga untuk memberikan informasi tentang sistem Online Trading melalui situs Ebay
Dalam penelitian, peneliti menggunakan beberapa teori yang relevan sesuai dengan penelitian yaitu : Komunikasi dan Komunikasi Massa, Teknologi Komunikasi, Internet, Online Trading, Opini dan Opini Pelanggan serta Teori S-O-R. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif yang hanya menggambarkan suatu situasi atau peristiwa penelitian, tanpa mencari atau menjelaskan hubungan, serta tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.
Populasi dalam penelitian ini adalah para pengunjung warnet 62nd Net pada bulan Agustus 2009 yang berjumlah 356 orang. Untuk menentukan jumlah sampel, digunakan rumus Arikunto, dengan besarnya sampel hanya diambil 20% saja dari jumlah populasi, sehingga jumlah respondennya sebanyak 71 orang. Sementara teknik penarikan sampel yang digunakan yaitu, Purposive Sampling dan Accidental Sampling.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa tabel tunggal, dengan menggunakan aplikasi Statistical Product and
System Solution (SPSS) 16. Kesimpulan dari hasil yang diperoleh adalah para
pengunjung baik itu member ataupun user menganggap bahwa online
trading memudahkan dalam aktifitas jual beli, berdampak positif dalam
DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN
Abstraksi ... i
Kata Pengantar ... ii
Daftar Isi ... v
Daftar Tabel dan Gambar ... viii
BAB I PENDAHULUAN
I.6.1. Komunikasi dan Komunikasi Massa ... 7
I.6.2. Teknologi Komunikasi ... 10
II.3.3. Internet Sebagai Media Komunikasi ……… 34
II.4. Online Trading ... 36
II.5. Opini dan Opini Pelanggan ... 37
II.5.1. Istilah Opini Pelanggan ………. 37
II.5.2. Pengertian Opini Pelanggan ………... 39
II.5.3. Proses Pembentukan Opini Pelanggan …………... 40
II.5.4. Kekuatan Opini Pelanggan ………. 41
II.6. Teori S-O-R ……… 42
II.6.1. Pengertian dan Proses S-O-R ……….. 42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 45
III.1.1. Sejarah Singkat Warnet 62nd –Net Medan ... 45
III.1.2. Struktur Organisasi ... 45
III.1.3. Misi, Sasaran Kegiatan Usaha, Jenis Usaha ... 46
III.2. Metode Penelitian ... 46
III.3. Populasi dan Sampel ... 47
III.4. Teknik Penarikan Sampel ... 48
III.6. Teknik Pengumpulan Data ... 48
III.7. Teknik Analisa Data ... 49
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN IV.1. Pelaksanaan Pengumpulan Data ... 50
IV.1.1. Tahap Awal ... 50
IV.1.2. Pengumpulan Data ... 50
IV.2. Teknik Pengolahan Data ... 51
IV.3. Analisa Tabel Tunggal ... 52
IV.3.1. Karakteristik Responden ... 52
IV.3.2. Opini pengunjung mengenai online trading di situs Ebay... 55
BAB V PENUTUP
V.1. Kesimpulan ...79
V.2. Saran ...80
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
Daftar Tabel
Tabel 1 Variabel Operasional ... 16
Tabel 2 Usia ………... 52
Tabel 3 Jenis Kelamin ……... 53
Tabel 4 Penghasilan ………... 53
Tabel 5 Frekuensi ………. ... 54
Tabel 6 Frekuensi online di internet ... 55
Tabel 7 Mengetahui tentang situs Ebay... 56
Tabel 8 Mengetahui tentang sistem online trading... 57
Tabel 9 Mengetahu informasi tentang online trading melalui situs Ebay ... 58
Tabel 10 Sumber Informasi ………….. ... 59
Tabel 11 Online Trading memiliki dampak positif ... 60
Tabel 12 Mengerti akan pesan yang disampaikan …………... 61
Tabel 13 Mengetahu online trading memudahkan aktifitas jual beli ... 62
Tabel 14 Keinginan untuk terus bertransaksi ……….. ... 63
Tabel 15 Manfaat informasi dari media massa ………... 64
Tabel 16 Informasi cukup gencar ………... 65
Tabel 17 Pesan yang disampaikan kepada masyarakat sudah memadai ... 66
Tabel 18 Sumber lain yang layak menginformasikan ... 67
Tabel 19 Kejelasan informasi ………... 69
Tabel 20 Motivasi untuk transaksi via internet ………... 70
Tabel 21 Ketertarikan tentang informasi ………... 71
Tabel 22 Keefektifan penyampaian informasi ………... 72
Tabel 23 Perasaan dengan sistem pembayaran …... 73
Daftar Gambar Gambar 1 Skema S-O-R ... 18
Gambar 2 Model Teoritis ……… ... 20
ABSTRAKSI
Penelitian ini berjudul Opini Pelanggan Tentang On-Line Trading (Studi Deskriptif mengenai situs belanja elektronik Ebay terhadap pengguna internet di warung internet 62nd-Net Medan). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui opini pengunjung internet terhadap Online Trading pada situs Ebay dan juga untuk memberikan informasi tentang sistem Online Trading melalui situs Ebay
Dalam penelitian, peneliti menggunakan beberapa teori yang relevan sesuai dengan penelitian yaitu : Komunikasi dan Komunikasi Massa, Teknologi Komunikasi, Internet, Online Trading, Opini dan Opini Pelanggan serta Teori S-O-R. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif yang hanya menggambarkan suatu situasi atau peristiwa penelitian, tanpa mencari atau menjelaskan hubungan, serta tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.
Populasi dalam penelitian ini adalah para pengunjung warnet 62nd Net pada bulan Agustus 2009 yang berjumlah 356 orang. Untuk menentukan jumlah sampel, digunakan rumus Arikunto, dengan besarnya sampel hanya diambil 20% saja dari jumlah populasi, sehingga jumlah respondennya sebanyak 71 orang. Sementara teknik penarikan sampel yang digunakan yaitu, Purposive Sampling dan Accidental Sampling.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa tabel tunggal, dengan menggunakan aplikasi Statistical Product and
System Solution (SPSS) 16. Kesimpulan dari hasil yang diperoleh adalah para
pengunjung baik itu member ataupun user menganggap bahwa online
trading memudahkan dalam aktifitas jual beli, berdampak positif dalam
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Teknologi informasi sekarang ini telah mengalami perkembangan yang
sangat amat pesat, dan perkembangan tersebut sedikit banyak membawa dampak
positif. Salah satunya dalam mempermudah memberikan informasi yang menarik
dan tidak membosankan untuk dipahami, dalam lingkungan bisnis hal ini juga
dapat dijadikan sebagai penerapan teknologi informasi. Seperti pembuatan situs
penjualan on-line dimana berisikan informasi produk dan pemesanan produk dari
toko itu sendiri serta memperkenalkan toko tesebut menuju perluasan bisnis
khususnya UKM (Usaha Kecil Menengah). Maka tujuan dari pembuatan situs ini
adalah diharapkan dapat memudahkan para pebisnis dan pembeli untuk
melakukan transaksi dagang melalui informasi-informasi produk yang diberikan.
Berawal pada bulan Juli 1997, yaitu ketika gedung putih Amerika Serikat
meresmikan internet sebagai mediator dalam melakukan bisnis, maka semenjak
itu muncul paradigma baru dalam memasarkan barang dan jasa melalui media
elektronik dimana lebih dikenal dengan istilah “e-Commerce.” Tumbuh
kembangnya “e-Commerce” ditengarai sebagai model bisnis masa depan memicu
banyak perusahaan untuk mengembangkan model bisnis yang dikelola secara
online ini. Bahkan sebuah fakta mengungkap bahwa Amazon.com sebagai
pioneer dalam bisnis online pada awal berdirinya selalu mengalami kerugian akan
tetapi investor begitu menggandrungi saham Amazon.com
Masyarakat dunia secara umum mengalami perubahan pola perilaku dan
kebutuhan yang dikarenakan perkembangan teknologi dan arus informasi. Hal ini
sejalan dengan terus berkembangnya dunia “e-Commerce” yang mengemas
teknologi dan informasi ke komunitas dunia. Dengan mengusung kedua hal
tersebut konsumen menjadi lebih mudah untuk memenuhi kebutuhan. Konsumen
lebih bertingkah laku praktis dalam arti konsumen membutuhkan kecepatan dan
ketepatan dalam pemenuhan kebutuhannya.
Pada prinsipnya “e-Commerce” menyediakan infrastruktur bagi
perusahaan untuk melakukan ekspansi proses bisnis internal menuju lingkungan
eksternal tanpa harus menghadapi rintangan waktu dan ruang (time and space)
yang selama ini menjadi isu utama. Peluang untuk membangun jaringan dengan
berbagai institusi lain tersebut harus dimanfaatkan karena dewasa ini persaingan
sesungguhnya terletak pada bagaimana suatu perusahaan dapat memanfaatkan
“e-Commerce” untuk meningkatkan kinerja dalam bisnis inti yang digelutinya.
Perkembangan dunia “e-Commerce” di Indonesia berkembang sedemikian
pesat yang diindikasikan perkembangan teknologi (tele) komunikasi dan
komputer. Perkembangan tersebut diikuti juga oleh perusahaan yang juga
berlomba-lomba membangun bisnis secara online. Pelaku bisnis mendapatkan
desakan perubahan pola perilaku konsumen yang semakin modern, sehingga
menjadi sebuah keharusan untuk menggunakan metode elektronik ini dalam
melakukan sistem pendukungan penjualan berbasis online.
Sesuai dengan semakin tumbuh berkembangnya masyarakat Indonesia
secara general dan masyarakat Medan pada khususnya, maka perkembangan
masyarakat mengalami perubahan perilaku yakni semakin membutuhkan
kepraktisan ketika ingin memenuhi kebutuhannya. Internet yang menjadi mediator
utama dalam penerapan e-Commerce sudah mulai meluas penggunaannya.
Banyak perusahaan di Indonesia yang telah menerapkan e-Commerce
dalam menjalankan bisnisnya. Beberapa diantaranya adalah Glodok, Bhineka,
Alfamart. Ketiga perusahaan sudah melakukan transaksi secara online atau paling
tidak sudah menyediakan layanan yang berbasis pada internet. Ada pun bentuk
produk yang ditawarkan dalam transaksi pembelian online/e-Buy adalah produk
elektronik.
Munculnya paradigma pemasaran baru yang berbasis pada Internet atau
e-Commerce di Indonesia sepertinya masih belum optimal, karena masih
terbatasnya kalangan yang menggunakan dunia maya dalam melakukan transaksi
pembelian. Demikian juga pada keterbatasan vendor dalam menyediakan layanan
dalam websitenya, meyebabkan munculnya suatu permasalahan tentang peranan
yang diberikan e-Commerce dalam menunjang penjualan produk elektronik serta
bagaimana konsep pengembangan e-Commerce untuk menunjang penjualan
produk elektronik.
Semakin meningkatnya komunitas bisnis yang mempergunakan internet
dalam melakukan aktifitasnya sehari-hari secara tidak langsung telah menciptakan
sebuah ranah dunia baru yang kerap diistilahkan sebagai “cyberspace” atau dunia
maya. Berbeda dengan dunia nyata (real world) , cyberspace memiliki
karakteristik yang unik dimana manusia dapat berinteraksi dengan siapa pun di
Menjamurnya warung internet (Warnet) hampir disetiap kota serta
kemajuan dunia telekomunikasi yang membuat konsumen juga dapat mengakses
layanan internet melalui ponsel yang dimiliki merupakan salah satu bentuk
kegayutan dari konsumen dengan dunia internet dan e-Commerce tentunya.
Konsumen juga dapat dengan cepat mengakses internet melalui PC (Personal
Computer) yang ada dirumah dengan menggunakan Dial-up Connection yang
disediakan berbagi provider telekomunikasi. Ada banyak situs yang berisikan
online trading, seperti Multiply.com, kaskus.com ataupun yang paling besar dan
mendunia seperti Ebay.com. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengangkat situs
Ebay.com.
Ebay adalah situs Jual-beli yang paling terkenal dan laku dipergunakan
oleh masyarakat di dunia. Situs web pelelangan online ini ditemukan di San Jose,
California, pada tahun 1995 oleh Programer Komputer Prancis kelahiran Iran
yang bernama Pierre Omidyar. Item barang yang pertama dijual di Ebay adalah
tongkat laser yang rusak dengan harga $14,83. Herannya, Omidyar di hubungi
oleh seorang pembeli dan dia menyuruh Omidyar untuk menjelaskan kerusakan
Tongkat laser tersebut. Didalam emailnya, Si pembeli mengatakan bahwa dia
seorang pengumpul Tongkat laser yang rusak. Chris Agarpao sebagai pewagai
pertama di eBay dan Jeffrey Skoll disewa sebagai presiden pertama perusahaan
tersebut pada tahun 1996. Pada bulan November 1996, eBay mencapai
persetujuan lisensi pertama, yaitu dengan Perusahaan Perjalanan Pelelangan
Elektronik yang berkerja sama dengan SmartMarket Technology untuk menjual
tiket pesawat dan produk-produk perjalanan lainnya. Pada bulan September 1997,
eBay, yang sebelumnya bernama Echo Bay Technologi Group, yang merupakan
perusahaan konsultasi Omidyar. Omidyar telah menaruh namanya di daftar
domain yaitu ***** (dimana domain ini belum lama ini baru dijual) tetapi
ternyata ditemukan dengan nama Echo Bay Mines. eBay menjadi perusahaan
masyarakat pada 21 September 1998 dan kemudian Omidyar dan Skoll menjadi
billiuner, yang kemudian perusahaan tersebut dibeli oleh PayPal pada tanggal 14
Oktober 2002. Ebay memiliki jumlah pengunjung paling sedikit 902 juta / per
tahunnya. Dan ini tiga kali angka (situs ini merupakan salah satu situs jual-beli
terbesar juga).
Penelitian ini akan dilakukan di warung internet 62Nd-Net Medan sebagai
lokasi penelitian. Terpilihnya warung internet 62Nd-Net dikarenakan menurut hasil
survei yang telah dilakukan peneliti bahwa banyak pengguna internet di warung
internet ini yang pernah melakukan Online trading, baik menjual ataupun
membeli suatu produk melalui situs internet. Selain itu terpilihnya Warung
internet 62Nd-Net sebagai lokasi penelitian dikarenakan penelitian tersebut
terjangkau bagi peneliti dari segi biaya dan jarak, dan faktor lainnya memudahkan
peneliti untuk memilih pengguna dari warung internet ini.
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, maka peneliti merasa
tertarik untuk melakukan penelitian mengenai opini pengguna internet di warung
internet 62Nd-Net terhadap situs belanja elektronik Ebay.
I.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dikemukan perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
I.3 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari permasalahan yang telalu luas sehingga dapat
mengaburkan penelitian, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti.
Adapun pembatasan masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah
tersebut adalah :
a. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu metode yang
bertujuan melukiskan secara sistematis karakteristik populasi atau
bidang-bidang tertentu secara faktual dan cermat tanpa mencari atau menjelaskan
hubungan, tidak menguji hipotesis dan melakukan prediksi.
b. Responden adalah para pengguna internet di warnet 62Nd- Net Medan.
c. Penelitian difokuskan kepada opini pengguna internet terhadap situs
belanja Ebay.
d. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2009.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui opini pengunjung internet terhadap Online Trading
pada situs Ebay
b. Untuk memberikan informasi tentang sistem Online Trading melalui situs
Ebay.
I.5 Manfaat Penelitian
a. Secara akademik, penelitian ini disumbangkan kepada FISIP USU,
khususnya Departemen Ilmu Komunikasi dalam rangka memperkaya
khasanah penelitian dan sumber bacaan.
b. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
dan wawasan peneliti terhadap penelitian.
c. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat memberi masukan kepada siapa
saja yang memiliki ingin memperluas pengetahuan mengenai sistem
belanja terbaru tanpa melakukan face to face communication.
I.6 Kerangka Teori
Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir
dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu, perlu disusun
kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari
sudut mana masalah penelitian yang akan disoroti (Nawawi, 2001:39-40).
Kerlinger menyatakan teori adalah himpunan konstruk (konsep), definisi,
dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan
menjabarkan relasi diantara variabel untuk menjelaskan dan meramalkan gejala
tersebut (Rakhmat, 2004:6).
Dalam penelitian ini, teori-teori yang dianggap relevan adalah Komunikasi
dan Komunikasi Massa, Teknologi Komunikasi, Internet dan Online Trading,
Opini dan Opini pelanggan serta Teori S-O-R.
I.6.1 Komunikasi dan Komunikasi Massa
Setiap orang yang hidup dalam masyarakat , sejak bangun tidur sampai
komunikasi adalah sebagai konsekuensi hubungan sosial (social relations).
Masyarakat paling sedikit terdiri dari dua orang yang saling berhubungan satu
sama lain, yang disebabkan oleh hubungan tersebut, menimbulkan interaksi sosial
(social interaction) dan terjadinya interaksi sosial disebabkan oleh
interkomunikasi (intercommunication) (Effendy, 2004 : 3).
Komunikasi dapat diartikan sebagai proses penyampaian suatu pesan oleh
seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk merubah sikap,
pendapat atau perilaku baik langsung maupun tidak langsung melalui media.
Tujuan utama mempelajari komunikasi adalah untuk mengetahui bagaimana efek
komunikasi terhadap seseorang, yaitu kondisi yang harus dipenuhi jika kita
menginginkan agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki.
dalam setiap peristiwa komunikasi, meliputi lima unsur yaitu :
- Komunikator
- Pesan
- Media
- Komunikan
- Efek (Effendy, 2005:10)
Komunikasi dapat berlangsung dengan atau tanpa media. Komunikasi
dengan menggunakan media yang ditujukan kepada khalayak disebut komunikasi
massa (mass communication). Pengertian komunikasi massa, merujuk kepada
pendapat Tan dan Wright, dalam Liliweri, 1991, merupakan bentuk komunikasi
yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan
komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh
komunikasi lainnya, Joseph A. Devito murumuskan komunikasi massa yakni
pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa,
kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini berarti bahwa khalayak meliputi
seluruh penduduk atau semua orang yang menggunakan media massa,. Kedua,
komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar – pemancar
yang audio visual (Ardianto, 2003:11).
Salah satu definisi komunikasi massa yang dikemukakan Michael W
Gamble dan Teri Kwal Gamble (1986) akan semakin memperjelas apa itu
komunikasi massa. Menurut mereka sesuatu bisa didefinisikan sebagai
komunikasi massa jika mencakup, (Nurudin, 2004.7) :
1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern
untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada
khalayak yang luas dan tersebar.
2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan
pesan-pesannya bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang
yang tidak saling kenal atau mengetahui sama sekali.
3. Pesan adalah pelanggan. Artinya bahwa pesan ini bisa di dapatkan dan
diterima oleh banyak orang
4. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti
jaringan, ikatan atau perkumpulan.
5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekepeer (pentabis informasi). Artinya
pesan-pesan yang disebarkan atau dipancarkan di kontrol oleh sejumlah
individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa.
Saat ini bidang komunikasi massa sedang mengalami perubahan besar.
Karena media teknologi baru yang memberi lebih banyak kemudahan bagi para
pengguna, konsep dasar komunikasi massa mengalami perubahan.. Teori dalam
komunikasi massa butuh penyesuaian dan beradaptasi berkaitan dengan
perubahan-perubahan itu untuk menyesuaikan dengan lingkungan baru (Severin
dan Tankard, 2007: 20).
1.6.2 Teknologi Komunikasi
Teknologi komunikasi adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan untuk
memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan komunikasi
(Lubis,1997:42). Rogers,1986 dalam Lubis (1997:42), mendefinisikan teknologi
komunikasi sebagai “alat perangkat keras, struktur organisasi dan nilai-nilai sosial
yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses dan mempertukarkan
informasi dengan orang lain”.
Perkembangan teknologi komunikasi dewasa ini berlangsung demikian
pesatnya sehingga para ahli menyebut gejala ini sebagai suatu revolusi. Sekalipun
kemajuan tersebut masih dalam perjalannya, sejak sekarang sudah dapat
diperkirakan terjadinya berbagai perubahan di bidang komunikasi maupun
bidang-bidang kehidupan lain yang berhubungan, sebagai implikasi dari
perkembangan keadaan yang dimaksud. Perubahan-perubahan yang kelak terjadi,
terutama disebabkan berbagai kemampuan dan potensi teknologi komunikasi
tersebut, yang memungkinkan manusia untuk saling berhubungan dan memenuhi
kebutuhan komunikasi mereka secara hampir tanpa batas (Nasution, 1990 : 6).
Bell, 1979 dalam Nasution (1990 : 11) , menyebutkan beberapa wujud
1. Jaringan pengolahan data yang kelak memungkinkan orang berbelanja
cukup dengan menekan tombol-tombol komputer di rumah
masing-masing. Pesanan akan dikirimkan langsung ke rumah pemesan oleh toko
tempat berbelanja.
2. Bank informasi dan sistem penelusuran, yang memungkinkan
pemakainnya menelusuri informasi yang diperlukan serta memperoleh
kopi cetakannya dalam sekejap mata.
3. Sistem teleks, yang menyediakan informasi mengenai segala rupa
kebutuhan. Seperti berita, cuaca, informasi finansial, iklan terklasifikasi,
katalog segala macam produk dan sebagainya lewat layar televisi di rumah
masing-masing.
4. Sistem faksimil yang memungkinkan pengiriman dokumen secara
elektronik.
5. Jaringan komputer interaktif, yang memungkinkan pihak-pihak
berkomunikasi mendiskusikan informasi melalui komputer.
1.6.3 Internet
Asal mula internet adalah terjadinya suatu ledakan yang tak terduga
ditahun 1969, yaitu dengan lahirnya Arpanet, suatu proyek eksperimen
Kementrian Pertahanan Amerika Serikat bernama DAPRA (Departement of
Defense Advanced Research Projects Agency).
Pada awalnya ada empat aplikasi utama pada internet yaitu e-mail, news,
remote, login, dan file transfer. Salah satu aplikasi baru yang muncul yaitu World
Wide Web (WWW) yang merupakan arsitektur kerja dalam mengakses
pada tahun 1989 oleh CERN, Pusat Penelitian Nuklir Eropa. WWW diusulkan
oleh Tim Berners-Lee pada bulan Maret 1989 dan 18 bulan kemudian berhasil
dibuat protipe pertama berbasis teks. Pengembangan terus dilakukan sampai
interface grafis didapat pada bulan Februari 1993 (Tharom,Dinata dan Xerandy,
2002 : 61)
Berkembangnya teknologi komunikasi baru menurut Rogers 1986,
mempunyai ciri utama yaitu interactivity (interaktivitas) atau kemampuan internet
untuk becakap-cakap dengan penggunanya. Sifat interaktif ini dapat ditemukan
pada berbagai aplikasi yang ada di internet. Contohnya adalah chat rooms, online
games, dan bulletin board (Athari, 2004 : 196).
Turkle,1995 dalam Saverin dan Tankard (2007 :447) menjelaskan bahwa
komunitas maya (komunitas yang banyak muncul di dunia komunikasi elektronik)
saling berkomunikasi dengan menggunakan ruang chatting, e-mail, milis, dan
kelompok-kelompok diskusi via elektronik. Dunia maya memungkinkan semua
orang tinggal di berbagai penjuru dunia yang memiliki ketertarikan yang sama
dapat berkumpul untuk membicarakannya.
1.6.4 Online Trading
Produk elektronik adalah merupakan kebutuhan konsumen yang
diklasifikasikan sebagai shoping product, dimana berbeda dengan convinience
product pelanggan produk elektronik lebih mengutamakan pemilihan produk yang
sesuai dengan kualifikasi, gaya hidup, dan harga bukan pada pengalaman
berbelanja seperti ketika mereka melakukan pembelian convinience product.
William, Rice, dan Rogers,1988 dalam Severin dan Tankard (2007 : 448),
para partisipan memiliki kontrol terhadap peran, dan dapat bertukar peran, dalam
dialog mutual mereka”. Penelitian yang dilakukan Mc Millan dan Downes (1998)
yang berdasarkan pada wawancara dengan para pakar teknologi baru,
mengidentifikasikan enam dimensi interaktivitas. Mereka menyebutkan bahwa
akan terjadi interaktivitas yang lebih besar dengan cara pemberian informasi
daripada persuasi, lebih banyak kontrol oleh pengguna, lebih banyak aktivitas
oleh pengguna, bukan komunitas satu-arah tapi dua-arah, komunikasi yang terjadi
pada waktu-waktu yang fleksibel, dan komunikasi yang terjadi di tempat yang
tidak sebenarnya.
Dua peneliti, Louise Ha dan Lincoln James, mengatakan bahwa
interaktivitas pada World Wide Web memiliki lima dimensi penting : (1) daya
hibur – game dan kuis-kuis yang dapat diikuti partisipan; (2) pilihan –
memberikan alternatif pengguna, termasuk alternatif untuk mengakhiri
komunikasi setiap saat; (3) daya sambung – memberikan sebuah situs yang
lengkap yang melibatkan pengguna (daya sambung ini juga dapat tercipta terus
melalui kunjungan berulang ke situs yang ada); (4) koleksi informasi – kumpulan
demografik, psikografis pengguna, dan kadang-kadang karakteristik personal oleh
website; dan (5) komunikasi timbal balik – komunikasi dua-arah, disediakan pada
berbagai website oleh email, yang didalamnya para pengunjung situs dapat
1.6.5 Opini dan Opini Pelanggan
Opini adalah suatu ekspresi tentang sikap mengenai suatu masalah yang
bersifat kontroversial. Opini timbul sebagai hasil pembicaraan tentang masalah
yang kontroversial yang menimbulkan pendapat berbeda-beda (Sastropoetro,
1990:41). Sedangkan mengenai opini pelanggan itu sendiri melukiskan kelompok
manusia yang berkumpul secara spontan dengan syarat :
a. Dihadapkan pada suatu persoalan.
b. Berbeda pendapat tentang persoalan tersebut dan berusaha untuk
menanggulangi persoalannya.
c. Sebagai akibat dari keinginan mengadakan diskusi dan mencari jalan
keluar.
Sementara pengertian opini adalah suatu ekspresi tentang sikap mengenai
suatu masalah yang bersifat kontroversial. (Cultip and Centre-dalam Santoso
Sastropoetra). Pendapat atau opini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Selalu diketahui dari pernyataan-pernyataan
2. Merupakan kesatuan dari banyak pendapat
3. Mempunyai pendukung dalam jumlah yang besar
Sementara William Albing mengemukakan bahwa opini itu dinyatakan
kepada sesuatu hal yang kontroversial atau sedikit-dikitnya terdapat pandangan
yang berlainan mengenai masalah tersebut. Mengenai sesuatu hal atau sesuatu
masalah yang nyata dan jelas tidak dapat menjadi subjek opini pelanggan. Dengan
demikian maka subjek opini pelanggan biasanya adalah mengenai
Opini timbul sebagai suatu jawaban terbuka terhadap suatu persoalan atau
isu. Subjek dari suatu opini biasanya adalah masalah baru. Opini berupa reaksi
pertama dimana orang mempunyai peraasaan ragu-ragu dengan sesuatu yang lain
dari kebiasaan, ketidakcocokan dan adanya perubahan penilaian. Unsur-unsur ini
mendorong orang untuk saling mempertahankannya. (Sunaryo, 1984:31)
Pengertian pelanggan secara psikologis adalah sekelompok orang yang
mempunyai minat yang sama tentang satu hal (E.Bogardus) atau sekelompok
orang yang menaruh perhatian terhadapa suatu masalah yang sama, melibatkan
diri salam masalah tersebut, dan brusaha untuk turut mengatasinya (Herbert
Blumer) (www.wikipedia.co.id/definisi_pelanggan)
Karakteristik Pelanggan (Sunarjo, 1995 : 20)
1. Satu kelompok yang tidak merupakan kesatuan (kelompok tidak teratur)
2. Interaksi terjadi secara tidak lansung, biasanya melalui media massa.
3. Perilaku pelanggan didasarkan kepada perilaku individu.
4. Tidak saling mengenal satu sama lain (anonim) dan terdiri dari berbagai
lapisan masyarakat (heterogen).
5. Mempunyai minat yang sama terhadap suatu masalah.
6. Minat yang sama belum tentu mempunyai opini yang sama terhadap suatu
masalah.
7. Berusaha untuk mengetahui masalah tersebut.
8. Adanya diskusi sosial, karena itu pelanggan ada kecendrungan untuk
Pengertian pendapat umum adalah kesatuan pendapat yang muncul dari
sekelompok orang yang berkumpul secara spontan, membicarakan issu yang
kontroversial, mendiskusikannya dan berusaha untuk mengatasinya.
Istilah opini pelanggan dapat digunakan untuk menandakan suatu
pengumpulan pendapat yang dikemukakan oleh individu-individu atau
pendapat-pendapat kolektif dari sejumlah orang dari kumpulan tertentu dan bukan dalam
pengertian semua orang tanpa batas dan ketentuan khusus pula.
Maka opini pelanggan dapat disimpulkan :
1. Merupakan persatuan pendapat
2. Sedikit banyak harus didukung oleh sejumlah orang.
3. Dalam opini pelanggan orang menyatakan persetujuan atau tidak setuju
terhadap gagasan atau terhadap sesuatu situasi/kejadian/peristiwa.
Opini pelanggan merupakan pendapat yang ditimbulkan oleh adanya 4
unsur sebagai berikut :
1. Adanya suatu masalah atau situasi yang bersifat kontroversial.
2. Adanya pelanggan yang secara spontan terpikat kepada masalah
termaksud, melibatkan diri ke dalamnya, dan berusaha untuk memberikan
pendapatnya.
3. Adanya kesempatan untuk bertukar pikiran atau berdebat mengenai
masalah yang kontroversial oleh suatu pelanggan.
4. Adanya interaksi dari individu-individu dalam pelanggan yang
menghasilkan suatu pendapat yang bersifat kolektif untuk diekspresikan
1.6.6 Teori S-O-R
Pada awalnya model teori ini dikenal sebagai model Stimulus-Responden
(S-R) akan tetapi kemudian DeFleur menambahkan Organisme dalam bagiannya
sehingga menjadi Stimulus-Organism-Response (S-O-R).
Teori S-O-R ini semula berasal dari psikologi dan kemudian menjadi teori
komunikasi, tidak mengherankan karena objek material dari psikologi dan ilmu
komunikasi adalahs ama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi
komponen-komponen yang terdiri dari sikap, opini, preilaku, kognisi, afeksi dan konasi.
Adapun teori S-O-R ini juga merupakan model penelitian yang beranjak dari
anggapan bahwa organisme akan menghasilkan perilaku atau reaksi tertentu jika
diberikan suatu kondisi stimulus tertentu kepadanya. Efek yang timbul adalah
reaksi terhadap stimulus tersebut, sehingga seseorang dapat mengharapkan
kesesuaian antara pesan dengan reaksi komunikan. Elemen-elemen utama dari
model ini adalah pesan (stimulus), penerima (organisme), dan efek (respon).
Asumsi stimulus respon mengacu kepada isi media massa sebagai stimulus
yang diberikan kepada individu yang menghasilkan respon tertentu yang sesuai
dengan stimulus yang diberikan. Dalam proses perubahan sikap yang akan
dialami oleh komunikan, sikapnya akan berubah jika stimulus yang menerpanya
benar-benar melebihi apa yang pernah ia alami. Dalam mempelajari sikap yang
baru tersebut ada tiga variabel yang harus diperhatikan, yaitu : perhatian,
Gambar 1 : Skema S-O-R
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa stimulus yang disampaikan
kepada komunikan dapat berdampak diterima atau ditolak. Komunikasi terjadi
jika komunikan memberikan perhatian kepada stimulus yang disampaikan
kepadanya sampai kepada proses komunikan memikirkannya dan timbul
pengertian dan penerimaan atau mungkin sebaliknya.
Respon yang ditimbulkan stimulus hanya sampai pada tahap kognitif dan
afektif saja tidak sampai pada tahap behavioral (perubahan sikap terhadap pesan)
dikarenakan penelitian tentang Online Trading melalui situs elektronik Ebay ini
dibatasi hanya pada opini pelanggan saja.
Adapun tahap-tahap dari respon tersebut adalah :
1. Tahap kognitif, yaitu meliputi ingatan terhadap pesan,
kesadaran/pengenalan terhadap pesan, dan pengetahuan terhadap
pesan tersebut.
Organisme :
Perhatian
Pengertian
Penerimaan
2. Tahap afektif, meliputi kesediaan untuk mencari lebih banyak lagi
informasi, evaluasi terhadap pesan, dan minat untuk mencoba
(Rakhmat, 2004 :209).
Jika disederhanakan lagi maka dapat disebutkan bahwa model S-O-R yaitu
merupakan stimulus yang akan ditangkap oleh organisme khalayak. Komunikasi
akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya
komunikan mengerti dan menerima.
I.7 Kerangka Konsep
Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus
dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel (Singarimbun, 1995:49).
Kerangka konsep merupakan hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis
dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai. (Nawawi,
2001:40).
Adapun variabel tersebut dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Opini pengguna internet di warnet 62Nd- Net terhadap online trading
pada situs Ebay
2. Karakteristik responden. Karakteristik responden adalah nilai-nilai
yang dimiliki oleh seseorang yang dapat membedakannya dengan
I.8 Model Teoritis
Gambar 2 Model Teoritis
I.9 Variabel Operasional
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep diatas, maka dapat
dibuat operasional variabel yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam
penelitian, yakni sebagai berikut:
Tabel 1
Variabel Operasional
Variabel Teoritis Variabel Operasional Opini pengguna internet di warung
internet 62Nd- Net terhadap online
trading pada situs Ebay
1.Informasi tentang Ebay
2.Isi informasi
3.Kejelasan informasi
4.Ketertarikan terhadap informasi
5.Penyampaian informasi
6.Perhatian
7.Pengertian
8.penerimaan
Karakteristik Responden 1. Usia
I.10 Defenisi Operasional
Defenisi operasional merupakan suatu petunjuk pelaksanaan mengenai
cara-cara untuk mengukur variabel-variabel. Defenisi operasional merupakan sutu
informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang akan menggunakan
variabel yang sama. Defenisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian
ini adalah :
1. Variabel opini pengguna internet pada warung internet 62Nd- Net terhadap sistem Online trading pada situs Ebay :
a. Informasi tentang sistem belanja Online menggunakan situs Ebay..
b. Isi informasi adalah bagian yang paling penting dari suatu informasi
c. Sumber informasi adalah asal dari data-data yang di dapat secara lisan dan
tulisan.
d. Kejelasan informasi adalah pemberitahuan akan informasi secara
terpercaya.
e. Ketertarikan informasi adalah hal-hal yang menarik dari informasi
tersebut.
f. Penyampaian informasi adalah proses yang dilakukan dalam memberikan
informasi tersebut.
g. Perhatian adalah atensi yang diberikan responden, yakni perhatian
terhadap informasi mengenai situs belanja Online Ebay.
h. Pengertian adalah responden mengerti untuk melanjutkan proses
berikutnya.
i. Penerimaan adalah setelah responden memperhatikan dan mengerti, maka
2. Variabel Karakteristik Responden terdiri dari : a. Usia , yaitu tingkatan umur responden.
b. Jenis kelamin, yaitu jenis kelamin pria atau wanita yang dijadikan sampel
c. Penghasilan, yaitu faktor ekonomi yang ada pada pengguna internet
berupa jumlah uang yang didapat dari mata pencahariannya.
d. Frekuensi, seberapa sering pengguna internet melakukan transaksi
pembelian Online melalui situs internet baik melalui Ebay ataupun situs
BAB II
URAIAN TEORITIS
II.1 Komunikasi Massa
Dari berbagai macam cara komunikasi dilaksanakan dalam masyarakat
manusia, salah satunya adalah komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu
sendiri pada satu sisi mengandung pengertian suatu proses dimana organisasi
media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada pelanggan secara luas dan
pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari digunakan dan
dikonsumsi oleh audience (Sendjaja, 2002:21).
Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa
(media cetak dan elektronik). Sebab awal perkembangannya saja, komunikasi
massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication (media
komunikasi massa). Massa dalam arti komunikasi massa lebih menunjuk pada
penerima pesan yang berkaitan dengan media massa. Dengan kata lain, massa
yang dalam sikap dan perilakunya berkaitan dengan peran media massa. Oleh
karena itu, massa di sini menunjuk kepada khalayak, audience, penonton, pemirsa
atau pembaca.
Pengertian komunikasi massa, merujuk kepada pendapat Tan dan Wright
dalam Liliweri (1991), bahwa komunikasi massa merupakan bentuk komunikasi
yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan
komunikasi secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh
Defenisi paling sederhana tentang komunikasi massa dirumuskan
Bittner(1980), yaitu komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan
melalui media massa pada sejumlah besar orang dari defenisi tersebut dapat
diketahui bahwa komunikasi itu harus menggunakan media massa. Media
komunikasi yang termasuk media massa adalah radio siaran, dan televisi,
keduanya dikenal sebagai media elektronik; surat kabar dan majalah, keduanya
disebut sebgai media cetak; serta media film. Film sebagai media komunikasi
massa adalah bioskop. (Ardianto, 2004:3).
Sedangkan menurut Jay Black dan Fredrick C. Whitney (1988),
komunikasi massa dalah sebuah proses dimana pesan – pesan yang diperoleh
secara masal/tidak sedikit itu disebarkan kepada massa penerima pesan yang luas,
anonim, dan heterogen.
Banyak defenisi dari komunikasi massa yang telah dikemukakan oleh
beberapa ahli komunikasi. Tetapi, dari sekian banyak definisi itu ada benang
merah kesamaan definisi satu sama lain. Melalui definisi itu dapat diketahui
karakteristik dari komunikasi massa, yaitu :
1. Komunikator Terlembagakan
Komunikator dalam komunikasi massa itu bukan satu orang, tetapi
kumpulan orang-orang. Artinya, gabungan antar berbagai macam unsur
dan bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga.
2. Pesan Bersifat Umum
Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang
atau satu kelompok masyarakat tertentu. Oleh karenanya, pesan
3. Komunikatornya Anonim dan Heterogen
Komunikator tidak mengenal komunikasn (anonim), karena
komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Disamping
anonim, komunikan komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri
dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda.
4. Media Massa Menimbulkan Keserempakan
Komunikasi massa itu ada keserempakan dalam proses penyebaran
pesan-pesannya. Serempak disini berarti khalayak bisa menikmati media massa
tersebut hampir bersamaan.
5. Komunikasi mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan
Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa
berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media
massa yang akan digunakan.
6. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah
Komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung.
Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima
pesan, namun diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog.
7. Stimuli Alat Indra ”Terbatas”
Dalam komunikasi massa, stimuli alat indra bergantung pada jenis media
massa. Pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya melihat. Pada radio
siaran, khalayak hanya mendengar. Sedangkan pada media televisi dan
8. Umpan Balik Tertunda (Delayed)
Efektivitas komunikasi seringkali dapat dilihat dari feedback yang
disampaikan oleh komunikan (Ardianto 2004:7).
Menurut Wright (1959) dalam buku Teori Komunikasi (Savrin, 2007:4),
perubahan teknologi baru menyebabkan perubahan dalam defenisi komunikasi
yang mempunyai tiga ciri yaitu :
1. Komunikasi massa diarahkan kepada audiens yang relatif besar, heterogen
dan anonim.
2. Pesan-pesan yang disebarkan secara umum, sering dijadwalkan untuk bisa
mencapai sebanyak mungkin anggota audiens secara serempak dan
sifatnya sementara.
3. Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi
yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya yang besar.
Fungsi komunikasi media massa sebagai bagian dari komunikasi massa terdiri
atas :
1. Fungsi Pengawasan
Berupa peringatan dan kontrol sosial maupun kegiatan persuasif.
Pengawasan dan kontrol sosial dapat dilakukan untuk aktivitas preventif untuk
mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Fungsi persuasif sebagai
upaya memberi reward dan punishment kepada masyarakat sesuai dengan apa
2. Fungsi Social Learning
Melakukan guiding dan pendidikan sosial kepada seluruh masyarakat.
Media massa bertugas untuk memberikan pencerahan-pencerahan kepada
masyarakat dimana komunikasi massa itu berlangsung.
3. Fungsi Penyampaian Informasi
Yaitu menjadi proses penyampaian informasi kepada masyarakat luas.
Yang memungkinkan informasi dari sebuah institusi pelanggan tersampaikan
kepada masyarakat secara luas dalam waktu cepat.
4. Fungsi Transformasi Budaya
Komunikasi massa menjadi proses transformasi budaya yang dilakukan
bersama-sama oleh semua komponen komunikasi massa, terutama yang didukung
oleh media massa.
5. Hiburan
Komunikasi massa juga digunakan sebagai medium hiburan, terutama
karena komunikasi massa menggunakan media massa, jadi fungsi-fungsi hiburan
yang ada pada media massa juga merupakan bagian dari fungsi komunikasi
massa.
Adapun efek komunikasi massa oleh Lavidge dan Steiner, 1961 terdiri atas
enam langkah yang dikelompokkan dalam tiga dimensi atau kategori-kategori
berikut : kognitif, afektif, dan konatif. Kognitif berhubungan dengan pengetahuan
kita tentang segala sesuatu, afektif berhubungan dengan sikap kita terhadap
sesuatu dan konatif berhubungan dengan tingkah laku kita terhadap sesuatu
II.2. Teknologi Komunikasi
Saat ini penemuan teknologi komunikasi telah memberikan banyak
kemudahan bagi manusia. Misalnya dalam melakukan informasi transaksi
maupun transportasi. Perkembangan teknologi ini juga meningkatkan standard
hidup manusia.
“Teknologi” antara lain dapat diartikan sebagai penerapan ilmu
pengetahuan dalam suatu bidang. “teknologi komunikasi” adalah suatu penerapan
ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan
komunikasi. “ komunikasi” adalah upaya untuk menciptakan “kebersamaan dalam
makna” (commoness in meaning). Dengan demikian, teknologi komunikasi
merupakan penerapan ilmu pengetahuan guna melancarkan upaya untuk mencapai
kebersamaan dalam makna antar orang dalam masyarakat (Lubis, 1997 : 42)
Everett M. Rogers, 1986 dalam Bungin (2006 : 111), mengatakan bahwa
dalam hubungan komunikasi di masyarakat, dikenal empat era komunikasi, yaitu
era tulis, era media cetak, era media telekomunikasi, dan era media komunikasi
interaktif. Dalam era terakhir, yakni era media komunikasi interaktif dikenal
media komputer, videotext, teleconferencing, TV kabel, dan sebagainya.
Berdasarkan penjelasan Rogers itulah, maka masyarakat percaya bahwa
perkembangan teknologi media berkembang dimulai dari era media tulis dan
cetak.
Sementara itu Haag dkk, 2000 dalam Bungin (2006 : 113) membagi
teknologi komunikasi informasi menjadi 6 kelompok yaitu :
• Teknologi perangkat lunak (software technology)
• Teknologi penyimpanan (stroge technology)
• Teknologi telekomunikasi (telecomunication technology)
Menurut Ploman, 1981 dalam Nasution (1990 : 11), kemajuan teknologi
komunikasi tersebut ditandai oleh tiga karakteristik berikut ini:
1. Tersedianya keluwesan dan kesempatan memilih diantara berbagai metode
dan alat untuk melayani kebutuhan manusia dalam komunikasi. Bila pada
masa lalu hanya ada alat peralatan “berat”, yang profesional, dan mahal,
maka kini tersedia bermacam sarana yang lebih “ringan”, metode yang
hanya memerlukan ketrampilan minimal, serta murah. Dengan kata lain,
kini kita bisa memilih sendiri tingkat teknologi yang kita perlukan.
2. Kemungkinan mengkombinasikan teknologi, metode, dan sistem-sistem
yang berbeda dan terpisah selama ini. Berbagai bentuk baru transfer
komunikasi dan informasi telah dimungkinkan dengan pengkombinasian
tersebut.
3. Kecenderungan ke arah desentralisasi, individualisasi dalam konsep dan
pola pemakaian teknologi komunikasi.
Berdasarkan karakteristik serta bentuk-bentuk wujud fisik teknologi
komunikasi tersebut, dapat diperkirakan betapa luasnya potensi teknologi
komunikasi sehingga penerapannya pun akan meliputi berbagai bidang kehidupan
manusia.
Teknologi komunikasi berubah dengan begitu cepat sehingga banyak
orang berbicara tentang “revolusi teknologi” atau “ledakan informasi”. Beberapa
adalah videotape recorder, video casette, televisi kabel, surat kabar online, akses
pelayanan informasi komputer dengan komputer pribadi di rumah, internet dan
World Wide Web, serta CD-ROM. Banyak teknologi ini mempunyai dampak
dramatis yaitu memberikan pengguna kontrol yang jauh lebih banyak pada proses
telekomunikasi dan informasi yang diterima (Severin dan Tankard, 2007: 305).
Dalam laporan US Departemant Of Commerce, “The Emerging Digital
Economy” yang diterbitkan pada bulan Mei 1998, menyebutkan bahwa internet
tumbih dengan sangat cepat, mencapai 50 juta user, hanya dalam waktu 4 tahun
sejak diperkenalkan kepada pelanggan. Pertumbuhan ini sangat cepat
dibandingkan dengan teknologi lain seperti pesawat TV, PC (Personal Computer)
dan Radio (Febrian, 2005 : 40).
II.3. Internet
Perubahan terbesar di bidang komunikasi 40 tahun terakhir (sejak
munculnya TV) adalah penemuan dan pertumbuhan internet (Severin dan
Tankard, 2007 : 443).
Lahirnya era komunikasi interaktif ditandai dengan terjadinya
diversivikasi teknologi informasi dengan bergabungnya telepon, radio, komputer,
dan televisi menjadi satu dan menandai teknologi yang disebut dengan internet
(Bungin, 2006 : 113). Internet merupakan salah satu solusi luar biasa yang pernah
diciptakan oleh manusia, informasi apapun dan dari manapun memungkinkan
II.3.1. Sekilas Mengenai Internet
Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang berarti
Jaringan yang saling berhubungan. Disebut demikian karena internet merupakan
jaringan komputer-komputer diseluruh dunia yang saling berhubungan dengan
bantuan jalur telekomunikasi (Akbar, 2005 : 10). Selain itu, internet juga
merupakan kumpulan dari manusia-manusia yang secara aktif berpartisipasi
sehingga membuat internet menjadi sumber daya informasi yang sangat berharga
(Febrian, 2005 : 22).
Pada awalnya internet berasal dari sebuah jaringan komputer yang terdiri
dari beberapa komputer yang dihubungkan dengan kabel, sehingga membentuk
sebuah jaringan (network). Kemudian jaringan-jaringan tersebut saling
dihubungkan lagi sehingga membentuk inter-network. Untuk bisa berhubungan
dengan jaringan inter-network tersebut, sedikitnya kita harus mempunyai terminal
(komputer) yang mempunyai sambungan ke jaringan lain. Langkah awalnya
dimulai dengan gebrakan besar yang dilakukan di UCLA, sewaktu komputer
pertama di koneksikan ke ARPANET. ARPANET sendiri dikoneksikan ke empat
site, satu diantaranya ke UCLA, selanjutnya ke Stanford Research Institute (SRI),
UC Santa Barbara, dan University of Utah. Internet mulai digunakan untuk
kepentingan akademis dengan menghubungkan beberapa perguruan tinggi
tersebut Di awal 1980-an, ARPANET terpecah menjadi dua jaringan, yaitu
ARPANET dan Milnet (sebuah jaringan militer), akan tetapi keduanya
mempunyai hubungan sehingga komunikasi antar jaringan tetap dapat dilakukan.
Pada mulanya jaringan interkoneksi ini disebut DARPA Internet, tetapi lama
Internet sendiri masuk ke Indonesia pada tahun 1994. dimana sebelumnya
pada tahun 1980-an telah berdiri suatu jaringan yang menghubungkan 5
Universitas yang disebut dengan UNInet. Dan pada Juni 2004 jaringan Iptek
nasional IPTEK net menjadi Internet Service Provider (ISP) pertama di Indonesia
(Febrian, 2005 : 22).
Menurut Febrian (2005 : 22) Saat ini, terdapat lebih dari 4 juta host
internet di seluruh dunia. Sejak tahun 1988, internet tumbuh secara eksponensial,
yang ukurannya kira-kira berlipat ganda setiap tahunnya. Istilah internet pada
mulanya diciptakan oleh para pengembangnya karena mereka memerlukan kata
yang dapat menggambarkan jaringan dari jaringan-jaringan yang saling terkoneksi
yang tengah mereka buat waktu itu. Internet merupakan kumpulan orang dan
komputer di dunia yang seluruhnya terhubung oleh bermil-mil kabel dan saluran
telepon, masing-masing pihak juga dapat berkomunikasi karena menggunakan
bahasa yang umum dipakai.
II.3.2. Dampak Yang Dihasilkan Oleh Internet
Perkembangan internet yang begitu memukau dan begitu cepat dengan
varian-varian programnya menjadikan bumi ini berada dalam cengkeraman
teknologi (Bungin, 2006: 135).
Secara umum fungsi internet adalah menyediakan suatu sarana yang
memiliki standarisasi dan mendefinisikan prosedur jaringan sehingga informasi
a. Dampak Negatif
• Karena internet telah memasuki segala sektor kehidupan manusia maka
muncul banyak resiko terlebih bagi kaum muda yang masih labil. Sebab dalam
internet banyak hal-hal yang dapat merusak moral misalnya, situs porno dan
maraknya kejahatan dalam dunia maya (cybercrime).
• Mengalirnya arus ideologi baik itu ideologi politik, sosial, ekonomi, dan
budaya yang bertentangan dengan ideologi negara Indonesia yang bertentangan
dengan ideologi negara Indonesia yang akan membawa pada hal-hal yang dapat
melemahnya ketahanan nasional.
• Pola hidup yang semakin individualistis. Orang kini merasa gengsi jika
tidak berinternet, padahal belum tentu dia membutuhkan informasi. Karena
penjelajahan lewat internet sangat mengasyikkan sehingga membuat orang lalai
dari kehidupan sosial. Orang lebih suka bermain game atau melakukan chat yang
menghabiskan begitu banyak pulsa telepon hanya sekedar mencari kesenangan.
• Konsumerisme yang makin tinggi. Banyak orang kini melakukan online
shopping lewat internet. Semakin sering akses ke internet dan mengunjungi
web-web komersial semakin banyak barang-barang yang dilihat, yang pada akhirnya
tergoda dan terpikat untuk membeli. Dengan adanya kartu kredit semuanya
semakin mudah saja dan inilah kombinasi yang ampuh untuk menghamburkan
uang.
b. Dampak Positif
• Mengalirnya informasi yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek) baik ilmu sosial, eksakta kedokteran, filsafat, teknik, dan
karena motto yang terkenal pada dua dasawarsa terakhir adalah "Siapa yang
menguasai informasi dialah yang kuat”.
• Kini adalah era globalisasi dan informasi. Dunia seperti sebuah kota.
Kejadian di luar negeri bisa disaksikan di tanah air. Internet membuat semua
makin mudah, cepat, tepat, dan tanpa batas. Dalam sekejap informasi dapat
tersebar luas.
• Internet dapat menyadarkan umat manusia bahwasanya kita saling
membutuhkan. Tak seorangpun di dunia ini dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari
orang lain meski bantuan itu tidak disadarinya. Dengan internet orang bisa saling
berkenalan, tukar pikiran, membagi pengalaman, dan sebagainya.
Internet telah menyadarkan umat manusia bahwa seseorang, kebangsaan,
tempat tinggal (negara), bahasa, dan sebagainya dapat saling berkomunikasi
dalam satu wadah dengan memakai protokol dan standar yang sama. Hal ini dapat
menjadikan tolak ukur kepada kita semua bahwasanya manusia memiliki struktur
kimiawi yang sama. Jika kita dapat menyadari semua ini, maka perbedaan di
antara kita dapat dipecahkan bersama-sama pula tanpa memandang perbedaan
yang ada
(http://www.mybloglog.com/buzz/community/berlizone).
II.3.3. Internet Sebagai Media Komunikasi
Pertumbuhan dramatis internet telah mempresentasikan gagasan
“mediamorfosis” oleh Roger Fidler yang berarti sebagai perubahan bentuk media
komunikasi yang biasanya disebabkan oleh interaksi kompleks dari
kebutuhan-kebutuhan penting, tekanan-tekanan kompetitif dan politis dan inovasi-inovasi
Internet telah membentuk ruang dan waktu baru, yang bersifat nirjarak dan
nirwaktu, yang disebut cyberspace. Hampir semua media komunikasi saat ini
yang kita kenal akhirnya berkonvergensi menyatu membuat internet disebut
sebagai multimedia. Sebagian buku mengelompokkan Internet yang multimedia
sebagai media massa, sebagian lagi mengkategorikannya sebagai media antar
pribadi. Kedua pandapat itu sama benarnya, tapi juga sama kelirunya. Karena,
kedua pendapat yang bertentangan itu pada dasarnya mengingkari hakikat Internet
yang multimedia. Artinya, pada tataran tertentu ia adalah media massa, misalnya
ketika seseorang berkunjung ke majalah elektronik Tempo Online. Pada tataran
lain ia adalah media antar pribadi, ketika seseorang mengirim surat elektornik ke
seorang teman,misalnya. Jadi, karena sifatnya yang multimedia, ia bersifat massa
tapi juga antar pribadi, tergantung dalam konteks apa kita menggunakan atau
mengkajinya (Vardiansyah, 2004: 106).
Profesor Gabriel Weimann, guru besar Ilmu Komunikasi pada Universitas
Haifa, Israel mengemukakan bahwa para ilmuwan perlu mencermati secara serius
adanya kecenderungan yang kini terjadi di media internet yang dinamakan
narrowcasting, yang berbanding terbalik dengan broadcasting. Yang diartikan
sebagai penyebaran informasi untuk kalangan terbatas, bukan ditujukan untuk
pelanggan sebagaimana peran yang dilakukan dunia penyiaran konvensional
(braodcasting) (Majalah Dictum, hal 2, Desember 2007).
Kecenderungan ini memungkinkan munculnya kalangan-kalangan tertentu
dalam dunia maya yang disebut juga komunitas maya (virtual communities).
adalah contoh baru tempat-tempat yang dipakai oleh komunitas untuk saling
berkomunikasi (Severin dan Tankard, 2007: 447).
II.4 Online Trading
Produk elektronik adalah merupakan kebutuhan konsumen yang
diklasifikasikan sebagai shoping product, dimana berbeda dengan convinience
product pelanggan produk elektronik lebih mengutamakan pemilihan produk yang
sesuai dengan kualifikasi, gaya hidup, dan harga bukan pada pengalaman
berbelanja seperti ketika mereka melakukan pembelian convinience product.
William, Rice, dan Rogers,1988 dalam Severin dan Tankard (2007 : 448),
mendefinisikan interaktivitas sebagai “tingkatan dimana pada proses komunikasi
para partisipan memiliki kontrol terhadap peran, dan dapat bertukar peran, dalam
dialog mutual mereka”. Penelitian yang dilakukan Mc Millan dan Downes (1998)
yang berdasarkan pada wawancara dengan para pakar teknologi baru,
mengidentifikasikan enam dimensi interaktivitas. Mereka menyebutkan bahwa
akan terjadi interaktivitas yang lebih besar dengan cara pemberian informasi
daripada persuasi, lebih banyak kontrol oleh pengguna, lebih banyak aktivitas
oleh pengguna, bukan komunitas satu-arah tapi dua-arah, komunikasi yang terjadi
pada waktu-waktu yang fleksibel, dan komunikasi yang terjadi di tempat yang
tidak sebenarnya.
Dua peneliti, Louise Ha dan Lincoln James, mengatakan bahwa
interaktivitas pada World Wide Web memiliki lima dimensi penting : (1) daya
hibur – game dan kuis-kuis yang dapat diikuti partisipan; (2) pilihan –
komunikasi setiap saat; (3) daya sambung – memberikan sebuah situs yang
lengkap yang melibatkan pengguna (daya sambung ini juga dapat tercipta terus
melalui kunjungan berulang ke situs yang ada); (4) koleksi informasi – kumpulan
demografik, psikografis pengguna, dan kadang-kadang karakteristik personal oleh
website; dan (5) komunikasi timbal balik – komunikasi dua-arah, disediakan pada
berbagai website oleh email, yang didalamnya para pengunjung situs dapat
memasukkan data, dan sebagainya (Severin dan Tankard,2005:449)
II.5 Opini dan Opini pelanggan II.5.1 Isitilah Opini pelanggan
Public Opinion dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan dengan
“pendapat umum“, dengan demikian public diterjemahkan dengan “umum“
sedangkan opinion dialihbahasakan dengan “pendapat“. Dalam Ilmu Komunikasi
terdapat istilah lain yaitu public relations yang umumnya diterjemahkan dengan
“hubungan masyarakat“, dalam hal ini public diterjemahkan dengan
“masyarakat“, sedangkan relations diterjemahkan dengan “hubungan“.
Istilah masyarakat sudah digunakan untuk mengalihbahasakan “society“.
Pengertian aslinya dalam bahasa Inggris baik untuk pengertian “public“ pada
public opinion maupun pada public relations, mempunyai arti yang sama,
sedangkan dalam bahasa Indonesia pengertian umum dan masyarakat mempunyai
arti yang berbeda.
Dengan demikian akan cukup membingungkan bila public opinion kita
terjemahkan dengan pendapat umum di lain pihak public relations juga kita alih
dimaksud dengan istilah “umum“ dalam bahasa Indonesia masih kurang jelas.
Terutama sekali kalau diingat bahwa public relations ada kata (s) dibelakangnya
yang dalam bahasa Inggris mempunyai arti jamak, sehingga yang lebih tepat
adalah hubungan-hubungan. Namun demikian terjemahan tersebut dari public
opinion menjadi pendapat umum dan public relations dengan hubungan
masyarakat rupanya telah diterima secara luas.
Adapun cara mengetahui adanya opini pelanggan, dapat diketahui pada
tahun 1963, Indonesia berkonfrontasi dengan Belanda mengenai Irian Barat. Di
radio, surat kabar, rapat-rapat umum, pidato-pidato, ceramah-ceramah dan
lain-lain orang membicarakan tentang Irian Barat.
Pada umumnya pembicara-pembicara itu cenderung kepada pendapat
bahwa Irian Barat adalah milik pemerintah Indonesia, oleh karena itu bangsa
Indonesia wajib merebutnya kembali, dan hal inilah yang menjadikan bahwa
pendapat-pendapat itu sangatlah penting dikarenakan dapat mengambil suatu
keputusan bersama.
Gejala demikian biasanya disebut public opinion atau opini pelanggan.
Adapun dari gejala tersebut diatas, dapat diketahui bahwa adanya pengertian
tentang pendapat itu sama dengan opinion, yang mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut :
a. Selalu diketahui dari pernyataan-pernyataan.
b. Merupakan sintesa atau kesatuan dari banyak pendapat.
c. Mempunyai pendukung dalam jumlah yang besar.
Adapun ciri-ciri tersebut misalnya pendapat mengenai demonstrasi atau
massa terutama surat kabar dan radio. Pendapat-pendapat tersebut akhirnya
merupakan suatu sintesa yakni bahwa masyarakat kita menyetujui gerakan atau
unjuk pendapat yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut. Akhirnya aksi-aksi yang
digerakkan oleh mahasiswa itu mempunyai pendukung yang lebih besar.
II.5.2 Pengertian Opini pelanggan
Opini yang berarti tanggapan ataupun pendapat merupakan suatu jawaban
terbuka terhadap suatu persoalan ataupun isu.
Menurut Cutlip dan Center (Sastropoetro, 1990 : 41), opini adalah suatu
ekspresi tentang sikap mengenai suatu masalah yang bersifat kontroversial. Opini
timbul sebagai hasil pembicaraan tentang masalah yang kontroversial, yang
menimbulkan pendapat yang berbeda-beda.
Menurut Bernard Berelson dalam tulisannya berjudul “Communication
and Public Opinion” (Komunikasi dan Pendapat/Opini pelanggan)
mengemukakan bahwa dengan pendapat pelanggan diartikan people’s response
atau jawaban rakyat (persetujuan, ketidaksetujuan/penolakan atau sikap acuh tak
acuh) terhadap issue-issue/hal-hal yang bersifat politis dan sosial yang
memerlukan perhatian umum, seperti hubungan internasional, kebijaksanaan
dalam negeri, pemilihan (umum) untuk calon-calon, dan hubungan antar
kelompok etnik (Sastropoetro, 1990 : 55).
Menurut Emory. S. Bagardus, bahwa pelanggan adalah sejumlah orang
yang dengan suatu acara mempunyai pandangan yang sama mengenai suatu
masalah atau setidak-tidaknya mempunyai kepentingan yang bersama dalam
Menurut Cutlip dan Center dalam bukunya “Effective Public Relation”,
opini pelanggan adalah suatu hasil penyatuan dari pendapat individu-individu
tentang masalah umum (Sastropoetro, 1990 : 52).
II.5.3 Proses Pembentukan Opini pelanggan
George Carslake Thompson dalam “The Nature of Public Opinion“
(Sastropoetro, 1990 : 106) mengemukakan bahwa dalam suatu pelanggan yang
menghadapi issue dapat timbul berbagai kondisi yang berbeda-beda, yaitu :
1. Mereka dapat setuju terhadap fakta yang ada atau mereka pun boleh tidak
setuju.
2. Mereka dapat berbeda dalam perkiraan atau estimation, tetapi juga boleh
tidak berbeda pandangan.
3. Perbedaan yang lain ialah bahwa mungkin mereka mempunyai sumber
data yang berbeda-beda.
Hal-hal yang diutarakan itu merupakan sebab timbulnya kontroversi terhadap
issue-issue tertentu. Selanjutnya dikemukakannya bahwa orang-orang yang
mempunyai opini yang tegas, mendasarkannya kepada rational grounds atau
alasan-alasan yang rasional yang berarti “dasar-dasar yang masuk akal dan dapat
dimengerti oleh orang lain“.
Jadi, seperti telah dikemukakan terlebih dahulu dan perlu diulangi kembali
ialah bahwa ada tiga sebab yang menimbulkan adanya suatu perbedaan pendapat,
yaitu :
1. Perbedaan pandangan terhadap fakta.
3. Perbedaan motif yang serupa guna mencapai tujuan.
Dasar-dasar rasional yang berhubungan dengan ketiga sebab tadi berarti
disebabkan oleh perbedaan-perbedaan itu, maka timbul kehati-hatian dalam
pandangan agar mencapai suatu keserasian bagi terbentuknya suatu ekstraksi
pendapat yang menguntungkan.
Kemudian, dalam hubungannya dengan penilaian terhadap suatu opini
pelanggan, perlu diperhitungkan empat pokok, yaitu :
1. Difusi, yaitu apakah pendapat yang timbul merupakan suara terbanyak,
akibat adanya kepentingan golongan.
2. Persistence, yaitu kepastian atau ketetapan tentang masa berlangsungnya
issue karena disamping itu, pendapat pun perlu diperhitungkan.
3. Intensitas, yaitu ketajaman terhadap issue.
4. Reasonableness atau suatu pertimbangan-pertimbangan yang tepat dan
beralasan.
Dari tahapan-tahapan pembentukan pendapat tersebut dapatlah
dibayangkan bahwa dalam proses itu telah timbul pro dan kontra atau setuju dan
tidak setuju. Semua itu disebabkan oleh kerangka pengetahuan dan pengalaman
masing-masing orang yang berada di dalam pelanggan itu berbeda-beda.
Disamping itu, sifat orang-orang yang bersangkutan pun berbeda-beda juga,
belum lagi kemampuan yang menyangkut pengutaraan pendapat atau isi hatinya.
II.5.4 Kekuatan Opini pelanggan
Telah dikemukakan bahwa opini pelanggan atau pendapat pelanggan
merupakan suatu penilaian sosial atau social judgement. Oleh karena itu, maka
pada pendapat pelanggan melekat beberapa kekuatan yang sangat diperhatikan :
a. Opini pelanggan dapat menjadi suatu hukuman sosial terhadap orang atau
sekelompok orang yang terkena hukuman tersebut. Hukuman sosial menimpa
seseorang atau sekelompok orang dalam bentuk rasa malu, rasa dikucilkan,
rasa dijauhi, rasa rendah diri, rasa tak berarti lagi dalam masyarakat,
menimbulkan frustasi sehingga putus asa, dan bahkan ada yang karena itu lalu
bunuh diri atau mengundurkan diri dari jabatannya.
b. Opini pelanggan sebagai pendukung bagi kelangsungan berlakunya norma
sopan santun dan susila, baik antara yang muda dengan yang lebih tua maupun
antara yang muda dengan sesamanya.
c Opini pelanggan dapat mempertahankan eksistensi suatu lembaga dan bahkan
bisa juga menghancurkan suatu lembaga.
d. Opini pelanggan dapat mempertahankan atau menghancurkan suatu
kebudayaan.
e. Opini pelanggan dapat pula melestarikan norma sosial.
II.6 Teori S-O-R
II.6.1 Pengertian dan Proses S-O-R
Pada awalnya model teori ini dikenal sebagai model Stimulus-Response
(S-R) akan tetapi kemudian DeFleur menambahkan Organisme dalam bagiannya
sehingga menjadi Stimulus-Organism-Response (S-O-R).
Teori S-O-R merupakan model penelitian yang beranjak dari anggapan
suatu kondisi stimulus tertentu kepadanya. Efek yang timbul adalah reaksi
terhadap stimulus tersebut, sehingga seseorang dapat mengharapkan kesesuaian
antara pesan dengan reaksi komunikan. Adapun elemen-elemen utama dari model
teori S-O-R ini adalah : Stimulus adalah rangsangan atau dorongan yang berupa
pesan, organism adalah manusia atau seorang penerima, response adalah reaksi,
efek, pengaruh atau tanggapan.
Asumsi stimulus respon mengacu kepada isi media massa sebagai stimulus
yang diberikan kepada individu yang menghasilkan respon tertentu yang sesuai
dengan stimulus yang diberikan. Dalam proses perubahan sikap yang akan
dialami oleh komunikan, sikapnya akan berubah jika stimulus yang menerpanya
benar-benar melebihi apa yang pernah ia alami.
Dalam mempelajari sikap yang baru tersebut ada tiga variabel yang harus
diperhatikan, yaitu : perhatian, pengertian, dan penerimaan. Proses tersebut dapat
dilihat sebagai berikut :
Gambar 3 Model S-O-R
Organism : - perhatian
- pengertian
- penerimaan