SKRIPSI
PENGGUNAAN EKSTRAK KENCUR SEBAGAI INSEKTISIDA
NABATI DALAM PENGENDALIAN
.
SERANGAN
.
LALAT
Oleh
DEASY ROSNAWATI
1998
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Deasy Rosnawati. F 30.1034, P E N G G U N A A N E K S T R A K K E N C U R SEBAGAI INSEKTISJDA N A B A T I D A L A M P E N G E N D A L I A N S E R A N G A N L A L A T PADA P E N G O L A H A N I K A N ASIN. Dibawah bimbingan Ir Budi Nurtama. MAgr dan Ir Nugraha Edhi Suyatma
R I N G K A S A N
Pada saat ini hasil tangkapan ikan di .Indonesia sebagian besar masih diolah secara tradisional seperti ikan asin, ikan pindank, ikan asap, ikan peda, terasi dan lain- lain. Ikan asin sebagai jenis o l a h a n yang paling popi~ler diproduksi sekitar 73
persennya.
Secara garis besar pengolahan ikan asin terdiri atas tahap pembersihan, tahap penggaraman dan pengeringan. Praktek pengeringan yang dilakukan oleh para pengolah umumnya adalah penjemuran dibawah sinar matahari. Sehingga ikan mudah sekali terserang serangga (lalat).
Para pengol~th biasanya menggunakan strnrtox dan hoygon untuk mengusir lalat. Praktek ini jelas menyebabkan produk ikan asin tidak aman lagi untuk dikonsumsi Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji efektivitas insektisida nabati dari ekstrak kencur sebagai alternatif pengganti insektisida kimia yang digunakan.
Pada penelitian ini bahan baku yang digunakan adalah ik.2 w c u t (('htrrr:rnit~~~.s
. ~ p ) , merupakan ikan bertulang rawan, yang cepat menurun mutunya dalam keadaan
basah, berukuran besar serta dalam pengolahannya menjadi ikan asin sering mendapat sel-angan serangga. Insektisida pembanding yang digunakan adalah [)irin~ipho.r nfethyl. Penga~natan dilakukan dengan menghitung jumlah lalat yang hinggap seriap dua jam sekali. Terhadap produk ikan asin dilakukan analisa terhadap kadar air. kadar nitrogen, kadar lemak, dan total mikroba untuk mengetahui karakteristik mutu ikan asin cucut, ana'isa residu pestisidapirimiphos methyl dan residu pelarut heksana untuk mengetahui keamanannya dan uji hedonik untuk mengetahui pengan~h insektisida terhadap peneri~naan konsumen.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa ekstrak kencur lebih efektif mencegah serangan serangga pada pengolahan ikan asin dibanding insektisida sintetis jenis pirimiphos methyl. Akan tetapi sebagai racun kontak pirimi(,ho.r methyl lebih efektif
dibandingkan ekstrak kencur.
Pengujian karakteristik mutu ikan asin (Kadar air, kadar nitrogen. kadar lemak dan total mikroba) menunjukkan bahwa kadar air ikan asin 38.33 - 42.51 persen
masih berada dalam kisaran standar kadar air maksimum ikan asin menurut SP1( 35 -
45 %). Pemberian ekstrak kencur tidak berpengaruh nyata baik pada kadar nitrogen, kadar lemak, maupun total mikroba.
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PENGGUNAAN EKSTRAK KENCUR SEBAGAI INSEKTISIDA
NABATI DALAM PENGENDALIAN SERANGAN LALAT
PADA PENGOLAHAN IKAN ASIN
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh
DEASY ROSNAWATI
F
30.1034
1998
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
SKRIPSI
PENGGUNAAN EKSTRAK KENCUR SEBAGAI INSEKTISIDA
NABATI DALAM PENGENDALIAN
.
SERANGAN
.
LALAT
Oleh
DEASY ROSNAWATI
1998
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Deasy Rosnawati. F 30.1034, P E N G G U N A A N E K S T R A K K E N C U R SEBAGAI INSEKTISJDA N A B A T I D A L A M P E N G E N D A L I A N S E R A N G A N L A L A T PADA P E N G O L A H A N I K A N ASIN. Dibawah bimbingan Ir Budi Nurtama. MAgr dan Ir Nugraha Edhi Suyatma
R I N G K A S A N
Pada saat ini hasil tangkapan ikan di .Indonesia sebagian besar masih diolah secara tradisional seperti ikan asin, ikan pindank, ikan asap, ikan peda, terasi dan lain- lain. Ikan asin sebagai jenis o l a h a n yang paling popi~ler diproduksi sekitar 73
persennya.
Secara garis besar pengolahan ikan asin terdiri atas tahap pembersihan, tahap penggaraman dan pengeringan. Praktek pengeringan yang dilakukan oleh para pengolah umumnya adalah penjemuran dibawah sinar matahari. Sehingga ikan mudah sekali terserang serangga (lalat).
Para pengol~th biasanya menggunakan strnrtox dan hoygon untuk mengusir lalat. Praktek ini jelas menyebabkan produk ikan asin tidak aman lagi untuk dikonsumsi Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji efektivitas insektisida nabati dari ekstrak kencur sebagai alternatif pengganti insektisida kimia yang digunakan.
Pada penelitian ini bahan baku yang digunakan adalah ik.2 w c u t (('htrrr:rnit~~~.s
. ~ p ) , merupakan ikan bertulang rawan, yang cepat menurun mutunya dalam keadaan
basah, berukuran besar serta dalam pengolahannya menjadi ikan asin sering mendapat sel-angan serangga. Insektisida pembanding yang digunakan adalah [)irin~ipho.r nfethyl. Penga~natan dilakukan dengan menghitung jumlah lalat yang hinggap seriap dua jam sekali. Terhadap produk ikan asin dilakukan analisa terhadap kadar air. kadar nitrogen, kadar lemak, dan total mikroba untuk mengetahui karakteristik mutu ikan asin cucut, ana'isa residu pestisidapirimiphos methyl dan residu pelarut heksana untuk mengetahui keamanannya dan uji hedonik untuk mengetahui pengan~h insektisida terhadap peneri~naan konsumen.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa ekstrak kencur lebih efektif mencegah serangan serangga pada pengolahan ikan asin dibanding insektisida sintetis jenis pirimiphos methyl. Akan tetapi sebagai racun kontak pirimi(,ho.r methyl lebih efektif
dibandingkan ekstrak kencur.
Pengujian karakteristik mutu ikan asin (Kadar air, kadar nitrogen. kadar lemak dan total mikroba) menunjukkan bahwa kadar air ikan asin 38.33 - 42.51 persen
masih berada dalam kisaran standar kadar air maksimum ikan asin menurut SP1( 35 -
45 %). Pemberian ekstrak kencur tidak berpengaruh nyata baik pada kadar nitrogen, kadar lemak, maupun total mikroba.
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PENGGUNAAN EKSTRAK KENCUR SEBAGAI INSEKTISIDA
NABATI DALAM PENGENDALIAN SERANGAN LALAT
PADA PENGOLAHAN IKAN ASIN
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh
DEASY ROSNAWATI
F
30.1034
1998
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR