1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebuah jaringan merupakan kumpulan dari dua buah komputer atau lebih
yang bisa melakukan data sharing antar komputer, dan media komunikasi yang
digunakan dalam membuat jaringan komputer diantaranya adalah bisa dengan
menggunakan kabel, jaringan telepon, gelombang radio, satelit, bluetooth atau
infra merah. Pemakaian media komunikasi ini akan tergantung pada kegunaan dan
ukuran jaringan. Sedangkan perangkat yang digunakan berupa komputer, hub,
switch, router, atau perangkat jaringan lainnya yang terhubung dengan
menggunakan media komunikasi tertentu. Perangkat yang terhubung dengan
jaringan disebut juga sebagai node. Hal ini memungkinkan pengguna dapat
bertukar dokumen dan data, dalam hal pemanfaatan sumber daya jaringan
terutama jaringan internet.
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang fenomenal
merupakan awal munculnya aplikasi web yang disebut Internet. Sesuai dengan
perkembangan teknologi dalam segala aspek kehidupan manusia terutama internet
yang berawal dari riset untuk pertahanan dan keamanan serta pendidikan yang
hingga kini tumbuh berkembang menjadi perangkat pendukung bisnis yang sangat
jaringan agar menghasilkan sebuah jaringan internet yang bisa memenuhi segala
kebutuhan penggunanya.
Perancangan Capacity planing atau kapasitas jaringan merupakan aspek
dari sebuah sistem jaringan komputer yang wajib dilakukan oleh para manager IT
dalam mendesain jaringan di perusahaan mereka, terutama di
perusahaan-perusahaan berkembang. Akan tapi pada kenyataannya banyak para manager IT
melupakan hal Capacity planing dalam mengatur kebutuhan pemakaian
bandwidth. Akibatnya ada banyak kasus di mana mereka mendapat kejutan
mengejutkan ketika infrastruktur jaringan mereka tiba-tiba kewalahan oleh beban
yang dikenakan penggunanya.
Telkom merupakan salah satu perusahaan negara, yang bergerak dibidang
Telekomunikasi Indonesia yang menerapkan perancangan Capacity planing
didalam infrastruktur jaringan WIMAXnya. Salah satu layanan dari Telkom
adalah layanan speedy yang merupakan salah satu layanan yang melayani
pelanggan dalam bidang penyediaan layanan internet kepada para pelanggannya,
dan paket BIZ adalah merupakan salah satu dari pada layanan speedy yang
memberikan kapasitas bandwidth sebesar 3 Mbps dengan kapasitas user sampai
sebanyak 30 user.
Mengingat kebutuhan user yang semakin kompleks diera sekarang ini,
sehingga perlu adanya pengaturan-pengaturan dalam bidang jaringan internet
khususnya pada paket speedy yang semakin hari bertambah permintaan user. Agar
dapat memenuhi kebutuhan user sehingga dapat meningkatkan performance. Oleh
adalah perlunya untuk dianalisis mengenai jaringan dan akan dituangkan kedalam
judul KP “Network Capacity Planning Speedy’s Packets Concentrate On Biz’s
Packet In Telkom R&D Center” yang kebanyakan orang melupakan hal ini dalam membangun layanan jaringan. Padahal jika dihayati manfa’at dari pada capacity planning itu sendiri sangatlah banyak salah satunya adalah meningkatkan
perfomance jaringan sehingga dapat memenuhi kebutuhan user dan dapat
meningkatkan kualitas kerja.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah yang akan
ditangani adalah bagaimana merancang Network Capacity Planing atau mengatur
kepasitas jaringan, sesuai dengan kebutuhan bandwidth yang dibutuhkan, agar
tercapai pengoktimalan dalam mengatur kapasitas jaringan.
1.3Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud
Maksud dari kerja praktek ini adalah untuk memenuhi syarat kelulusan
Mata Kuliah Kerja Praktek pada semester VII di Universitas Komputer
Indonesia serta sebagai pembelajaran untuk memasuki dunia kerja
kedepan.
1.3.2 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dari hasil kerja praktek ini
adalah :
2. Untuk meningkatkan performance sistem jaringan.
3. Untuk mengurangi respontime dan meningkatkan trhoughput.
1.4Batasan Masalah
Batasan masalah dalam karya ilmiah ini adalah pada pembahasan
responsibility yang merupakan kemampuan sistem dalam memenuhi permintaan
user dan perhitungan throughput-nya yaitu banyaknya data yang bisa diakses oleh
user dalam persatuan waktu dengan mengasumsikan pada beberapa sampel data.
1.5Metode Penelitian
Dalam penulisan laporan hasil kerja praktek ini penulis berusaha
memperoleh data dan keterangan yang berkaitan dengan kegiatan kerja praktek,
oleh sebab itu adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
1. Observasi. Yaitu pengumpulan data dilakukan dengan melakukan
pengamatan langsung pada Telkom Indonesia, tepatnya pada bagian Research
& Development.
2. Interview (wawancara). Yaitu pengumpulan data dilakukan dengan
melakukan wawancara langsung dengan pembimbing lapangan.
3. Praktek. Penulis melakukan praktek langsung dilapangan dengan arahan dari
pembimbing, hal ini dilakukan pada minggu pertama sampai masa kerja
praktek berakhir.
permasalahan, baik dari sumber dokumen maupun buku-buku.
1.6 Sistematika Penulisan
Pada bagian ini diuraikan isi dari bab-bab yang disajikan dalam laporan
kerja praktek yaitu sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan
masalah, maksud dan tujuan kerja praktek, batasan masalah, metode penelitian
dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini menjelaskan sejarah perusahaan, logo instansi, badan hukum instansi
struktur organisasi serta dasar teori yang berhubungan dengan kerja praktek.
BAB III PEMBAHASAN
Pada bab ini diuraikan apa dan bagaimana materi yang dikerjakan selama kerja
praktek.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dari laporan hasil kerja praktek dan
6
2.1 Profil Perusahaan 2.1.1 Sejarah Instansi
Sejarah berdirinya TELKOM R & D Center yang pada awal berdiri tahun
1979 bernama Pusat Pendidikan Penelitian dan Pengembangan Telekomunikasi
(Pusdiklitbangtel), tahun 1985 berubah menjadi Pusat Penelitian dan
Pengembangan Telekomunikasi (Puslitbangtel), tahun 1990 menjadi Pusat
Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Pusrenlitbang), tahun 1993 mulai
mengambil fokus pada teknologi informasi sehingga namanya menjadi Pusat
Perencanaan dan Pengembangan Teknologi Informasi (Pusrenbangti) dan menjadi
Divisi Riset Teknologi Informasi (Divisi RisTI) pada tahun 1995. “Kemudian pada April 2003 namanya menjadi R & D Center – TELKOMRisTI.
RisTi kembali mencapai milestone monomental dengan melakukan take off
pada tahun 1997 yang ditandai dengan diresmikan sarana dan prasarana RisTi
oleh Menparpostel bersamaan dengan diterimanya sertifikat UKAS/NAMAS oleh
rumah uji RisTi serta di implementasikannya secara penuh IT Base Office.
Semenjak saat itu RisTi mulai berbagi informasi dengan komunitas luar melalui
program RisTi visit year. Perintisan program Research Development Partner
(RDP) dengan mitra global juga dimulai dengan antisipasi terhadap kebutuhan
tantangan lingkungan industri jasa telekomunikasi indonesia saat ini dan beberapa
tahun kedepan, telah dilakukan pembaharuan strategi koorporasi TELKOM.
Untuk itu, melalui keputusan direksi PT.Telekomunikasi indonesia Nomor:
KD/17/PS150/CTG-00/2003, Divisi RisTi kembali mengalami restrukturisasi dan
namanya berubah menjadi Pusat Riset dan Pengembangan (R & D Center), yang
selanjutnya disebut dengan TELKOM R & D Center, yang dimaksudkan sebagai
penyesuaian bentuk organisasi Divisi Riset Teknologi Informasi terhadap strategi
perusahaan.
TELKOM R&D Center adalah merupakan unit bisnis Pendukung PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang secara struktural bertanggung jawab
langsung kepada Direktur Network & Solution. Sejalan dengan perubahan
pengorganisasian bisnis menuju pada model customer centric organization ,
fungsi riset dan pengembangan perusahaan lebih diberdayakan dan focus pada
peran membangun kapabilitas perusahaan dalam mempersiapkan pengembangan
service dan produk unggulan serta dapat mengantisipasi trend perkembangan
bisnis yang berbasis teknologi informasi dan Komunikasi.
2.1.2 Visi
"Menjadi sebuah R&D Telekomunikasi yang memiliki reputasi di Asia Pasifik
tahun 2013"
2.1.3 Misi
1. Melakukan inovasi, pengembangan dan menghasilkan produk dan layanan baru
2. Menghasilkan hasil riset terbaik untuk meningkatkan nilai TELKOMGroup
dengan berbasis pada standard internasional.
3. Mendukung TELKOM Group dan pelanggan untuk pengembangan bisnis
Infokom.
2.1.4 Logo Instansi
Gambar 2.1 Logo Telkom
2.1.5 Struktur Dan Job Description Instansi
Gambar 2.3 Struktur dan Job Dekription Instansi
2.1.5.1 SGM R&D Center Proses Utama :
1. Perencanaan Bisnis, pengelolaan performansi dan operasional unit serta
pengendalian sistem mutu unit R&D Center
2. Pengelolaan dan penyelenggaraan kegiatan riset dan pengembangan
Infrastruktur, Management Network/Jaringan, Service & Product dan Bisnis
2.1.5.2 Bidang Planning & Controlling Proses Utama :
1. Perencanaan bisnis (Strategic Plan)
2. Penyusunan & Evaluasi RKM, RKAP dan SKU
3. Pengelolaan performansi unit
2.1.5.3 Bidang R&D of Infrastructure Proses Utama :
1. Riset teknologi untuk mendukung penyusunan rencana strategis
pengembangan infrastruktur dan teknologi
2. Perencanaan infrastruktur (service node, transmisi, signaling & integrity,
wireline & wireless network) untuk mendukung service deployment
3. Evaluasi performansi jaringan infrastruktur (service node, transmisi, signaling
& integrity, wireline & wireless network) termasuk performansi interkoneksi
4. Technology scanning dan technology assessment untuk mendukung
penyelenggaraan bisnis perusahaan
5. Support project management inovation/support expertise
2.1.5.4 Bidang R&D of Network Management Proses Utama :
1. Analisis regulative resources untuk mendukung evaluasi performansi
pengelolaan jaringan telekomunikasi
2. Pengelolaan riset jaringan telekomunikasi
3. Technology assessment dalam bidang manajemen jaringan untuk mendukung
penyelenggaraan bisnis perusahaan
4. Pengelolaan Layanan Quality Assurance dan Technical compliance
management
5. Support project management inovation/support expertise
2.1.5.5 Bidang R&D Of Service & Product Proses Utama :
2. Riset & pengembangan prototype service baru dan penyusunan standart
service
3. Riset dan pengembangan prototype produk baru
4. Pengembangan prototype solusi bisnis untuk pelanggan korporat & OLO
5. Service management
2.1.5.6 Bidang Research Business Proses Utama :
1. Pelaksanaan riset dan pengembangan bisnis
2. Evaluasi dan identifikasi performansi bisnis
3. Penyediaan data pasar, pelanggan dan kompetitor yang kompetitif
4. Pengembangan hubungan kemitraan yang strategis dengan institusi yang
relevan
2.1.5.7 Bidang General Support Proses Utama :
1. Pengelolaan kesekretariatan
2. Pengelolaan Procurement, Asset & Facilities
3. Pengelolaan Relasi & Klien
4. Dukungan pengelolaan Data & IT Unit
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Pengertian Wimax
Broadband wireless access (BWA) adalah telnologi wireless yang mampu
memberikan layanan data kecepatan tinggi dengan bandwidth yang terbatas.
Dalam perkembangannya, broadband wireless access terdiri dari beberapa varian
penetrasi BWA untuk mendukung layanan berbasis broadband yang semakin
variatif, perkembangan BWA bermuara pada suatu standard yang menjamin
interoperability sistem BWA. Standar ini dikenal dengan sebutan worldwide
interoperability for microwave access(WiMAX).
Standard WiMAX terdiri dari beberapa tahap. Tahap pertama WiMAX
yang disebut pre-WiMAX dan standarisasi pada Institute of electrical and
electronics engineering(IEEE) 802.16a merupakan sistem komunikasi wireless
yang bersifat fixed. Tahap kedua WiMAX (IEEE 802.16d/IEEE 802.16-2004)
memungkinkan komunikasi dilakukan secara fixed maupun nomadic, dimana
nomadic adalah pelanggan dapat tetap melakukan komunikasi walaupun telah
berpindah tempat dari satu lokasi kelokasi lain. Suatu perangkat atau sistem yang
mengadopsi standar IEEE 802.16-2004, baru akan disebut WiMAX apa bila
perangkat tersebut sudah disertifikasi oleh WiMAX Forum. Jika tidak maka
disebut dengan Pre WiMAX. Tahap ketiga adalah standard IEEE 802.16e yang
memungkinkan pelanggan melakukan komunikasi sambil berpindah tempat atau
full mobility dengan kecepatan hingga 150 km/jam.
2.2.2 Capacity planing wimax
Capacity planing merupakan proses untuk merencanakan kapasitas sistem
agar berkinerja sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan baik untuk memenuhi
kebutuhan saat ini mau pun pertumbuhan kebutuhan. Perencanaan kapasitas ini
diterjemahkan dalam perencanaan resource yang akan digunakan. Capasity
Beban kerja
Pengukuran pada sistem yang sebenarnya
Solusi Model Kinerja
Ukuran kinerja (Performance Matrics) Mengukur Service Demand
Gambar 2.4 Capacity Planning untuk beban kerja saat ini(yang terpasang)
Performance
Cakupan pembahasan capacity planing meliputi beberapa hal, yaitu sebagai
berikut:
1. Response Time
Response time merupakan waktu yang diperlukan oleh sistem untuk
memberikan reaksi terhadap permintaan user.
Tabel 2.1 Komponen utama dari respon time suatu search website e-comerce.
Tabel diatas menunjukkan komponen utama dari pada response time suatu
search website e-comerce. Browser Time merupakan waktu proses yang
dibutuhkan ketika user mengakses suatu site e-commerce sampai muncul output
yang berupa site. Network time merupakan waktu yang dibutuhkan oleh server
dalam memenuhi permintaan user ketika mengakses site e-commerce, dimana
sistem akan melakukan browser ke ISP, dari ISP permintaan akan dilanjutkan ke
server ISP itu sendiri yang kesemuaannya membutuhkan waktu proses,
Sedangkan e-commerce Server Time merupakan bagian dari pada proses yang
berlangsung di server site ecommerce itu sendiri. Kongestion time merupakan
waktu tunggu untuk menggunakan berbagai sumber daya (processor, disk dan
Browser Time Network Time E-Commerce Server Time
Proccessing I/O
Proccessing I/O Network
network). Besar dari kongestion time tergantung pada jumlah permintaan yang
diproses oleh sistem.
2. Throughput
Throughput adalah merupakan dimana tingkat permintaan terselesaikan
dari suatu sistem komputer yang di ukur dalam operasi per unit waktu.
Throughput menunjukkan kecepatan sebenarnya (efektif) dari suatu kegiatan
transfer data antar kedua terminal dengan mengukur waktu mulai data dibaca dari
harddisk lawan hingga ditulis di harddisk kita.
Tabel 2.2 Komponen Utama Throughput system
System Trhoughput Metric
OLTP System Transaction per seicon
Web site Http request/sec
Page Views per seicond
Bytes/sec
E-Commerce Site Web Interaction per seicond (WIPS)
Sessions per second
Search per second
Router Packets per second(PPS)
MB transferred per second
CPU Millions of instruction per second
Floating point Operation Per
second(FLOPS)
Disk I/O per second
KB transferred per second
Email server Messege Send per second
3. Availability
Availability merupakan fraksi waktu dimana sistem siap dan tersedia untuk
pelanggan. Sistem dengan availability 99.99% dalam 30 hari akan mengalami
unavailability selama:
(1-0.9999) x 30 hari x (24 jam/hari) x (60 menit/jam) = 4.32 menit
Salah satu penyebab utama sistem unavailability adalah adanya failure dan
overload.
4. Reliability
Reliabilitas dapat diartikan probabilitas dimana fungsi suatu sistem secara
tepat dan kontinu berada dalam periode waktu yang telah ditetapkan. Jika periode
waktu sangat besar, maka reliability cendrung sama dengan availability.
5. Security
Security merupakan keamanan jaringan, yang meliputi tiga hal berikut:
a. confidentiality, dimana hanya user yang mempunyai hak yang dapat
b. Data Integritu, yaitu informasi tidak dapat dimodifikasi oleh user lain yang
tidak berhak.
c. Non-repudiation, merupakan pengirim pesan dijaga agar tidak dapat
menyangkal bahwa ia telah mengirimkan pesan.
6. Scalability(ketercakupan)
Suatu sistem dikatakan scalable jika kinerjanya tidak menurun secara
signifikan meskipun digunakan oleh banyak user atau meskipun beban sistem
meningkat.
7. Extensibility
Kemampuan suatu sistem untk berkembang dengan mudah sehingga dapat
menguasai kebutuhan kinerja dan fungsional yang baru disebut dengan
extensibility.
2.2.3 Speedy
Speedy adalah produk di Telkom akhir layanan akses internet dengan dasar
Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL) teknologi mampu mengirimkan data
dan suara secara simultan melalui satu saluran telepon biasa dengan kecepatan
yang dijamin sesuai dengan paket layanan yang diluncurkan dari modem ke Bras
(Broadband Remote Access Server). Speedy Multispeed adalah pemberian
kesempatan kepada pelanggan Speedy untuk memilih jenis paket layanan sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan mereka. Speedy dipasarkan dalam tujuh (7)
Tabel 2.3 Paket Layanan Speedy
2.2.4 Bandwidth
Digital bandwidth adalah jumlah atau volume data yang dapat dikirimkan
melalui sebuah saluran komunikasi dalam satuan bits per second tanpa distorsi.
Sedangkan analog bandwidth adalah perbedaan antara frekuensi terendah dengan
frekuensi tertinggi dalam sebuah rentang frekuensi yang diukur dalam satuan
Hertz (Hz) atau siklus per detik, yang menentukan berapa banyak informasi yang
bisa ditransimisikan dalam satu saat (Phone Scoop, 2005).
Menurut Tanenbaum (2003) bandwidth adalah banyaknya data dalam
satuan bits per second yang dapat ditransmisikan lewat sebuah medium jaringan
dalam satu satuan waktu. Bandwidth yang dimaksud pembuatan sistem ini adalah
digital bandwidth. Secara umum bandwidth dapat diandaikan sebagai sebuah pipa
diameter pipa tersebut sehingga volume air (data dalam arti sebenarnya) yang
dapat dilewatkan dalam satu saat.
Alokasi atau reservasi bandwidth adalah sebuah proses menentukan jatah
bandwidth kepada pemakai dan aplikasi dalam sebuah jaringan. Termasuk
didalamnya menentukan prioritas terhadap berbagai jenis aliran data berdasarkan
seberapa penting atau krusial dan delay-sensitive aliran data tersebut. Hal ini
memungkinkan penggunaan bandwidth yang tersedia secara efisien, dan apabila
sewaktu-waktu jaringan menjadi lambat, aliran data yang memiliki prioritas yang
lebih rendah dapat dihentikan, sehingga aplikasi yang penting dapat tetap berjalan
dengan lancar.
Bandwidth merupakan salah satu faktor penting dalam jaringan. Beberapa
hal yang menyebabkan bandwidth menjadi bagian penting yang harus
diperhatikan adalah (Cisco System, 2003):
1. Bandwidth berdampak pada kinerja sebuah jaringan
Besarnya saluran atau bandwidth akan berdampak pada kecepatan
transmisi. Data dalam jumlah besar akan menempuh saluran yang memiliki
bandwidth kecil lebih lama dibandingkan melewati saluran yang memiliki
bandwidth yang besar. Kecepatan transmisi tersebut sangat dibutuhkan untuk
aplikasi komputer yang memerlukan jaringan terutama aplikasi real-time, seperti
2. Bandwidth memiliki keterbatasan
Bandwidth dibatasi oleh hukum fisika dan teknologi yang diterapkan pada
medium yang digunakan. Setiap medium yang digunakan untuk mentransmisikan
data memiliki batas maksimal bandwidth yang dapat dicapai.
3. Bandwidth tidak didapatkan dengan gratis
Penggunaan bandwidth untuk LAN bergantung pada tipe alat atau medium
yang digunakan, umumnya semakin tinggi bandwidth yang ditawarkan oleh
sebuah alat atau medium, semakin tinggi pula nilai jualnya. Sedangkan
penggunaan bandwidth untuk WAN bergantung dari kapasitas yang ditawarkan
dari pihak ISP, perusahaan harus membeli bandwidth dari ISP, dan semakin tinggi
bandwidth yang diinginkan, semakin tinggi pula harganya.
4. Kebutuhan akan bandwidth akan selalu naik
Setiap sebuah teknologi jaringan baru dikembangkan dan infrastruktur
jaringan yang ada diperbaharui, aplikasi yang akan digunakan umumnya juga
akan mengalami peningkatan dalam hal konsumsi bandwidth. Video streaming
dan Voice over IP (VoIP) adalah beberapa contoh penggunaan teknologi baru
yang turut mengkonsumsi bandwidth dalam jumlah besar.
Satuan dasar dari bandwidth adalah bits per second (bps). Walaupun
satuan dasar yang dipakai adalah bps, unit satuan yang lebih besar lebih umum
dipakai. Network bandwidth biasanya dihitung dalam satuan thousands bits per
second (kbps), millions bits per second (Mbps), billions bits per second (Gbps),
pemakaian sehari-hari, terutama karena semakin meningkatnya kebutuhan
22
1.1 Jadwal Kerja Praktek
Kerja praktek ini berlangsung selama dua bulan yang terhitung mulai dari
tanggal 1 Juni tahun 2010 sampai dengan tanggal 31 juli tahun 2010 yang
berlangsung di TELKOM R&D Center PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Jl.
Gegerkalong Hilir No. 47 Bandung 40152 Jawa Barat – Indonesia. Telp : +62-22-4574784, Fax : +62-22-4571171, E-mail : [email protected].
3.2 Analisa Sistem Perencanaan Kapasitas Jaringan
Dalam analisa sistem perencanaan kapasitas jaringan digunakan beberapa
langkah, yaitu sebagai berikut:
Mengumpulkan Data profil
Menghitung Jumlah Operasi
Per Detik
Menghitung Bandwidht
Menghitung kebutuhan bandwidth merupakan hal yang paling utama
dalam membangun perencanaan kapasitas jaringan. Dengan demikian langkah
pertama yang harus dilakukan adalah mengumpulkan data profil. Selanjutnya,
menghitung jumlah operasi per detik dan kemudian baru menghitung tingkat
kebutuhan bandwidth.
Pada kasus ini, kami mengambil percobaan pada paket speedy BIZ. Paket
ini merupakan salah satu paket yang tersedia dalam layanan speedy telkom,
dengan line speed 3 Mbps yang mampu menampung sekitar 30 user. Hal pertama
yang diperlukan dalam menentukan nilai Quality of Service(Qos) ini adalah
- Jumlah Jam Kerja Per Hari
- Persentase Keaktifan Pengguna Per Hari
- Operasi biasa (exm: Browsing) - Operasi kompleks (exm: Upload/ download)
- Operasi Biasa - Operasi Kompleks
Dalam pengumpulan data profil ini, yang kami asumsikan adalah nilai dari
sebuah perusahaan yang akan menggunakan layanan paket BIZ dari telkom ini.
Adapun data-data yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
1. Jumlah pengguna jaringan = 30 user
2. Persentase pengguna aktif = 60% yang rata-rata berlaku pada jam kerja atau
jam sibuk
3. Jumlah operasi Kompleks = 10 operasi
4. Jumlah operasi biasa = 50 operasi
5. Beban operasi kompleks = 250 kb
6. Beban operasi biasa = 125 kb
7. Kondisi peak = 7 kali
8. Jumlah jam aktif tiap hari = 9 jam kerja mulai jam 8.00 s/d 17.00
SLA(Service Level Agreement)
1. Throughput = 28,99
2. Response time = 1 detik
3.2.2 Analisa Traffic
Dari hasil Analisa traffic data di atas diperoleh perencanaan kapasitas
jaringan sebuah perusahaan yang menggunakan paket BIZ yaitu sebagai berikut:
3.2.2.1 Jumlah operasi tiap pengguna per hari
Perhitungan ini diperoleh dengan cara mengkalkulasikan antara nilai
jumlah operasi biasa ditambah dengan berat operasi kompleks yang dikali dengan
a. Berat operasi kompleks = beban operasi kompleks / beban operasi biasa
b. Jumlah operasi biasa = jumlah operasi biasa tiap pengguna yang aktif per hari
c. Jumlah operasi kompleks= jumlah operasi kompleks tiap pengguna yang aktif
per hari
d. Beban operasi kompleks= jumlah KB data yang ditransfer saat terjadinya
operasi kompleks (>250 KB)
e. Beban operasi biasa= jumlah KB data yang ditransfer saat terjadinya operasi
biasa berkisar antara 100-250 KB.
Dari sini diperoleh:
Sehingga jumlah operasi per hari adalah 70 operasi per hari.
3.2.2.2Jumlah operasi per detik
Perhitungan jumlah operasi perdetik, diperoleh dari hasil perhitungan
antara jumlah operasi tiap pengguna per detik dikalikan dengan jumlah rata-rata
setiap pengguna yang aktif.
Keterangan:
Jumlah operasi per detik = jumlah operasi tiap pengguna per detik x jumlah
rata-rata pengguna yang aktif.
Jumlah operasi tiap pengguna per hari adalah jumlah rata-rata jam aktif per hari
Hasil perhitungan tersebut bisa dibulatkan 2(dua) angka dibelakang koma,
sehingga menjadi 0.04 operasi per hari.
3.2.2.3Total penggunaan bandwidth per detik
Total pengguna bandwidth per detik adalah beban jaringan terhadap
operasi x jumlah operasi per detik. Beban jaringan terhadap operasi adalah jumlah
KB rata-rata data yang ditransfer melalui jaringan saat operasi biasa dilakukan.
Sehingga diperoleh:
Maka total penggunaan bandwidth per detik jika dibulatkan 2(dua) angka
dibelakang koma menjadi 4.38 Kbps per detik.
3.2.3 Analisa Qos (Quality of Service)
Analisis quality of service merupakan bagian dari pada langkah-langkah
membangun perencanaan kapasitas jaringan. Salah satu tujuan menghitung quality
of service diantaranya, yaitu sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan bandwidth
2. Untuk mengoptimalkan throughput
3. Untuk mengurangi response time
Adapun yang menjadi bagian dari pada analisa ini adalah:
a. Analisa respon time, yaitu total waktu yang dibutuhkan mulai dari transmisi
dikirim oleh pengirim hingga respon dari penerima diterima oleh pengirim.
b. Analisa throughput, yaitu jumlah data yang dapat dikirim dalam satu periode
c. Tingkat kebutuhan bandwidth, yang dihitung dengan cara jumlah pengguna
bandwidth dibagi total bandwidth yang tersedia dikali dengan seratus persen.
Dari asumsi di atas, karena perusahaan menggunakan paket BIZ maka
perusahaan memiliki bandwidth sebesar 3MB=3072 Kbps, sehingga diperoleh:
3.2.3.1Analisa Response Time
Total waktu yang dibutuhkan mulai dari transmisi dikirim oleh pengirim
hingga respons dari penerima diterima oleh pengirim disebut dengan response
time. Dalam perhitungan ini response time standar diasumsikan 1 detik.
3.2.3.2Trhoughput
Jumlah data yang dapat dikirim dalam satu periode waktu disebut dengan
throughtput. Cek Throughput yang terdapat pada situs TelkomSpeedy.com adalah
sebuah tools aplikasi yang digunakan untuk mengukur kecepatan download dari
TelkomSpeedy.com ke komputer client pada saat tertentu. Metode yang
digunakan adalah ketika kita click link URL :
http://divre5.TelkomSpeedy.com/bandwidthmeter/, sehingga akan didownload
satu file dari server (besarnya X), pada saat start download itu akan dicatat oleh
aplikasi waktu di komputer lokal sebagai start time , dan ketika download
komplit, maka aplikasi akan mencatat waktu komputer lokal sebagai end time.
Sehingga throughtput didapat dari hasil perhitungan antara besar file yang dikirim
dibagi dengan lama waktu yang dibutuhkan dalam pengiriman file. Di sini
diasumsikan jika perusahaan mengirimkan/mendownload file berupa file yang
berekstensi mp3 sebesar 3,85 Mbps = 3942,4 kb dengan lama waktu yang
Maka dari file 3,85 Mbps = 3942,4 Kbps dengan waktu lama waktu 136
detik diperoleh throughput sebesar 28,99 Kbps.
3.2.3.3Tingkat kebutuhan bandwidth
Tingkat kebutuhan bandwidth diperoleh dari hasil perhitungan antara
jumlah pengguna bandwidth dibagi dengan jumlah total bandwidth yang tersedia
kemudian dikali 100%.
Penentuan persentase tingkat kenormalan yang masih bisa ditolerir adalah
15 % (lima belas persen), ini diambil dari konstanta perhitungan slovin dalam
metodologi penelitian dengan simbol e(error atau tingkat kesalahan yang dapat
ditolerir), yaitu maksimal 15% (lima belas persen). Dari hasil perhitungan tingkat
kebutuhan bandwidth 14,2 % dari jumlah keseluruhan bandhwidth 3072 Kbps,
maka dapat diambil kesimpulan masih berada pada taraf normal yang masih bisa
ditolerir.
Hal-Hal yang bisa mempengaruhi pengukuran di atas adalah :
1) Trafik internet dari link client ke server TelkomSpeedy.com,
2) Trafik intranet dari client apabila komputer client ada dalam intranet, dan
Jadi kemungkinan setiap pengukuran akan menghasilkan angka yang
berbeda. Untuk pengukuran throughput, semakin besar beban trafik, maka nilai
30 4.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dari hasil pengujian yang dilakukan maka dapat
diambil beberapa kesimpulan, diantaranya adalah:
1. Network capacity planning sangat berperan penting dalam membangun
sebuah jaringan internet karena dapat meningkatkan performance sistem
jaringan.
2. Dengan adanya Network capacity planning, response time dapat dikurangi
dan throughtput dapat ditingkatkan.
3. Setiap komponen Qos(quality of service) dalam jaringan IT saling berkaitan
antara satu sama lain, ini dapat dilihat dari rumus perhitungan yang
berkesinambungan dalam hal penggunaan variable yang dibutuhkan.
4. Pengukuran trhoughtput dalam perhitungan network capacity planning
dipengaruhi oleh trafik internet dari client apabila komputer client berada
dalam jaringan intranet.
5. Dalam perhitungan capacity planning, memungkinkan setiap pengukuran
throughput akan menghasilkan angka yang berbeda, hal ini sesuai dengan
tingkat kesibukan dan aktifitas server TelkomSpeedy.com pada saat itu.
6. Perhitungan network capacity planning sangat membutuhkan ketelitian agar
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas dan dari hasil penelitian yang masih banyak
kekurangan, maka saran-saran yang dapat diberikan untuk pembangunan jaringan
internet baik untuk pembaca, maupun pihak instansi, adalah sebagai berikut:
1. Sebelum membangun sebuah jaringan maka harus dilakukan analisis network
capacityplanning agar memperoleh kinerja sistem yang optimal.
2. Apabila kedepan ada yang ingin melakukan analisis terhadap network
capacity planning, data yang digunakan dalam tahap analisis response time
1. Nama : Nurul Hafizah
Tempat, tanggal lahir : Kp.Baro, 01 Februari 1986
Nim : 10109704
Fakultas : Teknik dan Ilmu Komputer
Jurusan : Informatika
Universitas : Universitas Komputer Indonesia(UNIKOM)
Jenis kelamin : Perempuan
Email :[email protected] / [email protected]
Alamat : Jl. Tubagus Ismail Dago No.36, Bandung
Contact : 08562003160
Latar belakang pendidikan
1992-1998 SD Negeri I SP.Ulim, Aceh Timur
1998-2001 MTs Negeri I Sp.Ulim, Aceh Timur
2001-2004 MA Negeri I Aceh Timur, Jurusan IPA
2005 Strata 1 Tarbiyah B.Arab IAIN-Ar-ranirry
2004-2008 Diploma 3 Manajemen Informatika
Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), 2009- sekarang Strata 1 Tehnik Informatika Universitas
Komputer Indonesia, Bandung (konversi)
Demikian CV ini di buat dengan sebenarnya.
Jurusan : Informatika
Universitas : Universitas Komputer Indonesia(UNIKOM)
Jenis kelamin : Perempuan
Email : [email protected]
Alamat : Jl. Tubagus ismail no 36 Dago Bandung
Latar belakang pendidikan
1992-1998 SD Negeri 024766 , Binjai
1998-2001 SMP Negeri 1, Binjai
2001-2004 SMA Negeri 5, Binjai
2004-2008 Diploma 3 Manajemen Informatika
Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), 2009- sekarang Strata 1 Tehnik Informatika Universitas
Komputer Indonesia, Bandung (konversi)
Demikian CV ini di buat dengan sebenarnya.
Jurusan : Informatika
Universitas : Universitas Komputer Indonesia(UNIKOM)
Jenis kelamin : Laki-laki
Email : [email protected]
Alamat : jl. Cicendo no.9 Wisma Teuku Umar
Latar belakang pendidikan
1992-1998 SD Negeri 93, Banda Aceh
1998-2001 SMP Negeri 7, Banda Aceh
2001-2004 SMA Negeri 7 Banda Aceh Timur
2004-2007 Diploma 3 Manajemen Informatika
Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), 2009- sekarang Strata 1 Tehnik Informatika Universitas
Komputer Indonesia, Bandung (konversi)
Demikian CV ini di buat dengan sebenarnya.
KERJA PRAKTEK Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek Program Strata Satu Jurusan teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
NURUL HAFIZAH (NIM : 10109704)
ERIKA ELIYANA (NIM : 10109705)
TUANKU INDRA ERSYAD (NIM : 10109728)
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
32
Wibisono, gunawan dkk, 2007. Peluang Dan Tantangan Bisnis Wimax Di
Indonesia, Informatika: Bandung.
_______, 2009. WIMAX Teknologi Broadband Wireless Access(BWA) Kini Dan
Masa Depan Edisi Revisi, Informatika: Bandung.
Zhan, Yan & Chen, Hsiao-hwa. 2007. Mobile Wimax Toward Broadband
Wireless Metropolitan Area Network, Auerbach Publication: New York.
Intel : http://www.intel.com/technology/wimax/. Tanggal 5 juli 2010 Pukul: 10.00
wib.
P1 : http://www.p1.com.my/wimax/packages_landing.aspx\. Tanggal 12 juli 2010
Pukul: 12.55 WIB.
Greenpacket : http://www.greenpacket.com/. Tanggal 07 juli 2010 Pukul: 12.29.
http://portal.telkomspeedy.com/divre5//bandwidthmeter/. Tanggal 15 juli 2010
Pukul: 10.05 WIB.
Sanyasari : http://sanyasyari.com/2006/09/26/defenisi-bandwidth/. Tanggal 30 juli