• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan sistem informasi inventaris berbasis WEB (studi kasus: pokja Information and Communication Technology pada Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan sistem informasi inventaris berbasis WEB (studi kasus: pokja Information and Communication Technology pada Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II"

Copied!
141
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARIS BERBASIS

WEB

( Studi Kasus : Pokja

Information And Communication Technology

Pada

Balai Besar Meteorologi Dan Geofisika Wilayah II )

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Pada Fakultas Sains Dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

HERMAN

206091004053

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

(2)
(3)
(4)

4

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR

–

BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ATAU LEMBAGA MANAPUN.

JAKARTA, SEPTEMBER 2011

(5)

5

ABSTRAK

Herman (206091004053), Pengembangan Sistem Informasi Inventaris Berbasis

Web

(Studi kasus: Pokja

Information and Communication Technology

pada Balai

Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II). Dibimbing Oleh

Khadijah

Hulliyah

dan

Herlino Nanang.

Dalam proses pengolahan data barang inventaris pada Pokja

Information

Communication and Technology

(ICT) di Balai Besar Meteorologi dan Geofisika

(BBMG) Wilayah II dalam aktivitasnya belum menerapkan sistem komputerisasi

secara optimal. Sehingga didalam menghasilkan seluruh informasi data barang

inventaris yang akurat dan tepat membutuhkan waktu yang relatif lama atau

bahkan kurang lengkapnya informasi data barang inventaris yang ada dan juga

seringnya terjadi kehilangan data yang dikarenakan tidak adanya sistem keamanan

data. Maka dari itu, penelitian ini dimaksudkan untuk membangun sebuah sistem

informasi inventaris yang dapat mengorganisir data-data barang inventaris secara

otomatis dan terkomputerisasi. Pengembangan sistem ini lebih lanjut diharapkan

dapat membantu pihak yang terkait dalam pembuatan laporan-laporan barang

inventaris yang diperlukan dengan cepat dan akurat dan juga dapat mengamankan

data-data inventaris yang ada. Teknologi pengkodean komputer menggunakan

web server Apache versi 2.0.59 dan

contol panel

Appserv 2.4.9, pemrograman

basis data: MySQL versi 5.0.45. Metode pengembangan sistem informasi data

inventaris ini menggunakan metode pengembangan sistem

Rapid Application

Development

(RAD). Hasil akhir dari penelitian ini adalah suatu sistem informasi

inventaris berbasis web dengan model intranet yang mempermudah dan

mempercepat proses pengolahan data inventaris pada Pokja

Information

Communication and Technology

(ICT). Dengan sistem informasi inventaris ini

dapat memberikan kemudahan dalam melakukan pengolahan data barang

inventaris pada Pokja

Information Communication and Technology

(ICT) serta

ketelitian dalam membuat laporan dan juga dapat mengamankan data-data

inventaris yang ada.

Kata Kunci:

Inventaris, Berbasis

Web

, Metode

Rapid Application Development

(6)

6

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas

rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

sebaik-baiknya. Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurah kepada Nabi

Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya.

Judul dari skripsi ini adalah

”Pengembangan Sistem Informasi

Inventaris Berbasis

Web

(Studi Kasus:

Pokja Information and

Communication Technology

pada Balai Besar Meteorologi dan Geofisika

Wilayah II)”

. Dalam menyusun skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini

tidak dapat terlaksana dengan baik tanpa bantuan dan bimbingan dari semua

pihak. Pada kesempatan ini, perkenankan penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1.

Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.SIS selaku Dekan Fakultas Sains

dan Teknologi,

2.

Bapak Yusuf Durrachman, MSc., MIT selaku Ketua Program Studi

Teknik Informatika. dan Ibu Viva Arifin, MMSI., Sekretaris Program

Teknik Informatika

3.

Ibu Khadijah Hulliyah, M., Si., selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak

Herlino Nanang, MT., CCNA., selaku Dosen Pembimbing II skripsi yang

atas kerjasamanya telah memberikan bimbingan, bantuan, pengertian, dan

dukungan baik secara moril, teknis maupun non teknis kepada penulis.

4.

Ibu Dewi Mayasari S.Kom, selaku Staff IT

Support

Pokja ICT Balai

(7)

7

lapangan yang telah memberikan kerja sama, bantuan dan bimbingannya

semasa riset.

5.

Seluruh dosen dan para staf karyawan Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6.

Seluruh staf karyawan Pokja ICT Balai Besar Meteorologi Dan Geofisika

Wilayah II Ciputat.

Penulis menyadari bahwa pada skripsi ini masih terdapat banyak sekali

kekurangan. Oleh karena itu, masukkan berupa saran dan kritik yang membangun

sangat penulis harapkan demi tercapainya peningkatan atas manfaat dari skripsi

ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga dan

sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian

laporan ini, semoga Allah SWT akan membalas kebaikan kalian. Semoga skripsi

ini dapat memberi manfaat kepada semua pihak, Amiin.

Wassalam

Jakarta, September 2011

Penulis

(8)

8

Teruntuk

Skripsi ini terkhusus penulis persembahkan kepada mereka yang telah

mendukung, baik moril maupun materiil, baik melalui doa dalam menyelesaikan

skripsi ini.

1.

Teruntuk ibu tercinta, Nursia dan bapak tercinta, Abu Nyompa, (Alm).

Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat, rahim dan

ampunan-Nya kepada mereka. Amin.

2.

Teruntuk kakak-kakakku, Adenda dan Adede. Dukungan kalianlah

yang selalu memberikan penulis motivasi untuk terus maju dan

bertahan. Semoga kalian tidak pernah lelah untuk terus memberi

penulis motivasi untuk menjadi yang lebih baik. Amin.

3.

Teruntuk teman-teman satu perjuangan, Esa Herdiana, Kasmui,

Rohadi. Terima kasih atas segala bantuan dan semangatnya.

4.

Teruntuk Ofiechan, Esa Herdiana, dan teman-teman seperjuangan TI

UIN 2006. Terima kasih untuk waktu, ilmu, dan semua kenangan

terindahnya.

5.

Dan seluruh pihak yang telah membantu penulis, baik langsung

(9)

9

DAFTAR ISI

Lembar Judul ...

i

Lembar Persetujuan Pembimbing ... ii

Lembar Pengesahan Skripsi ... iii

Lembar Pernyataan

... iv

Abstrak ... v

Kata Pengantar ... vi

Lembar Persembahan ...

viii

Daftar Isi ... ix

Daftar Tabel ... xiv

Daftar Gambar ... xvi

BAB I PENDAHULUAN

... 1

1.1.

Latar Belakang ... 1

1.2.

Rumusan Masalah ... 3

1.3.

Batasan Masalah ... 3

1.4.

Tujuan Penelitian ... 4

1.5.

Manfaat Penelitian ... 4

1.6.

Metodologi Penelitian ... 5

1.6.1

Metode Pengumpulan Data ... 5

1.6.2

Metode Pengembangan Sistem ... 6

(10)

10

BAB II LANDASAN TEORI

... 9

2.1.

Pengertian Dasar Sistem Informasi ... 9

2.1.1

Konsep Dasar Sistem ... 9

2.1.1.1

Pengertian Sistem ... 9

2.1.1.2

Karakteristik Sistem ... 9

2.1.1.3

Klasifikasi Sistem ... 11

2.1.2

Konsep Dasar Informasi ... 13

2.1.2.1

Pengertian Informasi ... 13

2.1.2.2

Kualitas Informasi ... 13

2.1.2.3

Nilai Informasi ... 14

2.1.3

Konsep Dasar Sistem Informasi ... 16

2.1.3.1

Pengertian Sistem Informasi ... 16

2.2.

Konsep Dasar Sistem Inventaris ... 17

2.2.1

Pengertian Inventaris ... 17

2.2.2

Pengertian Sistem Informasi Inventaris ... 17

2.2.3

Tujuan Pengelolaan Sistem Inventaris atau Persedian ... 18

2.3.

RAD (

Rapid Application Development

) ... 19

2.4.

Flowchart

(Diagram Alir) ... 20

2.5.

UML Diagram ... 22

2.5.1.

Use Case Diagram

... 22

2.5.2.

Class Diagram

... 23

2.5.3.

Sequence Diagram

... 23

2.5.4.

Aktivity Diagram

... 24

(11)

11

2.7.

Web

... 27

2.7.1.

Sejarah

Web

... 27

2.8.

Web Browser

... 27

2.9.

Web Server

... 28

2.10.

Definisi Pengamanan Sistem ... 29

2.10.1

Otorisasi ... 29

2.10.2

Otentikasi ... 30

2.10.2.1

Proses Otentikasi ... 30

2.11.

Penggunaan Salt ... 31

2.12.

Jaringan Komputer ... 32

2.12.1.

Definisi Jaringan Komputer ... 32

2.12.2.

Konsep

Client-Server

... 33

2.12.3.

Jaringan Intranet ... 34

2.13.

PHP dan MySQL ... 35

2.13.1.

PHP ... 35

2.13.1.1.

Sejarah Singkat PHP

... 35

2.13.1.2.

Kelebihan PHP

... 36

2.13.2.

MySQL ... 36

2.13.2.1.

Fitur yang terdapat pada MySQL

... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

... 39

3.1.

Metode Pengumpulan Data ... 39

(12)

12

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

... 45

4.1.

Mendefinisikan Lingkungan (

Scope Definition

) ... 45

4.1.1.

Gambaran Umum BMKG ... 45

4.1.1.1.

Sejarah BMKG

... 45

4.1.1.2.

Visi

... 49

4.1.1.3.

Misi

... 49

4.1.1.4.

Struktur Organisasi

... 49

4.1.2.

Lingkungan Penelitian ... 50

4.2.

Analisis ... 50

4.2.1.

Analisis ALur Kerja Sistem Berjalan ... 51

4.2.2.

Identifikasi Masalah ... 53

4.2.3.

Uraian Singkat Alur Kerja Sistem yang Diusulkan ... 54

4.3.

Desain (

Design

) ... 56

4.3.1.

Use Case Diagram

... 56

4.3.2.

Aktivity Diagram

... 68

4.3.3.

Sequence Diagram

... 79

4.3.4.

Class Diagram

... 84

4.3.5.

Tabel Database ... 84

4.4.

Implementasi Sistem (

Implementation System

) ... 88

4.4.1.

Pengujian Sistem ... 88

4.4.1.1.

Uji Coba Super Admin

... 89

4.4.1.2.

Uji Coba Admin

... 89

(13)

13

BAB V PENUTUP

... 91

5.1

Kesimpulan ... 91

5.2

Saran ... 91

Daftar Pustaka

... 93

(14)

14

DAFTAR TABEL

Tabel

Isi

Halaman

2.1

Simbol

–

simbol Flowchart ... 20

3.1

Perbandingan Dari Studi Literatur Sejenis

.

... 42

4.1

Use Case

Input Data Master Perangkat Komputer ... 61

4.2

Use Case

Edit Data Master Perangkat Komputer ... 61

4.3

Use Case

Pencarian Data Master Perangkat Komputer ... 62

4.4

Use Case

Input Data Master Perangkat Jaringan ... 62

4.5

Use Case

Edit Data Master Perangkat Jaringan ... 63

4.6

Use Case

Pencarian Data Master Perangkat Jaringan ... 63

4.7

Use Case

Input Data Ruangan ... 64

4.8

Use Case

Edit Data Ruangan ... 64

4.9

Use Case

Pencarian Data Ruangan ... 64

4.10

Use Case

Input Data Lokasi ... 65

4.11

Use Case

Edit Data Lokasi ... 65

4.12

Use Case

Pencarian Data Lokasi ... 66

4.13

Use Case

Input Data Transaksi ... 66

4.14

Use Case

Edit Data Transaksi ... 67

4.15

Use Case

Pencarian Data Transaksi ... 67

4.16

Use Case Export Data

... 68

4.17

Database Master Perangkat Komputer ... 84

4.18

Database Master Perangkat Jaringan ... 85

(15)

15

4.20

Database Transaksi ... 86

4.21

Database Lokasi ... 87

4.22

Database

User

... 87

4.23

Database

History

... 88

4.24

Uji Coba Super Admin ... 89

4.25

Uji Coba Admin ... 89

(16)

16

DAFTAR GAMBAR

Gambar Isi Halaman

2.1

Gambaran RAD (

Rapid Application Depelopment

) ... 20

2.2

Use Case

Diagram

... 23

2.3

Sequence

Diagram

... 24

2.4

Aktivity

Diagram

... 24

2.5

Model 4+1 View

... 25

2.6

Proses Otentikasi

... 31

2.7

Konsep

Client-Server

... 34

2.8

Jaringan Intranet

... 34

4.1

Struktur Organisasi Kelompok Kerja (POKJA) Balai Besar

Meteorologi Dan Geofisika Wilayah II ... 49

4.2

Flowchart

Sistem Yang Sedang Berjalan ... 53

4.3

Flowchart

Sistem Yang Ditawarkan ... 56

4.4

Use Case

Sistem Yang Ditawarkan

... 60

4.5

Aktivity

Diagram Login ... 68

4.6

Aktivity

Diagram Tambah Data Master Perangkat

Komputer ... 69

4.7

Aktivity

Diagram Edit Data Master Perangkat Komputer ... 70

4.8

Aktivity

Diagram Pencarian Data Master Perangkat

Komputer ... 70

4.9

Aktivity

Diagram Tambah Data Master Perangkat Jaringan ... 71

(17)

17

4.11

Aktivity

Diagram Pencarian Data Master Perangkat

Jaringan ... 72

4.12

Aktivity

Diagram Tambah Data Ruangan ... 72

4.13

Aktivity

Diagram Edit Data Ruangan ... 73

4.14

Aktivity

Diagram Hapus Data Ruangan ... 73

4.15

Aktivity

Diagram Pencarian Data Ruangan ... 74

4.16

Aktivity

Diagram Tambah Data Lokasi ... 74

4.17

Aktivity

Diagram Edit Data Lokasi ... 75

4.18

Aktivity

Diagram Hapus Data Lokasi ... 75

4.19

Aktivity

Diagram Pencarian Data Lokasi ... 76

4.20

Aktivity

Diagram Tambah Data Transaksi ... 76

4.21

Aktivity

Diagram Edit Data Transaksi ... 77

4.22

Aktivity

Diagram Pencarian Data Transaksi ... 77

4.23

Aktivity

Diagram Report Data Inventaris ... 78

4.24

Sequence

Diagram

Login

... 79

4.25

Sequence

Diagram

Input

... 80

4.26

Sequence

Diagram

Edit

... 81

4.27

Sequence

Diagram

Search

... 82

4.28

Sequence

Diagram Report Data Barang Inventaris ... 83

(18)

18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Pentingnya suatu sistem informasi yang terorganisir dengan baik akan

sangat dirasakan oleh Pokja

Information and Communication Technology

di

Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II, karena selama ini, tanpa

menerapkan konsep sistem informasi ke dalam kegiatan sehari-harinya, hanya

mengandalkan prosedur-prosedur kerja manual yang cukup memakan banyak

waktu dan tenaga kerja, ternyata masih ditemui banyak kendala-kendala yang

pada akhirnya membuat data-data yang dihimpun oleh Pokja

Information and

Communication Technology

di Balai Besar Meteorologi dan Geofisika

Wilayah II menjadi tidak aktual lagi.

Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II pada Pokja

Information

and

Communication

Technology

mempunyai

tugas

melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data baik berupa pembelian,

penyimpanan, keluar masuk barang dan pengamanan data yang dirasakan

sering terjadi kehilangan data yang dikarenakan adanya orang-orang yang

sengaja ingin menghilangkan data atau mengacaukannya.

Pada Pokja

Information and Communication Technology

di Balai

Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II persediaan data barang

inventarisnya masih mengalami banyak permasalahan seperti:

(19)

19

2.

Sulitnya membuat laporan data barang inventaris yang ada, terutama

mengenai laporan-laporan persedian, penerimaan, lokasi dan keluar masuk

barang.

3.

Sulitnya merekapitulasi barang yang sudah masuk dan keluar.

4.

Sering terjadinya kehilangan data inventaris yang dikarenakan tidak

adanya sistem keamanan data.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas, penulis berpendapat

bahwa perlu adanya sebuah sistem informasi yang terorganisir dengan baik

yang dapat mengelolah data-data barang inventaris yang ada sehingga dapat

membantu pihak yang terkait dalam pembuatan laporan-laporan barang

inventaris yang diperlukan dengan cepat dan akurat.

Maka bedasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis tertarik

untuk melakukan penelitian terhadap permasalahan yang berkaitan dengan

data barang inventaris pada Pokja

Information and Communication

Technology

di Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II untuk

dapat memberikan suatu alternative solusi dalam menangani permasalahan

yang ada, yang penulis susun dalam tugas akhir dengan judul:

(20)

20

1.2

Perumusan Masalah

Sesuai dengan permasalahan yang diangkat pada latar balakang

penulisan, maka masalah yang akan dibahas dapat dirumuskan sebagai

berikut :

1.

Bagaimana merancang sebuah sistem informasi data inventaris yang

efektif dan efisien?

2.

Bagaimana menyajikan dan memberikan informasi-informasi mengenai

data inventaris yang dibutuhkan dengan cepat dan akurat?

3.

Bagaimana merancang sistem pengamanan web (

web security

) yang dapat

mengamankan data?

1.3

Batasan Masalah

Dalam penulisan laporan tugas akhir ini penulis membatasi masalah

tersebut sesuai dengan keadaan di lapangan meliputi :

1.

Sistem ini hanya mengolah data barang inventaris pada Pokja

Information

and Communication Technology

(ICT).

2.

Pengembangan

aplikasi

tersebut

dengan

menggunakan

bahasa

pemrograman PHP dan

database

MySQL.

3.

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam menyelesaikan

laporan ini menggunakan model

Rapid Application Development

(RAD)

dan

Unified Modelling Languange

(UML) sebagai alat pemodelannya.

(21)

21

1.4

Tujuan Penelitian

Dengan melihat latar belakang di atas, maka tujuan penelitian tugas akhir

ini meliputi:

1.

Merancang dan membangun sistem informasi data inventaris agar dapat

membantu dalam mengolah data-data barang inventaris dengan baik

sehingga dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi waktu serta kinerja

staf pada Pokja ICT.

2.

Merancang dan membangun sistem pengamanan web (

web security

) agar

dapat mengamankan data-data barang inventaris yang sering terjadinya

kehilangan data.

1.5

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian tugas akhir ini adalah :

a.

Bagi Peneliti

1.

Menambah wawasan dan pengalaman dalam merancang sebuah sistem

informasi, khususnya sistem informasi data inventaris.

2.

Menambah wawasan tentang bagaimana membuat

database berbasis

web (web-base)

yang efektif dan efisien.

3.

Menambah wawasan tentang bagaimana membuat

pengamanan web

(22)

22

b.

Bagi Instansi

1.

Terbantu dalam proses pengelolaan dan pengolahan data barang

inventaris.

2.

Terbantu dalam mengamankan data-data barang inventaris

c.

Bagi Universitas

1.

Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dan

sebagai bahan evaluasi.

2.

Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi pelajaran

yang diperoleh di bangku kuliah khususnya dalam pembuatan sistem

informasi data inventaris berbasis web.

1.6

Metodologi Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini, diperlukan data-data informasi yang

lengkap untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan, penulis

menggunakan beberapa metode sebagai berikut :

1.6.1

Metode Pengumpulan Data

1.

Studi Pustaka

Yaitu pengumpulan data dan informasi dengan cara mencari

sumber-sumber literatur yang digunakan untuk landasan teori dan

(23)

23

2.

Studi Lapangan

a.

Observasi

Yaitu pengumpulan data dari informasi dengan cara

mengunjungi tempat penelitian ini dilakukan.

b.

Wawancara

Yaitu dengan cara tanya jawab secara langsung dengan pihak

yang terkait pada Pokja

Information and Communication

Tecnology

(ICT) di Balai Besar Meteorologi dan Geofisika

(BBMG) Wilayah II untuk mengetahui permasalahan yang

dihadapi.

c.

Waktu dan Tempat

Dalam penelitian tugas akhir yang berjudul

”Pengembangan

Sistem Informasi Inventaris Berbasis

Web

dilaksanakan

pada:

Waktu : 1 November 2010 s.d 30 Desember 2010

Tempat : Jl. H. Abdul Gani No 5 Kampung Bulak Cempaka

Putih Ciputat Po. Box: 39/15412- Tangerang Banten.

Tlp: (021) 7402739, 744338. Fax: (021) 7426485,

74709283.

1.6.2

Metode Pengembangan Sistem

Metode

pengembangan

sistem

yang

digunakan

dalam

menyelesaikan laporan ini menggunakan model

Rapid Application

Development

(RAD) dan

Unified Modelling Languange

(UML)

(24)

24

1.7

Sistematika Penulisan

Tugas akhir ini terdiri dari lima bab, dengan penjelasan tiap-tiap bab

sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan tentang latar belakang masalah,

perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II. LANDASAN TEORI

Penguraian mengenai teori-teori yang menunjang dalam

penyusunan dan penulisan tugas akhir ini.

BAB III. METODELOGI PENELITIAN

Bab ini menguraikan secara rinci metode penelitian yang

digunakan dari pengumpulan data sampai dengan pengembangan

sistem.

BAB IV. ANALISA DAN PERANCANGAN

Bab ini menguraikan hasil dari rangkaian analisa, perancangan,

sampai kepada implementasi sistem yang penulis buat berdasarkan

dari pengamatan terhadap permasalahan yang penulis temukan

pada saat penulis melakukan penelitian pada Pokja

Information

and Communication Technology

di Balai Besar Badan Meteorologi

(25)

25

BAB V. PENUTUP

Penulisan memberikan kesimpulan dari apa yang telah dibahas

pada bab-bab sebelumnya dan memberikan saran-saran yang

mungkin berguna untuk pengembangan sistem yang lebih baik lagi

(26)

26

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1

Pengertian Dasar Sistem Informasi

2.1.1

Konsep Dasar Sistem

2.1.1.1

Pengertian Sistem

Sistem adalah kumpulan dari komponen atau elemen

yang paling berhubungan satu dengan lainnya membentuk

satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu (Jogiyanto,

2005:2).

Sistem

adalah

sekelompok

unsur

yang

erat

hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi

bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu (Sutabri, 2004:9).

2.1.1.2

Karakteristik Sistem

Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat

tertentu, yaitu (Sutabri, 2004:12):

1.

Komponen-komponen (

Components

)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen

yang sering disebut dengan subsistem yang saling

berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama

membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen

sistem atau elemen-elemen sistem yang dapat berupa

(27)

27

subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk

menjalan kan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi

proses sistem secara keseluruhan.

2.

Batas sistem (

Boundary

)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi

antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau

dengan

lingkungan

luarnya.

Batas

sistem

ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu

kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup

(

scope

) sistem itu sendiri.

3.

Lingkungan luar sistem (

Environments

)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah

apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi

operasi sistem. Lingkungan sistem dapat bersifat

menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan

sistem tersebut.

4.

Penghubung sistem (

Interface

)

Penghubung merupakan media penghubung

antara subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui

penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya

mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

5.

Masukan sistem (

Input

)

Memasukan yaitu energi yang dimasukan ke

(28)

28

(

maintenance input

) dan masukan sinyal (

signal input

).

Masukan perawatan adalah energi yang diinputkan

supaya sistem tersebut dapat beroperasi, sedangkan

masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk

didapatkan keluaran.

6.

Keluaran sistem (

Output

)

Keluaran yaitu hasil dari energi yang diolah dan

diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan

sisa pembuangan.

7.

Pengolah sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian

pengolah yang akan mengubah

input

menjadi

output

.

8.

Sasaran sistem (

Objective

)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (

goal

) atau

sasaran (

objective

). Apabila suatu sistem tidak

mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak ada

gunanya.

2.1.1.3

Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut

pandang, diantaranya adalah sebagai berikut (Sutabri,

(29)

29

1.

Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah suatu sistem yang

berupa ide-ide pemikiran atau ide-ide yang tidak

tampak secara fisik, misalnya teologi yaitu sistem yang

berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia

dengan Tuhan.

Sedangkan sistem fisik adalah suatu sistem

yang berupa pemikiran atau ide-ide yang nyata atau

yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer,

sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

2.

Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi

melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya,

sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang

melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin

disebut dengan

human-mechine

system

atau ada yang

menyebut dengan

manchine system system.

3.

Sistem tertentu dan sistem tak tentu

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku

yang dapat diprediksi. Contohnya: sistem komputer.

Sistem tak tentu adalah sistem yang masa kondisi masa

depanya tidak dapat diprediksi karena mengandung

(30)

30

4.

Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak

berhubungan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan

luarnya. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang

berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungannya.

2.1.2

Konsep Dasar Informasi

2.1.2.1

Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi

sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat

dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.

Sedangkan menurut McLeod dalam informasi sebagai data

yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi

penerimanya (Ladjamudin, 2005:5-6).

2.1.2.2

Kualitas Informasi

Informasi yang baik adalah informasi yang berkualitas

(Sutabri, 2004:25), informasi yang berkualitas ditentukan

oleh beberapa hal, yaitu:

1.

Akurat (

Accurate

)

Informasi

harus

bebas

dari

kesalahan-kesalahan dan tidak meyesatkan, informasi harus jelas

(31)

31

2.

Tepat waktu (

Time lines

)

Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan

tidak boleh terlambat, karena nantinya tidak

mempunyai nilai yang baik, sehingga apabila

dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan akan

berakibat fatal atau kesalahan pengambilan keputusan

dan tindakan.

3.

Relevan (

Relevance

)

Informasi harus memberikan manfaat yang

baik untuk pemakai informasi tersebut.

2.1.2.3

Nilai Informasi

Nilai informasi didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu

(Sutabri, 2004:26):

1.

Mudah diperoleh

Sifat ini menunjukan kemudahan dan kecepatan

untuk memperoleh informasi.

2.

Luas dan lengkap

Sifat ini menunjukan kelengkapan isi informasi.

3.

Ketelitian

Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari

(32)

32

4.

Kecocokan

Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran

informasi dalam hubungannya dengan permintaan para

pemakai.

5.

Ketepatan waktu

Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui,

yang lebih pendek dari siklus untuk mendapatkan

informasi.

6.

Kejelasan

Sifat ini menunjukan tingkat kejelasan informasi.

7.

Keluwesan

Sifat ini berhubungan dengan apakah informasi

tersebut dapat digunakan untuk membuat lebih dari satu

keputusan, tetapi apakh juga dapat digunakan untuk

lebih dari seorang mengambil keputusan.

8.

Dapat dibuktikan

Sifat ini menunjukan sejauh mana informasi itu

dapat diuji oleh beberapa pemakai hingga sampai

didapat kesimpulan yang sama.

9.

Tidak ada prasangka

Sifat ini berhubungan dengan ada tidaknya

keinginan utuk mengubah informasi tesebut guna

mendapat

kesimpulan

yang

telah

diarahkan

(33)

33

10.

Dapat diukur

Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang

dihasilkan oleh sistem informasi formal.

2.1.3

Konsep Dasar Sistem Informasi

2.1.3.1

Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi bukan merupakan hal yang baru.

Yang baru adalah komputerisasinya. Sebelum ada komputer,

teknik penyaluran informasi yang memungkinkan manager

merencanakan serta mengendalikan operasi yang telah ada.

Komputer menambahkan satu atau dua dimensi, seperti

kecepatan, ketelitian dan penyediaan data dengan volume

yang lebih besar untuk mengambil keputusan. Sistem

informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang

mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat

manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi

untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan

(34)

34

2.2

Konsep Dasar Sistem Inventaris

2.2.1

Pengertian Inventaris

Inventarisasi barang adalah kegiatan untuk melakukan pencatatan

dan pendaftaran barang milik atau kekayaan Negara (perlengkapan

pemerintah) pada suatu saat tertentu (Dephut, 2009).

Dalam pengertian umum inventarisasi barang adalah kegiatan

melaksanakan pengurusan, penyelenggraan, pengaturan, pencatatan dan

pendaftaran barang inventaris atau hak milik. Sedangkan daftar barang

inventaris atau hak milik adalah suatu dokumen berharga yang

menunjukan sejumlah barang milik organisasi dan dikuasai pimpinan

organisasi yang berada di Sub Bagian-bagian, baik yang bergerak

maupun yang tidak bergerak (Adhi, 2008).

Adanya daftar inventaris yang lengkap, teratur dan berkelanjutan di

semua Sub Bagian organisasi mempunyai fungsi dalam rangka:

1)

Menertibkan administrasi barang atau hak milik.

2)

Pendaftaran, pengendalian dan pengawasan setiap hak milik.

3)

Usaha untuk memanfaatkan penggunaan setiap barang/hak milik

secara maksimal dalam melancarkan pencapaian maksud dan

tujuan organisasi.

4)

Menunjang pelaksanaan penyelengaraan organisasi.

2.2.2

Pengertian Sistem informasi inventaris

Sistem informasi inventaris adalah sistem informasi yang

(35)

35

bergerak dibidang produksi umumnya memerlukan sistem inventaris.

Sistem inventaris biasanya terdiri dari sistem penerimaan barang, sistem

pembelian barang dan sistem gudang. Sistem ini harus dapat

memberikan informasi inventaris seperti informasi pengeluaran barang,

pemebelian barang, penerimaan barang dan informasi lain secara cepat

dan akurat, selain itu sistem diharapkan dapat mempermudah kerja user

(http://ejournal.unud.ac.id/?module=detailpnelitian&idf=2&idj=2&idv=

110&idi=98&idr=548 25 November 2010, Pk. 20.00 WIB).

2.2.3

Tujuan Pengelolaan Sistem Inventaris atau Persedian barang

Suatu pengendalian persediaan yang dijalankan oleh suatu

perusahaan sudah tentu memiliki tujuan-tujuan tertentu. Pengendalian

persediaan yang dijalankan adalah untuk menjaga tingkat persediaan

pada tingkat yang optimal sehingga diperoleh

penghematan-penghematan untuk persediaan tersebut. Hal inilah yang dianggap

penting untuk dilakukan perhitungan persediaan sehingga dapat

menunjukkan tingkat persediaan yang sesuai dengan kebutuhan dan

dapat menjaga kontinuitas produksi dengan pengorbanan atau

pengeluaran

biaya

yang

ekonomis

(http://ejournal.unud.ac.id/?module=detailpnelitian&idf=2&idj=2&idv=

(36)

36

2.3

RAD (

Rapid Application Development

)

RAD (

Rapid Application Depelopment

) adalah salah satu alternatif

dalam melakukan suatu pengembangan sistem. RAD adalah sebuah strategi

pengembangan sistem yang menekankan kecepatan pengembangan malalui

keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam konstruksi, cepat, berulang dan

bertambah serangkaian prototipe atau prototipe bekerja sebuah sistem yang

pada akhirnya berkembang kedalam sistem final (atau sebuah versi). Sebagai

respon pada kemajuan ekonomi pada umumnya,

Rapid Application

Depelopment

(RAD) atau pengembangan aplikasi cepat telah menjadi rute

yang popular untuk mengakselerasi pengembangan sistem. Gagasan-gagasan

RAD adalah (Whitten, 2004: 104):

1.

Lebih aktif melibatkan para pengguna sistem dalam aktifitas

analisis, desain, dan kotruksi.

2.

Mengorganisasikan pengembangan sistem kedalam rangkaian

seminar yang intensif dan berfokus dengan para pemilik,

pengguna, analisis, desainer, dan pembangun sistem.

3.

Mengakselerasi fase-fase analisis dan desain persyaratan melalui

pendekatan kontruksi berulang.

4.

Memperpendek waktu yang diperlukan sebelum para pengguna

(37)
[image:37.595.122.525.83.423.2]

37

Gambar 2.1. Gambaran RAD (

Rapid Application Depelopment

)

2.4

Flowchart

(Diagram Alir)

Menurut Pressman (2002:535), komputer membutuhkan hal-hal

terperinci, bahasa pemrograman bukan merupakan alat yang boleh dikatakan

baik untuk merancang sebuah algoritma awal. Alat yang banyak dipakai

untuk membuat algoritma adalah diagram alur. Diagram alur dapat

menunjukkan secara jelas arus pengendalian algoritma, yakni bagaimana

rangkaian pelaksanaan kegiatan. Suatu diagram alur memberikan gambaran

dua dimensi berupa simbol-simbol grafis.

Masing-masing simbol telah ditetapkan terlebih dahulu fungsi dan

artinya. Simbol-simbol tersebut dipakai untuk menunjukkan berbagai

kegiatan operasi dan jalur pengendalian. Diantara simbol- simbol yang akan

digunakan pada tabel 2.1 dibawah ini.

Tabel 2.1 Simbol-simbol Flowchart (Jogiyanto, 2001:798)

Gambar Simbol

Keterangan Simbol

Kegunaan

Simbol proses

Simbol yang menunjukkan

pengolahan yang dilakukan

The User

Scope Definition

Problem Analysis + requitment

Analysis +

Design

Current System

Operation &

Delivery of version

(38)

38

oleh komputer.

Simbol input-output

Simbol yang menyatakan

proses input dan output

tanpa tergantung dengan

jenis peralatannya.

Simbol decision

Simbol untuk kondisi yang

kan menghasilkan beberapa

kemungkinan

jawaban

/aksi.

Simbol terminal

Simbol untuk permulaan

atau

akhir

dari

suatu

program.

Simbol connector

Simbol untuk keluar atau

masuk proses dalam lembar

yang sama.

Simbol Garis Alur

Menunjukkan

bagan

instruksi selanjutnya.

Simbol Document

Simbol untuk menyatakan

input berasal dari dokumen

dalam bentuk kertas atau

output dicetak dikertas.

Simbol catatan

keterangan

Berisi

catatan

supaya

mudah dimengerti isi/tujuan

(39)

39

2.5

UML Diagram

UML mempunyai sejumlah elemen grafis yang bisa dikombinasikan

menjadi diagram. Karena ini merupakan sebuah bahasa, UML memiliki

sejumlah aturan untuk menggabungkan atau mengkombinasikan

elemen-elemen tersebut.

2.5.1

Use case

Diagram

Use case

diagram menjelaskan apa yang akan dilakukan oleh

sistem ulang akan dibangun dan siapa yang berinteraksi dengan sistem.

Use case

diagram menjadi dokumen kesepakatan antar

costomer, user,

dan

developer. User

menggunakan dokumen

use case

diagram ini

untuk memahami sistem dan mengevaluasi bahwa benar yang

dilakukan sistem adalah untuk memecahkan masalah yang

user

ajukan.

Use case

diagram memberikan gambaran statis dari sistem yang

sedang dibangun dan merupakan artifak dari proses analisis

(Hermawan 2004:23).

yang akan diproses.

Simbol konektor

halaman berikutnya

Tanda hubung antara satu

simbol flowchart yang

(40)

40

Gambar 2.2.

Use case

Diagram

2.5.2

Class

Diagram

Class

diagram merupakan diagram yang selalu ada di pemodelan

sistem berorientasi obyek.

Class

diagram menunjukan hubungan antar

class

dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka

saling berkolaborasi untuk mencapai tujuan.

Class

diagram digunakan

untuk menggambarkan disain statis dari sistem yang sedang dibangun

(Hermawan, 2004:27).

2.5.3

Sequence

Diagram

Sequence

diagram menjelaskan secara detail urutan proses yang

dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari

use case:

interaksi

yang terjadi antar

class,

operasi apa saja yang terlibat, urutan antar

operasi, dan informasi yang diperlukan masing-masing operasi.

Sequence

diagram menjelaskan aspek dinamis dari sistem yang sedang

dibangun (Hermawan, 2004:24).

Actor1

<<uses>>

UseCase3

UseCase2

UseCase1

<<uses>>

[image:40.595.146.523.81.450.2]
(41)

41

Gambar 2.3.

Sequence

Diagram

2.5.4

Activity

Diagram

Activity

diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika

procedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus.

Activity

diagram mempunyai peran seperti halnya

flowchart,

akan tetapi

perbedaannya dengan

flowchart

adalah

activity

diagram mendukung

perilaku parallel sedangkan

flowchart

tidak bisa (Munawar, 2005:109).

Gambar 2.4.

Activity

Diagram

Top package::Actor1

Object1 Object2 Object3

Message1

Message2

Message3

Message4

State

State State

State State State

[image:41.595.143.526.84.419.2] [image:41.595.229.417.474.695.2]
(42)

42

UML dibangun atas model 4+1 view. Model ini didasarkan pada

fakta bahwa struktur sebuah sistem dideskripsikan dalam 5

view

dimana salah satu diantaranya

use case view. Use case view

ini

memegang peran khusus diantaranya mengintegrasikan

content

ke

view

yang lain. Kelima view tersebut tidak berhubungan dengan

diagram yang dideskripsikan di UML. Setiap

view

berhubungan

dengan persfektif tertentu dimana sistem akan diuji.

View

yang

berbeda akan menekankan pada aspek yang berbeda dari sistem yang

[image:42.595.146.522.186.450.2]

mewakili ketertarikan sekelompok

stakeholder

tertentu.

Gambar 2.5. Model 4+1 view (Munawar, 2005:20)

Penjelasan lengkap pada gambar 2.5 tentang sistem bisa dibentuk

dengan menggabungkan informasi-informasi yang ada pada

view

pada

kelima

view

tersebut.

1.

Use case view

mendefinisikan perilaku eksternal sistem.

2.

Design view

mendefinisikan struktur logika yang mendukung

fungsi-fungsi yang dibutuhkan di

use case

. Informasi yang

terkandung di

view

ini menjadi perhatian para

programmer

karena

menjelaskan secara detail bagaimana fungsionalitas sistem akan

diimplementasikan.

Design View

Process View

Implementatio

(43)

43

3.

Implementation view

menjelaskan komponen-komponen fisik dari

sistem yang akan dibangun. Informasi yang ada di view ini relevan

dengan aktivitas-aktivitas seperti manajemen konfigurasi dan

integarasi sistem.

4.

Process

sistem berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan

cocurency

di dalam sistem.

5.

Develoyment

menjelaskan

komponen-komponen

fisik

didistribusikan ke lingkungan fisik seperti jaringan komputer

dimana sistem akan dijalankan.

2.6

Pengertian Data

Istilah data merupakan majemuk dari kata “datum” yang berarti fakta

atau bagian dari fakta yang mengandung arti hubungan dengan kenyataan,

simbol-simbol, gambar-gambar, kata-kata, huruf yang menunjukan ide dan

kondisi atau situasi. Data merupakan kumpulan satu atau lebih karakter

(angka, huruf, simbol-simbol) yang disusun dengan sedemikian rupa

sehingga dapat menjadi bentuk yang lebih berarti jika diolah, dengan kata

lain merupakan bahan dasar dari informasi. Data juga merupakan fakta yang

sedang tidak digunakan pada proses keputusan yang biasanya berbentuk

catatan yang dimaksudkan untuk pengambilan keputusan selanjutnya (Sri,

(44)

44

2.7

Web

World Wide Web

(WWW) atau biasa disebut

web,

merupakan salah

satu sumber daya internet yang berkembang pesat. Informasi

web

didistribusikan melalui pendekatan

hypertext,

yang memungkinkan suatu

teks pendek menjadi acuan untuk membuka dokumen lain (kadir, 2004:4).

Ketika seseorang mengunjungi suatu

web,

mereka sebenarnya hanya

terhubung ke sebuah komputer dan komputer yang lain (yang kemudian

disebut sebagai

server

) tersebut memberikan

file

yang ingin mereka lihat,

karena pendekatan

hypertext

ini seseorang dapat memperoleh informasi

dengan meloncat dari suatu

file

ke

file

yang lain.

2.7.1

Sejarah

Web

Dimulai pada bulan Maret 1989, peneliti bernama Tim

Berner-Lee yang bekerja di laboratorium Fisika Partikel Eropa atau yang

dikenal dengan nama CERN

(Consei European Pour la Recherce

Nuclaire)

yang berpusat di Genewa Swiss mengajukan protocol sistem

distribusi information internet yang digunakan untuk berbagai

informasi

diantara

fisikawan,

dimana

dalam

perkembangan

selanjutnya di kenal dengan sebagai protokol

World Wide Web

dan

dikembangkan oleh

World Wide Web Consortium

(W3C) (Kadir,

2002:4).

2.8

Web Browser

Web Browser

adalah perangkat lunak untuk menampilkan dokumen

(45)

45

yang dapat menampilkan beragam jenis dokumen lain misalnya PDF,

postscript

, Macromedia Flash untuk file animasi dan sebagainya. Bambang

Hariyanto (2004:324). Selain ini, telah terdapat banyak produk

Web

Browser

antara lain:

1.

CERN’s Web Browser

merupakan paket

Web Browser

berbasis teks.

2.

NCSA Mosaic

dikembangkan Marc Anderson di University of Illinois

National Center for Supercomputer Aplications (NCSA). NCSA

Mosaic telah berbasis grafis.

3.

Setelah keluar NCSA, Marc Anderson membuat Netscape Navigator dan

mendirikan Nestcape Communcations Corporation.

4.

Linx-

browser

berlisensi

freeware

dari Kansas University untuk sistem

UNIX dan PC yang mengkonsumsi sumber daya kecil.

5.

Cello dari Cornell University, WinWeb, Chimera, MidasWWW,

WebWorks, Mosaic, ViolaWWW, TKWWW, NeoPlanet, Opera, dan

sebagainya.

2.9

Web Server

Web Browser

berkomunikasi dengan

Web Browser

lewat jaringan

komunikasi menggunakan protocol HTTP.

Browser

mengirim pesan

meminta dokumen atau layanan tertentu

Web Server.

Web Server

kemudian

menanggapi dengan mengirim dokumen atau menjalankan layanan tertentu

di server dan mengirim hasil menggunakan protocol HTTP. Kemudian

browser akan menerima dokumen (HTML) tanggapan dari web server dan

(46)

46

menggabung semua protocol internet seperti Gopher, Telnet, WAIS, dan

sebagainya dalam satu protocol tunggal. Semua layanan protocol lain

dikemas sebagai layanan-layanan yang disediakan lewat interaksi web

browser dan web server. Hariyanto (2004:324).

2.10

Definisi Pengamanan Sistem

Sistem yang baik adalah sistem yang terjaga dari segala bentuk

ancaman yang mengakibatkan sistem tersebut menjadi rusak atau bisa

disebut sebagai sistem yang aman. Jadi, pengamanan sebuah sistem adalah

segala betuk mekanisme yang harus dijalankan dalam sebuah sistem yang

ditujukan akan sistem tersebut terhindar dari segala ancaman yang

membahayakan, baik keamanan yang melingkupi data, informasinya

ataupun pelaku sistem (user). Keamanan sebuah sistem tidak terjadi begitu

saja, tetapi harus dipersiapkan sejak proses pendesignan sistem tersebut.

Ferraiolo and Kuhn (1992:554).

Meski dengan mengaplikasikan berbagai teknik keamanan tidak

menjamin suatu sistem aman 100% (karena tidak pernah ada suatu sistem

yang 100% sempurna), namun celah-celah yang demikian ini bukan mustahil

untuk diminimalisir dengan adanya pengamanan sistem dalam pembuatan

sistem database berbasis

web

(

web-base

) ini.

2.10.1

Otorisasi

Bentuk otorisasi yang diperbolehkan kepada pemakai (user)

(47)

47

1.

Read authorization.

Merupakan hak akses yang diperuntukkan user untuk diijinkan

melakukan pembacaan data tetapi tidak diberikan ijin untuk

melakukan modifikasi data yang ada.

2.

Insert authorization.

Merupakan hak akses yang diperuntukkan user untuk diijinkan

melakukan penyisipan data baru tetapi tidak diberikan ijin untuk

melakukan modifikasi data yang ada.

3.

Update authorization.

Merupakan hak akses yang diperuntukkan user untuk diijinkan

melakukan modifikasi data tetapi tidak diberikan ijin untuk

melakukan penghapusan data yang ada.

2.10.2

Otentikasi

Otentikasi adalah adalah proses dalam rangka validasi user pada

saat memasuki sistem. Nama dan password dari user dicek melalui

proses yang mengecek langsung ke daftar mereka yang diberikan hak

untuk memasuki sistem tersebut. Sifat mengetahui bahwa data yang

diterima adalah sama dengan data yang dikirim dan bahwa pengirim

yang mengklaim adalah benar-benar pengirim sebenarnya.

2.10.2.1

Proses Otentikasi

Seperti password pada umumnya, syarat agar otentikasi

berhasil adalah password yang dikirimkan ke

client

=

(48)

48

jarang sekali server menyimpan password user dalam bentuk

plain-text. Biasanya server menyimpan password user dalam

bentuk hash sehingga tidak bisa dikembalikan dalam bentuk

plain-text. Jadi syarat otentikasi berhasil di atas bisa diartikan

sebagai hasil penghitungan hash dari password yang dikirim

klien harus sama dengan nilai hash yang disimpan dalam

[image:48.595.146.520.83.460.2]

server.

Gambar 2.6. Proses Otentikasi

2.11

Penggunaan Salt

Untuk menghindari brute-force attack terhadap hash yang disimpan di

server, maka sebelum password user dihitung nilai hashnya, terlebih dahulu

ditambahkan string acak yang disebut dengan salt. Perhatikan contoh

berikut, bila password user adalah “secret”, maka sebelum dihitung nilai

hashnya, password ditambahkan dulu salt berupa string acak “81090273″

sehingga yang dihitung nilai hashnya adalah “secret81090273″ bukan

(49)

49

Perha

tikan bahwa nilai MD5 (“secret81090273″) adalah

894240dbe3d2b546c05a1a8e9e0df1bc sedangkan nilai MD5 (“secret”)

adalah 5ebe2294ecd0e0f08eab7690d2a6ee69. Bila tanpa menggunakan salt,

maka

attacker

yang

mendapatkan

nilai

hash

5ebe2294ecd0e0f08eab7690d2a6ee69 bisa menggunakan teknik brute force

attack atau rainbow table untuk mendapatkan nilai password dalam

plain-text. Salah satu contoh database MD5 online yang bisa dipakai untuk crack

md5 adalah http://gdataonline.com/seekhash.php . Dalam situs tersebut coba

masukkan nilai 5ebe2294ecd0e0f08eab7690d2a6ee69, maka situs tersebut

akan memberikan hasil “secret”. Hal ini disebabkan karena situs tersebut

telah

menyimpan

pemetaan

informasi

secret<=>5ebe2294ecd0e0f08eab7690d2a6ee69.

2.12

Jaringan Komputer

2.12.1

Definisi Jaringan Komputer

Wendell Odom (2004:5) menyatakan bahwa jaringan adalah

kombinasi perangkat keras, perangkat lunak, dan pengkabelan

(

cabeling

),

yang

memungkinkan

berbagai

alat

komputasi

berkomunikasi satu sama lain.

Iwan sofana (2008:3) menyatakan bahwa jaringan komputer

(

computer network

) adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah

komputer

autonomous.

Dalam suatu himpunan interkoneksi sejumlah

komputer

autonomous

. Dalam bahasa yang popular dapat dijelaskan

(50)

50

perangkat lain seperti printer, hub dan sebagainya) yang saling

terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara

ini bisa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel (nirkabel).

Informasi berupa data akan mengalir dari suatu komputer ke

komputer lainnya atau dari satu komputer ke perangkat lain,

sehingga masing-masing komputer yang terhubung tersebut bisa

saling bertukar data atau berbagai perangkat keras.

2.12.2

Konsep

Client-Server

Pada dasarnya, semua transaksi atau perpindahan data di

jaringan komputer tidak terlepas dari konsep

client

-

server

.

Perpindahan data ini berlangsung karena adanya permintaan

(

request

) dari salah satu komputer ke komputer lain yang

menyimpan data. Sebagai tanggapan permintaan data ini, maka

komputer penyimpan data akan memberikan tanggapan (

response

).

Tanggapan ini berupa pengiriman data yang ingin diakses oleh

komputer yang melakukan permintaan data. Dalam konsep

client

-server

, komputer peminta data dinamakan sebagai

client

dan

komputer pemilik data dinamakan sebagai

server

. Datanya sendiri

dapat berupa antara lain

file

,

web

,

email

dan lain-lain. Implementasi

dari konsep

clientserver

ini adalah program yang memiliki fungsi

seperti dideskripsikan pada konsep tersebut. Contohnya sebuah

program

web client,

berfungsi mengajukan

request

berupa data

web

,

(51)

51

menunggu

request

dan mengirimkan data

web

kepada peminta data

web

Gambar 2.7. Konsep

client-server

2.12.3

Jaringan Intranet

Jaringan Intranet merupakan sebuah konsep dari LAN yang

mengadopsi teknologi yang ada di dalam jaringan Internet sehingga

bias dikatakan sebuah konsep dari jaringan LAN yang menggunakan

standar komunikasi, protokol maupun fasilitas Internet.

Sebagai contoh, kita dapat melakukan pertukaran data tanpa

harus terhubung internet, kemudian membuat web server. Dimana

web server ini menggunakan protokol HTTP (

HyperText Transfer

Protocol

) yang banyak digunakan sebagai dasar dari layanan

World

[image:51.595.146.525.100.451.2]

Wide Web

(WWW).

(52)

52

2.13

PHP dan MySQL

2.13.1

PHP

PHP singkatan dari PHP

Hipertext Preprocessor

yang

digunakan sebgai bahasa

script server-side

dalam pengembangan

web

yang disisikan pada dokumen HTML. Penggunaan PHP

memungkinkan

web

dapat dibuat dinamis sehingga

maintenance

situs

web

tersebut menjadi lebih mudah dan efisien.

2.13.1.1

Sejarah Singkat PHP

PHP diciptakan pertama kali oleh Rasmus Lerdorf

pada tahun 1994. Awalnya, PHP digunakan untuk mencatat

jumlah serta untuk mengetahui siapa saja pengunjung pada

homepage-nya

. Rasmus Lerdorf adalah salah seorang

pendukung

open source.

Pada tahun 1996, PHP telah

banyak digunakan dalam

website

di dunia. Sebuah

kelompok pengembang

software

yang terdiri dari Rasmus,

Zeew Suraski, Andi Gutman, Stig Bekken, Shane Caraveo

dan Jim Winstead bekerja sama untuk menyempurnakan

PHP 2.0. Akhirnya, pada tahun 1998, PHP 3.0 diluncurkan.

Penyempurnaan terus dilakukan sehingga pada tahun 2000

dikeluarkan PHP 4.0. tidak sampai berhenti disitu,

kemampuan PHP terus bertambah, dan saat ini versi terbaru

yang telah dikeluarkan adalah PHP 5.0 (Peranginangin,

(53)

53

2.13.1.2

Kelebihan PHP

PHP memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki

oleh bahasa

script

sejenis. PHP difokuskan pada pembuatan

script server-side

, yang bisa melakukan apa saja yang dapat

dilakukan oleh CGI. PHP dapat digunakan pada semua

sistem operasi, antara lain Linux, Unix, Windows, Mac OS

X, RISC OS. PHP juga mendukung banyak web server

seperti Apache, MIIS, PWS, dan masih banyak lagi lainnya.

PHP tidak terbatas pada hasil keluaran HTML. PHP juga

memiliki kemampuan untuk mengolah gambar, PDF, dan

movie flash

. PHP juga dapat menghasilkan teks seperti

XHTML dan file XML lainnya (Peranginangin, 2006:3).

Salah satu fitur yang dapat diandalkan oleh PHP

adalah dukungan terhadap banyak

database,

antara lain:

1.

Direct MS-SQL

2.

MySQL

3.

ODBC

4.

Oracle

5.

dan lain-lain

2.13.2

MySQL

MySQL merupakan

software

yang tergolong sebagai DBMS

(

Database Manajement System

) yang bersifat

Open Source. Open

(54)

54

code.

MySQL pada awalnya dibuat oleh perusahaan konsultan

bernama TcX yang berlokasi di Swedia. Saat ini pengembangan

MySQL berada dibawah naungan perusahaan MySQL AB (Kadir,

2008:2).

2.13.2.1

Fitur yang terdapat pada MySQL

1.

Multiplatform

MySQL tersedia pada beberapa platform (Windows,

Linux, Unix, dan lain-lain).

2.

Andal, cepat, dan mudah digunakan

MySQL tergolong sebagai

database server

(server

yang melayani permintaan terhadap database) yang

andal, dapat menangani database yang besar dengan

kecepatan tinggi, mendukung banyak sekali fungsi untuk

mengakses database, dan sekaligus mudah untuk

digunakan. Berbagai t

ool

pendukung juga tersedia (

walaupun dibuat oleh pihak lain). Perlu diketahui,

MySQL dapat menagani sebuah tabel yang berukuran

terabyte (1 terabyte = 1024 gigabyte). Namun, ukuran

sesungguhnya sangat bergantung pada batasan sistem

operasi. Sebagai contoh, pada sistem Solaris 9/10,

batasan ukuran file sebesar 16 terabyte.

3.

Jaminan keamanan akses

MySQL mendukung pengamanan database dengan

(55)

55

4.

Dukungan SQL

Seperti tersirat dalam namanya, MySQL mendukung

perintah

SQL

(

Structured

Query

Languange

).

Sebagaimana diketahui, SQL merupakan standar dalam

mengaksesan database relational. Pengetahuan akan SQL

akan memudahkan siapa pun untuk menggunakan

(56)

56

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1

Metode Pengumpulan Data

Pada metode pengumpulan data, peneliti melakukan beberapa hal

seperti studi pustaka dan studi lapangan.

1.

Studi Pustaka

Yang dimaksud dengan kepustakaan adalah segala usaha yang

dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan

dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diliti. Informasi itu

dapat diperoleh dari buku-buku alamiah, laporan penelitian,

karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan,

ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis

baik tercetak maupun elektronik lain (Bintarto, 2002:20).

Pada metode studi pustaka, peneliti mengumpulkan dan

mempelajari buku-buku yang berhubungan masalah yang dibahas.

Dalam analisa sistem inventatris

ini yang merupakan bagian-bagian

data-data:

a.

Buku analisis & Desain Sistem Informasi karya Jogiyanto HM,

MBA, Ph.D.

b.

Buku analisis dan Desain Sistem Informasi, karya Al-Bahra Bin

Ladjamudin.

c.

Buku analisis Sistem Informasi karya Tata Sutabri, S. Kom, MM.

(57)

57

Tulisan dan artikel dari internet dan buku-buku lain untuk

selengkapnya dapat dilihat pada daftar pustaka.

2.

Studi Lapangan

a.

Observasi

Observasi atau pengamatan (

observation

) merupakan salah

satu teknik pengumpulan fakta/data yang cukup efektif untuk

mempelajari suatu sistem. Observasi adalah pengamatan langsung

suatu kejadian yang sedang dilakukan. (Jogiyanto, 2005:623).

Pada metode ini peneliti melakukan kegiatan pengamatan

secara langsung pada Pokja

information and Communication

Technology

di Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II

yang beralamat di Jl. H. Abdul Gani No. 5, Kampung Bulak,

Cempaka Putih, Ciputat-Tangerang Selatan. Peneliti membutuhkan

waktu kurang lebih 2 (dua) bulan, dari bulan November sampai

dengan Desember 2010. Hasil pengamatan:

1.

Sistem yang ada belum terkomputerisasi dengan baik.

2.

Pengolahan data barang yang dilakukan masih manual.

3.

Pengaturan tata letak barang belum tersusun dengan baik.

4.

Tidak adanya si

Gambar

Gambar 2.1. Gambaran RAD (Rapid Application Depelopment)
Gambar 2.2. Use case Diagram
Gambar 2.4. Activity Diagram
Gambar 2.5. Model 4+1 view (Munawar, 2005:20)
+7

Referensi

Dokumen terkait