1
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARIS BERBASIS
WEB
( Studi Kasus : Pokja
Information And Communication Technology
Pada
Balai Besar Meteorologi Dan Geofisika Wilayah II )
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Pada Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
HERMAN
206091004053
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
4
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR
â
BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU LEMBAGA MANAPUN.
JAKARTA, SEPTEMBER 2011
5
ABSTRAK
Herman (206091004053), Pengembangan Sistem Informasi Inventaris Berbasis
Web
(Studi kasus: Pokja
Information and Communication Technology
pada Balai
Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II). Dibimbing Oleh
Khadijah
Hulliyah
dan
Herlino Nanang.
Dalam proses pengolahan data barang inventaris pada Pokja
Information
Communication and Technology
(ICT) di Balai Besar Meteorologi dan Geofisika
(BBMG) Wilayah II dalam aktivitasnya belum menerapkan sistem komputerisasi
secara optimal. Sehingga didalam menghasilkan seluruh informasi data barang
inventaris yang akurat dan tepat membutuhkan waktu yang relatif lama atau
bahkan kurang lengkapnya informasi data barang inventaris yang ada dan juga
seringnya terjadi kehilangan data yang dikarenakan tidak adanya sistem keamanan
data. Maka dari itu, penelitian ini dimaksudkan untuk membangun sebuah sistem
informasi inventaris yang dapat mengorganisir data-data barang inventaris secara
otomatis dan terkomputerisasi. Pengembangan sistem ini lebih lanjut diharapkan
dapat membantu pihak yang terkait dalam pembuatan laporan-laporan barang
inventaris yang diperlukan dengan cepat dan akurat dan juga dapat mengamankan
data-data inventaris yang ada. Teknologi pengkodean komputer menggunakan
web server Apache versi 2.0.59 dan
contol panel
Appserv 2.4.9, pemrograman
basis data: MySQL versi 5.0.45. Metode pengembangan sistem informasi data
inventaris ini menggunakan metode pengembangan sistem
Rapid Application
Development
(RAD). Hasil akhir dari penelitian ini adalah suatu sistem informasi
inventaris berbasis web dengan model intranet yang mempermudah dan
mempercepat proses pengolahan data inventaris pada Pokja
Information
Communication and Technology
(ICT). Dengan sistem informasi inventaris ini
dapat memberikan kemudahan dalam melakukan pengolahan data barang
inventaris pada Pokja
Information Communication and Technology
(ICT) serta
ketelitian dalam membuat laporan dan juga dapat mengamankan data-data
inventaris yang ada.
Kata Kunci:
Inventaris, Berbasis
Web
, Metode
Rapid Application Development
6
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas
rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
sebaik-baiknya. Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya.
Judul dari skripsi ini adalah
âPengembangan Sistem Informasi
Inventaris Berbasis
Web
(Studi Kasus:
Pokja Information and
Communication Technology
pada Balai Besar Meteorologi dan Geofisika
Wilayah II)â
. Dalam menyusun skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini
tidak dapat terlaksana dengan baik tanpa bantuan dan bimbingan dari semua
pihak. Pada kesempatan ini, perkenankan penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1.
Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.SIS selaku Dekan Fakultas Sains
dan Teknologi,
2.
Bapak Yusuf Durrachman, MSc., MIT selaku Ketua Program Studi
Teknik Informatika. dan Ibu Viva Arifin, MMSI., Sekretaris Program
Teknik Informatika
3.
Ibu Khadijah Hulliyah, M., Si., selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak
Herlino Nanang, MT., CCNA., selaku Dosen Pembimbing II skripsi yang
atas kerjasamanya telah memberikan bimbingan, bantuan, pengertian, dan
dukungan baik secara moril, teknis maupun non teknis kepada penulis.
4.
Ibu Dewi Mayasari S.Kom, selaku Staff IT
Support
Pokja ICT Balai
7
lapangan yang telah memberikan kerja sama, bantuan dan bimbingannya
semasa riset.
5.
Seluruh dosen dan para staf karyawan Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6.
Seluruh staf karyawan Pokja ICT Balai Besar Meteorologi Dan Geofisika
Wilayah II Ciputat.
Penulis menyadari bahwa pada skripsi ini masih terdapat banyak sekali
kekurangan. Oleh karena itu, masukkan berupa saran dan kritik yang membangun
sangat penulis harapkan demi tercapainya peningkatan atas manfaat dari skripsi
ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga dan
sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian
laporan ini, semoga Allah SWT akan membalas kebaikan kalian. Semoga skripsi
ini dapat memberi manfaat kepada semua pihak, Amiin.
Wassalam
Jakarta, September 2011
Penulis
8
Teruntuk
Skripsi ini terkhusus penulis persembahkan kepada mereka yang telah
mendukung, baik moril maupun materiil, baik melalui doa dalam menyelesaikan
skripsi ini.
1.
Teruntuk ibu tercinta, Nursia dan bapak tercinta, Abu Nyompa, (Alm).
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat, rahim dan
ampunan-Nya kepada mereka. Amin.
2.
Teruntuk kakak-kakakku, Adenda dan Adede. Dukungan kalianlah
yang selalu memberikan penulis motivasi untuk terus maju dan
bertahan. Semoga kalian tidak pernah lelah untuk terus memberi
penulis motivasi untuk menjadi yang lebih baik. Amin.
3.
Teruntuk teman-teman satu perjuangan, Esa Herdiana, Kasmui,
Rohadi. Terima kasih atas segala bantuan dan semangatnya.
4.
Teruntuk Ofiechan, Esa Herdiana, dan teman-teman seperjuangan TI
UIN 2006. Terima kasih untuk waktu, ilmu, dan semua kenangan
terindahnya.
5.
Dan seluruh pihak yang telah membantu penulis, baik langsung
9
DAFTAR ISI
Lembar Judul ...
i
Lembar Persetujuan Pembimbing ... ii
Lembar Pengesahan Skripsi ... iii
Lembar Pernyataan
... iv
Abstrak ... v
Kata Pengantar ... vi
Lembar Persembahan ...
viii
Daftar Isi ... ix
Daftar Tabel ... xiv
Daftar Gambar ... xvi
BAB I PENDAHULUAN
... 1
1.1.
Latar Belakang ... 1
1.2.
Rumusan Masalah ... 3
1.3.
Batasan Masalah ... 3
1.4.
Tujuan Penelitian ... 4
1.5.
Manfaat Penelitian ... 4
1.6.
Metodologi Penelitian ... 5
1.6.1
Metode Pengumpulan Data ... 5
1.6.2
Metode Pengembangan Sistem ... 6
10
BAB II LANDASAN TEORI
... 9
2.1.
Pengertian Dasar Sistem Informasi ... 9
2.1.1
Konsep Dasar Sistem ... 9
2.1.1.1
Pengertian Sistem ... 9
2.1.1.2
Karakteristik Sistem ... 9
2.1.1.3
Klasifikasi Sistem ... 11
2.1.2
Konsep Dasar Informasi ... 13
2.1.2.1
Pengertian Informasi ... 13
2.1.2.2
Kualitas Informasi ... 13
2.1.2.3
Nilai Informasi ... 14
2.1.3
Konsep Dasar Sistem Informasi ... 16
2.1.3.1
Pengertian Sistem Informasi ... 16
2.2.
Konsep Dasar Sistem Inventaris ... 17
2.2.1
Pengertian Inventaris ... 17
2.2.2
Pengertian Sistem Informasi Inventaris ... 17
2.2.3
Tujuan Pengelolaan Sistem Inventaris atau Persedian ... 18
2.3.
RAD (
Rapid Application Development
) ... 19
2.4.
Flowchart
(Diagram Alir) ... 20
2.5.
UML Diagram ... 22
2.5.1.
Use Case Diagram
... 22
2.5.2.
Class Diagram
... 23
2.5.3.
Sequence Diagram
... 23
2.5.4.
Aktivity Diagram
... 24
11
2.7.
Web
... 27
2.7.1.
Sejarah
Web
... 27
2.8.
Web Browser
... 27
2.9.
Web Server
... 28
2.10.
Definisi Pengamanan Sistem ... 29
2.10.1
Otorisasi ... 29
2.10.2
Otentikasi ... 30
2.10.2.1
Proses Otentikasi ... 30
2.11.
Penggunaan Salt ... 31
2.12.
Jaringan Komputer ... 32
2.12.1.
Definisi Jaringan Komputer ... 32
2.12.2.
Konsep
Client-Server
... 33
2.12.3.
Jaringan Intranet ... 34
2.13.
PHP dan MySQL ... 35
2.13.1.
PHP ... 35
2.13.1.1.
Sejarah Singkat PHP
... 35
2.13.1.2.
Kelebihan PHP
... 36
2.13.2.
MySQL ... 36
2.13.2.1.
Fitur yang terdapat pada MySQL
... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
... 39
3.1.
Metode Pengumpulan Data ... 39
12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
... 45
4.1.
Mendefinisikan Lingkungan (
Scope Definition
) ... 45
4.1.1.
Gambaran Umum BMKG ... 45
4.1.1.1.
Sejarah BMKG
... 45
4.1.1.2.
Visi
... 49
4.1.1.3.
Misi
... 49
4.1.1.4.
Struktur Organisasi
... 49
4.1.2.
Lingkungan Penelitian ... 50
4.2.
Analisis ... 50
4.2.1.
Analisis ALur Kerja Sistem Berjalan ... 51
4.2.2.
Identifikasi Masalah ... 53
4.2.3.
Uraian Singkat Alur Kerja Sistem yang Diusulkan ... 54
4.3.
Desain (
Design
) ... 56
4.3.1.
Use Case Diagram
... 56
4.3.2.
Aktivity Diagram
... 68
4.3.3.
Sequence Diagram
... 79
4.3.4.
Class Diagram
... 84
4.3.5.
Tabel Database ... 84
4.4.
Implementasi Sistem (
Implementation System
) ... 88
4.4.1.
Pengujian Sistem ... 88
4.4.1.1.
Uji Coba Super Admin
... 89
4.4.1.2.
Uji Coba Admin
... 89
13
BAB V PENUTUP
... 91
5.1
Kesimpulan ... 91
5.2
Saran ... 91
Daftar Pustaka
... 93
14
DAFTAR TABEL
Tabel
Isi
Halaman
2.1
Simbol
â
simbol Flowchart ... 20
3.1
Perbandingan Dari Studi Literatur Sejenis
.
... 42
4.1
Use Case
Input Data Master Perangkat Komputer ... 61
4.2
Use Case
Edit Data Master Perangkat Komputer ... 61
4.3
Use Case
Pencarian Data Master Perangkat Komputer ... 62
4.4
Use Case
Input Data Master Perangkat Jaringan ... 62
4.5
Use Case
Edit Data Master Perangkat Jaringan ... 63
4.6
Use Case
Pencarian Data Master Perangkat Jaringan ... 63
4.7
Use Case
Input Data Ruangan ... 64
4.8
Use Case
Edit Data Ruangan ... 64
4.9
Use Case
Pencarian Data Ruangan ... 64
4.10
Use Case
Input Data Lokasi ... 65
4.11
Use Case
Edit Data Lokasi ... 65
4.12
Use Case
Pencarian Data Lokasi ... 66
4.13
Use Case
Input Data Transaksi ... 66
4.14
Use Case
Edit Data Transaksi ... 67
4.15
Use Case
Pencarian Data Transaksi ... 67
4.16
Use Case Export Data
... 68
4.17
Database Master Perangkat Komputer ... 84
4.18
Database Master Perangkat Jaringan ... 85
15
4.20
Database Transaksi ... 86
4.21
Database Lokasi ... 87
4.22
Database
User
... 87
4.23
Database
History
... 88
4.24
Uji Coba Super Admin ... 89
4.25
Uji Coba Admin ... 89
16
DAFTAR GAMBAR
Gambar Isi Halaman
2.1
Gambaran RAD (
Rapid Application Depelopment
) ... 20
2.2
Use Case
Diagram
... 23
2.3
Sequence
Diagram
... 24
2.4
Aktivity
Diagram
... 24
2.5
Model 4+1 View
... 25
2.6
Proses Otentikasi
... 31
2.7
Konsep
Client-Server
... 34
2.8
Jaringan Intranet
... 34
4.1
Struktur Organisasi Kelompok Kerja (POKJA) Balai Besar
Meteorologi Dan Geofisika Wilayah II ... 49
4.2
Flowchart
Sistem Yang Sedang Berjalan ... 53
4.3
Flowchart
Sistem Yang Ditawarkan ... 56
4.4
Use Case
Sistem Yang Ditawarkan
... 60
4.5
Aktivity
Diagram Login ... 68
4.6
Aktivity
Diagram Tambah Data Master Perangkat
Komputer ... 69
4.7
Aktivity
Diagram Edit Data Master Perangkat Komputer ... 70
4.8
Aktivity
Diagram Pencarian Data Master Perangkat
Komputer ... 70
4.9
Aktivity
Diagram Tambah Data Master Perangkat Jaringan ... 71
17
4.11
Aktivity
Diagram Pencarian Data Master Perangkat
Jaringan ... 72
4.12
Aktivity
Diagram Tambah Data Ruangan ... 72
4.13
Aktivity
Diagram Edit Data Ruangan ... 73
4.14
Aktivity
Diagram Hapus Data Ruangan ... 73
4.15
Aktivity
Diagram Pencarian Data Ruangan ... 74
4.16
Aktivity
Diagram Tambah Data Lokasi ... 74
4.17
Aktivity
Diagram Edit Data Lokasi ... 75
4.18
Aktivity
Diagram Hapus Data Lokasi ... 75
4.19
Aktivity
Diagram Pencarian Data Lokasi ... 76
4.20
Aktivity
Diagram Tambah Data Transaksi ... 76
4.21
Aktivity
Diagram Edit Data Transaksi ... 77
4.22
Aktivity
Diagram Pencarian Data Transaksi ... 77
4.23
Aktivity
Diagram Report Data Inventaris ... 78
4.24
Sequence
Diagram
Login
... 79
4.25
Sequence
Diagram
Input
... 80
4.26
Sequence
Diagram
Edit
... 81
4.27
Sequence
Diagram
Search
... 82
4.28
Sequence
Diagram Report Data Barang Inventaris ... 83
18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pentingnya suatu sistem informasi yang terorganisir dengan baik akan
sangat dirasakan oleh Pokja
Information and Communication Technology
di
Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II, karena selama ini, tanpa
menerapkan konsep sistem informasi ke dalam kegiatan sehari-harinya, hanya
mengandalkan prosedur-prosedur kerja manual yang cukup memakan banyak
waktu dan tenaga kerja, ternyata masih ditemui banyak kendala-kendala yang
pada akhirnya membuat data-data yang dihimpun oleh Pokja
Information and
Communication Technology
di Balai Besar Meteorologi dan Geofisika
Wilayah II menjadi tidak aktual lagi.
Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II pada Pokja
Information
and
Communication
Technology
mempunyai
tugas
melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data baik berupa pembelian,
penyimpanan, keluar masuk barang dan pengamanan data yang dirasakan
sering terjadi kehilangan data yang dikarenakan adanya orang-orang yang
sengaja ingin menghilangkan data atau mengacaukannya.
Pada Pokja
Information and Communication Technology
di Balai
Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II persediaan data barang
inventarisnya masih mengalami banyak permasalahan seperti:
19
2.
Sulitnya membuat laporan data barang inventaris yang ada, terutama
mengenai laporan-laporan persedian, penerimaan, lokasi dan keluar masuk
barang.
3.
Sulitnya merekapitulasi barang yang sudah masuk dan keluar.
4.
Sering terjadinya kehilangan data inventaris yang dikarenakan tidak
adanya sistem keamanan data.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas, penulis berpendapat
bahwa perlu adanya sebuah sistem informasi yang terorganisir dengan baik
yang dapat mengelolah data-data barang inventaris yang ada sehingga dapat
membantu pihak yang terkait dalam pembuatan laporan-laporan barang
inventaris yang diperlukan dengan cepat dan akurat.
Maka bedasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis tertarik
untuk melakukan penelitian terhadap permasalahan yang berkaitan dengan
data barang inventaris pada Pokja
Information and Communication
Technology
di Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II untuk
dapat memberikan suatu alternative solusi dalam menangani permasalahan
yang ada, yang penulis susun dalam tugas akhir dengan judul:
20
1.2
Perumusan Masalah
Sesuai dengan permasalahan yang diangkat pada latar balakang
penulisan, maka masalah yang akan dibahas dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1.
Bagaimana merancang sebuah sistem informasi data inventaris yang
efektif dan efisien?
2.
Bagaimana menyajikan dan memberikan informasi-informasi mengenai
data inventaris yang dibutuhkan dengan cepat dan akurat?
3.
Bagaimana merancang sistem pengamanan web (
web security
) yang dapat
mengamankan data?
1.3
Batasan Masalah
Dalam penulisan laporan tugas akhir ini penulis membatasi masalah
tersebut sesuai dengan keadaan di lapangan meliputi :
1.
Sistem ini hanya mengolah data barang inventaris pada Pokja
Information
and Communication Technology
(ICT).
2.
Pengembangan
aplikasi
tersebut
dengan
menggunakan
bahasa
pemrograman PHP dan
database
MySQL.
3.
Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam menyelesaikan
laporan ini menggunakan model
Rapid Application Development
(RAD)
dan
Unified Modelling Languange
(UML) sebagai alat pemodelannya.
21
1.4
Tujuan Penelitian
Dengan melihat latar belakang di atas, maka tujuan penelitian tugas akhir
ini meliputi:
1.
Merancang dan membangun sistem informasi data inventaris agar dapat
membantu dalam mengolah data-data barang inventaris dengan baik
sehingga dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi waktu serta kinerja
staf pada Pokja ICT.
2.
Merancang dan membangun sistem pengamanan web (
web security
) agar
dapat mengamankan data-data barang inventaris yang sering terjadinya
kehilangan data.
1.5
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian tugas akhir ini adalah :
a.
Bagi Peneliti
1.
Menambah wawasan dan pengalaman dalam merancang sebuah sistem
informasi, khususnya sistem informasi data inventaris.
2.
Menambah wawasan tentang bagaimana membuat
database berbasis
web (web-base)
yang efektif dan efisien.
3.
Menambah wawasan tentang bagaimana membuat
pengamanan web
22
b.
Bagi Instansi
1.
Terbantu dalam proses pengelolaan dan pengolahan data barang
inventaris.
2.
Terbantu dalam mengamankan data-data barang inventaris
c.
Bagi Universitas
1.
Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dan
sebagai bahan evaluasi.
2.
Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi pelajaran
yang diperoleh di bangku kuliah khususnya dalam pembuatan sistem
informasi data inventaris berbasis web.
1.6
Metodologi Penelitian
Dalam penyusunan skripsi ini, diperlukan data-data informasi yang
lengkap untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan, penulis
menggunakan beberapa metode sebagai berikut :
1.6.1
Metode Pengumpulan Data
1.
Studi Pustaka
Yaitu pengumpulan data dan informasi dengan cara mencari
sumber-sumber literatur yang digunakan untuk landasan teori dan
23
2.
Studi Lapangan
a.
Observasi
Yaitu pengumpulan data dari informasi dengan cara
mengunjungi tempat penelitian ini dilakukan.
b.
Wawancara
Yaitu dengan cara tanya jawab secara langsung dengan pihak
yang terkait pada Pokja
Information and Communication
Tecnology
(ICT) di Balai Besar Meteorologi dan Geofisika
(BBMG) Wilayah II untuk mengetahui permasalahan yang
dihadapi.
c.
Waktu dan Tempat
Dalam penelitian tugas akhir yang berjudul
âPengembangan
Sistem Informasi Inventaris Berbasis
Web
dilaksanakan
pada:
Waktu : 1 November 2010 s.d 30 Desember 2010
Tempat : Jl. H. Abdul Gani No 5 Kampung Bulak Cempaka
Putih Ciputat Po. Box: 39/15412- Tangerang Banten.
Tlp: (021) 7402739, 744338. Fax: (021) 7426485,
74709283.
1.6.2
Metode Pengembangan Sistem
Metode
pengembangan
sistem
yang
digunakan
dalam
menyelesaikan laporan ini menggunakan model
Rapid Application
Development
(RAD) dan
Unified Modelling Languange
(UML)
24
1.7
Sistematika Penulisan
Tugas akhir ini terdiri dari lima bab, dengan penjelasan tiap-tiap bab
sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan tentang latar belakang masalah,
perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II. LANDASAN TEORI
Penguraian mengenai teori-teori yang menunjang dalam
penyusunan dan penulisan tugas akhir ini.
BAB III. METODELOGI PENELITIAN
Bab ini menguraikan secara rinci metode penelitian yang
digunakan dari pengumpulan data sampai dengan pengembangan
sistem.
BAB IV. ANALISA DAN PERANCANGAN
Bab ini menguraikan hasil dari rangkaian analisa, perancangan,
sampai kepada implementasi sistem yang penulis buat berdasarkan
dari pengamatan terhadap permasalahan yang penulis temukan
pada saat penulis melakukan penelitian pada Pokja
Information
and Communication Technology
di Balai Besar Badan Meteorologi
25
BAB V. PENUTUP
Penulisan memberikan kesimpulan dari apa yang telah dibahas
pada bab-bab sebelumnya dan memberikan saran-saran yang
mungkin berguna untuk pengembangan sistem yang lebih baik lagi
26
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Dasar Sistem Informasi
2.1.1
Konsep Dasar Sistem
2.1.1.1
Pengertian Sistem
Sistem adalah kumpulan dari komponen atau elemen
yang paling berhubungan satu dengan lainnya membentuk
satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu (Jogiyanto,
2005:2).
Sistem
adalah
sekelompok
unsur
yang
erat
hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi
bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu (Sutabri, 2004:9).
2.1.1.2
Karakteristik Sistem
Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat
tertentu, yaitu (Sutabri, 2004:12):
1.
Komponen-komponen (
Components
)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen
yang sering disebut dengan subsistem yang saling
berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama
membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen
sistem atau elemen-elemen sistem yang dapat berupa
27
subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk
menjalan kan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi
proses sistem secara keseluruhan.
2.
Batas sistem (
Boundary
)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi
antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau
dengan
lingkungan
luarnya.
Batas
sistem
ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu
kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup
(
scope
) sistem itu sendiri.
3.
Lingkungan luar sistem (
Environments
)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah
apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi
operasi sistem. Lingkungan sistem dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan
sistem tersebut.
4.
Penghubung sistem (
Interface
)
Penghubung merupakan media penghubung
antara subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui
penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya
mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.
5.
Masukan sistem (
Input
)
Memasukan yaitu energi yang dimasukan ke
28
(
maintenance input
) dan masukan sinyal (
signal input
).
Masukan perawatan adalah energi yang diinputkan
supaya sistem tersebut dapat beroperasi, sedangkan
masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk
didapatkan keluaran.
6.
Keluaran sistem (
Output
)
Keluaran yaitu hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan
sisa pembuangan.
7.
Pengolah sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian
pengolah yang akan mengubah
input
menjadi
output
.
8.
Sasaran sistem (
Objective
)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (
goal
) atau
sasaran (
objective
). Apabila suatu sistem tidak
mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak ada
gunanya.
2.1.1.3
Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut
pandang, diantaranya adalah sebagai berikut (Sutabri,
29
1.
Sistem abstrak dan sistem fisik
Sistem abstrak adalah suatu sistem yang
berupa ide-ide pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik, misalnya teologi yaitu sistem yang
berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia
dengan Tuhan.
Sedangkan sistem fisik adalah suatu sistem
yang berupa pemikiran atau ide-ide yang nyata atau
yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer,
sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.
2.
Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi
melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya,
sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang
melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin
disebut dengan
human-mechine
system
atau ada yang
menyebut dengan
manchine system system.
3.
Sistem tertentu dan sistem tak tentu
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku
yang dapat diprediksi. Contohnya: sistem komputer.
Sistem tak tentu adalah sistem yang masa kondisi masa
depanya tidak dapat diprediksi karena mengandung
30
4.
Sistem tertutup dan sistem terbuka
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak
berhubungan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan
luarnya. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang
berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungannya.
2.1.2
Konsep Dasar Informasi
2.1.2.1
Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi
sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat
dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.
Sedangkan menurut McLeod dalam informasi sebagai data
yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi
penerimanya (Ladjamudin, 2005:5-6).
2.1.2.2
Kualitas Informasi
Informasi yang baik adalah informasi yang berkualitas
(Sutabri, 2004:25), informasi yang berkualitas ditentukan
oleh beberapa hal, yaitu:
1.
Akurat (
Accurate
)
Informasi
harus
bebas
dari
kesalahan-kesalahan dan tidak meyesatkan, informasi harus jelas
31
2.
Tepat waktu (
Time lines
)
Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan
tidak boleh terlambat, karena nantinya tidak
mempunyai nilai yang baik, sehingga apabila
dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan akan
berakibat fatal atau kesalahan pengambilan keputusan
dan tindakan.
3.
Relevan (
Relevance
)
Informasi harus memberikan manfaat yang
baik untuk pemakai informasi tersebut.
2.1.2.3
Nilai Informasi
Nilai informasi didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu
(Sutabri, 2004:26):
1.
Mudah diperoleh
Sifat ini menunjukan kemudahan dan kecepatan
untuk memperoleh informasi.
2.
Luas dan lengkap
Sifat ini menunjukan kelengkapan isi informasi.
3.
Ketelitian
Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari
32
4.
Kecocokan
Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran
informasi dalam hubungannya dengan permintaan para
pemakai.
5.
Ketepatan waktu
Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui,
yang lebih pendek dari siklus untuk mendapatkan
informasi.
6.
Kejelasan
Sifat ini menunjukan tingkat kejelasan informasi.
7.
Keluwesan
Sifat ini berhubungan dengan apakah informasi
tersebut dapat digunakan untuk membuat lebih dari satu
keputusan, tetapi apakh juga dapat digunakan untuk
lebih dari seorang mengambil keputusan.
8.
Dapat dibuktikan
Sifat ini menunjukan sejauh mana informasi itu
dapat diuji oleh beberapa pemakai hingga sampai
didapat kesimpulan yang sama.
9.
Tidak ada prasangka
Sifat ini berhubungan dengan ada tidaknya
keinginan utuk mengubah informasi tesebut guna
mendapat
kesimpulan
yang
telah
diarahkan
33
10.
Dapat diukur
Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang
dihasilkan oleh sistem informasi formal.
2.1.3
Konsep Dasar Sistem Informasi
2.1.3.1
Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi bukan merupakan hal yang baru.
Yang baru adalah komputerisasinya. Sebelum ada komputer,
teknik penyaluran informasi yang memungkinkan manager
merencanakan serta mengendalikan operasi yang telah ada.
Komputer menambahkan satu atau dua dimensi, seperti
kecepatan, ketelitian dan penyediaan data dengan volume
yang lebih besar untuk mengambil keputusan. Sistem
informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang
mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat
manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi
untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan
34
2.2
Konsep Dasar Sistem Inventaris
2.2.1
Pengertian Inventaris
Inventarisasi barang adalah kegiatan untuk melakukan pencatatan
dan pendaftaran barang milik atau kekayaan Negara (perlengkapan
pemerintah) pada suatu saat tertentu (Dephut, 2009).
Dalam pengertian umum inventarisasi barang adalah kegiatan
melaksanakan pengurusan, penyelenggraan, pengaturan, pencatatan dan
pendaftaran barang inventaris atau hak milik. Sedangkan daftar barang
inventaris atau hak milik adalah suatu dokumen berharga yang
menunjukan sejumlah barang milik organisasi dan dikuasai pimpinan
organisasi yang berada di Sub Bagian-bagian, baik yang bergerak
maupun yang tidak bergerak (Adhi, 2008).
Adanya daftar inventaris yang lengkap, teratur dan berkelanjutan di
semua Sub Bagian organisasi mempunyai fungsi dalam rangka:
1)
Menertibkan administrasi barang atau hak milik.
2)
Pendaftaran, pengendalian dan pengawasan setiap hak milik.
3)
Usaha untuk memanfaatkan penggunaan setiap barang/hak milik
secara maksimal dalam melancarkan pencapaian maksud dan
tujuan organisasi.
4)
Menunjang pelaksanaan penyelengaraan organisasi.
2.2.2
Pengertian Sistem informasi inventaris
Sistem informasi inventaris adalah sistem informasi yang
35
bergerak dibidang produksi umumnya memerlukan sistem inventaris.
Sistem inventaris biasanya terdiri dari sistem penerimaan barang, sistem
pembelian barang dan sistem gudang. Sistem ini harus dapat
memberikan informasi inventaris seperti informasi pengeluaran barang,
pemebelian barang, penerimaan barang dan informasi lain secara cepat
dan akurat, selain itu sistem diharapkan dapat mempermudah kerja user
(http://ejournal.unud.ac.id/?module=detailpnelitian&idf=2&idj=2&idv=
110&idi=98&idr=548 25 November 2010, Pk. 20.00 WIB).
2.2.3
Tujuan Pengelolaan Sistem Inventaris atau Persedian barang
Suatu pengendalian persediaan yang dijalankan oleh suatu
perusahaan sudah tentu memiliki tujuan-tujuan tertentu. Pengendalian
persediaan yang dijalankan adalah untuk menjaga tingkat persediaan
pada tingkat yang optimal sehingga diperoleh
penghematan-penghematan untuk persediaan tersebut. Hal inilah yang dianggap
penting untuk dilakukan perhitungan persediaan sehingga dapat
menunjukkan tingkat persediaan yang sesuai dengan kebutuhan dan
dapat menjaga kontinuitas produksi dengan pengorbanan atau
pengeluaran
biaya
yang
ekonomis
(http://ejournal.unud.ac.id/?module=detailpnelitian&idf=2&idj=2&idv=
36
2.3
RAD (
Rapid Application Development
)
RAD (
Rapid Application Depelopment
) adalah salah satu alternatif
dalam melakukan suatu pengembangan sistem. RAD adalah sebuah strategi
pengembangan sistem yang menekankan kecepatan pengembangan malalui
keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam konstruksi, cepat, berulang dan
bertambah serangkaian prototipe atau prototipe bekerja sebuah sistem yang
pada akhirnya berkembang kedalam sistem final (atau sebuah versi). Sebagai
respon pada kemajuan ekonomi pada umumnya,
Rapid Application
Depelopment
(RAD) atau pengembangan aplikasi cepat telah menjadi rute
yang popular untuk mengakselerasi pengembangan sistem. Gagasan-gagasan
RAD adalah (Whitten, 2004: 104):
1.
Lebih aktif melibatkan para pengguna sistem dalam aktifitas
analisis, desain, dan kotruksi.
2.
Mengorganisasikan pengembangan sistem kedalam rangkaian
seminar yang intensif dan berfokus dengan para pemilik,
pengguna, analisis, desainer, dan pembangun sistem.
3.
Mengakselerasi fase-fase analisis dan desain persyaratan melalui
pendekatan kontruksi berulang.
4.
Memperpendek waktu yang diperlukan sebelum para pengguna
37
Gambar 2.1. Gambaran RAD (
Rapid Application Depelopment
)
2.4
Flowchart
(Diagram Alir)
Menurut Pressman (2002:535), komputer membutuhkan hal-hal
terperinci, bahasa pemrograman bukan merupakan alat yang boleh dikatakan
baik untuk merancang sebuah algoritma awal. Alat yang banyak dipakai
untuk membuat algoritma adalah diagram alur. Diagram alur dapat
menunjukkan secara jelas arus pengendalian algoritma, yakni bagaimana
rangkaian pelaksanaan kegiatan. Suatu diagram alur memberikan gambaran
dua dimensi berupa simbol-simbol grafis.
Masing-masing simbol telah ditetapkan terlebih dahulu fungsi dan
artinya. Simbol-simbol tersebut dipakai untuk menunjukkan berbagai
kegiatan operasi dan jalur pengendalian. Diantara simbol- simbol yang akan
digunakan pada tabel 2.1 dibawah ini.
Tabel 2.1 Simbol-simbol Flowchart (Jogiyanto, 2001:798)
Gambar Simbol
Keterangan Simbol
Kegunaan
Simbol proses
Simbol yang menunjukkan
pengolahan yang dilakukan
The UserScope Definition
Problem Analysis + requitment
Analysis +
Design
Current System
Operation &
Delivery of version
38
oleh komputer.
Simbol input-output
Simbol yang menyatakan
proses input dan output
tanpa tergantung dengan
jenis peralatannya.
Simbol decision
Simbol untuk kondisi yang
kan menghasilkan beberapa
kemungkinan
jawaban
/aksi.
Simbol terminal
Simbol untuk permulaan
atau
akhir
dari
suatu
program.
Simbol connector
Simbol untuk keluar atau
masuk proses dalam lembar
yang sama.
Simbol Garis Alur
Menunjukkan
bagan
instruksi selanjutnya.
Simbol Document
Simbol untuk menyatakan
input berasal dari dokumen
dalam bentuk kertas atau
output dicetak dikertas.
Simbol catatan
keterangan
Berisi
catatan
supaya
mudah dimengerti isi/tujuan
39
2.5
UML Diagram
UML mempunyai sejumlah elemen grafis yang bisa dikombinasikan
menjadi diagram. Karena ini merupakan sebuah bahasa, UML memiliki
sejumlah aturan untuk menggabungkan atau mengkombinasikan
elemen-elemen tersebut.
2.5.1
Use case
Diagram
Use case
diagram menjelaskan apa yang akan dilakukan oleh
sistem ulang akan dibangun dan siapa yang berinteraksi dengan sistem.
Use case
diagram menjadi dokumen kesepakatan antar
costomer, user,
dan
developer. User
menggunakan dokumen
use case
diagram ini
untuk memahami sistem dan mengevaluasi bahwa benar yang
dilakukan sistem adalah untuk memecahkan masalah yang
user
ajukan.
Use case
diagram memberikan gambaran statis dari sistem yang
sedang dibangun dan merupakan artifak dari proses analisis
(Hermawan 2004:23).
yang akan diproses.
Simbol konektor
halaman berikutnya
Tanda hubung antara satu
simbol flowchart yang
40
Gambar 2.2.
Use case
Diagram
2.5.2
Class
Diagram
Class
diagram merupakan diagram yang selalu ada di pemodelan
sistem berorientasi obyek.
Class
diagram menunjukan hubungan antar
class
dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka
saling berkolaborasi untuk mencapai tujuan.
Class
diagram digunakan
untuk menggambarkan disain statis dari sistem yang sedang dibangun
(Hermawan, 2004:27).
2.5.3
Sequence
Diagram
Sequence
diagram menjelaskan secara detail urutan proses yang
dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari
use case:
interaksi
yang terjadi antar
class,
operasi apa saja yang terlibat, urutan antar
operasi, dan informasi yang diperlukan masing-masing operasi.
Sequence
diagram menjelaskan aspek dinamis dari sistem yang sedang
dibangun (Hermawan, 2004:24).
Actor1<<uses>>
UseCase3
UseCase2
UseCase1
<<uses>>
[image:40.595.146.523.81.450.2]41
Gambar 2.3.
Sequence
Diagram
2.5.4
Activity
Diagram
Activity
diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika
procedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus.
Activity
diagram mempunyai peran seperti halnya
flowchart,
akan tetapi
perbedaannya dengan
flowchart
adalah
activity
diagram mendukung
perilaku parallel sedangkan
flowchart
tidak bisa (Munawar, 2005:109).
Gambar 2.4.
Activity
Diagram
Top package::Actor1
Object1 Object2 Object3
Message1
Message2
Message3
Message4
State
State State
State State State
[image:41.595.143.526.84.419.2] [image:41.595.229.417.474.695.2]42
UML dibangun atas model 4+1 view. Model ini didasarkan pada
fakta bahwa struktur sebuah sistem dideskripsikan dalam 5
view
dimana salah satu diantaranya
use case view. Use case view
ini
memegang peran khusus diantaranya mengintegrasikan
content
ke
view
yang lain. Kelima view tersebut tidak berhubungan dengan
diagram yang dideskripsikan di UML. Setiap
view
berhubungan
dengan persfektif tertentu dimana sistem akan diuji.
View
yang
berbeda akan menekankan pada aspek yang berbeda dari sistem yang
[image:42.595.146.522.186.450.2]mewakili ketertarikan sekelompok
stakeholder
tertentu.
Gambar 2.5. Model 4+1 view (Munawar, 2005:20)
Penjelasan lengkap pada gambar 2.5 tentang sistem bisa dibentuk
dengan menggabungkan informasi-informasi yang ada pada
view
pada
kelima
view
tersebut.
1.
Use case view
mendefinisikan perilaku eksternal sistem.
2.
Design view
mendefinisikan struktur logika yang mendukung
fungsi-fungsi yang dibutuhkan di
use case
. Informasi yang
terkandung di
view
ini menjadi perhatian para
programmer
karena
menjelaskan secara detail bagaimana fungsionalitas sistem akan
diimplementasikan.
Design View
Process View
Implementatio
43
3.
Implementation view
menjelaskan komponen-komponen fisik dari
sistem yang akan dibangun. Informasi yang ada di view ini relevan
dengan aktivitas-aktivitas seperti manajemen konfigurasi dan
integarasi sistem.
4.
Process
sistem berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan
cocurency
di dalam sistem.
5.
Develoyment
menjelaskan
komponen-komponen
fisik
didistribusikan ke lingkungan fisik seperti jaringan komputer
dimana sistem akan dijalankan.
2.6
Pengertian Data
Istilah data merupakan majemuk dari kata âdatumâ yang berarti fakta
atau bagian dari fakta yang mengandung arti hubungan dengan kenyataan,
simbol-simbol, gambar-gambar, kata-kata, huruf yang menunjukan ide dan
kondisi atau situasi. Data merupakan kumpulan satu atau lebih karakter
(angka, huruf, simbol-simbol) yang disusun dengan sedemikian rupa
sehingga dapat menjadi bentuk yang lebih berarti jika diolah, dengan kata
lain merupakan bahan dasar dari informasi. Data juga merupakan fakta yang
sedang tidak digunakan pada proses keputusan yang biasanya berbentuk
catatan yang dimaksudkan untuk pengambilan keputusan selanjutnya (Sri,
44
2.7
Web
World Wide Web
(WWW) atau biasa disebut
web,
merupakan salah
satu sumber daya internet yang berkembang pesat. Informasi
web
didistribusikan melalui pendekatan
hypertext,
yang memungkinkan suatu
teks pendek menjadi acuan untuk membuka dokumen lain (kadir, 2004:4).
Ketika seseorang mengunjungi suatu
web,
mereka sebenarnya hanya
terhubung ke sebuah komputer dan komputer yang lain (yang kemudian
disebut sebagai
server
) tersebut memberikan
file
yang ingin mereka lihat,
karena pendekatan
hypertext
ini seseorang dapat memperoleh informasi
dengan meloncat dari suatu
file
ke
file
yang lain.
2.7.1
Sejarah
Web
Dimulai pada bulan Maret 1989, peneliti bernama Tim
Berner-Lee yang bekerja di laboratorium Fisika Partikel Eropa atau yang
dikenal dengan nama CERN
(Consei European Pour la Recherce
Nuclaire)
yang berpusat di Genewa Swiss mengajukan protocol sistem
distribusi information internet yang digunakan untuk berbagai
informasi
diantara
fisikawan,
dimana
dalam
perkembangan
selanjutnya di kenal dengan sebagai protokol
World Wide Web
dan
dikembangkan oleh
World Wide Web Consortium
(W3C) (Kadir,
2002:4).
2.8
Web Browser
Web Browser
adalah perangkat lunak untuk menampilkan dokumen
45
yang dapat menampilkan beragam jenis dokumen lain misalnya PDF,
postscript
, Macromedia Flash untuk file animasi dan sebagainya. Bambang
Hariyanto (2004:324). Selain ini, telah terdapat banyak produk
Web
Browser
antara lain:
1.
CERNâs Web Browser
merupakan paket
Web Browser
berbasis teks.
2.
NCSA Mosaic
dikembangkan Marc Anderson di University of Illinois
National Center for Supercomputer Aplications (NCSA). NCSA
Mosaic telah berbasis grafis.
3.
Setelah keluar NCSA, Marc Anderson membuat Netscape Navigator dan
mendirikan Nestcape Communcations Corporation.
4.
Linx-
browser
berlisensi
freeware
dari Kansas University untuk sistem
UNIX dan PC yang mengkonsumsi sumber daya kecil.
5.
Cello dari Cornell University, WinWeb, Chimera, MidasWWW,
WebWorks, Mosaic, ViolaWWW, TKWWW, NeoPlanet, Opera, dan
sebagainya.
2.9
Web Server
Web Browser
berkomunikasi dengan
Web Browser
lewat jaringan
komunikasi menggunakan protocol HTTP.
Browser
mengirim pesan
meminta dokumen atau layanan tertentu
Web Server.
Web Server
kemudian
menanggapi dengan mengirim dokumen atau menjalankan layanan tertentu
di server dan mengirim hasil menggunakan protocol HTTP. Kemudian
browser akan menerima dokumen (HTML) tanggapan dari web server dan
46
menggabung semua protocol internet seperti Gopher, Telnet, WAIS, dan
sebagainya dalam satu protocol tunggal. Semua layanan protocol lain
dikemas sebagai layanan-layanan yang disediakan lewat interaksi web
browser dan web server. Hariyanto (2004:324).
2.10
Definisi Pengamanan Sistem
Sistem yang baik adalah sistem yang terjaga dari segala bentuk
ancaman yang mengakibatkan sistem tersebut menjadi rusak atau bisa
disebut sebagai sistem yang aman. Jadi, pengamanan sebuah sistem adalah
segala betuk mekanisme yang harus dijalankan dalam sebuah sistem yang
ditujukan akan sistem tersebut terhindar dari segala ancaman yang
membahayakan, baik keamanan yang melingkupi data, informasinya
ataupun pelaku sistem (user). Keamanan sebuah sistem tidak terjadi begitu
saja, tetapi harus dipersiapkan sejak proses pendesignan sistem tersebut.
Ferraiolo and Kuhn (1992:554).
Meski dengan mengaplikasikan berbagai teknik keamanan tidak
menjamin suatu sistem aman 100% (karena tidak pernah ada suatu sistem
yang 100% sempurna), namun celah-celah yang demikian ini bukan mustahil
untuk diminimalisir dengan adanya pengamanan sistem dalam pembuatan
sistem database berbasis
web
(
web-base
) ini.
2.10.1
Otorisasi
Bentuk otorisasi yang diperbolehkan kepada pemakai (user)
47
1.
Read authorization.
Merupakan hak akses yang diperuntukkan user untuk diijinkan
melakukan pembacaan data tetapi tidak diberikan ijin untuk
melakukan modifikasi data yang ada.
2.
Insert authorization.
Merupakan hak akses yang diperuntukkan user untuk diijinkan
melakukan penyisipan data baru tetapi tidak diberikan ijin untuk
melakukan modifikasi data yang ada.
3.
Update authorization.
Merupakan hak akses yang diperuntukkan user untuk diijinkan
melakukan modifikasi data tetapi tidak diberikan ijin untuk
melakukan penghapusan data yang ada.
2.10.2
Otentikasi
Otentikasi adalah adalah proses dalam rangka validasi user pada
saat memasuki sistem. Nama dan password dari user dicek melalui
proses yang mengecek langsung ke daftar mereka yang diberikan hak
untuk memasuki sistem tersebut. Sifat mengetahui bahwa data yang
diterima adalah sama dengan data yang dikirim dan bahwa pengirim
yang mengklaim adalah benar-benar pengirim sebenarnya.
2.10.2.1
Proses Otentikasi
Seperti password pada umumnya, syarat agar otentikasi
berhasil adalah password yang dikirimkan ke
client
=
48
jarang sekali server menyimpan password user dalam bentuk
plain-text. Biasanya server menyimpan password user dalam
bentuk hash sehingga tidak bisa dikembalikan dalam bentuk
plain-text. Jadi syarat otentikasi berhasil di atas bisa diartikan
sebagai hasil penghitungan hash dari password yang dikirim
klien harus sama dengan nilai hash yang disimpan dalam
[image:48.595.146.520.83.460.2]server.
Gambar 2.6. Proses Otentikasi
2.11
Penggunaan Salt
Untuk menghindari brute-force attack terhadap hash yang disimpan di
server, maka sebelum password user dihitung nilai hashnya, terlebih dahulu
ditambahkan string acak yang disebut dengan salt. Perhatikan contoh
berikut, bila password user adalah âsecretâ, maka sebelum dihitung nilai
hashnya, password ditambahkan dulu salt berupa string acak â81090273â³
sehingga yang dihitung nilai hashnya adalah âsecret81090273â³ bukan
49
Perha
tikan bahwa nilai MD5 (âsecret81090273â³) adalah
894240dbe3d2b546c05a1a8e9e0df1bc sedangkan nilai MD5 (âsecretâ)
adalah 5ebe2294ecd0e0f08eab7690d2a6ee69. Bila tanpa menggunakan salt,
maka
attacker
yang
mendapatkan
nilai
hash
5ebe2294ecd0e0f08eab7690d2a6ee69 bisa menggunakan teknik brute force
attack atau rainbow table untuk mendapatkan nilai password dalam
plain-text. Salah satu contoh database MD5 online yang bisa dipakai untuk crack
md5 adalah http://gdataonline.com/seekhash.php . Dalam situs tersebut coba
masukkan nilai 5ebe2294ecd0e0f08eab7690d2a6ee69, maka situs tersebut
akan memberikan hasil âsecretâ. Hal ini disebabkan karena situs tersebut
telah
menyimpan
pemetaan
informasi
secret<=>5ebe2294ecd0e0f08eab7690d2a6ee69.
2.12
Jaringan Komputer
2.12.1
Definisi Jaringan Komputer
Wendell Odom (2004:5) menyatakan bahwa jaringan adalah
kombinasi perangkat keras, perangkat lunak, dan pengkabelan
(
cabeling
),
yang
memungkinkan
berbagai
alat
komputasi
berkomunikasi satu sama lain.
Iwan sofana (2008:3) menyatakan bahwa jaringan komputer
(
computer network
) adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah
komputer
autonomous.
Dalam suatu himpunan interkoneksi sejumlah
komputer
autonomous
. Dalam bahasa yang popular dapat dijelaskan
50
perangkat lain seperti printer, hub dan sebagainya) yang saling
terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara
ini bisa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel (nirkabel).
Informasi berupa data akan mengalir dari suatu komputer ke
komputer lainnya atau dari satu komputer ke perangkat lain,
sehingga masing-masing komputer yang terhubung tersebut bisa
saling bertukar data atau berbagai perangkat keras.
2.12.2
Konsep
Client-Server
Pada dasarnya, semua transaksi atau perpindahan data di
jaringan komputer tidak terlepas dari konsep
client
-
server
.
Perpindahan data ini berlangsung karena adanya permintaan
(
request
) dari salah satu komputer ke komputer lain yang
menyimpan data. Sebagai tanggapan permintaan data ini, maka
komputer penyimpan data akan memberikan tanggapan (
response
).
Tanggapan ini berupa pengiriman data yang ingin diakses oleh
komputer yang melakukan permintaan data. Dalam konsep
client
-server
, komputer peminta data dinamakan sebagai
client
dan
komputer pemilik data dinamakan sebagai
server
. Datanya sendiri
dapat berupa antara lain
file
,
web
,
dan lain-lain. Implementasi
dari konsep
clientserver
ini adalah program yang memiliki fungsi
seperti dideskripsikan pada konsep tersebut. Contohnya sebuah
program
web client,
berfungsi mengajukan
request
berupa data
web
,
51
menunggu
request
dan mengirimkan data
web
kepada peminta data
web
Gambar 2.7. Konsep
client-server
2.12.3
Jaringan Intranet
Jaringan Intranet merupakan sebuah konsep dari LAN yang
mengadopsi teknologi yang ada di dalam jaringan Internet sehingga
bias dikatakan sebuah konsep dari jaringan LAN yang menggunakan
standar komunikasi, protokol maupun fasilitas Internet.
Sebagai contoh, kita dapat melakukan pertukaran data tanpa
harus terhubung internet, kemudian membuat web server. Dimana
web server ini menggunakan protokol HTTP (
HyperText Transfer
Protocol
) yang banyak digunakan sebagai dasar dari layanan
World
[image:51.595.146.525.100.451.2]Wide Web
(WWW).
52
2.13
PHP dan MySQL
2.13.1
PHP
PHP singkatan dari PHP
Hipertext Preprocessor
yang
digunakan sebgai bahasa
script server-side
dalam pengembangan
web
yang disisikan pada dokumen HTML. Penggunaan PHP
memungkinkan
web
dapat dibuat dinamis sehingga
maintenance
situs
web
tersebut menjadi lebih mudah dan efisien.
2.13.1.1
Sejarah Singkat PHP
PHP diciptakan pertama kali oleh Rasmus Lerdorf
pada tahun 1994. Awalnya, PHP digunakan untuk mencatat
jumlah serta untuk mengetahui siapa saja pengunjung pada
homepage-nya
. Rasmus Lerdorf adalah salah seorang
pendukung
open source.
Pada tahun 1996, PHP telah
banyak digunakan dalam
website
di dunia. Sebuah
kelompok pengembang
software
yang terdiri dari Rasmus,
Zeew Suraski, Andi Gutman, Stig Bekken, Shane Caraveo
dan Jim Winstead bekerja sama untuk menyempurnakan
PHP 2.0. Akhirnya, pada tahun 1998, PHP 3.0 diluncurkan.
Penyempurnaan terus dilakukan sehingga pada tahun 2000
dikeluarkan PHP 4.0. tidak sampai berhenti disitu,
kemampuan PHP terus bertambah, dan saat ini versi terbaru
yang telah dikeluarkan adalah PHP 5.0 (Peranginangin,
53
2.13.1.2
Kelebihan PHP
PHP memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki
oleh bahasa
script
sejenis. PHP difokuskan pada pembuatan
script server-side
, yang bisa melakukan apa saja yang dapat
dilakukan oleh CGI. PHP dapat digunakan pada semua
sistem operasi, antara lain Linux, Unix, Windows, Mac OS
X, RISC OS. PHP juga mendukung banyak web server
seperti Apache, MIIS, PWS, dan masih banyak lagi lainnya.
PHP tidak terbatas pada hasil keluaran HTML. PHP juga
memiliki kemampuan untuk mengolah gambar, PDF, dan
movie flash
. PHP juga dapat menghasilkan teks seperti
XHTML dan file XML lainnya (Peranginangin, 2006:3).
Salah satu fitur yang dapat diandalkan oleh PHP
adalah dukungan terhadap banyak
database,
antara lain:
1.
Direct MS-SQL
2.
MySQL
3.
ODBC
4.
Oracle
5.
dan lain-lain
2.13.2
MySQL
MySQL merupakan
software
yang tergolong sebagai DBMS
(
Database Manajement System
) yang bersifat
Open Source. Open
54
code.
MySQL pada awalnya dibuat oleh perusahaan konsultan
bernama TcX yang berlokasi di Swedia. Saat ini pengembangan
MySQL berada dibawah naungan perusahaan MySQL AB (Kadir,
2008:2).
2.13.2.1
Fitur yang terdapat pada MySQL
1.
Multiplatform
MySQL tersedia pada beberapa platform (Windows,
Linux, Unix, dan lain-lain).
2.
Andal, cepat, dan mudah digunakan
MySQL tergolong sebagai
database server
(server
yang melayani permintaan terhadap database) yang
andal, dapat menangani database yang besar dengan
kecepatan tinggi, mendukung banyak sekali fungsi untuk
mengakses database, dan sekaligus mudah untuk
digunakan. Berbagai t
ool
pendukung juga tersedia (
walaupun dibuat oleh pihak lain). Perlu diketahui,
MySQL dapat menagani sebuah tabel yang berukuran
terabyte (1 terabyte = 1024 gigabyte). Namun, ukuran
sesungguhnya sangat bergantung pada batasan sistem
operasi. Sebagai contoh, pada sistem Solaris 9/10,
batasan ukuran file sebesar 16 terabyte.
3.
Jaminan keamanan akses
MySQL mendukung pengamanan database dengan
55
4.
Dukungan SQL
Seperti tersirat dalam namanya, MySQL mendukung
perintah
SQL
(
Structured
Query
Languange
).
Sebagaimana diketahui, SQL merupakan standar dalam
mengaksesan database relational. Pengetahuan akan SQL
akan memudahkan siapa pun untuk menggunakan
56
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Metode Pengumpulan Data
Pada metode pengumpulan data, peneliti melakukan beberapa hal
seperti studi pustaka dan studi lapangan.
1.
Studi Pustaka
Yang dimaksud dengan kepustakaan adalah segala usaha yang
dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan
dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diliti. Informasi itu
dapat diperoleh dari buku-buku alamiah, laporan penelitian,
karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan,
ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis
baik tercetak maupun elektronik lain (Bintarto, 2002:20).
Pada metode studi pustaka, peneliti mengumpulkan dan
mempelajari buku-buku yang berhubungan masalah yang dibahas.
Dalam analisa sistem inventatris
ini yang merupakan bagian-bagian
data-data:
a.
Buku analisis & Desain Sistem Informasi karya Jogiyanto HM,
MBA, Ph.D.
b.
Buku analisis dan Desain Sistem Informasi, karya Al-Bahra Bin
Ladjamudin.
c.
Buku analisis Sistem Informasi karya Tata Sutabri, S. Kom, MM.
57
Tulisan dan artikel dari internet dan buku-buku lain untuk
selengkapnya dapat dilihat pada daftar pustaka.
2.
Studi Lapangan
a.
Observasi
Observasi atau pengamatan (
observation
) merupakan salah
satu teknik pengumpulan fakta/data yang cukup efektif untuk
mempelajari suatu sistem. Observasi adalah pengamatan langsung
suatu kejadian yang sedang dilakukan. (Jogiyanto, 2005:623).
Pada metode ini peneliti melakukan kegiatan pengamatan
secara langsung pada Pokja
information and Communication
Technology
di Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II
yang beralamat di Jl. H. Abdul Gani No. 5, Kampung Bulak,
Cempaka Putih, Ciputat-Tangerang Selatan. Peneliti membutuhkan
waktu kurang lebih 2 (dua) bulan, dari bulan November sampai
dengan Desember 2010. Hasil pengamatan:
1.
Sistem yang ada belum terkomputerisasi dengan baik.
2.
Pengolahan data barang yang dilakukan masih manual.
3.
Pengaturan tata letak barang belum tersusun dengan baik.
4.
Tidak adanya si