• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Program REVASS (Revenue Assurance) Dalam Pengendalian Tunggakan Pelanggan Pada PLN Rayon Kopo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Program REVASS (Revenue Assurance) Dalam Pengendalian Tunggakan Pelanggan Pada PLN Rayon Kopo"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

iv

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Kerja Praktek ... 1

1.2.Tujuan kerja Praktek ... 3

1.3.Kegunaan Kerja Praktek ... 3

1.4.Lokasi Dan Waktu Kerja Praktek ... 4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 6

2.1.Sejarah Singkat Perusahaan ... 6

2.2.Struktur Organisasi ... 10

2.3.Deskripsi Jabatan ... 11

(2)

v

3.2.Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek ... 26

3.3.Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek ... 28

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 34

4.1.Kesimpulan ... 34

4.2.Saran ... 35 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(3)

Nama : NUZRUL SUPIANTY Tempat/ TanggalLahir : Bandung, 22 Maret 1992

Agama : Islam

Warga Negara : Indonesia Jenis Kelamin : Perempuan No TeleponHp : 08998207940

Alamat : Jl. Manggis 1 Blok F1 No. 1 Riwayat Pendidikan

Tahun 1998, Lulus Tk BINA BHAKTI BANDUNG Tahun 2004, Lulus SDN CITEUREUP 02 BOGOR Tahun 2007, Lulus SMP Negri 1 CITEUREUP BOGOR Tahun 2010, Lulus SMA INDOCEMENT BOGOR

Tahun 2010 Terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Komputer Indonesia sampai sekarang.

(4)

id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_Listrik_Negara www.pln.co.id/

(5)

ii

rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek yang berjudul “Prosedur Program REVASS (Revenue Assurance) pada PT. PLN (Persero) Cabang Kopo”.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penulisan laporan kerja praktek ini. Penulis menyadari tanpa adanya dukungan dan bantuan tersebut maka maksud dari penulisan ini tidak akan terpenuhi.

Terimakasih dan penghargaan penulis berikan kepada:

1. Yth. Dr. Ir Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Yth. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., SPEC. Lic selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Yth Dr. Raeny Dwi Santy, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Yth. Prof. Dr.Umi Narimawati SE.,M.Si., Selaku Dosen Wali Kelas Manajemen 1 angkatan 2010,atas bantuan yang telah diberikan selama menjalani masa studi.

5. Yth. Ibu Trustorini Handayani SE.,M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan kepada penulis.

(6)

iii PLN RAYON KOPO.

8. Yth. Ibu Ilis Heryati, selaku Ass. Analysis Akuntansi dan Keuangan selaku pembimbing yang tak henti-hentinya memberikan bimbingan. 9. Yth. Ibu Yudita Fariani, selaku SPV ADMINISTRASI selaku

pembimbing yang tak henti-hentinya memberikan arahan, dan bimbingan.

10.Bapak Agus, Ibu Tini, Ibu Komariah, Bapak Ipin dan seluruh staf serta keluarga besar PT PLN RAYON KOPO.

11.Khusus bagi penulis mengucapkan yang setulusnya kepada kedua orang tua yang tak henti-hentinya memberikan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kerja Praktek ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan Rahmat atas semua yang telah mereka berikan. Akhirnya penulis berharap semoga laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan pengetahuan bagi semua pihak yang memerlukannya.

Bandung, Januari 2014 Penulis

(7)
(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Kerja Praktek

Dalam sebuah laporan kerja praktek diperlukan judul yang sesuai dengan pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh penulis didalam kerja prakteknya. Maka dengan ini penulis mengangkat judul “Tinjauan Program REVASS ( Revenue Assurance) Dalam Pengedalian Tunggakan Pada PLN Rayon Kopo)”.

Penulis memilih judul tersebut karena pada variabel pertama judul berpengaruh pada variabel kedua dan pada variable pertama dapat membantu mengendalikan tunggakan yang terjadi pada PT. PLN (Persero). Karena apabila sering terjadinya tunggakan yang dilakukan oleh konsumen pengguna listrik maka PT. PLN (persero) akan mengalami kerugian sehingga sebisa mungkin perusahaan meminimalisasikan tunggakan yang ada dengan menggunakan program REVASS.

(9)

Program REVASS sendiri adalah suatu program milik PLN yang mana didalamnya terdapat data-data milik pelanggan secara lengkap, selain itu program ini pun berfungsi untuk mengendalikan bila terjadinya tunggakan karena dengan melihat program REVASS petugas dapat mengetahui data pelanggan secara lengkap dengan demikian dapat mengetahui siapa saja yang melakukan tunggakan pembayaran.

Program REVASS merupakan suatu program yang penting bagi perusahaan karena di dalamnya terdapat data-data yang penting milik pelanggan yang harus dijaga dengan baik dan tidak semua orang dapat membuka program ini karena harus meminta izin terlebih dahulu pada pegawai yang bersangutan.

Kedua variable yang ada pada judul memiliki hubungan yang berkesinambungan, karena dalam program REVASS terdapat informasi dan data-data pelanggan PLN sehingga dapat mengetahui pelanggan mana saja yang mempunyai tunggakan dan akan dilakukan pemutusan sementara sambungan listrik sampai pelanggan tersebut melunasi tagihan tunggakannya.

Alasan penulis memilih judul “Tinjauan Program Revass dalam

Pengendalian Tunggakan Pelanggan Pada PLN Rayon Kopo” karena masalah

(10)

1.2Tujuan Kerja Praktek

Adapun tujuan dari dilakukannya kerja praktek di PT. PLN (PERSERO) adalah untuk mengangkat permasalahan yang terjadi di perusahaan. Berikut tujuan dari kerja praktek :

1. Untuk mengetahui cara kerja program REVASS dalam mengendalikan tunggakan di perusahaan.

2. Untuk mengetahui manfaat dari program REVASS dalam pengendalian tunggakan.

3. Untuk mengetahui hambatan apa saja yang ada pada program REVASS dalam mengendalikan tunggakan dan bagaimana cara penanggulangannya.

1.3Kegunaan Kerja Praktek

Adapun pihak-pihak yang dapat mengambil manfaat dari laporan kerja praktek ini adalah :

1. Penulis

(11)

Penulis pun dapat mengetahui banyak hal yang sebelumnya belum pernah didapatkan, seperti hal-hal apa saja yang terjadi didalam perusahaan tempat dimana kerja praktek dilakukan, dan bagaimana cara menghadapi pimpinan perusahaan atau sesama pegawai pada perusahaan.

2. PT. PLN (Persero)

Bagi PT. PLN (persero) dengan diadakannya kerja praktek ini dapat membantu calon-calon tenaga kerja supaya dapat terjun ke dunia kerja sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya dan memberikan gambaran kepada calon tenaga kerja seperti apa dunia kerja yang akan dihadapi kelak.

1.4Lokasi Dan Waktu Kerja Praktek

Lokasi : PLN UPJ KOPO

Jalan Holis no: 15 Bandung

Waktu Kerja Praktek : Hari Senin – Kamis Pukul 07.30 – 16.30 Hari Jumat Pukul 07.00 – 15.00

Telp : (022) 6003908, 6074744

(12)
[image:12.612.78.539.141.421.2]

Tabel 1.1 Jadwal Kerja Praktek

Keterangan

Juli Agustus November Desember Januari

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pelaksanaan Kerja

Praktek

Pengumpulan data

Bimbingan

Evaluasi Laporan KP

(13)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1Sejarah Singkat Perusahaan

Awal kelistrikan di Bumi Parahyangan sudah ada semenjak Pemerintah Kolonial Belanda masih bercokol di tataran tanah Sunda. Di tahun 1905, di Jawa Barat khususnya kota Bandung, berdiri perusahaan yang mengelola penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan publik. Nama perusahaan itu

Bandungsche Electriciteit Maatschaappij (BEM).

Dalam perjalanannya, BEM pada tanggal 1 Januari 1920 berubah menjadi Perusahaan Perseroan menjadi Gemeenschapplijk Electriciteit Bedrijf Voor

Bandoeng (GEBEO) yang pendiriannya dikukuhkan melalui akte notaris Mr.

Andriaan Hendrik Van Ophuisen dengan Nomor: 213 pada tanggal 31 Desember 1949.

(14)

Setelah Indonesia merdeka, tahun 1957 menjadi awal penguasaan pengelolaan penyediaan tenaga listrik di seluruh tanah air yang ditangani langsung oleh Pemerintah Indonesia.

27 Desember 1957, GEBEO diambil alih oleh Pemerintah Indonesia yang kemudian dikukuhkan lewat Peraturan Pemerintah No. 86 Tahun 1958 j.o. Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1959.

Selanjutnya, di tahun 1961 melalui Peraturan Pemerintah No. 67 dibentuk Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU-PLN) sebagai wadah kesatuan pimpinan PLN. Sejalan dengan itu, PLN Bandung pun berubah menjadi PLN Exploitasi XI sebagai kesatuan BPU-PLN di Jawa Barat, di luar DKI Jaya dan Tangerang.

Pada tahun 1970-an dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1972 tentang Perusahaan Umum Listrik Negara yang menyebutkan status PLN menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara. Kemudian, berdasarkan Pengumuman PLN Exploitasi XI No. 05/DIII/Sek/1975 tanggal 14 Juli 1975, PLN Exploitasi XI diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat.

(15)

Listrik Negara Distribusi Jawa Barat diubah lagi menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dengan nama PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat sejak tanggal 30 Juli 1994.

Untuk memenuhi tuntutan perubahan dan perkembangan kelistrikan yang dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan, maka keluarlah Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 28.K/010/DIR/2001 tanggal 20 Februari 2001 yang menjadi landasan hukum perubahan nama PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat menjadi PT PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat.

Pada akhirnya, dengan mengacu pada Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 120.K/010/DIR/2002 tanggal 27 Agustus 2002, PT PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat berubah lagi namanya menjadi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, di mana wilayah kerjanya meliputi Propinsi Jawa Barat dan Propinsi Banten, hingga saat ini.

Visi Perusahaan

(16)

Misi Perusahaan

a. Melakukan bisnis kelistrikan dan bidang usaha terkait yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan, karyawan dan pemegang saham.

b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia.

c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi

d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Moto Perushaan

Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik (Electricity for a Better Life)

Filosofi Perusahaan

Mempunyai komitmen yang tinggi terhadap kepentingan pelanggan dengan menjadikan Sumber Daya Manusia sebagai sumber daya penting perusahaan”.

Budaya Perusahaan

(17)

2.2Struktur Organisasi

[image:17.612.130.516.124.633.2]

Sumber : PT PLN RAYON KOPO

gambar 2.1

(18)

2.3Deskripsi Jabatan Manajer Rayon

1. IDENTIFIKASI JABATAN

a. Sebutan Jabatan : Manajer Rayon

b. Jenis Jabatan : Manajerial dan Supervisori c. Jenjang Jabatan : Supervisor Atas

d. Level Kompetensi : System

e. Unit Kerja : Rayon

f. Jabatan Atasan Langsung : Manajer Area 2. TUJUAN JABATAN

Bertanggung jawab atas pencapaian target kinerja Rayon yang telah ditetapkan , mengoptimalkan sumber daya dan asset perusahaan untuk meningkatkan citra perusahaan.

3. KINERJA UTAMA

Pencapaian kinerja unit (Rayon), optimalisasi asset dan citra perusahaan.

4. TANGGUNG JAWAB UTAMA

a. Membagi tugas dan memberi arahan kepada bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas;

b. Menyusun Usulan PRK Rayon;

(19)

e. Menyusun program peningkatan pelayanan pelanggan;

f. Melakukan evaluasi teknis kegiatan sistem operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi;

g. Melakukan evaluasi terhadap asset sarana kerja dan fasilitas kantor; h. Melakukan evaluasi terhadap optimalisasi asset teknik ( jaringan dan

konstruksi distribusi tenaga listrik);

i. Melaksanakan program integritas publik (ILP) Rayon;

j. Melakukan pengendalian komunikasi dan hubungan kerja internal dan eksternal dengan stakeholder perusahaan;

k. Memasukan RAB,SPK dan berita acara pekerjaan selesai

l. Membina dan mengembangkan kompetensi SDM untuk memenuhi kompetensi jabatan;

m. Membuat laporan berkala sesuai bidangnya; n. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya;

o. Mengawal pelaksanaan ISO 9001:2008 terpusat

5. DIMENSI (Informasi Kuantitatif) a. Dimensi Finansial:

- Anggaran Operasional dan Investasi b. Dimensi Non – Financial:

- Hubungan interaksi internal dan eksternal dilingkungan Rayon dan Area – nya

6. HUBUNGAN KERJA a. Hubungan Kerja Internal:

(20)

- Supervisor pada unit yang dipimpinnya.

b. Hubungan Kerja Eksternal:

- Muspida sesuai tingkat pemerintahan; - Mitra;

- Keamanan (TNI/ POLRI). 7. WEWENANG

a. Membuat keputusan teknis;

b. Menandatangani surat keluar,SPJBTL,SPK,Surat perjanjian kontrak sesuai kewenangannya.

Analyst Kinerja Rayon

1. IDENTIFIKASI JABATAN

a. Sebutan Jabatan : Analyst Kinerja Rayon b. Kelompok Jabatan : Fungsional

c. Level Kompetensi : System d. Unit Kerja : Rayon

e. Jabatan Atasan Langsung : Manajer Rayon

2. TUJUAN JABATAN

(21)

3. KINERJA UTAMA

Draft Usulan PRK dan Laporan Pencapaian Kinerja. 4. FUNGSI UTAMA

a. Penyusunan draft usulan PRK;

b. Pemantauan dan pelaporan pencapaian kinerja Rayon; c. Evaluasi hasil pencapaian kinerja Rayon.

5. TANGGUNG JAWAB UTAMA

a. Koordinasi dengan seluruh seksi di Rayon; b. Menghimpun usulan PRK dari tiap seksi; c. Mengevaluasi usulan PRK tiap seksi; d. Menyusun usulan PRK;

e. Monitoring progress pencapaian kinerja dan mengusulkan alternatif solusi permasalahan pencapaian kinerja Rayon;

f. Menyusun laporan pencapaian kinerja Rayon; g. Mengevaluasi hasil pencapaian kinerja Rayon.

Supervisor Teknik

1. IDENTIFIKASI JABATAN

a.Sebutan Jabatan : Supervisor Teknik

b. Jenis Jabatan : Manajerial dan Supervisor c. Jenjang Jabatan : Supervisor Dasar

d. Level Kompetensi : Specific

e. Unit Kerja : Rayon

(22)

2. TUJUAN JABATAN

Bertanggung jawab atas pengendalian operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi,pemantauan susut distribusi dan upaya penurunannya, serta pengelolaan dan pengembangan asset jaringan dan konstruksi distribusi serta target COP (tunggakan) serta penyambungan dan pemutusan

3. KINERJA UTAMA

Pencapaian target gangguan (9345), pencapaian target susut, Laporan pencapaian target COP (tunggakan) serta Realisasi penyambungan dan pemutusan.

4. TANGGUNG JAWAB UTAMA

A. Membagi tugas dan memberi arahan kepada bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas;

B. Meningkatkan keandalan sistem operasi jaringan distribusi C. Memelihara jaringan distribusi;

D. Mengendalikan pelayanan gangguan;

E. Memantau dan mengevaluasi susut distribusi dan upaya penurunannya;

F. Mengelola asset jaringan dan konstruksi distribusi;

G. Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan penyambungan dan pemutusan;

(23)

5. DIMENSI (Informasi Kuantitatif) a. Dimensi Finansial:

- Anggaran Operasional dan Investasi b. Dimensi Non – Finansial:

- Hubungan interaksi dengan internal dan eksternal di lingkungan Rayon

6. HUBUNGAN KERJA

a. Hubungan Kerja Internal: - Manajer Rayon;

- Supervisor Administrasi; - Asisten Manajer terkait. b. Hubungan Kerja Eksternal:

- Instansi terkait; - Pelanggan; - Mitra. 7. WEWENANG

a. Mengesahkan RAB melalui SMART ONE ;

b. Mengesahkan kontrak (SPK,SPL ) melalui SMART ONE.

Assistant Operator Operasi Distribusi 1. IDENTIFIKASI JABATAN

a. Sebutan Jabatan : Assistant Operator Operas Distribusi

b. Kelompok Jabatan : Fungsional c. Level Kompetensi : Specific d. Unit Kerja : Rayon

(24)

2. TUJUAN JABATAN

Merencanakan, melaksanakan program kerja operasi distribusi kemudian mengevaluasi hasil pelaksanaan operasi jaringan distribusi.

3. KINERJA UTAMA

Laporan keandalan operasi distribusi.

4. FUNGSI UTAMA

Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil pelaksanaan operasi jaringan distribusi

5. TANGGUNG JAWAB UTAMA

a. Menyusun rencana dan pelaksanaan optimasi operasi jaringan distribusi untuk keandalan tenaga listrik;

b. Mengevaluasi hasil pelaksanaan operasi jaringan distribusi.

Junior Operator Operasi Distribusi

1. IDENTIFIKASI JABATAN

a. Sebutan Jabatan : Junior Operator Operasi Distribusi b. Kelompok Jabatan : Fungsional

c. Level Kompetens i : Basic d. Unit Kerja : Rayon

(25)

2. TUJUAN JABATAN

Merencanakan, melaksanakan program kerja operasi distribusi kemudian mengevaluasi hasil pelaksanaan operasi jaringan distribusi.

3. KINERJA UTAMA

Laporan keandalan operasi distribusi.

4. FUNGSI UTAMA

Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil pelaksanaan operasi jaringan distribusi

5. TANGGUNG JAWAB UTAMA

a. Melaksanakan /mengawasi kegiatan pelayanan gangguan (Yantek/ Yandu);

b. Melaksanakan pengoperasian sarana pendistribusian tenaga listrik;

c. Berkoordinasi dengan fungsi terkait dalam pelaksanaan perbaikan jaringan distribusi untuk pernormalan sistem distribusi.

Assistant Technician Pemeliharaan Distribusi

1. IDENTIFIKASI JABATAN

a. Sebutan Jabatan :Assistant Technician Pemeliharaan Distribusi

(26)

c. Level Kompetensi :Specific

d. Unit Kerja :Rayon

e. Jabatan Atasan Langsung :Supervisor Teknik

2. TUJUAN JABATAN

Merencanakan, melaksanakan program kerja pemeliharaan distribusi kemudian mengevaluasi hasil pelaksanaan pemeliharaan jaringan distribusi.

3. KINERJA UTAMA

Laporan pemeliharaan dan Draft Action Plan perbaikan kinerja pemeliharaan.

4. FUNGSI UTAMA

Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil pelaksanaan pemeliharaan jaringan distribusi.

5. TANGGUNG JAWAB UTAMA

Mengevaluasi pemeliharaan asset jaringan dan konstruksi Distribusi

Junior Technician Pemeliharaan Distribusi

1. IDENTIFIKASI JABATAN

a. Sebutan Jabatan :Junior Technician Pemeliharaan Distribusi

(27)

d. Unit Kerja :Rayon

e. Jabatan Atasan Langsung :Supervisor Teknik

2. TUJUAN JABATAN

Merencanakan, melaksanakan program kerja pemeliharaan distribusi kemudian mengevaluasi hasil pelaksanaan pemeliharaan jaringan distribusi.

3. KINERJA UTAMA

Laporan pemeliharaan dan Draft Action Plan perbaikan kinerja pemeliharaan.

4. FUNGSI UTAMA

Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil pelaksanaan pemeliharaan jaringan distribusi.

5. TANGGUNG JAWAB UTAMA a. Menyusun jadwal pemeliharaan;

b. Pengawasan pelaksanaan pemeliharaan Jaringan Distribusi TM/TR;

c. Melaksanakan pembacaan kWh meter transaksi pada gardu induk & kWh batas antar unit untuk perhitungan susut unit.

Assistant Engineer Pengendalian Susut dan PJU

1. IDENTIFIKASI JABATAN

a. Sebutan Jabatan :Assistant Engineer Pengendalian Susut dan PJU

(28)

c. Level Kompetensi :Specific

d. Unit Kerja :Rayon

e. Jabatan Atasan Langsung :Supervisor Teknik

2. TUJUAN JABATAN

Melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan P2TL sebagai upaya penekanan susut serta inventarisasi PJU.

3. KENERJA UTAMA

Penekanan Susut dan inventaris PJU.

4. FUNGSI UTAMA

a. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan P2TL; b. Inventarisasi PJU.

5. TANGGUNG JAWAB UTAMA a. Menyusun target operasi P2TL; b. Menyusun jadwal kegiatan P2TL;

c. Menghimpun data dan mengevaluasi hasil pelaksanaan P2TL

d. Melaksanakan Inventarisasi dan meterisasi PJU.

Junior Engineer Pengendalian Susut dan PJU

1. IDENTIFIKASI JABATAN

(29)

b. Kelompok Jabatan :Fungsional c. Level Kompetensi :Basic

d. Unit Kerja :Rayon

e. Jabatan Atasan Langsung :Supervisor Teknik

2. TUJUAN JABATAN

Melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan P2TL sebagai upaya penekanan susut serta inventarisasi PJU.

3. KINERJA UTAMA

Penekanan Susut dan inventaris PJU.

4. FUNGSI UTAMA

a. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan P2TL; b. Inventarisasi PJU.

5. TANGGUNG JAWAB UTAMA a. Melaksanakan kegiatan P2TL;

b. Melaksanakan inventarisasi dan penertiban PJU.

Assistant Engineer Pengendalian Konstruksi

1. IDENTIFIKASI JABATAN

a. Sebutan Jabatan :Assistant Engineer Pengendalian Konstruksi

(30)

d. Unit Kerja :Rayon

e. Jabatan Atasan Langsung :Supervisor Teknik

2. TUJUAN JABATAN

Koordinasi, pengawasan pembangunan jaringan distribusi serta memberikan rekomendasi desain maupun prosedur kerja yang disesuaikan dengan kondisi lapangan.

3. KINERJA UTAMA

Efektivitas pembangunan jaringan distribusi.

4. FUNGSI UTAMA

a. Koodinasi serta pengawasan pelaksanaan pekerjaan pembangunan di wilayah kerjanya;

b. Rekomendasi desain maupun prosedur kerja sesuai kondisi lapangan.

5. TANGGUNG JAWAB UTAMA

a. Mengawasi pekerjaan pihak ketiga agar sesuai dengan kontrak kerja;

b. Melaksanakan koordinasi dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan jaringan distribusi dengan pihak terkait;

(31)

2.4Aspek Kegiatan Perusahaan

Aspek kegiatan yang dilakukan oleh PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah :

1. Untuk meningkatkan pasokan listrik di daerah jawa barat agar dapat tersalur dengan baik, merata dan tanpa hambatan. 2. Meningkatkan pelayanan bagi para pelanggan yang ingin

menggunakan listrik.

3. Memperbaiki dan meningkatkan perkembangan kelistrikan agar dapat digunakan dengan aman dan nyaman oleh pelanggan.

(32)

BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Terlebih dahulu penulis akan mengemukakan pengertian dari REVASS (Revenue Assuance), artinya sendiri adalah suatu aplikasi yang dimiliki oleh PT. PLN untuk menginput data pelanggan yang menggunakan listrik, sehingga data-data yang dimiliki oleh pelanggan dapat dilihat melalui program REVASS. Pertama untuk memasukan data pelanggan yang menggunakan listrik dengan mencatat jumlah KWH meter para pelanggan oleh petugas pencatatan meter, setelah itu memasukan tarif atau daya yang digunakan oleh pelanggan lalu dilengkapi dengan data pelanggan sesuai dengan KTP milik pelanggan, data yang telah di input tersebut akan langsung masuk ke dalam web sehingga akan memudahkan para pegawai yang sewaktu-waktu memerlukan data atau identitas pelanggan yang menggunakan listrik.

(33)

mengetahui siapa saja yang menunggak atau telat bayar maka pihak pengendalian piutang bekerja sama dengan pihak penagihan, bagian sampel, dan biller.

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Selama menjalankan kerja praktek di PT. PLN (PERSERO) Rayon Kopo adalah menginput data-data pelanggan yang akan pasang baru listrik, tambah daya, atau turun daya dan melakukan pengecekan data pelanggan pada program REVASS.

Data-data yang harus disiapkan sebelum menginput ke dalam program REVASS adalah :

1. Surat Permohonan Dari Pelanggan 2. Surat Jawaban dari PT. PLN

3. Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) 4. Perintah Kerja

5. Berita Acara

6. Info Data Induk Langganan (DIL) 7. Surat Pernyataan

(34)

Data-data diatas harus dilengkapi terlebih dahulu karena data tersebut sangat penting bagi perusahaan untuk dapat mengetahui siapa saja pelanggan yang menggunakan listrik dan berapa tariff ataudaya yang digunakan, data tersbut berupa lembar kertas atau berkas, sehingga gar dapat di input kedala program REVASS dilakukan scan, setelah berkas tersebut di scan secara urut akan disimpan ke dalam sebuah folder yang di beri nama sesuai dengan tanggal scan, dan didalam folder tersebut terdapat folder lagi yang diberi nama sesuai dengan nomor pelanggan, setelah data tersebut di scan dan di simpan pada folder sesuai dengan namanya maka akan dilakukan upload secara urut hasil scan ke dalam program REVASS, dari data yang telah di upload dapat dilihat data-data pelanggan secara lengkap.

Adapun data-data yang harus diinput kedalam program REVASS adalah sebagai berikut :

1. Surat Permohonan dari Pelanggan 2. IDPEL

3. Data Survei 4. Surat Jawaban

5. Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) 6. Suplemen

(35)

9. Perintah Kerja 10.Berita Acara 11.Info Pelanggan

3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

3.3.1Cara kerja program REVASS dalam mengendalikan tunggakan di

perusahaan

AIL (Arsip Induk Pelanggan) merupakan kumpulan berkas atau dokumen yang terkait dengan permohonan mutasi pelanggan, seperti: pasang baru, tambah daya, dan balik nama. Dokumen yang tersimpan di dalamnya meliputi: TUL 101, kuitansi, formulir permohonan, fotokopi KTP, akte kepemilikan rumah, hasil survey, BA pasang, BATG dsb. AIL ini ada didalam program Revass.

Program Revass ini adalah sebagai penyimpan sejarah pergerakan pelanggan, AIL sangatlah berperan penting ketika terjadi ketidaksepahaman kepentingan antara pelanggan dan PLN. AIL dapat membantu menjelaskan data faktual mengenai mutasi terakhir pada pelanggan, misalnya data meter yang terpasang, ukuran MCB, stand cabut, stand pasang, nomor seri segel, dsb.

(36)

3.3.2 Manfaat dari program REVASS dalam pengendalian tunggakan

Pada penggunaan listrik konvesional, pelangan menggunakan listrik terebih dahulu dan membayar tagihannya pada bulan berikutnya. Untuk mengetahui pemakaian listrik pelanggan, PLN menggunakan jasa petugas catat meter (CATER).

Pada tanggal yang sama, setiap satu bulan sekali secara periodik, petugas cater akan mencatat posisi angka stand meter listrik di rumah pelanggan. Hasil pencatatan angka stand meter dikurangi denga hasil penatatanperiode bulan yang lalu, dari selisih yang didapat akan diketahui banyaknya penggunaan listrik (kwh) oleh pelanggan. Setelah data pencatatan meter diperoleh data tersebut akan diproses untuk mendapat besar tagihan listrik secara menyeluruh.

Adapun unsur tagihan sebgai berikut : 1. Biaya beban

2. Pajak penerangan jalan 3. Biaya energy minimum

4. Biaya pemakaian kwh untuk pembayaran melalui loket pembayaran dikenakan biaya administrasi yang besarnya ditentukan oleh Bank.

(37)

berhakmemutus sementara aliran listrik pelanggandengan cara penyegelan atas alat pembatas dan pengukurtana elu memberi peringatan terlebih dahulu. Atas keterlambatan pembayaran ini pelanggan akan dikenakan biaya keterlambatan yang pertama (BK1). Selanjutnya juika pelanggan belum melunasi tunggakannya hingga masuk bulan berikutnya , pelanggan akan dikenakan biaya keterlambatan kedua (BK2).

[image:37.612.150.524.321.579.2]

Adapun biaya keterlambatan pembayaran rekening listrik : Table 3.1 Biaya Keterlambatan Rekening

No Batas Daya Biaya keterlambatan per bulan

1 450 VA Rp. 3.000

2 900 VA Rp. 3.000

3 1.300 VA Rp. 5.000

4 2.200 VA Rp. 10.000

5 3.500 VA s.d 5.500 VA

Rp. 50.000 6 6.600 VA s.d 14.000

VA

3% dari tagihan rekening listrik (minimum Rp. 75.000)

7 Diatas 14.000 VA 3% dari tagihan rekening listrik (minimum Rp. 100.000)

(38)

membayar sama sekali selama jangka waktu 60 hari. Karena didalam program ini terdapat informasi tentang pelanggan yang menggunakan listrik di PLN Rayon Kopo mulai dari data pribadi pelanggan sampai dengan jumlah listrik yang dipakai, sehingga dengan mengetahui data tersebut pegawai dapat dengan mudah melihat pelanggan mana saja yang terlambat bayar dan yang tidak membayar selama 60 hari.

Setelah mengetahui pelanggan yang melakukan tunggakan maka dari pihak perusahaan akan menerbitkan surat pemberitahuan pemutusan sementara bagi pelanggan yang melakukan telat bayar dan surat pemberitahuan pelaksanaan pembongkaran rampung bagi pelanggan yang tidak membayar dalam jangka waktu 60 hari, dan semua data yang ada pada surat didapat dari program REVASS.

3.3.3 Hambatan yang ada pada program REVASS dan cara

penanggulangannya

(39)

program ini sering terjadi kendala seperti server yang tidak terhubung dengan baik sehingga menyebabkan hambatan untuk mengendalikan tunggakan.

Cara menanggulanginya pegawai harus mencatat setiap data dengan teliti karena sedikit kesalahan saja akan berakibat fatal yang menyebabkan kerugian bagi perusahaan maupun pihak pelanggan.

[image:39.612.115.525.370.590.2]

Adapun tunggakan yang ada pada perusahaan karena hambatan yang terjadi dalam program Revass seperti berikut :

Table 3.2 Tabel Realisasi Tunggakan

Dari table diatas dapat dilihat jumlah tunggakan pelanggan dari bulan pertama sampai ke tujuh pada tahun 2013.

Bulan Lembar Rupiah

1 2790 336.017.436

2 3162 426.292.672

3 3067 393.443.175

4 3058 453.943.387

5 3180 451.424.496

6 2492 336.740.146

(40)

Sebisa mungkin perusahaan meminimalkan tunggakan tersebut dengan cara menghubungi pelanggan yang melakukan tunggakan agar segera melunasi pembayarannya. Apabila pelanggan tidak melunasi juga tunggakan maka akan diberikan surat pemberitahuan untuk pemutusan sementara bila sudah lewat waktunya akan terbit surat pemberitahuan pelaksanaan pembongkaran listrik.

(41)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1Kesimpulan

1. Revass adalah penyimpanan sejarah pergerkan pelanggan, AIL (Arsip Induk Pelanggan) sangatlah berperan penting ketika terjadi ketidaksepahaman kepentingan antara pelangan dan PLN. AIL dapt membantu menjelaskan data factual mengenai mutasi terakhir pada pelanggan, misalny ada meter yang terpasang, ukuran MCB, stand cabut, stand pasang, nomor seri segel, dsb.

2. Program Revass, program ini sangatlah membantu petugas untuk mengetahui data pelanggan dengn mudah, mulai dari biodata pelanggan mana saja yang melakukan telat bayar atau menunggak pembayaran, sehingga program ini dapat membantu untuk mengen dalikan tunggkn yang ada pada perusahaan.

(42)

4.2Saran

Dengan ini maka penulis memberi saran :

1. Pihak perusahaan seharusnya memanfaatkan program Revass dengan baik, selain itu bagi para pegawai yang mengelola program ini agar selalu memelihara program ini agar dapat digunakan dengan baik seperti melengkapi data-data tentang pelanggan agar memudahkan kinerja program ini.

2. Para pegawai harus memanfaatkan program ini sebaik mungkin agar tunggakan yang ada pada perusahaan dapat cepat dikendalikan oleh program ini dengan cara melihat data-data yang ada pada program ini.

(43)
(44)

Gambar

Tabel 1.1 Jadwal Kerja Praktek
gambar 2.1 STRUKTUR ORGANISASI PT LN RAYON KOPO
Table 3.1 Biaya Keterlambatan Rekening
Table 3.2 Tabel Realisasi Tunggakan

Referensi

Dokumen terkait