ANALISIS FINANCIAL DISTRESS DENGAN MEMBANDINGKAN
MODEL SPINGATE, ALTMAN, DAN ZMIJEWSKI PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR MAKANAN
DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
SKIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mamperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
OLEH : JUMAIDI NIM : 7112220003
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan pertolongan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan yang mengambil judul “analisis financial distress dengan membandingkan model springate, altman, dan zmijewski pada perusahaan manufaktur makanan dan minuman yang terdaftar di bursa efek indonesia”.
Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak, sehingga pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa hormat penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya bagi semua pihak yang telah memberikan bantuan moril maupun materil baik langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai, terutama kepada yang saya hormati:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan
2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan
3. Bapak Drs.H.Thamrin,M.Si selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan
4. Bapak Muhammad Ishak, S.E, M.Si selaku ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan dan dosen penguji saya, yang telah memberi arahan dalam proses perbaikan skripsi ini.
6. Bapak Drs. La Ane M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah berkenan meluangkan waktu membimbing dan mengajarkan banyak hal dengan baik selama bimbingan skripsi.
7. Bapak Hermansyah Sembiring,S.E,M.Si,Ak,Ca. Dan Ibu Khairunnisa Harahap,S.E,M.Si,Ak selaku dosen penguji yang telah memberi arahan dalam proses perbaikan skripsi ini.
8. Bapak Drs. Jumiadi Aw, Ak, M.Si selaku dosen pembimbing akademik penulis selama kuliah di Jurusan Akuntansi.
9. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan yang telah mendidik penulis selama kuliah.
10. Teristimewa untuk kedua orang tua penulis (Ayahanda Nazran.T dan Ibunda Darwati) dan kepada abang-abang dan kakak (Hardi, Nazmaidar, Netty Andriani, dan Afriadi) yang dengan penuh kasih sayang dan pengorbanan baik secara doa, moril, materiil dan selalu memberi semangat baik dalam keadaan apapun.
11. Terimakasih kepada UKM Islam UKMI Ar-Rahman UNIMED yang telah mengajarkan banyak hal kepada penulis dan terus memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi.
12. Terimakasih kepada rekan-rekan LP2IM UNIMED yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu, terus semangat untuk berkontribusi untuk kampus tercinta. 13. Terimakasih kepada rekan-rekan padepokan tuasan yang telah banyak memberikan
inspirasi kepada penulis dalam menyelesaikan skirpsi.
15. Terakhir kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu yang telah memberikan dorongan, bantuan dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dengan segala kerendahan hati penulis menerima saran dan kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan skripsi ini.
Semoga karunia dan berkah Allah SWT menyertai kita semua. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi dunia pendidikan terutama bagi penulis.
Medan, Maret 2015 Penulis
Jumaidi
i DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...i
DAFTAR ISI...ii
DAFTAR TABEL...iii
DAFTAR GAMBAR...iv
DAFTAR LAMPIRAN...v
ABSTRAK...vi
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1Latar Belakang Masalah...1
1.2Identifikasi Masalah...7
1.3Batasan Masalah...8
1.4Rumusan Masalah...8
1.5Tujuan Penelitian...9
1.6Manfaat Penelitian...11
BAB II KAJIAN PUSTAKA...12
2.1 Kerangka Teoritis...12
2.1.1 Financial Distress...12
2.1.1.1 Pengertian Financial Distress...12
2.1.1.2 Indikator Terjadinya Financial Distress...13
2.1.1.3 Faktor Penyebab Financial Distress...14
2.1.2 Model Springate...15
2.1.2.1 Rasio Working Capital To Total Assets...16
2.1.2.2 Rasio Earning Before Interest And Tax To Total Assets...18
ii
2.1.2.4 Rasio Sales To Total Assets...22
2.1.3 Model Altman...23
2.1.3.1 Retained Earning / Total Asset. ...25
2.1.3.2 Book Value Of Equity / Book Value of Total Debt...26
2.1.4 Model Zmijewski...28
2.1.4.1 Earning After Tax To Total Assets (ROA)...29
2.1.4.2 Total Debt To Total Assets...30
2.1.4.3 Current Assets To Current Liabilities...31
2.1.5 Penelitian Terdahulu...32
2.2 Kerangka Berpikir...37
2.3 Hipotesis ...38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...40
3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian...40
3.2 Populasi Dan Sampel...40
3.3 Jenis Dan Sumber Data...42
3.4 Teknik Pengumpulan Data...42
3.5 Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional...42
3.5.1 Variabel Penelitian...42
3.5.2 Defenisi Operasional...43
3.6 Teknik Analisis Data Dan Pengujian Hipotesis...46
3.6.1 Analisis Model Springate...46
3.6.2 Analsis Model Altman...46
3.6.3 Analisis Model Zmijewski...47
3.6.4 Uji Normalitas... ...48
iii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...50
4.1 Hasil Penelitian...50
4.1.1 Gambaran Umum Sampel...50
4.1.2 deskripsi data penelitian...51
4.1.2.1 Model Springate...51
4.1.2.2 Model Altman...52
4.1.2.3 Model Zmijewski...53
4.1.3 Analisis Data Penelitian...55
4.1.3.1 Uji Normalitas...55
4.1.3.2 Pengujian Hipotesis...57
4.1.3.2.1 Pengujian Hipotesis Pertama...57
4.1.3.2.2 Pengujian Hipotesis Kedua...58
4.1.3.2.3 Pengujian Hipotesis Ketiga...59
4.1.3.2.4 Pengujian Hipotesis Keempat...60
4.1.3.2.5 Pengujian Hipotesis Kelima...61
4.1.3.2.6 Pengujian Hipotesis Keenam...62
4.2 Pembahasan Penelitian...64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...67
5.1 Kesimpulan...67
5.2 Saran...68
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
2.1 Ringkasan penelitian terdahulu 32 4.1 Daftar perusahaan makanan dan minuman yang menjadi sampel 48 4.2 Nilai Springate perusahaan 50 4.2 Nilai Altman perusahaan 51 4.4 Nilai Zmijewski perusahaan 53
4.5 Kategori perusahaan 53
4.6 Uji Normalitas Springate 54
4.7 Uji Normalitas Altman 56
4.8 Uji Normalitas Zmijewski 58
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A :
1. Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian 2. Hasil perhitungan Model Springate
3. Hasil perhitungan Model Altman 4. Hasil perhitungan Model Zmijewski
5. Rekapan kategori perusahaan Model Springate, Altman, Dan Zmijewski 6. Hasil Uji Normalitas Model Springate
7. Hasil Uji Normalitas Model Altman 8. Hasil Uji Normalitas Model Zmijewski 9. Hasil Uji Hipotesis Pertama
10.Hasil Uji HipotesisKedua 11.Hasil Uji Hipotesis Ketiga 12.Hasil Uji Hipotesis Keempat 13.Hasil Uji Hipotesis Kelima 14.Hasil Uji Hipotesis Keenam
LAMPIRAN B :
1. Surat pengajuan judul skripsi 2. Nota tugas
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya Setiap perusahaan dibentuk dengan harapan akan
menghasilkan pendapatan yang dapat membuat perusahaan bertahan dan
berkembang dalam jangka panjang yang tak terbatas. Hal ini berarti dapat
diasumsikan bahwa perusahaan akan terus hidup dan diharapkan tidak akan
mengalami likuidasi. Dalam praktik, asumsi seperti di atas tidak selalu menjadi
kenyataan. Seringkali perusahaan yang telah beroperasi dalam jangka waktu
tertentu terpaksa bubar karena mengalami financial distress yang berujung pada
kebangkrutan tidak terkecuali pada perusahaan manufaktur makanan dan minuman
makanan dan minuman di indonesia, kompleksitas dan banyaknya operasional
perusahaan manufaktur makanan dan minuman dengan banyaknya muncul isu- isu negatif yang berkembang seputar makanan dan minuman yang beredar di Indonesia.
2
perusahaan ini cukup rentan dalam mengalami kondisi financial distress yang
dapat mengancam eksistensi perusahaan dalam persaingan industri, maka dari itu
sangatlah penting bagi perusahaan manufaktur makanan dan minuman dalam
mengembangkan sistem yang menjadi peringatan dini akan kondisi keuangan
didalam perusahaan sehingga perusahaan masih bisa mencari solusi apabila
perusahaan tersebut mengalami kondisi financial distress.
Financial distress merupakan tahapan penurunan kondisi keuangan suatu
perusahaan sebelum terjadinya kebangkrutan.Untuk itu, pengenalan lebih awal
kondisi perusahaan yang mengalami financial distress menjadi penting dilakukan.
Informasi lebih awal kondisi financial distress pada perusahaan memberikan
kesempatan bagi manajemen, pemilik, investor, regulator, dan para stakebolders
lainnya untuk melakukan upaya-upaya yang relevan.
Manajemen dan pemilik berkepentingan untuk melakukan upaya-upaya
mencegah kondisi yang lebih parah ke arah kebangkrutan. Investor berkepentingan
dalam mengambil keputusan investasi atau divestasi. Regulator, seperti Bank
Indonesia dan Badan Pengawas Pasar Modal, dalam melakukan pengawasan
usaha. Kondisi financial distress dapat dikenali lebih awal sebelum terjadinya
dengan menggunakan suatu model sistem peringatan dini (early warning system).
Model ini dapat digunakan sebagai alat untuk mengenali gejala awal kondisi
financial distress untuk selanjutnya dilakukan upaya memperbaiki kondisi sebelum
sampai pada kondisi krisis atau kebangkrutan. Sejak dulu, sudah ada beberapa
calon-3
calon investor dan kreditur dalam memilih perusahaan tempat menaruh dana
supaya tidak terjebak dalam masalah financial distress tersebut.
Resiko kebangkrutan bagi perusahaan sebenarnya dapat dilihat dan diukur
melalui laporan keuangan, dengan cara melakukan analisis rasio terhadap laporan
keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Rasio-rasio
keuangan memberikan indikasi tentang kekuatan keuangan dari suatu perusahaan
(Sawir, 2003:22), Analisis rasio merupakan alat yang sangat penting untuk
mengetahui posisi keuangan perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai
sehubungan dengan pemilihan strategi perusahaan yang telahdilaksanakan. Namun
terdapat masalah dalam pemakaian analisis rasio karena masing-masing rasio
memiliki kegunaan dan memberikan indikasi yang berbeda mengenai kesehatan
keuangan perusahaan. Terkadang rasio-rasio tersebut juga terlihat berlawanan satu
sama lain.
Oleh karena itu, jika hanya bergantung pada perhitungan rasio secara
individual maka para investor akan mendapat kesulitan dan kebingungan untuk
memutuskan apakah perusahaan dalam kondisi sehat atau sebaliknya. Untuk
melengkapi keterbatasan dari analisis rasio dapat dipergunakan alat analisis yang
menghubungkan beberapa rasio sekaligus untuk memprediksi potensi
kebangkrutan suatu perusahaan. Analisis ini dikenal dengan nama analisis
4
analisis multidiskriminan untuk memilih 4 dari 19 rasio keuangan yang terkenal paling baik yang membedakan antara bisnis berhasil dan mereka yang benar-benar gagal, dengan menggunakan 40 perusahaan sebagai sampelnya. Model ini dapat digunakan untuk memprediksi kebangkrutan dengan tingkat keakuratan 92,5%. Model prediksi kebangkrutan Springate menemukan empat rasio yang digunakan untuk memprediksi adanya potensi kesulitan keuangan. Jika skorS>0,862 maka perusahaan diklasifikasikan menjadi perusahaan sehat,Jika skor S<0,862 maka perusahaan diklasifikasikan menjadi perusahaan yang potensial bangkrut.
Model lainnya adalah model altman z score, model ini dikembangkan oleh altman pada tahun 1968 dengan mengumpulkan beberapa rasio keuangan yang dianggap paling berpengaruh dalam memprediksi kebangkrutan perusahaan. Muslich (2003:59) mengatakan bahwa altman menggunakan lima jenis rasio keuangan, yaitu : working capital to total assets, retairned earning to total assets,
EBIT to total assets, book value of equity to book value of total debt, dan sales to
total asset. Nilai cut-off untuk indeks ini adalah > 2,99 jika hasil dari model
altman pada suatu perusahaan berada dibawah cut-off tersebut maka perusahaan tersebut masuk dalam kategori financial distress.
5
keuangan dipilih dari rasio – rasio keuangan penelitian terdahulu dan diambil sampel sebanyak 75 perusahaan yang bangkrut, serta 3573 perusahaan sehat selama tahun 1972 sampai dengan 1978, menunjukan adanya perbedaan yang signifikan antara perusahaan yang sehat dan yang tidak sehat. Dengan kriteria penilaian semakin besar nilai X maka semakin besar kemungkinan/probabilitas perusahaan tersebut bangkrut.Nilai cut off yang berlaku dalam model ini adalah 0. Hal ini berarti perusahaan yang nilai X lebih besar dari atau sama dengan 0 maka diprediksi akan mengalami kebangkrutan di masa depan. Sebaliknya, perusahaan yang memiliki nilai lebih kecil dari 0 maka diprediksi tidak akan mengalami kebangkrutan.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Darwin (2012) yang meneliti tentang perbandingan model springate dan altman, dan mencari model manakah yang lebih akurat dalam memprediksi financial distress. perbedaan penelitian ini dengan penelitian darwis (2012) terletak pada penambahan model prediktor yang membandingkan tiga model prediktor yakni model springate, altman, dan zmijewski. Sedangkan pada penelitian terdahulu Darwin (2012) hanya menggunakan dua model prediktor yaitu model springate dan altman. Selain penambahan model, terdapat juga perbedaan dalam waktu penelitian yang dilakukan.
6
kedalam kondisi financial distress atau bahkan bangkrut. Perusahaan dapat melakukan dengan analisis rasio, akan tetapi terkadang terdapat masalah dalam pemakaian analisis rasio karena masing-masing rasio memiliki kegunaan dan
memberikan indikasi yang berbeda mengenai kesehatan keuangan perusahaan,
maka sangatlah penting melakukan analisis untuk melihat potensi kebangkrutan
perusahaan dengan menggunakan model analisis yang menggabungkan beberapa
rasio seperti model springate, altman, dan zmijewski yang bisa melengkapi analisis dengan menggunakan rasio-rasio tanpa penggabungan dalam memprediksi kondisi
financial distress perusahaan manufaktur makanan dan minuman.
Akan tetapi dari hasil perhitungan maupun tingkat akurasinya pastilah terdapat perbedaan dari ketiga model prediktor tersebut dalam memprediksi kondisi financial distress pada perusahaan, maka dari itu peneliti ingin membandingkan ketiga model prediktor tersebut yang sama-sama memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing dengan melihat apakah terdapat perbedaan hasil perhitungan yang signifikan diantara ketiga model prediktor dan melihat model manakah yang lebih akurat digunakan untuk memprediksi financial
distress pada perusahaan manufaktur makanan dan minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011 sampai dengan 2013. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis
7
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Apakah terdapat perbedaan antara model prediksi springate, dan model altman, dalam memprediksi financial distress pada perusahaan manufaktur makanan dan minuman makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
2. Apakah terdapat perbedaan antara model prediksi springate, dan model zmijewski, dalam memprediksi financial distress pada perusahaan manufaktur makanan dan minuman makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
3. Apakah terdapat perbedaan antara model prediksi altman, dan model zmijewski, dalam memprediksi financial distress pada perusahaan manufaktur makanan dan minuman makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
4. Model makanakah yang lebih akurat dalam memprediksi financial distress pada perusahaan manufaktur makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
5. Apakah model springate, altman, dan zmijewski bisa digunakan dalam memprediksi kesehatan perusahaan manufaktur makanan dan minuman makanan dan minuman yang terdaftar di bursa efek indonesia?
8
kebangkrutan perusahaan dengan menggunakan rasio keuangan dan model prediksi kebangkrutan?
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian ini dibatasi pada masalah yang menyangkut perbedaan signifikan dari hasil perhitungan kebangkrutan perusahaan dan model yang lebih akurat dalam memprediksi kebangkrutan antara model prediksi springate, altman, dan zmijewski, pada perusahaan manufaktur makanan dan minuman makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang sudah diuraikan diatas maka masalah utama yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah terdapat perbedaan antara model prediksi springate, dan model altman, dalam memprediksi financial distress pada perusahaan manufaktur makanan dan minuman makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
9
3. Apakah terdapat perbedaan antara model prediksi altman, dan model zmijewski, dalam memprediksi financial distress pada perusahaan manufaktur makanan dan minuman makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
4. Apakah model springate memilliki tingkat keakuratan yang lebih baik daripada model altman dalam memprediksi financial distress pada perusahaan manufaktur makanan dan minuman makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia .
5. Apakah model springate memilliki tingkat keakuratan yang lebih baik daripada model zmijewski dalam memprediksi financial distress pada perusahaan manufaktur makanan dan minuman makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
6. Apakah model altman memilliki tingkat keakuratan yang lebih baik daripada model zmijewski dalam memprediksi financial distress pada perusahaan manufaktur makanan dan minuman makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk :
10
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia .
2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara model prediksi springate, dan model zmijewski, dalam memprediksi financial distress pada perusahaan manufaktur makanan dan minuman makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara model prediksi altman, dan model zmijewski, dalam memprediksi financial distress pada perusahaan manufaktur makanan dan minuman makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4. Untuk mengetahui apakah model springate memilliki tingkat keakuratan yang lebih baik daripada model altman dalam memprediksi financial
distress pada perusahaan manufaktur makanan dan minuman makanan dan
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia .
5. Untuk mengetahui apakah model springate memilliki tingkat keakuratan yang lebih baik daripada model zmijewski dalam memprediksi financial
distress pada perusahaan manufaktur makanan dan minuman makanan dan
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
11
1.6 Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini merupakan pelatihan kemampuan yang diharapkan dapat mempertajam pengetahuan penulis tentang model springate, altman dan zmijewski, dan melihat model manakah yang lebih akurat dalam memprediksi kondisi financial distress pada perusahaan manufaktur makanan dan minuman.
2. Bagi Pembaca dan Peneliti Lain
Sebagai bahan informasi tambahan bagi pembaca yang ingin lebih mengetahui tentang analisis prediksi financial distress dan sebagai referensi bagi peneliti lain yang ingin mengaplikasikan model yang akan dibentuk dalam penelitian ini untuk memprediksi terjadinya financial
distress ataupun melakukan penelitian dalam bidang yang sama.
3. Bagi Universitas Negeri Medan
67 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil analisis kebangkrutan model springate dan model altman dalam memprediksi financial distress pada perusahaan manufaktur makanan dan minuman yang terdaftar di BEI, hal ini dapat dilihat dari nilai sig. 2 tailed < 0,05 yaitu 0,00 dan T Hitung > T Tabel yakni 11,041 > 2,262.
2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil analisis kebangkrutan model springate dan model zmijewski dalam memprediksi financial
distress pada perusahaan manufaktur makanan dan minuman yang
terdaftar di BEI, hal ini dapat dilihat dari nilai sig. 2 tailed < 0,05 yaitu 0,00 dan T Hitung > T Tabel yakni 13,090 > 2,262.
68
4. Model altman memiliki akurasi yang lebih baik dari model springate dalam memprediksi financial distress hal ini dapat dilihat dari tingkat akurasi model altman 91,67% yang lebih besar dari model springate yakni 83,43%.
5. Model zmijewski memiliki akurasi yang lebih baik dari model springate dalam memprediksi financial distress hal ini dapat dilihat dari tingkat akurasi model zmijewski 100% yang lebih besar dari model springate yakni 83,43%.
6. Model zmijewski memiliki akurasi yang lebih baik dari model altman dalam memprediksi financial distress hal ini dapat dilihat dari tingkat akurasi model zmijewski 100% yang lebih besar dari model springate yakni 83,43%.
5.2 Saran
Penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Penelitian selanjutnya disarankan agar menggunakan faktor-faktor non keuangan seperti faktor politik, ekonomi, dan kebijakan pemerintah agar tingkat keakuratan dalam memprediksi financial distress lebih akurat. 2. Penelitian selanjutnya disarankan agar menggunakan periodesasi data
DAFTAR PUSTAKA
Agusti, Chalendra. 2013. Analisis faktor yang memungkinkan terjadinya financial distress. Universitas Diponegoro. Semarang.
Almilia,Luciana Spica dan Kristijadi. 2003. “Analisis Rasio Keuangan untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ”. Jurnal
Akuntansi dan Auditing Indonesia, Vol. 7 No. 2, Desember, Hal 183 – 206.
Anggarini, Vota. 2010. Pengaruh karakteristik komite audit terhadap financial distress. Universitas Diponegoro. Semarang
Darwis, Robin. 2013. Analisis laporan keuangan untuk memprediksi kebangkrutan
perusahaaan dengan membandingkan model altman z-score dan model springate pada perusahaan manufaktur makanan dan minuman yang terdaftar di bursa efek indonesia. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Daulay,Ranto.2013.Penilaian Kesehatan Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Dwijayanti, febrina. 2010. “Penyebab, Dampak Dan Prediksi Dari Financial Distress Serta Solusi Untuk Mengatasi Financial Distress”. Jurnal Akuntansi Kontemporer, Vol.2
No.2, Juli.
Endri. 2009. “Prediksi kebangkrutan bank untuk menghadapi dan mengelola perubahan
lingkungan bisnis : analisis model Altman Z Score”. Jurnal Perbanas Quartertry Review, Vol 2 No.1, Maret.
Ghozali.Imam.2012.Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
20.Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Hadi, Syamsul. 2008. pemilihan prediktor delisting terbaik (perbandingan antara the
zmijewski model, the altman model, dan the springate model). Universitas Islam
Indonesia. Yogyakarta.
Hanifah, oktita. 2013. Pengaruh struktur corporate governance dan financial indicators
terhadap kondisi financial distress. Universitas Diponegoro. Semarang.
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2006. Manajemen Keuangan – Teori dan Penerapan. Buku
2. Yogyakarta: BPFE
Ikhsan, Arfan. 2011. Desain Dan Metode Penelitian. Medan : Madenareta. Ikhsan, Arfan. 2013. Teori Akuntansi. Medan : Madenareta
Maulana, helmi. 2010. Prediksi financial distress pada perusahaan manufaktur
menggunakan rasio altman. STIE Perbanas. Surabaya.
Munawir. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty.
Nugroho, Dwi. 2011. analisis prediksi financial distress dengan menggunakan model
altman z-score modifikasi 1995. Universitas Diponegoro. Semarang.
Prihantini, Ni made. 2013. Prediksi kebangkrutan dengan model grover, altman z score, springate, dan zmijewski pada perusahaan food and baverage di bursa efek indonesia.
“e-jurnal akuntansi univ. Udayana 5.2” : 417-435.
Puspitasari, Novi. 2014.”Analisis Akurasi Prediksi Kebangkrutan Model Altman Z-Score Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. E-jurnal ekonomi bisnis dan akuntansi, Volume1 (1) : 1-3
Reeve, James. 2009. Pengantar akuntansi. Jakarta selatan : Salemba Empat.
Sawir, Agnes. 2003. Analisis kinerja keuangan dan perencanaan keuangan perusahaan. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama.
Santoso, Sandy. 2010. Analisis kebangkrutan dengan menggunakan metode springate. Universitas Kristen Maranatha.Bandung.
Sopian. 2013. Analisis potensi financial distress dengan metode altman z score pada
lembaga keuangan bukan bank yang terdaftar di BEI. Universitas Sumatera Utara.
Medan.
Sutrisno. 2003. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Yogyakarta: Ekonisia
Taqwa, Cahaya. 2012. “Analisis Prediksi Kebangkrutan Dengan Metode Springate Konvensional Dan Metode Fuzzy Springate Pada Perusahaan Industri Farmasi.”Jurnal Akuntasi, Desember.
Wulandari, Veronita. 2014. “analisis perbandingan Model Altman, Springate, Fumer,
Olshon,CA Score, dan Zmijewski dalam memprediksi financial distress”. Jurnal akuntansi volume1 No.2, Oktober.