MODEL KUARK GELL-MANN SEBAGAI SOLUSI DEKUPLET BARYON
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Rio Orgando Manihuruk 040801009
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul : MODEL KUARK GELL-MANN SEBAGAI SOLUSI DEKUPLET BARYON
Kategori : SKRIPSI
Nama : RIO ORGANDO MANIHURUK
Nomor Induk Mahasiswa : 040801009
Program Studi : SARJANA (S1) FISIKA
Departemen : FISIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di Medan, Maret 2010
Diketahui/disetujui
Departemen Fisika FMIPA USU Pembimbing
Ketua,
Dr. Marhaposan Situmorang Drs. Tenang Ginting, MS
PERNYATAAN
MODEL KUARK GELL-MANN SEBAGAI SOLUSI DEKUPLET BARYON
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja sendiri, kecuali beberapa kutipan
dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Maret 2010
Rio Orgando Manihuruk
PENGHARGAAN
Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih, dimana hanya karena kekuatan dariNya saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
ABSTRAK
Secara garis besar pengelompokkan partikel elementer dibagi atas dua keluarga yaitu lepton dan hadron. Hadron tersebut mengalami tiga interaksi, yaitu interaksi kuat, interaksi lemah dan interaksi elektromagnetik. Keluarga hadron ini dibagi menjadi meson dan baryon. Baryon dan meson ini disusun oleh kuark-kuark, karena kuark tidak dapat berdiri sendiri. Kuark-kuark ini hadir bertiga membentuk baryon.
Dalam keadaan eksis bertigaan ini terutama pada baryon yang mempunyai nilai spin
2 3
, yang disebut dekuplet baryon, timbul suatu masalah yang melanggar asas larangan
Pauli. Untuk mengatasi itu, diperlukan suatu bilangan kuantum baru yang disebut bilangan color. Hal ini dikemukakan oleh Gell-Mann yang menentukan nilai bilangan
kuark color sebesar e 3 1
dan e 3 2
yang bila dimasukkan ke dalam baryon tersebut tidak
GELL-MANN KUARK MODEL AS SOLUTION FOR DEKUPLET BARYON
ABSTRACT
Mainly, elementary particle to be divided for two families which are leptons and hadrons. Hadron got three interactions such as strong interaction, weak interaction and electromagnetic interaction. Hadrons are divided to meson and baryon. Baryon and meson contains of quarks, since quark can't selfsupporting. These quarks triad attending forms baryon.
In this conditions especially baryon spin 2 3
called dekuplet baryon, got a problem that
cross Pauli exclusion principle. In held, needed new quantum number called color
number. This is proposed by Gell-Mann that make the number of color are e 3 1
and
e 3 2
in which take into the baryon won't change the charge electric of it. So does
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN i
LEMBAR PERNYATAAN ii
PENGHARGAAN iii
ABSTRAK iv
ABSTRACT v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
BAB I : PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang 1
1.2Tujuan 2
1.3Batasan Masalah 2
1.4Metodologi Penelitian
1.5Sistematika Penulisan 3
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi Partikel 4
2.1.1 Fermion dan Boson 4
2.1.2 Kuark dan Lepton 5
2.1.2.1 Kuark 5
2.1.2.2 Lepton 9
2.2 Interaksi-Interaksi Dasar 10
2.2.1 Interaksi Gravitasi 11
2.2.2 Interaksi Kuat 11
2.2.3 Interaksi Elektromagnetik 12
2.2.4 Interaksi Lemah 13
2.3 Hukum Kekekalan 14
2.3.1 Kekekalan Lepton 14
2.3.2 Kekekalan Baryon 15
2.3.3 Kekekalan Strangeness 16
3.1 Asas Larangan Pauli 17
3.2 Dekuplet Baryon 17
3.3 Bermasalah 23
3.4 Model Kuark Warna 24
3.4.1 Model Kuark Warna Gell-Mann 25
3.4.2 Model Kuark Warna Han-Nambu 28
BAB IV : KESIMPULAN 30
DAFTAR PUSTAKA 31
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Keluarga kuark dan sifat-sifatnya berdasarkan PDG 6
Tabel 2.2 Tabel keluarga meson dan penyusunnya 7
Tabel 2.3 Keluarga baryon 7
Table 2.4 Keluarga lepton 10
Tabel 2.5 Perbandingan Interaksi Dasar 13
Tabel 2.6 Bilangan Lepton 15
Tabel 3.1 Kuark dasar 26
Table 3.2 Model kuark warna Gell-Mann 27
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur kuark proton dan neutron 9
Gambar 3.1 Pola baryon spin 3/2 19
Gambar 3.2 Penggabungan kuark warna 25
Gambar 3.3 Susunan kuark warna pada meson dan baryon 26
Gambar 3.4 Pola dekuplet baryon yang terdiri atas kuark warna 28
ABSTRAK
Secara garis besar pengelompokkan partikel elementer dibagi atas dua keluarga yaitu lepton dan hadron. Hadron tersebut mengalami tiga interaksi, yaitu interaksi kuat, interaksi lemah dan interaksi elektromagnetik. Keluarga hadron ini dibagi menjadi meson dan baryon. Baryon dan meson ini disusun oleh kuark-kuark, karena kuark tidak dapat berdiri sendiri. Kuark-kuark ini hadir bertiga membentuk baryon.
Dalam keadaan eksis bertigaan ini terutama pada baryon yang mempunyai nilai spin
2 3
, yang disebut dekuplet baryon, timbul suatu masalah yang melanggar asas larangan
Pauli. Untuk mengatasi itu, diperlukan suatu bilangan kuantum baru yang disebut bilangan color. Hal ini dikemukakan oleh Gell-Mann yang menentukan nilai bilangan
kuark color sebesar e 3 1
dan e 3 2
yang bila dimasukkan ke dalam baryon tersebut tidak
GELL-MANN KUARK MODEL AS SOLUTION FOR DEKUPLET BARYON
ABSTRACT
Mainly, elementary particle to be divided for two families which are leptons and hadrons. Hadron got three interactions such as strong interaction, weak interaction and electromagnetic interaction. Hadrons are divided to meson and baryon. Baryon and meson contains of quarks, since quark can't selfsupporting. These quarks triad attending forms baryon.
In this conditions especially baryon spin 2 3
called dekuplet baryon, got a problem that
cross Pauli exclusion principle. In held, needed new quantum number called color
number. This is proposed by Gell-Mann that make the number of color are e 3 1
and
e 3 2
in which take into the baryon won't change the charge electric of it. So does
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam alam semesta terdapat berbagai macam partikel yang menyusun segala sesuatu
yang ada. Untuk memudahkan pembelajarannya, kita dapat menatanya dengan
mengelompokkan semua partikel tersebut menjadi dua keluarga besar, yaitu lepton
dan hadron.
Selain dari itu, pembelajaran terhadap alam semesta ini dapat menjadi lebih
baik jika kita mengetahui komponen-komponen dasar materi penyusun benda-benda
di alam semesta serta interaksi antar komponen-komponen dasar tersebut. Sejauh ini,
telah dapat diketahui adanya empat bentuk interaksi fundamental yang bertanggung
jawab terhadap berbagai macam interaksi antar materi. Keempat interaksi fundamental
tersebut adalah: interaksi gravitasi, elektromagnetik, nuklir lemah dan interaksi kuat.
Seperti yang dijelaskan di atas bahwa keluarga partikel terdiri dari lepton dan
hadron. Lepton mengalami dua interaksi yaitu interaksi lemah dan interaksi
elektromagnetik, sedangkan hadron mengalami tiga interaksi yaitu interaksi kuat,
interaksi lemah dan interaksi elektromagnetik.
Terdapat enam jenis kuark yaitu kuark atas (u), kuark bawah (d), kuark aneh
(s), kuark pesona (c), kuark dasar (b) dan kuark puncak (t).
Keluarga hadron terdiri atas partikel yang berinteraksi kuat yang terdiri atas
dua tipe kombinasi kuark yaitu baryon dan meson. Baryon terdiri atas tiga kuark dan
menemukan permasalah baru yaitu melanggar asas larangan Pauli yang melarang
adanya dua fermion yang memiliki dua bilangan kuantum yang sama.
Keadaan ini berusaha dipecahkan dengan menghadirkan bilangan kuantum
yang baru, yaitu bilangan warna. Kuark yang memiliki bilangan warna ini dapat
memecahkan permasalahan yang terjadi di atas sehingga apa yang dilarang oleh asas
pauli dapat ditaati.
1.2 Tujuan
Mempelajari kuark warna Gell-Mann dan membandingkannya dengan model Han
Nambu.
Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah pada anggota dekuplet baryon.
1.4 Metodologi Penelitian
Adapun metode penelitian dalam skripsi ini akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Memaparkan klasifikasi partikel
2. Menjelaskan jenis-jenis interaksi dasar
3. Menjelaskan hukum kekekalan yang harus ditaati dalam peluruhan partikel
4. Menjelaskan asas larangan Pauli
5. Memaparkan anggota dekuplet baryon
6. Memaparkan model kuark Gell-Mann dan Han-Nambu
1.5Sistematika Penulisan
Skripsi ini ditulis dalam 4 bab, dengan penjelasan bab demi bab sebagai berikut :
1. Pada BAB 1 dijelaskan mengenai latar belakang, batasan masalah, tujuan
penelitian dan sistematika penulisan.
2. Pada BAB 2 dijelaskan mengenai tinjauan pustaka yang meliputi
klasifikasi partikel penyusun materi, interaksi pada fisika partikel,
penjelasan mengenai keluarga partikel boson, lepton, meson, dan baryon,
menjelaskan hukum kekekalan dalam peluruhan partikel
3. Pada BAB 3 dijelaskan mengenai permasalahan yang muncul dalam
dekuplet baryon dan penggunaan model kuark warna
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi Partikel
Alam semesta mengandung berbagai macam partikel yang membangun berbagai zat
yang terkandung di dalamnya. Dalam perkembangannya telah ditemukan begitu
banyak partikel yang memenuhi alam sekitar kita. Karena begitu banyaknya partikel
yang ada, kita perlu mengelompokkannya untuk mempermudah memahami sifat dan
perilakunya. Kita dapat mengelompokkan partikel-pertikel tersebut dengan berbagai
cara, yang akan dipaparkan berikut ini.
2.1.1 Fermion dan Boson
Pada umumnya partikel memiliki sifat – sifat yaitu muatan, massa dan spin. Tiap-tiap
partikel memiliki antipartikelnya yang memiliki muatan berbeda satu dengan yang
lainnya. Dari sifat dualisme gelombang yang menyatakan bahwa partikel juga
memiliki sifat gelombang, tak heran jika partikel fungsi gelombang, yang dapat
menentukan pergerakan partikel tersebut.
Partikel berdasarkan bilangan spinnya dapat dibagi dua bagian yaitu fermion
dan boson. Suatu pertikel akan dikatakan fermion identitas jika ia memiliki bilangan
spin bulat setengah dan fungsi-fungsi gelombang dari kedua partikel berubah ketika
saling bertukaran, seperti berikut 1 2 . Suatu partikel dikatakan boson
identitas jika memiliki spin bilangan bulat dan fungsi-fungsi gelombang dari kedua
Berikut fungsi gelombang yang diwakili dengan menggambarkan sifat
identitas dari kesimetrian partikel
Boson identitas :
1,2 =
2,1 simetrisFermion identitas :
1,2 = -
2,1 antisimetris (2.1)2.1.2 Kuark dan Lepton
Sekarang ini fakta yang menunjukkan zat dibentuk dari dua bentuk fermion yang
fundamental, yang disebut kuark dan lepton.
2.1.2.1 Kuark
Kuark adalah salah satu grup partikel sub-atomik diyakini menjadi salah satu unsur
dasar materi. Dengan cara yang sama bahwa proton dan neutron membentuk inti atom,
partikel-partikel ini sendiri diduga terdiri dari quark. Kuark merupakan semua hadron
(baryons dan meson) - yaitu, semua partikel yang berinteraksi melalui gaya kuat, gaya
yang mengikat komponen-komponen inti.
Sepanjang tahun 1960-an fisikawan teoritis, mencoba untuk memperhitungkan
jumlah tumbuh-partikel subatomik yang pernah diamati dalam eksperimen,
mempertimbangkan kemungkinan bahwa proton dan neutron tersusun dari unit yang
lebih kecil dari materi. Pada tahun 1961 dua fisikawan, Murray Gell-Mann dari
Amerika Serikat dan Yuval Ne `Eman Israel, mengusulkan skema klasifikasi partikel
disebut Jalan Delapan, yang menggambarkan partikel berinteraksi kuat dalam hal blok
bangunan. Gell memberikan gambaran sederhana di mana semua meson disajikan
sebagai terdiri dari kuark dan antikuark sebuah dan semua baryon sebagai terdiri dari
tiga kuark.
Menurut teori yang berlaku, kuark memiliki massa dan spin kuark tampaknya
benar-benar mendasar. Mereka tidak memiliki struktur yang jelas, yaitu, mereka tidak
dapat diselesaikan menjadi sesuatu yang lebih kecil. Kuark tampaknya selalu terjadi
dalam kombinasi dengan kuark lain atau antikuark, tidak pernah sendirian. Untuk
eksperimen dengan akselerator partikel untuk mengamati hal itu dalam keadaan bebas
tetapi belum berhasil melakukannya.
Kuark membawa muatan listrik e
dalam beberapa jenis atau flavor, yang dibedakan dengan tanda bilangan kuantum
internal dan dilambangkan dengan u, d, s, c, b, t. Kuark-kuark u (up), c (charm) dan t
(top) membawa muatan listrik positif e
mengenai muatan dan massa kuark berdasarkan partikel data grup (PGD)
Tabel 2.1 Keluarga kuark dan sifat-sifatnya berdasarkan PDG
Kuark Muatan (e) Massa ( 2
Tidak seperti lepton, hadron mengalami tiga interaksi yakni interaksi kuat,
interaksi lemah dan juga mengalami interaksi elektromagnetik. Keluarga dari hadron
terdiri atas meson dan barion. Meson merupakan partikelyang tersusun dari pasangan
kuark dan antikuark, anggota dari meson sendiri terdiri dari meson bermuatan dan
meson netral atau bermuatan 0 yaitu antara lain partikel pion bermuatan (-meson)
dan pion netral (0-meson), partikel kaon (K -meson dan K -meson) ,serta partikel 0
tiga buah kuark, anggota dari barion yaitu nukleon yang terdiri atas proton dan
neutron. Baryon yang lebih besar dari neutron disebut hiperon dan semuanya tak
mantap dengan waktu peluruhan kurang dari 10-9 detik. Empat kelas hiperon yaitu
(lamda), (sigma),(ksi),dan (omega), berbagai hiperon dapat meluruh dengan berbagai cara, tetapi hasil akhir selalu memuat proton dan neutron.
Hadron adalah partikel yang berinteraksi kuat yang terdiri atas dua tipe kombinasi
meson dapat dilihat seperti berikut
Baryon Meson
uud= proton u = d (pion)
udd= neutron s = d K (kaon) 0
uds = (lambda hyperon) c = c -meson
Tabel 2.2 Tabel keluarga meson dan penyusunnya
Partikel Komposisi kuark
s s
diberikan tabel keluarga baryon beserta penyusunya.
Tabel 2.3 Keluarga baryon
Partikel Komposisi kuark
p uud
Partikel kuark tidak pernah bertindak sebagai partikel bebas. Kuark hanya
dapat eksis berduaan membentuk meson atau bertiga membentuk baryon. Berdasarkan
teori kuark Gell-Mann ini, baryon tersusun atas tiga buah kuark sedangkan meson
tersusun dari dua kuark u dengan spin berlawanan dan sebuah kuark d. Neutron terdiri
dari dua kuark d dengan spin berlawanan dan sebuah kuark u, seperti yang
diperihatkan pada gambar 2.1.
u
d
u
d
u
d
proton (p) neutron (n)
Gambar 2.1 Struktur kuark proton dan neutron
2.1.2.2 Lepton
Lepton berasal dari kata Yunani yang berarti partikel ringan atau zarah ringan.
Lepton membawa muatan listrik 0 atau e . Lepton netral disebut juga neutrino dan
memiliki massa diam yang sangat kecil atau mendekati nol. Lepton memiliki keluarga
sebagai berikut : e- (electron) dan e (neutrino electron),
(muon) dan (neutrino
muon), (tau) dan (neutrino tau).
Elektron adalah partikel elementer yang pertama yang teorinya telah
dikembangkan manusia. Hasil yang tak terduga ialah bahwa dari teori Dirac
diramalkan adanya elektron positif. Mula-mula diduga orang proton adalah partikel
positifnya, walaupun terdapat perbedaan massa. Elektron positif yang diterangkan
dahulu, biasanya disebut positron. Positron sering disebut sebagai antipartikel dari
elektron, karena elektron dapat bergabung dan musnah bersama elektron. Hampir
semua partikel elementer yang dikenal mempunyai antipartikel; foton dan pion netral
Semua lepton memiliki nilai spin 2 1
. untuk lepton yang memiliki muatan yaitu
e
, sedangkan lepton netral atau lepton yang bermuatan 0, disebut neutrino yang memiliki massa yang sangat kecil sekali. Lepton yang bermuatan memiliki dua
interaksi yakni interaksi lemah dan interaksi elektromagnetik, sedangkan neutrino
hanya memiliki satu interaksi yaitu interaksi lemah. Berikut adalah tabel mengenai
keluarga lepton.
Table 2.4 Keluarga lepton
Leptons Antileptons
1
2.2 Interaksi-Interaksi Dasar Alam Semesta
Pandangan terhadap alam semesta ini dapat menjadi lebih baik jika diketahui
komponen-komponen dasar materi penyusun benda-benda di alam semesta serta
interaksi antar komponen-komponen dasar tersebut. Sejauh ini, telah dapat diketahui
adanya empat bentuk interaksi fundamental yang bertanggung jawab terhadap
berbagai macam interaksi antar materi. Secara umum, konsep interaksi digunakan
untuk menyatakan hubungan timbal-balik antara objek-objek yang ditinjau. Konsep
ini bermanfaat terutama untuk analisa bentuk hubungan antar objek materi. Keempat
interaksi fundamental tersebut adalah: interaksi gravitasi, interaksi elektromagnetik,
2.2.1 Interaksi Gravitasi
Interaksi gravitasi bersifat tarik-menarik (selalu tarik-menarik) antar partikel-partikel
materi. Hukum Newton tentang gravitasi universal menyatakan, besar interaksi
tarik-menarik antar dua partikel materi sebanding dengan massa kedua partikel tersebut dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak yang memisahkan keduanya. Interaksi ini
memiliki jangkauan yang amat jauh (tak hingga), karena bila terdapat partikel-partikel
materi maka tentu terjadi interaksi gravitasi. Interaksi gravitasi inilah yang
menyebabkan partikel materi mengumpul menjadi satu hingga terbentuk
planet-planet, bintang-bintang, yang menyusun tata surya serta galaksi.
Konsep interaksi memerlukan adanya "partikel interaktif" untuk menyatakan
gagasan hubungan antar partikel materi. Dalam hal interaksi gravitasi, interaksi antar
partikel materi dilakukan oleh partikel interaktif graviton. Graviton bersifat tak
bermassa, sehingga jangkauan interaksinya meliputi jarak tak hingga dan bergerak
dengan kecepatan cahaya. Namun sangat sulit untuk mendeteksi keberadaan graviton
karena kekuatan interaksinya sangat lemah, paling lemah dibandingkan tiga interaksi
lainnya Interaksi gravitasi dapat diabaikan karena konstanta kopling interaksi gravitasi
40
Konstanta struktur halus itu dihasilkan pada interaksi kuat antara foton dan partikel
yang bermuatan.
2.2.2 Interaksi Kuat
Interaksi kuat bertanggung jawab terhadap penggabungan kuark menjadi proton atau
neutron, serta penggabungan keduanya menjadi inti atom. Interaksi nuklir kuat antar
kuark dihubungkan oleh partikel interaktif yang disebut gluon, menggabungkan
kuark-kuark terikat menjadi nukleon. Dan juga, interaksi antar hadron (misal, proton
dan neutron) yang dihubungkan oleh meson, yang mengikat nukleon menjadi inti
Interaksi nuklir kuat berperan penting dalam jangkauan pendek dan memiliki
kekuatan interaksi relatif paling besar bila dibandingkan dengan kekuatan interaksi
fundamental yang lain. Jangkauannya sekitar ( 15 10 m).
2.2.3 Interaksi Elektromagnetik
Interaksi fundamental berikutnya, interaksi elektromagnetik, terjadi antara
partikel-partikel bermuatan listrik (atau partikel-partikel bermuatan saja). Berbeda dengan interaksi
gravitasi yang bersifat hanya menarik, interaksi elektromagnetik bisa
tarik-menarik maupun tolak-menolak.
Sesama proton atau sesama elektron, interaksi yang terjadi bersifat
tolak-menolak. Hal ini disebabkan karena proton memiliki muatan sejenis dengan proton
lain-katakanlah bermuatan listrik positip dan demikian juga interaksi antar elektron
yang dicirikan dengan muatan listrik-katakanlah negatif. Sebaliknya, terjadi interaksi
tarik-menarik antara proton dan elektron, karena mereka berbeda muatan. Interaksi
elektromagnetik pada mulanya juga dipahami secara terpisah sebagai interaksi listrik
dan interaksi magnetik. Kenyataannya, keduanya merupakan dua aspek dari satu sifat
materi, yakni muatan listrik. Sementara muatan listrik yang diam relatif terhadap
pengamat hanya menimbulkan medan listrik, pengamat menimbulkan medan listrik
dan medan magnetik-medan elektromagnetik. Interaksi elektromagnetik yang
diformulasikan oleh Maxwell berdasarkan simetri permasalahan yang telah dilakukan
Faraday. Karya Faraday menunjukkan bahwa perubahan medan magnet terhadap
waktu menimbulkan medan listrik, sedangkan karya Maxwell menunjukkan bahwa
perubahan medan listrik terhadap waktu menimbulkan medan magnet. Dari formulasi
interaksi elektromagnetik Maxwell, dapat diprediksi adanya gelombang
elektromagnetik yang menjalar dengan kecepatan cahaya. Keberadaan gelombang
elektromagnetik dibuktikan secara eksperimental oleh Hertz, memiliki banyak
penerapan dalam teknologi modern, misalnya gelombang radio. Ini salah satu bukti
2.2.4 Interaksi Lemah
Interaksi lemah berperan dalam koreksi susunan inti atom. Inti atom yang tersusun
dari sejumlah proton dan sejumlah neutron dengan perbandingan yang tak harmonis
akan berusaha mendapatkan komposisi yang proporsional dengan melakukan
peluruhan partikel beta. Formulasi interaksi elektrolemah (sintesa interaksi
elektromagnetik dan interaksi lemah) oleh Salam, Weinberg, Glashow menyatakan
bahwa, pada dasarnya tak ada perbedaan mendasar antara partikel interaktif
elektromagnetik (foton) dan partikel interaktif nuklir lemah (boson madya) pada
tingkat energi tinggi; meskipun pada tingkat energi rendah, foton dan boson madya
tampak berbeda. Fenomena ini dikenal sebagai perusakan simetri serta merta
(spontaneous symmetry breaking). Kebenaran teori Salam, Weinberg, Glashow
terbukti secara eksperimental dengan ditemukannya partikel interaksi lemah yang
diemban oleh boson madya W , W dan Z . 0
Interaksi lemah terjadi pada banyak peluruhan seperti peluruhan radioaktif,
peluruhan pion dan muon dan sejumlah proses peluruhan lainnya. Interaksi lemah
hanya terjadi pada peluruhan yang tidak bersifat memenuhi hukum kekekalan paritas.
Interaksi ini terjadi pada jarak 1018m.
Berikut ini akan dijelaskan perbandingan besarnya interaksi yang terjadi untuk
masing-masing interaksi yang ditulis berurut; interaksi kuat : interaksi
elektromagnetik : interaksi lemah : interaksi gravitasi adalah 1 : 102 : 1013 : 1039.
Tabel 2.5 Perbandingan Interaksi Dasar
Interaksi Partikel
pentransmisi Sumber Jarak
Gravitasi Graviton Massa
Elektromagnetik Foton Muatan listrik
Kuat Gluon Muatan warna 15
10
Lemah W, Z0 Muatan lemah 18
2.3 Hukum Kekekalan
Dalam analisis kita terhadap berbagai gejala fisika, kita telah menggunakan hukum
kekekalan energi, momentum linear, dan momentum sudut. Kita yakin bahwa
ketiganya bersifat mutlak dan tidak terlanggarkan. Semua reaksi dan peluruhan
partikel elementer tampaknya mematuhi hukum-hukum kekekalan dan aturan-aturan
seleksi tertentu. Termasuk di dalamnya hukum-hukum kekekalan yang lazim bagi:
a. energi massa
b. momentum linear
c. muatan
yang berlaku untuk semua interaksi, apakah prosesnya berlangsung di bawah interaksi
kuat, lemah atau gravitasi.
Kekekalan jumlah proton dan neutron dapat ditafsirkan sebagai bentuk lain
kekekalan muatan elektrik. Kedua hukum kekekalan bagi berbagai proses inti ini
bekerja cukup baik, kecuali jika kita menerapkannya pada peluruhan beta.
Sebagai contoh, peluruhan
p e
n (2.3)
tidak mematuhi kekekalan jumlah proton maupun neutron. Tetapi, peluruhan ini
kekekalan jumlah neutron tambah proton, yang dalam proses peluruhan di atas adalah
satu pada kedua belah ruasnya. Dengan demikian, kita dapat mengatakan bahwa
semua peluruhan dan reaksi inti taat asas terhadap hukum kekekalan muatan elektrik
dan jumlah nukleon.
2.3.1 Kekekalan Lepton
Kehadiran elektron setelah terjadi peluruhan beta juga menimbulkan masalah dari
sudut pandang hukum kekekalan. Beberapa hukum kekekalan atau aturan seleksi
lainnya dapat berlaku juga bagi bilangan-bilangan kuantum lainnya, seperti bilangan
lepton.
Elektron dan neutrino memiliki bilangan lepton +1, sedangkan positron dan
proses peluruhan di atas memiliki bilangan lepton nol di ruas kiri dan kanan. Bilangan
lepton untuk elektron dan neutrinonya (e) dan juga bilangan lepton untuk meson-
dan neutrinonya (), masing-masing secara terpisah adalah kekal dalam semua
proses.
Tabel 2.6 Bilangan Lepton
partikel L L e
2.3.2 Kekekalan Baryon
Bilangan baryon didefenisikan bernilai +1 untuk partikel-partikel baryon, -1 untuk
antipartikel baryon, dan 0 untuk semua partikel lain. Untuk proses peluruhan atau
reaksi apa saja, bilangan baryon ini juga kekal. Contoh hukum kekekalan ini adalah:
2.3.3 Kekekalan Strangeness
Walau kita sudah memasukkan bilangan kuantum L dan B aspek tertentu dari
kelakuan partikel elementer belum dapat diperhitungkan. Misalnya, kaon dan hyperon
tidak pernah tercipta secara tunggal, tetapi selalu dua atau lebih setiap kali. Hal ini dan
pertimbangan lain melahirkan pengertian bilangan keanehan S. Kuark yang memiliki
bilangan keanehan (S) hanya kuark aneh (s) dengan nilai S = -1 dan antikuark aneh
bilangan keanehannnya S = 1. Selain kuark aneh, kuark yang lain memiliki nilai S = 0.
Didapatkan bahwa S kekal dalam semua proses yang berlangsung melalui
interaksi kuat dan elektromagnetik. Kaon dan hyperon yang memiliki S 0, tercipta
dalam tumbukan energi tinggi yang berkaitan dengan interaksi kuat, dan
kemunculannya yang banyak kali berhubungan dengan keperluan dipenuhinya
kekekalan S. Suatu contoh seperti itu adalah dalam tumbukan proton-proton.
Peluruhan kaon dan hyperon berlangsung melalui interaksi lemah, sehingga
berlangsung dalam waktu sangat lambat. Namun, walaupun interaksi lemah, tidak
diijinkan perubahan S lebih dari 1 dalam suatu peluruhan. Jadi hyperon tidak
meluruh langsung menjadi neutron, karena
tetapi, melalui dua langkah
Salah satu contoh kekekalan strangeness dalam proses kuat adalah
p K
(2.10)
BAB III
DEKUPLET BARYON YANG PROBLEMATIK
3.1 Asas Larangan Pauli
Sambil berputar mengitari inti, elektron juga berputar pada sumbunya. Gerak berputar
pada sumbu ini disebut rotasi. Hanya ada dua kemungkinan arah rotasi elektron, yaitu
searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam. Kedua arah yang berbeda itu
dinyatakan dengan bilangan kuantum spin (s) dengan nilai s = 2 1
dan s = 2 1
.
Spin elektron merupakan hal penting dalam memahami struktur elektron dari
atom multi elektron. Seorang ilmuwan kelahiran Austria, Wolfgang Pauli menemukan
prinsip yang mengatur penataan elektron dalam atom multi elektron penemuan pauli
yang dikenal dengan asas larangan Pauli menyatakan ” dua elektron dalam sebuah
atom tidak boleh memiliki himpunan bilangan kuantum (n,l,m,s) yang sama”. n
adalah bilangan kuantum utama, l adalah bilangan kuantum azimut, m adalah bilangan
kuantum magnetik, dan s adalah bilangan kuantum spin.
Sama seperti halnya elektron, setiap partikel fermion tunduk pada asas
larangan Pauli yang melarang dua fermion sejenis, A dan B, yang berada dalam
keadaan terikat dengan energi yang sama untuk memiliki nilai bilanggan kuantum
jati diri yang sama
3.2 Dekuplet Baryon
Pada bab sebelumnya telah diketahui bahwa kuark tidak dapat berdiri sendirian.
Pemasangan tiga buah kuark akan membentuk baryon. Murray Gell-Mann
pengkelasan berdasarkan kesamaan bilangan kuantum: spin s, muatan listrik Q dan
strangeness S, yang ternyata pas dengan teori kesetangkupan atau simetri matematika
istimewa, teori grup SU(3). Pada pola geometris ini semua partikel yang memiliki
bilangan strangeness S sama berada pada satu garis datar atau horizontal, sedangkan
yang bermuatan listrik Q (dinyatakan dalam satuan muatan listrik proton) berada pada
satu garis condong ke kiri.
Telah ditemukan pasangan kuark yang terdiri atas kuark u, d, dan s yang
membentuk suatu pola segitiga yang disebut dekuplet baryon. Adapun pasangan kuark
baryon yang menempati pola segitiga itu adalah
= ddd
0
= ddu
= duu
= uuu
= sdd 0
= sdu
= suu
= ssd 0
= ssu
Namun pada saat ke-sembilan partikel ini telah disusun sedemikian rupa untuk
menempati tiap titik pada pola segitiga itu, partikel pengisi titik sudut terbawah belum
ditemukan. Dengan menggunakan teori kesetangkupan SU(3) Gell-Mann menghitung
massa baryon pengisi titik sudut terbawah yang belum ditemukan ini, yang ia beri
nama ”omega minus”, dengan lambang . Kehadiran partikel dengan demikian
melengkapi jumlah resonansi baryon spin 3/2 menjadi sepuluh. Itu sebabnya kelas
baryon ini disebut dekuplet baryon.
Walaupun kelompok dan berbagai partikel elementer tampak sebagai
kumpulan yang rumit dan tidak teratur, terdapat keteraturan dasar yang memberi
kesan bahwa di baliknya berlaku pola yang sangat sederhana. Keteraturan ini dapat
sumbu y, dan muatan elektrik sepanjang sumbu x. Penyusunan anggota
masing-masing keluarga partikel pada diagram itu secara tepat, segera menampakkan berbagai
pola geometris teratur. Gambar 3.1 memperlihatkan pola-pola tersebut bagi baryon
spin 3/2
Gambar 3.1 Pola baryon spin 3/2
- Hiperon
Nukleon adalah proton dan neutron, dan antinukleon adalah antiproton dan
antineutron. Hyperon mula-mula didefenisikan sebagai partikel yang lebih berat dari
nukleon. Walau bagaimana pun defenisi ini tidak cukup kuat dan kita harus
manambahkan syarat bahwa hyperon mempunyai bilangan baryon sama dengan 1 dan
antihyperon mempunyai bilangan baryon sama dengan – 1.
Penemuan - Hiperon pertama kali diketahui melalui reaksi peluruhan:
p (3.1)
Dari reaksi diatas dapat dilihat bahwa reaksi tersebut menghasilkan proton dan ion
negatif .
Waktu peluruhan yang didapat dari eksperimen tersebut yaitu (2,632 0,020)
x 10-10 detik. Dalam keadaan bebas partikel ini juga dapat diperoleh dari reaksi
berikut:
0
Reaksi peluruhan ini didapat dengan mendeteksi pasangan pion netral dengan
sinar gamma. Selain itu partikel dapat diperoleh melalui reaksi
n (3.3)
Dengan energi sinar gamma antara 32 sampai 134 MeV.
- hiperon
Partikel ini pertama kali dijelaskan dari hasil observasi dalam emulsi nuklir pada sinar
kosmik yang mengindentifikasi massa sekitar 1200 MeV/c2.
Dengan menggunakan cara tiga model peluruhan yang biasa digunakan yaitu :
Pada keadaan ini ,model peluruhan ini meliputi lepton dan sinar gamma yang banyak
terjadi pada frekuensi sangat rendah,contoh model peluruhannya adalah
` p
Sedangkan untuk hiperon sigma negatif yaitu
Perbedaan massa antara partikel hiperon sigma positif dengan hiperon sigma negatif
relatif kecil. Massa kedua partikel yaitu:
2
Sedangkan waktu peluruhan kedua partikel ini yaitu:
Partikel ini telah diramalkan oleh Gell-Mann dan Nishijima bahwa partikel ini harus
mempunyai spin isotopik sama dengan 1. Peluruhan partikel sigma netral ini adalah
sebagai berikut:
Peluruhan pada partikel sigma netral ini prosesnya dimungkinkan melalui
interaksi elektromagnetik,dari hasil eksperimen diperoleh waktu peluruhan sekitar 10
-15
detik, sedangkan massa partikel yang diperoleh yaitu 1193 MeV/c2 mendekati
massa partikel sigma negatif.
- hiperon
Partikel ini meluruh menjadi sebuah pion dan sebuah- hiperon reaksi peluruhannya adalah sebagai berikut:
Massa partikel Ksi negatif ini adalah (1321,32 0,13) MeV/c2, sedangkan waktu
peluruhannya adalah (1,641 0,016) x 10-10 detik.
0
- hiperon
Skema prediksi Gell-Mann- Nishijima yang lain adalah kahadiran partikel netral, yang
peluruhannya sebagai berikut
0 0
(3.9)
Seperti halnya partikel ksi negatif, partikel ksi netral juga menghasilkan pion netral
dan - hiperon.
Massa partikel ksi netral yang diperoleh dari hasil eksperimen yakni (1314,9 0,6) MeV/c2 dan waktu peluruhannya adalah (2,9 0,1) x 10-10 detik
-hiperon
Partikel ini diprediksi kehadirannya oleh Gell-Mann berdasarkan kesimetrian GrupLie
SU(3) pada partikel barion,massa yang diprediksi oleh Gell-Mann yaitu 1673 MeV/c2.
Model peluruhan berdasarkan eksperimen yaitu dihasilkan reaksi seperti berikut ini:
0
Contoh produksi pertama dari partikel ini ditemukan pada sebuah photograph
bubble-chamber di Brookhaven pada tahun 1964. Partikel omega negatif ini merupakan hasil
dari reaksi berikut:
0
K K p
Dari hasil eksperimen massa yang diperoleh tidak terlalu jauh meleset dari yang
diperkirakan oleh Gell-Mann yaitu (1672,45 0,32) MeV/c2, sedangkan waktu
peluruhannya adalah (0,819 0,027) x 10-10 detik.
Partikel
Peningkatan energi tumbukan patikel menghadirkan lagi partikel-partikel baru seperti
yang teramati pada reaksi penumbukan elektron berenergi tinggi pada nukleon yang
menghasilkan partikel baru delta (), melalui reaksi
dibanding partikel lain.
3.3. Permasalahan Yang Muncul Dalam Dekuplet Baryon
Semua lepton memiliki spin 2 1
, spin kuark adalah 2 1
, sedangkan spin meson adalah
spin bulat 0 atau 1. Skema paling sederhana untuk menyusun sebuah meson adalah
dengan menggabungkan dua kuark, dengan spin masing-masing kuark berlawanan.
Berikut ini akan diberikan tabel mengenai tiga kuark dasar.
Tabel 3.1 Kuark dasar
Nama Lambang Spin Bilangan baryon Strangeness
Penerapan model kuark pada dekuplet baryon, yang terdiri atas tiga buah kuark
seperti yang telah kita uraikan di atas ternyata mengundang persoalan baru. Partikel
, misalnya memiliki bilangan strange S = -3, sehingga tersusun atas tiga buah
kuark s. Karena spinnya s = 2 3
, maka ketiga buah kuark s ini akan memiliki spin 2 1
yang sama. Dengan demikian, susunan ini melanggar azas larangan Pauli yang
melarang paling kurang dua buah fermion sejenis, yang dalam keadaan terikat pada
energi tertentu, untuk memiliki nilai bilangan kuantum yang sama. Masalah yang
sama juga muncul pada anggota dekuplet yang lainnya (kecuali partikel 0) karena
memiliki dua atau tiga kuark yang sama.
3.4 Model Kuark Warna
Sebagian besar masalah dengan kuark diselesaikan oleh pengenalan konsep warna.
Dalam teori interaksi kuat, yang dikembangkan pada tahun 1977, istilah warna tidak
ada hubungannya dengan warna dunia sehari-hari. Semua jenis hadron memiliki total
biaya warna nol. Kuark memiliki sifat yang disebut biaya warna . Ada tiga jenis biaya
warna, biru, hijau, dan merah. Masing-masing dilengkapi dengan antiblue,, antigreen,
dan antired. Setiap kuark membawa warna, sedangkan setiap antikuark membawa
sebuah anticolor.
3.4.1 Model Kuark Warna Gell-Mann
Gell-Mann mengemukakan bahwa setiap kuark memiliki bilangan kuantum baru.
Bilangan kuantum baru itu ia beri nama color (atau warna). Istilah color ini hanyalah
label belaka, sama sekali tak ada sangkut pautnya dengan maknanya.
Ada tiga bilangan kuantum color yang dimiliki setiap kuark: red (r, merah),
blue (b,biru), dan green (g,hijau). Sebagai contoh: kuark u sebenarnya ada tiga jenis,
nilai colour lawannya yang disebut anti-red (r ), anti-blue ( b ), dan anti-green (g).
Jadi ketiga jenis anti-kuark u adalah u , r u , dan b ug.
Terhadap ketiga bilangan kuantum color ini berlaku aturan:
1. red + blue + green = tak berwarna
2. color + anti-color = tak berwarna
Gambar 3.2 Penggabungan kuark warna
Karena semua hadron adalah tak berwarna, maka dengan aturan ini berlaku susunan
kuark sebagai berikut:
hadron, tersusun dari: kuark r, kuark b, dan kuark g
meson, tersusun dari: kuark dan anti-kuark dan kuark penyusunnya dapat dari
Gambar 3.3 Susunan kuark warna pada meson dan baryon
Dengan menggunakan ketentuan di atas maka dapat dituliskan bahwa model kuark
Gell-Mann adalah sebagai berikut:
Kuark u terdiri atas tiga warna yaitu ur,ug,ub
Kuark d terdiri atas tiga warna yaitu dr,dg,db
Kuark s terdiri atas tiga warna yaitu sr,sg,sb
Kuark c terdiri atas tiga warna yaitu cr,cg,cb
Kita dapat mengelompokkan kuark kolor tersebut dalam bentuk tabel seperti yang
Tabel 3.2 Model kuark warna Gell-Mann
Dengan menggunakan kuark warna model Gell-Mann maka diperoleh susunan kuark
masing-masing anggota dekuplet baryon tersebut adalah sebagai berikut:
Memang partikel 0 tidak melanggar asas larangan pauli, namun untuk keseragaman
dengan anggota dekuplet lainnya maka diperoleh 0= srdgub
Dengan memasukkan besarnya muatan listrik yang dimiliki oleh masing
masing kuark flavor dan warna, maka diperoleh besarnya muatan masing-masing
Setelah kita memasukkan model kuark warna Gell-Mann, kita mendapatkan
pola dekuplet baryon yang tersusun atas kuark warna yang gambarnya dapat kita lihat
seperti di bawah ini
Gambar 3.4 Pola dekuplet baryon yang terdiri atas kuark warna
3.4.2 Model Kuark Warna Han-Nambu
Sama seperti halnya model kuark warna Gell-Mann, Han-Nambu juga mempunyai
model kuark warna. Dalam model warna ini, muatan dan bilangan baryon dapat dibuat
dalam beberapa nilai seperti yang dilakukan oleh Han-Nambu. Nilai yang ditentukan
dapat ditabelkan seperti di bawah ini.
Table 3.3 Model kuark warna Han-Nambu
Bila kita menggunakan kuark warna model Han-Nambu, maka kita dapatkan
pula susunan pasangan tiga kuark yang menyusun masing-masing anggota dekuplet
baryon adalah sama dengan model Gell-Mann, yaitu
= drdgdb
0
= drdgub
= drugub
= urugub
= srdgdb
0
= srdgub
= srugub
= srsgdb
0
= srsgub
= srsgsb
Selebihnya apabila kita menggunakan model kuark Han-Nambu, kita bisa menentukan
bilangan baryon dari ke-sepuluh anggota dekuplet baryon adalah +1
Karena dekuplet baryon merupakan bagian dari 20-plet baryon yang mempunyai spin
3/2, maka dengan mengikuti penyelesaian masalah yang ada pada dekuplet baryon
yang menggunakan kuark warna, kita dapat menggambarkan susunan baryon tersebut
b
BAB IV
KESIMPULAN
Setelah melakukan analisis pada aggota baryon, maka diperoleh baryon spin 3/2
berjumlah 10 partikel yaitu partikel delta (, 0, , ), partikel sigma (0,,
), partikel ksi (, 0), dan partikel omega minus () yang membentuk dekuplet baryon.
Dengan menggunakan model kuark Gell-Mann dan Han-Nambu, maka kita
akan mendapatkan susunan kuark dari anggota dekuplet baryon yang tidak melangar
asas larangan Pauli yaitu
= drdgdb
0
= srdgub
0
= drdgub
= srugub
= drugub = srsgdb
= urugub
0
= srsgub
= srdgdb
= srsgsb
Baik model Gell-Mann maupun Han-Nambu, setelah kita masukkan muatan
untuk masing-masing kuark dengan warna merah, hijau, dan biru, maka muatan dari
partikel dekuplet baryon adalah sama (muatan positif tetap positif, muatan negatif
tetap negatif).
Pada saat anggota dekuplet baryon masih belum dibuat bilangan kuantum
warna (color) akan melanggar larangan Pauli, tetapi setelah diberlakukannya bilangan
DAFTAR PUSTAKA
Beiser, Arthur. 1981. Konsep Fisika Modern. Jilid 3. Terjemahan The Houw Liong
Ph.D. Jakarta: Erlangga.
Cheng, David dan Gerard K. O’Neill. 1979. Elementary Particle Physics : an
Introduction. USA : Addison-Wesley Publishing Company.
Hughes, I.S. 1985. Elementary Particles. 2nd edition. Cambridge : Cambridge
University Press.
Krane, Kenneth. 1987. Fisika Modern. Terjemahan Hans J. Wospakrik. Jakarta:
Penerbit Universitas Indonesia.
Leon, M. 1973. Particle Physics : an Introduction. New York : Academic Press.
Parker, Sybil. P. 1988. Nuclear and Particle Physics Source Book. USA:
McGraw-Hill, Inc.
Segre, G.K. Nuclei and Particles : an Introduction to Nuclear and Subnuclear
Physics. 2nd edition. New York : Benjamin Publishing Company Inc.
http ://eands.caltech.edu/articles/LXV113/quark
http://en.wikipedia.org/wiki/color-charge
LAMPIRAN
Dengan menggunakan model kuark color Gell-Mann
Dengan menggunakan model kuark color Han-Nambu
= srdgdb
= -1 + 0 + 0
= -1
0
= srdgub
= -1 + 0 + 1
= 0
= srugub
= -1 + 1 + 1
= 1
= srsgdb
= -1 + 0 + 0
= -1
0
= srsgub
= -1 + 0 + 1
= 0
= srsgsb
= -1 + 0 + 0
= -1
Simbol dan Lambang
Alpha
Beta
Gamma
Delta
Epsilon
Eta
Theta
Lambda
Mu
Xi
Pi
Sigma
Tau
Phi ,
Psi
Omega
Jenis-jenis kuark
up (u) = atas
down (d) = bawah
strange (s) = aneh
charm (c) = pesona
top (t) = puncak
bottom (b) = dasar
r
u = u- merah
g
u = u-hijau
b
u = u-biru
r
d = d-merah
g
d = d-hijau
b
d = d-biru
r
s = s-merah
g
s = s-hijau
b
s = s-biru
r
c = c-merah
g
c = c-hijau
b
Tabel partikel dan muatannya
Partikel Muatan listrik
0
Berikut akan dijelaskan mengenai hukum kekekalan muatan dari persamaan reaksi
Daftar Istilah
dekuplet = sepuluh pasangan kuark
flavor = rasa, dalam artian nama masing-masing kuark
keluarga = kumpulan kuark yang memiliki kesamaan
hiperon = barion yang lebih besar dari neutron
peluruhan = suatu proses dimana partikel berubah menjadi partikel lain
zarah = partikel
color = warna