• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN NOTASI BRAILLE PADA SISWA TUNANETRA ELSAVAN DALAM BIDANG STUDI VOKAL DI YAYASAN MUSIK GEREJAWI RAWAMANGUN JAKARTA TIMUR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN NOTASI BRAILLE PADA SISWA TUNANETRA ELSAVAN DALAM BIDANG STUDI VOKAL DI YAYASAN MUSIK GEREJAWI RAWAMANGUN JAKARTA TIMUR."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN NOTASI BRAILLE PADA SISWA

TUNANETRA ELSAVAN DALAM BIDANG STUDI

VOKAL DI YAYASAN MUSIK GEREJAWI

RAWAMANGUN JAKARTA TIMUR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

LIDIA NIATIRAMA

NIM. 2123140042

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

LIDIA NIATIRAMA, NIM : 2123140042. Pembelajaran Notasi Braille Pada Siswa Tunanetra Elsavan Dalam Bidang Studi Vokal Di Sekolah Musik YAMUGER Rawamangun Jakarta Timur. Program Studi Pendidikan Musik. Jurusan Pendidikan SENDRATASIK. Fakultas Bahasa Seni. Universitas Negeri Medan 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran notasi braille pada siswa tunanetra elsavan dalam bidang studi vokal Di Sekolah Musik YAMUGER Rawamangun Jakarta Timur.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa tuna netra Elsavan yang berjumlah 40 orang dengan mayor instrumen yang berbeda. Pengambilan sampel digunakan teknik purposive sampel, sehingga yang menjadi sampel penelitian adalah siswa tunanetra Elsavan dengan bidang studi vokal yang berjumlah 20 orang. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, studi literatur, dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik deskriptif analitif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Proses pembelajaran vokal pada siswa tunanetra di SMY dengan pendekatan merasakan langsung dengan meletakkan tangan pada bagian wajah dan rongga mulut untuk menghasilkan efek bunyi yang diinginkan; 2) Rancangan tahapan pembelajaran notasi braille pada siswa tunanetra Elsavan di SMY adalah pendekatan Bottom Up yang dilakukan dengan memulai pembelajaran dari apa yang siswa ketahui, bukan memberi pelajaran dalam bentuk penjelasan langsung atau yang dikenal dengan Top Down; 3) Pembelajaran notasi braille dalam bidang studi vokal siswa tunanetra Elsavan di SMY dengan metode transposing yang sangat efektif dilaksanakan; 4) metode yang digunakan dalam belajar notasi braille untuk anak tunanetra Elsavan adalah metode tanya jawab, ceramah, dan metode demonstrasi; 5) Hasil pembelajaran notasi braille pada siswa tunanetra Elsavan dalam bidang studi vokal di SMY sangat baik. Hal ini terlihat dengan hasil-hasil perolehan prestasi siswa dan dapat belajar secara mandiri.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat dan kasihnya yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik yang disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan penyusunan skripsi guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dengan judul “Pembelajaran Notasi Braille Pada Siswa Tunanetra Elsavan Dalam Bidang Studi Vokal Di Yayasan Musik Gerejawi Rawamangun Jakarta Timur”.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis juga memperoleh bantuan dari berbagai pihak berupa waktu, fikiran dan bimbingan dalam menyelesaikan Skripsi ini. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Medan.

3. Uyuni Widiastuti, M.Pd, Ketua Jurusan Sendratasik Universitas Negeri Medan. 4. Dra. Pita H.D Silitonga, M.Pd, Sekretaris Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa

Dan Seni Universitas Negeri Medan.

5. Dr. Pulumun Ginting, S.Sn., M.Sn, Ketua Program Studi Pendidikan Musik Universitas Negeri Medan.

6. Dra. Theodora Sinaga, M,Pd, Dosen Pembimbing Skripsi I, yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan Skripsi.

7. Wiflihani, M.Pd, Dosen Pembimbing Skripsi II, yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan Skripsi.

8. Adina Sastra Sembiring, M.Pd, Dosen Pembimbing Akademik, yang telah membimbing penulis selama perkuliahan.

(8)

10.Delima Simamora, A.Dipl. Mus.A, M.Pd, Kepala Sekolah Di Yayasan Musik Gerejawi Rawamangun Jakarta Timur, dan seluruh siswa Tunanetra Elsafan yang belajar di Yayasan Musik Gerejawi.

11.Orangtua yang sangat dibanggakan yaitu : Bapak Bs. Sihotang dan Ibu Betty Simamora, yang telah banyak memberi dukungan, doa, bahakan materi yang tidak terhitung jumlahnya.

12.Kepada abang, kakak, dan adik-adik, Patar Sihotang, Putri Sihotang, Psalamen Sihotang, Dan Josua Sihotang, yang telah banyak memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.

13.Para sahabatku dalam senang dan duka, Siyeanne Minen, Noralisa Aritonang, Nurmala, Sholiha, Prima Sihombing, Desma Armida, Ruth Sinaga,. Dan Seluruh Teman- Teman Pendidikan Musik stambuk 2012 Yang selalu senantiasa memberikan dukungan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimakasih atas doa dan dukungannya dalam penyelesaian Skripsi ini. Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi siapapun yang membutuhkannya.

Medan, April 2017 Penulis

(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL A. Deskripsi Teori ... 12

1. Pengertian Pembelajaran ... 12

2. Metode Pembelajaran ... 14

3. Tunanetra... 16

4. Notasi Braille ... 18

(10)

6. Pembelajaran Notasi Braille Dalam Bidang Studi Vokal ... 39

B. Kerangka Konseptual ... 59

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian... 61

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 62

C. Populasi dan sampel ... 62

D. Pengumpulan Data ... 63

E. Teknik Analisi Data ... 66

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Rancangan Tahapan Pembelajaran Notasi Braille ... 68

B. Pembelajaran vokal pada Siswa Tunanetra Elsavan ... 74

C. Pembelajaran Notasi Braille Pada Siswa TunanNetra dalam Bidang Studi Vokal ... 77

D. Metode yang Digunakan dalam belajar Notasi Braille ... 80

E. Hasil Pembelajaran Notasi Braille ... 81

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 86

B. Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 90

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Contoh Cetakan Abjad Valentine Hauy ... 20

Gambar 2.2 Contoh Huruf Braille ... 21

Gambar 2.3 Contoh Angka Braille ... 21

Gambar 2.4 Huruf Braille (Baca) Abjad ... 23

Gambar 2.5 Huruf Braille (Tulis) ... 24

Gambar 2.6 Tulisan timbul Valentine Hauy ... 26

Gambar 2.7 Kode Sonografik Kapten Barbier ... 26

Gambar 2.8 Kombinasi 6 Titik Braille ... 27

Gambar 2.9 Contoh Pernafasan Dada ... 32

Gambar 2.10 Contoh Pernafasan Diafragma ... 33

Gambar 2.11 Bentuk Mulut Vokal A dan Posisi Lidah Vokal A ... 35

Gambar 2.12 Bentuk Mulut Vokal E dan Posisi Lidah Vokal E ... 35

Gambar 2.13 Bentuk Mulut Vokal I dan Posisi Lidah vokal I ... 36

Gambar 2.14 Bentuk Mulut Vokal O dan Posisi Lidah Vokal O ... 36

Gambar 2.15 Bentuk Mulut Vokal U dan Posisi Lidah Vokal U ... 37

Gambar 2.16 Domino Braille ... 40

Gambar 2.17 Contoh Penulisan Tanda Mula dan Tanda Birama pada Musik Awas ... 42

Gambar 2.18 Contoh Penulisan Tanda Mula dan Tanda Birama pada Musik Braille ... 42

(12)

Gambar 2.20 Contoh Perubahan Tanda Mula dan Tanda Birama ... 43

Gambar 2.21 Tanda Kunci ... 45

Gambar 2.22 Contoh Notasi Awas ... 46

Gambar 2.23 Tanda Ritmik ... 46

Gambar 2.24 Contoh Pengelompokan Not ... 47

Gambar 2.25 Pengelompokkan Not dalam Bentuk Normal... 47

Gambar 2.26 Not Berdasarkan Ketukan ... 48

Gambar 2.27 Not Bertitik Pemanjang Suara ... 49

Gambar 2.28 Contoh Dalam Birama 4/4 Spasi Sama dengan Garis Bar ... 49

Gambar 2.29 Contoh Diawali dengan Anakrus dalam Birama 4/4 ... 50

Gambar 2.30 Tanda Nilai Kecil dan Tanda Nilai Besar ... 50

Gambar 2.31 Tanda Istirahat Penuh untuk Satu Birama Penuh ... 51

Gambar 2.32 Tanda Oktaf ... 52

Gambar 2.33 Contoh “Cologne Key” 1888 ... 53

Gambar 2.34 Tanda Accidental... 53

Gambar 2.35 Penulisan Accidental ... 54

Gambar 2.36 Tanda Slur ... 55

Gambar 2.37 Penulisan Slur ... 56

Gambar 2.38 Contoh Tie ... 56

Gambar 2.39 Tanda Tangkai Not atau Stem ... 57

(13)

Gerejawi Rawamangun Jakarta Timur ... 70

Gambar 4.2 Sistem Baca Notasi Braille Setelah Penulisan ... 72

Gambar 4.3 Siswa Menulis Dikte Melodi dengan Reglet ... 74

Gambar 4.4 Siswa Belajar Bersama Menulis Notasi Braille ... 75

Gambar 4.5 Situasi Pembelajaran Vokal ... 76

Gambar 4.6 Urutan C Berdasarkan Oktaf Pada Piano ... 78

Gambar 4.7 Aria dari Oratorio Messiah Karya G.F. Händel ... 80

Gambar 4.8 Notasi Braille Aria dari Oratorio Messiah Karya G.F. Händel .. 80

Gambar 4.9 Pembelajaran Notasi Braille dalam Bidang Studi Vokal ... 81

Gambar 4.10 Bahan Tes Melodie Dictation dalam Notasi Balok ... 83

Gambar 4.11 Jawaban Tes Melodie Dictation ... 83

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Contoh Kombinasi Titik Pada Domino ... 40

Tabel 3.1 Aspek Kriteria Penilaian ... 66

Tabel 5.1 Hasil Tes Pembelajaran Notasi Braill ... 84

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkkan dari kehidupan. Pada dasarnya hakekat pendidikan tidak akan terlepas dari hakekat manusia, sebab urusan utama pendidikan adalah manusia. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, tetapi tidak dapat dipungkiri Tuhan juga menciptakan manusia dengan masing-masing perbedaan, baik fisik maupun mental.

Pendidikan berhak diperoleh oleh siapa saja, begitupun terhadap anak yang mengalami cacat fisik atau mental yang disebut juga dengan “anak berkebutuhan

khusus”. Hal ini didukung oleh pendapat Groof and Gracienne (2003:182):

The education act clearly states that everyone is entitled to an education. If a school refuses to accept a child with special educational needs this will be a breach of the principle that all children have equal right to education regardless of their special educational need”.

Pendapat tersebut menjelaskan bahwa, tindakan pendidikan jelas menyatakan bahwa setiap orang berhak mendapatkan pendidikan. Jika sekolah menolak untuk menerima anak dengan pendidikan berkebutuhan khusus, ini akan menjadi pelanggaran prinsip bahwa semua anak memiliki hak yang sama untuk pendidikan, terlepas dari kebutuhan pendidikan khusus mereka.

(17)

2

berkekurangan pada pendengaran (tunarungu), anak dengan gangguan organ bicara (tunawicara).

Penggunaan semua fungsi indera maupun fungsi motorik sebagai eksplorasi terhadap lingkungan sekitar memiliki peranan yang sangat penting. Namun, diantara panca indera yang dimiliki manusia, indera penglihatan memiliki peranan yang sangat penting di samping fungsi organ fisik yang lain. Seseorang yang kekurangan indera penglihatan biasanya pendengaran serta indera perabaannya menjadi sarana alternatif yang digunakan untuk melakukan pengenalan terhadap lingkungan sekitarnya.

Pembelajaran adalah sebagai suatu usaha untuk menciptakan sistem lingkungan yang mengoptimalkan kegiatan belajar (Sugihartono, 2007:80). Kegiatan untuk mempengaruhi manusia harus dilakukan secara menyeluruh, sehingga diperlukan suatu konsep yang matang dalam perencanaan serta pengorganisasian yang mantap dalam tata laksananya. Memberikan layanan dalam pendidikan, terutama pendidikan bagi anak berkebutuhan pendidikan khusus juga harus menyangkut berbagai komponen secara integral dan komprehensif, pengorganisasian dan tata laksananya selalu berorientasi akademik dan berorientasi sosial, sehingga para penyandang ketunaan dapat mandiri secara total.

(18)

3

diharapkan. Pelayanan pendidikan yang dilakukan harus mengembangkan kemampuan tunanetra sebagai individu (orientasi akademik) sekaligus peningkatan sosialisasinya dalam berkelompok yang bermasyarakyat (orientasi sosial), melalui pembelajaran di dalam sekolah dan di luar sekolah.

Tuna netra di Indonesia telah memiliki sekolah khusus dan seperti hal nya di negara lain, tuna netra menggunakan media pembelajaran dengan menggunakan huruf atau abjad yang dikenal dengan penulisan braille. Dalam bidang musik juga para tuna-netra belajar notasi khusus tuna-netra yang disebut juga notasi braille. Pembelajaran notasi braille pada siswa tunanetra membuat siswa tunanetra lebih mandiri dan mampu mengikuti pembelajaran musik seperti orang awas yang mengerti musik pada umumnya.

(19)

4

yang mereka dengar, oleh karena itu dalam pembelajaran vokal sangat dibutuhkan notasi musik khusus penyandang tuna-netra atau notasi braille.

Berdasarkan observasi yang dilakukan bahwa di kota Medan tidak terdapat Yayasan musik yang mempelajari notasi braille, sehingga penulis memilih salah satu lembaga sosial yang terdapat di Rawamangun Jakarta Timur yaitu Sekolah Musik Yayasan Musik Gerejawi (YAMUGER). Yayasan Musik Gerejawi ini menangani siswa Tunanetra Elsafan dimana pendidikan yang diberikan adalah pendidikan seni musik. Yayasan Musik Gerejawi mengajarkan berbagai keterampilan dalam bermusik, mulai dari vokal hingga bermain alat musik. Siswa tuna-netra Elsafan merupakan siswa tuna netra yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia.Siswa-siswa tersebut tinggal dan belajar secara formal di Yayasan Tuna Netra Elsafan sehingga siswa hanya dapat bertemu dengan orang tua maupun sanak keluarga hanya pada saat liburan.

Pada awalnya siswa-siswi tersebut hanya belajar untuk memenuhi ekstra kurikuler dari SLB-A Elsafan. Seluruh siswa yang dikirim belajar adalah sesuai dengan pilihan ekstra kurikuler dari siswa itu sendiri, mayor instrumen yang dipegang siswa berbeda-beda, di antaranya adalah piano, flute, keyboard, saxophone, komposisi, vokal.

(20)

5

merupakan hasil dari mendengar atau meniru maupun menghafalkan not yang diberikan, melainkan membaca not tersebut dan menyanyikannya. Notasi braille dapat membantu penyandang tunanetra dalam membaca sistem penulisan musik sehingga nada dan irama yang spesifik bisa selaras. Selain itu juga menjelaskan tentang nada, irama, tanda istirahat dan ketukan. Notasi musik dapat menunjukkan nada-nada dengan penempatan naik atau turunnya simbol.

Keterbatasan yang dimiliki penyandang tuna-netra, membuat mereka mengalami kesulitan dalam membaca notasi. Dengan demikian dalam mengajarkan notasi untuk anak tunanetra akan dibutuhkan media khusus seperti notasi braille. Oleh karena itu guru musik Di Yayasan Musik Gerejawi memiliki pengetahuan mengenai notasi braille atau notasi musik khusus tunanetra.

Disamping itu materi tentang notasi musik braille masih sangat kurang diperhatikan oleh pemerintah. Buku-buku notasi musik braille juga masih sangat sedikit bahkan bisa dibilang untuk indonesia hanya satu buku yaitu Braille Music Notation. Dengan kekurangan mereka tersebut, diharapkan kemampuan belajar notasi

braille dan vokalnya sama dengan orang awas. Oleh karena itu dibutuhkan teknik-teknik yang tepat dalam pembelajaran vokal bagi para tunanetra.

(21)

6

“Pembelajaran Notasi Braille Pada Siswa Tunanetra Elsafan Dalam

Bidang Studi Vokal Di Yayasan Musik Gerejawi Rawamangun Jakarta Timur”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah adalah suatu situasi yang merupakan akibat dari interaksi dua atau lebih faktor (seperti kebiasaan-kebiasaan, keadaan-keadaan dan yang lain sebagainya) yang menimbulkan beberapa pertanyaan. Tujuan dari identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan menjadi terarah, serta cakupan masalah tidak terlalu luas (Hadeli, 2010:23).

Untuk memperjelas masalah yang ingin diteliti serta sebagai pedoman penulis dalam melakukan penelitian dengan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :

1.Bagaimana pembelajaran notasi braille pada siswa tunanetra Elsafan di Yayasan Musik Gerejawi

2.Bagaimana rancangan tahapan pembelajaran notasi braille pada siswa tunanetra Elsafan di Yayasan Musik Gerejawi

3.Bagaimana pembelajaran vokal pada siswa tunanetra Elsafan di Yayasan Musik Gerejawi

(22)

7

5.Bagaimana pembelajaran notasi braille pada siswa tunanetra Elsafan dalam bidang studi vocal di Yayasan Musik Gerejawi ?

6.Bagaimana Metode yang digunakan dalam belajar notasi braille untuk anak tunanetra Elsafan di Yayasan Musik Gerejawi

7.Bagaimana hasil pembelajaran notasi braille pada siswa tunanetra Elsafan dalam bidang studi vocal di Yayasan Musik Gerejawi

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan-cakupan masalah yang berkaitan dengan yang akan diteliti dan untuk mempersingkat cakupan masalah, keterbatasan waktu dan kemampuan teoritis maka penulis mengadakan pembatasan masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Batasan masalah merupakan upaya untuk menetapkan batasan-batasan permasalahan dengan jelas, yang memungkinkan kita untuk mengidentifikasi faktor apa saja yang termasuk kedalam ruang lingkup permasalahan. Dalam hal ini, penulis memutuskan batasan masalah yang dihadapi dalam penelitian ini, yakni dengan pendapat Sugiono (2014:206) mengatakan bahwa “Pembatasan masalah dalam penelitian kualitatif lebih didasarkan pada tingkat kepentingan, urgensi, serta faktor keterbatasan tenaga, dana, dan waktu.

(23)

8

1. Bagaimana rancangan tahapan pembelajaran notasi braille pada siswa tunanetra Elsafan di Yayasan Musik Gerejawi ?

2. Bagaimana proses pembelajaran vokal pada siswa tunanetra Elsafan di Yayasan Musik Gerejawi ?

3. Bagaimana pembelajaran notasi braille pada siswa tunanetra Elsafan dalam bidang studi vokal di Yayasan Musik Gerejawi ?

4. Bagaimana Metode yang digunakan dalam belajar notasi braille untuk siswa tunanetra Elsafan di Yayasan Musik Gerejawi

5. Bagaimana hasil pembelajaran notasi braille pada siswa tunanetra Elsafan dalam bidang studi vokal di Yayasan Musik Gerejawi

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah diperlukan dalam sebuah penelitian yang akan dikaji. Dalam perumusan masalah kita akan mampu untuk lebih memperkecil batasan-batasan yang telah dibuat sekaligus berfungsi untuk lebih mempertajam arah penelitian.

Rumusan masalah merupakan penjelasan tentang intisari dari permasalah. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiono (2010:209) “Rumusan masalah merupakan

pertanyaan penelitian, yang jawabannya dicarikan melalui penelitian”.

(24)

9

1. Bagaimana rancangan tahapan pembelajaran notasi braille pada siswa tunanetra Elsafan di Yayasan Musik Gerejawi ?

2. Bagaimana proses pembelajaran vokal pada siswa tunanetra Elsafan di Yayasan Musik Gerejawi ?

3. Bagaimana pembelajaran notasi braille pada siswa tunanetra Elsafan dalam bidang studi vokal di Yayasan Musik Gerejawi ?

4. Bagaimana Metode yang digunakan dalam belajar notasi braille untuk siswa tunanetra Elsafan di Yayasan Musik Gerejawi ?

5. Bagaimana hasil pembelajaran notasi braille pada siswa tunanetra Elsafan dalam bidang studi vokal di Yayasan Musik Gerejawi ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah pernyataan mengenai apa yang hendak kita capai. Tujuan penelitian dicantumkan dengan maksud agar kita maupun pihak lain dapat mengetahui dengan pasti apa tujuan penelitian itu sesungguhnya.

Menurut pendapat Sugiyono (2010:397) menyatakan bahwa “untuk

menemukan, mengembangkan dan membuktikan pengetahuan”. Maka tujuan yang

diinginkan dalam sebuah penelitian ini adalah sebagai berikut :

(25)

10

2. Untuk mengetahui proses pembelajaran vokal pada siswa tunanetra Elsafan di Yayasan Musik Gerejawi ?.

3. Untuk mengetahui pembelajaran notasi braille dalam bidang studi vokal siswa tunanetra Elsafan di Yayasan Musik Gerejawi ?.

4. Untuk mengetahui Metode yang digunakan dalam belajar notasi braille untuk siswa tunanetra Elsafan di Yayasam Musik Gerejawi

5. Untuk mengetahui hasil pembelajaran notasi braille pada siswa tunanetra Elsafan dalam bidang studi vokal di Yayasan Musik Gerejawi ?.

F. Manfaat Penelitian

Pada bagian ini ditujukan manfaat atau pentingnya penelitian terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata lain, uraian sub bab manfaat penelitian berisi alasan kelayakan atas masalah yang akan diteliti. Adapun manfaat penelitian merupakan hal-hal yang diharapkan dari hasil penelitian. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Nyoman Kutha Ratna (2010:272) yang menyatakan bahwa penelitian atau karya ilmiah pada umumnya betapapun sederhananya jelas bermanfaat, manfaat yang dimaksud disesuaikan dengan tujuan penelitian. Manfaat yang hendak diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(26)

11

penelitian selanjutnya, khususnya mahasiswa jurusan SENDRATASIK Program studi Pendidikan Musik Universitas Negeri Medan.

(27)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentangpembelajaran notasi braille dalam bidang studi vokal di Sekolah Musik Yayasan Musik Gerajawi dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.- Kesimpulan, I&

1. Proses pembelajaran vokal pada siswa tuna-netra Elsafan di Sekolah Musik Yamuger dengan pendekatan merasakan langsung dengan meletakkan tangan pada tempat-tempat pada bagian wajah dan rongga mulut untuk menghasilkan efek bunyi yang diinginkan. Hal tersebut terlihat dengan dicapainya hasil pembelajaran yang meningkat secara signifikan yaitu dari tidak dapat menyanyi lagu klasik hingga mencapai prestasi mengikuti program kompetisi vokal Intersnasional dengan lagu-lagu klasik.

(28)

87

sudah dapat membaca notasi dengan lancar dan menulis dikte lagu yang dilaksanakan dengan sempurna.

3. Pembelajaran notasi braille dalam bidang studi vokal siswa tuna-netra Elsafan di Sekolah Musik Yamuger dengan metode transposing sangat efektif dilaksanakan. Hal tersebut terlihat dari siswa yang menyanyikan lagu dengan kesulitan besar dapat menyanyikan dengan tepat.

4. Metode yang digunakan dalam belajar notasi braille untuk anak tuna-netra Elsafan adalah metode tanya-jawab, ceramah, dan metode demonstrasi. Ketiga metode ini sangat efektif dilaksanakan. Hal tersebut terlihat dari perolehan hasil pembelajaran dimana siswa lebih cepat mengerti dan dapat menulis dan membaca notasi dari tesmelodiedictation (dikte melodi) yang selalu dilakukan guru setiap pembelajaran.

(29)

88

B. Saran

1. Penggunaan notasi braille bagi siswa vokal sangat efektif digunakan. Hendaknya keadaan seperti ini dipertahankan bahkan kalau bisa ditingkatkan.Untuk menciptakan hal tersebut guru-guru musik perlu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang notasi braille, baik atas inisiatif sendiri maupun prakarsa kepala sekolah atau pihak-pihak lain yang terkait.

2. Bagi kepala sekolah, penilik dan pengawas bidang pendidikan musik, perlu diberikan pengetahuan notasi braillebagi calon pendidik musik. Akan lebih baik lagi apabila dilakukan pelatihan-pelatihan khusus sehubungan dengan notasi braille agar tidak menutup kesempatan bagi siswa tuna-netra yang ingin belajar musik lebih lanjut.

3. Disadari bahwa penggunaan notasi braille sangat membantu siswa dalam belajar musik khususnya vokal, maka diharapkan lembaga pendidikan yang bertugas mempersiapkan calon guru yang kualitatif merupakan salah satu faktor eksternal yang turut serta membentuk keberhasilan belajar siswa.Untuk itu perlu dilakukan suatu studi lanjut dalam penggunaan notasi braille agarsiswa-siswa tuna-netra dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi yang memiliki program studi musik.

(30)

tuna-89

netra, maka dibutuhkan pendidikan musik khusus (Music for Special Education). Dengan demikian akan terjadi pendidikan merata sesuai dengan

undang-undang pendidikan dimana setiap warga berhak mendapatkan pendidikan yang layak.

(31)

90

DAFTAR PUSTAKA

Adji Esa, Poetra. 2006. 1001 Jurus Mudah Menyanyi. Jakarta : Dar Mizan.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Daniel P Hallahan. 2009. Exceptional Learner An Introduction to Special Education. United States of America: PEARSON

Didi, Tarsidi. 2008. Pendidikan Kebutuhan Khusus Sebuah Pengantar. UPI Bandung

George L. Raverat. 1951. Braille Music Notation. America: American Printing House

De Groof, Jan, Gracienne Lauvers, dan Germain Dondelinger. 2003. Globalization and Competetion in Education. Nijmegen, The Netherlands. Wolf Legal Publishers.

Hadi, Purwaka. 2005. Kemandirian Tunanetra. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Hadeli. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Padang : Quantum Teaching.

Joseph, Wagiman. 2004. Teori Musik II. Semarang : Sendratasik, FBS, UNNES.

Kolb dalam Sims, Ronald. R, “Human Resource Development”: Today and

Tomorrow, Information Age Publishing, USA, 2006.

Linda, Asy. 2010. Belajar dan Mengajar Piano. Tangerang: Citralab.

Maki, Peggy.L.2010. “Assessing for Learning: Building a Sustainable Commitment Across the Institution” Stylus Publishing.llc, Virginia, USA.

Mardiyati, Umi. 2015. Modul Guru Pembelajaran PLB Tunanetra. PPPPTK TK, PLB Bandung.

Miller, H. 2010. Apresiasi Musik Terjemahan oleh Bramantyo. Yogyakarta : Yayasan Lentera Budaya.

Nichols, 2010. Method of Writing Words, Music and Plain Song by Means of Dots

(32)

91

Ratna, Ynoman Khuta. 2010. Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sree, Kandi Jaya, Dr., “Methods Of Teaching Science”, Discovery Publishing House, First Edition, New Delhi, 2004

Sugihartono,Dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & B. bandung : Alfabeta

Syaiful. S. 2012. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Simanukalit, N. 2008. Teknik Vokal Paduan Suara. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Theofilus, Sudarto. 2008. Cara Mudah Bermain Keyboard. Yogyakarta : Andi

Gambar

Gambar 4.2 Sistem Baca Notasi Braille Setelah Penulisan ...........................
Tabel 2.1  Contoh Kombinasi Titik Pada Domino ........................................

Referensi

Dokumen terkait