• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUANSistem Operasi Data Sistem Pengelolaan Basis Data (DBMS) Pemakai (user) Programer User Mahir (Casual User) User Umum (End User) User Khusus (Specialized User

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB I PENDAHULUANSistem Operasi Data Sistem Pengelolaan Basis Data (DBMS) Pemakai (user) Programer User Mahir (Casual User) User Umum (End User) User Khusus (Specialized User"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem informasi dan teknologi telah menjadi komponen yang sangat penting bagi keberhasilan bisnis dan organisasi. Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis Internet, memainkan peranan penting dan makin luas dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis bisnis meningkatakan efisiensi dan efektivitas proses bisnis mereka, pengambilan keputusan manajerial, dan kerja sama kelompok kerja, hingga dapat memperkuat posisi kompetitif mereka dalam pasar yang cepat sekali berubah. Hal ini berlaku ketika teknologi informasi digunakan untuk mendukung tim pengembangan produk, proses dukungan untuk pelanggan, transaksie- commerce, atau dalam aktivitas bisnis lainnya.teknologi dan sistem informasi berbasis Internet dalam waktu singkat menjadi bahan yang dibutuhkan untuk keberhasilan bisnis di lingkungan global yang dinamis saat ini.

Sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan. Sistem Informasi adalah satu kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan. Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.

(2)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengadaan Sistem Informasi Prototype

- Suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap, sehingga dapat dievaluasi oleh pemakai.

- Hal ini berbeda dengan pendekatan SDLC tradisional (Konvensional) yang lebih banyak .

- Prototype membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih cepat dan mudah, terutama pada keadaan kebutuhan pemakaian sulit untuk di identifikasi.

- Prototype kadangkala disebut juga RAD (Rapid Application Development)

“ Sasaran prototype (lucas,2000)”

1. Mengurangi waktu sebelum pemakai melihat sesuatu yang nyata dari usaha pengembangan sistem.

2. Menyediakan umpan balik yang cepat dari pemakai kepada pengembang.

3. Membantu menggambarkan kebutuhan pemakai dengan kesalahan yang lebih sedikit.

4. Menyediakan keterlibatan pemakai sangat berarti dalam analisis dan desain sistem.

“ Pendekatan prototype”

2 Mengidentifikasi

kebutuhan pemakai

Membuat prototype

Menguji prototype

(3)

“Kelebihan prototype”

1. Mendefinisikan kebutuhan pemakai menjadi lebih baik, karena keterlibatan pemakaiyang lebih intensif.

2. Mempersingkat waktu pengembangan

3. Memperkecil kesalahan disebabkan pada setiap versi prototype, kesalahan segera terdeteksi oleh pemakai.

4. Pemakai memiliki kesempatan yang lebih banyak dalam meminta perubahan-perubahan

5. Menghemat biaya

“Kelemahan prototype”

1. Prototype bisa berhasil jika pemakai bersungguh-sungguh dalam menyediakan waktu dan pikiran untuk penggarap prototype.

2. Kemungkinan dokumentasi terabaikan karena pengembangan lebih berkonsentrasi pada penguji dan pengembangan prototype.

CASE Tool

- Kepanjangan Computer-Acid Software Engineering

- Perangkat lunak yang berguna bagi para pengembang dalam

merencanakan,menganalisa,merancang,melakukan pemrograman,dan memelihara sistem-sistem informasi.

- Tujuan Utama Case dibentuk adalah untuk mengalihkan sejumlah beban yang biasanya dipikul oleh pengembang sistem kepada computer.

(4)

Keuntungan CASE

1. Meningkatkan produktivitas,dengan meningkatkan kecepatan dan efisiensi SDLC

2. Membuat prototype dapat dilakukan dengan lebih mudah, sehingga pemakai dapat melihat kemajuan proses pengembangan lebih cepat.

3. Membuat perubahan-perubahan rancangan sistem dapat dilakukan dengan mudah

4. Memungkinkan pembuatan sistem yang bekerja pada berbagaiplatform. Sebagai contoh, Anda dapat mendokumentasikan padasuatu sistem operasi (misalnya

Windows) dan kemudianmembangkitkannya pada sistem operasi yang lain (misalnya UNIX).Hal ini dimungkinkan karena kebanyakan perangkat CASE

dapatmenghasilkan kode dalam berbagai bahasa pemrograman,termasuk C dan C++

Kelemahan CASE

1. Jika dukungan manajemen terhadap penggunaan CASE kurang maka akan menimbulkan masalah.

2. Harga CASE sangat mahal

Perhatian kalau memakai CASE

1. Kemampuan analisis dan desain bagi personil yang mengunakan perangkat CASE tetap diperlukan

2. Perlu penyediaan waktu yang lebih banyak pada proses analisis dan desain.

Pengadaan sistem informasi

1. Mengembankan sendiri

2. Menggunakan Paket

(5)

1. Mengembangkan sendiri

- Kelebihan

1. Sistem dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.

2. Dapat diintegrasikan dengan lebih baik terhadap sistem yang sudah ada

3. Proses pengembangan sistem dapat dikelola dan dikontrol

4. Dapat dijadikan sebagai keunggulan kompetitif

- Kelemahan

1. Perlu waktu yang lama untuk mengembangkan sistem karena harus dimulai dari nol.

2. Kemungkinan program mengandung bug sangat besar

3. Kesulitan para pemakai dalam menyatakan kebutuhan dan kesukaran

pengembangan memahami mereka dan seringkali hal ini membuat para pengembang merasa putus asa.

2. Menggunakan paket

- Kelebihan

1. Memerlukan waktu pengembangan yang jauh lebih singkat karena secara prinsip perangkat lunak paket siap untuk dioperasikan. Yang diperlukan adalah penyesuaian sistem berdasarkan kebutuhan pemakai.

2. Pemakai dapat memilih paket yang paling sesuai dengan kebutuhan.

(6)

4. Pemakai dapat melakukan uji coba terlebih dulu sebelum membeli.

5. Dokumentasi lengkap

- Kelemahan

1. Ada kemungkinan paket tidak mendukung fungsi-fungsi yang spesifik dalam perusahaan

2. Ada kemungkinan harganya sangat mahal

3. Perangkat lunak tidak seefisien kalau menggunakan system buatan sendiri(karena umumnya paket dibuat seumum mungkin sehingga dapat dipakai oleh perusahaan mana saja)

4. Evaluasi paket menyita waktu dan menuntut biaya

5.Ada kemungkinan paket hanya jalan pada jenis perangkat keras tertentu

3. Melakukan Outsourcing

1.menyerahkan pengembangan ke pihak luar

2. Menyerahkan pengembangan dan pengoperasian ke pihak luar

- Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam outsourcing

1. Menentukan pengembang yang ditunjuk untuk membangun sistem informasi dengan hati-hati.

2. Mendatangani kontrak

3. Merencanakan dan memonitor setiap langkah dalam pengembangan agar keberhasilan proyek benar-benar tercapai

(7)

5. Mengendalikan biaya dengan tepat dengan misalnya memperhatikan proporsi pembayaran berdasarkan persentasi tingkat penyelesaian proyek.

- Kelebihan Outsourcing

1. Menyingkat waktu pengembangan

2. Menghilangkan penyediaan sarana saat beban puncak terjadi (yakni ketika terjadi masa-masa pembeli mmbanjir) dan cukup melakukan pengeluaran biaya sesuai dengan tambahan layanan yang diberikan oleh pihak luar

3. Memfasilitasi downsizing, sehingga perusahaan tak perlu memikirkan pengurangan pegawai.

- Kelemahan Outsourcing

1. Kehilangan kendali terhadap sistem dan data karena bisa saja pihak outsourcer menjual data ke pesaing

2. Mengurangi keunggulan kompetitif karena pihak outsourcer tidak dapat diharapkan untuk menyediakannya karena juga harus memikirkan klien lain.

3. Menjadi sangat begantung pada pihak luar sehingga sangat sulit bagi perusahaan untuk mengambil alih kembali sistem yang sedang berjalan.

2.2 Sistem Informasi Manajemen

(8)

Fungsi/ManfaatSistemInformasiManajemen

Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.

Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.

Beberapa manfaat atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.

2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.

3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.

5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.

6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.

7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.

8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.

9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.

(9)

JENIS-JENIS KEPUTUSAN MENURUT HERBERT A. SIMON :

1. Keputusan Terprogram, bersifat berulang dan rutin, sedemikian sehingga suatu prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya.

2. Keputusan Tak Terprogram, bersifat baru, tidak terstruktur dan jarang konsekuen. Tidak ada metode yang pasti untuk menangani masalah ini.

TAHAP-TAHAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENURUT SIMON :

1. Kegiatan Intelijen, mengamati lingkungan mencari kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki.

2. Kegiatan Merancang, menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin.

3. Kegiatan Memilih, memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia.

4. Kegiatan Menelaah, menilai pilihan-pilihan yang lalu.

KONSEP DSS

1. Masalah Terstruktur, merupakan suatu masalah yang memiliki struktur masalah pada 3 tahap pertama, yaitu intelijen, rancangan dan pilihan.

2. Masalah Tak Terstruktur, merupakan masalah yang sama sekali tidak memiliki struktur pada 3 tahap Simon diatas.

3. Masalah Semi-Terstruktur, merupakan masalah yang memiliki struktur hanya pada satu atau dua tahap Simon.

ARTI DSS

Suatu sistem yang memberikan kontribusi terhadap para manajer untuk memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan.

TUJUAN DSS :

1. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur.

2. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.

(10)

PERAN DSS DALAM PEMECAHAN MASALAH

DSS dapat memperluas dukungan manajer dalam pemecahan masalah, karena DSS disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan khusus manajer

2.3 Basis Data

Basis Data adalah sekumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan di hardware komputer dan dengan software untuk melakukan manipulasi untuk kegunaan tertentu.

Komponen basis data :

1. Hardware.

2. Sistem Operasi

3. Data

4. Sistem Pengelolaan Basis Data (DBMS)

5. Pemakai (user)

1. Programer

2. User Mahir (Casual User)

3. User Umum (End User)

4. User Khusus (Specialized User)

(11)

Mengapa diperlukan basis data ?

1. Salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan dasar dalam menyediakan informasi

2. Menentukan kualitas informasi : akurat, tepat pada waktunya dan relevan. Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannnya.

3. Mengurangiduplikasi data(data redudancy)

4. Hubungan data dapat ditingkatkan (data relatibility)

5. Mengurangipemborosantempatsimpananluar

6. Mempermudah dalam melakukan akses terhadap data

2.4 Database Management System (DBMS)

DBMS merupakan software yang digunakan untuk membangun suatu sistem basis data yang “sempurna”. DBMS harus dapat mengatur basis data tersebut sehingga dapat tersimpan dengan baik tanpa menimbulkan kekacauan, dapat dipakai oleh banyak user sesuai dengan kepentingan masing-masing, melindungi dari gangguan pihak-pihak yang tidak berwenang. Berdasarkan orientasi pemakainya, kita dapat mengelompokkan DBMS dalam 2 katagori, yaitu:

I. DBMS yang berorientasi untuk satu atau sedikit pemakai

MS-Access, dBase/Clipper, FoxBase, Borland-Paradox merupakan contoh-contoh DBMS yang lebih diorientasikan untuk satu pemakai dan karena itu dapat dengan mudah dipasang di komputer pribadi (Personal Computer/PC).

Pada DBMS kelompok pertama ini pengembangannya terjadi pada aspek-aspek:

1. Jika awalnya, struktur tabel hanya mencakup pendefinisian nama field, tipe dan ukurannya, DBMS yang lebih baru juga memasukkan feature boleh tidaknya field dikosongkan, nilai awal (default), deksripsi field dan bentuk validasi (pendefinisian domain nilai) sebagai bagian dari struktur tabel.

2. Tipe data yang dapat ditangani oleh DBMS terbaru sudah semakin banyak, seperti untuk mengakomodasi kebutuhan penyimpanan data teks yang panjang, teks berformat, gambar, data OLE, uang dan data autoincrement (yang nilainya bertambah otomatis)

(12)

berinteraksi dengan data, bahkan hingga pembuatan (men-generate) perinta makro basis data secara otomatis melalui pendifinisian menu dan tampilan layar.

4. DBMS kelompok ini, karena memang lebih diorientasikan untuk pemakai tunggal, juga sering dimanfaatkan sebagai media pembangun aplikasi basis data, sehingga DBMS dan aplikasi basis data jadi menyatu bahkan aplikasi basis data jadi penyatu bahkan aplikasi basis data sendiri dianggap seabgai objek basis data sebagaimana tabel-tabel data yang kita

gunakan untuk menyimpan data.

Karena orientasi pemakai seperti itu, maka DBMS-DBMS kelompok ini, lemah dalam sejumlah aspek yang justru harus sangat diperhatikan pada kelompok DBMS yang kedua, seperti yang berkaitan dengan masalah pengamanan basis data, pemeliharaan basis data, mengendalikan persaingan pemakaian basis data dan lain-lain.

II. DBMS yang berorientasi untuk banyak pemakai

Oracle, Borland-Interface, MS-SQL Server, CA-OpenIngres, Sybase, Infomix, IBM-DB2 merupakan contoh-contoh DBMS yang lebih diorientasikan untuk banyak pemakai dan karena itu lebih ditunjukkan untuk pemakaian pada sistem jaringan komputer (LAN ataupun WAN). Tidak sebagaimana kelompok pertama, DBMS pada kelompok ini sangat tegas memisahkan fungsi pengelolaan basis data dan fungsi pembangunan aplikasi. Jika pada kelompok pertama, objek-objek yang dihasilkan oleh DBMS kelompok kedua bersifat sebaliknya. Transparansi hanya berlaku bagi DBMS yang bersangkutan, sehingga pemanfaatan objek-objek basis datanya hanya mungkin dilakukan dengan lebih dahulu mengaktifkan DBMS tersebut. Fungsi-fungsi pendukung (ultilitas) yang umumnya disatukan pada DBMS kelompok pertama, disediakan terpisah pada DBMS kelompok kedua ini, bukan saja karena fungsi-fungsi pendukung tersebut tidak relevan untuk selalu diaktifkan, tetapi juga karena fungsi pengelolaan yang ditangani DBMS kkelompok ini memang sudah sedemikian banyak dan jauh lebih penting. Pada seri-seri terbaru dari DBMS kelompok kedua ini, seperti juga d kelompok pertama, perluasan definisi struktur data dan pengkayaan tipe-tipe data baru juga diakomodasi. Perbedaan yang sangat mencolok di antara kedua kelompok DBMS terdapat pada lingkup fungsi pengelolaan basis data. Selain memiliki fungsi-fungsi standar (yang juga dimiliki oleh DBMS kelompok pertama) seperti pembentukan objek-objek basis data (tabel dan indeks), manipulasi data (penambahan, pengubahan, penghapusan data) dan pencarian data (query),

fungsi pengelolaan DBMS kelompok kedua ini juga menangani aspek-aspek:

1. Pengaman objek basis data terhadap akses pemakai yang tidak berhak (aspek security) dan bentuk-bentuk operasi yang tidak diperbolehkan (aspek integrity)

(13)

3. Pembuatan data cadangan (aspek backup) yang dapat dilakukan secara incidental maupun periodic yang dapat dilakukan secara statis (dengan menonaktifkan pemakaian basis data) ataupun secara dinamis (tanpa menghalangi pemakaian basis data oleh para pemakai)

4. Pengendalian persaingan pemakaian objek-objek basis data oleh banyak pemakai pada saat yang sama (aspek concurrency control) demi terjaminnya konsistensi data dan optimalisasi pemakaian setiap sumber daya mesin.

5. Optimalisasi pengerjaan query (aspek query processing) yang diberikan oleh aplikasi pada server DBMS demi peningkatan performansi/ kecepatan pengerjaannya.

Optimalisasi pemanfaatan sumber daya (aspek parallel processing/database) dengan memperhatikan optimalisasi pemakaian sumber daya mesin seperti processor, disk dan memori utama jika tersedia lebih dari satu dalam sebuah mesin.

Banyak program basis data yang sudah di gunakan, misalnya : Ms Access, My SQL, Oracle, SQL Server, Postgre, Fire Bird, Paradok, Interbase. Dan contoh yang lainnya adalah Sybase, DB2, Informix, FoxPro, Clipper, dan lain-lain.

2.5 Perancangan Konseptual

Disebut juga perancangan logis. Pada perancangan ini, kebutuhan pemakai dan pemecahan masalah yang teridentifikasi selama tahapan analisis sistem mulai dibuat untuk

diimplementasikan.

Ada tiga langkah penting yang dilakukan dalam perancangan konseptual yaitu :

1. Evaluasi alternatif rancangan 2. Penyiapan spesifikasi rancangan

(14)

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Referensi

Dokumen terkait

In Team Game Tournament, every team consists of 6-7 members in each team. Teacher divides class into some teams based on students’ ability in quiz, gender, ethnic,

Berdasarkan berbagai uraian yang telah dikemukakan diatas maka penulis merasa tertarik untuk mengkaji dan meniliti lebih dalam melalui penelitian yang akan dipaparkan dalam

Secara keseluruhan untuk bidang peraturan pemeliharaan dan perawatan diri siswi jumlah siswi yang tinggi disiplin diri lebih banyak daripada jumlah siswi yang rendah disiplin

Pada realisasi Pendistribusian BBM Tahun 2017 dari H-14 s.d H+5, terdapat kenaikan yang signifikan terjadi pada hari ke-7 (H-9) dengan kenaikan sebesar 64% apabila dibandingkan

Karena pentingnya penagihan pajak dengan surat paksa dalam rangka memenuhi penerimaan pajak, dan banyaknya Wajib Pajak yang tidak mematuhi kewajiban perpajakannya, maka

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, kesimpulan dalam penelitian ini adalah melalui media kepala boneka dapat mengembangkan kemampuan kognitif dalam

tinggi tanggul didapat dari penentuan tinggi muka air banjir menggunakan aplikasi HEC- RAS , direncanakan 2 alternatif perencanaan yaitu alternatif I pada keadaan sungai asli (tinggi