• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN SOFTWARE PERHITUNGAN DESAIN KOLOM PROFIL BAJA WF MENURUT AISC-LRFD 2005

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN SOFTWARE PERHITUNGAN DESAIN KOLOM PROFIL BAJA WF MENURUT AISC-LRFD 2005"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN SOFTWARE PERHITUNGAN

DESAIN KOLOM PROFIL BAJA WF MENURUT

AISC-LRFD 2005

(Komunitas Bidang Ilmu : Rekayasa Struktur)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Strata I Pada Jurusan Teknik Sipil

YOGI VICTOR

1.30.03.011

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penulisan 1.3 Permasalahan 1.4 Lingkup Penelitian 1.5 Metode Penulisan 1.6 Manfaat Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kolom

2.2 Komputer

2.3 Perangkat Lunak Pendukung

2.4 Deskripsi Microsoft Visual Basic secara umum

(3)

BAB III METODE ANALISIS 3.1 Klasifikasi Beban

3.2 Faktor Beban yang Berpengaruh

3.3 Perhitunganan Desain Kolom Profil Baja WF Menurut AISC – LRFD 2005

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Perancangan Sistem atau Program

4.1.1. Perancangan Desain Program 4.1.2. Interface

4.1.3 Perancangan Pendistribusian File Program

4.2 Analisis Perhitungan Desain Kolom Profil Baja WF menurut AISC-LRFD 2005 secara manual sebagai bagian dari Perancangan Proses dan Perbandingannya terhadap Perancangan Sistem.

4.2.1 Analisis Perhitungan Desain Kolom Profil Baja WF menurut AISC-LRFD 2005 secara manual berdasarkan tinjauan elemen.

(4)

4.2.3 Analisis Perhitungan Desain Kolom Profil Baja WF menurut AISC-LRFD 2005 berdasarkan tinjauan struktur keseluruhan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

5.2 Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

4-30

5-1 5-1 5-5

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1.1 Kerangka Pikir Penelitian 4.1.1.1 Form Tampilan Awal

4.1.1.2 Form Gambar Profil Baja WF

4.1.1.3 Form Perhitungan Desain Kolom Profil Baja WF menurut AISC-LRFD 2005

4.1.2.1 Tampilan Awal

4.1.2.2 Tampilan Gambar Profil Baja WF

4.1.2.3 Tampilan Perhitungan Desain Kolom Profil Baja WF menurut AIS LRFD 2005

4.1.3.1 Diagram alur perancangan pendistribusian file program 4.2.2.1 Hasil Perhitungan Program untuk Kasus Tak Bergoyang 4.2.2.2 Hasil Perhitungan Program untuk Kasus Bergoyang 4.2.3.1(a) Struktur bangunan pertokoan yang ditinjau 4.2.3.1(b) Struktur bangunan pertokoan yang ditinjau 4.2.3.1(c) Pola Penamaan Frame

4.2.3.2(a) Beban Mati pada Frame 31-33 4.2.3.2(b) Beban Mati pada Frame 35-37 4.2.3.2(c) Beban Mati pada Frame 39-41 4.2.3.3(a) Beban Hidup pada frame 31-33 4.2.3.3(b) Beban Hidup pada frame 35-37 4.2.3.3(c) Beban Hidup pada frame 39-41

(6)

4.2.3.4(a) Beban dinding sebesar 7,5 KN/m di frame 27-29 4.2.3.4(b) Beban dinding sebesar 7,5 KN/m di frame 23-25 4.2.3.4(c) Beban dinding sebesar 7,5 KN/m di frame 19-21 4.2.3.5 Beban Angin sebesar 1,6 KN/m (0,2 KN/m2 x 8 m) 4.2.3.6 Gambar MDtop dan MDbot

4.2.3.7 Gambar MLtop dan MLbot 4.2.3.8 Mwtop dan Mwbot

4.2.3.9 Hasil Akhir Perhitungan Desain Kolom Profil Baja WF Menurut AISC-LRFD 2005

4-37 4-37 4-38 4-38 4-50 4-63 4-76 4-78

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel

Tabel 4.1.1.1 Tombol Navigasi Form Gambar Profil Baja WF

Tabel 4.1.1.2 Tombol Navigasi Form Perhitungan Desain Kolom Profil Baja WF menurut AISC-LRFD 2005

Tabel 4.2.3.1 Analisis Gaya Dalam Ditinjau dari Beban Mati Tabel 4.2.3.2 Analisis Gaya Dalam Ditinjau dari beban Hidup Tabel 4.2.3.3 Analisis Gaya Dalam Ditinjau dari beban Angin Tabel 5.1.1 Validasi Program terhadap nilai Input Data Tabel 5.1.2 Validasi Program terhadap Nilai Output Data

Halaman 4-3 4-4

(8)

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

D = Tinggi profil atau penampang, mm

bf = Lebar profil (lebar sayap), mm

tf = Tebal sayap atau flens, mm

tw = Tebal badan profil atau web, mm

r = Jari-jari girasi, mm

A = Luas penampang profil, cm2

Ix = Momen inersia terhadap sumbu x, cm4

Iy = Momen inersia terhadap sumbu y, cm4

E = Modulus elastisitas, Mpa

Fy = Tegangan Leleh, Mpa

Lb = Panjang tak tertumpu ( unbraced length ), m

Kly = Panjang efektif dalam arah y, m

Klxns = Panjang efektif dalam arah x yang tidak mengalami goyangan, m

Klxs = Panjang efektif dalam arah x yang mengalami goyangan, m

PD = Beban aksial akibat beban mati, KN

PL = Beban aksial akibat beban hidup, KN

(9)

MDtop = Momen atas akibat beban mati, KN.m

MDbot = Momen bawah akibat beban mati, KN.m

MLtop = Momen atas akibat beban hidup, KN.m

MLbot = Momen bawah akibat beban hidup, KN.m

Mwtop = Momen atas akibat beban angin, KN.m

Mwbot = Momen bawah akibat beban angin, m

Sx = Modulus penampang terhadap sumbu x, cm3

Sy = Modulus penampang terhadap sumbu y, mm3

Cw = Konstanta Puntir (wrapping), cm6

Zx = Modulus plastis terhadap sumbu x, cm3

Zy = Modulus plastis terhadap sumbu y, mm3

J = Konstanta Torsi, mm4

h = Tinggi bersih web, cm

rx = jari-jari girasi terhadap sumbu x, cm

ry = jari-jari girasi terhadap sumbu y, cm

Pu = Beban aksial terfaktor, KN

Mtop = Momen atas, KN.m

Mbot = Momen bawah, KN.m

M1 = Momen minimal antara Momen atas dan bawah, KN.m

(10)

Mnt = Momen tak bergoyang ( no translation), KN.m

Mlt = Momen bergoyang ( lateral translation), KN.m

Pe1 = Beban kritis Euler untuk kondisi tak bergoyang, KN

B1 = Faktor amplifikasi untuk momen tak bergoyang

Pe2 = Beban kritis Euler untuk kondisi bergoyang, KN

B2 = Faktor amplifikasi untuk momen bergoyang

MA = Momen pada jarak seperempat bentang, KN.m

MB = Momen pada jarak setengah bentang, KN.m

MC = Momen pada jarak tiga perempat bentang, KN.m

Mu = Momen terfaktor, KN.m

Mp = Momen plastis, KN.m

Mn = Momen Nominal, KN.m

(11)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kolom

Secara garis besar komponen struktur dapat digolongkan menjadi beberapa

bagian, diantaranya balok, kolom, slab atau plat, dinding dan pondasi. Komponen

yang diangkat sebagai kajian pada skripsi ini adalah komponen struktur kolom

yang merupakan elemen vertikal yang memikul sistem lantai struktural. Elemen ini

merupakan elemen yang mengalami tekan dan pada umumnya disertai dengan

momen lentur dan kolom merupakan salah satu unsur terpenting dalam peninjauan

keamanan struktur.

Pada kenyataannya tidak pernah terjadi suatu kolom menerima beban

aksial murni. Hal ini disebabkan kolom selalu akan menerima momen yang

diakibatkan oleh eksentrisitas dari gaya yang bekerja pada kolom tersebut.

Namun, dikarenakan kolom yang akan didesain menggunakan profil baja WF yang

adalah profil untuk balok, dengan demikian kolom jenis ini juga sering disebut

dengan istilah Balok-Kolom (Beam-Column). Oleh sebab itu, dalam perencanaan

kolom / balok-kolom ini perlu dipertimbangkan interaksi antara gaya aksial dengan

gaya momen. Interaksi antar kedua gaya tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut

:

Jika 0,2

.PnC

Pu

θ maka bentuk interaksinya adalah bMn

Mu

θ maka bentuk interaksinya adalah bMn

(12)

2-2

Bentuk interaksi tersebut disesuaikan dengan kondisi pada saat perhitungan dan

interaksi tersebut akan harus menghasilkan rasio ≤ 1.

Selain dinding pemikul-beban (load –bearing walls), kolom juga

merupakan elemen vertikal yang sangat banyak digunakan. Bahkan dinding

pemikul-beban itu sebenarnya dapat dipandang sebagai kolom yang diperluas di

satu bidang. Kolom tidak selalu harus berarah vertikal. Meskipun suatu elemen

struktur bisa berarah miring, asalkan memenuhi definisi kolom, yaitu beban

(aksial) hanya diberikan di ujung-ujungnya dan tidak ada beban transversal,

elemen struktur dapat disebut kolom. Dengan demikian, kolom tidak mengalami

lentur secara langsung (tidak ada beban tegak lurus terhadap sumbunya).

Kolom dapat dikategorikan berdasarkan panjangnya. Kolom pendek

adalah jenis kolom yang kegagalannya berupa kegagalan material (ditentukan oleh

kekuatan material). Dapat juga dikatakan bahwa kolom pendek adalah elemen

struktur kolom yang mempunyai nilai perbandingan antara panjangnya dengan

dimensi penampang melintang relatif kecil. Sedangkan kolom panjang adalah

kolom yang kegagalannya ditentukan oleh tekuk (buckling), jadi kegalannya

adalah karena ketidakstabilan , bukan karena kekuatan. Dengan kata lain elemen

struktur tekan yang semakin panjang akan semakin langsing yang disebabkan oleh

proporsinya, hal ini pun merupakan definisi dari kolom panjang.

Sehingga dapat dikatakan pengertian atau definisi dari desain balok-kolom

atau kolom yang menggunakan profil baja WF (profil balok) adalah balok WF

yang berperilaku sebagai kolom yang menerima beban aksial dan gaya momen.

Dengan kata lain balok WF tadi ditempatkan sebagai kolom dalam kondisi

struktural.

(13)

2-3

Langkah-langkah perhitungan desainnya diawali dengan penentuan batasan

kekompakan penampang. Selanjutnya dengan pengecekan masing-masing

kombinasi pembebanan yang mungkin terjadi dan perhitungan desain kolom WF.

2.2 Komputer

Secara ilmu etimologi atau ilmu yang mempelajari tentang asal kata, kata

komputer sendiri berasal dari bahasa latin computare yang mengandung arti

menghitung. Mengingat cakupan ilmu komputer yang sangat komprehensif dan

spesifik, maka kita menjumpai beberapa pandangan dan pendapat yang berbeda

mengenai terminologi komputer. Pandangan-pandangan tersebut antara lain :

• Menurut Hamacher, komputer adalah mesin penghitung elektronik yang

cepat dan dapat menerima informasi input digital, kemudian

memprosesnya sesuai dengan program yang tersimpan di memorinya, dan

menghasilkan output berupa informasi.

• Menurut Blissmer,komputer adalah suatu alat elektonik yang mampu

melakukan beberapa tugas sebagai berikut:

- menerima input

- memproses input tadi sesuai dengan programnya

- menyimpan perintah-perintah dan hasil dari pengolahan

- menyediakan output dalam bentuk informasi

• Sedangan Fuori, berpendapat bahwa komputer adalah suatu pemroses data

(14)

2-4

perhitungan aritmetika dan operasi logika, tanpa campur tangan dari

manusia.

Untuk mewujudkan konsepsi komputer sebagai pengolah data untuk

menghasilkan suatu informasi, maka diperlukan sistem komputer (computer

sistem) yang elemennya terdiri dari hardware, software dan brainware. Ketiga

elemen sistem komputer tersebut harus saling berhubungan dan membentuk

kesatuan. Hardware tidak akan berfungsi apabila tanpa software, demikian juga

sebaliknya. Dan keduanya tiada bermanfaat apabila tidak ada manusia (brainware)

yang mengoperasikan dan mengendalikannya.

2.3 Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak atau software yang digunakan sebagai alat bantu dalam

desain balok kolom dan merupakan pengembangan dari teori perhitungan desain

balok kolom adalah program Visual Basic 6.0. Program Visual Basic 6.0 sendiri

merupakan sebuah program untuk membuat aplikasi atau dengan kata lain dapat

dikatakan aplikasi untuk membuat aplikasi. Program Visual Basic 6.0 juga dapat

digunakan untuk mengembangkan perhitungan desain balok kolom profil baja WF

ke dalam bentuk sebuah aplikasi yang dapat digunakan secara mudah dan relatif

cepat dibandingkan dengan perhitungan secara manual.

2.4 Deskripsi Microsoft Visual Basic 6.0 secara umum

Microsoft Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa

pemrograman adalah perintah-perintah yang dimengerti oleh komputer untuk

(15)

2-5

melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa pemrograman Visual Basic, yang

dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakan pengembangan dari

pendahulunya yaitu bahasa pemrograman BASIC (Beginner’s All-purpose

Symbolic Instruction Code) yang dikembangkan pada era 1950-an. Basic yaitu

sebuah bahasa pemograman yang dalam sejarahnya sudah banyak digunakan oleh

para programer untuk menyusun aplikasi. Secara umum ada beberapa manfaaat

yang diperoleh dari pemakaian program Visual Basic, diantaranya seperti :

• Dipakai dalam membuat program aplikasi berbasis windows.

• Dipakai dalam membuat obyek-obyek pembantu program, seperti

fasilitas help, kontrol Active X, aplikasi internet dan sebagainya.

• Digunakan juga untuk menguji program (Debugging) dan menghasilkan

program akhir EXE yang bersifat Executable, atau dapat langsung

dijalankan.

Visual Basic merupakan salah satu Development Tool yaitu alat bantu

untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang

menggunakan sistem operasi Windows. Visual Basic merupakan salah satu bahasa

pemrograman komputer yang mendukung object (Object Oriented Programming =

OOP).

Microsoft Visual basic 6.0 juga menyertakan beberapa sarana diantaranya:

1. Data Access, yang memberi kesempatan untuk membuat basis data dan

aplikasi front-end, termasuk didalamnya microsoft SQL 9 (Structured Query

Language) client server dan sarana basis data lainnya.

2. Active-X, yang merupakan teknik yang memberi kesempatan untuk

(16)

2-6

6.0, misalnya pengolah data dengan microsoft word spread sheet microsoft

excell dan aplikasi yang kita buat.

3. Fasilitas Internet, yang mempermudah dalam mengakses dokumen dan

aplikasi internet lewat aplikasi yang kita buat.

4. Data membuat aplikasi kita dalam sebuah file eksekusi (EXE) menggunakan

run time dinamic link library (DLL) yang dapat didistribusikan secara bebas.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Robert H. Blissmer 1985-1986, “Computer Annual, An Introduction to Information Systems (2nd Edition)”, John Wiley & Sons.

Spiegel Leonard, Limbrunner F. George, (1991).”Desain Baja Struktural Terapan”.Bandung.PT Eresco.

Brockenbrough L.Roger, Merritt S.Frederick, (2004).”Structural Steel Designer’s Handbook”(4th edition )”, McGraw-Hill

Schodek, Daniel L, (1998). “Struktur”. Bandung: PT. Refika Aditama.

Prasetyo Didik Dwi. “101 Tip dan Trik Visual Basic (Buku Kedua). PT.Elex Media Komputindo

Malik Jaja Jamaludin. “Animasi Form Pada Visual Basic”. Penerbit ANDI

V. Carl Hamacher, Zvonko G. Vranesic, Safwat G. Zaky, (2001). “Computer Organization (5th Edition)”, McGraw-Hill.

William M. Fuori (1981),” Introduction to the Computer: The Tool of Business (3rd Edition)”, Prentice Hall.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian pada pengujian kekuatan kolom baja profil C gabungan dengan variasi jarak sambungan las sebesar 3h, 4h, dan 5h yang dibebani arah

Berdasarkan hasil penelitian pada pengujian kekuatan kolom baja profil C gabungan dengan pelat pengaku arah transversal yang dibebani arah aksial sentris, dapat disimpulkan :..

Pada proses desain sambungan baja, perhitungan yang dilakukan sangatlah rumit karena banyak variabel konfigurasi yang harus dipertimbangkan, seperti ukuran profil