• Tidak ada hasil yang ditemukan

Medan Tennis Center : Structure as Architecture

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Medan Tennis Center : Structure as Architecture"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

(STRUCTURE AS ARCHITECTURE)

LAPORAN PERANCANGAN

TGA-490 STUDIO TUGAS AKHIR

SEMESTER B TAHUN AJARAN 2010/2011

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Oleh :

ANDREY GEARDY DAMANIK

06 0406 019

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010

(2)

iii

STRUCTURE AS ARCHITECTURE

OLEH:

ANDREY GEARDY DAMANIK

060406019

Medan, Juli 2012

Disetujui Oleh :

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Achmad Delianur Nst,ST,,MT, Hajar Suwantoro, ST,MT.

NIP: 19730828199903 NIP: 19790203032005011001

Ketua Departemen Arsitektur

Ir. N Vinky Rahman ,M.T.

NIP 196606221997021001

SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK AKHIR

(3)

Judul Proyek : Medan Tennis Center Tema Proyek Akhir : Structure as Architecture

Rekapitulasi Nilai

A B+ B C+ C D E

Dengan ini Mahasiswa yang bersangkutan, dinyatakan:

No Status Waktu

3. PERBAIKAN TANPA

SIDANG

4. PERBAIKAN

DENGAN SIDANG

5. TIDAK LULUS

Medan ,Juli 2012

Ketua Departemen Arsitektur Koordinator TKA-490

(Ir. N Vinky Rahman ,M.T.) (Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho ,M.T.

(4)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena limpah kasihNya lah penulis dapat menyelesaikan Laporan Perancangan Studio Tugas Akhir Semester A tahun 2010/2011 yang bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Dalam proses menyelesaikan Tugas Akhir ini, Penulis bersyukur atas suka duka yang dihadapi karena dapat menjadi pelajaran yang sangat beharga, dan dibalik itu semua banyak dukungan dari keluarga maupun teman-teman yang kami kasihi. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus, untuk segala campur tanganNya dalam hipup ku terutama dalam proses penyelesaian skripsi ini

2. Kepada Orangtua ku Drs.K.Damanik dan R.A. Mowisu serta adik ku Anggita Gloria Damanik atas segala dukungan, dan bantuan secara moril maupun materil selama berkuliah di Jurusan Arsitektur USU

3. Bapak Achmad Delianur Nst, S.T., M.T. , sebagai pembimbing I yang telah banyak memberikan pengorbanan waktu dan tenaga. Beliau juga banyak memberikan masukan, bimbingan, saran, kritikan dan selalu memberikan semangat, bahkan memberikan litetaratur-literatur yang sangat vital dalam proses penyelesaian tugas akhir ini.

4. Bapak Hajar Suwantoro S.T., M.T. selaku pembimbing II yang telah memberikan saran, masukan dan kritikan selama proses tugas akhir ini.

5. Ibu Ir. Morida ,Bapak Ir. Samsul Bhari, MT, dan Ibu Andalucia ,ST, Msc selaku penguji yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis.

6. Teman-teman seperjuangan dalam tugas akhir, Bang Barat dan Michi, yang selalu mau berdiskusi dan saling membantu,. Kepada bang Vanal Simamora dan Bang Aulia Batubara yang memberikan dukungan dan juga teman teman se-angkatan 2006 dan seluruh elemen Jurusan Arsitektur USU

7. Staff Tata Usaha Arsitektur USU atas bantuan dan kerja sama selama ini.

(5)

Medan, Desember 2010

(6)

vii DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul Luar...i

Halaman Judul Dalam...ii

Lembar Pengesahan... iii

Surat Hasil Penilaian Proyek Akhir...iv

Prakata...vii

Daftar Isi... ...vi

Daftar Tabel... viii

Daftar Gambar...ix

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Maksud dan Tujuan ...2

1.3 Masalah Perancangan ...2

1.4 Lingkup Bahasan ...3

1.5 Kerangka Berpikir ...5

BAB II DESKRIPSI PROYEK...6

2.1 Judul Proyek ...6

2.1.1 Arti Kata...6

2.1.2 Sejarah Olahraga Tennis ...6

2.1.3 Mengenal Olahraga Tennis ...16

2.2 Lokasi Proyek ...18

2.2.1 Kriteria Lokasi ...18

2.2.2 Kondisi Eksisting Lokasi Proyek...19

2.2.3 Peta Lokasi Proyek ...20

2.2.1 Tinjauan Terhadap Struktur Ruang Kota ...20

2.2.2 Pencapaian ...21

2.3 Tinjauan Fungsi Bangunan ...21

2.3.1 Deskripsi Pengguna dan Kegiatan ...21

2.3.2 Deskripsi Perilaku...24

2.3.3 Deskripsi Kebutuhan Ruang ...25

2.3.4 Program Kebutuhan dan Besaran Ruang ...26

(7)

3.3 39

3.4 Interpretasi Tema ...40

3.5 Studi Banding Proyek Sejenis... 44

3.6 Studi Banding Tema Sejenis... 49

BAB IV ANALISIS...56

4.1 Analisis Fisik ...56

4.2.1 Analisis Tapak dan Potensi Lahan ...56

4.2.2 Analisis Tapak dan Potensi Lahan ...60

4.2.3 Analisis Sirkulasi ...61

4.2 Analisis Non Fisik ...62

4.2.1 Analisis Pencahayaan Matahari ...62

4.2.2 Analisis Kebisingan ...63

4.2.3 Analisis View...64

BAB V KONSEP...66

5.1 Konsep dan Gagasan Rancangan ...66

5.2 Konsep Perancangan ...67

5.2.1 Konsep Komposisi Ruang (Zoning) ...67

5.2.2 Konsep Tapak dan Sirkulasi ...69

5.2.3 Konsep Struktur Sebagai Elemen Estetika...70

5.2.3 Konsep Pewarnaan dan Visualisasi akhir ...73

5.3 Kronologi Visualisasi Konsep ...74

BAB VI HASIL PERANCANGAN...75

Gambar Perancangan ...75

(8)
(9)
(10)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Olahraga merupakan salah satu elemen penting dalam daur hidup manusia khususnya berperan dalam aspek biologis yaitu menjaga kondisi fisik dan organ tubuh tetap sehat dan dapat bekerja dengan baik. Tidak hanya menyangkut aspek fisik, olahragapun sebenarnya tidak hanya terkait pada masalah jasmaniah belaka, karena akibat yg ditimbulkannya mempengaruhi secara tidak langsung aktifitas manusia dan dapat mendukung aspek lainnya seperti aktivitas , sosial, budaya bahkan sampai kepada nilai yang berlaku di masyarakat umum, yaitu sebagai media aktualisasi pribadi maupun golongan

Berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 olahraga terbagi atas :

- Olahraga pendidikan adalah pendidikan jasmani dan olahraga yang dilaksanakan

sebagai bagian proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, ketrampilan, kesehatan, dan kebugaran jasmani.

- Olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan oleh masyarakat dengan

kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat untuk kesehatan, kebugaran, dan kegembiraan.

- Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan mengembangkan olahragawan

secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan.

- Olahraga amatir adalah olahraga yang dilakukan atas dasar kecintaan atau kegemaran

berolahraga.

- Olahraga profesional adalah olahraga yang dilakukan untuk memperoleh pendapatan

dalam bentuk uang atau bentuk lain yang didasarkan atas kemahiran berolahraga.

- Olahraga penyandang cacat adalah olahraga yang khusus dilakukan sesuai dengan

kondisi kelainan fisik dan/atau mental seseoarang

Olahraga Tennis lapangan merupakan salah satu olahraga paling diminati di dunia dan merupakan olahraga bergengsi karena begitu banyaknya pemberitaan media dan maraknya turnamen tennis diseluruh dunia, membuat banyak orang berminat di Indonesia khususnya di Indonesia.

(11)

bidang olahraga Tenis itu sendiri sudah banyak menjamur klub-klub baik resmi maupun tidak resmi melakukan kegiatan pelatihan maupun pertandingan secara berkala.

Fasilitas olahraga tennis dimedan masih sangat minim dari segi kualitas dan letaknya yang tersebar sehingga sulit untuk diorganisir biasanya terletak dikompleks perkantoran atau hotel yang secara umum hanya menyediakan lapangan saja dengan fasilitas pendukung seadanya, dan eventolahraga tenis pun sangat sulit untuk di publikasikan kepada masyarakat secara langsung secara kasar dikarenakan tidak tersedianya stadiun tenis yang nyaman untuk menyaksikan olahraga ini sedangkan dari segi ekonomis, adanya kegiatan olagraga ini menimbulkan peluang usaha yg bagus sehingga dapat terjadi simbiosis mutualisme antara para atlit atau pelaku olahraga tennis dengan fasilitas pelengkap olahraga tennis

Diajang internasional belum banyak atlit Indonesia yang berprestasi tetapi Indonesia masih punya potensi yang yang masih terpendam hal ini dapat diakibat karena kurang tersedianya fasilitas olahraga tennis yang lengkap dan berkualitas. Dimedan sendiri para peminat tennis terdiri dari kalangan pegawai pemerintahan, Mahasiswa,BUMN, dan Swasta serta pensiunan dan jumlahnya cukup banyak, karena biasanya para peminat tennis juga melatih anaknya bermain tennis sehingga terjadi regenerasi

Projek ini merupakan salah satu produk pembangunan yang sangat baik untuk mendukung aktivitas masyarakat dalam bidang olahraga yan secara tidak langsung menjunjung tinggi cita-cita pembangunan nasional yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945

1.2 Maksud dan Tujuan

Menciptakan suatu lingkungan yang berkualitas bagi para pecinta tenis di medan untuk melakukan aktifitasnya juga mewadahi even-even tenis dalam rangka mempublikasikan kepada masyarakat secara jelas eksistensi olahraga ini. Selain itu project ini bertujuan mengembangkan organisasi/klub tenis menjadi lebih professional dalam membina anggotanya sehingga dicapai tujuan untuk mencetak atlet-atlet medan yang mampu berprestasi bukan saja di kancah nasional tetapi juga internasional

1.3 Permasalahan Perancangan

Masalah perancangan yang timbul dalam kasus proyek ini adalah : A. Masalah Bangunan

1. Luar Bangunan

(12)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 3

mengkolaborasikan ruang dalam dan lapangan tenis yang berada di luar dan didalam serta fasilitas pendukungnya sehingga kegiatan/ aktifitas yang terjadi mampu dikontrol lewat desain

2. Dalam Bangunan

Bagaimana mengintegrasikan aktifitas yang ditafsirkan melalui penataan ruang dan sirkulasi serta memperhitungkan kenyamanan para pengguna bangunan serta dengan berbagai strategi untuk merancang desain estetika dengan menggunakan prencanaan jenis struktur B. Masalah Struktur

Beberapa ruangan akan menggunakan struktur khusus yaitu bentang lebar sehingga bagaimana menyeimbangkan penerapan tema dengan sistem struktur yang dipakai juga dengan memperhatikan pembentukan suasana ruang diakibatkan perancanngan struktur tersebut

C. Masalah Lingkungan

Bagaimana menciptakan suasana ruang luar yang dapat menimbulkan kesan

dapat memberikan sesuatu yang positif kepada lingkungannya D. Masalah Penerapan Tema

Bagaimana menginstal fitur-fitur tema kedalam bangunan dengan memperhatikan berbagai aspek penting lainnya seperti estetika dan faktor kenyamanan pengguna

1.4 Lingkup Pembahasan

1. Perancangan fasilitas olahraga tennis yang memenuhi standar nasional maupun internasional sehingga dapat digunakan untuk event besar

2. Perancangan sarana pendukung yang sesuai dan benar-benar dapat mendukung kegiatan olahraga ini

3. fasilitas yang disediakan antara lain:

o fasilitas olah raga Tennis:

- Lapangan Tennis Outdoor - Lapangan Tennis Indoor. - Lapangan Tribun

- Ruang Atlit

- Loker

- Ruang official

o faslitas pendukung:

(13)

- Penjualan Perlengkapan Olahraga dan souvenir

-- Mushalla - Ruang Fitness

- ruang teknikal dan administrasi - Exhibition hall

- ruang penjual tiket - Fasilitas Kolam Renang - klinik

o fasilitas pengelola

- ruang kantor pengelola - ruang rapat

- gudang

- toilet - Pantry

o Fasilitas service

- ruang security

- gudang

- toilet

- ruang utilitas Fasilitas parkir

(14)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 5

1.5. Kerangka Berpikir

ANALISA

•Analisa kondisi lingkungan yaitu: analisa matahari, vegetasi,sirkulasi, view dari dan ke site dan sempadan bangunan.

•Analisa fungsional yaitu: analisa aktifitas, kebutuhan ruang, besaran ruang, hubungan antar ruang.

•Analisa penerapan struktur pada bangunan.

KRITERIA dan KONSEP PERANCANGAN

Berdasarkan analisa, peraturan pemerintah, konsep tapak, dan konsep bangunan,

• Banyaknya para peminat tennis di Kota medan tanpa dibarengi dengan fasilitas yang memadai • Meningkatkan dan mengembangkan olahraga

tennis di kota medan

MAKSUD

• Meningkatkan Sumber Daya Manusia dalam bidang Olahraga dengan cara membuat suatu lingkungan berkualitas untuk itu

• Menyelenggarakan tempat pelatihan tennis yang terintegrasi dengan fasilitas berstandar turnamen sehingga lebih dapat mengasah kemampuan para siswanya

• Diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, sehingga akan berdampak kepada kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.

• Dapat bermanfaat juga secara ekonomis yaitu adanya fasilitas pendukung olahraga yang memiliki peluang bisnis yang besar

PERMASALAHAN

• Memadukan kegiaan Tennis dengan dfasilitas publik, secara halus sehingga saling menguntungkan.

• Penerapan desain bangunan programming yang konteks dengan urban

• Penerapan tema berkenaan dengan konsep hijau

STUDI LITERATURdanSTUDI BANDING

• Fasilitas Pendukung.

• Kajian tema dengan bentuk bangunan.

(15)
(16)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 7

(17)

Kian populer dan majunya "Federation Internationale de L

Tenis Lapangan di Indonesia

Besar kemungkinan, orang B tennis di Indonesia, walaupun dibawa para pelaut Inggris Kepulauan Nusantara. Sayang milik warga negara Belanda telah hilang, hingga kita tidak perkiraan itu lebih benar. Nam olah raga ini mulai dimainka bangsawan, hartawan, dan ka Apalagi di zaman penjajahan mampu mengayunkan raket t Belanda dan Cina. Jumlah kaum pribumi penggem kian banyaknya murid-murid kota-kota besar seperti Jaka Rechrsschool, dan -NIAS - pa Iebih luas. Tennis pun mula organisasi pemuda di masa itu. terutama oleh kaum nasionalis ya

Lahirnya Boedi Oetom senantiasa menghangati setiap bila penjajah Belanda selalu m yang nonpolitik apalagi yang politik, tindakan pcmbatasan se kaum muda patriotik kehilanga Satoe Bahasa, mereka melebur wadah baru yang disebut Indone

Semangat cinta Nusa olahragawan Indonesia, terma yang diadakan oleh De Ale

unya olah raga tennis, tak ayal telah mendor de Lawn Tennis" (Federasi Tennis Intcrnasionsl)

sia (Lahirnya PELTI)

ng Belanda lah yang memperkenalkan upun tidak mustahil pula permainan ini is yang singgah di kota-kota besar yang arsip-arsip berbagai perkumpulan nda yang pernah berdiri di negeri ini dak bisa melacak mana di antara dua amun yang jelas, di negeri mana pun, nkan dan lebih dikenal di kalangan n kaum terpelajar. Juga di Indonesia.

han Belanda. Di masa itu hanya segelintir ka t tennis, sedang jumlahnya yang lebih besar

. Itu pun hanya di kot

nggemar tennis mulai meningkat pada tahun-tahu id Indonesia mcmasuki sekolah sekolah menen karta dan Surabaya. Mereka - umumnya pa

pada gilirannya memperkenalkan olah raga ini ulai dimainkan atau dipertandingkan dalam itu. Olah raga inipun mulai dilihat sehagai pe lis yang mencitacitakan Kemerdekaan Indonesi

tomo, 1908, dan kemudian Soempah Pemoeda iap langkah dan gerak kaum muda di kurun itu. u mengintip dan memantau setiap gcrak-gerik pe

ng berbau politik. Terhadap gerakan yang diduga n segera dilakukan. Toh serangkaian rintangan langan akal. Disemangati sumpah Satoe Noe ebur beberapa organisasi pemuda yang berpol ndonesia Moeda, pada 1930.

usa dan bangsa ini nyatanya memang berkem masuk di antara para petennis. Pada semacam

legemeene Nederlandsche Lawn Tennis Bond

ndorong didirikannya onsl) pada 1912.

kaum pribumi yang sar terdiri dari orang kota-kota besar. hun 1920-an seiring nengah, khususnya di para siswa Stovia, ini ke kalangan yang m kegiatan berbagai i penghimpun massa, ndonesia.

oeda, 1928, memang itu. Maka tidak heran k pergerakan pemuda, diduga kecenderungan ngan itu tidak membuat oesa, Satoe Bangsa, olitik ke dalam satu

(18)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 9

Malang, Jawa Timur, akhir 1934, tiga wakil pribumi mampu berjaya. Di partai tunggal putra, dua saudara Soemadi dan Samboedjo Hoerip maju babak final, yang pertandingan akhirnya dimenangkan oleh Samboedjo. Yang lebih mengesankan adalah dua partai berikutnya, yang memperagakan keunggulan anak jajahan atas penjajahnya. Yang pertama, pasangan ganda putra Hoerip Bersaudara, yang menggilas pasangan Belanda, Bryan/Abendanon, 6-3, 6-4 di final. Juara ganda campuran juga diraih keluarga Hoerip, Samboedjo dan Soelastri, yang mendepak pasangan "penjajah" , Bryan/Nn. Schermbeek, 6-4, 6-2 ? sekaligus mencetak gelar pemegang juara tumarnen ANILIB tiga kali beruntun, 1932-19.34.

Prestasi ini tak ayal mendorong Indonesia Moeda mcngadakan Pekan olah raganya sendiri, yang berlangsung pada tiap hari ulang tahun atau pertemuan tahunannya. Tennis, tentu, termasuk di antaranya cabang-cabang yang dipertandingkan. Salah Satu di antaranya yang dilaksanakan pada Desember 1935 di Semarang - yang juga sekaligus menjadi saat dicetuskannya pembentukan Persatuan Lawn Tcnnis Indonesia (PELTI).

Tanggal 26 Desember 1935 kemudian dicatat sebagai kari lahirnya PELTI Gagasan pendirian PELTI sendiri, yang dikemukakan pada Kejuaraan Tennis di Semarang itu. berasal dari Mr. Budiyanto Martoatmodjo. tokoh tennis dari Jember - ia kemudian dianggap sebagai pencetak dasar utama pendirian organisasi PELTI. Ketika mcnguraikan azas dan tujuan pendiriannya ia mcngatakan bahwa PELTI, sebagaimana organisasi kebangsaan lainnya, sama sekali "Tidal bersifat mengasingkan diri." Maka PELTI akan selalu siap bekerja lama dengan persatuan tennis manapun dan apa saja, asal atas dasar saling menghargai.

Gagasan pendirian PELTI mendapat dukungan yang memadai, khususnya di kalangan yang berani mengambil resiko berhadapan dengan pemerintah kolonial, termasuk dari kalangan yang terpandang. Di Semarang saja, para simpatisan semacam itu tidak sedikit jumahnya. Misalnya: Dr. Buntaran Martoatmodjo (yang kemudian, sejak 1935, menjadi ketua PELTI lima tahun berturut-turut), Dr. Rasjid, Dr. Mokhtar, Dr. Sardjito, R.M. Soeprapto, Nitiprodjo, dan beberapa lainnya. Dari Para tokoh berbagai kota Iainnya, dukungan diwakili oleh: Mr. Budhiyarto Martoatmodjo (Jember), R.M. Wazar (Bandung), Djajamihardja (Jakarta), Mr. Susanto Tirtoprojo (Surabaya), Mr. Soedja (Purwokerto), Berta Mr. Oesman Sastroamidjojo, ahli olah raga tennis yang namanya terkenal di Eropa.

Era perkembangan (1936 - 1940)

(19)

dilahirkan oleh gagasan perorangan yang sekaligus menggerakkan nya. Karena itu, kelemahan utama PELTI sejak awal Iahirnya adalah dibidang organisasi. Tidak jelas siapa yang sebenarnya berhak menjadi nnggotanya: persatuan/ daerah, perkumpulan/klub, atau perorangan. Inilah yang dimanfaatkan secara baik oleh ANILTB dengan menetapkan politik devide et impera -nya. Praktek "pecah dan kuasailah" Itu berangkat dari kecemburuan dan kekhawatiran - cemburu tersaingi dan kehilangan pamor, khawatir PELTI menjadi perpanjangan kegiatan politik untuk mencapal kemerdekaan. Dua hal Ini tersirat dalam bcrita surat kabar De Indische Courant, yang terbit di Surabaya. Sabtu 13 April 1936: Bagi Kedirische Tennisbond (Pcrsatuan Tennis Kediri milik orang Belanda - Red.) tahun lewat sangat penting .

Dalam kcadaan tetap diincar oleh ANILTB, permasalahan keanggotaan PELTI tetap menjadi ganjalan. Baru setelah kongres pertamanya, 30 April 1939, masalah keanggotaan ini dibicarakan lebih sungguh-sungguh. Toh selama empat tahun sejak berdirinya, hanya berbekal tekad sekelompok orang, PELTI membuktikan dirinya mampu bertahan. Malahan, organisasi ini berhasil menyelenggarakan kejuaraan tahunannya,dengan peserta yang kian bertambah dan mute yang makin baik. Saat inilah PTIB dengan resmi menjadi anggota PELTI. Kcjuaraannya dibakukan sebagai "Kejuaraan Tennis Indonesia" . Mutunya yang kian meningkat diakui oleh surat kabar A.1.D. de Preangerbode, 3 Mei 1939. Surat kabar yang terkenal reaksioner ini menulis: "Semua juara digondol oleh kelurga Hoerip. Turnamen yang diikuti oleh banyak pemain kuat. Jika ada suatu turnamen tennis yang sungguh dapat dibanggakan, justru itulah kejuaraan Indonesia yang baru diselenggarakan PELTI ini. Jarang sekali - terutama di Bandung - kita menyaksikan suatu turnamen tennis, dan tenama yang diselenggarakan dengan rapih dan bagus sekali."Mengenai organisasi yang bagus ini, terus terang, di Bandung ini jarang sekali kita saksikan, lebih-lebih pada waktu akhir-akhir ini. Dalam hal pengorgaisasian, ternyata PTIB melebihi perkumpulan lain di kota ini. Mengenai umpires dan linesmen misalnya, lama sebelum turnamen dimulai telah disiapkan orang-orangnya. Mr. Oesman dan kawan-kawan telah membuktikan bagaimana seharusnya menyelenggarakan sebuah turnamen yang baik. ... Kepada mereka kita sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya.

(20)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 11

ditambahkan sedikit mengenai gebrakan-gebrakan PELTI, terutama kegiatan yang berlangsung dalam rangka lustrumnya yang pertama di Bandung. Banyak pihak yang menganggap bahwa dari Bandunglah kemenangan telah dimulai; keadaan kartu yang dimainkan menunjukkan kekuatan telah berada di tangan kita. Kenyataan ini tampaknya disadari oleh Tuan Janz, ketua Bandoengsche Tennis Unie (BTU). Menyaksikan turnamen di Bandung atas undangan, konon dialah yang menyarankan epada ANILTB agar mengakui saja PELTI sebagai induk organisasi tennis, sehingga dapat berjalan berdampingan dalam suasana yang bersahahat. Dengan demikian Janz berharap berbagai turnamen ANILTB tidak akan ditinggalkan para pemain Indonesia.Entah karena nasehat Janz atau karena situasi internasional yang memburuk, atau karena kedua-duanya, ternyata ANILTB mulai mengambil sikap yang terkesan tidak memusuhi PELTI lagi. Yang jelas, minimal mereka telah menghentikan kasak-kusuknya kepada PELTI dan para anggotanya.

MasaNonaktif(1941-1949)

Getaran Perang Dunia II mulai mengimbas ke Nusantara. Pemerintah kolonial dan orang-orang Belanda mulai kalang-kabut, dan lalu lari terbirit-birit begitu pasukan pendudukan Jepang menjejakkan kakinya di Indonesia. Semua orang yang asing dan pribumi, mulai hanya memikirkan keselamatan dirinya sendiri. Pada masa pendudukan Jepang ini, kegiatan PELTI pun terhenti. Bukan saja karena keadaan ekonomi yang kian suram, tetapi juga karena kaum penjajah baru melakukan pembuharan semua organisasi, yang politik, sosial, maupun olah raga. Seluruh kegiatan kemudian dihimpun dalam saw wadah yang disebut Tai Iku Kai ( "Persaudaraan Nippon-Indonesia" ).

Era Pembinaan (1961.1965)

Masa-masa paling berat dalam perjuangan PELTI telah dilalui, dengan mencetak prestasi lumayan. Narmun dua yang paling penting diantaranya adalah keherhasilan menghancurkan dua organisasi tandingan. Pertama, ANILTB - yang paling bahaya - pada 1939, dan kemudian ILTA pada 1951. Maka sikap pantang menyerah yang menyertai keberhasilan itu tampaknya telah menjadi semboyan PELTI: Pantang Surut. Namun pada masa-masa kemudiannya bukan berarti tanpa kesulitan. Kesulitan yang klasik: dana, baik secara organisasi maupun perorangan. Akibatnya, pada berbagai kejuaraan daerah terpaksa digunakan bola dan raket tennis bikinan lokal yang rendah mutunya.

(21)

Dalam keadaan demikian, harga bola dan raket meroket, yang pada gilirannya menyerimpung tekad memasyarakatkan olahraga tennis. Jumlah lapangan tennis bukannya bertambah, tetapi kian menyusut digusur keperluan pembangunan di sektor yang lebih penting. Di Jakarta saja, sekitar 70 lapangan tennis di Merdeka Utara (bekas Sport club), Ikada, Kcbun Binatang Cikini, dan lain-lain, lenyap tak tergantikan. Kesulitan memang tak habis-habis. Misalnya bagaimana seorang pemain, yang berbakat tapi tak mampu, harus datang dalam kcadaan fit di lapangan pertandingan, jika Team Indonesia yang memenangkan Juara I Asian Games di India. keperluannya sehari-hari (makan yang cukup dan bergizi, pakaian yang pantas serta ongkos transportasi) tak terpenuhi. Namun, dalam keadaan bagaimana pun, PELTI rupa-rupanya benar-benar pantang surut. Justru dalam masa sulit ini lahir sejumlah bintang remaja: Sie Nie Sie, Sugiarto, Go Soen liouw, Diko Moerdono (putra), semi Lita Liem, Lanny Kaligis, dan Dien Baroto (putri). Merekalah yang waktu itu diharapkan menjadi cikal bakal petennis Indonesia di kemudian hari. Untuk pertama kalinya, pada 1961 PELTI mengikuti turnamen antarnegara paling gengsi, yakni Piala Davis. Pada babak pertama yang berlangsung di Bandung, regu Indonesia yang mengandalkan Tan Liep Tjiauw, Itjas Sumarna, Sugiarto, dan Sie Kong Loen harus menghadapi rcgu India yang terkenal tangguh. Maka Tan dan kawan kawan harus menelan kekalahan 1-4 dari para pemain kelas dunia India yang terdiri dari Krisnan, Mukerjee, dan Lill. Pertarungan memperebutkan Piala Davis beberapa tahun berikutnya Indonesia absen, antaranya karena tersandung dana yang langka.

Zaman Keemasan (1966-1987)

Sebagai hasil pembinaan yang dilakukan pada era 1961-1965, pada masa scjak 1966 hingga tahun-tahun berikutnya PELTI mengalami zaman keemasan, bagi dari segi organisasi maupun prestasi di lapangan. Ditupang oleh keberhasilan pcmbangunan sejak Orde Baru berkuasa, tangan organisasi PELTI sudah mencapai ke pelosok yang terjauh dari pusat Kini kita menyaksikan semakin banyaknya lahir para petennis dari luar Jawa hal yang langka di masa penjajahan dan awal kemerdekaan. Di sinilah pentingnya peran PON, yang dicetuskan pertama kali di Solo, 1948.

(22)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 13

(23)

kembali mcnginjak tarsals, kakinya terserang kejang otot. la meringis kesakitan. Akibatnya, Lanny praktis sudah lumpuh, dan hasil akhirnya telah dapat diduga: 2-6, 6 . 2, 6-3 untuk kemenangan lawan.Ketika prestasi Lita Liem alias (Nyonya) Lita Sugiarto dan rekan-rekan mulai terkesan menurun, para petennis putra Indonesia bagai terlecut. Dan ini mendorong mereka mencetak prestasi. Kuartet Atet Wiyono, Gondowijoyo, Hadiman, dan Yustejo Tarik (putra tokoh tua Mohammad Yusuf Tarik) berhasil dengan baik menenruskan tradisi emas POR Asia di Asian Games 1978 di Bangkok, Muangthai. Di sini mercka merebut seluruh medali emas yang diperebutkan cahang tennis bagian putra, untuk nomor beregu. tunggal (Atlet Wiyono), ganda (Atet Wiyono/Gondowijoyo). Di Asian Games berikutnya, 1982, di New Delhi, India, para putra Indonesia masih memperlihatkan keunggulannya. Pada kesempatan kali ini, mercka merebut duo medali emas di nomor beregu (Yustedjo Tarik, Tintus Wibowo, Hadiman, Wailan Walalangi) dan di partai tunggal (Yustedjo Tarik). Tradisi emas ini masih mampu dipertahankan anak-anak tennis Indonesia di Asian Games 1986, di Seoul, Korea Selman. Prestasi itu diraih lewat pasangan ganda putri muda usia, Suzanna Anggarkusuma/Yayuk Basuki. Inilah satu-satunya medali emas kontingen Indonesia dari pesta olahraga regional Asia paling gengsi itu.

Ada dua catatan penting dari era emas ini. Pertama, keberhasilan regu piala Davis indonesia dalam final Zone Timur yang berlangsung di Senayan, Jakarta. Terdiri dari Yustedjo Tatik, Atet Wiyono, Tintus A.W, Hadiman, dan wailan Walalangi, anak-anak PELTI itu menghancurkan regu I Jepang dengan telak : 5-0. Keberhasilan Ini tak urung menempatkan Indonesia sebagai negara elite tennis, masuk jajaran 16 negara tennis dunia. Ini berarti sejajar dengan raksasa tennis dunia: Amerika Serikat, Swedia, Australia, India, prancis, dan sebagainya.

(24)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 15

Tepatnya sistem pembinaan, melahirkan prestasi yang sangat menggembirakan di kelompok yunior. Dalarn Grand Slam Tour Fund yang mengikutsertakan Yayuk Basuki, Waya Walalangi, Dede Sukendar di mama rantai kejuaraan Roland Garros (Prancis Terbuka), Yayuk Basuki berhasil mencapai perdelapan final. Kemudian, di Kejuaraan Yunior Belgia (Grup 2 ITF), Yayuk berhasil menjadi juara tunggal putri. Tampil berpasangan dengan Jennifer Saberon (Filipina) di ganda putri, gadis hitam manis ini mempecundangi petennis Brasilia dan pasangan Belanda.

Prestasi lumayan diperlihatkan pula oleh wakil Indonesia di bagian putra, Dede Suhendar. la memang hanya sampai di babak kedua - untuk dikalahkan petennis Selandia Baru, Bret Steven, yang menempati unggulan ke-I2 - tapi di babak pertama berjaya menghempaskan Danny Sapsford dari Inggris, 4-6, 7-6 (7-3), 7-2.

Akhirnya, dari merekam sepanjang 52 scjarah PELTI, dapat disimpulkan adanya gejala kesenjangan prestasi. Ini dilihat dari jenjang prestasi pertennisan, baik di tingkat Asia, Asia Tenggara, maupun pada tingkat nasional kita sendiri. Kita menyaksikan, dalam kurun relatif lama, 10 tahun, Indonesia masih mengandalkan para pemain yang sama. Apa yang menjadi penyebabnya? Kalau diamati, kesenjangan prestasi itu sebagai akihat kurangnya sarana bagi peningkatan prestasi itu sendiri, yaitu "arena kejuaraan" . Dalam menetapkan arena kejuaraan ini, menarik pengalaman dari masa-masa lalu, hendaknya di masa datang tidak asal-asalan, dan tidak hanya pada tingkat nasional, namun terlebih-lebih di tingkat internasional. Dengan cara inilah diharapkan prestasi petennis Indonesia, yang senior maupun yunior, akan tertarik ke atas. Dalam memperingati hari ulang tahun PELTI ke-52 kali ini, patut dicatat sejumlah nama yang langsung tak langsung berjasa di dalam pendirian maupun pengembangan induk organisasi tennis Indonesia itu. Tidak mungkin menyebut satu persatu orang-orang yang berjasa bagi PELTI itu, Namun di belakang nama-nama yang telah tersebut di sini tentu masih bisa ditamhahkan nama-nama mereka yang dianggap berjasa

2.1.3 Mengenal Olahraga Tenis

Tenis merupakan salah satu cabang olahraga yang menggunakan raket dan bola khusus dalam area/ lapangan tertentu yang mana area tersebut dipisahkan oleh bentangan jaring atau net denga menggunakan teknik dasar hampir sama dengan tenis meja, hanya saja tenis lapangan memiliki skala lebih besar dibanding dengan cabang olahraga tenis meja. Ada pun beberapa elemen yang dibutuhkan untuk bermain tenis yaitu:

(25)

Ukuran lapangan tenis

Gambar 2.4 Lapangan Tennis

Lapangan sebagai tempa dan lebarnya 8,23 meter unt ganda ukaran lapangan adalah garis terluar merupakan ukur sebagai berikut:

(1)Lapangan keras terbu Memantulkan bola sang permainan pada lapanga lebih agresif.

(2)Lapangan Rumput Lapangan ini memiliki pantul bola tidak sepe bola terkadang bisa terkadang ada pema kemampuan untuk m rumput menjadi kelebi teknik permainannya (3).Lapangan batu halus (4).Lapangan Tanah lia Merupakan lapangan digunakan oleh pemai dapat mereduksi kec umumnya lebih lambat b. Jaring (Net)

Jaring memiliki ukuran pada 2 buah tiang yang kuat. sama luasnya. Adapun bahan terbuat dari kawat( metal)

c. Bola

Bola memiliki permuka ketentuan internasional, adapun ukur sampai 6,66

d.Raket

Ukuran lapangan tenis

Gambar 2.4 Lapangan Tennis

mpat bermain tenis memiliki ukuran dengan pa untuk jenis permainan single sedangkan untu

lah 23,77 meter dan lebar 10,97 meter.Sehingg ukuran pada nomor ganda. Adapun jenis jeni

erbuat dari semen:

sangat cepat sehingga tempo angan ini lebih cepat pula dan

put

iliki rumput sehingga media sepenuhnya rata sehingga laju bisa berubah dari biasanya, main tenis yang memiliki uk menjadikan sifat lapangan lebihan dan mengembangkan nnya

u halus (gravel) h liat

n yang paling lunak dan lebih murah peraw ain-pemain senior dan pensiunan karena sif kecepatan bola setelah dipukul, sehingga

bat dari lapangan keras

ukuran tinggi 90cm dari tanah yang di ikatkan deng kuat. Letak net itu sendiri merupakan pembatas

han jaring terbuat dari anyaman nilon,plastik da

mukaan yang rata dan memiliki daya lent pun ukuran bola memiliki garis tengah penampa

Ukuran lapangan tenis

Gambar 2.4 Lapangan Tennis

n panjang 23,77 meter untuk jenis permainan ngga ukuran lapangan enis lapangan adalah

rawatanya. Biasanya sifat lapangan yang ngga tempo permainan

dengan dengan tegang as daerah permainan k dan ada juga yang

(26)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 17

Gambar 2.5 Peralatan Tennis

Jenis raket ditentukan ol putri 13-13.5ons , untuk putra 14.5 sampai 15 ons, dan pemil

Cara Bermain

Bermain tenis diawali lalu dengan gerakan tertent mengarahkan bola kekotak ya dapat dikembalikan lawan, ma mengembalikan bola untuk pukul menyentuh net. Dan siapa ya Setiap set sedikitnya terdiri dar Servis pertama kali dise pertama gagal maka ada kese tetap masuk maka terhitungdoubl

Sistem penilaian yaitu dari 6 game atau 9 game. Urut

Poin masuk pertama

Poin masuk kedua

Poin masuk kedua

Poin masuk kedua Jika terjadi kedudukan 40-40 masuk, jika terjadi keadaan im berturut-turut

2.2 Lokasi

2.2.1 Kriteria Lokasi

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 17

Gambar 2.5 Peralatan Tennis

n oleh keinginan pemain dan biasanya dianjurka putra 13.5-14ons. Sedangkan ada raket yang lebih ilihan tergantung kenyamanan pemain mengguna

ali dengan pukulan servis, yaitu dengan mem entu memukul bola seperti smash( pada k yang bersilangan dari tempat dimana ia melakuka

maksimal bola memantul 1 kali dilapangan. Pih uk pukulan masuk akan kehilangan poin atau pu

yang dahulu mencapai game poin maka dia dari 6 game

disebelah kanan, secara menyilang mengarahk kesempatan ke dua. Pada saat servis jika bola m

double, maka servis akan diulang secara penuh itu minimal 2 set dan maksimal 3 set. Pada 1 se rutan nilai dalam 1 game adalah sebagai berikut

 a :15

 :30

 :40

 :Game

-40 disebut deuce, maka di cari pemenangny imbang maka akan diulang sampai mendapa

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 17

Gambar 2.5 Peralatan Tennis

urkan beratnya untuk bih berat lagi sekitar nggunakannya

embuang bola keatas da badmintoon) dan lakukan servis. Bola Pihak yang tidak bisa pukulannya out serta dialah pemenangnya.

hkan bola.jika servis a menyentuh net dan nuh

(27)

Untuk memilih lokasi site pembangunan projek ini maka diperlukan pertimbangan khusus secara terencana dan terkonsep berdasarkan pemikiran-pemikiran tertentu berkaitan dengan fungsi bangunan, pola kegiatan masyarakat (publik) dalam skala perkotaan yaitu medan sendiri. Dapat juga dengan mengadakan suatu perbandingan dengan peraturan pengelolaan kota,kriteria dapat dijabarkan dalam bentuk sebagai berikut:

1. Aspek aksesibilitas

Harus dapat diakses dari seluruh penjuru kota karena memiliki jaringan jalan yang yang lebih banyak

Harus dapat diases kendaraan pribadi, kendaraan umum dan pejalan kaki dengan mudah

2. Aspek Perkotaan

Berada pada kawasan pusat kota ataupun sub pusat kota dengan tingkat kepadatan sedang

Terletak dekat bangunan dengan fungsi-fungsi lain yang dapat menunjang kegiatan dalam bangunan

Dekat dengan pemukiman masyarakat

Memiliki citra kawasan yang baik

3. Aspek Pelayanan

Ketersediaan sarana- prasarana disekitar bangunan untuk saling mendukung

Tersedianya utilitas yang baik 4. Lainnya

Nilai lahan tidak terlalu mahal tetapi masih memiliki nilai komersil yang tinggi

dapat menggunakan tanah pemerintah ataupun swasta 2.2.2 KONDISI EKSISTING

Deskripsi kondisi lokasi

• Kasus proyek : MEDAN TENNIS CENTER

• Status proyek : fiktif

• Pemilik proyek : Pemerintah kota Medan dan pihak swasta • Batas Administrasi Lahan : Kecamatan Medan Selayang, Medan.

• Kawasan :Permukiman, perkantoran, perdagangan, konservasi, rekreasi, lapangan golf dan hutan kota.

(28)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 19

Gambar 2.6 Kondisi

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 19

Gambar 2.6 Kondisi Eksistimg : 40.000 m² : 80%

Utara : Jl Ngumban Surbakti Selatan : Jl Flamboyan

Timur : Rumah Penduduk Barat : Jl Ngumban Surbakti

: Tanah Kosong : Relatif datar : Asri

: PLN, PDAM, Saluran Kota.

Tanpa Skala

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 19

(29)

Tabel 2.1 RTRW Gambar 2.7 Peta Lokasi

2.2.4 Tinjauan Terhadap Struktur Ruang Kota

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kotamadya Medan menetapkan adanya satuan-satuan Wilayah Pengembangan Pembangunan (WPP), dimana tujuan dari WPP ini adalah mengoptimalkan pembangunan di setiap sektor atau wilayah. WPP Kotamadya Medan dibagi menjadi lima wilayah, yaitu :

- Medan Belawan

- Medan Deli 2,084.33

- Perumahan

Jumlah A – D 26.510,00

(30)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 21

2.2.5 Pencapaian

Lokasi proyek mempunyai nilai aksesibilitas ang sangat baik, hal ini didukung

sehinggga seluruh wilayah kota medan dapat mencapainya dengan mudah baik dengan kendaraan umum maupun pribadi.

2.3. Tinjauan Fungsi Bangunan

2.3.1 Deskripsi Pengguna Kegiatan

Pengguna

Diperkirakan ada beberapa elemen masyarakat yang menggunakan bangunan ini diantara nya adalah:

1) Atlit tenis profesional, yang akan melakukan pelatihan khusus untuk persiapan turnamen

2) Para penggemar tenis yang sudah membentuk klub dan secara rutin mengadakan pertandingan persahabatan baik internal ataupun eksternal

3) Penonton (umum) merupakan masyarakat umum yang ingin menyaksikan pertandingan tenis

4) Masyarakat sekitar yang akan menggunakan fasilitas pendukung dari bangunan

Karakter Kegiatan

Karakter kegiatan ini haris diklasifikasikan agar memudahkan dalam pembagian ruang dan desain keseluruhan bangunan. Karakter kegiatan

1.Edukatif

Kegiatan pelatuhan tenis yang biasanya diminati remaja sekolah dan mahasiswa, tp tdk menutup kemungkinan paruh baya dapat juga mengikuti pelatihan

2.Rekreatif

Kegiatan turnamen merupakan generator aktivitas yang memancing perhatian public yang merupakan jenis dari kegiatan rekreatif bagi masyarakat umum

3.Komersil

Kegiatan yang mendukung aktifitas masyarakat yang berkaitan dengan olahraga tenis ataupun yang bersifat kebutuhan dasar

Beberapa kegiatan yang mejadi aktifitas di lingkungan Tennis Center adalah:

(31)

Yaitu kegiatan dimana lingkungan menyediakan tempat sebagai gerbang atau menerima pengunjung yang datang, tidak harus berupa gerbang tetapi dapat berupa ruang-ruang yang dapat menadi generator aktifitas seperti area makan,informasi, tempat istrahat dll.

 Kegiatan Utama

Kegiatan utama berupa kegiatan pengunjung menyaksikan even olahraga tenis ,kemudian kegiatan rutin oleh klub tenis, kegiatan pelatihan tenis bagi pemula.

 Kegiatan Pengelola

Merupakan beberapa pekerja yang bertugas mengelola bangunan dari segi administrasi danmaintinacefisik, pemasaran dan lainnya

 Kegiatan Pendukung

Kegiatan penunjang biasanya berorientasi pada kebutuhan dasar yaitu berupa tempat makan dan minum, café, retail penjualan alat olahraga,ruang pameran dll

Kelompok Kegiatan

Unit Kegiatan

User Kegiatan Kebutuhan Ruang

Penerimaan Penerima -Pengelola

(32)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 23

Tabel 2.2 Aktifitas

Staff -Bongkar muat

barang

(33)

bangunan ini termasuk para siswa tenis, anggota klub tenis, maupun mayarakat awam yang ingin mengetahui dan menyaksikan pertandingan tenis. Untuk itu diperlukan suatu sistim sirkulasi bangunan yang kompak dan dapat mengorganisasikan ruang dengan baik sehingga menciptakan suasana yang nyaman bagi pengunjung

 Pengelola bangunan

Merupakan pekerja yang bertanggung jawab untuk megurus lingkungan tenis center medan baik secara administrasi maupun fisik bangunan. Pengelola juga melakukan pemeriksaan,pemeliharaan,promosi dan dapat juga menjadi even organizer jika ada suatu lembaga yang ingin mengadakan kompetisi.

 Pengelola Tempat Usaha

Pengelola bertanggung jawab atas usaha yg dijalankannya serta

2.3.3. Deskripsi Kebutuhan Ruang

1. Lapangan Tennis Indoor digunakan sebagai tempat pertandingan yang direncanakan akan didonminasi oleh para anggota klub atau member yang terdaftar di pengelola. Ruangan nya adalah: akan didominans untuk pelatihan siswa ataupun atlit .ruang yang dibutuhkan adalah:

-R.Penerima -Locker -Toilet

-Lapangan tenis -Ruang duduk

3. Tennis Stadium, Merupakan tempat dilangsungkannya kompetisi/turnamen yang berskala besar dimana ruangannya dapat menampung ribuan orang, beberapa ruangan ang terdapat didalamnya adalah sbb:

(34)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 25

-Ruang Atlit

4. Restoran dan Café, Retail kebutuhan peralatan olahraga, Merupakan fasilitas tambahan yang mendukung aktifitas di lingkungan tennis center baik kebutuhan dasar maupun kebutuhan yang berhubungan dengan olahraga tenis

-Ruang Makan/minum

5. Ruang Pengelola, merupakan area kerja para pekerja/staff tenis center untuk mengelola system bangunan secara fisik baik nonfisik.

- Loby

7.Fasilitas Pelengkap,Ruangan ini dimaksudkan untuk melengkapi fungsi bangunan untuk menambahkan fungsi lain yang seperti kegiatan yang bersifat rutin atau kebutuhan lainnya dari pengguna bangunan.seperti:

(35)

2.3.4 Program Kebutuhan dan Besaran Ruang

Kebutuhan Ruang

Tabel

KEBUTUHAN RUANG

SUB RUANG KAP STD

(M2)

V I P LANPANGAN 1 UNIT 662.3/

unit

2000 org 0,5/ org DA 1000

R.Atlet 2 unit 28/ unit DA 56

R.Pers 1 Unit 18/uit A 18

R.Pelatih 2 Unit 9/unit A 18

R.Official 1 unit 30/unit A 30

Retail snack 10 unit 6/unit A 60

Security 2 unit 9/unit A 18

R.Tiket 2 unit 9/unit A 18

Hall/R. Duduk 100org 0.5/org DA 50

(36)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 27

Urinoir 1/100

(4160)org

0,6/ unit DA 25,2

Tennis Indoor Lapangan 2 Unit 662.3 / unit

DA 1324,6 2244,7

Tribun Peonton 1000org / unit

Lapangan 5 unit 662.3 / unit

DA 3311,5 3387,9

R.Duduk 100 0.5/org DA 50

(37)
(38)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 29

- R. Staff 3 3 / org DA 9

R. Komputer 20 unit 1,5/ unit DA 30

(39)

Book Store R. Display 4 Unit 30 / unit A 120 174

R. Fitnes Ressepsionis Org 3/ org DA 6 129 ,9

(40)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 31

Restoran

Lobby 20 unit 1,5/ unit DA 30

Mini Market Lobby 3O org 1,2 / org CCE 36 218,5

(41)

Tabel 2.2 Program Ruang

Sub Total 1380.4

Fasilitas Service

Perawatan dan Keamanan

R. Jaga - - A 20 150

R. alat - - A 20

R. Cleaning Service

- - A 24

Pelayanan Teknis

R. Genset - - A 30

R. Pompa - - A 24

R. Trafo - - A 24

R. Bas - - A 24

R. PABX - - A 23

Sub Total 190

Jumlah Keseluruhan Sub Total 10415,1

Sirkulasi 30 % 3124,53

TOTAL 13539.63

A= Asumsi

DA= Data Arsitek, Neufert. Jilid 1 dan 2

(42)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 33

BAB III

ELABORASI DAN INTERPRETASI TEMA

3.1 Pengertian Tema - Structure As Architecture

Structureadalah:

atau dibangun . Dalam konteks bangunan maka struktur berarti Elemen bangunan sebagai media penyaluran beban yang elemen bangunan itu sendiri dan aktivitas yang terjadi didalamnya

Architectureadalah : • Lingkungan binaan

Adalah satuan ruang yang diwujudkan, dibina, dan ditata menurut norma, kaidah, dan aturan tertentu yang berkembang menurut waktu dan tempatnya.

• Ilmu dalam merancang bangunan

Adalah suatu yang sengaja dirancang guna memenuhi kebutuhan para pemakai sebagai suatu pemecahan dari masalah yang ada dan harus memenuhi persyaratan fungsional.

• Seni dan ilmu merancang serta membuat konstruksi bangunan

Merupakan perwujudan fisik sebagai wadah kegiatan manusia yang kemudian diwujudkan dalam bentuk yang menarik, baik secara visual maupun sirkulasi yang teratur dan nyaman.

• Suatu hal yang membahas tentang fungsi, struktur, dan estetika

Yaitu pengolahan unsur-unsur bentuk dan ruang yang merupakan sarana pemecahan masalah sebagai tanggapan atas kondisi-kondisi dari fungsi, tujuan, dan ruang lingkupnya.

Dari penjabaran di atas, maka diperoleh pengertian bahwa Structure as Architecture adalah bentuk suatu lingkungan binaan yang dibuat melalui manipulasi dan instalasi struktur untuk mencapai tujuan tertentu, yang berupa dari elemen struktur, bentuk, dan teknologi struktur bangunan itu sendiri, dengan memunculkan serta menonjolkan strukturnya sebagai elemen estetis, yang terlihat dari fasade bangunan dan

(43)

umumnya yang menganggap struktur merupakan elemen bangunan yang harus disembunyikan dan sedapat mungkin tidak terlihat oleh pengguna,

Angus J. Macdonald dalam buku berjudul Struktur dan Arsitektur mengemukakan bahwa struktur sebagai arsitektur adalah:

apa yang mungkin secara teknis dikerjakan, tanpa

struktur, bentuknya ditentukan oleh kriteria teknismurni. Arsitektur selanjutnya merupakan apresiasi dari bentuk struktur yang murni. Jenis struktur teknologi tinggi ini khususnya pada bentang panjang dan form-active, dianggap oleh banyak orangsebagai bentuk struktur yang indah dan memuaskan.

Andrew W Charleson dalam buku Structure as Architecture berpendapat struktur sebagai arsitektur adalah:

utamanya sebagai pemikul beban, struktur memberikan kontibusi dengan menciptakan karakter pada bangunan dari segi estetika. Hal ini akan memperkaya citra visual bangunan sehingga dengan penerapan tema diharapkan mampu memenuhi

3.2 Pendekatan Struktur pada Bangunan

Banyak hal yang mempengaruhi bentuk-bentuk arsitektur, karena bentuk arsitektur tidak lahir begitu saja tanpa ada penyebabnya. Arsitektur dihadapkan pada persoalan baru untuk menjawab persoalan berkembangnya kebutuhan dan pengetahuan manusia, karena itu struktur dengan metode-metode baru mampu membuat langgam-langgam arsitektur yang baru dan kemudian memajukan bentuk arsitektur itu sendiri. Adalah wajar bila suatu bentuk arsitektur kemudian memunculkan atau menampilkan bentuk struktur yang dikandungnya. Perkembangan bentuk arsitektur ini kemudian menibulkan adanya persepsi dan konsep struktur yang berkembang menjadi sebuah langgam, yang memunculkan bentuk melalui permainan struktur.

Struktur bangunan yang paling ideal adalah yang paling stabil, kuat, fungsional, ekonomis dan estetis. Bila syarat fungsi, struktur dan bentuk sudah tepat maka segi estetikanya yang mencakup segi-segi arsitektur, ekonomi, politik, sosial budaya, sejarah, dan tradisi merupakan syarat selanjutnya yang harus diperhitungkan.

(44)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 35

Gambar 3.1 Struktur vektor batang

(45)
(46)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 37

  

 

(47)
(48)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 39

1. Ornamentasi struktur 2. Struktur sebagai ornament 3. Struktur sebagai arsitektur

4. Struktur sebagai penghasil bentuk 5. Struktur yang diterima

(49)
(50)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

(51)

Dalam dunia, olahraga ibarat sebuah benda yang ada dimana-mana. Dapat dikatakan olahraga merupakan suatu bahasa universal, yang tidak mengenal suku, agama, budaya, dan batas geografis. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya kesamaan cabang olahraga disetiap negara, bahkan kebanyakan negara mengikuti perlombaan olahraga, baik tingkat regional, maupun tingkat internasioanal. Dalam olahraga tidak ada faktor pembeda antara satu bangsa dengan bangsa lain. Yang membedakan mereka hanyalah peraturan dari cabang olahraga yang dipertandingkan atau diikutinya.

Dari perkembangan bentuk-bentuk stadion kita juga dapat membuktikan bahwa olahraga merupakan sesuatu yang berkembang, dimana stadion yang awalnya tanpa tribun dan hanya sebagai tempat penyelenggara olahraga lama kelamaan berkembang menjadi tempat menonton pertandingan yang dilengapi dengan tribun. Dimana hal ini yang membuktikan pada kita bahwa olahraga ini diminati oleh banyak individu, yang merasa ingin untuk menyaksikan olahraga.

Dengan penerapan teknologi struktur pada bangunan-bangunan olah raga, khususnya gedung olahraga, maka pada saat ini pembangunan gedung olahraga yang modern dan canggih bertaraf internasional dan nasional telah menjadi tren di negara-negara maju. Kebutuhan yang pada awalnya hanya pada ruang berubah pada kebutuhan akan, kenyamanan dan keindahan yang kesemuanya berkembang sejalan dan teknologi struktur.

(52)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 43

(53)

Gambar 3.8 Organic Tennis Center

(54)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 45

Gambar 3.10 Slow tecture Tennis Stadium

(55)

Gambar 3.12 Melbourne Tennis Park

(56)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 47

Gambar 3.14 Hamburg Tennis Stadium

(57)
(58)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 49

1

Struktur bangunan Wembley Stadium

(59)

Gbr 3.19 Millenium Dome

(60)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 51

(61)

Gambar 3.22 Suasana Beijing Nasional Stadium

Interior Beijing National Stadium

(62)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 53

Gambar 3.24 Interior bangunan

(63)
(64)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 55

4.1 ANALISIS FISIK

4.1.1 Analisis Tapak d

Lokasi lahan terletak di Utara, dimana jalan Ngumban utama yang menghubungkan bukan saja oleh warga kota Me dapat menjangkau dengan muda Flamboyan sehingga membent

Luas lahan :

GSB Jl,Ngumban Surbakti : GSB Jl.Flamboyan : Koefisien Lantai Bangunan : Koefisien Dasar Bangunan :

Gambar 4.1 Peta Lokasi

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 55

BAB IV

ANALISIS

ak dan Potensi lahan

k di jalan Ngumban Surbakti kecamatan Medan ban Surbakti merupakan jalan lingkar kota m gkan seluruh wilayah kota medan, dan sangat

a Medan sendri, melainkan yang berasal dari mudah, lahan terletak di pertemuan jalan lingka bentuk segitiga

Gambar 4.1 Peta Lokasi

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 55

dan Sunggal Sumatera medan , yaitu jalan ngat mudah dijangkau, dari luar Kota medan lingkar dengan jalan

(65)

A: Yaitu kondisi lahan sebela rumah permanen maupun non pe B: Lahan Sebelah utara yang menjadi 2 arah dengan ukur pemukiman penduduk , banguna C: Jalan Flamoyan sebelah se pada saat ini sudah berdiri be akan menjadi ramai beberapa t D: Daerah Barat yang merupa dan Jalan Flamboyan,

A

C

Gambar 4.2 Lingkungan Site

belah barat yang masih jarang ditempati pendu non permanen sudah berdiri

ng merupakan jalan lingkar Ngumban Surbakti ukuran yang sangat lebar, bangunan pada are ngunan komersil seperti jasa servis kendaraan/be

h selatan yang merupakan pusat pemukiman da beberapa Rumah Toko (Ruko) , diprediksi ka pa tahun yang akan dating

erupakan Persimpangan antara Jalan Lingkar N

B

D

Gambar 4.2 Lingkungan Site

nduduk namun berapa

kti , jalan yang dibagi area ini terdiri dari n/bengkel

n dan komersil yang ksi kan nanti lokasi ini

(66)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 57

Fasilitas fasilitas yang berada dibagi menjadi beberapa klasif 1.Komersil sarana vital seperti SPB • Area Hunian juga ba

sampai ke area belakang, • Area Fasilitas Pendidika

perumahan jalan flambo tidak jau dari jalan ngum • Area Perkantoran terdir

Akademi St.Elisabeth Ruko Flamboyan

Komplek Sekolah SPBU Sp.Pemda

SITE

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 57

da di sekitar site yang juga menjadi potensi laha sifikasi:

ambar 4.2 Fasilitas lingkungan sekitar lahan

diri dari kompleks ruko, pertokoan, mini mar PBU.

banyak terdapat di jalan flamboyan yang ke kang, juga terdapat banyak jenis hunian non perm

dikan yaitu terdapat Perguruan TK-SD-SLTP-S mboyan, juga terdapat Akademi Keperawatan S n ngumban Surbakti

rdiri dari kantor-kantor pemerintahan

Akademi St.Elisabeth Ruko Flamboyan

Komplek Sekolah SPBU Sp.Pemda

SITE

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 57

lahan tersebut dapat

an

arket dan beberapa

ng kemudian berlanjut n non permanen

P-SMU di kompleks n St.Elisabeth di area

Akademi St.Elisabeth Ruko Flamboyan

Komplek Sekolah SPBU Sp.Pemda

(67)

Tanggapan Analisis:

Pada bangunan sudah direncan kebutuhan pengguna bangunan, dengan area komersil karena ba bangunan akan di alokasikan unt

G

ncanakan untuk membangun area komersil yang gunan, oleh karena itu karena area C jl Flamboya na banyaknya sudah dibangun fasilitas ruko maka

n untuk ruang retail komersil .

Gambar 4.3 Analisis Potensi Lahan

(68)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 59

4.1.2 Analisis Pencapai

Dikelilingi oleh 2 jala menjadikan site ini mudah unt karena jalan ngumban surbakt Flamboyan merupakan terusa menuju pancur batu kemudian K

Aksesibilitas Site menurut arah m Utara : Dapat dicapai

seperti jalan aksesibilitas a

Gambar 4.4 Pencapaian

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 59

apaian

alan utama yaitu jalan Ngumban surbakti dan untuk dicapai baik dari dlm Kota Medan maupu bakti yang merupakan jalan lingkar/ jalan induk

usan dari simpang pemda yang juga terhubung an Kota Brastagih (Luar Kota).

rah mata angin. Maka site dapat dicapai dari ara pai melalui jalan Setia budi yang berhubungan de

n Dr.Mansyur, Jalan Gadjah Mada (Pringgan) s arah utara yaitu dari Kota belawan dan Pusat K tia Budi ke selatan akan menembus jalan Jamin G Pancur Batu dan Brastagih

n Surbakti akan berpotongan dengan Jl Jamin nuju ke Titi kuning dan arsh bandara Polonia ke

terminal Amplas. Yang kemudian akan berlanj rah Kota Tebing Tinggi, Pematang Siantar dan P

Gambar 4.4 Pencapaian

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 59

dan jalan Flamboyan upun luar kota medan nduk . Sedangkan jalan hubung dengan arah

arah:

n dengan jalan utama nggan) Iskandar Muda,

usat Kota Medan in Ginting yang akan

in Ginting, kemudian a kemudian simpang lanjut ke jalan lintas

(69)
(70)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 61

Pembayangan Pada Musim D

(Oktober-April)

Tanggapan Analisis

• Garis edar matahari ak utara ke selatan. Sehingg • Arah datangnya caha

didalam bangunan dim akan diletakkan di bagi yang lebih baik akan di

PAGI

SORE

Gambar 4.6 Analisis Matahari

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 61

m Dingin Pembayangan Pad

(

s

i akan menjadi patokan peletakkan posisi lapanga hingga pemain akan menghadap langsung ke ma ahaya matahari akan mempengaruhi zoning

dimana ruang-ruang sarana pendukung dan r bagian barat. Kemudian ruang-ruang yang mem n di posisikan untuk mendapat cahaya matahari da

PAGI

SORE

Gambar 4.6 Analisis Matahari

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 61

Pada Musim Panas

(Mei-September)

pangan Tennis. Yaitu matahari

ng dari ruang ruang n ruang-ruang servis embutuhkan cahaya hari dari bagian timur PAGI

SORE

(71)

4.2.2 Analisis Kebisin

Sumber kebisingan be kebisingan yang diciptakan ole 1. Rocket/Pesawat :

2. Sirine :

3. Kendaraan Bermotor :

4. Kereta Api :

Ambang batas kekuatas s

Site terletak dekat dengan ba pesawat masih sering terdenga bermotor dan bersal da Tanggapan Analisis:

-Penempatan ruang-ruang yang Mushala dan ruang karyawan a -Menempatkan buffer kebisi kebisingan

singan

bersal dari darat dan udara. Berikut merupaka n oleh sumber kebisingan

: 170 Db : 150 Db or : 110 Db : 90 Db

atas suara yang menyulitkan organ pendengaran m

n bandara Polonia Medan sehingga gangguan sua dengar. Untuk factor utama kebisingan dating

dari pemukiman penduduk untuk

yang membutuhkan intensitas suara yang kecil n akan diatur peletakkannya menjauhi sumber s bisingan di titik-titik vital, terutama lokasi

upakan data kekuatan

ran manusia 120 Db

n suara lepas landas ting dari kendaraan skala kecilnya.

cil seperti ruang atlit, ber sumber bising

(72)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 63

(73)

Dengan melihat deskr dipertimbangkan menjadi pusa awal dalam penentuan peletakka mana yang perlu menjadi prior

Gambar 4.8 Analisis View

deskripsi gambar diatas kita dapat melihat pusat view yang paling maksimal, sehingga bia

takkan masa bangunan dan menjadi pertimbanga ioritas utama perancangan secara lebih detail.

Gambar 4.8 Analisis View

hat view yang perlu bias menjadi langkah bangan sisi bangunan l.

(74)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 65

BAB V

KONSEP

5.1 Konsep dan Gagasan Rancangan

Konsep merupakan sesuatu yang dijadikan dasar melakukan sesuatu, dalam konteks perancangan, konsep merupakan dasar yang muncul dari gagasan-gagasan arsitek, untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam projek ini, konsep akan diletakkan dalam rel yang sudah dipikirkan terlebih dahulu yaitu Struktur sebagai elemen estetika, kemudian disuntikkan dengan hasil analisis fisik dan nonfisik sebagai pertimbangan untuk merealisasikan rancangan akhir yang sesuai dengan nilai dan prinsip akademis yaitu fungsi,teksnis maupun estetika

Detail perumusan konsep:

Dengan membuat konsep dengan pertimbangan analisis maka akan mempermudah merealisasikan aspek fisik maupun nonfisik bangunan dalam suatu bentuk projek arsitektural sesuai dengan prinsip-prinsip yang sudah ditentukan pada awal projek seperti maksud dan tujuan, tema dan lain sebagainya. Berikutnya akan dilakukan eksplorasi lebih mendalam mengenai konsep yang akan diaplikasikan kedalam rancangan.

(75)

5.2 Konsep Perancangan

5.2.1 Konsep Komposi

Berdasarkan program r kemudian di komposisikan sec

Ruang Luas (pembulatan)

Fasilitas Olahraga 8000 Fasilitas Pendukung 1300 Pengelola 700

Servis 200

Fasilitas olahraga tenis didukung oleh fasilitas-fasil sedemikian rupa sehingga fasil Peletakkan retail dan bagian cenderung mempunyai genera flamboyan

13%

Diagram Fungsi Ruang

Fasilitas Olahraga

Diagram 5.2 Fungsi Ruang osisi Ruang (Zoning)

ruang, luas keseluruhan kebutuhan ruang seki n secara umum sebagai berikut

Ruang Luas (pembulatan)

Fasilitas Olahraga 8000 Fasilitas Pendukung 1300 Pengelola 700

Servis 200

nis mendominasi ruang-ruang yang ada pada T asilitas pelengkap dan komersil, pengelom asilitas pendukung akan semakin maksimal.

n komersil dilakukan dengan menyoroti daera nerator aktivitas eksternal yaitu pada site terda

78% 13%

7% 2%

Diagram Fungsi Ruang

Fasilitas Olahraga Fasilitas Pendukung Pengelola Servis

Diagram 5.2 Fungsi Ruang

ekitar 13000m2,yang

Ruang Luas (pembulatan)

Fasilitas Olahraga 8000 Fasilitas Pendukung 1300 Pengelola 700

Servis 200

da Tennis center, yang ompokan dilakukan

erah bangunan yang erdapat pada daerah

Servis

(76)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 67

(77)
(78)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 69

Artistic Shape Functional

shape

(79)

Kronologi ide dari hasil swing teknis pukulan tenis menghasilkan suatu bentuk secara kasar masa bangunan yang kemudian bentuk ini akan diproses dan di suntikkan dengan di dengan konsep selanjutnya

(80)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 71

Contoh Manipulasi Struktur kabel Contoh Manipulasi Kolom Benton

(81)

5.2.5 Konsep Pewarnaan Fasad

Warna diadopsi dari olahrag tenis. Yaitu elemen-el lapangan beton dan lapangan r dipadukan dengan warna putih ya

Visualisasi detail keseluruhan

Gambar 5.5 Konsep Warna

asade dan visualisasi akhir

ri warna-warna dasar yang umum dipakai -elemen warna lapangan. Warna umum yaitu n rumput, sedangkan lapangan tanah berwarna putih yang adalah garis-garis pembentuk lapangan

han Fasad Gambar 5.5 Konsep Warna

i dalam lingkungan tu warna hijau untuk rna coklat. Kemudian ngan

(82)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 73

Detailing Design

Fasade coluoring Structural Design input Main Shape Manipulation Zoning inner space Landscape Planning

Basic Shape

5.3 Kronologi Visualisasi Kon

Bentuk Dasar + Konsep Tapak+

Gambar 5.7 Tahapan Visualisasi

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 73

Detailing Design

Fasade coluoring Structural Design input Main Shape Manipulation Zoning inner space Landscape Planning

Basic Shape

Konsep

pak+ Zoning Ruang + Gubahan Masa + Structur

Gambar 5.7 Tahapan Visualisasi

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 73

Detailing Design

Fasade coluoring Structural Design input Main Shape Manipulation Zoning inner space Landscape Planning

Basic Shape

ture As Architecture

(83)
(84)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 75

(85)
(86)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 77

(87)
(88)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 79

(89)
(90)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 81

(91)
(92)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 83

(93)
(94)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 85

(95)
(96)

Medan Tennis Center- Structure as Architecture

Andrey Geardy Damanik - 060406019 87

(97)

Gambar

Tabel 2.2 Program Ruang
Gambar 3.9 Jiaxing International
Gambar 3.23 Suasana Beijing
Gambar 3.24 Interior bangunan
+7

Referensi

Dokumen terkait