• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TEKNIK SENI LUKIS KARYA BUDI SIAGIAN TAHUN 2003-2014 DI SUNGGAL, MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS TEKNIK SENI LUKIS KARYA BUDI SIAGIAN TAHUN 2003-2014 DI SUNGGAL, MEDAN."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS TEKNIK SENI LUKIS KARYA BUDI SIAGIAN

TAHUN 2003-2014 DI SUNGGAL, MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

MUSTAFA

NIM 2113151025

JURUSAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Mustafa, NIM 2113151025. Analisis Teknik Seni Lukis Karya Budi Siagian

Tahun 2003-2014 di Sunggal, Medan. Skripsi Jurusan Seni Rupa, Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

Budi Siagian adalah seorang pelukis kelahiran Kisaran 4 Juli 1965. Metode balajar melukisnya diawali dengan memperhatikan pelukis maestro melukis diantaranya Widayat, Nyoman Gunarso, dan Affandi. Dengan cara tersebut Budi memperoleh wawasan mengenai teknik melukis dan memanfaatkan media yang ada. Dari pengalaman melukis dengan alat yang dilakukan secara terus-menerus, bold impasto adalah teknik yang disenangi dan diyakininya lebih artistik untuk melukis. Teknik sangat penting untuk mewujudkan sebuah lukisan. Dengan teknik itu pula menunjukkan gaya personal atau karakter dari seorang seniman.

Penelitian ini dilakukan dengan penyelidikan alamiah sesuai kondisi atau peristiwa yang terjadi untuk memperoleh informasi dengan berpedoman pada instrumen penelitian dan teknik pengumpulan data. Pengamatan langsung dilakukan pada satu lukisan karya Budi Siagan di studionya untuk mengetahui proses melukis yang dilakukan Budi Siagian.

Lukisan karya Budi Siagian diciptakan dengan teknik bold impasto. Bahan tekstur adalah tepung putih (zinc white) dicampur dengan pigmen warna dan minyak cat. Keunggulan bold impasto menimbulkan efek pencahayaan yang berbeda dibanding dengan goresan kuas biasa dan menunjukkan kesan tiga dimensi lukisan. Dari hasil penelitian ini diharapkan menjadi informasi yang bermanfaat dan sumber teori mengenai teknik lukisan.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat

kesehatan sehingga dapat menyalasaikan penulisan Skripsi ini tepat waktu. Skripsi

ini merupakan karya ilmiah yang harus diselesaikan sebagai syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni, Unimed. Di

samping persyaratan akademis, adalah juga ungkapan tanggung jawab penulis

sebagai seorang akademis, melalui usaha penelitian ilmiah yang diharapkan

bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Apa yang penulis lakukan ini mungkin belum mencapai hasil yang

maksimal, untuk itu saran dan masukan konstruktif dari pembaca sangat

diharapkan. Semoga Skripsi ini bisa memberi konstribusi terhadap khasanah

pengetahuan, dan semoga penelitian ini membantu terhadap kegiatan

penelitian-penelitian relevan selanjutnya.

Banyak sudah dukungan dan bantuan penulis dapatkan dalam

menyelesaikan Skripsi ini. Tanpa bantuan, dukungan dan kemudahan-kemudahan

yang diperoleh, sulit kiranya penulis menyelesaikan tugas ini. Untuk itu, rasa

hormat dan ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada :

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd. Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M. Hum. Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

6. Drs. Mesra, M. Sn. Ketua Jurusan Seni Rupa Universitas Negeri Medan.

7. Drs. Gamal Kartono, M. Si. Sekretaris Jurusan Seni Rupa Universitas

(8)

8. Drs. R.Triyanto, M. Sn. Dosen Pembimbing Skripsi.

9. Drs. Onggal Sihite, M. Si. Dosen Pembimbing Akademik.

10. Drs. Anam Ibrahim, M. Pd. Dosen Penguji.

11. Dr. Agus Priyatno, M. Sn. Dosen Penguji.

12. Seluruh Dosen beserta Staff Pegawai Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa

dan Seni.

13. Kedua Orang Tua tercinta Ayahanda Ahmad Mahmudi Nasution dan Ibunda Yuni Rahma yang senantiasa menyertakan do’a dan dukungan dalam segala bentuk dan motivasi kepada penulis.

14. Bapak Budi Siagian yang telah membantu dan banyak memberikan

informasi tentang teknik lukisannya.

15. Kakak, adik-adik yang telah menjadi penyemangat dalam hidup penulis.

16. Rekan-rekan mahasiswa seperjuangan Jurusan Seni Rupa Kelas A, B, dan

C angkatan 2011.

Semoga semua bantuan, dukungan, dan kemudahan-kemudahan yang

Bapak dan Ibu berikan menjadi amalan dan mendapat balasan yang setimpal dari

Allah SWT, amin.

Akhirnya penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari semua pihak yang berpengalaman dalam penulisan Skripsi,

sehingga dapat bermanfaat bagi penulis.

Medan, Maret 2016

Mustafa

(9)

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah ………... 1

B. Identifikasi Masalah ………... 5

C. Pembatasan Masalah ……… 5

D. Rumusan Masalah………... 5

E. Tujuan Penelitian ...………... 6

F. Manfaat Penelitian ……….. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ……….. 7

A. Kerangka Teoritis ……… 7

1. Pengertian Analisis ……… 7

2. Pengertian Teknik ………... 8

a. Penjelasan Teknik Bold Impasto .……….. 10

1) Teknik Lukisan Budi Sigian ..………... 12

3. Pengertian Seni Lukis ……… 13

a. Unsur-Unsur Seni Lukis ………. 15

1) Unsur Fisik (Fisikoplastis) ……….. 15

(10)

3) Prinsip Penyusunan Unsur Seni Lukis ………...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……… 40

(11)

E. Instrumen Penelitian ……… 43

1. Daftar Pertanyaan ……….. 43

2. Foto ……… 44

G. Teknik Analisis Data ………... 45

BAB IV DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………. 47

A. Hasil Penelitian ………...………... 47

1. Deskripsi Penelitian ………... 47

a. Deskripsi Lukisan ………...…...……….. 49

1) Perayaan 58 Tahun Kemerdekaan Indonesia………... 49

2) Mengantar Anak ke Sekolah ………..…. 50

b. Persiapan Bahan Untuk Pembuatan Tekstur ……… 67

(12)

Bidang Sketsa Yang Telah Direncanakan ……….. d. Perenungan/Pengamatan Yang Seksama Pada Bidang Kerja

Untuk Kreasi Seni Yang Diinginkan ...……… 71

e. Penegasan Garis Kontur dan Menghiasi Figur Objek Sebagai Kreasi Seni Lukis Budi Siagian ...………..….. 72

f. Pengeringan ………. 73

C. Temuan Penelitian ………... 74

D. Rangkuman Penelitian ………. 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……….. 78

A. Kesimpulan ………..……….... 78

B. Saran ………..………... 79

Daftar Pustaka ………..……… 81

Daftar Lampiran ………... 83

a. Pedoman Wawancara ……...………...………... 83

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Variasi titik pada lukisan Karya Budi Siagian ………….……. 16

Gambar 2.2. Unsur garis dalam lukisan karya Budi Siagian ……….… 17

Gambar 2.3. Roda warna ……….……….. 19

Gambar 2.4. Tekstur nyata dan tekstur semu ……… 21

Gambar 2.5. Tekstur tebal dan nyata lukisan karya Budi Siagian …………. 22

Gambar 2.6. Prinsip kesatuan dalam lukisan karya budi Siagian ………….. 25

Gambar 2.7. Kesimbangan simetris dan asimetris lukisan Budi Siagian ..… 26

Gambar 2.8. Proporsi lukisan karya Budi Siagian ……….……… 27

Gambar 2.9. Jenis-jenis kuas ……….……... 28

Gambar 2.10. Kuas yang digunakan Budi Siagian ……….……... 29

Gambar 2.11. Palet tempat pencampuran cat Budi Siagian ……….………. 29

Gambar 2.12. Pisau palet yang dipakai Budi Siagian ……….………... 30

Gambar 2.13. Easel yang di pakai Budi Siagian ……….……….. 30

Gambar 2.14. Cat minyak yang dipakai Budi Siagian ……….………. 31

Gambar 2.15. Tepung putih (zinc white) ……….……….. 32

Gambar 2.16. Minyak cat/linsed oil yang digunakan Budi Siagian ……….. 33

Gambar 2.17. Kanvas ……….………... 33

Gambar 2.18. Vernis ……….………. 34

Gambar 2.19. Kerangka Penelitian ……….………... 39

Gambar 4.20. Perayaan 58 Tahun Kemerdekaan Indonesia ………….……. 49

Gambar 4.21. Mengantar Anak Ke Sekolah .……….……… 51

Gambar 4.22. Kenaikan BBM Dimasa Megawati ……….……… 52

(14)

Gambar 4.24. Pasar Burung ……….……….. 54

Gambar 4.25. Penjual Sate ……….………... 55

Gambar 4.26. Sabung Ayam ……….…. 56

Gambar 4.27. Ke Pasar ……….. 58

Gambar 4.28. Bunga Sakura ……….…. 59

Gambar 4.29. Inul ……….………. 60

Gambar 4.20. Hiburan Di Hotel Samosir ……….………. 61

Gambar 4.31. Pedagang Langsat ……….……….. 62

Gambar 4.32. Membuat sketsa gambar ……….………...………. 66

Gambar 4.33. Penegasan garis-garis sketsa ……….……….. 67

Gambar 4.34. Proses pencampuran zinc white dengan linseed oil ………... 68

Gambar 4.35. Mengaduk bahan tekstur ……….……… 68

Gambar 4.36. Proses meletakkan bahan tekstur pada bidang gambar ……... 69

Gambar 4.37. Proses pembentukan tekstur pada bidang gambar ………….. 70

Gambar 4.38. Penempatan bahan tekstur pada objek lukisan ………... 71

Gambar 4.39. Penegasan garis kontur pada objek lukisan …...….………… 72

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Variasi titik pada lukisan Karya Budi Siagian ………….……. 16

Gambar 2.2. Unsur garis dalam lukisan karya Budi Siagian ……….… 17

Gambar 2.3. Roda warna ……….……….. 19

Gambar 2.4. Tekstur nyata dan tekstur semu ……… 21

Gambar 2.5. Tekstur tebal dan nyata lukisan karya Budi Siagian …………. 22

Gambar 2.6. Prinsip kesatuan dalam lukisan karya budi Siagian ………….. 25

Gambar 2.7. Kesimbangan simetris dan asimetris lukisan Budi Siagian ..… 26

Gambar 2.8. Proporsi lukisan karya Budi Siagian ……….……… 27

Gambar 2.9. Jenis-jenis kuas ……….……... 28

Gambar 2.10. Kuas yang digunakan Budi Siagian ……….……... 29

Gambar 2.11. Palet tempat pencampuran cat Budi Siagian ……….………. 29

Gambar 2.12. Pisau palet yang dipakai Budi Siagian ……….………... 30

Gambar 2.13. Easel yang di pakai Budi Siagian ……….……….. 30

Gambar 2.14. Cat minyak yang dipakai Budi Siagian ……….………. 31

Gambar 2.15. Tepung putih (zinc white) ……….……….. 32

Gambar 2.16. Minyak cat/linsed oil yang digunakan Budi Siagian ……….. 33

Gambar 2.17. Kanvas ……….………... 33

Gambar 2.18. Vernis ……….………. 34

Gambar 2.19. Kerangka Penelitian ……….………... 39

Gambar 4.20. Perayaan 58 Tahun Kemerdekaan Indonesia ………….……. 49

Gambar 4.21. Mengantar Anak Ke Sekolah .……….……… 51

Gambar 4.22. Kenaikan BBM Dimasa Megawati ……….……… 52

(16)

Gambar 4.24. Pasar Burung ……….……….. 54

Gambar 4.25. Penjual Sate ……….………... 55

Gambar 4.26. Sabung Ayam ……….…. 56

Gambar 4.27. Ke Pasar ……….. 58

Gambar 4.28. Bunga Sakura ……….…. 59

Gambar 4.29. Inul ……….………. 60

Gambar 4.20. Hiburan Di Hotel Samosir ……….………. 61

Gambar 4.31. Pedagang Langsat ……….……….. 62

Gambar 4.32. Membuat sketsa gambar ……….………...………. 66

Gambar 4.33. Penegasan garis-garis sketsa ……….……….. 67

Gambar 4.34. Proses pencampuran zinc white dengan linseed oil ………... 68

Gambar 4.35. Mengaduk bahan tekstur ……….……… 68

Gambar 4.36. Proses meletakkan bahan tekstur pada bidang gambar ……... 69

Gambar 4.37. Proses pembentukan tekstur pada bidang gambar ………….. 70

Gambar 4.38. Penempatan bahan tekstur pada objek lukisan ………... 71

Gambar 4.39. Penegasan garis kontur pada objek lukisan …...….………… 72

(17)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Waktu Penelitian ………...…………... 40

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

a. Pedoman Wawancara ………..……… 83

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Seni lukis adalah karya seni rupa dua dimensional yang menampilkan citra

visual melalui unsur titik, garis, bidang, tekstur, dan warna. Sebagai karya seni

murni, lukisan merupakan ungkapan bahasa artistik seseorang yang dituangkan

dalam bidang dua dimensi. Banyak defenisi dari seni lukis menurut pandangan

para pakar seni, tetapi memiliki tujuan yang sama berupa untuk ungkapan

gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi.

Sebagai wujud ekspresi ide atau gagasan, lukisan memiliki unsur penting

yang menjadi perhatian kepada khalayak atau penikmat seni, baik secara fisik

maupun non fisik lukisan. Unsur fisik tersebut meliputi pengorganisasian elemen

visual berupa titik, garis, bidang, warna, dan tekstur. Di samping elemen visual,

unsur non fisik yaitu ide atau gagasan dan tema sangat penting sebagai aspek yang

hendak dikomunikasikan kepada khalayak. Unsur ini merupakan menifestasi dan

penemuan diri sendiri yang dapat memperlihatkan watak seniman.

Representasi gagasan dari seorang seniman tidak lepas dari teknik

penggarapan sebagai cara yang lazim digunakan, artinya teknik sangat penting

sebagai pendukung terwujudnya sebuah lukisan. Selain itu teknik penggarapan

dapat menunjukkan karakter pelukis satu dengan lainnya. Seniman memiliki

caranya sendiri, sehingga teknik personal ini dianggapnya sebagai metode atau

(20)

2

Budi Siagian salah seorang pelukis Medan yang banyak berkarya

menggunakan media cat minyak. Sebagai pelukis otodidak, ia berkarya dengan

cara memperhatikan para pelukis senior pada masa kuliahnya di Yogyakarta

diantaranya, Nyoman Gunarso, Widayat, dan sebagainya. Dari wawancara yang

dilakukan dengan Budi Siagian, proses belajar melukisnya dengan cara mencari

informasi melalui kunjungannya ke studio-studio lukis. Kegiatan pameran lukisan

dijadikannya sumber belajar untuk mengasah pengalaman estetiknya.

Dengan cara tersebut, Budi Siagian memperdalam metode belajar

melukisnya. Pengetahuan yang diperoleh melalui pengamatan terhadap

kunjungannya ke studio lukis maupun saat mengamati seniman melukis yang

telah mapan melukis, kemudian mempraktikkan di rumahnya sendiri. Pada priode

awal lukisanya, objek-objek yang dilukis belum seperti lukisannya saat ini.

Lukisannya cenderung realis dan naturalis dengan teknik sapuan kuas (brush

stroke) yang halus. Lambat laun dari proses belajar secara mandiri kemudian

berkembang kearah teknik tekstur tebal dan nyata (bold impasto), yang

diyakininya lebih artistik dan memiliki karakter dalam menggambarkan ide dan

gagasannya.

Teknik yang dipakai oleh Budi Siagian dalam melukis adalah teknik bold

impasto. Bold impasto adalah teknik melukis dengan melapisi cat minyak hingga

tebal pada bidang kanvas. Teknik ini digunakan oleh Budi Siagian berangkat dari

keinginannya untuk dapat memaksimalkan konsep/tema karya yang diinginkan

(21)

3

Hal ini dapat dirasakan ketika mengamati tebal tipisnya tekstur pada

desain gambar. Proses yang dilakukan untuk mendapatkan tekstur nyata pada

lukisannya, dilakukan dengan penorehan cat tebal menggunakan pisau palet

dengan berpedoman pada garis-garis linier yang membentuk objek lukisan. Untuk

memudahkan Budi membuat tekstur digunakan kuas yang tidak terpakai, dimana

bulu kuas yang sudah keras digoreskan padapermukaan cat tebal.

Tekstur tebal dan nyata yang dibuat oleh Budi Siagain bukan agar lukisan

terlihat lebih tebal atau permukaanya yang menonjol. Tekstur itu mempunyai

tujuan dan makna. Selain memiliki nilai raba juga penambahan garis-garis linier

tegas membentuk objek lukisan. Representasi penyusunan komposisi dibidang

halus kasar, tebal, dan sebagainya dengan tekstur itu diyakininya memberikan

ekspresi yang kuat dari goresan kuas dan penorehan cat dengan pisau palet yang

jelas terlihat, sehingga menimbulkan efek trimatra.

Selain itu efek visual yang ditimbulkan oleh tekstur tersebut adalah kesan

pantulan cahaya yang berbeda dibandingkan dengan goresan kuas biasa. Ini

terlihat dari amatan langsung pada bidang kanvas yang bertekstur, akan

mengalami penampakan yang berbeda ketika dikenakan cahaya disuatu sisi pada

saat pendisplayan. Banyak seniman yang menggunakan teknik bold impasto

dalam melukis seperti Vincet van Gogh, Rembrandt van Rijn, Nyoman Gunarso,

dan Widayat, masing-masing dengan karakter yang berbeda-beda. Pada lukisan

karya Widayat misalnya, objek lukisan bertekstur tebal dengan warna tersier dan

kombinasi kontur tebal dan tipis. Lukisan cenderung dekoratif yang menglami

(22)

4

tebal pada bidang objek yang dilukis serta penegasan kontur secara konsisten

dengan ketebalan yang sama. Figur lukisan cenderung dengan pendistorsian atau

penggayaan sebagai kreasi seni dalam mengolah bentuk-bentuk alamiah menjadi

bentuk yang tidak alamiah.

Budi Siagian melukis berdasarkan panggilan hati, atau muncul hasrat

(mood) keinginan untuk melukis. Pengalaman dalam kehidupan sehari-hari

tentang apa yang dilihatnya atau dirasakannya kemudian diekspresikan melalui

tarikan garis dan penorehan cat. Figur-figur dalam lukisan Budi Siagian hadir

tidak dalam proporsi yang sesungguhnya, yaitu dengan penggayaan bentuk tanpa

meninggalkan kesan yang sebenarnya. Melalui lukisannya Budi Siagian

mengekspresikan kerinduan, impian, dan harapannya akan kehidupan yang lebih

baik dan bermanfaat.

Karena teknik memiliki peran penting terwujudnya suasana dalam sebuah

lukisan dan mampu menghasilkan karakter atau ciri khas dari seorang seniman,

maka penulis mencoba untuk menganalisis sejauhmana teknik lukisan sebagai

cara yang lazim digunakan Budi Siagian dalam melukis perlu diketahui untuk

menambah pengetahuan kesenirupaan khususnya seni lukis.

Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “ Analisis Teknik Seni Lukis Karya Budi Siagian Tahun 2003-2014 di Sunggal, Medan . Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan mengetahui teknik melukis serta mendokumentasikan

(23)

5

B. Identifikasi Masalah

Sebagaimana penjelasan pada latar belakang di atas, maka identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Lukisan karya Budi Siagian dibuat dengan tekstur nyata dan tebal (bold

impasto) dengan kontur hitam dan tegas yang membentuk objek lukisan.

2. Gelombang tekstur nyata dan tebal pada setiap permukaan yang membentuk

objek lukisan karya Budi Siagian.

3. Tekstur tebal dan nyata dibuat dari percampuran cat warna-warna tersier.

4. Cenderung ada pendistorsian atau penggayaan bentuk setiap figur lukisan.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifkasi masalah, perlu dilakukan

pembatasan masalah. Masalah dibatasi pada persoalan teknik lukisan Budi Siagian

dengan teknik bold impasto yang dibuat sejak tahun 2003 sampai 2014 untuk

mengetahui prosedur dan tahapan melukis yang dilakukan Budi Siagian.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan

masalah, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana teknik lukisan yang dibuat Budi Siagian pada bidang kanvas ?

2. Bagaiamana proses penciptaan lukisan yang dibuat oleh Budi Siagian ?

(24)

6

4. Apa keunggulan lukisan karya Budi Siagian menggunakan teknik bold

impasto ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini diantaranya :

1. Untuk mengetahui teknik bold impasto yang digunakan oleh Budi Siagian.

2. Untuk mengetahui dan mendiskripsikan proses penciptaan lukisan.

3. Untuk mengetahui dan memahami penerapan dari teknik bold impasto yang

diterapakan Budi Siagian.

4. Untuk mengetahui keunggulan lukisan menggunakan teknik bold impasto

karya Budi Siagian.

F. Manfaat Penelitian

Secara spesifik manfaat dari penelitian ini adalah :

a) Bagi peneliti :

1. Sebagai sumber informasi tentang teknik melukis.

2. Sebagai penambah pengetahuan terhadap teknik melukis.

3. Untuk mengasah kemampuan keterampilan penulis dalam melakukan

penalitian ilmiah.

b) Bagi kalangan institusi

1. Sebagai sumber ilmu pengetahuan mengenai teknik melukis bagi

mahasiswa seni rupa.

2. Sebagai penambah literatur bagi mahasiswa seni rupa.

3. Sebagai sumber informasi bagi mahasiswa seni rupa mengenai Budi

(25)

78

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berikut adalah kesimpulan dari penelitian lukisan dengan teknik yang

dipakai oleh Budi Siagian.

1. Lukisan karya Budi Siagian diciptakan dengan teknik bold impasto sebagai

cara yang lazim digunakan untuk memvisualkan gagasan atau ide. Bold

impasto adalah teknik lukisan dimana cat dilapiskan dengan sangat tebal

diatas kanvas sehingga arah goresan sangat jelas terlihat dan menunjukkan

karakter atau gaya personal dari seorang pelukis. Dengan keterampilan

menggunakan alat dan mengeksplorasi media/bahan, Budi Siagian

menggunakan tepung putih (zinc white) sebagai bahan dasar tekstur

lukisannya.

2. Proses melukis Budi Siagian dilakukan dengan tahapan yang terencana yang

dimulai dengan sketsa gambar, penegasan garis-garis sketsa, penorehan bahan

tekstur, dan finising touch. Bahan tekstur terdiri dari tepung putih (zinc white)

yang dicampur dengan pigmen warna dan minyak cat (linseed oil). Bahan ini

diyakininya sebagai media yang baik untuk membuat tekstur tebal dan nyata

karena bahan tersebut tidak reaktif terhadap kelembapan udara yang mampu

mempengaruhi tekstur lukisan, selain itu sifatnya yang tidak mudah kering

(26)

79

3. Penorehan tepung putih (zinc white) dilakukan Budi menggunakan pisau palet

dengan sangat tebal yang berpedoman pada garis-garis sketsa gambar.

Penorehan ini dilakukan terus-menerus hingga bidang gambar tertutupi

dengan campuran tepung putih (zinc white). Penegasan garis-garis kontur

objek lukisan dilakukan ketika tekstur tebal telah kering. Hal ini dibuat untuk

mempertegas batas-batas bidang objek lukisan.

4. Keunggulan dari bold impasto adalah efek yang ditimbulkan berupa

pencahayaan yang berbeda dibandingkan dengan goresan kuas biasa dan

menunjukkan kesan tiga dimensi lukisan. Secara visual lukisan teknik bold

impasto meninggalkan goresan yang sangat jelas dan menunjukkan krakter

atau gaya personal dari seorang seniman.

B. Saran

Kebebasan berkreasi dalam melukis adalah sesuatu yang menjadi tujuan

untuk minciptakan karya yang artistik. Hal ini dapat dilakukan secara teknis

dengan pengolahan warna, bentuk atau figur, konsep/tema, dan penyusunan

unsur-unsur seni rupa menjadi karya seni lukis. Lukisan karya Budi Siagian yang dengan

teknik bold impasto secara fisik menunjukkan kreativitasnya yang tinggi sebagai

seorang seniman yang mampu mengolah ide konsep/tema karya menjadi seni

lukis.

Penggambaran konsep atau tema karya diangkat dari pengalaman hidup

oleh seniman sebagai hal utama yang menjadi kerangka pemikiran dalam

menuangkan gagasannya. Lukisan karya Budi Siagian banyak menggambarkan

(27)

80

lukisnya di Yogyakarta dalam waktu yang lama sehingga mempengaruhi corak

lukisan pelukis-pelukis dari Jawa. Tetapi Budi Siagian adalah berasal dari suku

Batak Toba Sumatra Utara tentunya memiliki karakter, kepribadian, dan gaya

yang mencerminkan budaya daerahnya. Namun didalam karya lukisnya

didominasi dengan corak yang ada diluar dari asal kehidupannya.

Dengan ini penulis memberikan sedikit saran jika konsep lukisan yang

menjadi kerangka pemikiran diambil dari aktivitas kehidupan budaya daerah

sendiri sebagai bentuk kebanggaan terhadap budaya daerah sendiri.

Bagi kalangan akademik atau mahasiswa seni rupa disarankan untuk

memperhatikan dan mempelajari proses kreatif melukis Budi Siagian dalam hal

teknik melukis yang memberikan efek artistik maupun tentang pengetahuan bahan

sebagai media berkarya. Umumnya pelukis menggunakan bahan cat minyak yang

dibeli di toko lukis dengan harga yang cukup mahal, sehingga sedikit banyaknya

membatasi ruang gerak untuk melakukan kebebasan berkreasi bahan cat minyak.

Dengan demikian jika diketahui bahan dasar pembuatan cat, maka hal tersebut

tidak menjadi masalah untuk memanfaatkan cat minyak sesuai keinginan.

Untuk Pemerintah Kota Medan sudah semestinya turut mendukung dan

menghidupkan jiwa seni khususnya seni rupa di Kota Medan membentuk lembaga

seni sebagai pendidikan yang mengasah kepekaan artistik masyarakat mengingat

cukup banyak seniman-seniman Kota Medan berbakat yang mampu

(28)

81

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2005. Menajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Kartono, Gamal. 2004. Apresiasi Seni Lukis (Seni Rupa). Seni Rupa: Jurnal Seni Rupa FBS-Unimed. Vol. 1 No. 2

KBBI, 1991.Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke-3. Jakarta: Balai Pustaka

Myers, Bernard S. 1962. Understanding TheArt. Holt, Rinehart and Wiston: New York.

Priyatno, Agus. 2015. Memahami Seni Rupa Edisi Ke-2. Medan: Unimed Press.

. 2015. Modul 1Melukis Dengan Media Cat Minyak. Medan: FBS Unimed.

Pr, Supono. 1992. Dasar-Dasar Melukis Teknik Basah. Yogyakarta: Penerbit : ITB

Rohim Hambor, Rahman. 2005. Panduan Dasar Melukis Dengan Cat Minyak. Ciputat: PT Kawan Pustka.

Sembiring, Dermawan. dkk. 2011. Wawasan Seni. Medan: Unimed Press.

Sony Kartika, Dharsono. 2004. Seni Rupa Modern. Bandung: Rekayasa Sains

. 2004. Kritik Seni. Bandung: Rekayasa Sains

Smith, Stand and H.F. Ten Holt. 1980. The artist’s Manual: Equipment, Meterials, Tecniques. London : QED Publishing Limted.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sumardjo, Jakob. 2000. Filsafat Seni. Bandung: Penerbit ITB

(29)

82

Tim Penyususn. 1988. Ensiklopedia Nasional Indonesia. Jakarta: Penerbit Balai Pustaka.

Gambar

Tabel 3.1. Waktu Penelitian …………………………………...…………......

Referensi

Dokumen terkait

Dalam tubuh terjadi reaksi penyusunan dan pembongkaran yang disebut dengan metabolisme. Reaksi metabolisme tersebut dapat menghasilkan zat sisa yang diperlukan dan juga zat

Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal didunia pengembangan sistem yang beriorientasi obyek.Hal ini disebabkan karena UML

Pertama karena pada dasarnya komponen tersebut dapat dipakai untuk mengestimasi nilai intrinsik suatu saham (yang mana merupakan tujuan.. analisis fundamental) dalam kartan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan pembimbing dan guru matematika dalam mengembangkan soal matematika model

Whereas biclausal ICs allow any verb in the second clause as long as it profiles an event, monoclausal ICs only allow verbs that profile scenes that are conceived of?. as having

Penelitian ini juga hanya meneliti pengaruh capital employed efficiency, human capital efficiency, dan structural capital efficiency sebagai penjabaran dari

Di dalam pidatonya yang berjudul Making the Case for Civic Education: Where We Stand at the End of the 20 th Century , Branson (1999) menegaskan bahwa partisipasi yang bermutu

Penyempitan saluran napas ini terjadi karena adanya hiperreaktifitas dari saluran napas terhadap berbagai macam rangsang, sehingga menyebabkan spasme otot-otot polos bronkus