• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN ROBOT HEXAPOD PEMADAM API PADA KONTES ROBOT CERDAS INDONESI 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANCANGAN ROBOT HEXAPOD PEMADAM API PADA KONTES ROBOT CERDAS INDONESI 2011"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

I. Latar Belakang dan Permasalahan

Tugas akhir ini membahas perancangan robot hexapod pemadam api untuk Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) 2011 divisi berkaki. Latar belakangnya didasarkan pada pesatnya kemajuan teknologi dan pentingnya pengembangan teknologi robot untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas tugas manusia. KRCI 2011 menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan dalam merancang robot cerdas yang mampu mendeteksi dan memadamkan api. Dokumen ini menekankan tantangan KRCI 2011 divisi berkaki yang lebih kompleks dibanding tahun sebelumnya, dengan penambahan kesulitan seperti posisi start yang diacak, penempatan acak berbagai macam halangan (Sound Damper, Cermin, Furnitur, dan Uneven Floor), dan letak lilin (sumber api) yang juga acak. Seperti yang tertulis dalam bab pendahuluan, "Pada KRCI 2011 Divisi Berkaki lebih sulit dari pada tahun sebelumnya, pada KRCI 2011 posisi start robot diacak sesuai dengan undian dan seluruh halangan seperti Sound Damper, Cermin, Furnitur, dan Uneven Floor wajib dipasang serta letaknya diacak sesuai dengan undian." Oleh karena itu, rumusan masalahnya berfokus pada bagaimana merancang robot yang mampu bernavigasi di lingkungan yang kompleks dan dinamis tersebut, menemukan sumber api, memadamkannya, dan kembali ke posisi start yang tidak tetap. Dokumen ini menunjukan pemahaman yang baik terhadap kompleksitas tantangan KRCI 2011 dan menunjukkan pendekatan sistematis untuk mengatasinya.

II. Tujuan dan Batasan Masalah

Tujuan utama tugas akhir ini adalah merancang algoritma dan sistem robot hexapod yang mampu mengenali posisi start yang acak di lapangan pertandingan. Setelah mengenali posisi awal, robot harus mampu bernavigasi menuju sumber api, memadamkannya, dan kembali ke titik awal. Pentingnya kemampuan mengenali posisi start secara otomatis ditekankan karena posisi start yang acak. Ini membutuhkan sistem navigasi yang robust dan algoritma yang handal. Dokumen tersebut menjabarkan batasan masalah yang dihadapi, yaitu: batasan area kerja sesuai aturan KRCI 2011, penggunaan bahasa Assembly pada AVR Studio 4 untuk pemrograman, dan penggunaan mikrokontroler AVR 8 bit ATMega162. Batasan-batasan ini memberikan konteks realistis terhadap proyek dan membatasi ruang lingkup penelitian. Penggunaan bahasa Assembly menunjukkan upaya untuk mengoptimalkan kinerja robot mengingat keterbatasan daya proses mikrokontroler 8-bit. Hal ini menunjukkan pertimbangan yang matang terhadap kendala perangkat keras dan perangkat lunak yang tersedia.

III. Perancangan dan Pembuatan Robot Hexapod

Bagian ini seharusnya menjelaskan secara detail perancangan mekanik, elektronik, dan perangkat lunak robot hexapod. Meskipun dokumen yang diberikan tidak memberikan detail teknis yang cukup, dapat disimpulkan bahwa perancangan melibatkan pemilihan komponen-komponen seperti sensor (sensor ultrasonik, kompas elektronik, UVTron, Thermal Array Sensor, dan sensor suara), aktuator (motor DC), mikrokontroler (ATMega162), dan sistem kontrol. Integrasi semua komponen ini menjadi sistem yang terkoordinasi merupakan tantangan utama. Proses perancangan melibatkan pertimbangan terhadap kemampuan robot untuk bernavigasi di lingkungan yang kompleks, mendeteksi api, dan memadamkannya dengan efektif. Keberhasilan perancangan bergantung pada pemilihan sensor yang tepat, algoritma navigasi yang efisien, dan pengendalian gerakan robot yang presisi. Sayangnya, tanpa detail teknis yang lebih lengkap, sulit untuk menilai kualitas perancangan dan inovasi yang diterapkan.

IV. Nilai dan Aplikasis Praktis

Tugas akhir ini memiliki nilai akademis yang signifikan karena menunjukkan penerapan ilmu pengetahuan dan teknik dalam merancang sistem robotika yang kompleks. Penelitian ini juga menunjukkan bagaimana teori-teori robotika, seperti algoritma navigasi dan kontrol, diterapkan dalam menyelesaikan masalah nyata. Dari perspektif praktis, robot pemadam api memiliki potensi aplikasi di berbagai bidang, terutama dalam situasi yang berbahaya bagi manusia, misalnya di gedung-gedung tinggi, pabrik, atau lokasi bencana. Meskipun proyek ini fokus pada kontes robot, prinsip dan teknik yang dikembangkan dapat diterapkan pada pengembangan robot pemadam api yang lebih canggih dan handal di masa depan. Namun, nilai praktisnya akan lebih tinggi jika disertai dengan detail implementasi dan hasil pengujian yang lebih komprehensif. Analisis kinerja robot, keandalan sistem, dan perbandingan dengan robot pemadam api lain akan meningkatkan nilai dan dampak praktis dari penelitian ini. Kesimpulannya, dokumen ini memberikan gambaran awal yang menarik, tetapi kekurangan detail teknis yang menyeluruh untuk menilai sepenuhnya nilai dan aplikasi praktisnya.

Referensi

Dokumen terkait

Mengerjakan Tugas Akhir dengan judul Perancangan dan Implementasi Algoritma Robot Cerdas Pemadam Api Expert Battle (DU 99) sampai dengan bulan Juli 2009 dan ikut

Dalam Tugas Akhir ini telah direalisasikan Robot Swarm pemadam api yang diadopsi dari Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) 2008 pada Divisi Expert Swarm.. Robot Swarm

Sehubungan dengan itu, saya menyambut baik penyelenggaraan Kontes Robot Indonesia (KRI), karena dalam Pertandingan ini setiap peserta harus mengeksplorasi

Pada penelitian ini, penulis membahas tentang sensor Thermal Array TPA81 sebagai salah satu sensor yang umum digunakan dalam Kontes Robot Cerdas Indonesia sebagai

Penelitian yang dilakukan oleh Keen Jupy, Ferry A.V dan Toar yang berjudul “ROBOT CERDAS BERKAKI PEMADAM API” Untuk dapat membuat robot cerdas berkaki pemadam api

Dalam tugas akhir ini, telah dirancang prototype robot pemadam api yang mengadopsi standar Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) 2008.. Perancangan robot ini mengikuti

Kemudian dilakukan penekanan tombol sebagai intruksi robot memulai berkerja sesuai program yang tertanam khususnya program kendali PID yang mengontrol pergerakan kaki robot

Sejak Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) pertama kali digelar pada tahun 2004 dengan nama Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) hingga tahun 2017 ini,