• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI MARKETING MIX DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA LEMBAH HIJAU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI MARKETING MIX DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA LEMBAH HIJAU"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

Implementasi Marketing Mix dan Pengaruhnya Terhadap Minat

berkunjung Di Taman Wisata Lembah Hijau

(Skripsi)

Oleh

Hidayatullah Surya Dirgabrata

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

ABSTRACT

IMPLEMENTATION OF MARKETING MIX AND EFFECT ON INTEREST GO LEMBAH HIJAU PARK

By

HIDAYATULLAH SURYA DIRGABRATA

Recreational areas and tourist spots are now competing more and more. Therefore the owners of sites competing to create a strategy for sights that they manage to be interesting and interest the visitors to visit it even bigger. The problems of this study is how the influence of product, price, place, promotion, people, physical evidence and process of interest visit. Interest is something that is personal and is closely related to attitude. Interests and attitudes are the basis for prejudice, and interest is also important in making a decision. Interests can cause a person eager to go to something that has caught his interest. Interest is a source of motivation that drives people to do what they want when they are free to choose. This type of research is the study hypothesis testing. Using multiple linear regression method. The conclusion of this study is: Variable product, price, promotion, and the process has a significant effect on the interest of consumers go to Green Valley. Variable places, people / employees, the physical state of no significant effect on the interest of consumers to go green valley. Variable product, price, promotion, process, variable places, people / employees, physical state, jointly or simultaneously significant effect on the interest of consumers visit.

(3)

ABSTRAK

IMPLEMENTASI MARKETING MIX DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA LEMBAH HIJAU

Oleh

HIDAYATULLAH SURYA DIRGABRATA

Tempat-tempat rekreasi serta tempat-tempat wisata yang bersaing saat ini sudah semakin banyak. Oleh sebab itu para pemilik tempat wisata bersaing untuk membuat strategi agar tempat wisata yang mereka kelola tersebut menjadi menarik dan minat para pengunjung untuk mengunjunginya pun semakin besar. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana pengaruh product, price, place, promotion, people, physical evidence, dan process terhadap minat kunjungan. Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap. Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalam mengambil keputusan. Minat dapat menyebabkan seseorang giat melakukan menuju ke sesuatu yang telah menarik minatnya. Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesis. Menggunakan metode Regresi Linear Berganda. Kesimpulan penelitian ini adalah: Variabel product (produk), price (harga), promotion

(promosi), dan process (proses) memiliki pengaruh signifikan terhadap minat kunjung konsumen ke Lembah Hijau. Variabel place (tempat), people

(orang/pegawai), pyshical evidence (keadaan fisik) berpengaruh tidak signifikan terhadap minat berkunjung konsumen ke lembah hijau. Variabel product

(produk), price (harga), promotion (promosi), process (proses), Variabel place

(tempat), people (orang/pegawai), pyshical evidence (keadaan fisik), secara bersama-sama atau simultan berpengaruh signifikan terhadap minat berkunjung konsumen.

(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Palembang, pada tanggal 16 Agustus

1990, sebagai putra pertama dari tiga bersaudara, dari

pasangan Bapak R. Hery Darso Subroto dan Ibu Mery

Suryanti.

Latar belakang pendidikan yang telah dijalankan yaitu

penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-kanak

(TK) di TK. Cinta manis, Sumatera Selatan tahun 1996, Sekolah Dasar (SD) di

SD Al-azhar, Bandar Lampung tahun 2002, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di

SMPN 9 Bandar Lampung tahun 2005, dan Sekolah Menengah Akhir (SMA) di

SMAN 7 Bandar Lampung diselesaikan tahun 2008.

Tahun 2008, Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi

Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui jalur

MANDIRI. Selama menjadi mahasiswa penulis aktif di Organisasi Himpunan

Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Administrasi Bisnis FISIP UNILA. Lalu pada

tahun 2012, Penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa wonoharjo,

(9)

PERSEMBAHAN

Dengan Mengucapkan Puji dan Syukur Kehadirat

Allah SWT

Kupersembahkan Karya Kecilku ini untuk :

Kedua Orang Tuaku yang selalu memberikan

dukungan,

Motivasi, berdoa dan sabar untuk kesuksesanku

Kedua Adikku yang membuat saya termotivasi

untuk menjadi kakak yang sukses

Wanita spesial yang selalu setia menemani saya disaat

susah maupun senang

Dosen Pembimbing dan Penguji yang sangat berjasa

(10)

MOTO

Kebaikan Belum Bernilai Selama Masih Diucapkan Akan Tetapi Akan Bernilai Seatelah Dikerjakan

(Hidayatullah Surya Db)

Perjalanan Hidup Kita Yang Tentukan

(Kutipan)

Jangan Pernah Takut Untuk mencoba Apa Yang Kita Belum Coba

(Hidayatullah Surya Db)

Hal yang Baik dan Buruk keseluruhan Dari Hidup Kita Merupakan Hadiah Yang Berharga. Gagal Atau Sukses Itu Kita Yang Menentukan Akhirnya

(Kutipan)

Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu

perbuatan, oleh karenanya, ketika niatnya benar, maka

perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka

perbuatan itu buruk

(11)

SANWACANA

Puji syukur kehadirat ALLAH S.W.T atas berkat rahmat dan karunia-Nya skripsi

ini dapat diselesaikan.

Skripsi dengan judul “Implementasi Marketing Mix Dan Pengaruhnya Pada

Minat Kunjung Ke Taman Wisata Lembah Hijau ” disusun sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis (S.A.B.) di

Universitas Lampung.

Selesainya penulisan skripsi ini, adalah juga berkat motivasi dan pengarahan serta

bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati

penulis ingin menyampaikan terima kasih banyak kepada:

1. Bapak Dr. Suripto, S.Sos., M.A.B. selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi

Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

2. Bapak Ahmad Rifai, S.Sos., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Administrasi Bisnis Dan Pembimbing Mahasiswa Saya Di Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

3. Bapak Drs.Dian Komarsyah.D.,M.s selaku Dosen Pembimbing I pada ujian

skripsi ini. Terimakasih atas segala kritik dan saran untuk perbaikan

(12)

4. Bapak Suprihatin Ali,S.Sos., M,Sc. selaku Dosen Pembimbing II pada ujian

skripsi ini. Terimakasih atas segala kritik dan saran untuk perbaikan

penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Dr. Baroroh Lestari, S.Sos., M.A.B selaku Dosen Pembahas Ujian Skripsi

ini. Terimakasih atas segala kritik dan saran untuk perbaikan penyusunan

skripsi ini.

6. Ibu Merta selaku staff jurusan Ilmu Administrasi Bisnis.

7. Seluruh dosen dan karyawan Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis yang tidak

dapat disebutkan satu persatu, “Terimakasih Bapak dan Ibu”.

8. Papah (R. Hery Darso) dan Mamah (Mery Suryanti) tercinta “terima kasih

atas semua yang sudah diberikan selama ini dari dirga kecil sampai menjadi

dirga yang sebesar ini yang tidak bisa diucapkan dengan kata-kata”

9. Adik-adikku (Arrum Nurjanah Herdiyanti Dan Muhammad Al- Kautsar

subroto (UCA) “terimakasih atas do’a nya selama ini yang selalu

memberikan semangat sama mas ”.

10. Wanita Spesial Saya Ayu Sunarti “terima kasih selalu menemani saya selama

6 tahun ini dan tidak henti hentinya memberikan saya semangat”

11. Teman Dirumah Lada crew “sudah seperti sodara sendiri,makan tidur

bersama, Terima kasih telah saling memotivasi satu sama lain dan menjadi

keluarga ke tiga”.

12. Teman Seperjuangan Taufick Pradipta, Zakky Mubarok, Bely Abdika, May

roni dan Afni syahro serta jajaran abi 08 dan 09“terima kasih sudah banyak

(13)

13. Saudara manusia kalong M.Barni karunia, Ali item, Iman jacky chen YVCI

“terima kasih yang tak henti-hentinya mendukung serta selalu mendoakan

saya dalam menyelesaikan skripsi”.

14. Sahabat Lampung Skateboard division Amoruzta, Medy kalong, Patra sky,

Abi si laki-laki berwajah perempuan, dan jajaran skateboarder lampung lain

nya yang gak bisa disebutkan satu-satu “terima kasih atas semangat nya,

semoga kita bisa maen skate lagi”.

15. Untuk almamaterku tercinta.

Semoga Allah SWT berkenan memberikan imbalan pahala yang setimpal dan

semoga ilmu yang telah penulis peroleh bermanfaat adanya, Amin..amin.

Bandar Lampung, 14 Januari 2014

Penulis

(14)

i

H. Instrumen Penelitian... 33

(15)

ii

J. Teknik Analisa Data ... 36

1. Analisis Regresi Linear Berganda ... 36

2. Pengujian Asumsi Klasik ... 37

3. Pengujian Hipotesis... 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 44

A. Gambaran Umum Penelitian ... 44

B. Karakteristik Responden ... 45

C. Gambaran Deskripsi Jawaban Responden ... 47

1. Produk (product) ... 47

(16)

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah pengunjung Lembah Hijau dari bulan Januari-

Juli 2013 ... 2

Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian ... 28

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 33

Tabel 3.4 Pedoman Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi ... 40

Tabel 4.1 Klasifikasi responden dalam penelitian ini diklasifikasikan ... 46

Tabel 4.2 Klasifikasi responden dalam penelitian ini diklasifikasikan ... 46

Tabel 4.3. Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Saya merasa senang dan gembira dengan fasilitas di lembah hijau” ... 47

Tabel 4.4 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Saya merasa fasilitas dan wahana yang ditawarkan bervariasi dan lengkap” . 48 Tabel 4.5 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Saya merasa nyaman dan aman menggunakan wahana dan fasilitas di Lembah Hijau” ... 48

Tabel 4.6 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Saya mendapatkan pelayanan yang lebih dari lembah hijau” ... 49

Tabel 4.7 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Fasilitas yang ditawarkan Lembah Hijau kepada konsumen selalu yang terbaik” ... 50

Tabel 4.8 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Harga tiket masuk lembah hijau terjangkau” ... 51

Tabel 4.9 Penilain Responden Berdasarkan Pernyataan “Harga untuk menggunakan wahana di lembah hijau tidak mahal” ... 51

Tabel 4.10 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Saya mengetahui lembah hijau dari televisi” ... 52

Tabel 4.11 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Saya mengetahui lembah hijau dari brosur” ... 53

Tabel 4.12 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Saya mengetahui lembah hijau dari radio” ... 53

Tabel 4.13 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Akses menuju lembah hijau mudah ditemukan” ... 54

Tabel 4.14 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Lokasi lembah hijau strategis” ... 55

Tabel 4.15 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Jalan menuju ke lembah hijau bagus” ... 56

(17)

iv

Tabel 4.17 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Karyawan

memberikan respon tanggap dalam memberikan pelayanan

kepada konsumen” ... 57

Tabel 4.18 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Karyawan lembah hijau memiliki kinerja yang baik” ... 58

Tabel 4.19 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Fasilitas wahana yang ditawarkan lembah hijau beraneka macam” ... 59

Tabel 4.20 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Lembah hijau mengutamakan kenyamanan pengunjung” ... 59

Tabel 4.21 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Lembah hijau menampilkan desain wahana yang menarik” ... 60

Tabel 4.22 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Untuk masuk lembah hijau tidak melalui proses yang sulit” ... 61

Tabel 4.23 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Untuk menggunakan wahana dilembah hijau tidak melalui proses yang sulit” ... 61

Tabel 4.24 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Saya berminat berkunjung ke lembah hijau” ... 62

Tabel 4.25 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Saya ingin sekali datang kembali bekunjung kelembah hijau” ... 63

Tabel 4.26 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Saya tidak ingin untuk berkunjung lagi ke lembah hijau” ... 63

Tabel 4.27 Deskripsi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Produk (Product) (X1) ... 64

Tabel 4.28 Deskripsi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Harga (Price) (X2) ... 65

Tabel 4.28 Deskripsi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Promosi (Promotion) (X3) ... 66

Tabel 4.30 Deskripsi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Tempat (Place) (X4) ... 67

Tabel 4.31 Deskripsi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Orang (People) (X5) ... 68

Tabel 4.32 Deskripsi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Bukti fisik (Physical evidence) (X6) ... 68

Tabel 4.33 Deskripsi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Proses (Process) (X7) ... 69

Tabel 4.34 Deskripsi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Minat kunjung(Y) ... 70

Tabel 4.35 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda ... 71

Tabel 4.36 Hasil Uji Validitas ... 73

Tabel 4.37 Hasil Uji Reliabilitas ... 74

Tabel 4.38 Perhitungan Uji T ... 79

Tabel 4.39 Perhitungan Uji F ... 81

(18)

v

DAFTAR GAMBAR

(19)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tempat-tempat rekreasi serta tempat-tempat wisata yang bersaing saat ini sudah

semakin banyak. Oleh sebab itu para pemilik tempat wisata bersaing untuk

membuat strategi agar tempat wisata yang mereka kelola tersebut menjadi

menarik dan minat para pengunjung untuk mengunjunginya pun semakin besar.

Seiring berjalan nya waktu, minat masyarakat akan tempat wisata semakin besar

dikarenakan sangat dibutuhkannya tempat refreshing serta ketertarikan akan

tempat wisata tersebut. Banyaknya tempat tujuan wisata menjadi altenatif bagi

masyrakat Bandar Lampung khususnya dalam mengisi waktu libur ataupun

sebagai tujuan rekreasi, keingin tahuan serta ketertarikan lah yang mengantarkan

masyrakat tersebut untuk datang ketempat wisata tersebut.

Saat ini yang sering dikunjungi kebanyakan oleh masyarakat Bandar lampung

maupun luar Bandar lampung ialah obyek wisata Lembah hijau, dikarenakan

banyak sekali wahana serta produk-produk yang ditawarkan. Lembah hijau adalah

taman wisata berorentasi lingkungan yang memadukan antara rekreasi bernuansa

kesegaran alam lembah nan hijau dan pengetahuan, taman wisata yang terletak

dipusat ibukota Bandar Lampung. Taman wisata Lembah Hijau ini diresmikan

(20)

2

Jalan Raden Imba Kesuma Ratu Kelurahan Sukadana Ham Tanjung Karang Barat

Bandar Lampung, berbagai wahana rekreasi menarik mulai dari wahana air,

OutBound, Camping Ground, wahana permainan, hingga wahana rekreasi

bernuansa pengetahuan alam sengaja dipersembahkan untuk memanjakan

saat-saat santai bagi masyarakat pengunjung. Dan biaya untuk masuk pun relatif

terjangkau per orang dikenakan biaya sebesar 10 ribu rupiah dan untuk

rombongan diberikan potongan 30% dengan minimum 35 orang.

Tabel 1.1. Jumlah pengunjung lembah hijau dari bulan Januari- Juli 2013

Bulan Hari Hari

Januari 9.075 3.284 Februari 6.118 1.986 Maret 13.445 3.410 April 6.026 3.039 Mei 5.878 2.021 Juni 6.002 3.205 Juli 4.065 1.887

Sumber : Lembah hijau

Jika dilihat dari tabel jumlah pengunjung dari bulan januari hingga juli jumlah

pengunjung di Wisata Lembah Hijau sangat tidak stabil. Oleh sebab itu dengan

memberikan jasa yang sesuai dan dengan menerapkan program bauran pemasaran

besar kemungkinan untuk pihak pengelola pariwisata dapat meningkatkan

kunjungan wisatawan ke objek Wisata Lembah Hijau. Apabila wisatawan ingin

mempersepsikan bauran pemasaran jasa yang meliputi, Product (Produk), Price

(Harga), Promotion (Promosi), Place (Tempat/distribusi), Physical Evidence

(Kondisi Fisik), Process (Proses) dan People (Orang) sesuai dengan harapannya,

yang berbeda (unik) dan unggul dibandingkan dengan objek wisata di daerah lain

maka diduga akan berpengaruh terhadap proses minat berkunjung untuk

(21)

3

melakukan minat berkunjung, biasanya konsumen memutuskan dari produk dan

jasa apa yang akan ditawarkan, harga yang sesuai dan sebagainya.

Untuk itu riset penelitian ini dilakukan yang betujuan untuk mengetahui pengaruh

implementasi Marketing Mix (bauran pemasaran jasa) sebagai keunggulan

bersaing terhadap proses keputusan wisatawan mengunjungi objek wisata Lembah

Hijau. kenaikan jumlah pengunjung yang meningkat menjadi suatu ukuran bahwa

tempat wisata telah berhasil menjadi tempat wisata yang menarik agar minat

masyarakat untuk datang berkunjung pun semakin besar. Hal ini juga dapat

memberikan suatu asumsi bahwa tempat wisata telah menjadi satu alternatif baru

bagi masyarakat untuk menghabiskan waktu luangnya, sekaligus sebagai tempat

dimana mereka dapat memperoleh pengalaman baru. Berdasarkan uraian diatas

maka dilakukan penelitian dengan judul, “Implementasi Marketing mix dan

Pengaruhnya Terhadap Minat berkunjung Taman Wisata Lembah Hijau”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh Product taman wisata lembah hijau terhadap minat

berkunjung ?

2. Bagaimana pengaruh price taman wisata lembah hijau terhadap minat

berkunjung ?

3. Bagaimana pengaruh place taman wisata lembah hijau terhadap minat

(22)

4

4. Bagaimana pengaruh promotion taman wisata lembah hijau terhadap minat

berkunjung ?

5. Bagaimana pengaruh people taman wisata lembah hijau terhadap minat

berkunjung ?

6. Bagaimana pengaruh physical evidence taman wisata lembah hijau terhadap

minat berkunjung ?

7. Bagaimana pengaruh process taman wisata lembah hijau terhadap minat

berkunjung ?

8. Bagaimana pengaruh product, price, place, promotion, people, physical

evidence, dan process terhadap minat berkunjung ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Guna untuk mengetahui dan menganalisis product taman wisata lembah

hijau terhadap minat berkunjung.

2. Guna untuk mengetahui dan menganalisis price taman wisata lembah hijau

terhadap minat berkunjung.

3. Guna untuk mengetahui dan menganalisis place taman wisata lembah hijau

terhadap minat berkunjung.

4. Guna untuk mengetahui dan menganalisis promotion taman wisata lembah

hijau terhadap minat berkunjung.

5. Guna untuk mengetahui dan menganalisis people taman wisata lembah hijau

(23)

5

6. Guna untuk mengetahui dan menganalisis physical evidence taman wisata

lembah hijau terhadap minat berkunjung.

7. Guna untuk mengetahui dan menganalisis process taman wisata lembah

hijau terhadap minat berkunjung.

8. Guna untuk mengetahui dan menganalisis product, price, place, promotion,

people, physical evidence, dan process terhadap minat berkunjung.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan

di atas maka penelitian ini diharapkan dapat:

1. Penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi atau masukan bagi taman

wisata lembah hijau di Bandar lampung untuk mengetahui pengaruh

marketing mix terhadap minat berkunjung.

2. Penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi tambahan bagi pihak taman

wisata lembah hijau untuk pembahasan mengenai peningkatan minat

berkunjung terhadap taman wisata lembah hijau.

3. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pemahaman

peniliti mengenai hal-hal yang berhubungan dengan teori marketing mix dan

penerapannya di lapangan.

4. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya

permasalahan atau objek yang sama demi pengembangan baik secara umum

maupun khusus terhadap ilmu pengetahuan yang dijadikan dasar penelitian

(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Manajemen pemasaran dikelompokkan dalam empat aspek yang sering dikenal

dengan marketing mix atau bauran pemasaran. Menurut Kotler & Armstrong

(1997) bauran pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis

terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang

diinginkannya di pasar sasaran. Kotler&Armstrong (1997) mengemukakan bahwa

pendekatan pemasaran 4P yaitu product, price, place dan promotion sering

berhasil untuk barang, tetapi berbagai elemen tambahan memerlukan perhatian

dan sistem distribusi. Sedang Boom&Bitner dalam Kotler&Armstrong (1997)

menyarankan untuk menambah 3P yang terlibat dalam pemasaran jasa, yaitu:

people (orang), physical evidence (bukti fisik), dan process (proses). Sebagaimana

telah dikemukakan oleh Kotler, Boom&Bitner dalam Kotler&Armstrong (1997)

di atas, Yazid (1999), menegaskan bahwa marketing mix untuk jasa terdiri dari

7P, yakni: product (produk), price (harga), place (tempat), promotion (promosi),

people (orang), physical evidence (bukti fisik), dan process (proses).

1. Produk (Product)

Pengertian produk ( product ) menurut Kotler & Armstrong (1997) adalah segala

(25)

7

dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau

kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari

produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai

tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen,

sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.

Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang

dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Produk dipandang penting

oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Sedangkan

Tjiptono (2008) mengungkapkan bahwa produk adalah pemahaman subyektif dari

produsen atas sesuatu sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

konsumen. Tingkatan Produk menurut Kotler & Armstrong (1997) dalam

merencanakan produk atau apa yang hendak ditawarkan ke pasar, para pemasar

perlu berpikir melalui lima tingkatan produk dalam merencanakan penawaran

pasar. Lima tingkatan produk tersebut terdiri dari:

a. Manfaat Inti (core benefit) Yaitu jasa atau manfaat fundamental yang

benar-benar di beli oleh pelanggan. Misal: kasus hotel, dimana tamu hotel

membeli “istirahat dan tidur”.

b. Produk dasar (basic product). Para pemasar harus mengubah manfaat inti

menjadi produk generik (generic product), yaitu versi dasar dari produk

tersebut. Dengan demikian sebuah hotel akan terdiri dari gedung dengan

kamar-kamar yang disewakan.

c. Produk yang diharapkan (expected product). Sekumpulan atribut dan

(26)

8

membeli produk tersebut. Misal: tamu hotel mengharapkan ranjang yang

bersih, sabun dan handuk, lemari pakaian, dan suasana yang tenang.

d. Produk yang ditingkatkan (augmented product). Layanan dan manfaat

tambahan yang membedakan penawaran perusahaan dari penawaran

pesaing. Misal: sebuah hotel dapat melengkapi produknya dengan

menambahkan seperangkat televisi, shampo, pemesan kamar yang cepat,

makan malam yang lezat.

e. Produk yang potensial (potensial product). Mencakup semua peningkatan

dan transformasi yang akhirnya akan dialami produk tersebut dimasa depan.

Klasifikasi produk bisa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang.

Berdasarkan daya tahan atau berwujud tidaknya, produk diklasifikasikan ke

dalam tiga kelompok Tjiptono (2008) yaitu:

1) Barang tidak tahan lama ( No durable Goods).

Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis

di konsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian.

2) Barang tahan lama (Durable Goods)

Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa

bertahan lama dengan banyak perusahaan.

3) Jasa (Service)

Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan

untuk dijual.

Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa produk adalah segala sesuatu

yang ditawarkan oleh seseorang atau organisasi yang mempunyai manfaat, baik

(27)

9

untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen. Produk yang ditawarkan

oleh perusahaan hendaknya adalah sebuah produk yang menarik, mempunyai

penampilan bentuk fisik yang bagus dan yang lebih dikenal mudah diucapkan,

dikenali dan diingat dan sebagainya.

2. Harga (Price)

Tjiptono (2008) menyatakan bahwa harga dapat diungkapkan dengan beberapa

istilah, misalnya tarif, sewa, bunga, premium, komisi, upah, gaji dan sebagainya.

Dari sudut pandang pemasaran, harga merupakan satuan moneter atau ukuran

lainnya (termasuk barang dan jasa) yang ditukarkan agar memperoleh hak

kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa. Harga merupakan

satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan

bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya adalah (produk, distribusi, dan

promosi) menyebabkan timbulnya biaya (pengeluaran). Disamping itu harga

merupakan unsur bauran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan

cepat Kotler, (1997). Sedangkan menurut Alma, (2003) produsen harus pandai

menetapkan kebijaksanaan harga, tinggi atau rendahnya harga yang ditetapkan

harus berpedoman pada :

a) Keadaan/kualitas barang,

b) Konsumen yang dituju, berpenghasilan tinggi, sedang, atau rendah,

konsumen perkotaan atau pedesaan,

c) Suasana pasar, apakah produknya baru dikenalkan ke pasar atau produk

menguasai pasar, produk sudah melekat dihati konsumen atau banyak

(28)

10

3. Promosi (Promotion)

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program

pemasaran. Tjiptono (2008) mengungkapkan bahwa promosi adalah semua

kegiatan yang dimaksudkan untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu

produk kepada pasar sasaran, untuk memberi informasi tentang keistimewaan,

kegunaan dan yang paling penting adalah tentang keberadaannya, untuk

mengubah sikap ataupun untuk mendorong orang-orang supaya bertindak.

Bauran Promosi pemasaran menurut Tjiptono (2008) terdiri dari lima macam

yaitu:

a) Personal Selling

Komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan

untuk memperkenalkan suatu produk kapada calon pelanggan dan

membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka

kemudian akan mencoba dan membelinya.

b) Mass Selling

Merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk

menyampaikan informasi kepada khalayak ramai. Mass Selling terdiri dari:

1) Periklanan

Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada

informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun

sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan

mengubah pikiran orang untuk membeli.

(29)

11

Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide barang dan jasa

secara non personal.

3) Sales Promotion

Sales promotion adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan

berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk

dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.

4) Publik Relation

Publik relation merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu

organisasi untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap

berbagai kelompok terhadap organisasi tersebut.

5) Direct Marketing

Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif yang

memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon

yang terukur atau transaksi di sembarang lokasi.

Kotler&Amstrong (1997) menyatakan bahwa perusahaan harus membagi

anggaran promosi total untuk alat-alat promosi utama yaitu perikanan, penjualan

perorangan, promosi penjualan dan hubungan masyarakat. Perusahaan harus

secara hati-hati menetapkan besarnya masing-masing alat promosi menjadi bauran

promosi yang terkoordinasi. Menurut Kotler&Amstrong (1997) faktor-faktor yang

mempengaruhi pengembangan bauran promosi yaitu:

a) Tipe Produk atau Pasar

Perbedaan alat promosi bervariasi antara pasar konsumen dan pasar industri.

Perusahaan barang konsumen biasanya mengalokasikan lebih banyak dana

(30)

12

hubungan dengan masyarakat. Sebaliknya perusahaan barang industri

menyediakan dana lebih banyak untuk penjualan perorangan diikuti dengan

promosi penjualan, iklan, dan hubungan dengan masyarakat.

b) Strategi Dorong dan Tarik

Strategi dorong merupakan strategi promosi yang menggunakan tenaga

penjual dan promosi perdagangan untuk mendorong produk lewat saluran

distribusi. Sedangkan strategi tarik adalah strategi promosi yang

menggunakan banyak biaya untuk periklanan dan promosi konsumen demi

memupuk permintaan konsumen.

c) Tahap Kesiapan Pembeli

Pengaruh dari alat promosi bervariasi untuk tahap kesiapan pembeli yang

berbeda. Iklan, bersama dengan hubungan masyarakat, lebih memegang

peran utama dalam tahap kesadaran dan pengetahuan, ketimbang peran

”kunjungan mendadak” dari tenaga penjual.

d) Tahap Daur Hidup produk

Pengaruh dari alat promosi yang berbeda juga bervariasi sesuai dengan

tahap daur hidup produk. Tahap pengenalan, iklan dan hubungan

masyarakat baik untuk menghasilkan kesadaran tinggi, promosi penjualan

bermanfaat untuk mempromosikan penjualan awal. Tahap pertumbuhan,

iklan dan hubungan masyarakat terus memberikan pengaruh kuat,

sedangkan promosi penjualan dapat dikurangi. Tahap dewasa, promosi

(31)

13

4. Tempat (Place)

Place (Tempat) menurut Alma, (2003) berarti kemana tempat/lokasi yang dituju,

bagaimana saluran distribusinya, berapa banyak saluran, dan kondisi para

penyalur yang diperlukan. Kotler&Amstrong (1997) mengungkapkan bahwa

saluran distribusi adalah suatu perangkat organisasi yang saling tergantung dalam

menyediakan satu produk atau jasa untuk digunakan atau dikonsumsi oleh

konsumen atau pengguna bisnis. Sedangkan Kotler (1997) mendefinisikan saluran

distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam

proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa siap digunakan untuk konsumsi.

Menurut Kotler (1997) saluran pemasaran melaksanakan tugas memindahkan

barang dari produsen ke konsumen. Hal ini mengatasi kesenjangan waktu, tempat

dan pemilihan yang memisahkan barang dan jasa dari orang-orang yang

membutuhkan atau menginginkannya. Kotler (1997) mengungkapkan bahwa

anggota saluran pemasaran melaksanakan sejumlah fungsi utama:

a. Informasi, yaitu pengumpulan dan penyebaran informasi pemasaran

mengenai pelanggan, pesaing, serta pelaku dan kekuatan lain yang ada saat

ini maupun yang potensial dalam lingkup pemasaran.

b. Promosi, yaitu pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasif yang

dirancang utnuk menarik pelanggan pada penawaran tersebut.

c. Negosiasi, yaitu usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga

dan syarat lain sehingga transfer kepemilikan dapat dilakukan.

d. Pemesanan, yaitu komunikasi dari para anggota saluran pemasaran ke

(32)

14

e. Pembiayaan, yaitu perolehan dan pengalokasian dana yang dibutuhkan

untuk membiayai persediaan pada berbagai tingkat saluran pemasaran.

f. Pengambilan resiko, yaitu penanggungan resiko yang berhubungan dengan

pelaksanaan fungsi saluran pemasaran tersebut.

g. Pemilihan fisik, yaitu kesinambungan penyimpanan dan penggerak produk

fisik dari bahan mentah sampai ke pelanggan akhir.

h. Pembayaran, yaitu pembeli membayar tagihan ke penjual lewat bank dan

institusi keuangan lainnya.

i. Hak milik, yaitu transfer kepemilikan sebenarnya dari satu organisasi atau

orang ke organisasi atau orang yang lain

5. Orang (People)

Alma (2003) mengungkapkan bahwa people berarti orang yang melayani ataupun

yang merencanakan pelayanan terhadap para konsumen. Karena sebagian besar

jasa dilayani oleh orang maka orang tersebut perlu diseleksi, dilatih, dimotivasi

sehingga dapat memberikan kepuasan terhadap pelanggan. Setiap karyawan harus

berlomba-lomba berbuat kebaikan terhadap konsumen dengan sikap, perhatian,

responsive, inisiatif, kreatif, pandai memecahkan masalah, sabar, dan ikhlas.

Kusmana dalam Alma (2003) menyatakan bahwa aspek-aspek kepemimpinan

yang dimiliki para administrator yang berupa kompetensi, wawasan dan

kreativitas secara positif dan nyata mempengaruhi keadaan stabilitas dan tingkat

akademik yang dipimpin administrator yang bersangkutan.

Hurriyati (2005) mengungkapkan bahwa orang (people) adalah semua pelaku

(33)

15

persepsi pembeli. Elemen-elemen dari people adalah pegawai perusahaan,

konsumen dan konsumen lain dalam lingkungan jasa. Semua sikap dan tindakan

karyawan, bahkan cara berpakaian karyawan dan penampilan karyawan

mempunyai pengaruh terhadap persepsi konsumen atau keberhasilan

penyampaian jasa (service encounter). Hurriyati (2005) elemen dari people ini

memiliki 2 aspek yaitu:

a) Service People

Untuk organisasi jasa, service people biasanya memegang jabatan ganda,

yaitu mengadakan jasa dan menjual jasa tersebut. Melalui pelayanan yang

baik, cepat, ramah, teliti dan akurat dapat menciptakan kepuasan dan

kesetiaan pelanggan terhadap perusahaan yang akhirnya akan meningkatkan

nama baik perusahaan.

b) Customer

Faktor lain yang mempengaruhi adalah hubungan yang ada diantara para

pelanggan. Pelanggan dapat memberikan persepsi kepada nasabah lain,

tentang kualitas jasa yang pernah didapatnya dari perusahaan. Keberhasilan

dari perusahaan jasa berkaitan erat dengan seleksi, pelatihan, motivasi dan

manajemen dari sumber daya manusia.

6. Sarana fisik (Physical Evidence)

Boom&Bitner dalam Kotler&Armstrong (1997) mengungkapkan bahwa physical

evidence merupakan sarana fisik, lingkungan terjadinya penyampaian jasa, antara

produsen dan konsumen berinteraksi dan setiap komponen lainnya yang

memfasilitasi penampilan jasa yang ditawarkan. Pada sebuah lembaga pendidikan

(34)

16

dan segala sarana dan fasilitas yang terdapat didalamnya. Lovelock dalam

Tjiptono (2008) mengemukakan bahwa perusahaan melalui tenaga pemasarnya

menggunakan tiga cara dalam mengelola bukti fisik yang strategis, yaitu sebagai

berikut:

a. An Attention-Creating Medium

Perusahaan jasa melakukan differensiansi dengan pesaing dan membuat

sarana fisik semenarik mungkin untuk menjaring pelanggan dari target

pasar.

b. As a Message-Creating Medium

Menggunakan simbol atau isyarat untuk mengkomunikasikan secara insentif

kepada audiens mengenai kekhususan kualitas dari produk jasa.

c. An Effect-Creating Medium

Baju seragam yang berwarna, bercorak, suara dan desain untuk menciptakan

sesuatu yang lain dari produk jasa yang ditawarkan.

7. Proses (Process)

Alma (2003) menyatakan bahwa proses terjadi di luar pandangan konsumen.

Konsumen tidak mengetahui bagaimana proses yang terjadi, yang penting jasa

yang dia terima harus memuaskan. Proses terjadi berkat dukungan karyawan dan

tim manajemen yang mengatur semua proses agar berjalan dengan lancar. Proses

penyampaian jasa sangat signifikan dalam menunjang keberhasilan pemasaran

(35)

17

B. Pariwisata

Kata pariwisata berasal dari bahasa sansekerta, yang terdiri atas dua kata, yaitu

pari dan wisata „Pari‟ berarti banyak berkali-kali dan „wisata‟ berarti perjalanan

bepergian. Atas dasar itu pariwisata diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan

berkali-kali dari suatu tempat ke tempat lain dalam bahasa Inggris disebut “tour”.

Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan perjalanan

yang dilakukan secara sukarela dan bersifat sementara untuk menikmati objek dan

daya tarik wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata, serta

usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. Yoeti (1996) menjelaskan bahwa pariwisata

adalah lalu lintas orang-orang yang meninggalkan tempat tinggalnya untuk

sementara waktu, untuk berpesiar ke tempat lain, semata-mata sebagai konsumen

dari buah hasil perekonomian dan kebudayaan guna memenuhi kebutuhan hidup

dan kebudayaan atau keinginan yang beraneka ragam dari pribadinya. Pariwisata

adalah kegiatan orang-orang sementara dalam jangka waktu pendek

ketempat-tempat tujuan di luar ketempat-tempat tinggalnya dan ketempat-tempat bekerjanya, serta di luar

kegiatan-kagiatan mereka dan selama di tempat tujuan mempunyai berbagai

maksud termasuk kunjungan wisata.

Berdasarkan definisi pariwisata yang telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan

bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu,

yang diselenggarakan dari satu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan

untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi tetapi semata-mata

hanya untuk menikmati perjalanan tersebut bertamasya atau berekreasi atau untuk

memenuhi kinginan yang beraneka ragam. Dari kesimpulan tentang pengertian

(36)

18

a. Perjalanan itu dilakukan untuk sementara waktu

b. Perjalanan dilakukan dari satu tempat ke tempat lain

c. Perjalanan itu apapun bentuknya harus selalu berhubungan dengan

pertamasyaan atau rekreasi

d. Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak mencari nafkah di tempat

yang dikunjunginya dan semata-mata bertindak sebagai konsumen di tempat

tersebut.

Kotler&Armstrong (1997) menyebutkan pemasaran sebagai suatu proses sosial

dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang

mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik

produk dan nilai dengan orang lain. Pawitra dalam Lita (2010), menjelaskan

pemasaran adalah adanya pertukaran barang dengan barang, barang dengan jasa,

atau jasa dengan jasa dari satu pihak dengan pihak lain, baik yang sifatnya

terbatas maupun luas dan kompleks. Pertukaran terbatas hanya terdiri atas dua

pihak saja, sedangkan pertukaran yang luas bisa melibatkan lebih dari dua pihak,

yaitu bukan hanya pihak pembeli dan penjual saja, akan tetapi melibatkan pihak

lain yang tidak secara langsung bertemu dengan konsumen. Pawitra (2001) dalam

Lita (2010), menggambarkan bahwa proses pertukaran yang kompleks melibatkan

beberapa pihak yang tidak secara langsung saling terkait.

C. Minat Berkunjung

Minat diartikan sebagai kehendak, keinginan atau kesukaan (Kamisa dalam Lita,

2010) Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap.

(37)

19

mengambil keputusan. Minat dapat menyebabkan seseorang giat melakukan

menuju ke sesuatu yang telah menarik minatnya. Minat merupakan sumber

motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila

mereka bebas memilih. Minat terbagi menjadi 3 aspek, yaitu, (Hurlock dalam

Oktaviyani, 2012) :

a. Aspek Kognitif

Berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari baik di

rumah, sekolah dan masyarakat serta dan berbagai jenis media massa.

b. Aspek Afektif

Konsep yang membangun aspek afektif, minat dinyatakan dalam sikap

terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat. Berkembang dari pengalaman

pribadi dari sikap orang yang penting yaitu orang tua, guru dan teman

sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut dan dari

sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media massa

terhadap kegiatan itu.

c. Aspek Psikomotor

Berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutannya tepat. Namun

kemajuan tetap memungkinkan sehingga keluwesan dan keunggulan

meningkat meskipun ini semua berjalan lambat.

Beberapa kondisi yang mempengaruhi minat adalah sebagai berikut:

a. Status ekonomi

Apabila status ekonomi membaik, orang cenderung memperluas minat

mereka untuk mencakup hal yang semula belum mampu mereka

(38)

20

karena tanggung jawab keluarga atau usaha yang kurang maju, maka orang

cenderung untuk mempersempit minat mereka.

b. Pendidikan

Semakin tinggi dan semakin formal tingkat pendidikan yang dimiliki

seseorang maka semakin besar pula kegiatan yang bersifat intelek yang

dilakukan. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pelayanan

kesehatan akan mempengaruhi pemanfaatan fasilitas pelayanan yang ada

sehingga berpengaruh pada kondisi kesehatan mereka.

c. Tempat tinggal

Dimana orang tinggal banyak dipengaruhi oleh keinginan yang biasa

mereka penuhi pada kehidupan sebelumnya masih dapat dilakukan atau

tidak.

Menurut Ariana&Sudiarta, (2006) minat berkunjung ke tempat wisata dipengaruhi

oleh :

a. Keinginan berkunjung ke tempat wisata berdasarkan informasi yang di

dapat dari media massa.

b. Keinginan berkunjung ke tempat wisata berdasarkan cerita dari keluarga dan

sanak saudara

c. Keinginan berkunjung ke tempat wisata karena ingin tahu langsung

mengenai tempat wisata tersebut.

Pada minat, dimana masyarakat dirangsang untuk mencari informasi mengenai

inovasi. Seorang masyarakat yang mulai tergugah minatnya mungkin akan atau

(39)

21

menghimpun informasi itu kuat dapat kita bedakan menjadi dua tingkat, yaitu :

masyarakat yang mencari informasi dalam ukuran sedang-sedang saja dan

keadaan demikian disebut perhatian yang meningkat. Bila masyarakat mencari

bahan bacaan, menanyakan kepada teman-temannya dan ikut terlibat dalam

berbagai pencarian lainnya, untuk menghimpun informasi tentang produk, maka

dapat dikatakan masyarakat aktif mencari informasi. Sejauh mana seorang

masyarakat mencari informasi tergantung pada kekuatan dorongannya jumlah

informasi ketika memulai pencarian, kemudahan mencari informasi lebih banyak,

nilai yang ditempatkannya pada informasi tambahan, dan kepuasan yang

diperolehnya dari pencarian tersebut. Biasanya tingkat pencarian informasi oleh

masyarakat makin tinggi sejalan dengan bergeraknya masyarakat dari keputusan

yang melibatkan penyelesaian masalah terbatas keputusan dalam penyelesaian

masalah-masalah yang besar. Masyarakat dapat memperoleh informasi dari

banyak sumber.

D. Penelitian Terdahulu

Widianto (2009) melakukan penelitian dengan judul analisis pengaruh

faktor-faktor marketing mix terhadap keputusan pembelian kompor Geni di Sidoarjo

hasilnya menunjukan bahwa Faktor produk dan promosi berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pembelian, sedangkan faktor harga dan saluran distribusi

berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan pembelian.

Oktaviyani (2012), dalam penelitiannya yang berjudul analisis pengaruh kualitas

pelayanan, promosi, dan lokasi terhadap minat kunjung pada kebun binatang

(40)

22

hasil bahwa kualitas pelayanan, promosi dan lokasi secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap minat berkunjung pada Kebun Binatang Medan, sedangkan

secara parsial variabel promosi memiliki pengaruh yang dominan terhadap minat

berkunjung pada Kebun Binatang Medan.

Lita (2010) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Implementasi Bauran

Pemasaran Jasa terhadap Proses Keputusan Wisatawan Mengunjungi Objek

Wisata Kota Padang. Hasilnya menunjukan bahwa produk, harga, promosi,

tempat, bukti fisik, proses dan personel berpengaruh signifikan terhadap proses

keputusan wisatawan mengunjungi objek wisata.

E. Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian ini kerangka pemikiran teoritisnya menggambarkan tentang

pengaruh dari komponen marketing mix terhadap minat berkunjung. Menurut

Kotler dan Armstrong (2004) marketing mix didefinisikan sebagai kelompok

pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasaran dalam

pasar sasaran. Masing-masing unsur yang ada dalam marketing mix saling

menunjang dan saling mempengaruhi, sehingga campuran itu dapat berbentuk

(41)

23

Gambar 2.1. Model Kerangka Pikir

F. Perumusan Hipotesis

Merujuk pada uraian di atas yang selanjutnya digambarkan dalam model kerangka

pemikiran teoritis, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Ha1 : Product berpengaruh signifikan terhadap minat berkunjung.

Ho1 : Product berpengaruh tidak signifikan terhadap minat berkunjung.

Ha2 : Price berpengaruh signifikan terhadap minat berkunjung.

Ho2 : Price berpengaruh tidak signifikan terhadap minat berkunjung.

Ha3 : Place berpengaruh signifikan terhadap minat berkunjung.

Ho3 : Place berpengaruh tidak signifikan terhadap minat berkunjung

Ha4 : Promotion berpengaruh signifikan terhadap minat berkunjung.

Product

Place Price

Minat berkunjung

Promotion

People

Physical evidence

(42)

24

Ho4 : Promotion berpengaruh tidak signifikan terhadap minat berkunjung

Ha5 : People berpengaruh signifikan terhadap minat berkunjung.

Ho5 : People berpengaruh tidak signifikan terhadap minat berkunjung.

Ha6 : Physical Evidence berpengaruh signifikan terhadap minat berkunjung.

Ho6 : Physical Evidence berpengaruh tidak signifikan terhadap minat

berkunjung.

Ha7 : Process berpengaruh signifikan terhadap minat berkunjung.

Ho7 : Process berpengaruh tidak signifikan terhadap minat berkunjung.

Ha8 :Product, Price, Place, Promotion, People, Physical Evidence, dan

Process berpengaruh signifikan terhadap minat berkunjung.

Ho8 : Product, Price, Place, Promotion, People, Physical Evidence, dan

(43)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesis (hypothesis testing).

Hypotesis testing adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan

umumnya merupakan penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk

hubungan antar variabel dan Variabel diperoleh berdasarkan data dan fakta-fakta

(Indriantoro&Supomo, 1999). Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui

seberapa pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikatnya serta

bagaimana hubungan itu terjadi.

B. Definisi Konseptual

Menurut Indrianto&Supomo (1999), definisi konseptual merupakan penjelasan

mengenai arti konsep, sebagai generalisasi dari sekelompok kejadian atau

fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai

fenomena yang sama. Variabel-variabel yang ada di dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut. Secara umum variabel dalam penelitian ini dikelompokan

menjadi dua, yaitu:

1. Variabel terikat (dependent variabel)

Dalam penelitian ini variabel terikat (Y) yaitu minat kunjung. Minat

(44)

26

dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalam

mengambil keputusan.

2. Variabel bebas (independent variabel)

a. Product (X1)

Kotler&Armstrong (1997) mengungkapkan bahwa produk adalah segala

sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan

atau kebutuhan.

b. Price (X2)

Tjiptono, (2008) menyatakan bahwa harga dapat diungkapkan dengan

beberapa istilah, misalnya tarif, sewa, bunga, premium, komisi, upah, gaji

dan sebagainya. Dari sudut pandang pemasaran, harga merupakan satuan

moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa) yang ditukarkan

agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa.

c. Promotion (X3)

Tjiptono, (2008) mengungkapkan bahwa promosi adalah semua kegiatan

yang dimaksudkan untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu

produk kepada pasar sasaran, untuk memberi informasi tentang

keistimewaan, kegunaan dan yang paling penting adalah tentang

keberadaannya, untuk mengubah sikap ataupun untuk mendorong

orang-orang supaya bertindak.

d. Place (X4)

Place (Tempat) menurut Alma (2003) berarti kemana tempat/lokasi yang

dituju, bagaimana saluran distribusinya, berapa banyak saluran, dan kondisi

(45)

27

e. People (X5)

Alma (2003) mengungkapkan bahwa people berarti orang yang melayani

ataupun yang merencanakan pelayanan terhadap para konsumen. Karena

sebagian besar jasa dilayani oleh orang maka orang tersebut perlu diseleksi,

dilatih, dimotivasi sehingga dapat memberikan kepuasan terhadap

pelanggan.

f. Physical Evidence (X6)

Kotler&Armstrong (1997) mengungkapkan bahwa physical evidence

merupakan sarana fisik, lingkungan terjadinya penyampaian jasa, antara

produsen dan konsumen berinteraksi dan setiap komponen lainnya yang

memfasilitasi penampilan jasa yang ditawarkan.

g. Process (X7)

Alma (2003) menyatakan bahwa proses terjadi di luar pandangan

konsumen. Konsumen tidak mengetahui bagaimana proses yang terjadi,

yang penting jasa yang dia terima harus memuaskan. Proses terjadi berkat

dukungan karyawan dan tim manajemen yang mengatur semua proses agar

berjalan dengan lancar.

Komponen marketing mix diterapkan pada suatu tempat wisata dianggap dapat

menjadi salah satu jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi oleh setiap

tempat wisata berkaitan dengan upaya meningkatkan jumlah pengunjung,

sekaligus memenuhi kebutuhan pengunjung. Dalam penelitian ini konsep yang

akan digali mengenai bagaimana unsur-unsur dalam marketing mix

(46)

28

Komponen merketing mix yang digali dalam penelitian terdiri dari product, price,

place, promotion, people, physical evidence, process yang merupakan konsep

pemasaran modern. Ketujuh komponen itu juga lazim disebut sebagai marketing

mix yang merupakan konsep pemasaran modern. Menurut Kotler&Armstrong

(2004) marketing mix didefinisikan sebagai kelompok pemasaran yang digunakan

perusahaan untuk mencapai sasaran pemasaran dalam pasar sasaran.

Masing-masing unsur yang ada dalam marketing mix saling menunjang dan saling

mempengaruhi, sehingga campuran itu dapat berbentuk kerjasama, pertukaran

tempat atau sebagai bagian yang saling mengganti. Strategi marketing mix

diterapkan agar dapat menjadi jalan untuk meningkatkan minat berkunjung taman

wisata lembah hijau berkaitan dengan upaya peningkatan pengunjung taman

wisata lembah hijau.

C. Definisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono, (2009) definisi operasional adalah batasan pengertian tentang

variabel yang didalamnya sudah mencerminkan indikator-indikator yang akan

digunakan untuk mengukur variabel yang bersangkutan. Uraian tentang definisi

operasional yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 3.1. Definisi Operasional Penelitian

Variabel Definisi Variabel Indikator Item

Product (X1) Segala sesuatu yang

(47)

29

lembah hijau

e. Fasilitas dan wahana yang ditawarkan lembah hijau wahana di lembah hijau tidak mahal lain untuk datang ke lembah hijau.

a. Cara menuju lembah hijau mudah ditemukan

b. Lokasi lembah hijau sangat strategis

c. Jalan menuju ke lembah hijau cukup bagus. bahasa yang sopan dan ramah b. Karyawan cepat dan tanggap

dalam memberikan

a. Fasilitas dan wahana yang ditawarkan lembah hijau kepada konsumen ada berbagai macam

b. Karyawan di lembah hijau memberitahukan tata cara serta kemanan dari wahana yang ada di lembah hijau c. Lembah hijau menampilkan

(48)

30 wahana yang ada di lembah hijau

a. Media yang digunakan oleh lembah hijau cukup menarik

Sumber: dikembangkan dari Lita (2010)

D. Deskripsi data

a. Jenis data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif.

Data kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh dengan cara membagikan

kuisioner atau angket kepada responden.

b. Sumber data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

primer menurut Kuncoro (2003) adalah data yang dikumpulkan dari

sumber-sumber asli, data yang diperoleh penulis langsung melalui kuisioner yang

dibagikan kepada konsumen.

E. Populasi dan Sampel a. Populasi

Untuk keperluan penelitian, diperlukan sekelompok orang dalam suatu wilayah

(49)

31

yang berisikan indikator dan variabel-variabel yang diteliti. Jawaban dari

kuisioner tersebut diolah sehingga menghasilkan penelitian yang baik. Metode

yang pertama adalah mengidentifikasi populasi dilihat dari beberapa segi, yaitu

elemen, unit penelitian sampel, kawasan, waktu, “Populasi adalah kumpulan dari

individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan (Nazir, 2003).

Populasi dalam penelitian ini adalah orang yang pernah berkunjung ke taman

wisata lembah hijau.

b. Sampel

Sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi. Subset

ini diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin kita meneliti seluruh

anggota populasi, oleh sebab itu kita membentuk sebuah perwakilan populasi

yang disebut sampel (Ferdinand, 2006).

Teknik yang digunakan untuk menentukan sampel penelitian adalah purposive

sampling. Pada prinsipnya purposive sampling memilih sampel dari kelompok

sasaran tertentu yang dianggap mampu memberikan informasi yang dibutuhkan

dan termasuk dalam kriteria tertentu. Mengingat sampel yang dibutuhkan harus

memenuhi satu kriteria, yaitu orang yang pernah mengunjungi taman wisata

lembah hijau. Menurut Roscoe (1975) dalam Sugiyono (2009) ukuran sampel

yang layak dalam penelitian adalah antara 30 s/d 500 sampel. Selanjutnya bila

dalam penelitian akan melakukan analisa dengan mulitivariante (korelasi atau

regresi ganda misalnya), maka jumlah sampel minimal 10 kali variabel

(50)

32

penelitian ini minimal memenuhi pedoman penentuan sampel oleh Roscoe, yaitu

100 orang.

F. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data-data dalam penelitian ini menurut cara memperolehnya terbagi

menjadi dua, Pertama dengan melakukan pengumpulan data primer dan yang

kedua dengan melakukan pengumpulan data sekunder pada penelitian ini penulis

mengunakan kuisioner dan penelitian ini juga diperoleh melalui informasi dan

data-data yang bersumber dari berbagai bahan tertulis di perpustakaan maupun

dokumentasi lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini. Kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya (Sugiyono, 2009). Metode ini dilakukan dengan cara memberi

sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang berkaitan dengan permasalahan

penelitian kepada konsumen sebagai sampel penelitian sehingga memperoleh data

yang akurat.

G. Skala Pengukuran

Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah product, price, place,

promotion, People,Physical Evidence, Process sebagai dimensi pembentuk minat

kunjung. Variabel-variabel tersebut diukur dengan skala likert yang digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2009). Skala Likert mengindikasi derajat

persetujuan atau ketidaksetujuan dari sekumpulan pertanyaan yang telah dibuat

(51)

33

responden. Skala Likert memiliki beberapa keuntungan, yaitu mudah untuk

disusun dan responden mudah untuk memahami bagaimana menggunakan skala

tersebut. Dalam Skala liker setiap jawaban diberi bobot tertentu yaitu:

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert

No. Alternatif Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 1

2. Setuju (S) 2

3. Netral (N) 3

4. Kurang Setuju (KS) 4 5. Tidak Setuju Sekali (TSS) 5

Sumber: Sugiyono (2009)

H. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan pada waktu peneliti

menggunakan metode pengumpulan data. Menurut Sugiyono (2009), instrumen

penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian.

Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuisioner, yaitu

daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden berkenaan dengan informasi

Implementasi Marketing Mix Dan Pengaruhnya pada Minat Berkunjung Taman

Wisata Lembah Hijau.

I. Validitas dan Reliabilitas

Tujuan yang ingin dicapai dalam validitas dan reliabilitas adalah untuk menguji

setiap pertanyaan yang ada dalam kuesioner, apakah isi dari setiap pertanyaan

tersebut telah valid (sahih) dan reliable (andal). Jika setiap pertanyaan telah valid

dan reliable, berarti setiap pertanyaan dalam kuesioner tersebut telah siap

dipergunakan untuk mengukur faktor–faktor. Langkah berikutnya adalah menguji

apakah faktor–faktor tersebut telah valid untuk mengukur hubungan yang ada.

(52)

34

diikuti oleh uji reliabilitas. Dengan demikian apabila ditemukan sebuah

pertanyaan atau pernyataan yang tidak valid maka harus dibuang dan setiap

pertanyaan yang sudah valid kemudian bersama–sama akan diukur reliabilitasnya.

a. Uji Validitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang dipergunakan untuk mendapat

data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan

untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, (2009). Uji validitas

dapat dipergunakan dengan cara menghitung korelasi secara parsial dari

masing-masing kuisioner dengan total skor variabel yang diteliti. Jika hasil

variabel menunjukan nilai signifikan ≤ 5%, maka item-item pertannyaan

tersebut dinyatakan valid dan dapat dipergunakan untuk analisis selanjutnya.

Menurut Masrun dalam Sugiyono, (2009) jika didapat koefisien korelasi ≤

0,3 dan signifikan (p<0,05), maka instrumen dinyatakan valid.

... 3.1

Dimana:

R xy = koefisien korelasi

Xi = skor pertannyaan ke-i

Y = skor total dari iet pertannyaan

(53)

35

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas

Variabel Item Pertanyaan r hitung r tabel Kondisi Sig Ket

(54)

36

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.

Reliabilitas menunjukan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala

pengukuran). Jika hasil variabel menunjukan nilai Alpha 0,6 atau diatasnya

maka item-item pertanyaan tersebut dikatakan reliabel dan dapat digunakan

untuk analisis selanjutnya. Uji reliabilitas yang digunakan adalah metode

Alpha Cronbach, karena mempunyai teknik pengujian yang paling populer

dan menunjukan indeks konsistensi reliabilitas yang sangat sempurna.

Rumus :

... 3.2

Keterangan :

α = koefisien reliabilitas alpha

k = jumlah item

Sj = varians responden untuk item I

Sx = jumlah varians skor total

Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel apabila memiliki koefisien

reliabilitas sebesar 0,6 (Sugiyono, 2009).

(55)

37

Tabel 3.4 Hasil Uji Reabilitas Variabel Alpha Keterangan

Product 0,774 Reliabel

Price 0,795 Reliabel

Promotion 0,772 Reliabel

Place 0,789 Reliabel

People 0,844 Reliabel

Pyshical evidence 0,813 Reliabel

Process 0,806 Reliabel

Minat Kunjung (Y) 0,755 Reliabel

J. Teknik Analisa Data

a. Analisis Regresi Linear Berganda

Dalam penelitian ini teknik analisis yang digunakan adalah analisis linier

berganda. Penggunaan analisis regresi berganda karena pada penelitian ini

memiliki 3 variabel independent. Berikut ini adalah persamaan regresi berganda

yang digunakan

:

Y= α + β1 X1+ β2 X2+ β3 X3+ β4 X4+ β5 X5+ β6 X6+ β7 X7

ε

i ... 3.3

Keterangan:

Y = Minat Berkunjung

α = konstanta

ßi = Koefisien regresi dan variabel bebas

X1 = Promotion

X2 = product

X3 = Price

X4 = Place

(56)

38

X6 = Physical Evidence

X7 = Process

i = kesalahan estimasi

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji

statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah di mana H0 ditolak). Sebaliknya

tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah di mana H0

diterima. Dalam penelitian ini pengujian-pengujian statistik diolah menggunakan

Statistical Package for Social Science (SPSS).

b. Pengujian Asumsi Klasik

Untuk mendapatkan model regresi yang baik harus terbebas dari penyimpangan

data yang terdiri dari multikolonieritas, heterokedastisitas, autokorelasi dan

normalitas (Ghozali, 2005). Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah

model estimasi telah memenuhi kriteria ekometrik dalam arti tidak terjadi

penyimpangan yang cukup serius dari asumsi-asumsi yang diperlukan.

1) Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam modal regresi, variabel

terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.

Model regresi yang baik memiliki distribusi data normal atau mendekati

normal. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas adalah dengan

melihat histrogram yang membandingkan antara data observasi dengan

distribusi yang mendekati distribusi normal. Model regresi yang baik adalah

memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Artinya kriteria

Gambar

Gambaran Umum Penelitian  ................................................
Gambar 2.1. Model Kerangka Pikir
Tabel 3.1. Definisi Operasional Penelitian
Tabel 3.2  Instrumen Skala Likert
+4

Referensi

Dokumen terkait

RKA - SKPD 2.2.1 Rincian Anggaran Belanja Langsung menurut Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah.. RENCANA KERJA

International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XL-5/W2, 2013 XXIV International CIPA Symposium, 2 – 6 September 2013,

Pada hari ini, Senin tanggal Delapan Belas bulan April tahun Dua ribu enam belas, bertempat di Sekretariat Unit Layanan Pengadaan Daerah Kelompok Kerja Provinsi

Adapun dokumen yang perlu dibawa adalah seluruh dokumen asli dari penawaran dan isian kualifikasi yang telah di up-load di LPSE ITS beserta foto copy nya. Atas

agar meninggalkan kebiasaan pola pikir yang irasional dan membiasakan berpikir rasional. Jika anda ke sekolah dengan berpikiran bahwa anda tidak betah didalam kelas

Magetan/ Jawa Timur/ Rabu 20 mei 2009// Semenjak awal tahun/ hingga saat ini sudah terjadi tiga kasus jatuhnya pesawat milik militer// 6 April lalu/ Fokker 27 TNI- AU

Sahabat MQ/ Lagi lagi kita ditunjukkan dengan bukti betapa buruknya alat utama sistem persenjataan – alutsista- TNI dengan insiden jatuhnya pesawat Hercules di

历史分析法。.