• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Data Mining Pada Penjualan Produk Di PT. Focus Gaya Graha Menggunakan Metode Association Rule

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Data Mining Pada Penjualan Produk Di PT. Focus Gaya Graha Menggunakan Metode Association Rule"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

APRISAL BUDIANA

10110446

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)

iii

KATA PENGANTAR

Asalamualaikum Wr.Wb

Alhamdulillahi rabbil’alamiin, puji dan syukur penulis panjatkan kepada

kehadirat Allah S.W.T karena dengan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis

dengan segala keterbatasannya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang

berjudul“IMPLEMENTASIDATA MININGPADA PENJUALAN PRODUK

DI PT. FOCUS GAYA GRAHA MENGGUNAKAN METODE

ASSOCIATION RULE sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi

strata satu (S1) di Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer.

Penyusunan laporan skripsi ini merupakan hasil dari usaha yang

berharga serta melalui berbagai dukungan, masukan dan bantuan dari berbagai

pihak. Melalui laporan ini penulis mengucapkan terimakasih yang mendalam

terutama kepada :

1. Kedua orang tua dan keluarga penulis atas do’a, motivasi serta dukungannya

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

2. Ibu Dian Dharmayanti, S.T., M.Kom., selaku pembimbing yang telah banyak

memberikan arahan serta masukan kepada penulis.

3. Bapak Didi Zaenal Abidin yang telah bersedia menerima penulis untuk

melakukan penelitian di PT. Focus Gaya Graha.

4. Bapak Andri Heryandi, S.T., M.T., selaku dosen penguji yang telah

memberikan saran serta kritiknya dalam penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom, selaku dosen penguji yang telah

memberikan saran serta kritiknya dalam penyusunan skripsi ini.

6. Teman-teman IF-10 angkatan 2010 yang telah banyak memberikan dukungan

serta bantuan dalam penyusunan skripsi ini.

7.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah membantu

(3)

iv

Wassalammu’alaikum Wr.Wb.

Bandung, 1 Agustus 2015

(4)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR SIMBOL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB I PENDAHULUAN... 1

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Perumusan Masalah... 2

I.3 Maksud dan Tujuan ... 2

I.4 Batasan Masalah ... 2

I.5 Metodologi Penelitian ... 3

I.5.1 Metode Pengumpulan Data ... 3

I.5.2 Metode Data Mining... 3

I.5.3 Metode Pembangunan Perangkat Lunak ... 5

I.6 Sistematika Penulisan... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

II.1 Profil Instansi... 9

II.1.1 Logo Instansi ... 9

II.1.2 Struktur Organisasi ... 10

II.2 Landasan Teori ... 11

II.2.1 Data... 11

II.2.2 Basis Data... 11

II.2.3 Database Management System(DBMS)... 12

II.2.4 Data Mining... 14

II.2.4.1 Cross-Industry Standard Process for Data Mining(CRISP-DM) ... 14

(5)

vi

II.2.7.1 Entity Relationship Diagram(ERD) ... 22

II.2.7.2 Diagram Konteks... 22

II.2.7.3 Data Flow Diagram(DFD)... 22

II.2.7.4 Kamus Data ... 22

II.2.8 MySQL ... 23

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 25

III.1 Analisis Sistem ... 25

III.1.1 Analisis Masalah ... 25

III.1.2 Pemahaman Bisnis... 26

III.1.2.1 Identifikasi Tujuan Bisnis... 26

III.1.2.2 Penentuan Sasaran Data Mining... 26

III.1.3 Pemahaman Data ... 27

III.1.3.1 Pengumpulan Data Awal ... 27

III.1.3.2 Penjelasan Data ... 27

III.1.4 Persiapan Data ... 28

III.1.4.1 Pemilihan Data ... 28

III.1.4.2 Pembersihan Data ... 28

III.1.4.3 Pembangunan Data ... 28

III.1.4.4 Format Data ... 29

III.1.5 Pemodelan ... 30

III.2 Analisis Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak... 32

III.2.1 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional ... 33

III.2.1.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... 33

III.2.1.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ... 34

III.2.1.3 Analisis Pengguna (User)... 35

III.2.2 Analisis Kebutuhan Fungsional... 35

III.2.2.1 Analisis Basis Data... 35

(6)

vii

III.2.2.3Data Flow Diagram(DFD)... 36

III.2.2.4 Spesifikasi proses ... 40

III.2.2.5 Kamus Data DFD ... 44

III.2.2.6 Skema Relasi ... 46

III.2.2.7 Strktur Tabel ... 46

III.3 Perancangan Arsitektur ... 48

III.3.1 Perancangan Struktur Menu ... 48

III.3.2 Perancangan Antarmuka... 49

III.3.2.1 Perancangan Antarmuka Program ... 49

III.3.2.2 Perancangan Antarmuka Pesan ... 51

III.3.2.3 Jaringan Semantik ... 52

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN... 53

IV.1 Implementasi Sistem ... 53

IV.1.1 Implementasi Perangkat Keras ... 53

IV.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 53

IV.1.3 Implementasi Antarmuka ... 54

IV.1.4 Implementasi Basis Data ... 54

IV.2 Pengujian Sistem ... 55

IV.2.1 Rencana Pengujian ... 55

IV.2.1.1Pengujian Fungsionalitas... 56

IV.2.1.2Pengujian Sampel ... 57

IV.2.1.3PengujianBeta... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

V.1 Kesimpulan... 61

V.2 Saran ... 61

(7)

63

[1] I. Pramudiono, Pengantar Data Mining : Menambang Permata Pengetahuan di Gunung Data, 2007.

[2] B. Santosa, Data Mining: Teknik Pemanfaatan Data Untuk Keperluan Bisnis, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.

[3] A. Dodiet, Penelitian Deskriptif, 2009.

[4] D. T. Larose, DISCOVERING KNOWLEDGE IN DATA : An Introduction to DATA MINING, Hoboken, New Jersey: John Wiley & Sons, Inc., 2005.

[5] I. Sommerville, SOFTWARE ENGINEERING 9 Edition, PEARSON, 2011.

[6] Fathayansyah, Buku Teks Komputer : Basis Data, 5th ed., Bandung: Informatika, 2004.

[7] Waljiyanto, Sistem Basis Data: Analisis dan Pemodelan Data, 1st ed., Yogyakarta: Graha Ilmu, 2003.

[8] J. Simarmata dan I. Prayudi, Basis Data, Yogyakarta: Andi Offset, 2006.

[9] Kusrini dan E. T. Luthfi, ALGORITMA DATA MINING Ed : 1, Yogyakarta: Andi, 2009.

[10] D. T. Larose, DATA MINING METHODS AND MODELS, New Jersey: John Wiley & Sons, Inc, 2006.

[11]D. Ulmer, “Mining an Online Auctions Data Warehouse,” The Mid-Atlantic

Student Workshop on Programming Languages and Systems,vol. 19, 2002.

[12] J. Han, M. Kamber dan J. Pei, DATA MINING : Concepts and Techniques 3rd Edition, USA: Morgan Kaufmann Publishers, 2012.

[13] A. B. b. Ladjamudin, Rekayasa Perangkat Lunak, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.

(8)

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

PT. Focus Gaya Graha merupakan suatu perusahaan perseorangan yang

bergerak dibidang industri furniture. Saat ini, jenis produksi yang ada di PT.

Focus Gaya Graha dibagi menjadi 3 yaitu wood furniture, panel furniture dan

photo frame. Setiap jenis produksi tersebut menghasilkan berbagai produk dengan

berbagai macam tipe, ukuran dan warna yang berbeda-beda. Produk-produk yang

dihasilkan PT. Focus Gaya Graha telah dipasarkan hingga ke luar negeri, hal ini

tentu saja menghasilkan banyak data transaksi penjualan. Saat ini, pemanfaatan

data transaksi penjualan tersebut hanya sebatas pembuatan laporan bagi

perusahaan lalu diarsipkan saja, tidak dimanfaatkan untuk dasar pertimbangan

dalam menentukan produk yang akan diproduksi. Sistem produksi yang berjalan

di PT. Focus Gaya Graha yaitu berdasarkan pesanan dan history penjualan

banyaknya produk yang sering terjual. Sistem produksi berdasarkan history

penjualan banyaknya produk yang sering terjual acap kali mengakibatkan

penumpukan hasil produksi, yang diakibatkan dari kesalahan dalam menentukan

produk yang seharusnya diproduksi.

Data miningadalah serangkaian proses untuk menggali nilai tambah dari

suatu kumpulan data berupa pengetahuan yang selama ini tidak diketahui secara

manual [1]. Dalam bidang keilmuan data mining, terdapat suatu metode yang

dinamakan association rule. Metode ini sering juga dinamakan dengan market

basket analysis karena awal mulanya yang berasal dari studi tentang database

transaksi penjualan [2]. Association rule bertujuan untuk menunjukan nilai

asosiatif antar produk-produk yang dibeli oleh pelanggan sehingga terlihatlah

sebuah pola berupa produk-produk apa saja yang sering dibeli secara bersamaan

dalam sebuah transaksi penjualan. Dengan mengetahui produk apa saja yang

sering dibeli secara bersamaan, dapat dibuat sebuah dasar pengambilan keputusan

(9)

Berdasarkan uraian diatas, maka diperlukan perangkat lunak yang

mengimplementasi metode association rulesebagai alat bantu untuk menentukan

nilai asosiatif antar produk-produk. Diharapkan dengan adanya perangkat lunak

ini dapat membantu pihak perusahaan untuk mengetahui pola pembelian

konsumen, yang mana informasi tersebut dapat dimanfaatkan oleh pihak

perusahaan sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan produk yang akan

diproduksi.

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka

permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini adalah bagaimana

mengimplementasi data mining pada penjualan produk di PT. Focus Gaya Graha

menggunakan metodeassociation rule?

I.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah mengimplementasikan data mining

pada penjualan produk di PT. Focus Gaya Graha menggunakan metode

association rule.

Tujuan yang diharapkan adalah dapat membantu PT. Focus Gaya Graha

untuk mengetahui pola pembelian konsumen, agar dapat mempermudah dalam

menentukan produk apa yang akan diproduksi.

I.4 Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai

berikut :

1. Data yang akan dianalisis adalah data laporan transaksi penjualan di PT. Focus

Gaya Graha.

2. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode Association Rule

dengan menggunakan AlgoritmaEclat.

3. Hasil dari analisis adalah terbentuknya pola pembelian konsumen terhadap

(10)

3

4. Metode yang digunakan adalah metode aliran terstruktur dimana tools yang

digunakan adalahData Flows Diagram(DFD) danEntity Relational Diagram

(ERD).

5. DBMS yang digunakan adalah MySQL.

6. Aplikasi yang dibangun berbasisdesktop.

I.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode penelitian

deskriptif, yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran

atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif [3]. Metode penelitian ini

memiliki dua metode yaitu metode pengumpulan data dan metode pembangunan

perangkat lunak.

I.5.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Studi Literatur

Teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal,paper,

dan buku yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.

2. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan cara berinteraksi atau berkomunikasi secara

langsung kepada responden dengan mengajukan pertanyaan yang sesuai

dengan topik yang diambil.

I.5.2 Metode Data Mining

Metode data mining yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Cross-Industry Standard Process for Data Mining (CRISP-DM), yang digambarkan

pada Gambar I.1. Metode CRISP-DM terbagi dalam enam fase [4]. Keseluruhan

fase berurutan yang ada tersebut bersifat adaptif. Berikut ini adalah enam fase dari

(11)

1. Business Understanding Phase

Business Understanding Phase adalah tahapan pendefinisian masalah dan

objektif daridata miningyang akan dilakukan.

2. Data Understanding Phase

Data Understanding Phase adalah tahapan pemahaman struktur data yang

akan dipergunakan.

3. Data Preparation Phase

Data Preparation Phaseadalah tahapan persiapan data.

4. Modelling Phase

Modelling Phase adalah tahapan pemodelan dan implementasi data mining

task.

5. Evaluation Phase

Evaluation phaseadalah tahapan evaluasi hasil dari prosesdata mining.

6. Deployment phase

Deployment phaseadalah tahapan penggunaan hasil dari prosesdata mining.

(12)

5

I.5.3 Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Model proses pembangunan perangkat lunak yang digunakan dalam

penelitian ini adalah model waterfall. Tahapan-tahapan pada model waterfall

menurut Ian Sommerville adalah sebagai berikut [5]:

Gambar I.2 Waterfall Model

Berikut adalah penjelasan dari tahapan-tahapan tersebut :

1. Requirement Analysis and Definition

Merupakan tahapan penetapan fitur, kendala dan tujuan sistem melalui

konsultasi dengan pengguna sistem. Semua hal tersebut akan ditetapkan secara

rinci dan berfungsi sebagai spesifikasi sistem.

2. System and Software Design

Dalam tahapan ini akan dibentuk suatu arsitektur sistem berdasarkan

persyaratan yang telah ditetapkan. Dan juga mengidentifikasi dan

menggambarkan abstraksi dasar sistem perangkat lunak dan

hubungan-hubungannya.

3. Implementation and Unit Testing

Dalam tahapan ini, hasil dari desain perangkat lunak akan direalisasikan

sebagai satu set program atau unit program. Setiap unit akan diuji apakah

sudah memenuhi spesifikasinya.

4. Integration and System Testing

Dalam tahapan ini, setiap unit program akan diintegrasikan satu sama lain dan

diuji sebagai satu sistem yang utuh untuk memastikan sistem sudah memenuhi

(13)

5. Operation and Maintenance

Dalam tahapan ini, sistem diinstal dan mulai digunakan. Selain itu juga

memperbaikierror yang tidak ditemukan pada tahap pembuatan. Dalam tahap

ini juga dilakukan pengembangan sistem seperti penambahan fitur dan fungsi

baru.

I.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan akhir penelitian ini disusun untuk

mendeskripsikan secara umum tentang penelitian yang dilakukan. Sistematika

penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang masalah, rumusan

masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian serta

sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas tentang profil perusahaan, proses produksi, hasil

produksi serta berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik

penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis

permasalahan.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini menganalisis masalah dari data hasil penelitian, kemudian

dilakukan pula proses perancangan sistem yang akan dibangun sesuai dengan

analisa yang telah dilakukan.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini berisi tentang implementasi dari tahapan-tahapan penting yang

telah dilakukan sebelumnya kemudian dilakukan pengujian terhadap sistem sesuai

dengan tahapan yang telah dijalani untuk memperlihatkan sejauh mana sistem

(14)

7

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi mengenai kesimpulan atas tugas akhir yang dibuat serta

berisi saran-saran untuk adanya pengembangan mutu dan kualitas bagi masa yag

(15)
(16)

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Profil Instansi

PT. Focus Gaya Graha yang berlokasi di Jalan Leuwigajah No. 106

Cimahi, bergerak dalam bidang industi furniture. Pertama kali didirikan pada

tanggal 21 Mei 1995 oleh Sigit Sasmitapura, PT. Focus Gaya Graha terus

berkembang sampai saat ini. Jenis produksi yang ada di PT. Focus Gaya Graha

dibagi menjadi 3 yaitu wood furniture, panel furniture dan photo frame. Ada

beberapa jenis bahan baku yang digunakan dalam proses produksi, diantaranya

adalah kayu mahoni, kayu albasia, kayu pinus, kayu meranti, kayu jemitri, kayu

bayur, MDF dan partikelboard.

Produk-produk yang dihasilkan oleh PT. Focus Gaya Graha banyak

diminati oleh konsumen dalam negeri maupun luar negeri. Beberapa konsumen

dari negara-negara yang berada di benua Eropa, Amerika dan Asia, telah menjadi

pelanggan tetap perusahaan ini. Saat ini, dengan 450 orang pekerja dan luas

pabrik 12.000m2, PT. Focus Gaya Graha memiliki kapasitas produksi hingga 25

kontainer per bulan.

II.1.1 Logo Instansi

Berikut ini adalah logo dari PT. Focus Gaya Graha yang dapat dilihat

pada Gambar II.1 :

(17)

II.1.2 Struktur Organisasi

Berikut ini adalah struktur organisasi PT. Focus Gaya Graha yang dapat

dilihat pada Gambar II.2 :

(18)

11

II.2 Landasan Teori

Landasan teori yang berkaitan dengan materi atau teori yang digunakan

sebai acuan dalam melakukan penelitian. Landasan teori yang diuraikan

merupakan hasil studi literatur, buku-buku, maupun situs internet.

II.2.1 Data

Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek

seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa,

konsep, keadaan, dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf,

simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya [6]. Dalam pendekatan basis data

tidak hanya berisi basis data itu sendiri tetapi juga termasuk definisi atau deskripsi

dari data yang disimpan. Definisi data disimpan dalam sistem katalog, yang berisi

informasi tentang struktur tiap berkas, tipe dan format penyimpanan tiap item

data, dan berbagai konstrin dari data. Semua informasi yang disimpan dalam

katalog ini biasa disebut meta-data [7].

II.2.2 Basis Data

Basis data adalah mekanisme yang digunakan untuk menyimpan

informasi atau data. Informasi adalah sesuatu yang kita gunakan sehari-hari untuk

berbagai alasan. Dengan basis data, pengguna dapat menyimpan data secara

terorganisasi. Setelah data disimpan, informasi hasur mudah diambil. Kriterisa

dapat digunakan untuk mengambil informasi. Cara data disimpan dalam basis data

menentukan seberapa mudak mencari informasi berdasarkan banyak kriteria. Data

pun harus mudah ditambahkan ke dalam basis data, dimodifikasi dan dihapus [8].

Menurut Fathansyah [6], basis data sendiri dapat didefinisikan dalam

sejumlah sudut pandang seperti :

1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi

sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan

mudah.

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama

sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk

(19)

3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam

media penyimpanan elektronis.

II.2.3 Database Management System(DBMS)

“Managemen Sistem Basis Data (Database Management System

/DBMS) adalah perangkat lunak yang di desain untuk membantu dalam hal

pemeliharaan dan utilitas kumpulan data dalam jumlah besar”[6].

Sistem Manajemen Basis data (Database Management System)

merupakan sistem pengoperasian dan sejumlah data pada komputer. Dengan

sistem ini dapat merubah data, memperbaiki data yang salah dan menghapus data

yang tidak dapat dipakai. Sistem manajemen databasemerupakan suatu perluasan

software sebelumnya mengenai software pada generasi komputer yang pertama.

Dalam hal ini data dan informasi merupakan kesatuan yang saling berhubungan

dan berkerja sama yang terdiri dari: peralatan, tenaga pelaksana dan prosedur

data. Sehingga pengolahan data ini membentuk sistem pengolahan data. Peralatan

dalam hal ini berupa perangakat keras (hardware) yang digunakan, dan prosedur

data yaitu berupa perangakat lunak (software) yang digunakan dan dipakai untuk

mengalokasikan dalam pembuatan sistem informasi pengolahandatabase.

Manipulasi basis data meliputi pembuatan pernyataan (query) untuk

mendapatkan informasi tertentu, melakukan pembaharuan atau penggantian

(update) data, serta pembuatan report dari data. Tujuan utama DBMS adalah

untuk menyediakan tinjauan abstrak dari data bagi user. Jadi sistem

menyembunyikan informasi mengenai bagaimana data disimpan dan dirawat,

tetapi data tetap dapat diambil dengan efisien.

Pertimbangan efisiensi yang digunakan adalah bagaimana merancang

struktur data yang kompleks, tetapi tetap dapat digunakan oleh pengguna yang

masih awam, tanpa mengetahui kompleksitas stuktur data. Sistem manajemen

database atau database management system (DBMS) adalah merupakan suatu

sistem software yang memungkinkan seorang user dapat mendefinisikan,

membuat, dan memelihara serta menyediakan akses terkontrol terhadap data.

(20)

13

dan memiliki beberapa arti yang saling berpautan. DBMS yang utuh biasanya

terdiri dari :

1. Hardware

Hardware merupakan sistem komputer aktual yang digunakan untuk

menyimpan dan mengakses database. Dalam sebuah organisasi berskala

besar, hardware terdiri : jaringan dengan sebuah server pusat dan beberapa

programclientyang berjalan di komputer desktop.

2. Software

Software beserta utility Software adalah DBMS yang aktual. DBMS

memungkinkan parauseruntuk berkomunikasi dengandatabase. Dengan kata

lain DBMS merupakan mediator antara database dengan user. Sebuah

databaseharus memuat seluruh data yang diperlukan oleh sebuah organisasi.

3. Prosedur

Bagian integral dari setiap sistem adalah sekumpulan prosedur yang

mengontrol jalannya sistem, yaitu praktik-praktik nyata yang harus diikuti

useruntuk mendapatkan, memasukkan, menjaga, dan mengambil data.

4. Data

Data adalah jantung dari DBMS. Ada dua jenis data. Pertama, adalah

kumpulan informasi yang diperlukan oleh suatu organisasi. Jenis data kedua

adalah metadata, yaitu informasi mengenaidatabase.

5. User(Pengguna)

Ada sejumlahuseryang dapat mengakses atau mengambil data sesuai dengan

kebutuhan penggunaan aplikasi-aplikasi dan interface yang disediakan oleh

DBMS, antara lain adalah :

a. Database administrator adalah orang atau group yang bertanggungjawab

mengimplementasikan sistemdatabasedi dalam suatu organisasi.

b. End useradalah orang yang berada di depan workstation dan berinteraksi

secara langsung dengan sistem.

c. Programmer aplikasi, orang yang berinteraksi dengan database melalui

(21)

II.2.4 Data Mining

Data mining adalah suatu istilah yang digunakan untuk menguraikan

penemuan pengetahuan di dalam database [9].

Menurut Pramudiono [1], “Data miningadalah serangkaian proses untuk

menggali nilai tambah dari suatu kumpulan data berupa pengetahuan yang selama

ini tidak diketahui secara manual.”

Menurut Larose [4] kemajuan luar biasa yang terus berlanjut dalam

bidang data mining didorong oleh beberapa faktor, antara lain :

1. Pertumbuhan yang cepat dalam kumpulan data.

2. Penyimpanan data dalam data warehouse, sehingga seluruh perusahaan

memiliki akses ke dalamdatabaseyang andal.

3. Adanya peningkatan akses data melalui navigasiwebdan intranet.

4. Tekanan kompetensi bisnis untuk meningkatkan penguasaan pasar dalam

globalisasi ekonomi.

5. Perkembangan teknologi perangkat lunak untuk data mining (ketersediaan

teknologi).

6. Perkembangan yang hebat dalam kemampuan komputasi dan pengembangan

kapasitas media penyimpanan.

II.2.4.1 Cross-Industry Standard Process for Data Mining(CRISP-DM)

CRISP-DM yang dikembangkan tahun 1996 oleh analis dari beberapa

industri seperti Daimler Chrysler, SPSS dan NCR. CRISP-DM menyediakan

standar prosesdata miningsebagai strategi pemecahan masalah secara umum dari

bisnis atau unit penelitian.

Dalam CRISP-DM, sebuah proyek data mining memiliki siklus hidup

yang terbagi dalam enam fase. Keseluruhan fase berurutan yang ada tersebut

bersifat adaptif. Fase berikutnya dalam urutan bergantung kepada keluaran dari

fase sebelumnya. Hubungan antarfase digambarkan dengan panah. Sebagai

contoh, jika proses berada pada fase modelling. Berdasar pada perilaku dan

karakteristik model, proses mungkin harus kembali kepada fase data preparation

(22)

15

evaluation. Enam fase yang ada dalam metode CRISP-DM tersebut dapat dilihat

pada Gambar II.3 :

Gambar II.3 CRISP-DM

Fase-fase CRISP-DM [4] :

1. Business Understanding

Business Understanding atau pemahaman domain (penelitian). Pada fase ini

dibutuhkan pemahaman tentang substansi dari kegiatandata miningyang akan

dilakukan, kebutuhan dari perspektif bisnis. Kegiatannya antara lain:

menentukan sasaran atau tujuan bisnis, memahami situasi bisnis, menentukan

tujuandata miningdan membuat perencanaan strategi serta jadwal penelitian.

2. Data Understanding

Data Understanding atau pemahaman data adalah fase mengumpulkan data

awal, mempelajari data untuk bisa mengenal data yang akan dipakai. Fase ini

mencoba mengidentifikasikan masalah yang berkaitan dengan kualitas data,

(23)

3. Data Preparation

Data preparation atau persiapan data. Fase ini sering disebut sebagai fase

yang padat karya. Aktivitas yang dilakukan antara lain memilihtabledanfield

yang akan ditransformasikan ke dalam database baru untuk bahandata mining

(set data mentah).

4. Modelling

Modeling adalah fase menentukan tehnik data mining yang digunakan,

menentukan tools data mining, teknik data mining, algoritma data mining,

menentukan parameter dengan nilai yang optimal.

5. Evaluation

Evaluationadalah fase interpretasi terhadap hasildata miningyang ditunjukan

dalam proses pemodelan pada fase sebelumnya. Evaluasi dilakukan secara

mendalam dengan tujuan menyesuaikan model yang didapat agar sesuai

dengan sasaran yang ingin dicapai dalam fase pertama.

6. Deployment

Deployment atau penyebaran adalah fase penyusunan laporan atau presentasi

dari pengetahuan yang didapat dari evaluasi pada proses data mining.

II.2.4.2 Metode-Metode Data Mining

Data mining dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan tugas yang

dapat dilakukan, yaitu [10] :

1. Deskripsi

Terkadang peneliti dan analis secara sederhana ingin mencoba mencari cara

untuk menggambarkan pola dan kecenderungan yang terdapat dalam data.

Sebagai contoh, petugas pengumpulan suara mungkin tidak dapat

mengumpulkan keterangan atau fakta bahwa siapa yang tidak cukup

profesional akan sedikit didukung dalam pemilihan presiden. deskripsi dari

pola dan kecenderungan sering memberikan kemungkinan penjelesan untuk

(24)

17

2. Estimasi

Estimasi hampir sama dengan klasifikasi, kecuali variabel target estimasi lebih

kearah numerik daripada ke arah kategori. Model dibangun dengan record

lengkap yang menyediakan nilai dari variabel target sebagai nilai prediksi.

Sebagai contoh, akan dilakukan estimasi tekanan darah sistolik pada pasien

rumah sakit berdasarkan umur pasien, jenis kelamin, indeks berat badan, dan

level sodium darah. Hubungan antara tekanan darah sistolik dan nilai variabel

prediksi dalam proses pembelajaran akan menghasilkan model estimasi.

Model estimasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk kasus baru lainnya.

3. Prediksi

Prediksi hampir sama dengan klasifikasi dan estimasi, kecuali bahwa dalam

prediksi nilai dari hasil akan ada dimasa mendatang. Contoh prediksi dalam

bisnis dan penelitian adalah :

1. Prediksi harga beras dalam tiga bulan yang akan datang.

2. Prediksi persentase kenaikan kecelakaan lalu lintas tahun depan jika batas

bawah dinaikan.

4. Klasifikasi

Dalam klasifikasi, terdapat terget variabel kategori. sebagai contoh,

penggolongan pendapatan dapat dipisahkan dalam tiga kategori yaitu:

pendapatan tinggi, pendapatan sedang, dan pendapatan rendah. Contoh lain

klasifikasi dalam bisnis dan penelitian adalah :

1. Menentukan apakah suatu transaksi kartu kredit merupakan transaksi yang

curang atau bukan.

2. Mendiagnosis penyakit seorang pasien untuk mendapatkan termasuk

kategori penyakit apa.

5. Pengklusteran

Pengklusteran merupakan pengelompokan record, pengamatan, atau

memperhatikan dan membentuk kelas objek-objek yang memiliki kemiripan.

Kluster adalah kumpulan record yang memiliki kemiripan satu dengan yang

(25)

Pengklusteran berbeda dengan klasifikasi yaitu tidak adanya variabel target

dalam pengklusteran. pengklusteran tidak mencoba untuk melakukan

klasifikasi, mengestimasi, atau memprediksi nilai dari variabel target. Akan

tetapi, algoritma pengklusteran mencoba untuk melakukan pembagian

terhadap keselurahan data menjadi kelompok-kelompok yang memiliki

kemiripan (homogen), yang mana kemiripan record dalam suatu kelompok

akan bernilai maksimal, sedangkan kemiripan dengan record dalam kelompok

lain akan bernilai minimal. Contoh pengklusteran dalam bisnis dan penelitian

adalah :

1. Mendapatkan kelompok-kelompok konsumen untuk target pemasaran dari

suatu produk sebuah perusahaan yang tidak memiliki dana pemasaran

yang besar.

2. Untuk tujuan audit akuntansi, yaitu melakukan pemisahan terhadap

perilaku finansial dalam baik maupun mencurigakan.

6. Asosiasi

Tugas asosiasi dalam data mining adalah menemukan atribut yang muncul

dalam satu waktu. Dalam dunia bisnis lebih umum disebut analisis keranjang

pasar. Contoh asosiasi dalam bisnis dan penelitian adalah :

1. Meneliti jumlah pelanggan dari perusahaan telekomunikasi seluler yang

diharapkan untuk memberikan respon positif terhadap penawaran upgrade

layanan yang diberikan.

2. Menemukan barang dalam supermarket yang dibeli secara bersamaan dan

barang yang tidak pernah dibeli secara bersamaan.

II.2.5 MetodeAssociation Rule

Association rule adalah teknik data mining untuk mencari hubungan

antar-item dalam suatu dataset yang ditentukan. Contoh aturan asosiatif bisa kita

ambil dari suatu transaksi penjualan di sebuah toko, kita dapat mengetahui berapa

besar kemungkinan seorang konsumen membeli suatu item bersamaan dengan

item lainnya. Metode ini sering juga dinamakan dengan market basket analysis

(26)

19

Bila kita ambil contoh dalam sebuah transaksi pembelian barang di

sebuah toko didapat bentuk association rule roti → selai. Yang berarti bahwa

konsumen yang membeli roti ada kemungkinan konsumen tersebut juga akan

membeli selai.

Association rulememiliki dua tahap pengerjaan, yaitu [11]:

1. Mencari kombinasi yang paling sering terjadi dari suatu itemset.

2. Mendefinisikan Condition dan Result (untuk conditional association rule).

Dalam menentukan suatu association rule, terdapat suatuinterestingness

measure (ukuran kepercayaan) yang didapat dari hasil pengolahan data dengan

perhitungan tertentu. Umumnya ada dua ukuran, yaitu :

1. Support : suatu ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat dominasi

suatu item/itemsetdari keseluruhan transaksi. Ukuran ini menentukan apakah

suatu item/itemsetlayak untuk dicari confidence-nya (misal, dari keseluruhan

transaksi yang ada, seberapa besar tingkat dominasi suatu item yang

menunjukkan bahwaitemA danitemB dibeli bersamaan).

2. Confidence: suatu ukuran yang menunjukkan hubungan antara 2 item secara

conditional (misal, menghitung kemungkinan seberapa sering item B dibeli

oleh pelanggan jika pelanggan tersebut membeli sebuahitemA).

Kedua ukuran ini nantinya berguna dalam menentukan kekuatan suatu

pola dengan membandingkan pola tersebut dengan nilai minimum kedua

parameter tersebut yang ditentukan oleh pengguna. Bila suatu pola memenuhi

kedua nilai minimum parameter yang sudah ditentukan sebelumnya, maka pola

tersebut dapat disebut sebagaiinteresting ruleataustrong rule.

Metodologi dasar analisis asosiasi terbagi menjadi dua tahap [9] :

1. Analisis pola frekuensi tertinggi

Tahap ini mencari kombinasiitem yang memenuhi syarat minimum dari nilai

support dalam database. Nilai support sebuah item diperoleh dengan rumus

berikut.

(27)

Sementara itu, nilaisupportdari 2itemdiperoleh dari rumus berikut.

Persamaan (II-2)

Persamaan (II-3)

2. Pembentukan aturan asosiasi

Setelah semua pola frekuensi tinggi ditemukan, kemudian mencari

aturan asosiatif yang memenuhi syarat minimum untuk confidence dengan

menghitung confidence aturan assosiatif A -> B dari support pola frekuensi

tinggi A dan B, menggunakan rumus :

% Persamaan (II-4)

II.2.6 AlgoritmaEquivalence Class Transformation(Eclat) [12]

Baik Apriori dan FP-growth keduanya merupakan metode frequent

mining dari kumpulan transaksi dengan menggunakan bentuk TID-itemset,

dimana TID merupakan ID transaksi dan itemset merupakan kumpulan dari

barang yang dibeli pada transaksi TID. Ini dikenal dengan format data horizontal.

Selain itu, data dapat direpresentasikan dalam bentuk item-TID_set, dimana item

merupakan nama item, dan TID_set adalah kumpulan ID transaksi yang

mengandung item. Ini dikenal dengan format data vertikal. Algoritma Eclat adalah

algoritma yang menggunakan format data vertikal untuk merepresentasikan

datanya.

(28)

21

Berikut ini merupakan ilustrasi proses mining frequent itemset dengan

menggunakan algoritma Eclat :

1. Representasikan data ke dalam bentuk format data vertikal.

2. Tentukan nilaiminimum support.

3. Tentukan nilaiminimum confidence.

4. Cari data kandidat k-itemset(Ck) lalu hitung masing-masing nilaisupport-nya.

5. Hilangkanitemsetyang nilaisupport-nya kurang dari nilaiminimum support.

6. Setelah mendapatkan data yang memenuhi nilai minimum support (frequent),

lakukan kombinasi pada itemset berdasarkan TID_set yang sama pada

data-data tersebut sehingga menciptakan k-itemset.

7. Ulangi langkah ke 4 sampai dengan langkah ke 6 sampai tidak menghasilkan

itemsetbaru.

8. Cari aturan asosiatifnya dengan cara menentukan nilaiconfidence-nya,

9. Hilangkan data yang nilai confidence-nya kurang dari nilai minimum

confidence.

Kelebihan yang dimiliki oleh algoritma Eclat yang digunakan pada

penelitian ini adalah tidak memerlukan perhitungan nilai support, karena nilai

support dari itemset telah direpresentasikan oleh TID_set dari itemset tersebut.

Pekerjaan utama dari Eclat adalah mengkombinasikan item berdasarkan

TID_set-nya, sehingga ukuran dari TID_set merupakan salah satu faktor utama yang

mempengaruhi jumlah waktu dan memori yang diperlukan. Semakin besar

TID_set maka semakin besar pula waktu dan memori yang diperlukan.

II.2.7 Alat-Alat Pemodelan Sistem

Alat-alat pemodelan sistem adalah alat dan metode yang akan digunakan

untuk memodelkan perancangan perangkat lunak dalam skripsi ini. Adapun tools

pemodelan yang digunakan adalah :

1. Entity Relationship Diagram(ERD)

2. Diagram Konteks

3. Data Flow Diagram(DFD)

(29)

II.2.7.1 Entity Relationship Diagram(ERD)

ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang

disimpan dalam sistem secara abstrak [13]. Basis data relasional adalah kumpulan

dari relasi-relasi yang mengandung seluruh informasi berkenaan suatu entitas/

objek yang akan disimpan di dalam database. Tiap relasi disimpan sebagai sebuah

filetersendiri. Perancangan basis data merupakan suatu kegiaatan yang setidaknya

bertujuan sebagai berikut:

1. Menghilangkan redundansi data.

2. Meminimumkan jumlah relasi di dalam basis data.

3. Membuat relasi berada

4. Dalam bentuk normal, sehingga dapat meminimumkan permasalahan

berkenaan dengan penambahan, pembaharuan dan penghapusan.

II.2.7.2 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan

menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level

tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem dan outputdari

sistem. Ia akan membuat gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi

oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks

hanya ada satu proses. Tidak boleh adastoredalam diagram konteks [13].

II.2.7.3 Data Flow Diagram(DFD)

Diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk

menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu

keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau

user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan

dikerjakan [13].

II.2.7.4 Kamus Data

Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan

aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan

(30)

23

dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses

[13].

II.2.8 MySQL

MySQL merupakan salah satu contoh produk RDBMS yang sangat

populer di lingkungan Linux, tetapi juga tersedia pada Windows. Banyak situs 19

web yang menggunakan MySQL sebagai database server (server yang melayani

permintaan akses terhadapdatabase). MySQL sebagaidatabase serverjuga dapat

diakses melalui program yang dibuat dengan menggunakan Borland Delphi.

Dengan cara seperti ini databasedapat diakses secara langsung melalui program

(31)
(32)

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil implementasi dan pengujian yang telah dilakukan

pada aplikasi yang telah dibangun, maka dapat diambil kesimpulan bahwa

aplikasi yang dibangun dapat membantu PT. Focus Gaya Graha untuk mengetahui

pola pembelian konsumen, sehingga dapat membantu perusahaan untuk

menentukan produk yang akan diproduksi.

V.2 Saran

Adapun saran untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut adalah sebagai

berikut :

1. Hasil aturan asosiatif (rule) yang dihasilkan dapat dikelompokkan berdasarkan

periode penjualan dan diurutkan berdasarkan nilai confidence-nya agar dapat

memudahkan dalam pemilihan produk mana yang akan masuk ke proses

produksi.

2. Optimalisasi dalam hal waktu danmemory, karena semakin banyak data yang

diproses maka semakin banyak juga waktu danmemoryyang diperlukan untuk

(33)
(34)

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Aprisal Budiana

NIM : 10110446

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung/10 April 1992

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Jalan Ciroyom Gg. Ikhlas No. 37/77 Rt. 02/11

Kota : Bandung Kode POS : 40183

Telepon : 085795358882

Email : aprisalbudiana@gmail.com

PENDIDIKAN

1. 1998–2004 : SD Angkasa 1 Kota Bandung

2. 2004–2007 : SMP Angkasa Kota Bandung

3. 2007–2010 : SMK Negeri 2 Kota Bandung

4. 2010–2015 : Program Studi S1 Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia, Bandung

Dengan ini Penulis menyatakan bahwa semua informasi yang diberikan dalam dokumen ini adalah benar

Bandung, 18 Agustus 2015

Penulis

(35)
(36)
(37)

PRODUK DI PT. FOCUS GAYA GRAHA MENGGUNAKAN

METODE

ASSOCIATION RULE

Aprisal Budiana

Teknik Informatika - Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur 112-114 Bandung

aprisalbudiana@gmail.com

ABSTRAK

PT. Focus Gaya Graha merupakan suatu perusahaan perseorangan yang bergerak dibidang industri furniture. Saat ini, jenis produksi yang ada di PT. Focus Gaya Graha dibagi menjadi 3 yaitu

wood furniture, panel furniture dan photo frame. Setiap jenis produksi tersebut menghasilkan produk-produk dengan berbagai macam tipe, ukuran dan warna yang berbeda-beda. Sistem produksi di PT. Focus Gaya Graha dibagi menjadi 3 yaitu berdasarkan pesanan dan history penjualan banyaknya produk. Sistem produksi berdasarkan history penjualan banyaknya produk yang sering terjual acap kali mengakibatkan penumpukan hasil produksi, yang diakibatkan dari kesalahan dalam menentukan produk yang seharusnya diproduksi.

Dalam bidang keilmuandata mining, terdapat suatu metode yang dinamakan association rule. Association rule bertujuan untuk menunjukan nilai asosiatif antar produk yang dibeli oleh pelanggan sehingga terlihatlah sebuah pola berupa produk-produk apa saja yang sering dibeli secara bersamaan dalam sebuah transaksi penjualan. Dengan mengetahui produk-produk yang sering dibeli secara bersamaan, dapat dibuat sebuah dasar keputusan untuk menentukan produk-produk yang efektif bila diproduksi.

Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa metode data mining association rule dapat membantu PT. Focus Gaya Graha untuk mengetahui pola pembelian konsumen, sehingga dapat membantu perusahaan menentukan produk yang akan diproduksi.

Kata kunci:Data mining, association rule.

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PT. Focus Gaya Graha merupakan suatu perusahaan perseorangan yang bergerak dibidang industri furniture. Saat ini, jenis produksi yang ada di PT. Focus Gaya Graha dibagi menjadi 3 yaitu

wood furniture, panel furniture dan photo frame.

Setiap jenis produksi tersebut menghasilkan berbagai produk dengan berbagai macam tipe, ukuran dan warna yang berbeda-beda. Produk-produk yang dihasilkan PT. Focus Gaya Graha telah dipasarkan hingga ke luar negeri, hal ini tentu saja menghasilkan banyak data transaksi penjualan. Saat ini, pemanfaatan data transaksi penjualan tersebut hanya sebatas pembuatan laporan bagi perusahaan lalu diarsipkan saja, tidak dimanfaatkan untuk dasar pertimbangan dalam menentukan produk yang akan diproduksi. Sistem produksi yang berjalan di PT. Focus Gaya Graha yaitu berdasarkan pesanan dan

history penjualan banyaknya produk yang sering terjual. Sistem produksi berdasarkan history

penjualan banyaknya produk yang sering terjual acap kali mengakibatkan penumpukan hasil produksi, yang diakibatkan dari kesalahan dalam menentukan produk yang seharusnya diproduksi.

Data mining adalah serangkaian proses untuk menggali nilai tambah dari suatu kumpulan data berupa pengetahuan yang selama ini tidak diketahui secara manual [1]. Dalam bidang keilmuan

data mining, terdapat suatu metode yang dinamakan

association rule. Metode ini sering juga dinamakan denganmarket basket analysiskarena awal mulanya yang berasal dari studi tentang database transaksi penjualan [2]. Association rule bertujuan untuk menunjukan nilai asosiatif antar produk-produk yang dibeli oleh pelanggan sehingga terlihatlah sebuah pola berupa produk-produk apa saja yang sering dibeli secara bersamaan dalam sebuah transaksi penjualan. Dengan mengetahui produk apa saja yang sering dibeli secara bersamaan, dapat dibuat sebuah dasar pengambilan keputusan untuk menentukan produk mana saja yang efektif bila diproduksi.

Berdasarkan uraian diatas, maka diperlukan perangkat lunak yang mengimplementasi metode

(38)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033

1.2. Maksud dan Tujuan

1.2.1. Maksud

Maksud dari penelitian ini adalah mengimplementasikan data mining pada penjualan produk di PT. Focus Gaya Graha menggunakan metodeassociation rule.

1.2.2. Tujuan

Tujuan yang diharapkan adalah dapat membantu PT. Focus Gaya Graha untuk mengetahui pola pembelian konsumen, agar dapat mempermudah dalam menentukan produk apa yang akan diproduksi

1.3. Data Mining

Data mining adalah suatu istilah yang digunakan untuk menguraikan penemuan pengetahuan di dalam database [9].

Menurut Pramudiono [1], “Data mining

adalah serangkaian proses untuk menggali nilai tambah dari suatu kumpulan data berupa pengetahuan yang selama ini tidak diketahui secara

manual.”

Menurut Larose [4] kemajuan luar biasa yang terus berlanjut dalam bidang data mining didorong oleh beberapa faktor, antara lain :

1. Pertumbuhan yang cepat dalam kumpulan data. 2. Penyimpanan data dalam data warehouse,

sehingga seluruh perusahaan memiliki akses ke dalamdatabaseyang andal.

3. Adanya peningkatan akses data melalui navigasi

webdan intranet.

4. Tekanan kompetensi bisnis untuk meningkatkan penguasaan pasar dalam globalisasi ekonomi. 5. Perkembangan teknologi perangkat lunak untuk

data mining(ketersediaan teknologi).

6. Perkembangan yang hebat dalam kemampuan komputasi dan pengembangan kapasitas media penyimpanan.

1.4. Cross-Industry Standard Process for Data

Mining(CRISP-DM)

CRISP-DM yang dikembangkan tahun 1996 oleh analis dari beberapa industri seperti Daimler Chrysler, SPSS dan NCR. CRISP-DM menyediakan standar proses data mining sebagai strategi pemecahan masalah secara umum dari bisnis atau unit penelitian.

Dalam CRISP-DM, sebuah proyek data mining memiliki siklus hidup yang terbagi dalam enam fase. Keseluruhan fase berurutan yang ada tersebut bersifat adaptif. Fase berikutnya dalam urutan bergantung kepada keluaran dari fase sebelumnya. Hubungan antarfase digambarkan dengan panah. Sebagai contoh, jika proses berada pada fase modelling. Berdasar pada perilaku dan karakteristik model, proses mungkin harus kembali kepada fasedata preparationuntuk perbaikan lebih

lanjut terhadap data atau berpindah maju kepada fase

evaluation. Enam fase yang ada dalam metode CRISP-DM tersebut dapat dilihat pada Gambar 1 :

Gambar 1. CRISP DM

Fase-fase CRISP-DM [4] : 1. Business Understanding

Business Understanding atau pemahaman

domain (penelitian). Pada fase ini dibutuhkan pemahaman tentang substansi dari kegiatandata mining yang akan dilakukan, kebutuhan dari perspektif bisnis. Kegiatannya antara lain: menentukan sasaran atau tujuan bisnis, memahami situasi bisnis, menentukan tujuan

data miningdan membuat perencanaan strategi serta jadwal penelitian.

2. Data Understanding

Data Understanding atau pemahaman data adalah fase mengumpulkan data awal, mempelajari data untuk bisa mengenal data yang akan dipakai. Fase ini mencoba mengidentifikasikan masalah yang berkaitan dengan kualitas data, mendeteksi subset yang menarik dari data untuk membuat hipotesa awal.

3. Data Preparation

Data preparation atau persiapan data. Fase ini sering disebut sebagai fase yang padat karya. Aktivitas yang dilakukan antara lain memilih

tabledan fieldyang akan ditransformasikan ke dalam database baru untuk bahan data mining

(set data mentah). 4. Modelling

Modeling adalah fase menentukan tehnik data miningyang digunakan, menentukantools data mining, teknik data mining, algoritma data mining, menentukan parameter dengan nilai yang optimal.

5. Evaluation

(39)

menyesuaikan model yang didapat agar sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai dalam fase pertama.

6. Deployment

Deployment atau penyebaran adalah fase penyusunan laporan atau presentasi dari pengetahuan yang didapat dari evaluasi pada proses data mining.

1.5. MetodeAssociation Rule

Association rule adalah teknikdata mining

untuk mencari hubungan antar-item dalam suatu dataset yang ditentukan. Contoh aturan asosiatif bisa kita ambil dari suatu transaksi penjualan di sebuah toko, kita dapat mengetahui berapa besar kemungkinan seorang konsumen membeli suatuitem

bersamaan dengan item lainnya. Metode ini sering juga dinamakan dengan market basket analysis

karena awal mulanya yang berasal dari studi tentang database transaksi penjualan.

Bila kita ambil contoh dalam sebuah transaksi pembelian barang di sebuah toko didapat bentuk association rule roti → selai. Yang berarti

bahwa konsumen yang membeli roti ada kemungkinan konsumen tersebut juga akan membeli selai.

Association rule memiliki dua tahap pengerjaan, yaitu [11]:

1. Mencari kombinasi yang paling sering terjadi dari suatu itemset.

2. Mendefinisikan Condition dan Result (untuk conditional association rule).

Dalam menentukan suatu association rule, terdapat suatu interestingness measure (ukuran kepercayaan) yang didapat dari hasil pengolahan data dengan perhitungan tertentu. Umumnya ada dua ukuran, yaitu :

1. Support : suatu ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat dominasi suatu

item/itemset dari keseluruhan transaksi. Ukuran ini menentukan apakah suatu item/itemset layak untuk dicari confidence-nya (misal, dari keseluruhan transaksi yang ada, seberapa besar tingkat dominasi suatu item yang menunjukkan bahwaitemA danitemB dibeli bersamaan). 2. Confidence : suatu ukuran yang menunjukkan

hubungan antara 2 item secara conditional

(misal, menghitung kemungkinan seberapa sering item B dibeli oleh pelanggan jika pelanggan tersebut membeli sebuahitemA).

Kedua ukuran ini nantinya berguna dalam menentukan kekuatan suatu pola dengan membandingkan pola tersebut dengan nilai minimum kedua parameter tersebut yang ditentukan oleh pengguna. Bila suatu pola memenuhi kedua nilai minimum parameter yang sudah ditentukan sebelumnya, maka pola tersebut dapat disebut sebagaiinteresting ruleataustrong rule.

menjadi dua tahap [9] :

1. Analisis pola frekuensi tinggi

Tahap ini mencari kombinasi item yang memenuhi syarat minimum dari nilai support

dalam database. Nilai support sebuah item

diperoleh dengan rumus berikut.

(1)

Sementara itu, nilai support dari 2 item

diperoleh dari rumus berikut.

(2)

(3)

2. Pembentukan Aturan Asosiasi

Setelah semua pola frekuensi tinggi ditemukan, kemudian mencari aturan asosiatif yang memenuhi syarat minimum untukconfidencedengan menghitungconfidenceaturan assosiatif A -> B dari

support pola frekuensi tinggi A dan B, menggunakan rumus :

.

x100% (4)

1.6. Algoritma Equivalence Class

Transformation (Eclat) [12]

Baik Apriori dan FP-growth keduanya merupakan metode frequent mining dari kumpulan transaksi dengan menggunakan bentuk TID-itemset, dimana TID merupakan ID transaksi dan itemset

merupakan kumpulan dari barang yang dibeli pada transaksi TID. Ini dikenal dengan format data horizontal. Selain itu, data dapat direpresentasikan dalam bentuk item-TID_set, dimana item merupakan nama item, dan TID_set adalah kumpulan ID transaksi yang mengandung item. Ini dikenal dengan format data vertikal. Algoritma Eclat adalah algoritma yang menggunakan format data vertikal untuk merepresentasikan datanya.

Gambar 2. Format Data Horizontal dan Vertikal .

Berikut ini merupakan ilustrasi proses

mining frequent itemset dengan menggunakan algoritma Eclat :

(40)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033 2. Tentukan nilaiminimum support.

3. Tentukan nilaiminimum confidence.

4. Cari data kandidat k-itemset (Ck) lalu hitung

masing-masing nilaisupport-nya.

5. Hilangkan itemset yang nilai support-nya kurang dari nilaiminimum support.

6. Setelah mendapatkan data yang memenuhi nilai

minimum support(frequent), lakukan kombinasi pada itemset berdasarkan TID_set yang sama pada data-data tersebut sehingga menciptakan k-itemset.

7. Ulangi langkah ke 4 sampai dengan langkah ke 6 sampai tidak menghasilkanitemsetbaru. 8. Cari aturan asosiatifnya dengan cara

menentukan nilaiconfidence-nya,

9. Hilangkan data yang nilai confidence-nya kurang dari nilaiminimum confidence.

Kelebihan yang dimiliki oleh algoritma Eclat yang digunakan pada penelitian ini adalah tidak memerlukan perhitungan nilai support, karena nilai support dari itemset telah direpresentasikan oleh TID_set dari itemset tersebut. Pekerjaan utama dari Eclat adalah mengkombinasikan item berdasarkan TID_set-nya, sehingga ukuran dari TID_set merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi jumlah waktu dan memori yang diperlukan. Semakin besar TID_set maka semakin besar pula waktu dan memori yang diperlukan.

2. ISI PENELITIAN 2.1. Analisis Sumber Data

Data yang digunakan adalah laporan transaksi penjualan furniturepada bulan Januari 2015 sampai dengan Februari 2015. Data laporan transaksi penjualan furniture yang digunakan merupakan gabungan dari data produk dan data transaksi penjualan. Data laporan transaksi penjualan furniture yang digunakan tersebut berformat excel (*.xls).

Tabel 1. Sampel laporan transaksi penjualan furniture

Invoice No. Date Item Qty. Customer

INVPR2015107801 03/01/2015 LPP.32 - Walnut 2 Galleria Furniture

INVPR2015107801 03/01/2015 LPP.22.M - Italian Walnut 2 Galleria Furniture

INVPR2015107801 03/01/2015 LPP.22 - Beige 1 Galleria Furniture

INVPR2015107802 03/01/2015 LPC.22.R - Beige 2 Meubel Berkah

INVPR2015107802 03/01/2015 MR03 - Italian Walnut 2 Meubel Berkah

INVPR2015107803 03/01/2015 MB.0606 - Beige 2 Citra Jaya Furniture

INVPR2015107803 03/01/2015 RTV.0806 - Beige 2 Citra Jaya Furniture

INVPR2015107804 05/01/2015 BLK.0402.F - Italian Walnut 2 Bintang Jaya Meubel

INVPR2015107804 05/01/2015 BLK.0402 - Beige 2 Bintang Jaya Meubel

INVPR2015107805 05/01/2015 LPS.22 - Walnut 3 Toko Mebel Jadi Jaya

INVPR2015107806 05/01/2015 LHS.0703 - Walnut 2 Toko Mebel Sumber Rezeki

INVPR2015107806 05/01/2015 LHS.0701 - Beige 2 Toko Mebel Sumber Rezeki

INVPR2015107806 05/01/2015 LPC.22.L - Italian Walnut 2 Toko Mebel Sumber Rezeki

... ... ... ... ...

2.2. Analisis Persiapan Data

Adapun langkah-langkah persiapan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pemilihan Data

Tahap pemilihan data memiliki tugas meliputi pemilihan table dan field. Table yang dipilih

adalah table laporan transaksi penjualan. Field

yang dipilih adalah fieldInvoice No. dan item.

Fieldtersebut dipilih karena dari field tersebut dapat dilihat apa saja produk yang sering dibeli konsumen secara bersamaan. Hasil pemilihan data dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Hasil pemilihan data

Invoice No. Item

INVPR2015107801 LPP.32 - Walnut INVPR2015107801 LPP.22.M - Italian Walnut INVPR2015107801 LPP.22 - Beige

INVPR2015107802 LPC.22.R - Beige INVPR2015107802 MR03 - Italian Walnut INVPR2015107803 MB.0606 - Beige INVPR2015107803 RTV.0806 - Beige

INVPR2015107804 BLK.0402.F - Italian Walnut INVPR2015107804 BLK.0402 - Beige

INVPR2015107805 LPS.22 - Walnut INVPR2015107806 LHS.0703 - Walnut INVPR2015107806 LHS.0701 - Beige INVPR2015107806 LPC.22.L - Italian Walnut

... ...

2. Pembersihan Data

Pada proses ini dilakukan proses pembersihan data dari data-data yang tidak relevan. Kriteria data tidak relevan adalah data yang hanya memiliki satu item tunggal didalam sebuah transaksi, karena dapat dipastikan data tersebut tidak akan memiliki keterkaitan dengan data lainnya. Hasil pembersihan data dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Hasil Pembersihan Data

Invoice No. Item

INVPR2015107801 LPP.32 - Walnut INVPR2015107801 LPP.22.M - Italian Walnut INVPR2015107801 LPP.22 - Beige

INVPR2015107802 LPC.22.R - Beige INVPR2015107802 MR03 - Italian Walnut INVPR2015107803 MB.0606 - Beige INVPR2015107803 RTV.0806 - Beige

INVPR2015107804 BLK.0402.F - Italian Walnut INVPR2015107804 BLK.0402 - Beige

INVPR2015107806 LHS.0703 - Walnut INVPR2015107806 LHS.0701 - Beige INVPR2015107806 LPC.22.L - Italian Walnut

... ...

3. Pembangunan Data

(41)

Tabel penjualan merupakan tabel yang menyimpan data tentang transaksi penjualan, struktur tabel dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4 Struktur Tabel penjualan

Field Tipe Data Ukuran Definisi

Invoice No. Varchar 25 No transaksi pada nota penjualan. Customer Varchar 30 Konsumen yang membeli produk.

b. Tabel detailpenjualan

Tabel detailpenjualan merupakan tabel yang menyimpan data tentang transaksi penjualan, struktur tabel dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Struktur Tabel detailpenjualan

Field Tipe Data Ukuran Definisi

Invoice No. Varchar 25 No transaksi pada nota penjualan.

Date Date - Tanggal transaksi penjualan.

Item Varchar 30 Produk yang dibeli oleh konsumen.

Qty. Int 4 Jumlah produk yang dibeli oleh konsumen.

c. Tabel preprocessing

Tabel produk merupakan tabel yang berisi tentang informasi produk, struktur tabel dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6 Struktur Tabel preprocessing

Field Tipe Data Ukuran Definisi

Invoice No. Varchar 25 No transaksi pada nota penjualan. Item Varchar 30 Produk yang dibeli oleh konsumen.

4. Format Data

Tahap format data merupakan tahap akhir dari persiapan data sebelum memulai tahap pemodelan. Tahap ini memiliki akhir berupa format data yang akan digunakan dalam proses mining seperti yang dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7. Format Data untuk Proses Mining

Invoice No. Item

INVPR2015107801 LPP.32 - Walnut

INVPR2015107801 LPP.22.M - Italian Walnut INVPR2015107801 LPP.22 - Beige

INVPR2015107802 LPC.22.R - Beige

... ...

2.3. Analisis Pemodelan

Tahapan ini terdiri dari 2 tahapan, yaitu : a. Teknik Pemodelan

Teknik pemodelan yang digunakan sesuai dengan tujuan awal yaitu untuk menentukan produk yang akan diproduksi. Model yang digunakan yaitu algoritma Equivalence Class Transformation(Eclat).

Kasus yang akan diuji dengan menggunakan algoritma Eclat ini adalah sebagai berikut : 1. Data yang digunakan adalah laporan transaksi

penjualan furniture periode Januari sampai dengan Februari 2015 yang telah diformat sesuai dengan kebutuhan proses mining. 2. Representasikan data laporan transaksi

penjualan furniture yang telah diformat tersebut ke dalam format data vertikal.

Tabel 8. Format Data Vertikal

Item TID_1 TID_2 TID_3 TID_4 TID_5 LPP.32 - Walnut INVPR2015107801 INVPR2015107844 INVPR2015107876 INVPR2015107883 INVPR2015107896 LPP.22.M - Italian Walnut INVPR2015107801

LPP.22 - Beige INVPR2015107801 INVPR2015107896

3. Tentukan nilai minimum support. (Minimum Support= 3)

4. Tentukan nilaiminimum confidence. (Minimum Confidence= 50%)

5. Dari format data vertikal dapat diketahui kandidat 1-itemset (C1). Data tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 9. Calon Kandidat 1-itemset(C1)

Item TID_1 TID_2 TID_3 TID_4 TID_5

LPP.32 - Walnut INVPR2015107801 INVPR2015107844 INVPR2015107876 INVPR2015107883 INVPR2015107896 LPP.22.M - Italian Walnut INVPR2015107801

LPP.22 - Beige INVPR2015107801 INVPR2015107896

LPC.22.R - Beige INVPR2015107802 INVPR2015107810 INVPR2015107846 INVPR2015107852 INVPR2015107866 MR03 - Italian Walnut INVPR2015107802 INVPR2015107811 INVPR2015107820 INVPR2015107837 INVPR2015107839 MB.0606 - Beige INVPR2015107803 INVPR2015107872

RTV.0806 - Beige INVPR2015107803 BLK.0402.F - Italian Walnut INVPR2015107804 INVPR2015107848 BLK.0402 - Beige INVPR2015107804 INVPR2015107833 INVPR2015107879

6. Data kandidat 1-itemset(C1) yang nilaisupport -nya tidak memenuhi nilai minimum support

dihapus, maka akan didapatkan frequent

1-itemset (L1). Data tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 10.Frequent1-itemset(L1)

Item TID_1 TID_2 TID_3 TID_4 TID_5

LPP.32 - Walnut INVPR2015107801 INVPR2015107844 INVPR2015107876 INVPR2015107883 INVPR2015107896 LPC.22.R - Beige INVPR2015107802 INVPR2015107810 INVPR2015107846 INVPR2015107852 INVPR2015107866 MR03 - Italian Walnut INVPR2015107802 INVPR2015107811 INVPR2015107820 INVPR2015107837 INVPR2015107839 BLK.0402 - Beige INVPR2015107804 INVPR2015107833 INVPR2015107879

LHS.0703 - Walnut INVPR2015107806 INVPR2015107842 INVPR2015107846 INVPR2015107847 INVPR2015107851 LHS.0701 - Beige INVPR2015107806 INVPR2015107842 INVPR2015107846 INVPR2015107861 INVPR2015107870 LPC.32.R - Walnut INVPR2015107806 INVPR2015107810 INVPR2015107822 INVPR2015107831 INVPR2015107852 RB01 - Walnut INVPR2015107811 INVPR2015107815 INVPR2015107828 INVPR2015107831 INVPR2015107835 MB.0602 - Beige INVPR2015107812 INVPR2015107816 INVPR2015107843 INVPR2015107862 INVPR2015107874

7. Setelah mendapatkan data frequent 1-itemset, untuk mendapatkan kandidat 2-itemset (C2) maka lakukan kombinasi antar item pada L1 berdasarkan TID_k item-item tersebut. Jika hasil kombinasi menghasilkan nilai support

kurang dari nilai minimum support, maka

(42)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033 Tabel 11. Kandidat 2-itemset (C2)

Item_1 Item_2 TID_1 TID_2 TID_3 TID_4 LPP.32 - Walnut MR03 - Italian Walnut INVPR2015107896

LPP.32 - Walnut MR02 - Italian Walnut INVPR2015107883

LPP.32 - Walnut LPP.22 - Italian Walnut INVPR2015107844 INVPR2015107876 INVPR2015107883 LPC.22.R - Beige MR03 - Italian Walnut INVPR2015107802

LPC.22.R - Beige LHS.0703 - Walnut INVPR2015107846 LPC.22.R - Beige LHS.0701 - Beige INVPR2015107846

LPC.22.R - Beige LPC.32.R - Walnut INVPR2015107810 INVPR2015107852 INVPR2015107884 LPC.22.R - Beige RB01 - Walnut INVPR2015107866

LPC.22.R - Beige MT0901 - Walnut INVPR2015107890 LPC.22.R - Beige RTV.0802 - Italian Walnut INVPR2015107866 LPC.22.R - Beige LHS.0703 - Italian Walnut INVPR2015107878

Tabel 12. Frequent 2-itemset(L2)

Item_1 Item_2 TID_1 TID_2 TID_3 TID_4 Support

LPP.32 - Walnut LPP.22 - Italian Walnut INVPR2015107844 INVPR2015107876 INVPR2015107883 3 LPC.22.R - Beige LPC.32.R - Walnut INVPR2015107810 INVPR2015107852 INVPR2015107884 3 MR03 - Italian Walnut MR02 - Italian Walnut INVPR2015107820 INVPR2015107839 INVPR2015107845 INVPR2015107864 4 LHS.0703 - Walnut LHS.0701 - Beige INVPR2015107806 INVPR2015107842 INVPR2015107846 INVPR2015107898 4 MB.0602 - Beige MB.0603 - Beige INVPR2015107843 INVPR2015107862 INVPR2015107893 3

8. Lakukan proses ke-7 secara berulangan pada setiap item hingga tidak menghasilkan itemset

yang baru. Hasil dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 13. Frequent 2-itemset(L2)

Item_1 Item_2 TID_1 TID_2 TID_3 TID_4 Support

LPP.32 - Walnut LPP.22 - Italian Walnut INVPR2015107844 INVPR2015107876 INVPR2015107883 3 LPC.22.R - Beige LPC.32.R - Walnut INVPR2015107810 INVPR2015107852 INVPR2015107884 3 MR03 - Italian Walnut MR02 - Italian Walnut INVPR2015107820 INVPR2015107839 INVPR2015107845 INVPR2015107864 4 LHS.0703 - Walnut LHS.0701 - Beige INVPR2015107806 INVPR2015107842 INVPR2015107846 INVPR2015107898 4 MB.0602 - Beige MB.0603 - Beige INVPR2015107843 INVPR2015107862 INVPR2015107893 3

9. Dari hasil pembentukan itemset yang memenuhi nilai minimum support, maka langkah selanjutnya adalah hitung nilai confidence untuk setiap itemset yang dihasilkan.

Tabel 14. Hasil Perhitungan Nilai Confidence

TID_1 TID_2 TID_3 TID_4 Support Confidence (% ) LPP.32 - Walnut →LPP.22 - Italian Walnut INVPR2015107844 INVPR2015107876 INVPR2015107883 3 60 LPC.22.R - Beige →LPC.32.R - Walnut INVPR2015107810 INVPR2015107852 INVPR2015107884 3 37,5 MR03 - Italian Walnut →MR02 - Italian Walnut INVPR2015107820 INVPR2015107839 INVPR2015107845 INVPR2015107864 4 36,36 LHS.0703 - Walnut →LHS.0701 - Beige INVPR2015107806 INVPR2015107842 INVPR2015107846 INVPR2015107898 4 66,67 MB.0602 - Beige →MB.0603 - Beige INVPR2015107843 INVPR2015107862 INVPR2015107893 3 50 LPP.22 - Italian Walnut →LPP.32 - Walnut INVPR2015107844 INVPR2015107876 INVPR2015107883 3 100 LPC.32.R - Walnut →LPC.22.R - Beige INVPR2015107810 INVPR2015107852 INVPR2015107884 3 42,85 MR02 - Italian Walnut →MR03 - Italian Walnut INVPR2015107820 INVPR2015107839 INVPR2015107845 INVPR2015107864 4 44,44 LHS.0701 - Beige →LHS.0703 - Walnut INVPR2015107806 INVPR2015107842 INVPR2015107846 INVPR2015107898 4 66,67 MB.0603 - Beige →MB.0602 - Beige INVPR2015107843 INVPR2015107862 INVPR2015107893 3 60

Itemset

10. Setelah mendapatkan data hasil perhitungan nilai confidence dari setiap itemset, langkah selanjutnya ialah hapus data yang tidak memenuhi nilaiminimum confidence.

Tabel 15. Data yang Memenuhi Aturan Asosiasi

TID_1 TID_2 TID_3 TID_4 Support Confidence (%)

LPP.32 - Walnut →LPP.22 - Italian Walnut INVPR2015107844 INVPR2015107876 INVPR2015107883 3 60 LHS.0703 - Walnut →LHS.0701 - Beige INVPR2015107806 INVPR2015107842 INVPR2015107846 INVPR2015107898 4 66,67 MB.0602 - Beige →MB.0603 - Beige INVPR2015107843 INVPR2015107862 INVPR2015107893 3 50 LPP.22 - Italian Walnut →LPP.32 - Walnut INVPR2015107844 INVPR2015107876 INVPR2015107883 3 100 LHS.0701 - Beige →LHS.0703 - Walnut INVPR2015107806 INVPR2015107842 INVPR2015107846 INVPR2015107898 4 66,67

Itemset

2.4. Diagram Konteks

Diagram konteks menggambarkan proses input dan output data pada sistem. Berikut adalah diagram konteks dari aplikasi yang dibangun :

Marketing Aplikasi Data Mining

PT. Focus Gaya Graha Data Alamat File Laporan Transaksi Penjualan

Data Minimum Support Data Minimum Confidence

Info Laporan Transaksi Penjualan Info Data Detail Penjualan

Info Data Preprocessing

Gambar 3. Digaram Konteks

2.5.Data Flow Diagram(DFD)

DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem. Berikut adalah DFD level 1 dari sistem yang dibangun :

Gambar 4. DFD level 1

Berikut adalah DFD level 2 dari proses Import Data :

Gambar 5. DFD level 2 untuk proses Import Data

Gambar

Gambar 1. CRISP DM
Gambar 2. Format Data Horizontal dan Vertikal
Tabel 3. Hasil Pembersihan Data
Tabel penjualan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pemodelan merupakan tahap untuk membuat model atau desain sistem yang akan dibangun. Data yang digunakan untuk pengolahan data ini adalah data yang terahir yang sudah

Salah satu teknik data mining yang digunakan untuk merancang strategi penyusunan layout produk yang efektif dengan memanfaatkan data transaksi penjualan yang telah

Setelah frequent itemset terbentuk,tahap selanjutnya adalah proses pembentukan aturan. Aturan asosiasi yang terbentuk adalah aturan asoisasi yang telah memenuhi minimum support

Pengklasteran tidak melakukan klasifikasi, mengestimasi, atau memprediksi nilai dari variabel target, akan tetapi, algoritma pengklasteran mencoba untuk melakukan

Pada Tabel diatas menampilkan 22 itemset dari total record dataset sebanyak 683 data yang akan diolah menggunakan perhitungan apriori dengan minimum support 70 % dan didapat

Dalam penelitian ini, algoritma yang digunakan adalah Frequent Pattern-Growth (FP-Growth) yaitu pengembangan dari metode Apriori yang merupakan salah satu alternatif

Pada association rule dengan item per- kata, Itemset yang paling tinggi yaitu dengan nilai support sebesar 0,199 adalah data mining, artinya bahwa kata data

Dalam penelitian ini, algoritma yang digunakan adalah Frequent Pattern-Growth (FP-Growth) yaitu pengembangan dari metode Apriori yang merupakan salah satu alternatif