1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek
Salah satu definisi formal pemasaran yang ditawarkan oleh Asosiasi
Pemasaran Amerika yaitu pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang
menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya.
Dari definisi diatas jelas pemasaran memerankan banyak fungsi di
perusahaan. Manajemen pemasaran suatu perusahaan memilih pasar sasaran perusahaan juga mendapatkan dan menjaga pelanggan dengan menciptakan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang penyediaan jasa kontruksi, menerapkan pengetahuan
manajemen pemasaran agar selalu dapat menjawab setiap tuntutan tugas yang dihadapi.
Salah satu fungsi manajemen pemasaran di PT Wijaya Karya (Persero)
Tbk adalah pelaksanaan riset pasar untuk memperoleh informasi mengenai peluang usaha, kajian posisi perusahaan terhadap pesaing, serta informasi lainnya
di daerah operasi wilayah.
menganalisa pasar sehingga perusahaan dapat mengambil keputusan strategis yang tepat.
Perolehan informasi mengenai peluang usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk salah salah satunya dilakukan dengan cara menganalisa target proyek. Penulis
dalam tugas kerja prakteknya berkesempatan menganalisa SWOT target proyek Rehabilitasi Tanggul Sungai Citarum dari kmp. Bojong s/d Muara Gembong (72 Km).
Pelaksanaan analisa SWOT target proyek Rehabilitasi Tanggul Sungai Citarum dari kmp. Bojong s/d Muara Gembong (72 Km). diharapkan dapat
memberikan masukan dalam riset pasar yang dilakukan oleh manajemen pemasaran PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Berdasarkan uraian diatas peneliti mengambil judul “Tinjauan Analisa
SWOT Proyek Rehabilitasi Tanggul Sungai Citarum dari kmp. Bojong s/d Muara Gembong (72 Km) di PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Untuk Kegiatan Riset Pasar”
1.2 Tujuan Kerja
Tujuan dari kerja praktek di PT Wijaya Karya (Persero) Tbk adalah
1. Untuk mengetahui kegiatan pemasaran di PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. 2. Untuk mengetahui riset pasar di PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
3. Untuk mengetahui analisa SWOT di PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
1.3 Kegunaan Kerja Praktek
Dari hasil laporan ini nantinya diharapkan bisa bermanfaat dan berguna
penulis, dan diharapkan bisa dijadikan sebagai referensi untuk menghasilkan data yang lebih baik lagi.
Bagi penulis
Untuk menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan di bidang pemasaran jasa
kontraktor, dan juga penerapan teori yang di peroleh di bangku perkuliahan ke dalam praktek yang ada.
Bagi Perusahaan
Laporan kerja praktek ini di harapkan dapat bermanfaat bagi instansi atau tempat penulis melakukan kerja praktek sebagai bahan masukan.
Bagi Almamater
Menberikan sumbangan pemikiran bagi pemasaran jasa dan juga dapat di jadikan bahan acuan untuk masa yang akan datang bagi yang melaksanakan laporan
mengenai pemasaran jasa. Bagi Pihak Lain
Penulisan laporan kerja praktek ini di harapkan dapat bermanfaat, salah satunya untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi penulis lainnya.
1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek
Lokasi yang diambil sebagai tempat kerja praktek adalah di PT Wijaya Karya (persero) Tbk, di jalan Dr. Gunawan No 2, Bandung 40171, telepon (022)
4 BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT Wijaya Karya Tbk
Didirikan pada 11 Maret 1960, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, biasa
disebut WIKA, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah hasil nasionalisasi perusahaan Belanda, Naamloze Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedrijf Vis en Co disingkat NV Vis en Co. Berawal dari
perusahaan yang bergerak di bidang pekerjaan instalasi, WIKA berkembang menjadi perusahaan yang sehat dengan empat pilar bisnis utama yaitu usaha jasa
Konstruksi, Industri, Perdagangan dan Realti.
Di bidang konstruksi, proyek dengan berbagai skala maupun berteknologi baru berhasil diselesaikan, yang meliputi bidang pekerjaan sipil, arsitektur,
makanikal, elektrikal, maupun tata lingkungan. Di bidang industri, WIKA berhasil mengembangkan produk-produk yang sangat kompetitif di pasar. Produk yang
berhasil menjadi unggulan WIKA diantaranya berbagai produk beton, konversi energi, komponen otomotif aluminium casting, serta konstruksi baja. Di bidang perdagangan, sejak tahun 1987 WIKA telah mengekspor berbagai komoditi hasil
industri WIKA seperti furniture, tiang beton, pemanas air tenaga surya, konektor dan aksesorisnya serta komponen aluminium casting lainnya ke pasar Malaysia,
Amerika, Belanda, Perancis dan negara Eropa lainnya. Di bidang realti, WIKA mengembangkan kawasan hunian dengan brand Tamansari yang tersebar diberbagai lokasi di wilayah Indonesia, berupa perumahan berbagai tipe dengan
WIKA mendorong setiap unit usahanya yang memiliki potensi untuk berkembang lebih pesat dan memberi nilai tambah bagi menjadi unit usaha yang
mandiri. Setelah pembentukan WIKA Beton yang pada awalnya adalah Divisi produk beton pada tahun 1997, WIKA melanjutkan pembentukan PT WIIKA
In-trade yang awalnya adalah Divisi Industri dan Peradagangan serta PT WIKA Realty yang awalnya adalah Divisi Realti, pada awal tahun 2000.
Keempat pilar bisnis tersebut kini dikelola oleh divisi konstruksi dan 3
anak perusahaan. Dengan demikian setiap unit usaha semakin terfokus pada pengelolaan bidang usahanya, agar suatu saat unit-unit usaha tersebut dapat
menunjukkan diferensiasinya dan akhirnya meningkatkan nilai tambah sesuai kondisi lingkungan.
Pertumbuhan berkesinambungan PT Wijaya Karya (WIKA) Indonesia
yang telah berdiri lebih dari 40 tahun merupakan suatu cerita sukses yang merefleksikan komitmen tinggi dan usaha kerja keras. Memasuki abad ke 21,
WIKA berusaha keras meningkatkan kinerja di setiap aspek , dimulai dari manjemen, sumber daya manusia yang tersusun guna menghasilkan inovasi dan teknologi.
Visi dan Misi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Visi :
Menjadi salah satu perusahaan terbaik di bidang Engineering Procurement dan Construction (EPC) dan Investasi terintegrasi di Asia Tenggara.
1. Menyediakan Produk-produk Energi, Industri & Infrastruktur Terpadu yang Unggul
2. Memenuhi Harapan Pemangku Kepentingan Utama
3. Menjalankan Praktik Etika Bisnis untuk Menjadi Warga Usaha yang Baik dan
Memelihara Keberlanjutan Perusahaan 4. Ekspansi Strategis Keluar Negeri
5. Mengimplementasikan "Best Practices" dalan Sistem Manajemen Terpadu
Sejalan dengan visi dan misi, WIKA terus memprioritaskan kliennya, berprestasi, berpikiran positif dan kemampuan untuk tampil dengan kinerja
komersial demi pertumbuhan yang sehat yang disaat yang bersamaan juga mamapu memenuhi seluruh keinginan stakeholders. Oleh karena itu, WIKA memegang teguh motto "Spirit of Innovation" dan mengoptimalkan nilai-nilai
perusahaan yang berdasarkan pada prinsip-prinsip:
COMMITMENT
Berbuat sesuai kesepakatan dan janji
INNOVATION
Menerapkan sesuatu yang baru
BALANCE
Menjaga keseimbangan semua aspek
EXCELLENCE
Memberikan hasil lebih baik
RELATIONSHIP
TEAM WORK
Sinergi, kerjasama intra dan lintas unit kerja
INTEGRITY
Keutuhan dan ketulusan yang meliputi adil, bertanggung jawab, tidak tergantung,
transparan dan jujur 2.2 Struktur Organisa
\
Sumber: PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Gambar 2.1
Struktur organisasi wilayah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. MANAJER WILAYAH
MANAJER ENJINIRING QS & QA WILAYAH
MANAJER KOMERSIAL OPERASI WILAYAH MANAJER KEUANGAN & HC WILAYAH
MANAJER PEMASARAN WILAYAH
STIE MANAGER
2.3 Deskripsi Jabatan
Fungsi Utama Pimpinan Wilayah
1. Wilayah adalah unit kerja pelaksanaan pengelolaan usaha (PPU) yang mempunyai fungsi utama yaitu, perolehan informasi pasar dini sesuai dengan
daerah operasi wilayah, perolehan omset kontrak, melaksanakan pekerjaan kontruksi untuk pencapaian sasaran penjualan dan laba, meningkatkan produktifitas secara optimal serta sesuai persyaratan, mengendalikan biaya,
mutu, keselamatan dan kesehatan kerja, waktu penagihan piutang, mengupayakan peluang-peluang untuk peningkatan sasaran penjualan dan
laba wilayahnya, koordinasi informasi dengan PPU, serta bertindak dan mewakili kepentingan perusahaan.
2. wilayah dipimpin oleh seorang Manajer Wilayah, yang diangkat oleh Direksi
dan bertanggung jawab langsung kepada General Manajer Wilayah dan Luar Negeri.
3. Manajer Wilayah sesuai dengan fungsi utamanya mempunyai tanggung jawab atas :
a. Tersajinya Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) wilayah.
b. Terlaksananya program perolehan informasi pasar dini di daerah operasi wilayah.
c. Terlaksananya perolehan omset kontrak lingkup wilayah.
d. Terlaksananya kontrak proyek sehingga kepuasan pengguna jasa dan sasaran perusahaan tercapai.
f. Terlaksananya pengelolaan sumber daya proyek secara efisien dan efektif dengan berpedoman pada biaya, mutu dan waktu yang telah disepakati.
g. Terlaksananya pekerjaan kontruksi untuk menghasilkan produk bermutu dengan metode kerja yang efisien dan efektif serta memenuhi
persyaratan ikatan kerja yang telah disepakati oleh pemilik proyek dan perusahaan.
h. Terlaksananya pengupayaan hasil lebih bagi perusahaan dalam setiap
kegiatan pelaksanaan proyek.
i. Terlaksananya peningkatan kemampuan Human Capital dalam bidang
manajemen dan atau teknis yang meliputi keahlian dan ketrampilan. j. Terlaksananya penyelesaian laporan pertanggung jawaban proyek secara
berkala dan laporan proyek selesai.
k. Terlaksananya pembinaan hubungan baik antara proyek dengan lingkungannya.
l. Terhimpunnya informasi pasar dalam lingkup proyeknya.
m. Terlaksananya pembinaan hubungan kerja dalam rangka perolehan pasar dini secara intensif dan terpadu dengan pihak Penanggung jawab
Pengelolaan Usaha (PjPU) yang terkait.
n. Terlaksananya kordinasi dengan Perusahaan Anak, Proyek, atau PPU
lainnya untuk menyamakan informasi secara mutakhir.
o. Terselenggaranya perwakilan kepentingan perusahaan yang dilimbahkan kepadanya, protokoler serta berhubungan dengan pihak luar di daerah
p. Terselenggaranya kegiatan promosi perusahaan dan membantu penyelenggaraan promosi di wilayah operasinya.
q. Terkelolanya pelayanan umum dan manajemen tata perkantoran di kantor wilayah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan.
r. Terselenggaranya pengintegrasian informasi pasar dini di daerah operasinya kepada organ pemasaran dan pengembangan usaha.
s. Tersusunnya laporan kinerja pelaksanaan kegiatan ditingkat cabang
secara periodik yang diinformasikan kepada General Manajer Wilayah dan Luar Negeri.
t. Terlaksananya pengelolaan sumber daya cabang secara efisien dan efektif dengan berpedoman pada biaya, mutu dan waktu yang telah disepakati.
u. Terkendalinya beban biaya dalam rangka dukungan kegiatan operasional untuk kantor pusat dan PjPU pengguna.
v. Terlaksananya pembinaan hubungan baik antara cabang dengan lingkungannya.
w. Terlaksananya upaya peningkatan Mutu yang menjadi tanggung
jawabnya melalui penerapan Sistem Manajemen WIKA.
x. Terlaksananya pembinaan fungsi di lingkungan dan sumber daya
manusia yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan arah perkembangan perusahaan.
y. Terlaksananya manajemen risiko dalam setiap aktivitas pekerjaan di
4. Manajer Wilayah membawahkan : a. Manajer Pemasaran Wilayah
b. Manajer Enjiniring QS & QA Wilayah c. Manajer Komersial Operasi Wilayah
d. Manajer Keuangan dan Human Capital Wilayah e. Site Manajer
Fungsi Utama Pemasaran Wilayah
1. Pemasaran Wilayah adalah manajemen fungsional tingkat wilayah yang mempunyai fungsi utama yaitu menyelenggarakan pemasaran secara
profesional dengan menggunakan prinsip manajemen sehat dalam rangka memelihara pasar departemen secara efisien dan efektif serta meningkatkan kontrak pesanan lingkup wilayah.
2. Pemasaran Wilayah dipimpin oleh Manajer Pemasaran Wilayah yang diangkat oleh General Manager Departemen dan bertanggung jawab langsung kepada
Manajer Wilayah.
3. Manajer Pemasaran Wilayah sesuai dengan fungsi utamanya mempunyai tanggung jawab atas :
a. Pelaksanaan riset pasar untuk perolehan informasi mengenai peluang usaha, kajian posisi perusahaan terhadap pesaing, serta informasi lainnya
di daerah operasi Wilayah.
b. Pelaksanaan penyajian informasi pasar/peluang usaha tingkat persaingan usaha, serta informasi lain yang mengacu pada RKAP Wilayah, secara
c. Pelaksanaan penyelenggaraan promosi yang menjadi tanggung jawabnya. d. Pelaksanaan pengendalian biaya promosi yang menjadi tanggung
jawabnya.
e. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan pemasaran, proses penawaran dan
negosiasi perolehan pesanan, sesuai dengan kewenangan yang dilimpahkan oleh General Manager Departemen kepada Manajer Wilayah.
f. Pelaksanaan pembinaan hubungan dengan pelanggan/calon pelanggan tertentu, dan pihak-pihak yang berwenang menetapkan perolehan
pesanan/penjualan, sesuai dengan lingkup tanggung jawabnya.
g. Terkelolanya sumber daya yang menjadi tanggung jawabnya, dan penerapan sistem manajemen secara rasional dan optimal khususnya
fungsi perencanaan dan pengawasan.
h. Terlaksananya peningkatan kemampuan Human Capital dalam bidang
manajerial dan/atau teknis yang meliputi keahlian dan/atau ketrampilan yang sesuai lingkupnya.
i. Terlaksananya upaya peningkatan Mutu yang menjadi tanggung
jawabnya, melalui penerapan Sistem Manajemen WIKA.
j. Terlaksananya pembinaan fungsi di lingkungannya dan Human Capital
yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan dan arah perkembangan perusahaan.
k. Terlaksananya manajemen risiko dalam setiap aktivitas pekerjaan di
4. Manajer Pemasaran Wilayah membawahkan : - Staf
Fungsi Utama Enjiniring, Quantity Survey dan Quality Assurance Wilayah
1. Fungsi Enjiniring, Quantity Survey dan Quality Assurance Wilayah adalah manajemen fungsional tingkat wilayah yang mempunya fungsi utama dalam lingkup upaya mendapatkan hasil lebih melalui Value Engineering atau Value Adeed aplikasi knowledge management menyusun metode kerja kontruksi yang optimal sebelum penawaran dan sebelum pelaksanaan, melaksanakan
review kontrak memperoleh data pendukung untuk mengajukan penawaran berdasarkan dokumen tender yang di peroleh, melakukan perhitungan penawara n, mengikuti tender sampai dengan proses negoisasi penawaran. 2. Fungsi Enjiniring, Quantity Survey dan Quality Assurance Wilayah dipimpin
oleh Manajer Enjiniring, Quantity Survey dan Quality Assurance Wilayah yang diangkat oleh General Manager Departement dan bertanggung jawab
langsung kepada Manajer Wilayah.
3. Manajer Enjiniring, Quantity Survey dan Quality Assurance Wilayah sesuai dengan fungsi utamanya bertanggung jawab atas :
a. Terlaksananya perumusan dan pengkonsolidasian Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) dan anggaran lingkup enjinering wilayah
dalam rangka optimalisasi pengendalian melalui perencanaan.
enjinering yang menjamin terkendalinya upaya hasil lebih dan tingkat produktivitas Wilayah.
c. Terlaksananya pemeliharaan data yang terkait dengan metode kerja, laporan proyek selesai, upaya value engineering yang pernah dilaksanakan dan dalam rangka meningkatkan laju knowledge management.
d. Terselenggaranya proses bantuan dan dukungan dalam pengkajian aspek
enjinering dalam rangka meningkatkan daya saing Wilayah.
e. Tersajinya perumusan Quality Assurance secara efisien, efektif dan menyeluruh mulai tahap pra-kontruksi sampai dengan proyek siap diserahkan kepada pelanggan.
f. Terlaksananya penyempurnaan perumusan Quality Plan sesuai persyaratan dokumen kontrak, bekerja sama dengan tim proyek.
g. Tersusunnya srekomendasi telaah kelayakan kesempatan proyek dari
aspek, administrasi kontrak, dan harga kontrak.
h. Tersajinya perumusan alternatif metode kerja proyek-proyek dan merekomendasikannya kepada Manajer Wilayah dan organ terkait
lainnya untuk pekerjaan repeat order.
i. Terlaksananya perhitungan harga penawaran yang bersaing, secara teknis
maupun kontraktual sebagai dukungan proses tender dengan bekerjasama dengan Biro/Bidang di departemen/divisinya.
j. Terlaksananya negoisasi penawaran dan upaya memenangkan penawaran
k. Terlaksananya penyeliaan penyusunan kontrak secara baik sehingga setiap hak dan kewajiban dirumuskan dengan baik dan benar serta tidak
merugikan perusahaan, baik dari aspk legal, teknis, maupun ekonomis. l. Terlaksananya dukungan, bantuan, dan pelayanan fungsi yang menjadi
tanggung jawabnya pada proyek.
m. Terlaksananya penyerahan dokumen penawaran yang lengkap dan disusun oleh Tim Tender kepada Tim Persiapan Proyek.
n. Terlaksananya dukungan teknis dan administrasi dalam perhitungan pekerjaan tambah, eskalasi, dan value engineering kepada proyek-proyek
dan pekerjaan repeat order.
o. Terlaksananya audit atas pelaksanaan fungsinya di Wilayah dan merekomendasikan tindakan korektif yang diperlukan proyek terkait.
p. Tersajinya segala informasi dan dokumentasi teknis yang berkaitan dan diperlukan oleh departemen maupun proyek.
q. Terlaksananya upaya peningkatan Mutu yang menjadi tanggung jawabnya, melalui penerapan Sistem Manajemen WIKA.
r. Terlaksananya pelayanan, bantuan, saran, dukungan, dan audit (SASAA)
di seluruh unit kerja/organ perusahaan lingkup enjinering dalam rangka optimalisasi pengelolaan pengendalian enjinering.
t. Terlaksananya pembinaan fungsi di lingkungannya dan Human Capital
yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan arah perkembangan
perusahaan, dalam rangka optimalisasi proses penghargaan.
u. Terlaksananya manajemen risiko dalam setiap aktivitas pekerjaan di
lingkungan kerjanya.
4. Manajer Enjiniring membawahkan : .- Staf
Fungsi Utama Komersial Operasi Wilayah
1. Komersial Operasi Wilayah adalah manajemen fungsional tingkat wilayah
yang mempunyai fungsi utama yaitu mengintegrasikan pengelolaan proyek dengan kegiatan utama mengendalikan kontrak selama proses produksi, pngendalian produksi serta melaksanakan sistem jaminan kualitas tingkat
departemen dalam rangka mengupayakan proses produksi yang memperhatikan aspek biaya, mutu dan waktu.
2. Komersial Operasi Wilayah dipimpin oleh seorang Manajer Komersial Operasi Wilayah yang diangkat oleh General Manager Departemen dan bertanggung jawab langsung kepada Manajer Wilayah.
3. Manajer Komersial Operasi Wilayah sesuai dengan fungsi utamanya masing-masing mempunyai tanggung jawab atas
b. Terlaksananya pengendalian pengadaan yang dilakukan pelaksana pengelolaan usaha (PPU) meliputi: mutu produk/bahan dan jasa proses
serta kontrak pengadaan untuk meningkatkan daya saing wilayah.
c. Terlaksananya monitoring Rencana Kerja Proyek (RKP) yang meliputi
antara lain organisasi proyek, lay out, metode kerja, jadwal pelaksanaan dan anggaran biaya proyek.
d. Terlaksananya pengujian Rencana Kerja Proyek (RKP) sebelum proyek
dilaksanakan bersama-sama dengan pihak terkait sampai dengan RKP di sahkan oleh pejabat yang berwenag.
e. Terselenggarakan penyusunan Manual (buku pedoman) bagi tim proyek sebagai persiapan di lapangan (job site).
f. Terlaksananya pengendalian pencapaian produksi dan evaluasinya guna
diperoleh efisiensi produksi secara maksimal dan penyerahan produk tepat waktu sebagai bagian dari peningkatan daya saing usaha.
g. Tercapainya produktifitas proyek.
h. Terlaksananya pengendalian sumber daya produksi di proyek-proyek guna diperoleh efisiensi biaya semaksimal mungkin dan memenuhi
standar mutu yang dipersyaratkan.
i. Terlaksananya pembinaan manajemen peralatan penunjang di
proyek-proyek secara efisien dan efektif.
k. Terlaksananya audit atas pelaksanaan pengelolaan sumber daya dan fungsinya yang menjadi tanggung jawabnya, dan menyampaikan
tindakan korektif yang di perlukan pada Manajer Wilayah.
l. Terlaksananya upaya peningkatan Mutu yang menjadi tanggung
jawabnya, melalui penerapan Sistem Manajemen WIKA.
m. Terlaksananya pembinaan fungsi di lingkungannya dan Human Capital yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan arah perkembangan
perusahaan.
n. Terlaksananya manajemen risiko dalam setiap aktivitas pekerjaan
dilingkungan kerjanya.
4. Manajer Komersial Operasi Wilayah masing-masing membawahkan : -. Staf
Fungsi Utama Keuangan dan Human Capital Wilayah
1. Fungsi Keuangan dan Human Capital Wilayah adalah manajemen fungsional
tingkat Wilayah yang mempunyai fungsi utama yaitu mengelola keuangan untuk mendukung operasi perusahaan sehingga memperoleh laba dan peningkatan usaha, melaksanakan pengelolaan Human Capital,
menyelenggarakan manajemen perkantoran serta kegiatan humas dan keprotokoleran Wilayah, guna menunjang usaha Wilayah.
2. Fungsi Keuangan dan Human Capital Wilayah dipimpin oleh seorang Manajer Keuangan dan Human Capital Wilayah yang diangkat oleh General Manager Departemen, dan bertanggung jawab langsung kepada Manajer
3. Manajer Keuangan dan Human Capital Wilayah, sesuai dengan fungsi utamanya mempunyai tanggung jawab atas :
a. Tersusunnya anggaran perusahaan di tingkat departemen berupa Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan perencanaan keuangan
wilayah.
b. Tersajinya anggaran oleh seluruh organ wilayah dan proyek secara terpadu.
c. Tersusunnya cash flow konsolidasi yang up to date.
d. Terpenuhinya kebutuhan dana seluruh organ wilayah dan proyek secara
efisien dan efektif sesuai dengan anggaran yang ditetapkan.
e. ersajinya informasi tentang proses pencairan tagihan proyek secara dini. f. Terselenggaranya pencairan tagihan perusahaan dengan cepat yang
ditangani proyek.
g. Terlaksananya pengelolaan keuangan secara baik sehingga menjamin
pencapaian sasaran operasi perusahaan dan keamanan keuangan perusahaan.
h. Terselenggaranya pembayaran di departemen maupun proyek kepada
pemasok, subkontrak, dan lainnya, sesuai dengan komitmen yang disepakati.
i. Terselenggaranya peningkatan efisiensi biaya operasional dan biaya usaha wilayah.
j. Tersajinya analisa dan laporan keuangan wilayah untuk keperluan
k. Terselenggaranya proses akuntansi secara tertib dan taat azas baik di wilayah.
l. Tersedianya sistem informasi di wilayah secara terpadu dengan sistem yang di berlakukan perusahaan serta dapat diterapkan di wilayah dengan
efisien dan efektif.
m. Terlaksananya penyusunan rencana kebutuhan Human Capital secara terpadu di seluruh organ wilayah.
n. Terlaksananya rencana pengembangan dan pembinaan pegawai oleh seluruh organ wilayah.
o. Terlaksananya administrasi penghargaan dan hubungan industri secara baik di seluruh organ wilayah.
p. Terselenggaranya pengelolaan manajemen perkantoran yang meliputi
kesekretariatan dan tumah tangga wilayah.
q. Terselenggaranya kegiatan humas dan keprotokoleran sesuai dengan
lingkup tanggung jawabnya.
r. Terlaksananya upaya peningkatan Mutu yang menjadi tanggung jawabnya, melalui penerapan Sistem Manajemen WIKA.
s. Terlaksananya pembinaan fungsi di lingkungan dan Human Capital yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan arah perkembangan
perusahaan.
t. Terlaksananya manajemen risiko dalam setiap aktivitas pekerjaan di lingkungan kerjanya.
- Staf
Fungsi Utama Site Manager Wilayah
1. Site Manager adalah manajer fungsional yang mempunyai fungsi utama yaitu, melaksanakan pekerjaan kontruksi untuk pencapaian sasaran penjualan dan
laba, meningkatkan produktifitas secara optimal serta sesuai persyaratan, mengawasi biaya, mutu, keselamatan dan kesehatan kerja, serta waktu.
2. Fungsi Site Manager dipimpin oleh seorang Site Manager Wilayah, yang
diangkat oleh General Manager Departemen atau pejabat yang diberi wewenang untuk itu, dan bertanggung jawab langsung kepada Manajer
Wilayah.
3. Site Manager Wilayah, sesuai dengan fungsi utamanya mempunyai tanggung jawab atas :
a. Tercapainya sasaran produksi, penjualan dan laba.
b. Terlaksananya pengelolaan sumber daya proyek secara efisien dan efektif
dengan berpedoman pada biaya, mutu dan waktu yang telah disepakati. c. Terlaksananya pekerjaan konstruksi untuk menghasilkan produk bermutu
dengan metode kerja yang efisien dan efektif serta memenuhi persyaratan
ikatan kerja yang telah disepakati oleh pemilik proyek dan perusahaan. d. Terlaksananya pengupayaan hasil lebih bagi perusahaan dalam setiap
kegiatan pelaksanaan proyek.
f. Terlaksananya pembinaan hubungan babik antara proyek dengan lingkungannya.
g. Terlaksananya upaya peningkatan Mutu yang menjadi tanggung jawabnya, melalui penerapan Sistem Manajemen WIKA.
h. Terlaksananya manajemen risiko atas semua aktivitas di lingkungan unit kerjanya.
4. Site Manager Wilayah membawahkan :
- Pelaksana/Staf Lain-lain
1. Sesuai dengan kebutuhan dan fungsi utamanya masing-masing Unit Kerja/organ Perusahaan dapat dibantu oleh beberapa staf dan/atau staf ahli. 2. Dalam menjalankan tugasnya, setiap Unit Kerja/organ Perusahaan
melaksanakan fungsi pembinaan dan peningkatan efisiensi dan efektivitas manajemen yang meliputi :
a. Perencanaan, yaitu perumusan strategis dan/atau rencana jangka pendek bagi unit kerjanya beserta organ yang terdapat di dalamnya, dengan penetapan sasaran yang realistis berpedoman pada asumsi perencanaan
yang baik dan dapat dipercaya.
b. Pengorganisasian, yaitu pengaturan tugas dan tanggung jawab, pedoman
kerja, dan kerja sama kelompok.
c. Pelaksanaan, yaitu penyelenggaraan setiap kegiatan untuk pencapaian sasaran tertentu yang berpedoman pada Rencana Kerja Anggaran
d. Pengendalian, yaitu penyelenggaraan setiap kegiatan pengawasan dan tindak lanjut yang bertujuan untuk dapat lebih menjamin tercapainya
suatu sasaran usaha secara efektif dan efisien.
e. Pembinaan, yaitu upaya untuk meningkatkan kemampuan human capital
dalam penguasaan manajemen dan/atau keahlian.
f. Pengambilan keputusan yang didasarkan pada informasi yang objektif dan akurat.
g. Pembinaan hubungan yang baik dengan pihak-pihak di luar maupun di dalam perusahaan yang berkaitan dengan tugasnya.
2.4. Aspek Kegiatan Perusahaan
Aspek kegiatan perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) meliputi :
1. Di bidang konstruksi, proyek dengan berbagai skala maupun berteknologi
baru berhasil diselesaikan, yang meliputi bidang pekerjaan sipil, arsitektur, makanikal, elektrikal, maupun tata lingkungan.
2. Di bidang industri, WIKA berhasil mengembangkan produk-produk yang sangat kompetitif di pasar. Produk yang berhasil menjadi unggulan WIKA diantaranya berbagai produk beton, konversi energi, komponen otomotif
aluminium casting, serta konstruksi baja.
3. Di bidang perdagangan, sejak tahun 1987 WIKA telah mengekspor berbagai
komoditi hasil industri WIKA seperti furniture, tiang beton, pemanas air tenaga surya, konektor dan aksesorisnya serta komponen aluminium casting lainnya ke pasar Malaysia, Amerika, Belanda, Perancis dan negara Eropa
4. Di bidang realti, WIKA mengembangkan kawasan hunian dengan brand Tamansari yang tersebar diberbagai lokasi di wilayah Indonesia, berupa
25
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek
Promosi :Sarana untuk memperkenalkan produk suatu perusahaan.
Riset Pasar :Kegiatan yang dilakukan dalam upaya mencari informasi tentang proyek proyek yang akan di tenderkan.
Info Pasar :Informasi awal (informasi dini) mngenai rencana proyek-proyek yang akan ditenderkan.
Potensi Pasar :Proyek yang tuntutan lingkup pekerjaan konstruksinya mampu dilaksanakan oleh WIKA.
Penjajakan :Upaya mencari informasi/data-data yang lebih detil
mengenai proyek yang menjadi sasaran.
Verifikasi :Lembar informasi/data-data mengenai calon proyek
sebagai bahan untuk dipelajari oleh General Manajer Pemasaran.
Perkenalan :Penyampaian/pengiriman Bio Data Perusahaan kepada
calon pelanggan yang disertai dengan brosur dan surat pengantar.
Pelanggan :Pemberi kerja.
Harapan Pelanggan : Keinginan atau tuntutan tambahan dari pelanggan yang sifatnya tidak wajib, biasanya tidak tertulis.
Loyalitas Pelanggan : Kesetiaan Pelanggan pada WIKA.
Akses Utama : Saluran Utama untuk melakukan kontrak.
Pengulangan Bisnis : Perolehan Kontrak Baru dari Pelanggan yang sama. Proyek Potensial : Proyek yang telah lolos seleksi/verifikasi calon proyek
baru.
Proyek Efektif : Proses perolehan suatu proyek yang telah memasuki tahap Prakualifikasi.
Proyek Defenitif : Proses perolehan suatu proyek yang telah memasuki tahap Tender.
Proyek Diperoleh : Proyek yang telah dimenangkan dalam Tender.
Kegiatan promosi yang dilakukan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. Adalah - Pameran Bisnis
- Turnamen Olah Raga Terbatas - Iklan Media Cetak/Elektronik - Kegiatan Seremonial Kontruksi
- Sponsorship
- Presentasi Langsung
Membangun hubungan untuk memperoleh pelanggan 1. Mencari informasi potensi pasar dini melalui :
- Langganan media cetak/elektronika/internet di bidang info proyek baru.
- Network Internaml : Direksi, Komisaris, Penjabat dan Keryawan Wika lain.
2. Memperoleh informasi pasar potensial dari : - Kegiatan promosi WIKA.
- Pengumuman tender di media massa. - Kontak langsung oleh pelanggan.
- Mediator/perantara sebagai mitra pemasaran WIKA.
- Pengumuman tender
3. Hasil informasi pasar tersebut ditindaklanjuti dengan penjajakan pasar, untuk
memperoleh data-data yang lebih konkreat, detil dan akurat mengenai pasar potensial tersebut, yang dapat dilakukan melalui beberapa sumber, seperti : - Pemilik Proyek/Pimpinan Proyek/Penjabat Lain
- Developer
- Konsultan (perencanaan atau pengawasan)
- Panitia Tender - Perantara/Mediator
4. Setelah diperoleh data-data yang cukup, dilakukan Verifikasi Calon Proyek
oleh staf pemasaran dan manajer pemasaran dengan memperhatiakan informs tambahan dari bidang bidang lain yang dipandang perlu sebagai bahan
5. Apabila calon proyek ini diputuskan untuk diproses, maka dilanjutkan dengan mengirimkanBio Data Perusahaan dan Brosur yang disertai surat pengantar,
sebagai bahan perkenalan kepada Calon Pelanggan dari proyek tersebut. 6. Apabila calon pelanggan telah mengetahui semua aspek dari Bio Data
perusahaan tersebut, maka diharapkan calon pelanggan bersedia mengundang WIKA untuk mengikuti proses pelelangan, baik berupa undangan Prakualifikasi maupun undangan langsung untuk mengikuti pelelangan
/tender.
3.2 Teknis Kerja Praktek
Dalam melaksanakan kerja praktek penulis melakukan kegiatan yang ada di PT Wijaya Karya (persero) Tbk. Penulis di berikan pengarahan dan bimbingan mengenai aktivitas di bagian manajen pemasaran.
Adapun kegiatannya penulis selama kerja praktek dapat di lihat pada gambar 3.1 : 1. Mencari data/informasi tentang riset pasar 2011 di Balai Besar Wilayah
Sungai Citarum.
2. Mengolah data hingga mendapatkan riset pasar yang sesuai dengan standar PT Wijaya Karya (persero) Tbk
3. Membuat sasaran proyek yang akan dituju yaitu proyek Rehabilitasi Tanggul Sungai Citarum dari kmp. Bojong s/d Muara Gembong (72 Km).
Gambar 3.1
Flowchart Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek
3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek Hasil pelaksanaan kerja praktek adalah:
Penulis mencari data/informasi tentang riset pasar 2011 di Balai Besar Wilayah
Sungai Citarum lalu mengelompokan data sesuai kategorinya. Berikut tabel 3.1 di bawah ini yang merupakan Usulan Kegiatan Prioritas Bidang Sumber Daya Air
Dalam Rangka Penyusunan Dan K/L Bidang SDA Tahun Anggaran 2011. Mengolah data
Membuat sasaran proyek
Tabel 3.1
Usulan Kegiatan Prioritas Bidang Sumber Daya Air
Dalam Rangka Penyusunan Dan K/L Bidang SDA Tahun Anggaran 2011
NO NAMA PAKET JUMLAH
1. Rehabilitasi Waduk Jatiluhur (DOISP) Rp 7,662,880,000
2. Rehabilitasi struktur sipil Waduk Jatiluhur Rp 5,000,000,000
3.
Rehabilitasi hydro mekanik Waduk Jatiluhur
Rp 7,300,000,000
4.
Perbaikan pintu bendungan curug dan walahar waduk jatiluhur
Rp 10,000,000,000
5.
Perbaikan dan penambahan pompa Waduk Jatiluhur
Rp 21,000,000,000 6. Sub Das Cilamaya Rp 10,000,000,000
7.
Normalisasi Saluran Sekunder DI. Leuwinangka
Rp 10,000,000,000
8. Normalisasi Saluran Sekunder DI. Cileuleuy Rp 10,000,000,000
9.
Normalisasi Saluran Sekunder DI. Curugagung
Rp 7,500,000,000
10. Normalisasi SS. Sukra Cs. (SS Pangarengan) Rp 20,000,000,000
11.
Normalisasi Saluran Sekunder pada DI. Gunung Cs
Rp 10,000,000,000 12. Saluran Jetti Rp 7,000,000,000
13. Penanggulangan Erosi dan Sedimentasi Rp 15,000,000,000
15.
Rehabilitasi Tanggul Sungai Citarum dari kmp. Bojong s/d Muara Gembong (72 Km)
Rp 69,784,614,000
16.
Pembuatan Tanggul Baru Sungai Citarum dari Walahar s/d kmp.Bojong(18,5 Km)
Rp 47,241,901,000
17.
Normalisasi Sungai Citarum dari Walahar s/d Muara Gembong (115 Km)
Rp 160,160,000,000
18.
Pengendali Banjir S. Cipunagara di kab. Subang
Rp 20,591,042,000
Data lalu diolah hingga mendapatkan riset pasar yang sesuai dengan standar PT Wijaya Karya (persero) Tbk. Penulis membuat analisa SWOT salah satu sasaran
proyek yang akan dituju yaitu proyek Rehabilitasi Tanggul Sungai Citarum dari kmp. Bojong s/d Muara Gembong (72 Km).
Nama Proyek : Proyek Rehabilitasi Tanggul Sungai Citarum dari kmp. Bojong s/d Muara Gembong (72 Km)
Nilai Proyek : Rp. 69.784.614.000
Analisa SWOT :
Tabel 3.2
Analisis kekuatan (Streang), kelemahan (Wieakness), peluang(Opportunity), dan ancaman (Threath) SWOT
KEKUATAN (STREANGHT) BOBOT RATING SKOR YANG
DI BOBOTKAN WIKA mempunyai pengalama
terhadap bidang tersebut
0,25 5 1,25
WIKA memiliki orang-orang atau
SDM yang berkualitas
dibidangnya
0,15 3 0,45
Budaya perusahaan yang baik 0,20 3 0,6
Persediaan alat-alat berat yang belum lengkap
0,25 4 1
Tim manajemen yang profesional 0,15 3 0,45
TOTAL 1,00 3,75
KELEMAHAN (WEAKNESS) BOBOT RATING SKOR YANG
DI BOBOTKAN
Human error 0,10 2 0,2
Kerusakan terhadap alat-alat berat
0,25 4 1
Terjadinya bencana alam 0,15 3 0,45
PELUANG (OPPORTUNITY) BOBOT RATING SKOR YANG DI BOBOTKAN Mempunyai hubungan yang baik
dengan relasi
0,30 5 1,5
Link marketing yang kuat 0,20 3 0,6
WIKA memiliki kepercayaan dalam permodalan
0,15 3 0,45
Penerapan manajemen
pengetahuan di setiap bidang kontruksi
0,15 2 0,3
Mayarakat yang mendukung proyek tersebut
0,20 4 0,8
TOTAL 1,00 3,65
ANCAMAN (THREAT) BOBOT RATING SKOR YANG
DI BOBOTKAN Kompetitor yang kompeten
dibidangnya
0,15 3 0,45
Kekuatan tawar menawar
pembeli
0,20 3 0,6
Adanya “pemain”/pesaing baru 0,15 3 0,45
Langkanya bahan baku 0,25 4 1
Kenaikan tingkat upah 0,25 3 0,75
TOTAL 1,00 3,25
Keterangan :
BOBOT : untuk setiap faktor mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting) → berdasarkan faktor-faktor yang memiliki kemungkinan
mempengaruhi posisi stategis perusahaan saat ini. Semakin besar bobotnya semakin prioritas faktor tersebut bagi manajemen (semua
RATING : untuk setiap faktor dari 5(sangat tinggi) sampai 1 (sangat rendah) berdasarkan respon manajemen pada saat ini terhadap faktor-faktor
tertentu.
Dari hasil analisis swot yang sudah di buat, maka dapat di buat matrik
berdasarkan nilai atau scor dari analisis swot, berikut kurva 3.1 di bawah ini yang merupakan matrik space.
Kurva 3.1 Martik Space
keterangan :
SO (Aggressive strategi) : menggunakan kekuatan internal untuk mengambil kesempatan yang ada di luar.
O
W
S
T
Aggressive
Diversification
Turn Around
defensive
3,75 3,45
3,65
ST (Diversification strategi) : menggunakan kekuatan internal untuk menghindari ancaman yang ada diluar.
WO (Turn around) : menggunakan kesempatan eksternal yang ada untuk mengurangi kelemahan internal.
WT (Defensive strategi) : meminimalkan kelemahan dan ancaman yang mungkin ada.
Dari analisis swot diatas kekuatan (streanght) memiliki nilai yang lebih tinggi 3,75 dan dari kurva diatas menunjukkan pada posisi Aggressive strategi
yaitu menggunakan kekuatan internal untuk mengambil kesempatan yang ada di
luar.
Dari matrik diatas dapat dibuat analisis strategi twos matrik., dimana adanya strategi dari kekuatan (Streang), kelemahan (Wieakness),
peluang(Opportunity), dan ancaman (Threath).dapat dilihat pada tabel 3.3 di bawah ini Budaya perusahaan yang
baik
Penerapan teknologi terkini /alat-alat dalam setiap pengerjaan proyek
Mempunyai hubungan pengetahuan di setiap bidang kontruksi
Pengerjaan proyek yang efektif dan efisien
37 BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan (Streang), kelemahan (Wieakness), peluang(Opportunity), dan ancaman (Threath) di sebut dengan SWOT.SWOT dapat di lakukan sebagai kegiatan riset pasar yang biasa dilakukan
oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Analisis SWOT sebagai berikut 1. Kekuatan (Streang)
• WIKA mempunyai pengalaman terhadap bidang tersebut
• WIKA memiliki orang-orang atau SDM yang berkualitas dibidangnya
• Budaya perusahaan yang baik
• Penerapan teknologi terkini /alat-alat dalam setiap pengerjaan proyek
Kelemahan (Wieakness)
• Kerusakan terhadap alat-alat berat
• Persediaan alat-alat berat yang belum lengkap
• Keterlambatan pengiriman material
Peluang (Opportunity)
• Mempunyai hubungan yang baik dengan relasi
• Penerapan manajemen pengetahuan di setiap bidang kontruksi • Masyarakat yang mendukung proyek tersebut
Ancaman (Threath)
• Kekuatan tawar menawar pembeli
• Langkanya bahan baku
2. Dari analisis swot yang sudah di buat, maka dapat di buat matrik berdasarkan nilai atau scor dari analisis swot. Hasilnya menunjukkan bahwa kekuatan
(streanght) memiliki nilai yang lebih tinggi 3,75 dan menunjukkan pada posisi Aggressive strategi yaitu menggunakan kekuatan internal untuk mengambil kesempatan yang ada di luar.
3. Metode analisa SWOT Matrix memanfaatkan secara maksimal kekuatan internal berupa sumber daya dan pengalaman untuk mencapai target SWOT
ini dapat memberikan masukan sebagai bahan pengambilan keputusan strategi manajemen pemasaran PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
4.2 Saran
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang penyediaan jasa kontruksi yang mengedepankan penerapan
manajemen pengetahuan dalam segala tugas dalam kegiatan prakteknya. Sebagai hasil kegiatan kerja praktek penulis memberikan saran dari strategi SWOT tersebut adalah sebagai berikut :
• Meningkatkan budaya perusahaan khususnya dalam disiplin.
• Pengerjaan proyek yang efektif dan efisien • Kerjasama tim yang kuat
• Meningkatkan kekuatan bersaing
• Membuat nilai tender yang “menarik”
• Melaksanakan perawatan rutin pada alat-alat berat
i
rahmatnya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini dengan judul “Tinjauan Analisa SWOT Proyek Rehabilitasi Tanggul Sungai Citarum dari
kmp. Bojong s/d Muara Gembong (72 Km) di PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Untuk Kegiatan Riset Pasar”. Maksud dari penyusunan laporan kerja praktek ini adalah
untuk memenuhi tugas dari Mata Kuliah Kerja Praktek semester VII Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas kompuer Indonesia.
Penulis menyadari bahwa Laporan Kerja Praktek ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun kepada semua pihak apabila ada kesalahan atau kata-kata yang kurang berkenan.
Penulis berharap semoga Laporan Kerja Praktek ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca.
Penyusunan Laporan Kerja Praktek ini tidak akan berhasil apabila dilakukan oleh penulis sendiri, tetapi Laporan Kerja Praktek ini melibatkan banyak pihak yang membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis
ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada:
1. Bapak Dr.Ir.Eddi Soeryanto Soegoto, sekalu Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
ii
berikan dapat bermanfaat.
6. Seluruh staf dan seluruh dosen manajemen
7. Keluarga tercinta: Kedua orang tua yang tercinta yang selalu memberikan doa, kasih sayang dan dukungan kepada penulis, serta kakakku Suci dan Tera yang
selalu membantu dan memberikan semangat.
8. Pacar saya Irfan Hari Prayoga yang selalu membantu dan menberikan semangat.
9. Seluruh teman-teman MN-1 terima kasih atas bantuannya.
10. Seluruh pimpinan dan staf-staf di PT Wijaya Karya (persero) Tbk yang telah mempermudah dalam Laporan Kerja Praktek
11. Dan semua pihak yang tidak dapat ditulis satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan laporan kerja praktek ini. Akhir kata, penulis mengucapan terima kasih dan semoga laporan kerja praktek
ini dapat bermanfaat.
Bandung, November 2010
Nama : Permata Sari
Tempat tanggal lahir : Bandung, 17 juli 1989 Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam
Satus Perkawinan : Belum Kawin
Alamat : Permata Hijau Blok G no 32 Rancaekek-Bandung
Telephone : 085624737480
PENDIDIKAN FORMAL
1. TK Mandala Sakti : 1994 s/d 1995 2. SDN Permata Hikau : 1995 s/d 2003 3. SMPN 3 Rancaekek : 2003 s/d 2004 4. SMAN 1Cileunyi : 2004 s/d 2007 5. UNIKOM : 2007 s/d sekarang
PENGALAMAN ORGANISASI
1. Pengurus SEMA Unikom Tahun 2009 sebagai anggota seni dan budaya
Bandung, November 2010
Untuk Kegiatan Riset Pasar
Laporan Kerja Praktek
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Dalam menempuh Jenjang S1
Program studi manajemen
Oleh :
Permata Sari
21207029