• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Analisa SWOT Proyek Rehabilitasi Tanggul Sungai Citarum Dari KMP. Bojong S/D Muara Gembong (72 KM) Di PT Wijaya Karya (Persero) TBK Untuk Kegiatan Riset Pasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Analisa SWOT Proyek Rehabilitasi Tanggul Sungai Citarum Dari KMP. Bojong S/D Muara Gembong (72 KM) Di PT Wijaya Karya (Persero) TBK Untuk Kegiatan Riset Pasar"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Salah satu definisi formal pemasaran yang ditawarkan oleh Asosiasi

Pemasaran Amerika yaitu pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang

menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya.

Dari definisi diatas jelas pemasaran memerankan banyak fungsi di

perusahaan. Manajemen pemasaran suatu perusahaan memilih pasar sasaran perusahaan juga mendapatkan dan menjaga pelanggan dengan menciptakan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang penyediaan jasa kontruksi, menerapkan pengetahuan

manajemen pemasaran agar selalu dapat menjawab setiap tuntutan tugas yang dihadapi.

Salah satu fungsi manajemen pemasaran di PT Wijaya Karya (Persero)

Tbk adalah pelaksanaan riset pasar untuk memperoleh informasi mengenai peluang usaha, kajian posisi perusahaan terhadap pesaing, serta informasi lainnya

di daerah operasi wilayah.

(2)

menganalisa pasar sehingga perusahaan dapat mengambil keputusan strategis yang tepat.

Perolehan informasi mengenai peluang usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk salah salah satunya dilakukan dengan cara menganalisa target proyek. Penulis

dalam tugas kerja prakteknya berkesempatan menganalisa SWOT target proyek Rehabilitasi Tanggul Sungai Citarum dari kmp. Bojong s/d Muara Gembong (72 Km).

Pelaksanaan analisa SWOT target proyek Rehabilitasi Tanggul Sungai Citarum dari kmp. Bojong s/d Muara Gembong (72 Km). diharapkan dapat

memberikan masukan dalam riset pasar yang dilakukan oleh manajemen pemasaran PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Berdasarkan uraian diatas peneliti mengambil judul “Tinjauan Analisa

SWOT Proyek Rehabilitasi Tanggul Sungai Citarum dari kmp. Bojong s/d Muara Gembong (72 Km) di PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Untuk Kegiatan Riset Pasar

1.2 Tujuan Kerja

Tujuan dari kerja praktek di PT Wijaya Karya (Persero) Tbk adalah

1. Untuk mengetahui kegiatan pemasaran di PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. 2. Untuk mengetahui riset pasar di PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

3. Untuk mengetahui analisa SWOT di PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

Dari hasil laporan ini nantinya diharapkan bisa bermanfaat dan berguna

(3)

penulis, dan diharapkan bisa dijadikan sebagai referensi untuk menghasilkan data yang lebih baik lagi.

Bagi penulis

Untuk menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan di bidang pemasaran jasa

kontraktor, dan juga penerapan teori yang di peroleh di bangku perkuliahan ke dalam praktek yang ada.

Bagi Perusahaan

Laporan kerja praktek ini di harapkan dapat bermanfaat bagi instansi atau tempat penulis melakukan kerja praktek sebagai bahan masukan.

Bagi Almamater

Menberikan sumbangan pemikiran bagi pemasaran jasa dan juga dapat di jadikan bahan acuan untuk masa yang akan datang bagi yang melaksanakan laporan

mengenai pemasaran jasa. Bagi Pihak Lain

Penulisan laporan kerja praktek ini di harapkan dapat bermanfaat, salah satunya untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi penulis lainnya.

1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Lokasi yang diambil sebagai tempat kerja praktek adalah di PT Wijaya Karya (persero) Tbk, di jalan Dr. Gunawan No 2, Bandung 40171, telepon (022)

(4)

4 BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT Wijaya Karya Tbk

Didirikan pada 11 Maret 1960, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, biasa

disebut WIKA, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah hasil nasionalisasi perusahaan Belanda, Naamloze Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedrijf Vis en Co disingkat NV Vis en Co. Berawal dari

perusahaan yang bergerak di bidang pekerjaan instalasi, WIKA berkembang menjadi perusahaan yang sehat dengan empat pilar bisnis utama yaitu usaha jasa

Konstruksi, Industri, Perdagangan dan Realti.

Di bidang konstruksi, proyek dengan berbagai skala maupun berteknologi baru berhasil diselesaikan, yang meliputi bidang pekerjaan sipil, arsitektur,

makanikal, elektrikal, maupun tata lingkungan. Di bidang industri, WIKA berhasil mengembangkan produk-produk yang sangat kompetitif di pasar. Produk yang

berhasil menjadi unggulan WIKA diantaranya berbagai produk beton, konversi energi, komponen otomotif aluminium casting, serta konstruksi baja. Di bidang perdagangan, sejak tahun 1987 WIKA telah mengekspor berbagai komoditi hasil

industri WIKA seperti furniture, tiang beton, pemanas air tenaga surya, konektor dan aksesorisnya serta komponen aluminium casting lainnya ke pasar Malaysia,

Amerika, Belanda, Perancis dan negara Eropa lainnya. Di bidang realti, WIKA mengembangkan kawasan hunian dengan brand Tamansari yang tersebar diberbagai lokasi di wilayah Indonesia, berupa perumahan berbagai tipe dengan

(5)

WIKA mendorong setiap unit usahanya yang memiliki potensi untuk berkembang lebih pesat dan memberi nilai tambah bagi menjadi unit usaha yang

mandiri. Setelah pembentukan WIKA Beton yang pada awalnya adalah Divisi produk beton pada tahun 1997, WIKA melanjutkan pembentukan PT WIIKA

In-trade yang awalnya adalah Divisi Industri dan Peradagangan serta PT WIKA Realty yang awalnya adalah Divisi Realti, pada awal tahun 2000.

Keempat pilar bisnis tersebut kini dikelola oleh divisi konstruksi dan 3

anak perusahaan. Dengan demikian setiap unit usaha semakin terfokus pada pengelolaan bidang usahanya, agar suatu saat unit-unit usaha tersebut dapat

menunjukkan diferensiasinya dan akhirnya meningkatkan nilai tambah sesuai kondisi lingkungan.

Pertumbuhan berkesinambungan PT Wijaya Karya (WIKA) Indonesia

yang telah berdiri lebih dari 40 tahun merupakan suatu cerita sukses yang merefleksikan komitmen tinggi dan usaha kerja keras. Memasuki abad ke 21,

WIKA berusaha keras meningkatkan kinerja di setiap aspek , dimulai dari manjemen, sumber daya manusia yang tersusun guna menghasilkan inovasi dan teknologi.

Visi dan Misi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Visi :

Menjadi salah satu perusahaan terbaik di bidang Engineering Procurement dan Construction (EPC) dan Investasi terintegrasi di Asia Tenggara.

(6)

1. Menyediakan Produk-produk Energi, Industri & Infrastruktur Terpadu yang Unggul

2. Memenuhi Harapan Pemangku Kepentingan Utama

3. Menjalankan Praktik Etika Bisnis untuk Menjadi Warga Usaha yang Baik dan

Memelihara Keberlanjutan Perusahaan 4. Ekspansi Strategis Keluar Negeri

5. Mengimplementasikan "Best Practices" dalan Sistem Manajemen Terpadu

Sejalan dengan visi dan misi, WIKA terus memprioritaskan kliennya, berprestasi, berpikiran positif dan kemampuan untuk tampil dengan kinerja

komersial demi pertumbuhan yang sehat yang disaat yang bersamaan juga mamapu memenuhi seluruh keinginan stakeholders. Oleh karena itu, WIKA memegang teguh motto "Spirit of Innovation" dan mengoptimalkan nilai-nilai

perusahaan yang berdasarkan pada prinsip-prinsip:

COMMITMENT

Berbuat sesuai kesepakatan dan janji

INNOVATION

Menerapkan sesuatu yang baru

BALANCE

Menjaga keseimbangan semua aspek

EXCELLENCE

Memberikan hasil lebih baik

RELATIONSHIP

(7)

TEAM WORK

Sinergi, kerjasama intra dan lintas unit kerja

INTEGRITY

Keutuhan dan ketulusan yang meliputi adil, bertanggung jawab, tidak tergantung,

transparan dan jujur 2.2 Struktur Organisa

\

Sumber: PT Wijaya Karya (Persero) Tbk

Gambar 2.1

Struktur organisasi wilayah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. MANAJER WILAYAH

MANAJER ENJINIRING QS & QA WILAYAH

MANAJER KOMERSIAL OPERASI WILAYAH MANAJER KEUANGAN & HC WILAYAH

MANAJER PEMASARAN WILAYAH

STIE MANAGER

(8)

2.3 Deskripsi Jabatan

Fungsi Utama Pimpinan Wilayah

1. Wilayah adalah unit kerja pelaksanaan pengelolaan usaha (PPU) yang mempunyai fungsi utama yaitu, perolehan informasi pasar dini sesuai dengan

daerah operasi wilayah, perolehan omset kontrak, melaksanakan pekerjaan kontruksi untuk pencapaian sasaran penjualan dan laba, meningkatkan produktifitas secara optimal serta sesuai persyaratan, mengendalikan biaya,

mutu, keselamatan dan kesehatan kerja, waktu penagihan piutang, mengupayakan peluang-peluang untuk peningkatan sasaran penjualan dan

laba wilayahnya, koordinasi informasi dengan PPU, serta bertindak dan mewakili kepentingan perusahaan.

2. wilayah dipimpin oleh seorang Manajer Wilayah, yang diangkat oleh Direksi

dan bertanggung jawab langsung kepada General Manajer Wilayah dan Luar Negeri.

3. Manajer Wilayah sesuai dengan fungsi utamanya mempunyai tanggung jawab atas :

a. Tersajinya Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) wilayah.

b. Terlaksananya program perolehan informasi pasar dini di daerah operasi wilayah.

c. Terlaksananya perolehan omset kontrak lingkup wilayah.

d. Terlaksananya kontrak proyek sehingga kepuasan pengguna jasa dan sasaran perusahaan tercapai.

(9)

f. Terlaksananya pengelolaan sumber daya proyek secara efisien dan efektif dengan berpedoman pada biaya, mutu dan waktu yang telah disepakati.

g. Terlaksananya pekerjaan kontruksi untuk menghasilkan produk bermutu dengan metode kerja yang efisien dan efektif serta memenuhi

persyaratan ikatan kerja yang telah disepakati oleh pemilik proyek dan perusahaan.

h. Terlaksananya pengupayaan hasil lebih bagi perusahaan dalam setiap

kegiatan pelaksanaan proyek.

i. Terlaksananya peningkatan kemampuan Human Capital dalam bidang

manajemen dan atau teknis yang meliputi keahlian dan ketrampilan. j. Terlaksananya penyelesaian laporan pertanggung jawaban proyek secara

berkala dan laporan proyek selesai.

k. Terlaksananya pembinaan hubungan baik antara proyek dengan lingkungannya.

l. Terhimpunnya informasi pasar dalam lingkup proyeknya.

m. Terlaksananya pembinaan hubungan kerja dalam rangka perolehan pasar dini secara intensif dan terpadu dengan pihak Penanggung jawab

Pengelolaan Usaha (PjPU) yang terkait.

n. Terlaksananya kordinasi dengan Perusahaan Anak, Proyek, atau PPU

lainnya untuk menyamakan informasi secara mutakhir.

o. Terselenggaranya perwakilan kepentingan perusahaan yang dilimbahkan kepadanya, protokoler serta berhubungan dengan pihak luar di daerah

(10)

p. Terselenggaranya kegiatan promosi perusahaan dan membantu penyelenggaraan promosi di wilayah operasinya.

q. Terkelolanya pelayanan umum dan manajemen tata perkantoran di kantor wilayah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan.

r. Terselenggaranya pengintegrasian informasi pasar dini di daerah operasinya kepada organ pemasaran dan pengembangan usaha.

s. Tersusunnya laporan kinerja pelaksanaan kegiatan ditingkat cabang

secara periodik yang diinformasikan kepada General Manajer Wilayah dan Luar Negeri.

t. Terlaksananya pengelolaan sumber daya cabang secara efisien dan efektif dengan berpedoman pada biaya, mutu dan waktu yang telah disepakati.

u. Terkendalinya beban biaya dalam rangka dukungan kegiatan operasional untuk kantor pusat dan PjPU pengguna.

v. Terlaksananya pembinaan hubungan baik antara cabang dengan lingkungannya.

w. Terlaksananya upaya peningkatan Mutu yang menjadi tanggung

jawabnya melalui penerapan Sistem Manajemen WIKA.

x. Terlaksananya pembinaan fungsi di lingkungan dan sumber daya

manusia yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan arah perkembangan perusahaan.

y. Terlaksananya manajemen risiko dalam setiap aktivitas pekerjaan di

(11)

4. Manajer Wilayah membawahkan : a. Manajer Pemasaran Wilayah

b. Manajer Enjiniring QS & QA Wilayah c. Manajer Komersial Operasi Wilayah

d. Manajer Keuangan dan Human Capital Wilayah e. Site Manajer

Fungsi Utama Pemasaran Wilayah

1. Pemasaran Wilayah adalah manajemen fungsional tingkat wilayah yang mempunyai fungsi utama yaitu menyelenggarakan pemasaran secara

profesional dengan menggunakan prinsip manajemen sehat dalam rangka memelihara pasar departemen secara efisien dan efektif serta meningkatkan kontrak pesanan lingkup wilayah.

2. Pemasaran Wilayah dipimpin oleh Manajer Pemasaran Wilayah yang diangkat oleh General Manager Departemen dan bertanggung jawab langsung kepada

Manajer Wilayah.

3. Manajer Pemasaran Wilayah sesuai dengan fungsi utamanya mempunyai tanggung jawab atas :

a. Pelaksanaan riset pasar untuk perolehan informasi mengenai peluang usaha, kajian posisi perusahaan terhadap pesaing, serta informasi lainnya

di daerah operasi Wilayah.

b. Pelaksanaan penyajian informasi pasar/peluang usaha tingkat persaingan usaha, serta informasi lain yang mengacu pada RKAP Wilayah, secara

(12)

c. Pelaksanaan penyelenggaraan promosi yang menjadi tanggung jawabnya. d. Pelaksanaan pengendalian biaya promosi yang menjadi tanggung

jawabnya.

e. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan pemasaran, proses penawaran dan

negosiasi perolehan pesanan, sesuai dengan kewenangan yang dilimpahkan oleh General Manager Departemen kepada Manajer Wilayah.

f. Pelaksanaan pembinaan hubungan dengan pelanggan/calon pelanggan tertentu, dan pihak-pihak yang berwenang menetapkan perolehan

pesanan/penjualan, sesuai dengan lingkup tanggung jawabnya.

g. Terkelolanya sumber daya yang menjadi tanggung jawabnya, dan penerapan sistem manajemen secara rasional dan optimal khususnya

fungsi perencanaan dan pengawasan.

h. Terlaksananya peningkatan kemampuan Human Capital dalam bidang

manajerial dan/atau teknis yang meliputi keahlian dan/atau ketrampilan yang sesuai lingkupnya.

i. Terlaksananya upaya peningkatan Mutu yang menjadi tanggung

jawabnya, melalui penerapan Sistem Manajemen WIKA.

j. Terlaksananya pembinaan fungsi di lingkungannya dan Human Capital

yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan dan arah perkembangan perusahaan.

k. Terlaksananya manajemen risiko dalam setiap aktivitas pekerjaan di

(13)

4. Manajer Pemasaran Wilayah membawahkan : - Staf

Fungsi Utama Enjiniring, Quantity Survey dan Quality Assurance Wilayah

1. Fungsi Enjiniring, Quantity Survey dan Quality Assurance Wilayah adalah manajemen fungsional tingkat wilayah yang mempunya fungsi utama dalam lingkup upaya mendapatkan hasil lebih melalui Value Engineering atau Value Adeed aplikasi knowledge management menyusun metode kerja kontruksi yang optimal sebelum penawaran dan sebelum pelaksanaan, melaksanakan

review kontrak memperoleh data pendukung untuk mengajukan penawaran berdasarkan dokumen tender yang di peroleh, melakukan perhitungan penawara n, mengikuti tender sampai dengan proses negoisasi penawaran. 2. Fungsi Enjiniring, Quantity Survey dan Quality Assurance Wilayah dipimpin

oleh Manajer Enjiniring, Quantity Survey dan Quality Assurance Wilayah yang diangkat oleh General Manager Departement dan bertanggung jawab

langsung kepada Manajer Wilayah.

3. Manajer Enjiniring, Quantity Survey dan Quality Assurance Wilayah sesuai dengan fungsi utamanya bertanggung jawab atas :

a. Terlaksananya perumusan dan pengkonsolidasian Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) dan anggaran lingkup enjinering wilayah

dalam rangka optimalisasi pengendalian melalui perencanaan.

(14)

enjinering yang menjamin terkendalinya upaya hasil lebih dan tingkat produktivitas Wilayah.

c. Terlaksananya pemeliharaan data yang terkait dengan metode kerja, laporan proyek selesai, upaya value engineering yang pernah dilaksanakan dan dalam rangka meningkatkan laju knowledge management.

d. Terselenggaranya proses bantuan dan dukungan dalam pengkajian aspek

enjinering dalam rangka meningkatkan daya saing Wilayah.

e. Tersajinya perumusan Quality Assurance secara efisien, efektif dan menyeluruh mulai tahap pra-kontruksi sampai dengan proyek siap diserahkan kepada pelanggan.

f. Terlaksananya penyempurnaan perumusan Quality Plan sesuai persyaratan dokumen kontrak, bekerja sama dengan tim proyek.

g. Tersusunnya srekomendasi telaah kelayakan kesempatan proyek dari

aspek, administrasi kontrak, dan harga kontrak.

h. Tersajinya perumusan alternatif metode kerja proyek-proyek dan merekomendasikannya kepada Manajer Wilayah dan organ terkait

lainnya untuk pekerjaan repeat order.

i. Terlaksananya perhitungan harga penawaran yang bersaing, secara teknis

maupun kontraktual sebagai dukungan proses tender dengan bekerjasama dengan Biro/Bidang di departemen/divisinya.

j. Terlaksananya negoisasi penawaran dan upaya memenangkan penawaran

(15)

k. Terlaksananya penyeliaan penyusunan kontrak secara baik sehingga setiap hak dan kewajiban dirumuskan dengan baik dan benar serta tidak

merugikan perusahaan, baik dari aspk legal, teknis, maupun ekonomis. l. Terlaksananya dukungan, bantuan, dan pelayanan fungsi yang menjadi

tanggung jawabnya pada proyek.

m. Terlaksananya penyerahan dokumen penawaran yang lengkap dan disusun oleh Tim Tender kepada Tim Persiapan Proyek.

n. Terlaksananya dukungan teknis dan administrasi dalam perhitungan pekerjaan tambah, eskalasi, dan value engineering kepada proyek-proyek

dan pekerjaan repeat order.

o. Terlaksananya audit atas pelaksanaan fungsinya di Wilayah dan merekomendasikan tindakan korektif yang diperlukan proyek terkait.

p. Tersajinya segala informasi dan dokumentasi teknis yang berkaitan dan diperlukan oleh departemen maupun proyek.

q. Terlaksananya upaya peningkatan Mutu yang menjadi tanggung jawabnya, melalui penerapan Sistem Manajemen WIKA.

r. Terlaksananya pelayanan, bantuan, saran, dukungan, dan audit (SASAA)

di seluruh unit kerja/organ perusahaan lingkup enjinering dalam rangka optimalisasi pengelolaan pengendalian enjinering.

(16)

t. Terlaksananya pembinaan fungsi di lingkungannya dan Human Capital

yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan arah perkembangan

perusahaan, dalam rangka optimalisasi proses penghargaan.

u. Terlaksananya manajemen risiko dalam setiap aktivitas pekerjaan di

lingkungan kerjanya.

4. Manajer Enjiniring membawahkan : .- Staf

Fungsi Utama Komersial Operasi Wilayah

1. Komersial Operasi Wilayah adalah manajemen fungsional tingkat wilayah

yang mempunyai fungsi utama yaitu mengintegrasikan pengelolaan proyek dengan kegiatan utama mengendalikan kontrak selama proses produksi, pngendalian produksi serta melaksanakan sistem jaminan kualitas tingkat

departemen dalam rangka mengupayakan proses produksi yang memperhatikan aspek biaya, mutu dan waktu.

2. Komersial Operasi Wilayah dipimpin oleh seorang Manajer Komersial Operasi Wilayah yang diangkat oleh General Manager Departemen dan bertanggung jawab langsung kepada Manajer Wilayah.

3. Manajer Komersial Operasi Wilayah sesuai dengan fungsi utamanya masing-masing mempunyai tanggung jawab atas

(17)

b. Terlaksananya pengendalian pengadaan yang dilakukan pelaksana pengelolaan usaha (PPU) meliputi: mutu produk/bahan dan jasa proses

serta kontrak pengadaan untuk meningkatkan daya saing wilayah.

c. Terlaksananya monitoring Rencana Kerja Proyek (RKP) yang meliputi

antara lain organisasi proyek, lay out, metode kerja, jadwal pelaksanaan dan anggaran biaya proyek.

d. Terlaksananya pengujian Rencana Kerja Proyek (RKP) sebelum proyek

dilaksanakan bersama-sama dengan pihak terkait sampai dengan RKP di sahkan oleh pejabat yang berwenag.

e. Terselenggarakan penyusunan Manual (buku pedoman) bagi tim proyek sebagai persiapan di lapangan (job site).

f. Terlaksananya pengendalian pencapaian produksi dan evaluasinya guna

diperoleh efisiensi produksi secara maksimal dan penyerahan produk tepat waktu sebagai bagian dari peningkatan daya saing usaha.

g. Tercapainya produktifitas proyek.

h. Terlaksananya pengendalian sumber daya produksi di proyek-proyek guna diperoleh efisiensi biaya semaksimal mungkin dan memenuhi

standar mutu yang dipersyaratkan.

i. Terlaksananya pembinaan manajemen peralatan penunjang di

proyek-proyek secara efisien dan efektif.

(18)

k. Terlaksananya audit atas pelaksanaan pengelolaan sumber daya dan fungsinya yang menjadi tanggung jawabnya, dan menyampaikan

tindakan korektif yang di perlukan pada Manajer Wilayah.

l. Terlaksananya upaya peningkatan Mutu yang menjadi tanggung

jawabnya, melalui penerapan Sistem Manajemen WIKA.

m. Terlaksananya pembinaan fungsi di lingkungannya dan Human Capital yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan arah perkembangan

perusahaan.

n. Terlaksananya manajemen risiko dalam setiap aktivitas pekerjaan

dilingkungan kerjanya.

4. Manajer Komersial Operasi Wilayah masing-masing membawahkan : -. Staf

Fungsi Utama Keuangan dan Human Capital Wilayah

1. Fungsi Keuangan dan Human Capital Wilayah adalah manajemen fungsional

tingkat Wilayah yang mempunyai fungsi utama yaitu mengelola keuangan untuk mendukung operasi perusahaan sehingga memperoleh laba dan peningkatan usaha, melaksanakan pengelolaan Human Capital,

menyelenggarakan manajemen perkantoran serta kegiatan humas dan keprotokoleran Wilayah, guna menunjang usaha Wilayah.

2. Fungsi Keuangan dan Human Capital Wilayah dipimpin oleh seorang Manajer Keuangan dan Human Capital Wilayah yang diangkat oleh General Manager Departemen, dan bertanggung jawab langsung kepada Manajer

(19)

3. Manajer Keuangan dan Human Capital Wilayah, sesuai dengan fungsi utamanya mempunyai tanggung jawab atas :

a. Tersusunnya anggaran perusahaan di tingkat departemen berupa Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan perencanaan keuangan

wilayah.

b. Tersajinya anggaran oleh seluruh organ wilayah dan proyek secara terpadu.

c. Tersusunnya cash flow konsolidasi yang up to date.

d. Terpenuhinya kebutuhan dana seluruh organ wilayah dan proyek secara

efisien dan efektif sesuai dengan anggaran yang ditetapkan.

e. ersajinya informasi tentang proses pencairan tagihan proyek secara dini. f. Terselenggaranya pencairan tagihan perusahaan dengan cepat yang

ditangani proyek.

g. Terlaksananya pengelolaan keuangan secara baik sehingga menjamin

pencapaian sasaran operasi perusahaan dan keamanan keuangan perusahaan.

h. Terselenggaranya pembayaran di departemen maupun proyek kepada

pemasok, subkontrak, dan lainnya, sesuai dengan komitmen yang disepakati.

i. Terselenggaranya peningkatan efisiensi biaya operasional dan biaya usaha wilayah.

j. Tersajinya analisa dan laporan keuangan wilayah untuk keperluan

(20)

k. Terselenggaranya proses akuntansi secara tertib dan taat azas baik di wilayah.

l. Tersedianya sistem informasi di wilayah secara terpadu dengan sistem yang di berlakukan perusahaan serta dapat diterapkan di wilayah dengan

efisien dan efektif.

m. Terlaksananya penyusunan rencana kebutuhan Human Capital secara terpadu di seluruh organ wilayah.

n. Terlaksananya rencana pengembangan dan pembinaan pegawai oleh seluruh organ wilayah.

o. Terlaksananya administrasi penghargaan dan hubungan industri secara baik di seluruh organ wilayah.

p. Terselenggaranya pengelolaan manajemen perkantoran yang meliputi

kesekretariatan dan tumah tangga wilayah.

q. Terselenggaranya kegiatan humas dan keprotokoleran sesuai dengan

lingkup tanggung jawabnya.

r. Terlaksananya upaya peningkatan Mutu yang menjadi tanggung jawabnya, melalui penerapan Sistem Manajemen WIKA.

s. Terlaksananya pembinaan fungsi di lingkungan dan Human Capital yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan arah perkembangan

perusahaan.

t. Terlaksananya manajemen risiko dalam setiap aktivitas pekerjaan di lingkungan kerjanya.

(21)

- Staf

Fungsi Utama Site Manager Wilayah

1. Site Manager adalah manajer fungsional yang mempunyai fungsi utama yaitu, melaksanakan pekerjaan kontruksi untuk pencapaian sasaran penjualan dan

laba, meningkatkan produktifitas secara optimal serta sesuai persyaratan, mengawasi biaya, mutu, keselamatan dan kesehatan kerja, serta waktu.

2. Fungsi Site Manager dipimpin oleh seorang Site Manager Wilayah, yang

diangkat oleh General Manager Departemen atau pejabat yang diberi wewenang untuk itu, dan bertanggung jawab langsung kepada Manajer

Wilayah.

3. Site Manager Wilayah, sesuai dengan fungsi utamanya mempunyai tanggung jawab atas :

a. Tercapainya sasaran produksi, penjualan dan laba.

b. Terlaksananya pengelolaan sumber daya proyek secara efisien dan efektif

dengan berpedoman pada biaya, mutu dan waktu yang telah disepakati. c. Terlaksananya pekerjaan konstruksi untuk menghasilkan produk bermutu

dengan metode kerja yang efisien dan efektif serta memenuhi persyaratan

ikatan kerja yang telah disepakati oleh pemilik proyek dan perusahaan. d. Terlaksananya pengupayaan hasil lebih bagi perusahaan dalam setiap

kegiatan pelaksanaan proyek.

(22)

f. Terlaksananya pembinaan hubungan babik antara proyek dengan lingkungannya.

g. Terlaksananya upaya peningkatan Mutu yang menjadi tanggung jawabnya, melalui penerapan Sistem Manajemen WIKA.

h. Terlaksananya manajemen risiko atas semua aktivitas di lingkungan unit kerjanya.

4. Site Manager Wilayah membawahkan :

- Pelaksana/Staf Lain-lain

1. Sesuai dengan kebutuhan dan fungsi utamanya masing-masing Unit Kerja/organ Perusahaan dapat dibantu oleh beberapa staf dan/atau staf ahli. 2. Dalam menjalankan tugasnya, setiap Unit Kerja/organ Perusahaan

melaksanakan fungsi pembinaan dan peningkatan efisiensi dan efektivitas manajemen yang meliputi :

a. Perencanaan, yaitu perumusan strategis dan/atau rencana jangka pendek bagi unit kerjanya beserta organ yang terdapat di dalamnya, dengan penetapan sasaran yang realistis berpedoman pada asumsi perencanaan

yang baik dan dapat dipercaya.

b. Pengorganisasian, yaitu pengaturan tugas dan tanggung jawab, pedoman

kerja, dan kerja sama kelompok.

c. Pelaksanaan, yaitu penyelenggaraan setiap kegiatan untuk pencapaian sasaran tertentu yang berpedoman pada Rencana Kerja Anggaran

(23)

d. Pengendalian, yaitu penyelenggaraan setiap kegiatan pengawasan dan tindak lanjut yang bertujuan untuk dapat lebih menjamin tercapainya

suatu sasaran usaha secara efektif dan efisien.

e. Pembinaan, yaitu upaya untuk meningkatkan kemampuan human capital

dalam penguasaan manajemen dan/atau keahlian.

f. Pengambilan keputusan yang didasarkan pada informasi yang objektif dan akurat.

g. Pembinaan hubungan yang baik dengan pihak-pihak di luar maupun di dalam perusahaan yang berkaitan dengan tugasnya.

2.4. Aspek Kegiatan Perusahaan

Aspek kegiatan perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) meliputi :

1. Di bidang konstruksi, proyek dengan berbagai skala maupun berteknologi

baru berhasil diselesaikan, yang meliputi bidang pekerjaan sipil, arsitektur, makanikal, elektrikal, maupun tata lingkungan.

2. Di bidang industri, WIKA berhasil mengembangkan produk-produk yang sangat kompetitif di pasar. Produk yang berhasil menjadi unggulan WIKA diantaranya berbagai produk beton, konversi energi, komponen otomotif

aluminium casting, serta konstruksi baja.

3. Di bidang perdagangan, sejak tahun 1987 WIKA telah mengekspor berbagai

komoditi hasil industri WIKA seperti furniture, tiang beton, pemanas air tenaga surya, konektor dan aksesorisnya serta komponen aluminium casting lainnya ke pasar Malaysia, Amerika, Belanda, Perancis dan negara Eropa

(24)

4. Di bidang realti, WIKA mengembangkan kawasan hunian dengan brand Tamansari yang tersebar diberbagai lokasi di wilayah Indonesia, berupa

(25)

25

BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Promosi :Sarana untuk memperkenalkan produk suatu perusahaan.

Riset Pasar :Kegiatan yang dilakukan dalam upaya mencari informasi tentang proyek proyek yang akan di tenderkan.

Info Pasar :Informasi awal (informasi dini) mngenai rencana proyek-proyek yang akan ditenderkan.

Potensi Pasar :Proyek yang tuntutan lingkup pekerjaan konstruksinya mampu dilaksanakan oleh WIKA.

Penjajakan :Upaya mencari informasi/data-data yang lebih detil

mengenai proyek yang menjadi sasaran.

Verifikasi :Lembar informasi/data-data mengenai calon proyek

sebagai bahan untuk dipelajari oleh General Manajer Pemasaran.

Perkenalan :Penyampaian/pengiriman Bio Data Perusahaan kepada

calon pelanggan yang disertai dengan brosur dan surat pengantar.

Pelanggan :Pemberi kerja.

(26)

Harapan Pelanggan : Keinginan atau tuntutan tambahan dari pelanggan yang sifatnya tidak wajib, biasanya tidak tertulis.

Loyalitas Pelanggan : Kesetiaan Pelanggan pada WIKA.

Akses Utama : Saluran Utama untuk melakukan kontrak.

Pengulangan Bisnis : Perolehan Kontrak Baru dari Pelanggan yang sama. Proyek Potensial : Proyek yang telah lolos seleksi/verifikasi calon proyek

baru.

Proyek Efektif : Proses perolehan suatu proyek yang telah memasuki tahap Prakualifikasi.

Proyek Defenitif : Proses perolehan suatu proyek yang telah memasuki tahap Tender.

Proyek Diperoleh : Proyek yang telah dimenangkan dalam Tender.

Kegiatan promosi yang dilakukan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. Adalah - Pameran Bisnis

- Turnamen Olah Raga Terbatas - Iklan Media Cetak/Elektronik - Kegiatan Seremonial Kontruksi

- Sponsorship

- Presentasi Langsung

Membangun hubungan untuk memperoleh pelanggan 1. Mencari informasi potensi pasar dini melalui :

- Langganan media cetak/elektronika/internet di bidang info proyek baru.

(27)

- Network Internaml : Direksi, Komisaris, Penjabat dan Keryawan Wika lain.

2. Memperoleh informasi pasar potensial dari : - Kegiatan promosi WIKA.

- Pengumuman tender di media massa. - Kontak langsung oleh pelanggan.

- Mediator/perantara sebagai mitra pemasaran WIKA.

- Pengumuman tender

3. Hasil informasi pasar tersebut ditindaklanjuti dengan penjajakan pasar, untuk

memperoleh data-data yang lebih konkreat, detil dan akurat mengenai pasar potensial tersebut, yang dapat dilakukan melalui beberapa sumber, seperti : - Pemilik Proyek/Pimpinan Proyek/Penjabat Lain

- Developer

- Konsultan (perencanaan atau pengawasan)

- Panitia Tender - Perantara/Mediator

4. Setelah diperoleh data-data yang cukup, dilakukan Verifikasi Calon Proyek

oleh staf pemasaran dan manajer pemasaran dengan memperhatiakan informs tambahan dari bidang bidang lain yang dipandang perlu sebagai bahan

(28)

5. Apabila calon proyek ini diputuskan untuk diproses, maka dilanjutkan dengan mengirimkanBio Data Perusahaan dan Brosur yang disertai surat pengantar,

sebagai bahan perkenalan kepada Calon Pelanggan dari proyek tersebut. 6. Apabila calon pelanggan telah mengetahui semua aspek dari Bio Data

perusahaan tersebut, maka diharapkan calon pelanggan bersedia mengundang WIKA untuk mengikuti proses pelelangan, baik berupa undangan Prakualifikasi maupun undangan langsung untuk mengikuti pelelangan

/tender.

3.2 Teknis Kerja Praktek

Dalam melaksanakan kerja praktek penulis melakukan kegiatan yang ada di PT Wijaya Karya (persero) Tbk. Penulis di berikan pengarahan dan bimbingan mengenai aktivitas di bagian manajen pemasaran.

Adapun kegiatannya penulis selama kerja praktek dapat di lihat pada gambar 3.1 : 1. Mencari data/informasi tentang riset pasar 2011 di Balai Besar Wilayah

Sungai Citarum.

2. Mengolah data hingga mendapatkan riset pasar yang sesuai dengan standar PT Wijaya Karya (persero) Tbk

3. Membuat sasaran proyek yang akan dituju yaitu proyek Rehabilitasi Tanggul Sungai Citarum dari kmp. Bojong s/d Muara Gembong (72 Km).

(29)

Gambar 3.1

Flowchart Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek Hasil pelaksanaan kerja praktek adalah:

Penulis mencari data/informasi tentang riset pasar 2011 di Balai Besar Wilayah

Sungai Citarum lalu mengelompokan data sesuai kategorinya. Berikut tabel 3.1 di bawah ini yang merupakan Usulan Kegiatan Prioritas Bidang Sumber Daya Air

Dalam Rangka Penyusunan Dan K/L Bidang SDA Tahun Anggaran 2011. Mengolah data

Membuat sasaran proyek

(30)

Tabel 3.1

Usulan Kegiatan Prioritas Bidang Sumber Daya Air

Dalam Rangka Penyusunan Dan K/L Bidang SDA Tahun Anggaran 2011

NO NAMA PAKET JUMLAH

1. Rehabilitasi Waduk Jatiluhur (DOISP) Rp 7,662,880,000

2. Rehabilitasi struktur sipil Waduk Jatiluhur Rp 5,000,000,000

3.

Rehabilitasi hydro mekanik Waduk Jatiluhur

Rp 7,300,000,000

4.

Perbaikan pintu bendungan curug dan walahar waduk jatiluhur

Rp 10,000,000,000

5.

Perbaikan dan penambahan pompa Waduk Jatiluhur

Rp 21,000,000,000 6. Sub Das Cilamaya Rp 10,000,000,000

7.

Normalisasi Saluran Sekunder DI. Leuwinangka

Rp 10,000,000,000

8. Normalisasi Saluran Sekunder DI. Cileuleuy Rp 10,000,000,000

9.

Normalisasi Saluran Sekunder DI. Curugagung

Rp 7,500,000,000

10. Normalisasi SS. Sukra Cs. (SS Pangarengan) Rp 20,000,000,000

11.

Normalisasi Saluran Sekunder pada DI. Gunung Cs

Rp 10,000,000,000 12. Saluran Jetti Rp 7,000,000,000

13. Penanggulangan Erosi dan Sedimentasi Rp 15,000,000,000

(31)

15.

Rehabilitasi Tanggul Sungai Citarum dari kmp. Bojong s/d Muara Gembong (72 Km)

Rp 69,784,614,000

16.

Pembuatan Tanggul Baru Sungai Citarum dari Walahar s/d kmp.Bojong(18,5 Km)

Rp 47,241,901,000

17.

Normalisasi Sungai Citarum dari Walahar s/d Muara Gembong (115 Km)

Rp 160,160,000,000

18.

Pengendali Banjir S. Cipunagara di kab. Subang

Rp 20,591,042,000

(32)

Data lalu diolah hingga mendapatkan riset pasar yang sesuai dengan standar PT Wijaya Karya (persero) Tbk. Penulis membuat analisa SWOT salah satu sasaran

proyek yang akan dituju yaitu proyek Rehabilitasi Tanggul Sungai Citarum dari kmp. Bojong s/d Muara Gembong (72 Km).

Nama Proyek : Proyek Rehabilitasi Tanggul Sungai Citarum dari kmp. Bojong s/d Muara Gembong (72 Km)

Nilai Proyek : Rp. 69.784.614.000

Analisa SWOT :

Tabel 3.2

Analisis kekuatan (Streang), kelemahan (Wieakness), peluang(Opportunity), dan ancaman (Threath) SWOT

KEKUATAN (STREANGHT) BOBOT RATING SKOR YANG

DI BOBOTKAN WIKA mempunyai pengalama

terhadap bidang tersebut

0,25 5 1,25

WIKA memiliki orang-orang atau

SDM yang berkualitas

dibidangnya

0,15 3 0,45

Budaya perusahaan yang baik 0,20 3 0,6

Persediaan alat-alat berat yang belum lengkap

0,25 4 1

Tim manajemen yang profesional 0,15 3 0,45

TOTAL 1,00 3,75

KELEMAHAN (WEAKNESS) BOBOT RATING SKOR YANG

DI BOBOTKAN

Human error 0,10 2 0,2

Kerusakan terhadap alat-alat berat

0,25 4 1

Terjadinya bencana alam 0,15 3 0,45

(33)

PELUANG (OPPORTUNITY) BOBOT RATING SKOR YANG DI BOBOTKAN Mempunyai hubungan yang baik

dengan relasi

0,30 5 1,5

Link marketing yang kuat 0,20 3 0,6

WIKA memiliki kepercayaan dalam permodalan

0,15 3 0,45

Penerapan manajemen

pengetahuan di setiap bidang kontruksi

0,15 2 0,3

Mayarakat yang mendukung proyek tersebut

0,20 4 0,8

TOTAL 1,00 3,65

ANCAMAN (THREAT) BOBOT RATING SKOR YANG

DI BOBOTKAN Kompetitor yang kompeten

dibidangnya

0,15 3 0,45

Kekuatan tawar menawar

pembeli

0,20 3 0,6

Adanya “pemain”/pesaing baru 0,15 3 0,45

Langkanya bahan baku 0,25 4 1

Kenaikan tingkat upah 0,25 3 0,75

TOTAL 1,00 3,25

Keterangan :

BOBOT : untuk setiap faktor mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting) → berdasarkan faktor-faktor yang memiliki kemungkinan

mempengaruhi posisi stategis perusahaan saat ini. Semakin besar bobotnya semakin prioritas faktor tersebut bagi manajemen (semua

(34)

RATING : untuk setiap faktor dari 5(sangat tinggi) sampai 1 (sangat rendah) berdasarkan respon manajemen pada saat ini terhadap faktor-faktor

tertentu.

Dari hasil analisis swot yang sudah di buat, maka dapat di buat matrik

berdasarkan nilai atau scor dari analisis swot, berikut kurva 3.1 di bawah ini yang merupakan matrik space.

Kurva 3.1 Martik Space

keterangan :

SO (Aggressive strategi) : menggunakan kekuatan internal untuk mengambil kesempatan yang ada di luar.

O

W

S

T

Aggressive

Diversification

Turn Around

defensive

3,75 3,45

3,65

(35)

ST (Diversification strategi) : menggunakan kekuatan internal untuk menghindari ancaman yang ada diluar.

WO (Turn around) : menggunakan kesempatan eksternal yang ada untuk mengurangi kelemahan internal.

WT (Defensive strategi) : meminimalkan kelemahan dan ancaman yang mungkin ada.

Dari analisis swot diatas kekuatan (streanght) memiliki nilai yang lebih tinggi 3,75 dan dari kurva diatas menunjukkan pada posisi Aggressive strategi

yaitu menggunakan kekuatan internal untuk mengambil kesempatan yang ada di

luar.

Dari matrik diatas dapat dibuat analisis strategi twos matrik., dimana adanya strategi dari kekuatan (Streang), kelemahan (Wieakness),

peluang(Opportunity), dan ancaman (Threath).dapat dilihat pada tabel 3.3 di bawah ini Budaya perusahaan yang

baik

Penerapan teknologi terkini /alat-alat dalam setiap pengerjaan proyek

(36)

Mempunyai hubungan pengetahuan di setiap bidang kontruksi

Pengerjaan proyek yang efektif dan efisien

(37)

37 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan (Streang), kelemahan (Wieakness), peluang(Opportunity), dan ancaman (Threath) di sebut dengan SWOT.SWOT dapat di lakukan sebagai kegiatan riset pasar yang biasa dilakukan

oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Analisis SWOT sebagai berikut 1. Kekuatan (Streang)

• WIKA mempunyai pengalaman terhadap bidang tersebut

• WIKA memiliki orang-orang atau SDM yang berkualitas dibidangnya

• Budaya perusahaan yang baik

• Penerapan teknologi terkini /alat-alat dalam setiap pengerjaan proyek

Kelemahan (Wieakness)

• Kerusakan terhadap alat-alat berat

• Persediaan alat-alat berat yang belum lengkap

• Keterlambatan pengiriman material

Peluang (Opportunity)

• Mempunyai hubungan yang baik dengan relasi

• Penerapan manajemen pengetahuan di setiap bidang kontruksi • Masyarakat yang mendukung proyek tersebut

Ancaman (Threath)

(38)

• Kekuatan tawar menawar pembeli

• Langkanya bahan baku

2. Dari analisis swot yang sudah di buat, maka dapat di buat matrik berdasarkan nilai atau scor dari analisis swot. Hasilnya menunjukkan bahwa kekuatan

(streanght) memiliki nilai yang lebih tinggi 3,75 dan menunjukkan pada posisi Aggressive strategi yaitu menggunakan kekuatan internal untuk mengambil kesempatan yang ada di luar.

3. Metode analisa SWOT Matrix memanfaatkan secara maksimal kekuatan internal berupa sumber daya dan pengalaman untuk mencapai target SWOT

ini dapat memberikan masukan sebagai bahan pengambilan keputusan strategi manajemen pemasaran PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

4.2 Saran

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang penyediaan jasa kontruksi yang mengedepankan penerapan

manajemen pengetahuan dalam segala tugas dalam kegiatan prakteknya. Sebagai hasil kegiatan kerja praktek penulis memberikan saran dari strategi SWOT tersebut adalah sebagai berikut :

• Meningkatkan budaya perusahaan khususnya dalam disiplin.

• Pengerjaan proyek yang efektif dan efisien • Kerjasama tim yang kuat

• Meningkatkan kekuatan bersaing

• Membuat nilai tender yang “menarik”

(39)

• Melaksanakan perawatan rutin pada alat-alat berat

(40)

i

rahmatnya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini dengan judul “Tinjauan Analisa SWOT Proyek Rehabilitasi Tanggul Sungai Citarum dari

kmp. Bojong s/d Muara Gembong (72 Km) di PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Untuk Kegiatan Riset Pasar”. Maksud dari penyusunan laporan kerja praktek ini adalah

untuk memenuhi tugas dari Mata Kuliah Kerja Praktek semester VII Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas kompuer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa Laporan Kerja Praktek ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun kepada semua pihak apabila ada kesalahan atau kata-kata yang kurang berkenan.

Penulis berharap semoga Laporan Kerja Praktek ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca.

Penyusunan Laporan Kerja Praktek ini tidak akan berhasil apabila dilakukan oleh penulis sendiri, tetapi Laporan Kerja Praktek ini melibatkan banyak pihak yang membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis

ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada:

1. Bapak Dr.Ir.Eddi Soeryanto Soegoto, sekalu Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

(41)

ii

berikan dapat bermanfaat.

6. Seluruh staf dan seluruh dosen manajemen

7. Keluarga tercinta: Kedua orang tua yang tercinta yang selalu memberikan doa, kasih sayang dan dukungan kepada penulis, serta kakakku Suci dan Tera yang

selalu membantu dan memberikan semangat.

8. Pacar saya Irfan Hari Prayoga yang selalu membantu dan menberikan semangat.

9. Seluruh teman-teman MN-1 terima kasih atas bantuannya.

10. Seluruh pimpinan dan staf-staf di PT Wijaya Karya (persero) Tbk yang telah mempermudah dalam Laporan Kerja Praktek

11. Dan semua pihak yang tidak dapat ditulis satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan laporan kerja praktek ini. Akhir kata, penulis mengucapan terima kasih dan semoga laporan kerja praktek

ini dapat bermanfaat.

Bandung, November 2010

(42)

Nama : Permata Sari

Tempat tanggal lahir : Bandung, 17 juli 1989 Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam

Satus Perkawinan : Belum Kawin

Alamat : Permata Hijau Blok G no 32 Rancaekek-Bandung

Telephone : 085624737480

PENDIDIKAN FORMAL

1. TK Mandala Sakti : 1994 s/d 1995 2. SDN Permata Hikau : 1995 s/d 2003 3. SMPN 3 Rancaekek : 2003 s/d 2004 4. SMAN 1Cileunyi : 2004 s/d 2007 5. UNIKOM : 2007 s/d sekarang

PENGALAMAN ORGANISASI

1. Pengurus SEMA Unikom Tahun 2009 sebagai anggota seni dan budaya

Bandung, November 2010

(43)

Untuk Kegiatan Riset Pasar

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Dalam menempuh Jenjang S1

Program studi manajemen

Oleh :

Permata Sari

21207029

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

Gambar

Gambar 2.1 Struktur organisasi wilayah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Gambar 3.1 Flowchart Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek
Tabel 3.1 Usulan Kegiatan Prioritas Bidang Sumber Daya Air
Tabel 3.2
+2

Referensi

Dokumen terkait