• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN PONTIANAK WATERFRONT CITY SEBAGAI OBYEK WISATA RUANG TERBUKA PUBLIK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN PONTIANAK WATERFRONT CITY SEBAGAI OBYEK WISATA RUANG TERBUKA PUBLIK."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 1.1. Kota Pontianak (kiri) dan Sungai Kapuas (kanan)
Gambar 1.2. Turap yang telah terbangun di kawasan perencanaan WFC
Gambar 1.3. Taman Alun Kapuas malam hari
Gambar 1.5. Tribun Alun Kapuas (kiri) dan pasar kaget (kanan)
+4

Referensi

Dokumen terkait

Pada Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 15 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Palembang Tahun 2012-2032 disebutkan bahwa kawasan tepian

Acuan spasial pemanfaatan ruang Kawasan Kaki Jembatan Sisi Surabaya (KKJSS) telah disusun dalam Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) sampai dengan kedalaman blok Perancangan Hotel

Berdasarkan uraian di atas mengenai aspek-aspek prasyarat yang harus dipenuhi untuk konsep penataan kawasan sebagai area waterfront , maka ditemui beberapa aspek yang

Gambar 5: Konsep zonasi Kawasan Olahraga Rekreasi pada Ruang Terbuka Hijau di Kota Pontianak Selain dianalisis sesuai kondisi iklim dan potensi yang terdapat pada lokasi

Hasil akhir dari penelitian ini adalah lahirnya konsep pemanfaatan ruang kawasan tepi sungai yang dibagi menjadi 3 zona inti yaitu zona tangga batu, zona taman jalur dan

Adapun maksud dari perancangan ruang terbuka dan obyek wisata air untuk memperoleh solusi dari permasalahan mengenai kurangnya area terbuka hijau di tepian Sungai

Keempat jenis ruang terbuka tersebut adalah lapangan, lahan kosong, tepi sungai, dan jalan pada permukiman kumuh padat seperti tepian sungai, serta ruang terbuka

• Menurut poin 1 pasal 1 Peraturan Menteri dalam Negeri nomor 1 tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan, Ruang terbuka adalah