Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir
PROMOSI WISATA RUMAH BATIK KOMAR
BANDUNG
DK 38315 Tugas Akhir Semester II 2010/2011
Oleh:
Yohanes Christover Freddy H 51906017
Program Studi
Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanya pada Tuhan yang maha kuasa yang telah memberikan nikmatnya sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas akhir sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Tugas akhir ini disusun dengan judul “PROMOSI WISATA RUMAH BATIK KOMAR BANDUNG” dengan tujuan menyelesaikan studi di program studi Desain Komunikasi Visual yang menjadi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana, strata satu (S1).
Akhir kata, penulis berharap bahwa tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi yang berkepentingan dalam melakukan perancangan identitas perusahaan. Kekurangan, keterbatasan dan kemampuan yang penulis miliki membuat tugas akhir ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu penulis sangat berharap banyak untuk saran dan kritik yang dapat membangun. Terima kasih.
Bandung, 20 Juli 2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan
beberapa corak yang hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun
seiring perkembangan zaman menjadikan batik berkembang dan makin
beragam. Sehingga sekarang batik memiliki banyak corak yang
dihasilkan dari berbagai daerah di Indonesia. setiap daerah memiliki ciri
khusus dalam motif atau corak yang dihasilkan. Mulai banyak seniman -
seniman batik dan juga rumah batik yang bermunculan.
Salah satunya adalah rumah batik Komar yang berasal dari kota
Bandung. Batik Komar selalu berusaha menampilkan desain-desain
terbaru hasil penggalian ide-ide yang kreatif. Rumah Batik Komar
mempunyai ragam koleksi batik yang unik seperti desain batik tua dan
desain batik modern. Dengan proses pewarnaan yang inovatif membuat
pruduk batik Rumah Batik Komar mudah diterima di kalangan pecinta
batik. Di dalam produksi batiknya, Batik Komar menghasilkan batik
bercirikan kontemporer, yaitu suatu batik yang tidak terlihat seperti batik
pada umumnya, tetapi masih menggunakan proses pembuatannya sama
batik untuk kelas pemula dan kelas profesional yang diajarkan langsung
oleh pembatik profesional dari Rumah Batik Komar. “Rumah Batik Komar
tidak semata – mata menjual produk, tetapi juga mendidik masyarakat
dan mengubah pola pikir masyarakat sekitar untuk bersikap produktif dan
tidak bersikap konsumtif” (Komarudin Kudiya, wawancara, 5 April 2011).
Rumah Batik Komar selain menjual produk juga menjual jasa pelatihan
membuat batik. Paket pelatihan dari yang mendasar sampai profesional
dengan materi lengkap, meliputi pengenalan desain, pengenalan
pembuatan cap batik, proses pewarnaan serta materi pemasaran batik.
Sayangnya kurangnya pengetahuan tentang letak Rumah Batik Komar
yang berada di dalam ditengah komplek perumahan dan juga tentang
promosi pelatihan batik yang diadakan Rumah Batik Komar tidak
tersampaikan ke masyarakat luas . Maka sangat dibutuhkan sebuah
tindakan promosi untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat
diidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Jumlah pengunjung yang datang untuk berlatih mengalami
2. Promosi yang dilakukan sampai saat ini hanya lewat promosi dan
mulut ke mulut.
3. Banyak yang tidak tahu akan program wisata di Rumah Batik Komar.
1.3 Fokus Permasalahan
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka akan dibatasi oleh
program wisata Rumah Batik Komar dikalangan wilayah masyarakat
Bandung untuk kalangan remaja umur 17 – 22 tahun.
1.4 Tujuan Perancangan
1. Membuat promosi yang semenarik mungkin agar Rumah Batik Komar
dikenal masyarakat.
2. Membantu meningkatkan jumlah pengunujung yang hadir untuk
mempelajari cara membuat batik.
3. Selain itu juga membantu meningkatkan penjualan produksi batik di
Rumah Batik Komar.
BAB II
Tiap tahun usaha mengalami kemajuan hingga bisa menambah
beberapa pekerja baru yang mempunyai keahlian serta kemampuan
yang sesuai dengan bidangnya. Jumlah karyawan hingga saat sekarang
sudah mencapai 225 orang, yang tersebar di 2 kota, yaitu Bandung dan
Cirebon.
Tahun 2003 batik Komar bisa membeli tempat sendiri di Jl.
Sumbawa 22 Bandung. Sejak saat itu hingga sekarang lokasi tersebut
dijadikan pusat penjualan dan sebagai kantor untuk kegiatan administrasi
Dalam pengembangan desain-desain batik, pembelian bahan
baku serta pendistribusian produk batik-batik yang sudah jadi dipusatkan
di kota Bandung. Sedangkan untuk proses pewarnaan di pusatkan di
Cirebon. Hal ini karena pada proses pewarnaan dan finishing produk
lebih banyak membutuhkan tenaga kerja wanita, sehingga Cirebon lebih
cocok dengan jumlah sumber daya manusia yang tersedia serta upah
kerja yang lebih rendah bilamana dibandingkan dengan kota Bandung.
Dipilihnya kota Bandung sebagai pusat pengembangan desain,
karena Bandung merupakan kota besar yang banyak mendapatkan
akses informasi terutama di bidang fashion. Lebih dekat dan lebih mudah
untuk akses ke Jakarta, banyak institusi pendidikan dan perguruan tinggi
seni, banyak seniman yang mempunyai reputasi nasional dan
internasional dan masih banyak lagi hal positif yang dapat dijadikan
alasan Bandung adalah kota yang tepat untuk menjalankan usaha batik
khususnya batik KOMAR.
Ide pemberian nama merk KOMAR adalah atas saran dosen dan
ahli marketing dari UNPAD yang secara kebetulan beliau juga adalah
Gambar 2.1 Teras Depan Rumah Batik Komar
Merek KOMAR sudah didaftarkan sejak tahun 2000 di Direktorat
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, melalui Direktur Merk dan Hak Cipta
dengan berbagai macam kelas jasa yang sesuai dengan bidang usaha dari batik
KOMAR itu sendiri. Sudah 124 motif batik yang didaftarkan dengan tujuan agar
hasil karya intelektual dan karya cipta yang selama ini dihasilkan bisa dilindungi
secara sah berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia pada khususnya.
Dalam melaksanakan usaha batik KOMAR selama ini ada beberapa
bidang yang perlu dijelaskan sebagai berikut:
2.1.1 Pemasaran
Pemasaran batik Komar selama ini dilakukan dengan 5 macam
cara sebagai berikut :
1. Pameran (exhibition)
Batik KOMAR aktif mengikuti berbagai macam pameran
Jakarta seperti pameran INACRAFT, ICRA, DEKRANAS dan
GBN (Gelar Batik Nusantara). Tujuan mengikuti ajang pameran
yang sudah cukup dikenal luas oleh masyarakat, serta
biasanya diikuti oleh para perajin dengan kualitas yang baik
akan menambah kepercayaan konsumen serta bisa menambah
citra dari perusahaan itu sendiri. Disamping itu tujuan dari
mengikuti pameran adalah untuk memperkenalkan merk
perusahaan, menambah luas jaringan pemasaran dan berharap
akan menambah partner bisnis yang bisa berjangka panjang.
Di awal-awal berdirinya batik KOMAR sering mengikuti berbagai
macam pameran di Bandung dan Jakarta, namun dengan
berjalannya waktu akhirnya diputuskan hanya beberapa event
pameran yang bergengsi dan berkualitas saja yang terus diikuti
oleh batik KOMAR. Hal ini untuk menjaga kepercayaan dan
rasa kebanggaan bagi pengguna batik KOMAR.
Disamping pameran di dalam negeri beberapa pameran di luar
negeripun sering diikuti diantaranya pameran di Malaysia,
Thailand, Jepang dan Jerman.
2. Dari rumah ke rumah (Door to door)
Sistem door to door atau lebih dikenal dengan mendatangi
kenyamanan dan privasi para konsumen, terutama untuk
konsumen-konsumen khusus dari golongan menengah ke atas.
Lebih sering disebut potensial konsumen yang perlu dilayani
dengan baik dan dijaga terus hubungannya. Cara door to door
masih sangat efektif dan nyaman bagi kedua belah pihak,
dikarenakan kerahasiaan bisa lebih terjamin dan bisa saling
lebih mengenal satu sama lain. Langkah penjualan door to door
diawali pertama kali ketika batik KOMAR berpameran di gedung
DEPERINDAG Jakarta dan didatangi oleh Ibu negara pada saat
itu, yaitu Ainun Habibie. Setelah itu dipanggil di kediaman di
Patra Kuningan. Selanjutnya sistem door to door diteruskan ke
konsumen potensial lainnya.
3. Beli putus dengan rekanan bisnis (reseller)
Bentuk pemasaran semacam ini secara putaran (turn over)
masih bisa memberikan keuntungan yang cukup baik bagi
perusahaan. Jumlah produksi bisa diserap lebih banyak. Akan
tetapi secara citra tidak banyak membantu untuk peningkatan
brand image bagi batik KOMAR itu sendiri.
Pemasaran model ini yaitu dengan menjual seluruh
produk-produk batik, namun oleh pembeli (rekanan bisnis) akan
Namun keuntungan lainnya adalah bilamana rekanan tersebut
memiliki toko/counter/gallery yang cukup banyak dan terdapat di
berbagai kota, maka dengan sendirinya rekanan akan membeli
batik dengan jumlah yang banyak. Artinya distribusi
produk-produk batik akan lebih terbantu, dibanding dengan hanya
menjual di showroom batik KOMAR saja.
Sistem beli putuspun ada dua macam. Pertama beli putus
untuk semua produk-produk batik buatan batik KOMAR yang
bukan pesanan. Kedua pembelian yang berdasarkan pesanan
khusus dari rekanan.
4. Titip jual (consignment)
Sistem pemasaran dengan cara ini adalah, sistem
pemasaran yang sangat lemah dan perlu bersepakat dengan
segala macam bentuk aturan yang telah ditetapkan oleh partner
bisnis. Dari beberapa pengalaman yang pernah dilakukan, cara
semacam ini tidak banyak membantu dalam meningkatkan
kapasitas produksi maupun besarnya keuntungan.
Bentuk pemasaran ini jauh lebih baik dan berdampak
sangat bagus bagi usaha. Hal ini dikarenakan banyak
mendatangkan keuntungan diantaranya :
• Merek atau brand dengan nama sendiri jelas akan lebih
dikenal
• Konsumen akan lebih percaya dan merasa tidak ditipu
mengenai harga produk yang dipasarkannya
• Keuangan akan mudah diatur dan tidak melalui rekening orang
lain dulu.
• Barang-barang akan mudah ditata dan diatur sesuai dengan
keinginan.
• Keuntungan atau margin profit akan mudah disesuaikan
berdasarkan biaya-biaya yang harus dikeluarkan
• Dan masih banyak lagi keuntungan yang lainnya.
Sedangkan resikonya adalah, bilamana kita memiliki
tempat sendiri diantaranya adalah segala resiko akan
ditanggung sendiri serta modal awal untuk memiliki tempat
sendiri biasanya cukup mahal.
2.1.2 Produksi
Kegiatan produksi batik KOMAR dilakukan dengan tiga
1. Produksi di Bandung (in house)
Produksi di Bandung artinya adalah seluruh kegiatan proses
produksi dari mulai penyiapan desain, penyiapan bahan
baku, proses pelilinan, proses pewarnaan, proses
penutupan, hingga proses pelorodan (penghilangan lilin)
diselesaikan di Bandung.
Beberapa kegiatan atau proses produksi penting yang
dilakukan di workshop Bandung diantaranya adalah:
Gambar 2.2 Lokasi produksi di Bandung a. Proses pembuatan desain
b. Proses pembuatan cap tembaga
c. Proses pelilinan pada kain
2. Produksi di Cirebon Murni
Produksi di Cirebon murni artinya adalah seluruh kegiatan
harus disuplai dari Bandung. Kebanyakan adalah untuk
jenis produksi batik tulis hampir seluruhnya dikerjakan di
Cirebon.
3. Produksi di Bandung-Cirebon (merging procces)
Produksi di Bandung dan Cirebon adalah proses produksi
yang pengerjaannya dilakukan sebagian di Bandung dan
sebagian lagi di Cirebon. Kebanyakan untuk pengerjaan
batik cap dilakukan proses semacam ini, walapun terkadang
ada sebagian kecil, jenis produksi batik tulis kombinasi
dilakukan juga seperti ini.
2.1.3 Permasalahan
Dalam setiap kegiatan usaha pasti memiliki permasalahan
atau kendala yang dihadapai. Adapun besar kecilnya
permasalahan tergantung dari beban pekerjaan serta kemampuan
perusahaan dalam mengatasi permasalahannya tersebut.
Seringkali mendengar bahwa berdiam diri saja itu sudah masalah.
Permasalahan ini akan dibagi menjadi 2 bagian yang
pertama permasalahan yang berhubungan dengan internal
perusahaan dan yang kedua berhubungan diluar (external)
perusahaan:
Masalah internal yang dihadapi perusahaan biasanya
berkenaan dengan manajemen perusahaan disamping itu
masalah tenaga kerja, masalah lingkungan termasuk juga
masalah keuangan.
Batik Komar selama ini juga mengalami permasalahan yang
serupa, dengan demikian dicoba uraikan satu persatu sbb:
a. Manajemen
b. Limbah Cair
c. Keuangan.
d. Pemasaran
e. Tenaga Kerja
2.1.4 Beberapa Kegiatan Penting Lainnya
1. Perjalanan Pameran
- Mengikuti berbagai pameran batik di Jakarta, Yogya dan Bali.
- Tahun 1999 Pameran batik di Malaysia
- Tahun 2000 Pameran batik di Hannover EXPO Jerman
- Tahun 2002 Pameran batik di ATF (Asean Trade Fair)
Thailand
- Tahun 2003 Pameran International Tokyo Gift Show Jepang
- Tahun 2004 Pameran di Kedutaan Indonesia di Jepang
- Tahun 2005 Pameran di Nagoya Jepang
- Tahun 2005 Pameran di Kuala lumpur Malaysia
- Tahun 2006 Pameran di Kyoto & Tokyo Jepang
- Tahun 2007 Pameran Batik di Malaysia
- Tahun 2008 Pameran Batik di Lanzarotte – Spanyol
- Tahun 2008 Pameran batik di Festival TongTong – Amsterdam
Belanda
2. Pelatihan dan Kursus membatik
Bermula dari tugas yang diberikan oleh Departemen
DEPERINDAG pusat sejak tahun 2001 untuk berbagi ilmu batik
dengan pengrajin batik di Riau. Selanjutnya secara terbuka
batik KOMAR menerima peserta pelatihan batik dari seluruh
propinsi yang memerlukan pembinaan dan pelatihan batik
secara khusus. Selama ini yang berjalan dan terbina dengan
baik adalah dari kantor dinas Perindustrian dan Perdagangan
wilayah Jambi, Riau, Makasar, Palu dan Polewali Mandar.
Selebihnya dari beberapa dekranas dan pengrajin batik yang
memerlukan.
Beberapa jenis pelatihan yang pernah dilakukan sebagai
berikut:
- Memberikan pelatihan batik di wilayah kerja DEPERINDAG,
- Memberikan pelatihan batik untuk anak-anak putus sekolah
bekerja sama dengan Care USA melalui SAMBA Project
- Memberikan kesempatan magang, Kerja Praktek dan Tugas
akhir untuk perguruan tinggi yang memerlukan.
- Memberikan kursus singkat untuk pertukaran pelajar dari Swedia
– Indonesia (ITB).
- Pelatihan dan pengembangan batik kota PALU Sulawesi
Tengah.
- Pelatihan dan Pengembangan batik Kabupaten Polewali Mandar
– Sulbar.
3. Pengalaman organisasi
- Pengurus Pusat MPAI (Masyarakat Persuteraan Alam
Indonesia)
- Pengurus PARASILK (Persuteraan Alam Parahyangan) JABAR
- Pengurus INKOSINDO (Induk Koperasi Sutra Alam Indonesia)
- Pengurus YBI (Yayasan Batik Indonesia)
- Ketua Harian YBJB ( Yayasan Batik Jawa Barat)
Tema karya desain batik
- Batik Tumpal Reformasi
- Untaian Sawat
- Sekar Madu Suplir Mekar
- Manik-manik
- Bunga Lily
- 150 Bunga Mekar
- Tiga Ranting Rendeng-rendeng
- Pamor Keris Pusaka
- Legenda Cerita Rakyat dalam Batik
2.1.5 MISI dan VISI Batik KOMAR Misi:
Melestarikan dan menumbuhkan tradisi batik Cirebon sebagai
salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Trusmi Plered Cirebon pada khususnya dan menumbuhkan
industri kerajinan batik Indonesia pada umumnya.
Visi:
• Batik Tradisional Trusmi Cirebon bisa lebih dikenal di kancah
dunia batik nasional dan internasional
• Meningkatkan kesejahteraan karyawan melalui lingkungan
tempat kerja dan tempat tinggal yang bersih dan sehat,
pemberian upah yang wajar sesuai dengan keahlian dan prestasi
• Meningkatkan kualitas dan daya saing yang berpotensi untuk
memasuki pasar global
• Memperkaya desain motif untuk menambah perbendaharaan
motif-motif tradisional yang sudah ada dan memasyarakat
• Melakukan inovasi pada bidang bahan dasar kain, melalui
pengembangan desain tekstur tenun dan melakukan kombinasi
serat alam.
• Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang industri
kerajinan batik dengan cara mendidik tenaga-tenaga terampil
dan produktif yang diambil dari daerah-daerah di luar pusat
pengrajin batik.
• Memperluas jaringan kerja dengan pusat-pusat industri kerajinan
batik melalui pertukaran informasi desain dan proses produksi
• Berbagi ilmu dan informasi tentang berbagai proses batik bagi
pengrajin batik di daerah-daerah tertentu yang ingin
mengembangkan industri kerajinan batik
2.1.6 Fasilitas
Terdapat fasilitas yang mendukung untuk mempelajari batik
yang disediakan oleh Rumah Batik Komar, yaitu:
- Memiliki ruang showroom sendiri.
- Memiliki ruang untuk membuat alat cap batik.
- Memiliki tempat penyimpanan peralatan yang cukup luas.
Berikut adalah daftar paket untuk program belajar batik di
Rumah Batik Komar:
1. Paket A Rp. 30.000,- yaitu membuat sapu
tangan batik berukuran 40 cm x 40 cm.
2. Paket B Rp. 60.000,- yaitu membuat tapla
meja berukuran 1 m x 1m.
3. Paket C Rp. 85.000,- yaitu membuat taplak
meja batik berukuran 50 cm x 50 cm (sudah
termasuk snack).
4. Paket D Rp. 300.000,- yaitu membuat batik
tulis dari proses awal sampai proses akhir.
5. Paket E Rp. 3.000.000,- yaitu membuat batik
tulis dan cap beserta diajarkan cara
memasarkan batik.
Di Rumah Batik Komar para peserta pelatihan akan
diberikan pengetahuan tentang ilmu desain batik, proses batik baik
cap maupun tulis, sehingga metode pemasaran batik.
- Mengenal batik
- Mengenal beraneka ragam hias batik dari berbagai daerah,
- Mengenal desain batik cap dan batik tulis,
- Praktek membuat batik sendiri
- Jadwal dan waktu belajar dapat ditentukan sendiri.
- Fasilitas workshop yang memadai.
- Ruang kerja bersih,
- Lingkungan sekitar asri dan nyaman ,
2.1.7 Daftar Pengunjung
Dari sumber yang didadapatkan bahwa jumlah pengunjung
di Rumah Batik Komar mengalami ketidak stabilan, diambil data
tahun 2010 dari bulan Januari sampai Desember yang datang
untuk berlatih dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Dari data yang didapat jumlah pengunjung yang berusia
anak anak berjumlah 1756 orang, remaja yang datang ke untuk
pelatihan 26 orang, dan jumlah diatas remaja yang berkunjung dan
berlatih 2034 orang.
2.2 Promosi
Promosi merupakan salah satu unsur yang penting dari
pemasaran, selain struktur harga dan distribusi. Dengan promosi
perusahaan dapat memberikan informasi, menghimbau serta
mempengaruhi masyarakat agar tertarik untuk membeli produk atau jasa
yang dipasarkan.
Pengertian promosi menurut Winardi (1996), "Promosi adalah
suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk
merubah sikap dan tingkah laku pembeli yang tadinya tidak mengenal
menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan mengingat produk
tersebut” (Oka A. Yoeti, 1996, 64).
2.2.1 Tujuan Promosi
Menurut Winardi (1996) adapun tujuan promosi, yaitu diantaranya:
• Menyebarkan informasi produk kepada target pasar
• Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit
• Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga
kesetiaan pelanggan
• Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu
pasar
• Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding
produk pesaing
• Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan
yang diinginkan.
2.3 Objek Pariwisata
Objek pariwisata merupakan sesuatu yang mempunyai daya tarik,
keunikan, dan nilai tinggi, serta menjadi tujuan wisatawan untuk datang
dan berkunjung ke daerah tersebut. (Oka A, Yoeti, 2006:13)
Pariwisata merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
manusia secara perorangan maupun kelompok di dalam wilayah atau
daerahnya sendiri maupun wilayah lain dengan menggunakan beberapa
faktor jasa dan faktor penunjang lainnya yang diadakan pemerintah atau
masyarakat guna untuk mewujudkan keinginan wisatawan. (Komarudin,
2.4 Pariwisata Sebagai Sumber Daya Budaya
Budaya sangat penting peranannya dalam pariwisata. Salah satu
hal yang menyebabkan wisatawan melakukan perjalanan wisata adalah
adanya keinginan untuk melihat cara hidup dan mempelajari budaya di
daerah atau tempat yang dikunjunginya. Sumber daya budaya
dimungkinkan menjadi faktor utama yang menarik wisatawan untuk
melakukan perjalanan wisatanya. Tujuannya adalah memahami makna
suatu budaya dibandingkan dengan sekedar mendeskripsikan atau
melihat daftar fakta yang ada mengenai suatu budaya, hal inilah yang
menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Rumah Batik Komar.
Dalam pariwisata, jenis pariwisata yang menggunakan sumber
daya budaya sebagai modal utama dalam atraksi wisata sering dikenal
sebagai pariwisata budaya. Jenis pariwisata ini memberikan variasi yang
luas menyangkut budaya, mulai dari seni pertunjukan, seni rupa, festival,
makanan tradisional, sejarah, dan cara hidup yang lain.(Pitana dan Surya
BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
3.1 Strategi Komunikasi
Untuk menginformasikan gagasan, emosi, keterampilan dan
sebagainya dibutuhkan suatu bentuk komunikasi yang mampu
menyampaikan suatu informasi atau pesan yang dapat dengan mudah
dimengerti oleh sasaran. Komunikasi tersebut dapat menggunakan
bahasa verbal atau bahasa visual. Sebagian besar yang berkunjung dI
Rumah Batik Komar ini berusia 8 – 30 tahun ke atas, di usia ini
kebanyakan ingin mempelajari sesuatu yang baru atau sesuatu yang bisa
menambah ilmu pengetahuan mereka sendiri. Gaya Bahasa yang
digunakan adalah majas metafora yaitu mengubah makna kalimat yang
dibentuk. Memberikan warna-warna elegan supaya tidak mengurangi
kesan yang disampaikan oleh Rumah Batik Komar sendiri.
3.1.1 Tujuan Komunikasi
Strategi komunikasi yang bersifat informatif dan persuasif
tersebut dapat menimbulkan rasa keingintahuan dan mencoba
membuat dan mempelajari proses pembuatan batik di Rumah
3.1.2 Materi Pesan
Materi pesan yang ingin disampaikan dalam promosi ini
yaitu :
1. Mengenalkan cara pembuatan batik.
2. Mengajak untuk datang belatih cara membuat batik
3. Mempromosikan Rumah Batik Komar kepada masyarakat
terutama remaja.
Pesan tersebut dibuat semenarik mungkin lewat tagline,
headline, visual, lambang dan semua komponen yang terdapat
pada media-media promosi agar lebih efektif penyampaiannya dan
mudah diingat. Tagline dalam promosi ini adalah :
“Learn in technicolor”
3.2 Strategi Kreatif
Dalam proses promosi Rumah Batik Komar mempergunakan bahasa
Indonesia agar mudah dalam pemahamannya, disesuaikan dengan
khalayak sasaran yaitu dewasa awal berusia 17 - 24 tahun tahun.
Melalui strategi kreatif tersebut diharapkan dapat menarik minat dewasa
dan mengubah pandangan bahwa pembuatan batik sangat
menyenangkan.
Strategi kreatif dalam promosi Rumah Batik Komar sebagai tempat
pelatihan batik di kota Bandung yaitu dengan visual ilustrasi yang
menarik dikemas untuk remaja
3.2.1 Pendekatan Visual
Pendekatan visual yang akan ditampilkan dalam media promosi ini
adalah ilustrasi yang telah mengalami proses komputerisasi yang
digabungkan dengan elemen-elemen desain seperti tipografi,
warna, layout dan komposisi untuk memberikan pesan yang ingin
disampaikan dari Rumah Batik Komar sendiri.
3.3 Strategi Media
3.3.1 Pemilihan Media
Untuk menyampaikan isi pesan yang informatif dan tepat kepada
target promosi yang dituju dan mencapai tujuan yang diharapkan,
serta mempertimbangkan sistem strategi komunikasi yang dibuat,
1. Poster
Poster merupakan media yang sering dijumpai karena bisa
diletakkan di sisi jalan sehingga dapat terlihat / terbaca oleh
orang yang melewatinya. Poster juga memiliki kelebihan, yaitu
media yang sangat informatif karena bisa memuat berbagai
informasi karena orang bisa lebih lama untuk melihat dan
membaca.
2. Brosur
Brosur merupakan media yang berisikan informasi. Masih
banyaknya orang terutama jiwa muda yang belum mengetahui
wisata batik Rumah Batik Komar, dengan brosur akan
diperoleh banyak informasi mengenai Rumah Batik Komar.
3. Liflet
Media ini dipilih karena merupakan media promosi yang simpel,
dapat dibagikan kepada khalayak sasaran. Sehingga dapat
membaca informasi dengan jelas.
3.3.2 Pertimbangan Media
Media yang digunakan atau dipilih yaitu media yang biasa dijumpai
kebiasaannya, sehingga pesan dan informasi yang disampaikan
dapat membujuk target promosi secara perlahan. Selain itu melalui
pertimbangan bahwa media tersebut dapat saling menutupi
kelemahan media yang satu dengan yang lain untuk dapat
memberikan informasi yang efektif.
3.3.3 Media Pendukung
Media pendukung ini digunakan untuk melengkapi dan menunjang
media utama. Media pendukung ini terdiri dari spanduk, baliho,
iklan majalah, leaflet, serta stationery, seperti sertifikat, dan
merchandise.
3.3.4 Penyebaran Media
Penyebaran media merupakan hal yang sangat penting untuk
memastikan informasi dalam promosi ini dapat berjalan dengan
baik dan tersampaikan dengan tepat pada target audiens.
3.3.4.1. Tempat Penyebaran Media
Tempat penyebaran media khususnya dilakukan di
kampus-kampus dan area Sekolah Menengah Atas yang
berada di wilayah Bandung. Di mall atau tempat
3.3.4.2. Jadwal Penyebaran Media
Penyebaran media promosi ini terdiri dari 3 tahap per 3
bulan yaitu:
• Tahap pertama dimana penyebaran media ini
bertujuan sebagai pemberitahuan awal untuk
menginformasikan bahwa adanya wisata Rumah
Batik Komar
• Tahap kedua adalah penyebaran media promosi
yang membujuk/mengajak segmentasi untuk
melakukan pelatihan batik di Rumah Batik Komar.
• Tahap ketiga adalah penyebaran media promosi
yang merupakan media pengingat sekaligus juga
menjadi media pendukung pada saat peserta
mengunjungi dan melakukan pelatihan membatik di
Rumah Batik Komar
3.4 Strategi Distribusi
Dimulai dari poster yang akan disebarkan bersamaan dengan liflet
dan brosur. Iklan majalah akan diletakkan pada majalah khusus anak
Spanduk dan baliho akan disebarkan selama 3 bulan. Diletakkan di
sekitar area sekolah atau di tempat yang biasa anak muda lalu lalang
atau banyak melakukan aktivitas. Spanduk juga akan diletakkan di sekitar
wilayah Batik Komar. Untuk media gimmick dan sertifikat akan diberikan
pada peserta bila mengikuti kursus belajar membatik di Rumah Batik
Komar.
3.5 Konsep Visual
Secara garis besar, konsep visual dalam promosi tersebut
menggambarkan tentang pesona keindahan Rumah Batik Komar yang
tiada duanya. Mulai dari hasil kain batiknya sampai paket pelatihannya.
3.5.1 Format Desain
Format desain yang dipakai dalam media promosi ini adalah
bentuk portrait dan landscape. Format desain tersebut dipilih
karena mempunyai ukuran lebih panjang pada satu sisinya, baik
horizontal maupun vertikal. Format seperti ini terlihat lebih
mempunyai banyak ruang, sehingga informasi yang disampaikan
pun lebih informatif. Di lain hal, format desain seperti ini lebih
menarik dibandingkan dengan bentuk sama sisi atau bujur
3.5.2 Lay Out
Komposisi elemen desain grafis dalam media promosi ini akan
menjadi kesatuan yang memberikan kesan tegas dan menarik.
Sehingga akan menjadi daya tarik untuk target sasaran.
3.5.3 Tipografi
Jenis tipografi yang digunakan disesuaikan dengan konsep yaitu
yang memberikan kesan tegas, unik dan menarik.
3.5.4 Warna
Warna sebagai unsur visualisasi yang berkaitan dengan bahan
yang mendukung keberadaannya ditentukan oleh jenis
pigmennya.
Warna memiliki peran penting dalam desain karena menciptakan
suatu kesan dan dapat berbentuk energi. Melalui kesan inilah
dapat mempengaruhi pikiran dan emosi
R 47
Ilustrasi yang digunakan pada visualisasi promosi ini berupa
ilustrasi yang menggambarkan batik dan alat membatiknya dan
dan didukung oleh unsur-unsur ilustrasi lain yang dapat
memperkuat gagasan visual yang muncul. Membuat komposisi
yang menarik. Dan mengajak masyarakat untuk mengikuti
BAB IV
MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI
4.1 Media Media
4.1.1 Poster
Ukuran : 29.7 CM x 42 CM
Material : Art Paper
Teknik Produksi : Cetak Offset
Keterangan : Menampilkan visual yang mengajak kawula
muda untuk mengikuti program pelatihan. Dengan
menggunakan gaya bahasa metafora. Supaya
menarik perhatian. Diletakkan pada majalah dinding
sekolah dan kampus dan juga area anak muda
4.1.2 Iklan majalah
Gambar 4.2 Iklan majalah
Ukuran : 17 CM x 23.2 CM
Material : Art Paper
Teknik Produksi : Cetak Offset
Keterangan : Menampilkan visual yang mengajak kawula
muda untuk mengikuti program pelatihan. Dengan
menarik perhatian. Diletakan pada majalah majalah
anak muda contoh go girl!.
4.1.3 Brosur
Gambar 4.3 Brosur
Ukuran : 14.5 CM x 20.5 CM
Material : Art Paper
Teknik Produksi : Cetak Offset
Keterangan : Menampilkan visualisasi yang mengajak
kawula muda untuk mengikuti program pelatihan.
Dengan menggunakan memberikan informasi
lengkap akan program – program pelatihan batik
4.1.4 Liflet
Gambar 4.4 liflet
Ukuran : 19 CM x 20.2 CM
Material : Art Paper
Teknik Produksi : Cetak Offset
Keterangan : menampilakan infomasi lengkap akan
program pelatihan batik yang diadakan oleh Rumah
4.1.5 Spanduk
Gambar 4.5 spanduk
Ukuran : 400 CM x 100 CM
Skala : 1 : 12.5
Material : Akasia Paper
Teknik Produksi : Digital Print
Keterangan : memberikan infomasi lengkap akan program
pelatihan batik yang diadakan oleh Rumah Batik
Komar.
Gambar 4.6 Baliho
Ukuran : 600 CM x 400 CM
Skala : 1 : 20
Material : Akasia Paper
Teknik Produksi : Digital Print
Keterangan : memberikan infomasi lengkap akan program
pelatihan batik yang diadakan oleh Rumah Batik
Komar.
Gambar 4.7 sertifikat
Ukuran : 23 CM x 17.6 CM
Material : Linen Paper
Teknik Produksi : Cetak Offset
Keterangan : Sebagai tanda terimakasih karena relah
4.1.8 Paper Bag
Gambar 4.8 paper bag
Ukuran : 21 CM x 18 CM
Material : Glosy Paper
Teknik Produksi : Cetak Offset
Keterangan : Sebagai media berjalan yang akan
membantu mempromosikan Wisata Rumah Batik
4.1.9 Sticker
Gambar 4.9 sticker
Ukuran : 11 CM x 3 CM
Material : Sticker Paper
Teknik Produksi : Cetak Offset
Keterangan : Sebagai media berjalan yang akan
membantu mempromosikan Wisata Rumah Batik
4.1.10 Pin
Gambar 4.10 pin
Ukuran : 5.8 CM x 5.8 CM
Material : Pin
Teknik Produksi : Cetak Offset
Keterangan : Sebagai media berjalan yang akan
membantu mempromosikan Wisata Rumah Batik
4.1.11 Canting
Gambar 4.11 canting
Ukuran : -
Material : -
Teknik Produksi :
Keterangan : Sebagai media promosi yang diberikan
4.1.12 Gantungan Kunci
Gambar 4.12 gantungan kunci
Ukuran : 6.5 CM x 2.5 CM
Material : Kalkir
Teknik Produksi : Cetak Offset
Keterangan : Sebagai media promosi yang diberikan
4.1.13 T- shirt
Gambar 4.13 T-shirt
Ukuran : Medium Size
Material : combat 30s
Teknik Produksi : Digital Print
Keterangan : Sebagai media promosi yang diberikan
4.1.14 Mug
Gambar 4.14 Mug
Ukuran : -
Material : Gelas putih
Teknik Produksi : Digital Print
Keterangan : Sebagai media promosi yang diberikan
DAFTAR PUSTAKA
Aep S. Hamidin (2002). Batik : Warisan Budaya Asli Indonesia. Yogyakarta.
Ani Bambang Yudhoyono (2002) Batikku : pengabdian cinta tak berkata.
Jakarta.
H. Oka A. Yoeti (1996). Pemasaran Pariwisata. I Gede Pitana, Prof. Dr. M.Sc dan I Ketut Surya Diarta, SP,MA. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata.
Komarudin. 1999. Pembangunan Perkotaan Berwawasan Lingkungan. Jakarta: Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan
Internet
www.komarbatik.com/ diakses tangal 17 November 2010
www.komarbatik.com/workshop.html diakses tanggal 17 November 2010
SUMBER LAIN
Wawancara dengan Bapak Komarudin. Tanggal 5 April 2011
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama Lengkap : Yohanes Christover Freddy H
Tempat/ Tanggal Lahir : Jakarta, 10 Mei 1988
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Belum Kawin
Agama : katholik
Pendidikan Terakhir : Sarjana Desain (Desain Komunikasi Visual)
Alamat : Jalan Ciumbuleuit Gang Rahayu No. 59/155C
Bandung, 40141
No. Telp/ Hp : Hp (022 91677317)
Email : powerpupboys@yahoo.com
Pendidikan Formal
• 1994-2000 : SD Strada Budi Luhur Bekasi
• 2000-2003 : SMP Strada Budi Luhur Bekasi
• 2003-2006 : SMA Santa Maria Monica Bekasi
• 2006-2011 : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)
Bandung
Pendidikan Non Formal
1. WORKSHOP “1001 INSPIRATION DESAIN FESTIVAL” at Unikom,
December 15th 2007
2. Contest Mural “ Gen X and The Future” at Basar Baluja, April 1st – 3rd