• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan dan Implementasi Model Strategi Pemasaran Berwawasan Lingkungan: Studi Empiris pada Masyarakat Jogyakarta, Solo, dan Semarang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan dan Implementasi Model Strategi Pemasaran Berwawasan Lingkungan: Studi Empiris pada Masyarakat Jogyakarta, Solo, dan Semarang"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

48 Daftar Kepustakaan

Adcock, D. (2000), Marketing Strategies for Competitive Advantage, Wiley, Chichester, p. 132.

Aragon-Correa, J.A. 1999. Strategic proactivity and firm approach to the natural environment. Academy of Management Journal, 41:556-56712, pp. 4-7.

Barnet, S. 1992. Strategy and the environment. Columbia Journal of World

Business,27:202-207

Brown, W.B. 1998 Current practices in environmental management. Business Horizons

Berger, I. (1993), “The relationship between environmental attitudes and behaviour”, Canadian Journal of Marketing Research, Vol. 12, pp. 36-43.

Berry, M. and Rondinelli, D. (1998), “Proactive corporate environment management: a new industrial revolution”, The Academy of Management Executive, Vol. 12 No. 2, pp. 38-51.

Buttel, F.H. (1979), “Age and environmental concern: a multivariate analysis”, Youth and Society,Vol. 10 No. 3, March, pp. 237-56.

Carlson, L., Grove, S. and Kangun, N. (1993), “A content analysis of environmental advertisingclaims: a matrix method approach”, Journal of Advertising, Vol. 22 No. 3, pp. 27-40.

Caswell, J. and Mojduszka, E. (1996), Using Informational Labelling to Influence the Market forQuality in Food Products, Food Marketing Policy Center, University of Connecticut, Storrs,CT, p. 1996.

Chan, R.Y. (2001), “Determinants of Chinese consumers – green purchase behaviour”, Psychology& Marketing, Vol. 18 No. 4, pp. 389-413.

Chase, D. and Smith, T.K. (1992), “Consumers keen on green but marketers don’t deliver”,Advertising Age, June, p. 63.

Dagnoli, J. (1991), “Consciously green”, Advertising Age, Vol. 14, p. 41.

Dasgupta, P. (2000). Economic pathways to ecological sustainability. BioScience.

(2)

49 Drumwright, M. (1994), “Socially responsible organizational buying: environmental concern as anoneconomic buying criterion”, Journal of Marketing, Vol. 58, pp. 1-19.

Elkington, J. (1989), “Why it pays to be green”, Weekend Financial Times, October 14,

p. 13.

Feldwick, P. (1996), “What is brand equity anyway?”, Journal of the Market Research Society,Vol. 38 No. 2, pp. 85-104.

Fitzgerald, K. (1993), “It’s green, it’s friendly, it’s wal-mart, eco-store”, Advertising Age, Vol. 1, p. 44.

Forte, M. and Lamont, B. (1998), “The bottom –line effect of greening (implications of ecological awareness)”, The Academy of Management Executive, Vol. 12 No. 1, pp. 89-91.

Goll,I., Johnson,N.B., Rasheed,A.A., (2007), Knowledge capability, strategic change, and firm performance The moderating role of the environment Management DecisionVol. 45 No. 2, pp. 161-179

Graviria, D. (1995), “Introducing the ecolabelling concept: experience of Colombia”, International Trade Forum, Vol. 395, pp. 8-11.

Greeno and Robinson. (1992). Retinking corporate environmental management. Columbia Journal of World Business

Henriques, I., & Sadorsky, P. (1999). The relationship between environmental commitment and managerial perceptions of stakeholder importance. Academy

of Management Journal, 42:87-99

Hood,C. Jackson, M.(1992). The new public management: a recipe for disaster?” Hazard Management and Emergency Planning, Perspective on Britain, James and James Publishers, London

Hoffman, A.J. (2000). Integrating environmental and social issues into corporate practice. Environment

Ippolito, P.M. and Mathios, A.D. (1990), “Information, advertising and health choices: a study ofthe cereal market”, Rand Journal of Economics, Vol. 21 No. 3, pp. 459-80.

(3)

50 Iyer, G. (1999), “Business, consumers and sustainable living in an interconnected world: a multilateral ecocentric approach”, Journal of Business Ethics, Vol. 20 No. 4, pp. 273-88.

Lyon, T. (2003), “Green’ firms bearing gifts”, Regulation Washington, Vol. 26 No. 3, p. 36.

Nyborg,K., Howarth,R.B., Brekke K.A, (2003), “Green consumers and public policy: On socially contingent moral motivation”. This series is published by the University of Oslo Department of Economics, MEMORANDUM No 31

Ozmen.Fatma (2006). “The level of preparedness of the schools for disasters from the aspect of the school principals”. Disaster Prevention and Management. Vol. 15 No. 3, pp. 383-395

Parker, D. (1992).” The mismanagement of hazards” Hazard Management and Emergency Planning Perspective on Britain, James and James Science Publishers, London.

Peattie, K. (1992), “Green marketing”, The M + E Handbook Series, Longman, London.

Polonsky, M., Bailey, J., Baker, H. and Basche, C. (1998), “Communicating environmental information: are marketing claims on packaging misleading?”, Journal of Business Ethics,Vol. 17 No. 3, pp. 281-94.

Porter, M. and Van der Linde, C. (1995a), “Green and competitive: ending the stalemate”, Harvard Business Review, Vol. 73 No. 5, pp. 120-34.

Porter, M. and Van der Linde, C. (1995b), “Toward a new conception of the advertising”,Journal of Business Research, 36 (2): 217-31.

Roome, N. (1994). Business strategy, R&D management, and environmental imperatives. R&D management, 24:65-82

Rugman, A. and Verbeke, A. (1998), “Corporate strategies and environmental regulations: and organizing framework”, Strategic Management Journal, Vol. 19 No. 4, pp. 363-75.

(4)

51 Schwartz, J. and Miller, T. (1991), “ The earth’s best friends”, American

Demographics,Vol. 13, pp. 26-35.

Schlegelmilch, B.B., Diamantopoulos, A. and Bohlen, G.M. (1996), “The value of sociodemographic characteristics for predicting environmental consciousness”,

American Marketing Association’s Winter Educator’s Conference, Vol. 5, AMA,

Chicago, IL, pp. 348-9.

Shrivastava, P. (1995). Ecocentric management for a risk society. Academy of

Management Review. 20 (1): 118-137

Swanson D.L. Toward an integrative theory of business and society: areseacrh strategy for corporate social performance. Academy of Management Review.

Wasik, J. (1992), “Green marketing: marketing is confusing, but patience will pay”, MarketingNews, Vol. 26 No. 21, pp. 16-18.

Wasik, J. (1996), Green Marketing and Management: A Global Perspective, Blackwell PublishersLtd, Oxford.

West, K. (1995), “Ecolabels: the industrialization of environmental standards”, The Ecologist, Vol. 5 No. 1, pp. 16-21.

Winn, M.I. (2000). “Toward a process model of corporate greening”. Organizational Studies

Zelezny, L. (2000). Elaborating on Gender differences in Environmentalism. Journal of

(5)

LAPORAN PENELITIAN

HIBAH PENELITIAN KERJA SAMA ANTARPERGURUAN TINGGI

(HIBAH PEKERTI)

Pengembangan dan Implementasi Model Strategi Pemasaran

Berwawasan Lingkungan: Studi Empiris pada Masyarakat

Jogyakarta, Solo, dan Semarang

Oleh:

Jati Waskito, SE, M.Si

Banu Witono, S.E., M.Si

DIAJUKAN KEPADA:

DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL RI

UNIVERSITAS MUHAMMADYAH SURAKARTA

NOVEMBER 2011

(6)
(7)

RINGKASAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Memetakan tingkat kesadaran masyarakat Solo, Jogyakarta, dan Semarang, terhadap lingkungan dan keperdulian mereka untuk membeli produk yang ramah lingkungan 2) Menganalisis pengaruh tingkat kesadaran masyarakat pada kelestarian lingkungan terhadap perilaku pembelian produk ramah lingkungan.

Observasi dengan menggunakan isntrumen kuesioner berhasil mengumpulkan data dari 295 orang responden yang merupakan warga kota Joglosemar. Analisis diskriptif dilakukan untuk memperoleh pemetaan tingkat kesadaran warga kota terhadap lingkungan. Analisis regresi digunakan untuk menganalisis pengaruh tingkat kesadaran warga terhadap lingkungan pada keniatan mereka untuk membeli produk ramah lingkungan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran tertinggi mereka adalah untuk memanfaatkan produk yang telah mereka pakai untuk dapat digunakan kembali (daur ulang), sementara terendah adalah pengetahuan mereka terhadap pelestarian lingkungan. Warga tiga kota memiliki keniatan yang paling kuat dalam pembelian produk sayuran dan buah buahan organic dan kesadaran terendah untuk memanfaatkan kertas yang sudah terpakai. Hasil uji beda menemukan bahwa terdapat perbedaan secara signifikan tingkat kesadaran tiga warga kota tersebut, kecuali sikap mereka terhadap lingkungan. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa tingkat kesadaran warga kota Joglosemar terhadap kelestarian lingkungan secara signifikan berpengaruh terhadap keniatan mereka untuk membeli produk ramah lingkungan baik secara umum maupun produk khusus.

Bagi fihak-fihak terkait, terutama pemerintah dan aktivis lingkungan, hasil penelitian menjadi alasan yang kuat untuk melakukan sosialisasi dan pembelajaran bagi masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesadaran terhadap pentingnya kelestarian lingkungan sudah mulai tertanam pada benak konsumen. Para pelaku bisnis perlu segera merespon isu penting ini, misalnya melalui tema iklan dan kandungan produk serta kemasan yang mengarah pada green product. Produk yang ramah lingkungan dapat lebih menjamin stabilitas permintaan seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan.Bagi akademisi, menentukan model yang komprehensif sebagai 

respon terhadap perkembangan pasar, sehingga dapat mengukur persepsi masyarakat (yang

(8)

RESEARCH SUMMARY

This study aims to 1) Describe the level of public awareness Solo, Yogyakarta and Semarang, on the environment and their awareness to purchase environmentally friendly products 2) Analyze the influence of the level of public awareness on environmental sustainability of the behavior of

purchasing environmentally friendly products.

Observations using the instrument of accession questionnaire collected data from 295 respondents who are citizens of the city Joglosemar. Descriptive analysis performed to obtain the mapping degree of awareness of environmental citizens. Regression analysis was used to analyze the influence of the level of awareness of the environment on their intention to buy

environmentally friendly products

The results of this study indicate that the highest level of awareness of them is to utilize a product that has been their use to be used again (recycled), while the lowest is their knowledge to environmental conservation. Residents of three cities have the most powerful intention in the purchase of vegetables and organic fruits and the lowest awareness to utilize paper that is already in use. Different test results found that there were significant differences in level of consciousness of three citizens of the city, but their attitude towards the environment. The results of the regression test showed that the level of awareness of the citizens towards environmental sustainability Joglosemar significantly affect their intention to buy environmentally friendly

products in general and specialty products.

For hand-related parties, especially governments and environmental activists, the research results to be good reason to do socialization and learning for the community about the importance of environmental conservation. The results of this study indicate that awareness of the importance of environmental sustainability already embedded in the minds of consumers. Businesses need to respond immediately to this important issue, for example through advertising theme and content of products and packaging that leads to the green product. Environmentally friendly products can better ensure stability along with the increasing demand for public awareness of sustainability environment. for academics, define a comprehensive model in response to market developments, so as to gauge public perception (which has been mapped on th. -1) As a whole against environmentally friendly products, will greatly assist business people to organize their marketing strategy (green marketing strategy).

(9)

CAPAIAN

INDIKATOR KINERJA PENELITIAN

Berdasarkan proposal yang telah disusun, target/indikator yang digunakan untuk menilai

keberhasilan dari keseluruhan rangkaian penelitian (tahun I dan II) adalah bahwa keluaran yang

dihasilkan mampu :

1. Disusun menjadi artikel yang diterbitkan pada jurnal nasional terakreditasi dan panduan

bagi para aktivis lingkungan, dan diseminasi hasil penelitian dengan pihak Dinas

Lingkungan Hidup sebagai lembaga pemegang kebijakan daerah di lingkungan pemkot.

2. Harapan kedepannya hasil penelitian tersebut menjadi acuan bagi industry yang

mengangkat isu lingkungan sebagai setrategi pemasaran mereka untuk meningkatkan

profit, sekaligus bentuk tanggung jawab social perusahaan

3. Tersusunnya buku atau bahan ajar atau modul mengenai masalah lingkungan dan

diseminasi publikasi ilmiah. Buku tersebut diharapkan dapat diterbitkan (ber-ISBN),

sebagai bahan ajar. Penyebar luasan terutama ditujukan kepada para akademisi seperti

dosen, mahasiswa dan peneliti.

Adapun target awal keberhasilan dari penelitian ini adalah :

1. Dimuatnya artikel publikasi hasil penelitian ke dalam jurnal Nasional erakreditasi. Materi

artikel publikasi masih dalam proses editing di dewan redaksi Jurnal Nasional

Terakreditasi, yaitu JEP, ISSN 1411-6081, Terakreditasi Nomor 51/DIKTI/Kep/2010 untuk

periode terbit Vol.13, No.2, Desember 2011 (surat keterangan dimuat dari dewan redaksi

JEP terlampir).

2. Pelaksanaan diseminasi seminar nasional Ekonomi dan Bisnis di Universitas muhamadyah

(10)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, setelah beberapa pengamatan dan penelusuran pustaka yang saya

lakukan, telah memunculkan ide penelitian ini. Saat ini, para lingkungan dengan berbagai

cara sangat gencar dalam mengkampayekan isu kerusakan lingkugan yang diakibatkan

karena faktor manusia. Memperhatikan kelestarian lingkungan adalah suatu keharusan

demi kelangsungan dan stabilitas dunia industri

Hasil penelitian ini menunjukkan mulai meningkatnya kesadaran masyarakat

terhadap pentingnya pelestarian lingkungan. Hal ini perlu mendapatkan respon

dikalangan para praktisi bisnis untuk menata strategi bisnisnya yang mengarah pada

produk hijau.

Bagi peneliti yang tertarik untuk melakukan penelitian dengan topik yang sama,

sebaiknya peneliti yang akan datang memperhatikan variable control dari karakteristik

responden yang digunakan sebagai sampel. Variable tersebut akan semakin

meningkatkan kemampuan model untuk memprediksi perilaku pembalian produk hijau.

Kepada para kolega yang memberikan sarannya, penulis mengucapkan

terimakasih banyak, meskipun penambahan dan perbaikan telah dilakukan, namun saran

dan kritik masih tetap penulis harapkan. Semoga hasil penelitian ini akan memberikan

pencerahan sekaligus dorongan bagi para praktisi bisnis untuk menata model strategi

pemasaran dengan penekanan pada pentingnya isu lingkungan

Solo, 12 November 2011

(11)

 

RINGKASAN

Kompleksitas keterhubungan antara aktivitas bisnis dan lingkungan natural merupakan topik penting untuk dibahas. Menurut Ozmen (2006), perusahaan perlu mengadopsi pendekatan yang konsisten terhadap masalah-masalah strategis, struktural, dan kontekstual, termasuk didalamnya lingkungan natural. Implementasinya adalah memasukkan pertimbangan lingkungan natural yang lebih proaktif kedalam strategi perusahaan. Mereka juga memberikan alternatif penyelesaian dengan melibatkan isu lingkungan natural malalui pandangan yang lebih proaktif dalam mengubah model strategi yang diimplementasikan perusahaan. Ozmen (2006) juga memberikan bukti empiris bahwa terdapat hubungan antara strategi bisnis dan pendekatan perusahaan pada lingkungan natural.

Memberikan respon strategis pada isu lingkungan bagi suatu organisasi bisnis, harus merupakan suatu pemahaman yang komprehensif bagaimana mereka memasukkan agenda lingkungan natural secara khusus, melakukan antisipasi terhadap permasalahan lingkungan yang muncul, dan mengimplementasikannya dalam praktik bisnis mereka. Dengan kata lain, usaha-usaha ke arah kepedulian lingkungan tidak cukup dinyatakan secara linguistik saja, tetapi perlu didukung dengan perencanaan dan pendokumentasian yang baik (Goll, et al., 2007).

Peningkatan kesadaran lingkungan memiliki pengaruh yang mendalam terhadap perilaku konsumen, dengan memperluas pasar produk berwawasan lingkungan (green product) pada tingkat yang luar biasa. Sebagai contoh, Mintel survei menyimpulkan bahwa 27 persen orang dewasa Inggris siap untuk membayar sampai dengan 25 persen lebih untuk produk berwawasan lingkungan (Schlegelmilch dan Diamantopoulos, 1996). Sedangkan di Amerika Serikat, diperkirakan laju pertumbuhan pasar untuk produk-produk berwawasan lingkungan 10,4 persen pada tahun 1993 menjadi $ 121.5 miliar, dan telah memproyeksikan bahwa ini akan terus

meningkat (Ren dan Lin, 2001).

Studi ini mengusulkan pendekatan segmentasi baru, melalui analisis hubungan antara perilaku pro-environmental dan langkah-langkah pembelian yang sadar lingkungan. Dasar pemikiran untuk pendekatan ini didasarkan pada kenyataan bahwa konsumen secara tradisional mengekspresikan kesadaran lingkungan mereka melalui produk yang mereka beli (Nyborg, et al., 2003).

Uraian diatas sangat penting untuk diaplikasikan pada masyarakat kita, dengan mengambil sampel masyarakat kota Joglosemar, untuk menjawab permasalahan sebagai berikut:

a) Apakah masyarakat Jogyakarta, Solo, dan Semarang (Joglosemar) sudah memiliki kesadaran

(12)

 

b) Apakah peningkatan kesadaran lingkungan berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku

konsumen dalam membeli produk yang ramah lingkungan?

Tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut,

a) Memetakan tingkat kesadaran masyarakat Solo, Jogyakarta, dan Semarang, terhadap

lingkungan dan keperdulian mereka untuk membeli produk yang ramah lingkungan

b) Menganalisis pengaruh tingkat kesadaran masyarakat pada kelestarian lingkungan terhadap

perilaku pembelian produk ramah lingkungan

Beberapa temuan penting dari studi ini yang berkontribusi dalam pengembangan iptek adalah sebagai berikut:

a) Mendapatkan gambaran pemetaan secara komprehensif tingkat kesadaran elemen

masyarakat kota terhadap kelestarian lingkungan

b) Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan

masyarakat terhadap lingkungan akan semakin meningkatkan kesadaran untuk membeli produk ramah lingkungan

Kontribusi terhadap Pembangunan

a. Bagi fihak-fihak terkait, terutama pemerintah dan aktivis lingkungan, hasil penelitian ini menunjukkan gambaran yang terukur tentang kesadaran warga Joglosemar terhadap pelestarian lingkungan. Diantaranya adalah masih rendahnya pengetahuan masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan ini dapat menjadi alasan yang kuat untuk melakukan sosialisasi dan pembelajaran bagi masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan.

b. Bagi praktisi bisnis, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesadaran terhadap

(13)

      

SUMMARY

 

 

       The complexity of the relationship between business activity and the natural environment is an 

important topic to be discussed. According Ozmen (2006), companies need to adopt a consistent 

approach to the problems of strategic, structural, and contextual, including the natural environment. 

Implementation is natural that incorporate environmental considerations into corporate strategy is 

more  proactive.  They  also  provide  an  alternative  solution  to  the  issues  involving  the  natural 

environment through view more proactive in changing the model of corporate strategy is implemented. 

Ozmen (2006) also provide empirical evidence that there is a relationship between business strategy 

and corporate approach to the natural environment. 

 

      Provide a strategic response to addressing environmental issues for a business organization, 

must be a comprehensive understanding of how they incorporate natural environmental agenda in 

particular, to the anticipation of emerging environmental problems, and implement them in their 

business practices. In other words,  the efforts towards environmental awareness is not enough 

linguistically expressed alone, but must be supported by good planning and documentation (Goll, et al., 

2007). 

 

      Increased environmental awareness has a profound effect on consumer behavior, with the 

expanding market environmentally friendly products (green product) at an incredible rate. For example, 

Mintel survey concluded that 27 percent of UK adults are ready to pay up to 25 percent more for 

environmentally friendly products (Schlegelmilch and Diamantopoulos, 1996). While in the United 

States, an estimated rate of growth of the market for environmentally sound products 10.4 percent in 

1993 to $ 121.5 billion, and has projected that it will continue to increase (Ren and Lin, 2001). 

 

       This study proposes a new segmentation approach, through the analysis of the relationship 

between pro‐environmental behavior and the steps are environmentally conscious purchasing. The 

rationale for this approach is based on the fact that consumers have traditionally express their 

environmental awareness through the products they buy (Nyborg, et al., 2003). 

 

       The description above is very important to be applied in our society, by taking a sample of urban 

society Joglosemar, to answer the problem as follows: a) Is the community Jogjakarta, Solo and 

Semarang  (Joglosemar)  already  has  a  consciousness  and  awareness  on  the  environment? 

b) Is the increase in environmental awareness significantly influences consumer behavior in buying 

environmentally friendly products? 

 

       Goals to be achieved through this research are as follows, a) Describe the level of public 

awareness Solo, Yogyakarta and Semarang, on the environment and their awareness to purchase 

environmentally friendly  products b) Analyze  the influence  of  the level of public awareness  on 

environmental  sustainability  of  the  behavior  of  purchasing  environmentally  friendly  products 

 

      Some important findings from this study that contribute to the development of science and 

technology are as follows: a) Obtain a comprehensive picture of the mapping element of the urban 

community level of awareness of environmental sustainability b) The results of this study also found that 

the higher the level of public knowledge on the environment will further raise awareness for the 

(14)

   

Contribution to the Development 

 

a. For hand‐related parties, especially governments and environmental activists, the results of this study 

show a measurable Joglosemar citizen awareness of environmental conservation. Among them is the 

still low level of knowledge the community to preserve this environment can be a powerful reason for 

socialization and learning for the community about the importance of environmental conservation. 

 

b. For business practitioners, the results of this study indicate that awareness of the importance of 

environmental sustainability already embedded in the minds of consumers. Businesses need to respond 

immediately to this important issue, for example through advertising theme and content of products 

and packaging that leads to the green product. Environmentally friendly products can better ensure 

Referensi

Dokumen terkait

Pemeliharaan sistem perekaman surat pemberitahuan yang terintegrasi dan sesuai standar, dapat mempengaruhi tingkat produktifitas pegawai, memastikan integrasi

Empat, Identifikasi Unit dimana Unit Bedah Sentral adalah tempat dimana tindakan operasi terhadap pasien dilakukan dalam hitungan menit hingga jam dan setelah itu

kali sehingga revisi yang dilakukan lebih terbatas. Sejauh ini penelitian mengenai instrumen evaluasi yang dapat digunakan untuk mengukur keterampilan problem

Jemaat GKJW dan GPIB Lumajang telah berupaya mengaktualisasikan / mengedepankan wawasan yang baik kemasyarakatan kebangsaan dalam kehidupan berjemaat

Upaya Meningkatkan Kemampuan Shooting Permainan Sepakbola Memakai Metode Modifikasi Permainan pada Siswa Kelas 8 SMPN 05 Sayan Tahun Pelajaran 2011/2012 Untuk

juga mencakup seleksi atas tenaga konsultan baik konsultan perorangan (individual consultant) maupun perusahaan konsultan (firm consultant) sesuai dengan prosedur

Dengan cara ini di ketahui beberapa hal Peta geologi adalah bentuk ungkapan data dan informasi geologi suatu daerah / wilayah / kawasan dengan tingkat kualitas yang tergantung

Multimodal adalah sebuah interaksi, artinya multimodal menekankan bahwa semua sarana komunikasi memainkan peranan penting baik itu verbal maupun non verbal (visual) karena