• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Sistem Informasi Bimbingan dan Konseling Berbasis SMS Gateway (Studi Kasus SMAK ST Thomas Aquino Mojokerto).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Sistem Informasi Bimbingan dan Konseling Berbasis SMS Gateway (Studi Kasus SMAK ST Thomas Aquino Mojokerto)."

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

Nama : Adhita Karya Putra NIM : 06.41010.0300 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(2)

vi

SMAK ST Thomas Aquino sebagai tempat belajar dan pengembangan diri memiliki bagian bimbingan dan konseling (BK) untuk mengawasi dan membimbing siswa. Guru bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan dalam perkembangan kejiwaan siswa dan sebagai tempat konsultasi siswa. Dalam melakukan tugasnya guru BK mengalami kesulitan dalam melakukan administrasi pelayanan bimbingan dan konseling, mencatat pelanggaran siswa, membuat laporan kepada kepala sekolah dan melaporkan kepada orang tua siswa terhadap perilaku siswa di sekolah.

Mengetahui masalah yang terjadi, penulis merancang dan membuat sistem informasi bimbingan dan konseling berbasis Short Message Service(SMS) gateway. Sistem ini dapat membantu guru BK untuk melakukan administrasi pelayanan bimbingan dan konseling, mencatat pelanggaran siswa, membuat laporan kepada kepala sekolah dan melaporkan kepada orang tua siswa terhadap perilaku siswa di sekolah secara komputerisasi. Dengan adanya sistem ini terjadinya kehilangan data-data dapat di minimalkan.

Setelah dilakukan testing terhadap penggunaan sistem informasi bimbingan dan konseling berbasis SMSgateway di SMAK ST Thomas Aquino, di dapat kesimpulan bahwa sistem informasi ini membantu guru BK dalam melakukan tugas-tugasnya. Begitu juga kepala sekolah dan orang tua siswa dapat melihat laporan anak didik secara real time melalui media SMS.

(3)

ix

2.1 Pengertian Bimbingan dan Konseling ... 6

(4)

x

3.2 Perancangan Sistem ... 22

3.3 Perancangan Pengiriman SMS... 26

3.4 Perancangan Penerimaan SMS ... 28

3.5 Data Flow Diagram ... 30

3.6 Entity Relationship Diagram ... 34

3.7 Struktur Tabel ... 37

3.8 Rancangan Antar Muka ... 44

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 53

4.1 Kebutuhan Sistem ... 53

4.2 Instalasi Sistem ... 54

4.3 Pembuatan dan Implementasi Program ... 56

4.4 Evaluasi ... 66

BAB V PENUTUP ... 77

5.1 Kesimpulan ... 77

5.2 Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 78

(5)

xi

Tabel 2.1 Perintah AT Command ... 37

Tabel 3.1 Struktur Siswa ... 37

Tabel 3.2 Struktur Detail Siswa ... 38

Tabel 3.3 Struktur Jenis Kelamin ... 39

Tabel 3.4 Struktur Agama ... 39

Tabel 3.5 Struktur Pendidikan Orang Tua ... 39

Tabel 3.6 Struktur Status Orang Tua ... 40

Tabel 3.7 Struktur Pendapatan Orang Tua ... 40

Tabel 3.8 Struktur Pekerjaan Orang Tua... 41

Tabel 3.9 Struktur Pelanggaran ... 41

Tabel 3.10 Struktur Detail Pelanggaran ... 41

Tabel 3.11 Struktur Rekap Pelanggaran ... 42

Tabel 3.12 Struktur Analisis ... 42

Tabel 3.13 Struktur Guru ... 43

Tabel 3.14 Struktur Golongan Guru ... 43

(6)

xii

Gambar 2.2 Model SMS Gateway ... 15

Gambar 2.3 Proses Sharing Basis Data ... 17

Gambar 3.1. System Flow Proses Entry Data Master... 22

Gambar 3.2 System Flow Proses Input Pelanggaran Siswa ... 23

Gambar 3.3 System Flow Proses Penilaian ... 24

Gambar 3.4 System Flow Proses Mengirim SMS Pemberitahuan ... 25

Gambar 3.5 System Flow Proses Meminta Data Pelanggaran Siswa ... 26

Gambar 3.6 Alur Pengiriman Pesan ... 27

Gambar 3.7 Contex Diagram Sistem Informasi BK ... 31

Gambar 3.8 Level 0 dari Data Flow Diagram ... 32

Gambar 3.9 DFD Level 1 Penilaian Transaksi ... 33

Gambar 3.10 DFD Level 1 SMS Gateway... 33

Gambar 3.11 DFD Level 1 Bimbingan dan Konseling ... 34

Gambar 3.12 Conseptual Data Model ... 35

Gambar 3.13 Physical Data Model ... 36

Gambar 3.14 Desain Form Login ... 45

Gambar 3.15 Desain Form ubah Password ... 45

Gambar 3.16 Desain Form Utama ... 46

Gambar 3.17 Desain Form Input Kelas Baru ... 47

Gambar 3.18 Desain Form Input Data Siswa ... 48

Gambar 3.19 Desain Form Input Data Orang Tua ... 49

(7)

xiii

Gambar 3.23 Desain Form Konseksi SMS Server ... 52

Gambar 4.1 Wizard Install Driver Siemens C55 ... 54

Gambar 4.2 Informasi Ponsel Siemens C55 di Komputer Server ... 55

Gambar 4.3 Wizard Install Aplikasi ... 56

Gambar 4.4 Form Home ... 57

Gambar 4.5 Form Login ... 58

Gambar 4.6 Tab Menu Input Student Data ... 59

Gambar 4.7 Tab Menu Input Parent Data ... 59

Gambar 4.8 Tab Menu Input Personal Data ... 60

Gambar 4.9 Form Show Student Data ... 61

Gambar 4.10 Tab Menu Input Teacher Data ... 61

Gambar 4.11 Tab Menu Input Personal Data ... 62

Gambar 4.12 Form Show Teacher Data ... 63

Gambar 4.13 Form Add Class Data ... 63

Gambar 4.14 Form Show Class Data... 64

Gambar 4.15 Form Record New Violations... 65

Gambar 4.16 From Solution ... 65

Gambar 4.17 Form Connection Set ... 66

Gambar 4.18 Form Pengisisan Nomer Port Device ... 67

Gambar 4.19 Form Violations Solution ... 69

Gambar 4.20 Form Connection Set ... 70

(8)
(9)

xv

(10)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Bimbingan dan konseling adalah bagian dari pendidikan yang teratur dan sistematik guna membantu pertumbuhan siswa atas kemampuannya untuk menentukan dan mengarahkan hidupnya sendiri. Pada institusi pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) disediakan seorang guru bimbingan dan konseling (BK) sebagai konselor siswa dan orang tua siswa dalam perkembangan anak di sekolah.

Sekolah SMAK ST Thomas Aquino sebagai tempat belajar dan pengembangan diri memiliki bagian bimbingan dan konseling untuk mengawasi, dan membimbing siswa. Dalam melakukan tugasnya guru BK SMAK ST Thomas Aquino mengalami kesulitan dalam melakukan administrasi pelayanan bimbingan terhadap siswa, mencatat pelanggaran siswa, membuat laporan kepada kepala sekolah, dan melaporkan kepada orang tua siswa terhadap perilaku siswa di

sekolah.

(11)

pelaporan kepada orang tua melalui media surat yang disampaikan melalui siswa yang bersangkutan. Proses ini memungkinkan surat laporan kepada orang tua siswa tidak sampai kepada orang tua siswa, dan membutuhkan biaya dalam pembuatan surat laporan kepada orang tua siswa.

Mengetahui masalah yang terjadi, penulis merancang dan membuat sistem informasi bimbingan dan konseling berbasis Short Message Service (SMS) gateway. Sistem ini akan membantu guru BK untuk melakukan administrasi pelayanan bimbingan dan konseling, mencatat pelanggaran siswa, membuat laporan kepada kepala sekolah dan melaporkan kepada orang tua siswa terhadap perilaku siswa di sekolah secara komputerisasi. Dengan adanya sistem ini terjadinya kehilangan data-data dapat di minimalkan.

Dengan demikian dapat disimpulkan sistem informasi bimbingan dan konseling berbasis SMS gateway dibutuhkan untuk membantu tugas guru BK, dan orang tua untuk mengetahui perilaku anaknya di sekolah.

1.2 Perumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang permasalahan, maka dirumuskanlah permasalahan dalam tugas akhir ini, yaitu Bagaimana merancang dan membangun sistem informasi bimbingan dan konseling berbasis SMS gateway di SMAK ST THOMAS AQUINO MOJOKERTO ?

(12)

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam pembuatan Tugas Akhir ini, ruang lingkup permasalahan akan dibatasi beberapa hal, yaitu :

1. Sistem ini tidak membahas mengenai peralatan yang digunakan dalam membuat report menggunakan SMS gateway.

2. Untuk proses pencatatan pelanggaran, rentang point pelanggaran minimal mempunyai nilai 0 dan maksimal mencapai nilai 50.

3. Sistem tidak membahas pemrosesan data nilai secara menyeluruh yang mencakup nilai harian siswa.

4. Sistem ini tidak membahas mengenai transformasi report yang berupa paper less.

5. Tidak membahas keamanan data dan jaringan.

1.4 Tujuan

Dengan mengacu pada masalah yang ada maka tujuan yang hendak dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah menghasilkan sistem informasi bimbingan konseling berbasis SMS gateway.

1.5 Sistematika Penulisan

(13)

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dari sistem yang dibuat, dan sistematika penulisan laporan Laporan Tugas Akhir.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang teori-teori yang berkaitan dalam penyelesaian masalah serta teori yang mendukung dalam pembuatan sistem. Teori-teori tersebut adalah : Pengertian Bimbingan dan Konseling, Konsep Dasar Sistem, Konsep Sistem Informasi, .NET Framework, Short Message Service (SMS), Database, serta AT Command.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Bab ini membahas tentang perancangan sistem, yaitu system flow, document flow diagram (DFD), entity relationship diagram (ERD), struktur tabel, dan desain input/output.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA SISTEM

(14)

BAB V PENUTUP

(15)
(16)

1 2.1 Pengertian Bimbingan dan Konseling

Pada dasarnya bimbingan merupakan upaya pembimbing untuk membantu mengoptimalkan individu. Bimbingan konseling berasal dari istilah guidance and counseling. Kedua istilah ini mempunyai tekanan pengertian yang berbeda, walaupun keduanya merupakan suatu bentuk bantuan. Bimbingan merupakan terjemahan dari guidance, sesuai dengan istilahnya, maka bimbingan dapat diartikan sebagai bantuan. Namun untuk sampai pada arti yang sebenarnya, bahwa tidak semua bantuan itu bimbingan. Menurut Djumhar dan Surya (1995:31) bimbingan adalah suatu proses membantu individu melalui usahanya sendiri untuk menemukan dan mengembangkan potensinya agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial. Belajar bagaimana memecahkan problem lebih penting daripada pemecahan problem tertentu. Bimbingan adalah proses belajar.

(17)

sehingga ia dapat menggunakan sifat-sifat dan potensinya dengan sesuatu cara, akhirnya dapat menyenangkan dan memuaskan dirinya dan lingkungannya, dan lebih jauh dapat belajar bagaimana memecahkan problem-problem yang akan datang dan dapat menemukan kebutuhannya. Konseling sebagai suatu proses antar pribadi, di mana satu orang yang satu dibantu oleh lainnya untuk meningkatkan pemahaman dan kecakapan menemukan masalahnya. Konseling sebagai suatu hubungan profesional antara seorang konselor telatih dengan klien. Selanjutnya dikatakan bahwa hubungan ini biasanya bersifat individual, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari dua orang yang dirancang untuk membantu klien memahami dan memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup hidupnya sehingga dapat membuat pilihan yang berarti dan memadai bagi dirinya. Konseling adalah proses dimana konselor membantu klien dengan membuat interpretasi-interpretasi tentang fakta-fakta yang berkaitan dengan suatu pilihan rencana, atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuatnya. Konseling merupakan usaha untuk menimbulkan perubahan tingkah laku secara sukarela pada diri klien. Niat merubah tingkah laku berada dalam diri klien dan klien minta bantuan kepada konselor.

2.2 Konsep Dasar Sistem

(18)

berdasarkan pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem yang dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen pengendali. Sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dan dihubungkan pada lingkungan sekitarnya.

2.3 Konsep Sistem Informasi

Data adalah fakta-fakta atau kejadian-kejadian yang dapat berupa angka-angka atau kode-kode tertentu. Data masih belum mempunyai arti bagi penggunanya. Untuk dapat mempunyai arti data diolah sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya. Hasil pengolahan data inilah yang disebut sebagai informasi. Secara ringkas, Informasi adalah data yang telah diolah dan mempunyai arti bagi penggunanya. Sehingga sistem informasi dapat didefinisikan sebagai prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data sehingga dapat digunakan oleh penggunanya (Herlambang dan Tanuwijaya, 2005:121).

2.3.1 Blok Masukan

(19)

2.3.2 Blok Model

Blok ini merupakan kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

2.3.3 Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

2.3.4 Blok Teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat” (toolbox) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

2.3.5 Blok Basis Data

(20)

2.3.6 Blok Kendali

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak-efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

2.3.7 Analisa Dan Perancangan Sistem

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

2.3.8 System Flow

(21)

Gambar 2.1 Simbol-simbol pada System Flow

1. Simbol dokumen

Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual atau komputer.

2. Simbol kegiatan manual

Menunjukkan proses yang dikerjakan secara manual. 3. Simbol simpanan offline

Menunjukkan file non-komputer yang diarsip. 4. Simbol proses

Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer. 5. Simbol database

Menunjukkan tempat untuk menyimpan data hasil operasi komputer. 6. Simbol garis alir

Menunjukkan arus dari proses. 7. Simbol penghubung

(22)

2.3.9 Data Flow Diagram

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur dan dapat mengembangkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas.

2.4 .NET Framework

.NET Framework adalah suatu platform baru di dalam pemrograman untuk lingkungan yang terdistribusi luas (internet). Istilah .NET sering diasosiasikan dengan proses yang berjalan pada platform .NET. Salah satu bentuk keunggulan dari platform ini terrefleksi pada kompilasi sumber kode program, dimana semua sumber kode program akan dikompilasi menjadi Microsoft Intermediate Language (MSIL). Selanjutnya MSIL akan dikompilasikan oleh .NET Compiler menjadi bahasa mesin pada saat akan digunakan. .NET merupakan alat untuk mewujudkan visi Microsoft pada jaringan internet dengan membentuk jaringan global yang saling berinteraksi agar dapat memberi pelayanan dan pertukaran data dengan cara yang lebih efisien dan terjamin dari segi keamanan.

(23)

2.5 Short Message Service (SMS)

SMS atau layanan pesan singkat mempunyai sejarah tersendiri sebagai media layanan yang paling meledak abad ini. Awalnya SMS berfungsi untuk memberikan layanan pengiriman pesan teks singkat antar perangkat mobilephone (telepon genggam atau ponsel). SMS sebetulnya hanya layanan tambahan terhadap dua layanan utama (layanan voice dan switched data) dalam system jaringan komunikasi GSM. GSM( Global System for Mobile Communications) adalah perkumpulan penyedia perangkat komunikasi Eropa yang menyediakan standardisasi perangkat telepon genggam atau telepon bergerak di Eropa. Namun karena keberhasilan SMS yang tidak terduga, dengan pelanggan yang menggunakannya, menjadikan SMS sebagai bagian integral dari layanan sistem standar-standar komunikasi lain, seperti CDMA, UMTS, bahkan jaringan telepon rumah (fixedphone) bahkan mulai mengadopsi teknologi yang sebenarnya sangat sederhana ini. Aplikasi ini hanya terbatas pada pengiriman dan penerimaan data berupa teks dengan panjang pesan antara 120-160 huruf bahkan ada yang sampai 765 huruf.

2.5.1 Karakteristik SMS

(24)

2.5.2 Layanan Aplikasi SMS

Layanan aplikasi SMS pada dasarnya memiliki karakteristik yang berbeda dengan aplikasi internet dan internet yang bergerak pada umumnya, yaitu: layar monitor yang berukuran kecil, keterbatasan jumlah karakter yang dapat dikirimkan, serta keterbatasan tombol pada handset yang hanya berjumlah 12 untuk pengoperasian aplikasi.

Tiga karakteristik tersebut selalu menjadi fokus yang mendasari pada pengembangan aplikasi ini, sehingga informasi yang disediakan pun singkat dan jelas dengan pengoperasian aplikasi mudah dan sederhana yang meminimalisir penggunaan tombol pada handset. Dengan demikian akan dapat dikenali aplikasi yang cocok untuk dikembangkan menjadi aplikasi berbasisi SMS.

Berdasarkan mekanisme distribusi pesan SMS oleh aplikasi SMS, terdapat empat macam mekanisme penghantaran pesan yaitu:

(25)

2.5.3 SMS Gateway

SMS gateway dapat diartikan sebagai suatu penghubung untuk lalulintas data-data SMS, baik yang dikirim maupun yang diterima. Pada awalnya SMS gateway dibutuhkan untuk menjembatani antar SMSC. Hal ini dikarenakan SMSC yang dibangun oleh perusahaan yang berbeda memiliki protokol komunikasi sendiri, dan protokol-protokol itu sendiri bersifat pribadi.

Gambar 2.2 Model SMS GATEWAY

Aplikasi SMS gateway akan mendeteksi network setiap operator yang digunakan dan setelah itu akan langsung meneruskannya ke dalam aplikasi yang tersedia. Client membutuhkan GSM modem agar dapat menjalankan aplikasi dan dapat menerima data – data yang dikirimkan oleh operator baik request dari user.

(26)

Pada aplikasi SMS gateway juga membutuhkan koneksi database agar request dari user dapat tersimpan dan dapat diketahui hasilnya. Database berfungsi menyimpan transaksi yang terjadi tiap harinya. Dan permintaan tersebut akan di proses dan dapat diketahui request terbanyak terjadi dalam suatu transaksi.

2.6 Database

Menurut Basofi dalam situsnya mengatakan, Basis Data (Database) terdiri dari dua kata yaitu: Basis dan Data. Basis yang berarti markas atau gudang, tempat berkumpul. Sedangkan Data memiliki arti representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu obyek (seperti, manusia: dosen, mhs, pelanggan, dll; barang: buku, meja; peristiwa, konsep, dsb.), yang direkam baik dalam bentuk angka, huruf, teks, gambar atau suara. Basis Data adalah sekumpulan data yang saling berhubungan.

2.6.1 Definisi Basis Data

Basis data (database) adalah suatu kumpulan data yang disusun dalam bentuk tabel-tabel yang saling berkaitan maupun berdiri sendiri dan disimpan secara bersama-sama pada suatu media. Basis data dapat digunakan oleh satu atau lebih program aplikasi secara optimal, data disimpan tanpa mengalami ketergantungan pada program yang akan menggunakannya.

(27)

1. kerangkapan data, yaitu munculnya data-data yang sama secara berulang-ulang pada file basis data,

2. inkonstensi data, yaitu munculnya data yang tidak konsisten pada field yang sama untuk beberapa file dengan kunci yang sama,

3. data terisolasi, disebabkan oleh pemakaian beberapa file basis data.

4. keamanan data, berhubungan dengan masalah keamanan data dalam sistem basis data.

5. integrasi data, berhubungan dengan unjuk kerja sistem agar dapat melakukan kendali atau kontrol pada semua bagian sistem sehingga sistem selalu beroperasi dalam pengendalian penuh.

2.6.2 Sistem Basis Data(DBMS)

Sistem yang terdiri atas sekumpulan tabel data yang saling berhubungan dan sekumpulan program (DBMS: Database Management System) yang memungkinkan berbagai user dan program lain dapat mengakses dan memanipulasi tabel-tabel tersebut.

DBMS (Database Management System) kumpulan program yang digunakan user untuk me-managementdatabase (create, maintain).

(28)

Proses – proses yang terdapat dalam DBMS yaitu:

1. Defining: database mendefiniskan tipe data, struktur dan batasan (constraint) dari data yang disimpan dalam database.

2. Manipulating: database mencakup berbagai fungsi dan query untuk mendapatkan data yang dicari, termasuk operasi insert, update dan delete serta dalam generatereportdata.

3. Sharing: database dapat diatur untuk dapat sharing multipleuser dan program untuk mengakses database secara bersama-sama

Fungsi yang lebih penting dari DBMS adalah proteksi dan maintain database dalam jangka panjang.

a. Proteksi: mengandung systemprotection yang menangani kondisi malfunction (crash) baik pada hardware ataupun software, juga mengandung security protection yang menangani pengaksesan oleh user terlarang.

b. Maintain: mengandung sistem maintaining yang selalu meningkatkan kebutuhan perubahan tiap waktu.

2.6.3 Bagian-Bagian Basis Data

Membangun basis data adalah langkah awal dari pembuatan sebuah aplikasi. Keberhasilan dalam membangun basis data akan menyebabkan program lebih mudah dibaca, mudah dikembangkan dan mudah mengikuti perkembangan perangkat lunak.

(29)

1. Tabel, Merupakan kumpulan dari suatu field dan record (kolom dan baris). 2. Field, Field adalah sebutan untuk mewakili suatu record.

3. Record, Merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan yang berisi informasi tentang suatu isi data secara lengkap. Satu record mewakili satu data atau informasi tentang seseorang misalnya, nomor daftar, nama pendaftar, alamat, tanggal masuk.

4. Primary Key, merupakan kolom (field) yang menjadi titik acuan pada sebuah tabel yang bersifat unik, dimana dalam artian data tidak ada satu nilai pun yang sama atau kembar dalam tabel tersebut.

5. Foreign Key (kunci relasi), suatu kolom dalam tabel yang digunakan sebagai “kaitan” atau relasi untuk membentuk satu hubungan yang didapati dari tabel induk, umumnya hubungan yang terbentuk antar tabel adalah satu ke banyak (onetomany).

6. Index, merupakan struktur basis data secara fisik, yang digunakan untuk meng-optimalisasi pemrosesan data dan mempercepat proses pencarian data.

2.7 AT Command

(30)

Protokol yang digunakan oleh handphone untuk proses pengiriman atau penerimaan SMS adalah PDU. Protokol ini merupakan sekumpulan angka-angka heksadesimal yang merepresentasikan data-data header berupa identitas dan isi SMS.

Cara penggunaan perintah AT Command adalah pengetikan perintah selalu diawali oleh at atau AT kemudian dilanjutkan dengan perintah yang diinginkan. Jika perintah yang diberikan tidak ada kesalahan, maka handphone akan memberikan jawaban dari perintah yang dikirim. Sebaliknya, jika terdapat kesalahan perintah, maka jawaban yang diterima oleh host pengirim adalah ERROR. (Kellerek,2000).

Beberapa perintah ATCommand yang sering digunakan dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ini.

(31)
(32)

1 1.1Analisa Permasalahan

Sistem yang digunakan saat ini kurang membantu guru BK untuk

melakukan pelayanan bimbingan dan konseling, mencatat pelanggaran siswa,

menentukan sanksi pelanggaran siswa, membuat laporan kepada kepala sekolah

dan melaporkan perilaku siswa di sekolah kepada orang tua. Dalam melakukan

pelayanan bimbingan dan konseling guru BK tidak memiliki catatan bimbingan

dan konseling yang sebelumnya, sehingga guru BK tidak dapat melihat

permasalahan yang terjadi sebelumnya yang dapat membantu memberikan solusi

atas permasalahan yang terjadi saat ini.

Pencatatan pelanggaran siswa pada sistem saat ini rentan akan kehilangan

data, karena dicatat pada lembaran kertas yang mudah dimanipulasi dan terjadi

kehilangan. Guru BK juga mengalami kesulitan dalam menentukan sanksi

pelanggaran yang tepat, dikarenakan harus menghitung point-point pelanggaran

yang telah dilakukan siswa dan mengkombinasikan dengan peraturan sekolah

yang berlaku. Dalam pembuatan laporan kepada kepala sekolah, guru BK harus

membuka arsip satu persatu dan kemudian membuat laporan secara manual.

Begitu juga dengan pemberitahuan perilaku siswa kepada orang tua, guru BK

membuat laporan secara manual dan mengirimkan melalui media pos yang

(33)

1.2Perancangan Sistem

Sistem bimbingan dan konseling membutuhkan data siswa, data orang tua,

data siswa, data kelas, dan data jenis pelanggaran sebagai data master. Guru

bimbingan dan konseling (BK) memasukkan data–data tersebut ke dalam sistem.

System flow proses entry data master dapat dilihat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1 System flow proses entry data master

Guru BK memantau perilaku siswa, dan mencatat ke dalam sistem setiap

terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh siswa. Setiap jenis pelanggaran

mempunyai point yang berbeda–beda tergantung bobot pelanggarannya. Data

(34)

Gambar 3.2 System flow proses input pelanggaran siswa

Pada sistem telah ditentukan batas–batas point pelanggaran sesuai

peraturan sekolah. Sistem akan mendeteksi secara otomatis siswa yang telah

memiliki point pelanggaran sama dengan atau lebih dari batas point pelanggaran

yang telah ditentukan. Jika terjadi point pelanggaran siswa sama dengan atau lebih

dari batas point, maka sistem akan melakukan proses penilaian untuk

mendapatkan sanksi yang tepat atas pelanggaran yang telah dilakukan siswa.

(35)

Gambar 3.3 System flow proses penilaian dengan metode forward chaining

Sistem akan secara langsung memberi informasi kepada orang tua siswa

ke nomer ponsel yang ada pada database orang tua dengan menggunakan SMS gateway berupa media SMS. Pada SMS yang dikirimkan ke orang tua siswa disertai juga undangan pemanggilan orang tua siswa untuk menghadap guru BK.

(36)

Gambar 3.4 System flow proses mengirim SMS pemberitahuan

Sistem dilengkapi dengan teknologi SMS gateway untuk mempermudah orang tua melihat data-data pelanggaran siswa di sekolah. Orang tua siswa

mengirim SMS dengan format yang telah ditentukan untuk meminta data pelanggaran siswa. Pada saat terjadi permintaan data pelanggaran siswa sistem

melakukan pemeriksaan format SMS dan nomer ponsel orang tua siswa. Sistem akan memberikan data pelanggaran yang diminta kepada nomer ponsel orang tua

yang sesuai dengan data siswa yang tersimpan dalam database. Pada saat terjadi

kesalahan format pengiriman atau nomer ponsel yang meminta data pelanggaran

(37)

Gambar 3.5 System Flow proses meminta data pelanggaran siswa

1.3 Perancangan Pengiriman Short Message Service (SMS)

Dalam pengiriman SMS, ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu nomer tujuan dan juga isi pesan. Hal ini juga telah ditetapkan pada perintah AT Command yang dikirimkan pada fungsi output mscomm. Terlebih dahulu juga dilakukan proses pemeriksaan port com. Bila port com tidak terhubung dengan

(38)

Gambar 3.6 Alur pengiriman Pesan

Jika ditulis dalam bentuk program, maka akan menjadi seperti berikut ini:

Sub konserversmsgateway()

If ComboBox1.SelectedIndex <> -1 Then Try

objSMS.Port = ComboBox1.SelectedItem

objSMS.BaudRate = mCore.BaudRate.BaudRate_19200 objSMS.DataBits = mCore.DataBits.Eight

objSMS.Parity = mCore.Parity.None objSMS.StopBits = mCore.StopBits.One

objSMS.FlowControl = mCore.FlowControl.None objSMS.MessageMemory = mCore.MessageMemory.ME prbSignal.Value = objSMS.SignalStrength lblNetwork.Text = objSMS.Network

txtSMSC.Text = objSMS.SMSC

(39)

lblModel.Text = objSMS.Model

Private Sub SimpleButton3_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles SimpleButton3.Click objSMS.SendSMS(dt.Rows(0).Item(7), "NIS: " &

dt.Rows(0).Item(0).ToString & vbCrLf & "Nama: " &

dt.Rows(0).Item(1) & vbCrLf & "KELAS: " & dt.Rows(0).Item(2) & vbCrLf & "TELAH MELAKUKAN PELANGGARAN KATEGORI: " &

dt.Rows(0).Item(4) & vbCrLf & "DENGAN TOTAL POINT PELANGGARAN: " & dt.Rows(0).Item(6) & vbCrLf & "SANKSI: " & dt.Rows(0).Item(5) & vbCrLf & "NO UNDANGAN:" & NO_UNDANGAN)

End Sub

1.4 Perancangan Penerimaan Short Message Service (SMS)

Dalam penerimaan SMS, program melakukan proses pemeriksaan apakah

port com telah terhubung dengan program atau belum. Pemberitahuan akan diberikan kepada user bila port com belum terhubung dengan program. Kemudian pesan SMS disimpan di database inbox dengan status unread selama pesan tersebut belum terbaca oleh user. Jika dituliskan pada program, maka akan terbagi

menjadi beberapa sub fungsi. Kode program tersebut yaitu:

(40)

MsgBox(ex.Message) INNER JOIN SISWA ON ANAL.NIS = SISWA.NIS INNER JOIN DETAIL_SISWA ON SISWA.NIS = DETAIL_SISWA.NIS WHERE SISWA.NIS ='" & Msg.Text &

"' AND DETAIL_SISWA.NO_TELP = '" & Msg.Phone & "'"

da = New SqlDataAdapter(SQL, xclass.xConn) da.Fill(dt)

If dt.Rows.Count > 0 Then

objSMS.SendSMS(Msg.Phone, "NIS: " & dt.Rows(0).Item(0).ToString & vbCrLf & "Nama: " &

dt.Rows(0).Item(1) & vbCrLf & "KELAS: " & dt.Rows(0).Item(2) & vbCrLf & "TELAH MELAKUKAN PELANGGARAN KATEGORI: " &

dt.Rows(0).Item(4) & vbCrLf & "DENGAN TOTAL POINT PELANGGARAN: " & dt.Rows(0).Item(6) & vbCrLf & "SANKSI: " & dt.Rows(0).Item(5))

Else

(41)

dt.Rows(0).Item(1) & "',NAMA_KELAS='" & dt.Rows(0).Item(2) & "' where NIS='" & Msg.Phone & "'")

MsgBox("Update Success") Else

xclass.DML("insert into SENT_ITEM values ('" & Msg.Phone & "','" & dt.Rows(0).Item(0).ToString & "','" &

dt.Rows(0).Item(1) & "','" & dt.Rows(0).Item(2) & "')")

MsgBox("Insert Success") diagram adalah bagan yang memiliki arus data suatu sistem yang terstruktur dan jelas, dimana data flow diagram ini digunakan untuk menggambarkan suatu sistem. Data flow diagram merupakan metode pengembangan sistem yang terstruktur yang dapat menggambarkan seluruh kegiatan-kegiatan yang terdapat

pada sistem secara jelas, selain itu data flow diagram dapat menggambarkan komponen-komponen dan aliran data antar komponen yang terdapat pada sistem

yang akan dikembangkan.

3.5.1 Context Diagram

Diagram ini menggambarkan rancangan global/ keseluruhan dari proses

(42)

Gambar 3.7 Context diagram Sistem Informasi Bimbingan dan Konseling

3.5.2 DFD Level 0

Dari context diagram yang ada, sistem yang terjadi dapat dipecah lagi menjadi beberapa proses, yaitu proses input master data, proses

(43)

Gambar 3.8 Level 0 dari Data Flow Diagram (DFD)

3.5.3 DFD level 1 Penilaian Sanksi

Dari DFD Level 1 penilaian sanksi, proses yang terjadi dapat dipecah lagi menjadi beberapa subproses, yaitu subproses memeriksa batas point, subproses

(44)

Gambar 3.9 DFD Level 1 penilaian sanksi

3.5.4 DFD level 1 SMS Gateway

Dari DFD Level 1 SMS gateway, proses yang terjadi dapat dipecah lagi menjadi beberapa subproses, yaitu subproses pemeriksaan format SMS, pemeriksaan data orang tua, mengirim SMS konfirmasi format salah, mengirim SMS data pelanggaran, dan subproses mengirim SMS pemanggilan.

(45)

3.5.5 DFD level 1 Bimbingan dan Konseling

Dari DFD Level 1 bimbingan dan konseling, proses yang terjadi dapat dipecah lagi menjadi beberapa subproses, yaitu subproses memeriksa data

undangan, memeriksa nomer induk siswa dan bimbingan dan konseling

Gambar 3.11 DFD Level 1 Bimbingan dan Konseling

3.6 Entity Relationship Diagram (ERD)

(46)

3.6.1 Conceptual Data Model (CDM)

(47)

3.6.2 Physical Data Model (PDM)

(48)

3.7 Struktur Tabel

Basis data diperlukan untuk media penyimpanan data yang diperlukan

dalam aplikasi. Pada tugas akhir ini digunakan Microsoft SQL Server 2005

sebagai Relational Database Management System (RDBMS) penyimpanan basis data. Struktur tabel akan dijelaskan pada Tabel 3.1 sampai Tabel 3.27.

3.7.1 Tabel Siswa

Nama Tabel : SISWA

Primary key : NIS

Foreign key : JK

Referensi ke tabel JENIS_KELAMIN.JK

AGAMA

Referensi ke table AGAMA.Agama

Fungsi : Menyimpan master data siswa.

(49)

3.7.2 Tabel Detail Siswa

Nama Tabel : DETAIL_SISWA

Primary key : NIS

Referensi ke table PENDAPATAN_ORTU

Fungsi : Menyimpan data detail siswa.

Tabel 3.2 Struktur Detail Siswa

No Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan

1 NAMA_AYAH Varchar 50

2 PENDIDIKAN_AYAH Varchar 50 3 PEKERJAAN_AYAH Varchar 50 4 PENGHASILAN_AYAH Varchar 20

5 STATUS AYAH Varchar 10

6 NAMA_IBU Varchar 50

7 PENDIDIKAN_IBU Varchar 50 8 PEKERJAAN_IBU Varchar 50 9 PENGHASILAN_IBU Varchar 20

10 STATUS_IBU Varchar 10

11 NIS Varchar 10

12 STATUS Varchar 10

(50)

3.7.3 Tabel Jenis Kelamin

Nama Tabel : JENIS_KELAMIN

Primary key : JK

Foreign key : -

Fungsi : Menyimpan data jenis kelamin.

Tabel 3.3 Struktur Jenis Kelamin

No Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan

Fungsi : Menyimpan data agama siswa.

Tabel 3.4 Struktur Agama

No Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan

1 AGAMA Varchar 10

3.7.5 Tabel Pendidikan Orang Tua

Nama Tabel : PENDIDIKAN_ORTU

Primary key : PENDIDIKAN_ORTU

Foreign key : -

(51)

Tabel 3.5 Struktur Pendidikan Orang Tua

No Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan

1 PENDIDIKAN_TERAKHIR Varchar 20

3.7.6 Tabel Status Orang Tua

Nama Tabel : STATUS_ORTU

Primary key : STATUS

Foreign key : -

Fungsi : Menyimpan data status orang tua siswa.

Tabel 3.6 Struktur Status Orang Tua

No Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan

1 STATUS Varchar 10

3.7.7 Tabel Pendapatan Orang Tua

Nama Tabel : PENDAPATAN ORTU

Primary key : PENDAPATAN

Foreign key : -

Fungsi : Menyimpan data pendapatan orang tua siswa.

Tabel 3.7 Struktur Pendapatan Orang Tua

No Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan

(52)

3.7.8 Tabel Pekerjaan Orang Tua

Nama Tabel : PEKERJAAN_ORTU

Primary key : KERJA

Foreign key : -

Fungsi : Menyimpan data pekerjaan orang tua siswa.

Tabel 3.8 Struktur Pekerjaan Orang Tua

No Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan

Fungsi : Menyimpan data pelanggaran.

Tabel 3.9 Struktur Pelanggaran

No Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan

1 ID_PELANGGARAN Varchar 50

2 NAMA_PELANGGARAN_MASTER Varchar 50 3 POINT_PELANGGARAN Integer

3.7.10 Tabel Detail Pelanggaran

Nama Tabel : DETAIL PELANGGARAN

Primary key : ID_PELANGGARAN

Foreign key : ID_PELANGGARAN

Referensi ke table PELANGGARAN.PELANGGARAN

(53)

Tabel 3.10 Struktur Detail Pelanggaran

No Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan

1 JENIS_PELANGGARAN Varchar 50 2 SANKSI_PELANGGARAN Varchar 50 3 SOLUSI_PELANGGARAN Varchar 50 4 KETERANGAN_PELANGGARAN Varchar 50

5 ID_PELANGGARAN Varchar 50

3.7.11 Tabel Rekap Pelanggaran

Nama Tabel : REKAP PELANGGARAN

Primary key : ID_PELANGGARAN, NIS

Foreign key : ID_PELANGGARAN

Referensi ke table PELANGGARAN.PELANGGARAN

NIS

Referensi ke table SISWA.NIS

Fungsi : Menyimpan data rekap pelanggaran.

Tabel 3.11 Struktur Rekap Pelanggaran

No Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan

1 NIS Varchar 10

2 ID_PELANGGARAN Varchar 50

3 POINT Integer

3.7.12 Tabel Analisis

Nama Tabel : ANALISIS

Primary key : NIS

Foreign key : NIS

Referensi ke table SISWA.NIS

(54)

Tabel 3.12 Struktur Analisis

No Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan

1 NIS Varchar 10

2 JENIS_PELANGGARAN Varchar 50

3 POINT Integer

Referensi ke table JABATAN_GURU.JABATAN

GOL

Referensi ke table GOLONGAN_GURU.GOL

Fungsi : Menyimpan master data guru.

Tabel 3.13 Struktur Guru

(55)

Tabel 3.14 Struktur Golongan Guru

Fungsi : Menyimpan data jabatan guru.

Tabel 3.15 Struktur Jabatan Guru

No Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan

1 JABATAN Varchar 20

3.8 Rancangan Antar Muka

Pembuatan tampilan sangat diperlukan agar user dapat berinteraksi dengan

sistem, sehingga dibutuhkan perancangan secara detil mengenai tampilan aplikasi

berdasarkan informasi yang akan ditampilkan. Dalam sub bab ini akan dijelaskan

rancangan antar muka dari form-form yang ada serta penjelasan singkat aplikasi Bimbingan dan Konseling.

3.8.1 Rancangan Interface User Login

Halaman login merupakan form yang berguna untuk membatasi akses terhadap pengguna yang tidak terotorisasi. Sebelum masuk ke halaman utama

(56)

Gambar 3.14 Desain form login

Setiap pengguna yang telah login bisa mengganti password. Saat mengganti password maka pengguna harus memasukkan password yang lama serta memasukkan password baru dan konfirmasi password baru untuk mencegah kesalahan penulisan password yang baru. Gambar 3.15 menunjukkan desain form

ubah password.

(57)

3.8.2 Rancangan Interface Form Utama

Form Utama adalah halaman utama aplikasi. Pada form utama terdapat menu-menu aplikasi yang disediakan oleh sistem. Pada gambar 3.16 merupakan

desain halaman utama aplikasi. Pada bagian tengah halaman utama terdapat

content form yang berwarna terang. Bagian content ini merupakan tempat untuk semua form yang ada pada aplikasi, sehingga semua form yang dieksekusi atau dipanggil akan berada di dalam bagian content tersebut.

Gambar 3.16 Desain form utama

3.8.3 Rancangan Interface Form Master Kelas

(58)

Gambar 3.17 Desain forminput kelas baru

3.8.4 Rancangan Interface Form Master Siswa

(59)

Gambar 3.18 Desain forminput data siswa

Input data orang tua adalah halaman aplikasi yang disediakan untuk proses menambah data orang tua siswa yang sesuai dengan nomer induk siswa pada

(60)

Gambar 3.19 Desain forminput data orang tua

3.8.5 Rancangan Interface Form Master Guru

(61)

Gambar 3.20 Desain forminput data guru

3.8.6 Rancangan Interface Form Transaksi Pelanggaran Baru

Form transaksi pelanggaran baru merupakan halaman aplikasi yang berfungi untuk menambah data pelanggaran yang dilakukan siswa. User dapat terlebih dahulu mencari data siswa yang melakukan pelanggaran dengan fasilitas

pencarian berdasarkan Nomer Induk Siswa (NIS). Selanjutnya user memasukkan

data pelanggaran yang dilakukan siswa sesuai dengan tanggal kejadian.

(62)

Gambar 3.21 Desain form transaksi pelanggaran baru

3.8.7 Rancangan Interface Form Solusi Pelanggaran

Form solusi pelanggaran merupakan halaman aplikasi yang memberikan saran dari sistem atas pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan oleh siswa.

(63)

Gambar 3.22 Desain form transaksi pelanggaran baru

3.8.8 Rancangan Interface Form Koneksi SMS Server

Form koneksi SMS server terdapat pada menu SMS server. Form koneksi SMS server merupakan halaman aplikasi untuk menampilkan data-data modem SMS gateway yang digunakan dan data-data SMS permintaan yang masuk. Gambar 3.23 menunjukkan desain form koneksi SMS server.

(64)
(65)

53 4.1 Kebutuhan Sistem

Sebelum melakukan implementasi dan menjalankan aplikasi sistem

informasi bimbingan dan konseling, dibutuhkan spesifikasi perangkat lunak

(software) dan perangkat keras (hardware) tertentu agar aplikasi dapat berjalan

dengan baik.

4.1.1 Kebutuhan perangkat keras

Persyaratan minimal perangkat keras yang diperlukan untuk menjalankan

aplikasi ini pada komputer server adalah sebagai berikut:

a. Prosesor minimal Pentium IV 2,4 GHz.

b. Memori minimal 2 GB.

c. VGA Card minimal 16 MB.

d. Hard Disk dengan free space 40 GB.

e. Modem SMS gateway.

4.1.2 Kebutuhan perangkat lunak

Persyaratan minimal perangkat lunak yang diperlukan untuk menjalankan

aplikasi ini adalah :

1. Sistem operasi Windows versi desktop (Microsoft® Windows® XP) maupun

Windows versi server (Microsoft® Windows® Server 2003).

2. Microsoft® SQL-Server® 2005.

(66)

4.2 Instalasi Sistem

4.2.1 InstallDriver Siemens C55

Install driver Siemens C55 diperlukan agar komputer dapat mengenali

perangkat ponsel yang terhubung dengan komputer. Tampilan pertama kali wizard

Install driver Siemens C55 dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Wizard install driver Siemens C55

Setelah proses install driver selesai, maka perangkat ponsel Siemens C55

telah terhubung dengan komputer. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat menu

device manager pada windows. Informasi terhubungnya ponsel Siemens C55

(67)

Gambar 4.2 Informasi ponsel Siemens C55 sudah terpasang di komputer server

Pada gambar 4.2 telah menunjukkan perangkat ponsel Siemens C55 telah

terhubung dengan komputer pada nomor port 21.

4.2.2 Install Aplikasi

Tahap install aplikasi dilakukan agar program dapat berjalan pada

komputer server. Langkah pertama yang dilakukan adalah menjalankan file

setup.exe. Setelah dijalankan, maka akan muncul menu bantuan/wizard yang

menuntun langkah instalasi aplikasi. Tampilan pertama wizard install aplikasi

(68)

Gambar 4.3 Wizard install aplikasi

Tekan tombol install untuk melanjutkan proses install aplikasi. Maka

proses Instalasi akan dijalankan dan program dapat langsung digunakan.

4.3 Pembuatan dan Implementasi Program

Aplikasi ini dibuat menggunakan Microsoft Visual Basic .NET 2005

dengan database engine Microsoft SQL Server 2005 Express. Modem SMS

gateway yang digunakan adalah ponsel Siemens C55 beserta driver Siemens C55.

Source code atau listing program dari aplikasi yang dibuat terdapat pada lampiran.

4.3.1 Form Utama

Form home adalah form yang pertama kali akan ditampilkan ketika user

membuka sistem informasi bimbingan dan konseling. Status user pertama kali

ketika masuk ke dalam sistem adalah anonymous seperti tampak di tampilan

(69)

dapat digunakan, hal ini untuk menghindari penyalahgunaan sistem. Tampilan

form home adalah pada gambar 4.4.

Gambar 4.4 Form Home

Form home memiliki enam menu pilihan, yaitu: File, SMS Connection,

Data Master, Transaction, Report, Graph Report. Menu file mempunyai sub

menu login, logout, dan exit. Menu data master mempunyai sub menu add student

data, show student data, add teacher data, show teacher data, add class data,

show class data, add violation data, dan show violation data. Menu SMS

connection mempunyai sub menu connection setting, inbox SMS, dan sent item.

Menu transaction mempunyai sub menu record a new violation, solution of

violation, and counselling form. Menu report mempunyai sub menu student

report, violation report, dan counselling report. Menu graph report mempunyai

(70)

4.3.2 Form Login

User bisa masuk ke dalam sistem informasi bimbingan dan konseling

harus melakukan login dengan memasukkan username dan password di dalam

form login. Untuk menampilkan form login, user harus menekan tombol login di

menu file sehingga akan ditampilkan form login seperti pada gambar 4.5.

Gambar 4.5 Form login

4.3.3 Form Add Student Data

Form add Student data memiliki tiga tab menu, yaitu: input student data,

input parent data, dan input personal data. Tab menu input student data dapat

(71)

Gambar 4.6 Tab menu input student data

Input parent data adalah tab menu yang disediakan untuk proses

menambah data orang tua siswa yang sesuai dengan nomer induk siswa pada tab

menu input student data. Gambar 4.7 menunjukkan desain tab menu input parent

data.

(72)

Tab menu personal data adalah halaman aplikasi yang disediakan untuk

proses menambah data pribadi siswa yang sesuai dengan nomer induk siswa pada

tab menu input student data. Gambar 4.8 menunjukkan tab menu input personal

data.

Gambar 4.8 Tab menu input personal data

4.3.4 Form Show Student Data

Halaman aplikasi ini berfungsi untuk melihat keseluruhan data siswa yang

tersimpan pada database sistem. Pada form ini user dapat menambah data siswa

baru atau merubah data siswa yang sudah ada pada database sistem. Gambar 4.9

(73)

Gambar 4.9 Form show student data

4.3.5 Form Add Teacher Data

Form add teacher data berfungsi untuk menambah data-data guru ke

dalam database sistem. Pada form ini memiliki dua tab menu yaitu : input teacher

data, dan input personal data. Tab menu input teacher data dapat dilihat pada

gambar 4.10.

(74)

Tab menu input personal data adalah halaman aplikasi yang disediakan

untuk proses menambah data pribadi guru yang sesuai dengan nomer induk

pegawai pada halaman input teacher data. Gambar 4.11 menunjukkan tab menu

input personal data.

Gambar 4.11 Tab menu input personal data

4.3.6 Form Show Teacher Data

Halaman aplikasi ini berfungsi untuk melihat keseluruhan data guru yang

tersimpan pada database sistem. Pada form ini user dapat menambah data guru

baru atau merubah data siswa yang sudah ada pada database sistem. Gambar 4.12

(75)

Gambar 4.12 Form show teacher data

4.3.7 Form Add Class Data

Form add class data berfungsi untuk menambah data-data kelas ke dalam

database sistem. Pada form ini dilakukan pencatatan id kelas, nama kelas,

kapasitas, dan keterangan. Gambar 4.13 menunjukkan form add class data.

(76)

4.3.8 Form Show Class Data

Halaman aplikasi ini berfungsi untuk melihat keseluruhan data kelas yang

tersimpan pada database sistem. Pada form ini user dapat menambah data kelas

baru atau merubah data kelas yang sudah ada pada database sistem. Gambar 4.14

menunjukkan form show class data.

Gambar 4.14 Form show class data

4.3.9 Form Record New Violations

Form record new violations merupakan halaman aplikasi yang berfungi

untuk menambah data pelanggaran yang dilakukan siswa. User dapat terlebih

dahulu mencari data siswa yang melakukan pelanggaran dengan fasilitas

pencarian berdasarkan Nomer Induk Siswa (NIS). Selanjutnya user memasukkan

(77)

Gambar 4.15 Form record new violations

4.3.10 Form Violations Solution

Form violations solution merupakan halaman aplikasi yang memberikan

saran dari sistem atas pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan oleh siswa.

User dapat melakukan pencarian siswa berdasarkan Nomer Induk Siswa ( NIS).

Form violations solution dapat dilihat pada gambar 4.16.

(78)

4.3.11 Form Connection Set

Form connection set merupakan halaman aplikasi untuk menampilkan

data-data modem SMS gateway yang digunakan dan data-data SMS permintaan

yang masuk. Gambar 4.17 menunjukkan desain form connection set.

Gambar 4.17 Form connection set

4.4 Evaluasi

Tahapan evaluasi terbagi menjadi dua, yaitu: uji coba sistem dan analisis

hasil uji coba sistem. Uji coba sistem dilakukan untuk menguji kembali ke semua

tahapan yang sudah dilakukan selama pengujian berlangsung dan analisis hasil uji

coba sistem bertujuan untuk menarik kesimpulan terhadap hasil-hasil uji coba

(79)

4.4.1 Pengujian Konfigurasi Device

User memasukkan nomer port yang sesuai dengan nomor port device pada

saat install device pertama kali. Nomor port dapat diketahui pada device manager

yang ada pada sistem operasi windows. Gambar 4.18 merupakan tampilan

program yang menjadi tempat untuk mengisikan nomor port device.

Gambar 4.18 Form pengisian nomor port device

Setelah pengisian nomor port pada form tersebut, maka konfigurasi untuk

nomor port pada serial Com telah berhasil dilakukan.

Langkah berikutnya sehingga device dapat digunakan adalah melakukan

start device dengan menekan tombol start pada program. Program secara

langsung akan membaca sinyal device, jaringan device, nomor pusat pesan device,

merk device, model device, nomer IMEI device dan status baterai device. Berikut

(80)

Sub konserversmsgateway()

4.4.2 Hasil Pengujian Integrasi dan Konfigurasi Device

Secara kualitas, pengujian terhadap sistem tersebut sangat baik. Variable

penyimpan nomor port device berjalan dengan baik. Secara kuantitas yang

menunjang kualitas dari sistem, pengujian dilakukan dalam 30 kali komunikasi

dengan port yang telah ditetapkan, maka dalam jumlah tersebut komunikasi pada

port berjalan sesuai tujuan dengan syarat nomor port benar. Jika nomor port salah,

maka program tidak terjadi komunikasi dengan device dan seluruh data tidak akan

terkirim maupun diterima.

4.4.3 Pengujian SMS

Program berisikan dua bagian utama fasilitas SMS yaitu, bagian

pengiriman SMS dan bagian menerima SMS atau inbox SMS. Gambar 4.19

merupakan tampilan form violation solution yang terdapat fungsi pengiriman

(81)

Gambar 4.19 Form violations solution

4.4.4 Pengujian Pengiriman SMS

Pada pengujian pengiriman SMS, program secara otomatis melakukan

fungsi pengiriman SMS pada form solusi pelanggaran. User menekan tombol cari,

maka program memberikan sanksi atas pelanggaran yang siswa lakukan dan

secara langsung melakukan pengiriman SMS laporan kepada orang tua siswa.

Berikut listing program untuk mengirimkan pesan:

objSMS.SendSMS(dt.Rows(0).Item(7), "NIS: " & dt.Rows(0).Item(0).ToString & vbCrLf & "Nama: " & dt.Rows(0).Item(1) & vbCrLf & "KELAS: " &

dt.Rows(0).Item(2) & vbCrLf & "TELAH MELAKUKAN PELANGGARAN KATEGORI: " & dt.Rows(0).Item(4) & vbCrLf & "DENGAN TOTAL POINT PELANGGARAN: " & dt.Rows(0).Item(6) & vbCrLf & "SANKSI: " & dt.Rows(0).Item(5) & vbCrLf & "NO UNDANGAN:" & NO_UNDANGAN)

MsgBox("SMS terkirim")

Jika listing program tersebut telah dilaksanakan, maka ada pemberitahuan

yang berisi karakter “SMS terkirim”. Karakter tersebut menyatakan bahwa pesan

(82)

4.4.5 Hasil Pengujian Pengiriman SMS

Dengan hasil desain sistem, pengujian terhadap pengiriman SMS dapat

dilakukan dengan baik. Pengujian dilakukan 30 percobaan pengiriman, dan 6

diantaranya dilakukan secara berturut-turut tanpa jeda. Maka dapat disimpulkan

bahwa proses pengiriman SMS tidak ditemukan kendala atau kesalahan.

4.4.6 Pengujian Penerimaan SMS

Menuju ke bagian penerimaan pesan, Gambar 4.20 merupakan tampilan

form connection set yang terdapat fungsi pengiriman SMS.

(83)

Pada form connection set terdapat fungsi untuk menerima SMS masuk.

Dengan menekan tombol refresh maka data yang terdapat pada inbox SMS dapat

terbaca program. Program juga secara otomatis mengirim data pelanggaran yang

diminta kepada nomer ponsel orang tua siswa yang meminta data pelanggaran.

Berikut listing program yang digunakan untuk mengambil data yang masuk.

Sub loadsmsmasuk()

objInbox.Refresh(mCore.MessageType.ReceivedUnreadMessages,

True)

'objInbox.Refresh(mCore.MessageType.ReceivedAllMessages, True)

ANAL.SANKSI, ANAL.TOTAL_POINT, DETAIL_SISWA.NO_TELP FROM ANAL INNER JOIN SISWA ON ANAL.NIS = SISWA.NIS INNER JOIN DETAIL_SISWA ON SISWA.NIS = DETAIL_SISWA.NIS WHERE SISWA.NIS ='" & Msg.Text & "' AND

DETAIL_SISWA.NO_TELP = '" & Msg.Phone & "'"

da = New SqlDataAdapter(SQL, xclass.xConn) da.Fill(dt)

If dt.Rows.Count > 0 Then

objSMS.SendSMS(Msg.Phone, "NIS: " &

dt.Rows(0).Item(0).ToString & vbCrLf & "Nama: " & dt.Rows(0).Item(1) & vbCrLf & "KELAS: " & dt.Rows(0).Item(2) & vbCrLf & "TELAH MELAKUKAN PELANGGARAN KATEGORI: " & dt.Rows(0).Item(4) & vbCrLf & "DENGAN TOTAL POINT PELANGGARAN: " & dt.Rows(0).Item(6) & vbCrLf & "SANKSI: " & dt.Rows(0).Item(5))

Else

objSMS.SendSMS(Msg.Phone, "NIS:" & Msg.Text & vbCrLf & " TIDAK MEMILIKI DATA PELANGGARAN ATAU FORMAT SALAH")

End If

'MASUKKAN DATA KE DATABASE SENT ITEM

xtable = xclass.GetData("select * from SENT_ITEM where NO_TELP = '" & Msg.Phone & "'", "xtable")

If xtable.Rows.Count > 0 Then

xclass.DML("update SENT_ITEM set NIS='" &

(84)

"',NAMA_KELAS='" & dt.Rows(0).Item(2) & "' where NIS='" & Msg.Phone & "'")

MsgBox("Update Success") Else

xclass.DML("insert into SENT_ITEM values ('" & Msg.Phone & "','" & dt.Rows(0).Item(0).ToString & "','" &

dt.Rows(0).Item(1) & "','" & dt.Rows(0).Item(2) & "')")

MsgBox("Insert Success")

Dilakukan 30 percobaan penerimaan SMS, untuk menguji metode

pemeriksaan format SMS dan nomer ponsel sesuai dengan data nomer induk siswa

yang diminta. Maka hasil pengujian dapat disimpulkan tidak ditemukan masalah

pada proses penerimaan SMS.

4.4.8 Pengujian Penggantian Password

Penggantian password merupakan hak fasilitas bagi user untuk menjaga

privasinya. Kemudahan dalam menggunakan fasilitas penggantian password

menjadi aspek penting dalam kenyamanan menggunakan program tersebut.

Bagian untuk mengganti password dapat di akses dengan melakukan klik

kanan pada form home. User hanya perlu langsung mengisikan username,

password lamanya, kemudian mengisi password barunya dan pada akhirnya untuk

menyimpan perubahan password, user perlu menekan ok. Berikut listing program

(85)

Sub save() Try

If txtNew_pass.Text = txtRe_pass.Text Then

xtable = xclass.GetData("select * from GURU where NIP = '" & txtUser.Text & "'", "xtable")

If xtable.Rows.Count > 0 Then

(86)

4.4.9 Hasil Pengujian Penggantian Password

Pengujian penggantian password dilakukan sebanyak 5 percobaan.

Pengujian dilakukan untuk menguji pemeriksaan username dan password lama,

sehingga bisa dilakukan penggantian password baru.

4.4.10 Pengujian Solusi Sanksi Pelanggaran

Program menyediakan fungsi untuk menentukan sanksi pelanggaran yang

diberikan kepada siswa sesuai dengan data-data pelanggaran yang telah dilakukan

siswa. Penentuan sanksi pelanggaran ini berdasarkan aturan-aturan yang telah

ditetapkan oleh guru BK. Gambar 4.22 merupakan tampilan form violations

solution yang terdapat fungsi penentuan sanksi pelanggaran.

(87)

Pada form ini, user melakukan pencarian nomer induk siswa yang akan

dicari sanksi pelanggaran yang sesuai dengan pelanggaran yang telah dilakukan.

Pada saat user menekan tombol cari, maka program menjalankan fungsi

penentuan sanksi pelanggaran. Listing program penentuan sanksi pelanggaran

terdapat pada lampiran.

4.4.11 Hasil Pengujian Solusi Sanksi Pelanggaran

Pengujian dilakukan sebanyak 30 kali percobaan. Didapatkan hasil 27

percobaan berjalan tanpa ada kesalahan program, sedangkan 3 percobaan

mengalami kegagalan dikarenakan nomer induk siswa tidak terdapat pada

database.

4.4.12 Pengujian Form Bimbingan dan Konseling

Pada program disediakan form bimbingan dan konseling yang berfungsi

untuk menyimpan data-data konseling siswa atau orang tua, sehingga guru BK

mempunyai data-data bimbingan dan konseling terdahulu yang dapat menjadi

bahan pertimbangan untuk bimbingan dan konseling selanjutnya. Gambar 4.23

(88)

Gambar 4.23 Form counseling

Pada form ini, user mencari nomer induk siswa atau nomer undangan

terlebih dahulu agar dapat diketahui data-data pribadi siswa dan data konseling

terdahulu. Listing program untuk proses konseling ini terdapat pada lampiran.

4.4.13 Hasil Pengujian Form Bimbingan dan Konseling

Pengujian dilakukan sebanyak 30 kali percobaan. Didapatkan hasil 27

percobaan berjalan tanpa ada kesalahan program, sedangkan 3 percobaan

mengalami kegagalan dikarenakan nomer induk siswa atau nomer undangan tidak

(89)

4.4.14 Hasil Pengujian Global

Secara keseluruhan, program yang dibuat berjalan sesuai dengan tujuan

yang ingin dicapai baik dari pengiriman pesan, penerimaan pesan, penentuan

sanksi pelanggatan, dan fasilitas-fasilitas lainnya yang telah dipasangkan pada

program ini.

Dari pengujian yang telah dilaksanakan, bentuk-bentuk error yang muncul

telah ditangani dengan baik. Untuk error lainnya selama menjalankan prosedur

pengujian yang belum ditangani, maka dibutuhkan pengembangan berikutnya

(90)

77

5.1

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan tugas akhir ini adalah telah

dibuatnya sistem informasi bimbingan dan konseling berbasis

SMS gateway

dan

melalui serangkaian uji coba telah berjalannya fungsi-fungsi program sistem

informasi bimbingan dan konseling berbasis

SMS gateway

sesuai dengan

perancangan sistem.

5.2

Saran

Adapun saran yang bisa diberikan untuk pengembangan sistem ini adalah :

Sistem informasi bimbingan dan konseling ini perlu dilengkapi dengan sistem

bimbingan dan konseling berbasis web, sehingga siswa maupun orang tua siswa dapat

(91)

Djumhar dan Surya, Muhammad. 1995, year book of education (Guidance &

Counseling), CV. Ilmu, Bandung.

Herlambang, Soendoro dan Tanuwijaya, Haryanto. (2005). Sistem Informasi:

konsep, teknologi dan manajemen, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Kellerek. 2000. Manual Reference AT Command Set for the SIEMENS Mobile

Phone S35i, C35i, M35i. (Online). (http://www.siemens.com, diakses 13 Maret 2010).

Kroenke, M.D., Database Processing, 1998, Prentice Hall International, Inc.,

New Delhi.

Gambar

tabel 2.1 berikut ini.
Gambar 3.1 System flow proses entry data master
Gambar 3.2 System flow proses input pelanggaran siswa
Gambar 3.3 System flow proses penilaian dengan metode forward chaining
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari Gambar 4 di atas dapat diuraikan bahwa database yang digunakan adalah db_googlemaps dengan tabel penyimpanan yang digunakan diberi nama tabel tanda. Tabel

Tunjangan khusus bagi guru dan dosen pegawai negeri sipil yang menduduki jabatan fungsional guru dan dosen diberikan 1 (satu ) kali gaji pokok pegawai negeri sipil

Hasil pengujian hipotesis (H3) ditemukan bahwa variabel personal selling dalam penelitian ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan nasabah tabungan Britama Bank

Perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan, khususnya dalam bidang pendidikan merupakan kegiatan manajerial yang pada hakikatnya merupakan proses pengambilan

Dari hasil penelitian diperoleh rata- rata hasil belajar pada kedua kelas yaitu kelas eksperimen 74,09 dan kelas kontrol 69,18, dan analisis data menunjukkan bahwa

Adapun saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian analisis pattern making kebaya sistem Chung Hwa utnuk tubuh bagian atas besar yaitu bahwa pola sistem Chung Hwa

Bagi pasien yang telah terinfeksi virus Zika diharapkan untuk menghindari gigitan nyamuk selama terjangkit virus ini karena virus Zika yang dapat bertahan lama di dalam

Adalah keluaran yang berbentuk sertifikat yang menunjukan bahwa sebuah grup kesenian, paguyuban seni, kelompok seni, organisasi seni dan sanggar seni tersebut