• Tidak ada hasil yang ditemukan

CATATAN-CATATAN PEMILUKADA SERENTAK DIY 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "CATATAN-CATATAN PEMILUKADA SERENTAK DIY 2015"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

CATATAN-CATATAN PEMILUKADA SERENTAK DIY 2015

OLEH : HUSNI AMRIYANTO --- DOSEN HUBUNGAN INTERNASIONAL UMY +62-811252558 ▪ choenny@yahoo.com ▪ amriyanto@umy.ac.id

PARTISIPASI :

 Pilkada Serentak 2015 diikuti 269 daerah, termasuk tiga kabupaten di DIY.

 Pelaksanaan pilkada di DIY, secara umum berjalan dengan aman, tertib dan lancer.  Tidak ada pasangan calon yang mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi.

Tingkat partisipasi pemilih berada pada zona tengah di tingkat nasional dengan rata-rata di atas 70 persen.

 Pilkada di Bantul tingkat partisipasi pemilihnya mencapai 75 persen, Sleman 72 persen,

di Gunung Kidul 70 persen. Partisipasi dipengaruhi oleh Sosialisasi, pendataan dan keengganan pemilih mendatangi TPS.

TAK ADA GUGATAN KE MK :

 Berdasarkan peraturan perundang-undangan, baru bisa dilakukan ketika persentase

selisih dari hasil perhitungan KPU 0,5-2 persen.

Penduduk kabupaten/Kota mencapai 250 ribu jiwa, maka gugatan bisa diajukan ke MK

jika selisih maksimalnya 2 persen.

 Penduduk 250 ribu - 500 ribu selisihnya 1,5 persen.

 Penduduk di atas 1 juta jiwa selisihnya 0,5 persen.

INDEKS KERAWANAN PEMILUKADA :

 IKP merupakan indeks yang mengukur sejumlah parameter atau aspek terkait dengan

kerawanan penyelenggaraan Pilkada serentak di sebuah daerah. Kelima aspek yang

diteliti adalah profesionalitas penyelenggara, politik uang (money politics), akses

pengawasan, partisipasi masyarakat, dan kondisi keamanan.

 Di angka 1-2 IKP maka daerah tersebut tergolong aman.

 Angka 2-3 dianggap cukup rawan.

(2)

CATATAN-CATATAN PEMILUKADA SERENTAK DIY 2015 Page 2  Angka 4-5 berarti daerah tersebut sangat rawan gesekan dan konflik.

Indeks ini menggunakan metode dari diskusi terfokus, review hasil pengawasan serta

data terkait isu indeks.

 Sumbernya berasal dari hasil pengawasan Bawaslu pusat dan daerah, Badan Pusat

Statistik (BPS), Podes, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Dewan Kehormatan

Penyelenggara Pemilu (DKPP).

 Hasil Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) DIY berada di peringkat ke-14 daerah yang

paling rawan, dengan nilai indeks 2,43.

 Jika menggunakan hasil riset yang dihimpun Polri, DIY masuk tujuh besar.

 IKP di kabupaten Gunungkidul merupakan yang tertinggi dengan indeks 2,5.

 IKP Sleman di urutan kedua dengan 2,48

 Bantul terendah dengan indeks 2,08.

PENTING :

1. Fenomena politik memang unpredictable. 2. Partisipasi tak perlu dirisaukan.

3. Konflik horizontal yang muncul tidak terkait politik, tapi lebih kepada factor x. 4. Kedewasaan elit semakin menunjukkan gejala yang positif.

5. Masyarakat semakin rasional dalam memilih.

================********************=================

Disampaikan dalam acara Diskusi Publik “DINAMIKA PEMILUKADA SERENTAK DI DIY

(3)

Terms of Reference (TOR)

KEGIATAN DISKUSI PUBLIK

Dinamika Pemilukada Serentak DIY Tahun 2015

HMI KOMISARIAT FISIPOL UMY

Pada tanggal 9 Desember 2015 Indonesia untuk pertama kalinya menyelenggarakan

Pemilukada serentak. Pemerintah menggelar pemilihan Kepala Daerah secara serentak di 363

provinsi, kota, dan kabupaten. Pemilukada serentak perdana ini dalam penyelenggaraannya

terbilang cukup lancar, meskipun tetap ada dinamika-dinamika yang mewarnai berjalannya pesta

demokrasi tersebut. Ada beberapa hal yang menarik dari apa yang telah terjadi di pemilukada

serentak 2015 yang lalu. Hal tersebut seperti kalahnya calon incumbent dan suara partai pada

saat pemilu legislatif 2014 tidak merepresentatifkan hasil Pemilukada yang terjadi di

daerah-daerah.

Khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta pada pemilukada serentak tahun

2015 ini ada 3 kabupaten yang menyelenggarakan, yaitu Kabupaten Sleman, Kabupaten

Bantul dan Kabupaten Gunung Kidul. Adanya dinamika di kabupaten Sleman, Badan

Pengawas Pemilu menengarai adanya upaya penjegalan salah satu pasangan calon bupati

dan wakil bupati di Pilkada serentak Kabupaten Sleman.

Anggota Bawaslu pusat, Nasrullah menyatakan bahwa ada upaya mempersulit

salah satu pasangan yakni Sri Muslimatun yang maju sebagai calon Wakil Bupati

berpasangan dengan petahana Sri Purnomo. Hal tersebut sangat disayangkan karena

seharusnya masing-masing calon bisa bersaing dengan sehat. Dinamika lainnya di

Kabupaten Bantul, pelanggaran di Kabupaten Bantul banyak didominasi keterlibatan

pegawai negeri sipil dan pejabat dalam memberikan dukungan kepada pasangan calon

Sri Suryawidati-Misbakhul Munir. Peraturan mengenai hal tersebut tertuang dalam UU

Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan UU Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah yang melarang PNS untuk terlibat dalam penyelenggaraan

kegiatan pemilihan kepala daerah dan kegiatan kampanye, baik secara aktif maupun

tidak aktif, langsung ataupun tidak langsung. Sudah jelas bahwa jika PNS turut terlibat

dalam undang-undang berarti mereka melanggar aturan negara.

Di kabupaten Gunung Kidul, kasus yang dilaporkan kepada Badan Pengawas

sedikitnya, ada empat kasus pelanggaran pemilu serius, baik yang menggunakan fasilitas

negara maupun politik uang. Salah satu kasus di kabupaten Gunung Kidul yaitu adanya

Panitia Palsu atau Panitia Siluman, biasanya menjadi titipan para tim sukses menyiapkan

uang yang hendak dibagikan pada masyarakat. Panitia ini menjadi bayangan panitia

kegiatan resmi yang terdaftar di KPU untuk menghilangkan unsur keterlibatan tim

sukses saat sebuah aksi bagi-bagi uang berhasil dipergoki. Hal tersebut adalah beberapa

(4)

Selanjutnya terkait hasil pemilukada, Komisi Pemilihan Umum (KPU)

Kabupaten Sleman menetapkan calon incumbent, Sri Purnomo dan wakilnya Sri

Muslimatun sebagai pemenang Pemilukada 2015. Keputusan tersebut disampaikan

dalam rapat pleno terbuka penetapan pasangan calon (paslon) terpilih. Paslon Sri

Purnomo – Sri Muslimatun unggul dengan memeroleh 297.267 suara, sedangkan paslon

Yuni Satia Rahayu – Danang Wicaksana mendapatkan 227.633 suara.

Di Kabupaten Gunungkidul, Badingah (incumbent) dan Immawan Wahyudi

sebagai paslon terpilih meraih sebanyak 167.915 suara mengungguli tiga paslon lainnya

yaitu Djangkung - Endah yang meraih 104.440 suara, Benyamin – Mustangid dengan

perolehan 98.379 suara, dan paslon Subardi – Wahyu yang meraih 54.076 suara.

Penetapan pemenang ini diumumkan dalam rapat pleno terbuka di Kantor KPU

Kabupaten Gunung Kidul.

Pemilukada Kabupaten Bantul, calon incumbent Sri Surya Widati berpasangan

dengan Misbakhul Munir tumbang sehingga harus mengakui keunggulan paslon nomer

urut satu yaitu Suharsono – Abdul Halim Muslih yang diusung Partai Gerindra, PKB,

memeroleh 261.667 suara atau 52,80 persen.

Diadakannya diskusi dengan tema “Dinamika Pemilukada serentak di DIY 2015’’ diharapkan pemateri bisa menyampaikan arah yang sebenarnya terjadi atas

pandangan-pandangan yang terjadi di masyarakat khususnya mahasiswa FISIPOL

UMY.

A. Nama Kegiatan

Kegiatan bernama ini bernama “Diskusi Publik”

B. Tema Kegiatan

Kegiatan ini bertema “Dinamika Pemilukada Serentak di DIY Tahun 2015”

C. Bentuk Kegiatan

Kegiatan ini berbentuk diskusi publik dengan sistem diskusi panel

D. Tujuan Kegiatan

1. Menumbuhkan jiwa kritis mahasiswa terhadap dinamika perpolitikan pemilukada

serentak di Daerah Istimewa Yogyakarta

2. Menambah pengetahuan mahasiswa dalam khasanah ilmu politik

3. Memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang proses perjalanan pemilukada

serentak di Daerah Istimewa Yogyakarta

4. Untuk mengetahui dinamika perpolitikan sebelum Pemilukada serentak dan setelah

(5)

E. Narasumber

a. Pembicara 1 : Drs. Husni Amriyanto P., M.Si. (Politisi sekaligus Akademisi)

membahas dari sudut pandang partai politik dan calon.

b. Pembicara 2 : Bambang Eka C.W, S.IP., M.Si. (Akademisi sekaligus Pengamat

Pemilukada) membahas dari sudut pandang fenomena dan kasus-kasus yang terjadi

di lapangan.

F. Waktu dan Tempat Kegiatan

Hari/Tanggal : Sabtu, 02 Januari 2015 M/22 Rabbiul Awal 1437 H

Waktu : 08.00 – 12:00 WIB

Tempat : Student Center Hall UMY

G. Peserta

Peserta diskusi publik :

a. BEM FISIPOL UMY

b. DPM FISIPOL UMY

c. Organisasi dan Komunitas (IMM, HMI-DIPO, SEKBER, SOPINK, KAMMI, RBK,

Pembebasan)

d. Masyarakat FISIPOL UMY

H. Rundown Kegiatan

No Waktu Kegiatan Durasi PJ

1. 08.00-08.10 Hiburan 10’ MC

2. 08.10-08.15 Pembukaan 5’ MC

3. 08.15-08.25 Kalam Ilahi 10’ MC 4. 08.25-08.35 Menyanyikan “Indonesia Raya” 10’ MC 4. 08.35-08.45 Sambutan Ketua Panitia 10’ MC 5. 08.45-08.55 Sambutan Ketua HMI Komisariat

Fisipol

10’ MC

6. 08.10-11.25 Diskusi

- Pembukaan Diskusi oleh Moderator

7. 11.25-11.35 Penyerahan Cinderamata Kepada Pembicara

visualisasi dan detail acara. Semoga ToR ini dapat mempermudah dan bermanfaat. Atas

Referensi

Dokumen terkait

Kinerja perawat merupakan tindakan yang dilakukan oleh seorang perawat dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya, tidak melanggar hukum sesuai dengan

variabel motivasi belajar dan iklim komunikasi kelas terhadap hasil belajar kimia. Dari hasil pengolahan dengan program SPSS 10.0 dapat disusun rumus sebagai. berikut:..

Majlis tahunan kali ketujuh itu memberi Anugerah Jaringan Industri dan Komuniti Berimpak Tinggi UPM kepada rakan industri dan komuniti, pegawai akademik dan bukan akademik

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbaikan gejala neuropati diabetika pada pasien Diabetes Melitus dengan menggunakan tolak ukur Diabetic Neuropathy Symptom (DNS)

Sedangkan menurutMunawir(2010:31), rasio solvabilitas adalah menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya

Berdasarkan paparan tersebut, terdapat dua sisi output dan predictive outcomepembelajaran siswa yang harus diamati dan karenanya dimungkinkan untuk diukur

Berdasarkan pada hasil wawancara tersebut, didapatkan informasi bahwa subjek penelitian merasa kurang mendapatkan dukungan sosial berupa dukungan instrumental yaitu

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa informan utama menganggap vapor lebih aman dari rokok walaupun sedikit terdapat keraguan, vapor sebagai salah satu alat