ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER
DAYA MANUSIA PADA PT. JASAMITRA PROPERTINDO
TUGAS AKHIR
Program Studi
SI Sistem Informasi
Oleh:
NOVITA KURNIASARI
10410100088
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA
x
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR TABEL ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ... xx
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Pembatasan Masalah ………... 3
1.4 Tujuan ………... 4
1.5 Manfaat ………... 4
1.6 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Analisis dan Perancangan ……… 6
2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi ………... 8
2.2.1 Sistem ………... 8
2.2.2 Informasi ………... 10
2.2.3 Sistem Informasi ………... 10
2.2.4 Sistem Informasi Sumber Daya Manusia ………. 11
2.3 Manajemen Sumber Daya Manusia ………... 11
xi
2.5 System Flow (Bagan Alir Sistem) ……….. 15
2.6 Entity Relatonship Diagram (ERD) ………... 16
2.7 Data Flow Diagram (DFD) ………... 18
2.7.1 Context Diagram ………... 19
2.7.2 Data Flow Diagram Level 0 ………. 20
2.7.3 Data Flow Diagram Level 1 ………. 20
2.8 Konsep Basis Data ………. 20
2.8.1 Database Management System ………. 21
2.8.2 Relational Database Management System ……… 21
2.9 Desain Antar Muka Pengguna (GUI) ……… 21
2.10 Siklus Hidup Pengembangan Sistem ………... 22
2.11 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ..………... 25
2.12 Desain dan Arsitektur Perangkat Lunak ..……….………... 26
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM……….... 27
3.1 Tahap Analisis Sistem ……… 28
3.2.1 Analisis Permasalahan ……….. 30
3.2.2 Analisis Operasional ………. 30
3.2.3 Analisis Kebutuhan Data ……….. 31
3.2.4 Analisis Ketersediaan ……….…….………….. 31
3.2.5 Analisis Kapasitas ….………..……….. 32
3.2.6 Analisis Performa ……..……….…………... 32
xii
3.3.1 Rancangan Desain Proses Fungsional ……… 33
3.3.2 Rancangan Desain Data ………. 35
3.3.3 Rancangan Desain Antar Muka ………. 36
3.3.4 Rancangan Desain Keamanan ……… 38
3.3.5 Rancangan Desain Sistem ……….. 39
3.3 Tahap Evaluasi Desain Sistem……….………. 40
3.4.1 Evaluasi DFD ………. 40
3.4.2 Evaluasi ERD ………. 41
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ……... 42
4.1 Hasil Tahap Analisis Sistem ……..………. 42
4.1.1 Hasil Analisis Permasalahan ………... 42
4.1.2 Hasil Analisis Operasional ……….. 55
4.1.3 Hasil Analisis Kebutuhan Data ………... 58
4.1.4 Hasil Analisis Ketersediaan ……… 60
4.1.5 Hasil Analisis Kapasitas ….……… 61
4.1.6 Hasil Analisis Performa ……..……… 61
4.1.7 Hasil Analisis Kehandalan ..……… 62
4.1.8 Hasil Analisis Keamanan ……….... 62
4.2 Hasil Tahap Perancangan Sistem .………...………. 63
4.2.1 Hasil Desain Proses Fungsional ……….. 63
4.2.2 Hasil Desain Data ……….. 108
xiii
4.2.5 Hasil Desain Sistem ………..…. 161
4.3 Hasil Evaluasi Desain Sistem ..………..…………..……….... 164
BAB V PENUTUP ... 168
5.1 Kesimpulan ……….. 168
5.2 Saran ……….... 169
xiv
Gambar 2.1 Struktur Organisasi ……….. 15
Gambar 2.2 Simbol-Simbol System Flow ……… 16
Gambar 2.3 Siklus Hidup Pengembangan Sistem ………... 22
Gambar 4.1 Siklus Manajemen Sumber Daya Manusia Pada PT. Jasamitra Propertindo………….………..… 50
Gambar 4.2 Blok Diagram Sistem Informasi Sumber Daya Manusia ……. 54
Gambar 4.3 System Flow Maintenance Data Master ………... 74
Gambar 4.4 System Flow Mengelola Data Kebutuhan Karyawan ………... 76
Gambar 4.5 System Flow Mengelola Jadwal Pelatihan dan Pengembangan .. 78
Gambar 4.6 System Flow Mengelola Seleksi Karyawan ……….…... 80
Gambar 4.7 System Flow Mengelola Penilaian Orientasi Karyawan …... 82
Gambar 4.8 System Flow Mengelola Penilaian Kinerja Karyawan ……... 84
Gambar 4.9 System Flow Mengelola Keputusan Kontrak Kerja ….…... 86
Gambar 4.10 System Flow Mencetak Laporan Keputusan Kontrak Kerja .... 88
Gambar 4.11 Context Diagram Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Pada PT. Jasamitra Propertindo ……... 89
Gambar 4.12 Diagram JenjangSistem Informasi Sumber Daya Manusia Pada PT. Jasamitra Propertindo ……... 90
Gambar 4.13 DFD Level 0 Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Pada PT. Jasamitra Propertindo ……... 91
Gambar 4.14 DFD Level 1 Maintenance Data Master ……….………. 92
xv
Gambar 4.18 DFD Level 2 Maintenance Data Master Karyawan ……...….… 94
Gambar 4.19 DFD Level 2 Maintenance Data Master Absensi Karyawan …... 94
Gambar 4.20 DFD Level 2 Maintenance Data Master Keterangan Absensi …. 95
Gambar 4.21 DFD Level 2 Maintenance Data Master Bagian ……...….… 95
Gambar 4.22 DFD Level 2 Maintenance Data Master Jabatan ……...…… 96
Gambar 4.23 DFD Level 2 Maintenance Data Master Jabatan Karyawan ...… 96
Gambar 4.24 DFD Level 2 Maintenance Data Master Departemen ……….… 97
Gambar 4.25 DFD Level 2 Maintenance Data Master Status Kontrak …….… 97
Gambar 4.26 DFD Level 2 Maintenance Data Master Jenis Keputusan Kontrak
……….… 98
Gambar 4.27 DFD Level 2 Maintenance Data Master Periode Tahun …….… 98
Gambar 4.28 DFD Level 2Maintenance Data Master Nilai Penilaian
Wawancara ………. 99
Gambar 4.29 DFD Level 2Maintenance Data Master Nilai Penilaian Orientasi
Karyawan ……….……….. 99
Gambar 4.30 DFD Level 2Maintenance Data Master Nilai Penilaian Kinerja
Karyawan ……….………….... 100
Gambar 4.31 DFD Level 2Maintenance Data Master Pertanyaan Penilaian
Wawancara ………... 100
Gambar 4.32 DFD Level 2Maintenance Data Master Pertanyaan Penilaian
xvi
Gambar 4.34 DFD Level 2 Mengelola Data Kebutuhan Karyawan …... 102
Gambar 4.35 DFD Level 2Mengelola Seleksi Karyawan ………... 102
Gambar 4.36 DFD Level 2Mengelola Jadwal Pelatihan dan Pengembanga .. 103
Gambar 4.37 DFD Level 2Mengelola Penilaian Orientasi Karyawan …...… 104
Gambar 4.38 DFD Level 2Mengelola Penilaian Kinerja Karyawan…... 104
Gambar 4.39 DFD Level 2Mengelola Keputusan Kontrak Kerja ……... 105
Gambar 4.40 Conceptual Data Model Sistem Informasi Sumber Daya Manusia PT. Jasamitra Propertindo ………....………… 106
Gambar 4.41 Physical Data Model Sistem Informasi Sumber Daya Manusia PT. Jasamitra Propertindo ………....……...……… 107
Gambar 4.42 Desain Form Login ……….…....……...……… 128
Gambar 4.43 Desain Form Menu Utama Kepala Tiap Bagian ……...…….… 129
Gambar 4.44 Desain Form Menu Utama Bagian Personalia ……...……… 130
Gambar 4.45 Desain Form Menu Utama Direksi ……….…...……… 131
Gambar 4.46 Desain Form Data Kebutuhan Karyawan ………...……… 132
Gambar 4.47 Desain Form Master Pelamar …….………...……… 134
Gambar 4.48 Desain Form Master Karyawan …………...……...……… 135
Gambar 4.49 Desain Form Master Absensi ………….…….………...… 136
Gambar 4.50 Desain Form Master Keterangan Absensi ………..…...… 137
Gambar 4.51 Desain Form Master Bagian ………...…...… 138
Gambar 4.52 Desain Form Master Jabatan ………...………...… 139
xvii
Gambar 4.56 Desain Form Master Jenis Keputusan Kontrak ………. 143
Gambar 4.57 Desain Form Master Periode Tahun ………….…..………...… 144
Gambar 4.58 Desain Form Master Nilai Penilaian Wawancara ………...… 145
Gambar 4.59 Desain Form Master Nilai Penilaian Orientasi Karyawan ...… 146
Gambar 4.60 Desain Form Master Nilai Penilaian Kinerja Karyawan ...… 147
Gambar 4.61 Desain Form Master Pertanyaan Penilaian Wawancara …....… 149
Gambar 4.62 Desain Form Master Pertanyaan Penilaian Orientasi Karyawan 150 Gambar 4.63 Desain Form Master Pertanyaan Penilaian Kinerja Karyawan .. 152
Gambar 4.64 Desain Form Penilaian Wawancara ………...… 153
Gambar 4.65 Desain Form Penilaian Orientasi Karyawan ………..… 155
Gambar 4.66 Desain Form Penilaian Kinerja Karyawan …………...…...… 157
Gambar 4.67 Desain Form Keputusan Kontrak Kerja ………. 158
xviii
Tabel 2.1 Simbol-Simbol Data Flow Diagram ..………....…………..…. 19
Tabel 3.1 Daftar Wawancara yang Telah Dilakukan ……… 29
Tabel 4.1 Penjelasan Siklus Manajemen Sumber Daya Manusia ………..… 44
Tabel 4.2 Kebutuhan Informasi Pengguna ……….. 53
Tabel 4.3 System Flow Maintenance Data Master ……… 64
Tabel 4.4 System Flow Mengelola Data Kebutuhan Karyawan ………….… 75
Tabel 4.5 System Flow Mengelola Jadwal Pelatihan dan Pengembangan ….. 77
Tabel 4.6 System Flow Mengelola Seleksi Karyawan…………...…… 79
Tabel 4.7 System Flow Mengelola Penilaian Orientasi Karyawan ……... 81
Tabel 4.8 System Flow Mengelola Penilaian Kinerja Karyawan ….……... 83
Tabel 4.9 System Flow Mengelola Keputusan Kontrak Kerja ….………... 85
Tabel 4.10System Flow Mencetak Laporan Keputusan Kontrak Kerja …….. 87
Tabel 4.11Master Pelamar ...…………..………..…..….….. 108
Tabel 4.12Master Kasryawan ...………..………...…..…..….….. 109
Tabel 4.13Master Absensi Karyawan ...……....…………..………..… 110
Tabel 4.14Master Keterangan Absensi ...……....………....…..… 111
Tabel 4.15Master Bagian ………..………...……..….….. 111
Tabel 4.16Master Jabatan …...…………..………...……..….….. 112
Tabel 4.17Master Jabatan Karyawan ………….……….….. 113
Tabel 4.18Master Departemen ……..………...……….….. 114
Tabel 4.19Master Status Kontrak …..………...……….….. 114
xix
Tabel 4.23Master Nilai Penilaian Orientasi Karyawan ...………... 117
Tabel 4.24Master Nilai Penilaian Kinerja Karyawan ...………...…………... 118
Tabel 4.25Master Pertanyaan Penilaian Wawancara ...………..…... 119
Tabel 4.26Master Nilai Penilaian Orientasi Karyawan ...………... 120
Tabel 4.27Master Nilai Penilaian Kinerja Karyawan ...………...…………... 121
Tabel 4.28Transaksi Data Kebutuhan Karyawan ...…………...…………... 122
Tabel 4.29Transaksi Penilaian Wawancara ……....…………...…………... 123
Tabel 4.30Transaksi Jadwal Pelatihan dan Pengembangan ……....………... 124
Tabel 4.31Transaksi Penilaian Orientasi Karyawan ……....………... 125
Tabel 4.32Transaksi Penilaian Kinerja Karyawan ………...………... 126
xx
Lampiran 1 Biodata Penulis ……….………. 171
Lampiran 2 Siklus Manajemen SDM ... 172
Lampiran 3 Struktur Organisai PT. Jasamitra Propertindo ... 173
Lampiran 4 Form Data Kebutuhan Karyawan ... 174
Lampiran 5 Surat Penerimaan Karyawan ... 175
Lampiran 6 Form Penilaian Wawancara ... 176
Lampiran 7 Form Penilaian Orientasi ... 177
Lampiran 8 Form Penilaian Kinerja ... 178
Lampiran 9 Data Karyawan Yang Akan Habis Masa Kontrak ... 179
1
1.1 Latar Belakang Masalah
PT. Jasamitra Propertindo adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
jasa yang mengelola Pusat Grosir Surabaya (PGS). Pada PT. Jasamitra
Propertindo memiliki beberapa bagian/devisi, salah satu bagian yang ada pada
perusahaan tersebut adalah bagian Personalia, yang mempunyai tugas dan
tanggungjawab untuk mengelola siklus manajemen SDM, yaitu (1) perencanaan
sumber daya manusia (SDM), (2) rekruitmen karyawan, (3) seleksi karyawan, (4)
penempatan dan orientasi, (5) pelatihan dan pengembangan, (6) penilaian kinerja,
(7) pengakhiran hubungan kerja.
Perusahaan memerlukan sumber daya manusia sebagai pelaksana kegiatan
operasionalnya yang merupakan penggerak dari perusahaan itu sendiri. Seringkali
pada suatu perusahaan, semakin besar perusahaan maka semakin memerlukan
SDM yang lebih banyak karena tugas yang dikerjakan juga akan semakin banyak.
Sehingga akan semakin membutuhkan suatu cara untuk mengatur SDM yang ada
pada suatu perusahaan, apabila dalam pelaksanaan kegiatan operasinal tidak
dilakukan dengan benar, maka akan menyebabkan adanya ketidakteraturan
terhadap informasi yang dihasilkan berkaitan dengan sumber daya manusia.
Mengelola karyawan adalah suatu pekerjaan yang sulit dan rumit namun
juga dinamis, untuk itulah perusahaan harus memperhatikan pengaturan sumber
karyawan. Perusahaan juga mempunyai kewajiban untuk memperhatikan
kesejahteraan para karyawan yang sudah memberikan tenaga, pikiran, dan waktu
mereka untuk perusahaan. Hal ini bukan saja sering didapati pada perusahaan
dengan skala kecil, namun perusahaan besar juga seringkali mengabaikan
persoalan seperti ini, misalnya didalam perusahaan yang sudah menggunakan
komputer didalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya, seringkali komputer
digunakan hanya untuk hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan,
contohnya untuk melakukan transaksi penjualan dan pembelian perusahaan,
penilaian kinerja karyawan dan lain sebagainya. Padahal dengan adanya seluruh
komputer yang terhubung kedalam suatu jaringan, seharusnya proses pengelolaan
sumber daya manusia dapat memanfaatkan fasilitas tersebut secara maksimal.
Dalam usaha untuk mengembangkan Sistem Informasi Sumber Daya
Manusia (SDM), perusahaan akan menganalisa terlebih dahulu kebutuhan sistem
yang diperlukan, sehingga membutuhkan perancangan sistem yang akan
digunakan untuk acuan dalam perancangan Sistem Informasi SDM, karena pada
perusahaan tersebut mempunyai cakupan tugas yang luas dan ada keterkaitan
antar siklus manajemen SDM dengan depertemen lain.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dibuatlah tugas akhir dengan
topik sistem informasi sumber daya manusia dengan judul “Analisa dan
Perancangan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Pada PT. Jasamitra
Propertindo”. Sistem yang diusulkan ini mencakup hasil akhir berupa rancangan
sistem informasi siklus manajemen SDM. Dengan adanya sistem yang baru ini
manusia, sehingga dapat meningkatkan kegiatan operasional dan manajemen
perusahaan agar dapat berjalan dengan cepat dan benar.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah dijabarkan diatas, maka perumusan
masalah dalam proposal Tugas Akhir ini yaitu “Bagaimana merancang siklus
manajemen Sumber Daya Manusia pada PT. Jasamitra Propertindo dengan
menggunakan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia?”
1.3 Pembatasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam Tugas Akhir ini adalah :
1. Didalam penelitian tugas akhir ini hanya mencakup hasil akhir dari analisis
dan perancangan sistem informasi SDM khususnya pada siklus manajemen
SDM meliputi:
a. Perencanaan sumber daya manusia
b. Rekrutmen karyawan
c. Seleksi karyawan
d. Penempatan dan orientasi
e. Pelatihan dan pengembangan
f. Penilaian kinerja kaaryawan
g. Pengakhiran hubungan kerja
2. Analisis dan perancangan sistem informasi SDM tidak termasuk pengelolaan
1.4 Tujuan
1. Menganalisis sistem informasi sumber daya manusia untuk menemukan
kebutuhan sistem yang diperlukan.
2. Merancang suatu usulan sistem informasi sumber daya manusia yang dapat
membantu mengelola tugas personalia terkait dengan siklus manajemen SDM.
1.5 Manfaat
Manfaat bagi perusahaan apabila analisa dan desain sistem informasi SDM
selesai dirancang adalah membantu perusahaan untuk mengembangkan sistem
informasi sumber daya manusia yang tepat guna.
1.6 Sistematika Penulisan
Laporan Tugas Akhir (TA) ini ditulis dengan sistematika penulisan sebagai
berikut :
Bab I : Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang diambilnya topik TA, rumusan
masalah dari topik TA, batasan masalah atau ruang lingkup pekerjaan
TA, dan tujuan dari TA ini.
Bab II : Landasan Teori
Bab ini menguraikan teori-teori yang relevan yang mendasari pembuatan
TA ini, pedoman dalam perancangan sistem, serta tolak ukur yang
merupakan dasar untuk melakukan evaluasi terhadap sistem yang
Bab III : Analisis Dan Perancangan Sistem
Bab ini berisi tentang penjelasan tahap-tahap metode penelitian yang
dikerjakan dalam penyelesaian TA. Tahapan analisis sistem, berisi
penjelasan tentang metode penelitian dan langkah-langkah untuk
pemecahan masalah dalam tugas akhir, termasuk tahap-tahap dalam
menganalisis permasalahan, tahap dalam perancangan sistem.
Bab IV : Hasil Analisis Dan Perancangan Sistem
Bab ini berisi penjelasan tentang tahapan analisis dan desain sistem
informasi sumber daya manusia yang terdiri dari tahap analisis sistem,
tahap perancangan sistem, dan tahap evaluasi desain sistem.
Bab V : Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Saran yang dimaksut adalah saran
terhadap kekurangan dari aplikasi yang ada kepada pihak lain yang ingin
meneruskan topik TA ini. Tujuannya adalah agar pihak lain tersebut
dapat menyempurnakan aplikasi sehingga bisa menjadi lebih baik dan
6 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Analisis dan Perancangan
Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh
ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi
dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan
kebutuhan yang diharapkan sehingga dari hasil analisis dapat diusulkan perbaikan
untuk sistem informasi tersebut. (Kendall & Kendall, 2006).
Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus
dilakukan (Kendall & Kendall, 2010), yaitu :
1. Mengidentifikasi masalah, peluang, dan tujuan
Identifikasi masalah merupakan langkah awal dari analisis sistem. Tahap ini
mendefinisikan masalah yang harus dipecahkan dengan munculnya pertanyaan
yang ingin dipecahkan.
2. Menentukan syarat-syarat informasi
Pada tahap ini penganalisis memasukkan apa saja yang menentukan
syarat-syarat informasi untuk para pemakai yang terlibat.
3. Menganalisis kebutuhan-kebutuhan sistem
Pada tahap ini penganalisis melakukan analisis-analisis
kebutuhan-kebutuhan sistem menggunakan diagram alir data untuk menyusun daftar input,
4. Merancang sistem yang direkomendasikan
Pada tahap ini penganalisis merancang sistem yang direkomendasikan
setelah mengumpulkan data yang didapat. Tahap ini berfungsi sebagai
penyimpanan data agar data terorganisir serta dapat melakukan pengelolaan
keluaran yang bermanfaat, merancang prosedur-prosedur backup dan control,
fungsinya agar data dan informasi yang tersimpan dapat terselamatkan jika terjadi
sesuatu bencana atau hal-hal yang tidak diinginkan, membuat paket spesifikasi
program bagi pemrogram.
5. Mengembangkan dan mendokumentasikan perangkat lunak
Pada tahap ini penganalisis perlu melakukan salah satu teknik terstruktur
dan juga menjalin kerjasama dengan programmer. Untuk pendokumentasian
dilakukan untuk menjelaskan pengembang dan kode program serta bagian-bagian
kompleks dari program.
6. Menguji dan mempertahankan sistem
Pada tahap ini sebelum sistem informasi digunakan, maka harus dilakukan
pengujian terlebih dahulu supaya dapat menghemat biaya dan dipertahankan
dengan cara memperbaharui program.
7. Mengimplementasikan dan mengevaluasi sistem
Pada tahap terakhir ini, penganalisis bekerjasama dengan pengguna dalam
melakukan implementasi sistem. Keterlibatan tersebut yakni dalam hal pelatihan
dalam mengendalikan sistem serta perencanaan konversi sistem lama ke sistem
yang baru. Setelah melakukan implementasi maka dilakukan adanya evaluasi
yang bertujuan untuk mengetahui pemenuhan kriteria bahwa pengguna
2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.2.1 Sistem
Sistem adalah jaringan daripada elemen-elemen yang saling berhubungan,
membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu tujuan pokok dari sistem
tersebut (Jogiyanto H.M, 2005:4).
Elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu: tujuan, masukan, proses,
keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan.
Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem:
a. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin
banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa
tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara
satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
b. Masukan
Masukan ( input ) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam
sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa
hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh
masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak
berwujud adalah informasi ( misalnya data karyawan ).
c. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi
dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa
informasi dan produk. Pada sekolah, proses dapat berupa pengelolaan data siswa
d. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem
informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan
sebagainya.
e. Batas
Yang disebut batas ( boundary ) sistem adalah pemisah antara sistem dan
daerah di luar sistem ( lingkungan ). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang
lingkup, atau kemampuan sistem. Seperti halnya perkembangan dari sebuah
sekolah dipengaruhi oleh kualitas pendidik dan kemampuan siswa dalam
menangkap apa yang diajarkan. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi
atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem.
f. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian ( control mechanism ) diwujudkan dengan
menggunakan umpan balik ( feedback ), yang mencuplik keluaran. Umpan balik
ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya
adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
g. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan
bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau
menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus
ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem,
sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu
2.2.2 Informasi
Informasi adalah hasil dari kegiatan pengolahan data yang memberikan
untuk yang lebih berarti dari suatu kejadian (Jogiyanto H.M, 2010:3).
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna
dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
Suatu informasi dikatakan lebih bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. sedangkan kualitas dari
informasi tergantung dari tiga hal yaitu informasi harus akurat, tepat pada
waktunya dan relevan.
2.2.3 Sistem Informasi
Secara umum Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di
dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas,
teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk
mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu,
memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian
internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk
pengambilan keputusan.
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Jogiyanto H.M,
Sistem informasi adalah rangkaian prosedur formal dimana data
dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai
(Hall dalam Abdul Kadir, 2001:9)
2.2.4 Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem informasi sumber daya manusia adalah sistem yang menunjang
manajemen untuk mempermudah dalam proses pengambilan keputusan meliputi
aktivitas merencanakan, menerima, menempatkan, melatih, dan mengembangkan
serta memelihara atau merawat sumber daya atau anggota perusahaan (Sutanto,
2004:95).
Menurut Rivai dan Sagala (2009, p1015), sistem informasi sumber daya
manusia adalah prosedur sistematik untuk pengumpulan, menyimpan,
mempertahankan, menarik dan memvalidasi data yang dibutuhkan oleh sebuah
perusahaan untuk meningkatkan keputusan SDM.
Jadi sistem informasi sumber daya mausia adalah sebuah sistem yang yang
digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola dan mendistribusikan
data yang berhubungan dengan sumber daya manusia untuk mendukung
keputusan SDM.
2.3 Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah proses untuk memperoleh,
melatih, menilai, dan mengompensasi karyawan, dan untuk mengurus relasi kerja
mereka, kesehatan, dan keselamatan mereka, serta hal-hal yang berhubungan
Menurut Gary Dessler, 2015 pengertian tentang Siklus manajemen sumber
daya manusia (SDM) pada perusahaan PT. Jasamitra Propertindo, yaitu:
1. Perencanaan sumber daya manusia (SDM) adalah menetapkan sasaran dan
standar; mengembangkan aturan dan prosedur, mengembangkan rencana dan
peramalan.
2. Perekrutan karyawan adalah menemukan dan/atau menarik pelamar untuk
posisi terbuka pemberi kerja.
3. Seleksi karyawan adalah untuk mencapai kesesuaian orang-pekerjaan. Ini
berarti menyesuaikan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill),
kemampuan (abilities), kompetensi (competncies) lainnya - KSAC - yang
dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan tersebut (berdasarkan pada analisis
pekerjaan) dengan KSAC pelamar.
4. Penempatan dan orientasi adalah prosedur untuk memberikan informasi latar
belakang mendasar mengenai perusahaan tersebut kepada karyawan baru.
5. Pelatihan dan pengembangan adalah proses untuk mengajarkan kepada
karyawan baru atau karyawan sekarang keterampilan dasar yang mereka
butuhkan untuk melakukan pekerjaan mereka.
6. Penilaian kinerja adalah mengevaluasi kinerja karyawan di masa sekarang
dan/atau di masa lalu secara relative terhadap standar kinerjanya.
7. Pengakhiran hubungan kerja adalah proses untuk mengurangi, biasanya secara
dramatis, jumlah orang yang dipekerjakan oleh sebuah perusahaan. Sedangkan
menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 adalah pemberhentian atau
pemutusan hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan
2.4 PT. Jasamitra Propertindo
2.4.1 Sejarah Perusahaan
Saat itu pusat perdagangan Pasar Turi yang berkembang sejak 1970,
semakin hari mengalami kemajuan pesat sehingga pada sekitar tahun 2000 Pasar
Turi mengalami booming, sehingga sangat dirasakan bahwa keberadaan Pasar
Turi perlu perkembangan dan perluasan mengingat para pengunjung yang datang
tidak saja dari Surabaya dan sekitarnya tetapi juga dari luar Jawa Timur bahkan
mencapai wilayah Indonesia Bagian Timur, khususnya dari Makasar, Ambon, dan
Jaya Pura.
Hal ini mendorong perusahaan PT. Lamicitra Nusantara (Tbk) tertarik
untuk ikut memanfaatkan situasi perdagangan tersebut, sehingga pihak
manajemen berupaya untuk mencari lahan / lokasi yang akan digunakan sebagai
pusat perdagangan diluar Pasar Turi tersebut.
Langkah praktis yang diambil bahwa manajemen PT. Lamicitra Nusantara
(Tbk) berkoordinasi dengan PT. Kereta Api Indonesia (PTKAI) untuk
bekerjasama dan menggunakan sebagian lahan emplasemen stasiun Pasar Turi
Surabaya kurang lebih luas 10.000 m2 untuk dikelola / dibangun sebagai pusat
perdagangan yang bersinergi dengan Pasar Turi lama. Setelah mengalami proses
panjang maka PT. Lamicitra Nusantara (Tbk) tahun 2003 mulai membangun
gedung yang diarahkan sebagai pusat perdagangan yang belakangan diberi nama
Proses pembangunan berjalan sesuai rencana dengan melibatkan semua
pihak terkait sehingga pada tahun 2007, PGS yang memiliki fasilitas lengkap,
memiliki stand / ruang toko sebanyak 2300 stand dan mulai dipasarkan, sehingga
saat itu sudah mampu terisi sebanyak 30 persen yang tersebar dari lantai dasar
lantai 1, lantai 2, lantai 3, dan lantai 4, sedangkan lantai 5 dan lantai 6 digunakan
untuk area parkir kendaraan roda 4.
Sementara Pasar Turi lama berjalan dan PGS juga berjalan sebagaimana
mestinya, tanpa diduga pada bulan Juli 2007 Pasar Turi lama terbakar hebat pada
lokasi membangun tahap 1, tahap 2, dan tahap 4, maka sebagian besar para
pedagang Pasar Turi lama panik dan berbondong-bondong menuju ke PGS untuk
mencari dan mendapatkan stand baik dengan cara membeli langsung (tunai)
ataupun dengan cara menyewa sehingga keberadaan PGS saat itu menjadi ramai,
dan para pedagang memilih lokasi sesuai dengan keyakinannya masing-masing.
Untuk mencapai pengelolaan yang tertib di PGS, maka perusahaan PT.
Lamicitra Nusantara (Tbk) menunjuk PT. Jasamitra Propertindo (anak
perusahaan) untuk mengelola pusat perdagangan yang bernama Pusat Grosir
2.4.2 Struktur Organisasi
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perusahaan
( Sumber data : PT. Jasamitra Propertindo )
2.5 System Flow (Bagan Alir Sistem)
System flow atau bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukan
arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan alir sistem menjelaskan
urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem
menunjukkan apa yang dikerjakan sistem (Kendall & Kendall, 2003).
Beberapa simbol yang digunakan dalam menggambarkan system flow
ditunjukkan pada Gambar 2.2, yaitu :
MANAJER MARKETING MANAJER
OPERASIONAL MANAJER KEUANGAN MANAJER UMUM MANAJER TEKNIK
PT. JASAMITRA PROPERTINDO
KOMISARIS
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR UMUM
GM
1. Simbol Dokumen
2. Simbol Kegiatan Manual
3. Simbol Simpanan Offline
4. Simbol Proses
5. Simbol Database
6. Simbol Garis Alir
7. Simbol Penghubung ke Halaman yang Sama
8. Simbol Penghubung ke Halaman Lain
1. Simbol dokumen menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses
manual atau komputer.
2. Simbol kegiatan manual menunjukkan pekerjaan manual.
3. Simbol simpanan offline menunjukkan file non-komputer yang diarsip.
4. Simbol proses menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer.
5. Simbol database menunjukkan tempat untuk menyimpan data hasil operasi
komputer.
6. Simbol garis alir menunjukkan arus dari proses.
7. Simbol penghubung menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama
atau ke halaman lain.
Gambar 2.2 Simbol-simbol System flow (Kendall, 2003)
2.6 Entity Relationship Diagram (ERD)
Model ERD adalah rincian yang merupakan representasi logika dari data
pada suatu organisasi atau area bisnis tertentu. Model E-R pada umumnya
digambarkan seperti ERD (Nugroho, 2012). Model ERD adalah model data
konseptual tingkat tinggi untuk perancangan basis data (Bambang Hariyanto,
hubungan antara entity beserta relasinya. Entitas adalah objek yang ada dan dapat
dibedakan dengan objek-objek lainnya. Untuk setiap entity biasanya mempunyai
atribut. Atribut adalah properti atau ciri atau karakteristik dari tipe entitas yang
dipentingkan di satu sistem/organisasi. Macam-macam atribut, yaitu:
1. Simple Attribute adalah atribut yang unik dan tidak dimiliki oleh atribut
lainnya, misalnya entity “karyawan” yang atributnya “NIK / kode_karyawan”.
2. Composite Attribute adalah atribut yang memiliki dua nilai harga, misalnya
nama besar (nama keluarga) dan nama kecil (nama asli).
3. Single Value Attribute adalah atribut yang hanya memiliki satu nilai harga,
misalnya entity “karyawan” dengan atributnya “umur (tanggal lahir)”.
4. Multi Value Attribute adalah atribut yang banyak memiliki nilai harga,
misalnya entity “karyawan” dengan atributnya “jabatan (Kepala Bagian,
Personalia, Direksi)”.
5. Null Value Attribute adalah atribut yang tidak memiliki nilai harga, misalnya
entity “karyawan” dengan atributnya “pendidikan (tanpa memiliki ijazah)”.
Atribut juga akan dihubungkan dengan relationship. Relationship adalah
hubungan antara dua entity atau lebih. Macam-macam relationship, yaitu:
1. One To One (1:1) adalah relationship dari entity kesatu dengan entity kedua
adalah satu berbanding satu.
2. One To Many (1:N / N:1) adalah relationship dari entity kesatu dengan entity
kedua adalah satu berbanding banyak atau dapat pula dibalik banyak
berbanding satu.
3. Many To Many (M:N) adalah relationship dari entity kesatu dengan entity
Entity Relational Diagram (ERD) ini diperlukan agar dapat
menggambarkan hubungan antar entity dengan jelas, dapat menggambarkan
batasan jumlah entity dan partisipasi antar entity, mudah dimengerti pemakai dan
mudah disajikan oleh perancang database. Untuk itu ERD dibagi menjadi dua
jenis model, yaitu:
1. Conceptual Data Model adalah jenis model data yang menggambarkan
hubungan antar tabel secara konseptual.
2. Physical Data Model adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan
antar tabel secara fisikal.
2.7 Data Flow Diagram (DFD)
Data flow diargram (DFD) merupakan gambaran suatu sistem yang telah
ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik yang merupakan tempat data tersebut
mengalir dan disimpan (Jogiyanto, 2005). Beberapa simbol-simbol yang
digunakan untuk menggambarkan diagram arus data, yakni:
1. External Entity (Kesatuan Luar)
Setiap sistem memiliki suatu batasan sistem yang memisahkan sistem
dengan lingkungan luar yang akan menerima input dan menghasilkan output.
External Entity dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya.
2. Data Flow (Arus Data)
Arus data diberi simbol panah yang menunjukkan arus dari suatu data
yang dapat berupa masukan atau hasil dari suatu proses. Arus data mengalir di
antara proses, simpanan data dan kesatuan luar.
Proses merupakan kegiatan yang dilakukan oleh orang atau komputer dari
hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses dan arus data yang keluar dari
proses.
4. Data Source (Simpanan Data)
Simpanan data adalah simpanan dari data yang dapat berupa file atau
database sistem komputer atau yang bersifat manual seperti buku, alamat, atau
[image:31.595.145.444.283.574.2]folder.
Tabel 2.1 Simbol-simbol Data Flow Diagram
2.7.1 Context Diagram
Context diagram merupakan langkah pertama dalam pembuatan DFD.
Pada context diagram dijelaskan sistem apa yang dibuat dan eksternal entity apa
saja yang terlibat. Dalam context diagram harus ada arus data yang masuk dan
2.7.2 Data Flow Diagram Level 0
DFD level 0 adalah langkah selanjutnya setelah context diagram. Pada
langkah ini, digambarkan proses-proses yang terjadi dalam Aplikasi.
2.7.3 Data Flow Diagram Level 1
DFD Level 1 merupakan penjelasan dari DFD level 0. Pada proses ini
dijelaskan proses apa saja yang dilakukan pada setiap proses yang terdapat di
DFD level 0.
2.8 Konsep Basis Data
Database adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling
terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi (Abdul
Kadir, 2014:218).
Database memiliki beberapa komponen dari yang terkecil hingga terbesar.
Tingkatan data yang terbesar dimulai dari :
1. Database merupakan kumpulan dari file/tabel yang saling berhubungan.
Database menduduki urutan tertinggi karena di dalamnya semua data disimpan
dan dikelola.
2. Tabel sering disebut entitas atau entity. Tabel atas record-record yang
menggambarkan kesatuan data-data yang sejenis.
3. Record merupakan kumpulan field yan membentuk suatu record. Satu record
menggambarkan informasi tentang individu tertentu.
4. Field/Kolom merupakan atribut dari record yang menunjukkan satu
volume/item data. Kumpulan field yang membentuk suatu record harus diberi
juga harus mendefinisikan tipe data dan panjang maksimal data yang akan
disimpan.
5. Value adalah jenjang terkecil yang merupakan isi dari field yang dapat berupa
karakter, huruf, dan angka. Value dapat juga disebut data yang tersimpan dalam
setiap field / kolom.
2.8.1Database Management System
Abdul Kadir (2014:218), Database Management System (DBMS) adalah
perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara,
mengontrol, dan mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efisien.
2.8.2Relational Database Management System
Relational Database Management System (RDBMS) merupakan
sekumpulan data yang saling berhubungan sehinga menjadi sebuah informasi
yang bermanfaat bagi pengguna. Dalam merelasikan tabel, terdapat konsep Entity
Relational Database (ERD) yang dapat digunakan untuk mendifinisikan
hubungan antar tabel (entitas). Dengan adanya ERD, Anda akan lebih mudah
memahami cara suatu tabel/entitas berhubungan satu sama lain.
2.9 Desain Antarmuka Pengguna (GUI)
Antar muka pengguna Grafis (Graphical User Interface-GUI)
memungkinkan adanya manipulasi langsung pada tampilan grafis di layar, yang
dapat diselesaikan dengan masukan dari keyboard, joystick atau mouse (Kendall &
2.10 Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS) adalah suatu pendekatan yang
memiliki tahap atau bertahap untuk melakukan analisa dan membangun suatu
rancangan sistem dengan menggunakan siklus yang lebih spesifik terhadap
kegiatan pengguna (Kendall & Kendall, 2010). Pada gambar dibawah ini akan
[image:34.595.119.524.249.512.2]dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS:
Gambar 2.3 Siklus Hidup Pengembangan Sistem (Kendall & Kendall, 2010:11)
1. Mengidentifikasi masalah, peluang, dan tujuan
Pada tahap identifikasi masalah terdapat beberapa langkah, yaitu
penganalisis melihat dengan jujur pada apa yang terjadi didalam bisnis kemudian
menentukan dengan tepat masalah-masalah, selanjutnya menentukan peluang
yang ada pada bisnis tersebut. Peluang disini adalah situasi dimana penganalisis
yakin bahwa peningkatan bisa dilakukan melalui penggunaan sistem informasi
terkomputerisasi. Jika sudah menemukan masalah dan peluang, langkah
1. Mengidentifikasi masalah, peluang, dan
tujuan
2. Menentukan
syarat-syarat informasi
3. Menganalisis kebutuhan-kebutuhan
sistem
4. Merancang sistem
yang direkomendasikan 5.
Mengembangkan dan mendokumentasikan
perangkat lunak 6.
Menguji dan mempertahankan
sistem 7.
Mengimplementasikan dan mengevaluasi
selanjutnya yaitu menentukan tujuan. Menentukan tujuan juga mempunyai
beberapa langkah, yaitu penganalisis harus menemukan apa yang sedang
dilakukan dalam bisnis, melihat beberapa aspek dalam aplikasi-aplikasi sistem
informasi untuk membantu bisnis, dan menyebutkan masalah dan
peluang-peluang tertentu. Terdapat beberapa aktivitas yang dilakukan pada tahap ini, yaitu:
a. Wawancara dan observasi terhadap manajemen pengguna.
b. Menyimpulkan pengetahuan yang telah diperoleh.
c. Menentukan ruang lingkup dan batasan masalah.
d. Mendefinisikan hasil-hasilnya.
2. Menentukan syarat-syarat informasi
Pada tahap ini penganalisis memasukkan apa saja yang menentukan
syarat-syarat informasi untuk para pemakai yang terlibat. Adapun
langkah-langkah yang dilakukan dalam menentukan syarat-syarat informasi, yaitu:
a. Menentukan sampel dan memeriksa data mentah
b. Melakukan wawancara
c. Melakukan pengamatan terhadap penguna
3. Menganalisis kebutuhan-kebutuhan sistem
Pada tahap ini penganalisis melakukan analisis-analisis
kebutuhan-kebutuhan sistem menggunakan diagram alir data untuk menyusun daftar input,
proses, dan output.
4. Merancang sistem yang direkomendasikan
Pada tahap ini penganalisis merancang sistem yang direkomendasikan
setelah mengumpulkan data yang didapat. Tahap ini berfungsi sebagai
keluaran yang bermanfaat, merancang prosedur-prosedur backup dan control,
fungsinya agar data dan informasi yang tersimpan dapat terselamatkan jika terjadi
sesuatu bencana atau hal-hal yang tidak diinginkan, membuat paket spesifikasi
program bagi pemrogram. Paket tersebut bisa digambarkan dengan flowchart
sistem, diagram alir data, dan lain sebagainya.
5. Mengembangkan dan mendokumentasikan perangkat lunak
Pada tahap ini penganalisis perlu melakukan salah satu teknik terstruktur
dan juga menjalin kerjasama dengan programmer. Untuk pendokumentasian
dilakukan untuk menjelaskan pengembang dan kode program serta bagian-bagian
kompleks dari program.
6. Menguji dan mempertahankan sistem
Pada tahap ini sebelum sistem informasi digunakan, maka harus dilakukan
pengujian terlebih dahulu supaya dapat menghemat biaya dan dipertahankan
dengan cara memperbaharui program.
7. Mengimplementasikan dan mengevaluasi sistem
Pada tahap terakhir ini, penganalisis bekerjasama dengan pengguna dalam
melakukan implementasi sistem. Keterlibatan tersebut yakni dalam hal pelatihan
dalam mengendalikan sistem serta perencanaan konversi sistem lama ke sistem
yang baru. Setelah melakukan implementasi maka dilakukan adanya evaluasi
yang bertujuan untuk mengetahui pemenuhan kriteria bahwa pengguna
2.11 SKPL (Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak)
Menurut Pressman (2010:180) spesifikasi kebutuhan perangkat lunak
merupakan gabungan antara pemodelan dalam bentuk teks dan diagram untuk
menjelaskan spesifikasi kebutuhan perangkat lunak komputer untuk kebutuhan
pelanggan, dengan cara relatif mudah untuk dipahami. Pemodelan berbasis sistem
atau perangkat lunak berbentuk teks memperlihatkan sitem atau perangkat lunak
dari sudut pandang pengguna, sedangkan pemodelan berbasis data
memperlihatkan ruang informasi dan memperlihatkan obyek-obyek data yang
akan dimanipulasi oleh perangkat lunak dan juga memperlihatkan relasi antar
obyek yang terjadi. Berikut merupakan entitas penyusun SKPL, antara lain:
a. Perkenalan
Pada bagian perkenalan, yang dibahas merupakan tujuan dibuatnya sistem,
ruang lingkup sistem, Definisi, akronim dan singkatan yang terdapat pada
SKPL yang dibuat, Refrensi penyusunan SKPL dan Gambaran Sistem secara
Keseluruhan.
b. Deskripsi Produk
Pada bagian ini menjelaskan tentang perspektif produk, Fitur-fitur dari
produk yang akan dibuat, Karakteristik pengguna, Lingkungan sistem
Operasi, Batasan-Batasan yang ada pada sistem serta Asumsi dan
ketergantungan.
c. Kebutuhan Spesifik
Pada bagian ini diterangkan tentang kebutuhan Fungsional yang digambarkan
dengan Sistem Flow dan Kebutuhan Non-Fungsional yang dijelaskan melalui
d. Kebutuhan Antar Muka
Kebutuhan antar muka dibagi menjadi 4 bagian yaitu:
1) Antar Muka Pengguna, Mendefinisikan antar muka pengguna yang akan di
implementasikan pada sistem.
2) Antar Muka Hardware, Mendefinisikan antar muka hardware yang harus di
dukung oleh sistem yang akan di bangun.
3) Antar Muka Software, Mendeskripsikan antar muka software sebagai
komponen dari sistem, termasuk komponen yang dibeli, komponen yang
digunakan kembali dari aplikasi lain, atau komponen lain di aplikasi lain yang
berinteraksi dengan sistem.
4) Antar Muka Komunikasi, Mendeskripsikan antar muka komunikasi ke sistem
lain atau perangkat lain seperti LAN, remote serial devices, dll.
2.12 DAPL (Desain dan Arsitektur Perangkat Lunak)
Menurut Jerrold dalam Pressman (2010:292) arsitektur suatu sistem
perangkat lunak adalah suatu kerangka kerja yang mendeskripsikan bentuk dan
struktur komponen-komponennya dan bagaimana mereka saling sesuai satu
dengan yang lainnya. Perancangan arsitektural dimulai dengan perancangan data
selanjutnya akan dianalisis untuk mendapatkan struktur yang paling sesuai dan
diharapkan oleh para pelanggan. Supaya dapat meminimalisir kemungkinan
kesalahan yang terjadi, maka pada setiap tahap produk-produk kerja perangkat
lunak akan ditinjau untuk melihat kebenarannya. Pada DAPL ini akan dibahas
tentang tujuan dan batasan arsitektural desain sistem, gambaran umum aritektural
sistem, dekomposisi modul, desain arsitektur basis data, serta desain input output.
a. Perkenalan
Pada bagian perkenalan, yang dibahas merupakan tujuan dibuatnya sistem,
ruang lingkup sistem, Definisi, akronim dan singkatan yang terdapat pada
DAPL yang dibuat, Refrensi penyusunan DAPL dan Gambaran Sistem secara
Keseluruhan.
b. Tujuan dan Batasan Arsitektural
Mendeskripsikan kebutuhan software dan obyektifitas yang berpengaruh
secara signifikan pada arsitektur, seperti keamanan, penggunaan produk
off-the-shelf, portabilitas, distribusi dan penggunaan kembali.
c. Gambaran umum arsitektur sistem
Memberikan penjelasan untuk sistem terstruktur, bagian ini menggambarkan
context diagram dan data flow diagram (DFD) level 0.
d. Dekomposisi Modul
Bagian ini mendekomposisikan DFD level 0 yang digambarkan pada bagian 3
yang digambarkan langsung. Penggambaran dan deskripsi dekomposisi dari
DFD level 0. Dekomposisi disarankan sampai dengan level terdetil sesuai
dengan proses-proses yang ada dalam system flow (SKPL).
e. Desain Arsitektur Basis Data
Menggambarkan kebutuhan basis data. Notasi yang dipakai adalah entity
relationship diagram (ERD) baik dalam bentuk contextual (CDM) dan
bentuk fisik (PDM).
f. Desain input/output
28
Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan-tahapan analisis dan desain
perancangan sistem informasi sumber daya manusia pada PT. Jasamitra
Propertindo. Tahap-tahap tersebut terdiri atas tahap analisis sistem, tahap
perancangan sistem, dan tahap evaluasi desain sistem.
Pada Tugas Akhir ini akan dilakukan analisis dan perancangan SI SDM pada
PT. Jasamitra Propertindo. Pada analisis dan perancangan SI SDM ini hanya
sampai pada tahap perancangan sistem. Hasil akhir dari analisis dan perancangan
SI SDM yang dilakukan akan menghasilkan rancangan sistem, rancangan basis
data, rancangan antar muka sesuai kebutuhan.
3.1 Tahap Analisis Sistem
Dalam tahap analisis diawali dengan melakukan observasi dan wawancara.
Kegiatan observasi serta wawancara dilakukan dengan tujuan supaya dapat
mengetahui proses bisnis yang berlangsung, prosedur yang ada, dan data-data
yang terkait. Dari proses tersebut juga diharapkan dapat mengetahui perlu atau
tidaknya perubahan sistem dalam organisasi tersebut.
Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana siklus manajemen
SDM pada PT. Jasammitra Propertindo, serta meminta data-data yang terkait.
Contoh data yang terkait yaitu:
1. Data Karyawan
2. Data Pelamar
4. Data Penilaian Wawancara
5. Data Penilaian Orientasi
6. Data Jadwal Pelatihan dan Pengembangan
7. Data Penilaian Kinerja Karyawan
8. Laporan Keputusan Kontrak Kerja
Kegiatan wawancara dilaksanakan pada bagian yang berkaitan dengan
siklus manajemen SDM. Pada penelitian ini wawancara dilakukan pada tiga
bagian yang berbeda, yaitu dengan bagian Direktur Umum, Manajer Operasional,
[image:41.595.114.514.340.555.2]dan Manajer Umum yang berkaitan dengan siklus manajemen SDM.
Tabel 3.1 Daftar Wawancara yang Telah Dilakukan
Nama Jabatan Tujuan
Endro Wardoyo Direktur Umum Untuk mengetahui bagaimana
mekanisme tugas dan kinerja di PT.
Jasamitra Propertindo.
Agung Santoso Manajer Operasional Untuk mengetahui pelaksanaan
tugasnya dibidang operasional.
Sudirman Manajer Umum Untuk mengetahui siklus manajemen
SDM dan menanyakan data-data
perusahaan.
Dalam menganalisis sebuah sistem, dibagi menjadi delapan langkah yaitu
menganalisis permasalahan, menganalisis operasional, menganalisis kebutuhan
data, menganalisis ketersediaan, menganalisis kapasitas, menganalisis performa,
3.1.1 Analisis Permasalahan
Dalam melakukan analisis permasalahan dibagi dalam tiga tahap. Tahap
pertama dimulai dari mengidentifikasi masalah, peluang dan tujuan, dilanjutkan
tahap kedua adalah menentukan kebutuhan informasi pengguna, tahap ketiga ialah
menentukan kebutuhan sistem, tahap keempat adalah merancang sistem yang
direkomendasikan, dan tahap terakhir adalah evaluasi desain sistem.
Tahap pertama berupa mengidentifikasi masalah, peluang dan tujuan.
Diawali dengan mengidentifikasi masalah yang dilakukan dengan cara melihat
apa yang terjadi di dalam siklus manajemen SDM, yang mana di dalamnya juga
terdapat entitas yang melakukan siklus tersebut. Setelah permasalahan ditemukan,
lalu dilanjutkan dengan menentukan peluang yang ada pada siklus manajemen
SDM disana apakah terdapat peluang untuk mengembangkan sistem. Selanjutnya
adalah menentukan tujuan yang bisa didapatkan dari perancangan sistem.
Tahap kedua berupa menentukan kebutuhan informasi pengguna. Dalam
kebutuhan informasi pengguna, dijabarkan kebutuhan-kebutuhan yang
berhubungan dengan informasi apa saja yang dibutuhkan PT. Jasamitra
Propertindo agar dapat menunjang siklus manajemen SDM.
Tahap ketiga adalah menentukan kebutuhan sistem yang dilakukan dengan
cara menggambarkan sistem secara umum dan menyusun gambaran tersebut di
dalam diagram IPO (input, proses dan output).
3.1.2 Analisis Operasional
Tahap analisis operasional (analisis fungsional) dilakukan setelah tahap
analisis permasalahan. Setelah didapatkan definisi masalah dan ringkasan tujuan
akan dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang apakah sistem yang akan
dirancang bisa menangani fungsi organisasi dan siklus manajemen yang ada.
Langkah-langkah tersebut, yaitu:
1. Menentukan fungsi apa yang harus dikerjakan oleh SI SDM PT. Jasamitra
Propertindo.
2. Mendeskripsikan fungsi-fungsi yang ada, entity apa saja yang berperan, dan
alur apa saja yang terjadi dalam fungsi yang akan dibuat.
3.1.3 Analisis Kebutuhan Data
Setelah diperoleh fungsi yang harus dikerjakan oleh SI SDM, kemudian
dilanjutkan dengan analisis kebutuhan data. Analisis kebutuhan data digunakan
untuk memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan pengguna secara
khusus. Hasil dari analisis kebutuhan data adalah berupa daftar kebutuhan data
pada setiap fungsi-fungsi sistem. Langkah-langkah yang akan dilakukan adalah:
1. Melakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan entity dalam SI SDM.
2. Meninjau dokumentasi siklus manajemen SDM yang ada pada PT. Jasamitra
Propertindo.
3. Mewawancarai Manajer Umum PT. Jasamitra Propertindo mengenai siklus
manajemen SDM.
3.1.4 Analisis Ketersediaan
Supaya dapat menganalisis ketersediaan maka dilakukan kegiatan berupa
wawancara dengan Manajer Umum, sehingga dapat diperoleh informasi tentang
kapan saja pengguna menjalankan siklus manajemen SDM, selain itu akan
sering dan berapa lama pengguna sistem melakukan aktivitas siklus manajemen
SDM. Analisis ketersediaan ini menghasilkan laporan yang menyatakan bahwa
berapa lama pengguna membutuhkan sistem sumber daya manusia ini untuk
menunjang kegiatan pada PT. Jasamitra Propertindo.
3.1.5 Analisis Kapasitas
Analisis kapasitas ini merupakan kebutuhan non fungsional untuk
mengetahui seberapa sering pengguna pada bagian Personalia mengoperasikan
sistem sumber daya manusia setiap harinya dan berapa jumlah transaksi setiap
harinya setelah melakukan analisis kegunaan sistem. Langkah untuk melakukan
analisis tersebut adalah dengan cara menghitung jumlah pendaftar tiap harinya.
3.1.6 Analisis Performa
Analisis performa digunakan untuk mengetahui berapa lama waktu yang
dibutuhkan dari sebuah proses untuk memproses data dengan cara melakukan
pengujian terhadap masing-masing fungsi sistem secara umum berdasarkan waktu
tanggap serta kapasitasnya. Dari analisis performa bisa didapatkan berapa lama
waktu yang dibutuhkan untuk meakukan pemrosesan data.
3.1.7 Analisis Kehandalan
Analisis kehandalan dilakukan untuk menghasilkan rancangan
kemampuasn sistem untuk memenuhi fungsi yang dibutuhkan dalam kondisi
tertentu selama rentang waktu yang spesifik. Dalam menganalisis kehandalan
sistem sumber daya manusia akan dilakukan hal-hal sebagai berikut: melakukan
observasi dan wawancara tentang bagaimana keakuratan dan ketersediaan data
3.1.8 Analisis Keamanan
Analisis keamanan sistem merupakan analisis non-fungsional sistem yang
dilakukan dengan cara menentukan siapa yang boleh mengakses SI SDM pada
PT. Jasamitra Propertindo bahwa masing-masing entity memiliki hak akses yang
berbeda dalam menggunakan fungsi-fungsi di dalam SI SDM.
3.2 Tahap Perancangan Sistem
Pada tahap perancangan sistem ini, menggambarkan tentang rancangan
fungsi-fungsi sistem yang terdiri dari proses, data, dan antar muka. Perancangan
sistem dimulai dari alir sistem, DFD, ERD, serta perancangan input dan output
sistem.
3.2.1 Rancangan Desain Proses Fungsional
Perancangan desain proses pada siklus manajemen SDM digambarkan
melalui:
1. Alis Sistem (System Flow)
Secara garis besar langkah yang akan dilakukan untuk dapat membuat
System Flow pada desain sistem siklus manajemen SDM ini adalah sebagai
berikut:
a. Menentukan entity yang terlibat pada sistem sesuai dengan analisis yang
dilakukan.
b. Menentukan fungsi-fungsi dalam sistem berdasarkan analisis yang telah
dilakukan.
c. Mendefinisikan proses-proses detil dari fungsi yang ada sesuai dengan urutan
d. Menentukan secara jelas aktivitas dari dimulainya suatu fungsi didalam sistem
sampai berakhirnya aktifitas pada fungsi tersebut.
2. Diagram Konteks (Context Diagram)
Secara garis besar langkah yang akan dilakukan untuk membuat diagram
konteks pada desain sistem siklus manajemen SDM ini adalah:
a. Mengidentifikasi terlebih dahulu semua entity yang terlibat pada SI SDM.
b. Mengidentifikasi semua input dan output yang terlibat dengan entity tersebut.
c. Menentukan nama sistem.
d. Menentukan apa yang diterima/diberikan entity dari/ke dalam sistem tersebut.
3. Data Flow Diagram (DFD Level 0)
Merupakan dekomposisi dari diagram konteks, tahap yang akan dikerjakan
sebagai berkut:
a. Menentukan proses-proses utama yang ada pada sistem.
b. Menentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses ke/dari sistem
c. Menentukan datastore (master ataupun transaksi) sebagai sumber maupun
tujuan alur data.
4. Data Flow Diagram (DFD Level 1)
Merupakan dekomposisi dari Data Flow Diagram (DFD Level 0), langkah
yang akan dilakukan sebagai berikut:
a. Menentukan proses yang lebih kecil dari proses utama yang ada di level 0.
b. Menentukan apa yang akan diberikan/diterima masing-masing subproses
tersebut.
3.2.2 Rancangan Desain Data
Rancangan desain data ini bertujuan untuk menggambarkan rancangan
data pada SI SDM. Desain data tersebut terdiri dari:
1. Desain Konseptual
Berdasarkan informasi pada tahap analisis kebutuhan data, maka akan
dapat dirumuskan ke dalam tingkat yang lebih tinggi dengan cara:
a. Menggabungkan bermacam-macam kebutuhan pengguna tentang data siklus
manajemen SDM yang ada.
b. Membuat skema basis data atau dengan merancang skema-skema yang
terpisah dari kebutuhan pengguna, kemudian menggabungkan skema-skema
tersebut berdasarkan relasi tertentu.
2. Normalisasi
Setelah tahap desain konseptual tersebut selesai maka akan dilakukan
normalisasi dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan beberapa atribut data yang berulang.
b. Menghilangkan atribut data yang berulang.
c. Mengecek apakah semua entity memiliki ketergantungan fungsional terhadap
entity Primary Key lainnya.
d. Mengecek apakah ada atribut bukan Primary Key yang memiliki
ketergantungan fungsionalitas terhadap atribut bukan Primary Key lainnya.
Karena seluruh atribut bukan Primary Key hanya boleh memiliki
3. Conceptual Data Model (CDM)
Setelah proses normalisasi selesai maka akan dibuat CDM.
Langkah-langkah dalam pembuatan CDM sebagai berikut:
1. Menentukan tipe data dari masing-masing atribut.
2. Menentkan primary key di setiap tabel.
3. Menggambarkan relasi antar entity (entitas) serta menuliskan nama relasi,
kardinalitas, dan mandatory atau tidaknya.
4. Mengecek model tersebut apakah sudah benar atau masih salah secara teknik
penggambaran.
5. Memperbaiki setiap error dan warning.
3.2.3 Rancangan Desain Antar Muka
Desain antar muka ini membahas tentang desain untuk perangkat lunak,
perangkat keras, dan desain antar muka pengguna sebagai berikut:
1. Antar Muka Perangkat Lunak
Desain antar muka perangkat lunak berikut merupakan proses perancangan
dalam menentukan spesifikasi kebutuhan untuk mendapatkan sekumpulan
perangkat lunak yang terhubungan dengan SI SDM. Untuk mendapatkan
perangkat lunak yang baik untuk PT. Jasamitra Propertindo akan dilakukan pada
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menyelaraskan dengan kemampuan pengguna pada PT. Jasamitra Propertindo.
b. Mengevaluasi kembali kebutuhan siklus manajemen SDM yang ada.
c. Memperhitungkan biaya yang akan dikeluarkan dengan pihak PT. Jasamitra
Propertindo.
2. Antar Muka Perangkat Keras
Setelah memilih perangkat lunak yang baik, maka langkah selanjutnya
yaitu menentukan desain antar muka perangkat keras yang digunakan untuk
mendapatkan sekumpulan perangkat keras untuk menjalankan aplikasi.
Langkah-langkahya sebagai berikut:
a. Memilih hardware yang spesifikasinya sesuai dengan kebutuhan SI SDM
yang akan dibuat.
b. Memperhitungkan biaya yang akan dilakukan dengan pihak PT. Jasamitra
Propertindo.
3. Antar Muka Jaringan
Setelah didapatkan hasil perangkat keras dan perangkat lunak yang cocok
untuk PT. Jasamitra Propertindo maka selanjutnya akan dapat menentukan
konfigurasi fisik dari komputer dan perangkat-perangkat yang membentuk
jaringan pada PT. Jasamitra Propertindo tersebut. Untuk membuat desain antar
muka jaringan, terdapat hal-hal yang akan dilakukan, yaitu:
a. Menentukan jaringan komputer berdasarkan fungsinya, sehingga bisa
didapatkan suatu komputer yang berfungsi sebagai server dan suatu komputer
yang berfungsi sebagai client sesuai dengan hasil tahap analisis dan
perancangan yang telah dibuat.
b. Menentukan aliran data yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya
menggunakan protokol komunikasi atau melalui media komunikasi sehingga
dapat saling berbagi informasi sesuai dengan hasil tahap analisis dan
4. Antar Muka Pengguna
Antar muka pengguna adalah sebuah titik dimana sistem dan user
(pengguna) saling berinteraksi. Pada bagian ini akan digambarkan terlebih dahulu
alur kerja Graphical User Interface (GUI) secara keseluruhan mengenai:
a. Desain Form
Dalam mendesain form-form master dan transaksi pada PT. Jasamitra
Propertindo dapat digambarkan berdasarkan hasil dari tahap analisis fungsional,
non-fungsional, dan tahap perancangan. Sehingga dapat dideskripsikan tentang
form tersebut beserta alur kerjanya.
b. Desain Laporan
Dalam mendesain laporan pada PT. Jasamitra Propertindo juga dapat
digambarkan berdasarkan hasil dari tahap analisis fungsional, non-fungsional, dan
tahap perancangan. Sehingga bisa dideskripsikan tentang laporan yang akan
dibuat.
3.2.4 Rancangan Desain Keamanan
Berikut ini akan dijelaskan bagaimana keamanan sistem informasi
penjualan air minum pada PT. Jasamitra Propertindo dibentuk. Adapun desain
keamanan tersebut terdiri dari:
a. Keamanan Fisik
Untuk melindungi sistem informasi sumber daya manusia pada PT. Jasamitra
Propertindo dari bahaya fisik yang dapat menyebabkan kehilangan data, maka
diperlukan suatu keamanan fisik dengan memperhatikan pemilihan desain
arsitektur sistem berdasarkan tahap perancangan sebelumnya dengan
b. Keamanan Logikal
Untuk menambah keamanan logikal pada sistem informasi sumber daya
manusia, maka dilakukan penentuan model otentikasi dan otorisasi didalam
sistem tersebut berdasarkan fungsi-fungsi yang terkait.
c. Keamanan Personal
Untuk keamanan personal dilakukan dengan cara menambah username dan
password pada akun pengguna yang sulit ditebak oleh pengguna lain yang
tidak berhak untuk mengetahui.
3.2.5 Rancangan Desain Sistem
Berikut ini akan dijelaskan bagaimana SI SDM pada PT. Jasamitra
Propertindo akan disesain berdasarkan pemrograman, model fiisik, dan rencana
uji coba sistem, berikut penjelasannya:
1. Standar Pemrograman
Dalam menentukan standar pemrograman yang cocok untuk
mengembangkan SI SDM pada PT. Jasamitra Propertindo, berikut
langkah-langkah yang akan dilakukan:
a. Menentukan bahasa pemrograman yang sesuai dengan masalah dan tujuan
pada tahap analisis.
b. Menentukan apakah hasil program bersifat ringan dijalankan atau tidak.
c. Memiliki sumberdaya yang cukup banyak, sehingga pada saat terjadi masalah
2. Model Fisik
a. Physical Data Model (PDM)
PDM dapat dibuat dengan cara melakukan generate dari hasil rencangan
CDM dari desain data pada subbab 3.3.2.
b. Data Dictionary
Data dictionary dibuat berdasarkan hasil rancangan PDM yang merupakan
deskripsi tabel-tabel transaksi yang berisikan field, tipe data, constrain, dan
keterangan tabel.
3. Rencana Uji Coba
Tujuan dari rencana uji coba ini adalah sebagai panduan untuk melakukan
testing sistem yang dirancangkan. Rencana uji coba ini akan dibuat berdasarkan
desain antarmuka (design interface) dengan dibuat rancangan testing tiap fungsi.
3.3 Tahap Evaluasi Desain Sistem
Untuk tahap evaluasi dari desain sistem yang telah dirancangkan, maka
akan dilakukan pengecekkan dan pengevaluasian dari DFD dan ERD yang akan
dikerjakan pada tahap analisis dan perancangan.
3.3.1 Evaluasi DFD
Evaluasi DFD ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil dari rancangan
sudah benar atau belum. Berikut ini adalah tahap-tahap yang akan dilakukan
dalam pengecekkan model DFD mulai dari level konteks sampai dengan level
satu. Berdasarkan DFD yang telah dibuat, akan dilakukan check model dengan
menggunakan Power Designer Process Analyst. Hal tersebut digunakan untuk
3.3.2 Evaluasi ERD
Evaluasi ERD ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil dari rancangan
sudah benar atau belum. Berikut tahap-tahap yang akan dilakukan dalam
pengecekkan model ERD mulai dari CDM hingga PDM. Berdasarkan ERD yang
telah dibuat, akan dilakukan check model dengan menggunakan Power Designer
Process Analyst. Hal tersebut digunakan untuk mengetahui berapa hasil error dan
42
Pada bab empat ini akan dibahas tentang hasil analisis dan perancangan
sistem informasi sumber daya manusia pada PT. Jasamitra Propertindo
berdasarkan tahap-tahap analisis dan perancangan yang dilakukan pada bab tiga,
maka didapatlah hasil analisis dan perancangan sistem berupa Blok Diagram,
bagan alir sistem, Data Flow Diagram (DFD), desain rancangan basis data (Entity
Relationship Diagram), struktur tabel dan desain input output implementasi
sistem.
4.1 Hasil Analisis Sistem
Setelah melakukan tahapan penguraian untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi pada PT.
Jasamitra Propertindo khususnya pada sumber daya manusia bagian Personalia,
sesuai dengan tahapan analisis sistem pada bab tiga maka didapatkan hasil yang
dilakukan dengan beberapa langkah. Langkah tersebut terdiri dari analisis
permasalahan, analisis operasional, analisis kebutuhan data, dan analisis
keamanan.
4.1.1 Hasil Analisis Permasalahan
Berdasarkan tahap analisis permasalahan yang telah dilakukan dengan
menggunakan observasi dan wawancara, maka didapatkan aliran siklu manajemen
SDM yang terjadi pada PT. Jasamitra Propertindo.
a. Setiap departemen dapat mengajukan kebutuhan karyawan dan mengisi form
dengan meminta persetujuan jabatan terkait (Kepala Tiap Bagian, Kepala
Bagian Personalia, Manajer Umum, General Manajer, Direktur Umum, dan
Direktur Utama).
b. Berkas pelamar yang masuk ke perusahaan akan diolah oleh Personalia,
hasilnya akan keluar jumlah pelamar kerja dari tiap-tiap bagian. Kemudian
Personalia meneliti syarat-syarat administrasi (seleksi administrasi), sehingga
menghasilkan hasil seleksi administrasi lamaran yang lolos pengajuan
berkas-berkas lamaran.
c. Setelah seleksi administrasi, personalia memanggil pelamar yang memenuhi
syarat untuk melakukan serangkaian tes. Setelah itu bagi yang lulus dipanggil
untuk wawancara, dan bagi hasil yang lulus akan diinformasikan untuk
penempatan.
d. Lebih lanjut akan diinformasikan jadwal untuk pelatihan dan pengembangan
karyawan.
e. Setelah menjalani pelatihan dan pengembangan, karyawan baru lanjut dengan
masa orientasi selama 1 tahun dan akan dilakukan penilaian kinerja karyawan.
f. Hasil dari penilaian kinerja karyawan tersebut, maka ada laporan keputusan
kontrak kerja (diperpanjang kontrak kerja atau tidak diperpanjang kontrak
Tabel 4.1 Penjelasan Siklus Manajemen Sumber Daya Manusia