• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Pada PT. Jasamitra Propertindo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Pada PT. Jasamitra Propertindo."

Copied!
182
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER

DAYA MANUSIA PADA PT. JASAMITRA PROPERTINDO

TUGAS AKHIR

Program Studi

SI Sistem Informasi

Oleh:

NOVITA KURNIASARI

10410100088

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA

(2)

x

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Pembatasan Masalah ………... 3

1.4 Tujuan ………... 4

1.5 Manfaat ………... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Analisis dan Perancangan ……… 6

2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi ………... 8

2.2.1 Sistem ………... 8

2.2.2 Informasi ………... 10

2.2.3 Sistem Informasi ………... 10

2.2.4 Sistem Informasi Sumber Daya Manusia ………. 11

2.3 Manajemen Sumber Daya Manusia ………... 11

(3)

xi

2.5 System Flow (Bagan Alir Sistem) ……….. 15

2.6 Entity Relatonship Diagram (ERD) ………... 16

2.7 Data Flow Diagram (DFD) ………... 18

2.7.1 Context Diagram ………... 19

2.7.2 Data Flow Diagram Level 0 ………. 20

2.7.3 Data Flow Diagram Level 1 ………. 20

2.8 Konsep Basis Data ………. 20

2.8.1 Database Management System ………. 21

2.8.2 Relational Database Management System ……… 21

2.9 Desain Antar Muka Pengguna (GUI) ……… 21

2.10 Siklus Hidup Pengembangan Sistem ………... 22

2.11 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ..………... 25

2.12 Desain dan Arsitektur Perangkat Lunak ..……….………... 26

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM……….... 27

3.1 Tahap Analisis Sistem ……… 28

3.2.1 Analisis Permasalahan ……….. 30

3.2.2 Analisis Operasional ………. 30

3.2.3 Analisis Kebutuhan Data ……….. 31

3.2.4 Analisis Ketersediaan ……….…….………….. 31

3.2.5 Analisis Kapasitas ….………..……….. 32

3.2.6 Analisis Performa ……..……….…………... 32

(4)

xii

3.3.1 Rancangan Desain Proses Fungsional ……… 33

3.3.2 Rancangan Desain Data ………. 35

3.3.3 Rancangan Desain Antar Muka ………. 36

3.3.4 Rancangan Desain Keamanan ……… 38

3.3.5 Rancangan Desain Sistem ……….. 39

3.3 Tahap Evaluasi Desain Sistem……….………. 40

3.4.1 Evaluasi DFD ………. 40

3.4.2 Evaluasi ERD ………. 41

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ……... 42

4.1 Hasil Tahap Analisis Sistem ……..………. 42

4.1.1 Hasil Analisis Permasalahan ………... 42

4.1.2 Hasil Analisis Operasional ……….. 55

4.1.3 Hasil Analisis Kebutuhan Data ………... 58

4.1.4 Hasil Analisis Ketersediaan ……… 60

4.1.5 Hasil Analisis Kapasitas ….……… 61

4.1.6 Hasil Analisis Performa ……..……… 61

4.1.7 Hasil Analisis Kehandalan ..……… 62

4.1.8 Hasil Analisis Keamanan ……….... 62

4.2 Hasil Tahap Perancangan Sistem .………...………. 63

4.2.1 Hasil Desain Proses Fungsional ……….. 63

4.2.2 Hasil Desain Data ……….. 108

(5)

xiii

4.2.5 Hasil Desain Sistem ………..…. 161

4.3 Hasil Evaluasi Desain Sistem ..………..…………..……….... 164

BAB V PENUTUP ... 168

5.1 Kesimpulan ……….. 168

5.2 Saran ……….... 169

(6)

xiv

Gambar 2.1 Struktur Organisasi ……….. 15

Gambar 2.2 Simbol-Simbol System Flow ……… 16

Gambar 2.3 Siklus Hidup Pengembangan Sistem ………... 22

Gambar 4.1 Siklus Manajemen Sumber Daya Manusia Pada PT. Jasamitra Propertindo………….………..… 50

Gambar 4.2 Blok Diagram Sistem Informasi Sumber Daya Manusia ……. 54

Gambar 4.3 System Flow Maintenance Data Master ………... 74

Gambar 4.4 System Flow Mengelola Data Kebutuhan Karyawan ………... 76

Gambar 4.5 System Flow Mengelola Jadwal Pelatihan dan Pengembangan .. 78

Gambar 4.6 System Flow Mengelola Seleksi Karyawan ……….…... 80

Gambar 4.7 System Flow Mengelola Penilaian Orientasi Karyawan …... 82

Gambar 4.8 System Flow Mengelola Penilaian Kinerja Karyawan ……... 84

Gambar 4.9 System Flow Mengelola Keputusan Kontrak Kerja ….…... 86

Gambar 4.10 System Flow Mencetak Laporan Keputusan Kontrak Kerja .... 88

Gambar 4.11 Context Diagram Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Pada PT. Jasamitra Propertindo ……... 89

Gambar 4.12 Diagram JenjangSistem Informasi Sumber Daya Manusia Pada PT. Jasamitra Propertindo ……... 90

Gambar 4.13 DFD Level 0 Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Pada PT. Jasamitra Propertindo ……... 91

Gambar 4.14 DFD Level 1 Maintenance Data Master ……….………. 92

(7)

xv

Gambar 4.18 DFD Level 2 Maintenance Data Master Karyawan ……...….… 94

Gambar 4.19 DFD Level 2 Maintenance Data Master Absensi Karyawan …... 94

Gambar 4.20 DFD Level 2 Maintenance Data Master Keterangan Absensi …. 95

Gambar 4.21 DFD Level 2 Maintenance Data Master Bagian ……...….… 95

Gambar 4.22 DFD Level 2 Maintenance Data Master Jabatan ……...…… 96

Gambar 4.23 DFD Level 2 Maintenance Data Master Jabatan Karyawan ...… 96

Gambar 4.24 DFD Level 2 Maintenance Data Master Departemen ……….… 97

Gambar 4.25 DFD Level 2 Maintenance Data Master Status Kontrak …….… 97

Gambar 4.26 DFD Level 2 Maintenance Data Master Jenis Keputusan Kontrak

……….… 98

Gambar 4.27 DFD Level 2 Maintenance Data Master Periode Tahun …….… 98

Gambar 4.28 DFD Level 2Maintenance Data Master Nilai Penilaian

Wawancara ………. 99

Gambar 4.29 DFD Level 2Maintenance Data Master Nilai Penilaian Orientasi

Karyawan ……….……….. 99

Gambar 4.30 DFD Level 2Maintenance Data Master Nilai Penilaian Kinerja

Karyawan ……….………….... 100

Gambar 4.31 DFD Level 2Maintenance Data Master Pertanyaan Penilaian

Wawancara ………... 100

Gambar 4.32 DFD Level 2Maintenance Data Master Pertanyaan Penilaian

(8)

xvi

Gambar 4.34 DFD Level 2 Mengelola Data Kebutuhan Karyawan …... 102

Gambar 4.35 DFD Level 2Mengelola Seleksi Karyawan ………... 102

Gambar 4.36 DFD Level 2Mengelola Jadwal Pelatihan dan Pengembanga .. 103

Gambar 4.37 DFD Level 2Mengelola Penilaian Orientasi Karyawan …...… 104

Gambar 4.38 DFD Level 2Mengelola Penilaian Kinerja Karyawan…... 104

Gambar 4.39 DFD Level 2Mengelola Keputusan Kontrak Kerja ……... 105

Gambar 4.40 Conceptual Data Model Sistem Informasi Sumber Daya Manusia PT. Jasamitra Propertindo ………....………… 106

Gambar 4.41 Physical Data Model Sistem Informasi Sumber Daya Manusia PT. Jasamitra Propertindo ………....……...……… 107

Gambar 4.42 Desain Form Login ……….…....……...……… 128

Gambar 4.43 Desain Form Menu Utama Kepala Tiap Bagian ……...…….… 129

Gambar 4.44 Desain Form Menu Utama Bagian Personalia ……...……… 130

Gambar 4.45 Desain Form Menu Utama Direksi ……….…...……… 131

Gambar 4.46 Desain Form Data Kebutuhan Karyawan ………...……… 132

Gambar 4.47 Desain Form Master Pelamar …….………...……… 134

Gambar 4.48 Desain Form Master Karyawan …………...……...……… 135

Gambar 4.49 Desain Form Master Absensi ………….…….………...… 136

Gambar 4.50 Desain Form Master Keterangan Absensi ………..…...… 137

Gambar 4.51 Desain Form Master Bagian ………...…...… 138

Gambar 4.52 Desain Form Master Jabatan ………...………...… 139

(9)

xvii

Gambar 4.56 Desain Form Master Jenis Keputusan Kontrak ………. 143

Gambar 4.57 Desain Form Master Periode Tahun ………….…..………...… 144

Gambar 4.58 Desain Form Master Nilai Penilaian Wawancara ………...… 145

Gambar 4.59 Desain Form Master Nilai Penilaian Orientasi Karyawan ...… 146

Gambar 4.60 Desain Form Master Nilai Penilaian Kinerja Karyawan ...… 147

Gambar 4.61 Desain Form Master Pertanyaan Penilaian Wawancara …....… 149

Gambar 4.62 Desain Form Master Pertanyaan Penilaian Orientasi Karyawan 150 Gambar 4.63 Desain Form Master Pertanyaan Penilaian Kinerja Karyawan .. 152

Gambar 4.64 Desain Form Penilaian Wawancara ………...… 153

Gambar 4.65 Desain Form Penilaian Orientasi Karyawan ………..… 155

Gambar 4.66 Desain Form Penilaian Kinerja Karyawan …………...…...… 157

Gambar 4.67 Desain Form Keputusan Kontrak Kerja ………. 158

(10)

xviii

Tabel 2.1 Simbol-Simbol Data Flow Diagram ..………....…………..…. 19

Tabel 3.1 Daftar Wawancara yang Telah Dilakukan ……… 29

Tabel 4.1 Penjelasan Siklus Manajemen Sumber Daya Manusia ………..… 44

Tabel 4.2 Kebutuhan Informasi Pengguna ……….. 53

Tabel 4.3 System Flow Maintenance Data Master ……… 64

Tabel 4.4 System Flow Mengelola Data Kebutuhan Karyawan ………….… 75

Tabel 4.5 System Flow Mengelola Jadwal Pelatihan dan Pengembangan ….. 77

Tabel 4.6 System Flow Mengelola Seleksi Karyawan…………...…… 79

Tabel 4.7 System Flow Mengelola Penilaian Orientasi Karyawan ……... 81

Tabel 4.8 System Flow Mengelola Penilaian Kinerja Karyawan ….……... 83

Tabel 4.9 System Flow Mengelola Keputusan Kontrak Kerja ….………... 85

Tabel 4.10System Flow Mencetak Laporan Keputusan Kontrak Kerja …….. 87

Tabel 4.11Master Pelamar ...…………..………..…..….….. 108

Tabel 4.12Master Kasryawan ...………..………...…..…..….….. 109

Tabel 4.13Master Absensi Karyawan ...……....…………..………..… 110

Tabel 4.14Master Keterangan Absensi ...……....………....…..… 111

Tabel 4.15Master Bagian ………..………...……..….….. 111

Tabel 4.16Master Jabatan …...…………..………...……..….….. 112

Tabel 4.17Master Jabatan Karyawan ………….……….….. 113

Tabel 4.18Master Departemen ……..………...……….….. 114

Tabel 4.19Master Status Kontrak …..………...……….….. 114

(11)

xix

Tabel 4.23Master Nilai Penilaian Orientasi Karyawan ...………... 117

Tabel 4.24Master Nilai Penilaian Kinerja Karyawan ...………...…………... 118

Tabel 4.25Master Pertanyaan Penilaian Wawancara ...………..…... 119

Tabel 4.26Master Nilai Penilaian Orientasi Karyawan ...………... 120

Tabel 4.27Master Nilai Penilaian Kinerja Karyawan ...………...…………... 121

Tabel 4.28Transaksi Data Kebutuhan Karyawan ...…………...…………... 122

Tabel 4.29Transaksi Penilaian Wawancara ……....…………...…………... 123

Tabel 4.30Transaksi Jadwal Pelatihan dan Pengembangan ……....………... 124

Tabel 4.31Transaksi Penilaian Orientasi Karyawan ……....………... 125

Tabel 4.32Transaksi Penilaian Kinerja Karyawan ………...………... 126

(12)

xx

Lampiran 1 Biodata Penulis ……….………. 171

Lampiran 2 Siklus Manajemen SDM ... 172

Lampiran 3 Struktur Organisai PT. Jasamitra Propertindo ... 173

Lampiran 4 Form Data Kebutuhan Karyawan ... 174

Lampiran 5 Surat Penerimaan Karyawan ... 175

Lampiran 6 Form Penilaian Wawancara ... 176

Lampiran 7 Form Penilaian Orientasi ... 177

Lampiran 8 Form Penilaian Kinerja ... 178

Lampiran 9 Data Karyawan Yang Akan Habis Masa Kontrak ... 179

(13)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

PT. Jasamitra Propertindo adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang

jasa yang mengelola Pusat Grosir Surabaya (PGS). Pada PT. Jasamitra

Propertindo memiliki beberapa bagian/devisi, salah satu bagian yang ada pada

perusahaan tersebut adalah bagian Personalia, yang mempunyai tugas dan

tanggungjawab untuk mengelola siklus manajemen SDM, yaitu (1) perencanaan

sumber daya manusia (SDM), (2) rekruitmen karyawan, (3) seleksi karyawan, (4)

penempatan dan orientasi, (5) pelatihan dan pengembangan, (6) penilaian kinerja,

(7) pengakhiran hubungan kerja.

Perusahaan memerlukan sumber daya manusia sebagai pelaksana kegiatan

operasionalnya yang merupakan penggerak dari perusahaan itu sendiri. Seringkali

pada suatu perusahaan, semakin besar perusahaan maka semakin memerlukan

SDM yang lebih banyak karena tugas yang dikerjakan juga akan semakin banyak.

Sehingga akan semakin membutuhkan suatu cara untuk mengatur SDM yang ada

pada suatu perusahaan, apabila dalam pelaksanaan kegiatan operasinal tidak

dilakukan dengan benar, maka akan menyebabkan adanya ketidakteraturan

terhadap informasi yang dihasilkan berkaitan dengan sumber daya manusia.

Mengelola karyawan adalah suatu pekerjaan yang sulit dan rumit namun

juga dinamis, untuk itulah perusahaan harus memperhatikan pengaturan sumber

(14)

karyawan. Perusahaan juga mempunyai kewajiban untuk memperhatikan

kesejahteraan para karyawan yang sudah memberikan tenaga, pikiran, dan waktu

mereka untuk perusahaan. Hal ini bukan saja sering didapati pada perusahaan

dengan skala kecil, namun perusahaan besar juga seringkali mengabaikan

persoalan seperti ini, misalnya didalam perusahaan yang sudah menggunakan

komputer didalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya, seringkali komputer

digunakan hanya untuk hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan,

contohnya untuk melakukan transaksi penjualan dan pembelian perusahaan,

penilaian kinerja karyawan dan lain sebagainya. Padahal dengan adanya seluruh

komputer yang terhubung kedalam suatu jaringan, seharusnya proses pengelolaan

sumber daya manusia dapat memanfaatkan fasilitas tersebut secara maksimal.

Dalam usaha untuk mengembangkan Sistem Informasi Sumber Daya

Manusia (SDM), perusahaan akan menganalisa terlebih dahulu kebutuhan sistem

yang diperlukan, sehingga membutuhkan perancangan sistem yang akan

digunakan untuk acuan dalam perancangan Sistem Informasi SDM, karena pada

perusahaan tersebut mempunyai cakupan tugas yang luas dan ada keterkaitan

antar siklus manajemen SDM dengan depertemen lain.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dibuatlah tugas akhir dengan

topik sistem informasi sumber daya manusia dengan judul “Analisa dan

Perancangan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Pada PT. Jasamitra

Propertindo”. Sistem yang diusulkan ini mencakup hasil akhir berupa rancangan

sistem informasi siklus manajemen SDM. Dengan adanya sistem yang baru ini

(15)

manusia, sehingga dapat meningkatkan kegiatan operasional dan manajemen

perusahaan agar dapat berjalan dengan cepat dan benar.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah dijabarkan diatas, maka perumusan

masalah dalam proposal Tugas Akhir ini yaitu “Bagaimana merancang siklus

manajemen Sumber Daya Manusia pada PT. Jasamitra Propertindo dengan

menggunakan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia?”

1.3 Pembatasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam Tugas Akhir ini adalah :

1. Didalam penelitian tugas akhir ini hanya mencakup hasil akhir dari analisis

dan perancangan sistem informasi SDM khususnya pada siklus manajemen

SDM meliputi:

a. Perencanaan sumber daya manusia

b. Rekrutmen karyawan

c. Seleksi karyawan

d. Penempatan dan orientasi

e. Pelatihan dan pengembangan

f. Penilaian kinerja kaaryawan

g. Pengakhiran hubungan kerja

2. Analisis dan perancangan sistem informasi SDM tidak termasuk pengelolaan

(16)

1.4 Tujuan

1. Menganalisis sistem informasi sumber daya manusia untuk menemukan

kebutuhan sistem yang diperlukan.

2. Merancang suatu usulan sistem informasi sumber daya manusia yang dapat

membantu mengelola tugas personalia terkait dengan siklus manajemen SDM.

1.5 Manfaat

Manfaat bagi perusahaan apabila analisa dan desain sistem informasi SDM

selesai dirancang adalah membantu perusahaan untuk mengembangkan sistem

informasi sumber daya manusia yang tepat guna.

1.6 Sistematika Penulisan

Laporan Tugas Akhir (TA) ini ditulis dengan sistematika penulisan sebagai

berikut :

Bab I : Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang diambilnya topik TA, rumusan

masalah dari topik TA, batasan masalah atau ruang lingkup pekerjaan

TA, dan tujuan dari TA ini.

Bab II : Landasan Teori

Bab ini menguraikan teori-teori yang relevan yang mendasari pembuatan

TA ini, pedoman dalam perancangan sistem, serta tolak ukur yang

merupakan dasar untuk melakukan evaluasi terhadap sistem yang

(17)

Bab III : Analisis Dan Perancangan Sistem

Bab ini berisi tentang penjelasan tahap-tahap metode penelitian yang

dikerjakan dalam penyelesaian TA. Tahapan analisis sistem, berisi

penjelasan tentang metode penelitian dan langkah-langkah untuk

pemecahan masalah dalam tugas akhir, termasuk tahap-tahap dalam

menganalisis permasalahan, tahap dalam perancangan sistem.

Bab IV : Hasil Analisis Dan Perancangan Sistem

Bab ini berisi penjelasan tentang tahapan analisis dan desain sistem

informasi sumber daya manusia yang terdiri dari tahap analisis sistem,

tahap perancangan sistem, dan tahap evaluasi desain sistem.

Bab V : Penutup

Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Saran yang dimaksut adalah saran

terhadap kekurangan dari aplikasi yang ada kepada pihak lain yang ingin

meneruskan topik TA ini. Tujuannya adalah agar pihak lain tersebut

dapat menyempurnakan aplikasi sehingga bisa menjadi lebih baik dan

(18)

6 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Analisis dan Perancangan

Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh

ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi

dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan

kebutuhan yang diharapkan sehingga dari hasil analisis dapat diusulkan perbaikan

untuk sistem informasi tersebut. (Kendall & Kendall, 2006).

Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus

dilakukan (Kendall & Kendall, 2010), yaitu :

1. Mengidentifikasi masalah, peluang, dan tujuan

Identifikasi masalah merupakan langkah awal dari analisis sistem. Tahap ini

mendefinisikan masalah yang harus dipecahkan dengan munculnya pertanyaan

yang ingin dipecahkan.

2. Menentukan syarat-syarat informasi

Pada tahap ini penganalisis memasukkan apa saja yang menentukan

syarat-syarat informasi untuk para pemakai yang terlibat.

3. Menganalisis kebutuhan-kebutuhan sistem

Pada tahap ini penganalisis melakukan analisis-analisis

kebutuhan-kebutuhan sistem menggunakan diagram alir data untuk menyusun daftar input,

(19)

4. Merancang sistem yang direkomendasikan

Pada tahap ini penganalisis merancang sistem yang direkomendasikan

setelah mengumpulkan data yang didapat. Tahap ini berfungsi sebagai

penyimpanan data agar data terorganisir serta dapat melakukan pengelolaan

keluaran yang bermanfaat, merancang prosedur-prosedur backup dan control,

fungsinya agar data dan informasi yang tersimpan dapat terselamatkan jika terjadi

sesuatu bencana atau hal-hal yang tidak diinginkan, membuat paket spesifikasi

program bagi pemrogram.

5. Mengembangkan dan mendokumentasikan perangkat lunak

Pada tahap ini penganalisis perlu melakukan salah satu teknik terstruktur

dan juga menjalin kerjasama dengan programmer. Untuk pendokumentasian

dilakukan untuk menjelaskan pengembang dan kode program serta bagian-bagian

kompleks dari program.

6. Menguji dan mempertahankan sistem

Pada tahap ini sebelum sistem informasi digunakan, maka harus dilakukan

pengujian terlebih dahulu supaya dapat menghemat biaya dan dipertahankan

dengan cara memperbaharui program.

7. Mengimplementasikan dan mengevaluasi sistem

Pada tahap terakhir ini, penganalisis bekerjasama dengan pengguna dalam

melakukan implementasi sistem. Keterlibatan tersebut yakni dalam hal pelatihan

dalam mengendalikan sistem serta perencanaan konversi sistem lama ke sistem

yang baru. Setelah melakukan implementasi maka dilakukan adanya evaluasi

yang bertujuan untuk mengetahui pemenuhan kriteria bahwa pengguna

(20)

2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.2.1 Sistem

Sistem adalah jaringan daripada elemen-elemen yang saling berhubungan,

membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu tujuan pokok dari sistem

tersebut (Jogiyanto H.M, 2005:4).

Elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu: tujuan, masukan, proses,

keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan.

Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem:

a. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin

banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa

tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara

satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.

b. Masukan

Masukan ( input ) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam

sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa

hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh

masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak

berwujud adalah informasi ( misalnya data karyawan ).

c. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi

dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa

informasi dan produk. Pada sekolah, proses dapat berupa pengelolaan data siswa

(21)

d. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem

informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan

sebagainya.

e. Batas

Yang disebut batas ( boundary ) sistem adalah pemisah antara sistem dan

daerah di luar sistem ( lingkungan ). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang

lingkup, atau kemampuan sistem. Seperti halnya perkembangan dari sebuah

sekolah dipengaruhi oleh kualitas pendidik dan kemampuan siswa dalam

menangkap apa yang diajarkan. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi

atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem.

f. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian ( control mechanism ) diwujudkan dengan

menggunakan umpan balik ( feedback ), yang mencuplik keluaran. Umpan balik

ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya

adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

g. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan

bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau

menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus

ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem,

sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu

(22)

2.2.2 Informasi

Informasi adalah hasil dari kegiatan pengolahan data yang memberikan

untuk yang lebih berarti dari suatu kejadian (Jogiyanto H.M, 2010:3).

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna

dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

Suatu informasi dikatakan lebih bernilai bila manfaatnya lebih efektif

dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. sedangkan kualitas dari

informasi tergantung dari tiga hal yaitu informasi harus akurat, tepat pada

waktunya dan relevan.

2.2.3 Sistem Informasi

Secara umum Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di

dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas,

teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk

mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu,

memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian

internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk

pengambilan keputusan.

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Jogiyanto H.M,

(23)

Sistem informasi adalah rangkaian prosedur formal dimana data

dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai

(Hall dalam Abdul Kadir, 2001:9)

2.2.4 Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

Sistem informasi sumber daya manusia adalah sistem yang menunjang

manajemen untuk mempermudah dalam proses pengambilan keputusan meliputi

aktivitas merencanakan, menerima, menempatkan, melatih, dan mengembangkan

serta memelihara atau merawat sumber daya atau anggota perusahaan (Sutanto,

2004:95).

Menurut Rivai dan Sagala (2009, p1015), sistem informasi sumber daya

manusia adalah prosedur sistematik untuk pengumpulan, menyimpan,

mempertahankan, menarik dan memvalidasi data yang dibutuhkan oleh sebuah

perusahaan untuk meningkatkan keputusan SDM.

Jadi sistem informasi sumber daya mausia adalah sebuah sistem yang yang

digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola dan mendistribusikan

data yang berhubungan dengan sumber daya manusia untuk mendukung

keputusan SDM.

2.3 Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia adalah proses untuk memperoleh,

melatih, menilai, dan mengompensasi karyawan, dan untuk mengurus relasi kerja

mereka, kesehatan, dan keselamatan mereka, serta hal-hal yang berhubungan

(24)

Menurut Gary Dessler, 2015 pengertian tentang Siklus manajemen sumber

daya manusia (SDM) pada perusahaan PT. Jasamitra Propertindo, yaitu:

1. Perencanaan sumber daya manusia (SDM) adalah menetapkan sasaran dan

standar; mengembangkan aturan dan prosedur, mengembangkan rencana dan

peramalan.

2. Perekrutan karyawan adalah menemukan dan/atau menarik pelamar untuk

posisi terbuka pemberi kerja.

3. Seleksi karyawan adalah untuk mencapai kesesuaian orang-pekerjaan. Ini

berarti menyesuaikan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill),

kemampuan (abilities), kompetensi (competncies) lainnya - KSAC - yang

dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan tersebut (berdasarkan pada analisis

pekerjaan) dengan KSAC pelamar.

4. Penempatan dan orientasi adalah prosedur untuk memberikan informasi latar

belakang mendasar mengenai perusahaan tersebut kepada karyawan baru.

5. Pelatihan dan pengembangan adalah proses untuk mengajarkan kepada

karyawan baru atau karyawan sekarang keterampilan dasar yang mereka

butuhkan untuk melakukan pekerjaan mereka.

6. Penilaian kinerja adalah mengevaluasi kinerja karyawan di masa sekarang

dan/atau di masa lalu secara relative terhadap standar kinerjanya.

7. Pengakhiran hubungan kerja adalah proses untuk mengurangi, biasanya secara

dramatis, jumlah orang yang dipekerjakan oleh sebuah perusahaan. Sedangkan

menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 adalah pemberhentian atau

pemutusan hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan

(25)

2.4 PT. Jasamitra Propertindo

2.4.1 Sejarah Perusahaan

Saat itu pusat perdagangan Pasar Turi yang berkembang sejak 1970,

semakin hari mengalami kemajuan pesat sehingga pada sekitar tahun 2000 Pasar

Turi mengalami booming, sehingga sangat dirasakan bahwa keberadaan Pasar

Turi perlu perkembangan dan perluasan mengingat para pengunjung yang datang

tidak saja dari Surabaya dan sekitarnya tetapi juga dari luar Jawa Timur bahkan

mencapai wilayah Indonesia Bagian Timur, khususnya dari Makasar, Ambon, dan

Jaya Pura.

Hal ini mendorong perusahaan PT. Lamicitra Nusantara (Tbk) tertarik

untuk ikut memanfaatkan situasi perdagangan tersebut, sehingga pihak

manajemen berupaya untuk mencari lahan / lokasi yang akan digunakan sebagai

pusat perdagangan diluar Pasar Turi tersebut.

Langkah praktis yang diambil bahwa manajemen PT. Lamicitra Nusantara

(Tbk) berkoordinasi dengan PT. Kereta Api Indonesia (PTKAI) untuk

bekerjasama dan menggunakan sebagian lahan emplasemen stasiun Pasar Turi

Surabaya kurang lebih luas 10.000 m2 untuk dikelola / dibangun sebagai pusat

perdagangan yang bersinergi dengan Pasar Turi lama. Setelah mengalami proses

panjang maka PT. Lamicitra Nusantara (Tbk) tahun 2003 mulai membangun

gedung yang diarahkan sebagai pusat perdagangan yang belakangan diberi nama

(26)

Proses pembangunan berjalan sesuai rencana dengan melibatkan semua

pihak terkait sehingga pada tahun 2007, PGS yang memiliki fasilitas lengkap,

memiliki stand / ruang toko sebanyak 2300 stand dan mulai dipasarkan, sehingga

saat itu sudah mampu terisi sebanyak 30 persen yang tersebar dari lantai dasar

lantai 1, lantai 2, lantai 3, dan lantai 4, sedangkan lantai 5 dan lantai 6 digunakan

untuk area parkir kendaraan roda 4.

Sementara Pasar Turi lama berjalan dan PGS juga berjalan sebagaimana

mestinya, tanpa diduga pada bulan Juli 2007 Pasar Turi lama terbakar hebat pada

lokasi membangun tahap 1, tahap 2, dan tahap 4, maka sebagian besar para

pedagang Pasar Turi lama panik dan berbondong-bondong menuju ke PGS untuk

mencari dan mendapatkan stand baik dengan cara membeli langsung (tunai)

ataupun dengan cara menyewa sehingga keberadaan PGS saat itu menjadi ramai,

dan para pedagang memilih lokasi sesuai dengan keyakinannya masing-masing.

Untuk mencapai pengelolaan yang tertib di PGS, maka perusahaan PT.

Lamicitra Nusantara (Tbk) menunjuk PT. Jasamitra Propertindo (anak

perusahaan) untuk mengelola pusat perdagangan yang bernama Pusat Grosir

(27)

2.4.2 Struktur Organisasi

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perusahaan

( Sumber data : PT. Jasamitra Propertindo )

2.5 System Flow (Bagan Alir Sistem)

System flow atau bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukan

arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan alir sistem menjelaskan

urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem

menunjukkan apa yang dikerjakan sistem (Kendall & Kendall, 2003).

Beberapa simbol yang digunakan dalam menggambarkan system flow

ditunjukkan pada Gambar 2.2, yaitu :

MANAJER MARKETING MANAJER

OPERASIONAL MANAJER KEUANGAN MANAJER UMUM MANAJER TEKNIK

PT. JASAMITRA PROPERTINDO

KOMISARIS

DIREKTUR UTAMA

DIREKTUR UMUM

GM

(28)

1. Simbol Dokumen

2. Simbol Kegiatan Manual

3. Simbol Simpanan Offline

4. Simbol Proses

5. Simbol Database

6. Simbol Garis Alir

7. Simbol Penghubung ke Halaman yang Sama

8. Simbol Penghubung ke Halaman Lain

1. Simbol dokumen menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses

manual atau komputer.

2. Simbol kegiatan manual menunjukkan pekerjaan manual.

3. Simbol simpanan offline menunjukkan file non-komputer yang diarsip.

4. Simbol proses menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer.

5. Simbol database menunjukkan tempat untuk menyimpan data hasil operasi

komputer.

6. Simbol garis alir menunjukkan arus dari proses.

7. Simbol penghubung menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama

atau ke halaman lain.

Gambar 2.2 Simbol-simbol System flow (Kendall, 2003)

2.6 Entity Relationship Diagram (ERD)

Model ERD adalah rincian yang merupakan representasi logika dari data

pada suatu organisasi atau area bisnis tertentu. Model E-R pada umumnya

digambarkan seperti ERD (Nugroho, 2012). Model ERD adalah model data

konseptual tingkat tinggi untuk perancangan basis data (Bambang Hariyanto,

(29)

hubungan antara entity beserta relasinya. Entitas adalah objek yang ada dan dapat

dibedakan dengan objek-objek lainnya. Untuk setiap entity biasanya mempunyai

atribut. Atribut adalah properti atau ciri atau karakteristik dari tipe entitas yang

dipentingkan di satu sistem/organisasi. Macam-macam atribut, yaitu:

1. Simple Attribute adalah atribut yang unik dan tidak dimiliki oleh atribut

lainnya, misalnya entity “karyawan” yang atributnya “NIK / kode_karyawan”.

2. Composite Attribute adalah atribut yang memiliki dua nilai harga, misalnya

nama besar (nama keluarga) dan nama kecil (nama asli).

3. Single Value Attribute adalah atribut yang hanya memiliki satu nilai harga,

misalnya entity “karyawan” dengan atributnya “umur (tanggal lahir)”.

4. Multi Value Attribute adalah atribut yang banyak memiliki nilai harga,

misalnya entity “karyawan” dengan atributnya “jabatan (Kepala Bagian,

Personalia, Direksi)”.

5. Null Value Attribute adalah atribut yang tidak memiliki nilai harga, misalnya

entity “karyawan” dengan atributnya “pendidikan (tanpa memiliki ijazah)”.

Atribut juga akan dihubungkan dengan relationship. Relationship adalah

hubungan antara dua entity atau lebih. Macam-macam relationship, yaitu:

1. One To One (1:1) adalah relationship dari entity kesatu dengan entity kedua

adalah satu berbanding satu.

2. One To Many (1:N / N:1) adalah relationship dari entity kesatu dengan entity

kedua adalah satu berbanding banyak atau dapat pula dibalik banyak

berbanding satu.

3. Many To Many (M:N) adalah relationship dari entity kesatu dengan entity

(30)

Entity Relational Diagram (ERD) ini diperlukan agar dapat

menggambarkan hubungan antar entity dengan jelas, dapat menggambarkan

batasan jumlah entity dan partisipasi antar entity, mudah dimengerti pemakai dan

mudah disajikan oleh perancang database. Untuk itu ERD dibagi menjadi dua

jenis model, yaitu:

1. Conceptual Data Model adalah jenis model data yang menggambarkan

hubungan antar tabel secara konseptual.

2. Physical Data Model adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan

antar tabel secara fisikal.

2.7 Data Flow Diagram (DFD)

Data flow diargram (DFD) merupakan gambaran suatu sistem yang telah

ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa

mempertimbangkan lingkungan fisik yang merupakan tempat data tersebut

mengalir dan disimpan (Jogiyanto, 2005). Beberapa simbol-simbol yang

digunakan untuk menggambarkan diagram arus data, yakni:

1. External Entity (Kesatuan Luar)

Setiap sistem memiliki suatu batasan sistem yang memisahkan sistem

dengan lingkungan luar yang akan menerima input dan menghasilkan output.

External Entity dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya.

2. Data Flow (Arus Data)

Arus data diberi simbol panah yang menunjukkan arus dari suatu data

yang dapat berupa masukan atau hasil dari suatu proses. Arus data mengalir di

antara proses, simpanan data dan kesatuan luar.

(31)

Proses merupakan kegiatan yang dilakukan oleh orang atau komputer dari

hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses dan arus data yang keluar dari

proses.

4. Data Source (Simpanan Data)

Simpanan data adalah simpanan dari data yang dapat berupa file atau

database sistem komputer atau yang bersifat manual seperti buku, alamat, atau

[image:31.595.145.444.283.574.2]

folder.

Tabel 2.1 Simbol-simbol Data Flow Diagram

2.7.1 Context Diagram

Context diagram merupakan langkah pertama dalam pembuatan DFD.

Pada context diagram dijelaskan sistem apa yang dibuat dan eksternal entity apa

saja yang terlibat. Dalam context diagram harus ada arus data yang masuk dan

(32)

2.7.2 Data Flow Diagram Level 0

DFD level 0 adalah langkah selanjutnya setelah context diagram. Pada

langkah ini, digambarkan proses-proses yang terjadi dalam Aplikasi.

2.7.3 Data Flow Diagram Level 1

DFD Level 1 merupakan penjelasan dari DFD level 0. Pada proses ini

dijelaskan proses apa saja yang dilakukan pada setiap proses yang terdapat di

DFD level 0.

2.8 Konsep Basis Data

Database adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling

terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi (Abdul

Kadir, 2014:218).

Database memiliki beberapa komponen dari yang terkecil hingga terbesar.

Tingkatan data yang terbesar dimulai dari :

1. Database merupakan kumpulan dari file/tabel yang saling berhubungan.

Database menduduki urutan tertinggi karena di dalamnya semua data disimpan

dan dikelola.

2. Tabel sering disebut entitas atau entity. Tabel atas record-record yang

menggambarkan kesatuan data-data yang sejenis.

3. Record merupakan kumpulan field yan membentuk suatu record. Satu record

menggambarkan informasi tentang individu tertentu.

4. Field/Kolom merupakan atribut dari record yang menunjukkan satu

volume/item data. Kumpulan field yang membentuk suatu record harus diberi

(33)

juga harus mendefinisikan tipe data dan panjang maksimal data yang akan

disimpan.

5. Value adalah jenjang terkecil yang merupakan isi dari field yang dapat berupa

karakter, huruf, dan angka. Value dapat juga disebut data yang tersimpan dalam

setiap field / kolom.

2.8.1Database Management System

Abdul Kadir (2014:218), Database Management System (DBMS) adalah

perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara,

mengontrol, dan mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efisien.

2.8.2Relational Database Management System

Relational Database Management System (RDBMS) merupakan

sekumpulan data yang saling berhubungan sehinga menjadi sebuah informasi

yang bermanfaat bagi pengguna. Dalam merelasikan tabel, terdapat konsep Entity

Relational Database (ERD) yang dapat digunakan untuk mendifinisikan

hubungan antar tabel (entitas). Dengan adanya ERD, Anda akan lebih mudah

memahami cara suatu tabel/entitas berhubungan satu sama lain.

2.9 Desain Antarmuka Pengguna (GUI)

Antar muka pengguna Grafis (Graphical User Interface-GUI)

memungkinkan adanya manipulasi langsung pada tampilan grafis di layar, yang

dapat diselesaikan dengan masukan dari keyboard, joystick atau mouse (Kendall &

(34)

2.10 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS) adalah suatu pendekatan yang

memiliki tahap atau bertahap untuk melakukan analisa dan membangun suatu

rancangan sistem dengan menggunakan siklus yang lebih spesifik terhadap

kegiatan pengguna (Kendall & Kendall, 2010). Pada gambar dibawah ini akan

[image:34.595.119.524.249.512.2]

dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS:

Gambar 2.3 Siklus Hidup Pengembangan Sistem (Kendall & Kendall, 2010:11)

1. Mengidentifikasi masalah, peluang, dan tujuan

Pada tahap identifikasi masalah terdapat beberapa langkah, yaitu

penganalisis melihat dengan jujur pada apa yang terjadi didalam bisnis kemudian

menentukan dengan tepat masalah-masalah, selanjutnya menentukan peluang

yang ada pada bisnis tersebut. Peluang disini adalah situasi dimana penganalisis

yakin bahwa peningkatan bisa dilakukan melalui penggunaan sistem informasi

terkomputerisasi. Jika sudah menemukan masalah dan peluang, langkah

1. Mengidentifikasi masalah, peluang, dan

tujuan

2. Menentukan

syarat-syarat informasi

3. Menganalisis kebutuhan-kebutuhan

sistem

4. Merancang sistem

yang direkomendasikan 5.

Mengembangkan dan mendokumentasikan

perangkat lunak 6.

Menguji dan mempertahankan

sistem 7.

Mengimplementasikan dan mengevaluasi

(35)

selanjutnya yaitu menentukan tujuan. Menentukan tujuan juga mempunyai

beberapa langkah, yaitu penganalisis harus menemukan apa yang sedang

dilakukan dalam bisnis, melihat beberapa aspek dalam aplikasi-aplikasi sistem

informasi untuk membantu bisnis, dan menyebutkan masalah dan

peluang-peluang tertentu. Terdapat beberapa aktivitas yang dilakukan pada tahap ini, yaitu:

a. Wawancara dan observasi terhadap manajemen pengguna.

b. Menyimpulkan pengetahuan yang telah diperoleh.

c. Menentukan ruang lingkup dan batasan masalah.

d. Mendefinisikan hasil-hasilnya.

2. Menentukan syarat-syarat informasi

Pada tahap ini penganalisis memasukkan apa saja yang menentukan

syarat-syarat informasi untuk para pemakai yang terlibat. Adapun

langkah-langkah yang dilakukan dalam menentukan syarat-syarat informasi, yaitu:

a. Menentukan sampel dan memeriksa data mentah

b. Melakukan wawancara

c. Melakukan pengamatan terhadap penguna

3. Menganalisis kebutuhan-kebutuhan sistem

Pada tahap ini penganalisis melakukan analisis-analisis

kebutuhan-kebutuhan sistem menggunakan diagram alir data untuk menyusun daftar input,

proses, dan output.

4. Merancang sistem yang direkomendasikan

Pada tahap ini penganalisis merancang sistem yang direkomendasikan

setelah mengumpulkan data yang didapat. Tahap ini berfungsi sebagai

(36)

keluaran yang bermanfaat, merancang prosedur-prosedur backup dan control,

fungsinya agar data dan informasi yang tersimpan dapat terselamatkan jika terjadi

sesuatu bencana atau hal-hal yang tidak diinginkan, membuat paket spesifikasi

program bagi pemrogram. Paket tersebut bisa digambarkan dengan flowchart

sistem, diagram alir data, dan lain sebagainya.

5. Mengembangkan dan mendokumentasikan perangkat lunak

Pada tahap ini penganalisis perlu melakukan salah satu teknik terstruktur

dan juga menjalin kerjasama dengan programmer. Untuk pendokumentasian

dilakukan untuk menjelaskan pengembang dan kode program serta bagian-bagian

kompleks dari program.

6. Menguji dan mempertahankan sistem

Pada tahap ini sebelum sistem informasi digunakan, maka harus dilakukan

pengujian terlebih dahulu supaya dapat menghemat biaya dan dipertahankan

dengan cara memperbaharui program.

7. Mengimplementasikan dan mengevaluasi sistem

Pada tahap terakhir ini, penganalisis bekerjasama dengan pengguna dalam

melakukan implementasi sistem. Keterlibatan tersebut yakni dalam hal pelatihan

dalam mengendalikan sistem serta perencanaan konversi sistem lama ke sistem

yang baru. Setelah melakukan implementasi maka dilakukan adanya evaluasi

yang bertujuan untuk mengetahui pemenuhan kriteria bahwa pengguna

(37)

2.11 SKPL (Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak)

Menurut Pressman (2010:180) spesifikasi kebutuhan perangkat lunak

merupakan gabungan antara pemodelan dalam bentuk teks dan diagram untuk

menjelaskan spesifikasi kebutuhan perangkat lunak komputer untuk kebutuhan

pelanggan, dengan cara relatif mudah untuk dipahami. Pemodelan berbasis sistem

atau perangkat lunak berbentuk teks memperlihatkan sitem atau perangkat lunak

dari sudut pandang pengguna, sedangkan pemodelan berbasis data

memperlihatkan ruang informasi dan memperlihatkan obyek-obyek data yang

akan dimanipulasi oleh perangkat lunak dan juga memperlihatkan relasi antar

obyek yang terjadi. Berikut merupakan entitas penyusun SKPL, antara lain:

a. Perkenalan

Pada bagian perkenalan, yang dibahas merupakan tujuan dibuatnya sistem,

ruang lingkup sistem, Definisi, akronim dan singkatan yang terdapat pada

SKPL yang dibuat, Refrensi penyusunan SKPL dan Gambaran Sistem secara

Keseluruhan.

b. Deskripsi Produk

Pada bagian ini menjelaskan tentang perspektif produk, Fitur-fitur dari

produk yang akan dibuat, Karakteristik pengguna, Lingkungan sistem

Operasi, Batasan-Batasan yang ada pada sistem serta Asumsi dan

ketergantungan.

c. Kebutuhan Spesifik

Pada bagian ini diterangkan tentang kebutuhan Fungsional yang digambarkan

dengan Sistem Flow dan Kebutuhan Non-Fungsional yang dijelaskan melalui

(38)

d. Kebutuhan Antar Muka

Kebutuhan antar muka dibagi menjadi 4 bagian yaitu:

1) Antar Muka Pengguna, Mendefinisikan antar muka pengguna yang akan di

implementasikan pada sistem.

2) Antar Muka Hardware, Mendefinisikan antar muka hardware yang harus di

dukung oleh sistem yang akan di bangun.

3) Antar Muka Software, Mendeskripsikan antar muka software sebagai

komponen dari sistem, termasuk komponen yang dibeli, komponen yang

digunakan kembali dari aplikasi lain, atau komponen lain di aplikasi lain yang

berinteraksi dengan sistem.

4) Antar Muka Komunikasi, Mendeskripsikan antar muka komunikasi ke sistem

lain atau perangkat lain seperti LAN, remote serial devices, dll.

2.12 DAPL (Desain dan Arsitektur Perangkat Lunak)

Menurut Jerrold dalam Pressman (2010:292) arsitektur suatu sistem

perangkat lunak adalah suatu kerangka kerja yang mendeskripsikan bentuk dan

struktur komponen-komponennya dan bagaimana mereka saling sesuai satu

dengan yang lainnya. Perancangan arsitektural dimulai dengan perancangan data

selanjutnya akan dianalisis untuk mendapatkan struktur yang paling sesuai dan

diharapkan oleh para pelanggan. Supaya dapat meminimalisir kemungkinan

kesalahan yang terjadi, maka pada setiap tahap produk-produk kerja perangkat

lunak akan ditinjau untuk melihat kebenarannya. Pada DAPL ini akan dibahas

tentang tujuan dan batasan arsitektural desain sistem, gambaran umum aritektural

sistem, dekomposisi modul, desain arsitektur basis data, serta desain input output.

(39)

a. Perkenalan

Pada bagian perkenalan, yang dibahas merupakan tujuan dibuatnya sistem,

ruang lingkup sistem, Definisi, akronim dan singkatan yang terdapat pada

DAPL yang dibuat, Refrensi penyusunan DAPL dan Gambaran Sistem secara

Keseluruhan.

b. Tujuan dan Batasan Arsitektural

Mendeskripsikan kebutuhan software dan obyektifitas yang berpengaruh

secara signifikan pada arsitektur, seperti keamanan, penggunaan produk

off-the-shelf, portabilitas, distribusi dan penggunaan kembali.

c. Gambaran umum arsitektur sistem

Memberikan penjelasan untuk sistem terstruktur, bagian ini menggambarkan

context diagram dan data flow diagram (DFD) level 0.

d. Dekomposisi Modul

Bagian ini mendekomposisikan DFD level 0 yang digambarkan pada bagian 3

yang digambarkan langsung. Penggambaran dan deskripsi dekomposisi dari

DFD level 0. Dekomposisi disarankan sampai dengan level terdetil sesuai

dengan proses-proses yang ada dalam system flow (SKPL).

e. Desain Arsitektur Basis Data

Menggambarkan kebutuhan basis data. Notasi yang dipakai adalah entity

relationship diagram (ERD) baik dalam bentuk contextual (CDM) dan

bentuk fisik (PDM).

f. Desain input/output

(40)

28

Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan-tahapan analisis dan desain

perancangan sistem informasi sumber daya manusia pada PT. Jasamitra

Propertindo. Tahap-tahap tersebut terdiri atas tahap analisis sistem, tahap

perancangan sistem, dan tahap evaluasi desain sistem.

Pada Tugas Akhir ini akan dilakukan analisis dan perancangan SI SDM pada

PT. Jasamitra Propertindo. Pada analisis dan perancangan SI SDM ini hanya

sampai pada tahap perancangan sistem. Hasil akhir dari analisis dan perancangan

SI SDM yang dilakukan akan menghasilkan rancangan sistem, rancangan basis

data, rancangan antar muka sesuai kebutuhan.

3.1 Tahap Analisis Sistem

Dalam tahap analisis diawali dengan melakukan observasi dan wawancara.

Kegiatan observasi serta wawancara dilakukan dengan tujuan supaya dapat

mengetahui proses bisnis yang berlangsung, prosedur yang ada, dan data-data

yang terkait. Dari proses tersebut juga diharapkan dapat mengetahui perlu atau

tidaknya perubahan sistem dalam organisasi tersebut.

Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana siklus manajemen

SDM pada PT. Jasammitra Propertindo, serta meminta data-data yang terkait.

Contoh data yang terkait yaitu:

1. Data Karyawan

2. Data Pelamar

(41)

4. Data Penilaian Wawancara

5. Data Penilaian Orientasi

6. Data Jadwal Pelatihan dan Pengembangan

7. Data Penilaian Kinerja Karyawan

8. Laporan Keputusan Kontrak Kerja

Kegiatan wawancara dilaksanakan pada bagian yang berkaitan dengan

siklus manajemen SDM. Pada penelitian ini wawancara dilakukan pada tiga

bagian yang berbeda, yaitu dengan bagian Direktur Umum, Manajer Operasional,

[image:41.595.114.514.340.555.2]

dan Manajer Umum yang berkaitan dengan siklus manajemen SDM.

Tabel 3.1 Daftar Wawancara yang Telah Dilakukan

Nama Jabatan Tujuan

Endro Wardoyo Direktur Umum Untuk mengetahui bagaimana

mekanisme tugas dan kinerja di PT.

Jasamitra Propertindo.

Agung Santoso Manajer Operasional Untuk mengetahui pelaksanaan

tugasnya dibidang operasional.

Sudirman Manajer Umum Untuk mengetahui siklus manajemen

SDM dan menanyakan data-data

perusahaan.

Dalam menganalisis sebuah sistem, dibagi menjadi delapan langkah yaitu

menganalisis permasalahan, menganalisis operasional, menganalisis kebutuhan

data, menganalisis ketersediaan, menganalisis kapasitas, menganalisis performa,

(42)

3.1.1 Analisis Permasalahan

Dalam melakukan analisis permasalahan dibagi dalam tiga tahap. Tahap

pertama dimulai dari mengidentifikasi masalah, peluang dan tujuan, dilanjutkan

tahap kedua adalah menentukan kebutuhan informasi pengguna, tahap ketiga ialah

menentukan kebutuhan sistem, tahap keempat adalah merancang sistem yang

direkomendasikan, dan tahap terakhir adalah evaluasi desain sistem.

Tahap pertama berupa mengidentifikasi masalah, peluang dan tujuan.

Diawali dengan mengidentifikasi masalah yang dilakukan dengan cara melihat

apa yang terjadi di dalam siklus manajemen SDM, yang mana di dalamnya juga

terdapat entitas yang melakukan siklus tersebut. Setelah permasalahan ditemukan,

lalu dilanjutkan dengan menentukan peluang yang ada pada siklus manajemen

SDM disana apakah terdapat peluang untuk mengembangkan sistem. Selanjutnya

adalah menentukan tujuan yang bisa didapatkan dari perancangan sistem.

Tahap kedua berupa menentukan kebutuhan informasi pengguna. Dalam

kebutuhan informasi pengguna, dijabarkan kebutuhan-kebutuhan yang

berhubungan dengan informasi apa saja yang dibutuhkan PT. Jasamitra

Propertindo agar dapat menunjang siklus manajemen SDM.

Tahap ketiga adalah menentukan kebutuhan sistem yang dilakukan dengan

cara menggambarkan sistem secara umum dan menyusun gambaran tersebut di

dalam diagram IPO (input, proses dan output).

3.1.2 Analisis Operasional

Tahap analisis operasional (analisis fungsional) dilakukan setelah tahap

analisis permasalahan. Setelah didapatkan definisi masalah dan ringkasan tujuan

(43)

akan dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang apakah sistem yang akan

dirancang bisa menangani fungsi organisasi dan siklus manajemen yang ada.

Langkah-langkah tersebut, yaitu:

1. Menentukan fungsi apa yang harus dikerjakan oleh SI SDM PT. Jasamitra

Propertindo.

2. Mendeskripsikan fungsi-fungsi yang ada, entity apa saja yang berperan, dan

alur apa saja yang terjadi dalam fungsi yang akan dibuat.

3.1.3 Analisis Kebutuhan Data

Setelah diperoleh fungsi yang harus dikerjakan oleh SI SDM, kemudian

dilanjutkan dengan analisis kebutuhan data. Analisis kebutuhan data digunakan

untuk memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan pengguna secara

khusus. Hasil dari analisis kebutuhan data adalah berupa daftar kebutuhan data

pada setiap fungsi-fungsi sistem. Langkah-langkah yang akan dilakukan adalah:

1. Melakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan entity dalam SI SDM.

2. Meninjau dokumentasi siklus manajemen SDM yang ada pada PT. Jasamitra

Propertindo.

3. Mewawancarai Manajer Umum PT. Jasamitra Propertindo mengenai siklus

manajemen SDM.

3.1.4 Analisis Ketersediaan

Supaya dapat menganalisis ketersediaan maka dilakukan kegiatan berupa

wawancara dengan Manajer Umum, sehingga dapat diperoleh informasi tentang

kapan saja pengguna menjalankan siklus manajemen SDM, selain itu akan

(44)

sering dan berapa lama pengguna sistem melakukan aktivitas siklus manajemen

SDM. Analisis ketersediaan ini menghasilkan laporan yang menyatakan bahwa

berapa lama pengguna membutuhkan sistem sumber daya manusia ini untuk

menunjang kegiatan pada PT. Jasamitra Propertindo.

3.1.5 Analisis Kapasitas

Analisis kapasitas ini merupakan kebutuhan non fungsional untuk

mengetahui seberapa sering pengguna pada bagian Personalia mengoperasikan

sistem sumber daya manusia setiap harinya dan berapa jumlah transaksi setiap

harinya setelah melakukan analisis kegunaan sistem. Langkah untuk melakukan

analisis tersebut adalah dengan cara menghitung jumlah pendaftar tiap harinya.

3.1.6 Analisis Performa

Analisis performa digunakan untuk mengetahui berapa lama waktu yang

dibutuhkan dari sebuah proses untuk memproses data dengan cara melakukan

pengujian terhadap masing-masing fungsi sistem secara umum berdasarkan waktu

tanggap serta kapasitasnya. Dari analisis performa bisa didapatkan berapa lama

waktu yang dibutuhkan untuk meakukan pemrosesan data.

3.1.7 Analisis Kehandalan

Analisis kehandalan dilakukan untuk menghasilkan rancangan

kemampuasn sistem untuk memenuhi fungsi yang dibutuhkan dalam kondisi

tertentu selama rentang waktu yang spesifik. Dalam menganalisis kehandalan

sistem sumber daya manusia akan dilakukan hal-hal sebagai berikut: melakukan

observasi dan wawancara tentang bagaimana keakuratan dan ketersediaan data

(45)

3.1.8 Analisis Keamanan

Analisis keamanan sistem merupakan analisis non-fungsional sistem yang

dilakukan dengan cara menentukan siapa yang boleh mengakses SI SDM pada

PT. Jasamitra Propertindo bahwa masing-masing entity memiliki hak akses yang

berbeda dalam menggunakan fungsi-fungsi di dalam SI SDM.

3.2 Tahap Perancangan Sistem

Pada tahap perancangan sistem ini, menggambarkan tentang rancangan

fungsi-fungsi sistem yang terdiri dari proses, data, dan antar muka. Perancangan

sistem dimulai dari alir sistem, DFD, ERD, serta perancangan input dan output

sistem.

3.2.1 Rancangan Desain Proses Fungsional

Perancangan desain proses pada siklus manajemen SDM digambarkan

melalui:

1. Alis Sistem (System Flow)

Secara garis besar langkah yang akan dilakukan untuk dapat membuat

System Flow pada desain sistem siklus manajemen SDM ini adalah sebagai

berikut:

a. Menentukan entity yang terlibat pada sistem sesuai dengan analisis yang

dilakukan.

b. Menentukan fungsi-fungsi dalam sistem berdasarkan analisis yang telah

dilakukan.

c. Mendefinisikan proses-proses detil dari fungsi yang ada sesuai dengan urutan

(46)

d. Menentukan secara jelas aktivitas dari dimulainya suatu fungsi didalam sistem

sampai berakhirnya aktifitas pada fungsi tersebut.

2. Diagram Konteks (Context Diagram)

Secara garis besar langkah yang akan dilakukan untuk membuat diagram

konteks pada desain sistem siklus manajemen SDM ini adalah:

a. Mengidentifikasi terlebih dahulu semua entity yang terlibat pada SI SDM.

b. Mengidentifikasi semua input dan output yang terlibat dengan entity tersebut.

c. Menentukan nama sistem.

d. Menentukan apa yang diterima/diberikan entity dari/ke dalam sistem tersebut.

3. Data Flow Diagram (DFD Level 0)

Merupakan dekomposisi dari diagram konteks, tahap yang akan dikerjakan

sebagai berkut:

a. Menentukan proses-proses utama yang ada pada sistem.

b. Menentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses ke/dari sistem

c. Menentukan datastore (master ataupun transaksi) sebagai sumber maupun

tujuan alur data.

4. Data Flow Diagram (DFD Level 1)

Merupakan dekomposisi dari Data Flow Diagram (DFD Level 0), langkah

yang akan dilakukan sebagai berikut:

a. Menentukan proses yang lebih kecil dari proses utama yang ada di level 0.

b. Menentukan apa yang akan diberikan/diterima masing-masing subproses

tersebut.

(47)

3.2.2 Rancangan Desain Data

Rancangan desain data ini bertujuan untuk menggambarkan rancangan

data pada SI SDM. Desain data tersebut terdiri dari:

1. Desain Konseptual

Berdasarkan informasi pada tahap analisis kebutuhan data, maka akan

dapat dirumuskan ke dalam tingkat yang lebih tinggi dengan cara:

a. Menggabungkan bermacam-macam kebutuhan pengguna tentang data siklus

manajemen SDM yang ada.

b. Membuat skema basis data atau dengan merancang skema-skema yang

terpisah dari kebutuhan pengguna, kemudian menggabungkan skema-skema

tersebut berdasarkan relasi tertentu.

2. Normalisasi

Setelah tahap desain konseptual tersebut selesai maka akan dilakukan

normalisasi dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan beberapa atribut data yang berulang.

b. Menghilangkan atribut data yang berulang.

c. Mengecek apakah semua entity memiliki ketergantungan fungsional terhadap

entity Primary Key lainnya.

d. Mengecek apakah ada atribut bukan Primary Key yang memiliki

ketergantungan fungsionalitas terhadap atribut bukan Primary Key lainnya.

Karena seluruh atribut bukan Primary Key hanya boleh memiliki

(48)

3. Conceptual Data Model (CDM)

Setelah proses normalisasi selesai maka akan dibuat CDM.

Langkah-langkah dalam pembuatan CDM sebagai berikut:

1. Menentukan tipe data dari masing-masing atribut.

2. Menentkan primary key di setiap tabel.

3. Menggambarkan relasi antar entity (entitas) serta menuliskan nama relasi,

kardinalitas, dan mandatory atau tidaknya.

4. Mengecek model tersebut apakah sudah benar atau masih salah secara teknik

penggambaran.

5. Memperbaiki setiap error dan warning.

3.2.3 Rancangan Desain Antar Muka

Desain antar muka ini membahas tentang desain untuk perangkat lunak,

perangkat keras, dan desain antar muka pengguna sebagai berikut:

1. Antar Muka Perangkat Lunak

Desain antar muka perangkat lunak berikut merupakan proses perancangan

dalam menentukan spesifikasi kebutuhan untuk mendapatkan sekumpulan

perangkat lunak yang terhubungan dengan SI SDM. Untuk mendapatkan

perangkat lunak yang baik untuk PT. Jasamitra Propertindo akan dilakukan pada

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menyelaraskan dengan kemampuan pengguna pada PT. Jasamitra Propertindo.

b. Mengevaluasi kembali kebutuhan siklus manajemen SDM yang ada.

c. Memperhitungkan biaya yang akan dikeluarkan dengan pihak PT. Jasamitra

Propertindo.

(49)

2. Antar Muka Perangkat Keras

Setelah memilih perangkat lunak yang baik, maka langkah selanjutnya

yaitu menentukan desain antar muka perangkat keras yang digunakan untuk

mendapatkan sekumpulan perangkat keras untuk menjalankan aplikasi.

Langkah-langkahya sebagai berikut:

a. Memilih hardware yang spesifikasinya sesuai dengan kebutuhan SI SDM

yang akan dibuat.

b. Memperhitungkan biaya yang akan dilakukan dengan pihak PT. Jasamitra

Propertindo.

3. Antar Muka Jaringan

Setelah didapatkan hasil perangkat keras dan perangkat lunak yang cocok

untuk PT. Jasamitra Propertindo maka selanjutnya akan dapat menentukan

konfigurasi fisik dari komputer dan perangkat-perangkat yang membentuk

jaringan pada PT. Jasamitra Propertindo tersebut. Untuk membuat desain antar

muka jaringan, terdapat hal-hal yang akan dilakukan, yaitu:

a. Menentukan jaringan komputer berdasarkan fungsinya, sehingga bisa

didapatkan suatu komputer yang berfungsi sebagai server dan suatu komputer

yang berfungsi sebagai client sesuai dengan hasil tahap analisis dan

perancangan yang telah dibuat.

b. Menentukan aliran data yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya

menggunakan protokol komunikasi atau melalui media komunikasi sehingga

dapat saling berbagi informasi sesuai dengan hasil tahap analisis dan

(50)

4. Antar Muka Pengguna

Antar muka pengguna adalah sebuah titik dimana sistem dan user

(pengguna) saling berinteraksi. Pada bagian ini akan digambarkan terlebih dahulu

alur kerja Graphical User Interface (GUI) secara keseluruhan mengenai:

a. Desain Form

Dalam mendesain form-form master dan transaksi pada PT. Jasamitra

Propertindo dapat digambarkan berdasarkan hasil dari tahap analisis fungsional,

non-fungsional, dan tahap perancangan. Sehingga dapat dideskripsikan tentang

form tersebut beserta alur kerjanya.

b. Desain Laporan

Dalam mendesain laporan pada PT. Jasamitra Propertindo juga dapat

digambarkan berdasarkan hasil dari tahap analisis fungsional, non-fungsional, dan

tahap perancangan. Sehingga bisa dideskripsikan tentang laporan yang akan

dibuat.

3.2.4 Rancangan Desain Keamanan

Berikut ini akan dijelaskan bagaimana keamanan sistem informasi

penjualan air minum pada PT. Jasamitra Propertindo dibentuk. Adapun desain

keamanan tersebut terdiri dari:

a. Keamanan Fisik

Untuk melindungi sistem informasi sumber daya manusia pada PT. Jasamitra

Propertindo dari bahaya fisik yang dapat menyebabkan kehilangan data, maka

diperlukan suatu keamanan fisik dengan memperhatikan pemilihan desain

arsitektur sistem berdasarkan tahap perancangan sebelumnya dengan

(51)

b. Keamanan Logikal

Untuk menambah keamanan logikal pada sistem informasi sumber daya

manusia, maka dilakukan penentuan model otentikasi dan otorisasi didalam

sistem tersebut berdasarkan fungsi-fungsi yang terkait.

c. Keamanan Personal

Untuk keamanan personal dilakukan dengan cara menambah username dan

password pada akun pengguna yang sulit ditebak oleh pengguna lain yang

tidak berhak untuk mengetahui.

3.2.5 Rancangan Desain Sistem

Berikut ini akan dijelaskan bagaimana SI SDM pada PT. Jasamitra

Propertindo akan disesain berdasarkan pemrograman, model fiisik, dan rencana

uji coba sistem, berikut penjelasannya:

1. Standar Pemrograman

Dalam menentukan standar pemrograman yang cocok untuk

mengembangkan SI SDM pada PT. Jasamitra Propertindo, berikut

langkah-langkah yang akan dilakukan:

a. Menentukan bahasa pemrograman yang sesuai dengan masalah dan tujuan

pada tahap analisis.

b. Menentukan apakah hasil program bersifat ringan dijalankan atau tidak.

c. Memiliki sumberdaya yang cukup banyak, sehingga pada saat terjadi masalah

(52)

2. Model Fisik

a. Physical Data Model (PDM)

PDM dapat dibuat dengan cara melakukan generate dari hasil rencangan

CDM dari desain data pada subbab 3.3.2.

b. Data Dictionary

Data dictionary dibuat berdasarkan hasil rancangan PDM yang merupakan

deskripsi tabel-tabel transaksi yang berisikan field, tipe data, constrain, dan

keterangan tabel.

3. Rencana Uji Coba

Tujuan dari rencana uji coba ini adalah sebagai panduan untuk melakukan

testing sistem yang dirancangkan. Rencana uji coba ini akan dibuat berdasarkan

desain antarmuka (design interface) dengan dibuat rancangan testing tiap fungsi.

3.3 Tahap Evaluasi Desain Sistem

Untuk tahap evaluasi dari desain sistem yang telah dirancangkan, maka

akan dilakukan pengecekkan dan pengevaluasian dari DFD dan ERD yang akan

dikerjakan pada tahap analisis dan perancangan.

3.3.1 Evaluasi DFD

Evaluasi DFD ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil dari rancangan

sudah benar atau belum. Berikut ini adalah tahap-tahap yang akan dilakukan

dalam pengecekkan model DFD mulai dari level konteks sampai dengan level

satu. Berdasarkan DFD yang telah dibuat, akan dilakukan check model dengan

menggunakan Power Designer Process Analyst. Hal tersebut digunakan untuk

(53)

3.3.2 Evaluasi ERD

Evaluasi ERD ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil dari rancangan

sudah benar atau belum. Berikut tahap-tahap yang akan dilakukan dalam

pengecekkan model ERD mulai dari CDM hingga PDM. Berdasarkan ERD yang

telah dibuat, akan dilakukan check model dengan menggunakan Power Designer

Process Analyst. Hal tersebut digunakan untuk mengetahui berapa hasil error dan

(54)

42

Pada bab empat ini akan dibahas tentang hasil analisis dan perancangan

sistem informasi sumber daya manusia pada PT. Jasamitra Propertindo

berdasarkan tahap-tahap analisis dan perancangan yang dilakukan pada bab tiga,

maka didapatlah hasil analisis dan perancangan sistem berupa Blok Diagram,

bagan alir sistem, Data Flow Diagram (DFD), desain rancangan basis data (Entity

Relationship Diagram), struktur tabel dan desain input output implementasi

sistem.

4.1 Hasil Analisis Sistem

Setelah melakukan tahapan penguraian untuk mengidentifikasi dan

mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi pada PT.

Jasamitra Propertindo khususnya pada sumber daya manusia bagian Personalia,

sesuai dengan tahapan analisis sistem pada bab tiga maka didapatkan hasil yang

dilakukan dengan beberapa langkah. Langkah tersebut terdiri dari analisis

permasalahan, analisis operasional, analisis kebutuhan data, dan analisis

keamanan.

4.1.1 Hasil Analisis Permasalahan

Berdasarkan tahap analisis permasalahan yang telah dilakukan dengan

menggunakan observasi dan wawancara, maka didapatkan aliran siklu manajemen

SDM yang terjadi pada PT. Jasamitra Propertindo.

a. Setiap departemen dapat mengajukan kebutuhan karyawan dan mengisi form

(55)

dengan meminta persetujuan jabatan terkait (Kepala Tiap Bagian, Kepala

Bagian Personalia, Manajer Umum, General Manajer, Direktur Umum, dan

Direktur Utama).

b. Berkas pelamar yang masuk ke perusahaan akan diolah oleh Personalia,

hasilnya akan keluar jumlah pelamar kerja dari tiap-tiap bagian. Kemudian

Personalia meneliti syarat-syarat administrasi (seleksi administrasi), sehingga

menghasilkan hasil seleksi administrasi lamaran yang lolos pengajuan

berkas-berkas lamaran.

c. Setelah seleksi administrasi, personalia memanggil pelamar yang memenuhi

syarat untuk melakukan serangkaian tes. Setelah itu bagi yang lulus dipanggil

untuk wawancara, dan bagi hasil yang lulus akan diinformasikan untuk

penempatan.

d. Lebih lanjut akan diinformasikan jadwal untuk pelatihan dan pengembangan

karyawan.

e. Setelah menjalani pelatihan dan pengembangan, karyawan baru lanjut dengan

masa orientasi selama 1 tahun dan akan dilakukan penilaian kinerja karyawan.

f. Hasil dari penilaian kinerja karyawan tersebut, maka ada laporan keputusan

kontrak kerja (diperpanjang kontrak kerja atau tidak diperpanjang kontrak

(56)

Tabel 4.1 Penjelasan Siklus Manajemen Sumber Daya Manusia

No. Nama Proses Input Proses Outp

Gambar

Tabel 2.1 Simbol-simbol Data Flow Diagram
Gambar 2.3 Siklus Hidup Pengembangan Sistem (Kendall & Kendall, 2010:11)
Tabel 3.1 Daftar Wawancara yang Telah Dilakukan
Gambar 4.1 Siklus Manajemen Sumber Daya Manusia Pada PT. Jasamitra
+7

Referensi

Dokumen terkait

Asumsi-asumsi pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Karyawan bisa mengetahui tentang pekerjaan yang sedang dilakukan tanpa menunggu perintah dari

Form data login sistem ini berfungsi untuk memasukkan data login sistem kedalam sistem, data ini merupakan data para pengguna aplikasi yang terdiri dari yaitu bagian personalia

Dalam proses alur penggajian yang berjalan adalah setiap harinya karyawan melakukan absensi untuk mendapatkan uang makan dan transportasi yang akan diakumulasikan

Dengan adanya sistem informasi sumber daya manusia ini mempermudah perusahaan dalam proses pencarian data yang berhubungan dengan karyawan, dan membantu HRD untuk

Aplikasi yang diinstalasi terdiri dari 9 (sembilan) form yaitu form menu, data ukuran, kemasan, master produk, master konsumen, input data permintaan, input data

Asumsi-asumsi pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Karyawan bisa mengetahui tentang pekerjaan yang sedang dilakukan tanpa menunggu perintah dari

Dari 11 fungsi spesifik SDM yang di teliti antara lain : fungsi perencanaan SDM, rekruitmen, seleksi, orientasi dan penempatan karyawan, pelatihan dan

Analisis Kebutuhan Berdasarkan analisis masalah, maka beberapa perubahan dilakukan terhadap sistem agar aktivitas pada perusahaan berjalan dengan lebih efisien, yaitu sebagai berikut: