• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat kekesuaian kedelai dan inang liar sebagai makanan Spodoptera litura fabricius (Lepidoptera: Noctuidae), dan fluktuasi serangga tersebut di pertanaman kedelai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tingkat kekesuaian kedelai dan inang liar sebagai makanan Spodoptera litura fabricius (Lepidoptera: Noctuidae), dan fluktuasi serangga tersebut di pertanaman kedelai"

Copied!
300
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)
(131)
(132)
(133)
(134)
(135)
(136)
(137)
(138)
(139)
(140)
(141)
(142)
(143)
(144)
(145)
(146)
(147)
(148)
(149)
(150)
(151)
(152)
(153)
(154)
(155)
(156)

-

.- .

. -. - 1 - . - . .

-

t . .. -. ~wi-,v9rt -

- - -

---

- - --.-...-

-.,.--.'.---

J

SUAIAN KEDELAI

DAN lWAN6

LIAR SEBAGAI

Spodoptera litura FABRlClUS

-

[

LEPIDOPTERA

:

I,

DAN flUKTllASl POPULASl S E R A M A

TERSEBUT

Dl

PERTAMAMAN KEOELAI

r *

s.1 _

..

' \i,

. L i -7 - +

W ' " * ,j

-

- ,;

,

" ' tLe -i ;

\

5

.? ./

2

,

- * %$. 6 ,

nY

'6

-

.

.-;__.oLL(

C 0

(157)

R1NOKM;AN

ESA, Tingkat Kesesuaian Kedelai dan Inang Liar 9e-

an U t e r a

a

Fabricius (Lepid~ptera:

uidae), dan Fluktuasi Populaai Serangga Tersebut di

ing pusat pertanaman kedelai daerah

q tumbuh inanq liar sp.

sakitar psrtana'aan kedelai

,

sehingga

up,

berkembang biak sepanjanq tahun

pada ketigb inang tersebut, Popula-

g &@ ha& itu dipengaruhi oleh faktor makman, frlrtor bio-

2

9 g v

Cih

di& faktor fisik. Untuk mengendalikan populasinya 'C Q

:

g 2.

@&a

t&aman kedelai perlu diketahui tingkat bsesuaian

a ID m

0

5&iga8 tanaman itu sabagai tempat peletakan talur dan

f

2 %

3

5 g h a g a i makanan larva, f luktuasi populasi hama itu pada 8 9 5

6

=

~ G a m a n kedelai beserta informasi mengenai parasit dan

5

-

$

9

p k t o r vang mengendalikan populasinpa di lapangan.

P

-.

2 N. L

B

3.

Penelitian ini bertujuan: (1) mengeta&i tingkat

m r

$sesuaian kedelai,

drnlrrnthus

sp. dan

&rxazLa

SP. se-

-

m

R W

Bagai

GBmpat peletakan telur dan sebagai makanan larva

3.

s

a

6.

-

u&a;

( 2 1 mengetahui peranan parasit dan predator

3

kerha& penekanan populasi 8 . pada t a n m a n kede-

e

-

v

a @ ) rnengstahui pola fluktuasi populasi 8 -

a

F

3 k

Pada t e a m a n kedelai di lapangan.

7

~ a e l i t i a n mengenai kesesuaian inang terdiri dari:

(158)

P ?

iii

n a p

E

*

h n u q

a l a e f e r e n s i larva untuk menyerang daun ke tiga inang ter-

2 e

-

-

3 3 8 3 I

9 g &But; (2) penparuh perbedaan inang yang dimakan tsrha-

a

c b = g O

!

$@AS

pertiambahan berat larva, atribut biologi dan pasame-

3

K p

2

&$g

p~pulaai. Masing-masing penelitian dilalwkan di la-

gs. a s ,

3 r7rQ

3

!j?irs-c

'

~ k t @ u m . Data keseauaian inang untuk tempat paletakan

a s . m s m 3 F

8

4

;q&ar idan rebagai makanan larva dianallsis berdasarkan

9 g p g 4 X

'S,:

9 - k u a d r a t

.

Data pengaruh wzbedaan inang tarhadap

S S E Q

r a s e 5

gg.WPtaB&ahan berat larva dan atribut biologi dianaliaia

2.

s 5 p "

3

if

g

Nrdasjrkan rancanpan acak lengkap

(RAL)

.

Parameter

po-

s -

ff 9 3

*lasit diperoleh dengan menganalisir data neraca kshi-

z

S Q F:

&$pan

6.

pada masing-masing inang.

I

"

5 am G~ Angamatan iluktuasi populasi

,

peranan parasit dan

--

;

9

2. 3

&edat&r dilakukan di lapangan. Kepadatan populasi pada

rr

3

.=s

0

m

p &nama@ ++ kedelai varietas Orba diamati sskali dalarn se-

2 s g

Mnggu salama tiga peiiode penanaman aecara bsrturut.

4 s 3

L S

&&it" periode Juni

-

Oktober 1987, Nopember 1987

-

Fa- s

s

*ruari 1988 dan Maret

-

Juni 1888. Untuk dapat memperki-

--

2

!z. k

s

9akan besar penekanan populasi akibat aerangan parasit

z

r

tor, tiap tinakat instar

larva

8.

d i m -

da tanaman pinggir percobaan, yaitu waktu ta-

b

%berumur empat dan delapan mingpu setiap periode

T

3

rr

berik*.

-

(1) Ngengat yang berasal dari larva yang mema-

kan &n kodelai, lebih suka meletakkan telurnya psda

Y

L

kedela*, yang berasal dari larva yang memakan daun

z

'

€D

ii;

(159)

pada daun sp., tetapi yang

ng memakan daun

Borreria

sp. kurang etakkan telur pada daun

Borrarfa

sp. Larva ins-

jut (instar 3) yang pada waktu instar awalnya

1 dan 2) memakan daun kedelai, sp.

sp. tidak berbeda keinginannya untuk me-

daun ketiga inang itu. Tanpa memperhatikan ma-

pada waktu instar 1 dan 2 daun kedelai dan

sp. lebih banyak diserang dibandingkan dengan

sp. (2) Larva yang memakan daun kedelai

sp. mempunyai mortalitas l e b i h rendah dan

ebih pendek dari larva y a w memakan

sp. Larva instar 5 yang memakan daun ke-

sp. mempunyai pertambahan berat le-

ggi dari pertambahan berat larva instar 5 yang

daun

Borreria

sg. Larva instar 6 yang memakan

delai mempunyai pertambahan berat lebih tinggi

tambahan berat larva instar 6 yang memakan daun

s p . , sedan# pertmbah8n berat

lama

instar 6

en

dsun

sp. tarsebut %id& berbeda

ngan pertarmberhan berat

larva

instar

6

yang mema-

b z a x b

SF. ( 3 ) Ngengat rang berasal

dari

lar- memakan daun kedelai mempunyai masa pra-penelur-

pendek, masa-peneluran lebih panjang, keperidi-

laju reproduktif lebih tinggi, lgju pertambahan

intrinsik lebih cepat dibandingkan dengan

(160)

Q

k'blomp

pompo:

tentu.

temuka

I

.

sp. dan sp, Kontribuai tertinggi

terhadap nilai r pada kedelai sesudah neengat

lua hari, pada

Amaranthus

sp. sesudah berumur

ri dan pada

Borraria

sp. sesudah berumur t i g a

Ltian lapangan menunjukkan hasil sebagai ber-

I

Larva u p a n selalu dissrang oleh dua Jsnis pa-

situ

-

*

Meig. (Diptera: Ta-

,

Actia

-coca Mall. (Diptera: Tachinidae)

1

jenis predator, yaitu

Chlaaniu.

sp. (Coleopte-

Ldae),

Labidura

sp. (Dermaptera: Carcinophoxi-

-a sp. (Araneae: Lycosidae). Parasit-pa-

sebut menyerang larva instar lanjut (instar 4,

I

predator menyerang seluruh tingkat instar lar-

pi larva instar awal (instar 1, 2 dan 3) lebih

serang dibandingkan dengan larva instar lanjut.

kematian larva instar awal umpan dl lapangan

1 persen pada waktu tanaman berumur empat

person pada waktu berumur

ninggu, dan rata-rata kematian larva instar

. 8

-

75.0 parsen pada waktu tanaman berurnur em-

gu dan 38.9

-

62.8 persen pada waktu tanaman

ielapan minggu. ( 2 ) Bentuk fluktuasi populasi

telur, larva instar awal, instar lanjut dan ke-

sda tanarnan bedelai menunjukkan suatu pola ter-

dornpok telur dengan populasi tinggi mulai di-

(161)
(162)
(163)
(164)
(165)
(166)
(167)
(168)
(169)
(170)
(171)
(172)
(173)
(174)
(175)
(176)
(177)
(178)
(179)
(180)
(181)
(182)
(183)
(184)
(185)
(186)
(187)
(188)
(189)
(190)
(191)
(192)
(193)
(194)
(195)
(196)
(197)
(198)
(199)
(200)

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu penerima kuasa diberi hak untuk berperkara dimuka pengadilan, mengajukan eksepsi, memberikan jawaban dan menolak saksi-saksi, memohon keputusan pengadilan, serta

Hasil dari reaktor R-01 berupa asetanilida, anilin, asam asetat dan air diumpankan ke evaporator (EV-01) untuk mendapatkan konsentrasi asetanilida yang lebih baik

Kondisi Desa Wisata Giyanti saat ini di Kabupaten Wonosobo yang dapat dilihat dari beberapa faktor salah satunya adalah dari segi fisik masih perlu perhatian , hal ini

Reduce, Reuse, Recycle (3R) merupakan metode dasar dalam meminimalkan efek lingkungan, sehingga tujuan dari penelitian ini membangun strategi dan inovasi dengan konsep 3R

bahwa hasil Pengambilan Keputusan dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Kegiatan Audit (EQI- F077) Nomor Urut 130.1 tanggal 29 Desember 2016 menunjukkan PT DELSHARAYA PRIMA

Dan dengan perkembangan teknologi tersebut, manusia dapat berusaha untuk meniadakan perbedaan ruang, tempat dan waktu yang terkadang sering kali menjadi salah satu faktor utama

[r]

Hasil uji hemaglutinasi pada golongan darah B, memperlihatkan bahwa pada pengenceran ke-8 (n8) perlakuan pemanasan basah dengan autoklaf pada suhu 121 o C selama 10