• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deteksi Dini Dan Penatalaksanaan Kanker Usus Besar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Deteksi Dini Dan Penatalaksanaan Kanker Usus Besar"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

DETEKSI DINI DAN PENATALAKSANAAN

KANKER USUS BESAR

Pidat o Pengukuhan

Jabat an Guru Besar Tet ap

dalam Bidang Ilmu Penyakit Dalam pada Fakult as Kedokt eran,

diucapkan di hadapan Rapat Terbuka Universit as Sumat era Ut ara

Gelanggang Mahasiswa, Kampus USU, 17 Maret 2007

Oleh:

GONTAR ALAMSYAH SIREGAR

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

Bism illa h ir r a h m a n ir r a h im

Ya n g t e r h or m a t ,

Bapak Ment er i Pendidikan Nasional Republik I ndonesia,

Bapak Ket ua dan Bapak/ I bu Anggot a Maj elis Wali Am anat Univer sit as

Sum at er a Ut ar a,

Bapak Ket ua dan Bapak/ I bu Anggot a Senat Akadem ik Univer sit as Sum at er a

Ut ar a,

Bapak Ket ua dan Bapak/ I bu Anggot a Dew an Gur u Besar Univ er sit as

Sum at er a Ut ar a,

Bapak Rekt or Univer sit as Sum at er a Ut ar a,

Bapak/ I bu Pem bant u Rekt or Univer sit as Sum at er a Ut ar a,

Par a Dekan, Ket ua Lem baga dan Unit Ker j a, Dosen dan Kar yaw an di

lingkungan Univer sit as Sum at er a Ut ar a,

Bapak/ I bu/ Sdr / i par a undangan, keluar ga, t em an sej aw at , m ahasisw a,

ser t a hadir in yang saya m uliakan.

Assa la m u ’a la ik u m W a r a h m a t u lla h i W a ba r a k a t u h

Sebelum saya m em bacakan pidat o pengukuhan guru besar ini, m arilah kit a sam a- sam a m em anj at kan puj i syukur ke hadirat Allah SWT yang t elah m em berikan kepada kit a kesehat an, rahm at , dan karunia- Nya pada pagi hari ini sehingga kit a dapat hadir pada upacara pengukuhan ini.

Selaw at dan salam kit a sam paikan kepada Nabi Besar Muham m ad SAW besert a keluarga dan sahabat - sahabat nya, sem oga kit a m endapat syafaat nya di hari perhit ungan nant i.

Berdasarkan Keput usan Ment eri Pendidikan Nasional RI Nom or: 55200/ A2.7/ KP/ 2006 t anggal 30 Novem ber 2006, m aka t erhit ung t anggal 1 Desem ber 2006 saya t elah diangkat sebagai Guru Besar Tet ap dalam Bidang I lm u Peny akit Dalam pada Fakult as Kedokt eran Universit as Sum at era Ut ara Medan.

(3)

Hadirin yang saya horm at i, dengan m engharapkan izin dan rida dari- Nya, perkenankanlah saya m em bacakan pidat o ilm iah saya di hadapan Bapak/ I bu dan hadirin sekalian, yang berj udul:

D ETEKSI D I N I D AN PEN ATALAKSAN AAN KAN KER USUS BESAR

1 . PEN D AH ULUAN

1 .1 . D e fin isi

Kanker usus besar ( KUB) dit uj ukan pada t um or ganas yang dit em ukan di kolon dan rekt um . Kolon dan rekt um adalah bagian dari usus besar pada sist em pencernaan yang disebut j uga t rakt us gast roint est inal. Lebih j elasnya kolon berada di bagian proksim al usus besar dan rekt um di bagian dist al sekit ar 5- 7 cm di at as anus. Kolon dan rekt um m erupakan bagian dari saluran pencernaan at au saluran gast roint est inal di m ana fungsinya adalah unt uk m enghasilkan energi bagi t ubuh dan m em buang zat - zat yang t idak berguna.1

Kanker m erupakan suat u proses pem belahan sel- sel ( proliferasi) yang t idak m engikut i at uran baku proliferasi yang t erdapat dalam t ubuh ( prolifer asi abnorm al) . Proliferasi ini dibagi at as non- neoplast ik dan neoplast ik, non- neoplast ik dibagi at as:2

a. Hiperplasia adalah proliferasi sel yang berlebihan. Hal ini dapat norm al karena bert uj uan unt uk perbaikan dalam kondisi fisiologis t ert ent u m isalnya keham ilan.

b. Hipert rofi adalah peningkat an ukuran sel yang m enghasilkan pem besaran organ t anpa ada pert am bahan j um lah sel.

c. Met aplasia adalah perubahan dari sat u j enis t ipe sel yang m em belah m enj adi t ipe yang lain, biasanya dalam kelas yang sam a t api kurang t erspesialisasi.

(4)

1 .2 . Et iologi

Secara um um kanker selalu dihubungkan dengan: bahan- bahan kim ia, bahan- bahan radioakt if, dan virus. Um um nya kanker usus besar t erj adi dihubungkan dengan fakt or genet ik dan lingkungan. Sert a dihubungkan j uga dengan fakt or predisposisi diet rendah serat , kenaikan berat badan, int ake alkohol.3

Ta be l 1 . Fa k t or Risik o Ka nk e r Usu s Be sa r Spor a dic color e ct a l ca n ce r ( 8 8 - 9 4 % )

Older age Male sex

Cholecyst ect om y

Uret erocolic anast om osis

Horm onal fact ors: nulliparit y, lat e age at first pregnancy, early m enopause

Environm ent al fact ors

Diet rich in m eat and fat , and poor in fibre, folat e, and calcium Sendent ary lifest yle

Obesit y

Diabet es m ellit us Sm oking

Previous irradiat ion

Occupat ional hazards ( eg, asbest os exposure) High alcohol int ake

Personal hist ory of sporadic t um ours Hist ory of colorect al polyps

Hist ory of colorect al cancer ( risk is 1.5- 3% for second such cancer in first 5 years)

Hist ory of sm all bowel, endom et rial, breast , or ovarian cancer

Fam ilial colorect al cancer ( 20% )

First or second degree relat ives wit h t his cancer, crit er ia for heredit ary colorect al cancer not fulfilled:

• One affect ed first - degree relat ives increases risk 2.3- fold

• Two or m ore effect ed first - degree relat ives increase risk 4.25- fold

• I ndex case < 45 years increases risk 3.9- fold

• Fam ilial hist ory of colorect al adenom a increases risk 2- fold

Color e ct a l ca n ce r in in fla m a t or y bow e l dise a se ( 1 - 2 % )

Ulcerat iva colit is Crohn’s colit is

H e r e dit a r y color e ct a l ca n ce r ( 5 - 1 0 % )

Polyposis- syndrom es: fam ilial adenom at ous polyposis ( FAP) , Gardner’s syndrom e, Turcot ’s syndrom e, at t enuat ed adenom at ous polyposis coli, flat adenom a syndrom e Heredit ary non- polyposis colorect al cancer ( HNPCC)

(5)

1 .3 . Epide m iologi

Lebih dari dari 95% KUB adalah adenokarsinom a. Kanker ini berasal dari sel glandula yang t erdapat di lapisan dinding kolon dan rekt um . KUB di dunia m enem pat i urut an nom or 3 dalam frekuensinya dan m erupakan penyebab kem at ian nom or 4 dari kem at ian karena kanker di dunia. WHO m engest im asikan t erj adi 945.000 kasus baru set iap t ahun dengan 492.000 kem at ian.4

KUB ini lebih sering t erj adi di negara m aj u dibandingkan dengan negara berkem bang. Di negara m aj u m erupakan penyebab t ersering kedua dari seluruh t um or dengan insiden pada sem ua usia adalah 5% , w alaupun sekarang insiden dan m ort alit asnya sudah berkurang.5 I nsidensinya relat if t inggi pada negara yang int ake daging t inggi sepert i Kanada dan Aust ralia sedangkan negara di Medit erania lebih rendah insidensinya karena lebih banyak m engkonsum si buah, sayuran, dan ikan.6

KUB m enem pat i urut an ke- 5 kanker t erbanyak di Am erika Ut ara bahkan di seluruh dunia m enem pat i urut an ke- 6 dari keganasan yang paling dom inan di dunia. Berdasarkan survei WHO, di USA, KUB m erupakan penyebab kem at ian kedua t erbesar akibat kanker. Pada t ahun 2002 dit em ukan 139.534 orang dew asa yang didiagnosa m enderit a kanker usus besar, sebanyak 56.603 di ant aranya m eninggal dunia.7 Survival di seluruh dunia sangat bervariasi t ergant ung dari fasilit as dan obat - obat an yang t ersedia. Ket ahanan hidup sam pai 5 t ahun ( 5 years survival rat es) di USA lebih dari 60% t et api kurang dari 40% di negara berkem bang.8 Begit u j uga insiden di negara- negara Asia yang kecenderungannya j uga m eningkat . I nsiden paling t inggi di Jepang dan Korea dibandingkan negara- negara Asia lainnya.9

1 .4 . Aspe k Kh u su s Ka n k e r U su s Be sa r

1 .4 .1 . Pe r u ba h a n Polip m e n j a di Ka n k e r Usu s Be sa r

Pada kebanyakan kasus, KUB berkem bang perlahan- lahan selam a beberapa t ahun. Sebelum m enj adi kanker m urni, biasanya perkem bangan dim ulai dari polip nonkarsinom at ous yang selanj ut nya dapat berubah m enj adi kanker.

(6)

m enj adi prekanker adalah displasia, yang biasanya t erdapat pada penderit a Kolit is ulserat iva di m ana t erj adi inflam asi yang t erus- m enerus pada kolon.

Begit u sebuah kanker t erbent uk dari polip, m aka akan t um buh dari m ukosa dinding kolon at au rekt um , kem udian m enem bus dinding dan sel kanker akan t um buh m enyebar m elalui aliran darah dan lim fe yang akan m enyebar ke seluruh t ubuh yang disebut m et ast ase.10

1 .4 .2 . M ole k u la r Ge n e t ik a

Vogelst ein dkk. Mengem ukakan m odel genet ik dari proses karsinogenesis kolorekt al yang um um nya m ulai dari penam pilkan point m ut at ion K- r as dan kehilangan allele ber t urut - t urut pada kr om osom 5q ( pada kasus kelainan APC) , 18 q ( DCC) , dan 17 p ( p53) . Beberapa kelainan gen yang sekuensial m enunj ukan peran yang pent ing dalam perkem bangan KUB.11

Gen yang berim plikasi pada perkem bangan KUB dapat dibagi m enj adi dua kat egori at as dasar fungsi m ereka: j alur replikasi gen ( K- r as, APC, dan DCC) dan gen yang berperan dalam m em pert ahankan keut uhan st rukt ur DNA selam a replikasi ( hMSH2, hMLH1, hPMS1, hPMS2, dan p53) . APC dan m ut HLS gen berguna unt uk scr eening fam ilial adenom at ous poliposis dan kanker heredit er nonpoliposis. Kehilangan allele pada krom osom 18q dan m ut asi pada p53 t elah dihubungankan dengan prognosis yang buruk m aka det eksi fenot ip dapat m eram alkan prognosis at au m enent ukan t erapi. Reaksi berant ai polim erase dapat m endet eksi point m ut at ion oncogenic r as pada sam pel feses pasien. Prosedur ini, w alaupun belum berguna pada pem eriksaan klinis nam un m enunj ukan k em aknaan m olekular yang t inggi. Pada eksperim en invit ro t erlihat perkem bangan neoplasia dapat dit ekan dengan int roduksi ( t ransfeksi) gen fungsional p53 dan hMLH1 ke dalam sel KUB yang berpot ensi unt uk dit erapkan sebagai m odus gen t erapi di kem udian hari.12

1 .4 .3 . M e k a n ism e Ka r sin oge n e sis

Suat u st udi t erakhir m enunj ukan bahw a pada proses pem bent ukan KUB, t erj adi suat u rangkaian kelainan genet ik yang t er j adi secara kum ulat if. Pada st udi ini, abnorm alit as genet ik adalah yang berhubungan dengan fragm entasi krom osom ( j uga disebut hilangnya allele at au hilangnya het erozigosit as) .

(7)

yang t im bul pada pasangan DNA) . Hilangnya fungsi ini m enj adi basis dar i t erakum ulasi pasangan DNA yang salah yang dij um pai pada kelainan fenot ip kanker nonpoliposis heredit er dan kira- kira 15% dari kasus kanker kolon yang sporadik.

Adanya akum ulasi kelainan genet ik pent ing pada perkem bangan kanker. Tum or kolorekt al dengan fenot if yang salah biasanya t im bul proksim al dari fleksura splenika ( j auh dari j angkauan sigm oidoskopi fleksibel) dan t am pak m enam pilkan m ut asi bagian pot ongan besar dari DNA. Tum or ini um um nya diploid dan berhubungan dengan prognosis yang lebih baik daripada t um or t anpa kesalahan replikasi fenot ip. Mekanism e dari kehilangan allele pada t um or spor adis t et ap t idak diket ahui.

2 . SKREN I N G KAN KER USUS BESAR

Skr ening dalam hal ini adalah suat u prosedur yang m enilai seseorang t anpa gej ala ( asim pt om at ik) unt uk m endapat kan risiko t erhadap kem ungkinan m enderit a KUB. Tes yang ideal haruslah t idak m ahal, m udah dilakukan, dan t inggi t ingkat spesifisit as dan sensit ivit asnya. Mar ker adalah fakt or yang dicari pada scr eening yang m engindikasikan t ingkat risiko. Mar ker ini t erm asuk riwayat keluar ga, hasil pem eriksaan darah dalam feses, pem eriksaan biokim ia dan karakt erist ik adenom a. Populasi yang m em punyai risiko KUB dilakukan scr eening ( high level vs low level) yang sesuai dengan fakt or risikonya sehingga dapat didet eksi sedini m ungkin agar dapat dilakukan t indakan secara cepat dan t epat sehingga angka kesakit an dan kem at ian akibat KUB dapat dit urunkan.13

2 .1 . Pr ose du r da la m M e la k u k a n Sk r e n in g 2 .1 .1 . Riw a y a t Ke lu a r ga

Riw ayat keluarga sering diabaikan pada proses pendet eksian KUB. Riw ayat KUB pada anggot a keluarga t ingkat pert am a sangat lah pent ing sebagai predikt or dari adenom a, polip sporadik, dan kanker. Poliposis fam ilial adenom at ous, sindr om Gardner dan KUB nonpoliposis her edit er adalah sindr om aut osom al dom inan. Poliposis fam ilial adenom at ous dan sindrom Gardner adalah variasi dari ekspresi fenot if yang abnorm al dari gen APC. Kasus yang klasik adalah pasien dengan rat usan hingga ribuan adenom a.14

2 .1 .2 . Te s Fe se s da la m D a r a h ( Fe ca l Occu lt Blood Te st / FOBT)

(8)

yang lebih definit if. St udi yang dilakukan oleh Mandel m enunj ukkan angka kem at ian akibat KUB dapat dit urunkan pada pasien yang dilakukan FOBT secara rut in set iap t ahun. Dam pak dari st udi Mandel adalah t erj adinya peningkat an frekuensi t indakan kolonoskopi.15

Meskipun sensit ivit as FOBT t idak t inggi, t et api dengan pem eriksaan t erat ur dapat m endet eksi sekit ar 92% dari kanker. Dengan pem eriksaan FOBT t ahunan dengan rehidrasi akan m enurunkan kem at ian karena KUB sebesar 33% set elah 13 t ahun. Pada pem eriksaan set iap 2 t ahun sebanyak 15% dan 18% set elah 7,8 t ahun dan 10 t ahun, t anpa dehidrasi dan 21% set elah 18 t ahun dengan rehidrasi. Rest riksi diet unt uk pem eriksaan dengan guaiac sebaiknya dilakukan unt uk m enghindari posit if palsu t et api bila dengan pem eriksaan im unokim ia hal ini t idak perlu dilakukan.16

Dengan follow up yang lebih lam a ( 18 t ahun) pada st udi Minnesot a, skrening FOBT set iap t ahun akan m enurunkan m ort alit as sebanyak 21% , konsist en dengan pem eriksaan set iap 2 t ahun pada 2 st udi di Eropa.17

Penelit ian secara sist em at ik dari 3 st udi m enunj ukkan rest riksi diet t idak m enurunkan posit iv it y r at e unt uk orang t ua. Rest riksi diet dibat asi dengan t idak m akan daging m erah (r ed m eat) selam a 3 hari.18 Dari sat u penelit ian nasional m enunj ukkan hanya 1 dari 3 orang dengan FOBT posit if yang berlanj ut dengan kolonoskopi dan yang akan m enj alani skrening penuh.19

Kelem ahan yang paling m endasar dari FOBT adalah kom plians yang buruk. Hanya 38% hingga 60% pasien yang m elakukan t es ini m em at uhi persyarat an t es. Pem akaian t es ini pada populasi um um m em beri hasil yang lebih rendah.

2 .1 .3 . Sigm oidosk opi Fle k sibe l

(9)

2 .1 .4 . Ba r iu m En e m a

Penggunaan ” m odel double kont ras barium enem a” t elah m enurun dalam beberapa t ahun ini oleh karena fungsinya m ulai digant ikan oleh kolonoskopi. Walaupun barium enem a kurang sensit if dibandingkan kolonoskopi t erut am a pada areal diam et er kurang dari 1 cm di m ana lum en t unggal t idak dapat diident ifikasi ( sepert i kolon sigm oid, rekt osigm oid, fleksura hepat ika, dan lienalis) , t et api barium enem a kont ras dikom binasikan dengan sigm oidoskopi fleksibel dapat m enj adi alt ernat if penggant i kolonoskopi. Pengecualian dilakukan pada KUB nonpoliposis heredit er, kolit is ulserat if dan flat adenom a syndr om e kar ena lesinya kecil.

2 .1 .5 . H ydr ocolon ic Son ogr a ph y

Pengisian air ke dalam kolon diikut i dengan pem eriksaan ult r asound ext r acor por eal dilaporkan m em iliki nilai evaluasi baik bagi kanker dan polip besar. Tidak sem ua invest igat or m em iliki hasil yang sam a dengan t eknik ini, nam un kem am puannya unt uk m elakukan scr eening secara um um sangat baik.

2 .1 .6 . Kolon osk opi

Pem eriksaan seluruh kolon dengan kolonoskopi m asih m erupakan baku em as bagi visualisasi, biopsi dan bila m ungkin pem buangan neoplasm a kolon. Hasil dar i st udi Nat ional Polyps m enyebut kan pem buangan adenom a dapat m enurunkan risiko Kanker Usus Besar hingga 90% . Oleh sebab it u pem eriksaan ini dianj urkan set iap t iga t ahun. Dengan kolonoskopi dapat dilakukan det eksi dan pem buangan polip sert a biopsi kanker selam a pem eriksaan. Tet api pem eriksaan ini lebih m ahal, berisiko dan m enim bulkan rasa t idak nyam an unt uk pasien dibanding skrening yang lain.21

I nt erval unt uk dilakukan kolonoskopi adalah 10 t ahun unt uk m ereka yang berisiko ( j ika pem eriksaan yang lain negat if) , didasarkan sensit ivit as kolonoskopi dan pert um buhan adenom a m enj adi lanj ut rat a- rat a 10 t ahun.22 Sedikit adenom a yang t idak t erdet eksi dengan kolonoskopi ( 6% at au kurang pada adenom a yang sudah lanj ut ) . Sebuah penelit ian case cont r ol m enyim pulkan pem eriksaan skrening dengan sigm oidoskopi kaku m elindungi dari kem at ian karena kanker dist al paling t idak 10 t ahun dari skrening t erakhir yang dilakukan.23

(10)

3 . SKREN I N G UN TUK PASI EN - PASI EN RI SI KO TI N GGI

3 .1 . Pa sie n Risik o Tin ggi

Adanya riw ayat KUB at au polip adenom at ous m eningkat kan risiko unt uk t erj adinya KUB. Secara um um , fakt or risiko adalah keluarga dekat , um ur m uda dan j um lah anggot a keluarga yang t erkena risiko. Anam nesa keluar ga harus dilakukan pada sindr om KUB, sepert i KUB nonpoliposis at au poliposis fam ilial adenom at ous. Karena genet ik m olekular pada KUB sudah lebih dikenal, banyak pasien dengan kanker fam ilial kolorekt al dapat dikat egorikan sepert i pada Tabel 2.

Ta be l 2 . Re k om e nda si Scr e e n in g ba gi Ka n k e r Usu s Be sa r da n Polips

2.Sigm oidoskopi fleksibel t iap 5 t ahun

3.Tes feses dar ah t ahunan dengan

sigm oidoskopi fleksibel t iap 5 t ahun

4.Barium enem a double kont ras t iap 5 t ahun

Kolonoskopi set iap sat u hingga t iga t ahun,

Konsult asi dan t es genet ika

(11)

Kom it e Kesehat an dan Penelit ian Am erika m erekom endasikan bahw a anggot a keluarga t ingkat sat u ( keluarga dekat ) seorang KUB at au polip adenom at ous harus dilakukan scr eening unt uk KUB dim ulai pada um ur 40 t ahun at au 10 t ahun sebelum um ur pada saat diagnosa dit egakkan pada anggot a keluarga yang t erkena. Oleh karena pada anggot a keluarga dekat kem ungkinan KUB sebelum um ur 50 t ahun sangat t inggi risikonya, evaluasi kolonoskopi harus dilakukan. Pasien yang m em punyai anggot a keluarga t erkena KUB at au anggot a keluarga dengan polip adenom at ous yang t erdiagnosa set elah um ur 60 t ahun dilakukan scr eening sebagai individu yang m em punyai fakt or risiko rat a- rat a.

Sebanyak 75% pasien dengan KUB nonpoliposis heredit er didiagnosa pada um ur 65 t ahun. I st ilah ” nonpoliposis“ m eruj uk pada perbedaan ant ara heredit er nonpoliposis KUB dan poliposis fam ilial adenom at ous ( pasien dengan rat usan polip) . Progresi dari adenom a m enj adi kanker lebih cepat pada pasien KUB nonpoliposis dibandingkan dengan pasien yang m em iliki kanker sporadik. Pasien dengan KUB nonpoliposis heredit er m em iliki risiko t inggi unt uk t im bulny a kanker pada organ lain t erut am a pada ovarium dan ut erus. Nam un dem ikian gen car r ier belum dapat diident ifikasikan, dan penet rasi gen KUB belum dapat diperkirakan dengan past i.

Unt uk diagnosis sindrom heredit er fam ilial nonpoliposis KUB secara klinis dipakai Krit eria Am st erdam yakni:

• KUB yang t am pak pada t iga at au lebih anggot a keluarga. • Dua gener asi t erpengaruh.

• Sat u anggot a yang t erkena m em iliki anggot a keluarga t ingkat sat u lain yang t erkena.

• Seorang didiagnosis dengan KUB sebelum um ur 50 t ahun.

Skrening dilakukan pada anggot a keluarga yang sesuai krit eria KUB nonpoliposis heredit er, harus m enj alani kolonoskopi pada um ur 20 hingga 25 t ahun dan set iap t iga t ahun berikut nya. Pasien dan anggot a keluarganya harus diruj uk ke konsulen genet ika. Test ing Gen Ger m line harus dilakukan unt uk m enget ahui pasangan gen yang rusak dan hasil yang diprediksi harus m encapai 50 hingga 80 persen kebenaran. Bila sem ua it u t idak dapat dilakukan, m inim al kolonoskopi harus dilakukan secar a ber kala.

(12)

Rekom endasi scr eeening bagi orang- orang dengan riw ayat keluarga poliposis adenom at ous fam ilial adalah sigm oidoskopi fleksibel at au kolonoskopi pada m asa pubert as. Kolonoskopi harus dilakukan berulang-ulang set iap sat u at au t iga t ahun oleh karena polip adenom at ous akan berm ut asi m enj adi KUB. Tes genet ika harus dipert im bangkan t erut am a bagi anggot a keluarga risiko t inggi. Anggot a yang m em iliki nilai t es negat if m em punyai risiko rat a- rat a yang sam a dengan populasi nor m al.

3 .2 . Kon se n su s Te r a k h ir Scr e e n in g Ka n k e r Usu s Be sa r

Perkem bangan t erakhir konsensus m engenai scr eening KUB m enurut US Prevent ive Service Task Force, European Cancer Screening Group, WHO, Ont ario Expert Panel dan Aust ralian Healt h Technology Advisor y Com m it t ee m enganj urkan:

1. Bahw a set iap pria dan w anit a yang berum ur 50 t ahun ke at as harus m enj alani scr eening KUB dan polip adenom at ous. Scr eening dilakukan j uga pada pasien yang lebih m uda apabila adanya keluarga yang t elah m enderit a KUB. Opsi dari scr eening ini yang digunakan adalah t es darah feses (fecal occult blood t est/ FOBT) t iap t ahun, sigm oidoskopi fleksibel set iap lim a t ahun ( at au t iap dua t ahun dikom binasikan) , kolonoskopi set iap 10 t ahun at au barium enem a set iap lim a t ahun. Tes feses dengan guaiac berdasarkan im m unokim ia m enghasilkan sensit ivit as dan spesifit as yang baik dan dapat digunakan secara rut in.

2. Perlu dilakukan scr eening pada anggot a keluarga yang m enderit a KUB pada usia 60 t ahun. Dianj urkan polipekt om i at aupun bedah kanker apabila hasil t es posit if. Proses scr eening dapat dilakukan set iap 10 t ahun dengan FOBT at au digabungkan dengan sigm oidoskopi fleksibel dan dianj urkan kolonoskopi diagnost ik. Barium enem a dalam hal ini t idak per lu dilakukan oleh karena sensit ivit asnya yang rendah.

3. Bagi pasien- pasien yang t elah m enj alani polipekt om i perlu dilakukan scr eening kem bali kem ungkinan kekam buhannya set iap lim a t ahun sekali. Scr eening yang digunakan dapat dengan FOBT set iap lim a t ahun sekali yang dapat diiringi dengan sigm oidoskopi fleksibel.

(13)

Ga m ba r 1 . Algor it m a u n t u k Sk r e n ing Ka nk e r Usu s Be sa r . H N PCC = H e r e dit a r y N on polyposis Color e ct a l Ca n ce r , FAP = Fa m ilia l Ade n om a t ou s Poly posis

4 . BEBERAPA PEM ERI KSAAN UN TUK M EN GETAH UI PEN JALARAN KAN KER USUS BESAR

Unt uk m enget ahui sej auh m ana t elah t erj adi penj alaran kanker usus besar diperlukan beberapa pem eriksaan, ant ara lain:

4 .1 . CT Sca n

Pem eriksaan CT Scan dilakukan unt uk:25

Symptomatic Diagnostic Wok-up

Asymptomatic

Age < 50 years Age > 50 years

No Sceening Av. Risk Screening

Genetic Counselling & Special Screening

Colonoscopy Beginning age 40 years, or 10 years earlier than the youngest

Diagnosis in the family, whichever comes first

Average-risk screening, but beginning at age 40 years Men and Women

Negative Family History Positive Family History Negative Family History

2 or more first-degree relatives affected or 1 first-degree relative affected at age < 60 years

HNPCC or FAP 1 first-degree relative affected

at age > 60 years

1. Menget ahui m et ast ase ke organ lain, hal ini pent ing unt uk m enent ukan t ingkat an st aging sehingga dapat dipilih penat alaksanaan yang t epat . 2. Menget ahui apakah t um or sudah m engecil set elah pem berian

kem ot erapi, dilakukan pem eriksaan set elah 4–6 m inggu set elah pem berian kem ot erapi.

(14)

4 .2 . En dosk opi Ult r a son ogr a fi

Dilakukan unt uk m endet eksi ukuran t um or, let ak t um or apakah m asih sebat as j aringan m ukosa at au sudah penet rasi ke subm ukosa dan j aringan lainnya. Hasil penelit ian prospekt if yang dilakukan pada 49 pasien KUB non-obst rukt if, m enggunakan endosonografi 3D dibandingkan konvensional didapat kan akurasi unt uk t ingkat an infilt rasi 88% berbanding 82% , m et ast ase kej aringan lim fe 79% berbanding 74% . Unt uk KUB obst rukt if akurasi endosonografi 3D unt uk t ingkat an infilt asi 76% , penunt un biopsi 98% , perubahan hist ologi t erdet eksi 27% .26

4 .3 . Posit r on Em m ision Tom ogr a ph y ( PET)

Pem eriksaan ini berguna unt uk det eksi kekam buhan KUB t et api t idak bagus unt uk m enent ukan st aging- nya. Perkem bangan baru dengan kom binasi PET dan kam era CT sangat m enaikkan akurasi PET unt uk kanker prim er.27

4 .4 . Re k om e n da si

Rekom endasi yang dianj urkan unt uk m enget ahui penyebaran dan hasil dari pengobat an adalah sepert i yang diperlihat kan pada Tabel 3:

Ta be l 3 . Sum m a r y Re com m e n da t ion Cr oss- Se ct ion a l I m a gin g in Color e ct a l

Ult rasound I ndicat ed • Secondary for set ect ion of liver m et ast ases • TRUS m ost accurat ely predict s T cat egory chem oradiot herapy t o assess t um our response Response years t o det ect local recurrence

MRI CT

(15)

5 . PEN ATALAKSAN AAN

5 .1 . Pe n e n t u a n St a gin g

St aging sangat lah pent ing dalam m enent ukan apakah kanker sudah m enyebar ke organ lainnya. Bila suat u kanker dit em ukan pada seorang pasien, prognosis dan pengobat an sangat lah t ergant ung dari lokasi, ukuran, st adium dari kanker dan kondisi kesehat an um um sang pasien.

Tes t am bahan sebelum penent uan st adium dari kanker dapat berupa: fisis diagnost ik, t es urin dan darah lengkap, fot o ronsen dari berbagai bagian t ubuh sepert i paru- paru, ginj al, hat i, lim pa, dan kelenj ar lim fe, pem eriksaan barium enem a pada kolon dan rekt um , pem eriksaan CT scan pada bagian t ert ent u dari t ubuh yang dicur igai, ult rasonografi, MRI ( m agnet ic resonance im aging) , dan PET unt uk m elihat apakah sej um lah kecil kanker t elah m enyebar ke organ lain at au t idak.

5 .2 . St a gin g Be r da sa r k a n St a diu m da n Kla sifik a si D u k e s

Apabila KUB didiagnosa, m aka penent uan st adium nya haruslah segera dit ent ukan unt uk m enent ukan pengobat an apa yang harus dilakukan. St adium dari KUB adalah:

1. St adium 0 : st adium kanker insit u; pada st adium ini, sel yang abnorm al m asih dit em ukan pada garis bat as dalam dari kolon ( m uskularis m ukosa)

2. St adium 1 : st adium dukes A; kanker t elah m enyebar pada garis bat as dalam dari kolon hingga dinding dalam dari kolon dan belum m enyebar keluar kolon.

3. St adium 2 : st adium dukes B; kanker t elah m enyebar ke lapisan ot ot dari kolon hingga lapisan ket iga dan lapisan lem ak at au kulit t ipis yang m engelilingi kolon dan r ekt um . Nam un belum m engenai kelenj ar lim fe.

4. St adium 3 : st adium dukes C; kanker t elah m enyebar ke kelenj ar lim fe t api belum m enyebar ke bagian lain daripada t ubuh.

5. St adium 4 : st adium dukes D; kanker t elah m enyebar ke organ lain dari t ubuh sepert i hat i dan paru- paru

(16)

Ta be l 4 . Pe n e n t u a n St a gin g KUB Be r da sa r k a n Sist e m TN M

5 .3 . Pe n goba t a n / Te r a pi

Dasar t erapi unt uk KUB adalah operasi. Operasi yang pent ing yait u eksisi t ot al yang akan m engurangi kekam buhan lokal dan m orbidit as perioperat if. Pada KUB- kolon dilakukan hem ikolekt om i dan pada KUB- rekt al dilakukan m esorekt al eksisi t ot al. Dengan t eknik dan seleksi pasien, hasil yang sem purna dapat dicapai cukup dengan operasi saj a bahkan t anpa harus dilakukan radiot erapi at au kem ot erapi.29 Nam un dem ikian sebagian besar dari pasien KUB- kolon m asih m em erlukan adj uvan kem ot erapi, dan pasien KUB- rekt al m em erlukan adj uvan radiokem ot erapi.

T- pr im a r y t u m ou r

TX Prim ary t um our can not be assessed

T0 No evidence of prim ary t um our

Tis Carcinom a in sit u: int raeoit hellial or invasion of lam ina propria

T1 Tum our invades subm ucosa

T2 Tum our invades m uscular is propia

T3 Tum our invades t hrough t he m uscularis propia int o subserosa or

int o non- perit onealised pericolic or perirect al t issues

T4 Tum our direct ly invades ot her organs or st ruct ures and/ or

perforat esvisceral perit oneum

N - r e gion a l lym ph node s

NX Regional lym ph nodes can not be assessed

N0 No regional lym ph node m et ast asis

N1 Met ast asis in 1 t o 3 regional lym ph nodes

N2 Met ast asis in 4 or m ore regional ly m ph nodes

M - dist a n t m e t a st a sis

MX Dist ant m et ast asis can not be assessed

M0 No dist ant m et ast asis

M1 Dist ant m et ast asis

St age T N M S- year

overall

Survival6> 66

St age I T1, T2 N0 M0 80- 95%

St age I I A T3 N0 M0 72- 75%

St age I I B T4 N0 M0 65- 66%

St age I I I A T1, T2 N1 M0 55- 60%

St age I I I B T3, T4 N1 M0 35- 42%

St age I I I C Any T N2 M0 25- 27%

St age I V Any T Any N M1 0- 7%

(17)

Radiot erapi bert uj uan m engurangi kekam buhan lokal dan m eningkat kan survival unt uk KUB- rekt al. Aj uvan radiok em ot er api ini m erupakan st andar unt uk pasien dengan st age I I dan I I I KUB- rekt al. Neoaj uvan radiokem ot erapi dicadangkan unt uk KUB- rekt al yang sudah lanj ut ( uT4) .30

Dari penelit ian The Dut ch CKVO 95- 04 Tr ial ( Neoadj uvan Tr ial) yang m em bandingkan operasi saj a ( dengan eksisi m esorekt al t ot al st andar) dan operasi yang dikom binasikan dengan radiasi preoperasi j angka pendek ( 5x 5 Gy) . Set elah diikut i selam a kurang lebih 2 t ahun, kekam buhan lokal t erj adi 2,4% pada grup neoadj uvan radiasi dan 8,2% grup kont r ol ( P< 0,001) . Tet api survival keseluruhan t idak m em baik. Kesim pulan dari penelit ian ini adalah radiot erapi akan m engurangi risiko kekam buhan lokal pada KUB rendah ( < 10 cm dari anus, rekt al) t et api t idak pada KUB t inggi ( KUB-kolon) dan hanya berm anfaat pada st age I I dan I I I .31

Unt uk angka survivalit as, fakt or prognost ik paling pent ing adalah w akt u pada saat diagnosa dit egakkan. 5- YSR t ert inggi sekit ar 90% bila KUB dit em ukan m asih t er lokalisir, bila t elah t erj adi penyebaran r egional angka 5- YSR sekit ar 37% dan bila t elah t erj adi m et ast ase j auh m enj adi 25% . Pasien dengan penyebaran regional inilah yang m erupakan kandidat unt uk m endapat t erapi aj uvan.32

(18)

Ta be l 5 . Re k om e n da si Re j im e n Ke m ot e r a pi da r i N a t ion a l Com pr e h e nsiv e

Folfox- 5 fluorouracil, leucovorin, and oxaliplat in, m FOLFOX6- m odified FOLFOX 6 Not e: Based on inform at ion from t he Nat ional Com prehensive Cancer Net wok, 2006b.

6 . TERAPI AJUV AN KAN KER USUS BESAR

6 .1 . Re j im e n I n t r a ve n a

Sej ak t ahun 1990, digunakan 5- FU int r avena plus levam isole selam a 1 t ahun sebagai kem ot erapi adj uvan unt uk KUB st adium C ke at as. Dilaporkan penurunan 33% angka m ort alit asnya. Kem udian 5- FU plus LV selam a 6 bulan unt uk st andar t erapi KUB st adium I I I dengan disease fr ee sur vival ( DFS) dan sur vival keseluruhannya ( Overall survival, OS) yang lebih t inggi. Pada t ahun 2003, penelit i Eropa m elaporkan penelit ian 12 siklus ( 6 bulan) 5- FU infus plus LV dengan at au t anpa oxaliplat in ( LV5FU2 vs FOLFOX4) . FOLFOX4 m enunj ukkan perbaikan signifikan DFS 3 t ahun ( 72,2% ) dibanding LV5FU2 ( 65,3% ) t et api dengan efek sam ping net ropenia berat , diare, m unt ah dan neuropat i perifer ringan. Pada t ahun 2004, FDA m erekom endasikan rej im en FOLFOX4 sebagai t erapi aj uvan unt uk KUB st adium I I I dengan t um or yang sudah direseksi prim er.34

6 .2 . Re j im e n Or a l

(19)

Ta be l 6 . Rin gk a sa n Efik a si da r i Uj i Klin is M e nggu n a k a n Re j im e n M a yo Clin ic se ba ga i Te r a pi Ka nk e r Usu s Be sa r D u k e s C St a diu m I I I Tr ia l I de nt ifie r N u m be r of

Pa ie n t s

Th r e e Ye a r D FS ( % )

Th r e e - Ye a r OS ( % )

X- ACT 983 61 78

I NT0089 769 63 73

Andre et al.,2003 256 61 81

I MPACT 313 62 81

DFS—Disease- free survival; I MPACT- - I nt ernat ional Mult icent re Pooled. Analysis of Colon Cancer Trials; OS—overall survival; X- ACT—Xeloda in Adj uvant Colon Cancer Therapy.

Not e: Based on I nform at ion from Andre et al.,2003; ” Efficacy of Adj uvant Fluorouracil, ” 1995; Haller et al.,1998; Tw elves et al., 2005.

Toksisit as dari capecit abine sesuai dengan penelit ian yang sudah dilakukan sebelum nya ( diare, st om at it is, neut ropenia, m ual, m unt ah, dan alopesia) lebih berat bila dibandingkan 5- FU bolus int ravena dengan LV, perkecualian dengan t im bulnya hand- foot syndr om e dan hiper bilirubinem ia lebih t inggi dan lebih berat dibandingkan dengan capecit abine.36

Pada penelit ian Diaz- Rubio dkk., m enggunakan analisis r et rospekt if dar i dat a X- ACT m endapat kan t oksisit as yait u diare, st om at it is, neut ropenia, m ual lebih banyak pada m ereka yang t ua dibandingkan dengan 5- FU dengan LV.37

Saat ini pasien KUB yang m em erlukan adj uvan kem ot erapi m em punyai dua pilihan rej im en dasar yait u FOLFOX dan Xeloda – Oxaliplat in ( XELOX) . Dengan penam bahan bevacizum ab dan cet uxim ab ke dalam rej im en dasar t ersebut , t ernyat a DFS dan OS t elah m enj adi lebih baik lagi. Hanya biaya pengobat an m enj adi sangat t inggi.38

7 . KESI M PULAN

KUB m asih m erupakan penyebab kem at ian kedua unt uk kanker t erut am a di Am erika Serikat . Skrening aw al unt uk m engarahkan diagnosa KUB pent ing dilakukan unt uk m eningkat kan survivalnya. Skrening aw al yang dapat dilakukan yait u: pem eriksaan darah sam ar di feses, sigm odoskopi, kom binasi darah sam ar feses dan sigm oidoskopi, kolonoskopi, dobel kont ras barium enem a.

(20)

Unt uk t erapi aj uvan ada 2 pilihan, rej im en int ravena dengan m enggunakan rej im en FOLFOX dan rej im en oral dengan m enggunakan capecit abine, w alaupun harus dipert im bangkan efek t oksisit asnya. Aj uvan t erapi pada KUB- rekt al yang opt im al berupa radiokem ot erapi. Pada kasus KUB- rekt al inoperabel, neoaj uvan radiokem ot erapi dapat m enghasilkan dow n- st aging dari t um or sehingga m enj adi operabel.

UCAPAN TERI M A KASI H

Hadirin yang saya m uliakan,

Sebelum m engakhiri pidat o ini, perkenankanlah saya m enyam paikan ucapan t er im a kasih yang sebesar besarnya dan set ulus t ulusnya kepada Bapak Prof. Dr. Chairuddin P. Lubis, SpA( K) , DTM&H Rekt or Universit as Sum at era Ut ara, besert a seluruh Pem bant u Rekt or, yang t elah m enyet uj ui pengusulan saya sehingga dapat dikukuhkan sebagai guru besar pada hari ini, dan seluruh Anggot a Dew an Guru Besar Univer sit as Sum at era Ut ar a at as segala bant uannya hingga saya dapat dikukuhkan sebagai Guru Besar Tet ap pada Depart em en I lm u Penyakit Dalam , Fakult as Kedokt eran Univer sit as Sum at era Ut ara pada hari ini.

Secara pribadi izinkan saya m enyam paikan ucapan t erim a kasih kepada kakanda Prof. Chairuddin P. Lubis at as bim bingan dan nasehat selam a ini, beliau j uga yang m engaj ak saya unt uk m enj adi st af pengaj ar t et ap di FK-USU dan sam pai m encapai kedudukan sepert i saat ini, saya at as nam a pribadi dan keluarga m endoakan sem oga Kakanda panj ang um ur dan diber i kesuksesan unt uk m em im pin USU yang kit a cint ai ini.

Ucapan t erim a kasih saya sam paikan kepada Bapak Dekan FK- USU Prof. Dr. T. Bahry Anw ar, SpJP( K) , yang t elah m em beri kepercayaan kepada

saya sebagai Pem bant u Dekan I FK- USU sekaligus m enj adikan saya sebagai sahabat , saya m endoakan sem oga beliau panj ang um ur dan t et ap sehat , kepada segenap anggot a DPF FK- USU, saya j uga m engucapkan t erim a kasih at as pengusulan saya sebagai guru besar.

(21)

Prof. Lukm an Hakim Zain, yang m endidik saya di bidang Gast roent erologi dan Hepat ologi dan j uga t elah m em perkenalkan saya dengan Sej aw at di Divisi Gast roent ero- Hepat ologi I lm u Penyakit Dalam di seluruh I ndonesia sert a m ancanegara sehingga saya m erasa j adi anggot a keluarga besar Perkum pulan Gast roent erologi I ndonesia ( PGI ) , Perhim punan Penelit i Hat i I ndonesia ( PPHI ) , sert a Perkum pulan Endoskopi Gast ro I nt est inal I ndonesia ( PEGI ) dan berkat bim bingan beliau j uga saya akhirnya m enj adi Konsult an dalam bidang Gast roent erohepat ologi, sem oga budi baik Bapak m endapat balasan oleh Allah SWT.

Kepada Kakanda I r. I sm an Nuriadi saya dan keluarga m engucapkan t erim a kasih at as bant uan yang t elah diberikan dalam pengurusan dan pengusulan guru besar saya. Terim a kasih saya sam paikan kepada Dr. Murniat i Manik, Dr. Dedi Ardinat a dan Dr. Halom oan Hut agalung at as bant uan dan kerj a sam anya selam a ini.

Kepada guru- guru dan senior- senior m aupun sej aw at saya di bagian I lm u penyakit Dalam , Alm arhum Dr. R. Sut adi, Alm arhum Dr. M. Arifin, Prof. Dr. Habibah Hanum Nasut ion, Alm arhum Prof. Dr. Karim an Suddin DTMH, Prof. Dr. Bacht iar F. Lubis, Prof. Dr. Reinardi Harun, Dr. Nuraisyah, Dr. Rusli Pelly, Alm arhum dr. Muharm an I dham , dr. Mangara Silalahi, Prof. OK Muhadsyah, Dr. Syafii Piliang, Prof. Dr. Azhar Tanj ung, Prof. Dr. M. Yusuf Nasut ion, Prof. Dr. Azm i S. Kar, t erim a kasih yang t ak t erhingga at as didikan dan kerj a sam anya selam a ini.

Penghargaan khusus dan t erim a kasih yang sebesar besarnya unt uk seluruh st af Divisi Gast r oent erologi I PD FK- USU/ RSHAM dr. Sri Sut adi, SpPD- KGEH, dr. Abiran Nababan, SpPD- KGEH, dr. Bet hin Marpaung, SpPD- KGEH, dr. Mabel Sihom bing, SpPD- KGEH, dr. Juw it a Sem biring, SpPD- KGEH dan dr. Leonardo Dairi, SpPD- KGEH sem oga kekom pakan dan kerj a sam a kit a t et ap t erj aga dan m arilah kit a bersam a sam a m em berikan pelayanan yang t erbaik unt uk pasien- pasien kit a dan berupaya j uga unt uk t et ap m enghasilkan penelit ian- penelit ian yang berm ut u, kepada seluruh St af Bagian I lm u Penyakit Dalam FK- USU/ RS HAM dan RS Pirngadi yang t idak dapat saya sebut kan sat u persat u, nam un t elah banyak m em berikan dorongan dan sem angat j uga bant uan kepada saya, pada kesem pat an ini saya ucapkan t erim a kasih.

(22)

Kepada guru- guru saya sej ak Sekolah Rakyat , Sekolah Menengah Per t am a dan Sekolah Menengah At as dengan t ulus saya ucapkan t erim a kasih, j asa Bapak dan I bu akan saya kenang sepanj ang hayat dikandung badan.

Keberhasilan saya j uga t idak lepas dari pengorbanan yang t ulus Alm arhum Ayahanda Tongku Bosar Siregar sert a I bunda Hj . Nurcahaya Harahap yang saya cint ai, yang t elah m engasuh dan m em besarkan, m endidik, m engaj ar, dan m em bim bing saya sej ak kecil dengan penuh kesabaran dan ket ulusan t anpa m engenal lelah sehingga saya m enj adi Guru Besar Fakult as Kedokt eran USU, saya m enghat urkan t erim a kasih yang sebesar- besar nya. Sem bah suj ud saya sem bahkan, kasih sayang saya lim pahkan, at as segala pengorbanan dari Ayahanda dan I bunda sem oga Allah SWT m em berikan balasan, kebaikan berlipat ganda, sert a m udah- m udahan diam punkan segala dosa- dosanya, dan doa yang selalu ananda panj at kan sem oga arw ah ayahanda dit erim a am al ibadahnya sert a dit em pat kan di t em pat yang sebaik- baiknya di sisi Allah SWT. Am in ya Robbal Alam in.

Kepada kedua m ert ua, H. Regen Pulungan dan I bunda Hj . Nurt ua Lubis, yang t elah m em berikan bim bingan kepada ist ri saya sej ak kecil dengan penuh kesabaran dan ket ulusan sehingga ist ri saya m enj adi seorang ist ri yang solehah, saya m enghat urkan t erim a kasih yang sebesar- besarnya. At as segala pengorbanan dari Ayahanda dan I bunda sem oga Allah SWT m em berikan balasan, kebaikan berlipat ganda, sert a m udah- m udahan diam punkan segala dosa- dosanya. Am in ya Robbal Alam in.

Yang t ak m ungkin t erlupakan ist ri t ercint a Linda Mora Pulungan, anakku t ersayang Ginanda Put ra Sir egar, S.Ked dan Karlina Put ri Sir egar yang papa sayangi t erim a kasih yang sebesar- besarnya at as segala perhat ian, pengorbanan, kesabaran, dorongan yang kuat dan bim bingan sert a doanya yang t ulus ikhlas, papa m engharap ini dapat m em ot ivasi anak- anakku unt uk selalu t ekun dalam m enem puh pendidikan dan t aw akkal pada Allah SWT. Am in ya Robbal Alam in.

Kepada kakak- kakak dan abang- abangku, adik- adik, sert a ipar- ipar t erim a kasih at as segala bant uan m or il dan m at eril yang t ulus selam a saya dalam m asa pendidikan sam pai pada hari pengukuhan ini.

(23)

kesabaran dan perhatian selam a m engikut i upacara pengukuhan ini. Sem oga Allah SWT, senant iasa m em ber kat i kit a sem ua. Am in ya Robbal Alam in.

Saya m ohon m aaf j ika t erdapat kesilapan dalam pidat o pengukuhan ini, it u adalah kesalahan saya sebagai seorang ham ba Allah yang lem ah penuh dengan segala kekurangan, dan kalaupun ada kebenaran, it u adalah sem at a- m at a kebenaran dari Allah SWT.

Dem ikianlah pidat o pengukuhan saya ini sem oga dapat m em berikan m anfaat bagi kit a sem ua dan perkenankanlah saya m engakhiri pidat o saya dengan m engucapkan:

Wabillahi t aufik w al hidayah.

(24)

D AFTAR PUSTAKA

1. Pezzoli A, Mat arese V, Rubini M, et al. Colorect al cancer screening: Result of a 5- year pr ogram in asym pt om at ic subj ect s at increased r isk. Digest ive and Liver Disease 2007: 39; 33- 39.

2. Lant z JM, Fullert on JT, Harshburger RJ, et al. Prom ot ing screening and early det ect ion of cancer in m en. Nursing and Heat h Sci 2001: 3; 189-196.

3. Dorundi S, Banerj ea A. Colorect al cancer: early diagnosing and predisposing causes. Surgery 2006: 24; 131- 136.

4. Colorect al cancer. I n: St ew ard BW, Kleihues P, eds. World Cancer Repor t . Lyon: I ARC Press, 2003: 198- 202.

5. Russo MW, Wei JT, Thiny MT, et al. Digest ive and liver diseases st at ist ics, 2004. Gast roent er ology 2004: 126; 1448- 53.

6. Nkondj ok A, Shat enst ein B, Maisonnueuve P, Ghadirian P. Specific fat t y acids and hum an colorect al cancer: an overview . Cancer Det ect ion and Prevent ion 2003: 27; 55- 66.

7. Seeff LC, Pollack LA, William s KN. I ncreased Use of Colorect al Cancer Test s – Unit ed St at es, 2002 and 2004. Morbidit y and Mort alit y Weekly Repor t . 2006: 55; 308- 310.

8. Jem al A,Tiw ari RC, Murray T, et al.Cancer St at ist ics,2004.CA Cancer J Clin 2004: 54; 8- 29.

9. Leung WK, Ho KY, Kim WH, et al. Colorect al neoplasia in Asia: a m ult icent er colonoscopy sur vey in sym pt om at ic pat ient s. Gast r oint est inal Endoscopy 2006: 64; 751- 759.

10. Winaw er SJ, Zauber AG, Gerdes H, O’Br ien MJ, et al. Risk of colorect al cancer in t he fam ilies of pat ient s wit h adenom at ous polyps. Nat ional Polyp St udy Workgroup. N Engl J Med 1996: 334; 82- 7.

(25)

12. Yam ada S, Aj ioka Y, Wat anabe H, et al. Het erogeneit y of p53 m ut at ional st at us in int ram ucosal carcinom a of t he colorect um . Jpn J Cancer Res 2001: 92; 161- 166.

13. Bonelli L. Colorect al carcinom a: is screening possible? Tech Colopr oct ol 2004: 8; S267- S272.

14. Weit z J, Koch M, Debus J, et al. Colorect al cancer. Lancet 2005: 365; 153- 165.

15. Mandel JS, Church TR, Ederer F, Bond JH. Colorect al cancer m ort alit y: effect iveness of biennial screening for fecal occult blood. J Nat l Cancer I nst 1999: 91; 434- 437.

16. Mandel JS, Bond JH, Church TR, Snover DC, Bradley GM, Schum an LM, et al. Reducing m ort alit y from colorect al cancer by screening for fecal occult blood. Minnesot a Colon Cancer Cont rol St udy. N Engl J Med 1993: 328; 1365- 1371.

17. Hardcast le JD, Cham berlain JO, Robinson MH, Moss SM, Am ar SS, Balfour TW, et al. Random ised cont rolled t rial of faecal- occult - blood screening for colorect al cancer. Lancet 1996: 348; 1472- 1477.

18. Rozen P, Knaani J, Sam uel Z. Elim inat ing t he need for diet ary rest r ict ion when using a sensit ive guaiac fecal occult blood t est . Dig Dis Sci 1999: 44; 756- 760.

19. Lurie JD, Welch HG. Diagnost ic t est ing follow ing fecal occult blood screening in t he elder ly. J Nat l Cancer I nst 1999: 91; 1641- 1646.

20. Thiis- Evensen E, Hoff GS, Sauar J, Langm ark F, Maj ak BM, Vat n MH. Populat ion- based surveillance by colonoscopy: effect on incidence of colorect al cancer. Telem ark Polyp St udy I . Scand J Gast roent erol 1999: 34; 414- 420.

21. Selby JV, Friedm an GD, Quesenberry CP, Weiss NS. A case cont rol st udy of screening sigm oidoscopy and m ort alit y from colorect al cancer . N Engl J Med 1992: 326; 653- 657.

(26)

23. Pignone M, Cam pbell MK, Carr C, Phillips C. Met a analysis of diet ary rest rict ion during fecal occult blood t est ing. Eff Clin Pract 2001: 4: 150- 6.

24. Lieberm an DA, Weiss DG, Bond JH, Ahnen DJ, Garew al H, Chej fec G. Use of colonoscopy t o screen asym pt om at ic adult s for colorect al cancer. Vet erans Affairs Cooperat ive St udy Group 380. N Engl J Med 2000: 343; 162- 168.

25. Mc Andrew MR, Saba AK. Efficacy of rout ine preoperat ive com put ed t om ography scans in colon cancer. Ann Surg 1999: 65; 205- 208.

26. Goh V, Halligan S, Bart ram CI . Local radiological st aging of rect al cancer. Clin Radiol 2004: 59; 215- 226.

27. Cohade C, Osm an M, Leal J, Wahl RL. Direct com parison of 18 FFDG PET and PET/ CT in pat ient s w it h colorect al cancer. J Nucl Med 2003; 44: 1797–803.

28. Sobin LH, Wit t ekind C. UI CC: TNM classificat ion of m alignant t um our s. 6t h ed. London. John Wiley & Sons. 2002.

29. Cecil TD, Sext on R, Moran BJ, Heald RJ. Tot al m esorect al excision result s in low local recurrence rat es in lym ph node- posit ive rect al cancer. Dis Colon Rect um 2004: 47; 1145- 50.

30. Adam R, Lucidi V, Bism ut h H. Hepat ic colorect al m et ast ases: m et hods of im pr oving resect abilit y. Surg Clin N Am 2004: 84; 659- 71.

31. Tournigand C, Andr e T, Achille E, et al. FOLFI RI follow ed by FOLFOX6 or t he reverse sequence in advanced colorect al cancer: a random ised GERCOR st udy. J Clin Oncology 2004: 22; 229- 37.

32. Berg DT. Capecit abine: A New Adj uvant Opt ion for Colorect al Cancer. Clin J of Oncology Nursing 2006: 10; 479- 486.

(27)

34. Andre T, Boni C, Mounedj i- Boudiaf L, Navarro M, Tabernero J, Hickish T, et al. Oxaliplat in, fluor ouracil dan leucovor in as adj uvant t reat m ent for colon cancer. N Engl J Med 2004: 350; 2343- 51.

35. Cassidy J, Scheit hauer W. Capecit abine ( X) vs bolus 5- FU/ leucovorin ( LV) as adj uvant t herapy for colon cancer ( t he X- ACT st udy) : Posit ive efficacy result of a phase I I I t rial. Journal of Clin Oncology 2004: 22( Suppl) ; 246s.

36. Tw elves C, Wong A, Now acki MP, Abt M, Burris H, Carrat o A, et al. Capecit abine as adj uvant t reat m ent for st age I I I colon cancer. N Engl J Med 2005: 352; 2696- 2704.

37. Diaz- Rubio E, Burris HA, Douiliard JY, Coxon FY, Maughan T, Bert et t o O, et al. Safet y of capecit abine ( X) com pared t o fluorouracil/ leucovorin ( 5- FU/ LV) for t he adj uvant t r eat m ent of elderly colon cancer pat ient s. Journal of Clin Oncology 2004: 22( Suppl.14) ; 303s.

(28)

D AFTAR RI W AYAT H I D UP

I . D ATA PRI BAD I

1. Nam a : Dr. Gontar Alam syah Siregar, SpPD- KGEH 2. NI P : 140 105 365

3. Pangkat / Gol. : Pem bina/ I Va

4.Tem pat / Tgl. lahir : Sipirok/ 20 Februari 1954 5. Agam a : I slam

6. Nam a Orang Tua : Ayah : Tongku Bosar Siregar ( Alm .) I bu : Hj . Nurcahaya Harahap 7. Nam a I st ri : Linda Mora Pulungan

8. Nam a Anak : 1. Ginanda Put r a Siregar 2. Karlina Put ri Siregar

9. Alam at : Tam an Set ia Budi I ndah Blok YY No. 203 Telp.( 061) 8211196 Medan

I I . PEN D I D I KAN FORM AL

1. SR Negeri 1 Bagan Siapi- api Riau Tahun 1966

2. SMP Negeri XI I Medan Tahun 1969

3. SMA Negeri I I I Medan Tahun 1972

4. Fak. Kedokt eran USU Medan Tahun 1980

5. Keahlian I lm u Penyakit Dalam FK- USU Medan Tahun 1991 6. Konsult an Gast roent ero- Hepat ologi Tahun 2003

I I I . PEN D I D I KAN TAM BAH AN

• Fift eent h I nt ernat ional Workshop on Therapeut ic Endoscopy

5t h – 7t h D e c. 2 0 0 0 , H on gk on g.

Observer Training At t achm ent in t he Depart m ent of Gast roent erology, • Singapore General Hospit al/ Post Graduat e Medical I nst it ut e.

1 9 – 3 0 N ove m be r 2 0 0 1 , Sin ga por e.

• Advanced Clinical Training in Gast roent erology and Endoscopic Ret rograde Pancreat ography ( ERCP) procedures.

1 5 N ove m be r 2 0 0 1 s.d. 1 5 D e s 2 0 0 1 , in M ou n t h Elisa be t h H ospit a l, Sin ga por e.

(29)

• Training Course of Diagnost ic and Therapeut ic Procedures in t he Endoscopy Division, Cancer I nst it ut e Hospit al,

Tok yo fr om Ja n u a r y 2 9 , 2 0 0 2 t o Fe br u a r i 2 2 , 2 0 0 2.

I V . RI W AYAT PEKERJAAN

Ta h u n Ja ba t a n / Ke pa n gk a t a n

1980- 1981 Dokt er pada Rum ah Sakit Um um Kabanj ahe Kab.Karo, Sum ut

1981- 1985 Kepala Puskesm as Kec. Tiga Binanga, Kab. Karo, Sum at era Ut ara

1985- 1990 Pendidikan Keahlian di Dept . I lm u Penyakit Dalam pada FK- USU/ RSPM

1989- 1989 Konsult an Penyakit Dalam di RSU Karang Baru, Kab. Aceh Tim ur

1991- 1996 Ahli Penyakit Dalam RSU Kabanj ahe

1996- 1998 St af Dept . I lm u Penyakit Dalam FK- USU/ RSUP H. Adam Malik

1999 s.d. Sekarang St af Div. Gast roent ero- Hepat ologi – Dept . I lm u Penyakit Dalam FK- USU/ RSUP H. Adam Malik Medan 2003 Kepala Ruangan Dept . I lm u Penyakit Dalam RSU

Tem bakau Deli 2003- 2005 Ket ua UPI M FK- USU 2003- 2005 Anggot a UPP FK- USU

2003- 2004 Koordinat or Seksi Pendidikan Dept . I lm u Penyakit Dalam FK- USU

2004- 2006 Anggot a Tim Pem bent ukan USU PT BHMN 2004- 2008 Redaksi Pelaksana MKN FK- USU

2004- 2009 Anggot a Senat Non Guru Besar USU 2005- 2007 Pem bant u Dekan I FK- USU

2006 Ket ua Depart em en I lm u Keperaw at an USU

V . RI W AYAT JABATAN / KEPAN GKATAN

Ta h u n Pa n gk a t Ja ba t a n

1980- 1983 Penat a Muda/ I I I a -

1984- 1987 Penat a Muda Tingkat I / I I I b -

1988- 1991 Penat a/ I I I c -

1992- 1996 Penat a Tingkat I / I I I d -

1997- 2000 Pem bina/ I Va Asist en Ahli

2001- 2006 Pem bina/ I Va Lekt or

(30)

V I . KEANGGOTAAN ORGANI SASI PROFESI NASI ONAL/ I NTERNASI ONAL

1. Anggot a I kat an Dokt er I ndonesia ( I DI )

2. Anggot a Persat uan Ahli Penyakit Dalam I ndonesia ( PAPDI ) 3. Anggot a Perhim punan Penelit i Hat i I ndonesia ( PPHI )

4. Anggot a Perkum pulan Gast roent erologi I ndonesia ( PGI )

5. Anggot a Perkum pulan Endoskopi Gast ro I nt est inal I ndonesia ( PEGI ) 6. Anggot a Perhim punan Ult r asonografi Kedokt eran I ndonesia ( PUSKI ) 7. Anggot a European Associat ion for t he St udy of Liver ( EASL)

8. Anggot a Asian Pacific Associat ion for St udy of Liver ( APASAL)

9. Anggot a COE ( Cent er Of Exelent ) Pusat Penanggulangan Perdarahan Saluran Cerna RSUP H. Adam Malik Medan.

V I I . KARYA I LM I AH

A. I n t e r n a sion a l

Au t h or :

1. Sir e ga r , Gon t a r A.: Endoscopic and Hit opat ologic Pict ur e of Gast ric Mucosa in Pat ient Gast r it is wit h Helicobakt er Pylor i I nfect ion, The Third West ern Pacific Helicobakt er Congress. Nusa Dua- Bali I ndonesia. 21- 24 Juni 2000

2. Sir e ga r , Gon t a r A.: Gam baran Endoscopi Pada Pasien Yang Dilakukan Endoscopi di RSUP H. Adam Malik Medan. 2nd Asean Conference on Medical Sciences, Nort h Sum at era- I ndonesia. 18- 20 Agust us 2002.

3. Sir e ga r , Gon t a r A.: Gam baran Diagnost ik dan ERCP Pada Penderit a Obst rukt if Selam a Januari 1999 s.d. Desem ber 2000 di RSUP H. Adam Malik Medan. I ndonesian Digest ive Disease Week ( I DDW) in Conj uct ion wit h The Am erican Gast r oent erological Associat ion ( AGA) . Bali I ndonesia.

4. Sir e ga r , Gon t a r A.: Clinical Appearances and Laborat ory Result s of Hepat oceluller Carcinom a Pat ient s in H. Adam Malik Hospit al. I ndonesian Digest ive Disease Week ( I DDW) in Conj uct ion w it h The Am erican Gast r oent erological Associat ion ( AGA) . Bali I ndonesia.

B. N a sion a l

Au t h or :

D a la m bu k u ilm ia h :

(31)

Ka r ya I lm ia h da la m Ke gia t a n Kon gr e s/ Sim posiu m :

1. Sir e ga r , Gon t a r A.: St ent ing pada penderit a obst rukt if j aundice di RSUP H.Adam Malik . Konas I X, PGI , PEGI & PPHI X, Jakar t a. 7- 11 Juli 2000

2. Sir e ga r , Gon t a r A.: Kekerapan Bat u Saluran em pedu dengan bat u kandungan em pedu pd penderit a obst rukt if j aundice di RSUP H.Adam Malik Medan. Konas I X, PGI , PEGI & PPHI X, Jakart a. 7- 11 Juli 2000.

3. Sir e ga r , Gon t a r A.: Peri am pula t um or pada penderit a ikt erus obst rukt if di RSU Adam Malik. Konas I X, PGI , PEGI & PPHI X, Jakar t a. 7- 11 Juli 2000

4. Sir e ga r , Gon t a r A.: Gam baran Klinis, Keganasan Kolorekt al pada Penderit a Diare Kronik di RSUP H. Adam Malik Medan. Konas X, PGI , PEGI & PPHI XI , 13 Sept 2001

5. Sir e ga r , Gon t a r A.: Beberapa Kasus Hepat it is C Pada Pengguna Narkoba. Konas I V Perhim punan Alergi I m unologi I ndonesia, Medan. 29 Maret 2001.

6. Sir e ga r , Gon t a r A.: Profil Endoskopi, Usg Dan Laborat orium Pada Pender it a Sirosis Hat i. Konas XI , PEGI & PPHI XXI I , Malang. 5- 7 Juli 2004.

7. Sir e ga r , Gon t a r A.: GERD. Sem inar Kolose Dokt er Keluarga, Medan 09 Okt 2003.

8. Sir e ga r , Gon t a r A.: Diagnosis dan Penat alaksanaan Hepat it is. Sem inar Kolose Dokt er Keluarga, Medan 09 Okt 2003

9. Sir e ga r , Gon t a r A.: NSAI D Gast r opat hy. Sem inar PT. Takeda. 3 Mar et 2003

10. Sir e ga r , Gon t a r A.: Laporan Kasus ( Case Report ) . Gast roupdat e I Divisi Gast roent ero- Hepat ologi, RSUP H. Adam Malik Medan. 17- 18 Okt 2003.

11. Sir e ga r , Gon t a r A.: Aspek I m unologi Poliklonal I VI G Pada Sepsis. Sem inar PT. Dexa Medica. 12 Mei 2003.

12. Sir e ga r , Gon t a r A.: Pat hofisiologi and Cinical Managem ent Of Paint . Unit Pengem bangan I lm u dan Pengabdian Masyarakat ( UPI M- FK-USU) . 18 Sept 2004.

13. Sir e ga r , Gon t a r A.: USG Pankreas dan Lim pa. Kursus USG FK-USU. Juni 2004.

14. Sir e ga r , Gon t a r A.: USG Payudara & Massa Abdom en. Kur sus USG Madya. 2004.

(32)

Ka r ya Tu lis da la m M a j a la h Ke dok t e r a n Te r a k r e dit a si:

1. Sir e ga r Gon t a r A: Early Acut e Liver Failure in Sever e Acut e Hepat it is B. The I ndonesian Journal of Gast roent erology Hepat ology and Digest ive Endoscopy,Vol. 3, Num . 3, 3 Des 2002.

2. Sir e ga r Gon t a r A: Det eksi Dini Kar sinom a Kolorekt al. Maj alah Kedokt eran Nusant ar a Vol. 35, No. 4,14 Des 2002.

3. Sir e ga r Gon t a r A: Gam baran Diagnost ik dan Terapi ERCP: Maj alah Kedokt eran Nusant ar a, Vol. 36, No. 1, 5 Maret 2003.

4. Sir e ga r Gon t a r A: Diagnosis dan Penat alaksanaan Kanker Lam bung Dini. Maj alah Kedokt eran I ndonesia. Vol. 53, No. 30, 5 Mar et 2003.

5. Sir e ga r Gon t a r A: A Com parison of The Endoscopic and Hist opat ological Findings of Upper Gast roint est inal Mucosa Wit h Helicobakt er Pylori I nfect ion. The I ndonesial Journal of Gast roent erology- Hepat ology and Digest ive Endoscopy Vol. 4. Num ber 3, 10 Des 2003.

6. Sir e ga r Gon t a r A: Clinical Apperances and Laborat ory Result s of Hepat ocelluler Car cinom a Pat ient s in H, Adam Malik Hospit al. The I ndonesial Journal of Gast roent erology- Hepat ology and Digest ive Endoscopy Vol. 4, Suppl. 1. 01 Juli 2003.

7. Sir e ga r Gon t a r A: The Managem ent of Achalasia w it h Ballon Dilat ion Cat heher. Act a Medica I ndonesiana Vol. XXXV, Num ber, 15 Sept 2003

8. Sir e ga r Gon t a r A: Diagnost ic Finding, and ERCP Treat m ent in Pat ient s w it h obst ruct ive Jaundice During Tw o Year s at Adam Malik Hospit al, Medan The I ndonesial Journal Of Gast roent erology-Hepat ology and Digest ive Endoscopy Vol. 4, Num ber 2 10 Des 2003. 9. Sir e ga r Gon t a r A: Karsinom a Kolorekt al: Genet ika & Sit ogenet ika

Maj alah Kedokt eran Nusant ara, Vol. 37, No. 3, 10 Maret 2004

Co- a u t h or :

1. Lukm an Hakim Zain, Gon t a r A. Sir e ga r, Juw it a Sem biring, Mabel Sihom bing, Bet t hin Mar paung, Sri Sut adi, Abiran Nababan, Pengarapen Tarigan. Diagnost ik & Terapi ERCP pd penderit a ikt erus obst rukt if di RSUP H. adam Malik Medan. Konas I X PGI , PEGI & PPHI X, 25- 28 Novem ber 1999. Jakar t a.

(33)

3. Jerahim Tarigan. Gon t a r A. Sir e ga r, Juw it a Sem bir ing, Mabel Sihom bing, Bet t hin Marpaung, Sri Sut adi, Abiran Nababan, Lukm an Hakim Zain, Pengarapen Tarigan. Kej adian Asit es pada sirosis hat i dengan hipert ensi port al hubungannya dengan kadar album in darah. Konas I X PGI , PEGI & PPHI X, 25- 28 Novem ber 1999. Jakar t a.

4. Lukm an Hakim Zain, Gon t a r A. Sir e ga r, Juw it a Sem biring, Mabel Sihom bing, Bet t hin Mar paung, Sri Sut adi, Abiran Nababan, Pengarapen Tarigan. Gam baran laborat orium penderit a bat u dan t um or bulier di RSUP H. Adam Malik Medan. Konas I X PGI , PEGI & PPHI X, 25- 28 Novem ber 1999. Jakart a.

5. Meilindaw at i. Gon t a r A. Sir e ga r, Juw it a Sem biring, Mabel Sihom bing, Bet t hin Marpaung, Sri Sut adi, Abiran Nababan, Lukm an Hakim Zain, Pengarapen Tarigan. Hubungan ant ara berat nya kegagalan hepat oseluler dengan kualit as hidup penderit a sirosis hat i. Konas I X PGI , PEGI & PPHI X, 25- 28 Novem ber 1999. Jakart a. 6. Suryadi P. Gon t a r A. Sir e ga r, Juw it a Sem biring, Mabel Sihom bing,

Bet t hin Marpaung, Sr i Sut adi, Abiran Nababan, Lukm an Hakim Zain, Pengarapen Tarigan. Karsinom a esofagus di RSUP H. Adam Malik Medan. Konas I X PGI , PEGI & PPHI X, 25- 28 Novem ber 1999. Jakar t a.

7. Heryant o LT. Gon t a r A. Sir e ga r, Juw it a Sem biring, Mabel Sihom bing, Bet t hin Marpaung, Sri Sut adi, Abiran Nababan, Lukm an Hakim Zain, Pengarapen Tarigan. Tum or am pula vat eri pada penderit a ikt erus obst rukt if di RSUP Adam Malik Medan. Konas I X PGI , PEGI & PPHI X, 25- 28 Novem ber 1999. Jakart a

8. Leonardo Dairy, Gon t a r A. Sir e ga r, Juw it a Sem biring, Mabel Sihom bing, Bet t hin Marpaung, Sri Sut adi, Abiran Nababan, Lukm an Hakim Zain, Pengarapen Tarigan, Rosnaw at i, I m an Sukim an. Fact or VI I I n Pat ient s Wit h Liver Cirrhosis. Konas XI PGI , PEGI PI N XI I , ( Malang 5- 7 Juli 2003) .

9. Lukm an Hakim Zain, Leonardo Dairy, Gon t a r A. Sir e ga r, Juw it a Sem biring, Mabel Sihom bing, Bet t hin Mar paung, Sri Sut adi, Abiran Nababan, Pengarapen Tarigan, Hepat ic Fibrogenesis I Non Alcoholic Fat t y Liver Disease. Konas X PGI / PEGI dan PPHI 09- 13 Sept em ber 2001. Medan.

(34)

11. Lukm an Hakim Zain, Leonardo Dairy, Gon t a r A. Sir e ga r, Juw it a Sem biring, Mabel Sihom bing, Bet t hin Mar paung, Sri Sut adi, Abiran Nababan, Pengarapen Tarigan. Penggunaan St ent pada Penderit a I kt erus Obst rukt if di RSUP H. Adam Malik Medan. Konas XI PAPDI 7-11 Juli 2000.

12. Lukm an Hakim Zain, Leonardo Dairy, Gon t a r A. Sir e ga r, Juw it a Sem biring, Mabel Sihom bing, Bet t hin Mar paung, Sri Sut adi, Abiran Nababan, Pengarapen Tarigan. Diagnost ik & Penanganan Kasus I nfeksi Helikobakt er Pilory. SI m posium Current Tr eat m ent in Acid Relat ed Disease. Medan 23 Juni 2001,

13. Lukm an Hakim Zain, Leonardo Dairy, Gon t a r A. Sir e ga r, Juw it a Sem biring, Mabel Sihom bing, Bet t hin Mar paung, Sri Sut adi, Abiran Nababan, Pengarapen Tarigan. Penyakit Peradangan Usus I diopat ik. PI T- I I I lm u Penyakit Dalam 2001. Medan 25- 27 Januari 2001.

14. Lukm an Hakim Zain, Leonardo Dairy, Gon t a r A. Sir e ga r, Juw it a Sem biring, Mabel Sihom bing, Bet t hin Mar paung, Sri Sut adi, Abiran Nababan, Pengarapen Tarigan. Diagnosis & Penat alaksanaan GERD/ Gast ro Updat e 2003. Peningkat an Profesionalism e di Bidang Gast roent ero- Hepat ologi. Medan 18- 19 Okt ober 2003.

15. Lukm an Hakim Zain, Leonardo Dairy, Gon t a r A. Sir e ga r, Juw it a Sem biring, Mabel Sihom bing, Bet t hin Mar paung, Sri Sut adi, Abiran Nababan, Pengarapen Tarigan. I rrit able Bow el Syndrom e. PI T I V 2003. Peningkat an Profesionalism e Menyam but Era Globalisasi. Medan 6- 8 Februari 2003.

16. Lukm an Hakim Zain, Leonardo Dairy, Gon t a r A. Sir e ga r, Juw it a Sem biring, Mabel Sihom bing, Bet t hin Mar paung, Sri Sut adi, Abiran Nababan, Pengarapen Tarigan. Hepat ic Fibrogenesis in Non Alcoholic Fat t y Liver Disease. Konas XI PGI , PEGI & PI N XI I PPHI , Malang 5- 7 Juli 2003.

17. Mabel Sihom bing, Leonardo Dairy, Gon t a r A. Sir e ga r, Juw it a Sem biring, Bet t hin Marpaung, Sri Sut adi, Abiran Nababan, Lukm an Hakim Zain, Pengarapen Tarigan. Nsaid I nduced Pept ic Ulcer in Pat ient s Chronic User Nsaids. Konas XI , PGI , PEGI PI N XI I PPHI X. Malang 5- 7 Juli 2003.

(35)

19. Religius Pinem , Leonardo Dairy, Gon t a r A. Sir e ga r, Juw it a Sem biring, Mabel Sihom bing, Bet t hin Mar paung, Sri Sut adi, Abiran Nababan, Lukm an Hakim Zain, Pengarapen Tarigan, Colorect al carcinom a w it h lym ph noe m et ast ases t reat ed by resect ion. Konas XI , PGI , PEGI PI N XI I PPHI X. Malang 5- 7 Juli 2003

20. Suhart ono, Leonardo Dairy, Gon t a r A. Sir e ga r , Juwit a Sem biring, Mabel Sihom bing, Bet t hin Mar paung, Sri Sut adi, Abiran Nababan, Lukm an Hakim Zain, Pengarapen Tarigan, Colit is Tuberculosa. Konas XI , PGI , PEGI PI N XI I PPHI X. Malang 5- 7 Juli 2003.

21. Udut Tarihoran, Leonardo Dairy, Gon t a r A. Sir e ga r , Juw it a Sem biring, Mabel Sihom bing, Bet t hin Mar paung, Sri Sut adi, Abiran Nababan, Lukm an Hakim Zain, Pengarapen Tarigan, Hepat ic Cirrhosis w it h Hepat ocellular Carcinom a in The Young Adult . Konas XI , PGI , PEGI PI N XI I PPHI X. Malang 5- 7 Juli 2003.

22. I m an Randal Tarigan, Leonardo Dairy, Gon t a r A. Sir e ga r, Juw it a Sem biring, Mabel Sihom bing, Bet t hin Mar paung, Sri Sut adi, Abiran Nababan, Lukm an Hakim Zain, Pengarapen Tarigan, Hipert ensi Port al Ekst ra Hepat ik. Konas XI , PGI , PEGI PI N XI I PPHI X. Malang 5-7 Juli 2003.

23. Faisal Lubis, Leonardo Dairy, Gon t a r A. Sir e ga r , Juwit a Sem biring, Mabel Sihom bing, Bet t hin Mar paung, Sri Sut adi, Abiran Nababan, Lukm an Hakim Zain, Pengar apen Tarigan, Pankreas Pada Usia Muda. KOPAPDI XI , Sur abaya 7- 11 Juli 2003.

24. Arief Gunaw an. Leonardo Dairy, Gon t a r A. Sir e ga r, Juw it a Sem biring, Mabel Sihom bing, Bet t hin Mar paung, Sri Sut adi, Abiran Nababan, Lukm an Hakim Zain, Pengarapen Tarigan. Pankreat it is Akut Dengan Kom plikasi Abses. KOPAPADI XI , Sur abaya 7- 11 Juli 2000.

25. Juwit a Sem biring. Leonardo Dairy, Gon t a r A. Sir e ga r , Mabel Sihom bing, Bet t hin Marpaung, Sri Sut adi, Abiran Nababan, Lukm an Hakim Zain, Pengarapen Tarigan. Depresi Pada Penderit a I rrit able Bow el Syndrom e. Gast ro_Updat e 1, Okt ober 2004, Medan.

26. Syafrizal nasut ion. Leonardo Dairy, Gon t a r A. Sir e ga r, Juw it a Sem biring, Mabel Sihom bing, Bet t hin Mar paung, Sri Sut adi, Abiran Nababan, Lukm an Hakim Zain, Pengarapen Tarigan.Duodenal Ulcer Wit h Massive Bleeding as Com plicat ion. PI T I I I , Maret 2002, HDTI – Medan.

(36)

28. Leonardo Dairy, Gon t a r A. Sir e ga r, Juw it a Sem biring, Mabel Sihom bing, Bet t hin Marpaung, Sri Sut adi, Abiran Nababan, Lukm an Hakim Zain, Pengarapen Tarigan. Difungsi sut onom ik pada penderit a sirosis hat i. Konas XI PGI - PEGI & PPHI XI I Malang, 2003. 29. Leonardo Dairy, Gon t a r A. Sir e ga r, Juw it a Sem biring, Mabel

Sihom bing, Bet t hin Marpaung, Sri Sut adi, Abiran Nababan, Lukm an Hakim Zain, Pengarapen Tarigan, Pengosongan pet anda radiopak padat dari lam bung pada penderit a diabet es m ellit us t ipe 2 yang baru didiagnosa. Konas X, PGI , PEGI & PPHI XI , 9- 13 Sept em ber 2001. Medan.

30. Leonardo Dairy, Gon t a r A. Sir e ga r, Juw it a Sem biring, Mabel Sihom bing, Bet t hin Marpaung, Sri Sut adi, Abiran Nababan, Lukm an Hakim Zain, Pengarapen Tarigan. Gam bar an klinis dan laborat orium sirosis hat i kom pensat a di RSUD Pringadi Medan. Konas X, PGI , PEGI & PPHI XI , 9- 13 Sept em ber 2001. Medan.

31. Leonardo Dairy, Gon t a r A. Sir e ga r, Juw it a Sem biring, Mabel Sihom bing, Bet t hin Marpaung, Sri Sut adi, Abiran Nababan, Lukm an Hakim Zain, Pengarapen Tarigan. Kelainan saluran cerna bagian at as dihubungkan dengan berat ringannya gagal ginj al kronik. KOPAPDI VI I I Yogyakart a, 1990.

32. Leonardo Dairy, Gon t a r A. Sir e ga r, Juw it a Sem biring, Mabel Sihom bing, Bet t hin Marpaung, Sri Sut adi, Abiran Nababan, Lukm an Hakim Zain, Pengarapen Tarigan. Hepat it is B Bahaya, Pencegahan dan Penat alaksanaan, Round Table Discuss. 5 Agust us 2004. Tebing Tinggi Medan.

33. Leonardo Dairy, Gon t a r A. Sir e ga r, Juw it a Sem biring, Mabel Sihom bing, Bet t hin Marpaung, Sri Sut adi, Abiran Nababan, Lukm an Hakim Zain, Pengarapen Tarigan. Penat alaksanaan Penderit a Dispepsia dan Tukak Pept ik. PI T VI 2005. 3- 5 Maret 2005 Medan.

V I I I . PERTEM UAN I LM I AH YAN G D I H AD I RI

A. I n t e r n a sion a l

1. Digest ive Disease Week Thailand ( DDW) 12- 16 Desem ber 1999. Chiang Mai- Thailand.

2. APCG ( 11t h Asian Pacific Congress of Gast r oent erology) APCDE ( 8t h Asia Pacific Congress of Digest ive Endsocopy) 10- 14 Maret 2000, Hongkong, China.

(37)

4. 4t h I nt ernat ional m eet ing on t herapy in liver disease, 19- 21 Sept em ber 2001, Bar celona, Spain.

5. 2nd Asean Conference On Medical Sciences, 18- 20 August 2002 at Tiara Convent ion Cent re Medan, Nosr t Sum at er a Ut ara.

6. I ndonesian Digest ive Disease Week ( I DDW) in Conj uct ion w it h The Am erican Gast r oent erological Associat ion ( AGA) . July 9t h – 12t h, 2003, Bali- I ndonesia.

B. N a sion a l

1. Advances I n Gast roent erology” Janssen Research Council on July 19, 1988 in Medan.

2. Konas V PGI ,PEGI , & PPHI VI , 28- 30 Novem ber 1991, Medan.

3. Hepat ology Updat e Dalam Rangka Hut Ke- 74 RSCM. 27 Novem ber 1993.

4. Konas VI PGI ,PEGI , & PPHI VI I , 28- 30 Nov em ber 1993, Bandung.

5. Sim posium “ Penat alaksanaan Penyakit - Penyakit Kardiovaskuler” . Medan Brast agi 23 Maret 1995.

6. Sim posim Pengenalan M.R.I dan Aplikasi Kliniknya. Medan 25 Maret 1995.

7. Up Dat e Gast roent er ology- Hepat ology 14 Okt ober 1995, Jakar t a.

8. Kongres Nasional Perhim punan Nefrologi I ndonesia 1995, Medan 1 s.d. 3 Des.

9. Sim posium “ Updat e I n Gast roent erology” . Medan 17 Juni 1995.

10. Konker PERKI VI I Persat uan Dokt er Spesialis Kar iovaskuler I ndonesia Medan 10 Agust us 1996.

11. Kongres Nasional VI I I , PI N I X, PGI , PEGI . Surabaya 12- 15 Sept em ber 1997.

12. Sim posium konsensus Nasional Penat alaksanaan Helikobakt er Pylori di I ndonesia, 5 Apr il 1997. Medan.

13. Konas VI I I PGI ,PEGI , & PPHI I X, 12- 15 Sept em ber 1997, Surabaya. 14. Sim posium Diagnost ik, Pat ogenese dgn Terapi Helikobakt er Pilori dan

Klinik, 27 Sept em ber 1997.

15. Sim posium New Perspect ive in t he m anagem ent of acid relat ed disease, Konas VI I I , PI N I X, PGI , PEGI . Surabaya 15 Sept 1997.

16. Sim posium Perkem bangan baru pengobat an hepat it is dgn int erferon alfa- 2a. Konas VI I I , PI N I X, PGI , PEGI . Surabaya 13 Sept em ber 1997. 17. Sim posium Penat alaksanaan Kolangit is, Konas VI I I , PI N I X, PGI ,PEGI . 18. Sim posium Perkem bangan baru dan Penat alaksanaan Hepat it is kronik,

Medan 19 Okt ober 1997.

(38)

20. Tem u I lm iah oleh Unit Perkem bangan I lm iah ( UPI ) FK- USU & Lab Klinik Prodia, Medan 22 Apr il 1998.

21. Kongres Nasional I X, PI N X, PGI , PEGI . Jakart a 25- 28 Nov 1999. 22. Sim posium Pem berian Nut risi Parent eral, HDT Medan, 10 April 1999. 23. The 1st I ndonesia Heart Associat ion and I nst it ut e Jant ung Negara

( Malysia) , 14- 15 Agust us 1999, Medan.

24. Sim posium “ Terapi Kausat if Gast ropat i Akibat NSAI D. Medan, 22 Maret 2000.

25. Sim posium Break t hrought Treat m ent of Rheum at ic Disease at t he new m illenium , Medan 25 Mar et 2000.

26. Sem inar I lm iah “ Hepat it is Tahun 2000 Problem at ika dan Solusinya, Medan 1 April 2000.

27. Pelat ihan Bidang Peraw at an Penaggulangan Penderit a Gaw at Darurat di RS.Haj i Medan, 22 s.d. 25 Mei 2000.

28. Sim posium Penat alaksanaan diabet es dan hipert ensi m asa kini dan m asa dat ang. Medan 28 Mei 2000.

29. Sim posium Diagnosis dgn Penat alaksanaan Enselpalopat i Hepat ik Masa Kini, Medan 28 Mei 2000.

30. Mini sim posium Pendekat an Terapi Baru pada Hepat it is Kronik B dan C, Medan 10 Juni 2000.

31. Konas XI Perhim punan Dokt er Spesialis Penyakit Dalam I ndonesia ( PAPDI ) , 7- 11 Juli 2000, Surabaya.

32. Konas I V Perhim punan Alergi I m unologi I ndonesia, 29 Maret - 01 April 2001 Medan.

33. Sim posium Medical Conference I ncardiology, Medan, 7 April 2001. 34. Sim posium Pra HUT ke 49 FK- USU “ New Evidence on COX- 2 I nhibit or,

Medan 11 Agust us 2001.

35. Konas X PGI ,PEGI , & PPHI XI , 9- 13 Sept em ber 2001, Medan.

36. PI T ke I I I “ New Approach in I nt ernal Medicine Year 2002, Medan 7- 9 Mar et 2002.

37. Sim posim Advanced Dyspepsia in Gener al Pract ice New , 18 Mei 2002. 38. Pert em uan I lm iah Tahunan “ Peningkat an Profesionalism e Menyam but

Era Globalisasi” Medan, 6- 8 Febr uar i 2003.

39. Konas XI ,PEGI & PPHI XXI I , 3- 7 Juli 2003, Malang. 40. Kursus Biologi Molekuler, Medan, 26- 01 Maret 2004.

41. Pert em uan I lm iah Tahunan V 2004, Medan 4- 6 Maret 2004.

42. Sim posium ” Oveview on Novart is Mega Trial & Com m it m ent t o Advancing CV Cont inium . Medan 20 Agust us 2004.

43. Sim posium Managem ent of crit ical illness an updat e, Medan 20 Agust us 2004.

(39)

46. Sim posium Gast ro Updat e I I 2004. Medan 17- 18 Sept em ber 2004. 47. Liver Updat e: New Direct ion in t he m anagem ent of liver disease,

Jakar t a, June 2004.

48. Sim posium infect ion Updat e 2004, Medan Juli 2004.

49. Pert em uan I lm iah Tahunan ( PI T VI 2005) . Maret 2005, Medan.

50. Sym posium Updat e in Gast roent erology and Endoscopy Workshop. 18029 Mar et 2005. Jakart a.

Gambar

Tabel 1 . Faktor Risiko Kanker Usus Besar
Tabel 3 . Sum m ary Recom m endation Cross-Sectional I m aging in Colorectal
Tabel 4 . Penentuan Staging KUB Berdasarkan Sistem  TNM
Tabel 5 .  Rekom endasi Rejim en Kem oterapi dari National Com prehensive

Referensi

Dokumen terkait