• Tidak ada hasil yang ditemukan

Era Bioteknologi Moderen Dan Peranannya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Era Bioteknologi Moderen Dan Peranannya"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ERA BI OTEKN OLOGI M OD EREN D AN PERAN AN N YA D ALAM KEH I D UPAN

M I ZAW ARTI , S.Si

PROGRAM STUD I BI OLOGI

FAKULTAS M ATEM ATI KA D AN I LM U PEN GETAH UAN ALAM UN I V ERSI TAS SUM ATERA UTARA

I . Pe n da h u lu a n

Makhluk hidup m em iliki t at anan st ukt ural dan fungsional yang sangat efisien dan efekt if da1am m elangsungkan t ugas- t ugas unt uk m enunj ang dan m em apankan preses hidup. Dalam skala k ecil, sel sebagai unit st uk t ural dan fungsional t erkecil k ehidupan sudah m am pu m em perlihat k an ciri- ciri sebagai m ak hluk hidup. Dalam skala besar y ait u populasi, k om unit as, dan bosfer. Masing - m asing indiv idu m ak hluk hidup m enunj ukkan kem am puan m andiri saling t ergant ung secara m engunt ungkan k arena adany a perim bangan sat u t erhadap y ang lain sepert i y ang t elah diat ur oleh alam . Dalam hal ini m akhluk hidup secara inheren m em iliki sifat - sifat self regulat ion ( m engat ur diri sendiri) , self perugulat ion ( berk em bang biak sendiri) , self cont ained ( m em ecahkan m asalah sendiri ) dalam m elangsungkan proses hidup bersam a.

Organism e hidup dalam lingk ungan y ang selalu berubah, m erek a m am pu m engim bangi perubahan lingkungan dengan m enggunakan st rat egi variabilit as ( k eragam an) genet ik a. Charles Darw in m ent erj em ahk an proses perim bangan t ersebut sebagai perj uangan unt uk hidup dan kelangsungan hidup m akhluk yang paling sesuai.

Dalam pengem bangan ilm u penget ahuan pada t iga dasaw arsa t erak hir, landasan kem am puan proses dan kelangsungan hidup dipaham i m elalui pendekat an hirarki Organisasi Mat eri, yang m enunj ukan bahw a pada hirarki paling dasar t erdapat lebih banyak kesam aan ant ara j enis m akhluk hidup dan m akin keat as m enunj ukkan lebih bany ak k eanekaragam an. Dengan pem aham an ini didapat peluang besar unt uk m em anfaat kan kesam aan guna m engem bagkan rekayasa gen m elalui t eknik rek om endasi DNA. Dengan t ek nik ini, DNA suat u m ak hluk hidup dapat dipindahk an ke m akhluk yang lain j enis, bahkan yang sangat j auh hubungan kekerabat annya. Makhluk rekom binan kem udian m em iliki kem am puan baru dalam m eiangsungkan proses hidup daD bersaing dengan m ak hluk hidup lain. Tek nik rek om binasi DNA m erupak an t ulang punggung pengem bangan biot eknologi baru. Dengan dernikian biot eknologi adalah t eknologi yang m em anfaat kan m akhluk hidup ( agen hayat i) yang t elah direkayasa unt uk m enghasilkan barang dan j asa m em enuhi kesej aht eraan m anusia. Pengem bangan dan perkem bangan biot eknologi t elah am at j auh dew asa ini, dan m anusia sebagai pelak u penerapan ilm u seak an ak an t idak m em puny ai bat as dalam m em anfaat kan m akhluk hidup unt uk m em enuhi kebut uhannya.

I I . Pe n e m u a n D N A

(2)

DNA rek om binan y ang dapat disim pan dalam laborat orium . Gen- gen y ang diiisolasikan dengan m et ode dem ikian disebut gen yang dik lon .

Pada pert engahan t ahun 1940- an para penelit i m enem ukan bahw a gen bekerj a m engarahkan sint esa prot ein. Hasil pengarnat an ini m enim bulkan pert any aan filosofis y ang m enarik : Jika gen m engarahkan sint esa prot ein, bisakah m ereka it u adalah prot ein it u sendiri ? Jadi m enj elang pert engahan t ahun 1940- an arab penelit ian t ent ang bahan genet is m ulai beralih dari prot ein k e DNA.

Lalu pada aw al t ahun 1950- an Erw in Chargaff m encat at adanya beberapa k et erat uran dalam k om posisi dasar DNA pada berbagai spesies m ak hluk . I ni m enj adi pendorong bagi para ilm uw an unt uk m erasak an bet apa pent ingny a m engam at i st uk t ur bahan it u. Terut am a t erungk ap bahw a persent ase adenin selalu sam a dengan t im in, dan persent ase guanin selalu sam a dengan cyt osin. Meskipun dem ik ian perbandingan persent ase guanin selalu sam a dengan cyt osin. Meskipun dem ik ian perbandingan pasangan adenin- t im in dengan pasangan guanin- cy t osin bervariasi sek ali ant ara berbagai spesies. Pengam at an belak angan m em bant ah hipot esa bahw a DNA t erdiri dari unit berulang em pat m acam nuk leot ida y ang m onot on. Jik a benar dem ik ian lalu k eem pat basa adenin, Cy t osin, guanin dan t im in haruslah hadir dalam j um 1ah yang sam a. Berart i ini j elas t idak sepert i yang dit em uk an oleh Chargaff. Penelit i ini m em beri pandangan bahw a st ruk t ur DNA m em iliki variasi yang dibut uhkan darinya sebagai sim panan infolm asi genet is.

Pada aw al 1950- an j uga, Jam es D Wat son dan Francis Crick y an bek erj asam a pada Medical Reserch Council's Laborat ory of Molek ul Biologi di Cam bridge, I nggris, berusaha unt uk m em ecahkan st rukt ur t iga dim ensi m olekul DNA dengan m et ode krist alogi sinar X. Pada percobaan ini m ula- m ula m engalam i kegagalan unt uk m enet apk an st ruk t ur DNA sebelum dibant u oleh fot o pem biasan sinar X y ang dibuat oleh Rosalind Franklin di Maurice Wilkin's Laborat ory di Com bridge. Dengan m enggunak an inform asi dat i foro pem biasan it u dan j uga dari rum us y ang dit em uk an Chargaff, Wat son dan Crick m eny im pulkan bahw a m olek ul DNA t erdiri dari dua unt aian nukleot ida yang berpilin bersam a m em bent uk ikat an ranggkap ( double helix) ( Gam bar 1 ) . Tiap unt aian at au m at a rant ai adalah nuk leoda, y ang t ulang punggungny a berupa deoksiribosa dan fosfat y ang berselang seling. Biasany a m enj ulur dari t ulang punggung it u.

Tulang punggung dua unt aian it u berada disebelah luar double helix yang dit eorikan Wat son- Crick, dan bahasany a berada disebelah dalam . Basa sat u unt aian m em bent uk ikat an hidrogen yang lem ah dengan basa unt aian pasangannya dengan cara yang sangat khusus. Sesuai dengan rum us Chargaff, adenin selalu berikat an dengan t im in ( A- T) , sedang cyt osin selalu berik at an dengan guanin ( C- G) . Rancang bangun m olekuler DNA yang berpilin rangkap m enj adi t em pat unt uk m em elihara kelangsungan inform asi genet is sert a m am pu m ew ariskannya kepada generasi berikut nya. Molekul besar m enyim pan banyak infonnasi dalam urut an nukleot idanya. Selain it u urut an nukleot ida dat i sat u unt aian m enent ukan urut an nukleot ida pasangannya.

I I I . Er a Biot e k n ologi

Peranan m ik robiologi ak an m em beri w arna, w aw asan dan cak raw ala barnubagi k ehidupan biot eknologi m odem . Bahan bak u biom assa y ang ada m erupak an " renw able front ier" dapat diolah oleh biot eknologi t radisional m aupun m odem sehingga m enj adi produk baru y ang sangat berharga. Produk - produk biot eknologi sangat erat dengan perkem bangan biot eknologi pada j am anny a. Adapun era bit ek nologi t ersebut adalah:

1 . Er a Pr a Pa st e u r ( se be lu m 1 8 6 5 )

(3)

2 . Er a Pa st e u r ( 1 8 6 5 - 1 9 4 0 )

Pengem bangan indust ri ferm ent asi pem buat an et anol, but anol dan asam organik , perlak uan air buangan.

3 . Er a An t ibiot ik a ( 1 9 4 0 - 1 9 6 0 )

Pem buat an penisilin yang m ulai digunakan pada saat pendarat an t ent ara Am erika di Norm andi selam a perang dunia I I , vaksin virus, t eknologi kult ur sel hew an. 4 . Er a Pa sca An t ibiot ik a ( 1 9 6 0 - 1 9 7 5 )

Asam - asam am ino elusidasi s1rukt ur DNA, prot ein sel t unggal, enzim unt uk det erj en, gasohol, biogas, t ek nologi rek om binan DNA.

5 . Er a bit e k n ologi m ode m ( 1 9 7 5 - se k a r a n g )

Rek ay asa genet ik a, zat ant ibodi m onok ronal, horm on insulin, horm on pert um buhan ikan t una.

Dengan m unculnya t eknologi DNA rekom binan dan t eknik- t eknik pem bant u sepert i peny usunan DNA, m ak a k it a sek arang dapat m em erik sa pada t ingk at an m olekuler rangkaian- rangkaian genet ika yang t erlibat dalam pengendalian ekspresi gen. Cara pendekat an k lasik dalam genet ik a adalah pem buat an m ut asi in v iv o secara acak pada seluruh genom , lalu m engisolasikan m ereka dengan m em perlihat kan fenit if–fenot if khusus. Kem udian m uat an ini dianalisi unt uk m enent ukan gen m ana yang t elah berubah. Suat u m et ode yang ham pir t erbent uk sesungguhnya adalah " m et ode genet ik a berubah" . Suat u m et ode y ang ham pir t erbent uk sesungguny a adalah " m et ode genet ika m undur ( reverse genet ics) " yait u unt uk m em buat m ut asi-m ut asi spesifik dalaasi-m suat u sigasi-m en DNA in v it ro, dan asi-m enganalisa pengaruh dari perubahan- perubahan ini pada organism e in v iv o set elah m engint roduk si k em bali gen m uat annya.

Berek spresiny a dengan gen y ang dipindahk an k edalam gel at au j aringan y ang sesuai adalah sem acam prasarat unt uk berbagai bent uk penerapan t ek nik DNA rek om binan dalam biot eknologi. Terut am a berlak u sebagai usaha unt uk m engobat i penyakit genet is m anusia dengan pengobat an gen dan j uga unt uk usaha yang bert uj uan unt uk m eningkat kan m ut u

t anam an panen.

Selam a 15 t ahun belakangan ini para pakar genet ika m em pelaj ari bagaim ana m engeluarkan sebuah gen t unggal dari suat u species yang lain. I nilah yang disebut rek ay asa genet ik a y ang m erupak an pelak sanaan dari biot eknologi m odem . Organism e –organism e hasil rek ay asa genet ik a y ang pert am a adalah bak t eri bersel kem bar yang t elah disisipi gen- gen m anusia yang dapat m enghasilkan produk-produk benilai. Tum buh- t um buhan dan hew an - hew an hasil rekayasa genet ika segera m enyusul bakt eri t ersebut dan m em buka pint u seluruh bidang pert anian lebar - lebar bagi penerapan biot eknologi m odem .

I V. Te k n ik Re k a y a sa Ge n e t ik a

(4)

Ada em pat prinsip pengk loningan gen y ait u : 1 . Pe n y ia pa n ge n .

Gen bak t eri y ang dik loning pada um um ny a didapat dari peny iapan t ot al DNA krom osom ( kloning " penem bakan" ) dengan cara m em belah DNA dengan endonuk lese y ang t erbat as sehingga m enghasilkan bagian m asing- m asing 4 k ilobase ( kb) dengan uj ung yang " lengket ."

2 . Pe n yisipa n k e da la m v e k t or

Vek t or adalah replika y ang ak an m em ungk ink an gen unt uk dit em pat k an disel induk ( host cell) dan m elibat k an plasm id pada bak t eri induk . Plasm id adalah m olek ul DNA berbent uk lingk aran k ecil y ang t erdapat didalam bak t eri disam ping k rom osom ut am a plasm id m engandung unsur- unsur genet ik yang t idak t erikat pada krom osom ut arna. Vekt o plasm id harus m em iliki t em pat unt uk endonuklease t erbat as biasa dan fakt or ant ibiot ik sehingga m em ungkinkan unt uk m em ilih perubahan yang diinginkan.

Pem asangan DNA y ang ak an dik loning k edalam v ek t or plasm id disebut legasi dan enzim y ang berperan dalam pem asangan ini adalah enzim y ang dipak ai dim urnikan dari E. Coli yang t elah diinfeksi dengan T4. Didalam sel enzim ini berfungsi dalam perbaik an t iap skont inuit as y ang m ungk in t im bul pada salah sat u unt ai pada m olekul unt ai ganda. Selain it u, dalam t abung percobaan, ligase DNA yang dim urnikan j uga akan m enyam bungkan kedua uj ung m olekul yang sam a.

3 . Pe r u ba h a n se l in du k ( H ost Ce ll)

Cam puran plesm id y ang diperkenalk an k epada sel bak t eri diperluk an secara k husus sehingga sel m engam bil DNA dalam proses perubahan sel induk . Set elah DNA disisipk an didalam sel bak t eri m ak a,DNA y ang sudah disisipk an t ersebut ak an dim asuk k an lagi k edalam sel hidup m isalny a k edalam sel bak t eri k em udian dit um buhk an k edalam m edia t ert ent u. Didalam m edia, sel bak t eri ini ak an t um buh dan berkem bang biak m enghasilkan klon dan klon ini akan m enghasilkan insulin.

4 . M e n de t e k si ge n y a n g su da h k lon .

Ada t iga cara m endet eksi gen y ang sudah dik lon :

a. Penguj ian berdasarkan inform asi urut an asam am ino prot ein yang di sandi. b. Penguj ian ak t ifit as biologis produk gen

c. Menggt m ak an ant ibodi k husus t erhadap produk gen.

Klon y ang t epet dapat didet ek si dengan m enggunak an " probe" unt uk goo it u sendiri. Probe t erdiri sat u segm en pendek DNA y ang diberi label radioak t if, dan m em iliki urut an basa nukleot ida yang sesuai dengan urut an asam am ino yang dik et ahui dat i sat u segm en prot ein. Cara lain m em buat k lon ialah j ik a prot ein y an disandi gen dihasilkan dalam sel y ang dik lon, ia dapat didet ek si dengan m enggunakan uj i ant ibodi khusus bagi prot ein yang disandi at au dengan cara m enguj i ak t ifit as biologi prot ein dalam sel.

Enzim - enzim y ang m em anipulasi DNA ada em pat y ait u : 1. Enzj im Nuklease ( yang m em ot ong asam nukleat )

2. Enzim Ligase ( yang m enyam bung asam nukleat m enj adi sat u ) 3. Enzim Polim erase ( y ang m em buat copy dat i m olek ul DNA) 4. Enzim Modifikasi ( yang m enghilangkan gugus kim ia )

Dengan ringk as rek ay asa genet ik dapat dibuat sebagai berik ut :

1. DNA y ang diam bil dari sel penk reas, dipot ong dengan enzim endonuk lease rast riksi

(5)

3. Kem udian DNA y ang sudah dipot ong, disisipk an k edalam DNA plasm id y ang j uga sudah dipot ong. Peny isipan ini dibant u oleh enzim ligase DNA.

4. Set elah disisipk an m ak a plasm id dim asuk k an k edalam sel bak t eri, dan dit um buhk an dalam m edia t ert ent u, agar dapat t um buh dan berkem bang biak sert a m enghasikan klon yang m enghasilkan insulin.

V . Pe r a n a n biot e k n ologi 5 .1 . D a la m m a sya r a k a t

Menj elang ak hir abad k e- 20 sebagian besar m asy arak at dunia m enant i biot eknologi dengan penuh harapan unt uk m em ecahkan berbagai m asalah um at m anusia dibum i. Nam un sebagian m asy arak at m em andang bahw a m em asuk i era biot eknologi sam a saj a m em asuk i hut an belant ara k et idak past ian t ent ang dam pak y ang ak an t erj adi k em udian hari.

Perkem bangan biot eknologi sekarang ini akan m enim bulkan dam pak serius pada dem ensi et ika dan buday a. Rek ay asa genet ik a m enim bulk an m asalah- m asalah et ika serius yang berhubungan dengan pengubahan, m anipulasi, penet apan pat en dan pem ilikan bent uk- bent uk kehidupan. Berbagai perkem bangan dibidang kesehat an j uga akan m em baw a im plikasi m endalam pada nilai- nilai budaya. I nfrast ruk t ur t ek nologi dan desak an ekonom i ak ibat biot eknologi m em baw a dam pak besar pada st ruk t ur sosial ekonom i sert a pada nilai- nilai buday a, sem ent ara m asy arak at luas t idak m endapat inform asi dan diasingk an dari pengam bilan k eput usan t ent ang ara, bat as- bat as t uj uan dan dam pak biot eknologi.

5 .2 . D a la m sist e m e k ologi

Sem ua organism e y ang ada dibum i t elah m elam paui proses evolusi selam a j ut aan t ahun akibat keberadaan m ereka kini t elah m encapai suat u posisi k eseim bangan y ang opt im al. int erak si ant ara suat u organism e dengan lingkungannya baik lingkungan biot ik m aupun abiot ik t elah m em punyai bent uk khas m asing- m asing keanekaragam an j enis hubungan ini m em pengaruhi bent uk ekosist em k it a dibum i. Jadi j elaslah t erlihat adany a k et erkait an ant ara m asing-m asing organisasing-m e asing-m usnah, keseiasing-m bangan sist easing-m akan t erganggu daasing-m pak yang ak an dit im bulk an biot eknologi dalam sist em ekologi ant ara lain t erj adiny a pencem aran lingk ungan ak ibat penggunaan pest isida y ang berlebihan sehingga penam bahan at au pengurangan kom ponen- kom ponen ekosit em bukan m erupakan hal y ang dianggap ringan. Cont oh dam pak pem asuk an organism e baru k elingk ungan alam i adalah pem anfaat an gen ant i bek u y ang t erdapat pada suat u j enis ikan y ang dapat dit ransfer keikan yang t idak t ahan suhu dingin. Akibat nya yang biasa t idak didapat i pada m usim dingan sek arang dapat sangat leluasa berkem bang biak dan m enem pat i perairan y ang dingin. Jadi ak ibat adany a k ej adian ini dapat m enim bulk an pem usnahan suat u species ikan t ert ent u, sehingga k eseim bangan ekosist em ak an t erganggu.

V I . Pe n u t u p

Molekul DNA m elalui t eknik rekayasa genet ika m enj adi dasar dalam pengem bangan biot eknologi m odern saat ini. Dengan t ek nik ini t elah dapat dihasilkan m olekul- m olekul baru yang ident ik dengan m olekul DNA asli sert a dapat disisipkan at au dipindahkan keorganism e lain unt uk m enj adikan produk- produk lain yang diinginkan.

(6)

V I I . D a ft a r Pu st a k a

1. Brow n C.M, I Cam pbell, F.G Prest , 1987. I nt roduct ion t o Biot echnology : Blackw ell scient ilic Publicat ions, London.

2. I gn Suhart o, 1995. Biot eknologi Dalam Dunia I ndust ri : Andi Offset , Yokyakar t a. 3. Jam es D Wat son, Jhon Tooze, Dav id T .Kurt z, 1988. DNA Rekom binan: Erlangga,

Jak art a.

Referensi

Dokumen terkait

Using four examples of Argentine workers living in deprived areas, we have shown how the capability approach provides a useful analytical framework to understand the connections between

The Christian story, which has significantly influenced the cultural and social contexts of South Africa, places the significant other as constitutive of the identity of selves when

Alex Welte, John Hargrove, Wim Delva, Brian Williams, Tienie Stander CLINICAL IMAGES 381 Tuberculous lymphadenitis and Horner’s syndrome Robert Freercks, Mark W Sonderup ETHICS IN

[r]

Time Magazine printed an article that referred to the cause of anxiety attacks, which is stress, as an epidemic in 1983.. No one would argue against the fact that the world around

Pada tahap awal Pokja Pengadaan Barang/Jasa pada Dinas Bina Marga Kabupaten Kuningan telah memberikan penjelasan kepada peserta lelang mengenai hal-hal yang perlu disampaikan

Arie Susanto: Analisis perencanaan dan pengawasan biaya, 2006 USU e-Repository © 2008... Arie Susanto: Analisis perencanaan dan pengawasan biaya, 2006 USU e-Repository

Lisa Afriyani: Fungsi anggaran sebagai alat perencanaan dan pengawasan pada PT... Lisa Afriyani: Fungsi anggaran sebagai alat perencanaan dan pengawasan

“Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan

Fahmi Yuska: Analisis Pengaruh Pendapatan Perkapita, Tingkat Inflasi, dan Simpanan Masyarakat..., 2006... Fahmi Yuska: Analisis Pengaruh Pendapatan Perkapita, Tingkat Inflasi,

Calculation method weared is method of SPSS, where data obtained to pass/through record keeping of Bank Annual Report Direct of Indonesian and Statistical Bureau Center counted