• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PERAN ORANGTUA MENDAMPINGI ANAK MENONTON TAYANGAN TELEVISI TERHADAP CAPAIAN PERKEMBANGAN EMOSIONAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TKQ UMAIRA KECAMATAN MEDAN PERJUANGAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PERAN ORANGTUA MENDAMPINGI ANAK MENONTON TAYANGAN TELEVISI TERHADAP CAPAIAN PERKEMBANGAN EMOSIONAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TKQ UMAIRA KECAMATAN MEDAN PERJUANGAN."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PERAN ORANGTUA MENDAMPINGI ANAK MENONTON TAYANGAN TELEVISI DENGAN CAPAIAN PERKEMBANGAN

EMOSIONAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TKQ UMAIRA KECAMATAN MEDAN PERJUANGAN

Skripsi

Telah Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh:

RAHAYUNING FRANSISKA NIM:1113113029

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat selesai.

Skripsi ini berjudul “Hubungan Peran Orangtua Mendampingi Anak Menonton

Tayangan Televisi Dengan Capaian Perkembangan Emosional Anak Usia 5-6

Tahun di TKQ Umaira Kecamatan Medan Perjuangan”. Penulisan skripsi ini

dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar

sarjana pada program studi PG PAUD.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, penulis mohon masukan dari berbagai pihak, agar hasilnya lebih baik

lagi.

Penulis juga menyadari bahwa banyak bantuan yang tak ternilai dari

berbagai pihak, dengan ini penulis berkesempatan mengucapkan banyak terima

kasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom M.Pd

beserta jajarannya.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)

UNIMED.

3. Wakil Dekan I Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S, wakil Dekan II, Bapak Drs.

Aman Simaremare, M.S, dan wakil Dekan III Bapak Drs. Edidon Hutasuhut,

M.Pd.

(5)

iii

5. Ibu Prof.Dr. Anita Yus, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

dengan penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Sariana Marbun, M.Pd, ibu Dra. Hj.Nasriah, M.Pd dan Ibu Dorlince

Simantupang, M.Pd, selaku Dosen penguji yang telah memberikan kritik dan

saran serta masukan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini agar

lebih baik.

7. Seluruh Dosen Program Studi PG PAUD FIP UNIMED, yang telah

membimbing dan membagikan ilmunya. Khususnya Ibu Dorlince

Simantupang, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah

membimbing penulis selama mengikuti perkuliahan.

8. Seluruh civitas akademika FIP UNIMED, khususnya Kak Ika, dosen dan

pegawai yang tidak disebutkan namanya dalam tulisan ini.

9. Mua’limah Nuri Asmah Srg S.Ag, selaku Kepala TKQ Umaira, mua’limah

Niar beserta guru-guru lain yang telah memberikan izin untuk melakukan

penelitian korelasional di sekolah tersebut yang telah memberikan bantuan

dan kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian.

10. Teristimewa kedua orang tua tercinta, Bapak Harunzen ganteng dan Ibu

Yulastri Cantik yang telah dengan sabar dan penuh kasih sayang merawat,

menjaga, membesarkan dan mendidik penulis. Serta tak henti-hentinya

mendoakan anak-anaknya untuk mencapai cita-citanya.

11. Untuk Keluarga tersayang Amelia Putri (gadis), Erik saputra (abg), abg

Edi,abg Nafi, abg Paap, abg Deden, abg Imel, Icha, amak Ena, kak Lia, kak

(6)

iv

keluarga besar yang telah memberikan dukungan, motivasi dan doa kepada

penulis.

12. Kepada teman sekaligus teman-teman seperjuangan di Prodi PGPAUD

angkatan 2011 khususnya kelas A reguler dan sahabat-sahabat yang selalu

setia dalam suka maupun duka, untuk Mela, Kak Yuli, Ria, Ina, Mesra, Lilis,

Santi, Nande, Uci, Tari, Asmidar dan beserta teman-teman lainnya.

13. Untuk Keluarga keduaku Ikamami Unimed, Icha, Rezza, Arif, Tegar, Yella,

Hanna, Agia, Yati, terimakasih untuk dukungan dan bimbingannya selama

ini. serta semua anak ikatan mahasiswa minang yang telah memberikan

dukungan kepada penulis dan

14. Anak-anak beserta orangtua murid TKQ Umaira Medan Perjuangan yang

yang turut memberikan bantuannya dalam penulisan skripsi ini.

Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima dari berbagai

pihak, penulis mengucapkan banyak terima kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Esa

membalasnya. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua dan

dapat dijadikan sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan.

Medan, Juli 2015

Penulis,

Rahayuning Fransiska

(7)

i

ABSTRAK

RAHAYUNING FRANSISKA, Nim : 1113113029, Hubungan Peran Orangtua Mendampingi Anak Menonton Tayangan Televisi Dengan Capaian Perkembangan Emosional Anak Usia 5-6 Tahun di TKQ Umaira Kecamatan Medan Perjuangan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran orangtua mendampingi anak menonton tayangan televisi dengan capaian perkembangan emosional anak usia 5-6 tahun di TKQ Umaira Kecamatan Medan Perjuangan. Penelitian ini dilakukan di TKQ Umaira Medan Perjuangan dengan sampel penelitian 75 orang anak menggunakan angket serta observasi langsung disekolah. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional, dengan pendekatan yang digunakan deskriptif kuantitatif, analisis data bersifat kuantitatif untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan, variabel bebas adalah peran orangtua mendampingi anak menonton tayangan televisi sedangkan variabel terikat adalah capaian perkembangan emosional anak yang telah diuji validitas dan reliabiltas dari setiap angket yang telah disebarkan.

Data dianalisis dengan metode deskriptif dan uji hipotesis dengan uji t yang dilanjutkan dengan uji signifikan pada taraf nyata α = 0,05. Berdasarkan hasil analisis data diatas diperoleh rata-rata nilai capaian perkembangan emosional 57,20 dengan skor tertinggi 71 dan skor terendah 47. Sedangkan nilai rata-rata peran orangtua mendampingi anak menonton tayangan televisi 54,82 dengan nilai tertinggi 68 dan nilai terendah 44. Untuk tingkat kecenderungan data dilakukan dengan uji kecenderungan dengan menggunakan rata-rata ideal (0,25) dan standar deviasi ideal (0,5) untuk peran orangtua mendampingi anak menonton tayangan televisi dengan hasil kategori tinggi 56 orangtua (74,6%), kategori sedang 19 orangtua (25,4%), dan 0 % orangtua dikategori rendah. Sedangkan untuk capaian perkembangan emosional anak dengan hasil kategori tinggi 25 orang anak (33,3%), kategori sedang 46 orang anak (61,3 %), kategori rendah 4 orang anak (5,4%).

Berdasarkan hasil tersebut hipotesis menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara peran orangtua mendampingi anak menonton tayangan televisi dengan capaian perkembangan emosional anak dan dari hasil uji hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu (3,84) > (1,666) dengan dk = n-2 =(75-2=73) ( 73 =

(8)

v

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Capaian Perkembangan Emosional ... 32

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Peran Orangtua Mendampingi Anak

Menonton Tayangan Televisi... 33

Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas ... 35

Tabel 3.4 Rincian Kegiatan Penelitian ... 37

Tabel 4.1 Identifikasi Kecenderungan Data Capaian Perkembangan

Emosional Anak ... ..39

Tabel 4.2 Identifikasi Kecenderungan Data Peran Orangtua

Mendampingi Anak Menonton Tayangan Televisi ... 41

Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Validitas Variabel Capaian Perkembangan

Emosional Anak ... 64

Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Validitas Variabel Peran Orangtua

Mendampingi Anak Menonton Tayangan Televisi ... 65

Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Reliabilitas Variabel Capaian Perkembangan

Emosional Anak ... 66

Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Reliabilitas Variabel Peran Orangtua

Mendampingi Anak Menonton Tayangan Televisi ... 68

Tabel 4.7 Distribusi Variabel Capaian Perkembangan Emosional Anak ... 71

Tabel 4.8 Distribusi Variabel Peran Orangtua Mendampingi Anak

(9)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian ... 27

Gambar 4.1 Histogram Variabel Capaian Perkembangan Emosional

Anak ... 39

Gambar 4.2Histogram Variabel Peran Orangtua Mendampingi Anak

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Pedoman Penelitian

Lampiran 2 : Data Variabel Capaian Perkembangan Emosional Anak

Lampiran 3 : Data Variabel Peran Orangtua Mendampingi Anak Menonton Tayangan Televisi

Lampiran 4 : Data Pendukung Hasil Observasi Capaian Perkembangan Emosional Anak

Lampiran 5 : Data Variabel X Dan Y

Lampiran 6 : Perhitungan Validitas Instrumen

Lampiran 7 : Uji Reliabilitas Instrumen

Lampiran 8 : Perhitungan Statistik Distribusi Frekuensi

Lampiran 9 : Uji Kecenderungan Data

Lampiran 10 : Perhitungan Korelasi

Lampiran 11 : Data Pendukung Observasi Capaian Perkembangan Emosional Anak

Lampiran 12 : Tabel Nilai-Nilai Product Moment

Lampiran 13 : Tabel Nilai-Nilai Distribusi t

Lampiran 14 : Surat Izin Penelitian

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Anak adalah anugerah, rezeki, amanah dan kekayaan yang paling berharga

bagi orangtua dan keluarganya. Suatu kebahagian bagi orangtua yang selalu

berharap agar anaknya menjadi kebanggaan dalam kehidupannya, sehingga

orangtua perlu membina anaknya sejak usia dini. Masa usia dini adalah masa yang

sangat menentukan bagi perkembangan anak selanjutnya sebagai masa peka

dalam kehidupan anak untuk optimalisasi bagi perkembangannya.

Masa usia dini berada dalam rentang masa perkembangan. Masa usia dini

dikenal juga sebagai masa emas (golden age) dalam rentang perkembangan

individu. Masa ini merupakan masa perkembangan anak untuk siap berkembang

termasuk kesiapan untuk belajar. Anak menjalani proses tumbuh dan

berkembang,akan berjalan optimal sesuai dengan tingkat capaiannya, apabila

mendapatkan rangsangan serta pendidikan yang baik dari lingkungan untuk

memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak. Setiap anak usia dini

membutuhkan rangsangan dari lingkungannya, orangtua sebagai lingkungan

pertama dan utama bagi perkembangan anak. Keberadaan orangtua dalam

mengasuh dan mendidik anak menjadi hal penting bagi perkembangan anak

selanjutnya.

Lestari (2012:17) mengungkapkan bahwa sejalan dengan teori kelekatan

Bowlby mengidentifikasikan pengaruh perilaku pengasuhan sebagai faktor kunci

dalam hubungan orangtua dan anak yang dibangun sejak dini. Pada masa awal

(12)

2

orang dewasa yang secara teratur merawatnya, dan juga Teori Bowlby (dalam

Yus,2011:8) menyatakan bahwa secara genetis anak akan dekat dan nyaman

dengan ibunya, anak juga dapat dekat dengan orang-orang yang dapat

membuatnya nyaman dan membantu untuk bertahan hidup.

Orangtua berperan penting dalam pemberian rangsangan dan pendidikan

yang baik untuk anaknya. Segala sikap dan tingkah laku orangtua sangat

berpengaruh pada perkembangan anak. Orangtua sebagai pendidik pertama dalam

kehidupan anak karena tugas orangtua mendampingi, menstimulasi, memfasilitasi

anak agar perkembangan anak berkembang sesuai dengan tingkat capaian

perkembangan yang diharapkan.

Setiap orang bereaksi terhadap keberadaannya, hidup manusia sangat kaya

akan pengalaman emosional, hanya saja ada yang kuat dorongannya, ada pula

yang lemah sehingga ekspresi emosinya tidak nampak. Begitu juga dengan anak

usia dini mengekpresikan emosinya, belajar mengungkapkan emosi sebagai hal

penting saat anak berhubungan dengan orang lain, emosi dapat berupa

kegembiraan, sedih, marah dan takut. Emosi yang dirasakan anak merupakan

perasaan sebagai respon terhadap suatu keadaan akibat dari adanya hubungan

antar anak dengan orang lain dan merupakan sebagai salah satu capaian yang

harus dicapai perkembangannya pada anak usia dini yaitu perkembangan

emosional.

Sebagai anak usia dini perlu belajar banyak hal untuk kehidupannya, agar

dapat diterima dengan baik didalam lingkungan masyarakatnya. Pengenalan dan

pengendalian emosi sangat penting untuk anak. Orangtua berperan sangat penting

(13)

3

yang wajar sesuai dengan tingkat capaian perkembangan emosional anak yang

diharapkan.

Susanto (2011:3) mengemukakan bahwa sebagai orangtua harus

memberikan contoh nyata atau keteladanan yang baik kepada anaknya. Memang

anak adalah cerminan orangtuanya tetapi bukan hanya dari orangtua saja, anak-

anak akan meniru dari lingkungan sekitar atau media massa lainnya seperti

televisi, game, playstation dan juga teman bermain.

Orangtua sebagai pendamping dan penstimulasi perkembangan anak agar

berkembang sesuai dengan tingkat capaiannya. Saat anak belajar dari dunianya,

anak akan menerima semua informasi yang diperolehnya tanpa memperhatikan

benar atau salah hal yang diterimanya. Kecenderungan anak meniru lingkungan

sekitar sangat besar, dikarenakan anak mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dan

anak berusaha mencari jawaban dengan cara anak itu sendiri.

Di era globalisasi perkembangan teknologi berkembang dengan semakin

pesat. Hal ini secara langsung maupun tidak langsung memberikan pengaruh pada

kehidupan sehari-hari. Televisi sebagai salah satu hasil kemajuan teknologi

berkembang dengan banyaknya stasiun televisi yang saling berlomba

menyuguhkan tayangannya, baik yang positif seperti tayangan pengetahuan,

maupun tayangan yang negatif.

Menonton tayangan televisi menjadi suatu kegiatan yang sering dilakukan

anak, peran orangtua mendampingi anak menonton televisi sangat diperlukan,

karena televisi sekarang semakin marak dengan acaranya yang menarik, namun

akan cenderung berdampak negatif bila anak sudah menyaksikan

(14)

4

seperti tayangan kekerasan, perkelahian, pornografi, mistik, dan percintaan. Saat

anak pulang sekolah, usai bermain, bahkan sebelum tidur orangtua sering kali

membebaskan anaknya menonton tayangan televisi tanpa memperhatikan manfaat

dan akibat dari tayangan televisi yang ditonton terhadap aspek perkembangan

anak.

Santi (2009:77) menyatakan bahwa sesuai dengan hasil penelitian

diketahui siaran televisi yang aman ditonton anak hanya 15% padahal kita tahu

bahwa anak belajar dari apa yang dilihat dan dirasakan. Rata-rata anak Indonesia

menonton televisi selama 4,5 jam setiap hari padahal waktu belajarnya hanya 4

jam saja, bagi anak usia dini televisi adalah teman bermain, sebab setiap hari anak

mencari film kartun sampai tidak mengenal waktu.

Kenyataan saat ini menunjukkan orangtua terkadang cenderung

membiarkan anaknya sehari-hari berteman dan menikmati tayangan televisi tanpa

memperhatikan tayangan yang sedang ditonton anak, televisi dianggap sebagai

alat yang dapat menghibur anak. Secara langsung maupun tidak langsung

tayangan televisi terkadang juga memberikan contoh tayangan yang tidak baik

untuk ditonton anak usia dini, misalnya tayangan berbicara kasar dan memaksa,

mengancam, membentak, adegan perkelahian, mistik, adegan percintaan yang

berlebihan. Beberapa contoh yang tidak baik dari tayangan televisi akan

berimplikasi negatif pada capaian perkembangan emosional anak. Efek negatifnya

terhadap anak misalnya anak memiliki sifat penakut, pencemas, rendah diri, keras

kepala, manja, pembangkang dan pemalu. Sifat-sifat ini akan menjadi penghambat

(15)

5

Wiyani (2014:138) menyatakan bahwa capaian perkembangan emosional

anak usia dini pada usia 5-6 tahun adalah anak mampu menunjukkan emosi yang

wajar sesuai dengan tingkatan usianya. Sedangkan tayangan televisi yang sesuai

untuk anak hendaknya menyajikan tayangan dengan cerita-cerita yang

menggambarkan atau mengandung unsur-unsur pengajaran, norma-norma, aturan

serta bagaimana caranya menghormati, pengungkapan emosi yang wajar,

keharmonisan dalam keluarga, penuh kasih sayang, cinta damai kepada sesama.

Disinilah peran orangtua sebagai pendamping anak dalam menemani anak

menerima informasi dari tayangan televisi agar anaknya tidak salah dalam

menerimanya.

Berdasarkan hasil pengamatan di TKQ Umaira Kecamatan Medan

Perjuangan yang dilakukan peneliti diketahui bahwa ada anak mudah menangis

ketika diantar kesekolah, malu-malu mengungkapkan perasaannya secara lisan,

kurang bisa menunjukkan ekpresi perasaannya ketika senang, takut ataupun sedih,

agresif dan ada yang menentang setiap larangan terhadap dirinya.

Untuk itu sangat pentingnya peran orangtua mendampingi supaya anak

menonton tayangan televisi yang sesuai dengan usianya. Persiapan untuk

mencetak anak usia dini sebagai generasi penerus bangsa tidaklah berarti apa-apa

jika hanya dibebankan pada lembaga pendidikan formal. Anak-anak lebih banyak

menghabiskan waktu di lingkungan keluarga dan masyarakat dari pada di sekolah

sebagai lembaga pendidikan formal. Capaian-capaian seperti pengendalian emosi,

akhlak dan perilaku memang dilatih di sekolah. Namun pengembangan lebih

lanjut dan prakteknya secara umum teralisasi dalam kehidupan keluarga dan

(16)

6

Atas dasar ini peneliti mengangkat permasalahan tersebut dalam sebuah

penelitian dengan judul : “hubungan peran orangtua mendampingi anak menonton

tayangan televisi dengan capaian perkembangan emosional anak usia 5-6 tahun di

TKQ Umaira Kecamatan Medan Perjuangan”

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dinyatakan, maka dapat dikemukakan berbagai

masalah yang melatarbelakangi penelitian ini, yakni:

1. Orangtua kurang aktif berperan dalam mendampingi dan mengawasi anak

sewaktu menonton tayangan televisi.

2. Capaian perkembangan emosional anak yang belum memperlihatkan sebagaimana

kondisi idealnya perkembangan emosional anak usia dini.

3. Peran orangtua mendampingi anak menonton tayangan televisi kurang dilakukan

sehingga berdampak bagi pencapaian perkembangan emosional anak.

4. Peranan televisi dalam penyampaian informasi cenderung bervariatif positif dan

negatif.

5. Anak usia dini cenderung merasa lebih bebas, karena lebih banyak menghabiskan

waktu dilingkungan keluarga.

1.3.Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini terarah dan terfokus, dan karena keterbatasan waktu,

tenaga, pikiran dan dana, maka penulis perlu membatasi masalah yang akan

diteliti dalam penelitian ini. Ruang lingkup batasan masalah yang akan diteliti

(17)

7

menonton tayangan televisi dengan capaian perkembangan emosional anak usia

5-6 tahun di TKQ Umaira Kecamatan Medan Perjuangan.

1.4. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana peran orangtua mendampingi anak menonton tayangan televisi?

2. Bagaimana capaian perkembangan emosional anak usia 5-6 tahun di TKQ Umaira

Medan?

3. Apakah ada hubungan peran orangtua mendampingi anak menonton tayangan

televisi terhadap capaian perkembangan emosional anak usia 5-6 tahun di TKQ

Umaira Kecamatan Medan Perjuangan?

1.5.Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

1. Untuk mengetahui peran orangtua mendampingi anak menonton tayangan televisi

di TKQ Umaira Medan.

2. Untuk mengetahui capaian perkembangan emosional anak usia 5-6 tahun di TKQ

Umaira Medan.

3. Untuk mengetahui hubungan antara peran orangtua mendampingi anak menonton

tayangan televisi terhadap capaian perkembangan emosional anak usia 5-6 tahun

(18)

8

1.6.Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara

praktis sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat dijadikan sebagai pengetahuan dan bahan masukan bagi para

orangtua mengenai tayangan televisi yang sesuai untuk anak dan juga

sebagai bahan masukan dalam membina capaian perkembangan

emosional anak.

b. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti mengenai

hubungan peran orangtua mendampingi anak menonton televisi

terhadap capaian perkembangan emosional anak.

c. Dapat dijadikan sebagai pengetahuan juga bagi sekolah dalam

memberikan arahan mengenai tayangan televisi yang sesuai untuk

anak usia dini .

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang ingin melakukan

penelitian dalam ruang lingkup penelitian yang sejenis.

b. Sebagai sumbangan pemikiran dari peneliti khususnya mahasiswa

prodi PGPAUD di FIP UNIMED.

c. Sebagai bahan acuan dan perbandingan yang berkaitan dengan

(19)

44

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 5.1.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan dan analisis data yang diperoleh

dalam penelitian ini, penulis mengambil simpulan sebagai berikut :

1. Peran orangtua murid TKQ Umaira Medan Perjuangan mendampingi anak

menonton tayangan televisi tergolong tinggi berdasarkan hasil hitung

kecenderungan data, hal ini terlihat kategori tinggi untuk peran orangtua

mendampingi anak menonton tayangan televisi ada 56 orangtua, kategori

sedang untuk peran orangtua mendampingi anak menonton tayangan televisi

ada 19 orangtua dan 0 orangtua untuk kategori rendah untuk peran orangtua

mendampingi anak menonton tayangan televisi .

2. Capaian perkembangan emosional anak TKQ Umaira Medan Perjuangan

tergolong sedang berdasarkan hasil hitung kecenderungan data, hal ini terlihat

dari kategori sedang untuk capaian perkembangan emosional ada 46 anak ,

kategori tinggi untuk capaian perkembangan emosional ada 25 anak dan

kategori rendah untuk capaian perkembangan emosional ada 4 orang anak.

3. Terdapat hubungan signifikan antara peran orangtua mendampingi anak

menonton tayangan televisi terhadap perkembangan emosional anak usia 5-6

tahun di TKQ Umaira Kecamatan Medan Perjuangan. Hal ini dinyatakan

dengan adanya perhitungan korelasi yang diperoleh thitung (3,84)>((1,666) ttabel.

maka terdapat hubungan yang signifikan sehingga Ha diterima dan hipotesis

(20)

45

5.2.Saran

Dari simpulan yang telah dikemukakan maka peneliti ingin memberi saran

sebagai berikut:

1. Bagi anak yang menonton tayangan televisi dibutuhkan peran pendampingan

orangtua saat menonton dengan memberikan pengontrolan tayangan yang

seharusnya ditonton anak, menemani anak saat menonton,mengalihkan perhatian

anak dari menonton televisi, mengingatkan pesan positif dari tayangan televisi

supaya anak dapat mengambil hal-hal yang positif dari tayangan televisi

khususnya untuk orangtua murid TKQ Umaira Kecamatan Medan Perjuangan.

2. Untuk capaian perkembangan emosional anak,sebaiknya orangtua lebih

mengoptimalkan capaian perkembangan emosional anak dengan memberikan

perhatian kepada anak, mengenalkan berbagai emosi positif dan emosi negatif

beserta dampaknya pada anak, memenuhi kebutuhan anak, menciptakan perilaku

positif, memberikan penghargaanterhadap perilaku anak, menjalin komunikasi

dengan anak, memberikan contoh perilaku yang baik, serta memberikan

kesempatan untuk melaksanakan kegiatan bermain, agar dapat diterima dengan

baik dilingkungan masyarakat dimana anak itu tinggal, terkhusus di TKQ Umaira

Kecamatan Medan Perjuangan.

3. Bagi lembaga pendidikan anak usia dini diharapkan mampu untuk bekerja sama

dengan pihak orangtua membantu anak mencapai perkembangan emosional sesuai

tingkatan pencapaiannya,terkhusus di TKQ Umaira Kecamatan Medan

Perjuangan.

4. Bagi peneliti PGPAUD berikutnya jika ingin melakukan penelitian yang sejenis

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

__________2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

__________2013. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Baksin, Askurifai. 2009. Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik. Bandung: Siombiosa Rekatama Media.

Cangara, Hafied. 2011. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Darwanto. 2007.Televisi Sebagai Media Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Navis, Akbar Ali. 2013. Menjadi Orangtua Idaman Dengan Hypnoparenting. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.

Nuryanti, Lusi. 2008. Psikologi Anak. Jakarta: Indeks.

Pramono, S Titin. 2012. Permainan Asyik Bikin Anak Pintar. Yogyakarta: In Azna Books.

Putra, Syailendra. 2010. Jika Anakku Seperti Doraemon. Semarang: Pustaka Widyamara.

Rahmat, Jalaluddin. 2007. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Santi , Danar. 2009. Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks

Sit, Masganti. 2010. Perkembangan Peserta Didik. Medan: Perdana Publishing.

Sedarmayanti dan Hidayat Syariffuddin. 2011. Metodologi Penelitian. Bandung: Mondar Maju.

Surip, Muhammad. 2011. Teori Komunikasi Perspektif Teoritis Teori Komunikasi. Medan: Unimed.

Susanto,Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar Dalam

Berbagai Aspeknya. Jakarta: Prenada Media.

Wahyudin, Uyu dan Agustian Mubiar. 2012. Penilaian Perkembangan Anak Usia

Dini. Bandung: Refika Aditama

(22)

Wiyani, Novan Ardy. 2014. Mengelolah dan Mengembangkan Kecerdasan Sosial

dan Emosional Anak Usia Dini. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

__________. 2014. Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Gava Media.

Yamin, Martinis dan Sanan, Jamilah Sabri. 2013. Panduan Pendidikan Anak Usia

Dini. Ciputat: Gaung Persada Press Group

Yus, Anita. 2011.Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Yusuf, Syamsu dan Sugandi, M Nani. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Dari internet :

Arti kata capaian diunduh dari http://artikata.com/arti-361092-capaian.html 11/3/2015

Hubungan peran orangtua mendampingi anak menonton televisi dengan capaian

perkembangan emosional aka diunduh dari

http://artikelkesehatananak.com/dampak-tayangan-televisi-terhadap-perkembangan-emosional-anak.html

Rata-rata ideal dan standar deviasi ideal diunduh dari ( ripaimat.online.com diakses 10/6/2015)

(23)

RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI

a. Nama : Rahayuning Fransiska

b. NIM : 1113113029

c. Tempat/Tanggal Lahir : Padang Aro, 26 Mei 1993 d. Jenis Kelamin : Perempuan

e. Agama : Islam

f. Alamat : Jalan M Yaqub No 55 Medan Perjuangan

II. NAMA ORANGTUA

a. Nama Ayah : Harunzen

b. Nama Ibu : Yulastri

c. Pekerjaan Orang tua

- Ayah : Wiraswasta

- Ibu : Ibu Rumah Tangga

Alamat Orang tua : Jalan Raya Lubuk Gadang No 215, Solok Selatan, Sumatra Barat

d. Anak Ke : 1 (pertama) dari 3 (tiga) bersaudara

III. RIWAYAT PENDIDIKAN

Gambar

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian ..............................................................
Tabel reliabilitas diunduh http://karyaguru.com,10/6/2015

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan, seluruh informan mengungkapkan persepsi mereka kalau mereka setuju bila di Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat

Untuk membuat kurva profil dosis beberapa luas lapangan standar tidak bisa menggunakan metode interpolasi linier karena kurva yang diperoleh tidak sesuai (Gambar

Sedangkan hubungan akomodatif (1985-2000) hubungan Islam dan negara terasa lebih harmonis di mana umat Islam telah masuk sebagai bagian dan sistem politik elit dan birokrasi,

Penelitian yang akan dilakukan ini akan membahas tentang budaya tahlil sebagai media dakwah di masyarakat Kelurahan Cipadung.. dasarnya aktivitas keagamaan yang ada dalam

Setelah berbagai data yang dibutuhkan dalam penelitian diperoleh dan menghasilkan, (1) Strategi pemasaran yang dilakukan oleh Home Industry Kecap Asin Cap Jempol A-1 di

Bertitik tolak dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kelulus hidupan dan pertambahan berat mutlak ditentukan oleh makanan dan padat tebar, karena itu

Semen Baturaja (Persero)Tbk Lampung yaitu melalui bahasa pemrograman PHP dengan menggunakan database MySQL dan nantinya akan penulis jadikan sebuah laporan akhir dengan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kinerja guru besar sangat ditentukan oleh aktor kadep (ketua departemen) dengan bobot nilai prioritas 0,352, dengan