• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan dan Standar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kebijakan dan Standar"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

jadwal implementasi, dan mengundang berbagai unit kerja dan pihak-pihak terkait untuk dapat memberikan masukan. Mekanisme untuk menangani umpan balik dari mereka harus disediakan.

Kebijakan dan Standar

1. Perlunya disusun kebijakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang mungkin muncul dalam mengumpulkan data dari berbagai sumber seperti data fakultas/jurusan dan berbagai informasi dari unit kerja diseluruh kampus.

2. Menyusun kebijakan dan standar teknis untuk materi Campus Information System

dan aplikasi agar dapat dipastikan sesuai dengan kebutuhan infrastruktur.

Keterlibatan

1. Campus Information System adalah sistem utama yang akan mengintegrasikan seluruh unit kerja yang ada. Sistem ini memiliki dampak yang cukup strategis, karena itu perlu dipimpin oleh Rektor dan Pembantu Rektor. (Business Project Manager)

2. Diperlukan tim pengarah bidang TI, untuk memberikan arahan dalam pelaksanaan (Technical Project Manager).

3. PUSKOM menyediakan manajemen proyek, sistem analisis dan design software development, traning, standar teknis, dan pengoperasian serta pemeliharaan.

4. Purek II berperan dalam mensosialisi dan membangun kerja sama antar unit kerja

5. Wakil staff dan dosen untuk memberikan masukan fungsi-fungsi yang diinginkan

6. Fakultas dan Jurusan sebagai penyedia data dan yang akan terkait dengan masalah-masalah integrasi

Rencana Aksi

1) Evaluasi kompetensi sumber daya manusia, penyusunan organisasi dan perekrutan staff yang memiliki kompetensi yang dibutuhkan.

2) Pengadaan sarana / prasarana teknologi informasi yang meliputi

a) Pengadaan Perangkat lunak yang dapat mengakomodasi modul-modul yang ditetapkan di atas

(2)

c) Pengadaan Fasilitas penunjang untuk mengendalikan perangkat lunak dan penempatan komputer pengendali serta server yang dibutuhkan, baik di tingkat rektorat, fakultas, jurusan dan unit-unit.

d) Pelaksanaan kegiatan pelatihan sumber daya manusia yang akan menjadi user

dari campus information system

e) Pelaksanaan kegiatan pengumpulan dan pemasukan data dasar sistem.

3) Sosialisasi kegiatan pembangunan Campus Information System ke seluruh civitas academica terkait.

4) Rapat koordinasi Tim RIPTI, Tim Developer sistem terpilih dan jajaran pimpinan UIN Suska untuk mendapatkan dukungan dari pimpinan dan manajemen terkait.

5) Melaksanakan proses pemasukan data dan menerapkan strategi implementasi baik secara modular maupun cut-off untuk Campus Information System

6) Permintaan sumbang saran dari civitas academica yang tercakup dalam layanan sistem, dan melakukan modifikasi serta menyempurnakan sistem dari masukan yang ada.

7) Mendorong partisipasi aktif civitas academica dalam memanfaatkan Campus Information Sistem secara optimal.

8) Mendorong berbagai alternatif pembiayaan untuk kesinambungan operasi.

Public Communication Portal

Visi untuk menjadi Universitas Terkemuka harus ditunjukkan melalui usaha nyata untuk membangun sistem publikasi yang efektif untuk mengkomunikasikan berbagai usaha mendorong keberhasilan mahasiswa, hasil-hasil penelitian dan pengabdian pada masyarakat, ciri khusus UIN Sultan Syarif Kasim sehingga memiliki diferensiasi dengan PT lain, usaha keras untuk memanfaatkan Teknologi Informasi di bidang pendidikan, dan diaplikasikannya standar akademik dan administratif bagi seluruh civitas akademika baik mahasiswa, dosen dan perguruan tinggi.

Diskusi

(3)

1. Keberhasilan Mahasiswa. UIN SULTAN SYARIF KASIM akan dikenal karena mahasiswa yang puas, alumni terpelajar dan di kompensasi dengan baik oleh pengguna serta berperan di masyarakat.

2. Ciri Khusus (Differentiation). UIN SULTAN SYARIF KASIM akan dikenal sebagai perguruan tinggi dengan ciri khusus tertentu yang memiliki nilai tambah di mata publik sehingga menjadi universitas pilihan.

3. Penelitian. UIN SULTAN SYARIF KASIM akan dikenal dengan berbagai temuan baru melalui aktifitas akademik yang kreatif, program penelitian terfokus dan berkualitas tinggi dan tepat guna dalam pembangunan sosial ekonomi regional serta kebijakan publik.

4. Teknologi Informasi. UIN SULTAN SYARIF KASIM dikenal dengan kemampuannya menerapkan teknologi informasi terbaru untuk mengembangkan proses belajar mengajar, menunjang aktifitas akademik, dan memberi keunggulan kompetitif bagi mahasiswa, menyederhanakan proses birokrasi dan mendokumentasi keunggulan yang dimiliki.

5. Komunikasi. UIN SULTAN SYARIF KASIM akan dikenal dengan kemampuannya dalam membangun komunikasi yang efektif mengenai apa yang telah dikerjakan “telling the story” dan membangun kebersamaan melalui komunikasi yang terbuka, tepat waktu dan akurat kepada seluruh stakeholder baik internal maupun eksternal

6. Standar. UIN SULTAN SYARIF KASIM akan dikenal oleh masyarakat karena menetapkan standar tinggi dan bertanggung jawab pada mahasiswa, dosen dan staff

Portal/website yang dibangun harus memiliki ruang-ruang untuk mengkomunikasikan sekaligus menonjolkan hal-hal yang menjadi tema strategis yang telah ditetapkan. Portal tersebut paling tidak memiliki informasi umum tentang :

1) Sekilas UIN Sultan Syarif Kasim : identitas, sejarah dan perkembangan, senat institut, berbagai kerjasama yang dilakukan, jurnal ilmiah yang telah diterbitkan dan berbagai karya ilmiah dosen yang sudah dipublikasikan.

2) Informasi tentang Fakultas dan Jurusan. Setiap Fakultas dilengkapi dengan Websiste sendiri dengan struktur menu sebagai berikut :

a) Tata Kelola : Visi, Misi, Tujuan Program Studi, Kurikulum, Tata Tertib Perkuliahan

b) Sumber Daya Manusia : Dosen, Tenaga Penunjang, Mahasiswa, Alumni, Hasil Karya Cipta / Penelitian, Kegiatan Pengabdian pada masyarakat

(4)

d) Sistem Informasi : pengelolaan informasi masing-masing program studi dan tingkat fakultas.

e) Kalender kegiatan tingkat fakultas, Forum Diskusi tingkat fakultas

f) Link ke OpenCourseWare, Knowledge Asset Repository dan Student Portal

3) Informasi tentang kegiatan, publikasi, artikel, informasi dan berita dari lembaga-lembaga struktural di tingkat institut seperti : Pusat Penelitian, Pusat Pengabdian pada masyarakat, Perpustakaan dan Pusat Komputer dan Sistem Informasi.

4) Informasi tentang kegiatan lembaga non struktural

5) Informasi tentang kegiatan, publikasi, artikel, informasi, dan berita dari unit-unit kegiatan kemahasiswaan di tingkat institut

6) Informasi dari Rektorat, Fakultas, Lembaga Struktural dan non struktural serta kemahasiswaan harus dikelompokkan kembali agar dapat ditonjolkan berbagai thema strategis di atas. Masing-masing unit kegiatan diberikan ruang publikasi tersendiri dan dengan UserId dan Password dapat mengadministrasikan sendiri informasi unit kerja masing-masing.

7) Polling / Jejak Pendapat

8) Sarana Prasarana : Penjelasan tentang gedung Rektorat, Layanan Akademik, PUSKOM, Gedung Fakultas-fakultas, Asrama, Laboratorium dan perlengkapannya serta infrastruktur yang ada.

9) Basis Data Dosen, Basis Data Mahasiswa dan Basis Data Mata Kuliah yang di Link ke Open Course Ware

10) e-Document dan link ke Knowledge Asset Repository

11) Kalender Akademik Universitas

12) Forum Diskusi tingkat Universitas

13) Link ke Email Server

14) Link ke StudentPortal

Langkah Aksi

1) Pendefinisian kebutuhan serta penetapan System Specification

2) Pembuatan prototype Public Communication Portal

(5)

4) Sosialisasi Prototype Public Communication Portal ke seluruh pimpian unit kerja terkait

5) Installasi program Public Communication Portal di Server Hosting Provider.

6) Test Beban Layanan – Bandwidth

7) Launching penggunaan Public Communication Portal.

Jaringan dan Komunikasi Data

Ketersediaan infrastruktur jaringan dan komunikasi data untuk kampus UIN Sultan Syarif Kasim adalah syarat mutlak bagi keberhasilan program-program untuk menunjang tema strategis keberhasilan mahasiswa. Program Computer Literacy™, Computer Aided Learning™, Knowledge Asset Repository™, Open Course Ware™, TechnoClass™, Computer Laboratorium™ dan InetKiosk™ memerlukan ketersediaan, keterhubungan dan keandalan sistem jaringan dan komunikasi data.

Letak geografis yang berjauhan dari ruangan kantor administratif, Computer Laboratorium™ untuk tiap fakultas, InetKiosk™, TechnoClass™ yang tersebar, WebServer untuk Student Portal™, WebServer untuk Campus Information System™ serta WebServer untuk Public Communication Portal™, semuanya memerlukan interkoneksi antar komputer, sehingga terbentuk jaringan komputer dan komunikasi data di antara mereka.

Untuk komunikasi data antar komputer yang terletak di dalam satu gedung dapat dibentuk jaringan komputer lokal (LAN-Local Area Network). Computer Laboratorium™ dan InetKiosk™ di setiap Fakultas adalah salah satu contoh pengaplikasikan jaringan komputer lokal ini. Bila segmen antar jaringan melebihi radius yang ditentukan, seperti hubungan antar gedung, maka dapat dipilih media fisik seperti

fiber optik atau menggunakan teknologi Wireless Fidelity (WiFi). Wireless Fidelity (WiFi) adalah istilah umum untuk peralatan Wireless LAN yang juga umum dikenal sebagai WLAN. WLAN juga bermanfaat dalam meningkatkan mobilitas dengan akses real-time terhadap informasi, tidak peduli di mana lokasi client, agar lebih cepat dan lebih effisien dalam pengambilan keputusan.

(6)

Dengan Local Area Network (LAN) dikombinasikan dengan Wireless Local Area Network, maka keterhubungan komputer antar gedung dapat dibangun. Sistem jaringan komputer dan komunikasi data ini, dapat dimanfaatkan lebih lanjut untuk melakukan komunikasi suara (voice). Transmisi gelombang suara melalui sarana digital ini, menggunakan teknologi telephony. IP Telephony adalah teknologi untuk transmisi elektronik suara, fax ataupun informasi lain melalui infrastruktur jaringan komputer dan komunikasi data digital. IP Telephony ini disebut juga Voice Over Internet Protocol atau VoIP yang didefinisikan sebagai suatu sistem yang menggunakan jaringan Internet untuk mengirimkan data paket suara dari suatu tempat ke tampat yang lain menggunakan perantara protokol IP.

Dengan teknologi VoIP, diharapkan tiga jenis layanan komunikasi publik berikut ini mempunyai kualitas yang hampir sama dengan layanan dari PT Telkom yang tentunya lebih mahal yaitu (1) layanan komunikasi voice dengan normal, (2) layanan voice mail yang dapat ditinggalkan pada nomor yang dihubungi dan (3) layanan pengiriman fax.. Hubungan antar gedung di lingkungan UIN Sultan Syarif Kasim, yang tadinya menggunakan saluran telepon, dapat memanfaatkan teknologi VoIP ini untuk melakukan penghematan biaya telepon.

Selain infrastruktur fisik, perhatian pada perangkat lunak untuk network operating system juga sangat diperlukan. Infrastruktur jaringan dan komunikasi data dapat diibaratkan sebagai jalan raya tempat lalu lalangnya data yang terkait dengan aplikasi tertentu. Dengan letak geografis yang berjauhan, maka kemampuan untuk memonitor seluruh kegiatan secara terpusat sangatlah diperlukan. Beberapa hal yang perlu dimonitor dan dikendalikan secara terpusat adalah :

1) Email. Layanan ini harus dilakukan terpusat untuk mencegah adanya kemungkinan penyusupan, ganggunan virus dan lain-lain.

2) Keamanan jaringan. Information Risk Management harus dilakukan secara terpusat. Dengan dilakukan terpusat maka proses authentification, access control, authorization, perhatian terhadap integritas data, penyelamatan data, keamanan jaringan, deteksi penyusup, firewall dan penanggulangan insiden, dapat ditangani dengan lebih mudah.

3) Infrastruktur Layanan Berbasis Internet. Layanan berbasis internet ini harus dikelola secara terpusat karena memerlukan keandalan dan sistem yang “fault tolerant” untuk menunjang operasi aplikasi berbasis internet serta untuk

membangun solusi layanan bagi mahasiswa, dosen, dan staff. Kegagalan infrastruktur ini dapat menghentikan seluruh kegiatan operasional.

(7)

Untuk itu pada bagian ini akan dibahas topik-topik sesuai dengan urutan sebagai berikut :

1) Local Area Network

2) Wireless Local Area Network

3) Pemanfaatan Voice over Internet Protocol (VoIP)

Pengelolaan layanan terpusat :

1) email,

2) keamanan data,

3) infrastruktur jaringan internet dan

4) basis data

Local Area Network

Rekomendasi

Fakultas-fakultas di lingkungan UIN Sultan Syarif Kasim dan beberapa unit kerja dilengkapi dengan Computer Laboratorium™ dan/atau InetKiosk™. Juga beberapa komputer di ruang administratif harus memiliki interkoneksi satu dengan yang lain. Kesemuannya itu memerlukan perencanaan yang tepat sehingga dapat terpilih teknologi yang sesuai dengan kebutuhan jangka panjang dan mudah dioperasikan oleh SDM yang dimiliki. Untuk kedepan beberapa hal yang perlu diperhatikan :

1) Merencanakan dan membangun Local Area Network untuk unit-unit kerja berdasarkan skala prioritas dan ketersediaan anggaran.

2) Meningkatkan ketersediaan dan kehandalan jaringan lokal yang sudah dibangun

3) Menambah koneksi ke internet untuk unit-unit kerja yang telah memiliki infrastruktur dan telah siap dengan koneksi ke Internet.

Diskusi

(8)

Elemen-eleman yang dibutuhkan untuk membangun jaringan meliputi (1) Komponen hardware - LAN : Personal Computer (PC), Network Interface Card (NIC), Kabel dan Switch/Hub (2) Komponen Software : Sistem operasi jaringan, Network adapter driver, router, protocol jaringan.

Untuk Computer Laboratorium™, InetKiosk™ dan interkoneksi komputer pendukung Campus Information System™ maka topology yang direkomendasikan adalah star topology, seperti yang digambarkan di atas. Sedangkan network operating system

disarankan dipilih produk dengan dukungan layanan yang baik dan luas. Mengingat diperlukan waktu yang cukup panjang untuk membentuk SDM sendiri.

Untuk lingkungan LAN dengan radius 100 meter digunakan kabel UTP, sedangkan backbone yang menghubungkan komputer antar lantai dalam satu gedung dapat menggunakan Kabel Fiber Optic ( FO ). Dengan Fiber Optic dapat dijangkau radius interkoneksi sampai ratusan meter. Hubungan antar LAN antar gedung disarankan menggunakan Wireless LAN yang akan dibicarakan di topik selanjutnya.

Implementasi

1) Terus memonitor kebutuhan bandwidth dan mengupgrade peralatan sesuai peningkatan bandwidth yang dibutuhkan untuk mendukung akses ke internet.

2) PUSKOM membuat aturan agar dapat dipastikan penggunaan internet untuk hiburan tidak memberikan dampak negatif terhadap kecepatan layanan administrasi dan akademik.

(9)

4) Sebagai bagian dari manajemen resiko maka untuk kesinambungan operasi perlu ditambahkan generator listrik agar jaringan komputer tidak mengalami kegagalan akibat masalah listrik.

Komunikasi

1) Harus ada komunikasi ke seluruh civitas akademika agar menggunakan sarana-sarana koneksi internet yang ada di kampus karena biayanya akan lebih murah dari layanan warnet sekitar kampus

2) Kampus harus menyusun tata cara menggunakan jaringan komputer untuk menjadi acuan seluruh pengguna.

3) Disusun kebijakan yang jelas agar pemakaian internet untuk hiburan tidak akan mengganggu beban jaringan untuk layanan akademik dan memberikan kewenangan kepada PUSKOM untuk menerapkan aturan tersebut dengan tegas keseluruh civitas akademika

Wireless Local Area Network

Rekomendasi

Memperluas dan mengkoordinasi akses LAN nirkabel diseluruh kampus untuk memenuhi peningkatan kebutuhan akan akses internet secara mobile dilingkungan kampus.

Diskusi

WLAN ( Wireless Local Area Network ) atau biasa disebut juga LAN Nirkabel adalah sejumlah komputer yang dihubungkan secara bersama tanpa melalui media kabel dalam satu areal tertentu, namun dengan teknlogi WLAN ini dapat pula menghubungkan suatu LAN dalam gedung dengan LAN gedung yg lainnya dengan jarak tertentu sesuai dengan pancaran gelombang dari perangkat outdoornya.

Akses jaringan wireless memang bagus untuk menunjang mobilitas dari komunitas kampus, teknologi ini cocok untuk area seperti ruang kelas, ruang konfrensi, dan perpustakaan, tetapi wireless bukanlah alternatif yang baik untuk jaringan dimana aplikasi Campus Information System di terapkan, karena kecepatannya rendah, dan tingkat keamanan lebih rendah dibanding menggunakan media kabel.

Untuk menerapkan teknologi ini beberapa rekomendasi khusus perlu dipertimbangkan

(10)

Menetapkan kebijakan wireless agar dapat diyakini, fakultas atau unit kerja yang akan mengimplementasikan jaringan nirkabel ini harus mendapatkan persetujuan dari PUSKOM terlebih dahulu.

Komunikasi

Kebijakan wireless ini harus dikomunikasikan secara luas di seluruh kampus melalui rapat pimpinan di web site dan bulletin kampus.

Rencana implementasi dan jadwal pelaksanaan harus dikomunikasikan melalu website dan bulletin

Komponen penyusun Wireless LAN terdiri dari (1) Komponen fisik - WLAN : Personal Computer (PC), Wireless Radio, Antenna indoor dan Antenna Outdoor. (2) Komponen Software : Sistem operasi jaringan, Network adapter driver, router, protocol jaringan.

Sekilas tentang Konfigurasi Wireless Local Area Network

(11)

1) Jarak Jangkauan Outdoor ( Luar Gedung ). Dalam menghubungkan titik-titik permanen seperti menghubungkan antar gedung dalam jarak tertentu biasanya digunakan perangkat antenna outdoor Grid Parabolic dengan perangkat wireless radio di setiap titik, jika terdapat banyak gedung yang ingin dihubungkan dengan WLAN dapat menggunakan mode Point To Multipoint dengan satu perangkat pada satu gedung bertindak sebagai Access Point. Pada mode ini yang bertindak sebagai Access Point dapat menggunakan perangkat antenna Outdoor type Omni Directional sedangkan perangkat pada gedung yg lainnya dapat menggunakan antenna type Grid Parabolic.

2) Jarak Jangkauan Indoor. ( Dalam Gedung ). WLAN yang digunakan dalam satu gedung untuk menjangkau Personal Computer ( PC ) atau Laptop ( Mobile PC ) yang telah di support perangkat Wi-fi ( Wireless ) agar dapat terkoneksi dengan aplikasi data dan internet. Biasanya perangkat yang digunakan adalah perangkat Wireless Radio dengan antenna type Sectoral yang dipancarkan pada titik-titik tertentu atau tiap lantai dalam satu gedung tersebut agar dapat menjangkau pancaran gelombang pada PC atau Mobile PC.

3) Jarak Pancaran. Harus diperhatikan jarak pancaran gelombang dari Wireless Radio terutama untuk jangkaun Outdoor, agar tidak terjadi saling menggangu atau interferensi dengan sesama pengguna wireless radio pada frequensi yang sama, hal ini biasanya diatur oleh pihak regulasi setempat untuk penentuan channel yang digunakan pada frequensi tersebut.. Jarak pancaran antenna radio dalam satuan db yang dikeluarkan harus sesuai dengan jarak yang ingin dijangkau, untuk penghematan gelombang pancaran dan perangkat.

4) Keamanan atau Security jaringan. Pada implementasi WLAN terutama pada frequensi 2,4 Ghz harus diperhatikan sisi keamanan dari jaringan, karena melihat sangat banyaknya pengguna wireless pada frequensi tersebut. Kemanan pada WLAN dapat digunakan dengan mengkonfigurasi Encryption dan Mac Adress Filter pada tiap Wireless Radio yang terpasang dalam area kampus. Agar dapat diatur perangkat-perangkat Wireless radio, PC dan Mobile PC mana saja yang berhak melakukan interkoneksi pada Wireless Radio yang terpasang di lingkup kampus.

Voice over Internet Protocol

Rekomendasi

Mempersiapkan kampus dengan layanan telepony yang akan mengintegrasikan suara dan data melalui jaringan komunikasi data dengan memanfaatkan teknologi VoIP.

Diskusi

(12)

yang mampu melewatkan traffic suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP.

Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP sendiri adalah merupakan jaringan komunikasi data yang berbasis packet-switch, jadi dalam bertelepon menggunakan jaringan IP atau Internet. Dengan bertelepon menggunakan VoIP, banyak keuntungan yang dapat diambil diantaranya adalah dari segi biaya jelas lebih murah dari tarif telepon tradisional, karena jaringan IP bersifat global. Sehingga untuk hubungan Internasional dapat ditekan hingga 70%. Selain itu, biaya maintenance dapat di tekan karena voice dan data network terpisah, sehingga IP Phone dapat di tambah, dipindah dan di ubah. Hal ini karena VoIP dapat dipasang di sembarang ethernet dan IP address, tidak seperti telepon tradisional yang harus mempunyai port tersendiri di Sentral atau PBX.

.

(13)

Namun untuk VOIP local antar gedung dalam suatu kampus, VOIP Gateway dapat juga dihubungkan pada perangkat LAN atau Wireless LAN yang menghubungkan antar gedung tersebut dan dihubungkan pada PABX agar semua pesawat telepon dalam gedung tersebut dapat menghubungi pesawat telepon pada gedung yang lain dengan memanggil extension yang telah di setting.

Komponen – komponen yang diperlukan dalam membangun VOIP.

1) Tersedia jaringan LAN maupun WLAN dalam satu gedung atau antar gedung.

2) Perangkat VOIP Gateway, Type FXS yang dapat langsung terhubung pada pesawat telepon dan Type FXO yang dapat terhubung dengan mesin PABX.

3) Internet Akses dengan bandwidth yang cukup, jika ingin melakukan hubungan VOIP dengan lingkungan luar misal, SLJJ atau SLI.

Pengelolaan Layanan Terpusat

Email

Rekomendasi

Menyediakan system layana email untuk seluruh dosen, staff , mahasiswa, dan pihak tertentu, sehingga email tersebut dapat di akses dari mana saja kapan saja, mudah untuk digunakan, handal, tersedia, dan aman. Sistem dikelola secara terpusat, harus dapat mencegah email yang tidak dikehendaki dan virus.

Diskusi

Aplikasi yang paling banyak dan luas penggunaannya dalam pelayanan jaringan network adalah electronic mail. Email adalah sistem surat menyurat melalui komputer yang saling terhubung dengan jaringan global. Banyak orang karena sudah sering menggunakan email, maka tidak mau menggunakan fasilitas lain. E-mail merupakan pelayanan karakteristik dari jaringan matrik global di mana semua jaringan komputer dapat saling berkirim surat atau mail.

Mail server diperlukan jika pihak kampus ingin memberikan akses dan alamat email pada tiap mahasiswanya dengan domain nama kampus, misal mahasiswa@uinsuska.ac.id dan ingin pengelolaan serta maintenance nya ditangani sendiri oleh kampus.

Komponen – komponen yang diperlukan dalam membangun Mail Server :

(14)

2) System operasi yang menjalankan aplikasi atau software mail server, yang berfungsi menangani surat masuk dan surat keluar, biasanya System yang digunakan bisa Linux OS dengan Free Licensednya atau produk dari Microsoft Corporation.

3) Sistem keamanan email, biasanya mail server dilengkapi dengan antivirus untuk menangkal email-email masuk yang membawa beberapa Worm atau Trojan.

Implementasi

Menentukan tingkat pelayanan untuk infrastruktur email kampusKusuka termasuk server dan gateway terpusat dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut

1) Kapasitas dan pengembangan

2) Kehandalan,

3) Ketersediaan

4) Fiture-fiture seperti software untuk client, anti virus, dan filtering

5) Merancang dan membangun infrastruktur terpusat

6) Installasi anti virus untuk masuk dan keluar email

7) Menetapkan mekanisme yang efisien untuk mengirimkan email ke sekelompok komunitas tertentu

8) Membangun milling list untuk kolaborasi

9) Integrasikan aplikasi keamanan ke dalam infrastruktur email, untuk mencegah spam, menjamin integritas pesan, dan menjaga isi dari pesan.

Komunikasi

PUSKOM, unit kerja tertentu dan individu terkait bekerja sama untuk membangun kebijakan tata laksana dan menetapkan tingkat layanan komunikasi dilakukan juga dengan menggali masukkan dengan cara melakukan survei kepada dosen, staff, dan mahasiswa. Juga dengan mempresentasikan masalah email ini pada rapat-rapat pimpinan atau melalui media tradisional seperti memo, cetakan, dan surat biasa.

Kebijakan dan standar

(15)

2) Menetapkan tuntunan dan metodologi untuk mengelola email server terpusat ataupun yang ada di fakultas.

3) Menetapkan alamat email standar untuk seluruh civitas akademika

Keterlibatan unit kerja

1) Rektorat dan TIM RIPTI menyediakan tuntunan dan arah strategis

2) Bagian hukum untuk masalah kebijakan dan pembuatan peraturan.

3) Biro SDM dan urusan dosen untuk menyusun kebijakan terkait dengan dosen dan staff.

4) PUSKOM bersama unit kerja lain menetapkan tingkat kualitas layanan bersama dengan unit kerja lain.

5) PUSKOM menyusun dan mengembangkan tatalaksana dalam rangka kerja sama antara UIN Suka dan email provider.

6) PUSKOM merancang, memelihara, mengoperasikan, dan mengelola email server dan gateway terpusat.

7) PUSKOM sebagai koordinator keamanan menyusun tuntunan untuk keamanan pengiriman pesan.

8) PUSKOM dibawah koordinasi Purek II mengkaji kemungkinan pendapatan dari jasa layanan email ini.

Keamanan data

Rekomendasi

Tersedianya manajemen resiko penggunaan teknologi informasi (Information Risk Management-IRM) yang akan menetapkan lingkungan penggunaan teknologi informasi yang aman. Manajemen resiko ini, akan memastikan kehandalan dan keamanan komunikasi elektronis, memelihara keamanan jaringan, integritas dan keandalan data dan mendorong manajemen keamanan teknologi informasi secara proaktif. IRM terdiri dari penyusunan prosedur dan kebijakan keamanan yang terdiri dari authentication, pengendalian akses, autorisasi, perencanaan terkait dengan integritas data, penyelamatan data, keamanan jaringan, deteksi penyusup, firewall, dan penanggulangan insiden.

Diskusi

(16)

elektronik, memelihara keamanan, dan pertahanan jaringan, integritas dan keandalan data, dan mendorong pengelolaan keamanan secara proaktif.

Sumber daya IT yang perlu mempertimbangkan IRM, termasuk informasi, layanan, dan peralatan, serangan dari luar sistem, kesalahan manusia, dan kegagalan sistem, yang jelas akan mengancam kualitas layanan yang disediakan. Kegagalan fungsi dari sumber daya IT tertentu, dapat berdampak negatif terhadap berbagai fasilitas sumber daya IT yang lain, baik yang berada didalam ataupun diluar kampus, sehingga penetapan strategi IRM akan mempengaruhi seluruh kegiatan di kampus.

Meningkatnya ketergantungan terhadap IT untuk menunjang proses bisnis perguruan tinggi, dan infrastruktur komunikasi bagi seluruh civitas akademika, memerlukan solusi teknis agar dapat diyakini integritas dan authentifikasi dari jaringan dan komunikasi data. Solusi ini memerlulukan strategi IRM. Kenapa keamanan jaringan menjadi penting ? Email adalah merupakan mekanisme yang murah, ekonomis, dan cepat dalam mengirimkan pesan, akan tetapi ada resiko besar yang mungkin terjadi, kalau yang dikirim adalah data sensitif dan kritis oleh seorang oknum. Sangatlah mudah oknum penyerang untuk menggunakan email agar dapat mengakses informasi rahasia dan sensitif. Karena itulah mekanisme untuk melindungi, baik integritas maupun privacy data, sangat diperlukan.

Anti virus merupakan alat pertahanan diri dari worm dan virus, akan tetapi software tersebut kurang efektif dengan beberapa alasan :

Software tersebut hanya efektif bagi User atau Administrator kalau sudah diinstalasi, tetapi sangat sering tidak di update atau user tidak memahami pentingnya software pertahanan tersebut. Software anti virus terkadang sulit untuk dipahami dan dikelola.

Tanpa adanya infrastruktur keamanan maka sangat tidak mungkin memiliki pertahanan keamanan TI yang efektif

Rekomendasi khusus

Menetapkan fungsi manajemen resiko dengan cara :

1) Melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan kesadaran terhadap keamanan sistem dan melakukan langkah-langkah praktis melalui penetapan kebijakan, komunikasi, dan penegakan aturan, penyusunan petunjuk praktis dan tuntunan penggunanan.

2) Menyediakan proses pengkajian resiko dan rencana kesinambungan operasi kalau ada gangguan terhadap sistem penting serta menganalisis data untuk menetapkan keamanan dimasa depan.

(17)

4) Mengimplementasikan solusi yang menyediakan verifikasi dan integritas komunikasi elektronik, dan mengkomunikasikan keamanan dan penggunaan secara efektif.

5) Mengimplementasi usulan keamanan jaringan yang disusun oleh PUSKOM .

6) Secara proaktif memperbaiki keamanan terhadap deteksi penyusup dan kemungkinan gangguan.

7) Meningkatkan proses untuk merespon insiden yang mungkin terjadi dan menetapkan secara resmi tim khusus untuk mengenangani insiden yang mungkin terjadi.

Langkah-langkah Implementasi

1) PUSKOM beserta tim ahli mengevaluasi dan menyusun langkah praktis dan kebijakan dan mengkomunikasikannya melalui pelatihan.

2) Melakukan proses pengkajian resiko secara berkesinambungan.

3) Menyediakan kesinambungan operasi dan bagaimana langkah-langkah perbaikan jika terjadi kerusakan di unit kerja. Menyediakan licensi anti virus yang berlaku untuk seluruh kampus, membangun infrastruktur pendukung; mengimplementasi kebijakan anti virus, mempublikasi langkah-langkah praktis dan menyediakan training untuk strategi pengamanan komputer.

4) Infrastruktur server sudah didukung oleh kemampuan untuk menyandikan/ mengencrpty data penting, teknologi ini harus diperluas untuk server yang lain.

5) Merekomendasi ulang aplikasi client untuk mengakomodasi fitur-fitur yang terkait dengan sekuriti

6) Membangun dan mengimplementasi lingkungan email yang aman sehingga menjamin integritas dari komunikasi elektronik.

7) Mengevaluasi berbagai sistem pendeteksian “penyusup”, menyelesaikan masalah hukum dan kebijakan dan mengimplementasi solusi untuk mendeteksi penyusup.

8) PUSKOM akan menyusun dan mengimplementasi proses penanggulangan insiden

Komunikasi

(18)

Kebijakan dan standar

1) Menyusun kebijakan anti virus untuk seluruh kampus

2) Menyusun tuntunan praktis dan standar baik untuk teknologi yang sedang dipakai maupun yang baru.

Keterlibatan

1) Purek I dan TIM RIPTI, yang bertugas untuk memberikan arahan

2) Tim konsultan untuk memberikan input dan review terhadap inisiatif keamanan teknologi informasi

3) PUSKOM, memimpin dalam merancang, memelihara, mengoperasikan, dan mengelola infrastruktur keamanan TI

4) Purek I dan TIM RIPTI berkerja sama dengan PUSKOM membentuk tim inti untuk pengkajian resiko.

5) Bagian audit internal bersama-sama dengan tim risk management memberikan masukkan pola kesinambungan operasi dan pemulihan kerusakan

6) Bagian hukum, menyediakan saran-saran hukum terkait dengan aspek keamanan teknologi informasi

Infrastruktur Jaringan Internet

Rekomendasi

Tersedianya infrastruktur internet terpusat, untuk hosting dan pengelolaan layanan dan meteri informasi kampus berbasis internet. Kampus harus menyediakan infrastruktur terpusat yang handal dan fault tolerant untuk menunjang operasi aplikasi berbasis internet serta untuk membangun solusi layanan bagi mahasiswa, dosen, dan staff.

Diskusi

(19)

1) Pengaturan kembali web server untuk meningkatkan performansi, memperbaiki kemampuan penanganan kesalahan, meningkatkan kemudahan pengelolaan isi, dan meningkatkan keamanan.

2) Menyediakan dana untuk membangun dan memelihara layanan internet terpusat; untuk memproduksi aplikasi dan pembangunan SDM untuk memenuhi kebutuhan aplikasi saat ini dan masa datang.

3) Menyediakan dana untuk mengimplementasi pengelolaan isi dari pada web, baik untuk perangkat keras dan perangkat lunak sesuai dengan tahap implementasi dan mendistribusikan administrasi pengisian data untuk web terpusat.

4) Menyusun program untuk mendukung operasional layanan berbasis internet sesuai dengan kebutuhan unit kerja masing-masing, menjaga kepuasan pemakai dan mencapai hasil yang diperlukan.

Langkah-langkah implementasi

Mereview infrastruktur yang dipergunakan saat ini, mengkaji masalah-masalah keamanan dan isi dari pada web, mengimplementasi pemantuan web site, mengadopsi alat bantu manajemen dan membangun dan mengimplementasi kebijakan dan prosedur.

Menyusun tahapan implmenetasi serta membangun infrastruktur terpusat yang fleksibel, handal dan komprehensif, dengan menggunakan standar arsitektur yang dipilih.

Menyusun perkiraan kebutuhan akses untuk webserver dikaitkan dengan kebutuhan bandwidth.

Menganalisis isi dan mengkaji berbagai alternatif manajemen isi (content management), menyusun rencana implementasi dan menginstallasi aplikasi pengelolaan web.

Komunikasi

1) Menyusun rencana komunikasi terkait dengan aplikasi layanan informasi berbasis web bila sudah terpasang.

2) Meminta berbagai masukan dari administrator unit kerja, baik pada tahap perencanaan sampai dengan implementasi

Kebijakan

(20)

2) Kebijakan harus mencerminkan berbagai kebutuhan unit kerja yang berbeda-beda, serta kebutuhan keamanan terkait dengan kelompok pemakai yaitu : publik, mahasiswa, unit kerja, dan civitas akademika kampus UIN Suka

Keterlibatan

1) Purek I, bersama TIM RIPTI

2) PUSKOM, merancang, mengimplementasi, memelihara, mengoperasikan, dan mengelola infrastruktur terpusat

3) Komunikasi berbasis web untuk mengembangkan kerja sama dalam menetapkan kebijakan langkah-langkah praktis pemilihan dan installasi perangkat lunak manajemen pengolahan web serta masalah-masalah perancangan infrastruktur.

4) Unit kerja untuk bekerja sama dalam merancang menetapkan kebutuhan, memonitor web site, dan memanjemen isi yang akan di publikasi.

5) Kelompok kerja manajemen untuk bekerja sama dalam merancang dan menangani masalah-masalah isi dari web.

Sistem Pengarsipan dan Akses

Rekomendasi

Menyediakan sistem untuk penyimpanan, akses pengelolaan, backup, dan retrieval file-file. Untuk mendukung perkuliahan, kegiatan kreatif, dan kolaborasi memerlukan tempat simpan yang memadai.

Diskusi

Untuk mendukung kegiatan administrasi, akademik, perkuliahan, berbagai usaha kreatif dan kegiatan diskusi online, maka diperlukan tempat penyimpanan data yang memadai. Tugas-tugas dari dosen untuk mahasiswa memerlukan ketersedian tempat simpan dan alat bantu untuk mengelola hak akses. Ruang simpan dialokasikan untuk pemakaian 1 semester, untuk anggota dengan mobilitas tinggi, dapat menggunakan laptop untuk mengakses file dari mana saja dan kapan saja. Untuk layanan ini, ada kebutuhan unit kerja yang seragam dan sekaligus berbeda.

(21)

Pemeliharaan sistem online tidak akan efektif bila tidak ada prosedur backup, prosedur perbaikan akibat bencana atau penghapusan file dengan tidak sengaja. Data penting harus di backup ke site lokal untuk kemudahan pengambilan kembali dan juga di simpan secara terpisah jauh secara geografis dari penyimpanan utama.

Efisiensi harus dilakukan ketika pelayanan ruang simpan mencakup seluruh kampus. Walaupun kebutuhan tempat simpan dan penggunaannya mungkin berbeda-beda, infrastruktur jaringan untuk penyimpanan data haruslah memiliki kapasitas harddisk yang besar karena terkait dengan aplikasi tertentu seperti halaman web, basis data, multimedia, dan data administratif. Segmen-segmen tertentu dari komunitas kampus seperti perpustakaan, dengan koleksi kekayaan intelektual dalam bentuk digital yang besar memerlukan penanganan khusus.

Rekomendasi

Membangun dan menginstallasi sistem secara terpusat dan menyediakaan tempat simpan yang cukup untuk seluruh mahasiswa, dosen dan jurusan. Tempat simpan ini dapat diakses melalui server terpusat yang dirancang untuk itu, basis data ini harus sesuai dengan strategi IRM (Information Risk Management).

Mengimplementasikan metodologi agar memungkinkan semua user dapat :

Dengan mudah mentransfer file dari desktop ke server.

Menentukan siapa individu atau kelompok yang memiliki akses.

Membangun sistem berbasis web untuk mentransfer dan mengelola file dan mengatur kepemilikannya

Langkah-langkah implementasi

1) Menentukan kebutuhan harddisk space yang cukup untuk mahasiswa, dosen dan jurusan. Kebutuhan satu jurusan dapat berbeda dengan yang lain

2) Memilih infrastruktur server dan sistem penyimpanan yang sesuai termasuk sistem backup dan menyediakan akses terhadap storage menggunakan standar authentifikasi yang diintegrasikan dengan enterprise directory.

3) Membangun solusi backup dan recovary yang terintegrasi dengan server.

4) Membangun solusi berbasis web untuk content management.

(22)

1) Bermitra dengan pemasok kebutuhan IT dan personil pendukung untuk membantu mereka meningkatkan sistem yang disediakan agar sesuai dengan kebutuhan pemakai.

2) Gunakan jalur komunikasi seperti; website, group meetting, memo, dan edaran tercetak untuk mengkomunikasikan ketersediaan layanan ini.

Kebijakan

1) Bangun aturan dan tata cara untuk pengelolaan tempat simpan yang efektif dan efisien

2) Menyusun langkah-langkah praktis untuk mengelola dan membackup file server.

Keterlibatan

1) Purek I dan TIM RIPTI menyediakan arah dan tuntunan

2) PUSKOM membangun dan membuat langkah-langkah praktis dalam rangka kerja sama antara pengelola file server di fakultas masing-masing,

3) PUSKOM merancang, memelihara, mengoperasikan dan mengelola sistem file terpusat.

4) PUSKOM bermitra dengan dosen dan bidang akademik menyusun alat bantu dan metode untuk file sharing.

5) PUSKOM dan senat mahasiswa mengkaji kebutuhan dan bila perlu mengadakan training untuk pemakaian.

Lingkup Jaringan dan Komunikasi Data

Lingkup kerja bidang-bidang ini adalah

1) Tersedianya Computer Laboratorium™ untuk Perpustakaan dan Puskom untuk tahun pertama, agar dapat melaksanakan Training for Trainer dari workshop-workshop program kerja Computer Literacy™

2) Tersusunnya Information Risk Management Plan.

3) Pembangunan WebServer, Mail Server dan Database Server

(23)

5) Perencanaan, pengorganisasi, pelaksanaan dan pengawasan – pembangunan sistem Wireless Local Area Network baik untuk koneksi antar gedung maupun untuk pemanfaatan peralatan mobile dalam radius area tertentu.

6) Setelah UIN Suska Internet Infrastucture terbentuk dan stabil, maka dibangun sistem telephony dengan teknologi Voice Over IP.

Organisasi dan Tata Laksana

Dengan diterapkan TI untuk mendukung proses administrasi dan akademik maka struktur organisasi terkait dengan TI ini akan bertambah kompleks, baik untuk layanan terpusat maupun layanan di masing-masing unit kerja. Peran pusat dan unit kerja dalam penyediaan layanan harus diperjelas dan mendorong peningkatan partisipasi dalam pengelolaan TI.

Keseimbangan antara layanan antar unit kerja dan yang bersifat mandiri/otonom, akan berhasil kalau staff dan dosen memiliki budaya kerjasama/gotong royong yang tinggi. Untuk mendorong budaya gotong royong tersebut, disarankan untuk meminta masukan tentang partisipasi baik bersifat stratetegis maupun taktis. Komunikasi yang intensif sangat penting untuk membangun budaya kerjasama yang akan sangat membantu keberhasilan pelaksanaan berbagai program kerja. Dengan makin kompleksnya lingkup layanan, maka perlu diperjelas peran TIM RIPTI, PUSKOM dan unit-unit kerja yang lain.

Untuk meningkatkan keandalan dan kestabilan sumber daya TI, disarankan untuk memfokuskan pada peningkatan otoritas terpusat, dengan pertimbangan kemudahan pengelolaan keamanan dan diaplikasikannya Enterprise Directory untuk seluruh kampus. Agar tercapai peningkatan efisiensi dan pengurangan duplikasi, disarankan untuk meningkatkan koordinasi terpusat pada bidang-bidang tertentu seperti pembangunan wireless. Pemberian otonomi harus disertai dengan keyakinan bahwa unit kerja memiliki kemampuan dalam membangun layanannya secara mandiri.

Keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan kampus secara keseluruhan dan otonomi jurusan, hanya akan berhasil, kalau ada budaya melayani. Untuk mendorong tumbuhnya budaya melayani ini, perlu dicari masukan secara luas dan mendalam serta meningkatkan partisipasi aktif dari civitas akademika. Intensitas komunikasi sangat penting untuk membangun budaya kerja sama agar implementasi TI di seluruh kampus berhasil.

Tata Laksana

(24)

terhadap hasil program kerja yang lainnya. Terdapat causal relationship atau hubungan sebab akibat antar sasaran strategis dalam langkah-langkah untuk mewujudkan visi dan misi.

Diagram diatas menunjukkan bahwa visi UIN Sunan Kalijaga diuraikan menjadi beberapa tema strategis yaitu keberhasilan mahasiswa, ciri khusus, penelitian, teknologi informasi, komunikasi dan standar, sesuai dengan hasil diskusi antara core team dan leadership team, saat Workshop I dilakukan.

Tema strategis tersebut dikaitkan dengan perspektif Stakeholder Satisfaction (membangun kepuasan stakeholder dalam hal ini civitas academica terutama mahasiswa), sehingga menghasilkan beberapa program kerja yaitu Computer Literacy, Computer Aided Learning, Knowledge Asset Repository, Student Portal, dan Public Communication Portal. Untuk dapat melaksanakan program-program tersebut maka harus disediakan fasilitas pendidikan yang diatas sudah disebut sebagai Computer Laboratorium, TechnoClass dan InetKiosk.

Sasaran strategis di kelompok Perspektif Stakeholder Satisfaction dapat tercapai apabila dibangun Internal Process yang baik. Internal proses terdiri dari program-program yang terkait dengan sasaran-sasaran di Perspektif Stakeholder Satisfaction. Program kerja di Internal Process adalah sebagai berikut : Training IT For Higher Education yang akan dilaksanakan untuk seluruh mahasiswa oleh fakultas masing-masing. Training Internet for Higher Education yang bekerjasama dengan Perpustakaan, Training untuk Course Content Preparation, OpenCourseWare, Campus Information System. Semua program-program di atas dapat terlaksana dengan baik apabila telah disusun suatu standard operating procedure untuk menggambarkan tata kerja untuk suatu kegiatan terkait dengan komunikasi antar departemen.

Aplikasi-aplikasi di proses internal harus ditunjuang oleh pengelolaan Middleware seperti email, information risk management, file system dan web server yang handal. Dan middleware ini ditunjang oleh jaringan fisik komputer dan komunikasi yang berjenis Local Area Network, Wide Local Area Network dan VoiceOverIP.

Program kerja di Stakeholder Satisfaction dan Internal Process harus ditopan oleh kegiatan pengembangan sumber daya manusia yaitu process Learning and Growth. Perspektif ini terdiri dari sasaran strategis yaitu Training For Trainer (TOT) Course Content Preparation, IT For Higher Education, Internet For Higher Education, Multimedia for Coumputer Aided Learning. Workshop ini diarahkan untuk meningkatkan mutu dosen dalam memberikan perkuliahan dan membangun ketrampilan infrastruktur untuk membimbing praktikum Computer Literacy.

(25)

dan Tata Laksana dan Sosialisasi RIPTI ke civitas academica. Pengelolaan web memerlukan workshop Web Administrator dan Network Administrator.

Koordinasi dan Pengelolaan terpusat.

Aspek tertentu dari teknologi informasi harus di koordinasi secara terpusat agar tercapai efisiensi dan mengurangi duplikasi. Aspek-aspek ini terdiri dari penerapan jaringan nirkabel, infrastrukrur keamanan dan pemeliharaan server. Aspek lain seperti Enterprise Directory, registrasi hardware server dan software, harus dikelola secara terpusat untuk dapat menjamin terpeliharanya standarisasi untuk seluruh kampus, sehingga infrastruktur menjadi handal dan stabil. Agar tercapai hal ini, kampus harus menentukan, memprioritaskan dan mengkomunikasikan yang mana kegiatan yang memerlukan koordinasi secara terpusat dan yang mana dikelola secara terpusat.

Ketika melakukan otonomi dibidang IT, agar berhasil perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

Kebutuhan akan efisiensi

1) Apakah interkoneksitas sumber daya akan menimbulkan gangguan.

2) Kebutuhan untuk pengelolaan lisensi software dan layanan perpustakaan

3) Pemanfaatan sumber daya secara efisien

Apa yang dikelola terpusat

1) Membangun enterprise directory dan penyediaan layanan infrastruktur.

2) Registrasi server terpusat.

3) Networking service, layanan jaringan, baik untuk suara dan backbone dilakukan secara terpusat, untuk memastikan kemungkinan perluasan dan kemudahan mengelola.

Apa yang dikoordinasi terpusat

(26)

2) Penetapan standar minimum untuk server. Menyediakan dan mengkoordinasi standar minimum untuk seluruh server yang ada dikampus akan memastikan seluruh server memiliki sistem keamanan yang lebih efisien.

3) Koordinasi DNS, dan DHCP. Koordinasi terpusat untuk alamat IP akan mengurangi kegiatan manual yang dilakukan oleh Administrator lokal dan mengurangi duplikasi alamat IP. Dengan menyediakan otoritas terpusat untuk DNS, dan DHCP akan menyediakan efisiensi yang lebih besar dengan membebaskan Administrator lokal dari kegiatan administratif tersebut, sehingga bisa lebih berkonsentrasi pada dukungan khusus yang lain.

4) Membangun dan mengkoordinasi sistem penyimpanan file untuk seluruh kampus. Saat ini, jurusan-jurusan yang memiliki sistem penyimpanan file tersendiri yang tidak tersentralisasi dan tidak ada koordinasi mengenai penyimpanan data elektronis. Dosen, mahasiswa dan staff makin meningkat mobilitasnya sehingga memerlukan alat bantu yang memudahkan memindahkan file dari lokal desktop atau laboratorium ke pusat server. Solusi terpusat akan menyediakan layanan file sharing untuk dosen, mahasiswa, dan staff.

Sekuriti.

Apa yang dikelola secara terpusat ?

Membangun dan mengkoordinasi infrastruktur komunikasi TI yang responsif terhadap masalah-masalah tertentu. Perlu disediakan sistem untuk menanggulangi terjadinya insiden. Sebagai contoh jika ada virus atau worm yang berhasil menyusup ke sistem jaringan, mestinya harus ada cara berkomunikasi untuk menangani atau mengantisipasi masalah. Dengan adanya sistem panggulangan insiden maka dapat dihasilkan mekanisme yang handal dalam berkomunikasi saat terjadi keadaan darurat atau infrastruktur jaringan mengalami kegagalan.

Mandat untuk menyaring email. PUSKOM memiliki mandat untuk menyaring email untuk mencegah adanya worm yang akan menyerang email server, menghilangkan data, menyebarkan ke user lain. Sama seperti proteksi anti virus, email filtering sangatlah penting, untuk meningkatkan pertahanan terhadap worms yang saat ini merupakan ancaman/resiko terbesar.

Apa yang dikoordinasi

(27)

Kesesuaian.

Apa yang dipusatkan ?

1) Kepastian software licensing. Saat ini memang license tidak terlalu dipermasalahkan akan tetapi otoritas terpusat mengenai masalah licensi ini harus ada untuk menelusuri dan mengelola perjanjian licensi.

2) Review kegiatan TI. Purek I bersama TIM RIPTI memiliki kewenanan dalam mentapkan kebijakan IT.

Struktur Organisasi

UIN Sultan Syarif Kasim harus menyusun kembali lembaga-lembaga yang terkait dengan pengelolaan teknologi informasi. Organisasi baru harus dibentuk untuk mengantisipasi peningkatan kompleksitas lingkungan TI, dan kebutuhan untuk meningkatkan partisipasi dan komunikasi berbagai unit kerja di dalam kampus. Kampus harus mengkaji ulang peran tanggung jawab, adanya tumpang tindih dan efektifitas dari berbagai unit kerja terkait dengan masalah TI.

Kompleksitas lingkungan IT yang akan dihadapi memerlukan berbagai unit, dan staff yang menyediakan layanan dan dukungan IT diseluruh kampus. Lingkungan tersebut dapat dikategorikan sebagai salah satu dukungan kerjasama dalam berbagai masalah IT, tetapi juga sebagai orang yang mampu memperbaiki koordinasi dan komunikasi. Untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengeksekusi dan memonitor pelaksanaan RIPTI ini diperlukan struktur organisasi sebagai berikut :

Penanggung Jawab : Pembantu Rektor I (Ketua POKJA)

Pelaksana : Tim RIPTI

Divisi Manajemen Teknologi

Bagian Perencanaan

Bagian Sosialisasi

Bagian Pengawasan

Divisi Pengembangan Dan Inovasi

Bagian Multimedia

Bagian Komputer Sebagai Alat Bantu Belajar (Computer Aided Learning)

(28)

Bagian IT for Higher Education

Bagian Internet For Higher Education

Divisi Sistem Informasi Manajemen

1) Bagian Pengembangan Sistem dan Prosedur

2) Bagian Sistem Analisis

3) Bagian Programming

Divisi Jaringan dan Komunikasi Data

1) Bagian Pengembangan dan Pemeliharaan Infrastruktur

2) Bagian Administrator Jaringan

Penutup

Demikianlah IT Strategic Planning ini dibangun dengan penuh kesadaran dan gotong royong sehingga menjadi dokumen seperti sekarang ini. Semoga dokumen ini dapat bermanfaat dalam rangka mencari, menetapkan, melaksanakan dan mengevaluasi rencana strategis yang telah disusun.

Semoga Tuhan Berkenan dalam Mewujudkan cita-cita bersama.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

This work was conducted to study of kaolin modification with sulfonate group and their influence as filler in chitosan matrix on cation exchange capacity, swelling degree

menunjukkan bahwa jumlah responden dengan jenis luas lesi berat yang mengalami pengaruh terhadap kualitas hidup sangat sampai dengan amat sangat berpengaruh sebanyak 15

dalam Pasal 8 ayat (1) diberikan untuk Perjalanan Dinas Jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) dengan ketentuan sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang

Hemoglobin (Hb) adalah salah satu molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media transpor karbon dioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru, maka dari

peningkatan kualitas dalam segala hal terutama penguasaan model-model pembelajaran, sehingga yang diperlukan saaat ini bukan pada perbaikan kurikulum yang secara nyata tidak

menunjukkan bahwa hubungan karakteristik peternak sapi potong dengan persepsinya terhadap inseminasi buatan lebih berhubungan dengan keluasan hubungan peternak dengan

Perencanaan Srategis Asisten Ekbangsosbud Sekretaris Daerah Kabupaten Jembrana disusun sebagai wujud komitmen jajaran Asisten Ekbangsosbud Sekretaris Daerah

Pada tahap ini dilakukan proses pengujian fungsional setiap komponen untuk mengetahui apakah rangka alat konstruksi concentrated solar power tipe ground base sudah dapat