• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIVERSIFIKASI USAHA KELUARGA NELAYAN DALAM MEMPERTAHANKAN HIDUP DI DESA RANDU PUTIH KECAMATAN DRINGU KABUPATEN PROBOLINGGO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DIVERSIFIKASI USAHA KELUARGA NELAYAN DALAM MEMPERTAHANKAN HIDUP DI DESA RANDU PUTIH KECAMATAN DRINGU KABUPATEN PROBOLINGGO"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

DIVERSIFIKASI USAHA KELUARGA NELAYAN DALAM

MEMPERTAHANKAN HIDUP DI DESA RANDU PUTIH

KECAMATAN DRINGU KABUPATEN PROBOLINGGO

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan Untuk Mendapat Gelar Sarjana (S - 1)

Oleh:

Dewi Tri Utami 201010050311020

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVESITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

MOTTO HIDUP

Jangan menyerah sebelum berjuang

Tinggalkan kenangan, songsong impian

Bertemanlah dengan kesedihan sebelum merasa sedih

Realisasikan ucapan lewat perubahan

Hidup adalah impian

Banyak jalan menuju roma

Hambatan dan rintangan membuka jalan untuk sukses

(3)

PERSEMBAHAN

Dengan berlinang air mata q persembahkan skripsi ini untuk orang-orang yang sangat berarti dalam hidupku sehingga bisa membayar semua jerih payah dan pengorbananku selama ini

 Buat ayah dan ibu terima kasih atas doa-doanya selama ini sehingga aku bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan atas dukungan kalian saya bisa menyelasikan S1 dengan 4 tahun. Terima kasih yang tiada tara buat kalian karena kalian orang yang sangat berarti dalam hidupku

 Buat Dosen pembimbing I (Pak Jainuri) dan Dosen pembimbing II (Bu Hevi) terima kasih banyak atas bimbingannya selama ini sehingga skripsi saya menjadi lebih baik lagi.

 Untuk sesorang yang telah jauh disana, terimakasih atas motivasi dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

 Teman-temanku dan sahabat-sahabatku dibangku kuliah (Ayu Sari, Fadhia Purwantika, Erna Witular, Fina Ferlina, Agus, Anggono, Madya, Zaki , Ardhias Amalia, Dwi Febrianto, Latifa Diana, Lala, Devi dan ruri)

 Buat anak-anak ilmu pemerintahan angkatan 2010 khususnya kelas A dan yang lainnya yang tidak bisa saya sebutin satu-satu terimakasih bayak atas semuanya, terima kasih

(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim, Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur yang teramat dalam saya haturkan ke hadirat Allah SWT atas percikan kasih,

hidayat, dan taufiq-Nya sehingga tugas akhir dengan judul “DIVERSIFIKASI USAHA KELUARGA NELAYAN DALAM MEMPERTAHANKAN HIDUP DI DESA RANDU PUTIH KECAMATAN DRINGU KABUPATEN PROBOLINGGO)” ini dapat terselesaikan pada waktu yang telah direncanakan.

Teriring do’a sholawat semoga senantiasa melimpah ke haribaan Muhammad SAW. Rasul akhir zaman, penutup para Nabi yang membawa kesempurnaan ajaran tauhid dan keutamaan budi pekerti, Dan semoga tumpahan do’a sholawat menetes kepada segenap keluarga dan para sahabatnya, para syuhada’, para mushonnifin, para ulama’, dan seluruh umatnya yang dengan tulus ikhlas mencintai dan menjunjung sunnahnya. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mecapai derajat Sarjana Strata-1, dan lebih dari itu sesungguhnya penelitian ini merupakan rangkuman dari proses pembelajaran yang telah ditempuh selama masa perkuliahan.

Selama proses penyusunan tugas akhir ini, banyak pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada saya. Sebagai ungkapan syukur, dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Muhadjir Effendy, M.AP., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Bapak Dr. Asep Nurjaman, M. Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Hevi Kurnia Hardini, S.IP, MA.Gov selaku Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammdiyah Malang

4. Bapak Drs. Jainuri, M.Si selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Hevi Kurnia Hardini, S,IP. MA.Gov, selaku Dosen Pembimbing II yang memberikan kesabaran dan

(5)

5. Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik khususnya jurusan Ilmu Pemerintah yang telah memberikan arahan, bimbingan dan membekali ilmu pengetahuan kepada peneliti.

6. Keluarga besar Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo dan masyarakat Desa Randu Putih Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo yang telah mengizinkan untuk melakukan penelitian dan pemberian data yang diperlukan oleh peneliti.

Ibunda (Lilis Indrawati) dan Ayahanda (Bangun Sunaryo) tercinta, dan abang ku (Yogi dan Bagus) yang tersayang , serta keluarga besarku. Terima kasih atas doa, motivasi,

semangat yang telah kalian berikan selama di bangku kuliah sampai terselesainya skripsi ini.

7. Teman-temanku dan sahabat-sahabatku dibangku kuliah (Ayu Sari, Fadhia Purwantika, Erna Witular, Fina Ferlina, Agus, Anggono, Madya, Zaki , Ardhias Amalia, Dwi Febrianto, Novi Karina Sari, Latifa Diana, Lala, Devi dan ruri ) serta teman-temanku Ilmu Pemerintahan’10. Terima kasih atas doa, kasih sayang, perhatian, dan semangat yang tulus dan bantuan sarana dan pra sarana yang kalian berikan.

8. Serta semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu. Atas segala bantuan dan jasanya, peneliti hanya bisa berharap semoga amal semua pihak mendapat ridho dan imbalan dari Allah SWT.

Akhirnya, dengan segala keterbatasan dan kekurangan, saya persembahkan karya tulis ini kepada siapapun yang membutuhkannya. Kritik konstruktif dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan untuk penyempurnaan karya-karya saya selanjutnya. Terimakasih.

Billahittaufiq Wal Hidayah, Wassaluamu’alaikum Wr.Wb.

Malang, 02 Agustus 2014

Penulis,

(6)

DAFTAR ISI

E. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional………... 9

F. Metode Penelitian………... 10

1.. Jenis Penelitian………10

2. Sumber Data ……….. 11

3. Teknik Pengumpulan Data ... 12

4. Subjek Penelitian ...13

5. Lokasi Penelitian ...14

(7)

BAB II. LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA

A. Diversifikasi Usaha ... 18

2.1 Pengertian Diversifikasi Usaha……… 18

2.2 Tujuan Diversifikasi Usaha……….. 21

2.3 Macam-macam Diversifikasi……… 23

B. Kehidupan Keluarga Nelayan………. 25

2.1 Potret Kehidupan Nelayan……… 25

2.2 Keluarga Nelayan………. 29

C. Survival ………. 31

2.1 Pengertian Survival………... 31

2.2 Cara Untuk Bertahan Hidup……….. 33

2.3 Bertahan Hidup Sebagai Nelayan………. 35

2.4 Peran Pemerintah Daerah Dalam Meningkatkan Ketahanan Hidup Kaum Nelayan……….. 36

BAB III. DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Desa 1. Kondisi geografis……….. 42

2. Kondisi Demografi Desa……… 43

3. Keadaan Demografi Penduduk……… 44

4. Kondisi Ekonomi………. 48

(8)

2. Pola Hidup Masyarakat Nelayan: Nelayan Bukan Satu-Satunya

Pekerjaan Keluarga Nelayan………. 65

3. Usaha Mendiversifikasi Kehidupan Nelayan……… 68

4. Peran Dinas Perikanan dalam Mendiversifikasi Usaha Keluarga Nelayan………... 72

B. Faktor penyebab divrsifikasi usaha keluarga nelayan 1. Berusaha Keluar Dari Kemskinan………. 76

2. Meningkatkan Taraf Hidup ... 84

3. Bertahan Hidup dan Memperbaiki Keadaan Ekonomi Keluarga………... 85

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 82

B. Saran... ... 83

DAFTAR PUSTAKA... xvi

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

- Tabel 1 Jumlah Penduduk Desa RANDUPUTIH dilihat dari

jenis kelamin……….. 43

- Tabel 2 Jumlah Penduduk Desa RANDUPUTIH berdasarkan usia………. 44

- Tabel 3. Jumlah Penduduk Desa RANDUPUTIH berdasarkan

tingkat pendidikan………. 45

- Tabel 4. Jumlah Penduduk Desa RANDUPUTIH berdasarkan

mata pencarian……… 46

- Tabel 5. Jumlah Penduduk Desa RANDUPUTIH dilihat dari

jenis kelamin……… 47

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

- Gambar Peta Desa Randuputih……… 42

- Gambar Struktur Pemerintahan Desa Randuputih... 55

- Gambar 3.1 Struktur Badan Permusyawaratan Desa... 57

- Gambar 4.1 ………. 66

(11)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Archeson, James M. 1981. Anthropology Of Fishing “Annual Review Anthropology” Inc Vol 10

Boedhisantoso, S. 1999. Komunitas Lokal di Kawasan Pesisir dan Pemberdayaan. Makalah Lokarya Pembangunan Pesisir. Depok

Cresswell, Jhon. Research Design, Pendekatan Kwalitatif, Kuantitafif dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Djoko Pramono, Budaya Bahar, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005, hal. 16-17

Ensiklopedia Indonesia, Jakarta: Ichtiar Baru , 1983, hlm. 133

Ibid., hlm. 34

Nasution. 1992. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito

Matthew B. Milles, A. Michale Huberman. Analisis Data Kwalitatif. 2009. UI Press. Jakarta

M.Khalil Mansyur, Op.Cit., hlm. 148

M.Khalil Mansyur, Op.Cit., hal. 149

Mohyi, achmad. 2008. Analisis Arah Diversifikasi dan Pengertian Diversifikasi. Jakarta. Hal: 37

Muhajdir, Noeng. 1990. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.

Mubyarto, L. Sutrisno dan M.R. Dove 1984. Nelayan dan Kemiskinan: Studi Ekonomi Antropologi di Dua Desa Pantai. Yayasan Agro Ekonomika. Jakarta: Rajawali.

Sanapiah Faisal. Format-Format Penelitian Sosial. 2008. Rajawali Pers. Jakarta

Syafie, Kencana Inu. 2001. Pengantar Ilmu Pemerintahan. Bandung: Reflika Aditama.

Yanuar Ikbar, MA, Metode Penelitian Sosial Kualitatif, 2012, Refika Aditama. Bandung (Kompas, 28 Januari 2003).

(12)

Harberg dan Rieple 2003 dalam Kusmawati 2005. Diversification’s effect on firm value, Journal Of Financial Ekonomics, 37, 39-65

UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN PEMERINTAH

Undang – Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Pelayanan Publik.

Undang – Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 225 tahun 2004 tentang pedoman umum Penyusunan indeks kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi pemerintah.

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum penyelenggaraan Pelayanan Publik.

INTERNET

http://ardianlauren.wordpress.com/2012/01/15/melaksanakan-strategi-pemasaran- melalui-strategi-diversifikasi-produk-dalam-menghadapi-persaingan-di-era-globalisasi/ di akses 6 februari 2014 pukul 19.15 WIB

http://petapapramuka.blogspot.com/2011/10/pengertian-survival.html diakses 6 februari 2014 pukul 18.57 WIB

http://www.rahmatullah.net/2010/05/menanggulangi-masalah-kemiskinan.html, diakses 13 Maret 2014 pukul 09.00 WIB

(13)

LAMPIRAN

Gambar 1: Foto hasil diversifikasi kerang

Sumber : Dokumen penelitian

(14)

Gambar 3 : Contoh keluarga nelayan dalam melaksanakan diversifikasi

pekerjaan

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Sebagai Negara maritim, Indonesia memiliki garis pantai sepanjang

kurang lebih 81.000 km. luas wilayah laut, termasuk didalamnya Zone

Ekonomi Ekslusif mencakup 5,8 juta kilometer persegi ( Dahuri 2013 ).

Didalam wilayah laut dan pesisir tersebut terkandung kekayaan sumber daya

laut yang amat besar, mulai ikan, kepiting, udang, kerang dan berbagai sumber

daya laut lainnya yang siap untuk dieskploitasi nelayan. Secara teoritis,

nelayan mampu hidup berkecukupan. Namun kenyataannya jauh panggang

dari api. Hanya segelintir nelayan yang hidup berkecukupan, melainkan juga

masih terbelakang.

Berbagai kajian mengenai kehidupan nelayanan umunya menekankan

pada kemiskinan dan ketidak pastian perekonomian, karena kesulitan hidup

yang dihadapi nelayan dan keluarganya.1 Kehidupan nelayan dapat dikatakan

tidak saja berkecukupan, melainkan juga masih terbelakang, termasuk dalam

hal pendidikan. Keterbatasan sosial yang dialami nelayan memang tidak

1

(16)

2

terwujud dalam bentuk keterasingan, karena secara fisik masyarakat nelayan

tidak dapat dikatakan terisolasi atau terasing. Namun lebih terwujud pada

ketidak mampuan mereka dalam mengambil bagian dalam kegiatan ekonomi

pasar secara menguntungkan, yang ditunjukan oleh lemahnya mereka

mengembangkan organisasi keluar lingkungan kerabat mereka atau komunitas

lokal2.

Kemiskinan di komunitas nelayan masuk kategori kemiskinan cultural

dan kemiskinan structural. Jika kita telusuri kemiskinan nelayan, sebenarnya

hanya karena tiga faktor pokok, pertama rendahnya political will pemerintah

dalam membangun dunia kelautan dan perikanan secara integral. Kondisi ini

bisa dilihat dengan orientasi pembangunan ke perdesaan darat bukan pesisir.

Penempatan nelayan sebagai obyek pembangunan akhirnya mematikan inisiatif

dan daya ungkit kearifan lokal.

Selama ini pemerintah sering tidak memahami masalah serta tugasnya

dalam menangani kemiskinan nelayan, sehingga karena memiliki dana, yang

penting penyerapan anggaran tercapai padahal tidak jelas output dan

outcamenya. Parahnya lagi program dinas sering kita temukan hanya meniru

program tahun sebelumnya dengan sedikit memodifikasi nomer urut program.

2

(17)

3

Tiga masalah diatas merangkup berbagai pendapat para ahli dan akademisi

yang kadang hanya berputar – putar pada tataran konsep dan teori.

Dalam rangka mempertahankan kehidupannya manusia dituntut untuk

melakukan adaptasi. Dalam hal ini adaptasi menunjuk pada suatu proses timbal

balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya (Hardesty, 1977). Dari

sudut pandang evolusi biologi, adaptasi dapat dipandang sebagai suatu proses

yang dapat meningkatkan kemungkinan makhluk hidup bisa bertahan hidup

dari satu generasi ke generasi berikutnya pada kondisi lingkungan tertentu.

Dengan demikian adaptasi adalah produk dari seleksi alam. Sebaliknya dari

sisi antropologi ekologi, adaptasi didefinisikan sebagai suatu strategi yang

digunakan oleh manusia dalam masa hidupnya untuk mengantisipasi

perubahan lingkungan baik fisik maupun sosial (Alland Jr, 1975). Kapasitas

manusia untuk dapat beradaptasi ditunjukkan dengan usahanya untuk mencoba

mengelola dan bertahan dalam kondisi lingkungannya.

Kemampuan suatu individu untuk beradaptasi mempunyai nilai bagi

kelangsungan hidupnya. Makin besar kemampuan adaptasi suatu makhluk

hidup, makin besar pula kemungkinan kelangsungan hidup makhluk tersebut.

Dengan demikian, adaptasi merupakan suatu proses di mana suatu individu

(18)

4

Aspek kebudayaan yang memiliki keterkaitan secara langsung dengan

adaptasi manusia terhadap lingkungan adalah aspek-aspek kebudayaan yang

berupa sistem teknologi matapencaharian dan pola pemukiman. Keduanya

dapat memperlihatkan usaha-usaha manusia untuk beradaptasi dengan

lingkungan sekitar. Pengaruh lingkungan terhadap sistem kebudayaan dapat

dilihat dari dua sisi, yaitu secara fungsional dan secara prosesual (Steward,

1955) Perspektif ekologi fungsional maupun prosesual membedakan

lingkungan sebagai unit analisis dalam dua kategori yaitu lingkungan fisik dan

lingkungan alam. Keduanya dapat mempengaruhi pola-pola adaptasi dan

jalannya proses kebudayaan.

Perspektif fungsional, dengan berdasarkan pada teori sistem

memfokuskan analisisnya pada penjelasan tentang usaha-usaha yang dilakukan

oleh setiap ekosistem untuk selalu berada dalam kondisi yang stabil. Interaksi

antara setiap komunitas dengan lingkungannya dalam sebuah relung ekologi

bertujuan untuk selalu menjaga kondisi sistem itu dalam keadaan stabil.

Sedangkan perpektif prosesual melihat kaitan antara lingkungan dengan

munculnya suatu pola adaptasi terutama dalam sistem kebudayaan. Karena

berkaitan dengan proses, maka ekosistem tidak dianggap stabil tetapi selalu

berada dalam keadaan dinamis.

Kedua perspektif tersebut di atas melatarbelakangi pula penjelasan

usaha-usaha penyesuaian dan respons manusia terhadap pengaruh lingkungan. Dengan

(19)

5

Adaptasi secara fungsional adalah respons dari suatu organisme atau sistem

yang bertujuan untuk mempertahankan keadaan homeostatis, sehingga dalam

hal ini istilah adaptasi mengacu pada fungsi yang terjadi pada dimensi waktu

tertentu. Sedangkan adaptasi prosesual adalah sistem tingkahlaku yang

terbentuk sebagai akibat dari proses penyesuaian manusia terhadap

perubahan-perubahan lingkungan di sekitarnya (Alland, 1975:60).

Gambaran kondisi kemiskinan nelayan antara lain secara nyata dapat

dilihat dari kondisi fisik berupa kualitas pemukiman mereka. Umumnya

kampung- kampung nelayan miskin akan mudah didentifikasi dari kondisi

hunian mereka. Rumah – rumah mereka yang umumnya sangat sederhana, yaitu

berdinding bambu, berlantai tanah, serta dengan fasilitas dan keterbatasan

perabotan rumah tangga. Selain gambaran fisik, identifikasi yang menonjol di

kalangan nelayan miskin adalah rendahnya tingkat pendidikan anak- anak, pola

konsumsi sehari- hari dan tingkat pendapatan mereka. Dikampung – kampung

nelayan memang ada beberapa rumah yang tampak megah dan dengan fasilitas

yang memadai, itulah yang merupakan rumah – rumah pemilik perahu,

pedagang perantara atau pedagang ikan.

Kondisi keterbatasan sosial dan kemiskinan yang diderita masyarakat

nelayan disebabkan oleh faktor – faktor komplek. Faktor- faktor tersebut tidak

hanya berkaitan dengan fluktuasi musim ikan, keterbatasan sumber daya

(20)

6

yang cenderung eksploitatif terhadap nelayan sebagai produsen serta dampak

negative moderenisasi perikanan yang mendorong terkurasnya sumber daya

laut secara cepat dan berlebihan serta terbatasnya peluang dan kesempatan

nelayan untuk melakukan diversifikasi pekerjaan, terutama diluar kegiatan

pencarian ikan dilaut. Beberapa studi memperlihatkan bahwa dikalangan

masyarakat nelayan telah berkembang berbagai strategi untuk mempertahankan

kelangsungan hidup, diantaranya adalah adanya – adanya pranata tradisional

sebagai tindakan kolektif yang secara efektif dapat dipakai strategi untuk

mengatasi kesulitan hidup, di antaranya seperti pembentukan kelompok simpan

pinjam dan arisan. Aktifitas ini sangat sederhana, fleksibel dan adaptif terhadap

kondisi sosial- ekonomi, serta sesuai kondisi masyarakat nelayan, terutama

yang kurang mampu.

Strategi lain adalah dengan melakukan diversifikasi pekerjaan yang

dilakukan oleh masyarakat nelayan sebagai strategi untuk mempertahankan

kelangsungan hidup, dengan beberapa alasan: Pertama, berbagai studi terdahulu

berkenaan dengan ragam pekerjaan yang dilakukan keluarga nelayan umumnya

hanya yang berkaitan dengan keterlibatan isteri nelayan dan dalam menunjang

perekonomian rumah tangga. Sementara studi yang melihat keterlibatan

anggota keluarga untuk melakukan kegiatan lain banyak dilakukan. Kedua,

adanya perbedaan struktur sumber daya desa nelayan.setiap desa memiliki

(21)

7

dengan lainnya. Keempat, perbedaan akses dan kemampuan sumber daya

manusia yang berbeda- beda baik antar individu maupun antara masyarakat satu

dengan masyarakat lainnya.

Berdasarkan hal di atas peneliti melakukan penelitian lebih lanjut dan

dituangkan dalam judul “ Diversifikasi Usaha Keluarga Nelayan Dalam

Mempertahankan Hidup Di Desa Randu Putih Di Desa Randu Putih

Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang dikaji dalam penelirtian

ini adalah:

1. Bagaimana diversifikasi usaha keluarga nelayan dalam mempertahankan

hidup di Desa Randu Putih Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo?

2. Faktor apa yang menyebabkan diversifikasi usaha keluarga nelayan dalam

mempertahankan hidup ?

C. Tujuan Penelitian

Relevan dengan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah

untuk:

1. Mengetahui usaha keluarga nelayan dalam mempertahankan hidup di desa

(22)

8

2. Mengetahui Faktor yang menyebabkan diversifikasi usaha keluarga nelayan

dalam mempertahankan hidup

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangsi ilmu diversifikasi

usaha khusunya dalam ilmu pemerintahan.

2. Manfaat Praktis

Sebagai rekomendasi kepada Dinas Perikanan untuk memperbaiki

kelangsungan hidup nelayan.

E. Definisi Konsep dan Definisi Operasional 1. Definisi Konsep

Definisi konseptual menguraikan beberapa istilah atau konsep yang terkait

pada penelitian yang dilakukan sebagai berikut:

a. Diversifikasi Usaha

Diversifikasi itu sendiri merupakan penganekaragaman usaha untuk

menghindari ketergantungan pada ketunggalan kegiatan, produk, jasa, atau

investasi.

b. Kehidupan Keluarga Nelayan

Mereka khususnya yang tergolong nelayan buruh atau nelayan-nelayan

(23)

9

penyebab rendahnya ekonomi nelayan serta strategi untuk menghadapinya3.

Kemampuan mereka untuk memenuhi kebutuhan dasar minimal kehidupan

sehari-hari sangat terbatas. Bagi masyarakat nelayan, diantara beberapa jenis

kebutuhan pokok kehidupan, kebutuhan yang paling penting adalah pangan.

Adanya jaminan pemenuhan kebutuhan pangan setiap hari sangat berperan

besar untuk menjaga kelangsungan hidup mereka.

c. Survival

Survival adalah berusaha mempertahankan hidup di alam bebas dari

hambatan alam sebelum mendpatkan pertolongan. Survival terjadi karena

adanya kondisi darurat yang sulit diprediksi atau diperkirakan seperti

disebabkan oleh alam , kecelakaan, gangguan satwa, atau kondisi lainnya.4

2. Definisi Operasional

Dengan demikian definisi operasional merupakan penetapan dari

indikator – indikator yang akan dipelajari dan dianalisa, sehingga nantinya

dapat diperoleh gambaran yang jelas diantaranya:

a. Diversifikasi usaha keluarga nelayan

1. Kehidupan nelayan di Desa Randuputih

2. Nelayan bukan satu satunya pekerjaan keluarga nelayan di pantai

bentar

3

http://petapapramuka.blogspot.com/2011/10/pengertian-survival.html diakses 6 februari 2014 pukul 18.57 WIB

4

(24)

10

3. Usaha mendiversifikasikan kehidupan nelayan

4. Peran Dinas Perikanan dalam mendiservikasikan usaha nelayan

b.Fakor penyebab diversifikasi usaha keluarga nelayan 1. Berusaha keluar dari kemiskinan nelayan

2. Meningkatkan taraf hidup nelayan

3. Bertahan hidup dan memperbaiki keadaan ekonomi keluarga

nelayan

F. Metode Penelitian

Metode secara umum berisi cara atau langkah – langkah praktis yang

ditempuh oleh peneliti untuk mencapai tujuan dari penelitian itu sendiri. Pada

bagian ini dipaparkan jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data,

subyek penelitian, lokasi penelitian, analisis data.

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitin ini adalah Deskriptif,

yaitu menggambarkan dan menelaah secara lebih jelas dari beberapa

faktor yang berkaitan denga kondisi, situasi dan fenomena yang sedang

diselidiki5, penelitian ini menggambarkan proses diversifikasi usaha

keluarga nelayan dalam mempertahankan hidup di Desa Randu Putih di

Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo.

5

(25)

11

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Sumber data primer, diperoleh dari hasil penelitian lapangan secara

langsung dari sebenarnya, dan pihak – pihak yang bersangkutan

dengan diversifikasi usaha keluarga nelayan dalam mempertahankan

kelangsungan hidup keluarga nelayan hal ini Untuk memperoleh

sumber data primer digunakan teknik wawancara dan observasi.

b. Sumber data sekunder, diperoleh dari teknik dokumentasi dan

kepustakaan. Hal ini dapat dilakukan dengan mencari dan

mengumpulkan data melalui informan secara tertulis atau gambar –

gambar yang berhubungan fakta dan kondisi dilapangan tentang

Diversifikasi Usaha Keluarga Nelayan Dalam Mempertahankan

Hidup.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknit pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik:

a. Wawancara

Penelitian ini mengunakan wawancara terstruktur, dalam

melakukan wawancara peneliti telah menyiapkan instrument penelitian

berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang telah disiapkan secara rinci

khusunya yang berkaitan dengan diversifikasi usaha keluarga nelayan

dalam mempertahankan hidup. Pihak yang akan diwawancara dalam

(26)

12

serta 5 orang nelayan di Desa Randu Putih Kecamatan Dringu

Kabupaten Probolinggo sebagai perwakilan dan dianggap yang

mengetahui tentang difersifikasi usaha di Desa Randu Putih dan dapat

memberikan informasi yang diperlukan oleh peneliti.

b. Observasi

Diartikan sebagai pengamatan dan penacatan secara sistematik

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan

pencatatan yang dilakukan terhadap objek ditempat terjadi atau

berlangsungnya peristiwa. Observasi yang peneliti lakukan dengan

melihat langsung bagaimana nelayan bekerja baik saat melaut ataupun

belum melaut.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu metode untuk mengumpulkan

data – data yang digunakan untuk menelusuri data – data yang

mendukung penelitian ini, dikatakan juga bahwa dokumentasi juga

bias dipergunakan sebagai data sekunder atau umum.

Teknik dokumentasi merupakan penelusuran dokumen –

dokumen resmi dalam menjajaki sumber tertulis sehingga

memperkaya data disamping itu dapat membantu peneliti dalam

menganalisa.

Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang

(27)

13

keluarga nelayan dalam mempertahankan hidup. Teknik dokumentasi

yaitu mencari data mengenai hal atau variableyang berupa catatan,

transkip, buku, surat kabar, majalah, agenda dan sebagainya.

Dokumentasi dapat menjawab perumusan dari penelitian ini tentang

diversifikasi usaha keluarga nelayan dalam mempertahankan hidup.

4. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah orang yang bermanfaat untuk

memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar sebuah

penelitian, karena sebagai subyek yang mampu memberikan informasi

yang seluas – luasnya, maka dalam penelitian ini peneliti sangat

berhati hati dalam menetukan informan, agar didapatkan informasi

yang valid dan lengkap.

Peneliti menetapkan para informan penelitian yang dipandang

dapat memberikan pengalaman yang seluasnya, terutama yang

berhubungan dengan implementasi kebijakan tarif retribusi parkir,

sehingga ditetapkan subyek penelitian ini adalah :

a. Kepala Dinas Perikanan Daerah Kabupaten Probolinggo.

Informasi yang digali adalah bagaimana proses diversifikasi usaha

keluarga nelayan dalam mempertahankan hidup di Desa Randu

Putih Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo.

b. 5 orang nelayan di Desa Randu Putih Kecamatan Dringu

(28)

14

mengetahui tentang difersifikasi usaha di Desa Randu Putih dan

dapat memberikan informasi yang diperlukan oleh peneliti.

5. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana penelitian dilakukan

untuk mendapatkan informasi dan data – data yang diperlukan untuk

menunjang penelitian ini. Lokasi penelitian ini dilaksanankan di

kantor Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo , dan pemukiman

nelayan di Desa Randu Putih Kecamatan Dringu Kabupaten

Probolinggo.

6. Analisis Data

Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif kualitatif. Data diperoleh kemudian dikumpulkan untuk

diolah secara sistematis. Dimulai dengan wawancara, observasi,

mengedit, mengaklasifikasi, mereduksi, selanjutnya aktifitas penyajian

data serta menyimpulkan data. Teknis analisis data dalam penelitian

ini menggunakan metode analisis interaktif6, seperti pada gambar

dibawah ini :

6

(29)

15

Gambar 1

Analisi Data Model Interaktif

Sumber: Milles dan Huberman

a. Reduksi data

Merangkum, meringkas atau mengambil kesimpulan dari data –

data yang sudah kita dapatkan, dengan mencari focus atau pokok

permasalahan terhadap diversifikasi usaha keluarga nelayan dalam

mempertahankan hidup di desa randu putih di desa randu putih

kecamatan dringu kabupaten probolinggo Dengan demikian kita

nantinya akan mendapatkan hasil penelitian yang lebih valid. Dari

penelitian ini nanti akan dirangkum data – data yang sudah didapatkan

baik data primer maupun dari data sekunder. Dengan hakikat objek

tersebut, Husserl bependapat bahwa untuk menangkap hakikat

objek-objek tersebut, diperlukan tiga macam reduksi guna menyingkirkan Pengumpulan Data

Reduksi Data

(30)

16

semua hal yang mengganggu dalam mencapai tahap keilmuan

pengetahuan7, yaitu:

1. Reduksi untuk menyingkirkan segala sesuatu (data) yang subjektif

untuk menerima data-data yang objektif.

2. Reduksi untuk menyingkirkan seluruh pengetahuan tentang objek

yang diperoleh dari sumber lain, dan semua teori dan hipotesis

yang sudah ada.

3. Reduksi untuk menyingkirkan seluruh tradisi pengetahuan.

b. Display data

Penyajian data atau display data merupakan langkah kedua

setelah reduksi data dilakukan oleh peneliti. Penyajian data di ikuti

oleh proses mengumpulkan data - data yang saling berhubungan satu

sama lain melalui wawancara, pendokumentasian dan pengamatan

yang lebih mendalam. Hal ini dimaksud untuk memperkuat hasil

reduksi data untuk diolah lebih lanjut sehingga pada akhirnya akan

menghasilkan suatu kesimpulan tentang Diversifikasi Usaha Keluarga

Nelayan Dalam Mempertahankan Hidup Di Desa Randu Putih Di

Desa RanduPutih Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo. Setelah

data diperoleh berupa tulisan baik dari catatan maupun rekaman yang

sudah direduksi, harus di display secara tertentu untuk masing-masing

7

(31)

17

pola, kategori, focus, atau tema yang hendak dipahami dan dimengerti8

data kemudian disajikan dalam bentuk deskripsi. Data – data yang

saling berhubungan dikelompokkan sehingga terbentuk kelompok –

kelompok data yang selanjutnya akan disimpulkan.

c. Pengambilan kesimpulan

Langkah ketiga yaitu kesimpulan. Setelah peneliti menarik

kesimpulan dari hasil penelitian, peneliti mempelajari dan memahami

kembali data – data hasil penelitian, meminta pertimbangan kepada

berbagai pihak mengenai data – data yang diperoleh dilapangan. Isi

kesimpulan tersebutakan menyatakan kredibilitas dari asumsi awal

yang ditentukan oleh peneliti terhadap Diversifikasi Usaha Keluarga

Nelayan Dalam Mempertahankan Hidup Di Desa Randu Putih Di

Desa Randu Putih Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo.

8

(32)
(33)

Gambar

Tabel 1 Jumlah Penduduk Desa RANDUPUTIH dilihat dari
Gambar Peta Desa Randuputih………………………………………………     42
Gambar 1: Foto hasil diversifikasi kerang
Gambar 3 : Contoh keluarga nelayan dalam melaksanakan diversifikasi
+2

Referensi

Dokumen terkait

penyelidikan, menemukan konsep dan kemudian menerapkan konsep yang telah diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Proses dalam penerapan model ini merepresentasikan sebuah

Apabila Penyedia Jasa tidak dapat menghadiri sesuai waktu yang ditentukan di atas dan tidak dapat membuktikan Keaslian Dokumen yang telah disampaikan dalam Penawaran dan Daftar

In the first decade of India´s independence, links with Africa remained intact, but gradually, as India itself faced domestic problems, interest in far away Africa waned.. Now

Stuart Cheese, UK Director of Operations for One World Tours says yes it is and tells you how to best spend your

(parental trait) yang dimaksudkan adalah gaya khas dalam bersikap, memandang, memikirkan, dan memperlakukan anak. 3 Demikianlah, keluarga pernah dan masih tetap

Dari data pada Tabel 4.15 diplot ke dalam grafik akan diperoleh grafik pengaruh komposisi batu bara terhadap derajat reduksi briket hasil roasting pada Gambar 4.10.

Form Laporan Jurnal produksi barang ½ jadi berisikan data laporan akhir jurnal produksi barang ½ jadi Rolen Outwear secara terperinci yang terjadi selama satu

Pengguna yang mempunyai jabatan administrasi CCM menggunakan sistem pengelolaan untuk melakukan Follow-up customer setelah dilakukan