EFEK RADIASI ULTRAVIOLET
(30,45
DAN 60 MENIT DENGAN JARAK
20
CM)
TERHADAP PATOGENITAS VIRUS WHITE SPOT PADA
UDANG WINDU (Penneus ntonodorz
Fabr.)
Oleh: Grace Angelica
C01400080
PROGRAM STUD1 TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN AKUAKULTUR DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN lNSTITUT PERTANlAN BOGOR
EFEK RADIASI ULTRAVlOLET
(30,45 DAN
60
MENIT DENGAN JARAK 20 CM)
TERHADAP PATOGENITAS VIRUS WHITE SPOT PADA
UDANG WINDU
(Perzaeus
monodon
Fa br:)
Oleh: Grace Angelica
C01400080
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat llntuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas I'erikanan (Ian llmu Kelautan
P R O G W M STUD1 TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN AKUAKULTUR DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERZKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Judul : Efek Radiasi Ultraviolet (30,45 dan 60 Menit Dengan Jarak
20 cm) Terhadap Patogenitas Virus White Spot Pada Udang
Windu (Penaeus monodon Fabr.)
Nama Mahasiswa : Grace Angelica
Nomor Pokok : C01400080
Program Studi : Teknologi clan Manajemen Akuakultur
Menyetujui:
I. Komisi Pembimbing
Drs. Muhammad Alifuddin. M.Si. Ketua
Drs. Arief Taslihan. M.Si. Anggota
II.
Fakultas Perikanan dan Ilmu KelautanRINGKASAN
Grace Angelica. C01400080. Efek Radiasi Ultraviolet (30, 45 dan 60 Menit
Dengan Jarak 2 0 cm) Terhadap Patogenitas Virus White Spot Pada lJdang
Windu (Perzneus morzorlon Fnbr.) Di Bawah Bimbingan Drs. Muhammad
Alifuddin, M.Si dan Drs. Arief Taslihan, M.Si
Masalah penyakit White Spot masih menjadi beban yang harus dipikul
petambak di Indonesia pada khususnya dan s e l ~ ~ r u h dunia pada umumnya. lnaktivasi
virus dapat dilakukan dengan menggunakan radiasi ultraviolet, virus yang telah
diinaktivasi terbukti dapat meningkatkan ketahanan udang windu terhadap WSSV.
Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Juni 2004. Penelitian
berlangsung di Laboratorium Hama dan Penyakit Ikan dan Udang, BBPBAP Jepara,
Jawa Tengah dan Laboratorium Kesehatan Ikan Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, lnstitut Pertanian Bogor, Bogor.
Udang uji yang digunakan adalah udang windu (Penaeus monodon Fabr.), stadia PL 20 yang diperoleh dari hatchery di daerah Jepara, Jawa Tengah. Jumlah
udang yang diperlukan sebanyak 1500 ekor yang telah melalui screening dengan
menggunakan formalin 100 pprii sela~iia 30 menit dan dinyatakan sehat. WSSV yang
diinfeksikan berasal dari udang windu yang positif terinfeksi WSSV. Pembuatan
virus ~nengikuti prosedur Hameed el ull. (1998).
Virus WSSV diinaktivasi menggunakan lampu Ultraviolet 10 Watt pada jarak
20 cm dengan perlakuan lama radiasi 30,45 dan 60 menit. Selain 3 perlakuan itu juga
dibuat kontrol positif dan kontrol negatif. Pada kontrol positif udang sebelum dan
waktu uji tantang diberi virus WSSV aktif. Pada kontrol negatif udang sebelum uji
tantang tidak diberi virus dan waktu uji tantang diberi virus aktif. Percobaan
penularan virus dilakukan secara perendaman selama 60 rnenit. Virus yang
diinfeksikan mernpunyai konsentrasi 20 pdml. Pemeliharaan udang sebelum dan
Data yang diambil pada waktu penelitian adalah perubahan tingkah laku dan
morfologi, kelainan ~norfologi, tingkat kelangsungan hidup, dan tingkat .patogenitas
dan prevalensi WSSV. Dari data-data tersebut diperoleh bahwa WSSV yang diberi
radiasi Ultraviolet selama 30 menit dengan jarak radiasi 20 cm mempunyai tingkat
patogenitas terendah dan malnpu me~nberikan ketahanan hidup yang optimum pada
Penulis dilahirkan di Malang, pada tanggal 22 Januari 1952.
Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari
Ayah yang bernama Jenardi dan Ibu yang bemama Silvia
Sinitawati Gamaliel. Pendidikan formal Penulis dimulai dari
TK Katolik Santo Yusup dan lulus tahun 1989. Pendidikan
dilanjutkan ke SDK Santo Yusup, lulus tahun 1991; SLTPK Santo Yusup, lulus tahun
1997; dan SMUK Santo Yusup, lulus tahun 2000.
Penulis masuk IPB melalui jalur UMPTN tahun 2000 pada Program Studi
Teknologi dan Manajemen Akuakultur, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan. Selama di IPB penulis pernah mengikuti magang di
Nirwana Aquatica, Depok.
Untuk menyelesaikan studi di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, penulis
inelakukan penelitian berjudul Efek Radiasi Ultraviolet (30,45 dan 60 Menit
Dengan Jarak 20
cm) Terhadap Patogenitas Virus White Spot Pada Udang
DAFTAR IS1
Halaman
KATA PENGANTAR 1
. .
DAFTAR IS1
...
.
.
... 11DAFTAR TABE DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN
...
... ...
... ... ... ... ... viI. PENDAAULUAN 1 1.1. Latar Belakang
...
11.2. Tujuan L 11. TINJAUAN PUSTAKA ... 3
2.1. Udang Windu (Penaeus monodon Fabr. 2.1.1. Klasifikasi Udang Wind 2.1.2. Anatomi Udang Windu
...
2.1.3. Ciri Biologi Udang Windu ... 42.1.4. Sistem Pertahanan Tubuh Udang Windu ... 5
2.2. White Spot Syndrorne Virus (WSSV) 2.2.1. Karakteristik WSSV 2.2.2. Patogenitas WSSV ... 8
2.3. Radiasi Ultraviolet 111. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Tempat. ... ... ... ... ... ... ... ... ...,.,. ,.,... ... 12
3.2. Bahan dan Alat ...
.
.
.
.
... ... 123.2.1. Bahan ...
.
.
.
... 12. . 3.2.1.1. UdangUj1 ... 12
3.2.1.2. lnokulu~n WSSV ... 12
3.2.2. Alat .... ... ... ... ....,. , ,....,. ... ...,. ,,.,,. ... ... 13
3.2.2.1. Wadah Pemeliharaan ... 13
3.2.2.3. Lampu Ultraviolet ... . .
.
. . .. .
.. .
.. . .
.. .. ...
... ... 133.2.2.4. Pen~buatan Preparat Histologi ... 14
3.2.2.5. Peineriksaan Udang Uji 14
3.3. Metode Penelitia 14
3.3.1. Adaptasi Udang Uji
...
... ... ... ....
. . . 14. . .
3.3.2. Inaktifasl Virus ... ... ... ...
. . .
. . . . . . 143.3.3. Percobaan Penularan Virus yang Telah Diinaktifasi ...
.
153.3.4. Pemeliharaan Udang Uji 15
. .
3.3.5. Uji Tantang ...
.
.
... 163.3.6. Pengamatan Visua 16
3.3.7. Pembuatan Sediaan Histologi 17
3.3.8. Diagnosa Histologi 17
3.3.9. Pemeriksaan Kualitas Air ... ... ... . . . 18
3.3.10. Analisis Dat 18
3.3.10.1. Data Perubahan Tingkah Laku dan Morfologi Udang Windul8
3.3.10.2. Data Kelainan Organ Udang Windu ... ... 1 8
3.3.10.3. Data Tingkat Kelangsungan Hidup .... . . .
. . .
.. . .. . .
...
... ... 183.3.10.4. Data Tingkat Patogenitas dan Prevalensi WSSV ... ... ... ... 19
1V. HASIL DAN PEMBAIIASAN 20
4.1. Hasil 20
4.1.1. Perubahan Tingkah Laku dan Morfologi Udang Windu ... 20
4.1.2. Kelainan Morfologi Udang Windu 2 1
4.1.3.Tingkat Kelangsungan Midup Udang Windu ... ... ... 23
4.1.4.Tingkat Patogenitas dan Prevalensi WSSV ... 24
4.2. Pernbahasan ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... 25
V. KESlMPULAN 3 1
DAFTAR PUSTAKA 32
No. Tabel Halaman
I . Karakteristik Tingkah Laku dan Morfologi Udang yang Terinfeksi WSSV 17
2. Skala Tingkat Patogenitas WSSV pada Tingkat Seluler ... IS
3. Perubahan Tingkah Laku dan Morfologi Udang Windu (I'enueus
monodon Fabr.) yang Terinfeksi WSSV ... 20
4. Persentase Kelainan Organ Udang Windu Sebelum Uji Tantang ... 2 1 5. Persentase Kelainan Organ Udang Windu Sesudah Uji Tantang ... 22
6. Tingkat Kelangsungan Hidup Udang Windu Sebelum Uji Tantang ... 23
7. Tingkat Kelangsungan Hidup Udang Windu Sesudah Uji Tantang ... 24
DAPTAR GAMBAR
No. Gambar Halamati
1. Morfologi Udang Windu
2. Model Struktur WSSV ... 7
3. Proses Pe~nbuatan Inokulu~n Penularan Virus 13
4. Kotak Radiasi Ultraviolet 14
5. Prosedur Pengenceran Suspensi Virus yang Diinaktifasi ... 15
6. Prosedur Pengenceran Suspensi Virus yang Akan Diinfeksiitan
..
157. Grafik Persentase Kelainan Organ Udang Windu Sebelum Uji Tantang ... 22
8. Grafik Persentase Kelainan Organ Udang Windu Sesudah Uji Tantang
...
239. Tingkat Kelangsungan Hidup Udang Windu Sebelum dan Sesudah Uji
?
[image:10.595.94.477.114.325.2]