Kliping
Berita
Kesehatan
v
PUSAT
KOMUNIKAST
PUBLIK
SETJEN
DEPKES
RI
JL, H-R. RAS{JNA SAID X.5 KAV 4.9 JAKARTA 12950
TELp (021) 5223002, 52907it.t6,52907418,52907419 FAX. {021) 5223002, 52960661
Rahalllerdelil
Halaman
Program
enca
r
Promo
Ke Kampus
S-LBAGAI scgmen muda polerF sjal, sckaligus agen penrbahan, ci-vitas kampus dinilaj memiliki posisi yeg slategis meng€mbang-kan pcmalarnan mengenai kualiras penduduk. Apalagi. ancarnan le-dakan perduduk bagi Indonesia, bukan hanya isapan jempol. Jika tidak diantisipasi melalui p€ma-hanun keluarga b€ren@ (KB), julah penduduk Indoftsia men-capai 330 jura jiwa di tahun 2050.
" Kalangan *ampus dan malla-siswa menjadi segmen strategis meningkatkan kepesertaan KB. Ini sasaran signifikan dengan membenkan pemahaman terha-dap mereka yang belum menik'h, seknli gus mencerahko kornuias masyarakahyq " kataKepala Ba-dan Koordinasi Keluarga Beren-cana Nasional (BKKBN) Susirj Syari€f k€tika memberilan hniah tr[luln didanpingi RcLtor Univer-sitas Nusa Cendma (Udana) Prof Dr Ir Frans Unbu Datra di Ku-pang, NTT, baru-baru ini.
Mc,nuut Sugiri, iumlah per-duduk )ang b€sar merupakan ast basi masyarakat asalkan dibdengi denga. kualitas yaos baik- Se-balikn)a kualitas sumber dalz Ina-nusia rendah,jushu medadi beban basi pelaksan@ p€mhqngunan.
Jikz dilihat konsep ekonomi m-cMe pet captta (GDP\,yulgrIrE1]-jadi pembilangnya adalah
pen-duduk. Salah satu aspehrya adalah -gt' k&tsantuDsEq tenaga kerjl produktif daD non produkii
"Kalau yatrg produktif lebih besar, maka membeiikan hasil lebihbesar. Karena itu, program Kts itu p€ntitrg. KB selalu ada k a i t a n d e n g a n p e r t u m b u h a n ekonomi, kala bekas Sekjen
Komisi
P€mberantasan
Korupsi
(KPK) itu.
Pcnduduk
Indonesia,
lanjul
SuSiri, tanpa itrt€rveGi proSram
KB, dipr€diksi
bakal
berjunlah
330 Juta jiwa pada 2050. Tapi,
jika progran KB bisa berjalar
baik,
diprediksi
berkisar
250
juta
jiwa pada
2050.
Indonesia
saal ioi berada
di
uruta. kcempat
penduduk
ter-besar
setelah
RRC (1,346
miliar
jiwa), India (1,198
miliarjiwa).
A,meril..a
Serikat
(315
juta jiwa).
Indonesia
(230
juta jiwa).
Sugiri opnmistis,
BKKBN ber'
tungsi sebagai
alat ungkil
per€-kononian
yang
anpun.
Apalagi.
masalah
kependudukan
terkait
erar dengan
upayl menicu laju
pertumbuhan
ekononi. Tapi dia
menSakui,
pihaknya
rnasih
ke-dodoran
soal dalam anggaran,
BKKBN masih dibelit nata
ang-Saran
mirim dengan
lingkup
tu-Sep€rti
dikebnui,
dad p€ngaju4rt
anggaran
Rp 3 triliun. BKKBN
memperoleh
anggamn
Rp l.61liiiw
unnrk oEta sng$ren talu 2009. Kcrdala lain yans dihadapi BKKBN, kata Sugiri, terkait de-senlralisasi yarg berdampak hi-langnya para petugas pcnFluh keluarsa bere.c,na di da€rah-daemh. "Dulu kita nemiliki 35 ribu teMga penpluh KB di se-luruh Indonesia," katarya.
Sebaliknya, tenasa Penyuluh lapangan KB tefsisa 22 ribu tenaga lapangan pen,,uluh KB yang melayani 80 ribu desa di Meski banyak kendala, Sugni masih optnnistis bisa mcnaatasi peGoalan pertambahdpenduduk ini. Apalasi densan keluamy.r UU Perkembangan Kependu-dukan dan Lru Keluarga yang baru disahkan. Dengan beleid itu, BKKBN b€rganti nam rneqiadi Badan Kependudukm dan Ke-luarga BerencM Nasional.
Artinya, BKKBN tidak lagi sekedar men8!rusi masalah ku-utitas penduduk, tapijuga terkait masalah penbenahankualilas penduduk I FN